BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendahuluan Pada awalnya pusat perbelanjaan di Indonesia yang di kenal adalah Sarinah.
Sarinah yaitu pusat perbelanjaan dan perkantoran modern yang pertama kali dibangun di Jakarta, tepatnya di Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar tahun 1962. Sarinah Plaza merupakan plaza bertingkat yang pertama kali ada di Indonesia. Di sana pula warga kota untuk pertama kali merasakan tangga berjalan dan naik lift. Sarinah digagas pertama kali oleh Soekarno, Presiden pertama RI (esiklopedia 2015). Seiring perkembangan zaman yang semakin canggih dan juga banyak menghadapi persaingan bisnis di bidang usaha yang sejenis maka terus dikelola secara lebih modern. Setelah berdirinya Sarinah sebagai pusat perbelanjaan maka terus bermunculan pusat perbelanjaan dengan fasilitas dan kemewahan. Pada tahun 2008 berdirinya mall fX Sudirman yang berada ditengah jantung kota Jakarta. Image yang diciptakan oleh fX Sudirman awalnya dengan konsep Lifestyle, dari konsep tersebut di buat dari awal berdirinya fX Sudirman di tahun 2008 sampai dengan 2012, setelah itu fX Sudirman mengganti imagenya menjadi meeting place yang ditujukan untuk orang perkantoran, image tersebut ialah meeting place yang baru saja diciptakan 3 tahun belakangan ini. Trend baru untuk meeting sekarang tidak lagi di ruangan rapat yang ada di kantor, tapi trend baru untuk meeting sekarang bisa di cafe ataupun restoran. “Rapat di kafe adalah kebutuhan dan gaya hidup” (neraca, 2015). Rasanya meeting gaya lama semacam itu sudah terasa usang. Kini, warga di kota-kota besar punya pilihan baru untuk tempat rapat, yakni restoran atau kafe. Bukan hanya menawarkan suasana yang nyaman, pilihan lokasi meeting ini juga punya nilai lebih berupa hidangan bercita rasa istimewa sesuai selera, sehingga fX Sudirman membuat konsep meeting place. Icon di fX Sudirman yang mendukung image meeting place yaitu fPOD “the unparalleled meeting hub”. Ini adalah ruang meeting yang dapat disewa. fPOD ini fasilitasnya lengkap seperti meja & kursi meeting, fax, printer, internet connection, telecommunication and conference network, multimedia projector dan televisi plasma
ukuran besar. Sambil melakukan meeting, makanan dan minuman dari cafe atau resto manapun di gedung ini dapat di pesan, jadi meeting anda akan lebih efektif & efisien terutama untuk menghindari waktu yang terbuang di jalan hanya untuk bertemu klien. Ruangan tersedia dalam beberapa design dan juga kapasitas 6-8 orang, 10-14 orang dan 20-24 orang (fx lifestyle x’nter, 2008). Itulah mengapa fX Sudirman menjadi sebuah tempat yang nyaman untuk meeting. Ruang meeting yang dapat disewa itu menjadi trend pada masa itu. Namun untuk saat ini fPOD digantikan dengan kantor Brava Radio. Salah satu tenant yang ada di fX Sudirman ini peka terhadap image yang dibuat fX Sudirman, sehingga tenant tersebut membuat sebuah meeting room yang ada di dalamnya. Eat and Eat adalah tenant yang membuat meeting room karena mereka tahu fX Sudirman ini memiliki image meeting place. Meeting room itu berada di f5 dengan berbagai konsep ruangan yang telah disediakan untuk membuat customer merasa nyaman berada di dalamnya. Data ini diambil dari data pribadi perusahaan fX Sudirman untuk dapat memperkuat penelitian. Jumlah dari pengunjung di tahun 2015 pada bulan September dan bulan Oktober akan dijabarkan antara lain sebagai berikut :
Table 1.1 Pengunjung fX Sudirman Sumber : Document Internal fX Sudirman 2015
Lokasi fX Sudirman terletak di tengah banyaknya perkantoran menjadikan tempat yang strategis, dan fX Sudirman juga sebagai tempat transit yang mudah dijangkau karena di fX Sudirman ada shelter Gojek, Bus dan shelter taksi Blue Bird yang memudahkan orang-orang untuk mendapatkan kendaraan. Transportasi di fX Sudirman seperti Shelter Gojek yang pertama ada di Shopping Center Jakarta, pangkalan Bluebird dan juga Bus dari route mana saja seperti Bekasi, Karawaci, dan Tangerang. Di fX Sudirman ini menjadi tempat pertemuan atau biasa disebut dengan Meeting Point. Dimana orang-orang yang dari semua penjuru menjadikan fX Sudirman ini sebagai titik tengahnya dalam sebuah pertemuan. Persaingan di dunia pemasaran sangat ketat terutama di Jakarta, sehingga perusahaan diminta untuk terus meningkatkan komunikasi pemasaran untuk membuat image perusahaan menjadi baik agar konsumen selalu mengingat image baik perusahaan. Bukan hanya meningkatkan tetapi mengelola dan mempertahankan image perusahaan juga sangat penting dalam dunia pemasaran dan terus mengikuti pola hidup masyarakat yang selalu berubah.
Gambar 1.1 Shelter Gojek di fX Sudirman Sumber : Arsip Pribadi 2015
Gambar 1.2 Transportasi Bus di fX Sudirman Sumber : Arsip Pribadi 2015
Gambar 1.3 Shelter Bus di fX Sudirman Sumber : Arsip Pribadi 2015
Gambar 1.4 Shelter Taksi Bluebird Sumber : Arsip Pribadi 2015
Adapun program yang dilakukan fX Sudirman dalam satu tahun ini ada empat yaitu pada bulan Ramadhan, Chinese New Year, Christmas, dan Jakarta Sports Week, dimana program tersebut dapat menciptakan image baik pada perusahaan. fX Sudirman merupakan sebuah Shopping Center dengan lokasi yang sangat strategis dimana terletak di tengah pusat perkotaan yang selalu berusaha untuk menarik perhatian publik dengan mengadakan sejumlah event pada akhir pekan maupun pada hari kerja. Berdasarkan latar belakang diatas penulis berminat untuk mengambil judul “Strategi Komunikasi PT. Plaza Lifestyle Prima Dalam Meningkatkan Brand Image (Studi Kasus Mall fX Sudirman)”.
1.2
Fokus penelitian Penelitian ini berfokus pada Strategi Public Relations PT. Plaza Lifestyle Prima
Dalam Meningkatkan Brand Image Mall fX Sudirman kepada masyarakat Jakarta Selatan.
1.3
Pertanyaan penelitian
a. Bagaimana promosi mall fX Sudirman melalui media sosial untuk meningkatkan brand image? b. Bagaimana strategi Public Relations Mall fX Sudirman dalam meningkatkan brand image? c. Kendala apa saja yang dihadapi Mall fX Sudirman dalam meningkatkan brand image?
1.4
Tujuan dan manfaat a. Tujuan 1. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan PT. Plaza Lifestyle Prima dalam meningkatkan brand image Mall fX Sudirman. 2. Untuk mengetahui peran Public Relations PT. Plaza Lifestyle Prima dalam meningkatkan brand image Mall fX Sudirman. 3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi PT. Plaza Lifestyle Prima dalam meningkatkan brand image Mall fX Sudirman.
b. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Manfaat dari penelitian ini antara lain manfaat akademis, manfaat praktis, dan manfaat umum. 1. Manfaat akademis Memberikan
pengetahuan
mengenai
strategi
komunikasi
dalam
meningkatkan brand image pada PT. Plaza Lifestyle Prima serta dapat dijadikaan referensi untuk penelitian berikutnya dalam meningkatkan brand image. Penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam usaha yang bergerak di bidang yang sama. 2. Manfaat praktis Memberikan
gambaran
mengenai
strategi
komunikasi
dalam
meningkatkan brand image pada PT. Plaza Lifestyle Prima. Diharapkan dapat memberikan masukan untuk sistem kerja yang lebih baik. Selain itu
juga untuk mengetahui strategi komunikasi dalam meningkatkan brand image yang lebih tepat. 3. Manfaat umum Memberikan gambaran nyata tentang manfaat strategi komunikasi dalam meningkatkan sebuah brand image, serta dapat dijadikan referensi untuk masyarakat umum.
1.5
Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini dibagi menjadi 5 bab seperti berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang yang mendasari penelitian, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian (baik manfaat akademis, praktis dan umum) serta sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian yaitu : jurnal-jurnal penelitian sebelumnya, lalu dilanjutkan ke landasan konseptual dengan menggunakan teori Public Relations, Brand, Brand Image, Brand Awareness, Branding, Strategi Public Relations, dan dilanjutkan dengan kerangka pemikiran. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan paradigma penelitian dengan post positivisme, memilih pendekatan penelitian kualitatif, lalu memilih jenis penelitian deskriptif, dilanjutkan dengan memilih metode penelitian studi kasus, memilih teknik pengumpulan data primer dan sekunder, dan memilih analisis data pengkodean (coding), serta memilih keabsahan dengan menggunakan data triangulasi sumber. BAB 4 HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan gambaran objek penelitian seperti sejarah, visi dan misi, logo dan artinya. Pada bab ini pula akan dijelaskan hasil penelitian berdasarkan tiga coding dan teori-teori yang ada di bab 2, kemudian hasil penelitian akan dibahas dan dikaitkan dengan jurnal-jurnal penelitian sebelumnya.
BAB 5 PENUTUP Bab ini menjabarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk objek penelitian atau penelitian selanjutnya.