BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan jasa atau perusahaan manufaktur tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba (keuntungan). Untuk memperoleh keuntungan tersebut, perusahaan harus terus berupaya dalam meningkatkan daya saingnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya adalah dengan memaksimalkan kinerja operasionalnya. Kegiatan operasional di dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting di dalam proses bisnis yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Salah satu kegiatan operasional yang sangat umum terjadi di dalam suatu perusahaan, khususnya dalam perusahaan manufaktur adalah proses produksi. Produksi yang merupakan kegiatan utama bagi perusahaan manufaktur dan perlu mendapat perhatian utama karena akan sangat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Apabila hasil produksi tidak sesuai dengan permintaan pelanggan (baik dari segi waktu, kualitas dan kuantitas), maka tentunya tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan akan terhambat. Kelancaran
proses
produksi
dalam
sebuah
perusahaan
manufaktur,
dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku yang akan digunakan di dalam proses produksi. Persediaan adalah salah satu aset penting yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Persediaan yang tetap dikelola dengan baik, akan memastikan tetap berlangsungnya proses produksi dan pada akhirnya akan menentukan kepuasan yang didapatkan oleh pelanggan. Menurut Heizer dan Render (2010: 82), persediaan merupakan salah satu aset termahal dari perusahaan, mewakili sebanyak 50% dari keseluruhan modal yang diinvestasikan. Investasi besar-besaran yang dilakukan perusahaan terhadap persediaan akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk pengelolaannya, khususnya di biaya penyimpanannya. Sebaliknya, jika investasi terlalu kecil, maka akan menimbulkan biaya stock out karena perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan disebabkan tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan. Melihat hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap perusahaan untuk melakukan pengendalian terhadap persediaannya. Pengendalian persediaan ini 1
2 memang tidak dapat menghilangkan resiko yang mungkin timbul akibat persediaan namun paling tidak dapat membantu untuk mengurangi resiko-resiko tersebut. Di dalam dunia usaha masalah bahan baku adalah masalah yang sangat penting sehingga diperlukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien (Suswardji et al, 2012: 1072). Pengelolaan persediaan bahan baku yang buruk akan berakibat pada terhambatnya proses produksi di dalam suatu perusahaan manufaktur. Hal ini dapat diakibatkan karena tidak tersedianya bahan baku di gudang karena kurangnya pengelolaan terhadap bahan baku tersebut, misalnya berlebihnya bahan baku yang tersimpan di dalam gudang sehingga kualitas bahan baku menurun saat akan diproses pada tahap produksi atau kurang atau tidak tersedianya bahan baku pada saat proses produksi berlangsung. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini, dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya, dalam hal ini untuk memaksimalkan pengelolaan persediaan bahan baku. Penggunaan teknologi internet untuk melakukan pengelolaan persediaan tentunya akan lebih memudahkan pihak perusahaan yaitu dengan memanfaatkan sistem pengendalian persediaan berbasis web. PT. DreamWear adalah salah satu produsen terkemuka dalam bidang garmen yang memproduksi pakaian dan bawahan di Indonesia yang memiliki pembeli potensial diantaranya H&M, Green Sports dan Armani. PT. DreamWear memiliki berbagai jenis pakaian seperti jaket kasual, jaket ski untuk berbagai kalangan yang diekspor ke negara – negara Eropa. Dalam melakukan proses produksinya, PT. DreamWear masih menghadapi permasalahan yaitu pengelolaan persediaan bahan baku, khususnya bahan baku impor yang akan digunakan untuk proses produksi. Pengelolaan persediaan bahan baku, mulai dari proses pengadaan bahan baku hingga mengelola bahan baku yang tersimpan di dalam gudang untuk diproses lebih lanjut pada tahap produksi, masih dilakukan secara manual. Terkadang bahan baku out-of-stock sehingga proses produksi menjadi tertunda. Hal ini menyebabkan proses pengelolaan persediaannya belum begitu efektif dan efisien, terlebih pengadaan bahan baku impor membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan bahan baku lokal.. Banyak bahan baku yang disimpan dalam waktu yang lama sehingga terjadi penurunan kualitas bahan baku.
3 Penelitian yang dilakukan oleh Suswardji, S, dan Ratnaningsih mengenai pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Nt Piston Ring Indonesia (2012: 1083) menunjukkan, pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar 6,23%. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perusahaan membutuhkan strategi yang tepat dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya dengan merancang sistem pengendalian persediaan bahan baku impor berbasis web dengan menggunakan pendekatan analisis dan perancangan berbasis obyek. Pendekatan berorientasi obyek melihat sebuah sistem informasi sebagai sekumpulan dari obyek yang berinteraksi yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. Di dalam pendekatan berbasis obyek, analisis berorientasi obyek menjelaskan obyek-obyek yang melakukan tugas dan menentukan interaksi pengguna apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas sementara desain berorientasi obyek menentukan semua tipe tambahan dari obyek-obyek yang penting untuk berkomunikasi dengan orang dan device di dalam sistem, yang menunjukkan bagaimana obyek-obyek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan menyaring definisi dari setiap tipe obyek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan spesifik (Satzinger, Jackson & Burd, 2012: 241). Dengan adanya strategi pengelolaan bahan baku yang tepat, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai investasi terhadap persediaan bahan baku menjadi tepat guna. Diharapkan strategi tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku pada PT. DreamWear.
1.2 Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses bisnis pada PT. DreamWear yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9? 2. Bagaimana peramalan permintaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 di PT. DreamWear? 3. Apakah strategi persediaan bahan baku impor yang tepat untuk digunakan oleh PT. DreamWear diantara model Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI) dan Min-Max?
4 4. Bagaimana perancangan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan PT. DreamWear sebagai salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku impor?
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan skripsi ini dibatasi pada: 1. Analisis proses pengelolaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 yang sedang berjalan. 2. Analisis dan perancangan sistem manajemen persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 yang disesuaikan dengan kebutuhan dari PT. DreamWear dengan menggunakan Object Oriented Analysis Design (OOAD). 3. Tidak membahas proses pembayaran kepada supplier. 4. Tidak membahas pengendalian persediaan bahan baku lokal untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9. 5. Tidak membahas proses pembayaran dari pelanggan kepada PT. DreamWear. 6. Analisis strategi persediaan dengan menggunakan model persediaan Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI) dan Min-Max. 7. Tidak membahas mengenai keamanan, jaringan dan implementasi.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana proses bisnis dari PT. DreamWear yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9. 2. Untuk menghitung peramalan permintaan produk celana renang Luke Swimshort S.9. 3. Untuk mengetahui strategi persediaan yang tepat dalam kaitannya dengan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan
5 membandingkan total biaya dari model persediaan Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI) dan Min-Max. 4. Untuk merancang sistem pengendalian persediaan bahan baku impor yang sesuai dengan kebutuhan PT. DreamWear.
1.4.2 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini diantaranya: 1.4.2.1 Bagi Perusahaan 1. Membantu perusahaan menentukan strategi pengadaan bahan baku dan persediaan yang efektif dan efisien. Membantu
perusahaan
dalam
melakukan proses pengendalian bahan baku impor yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan. 2. Menyediakan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional khususnya dalam proses pengendalian bahan baku yang lebih efektif dan efisien dengan menggunakan manajemen persediaan. 1.4.2.2 Bagi Penulis 1. Meningkatkan wawasan penulis terhadap proses bisnis yang sebenarnya terjadi di dalam perusahaan manufaktur. 2. Mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan oleh penulis mengenai manajemen persediaan. 1.4.2.3 Bagi Masyarakat Luas 1. Menjadi acuan untuk penelitian-penelitian yang sejenis. 2. Menambah wawasan pembaca mengenai manajemen persediaan di dalam suatu perusahaan.
1.5 State of the Art Berikut ini adalah hasil rangkuman dari penelitian yang terdahulu :
6 Tabel 1.1 Tabel State of the Art Pengarang dan
Konsep
Kesimpulan
Judul Jurnal Haryadi Sarjono ; Menentukan PERBANDINGAN
mengetahui
PERHITUNGAN
persediaan
JUMLAH
yang
PERSEDIAAN
pendekatan
BAHAN
dan Jumlah persediaan bahan baku jumlah menurut kebijakan perusahaan bahan
optimal
baku ternyata belum optimal karena dengan belum
ada
perhitungan
metode persediaan
pengaman,
BAKU Economic Order Quantity sedangkan
perhitungan
(EOQ), Economic Order persediaan
YANG OPTIMAL
Interval (EOQ), Min-Max
bagian
pengaman
yang
perhitungan
krusial
adalah dalam
independent
inventory. Edi
Suswardji, Menganalisis
Eman S, dan Ria pengelolaan
bagaimana Biaya persediaan dengan teknik persediaan EOQ untuk semua jenis material
; bahan baku dengan metode lebih
Ratnaningsih
rendah
dibandingkan
ANALISIS
EOQ pada PT. NT Piston dengan metode yang diterapkan
PENGENDALIAN
Ring
NT pengaman
PT.
PISTON
untuk
RING baku produksi.
INDONESIA KARAWANG
DI
dan perusahaan
selama
ini.
persediaan Walaupun pada teknik ini tidak
BAKU menentukan
BAHAN PADA
Indonesia
bahan terjadi
penghematan
penyimpanan,
tetapi
biaya
pemesanannya
lebih
rendah
dibandingkan
dengan
teknik
yang lain.
7 Kennedy Maeba Mogere, Menilai efek dari sistem Kinerja operasional yang tepat Margaret Oloko, Walter pengendalian Okibo;
OF pada performa operasi di naiknya tingkat profitabilitas,
EFFECT
pabrik
INVENTORY
teh
Gianchore, tingkat
SYSTEMS Nyamira County, Kenya.
CONTROL ON
persediaan dalam pabrik the menyebabkan
output,
keunggulan
kompetitif dan efisiensi biaya.
OPERATIONAL
PERFORMANCE TEA
OF
PROCESSING
FIRMS:
A
CASE
STUDY
OF
GIANCHORE
TEA
FACTORY, NYAMIRA COUNTY, KENYA Chandra, Menentukan
Sevenpri
metode Berdasarkan
Sarjono; terbaik untuk meramalkan peramalan,
Haryadi
FORECASTING
FOR level produksi perusahaan baik
perhitungan perusahaan
menggunakan
lebih metode
INVENTORY
manufaktur spring beds dan regresi linear untuk meramalkan
CONTROL
juga menemukan jumlah tingkat permintaan dari spring yang
efisien
secara beds tipe 101.
ekonomis dari bahan baku yang
dipesan
oleh
perusahaan. Rahadi, Menggambarkan
Adysta
Al informasi
Mochammad
Musadieq, Heru Susilo; barang
sistem Berdasarkan persediaan permasalahan,
dan
INFORMASI
permasalahan
PERSEDIAAN
kegiatan persediaan barang
BERBASIS pada Toko Arta Boga. (Studi
Kasus pada Toko Arta Boga)
solusi
merancang yang ditawarkan adalah sistem
SISTEM yang sesuai sebagai usulan berbasis komputer.
DESAIN
KOMPUTER
usulan
DAN sistem persediaan barang informasi persediaan yang baru
ANALISIS
BARANG
uraian
pada
8