BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan
kompetitif,
pertumbuhan
bisnis
dan
keberhasilan
perusahaan. Survey oleh Nanney dan Goverman (2014) menyatakan 41% dari responden mengatakan kepemimpinana mereka memandang teknologi sebagai ‘Critical differentiator dan key to growth’, sedangkan 38% lainnya memandang sebagai ‘Strategic Investment’. Menurut Nanney dan Goverman (2014), hal ini juga mendorong para eksekutif membuat investasi waktu dan sumber daya di bidang teknologi untuk mendorong perubahan dalam organisasi. Suatu organisasi harus mengerahkan sumber daya manusianya untuk berinovasi pada teknologi yang dimiliki, memperbaiki proses bisnis yang ada, serta memilih model bisnis yang sesuai dengan memanfaatkan teknologi yang telah dimilikinya. Proses bisnis dituntut untuk dapat menghubungkan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan untuk dapat mengefisienkan waktu yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan menghasilkan informasi dan nilai tambah yang berguna bagi suatu organisasi. Perkembangan teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu suatu organisasi dalam menjalankan proses bisnis dan mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk organisasi. Kombinasi antara teknologi informasi dan proses bisnis menghasilkan sistem informasi yang mendukung organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Sistem informasi dirancang untuk mengumpulkan, mengolah dan menghasilkan informasi yang berguna bagi suatu organisasi, tetapi seiring dengan meningkatknya kompleksitas proses dan kebutuhan operasional organisasi, sistem informasi dituntut untuk menjadi sistem yang terintegrasi yang dapat mencapai titik efektifitas dan efisiensi tertinggi, serta membantu aktivitas bisnis yang kompleks dengan mengandalkan informasi dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi berkembang dengan tujuan tersebut dan akhirnya terbentuklah konsep Enterprise Resource Planning (ERP). 1
2
Salah satu modul ERP, e-Procurement menurut Wijaya, Indryani, & Putri (2011:1) merupakan proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan berbasis web. E-Procurement hadir sebagai perkembangan teknologi informasi dalam proses pengadaan barang/jasa serta untuk mewujudkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang efisien, efektif, adil dan transparan. E-Procurement telah banyak diterapkan pada pemerintahan dan perusahaan sebagai sistem pengadaan barang dan jasa yang terintegrasi. Sistem eProcurement memiliki banyak manfaat dan salah satu manfaat terbesar bagi perusahaan dan pemerintahan adalah untuk menghindari terjadinya tindakan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. PT. Integrasi Solutions adalah perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang Information Technology Services, perusahaan ini menyediakan solusi teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis suatu organisasi. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 1989. Melihat akan kebutuhan informasi yang saling terintegrasi dan real-time sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. PT. Integrasi Solutions mendapat suatu proyek untuk melakukan penerapan suatu sub-sistem ERP, yaitu pengimplementasian e-Procurement yang di lakukan pada pertengahan tahun 2014 di perusahaan
XYZ
ini
diharapkan meningkatkan proses bisnis yang saling terintegrasi dan informasi yang berkualitas sehingga membantu pengambilan keputusan oleh pihak manager perusahaan terkait. Sebelum proses implementasi sistem e-Procurement pada perusahaan XYZ, system testing menjadi salah satu tahapan yang penting untuk kesuksesan implementasi sistem e-Procurement pada perusahaan XYZ. Karena itu, perusahaan XYZ memerlukan sebuah proses testing yang menggunakan suatu proses pengujian yang melalui suatu pendekatan yang terstruktur dan terstandarisasi untuk memastikan bahwa sistem e-Procurement yang akan diimplementasikan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan XYZ. Oleh karena itu diperlukan technical testing dan functional testing untuk implementasi e-Procurement oleh PT. Integrasi Solutions.
3
1.2
Ruang Lingkup Sistem Testing terhadap implementasi aplikasi yang menggunakan konsep ERP pada perusahaan XYZ berfokus pada modul e-Procurement untuk melakukan pengadaan pada consumables dan fixed asset seperti peralatan dan perlengkapan kantor. Fitur-fitur yang terlibat dalam kegiatan system testing aplikasi EAM khusus modul e-Procurement mencakup bagian administrasi, master
maintainance,
approval,
procurement,
payment
dan
vendor
management. Ruang lingkup dari testing yang dibahas mencakup technical testing yang membahas proses dan hasil testing pada fitur yang beresiko tinggi pada sistem e-Procurement apakah setiap fitur tersebut berfungsi sesuai expected result/hasil yang diinginkan, dan functional testing yang membahas integrasi data
dalam
satu
siklus
e-Procurement
jasa
atau
produk
terhadap
pengimplementasian aplikasi e-Procurement yang dibangun PT. Integrasi Solutions pada Perusahaan XYZ.
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari testing terhadap implementasi ERP pada modul e-Procurement pada perusahaan XYZ adalah: 1.
Mempelajari dan memahami proses bisnis dan sistem e-Procurement yang dibangun untuk pada perusahaan XYZ.
2.
Membuat scenario test pada aplikasi aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul e-Procurement.
3.
Melakukan technical testing dan functional testing pada aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) pada modul e-Procurement apakah sesuai dengan requirement sesuai dengan functional sistem design yang diperlukan oleh perusahaan XYZ.
4.
Mendokumentasikan hasil testing yang dilakukan terhadap aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) pada modul e-Procurement pada perusahaan XYZ.
5.
Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil testing yang telah dilakukan.
4
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari testing terhadap implementasi ERP modul e-Procurement pada perusahaan XYZ adalah: 1.
Developer dapat mengetahui dan membenarkan suatu bug yang terdapat pada aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul eProcurement sebelum digunakan oleh end user.
2.
Memastikan aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul eProcurement sesuai dengan requirement sesuai dengan functional sistem design yang diperlukan oleh perusahaan XYZ.
3.
Berdasarkan dokumentasi hasil testing, maka perusahaan XYZ dapat melihat resiko yang mungkin ditimbulkan / kelemahan / kekurangan yang terdapat di dalam aplikasi
Enterprise Asset Management (EAM)
modul e-Procurement. 4.
Hasil testing pada aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul e-Procurement dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan XYZ pada saat memasuki tahap implementasi sistem.
5.
1.4
Memberikan saran untuk memperbaiki bug-bug yang telah ditemukan.
Metodologi Penulisan Dalam penulisan, kami memilih dua metode yang digunakan dalam proses penelitian di PT. Integrasi Solutions. 1.
Metode Pengumpulan Data a. Interview Melibatkan pihak-pihak dari perusahaan, meliputi para head office, dan user yang menggunakan sistem sehingga dapat menganalisa dan mengidentifikasi manfaat dari dashboard yang telah dirancang. b. Studi Kepustakaan Melakukan tinjauan pada buku-buku yang berkaitan dengan topik skripsi untuk mendapatkan landasan teori yang berhubungan. Dilakukan pencarian, pengumpulan dan pembelajaran informasi dari berbagai buku literatur, jurnal, internet ataupun media
5
informasi lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai landasan teori.
2.
Metode Testing Metodologi yang kami digunakan untuk persiapan pengujian mencakup pendekatan analisis proses bisnis dan requirement aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul e-Procurement dengan menggunakan functional system design. Metodologi yang kami digunakan dalam pelaporan hasil pengujian mencakup pendekatan bug tracking database untuk pendataan bugbug yang ditemukan selama pengujian dan juga untuk pelaporan bug kepada tim proyek yang dibuat dalam bentuk bug report, test tracking spreadsheet dan open-closed chart. Metode yang kami digunakan dalam melakukan testing adalah metode Structural (white-box) testing dan Behavioral (black-box) testing yang mengacu pada buku karangan Rex Black dengan judul ‘Managing the Testing Process: Practical Tools and Techniques for Managing Software and Hardware Testing’. (Black, 2009)
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dijabarkan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang testing, ruang lingkup mengenai sistem yang akan dibahas, data yang dibutuhkan, tujuan dan manfaat dari testing, metode yang digunakan selama testing, dan sistematika penulisan yang digunakan.
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan testing serta kerangka pikir yang dijadikan dasar dalam penulisan technical testing dan functional testing untuk implementasi e-Procurement oleh PT.Integrasi Solutions
6
BAB 3 PERENCANAAN TESTING Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan saat ini seperti latar belakang perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pembagian tugas dan tanggung jawab, proses bisnis berjalan, penjelasan fungsi aplikasi, serta test planning yang terdiri dari FMEA (Failure Mode and Effects Analysis), test case, pemetaan proses bisnis dengan testing scenario dan test case dan permasalahan pada saat testing.
BAB 4 HASIL TESTING DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang pelaksanaan testing pada aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul e-Procurement terdiri dari technical testing dan functional testing. Selain itu terdapat test suite, test resource, bug report sebagai hasil testing secara keseluruhan yang digambarkan melalui test tracking spreadsheet, opened/closed charts serta rekomendasi atas hasil testing.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari testing yang dilakukan pada saat internship atas hasil testing aplikasi Enterprise Asset Management (EAM) modul e-Procurement untuk perusahaan XYZ.