1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk mempertahankan usahanya. Salah satu cara mendapat peluang adalah menentukan lokasi yang tepat. Hal ini dikarenakan penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan biaya investasi dan operasional jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan (Handoko, 2000). Tetapi banyak wirausahawan yang kurang memperhatikan pentingnya lokasi usaha. Biasanya jika ada kesempatan untuk mendirikan lokasi usaha di suatu tempat, maka wirausahawan akan mendirikan lokasi usahanya di tempat tersebut. Sehingga banyak lokasi usaha yang didirikan tanpa pertimbangan-pertimbangan lokasi yang ekonomis,
mengalami
kesulitan
dalam
menjamin
kelangsungan
hidup/
eksistensinya (Assauri, 2008). Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar sasaran. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah keamanan di sekitar lokasi usaha tersebut. Beberapa perusahaan lainnya mungkin mempertimbangkan faktor lokasi dimana tersedia berbagai fasilitas umum, ataupun harga lokasi usaha yang akan ditempati. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang commit to user digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
Untuk menentukan lokasi usaha dengan kelayakan yang telah di tentukan tidaklah mudah. Diperlukan serangkaian seleksi untuk mengukur kelayakan lokasi usaha yang akan ditempati sehingga akan ditemukan lokasi usaha yang memenuhi kualifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah Sistem Penunjang Keputusan (SPK), yang berfungsi sebagai alat bantu bagi wirausahawan dalam pengambilan keputusan pada proses penyeleksian lokasi usaha. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan sistem berbasis komputer interaktif yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan suatu masalah. Data-data yang dibutuhkan adalah data yang berhubungan dengan kriteria-kriteria yang ada dari suatu permasalahan, sedangkan model yang digunakan adalah model untuk membantu menemukan solusi atau alternatif yang optimum untuk sebuah masalah (Turban, 2011). Sebelum penelitian ini, telah dilakukan juga penenlitian tentang pemilihan fasilitas lokasi usaha dengan membandingkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for order preference similarity to ideal solution (TOPSIS) (Irfan, 2007). Dalam metode AHP digunakan bobot priotitas kriteria pada penghitungannya. Pada TOPSIS digunakan multi kriteria dimana konsepnya bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) menggunakan multi kriteria penjumlahan bobot, dimana pada metode SAW terdapat kriteria biaya dan kriteria keuntungan yang tidak terdapat pada AP dan TOPSIS. SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW memiliki kriteria keuntungan dan kriteria biaya (Henry, 2009). Disebut kriteria keuntungan apabila nilai yang terdapat pada kandidat memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan dan disebut kriteria commit to user biaya apabila nilai yang terdapat pada kandidat menimbulkan biaya bagi
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
pengambil keputusan. Sebelumnya telah dilakukan penelitian menggunakan metode SAW tetapi dengan kasus yang berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nugraha Fajar (2011) tentang manajemen aset dan penelitian mengenai perangkingan pilihan pengelolaan limbah dalam kondisi yang tidak pasti oleh Raymond (2005). Hasil akhir yang didapatkan pada penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk peta, dimana sebelumnya juga telah dilakukan penelitian oleh Irtishad Ahmad (2004) tentang pemilihan lokasi yang menampilkan hasil akhirnya juga dalam bentuk peta.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan rumusan masalah yaitu bagaimana menentukan lokasi usaha yang memenuhi kualifikasi dengan menggunakan metode SAW dan kemudian ditampilkan dalam bentuk peta.
1.3 Batasan Masalah Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan, ruang lingkup pembahasan pengembangan sistem akan dibatasi pada : a)
Lokasi usaha yang digunakan baik dalam pengumpulan data ataupun sistem meliputi Toko Fashion (sepatu, tas, baju, aksesoris).
b) Lokasi yang akan di survey hanya terletak pada Jl Slamet Riyadi, Jl Urip Sumoharjo, Jl RM Said, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl. Pierre Tendean, Jl Tentara Pelajar, Jl KH Agus Salim, Jl Dr Radjiman, Jl Dr Wahidin, Jl. MT Haryono, Jl Hasanudin, Jl. Dr Soetomo, Jl. KH Samanhudi, Jl Moewardi, Jl. Juanda, Jl. Arifin, Jl. KH Dewantara, Jl Samratulangi, Jl. Gatot Subroto, Jl Yos Sudarso, Jl. Yosodipuro, Jl. Surya dan Jl Kartika. c) Semua Toko Fashion yang di survey diasumsikan adalah toko kosong (belum ditempati). d) Tidak memperhitungkan tingkat kompetisi. commit user yang akan di survey. e) Mall tidak termasuk dalam daftartolokasi
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem penunjang keputusan dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) untuk menentukan lokasi usaha yang paling tepat bagi seorang pengusaha dan menampilkan hasil penghitungan dalam bentuk peta.
1.5 Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengusaha dalam menentukan lokasi usaha yang tepat untuknya. Dengan SPK diharapkan dapat membantu pengambil keputusan dalam mengambil suatu keputusan yang lebih bijaksana dan lebih tepat, sehingga pengusaha dapat menentukan tempat yang baik dan tepat untuk usahanya.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail, meliputi definisi-definisi serta model matematis yang langsung berkaitan dengan ilmu dari permasalahan yang diteliti dan penelitian terkait yang mendukung permasalahan yang diteliti. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode atau langkah-langkah penelitian yang diuraikan secara detail dipergunakan untuk memecahkan masalah, meliputi metode eksperimen dan algoritma yang digunakan. commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil eksperimen yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan disertai analisis hasil eksperimen tersebut. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian yang dilakukan dan saran yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
commit to user