BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lokasi menjadi bagian paling fundamental dalam perencanaan wilayah dan kota (perencanaan). Seperti banyak dibahas di berbagai teori, perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan publik dalam kerangka ruang wilayah dan kota. Sebagaimana halnya dalam proses pengambilan keputusan pada umumnya, perencanaan juga selalu berhadapan dengan kelangkaan (scarcity) dalam sumberdaya. Ini berarti bahwa tidak setiap tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan mempunyai sumberdaya pendukung sesuai dengan yang diinginkan. Dalam hal ini aspek lokasi dan ruang menjadi salah satu faktor penting karena keberadaannya yang tidak tak terbatas. Dengan dasar itu pengenalan terhadap karakteristik lokasi dan ruang menjadi penting yang pada akhirnya akan menghasilkan keputusan yang optimal. Secara umum, analisis lokasi dalam perencanaan bertujuan untuk dua hal. Pertama berkaitan dengan analisis yang sifatnya deskriptif atau positif, yaitu memahami karaketristik lokasi dari kegiatan-kegiatan dalam skala wilayah dan kota. Kedua lebih bersifat normatif, yakni bagaimana membuat alokasi lokasi dan ruang bagi kegiatan-kegiatan tersebut untuk membuat sebuah komposisi keruangan yang optimal.
1.2 Tujuan
Menjelaskan pengertian teori lokasi dan kedudukannya dalam perencanaan industri
Menjelaskan teori lokasi klasik yang menjadi dasar perkembangan pendekatan analisis lokasi kontemporer;
Menjelaskan pendekatan dalam analisis lokasi beberapa komponen
Menguasai dan menggunakan teknik analisis yang sesuai untuk mengkaji aspek lokasional komponen kegiatan kota
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumbersumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.(Ibrahim,1998) Pengertian teori lokasi yang lainnya adalah suatu penjelasan teoritis yang dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi maupun sosial.( Nitisemito & Umar, 2004). Pertama kali yang mengembangkan teori lokasi adalah Von Thunen pada tahun 1880, namun teori ini lokasi diperkenalkan secara utuh oleh Walter Isard pada tahun 1952. Teori lokasi merupakan teori yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang geografi dan ekonomi. Namun pada awal perkembangannya teori ini lebih kepada bidang geografi daripada bidang ekonomi. Terdapat tiga hal yang menimbulkan permasalahan seperti ini. Yang pertama, teori lokasi lebih menarik ahli geografi daripada ahli ekoomi, sehingga teori lokasi merupakan bagian dari ilmu geografi. Yang kedua, peralatan yang digunakan dianggap tidak biasa bagi ahli ekonomi sehingga tidak menarik bagi mereka yang membidanginya. Yang ketiga, teori lokasi yang pada awal dikembangkan dalam tiga bentuk yang pada waktu itu lebih tampak berdiri sendiri.(Husein,1997) Sebagian besar dasar teori ekonomi diasumsikan membatasi ruang dan jarak. Beberapa ahli ekonomi telah mengetahui pentingnya arti lokasi tetapi tidak banyak yang berusaha untuk memperkenalkan modal lain dengan beberapa variabel secara teoritis. Dan sebagian lagi menganggap bahwa keterangan lokasi yang membutuhkan analisis yang kuat serta tata cara yang diterapkan untuk dimengerti, terutama dari segi tingkah laku usaha. Alfred Weber adalah seorang ahli yang mengemukakan teori lokasi dengan pendekatan ekonomi. Namun ia
merupakan penerus Wilhem Lounhart (1882-1885) yang menunjukkan bagaimana mengoptimalkan lokasi dengan menyerderhanakan hanya dua sumber material dan satu pasar yang disajikan dalam bentuk locational triangle.(Ukas,2004) Analisis keruangan adalah analisis lokasi yang menitik beratkan pada tiga unsur jarak (distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement). Tujuan dari analisis keruangan adalah untuk mengukur apakah kondisi yang ada sesuai dengan struktur keruangan dan menganalisa interaksi antar unit keruangan yaitu hubungan antara ekonomi dan interaksi keruangan, aksebilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah dan hambatan interaksi. Hal ini didasarkan olah adanya tempattempat (kota) yang menjadi pusat kegiatan bagi tempat-tempat lain, serta adanya hirarki diantara tempat-tempat tersebut.(Djamin,1984) Lokasi perusahaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Meletakkan fasilitas dan menentukan bentuk alokasi produk atau layanan merupakan keputusan manajemen utama. Para manajer harus menimbang banyak faktor bila mengevaluasi keefektifan biaya dari lokasi kandidat alternatif. Modul analisis lokasi ini mengandung beberapa pilihan, antara lain: 1. Model Transportasi Menentukan jadwal pengapalan optimal untuk sekelompok alternatif dan lokasi-lokasi permintaan. Model ini juga bias digunakan untuk menganalisis keefektifan biaya dari penambahan atau penghapusan fasilitas dari sistem distribusi yang sudah ada, 2. Penjenjangan Faktor Menentukan lokasi tepat (site location) terbaik dari sejumlah alternatif atas dasar beragam faktor. Analisis menggunakan sistem penjenjangan 1-10 dan memungkinkan bagi berat yang berbeda untuk masing-masing faktor, 3. Jarak-Beban Memilih lokasi optimal atas dasar permintaan beban yang diberatkan seluruhnya. Analisis bias digunakan atas dasar pertimbangan jarak euclidean atau rectilinear (Anonim, 2011). Perencanaan dan pertimbangan penentuan lokasi usaha untuk usaha baru
dan perluasan usaha, akan berbeda. Untuk perusahaan yang baru pertama kali berdiri , tujuan dari perencanaan lokasi adalah : a . Agar dapat melayani konsumen dengan baik. b. Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu. c. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik. d. Untuk keperluan usaha di kemudian hari. e. Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal. f. Menyesuaikan kemampuan perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan yang telah beroperasi sebelumnya, tujuan atau alasan perencanaan lokasi adalah : 1 . Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. 2. Berubahnya adat kebiasaan masyarakat. 3. Berpindahnya konsentrasi perumahan. 4. Adanya sarana prasarana yang lebih baik. 5. Untuk meningkatkan kapasitas produksi. 6. Peraturan pemerintah. 7. Persaingan yang ketat. 8. Sebab-sebab lain. (Anderson,1996) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi adalah: a. Letak pasar. Faktor ini sangat penting, khususnya bagi perusahaan jasa (bank, restoran, toko, jasa konsultan, dll) atau manufaktur (meskipun jarang jarang) yang memang memiliki karakteristik dekat dengan pasar. Coba perhatikan di dalam kehidupan sehari-hari kita ? Benarkah perusahaan jasa yang umumnya didirikan di tempat atau lokasi yang dekat dengan pasar ? b. Bahan baku. Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur umumnya didirikan di lokasi yang dekat dengan bahan baku (Perusahaan pengolahan kayu, miniman, makanan, dll). c. Tenaga kerja.
Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi usaha, terutama bagi perusahaan manufaktur yang umumnya banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya d. Masyarakat. Masyarakat
merupakan
faktor
penting
dalam
penentuan
lokasi usaha
mengingat keberadaan perusahaan disamping dapat memberi manfaat tapi juga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di sekitar usaha khusunya. Oleh karena itu penerimaan
masyarakat
akan keberadaan
perusahaan
menjadi sangat penting. Sebagai contoh, perusahaan yang mempekerjakan masyarakat sekitar biasanya tidak mengalami masalah ini, namun perusahaan yang mengolah sampah atau limbah seringkalai ditolak keberadaannya oleh masyarakat sekitar. e. Peraturan Pemerintah. Pemerintah selama ini telah menentukan mana kawasan untuk pemukiman dan mana untuk industri. Dengan demikian perusahaan tidak dapat
atau
akan
mengalami kesulitas bila memilih lokasi yang bukan untuk kawasan industri. Termasuk juga di sini masalah ijin mendirikan bangunan, ketinggian maksimal bangunan, pembauangan limbah, dan kebijakan pemerintah lainnya. f. Listrik, air, telepon. Sarana pendukung ini tidak dapat diabaikan, karena hampir setiap aktivitas perusahaan membutuhkan listrik, air, dan alat komunikasi. g. Transportasi. Faktor ini juga penting, karena dengan transportasi ini bahan baku didatangkan dan bahan jadi akan dikirim. Ter-abaikannya masalah transportasi akan menimbulkan kesulitas produksi (karena keterlambatan pengiriman bahan baku misalnya) dan tersendatnya distribusi hasil produksi ke pasar. h. Sarana prasarana pendukung. Ketersediaan lahan parkir yang memadai, pembuangan limbah, keamanan, fasilitas kesehatan kerja, merupakan faktor yang juga tidakkalah pentingnya di dalam penentuan lokasi usaha.(Kusnendi,2003)
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Model Transportasi Win QSB
Network Building File, “New Problem”
Problem Type : Transportation Problem
Objective criteriation : Minimize
Number of source: 2
Number of destination : 3
Isikan data
Solve and Analyze
3.2 Penjenjangan Faktor Mengalikan biaya dengan Pemberatan faktor
Menjumlahkan hasil perkalian Tiap Alternatif
3.3 Shortest Part Problem
Win QSB
Memilih Network Modeling File, “New Problem”
Memilih Shortest Part Problem
Mengisi Problem Title, Number of Nodes, memilih Objective Criterion
Menginput data
Solve and Analyze, Solve the Problem
Menentukan Start and End Node, klik Solve
Muncul tampilan Solution for Shortest Part Problem
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN 4.1 Hasil Pengamatan 4.1.1 Soal Praktikum ( Model Transportasi )
4.1.2 Soal a. (Model Transportasi)
4.1.3 Soal b (Model Shotest Path Problem)
4.2 Hasil Perhitungan 4.2.1 Soal Praktikum (Model Transportasi) 4.2.2 Soal nomer 3 (Model Transportasi)
Grafik
4.2.2 Soal a. (Model Transportasi)
BAB 5. PEMBAHASAN Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Salah satu hal yang banyak di bahas dalam teori lokasi ini adalah pengaruh jarak terhadap intensitas orang berpergian dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Analisis ini dapat di kembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Terkait dengan lokasi, maka salah satu faktor yang menetukan apakah suatu lokasi tersebut menarik atau tidak, adalah tingkat aksesibilitas. Tingkat aksesbilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya. Tingkat aksesbilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersedian berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut. Menurut Christaller, pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seperti itu akan terlihat dengan jelas di wilayah yang mempunyai dua syarat: 1. Topografi yang seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang mendapat pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan jalur pengangkutan, 2. Kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi-padian, kayu atau batu bara. Perusahaan adalah pekerjaan besar yang dilakukan dengan alatalat atau dengan cara yang teratur bermaksud mencari untung dengan menghasilkan sesuatu, membuat barang-barang, atau berdagang. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktifitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat mendistribusikannya, serta
melakukan upaya-upaya dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Dalam suatu analisis lokasi terdapat beberapa fungsi yang dapat di aplikasikan dalam dunia industri ataupun dunia usaha yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran suatu usaha yang di jalankan. Fungsi – fungsi yang dimaksud, yaitu : a) Membantu perkembangan serta sangat menentukan besar kecilnya biaya pengeluaran dan pemasukan membantu perkembangan serta sangat menentukan besar kecilnya ongkos. b) Memberikan kemudahan bagi produsen dan konsumen apabila lokasi usaha atau perusahaan strategis dan mudah dijangkau sahingga dapat mempertahankan konsumennya. c) Memperoleh kemudahan dalam hal jangkauan lokasi usaha dengan lokasi penjualan bahan baku. d) Lokasi yang lebih luas akan mempermudah ruang gerak manusia. e) Adanya tenaga kerja di sekitar lokasi usaha akan meningkatkan SDM perusahaan. Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi ini dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda. Dengan menggunakan metode transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat meminimalkan total biaya transportasi. Selain untuk mengatur distribusi pengiriman barang, metode transportasi juga dapat digunakan untuk masalah lain, seperti penjadwalan dalam proses produksi agar memperoleh total waktu proses pengerjaan yang terendah, penempatan persediaan agar mendapatkan total biaya persediaan terkecil, atau pembelanjaan modal agar mendapatkan hasil investasi yang terbesar. Dalam kaitannya dengan perencanaan fasilitas, metode transportasi dapat digunakan untuk memilih suatu lokasi yang dapat meminimalkan total biaya operasi.
Beberapa metode transportasi, yaitu : Metode VAM ( Vogel Approximation Method) Metode VAM ini didasarkan atas “beda kolom” dan “beda baris” yang menentukan perbedaan antara dua ongkos termurah dalam satu kolom atau satu baris. Setiap perbedaan dapat dianggap sebagai “penalti”, karena menggunakan route termurah. Beda baris atau beda kolom berkaitan dengan penalti tertinggi, merupakan baris atau kolom yang akan diberi alokasi pertama. Alokasi pertama ini, atau menghabiskan tempat Kapasitas produksi, atau menghabiskan permintaan tujuan atau kedua-duanya. Untuk memperjelas metode ini, marilah kita mengerjakan soal yang sama dengan diatas dengan menggunakan metode VAM. Langkah langkah mengerjakan dengan menggunakan metode ini, yaitu : a. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan kedalam matriks. b. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dari nilai absolute), yaitu biaya terkecil kedua untuk setiap baris dan kolom. c. Pilih satu nilai perbedaan-perbedaan tersebut diantara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris. d. Isilah pada satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang biayanya terendah diantara segi empat yang lain pada kolom atau baris itu. Isinya sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. e. Hilangkan baris atau kolom tersebuat karena baris tersebut sudah diisi sepenuhnya sehingga tidak mungkin diisi lagi. f. Tentukan kembali perbedan (selisih) biaya pada langkah b untuk kolom dan baris yang belum terisi. Ulangi langkah c sampai dengan langkah e, sampai semua kolom dan baris teralokasi. g. Setelah terisi semua, hitung biaya transportasi secara keseluruhan.
North West Corner (NWC) Method Sesuai nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas (northwest) matriks kemudian bergerak ke kanan atau ke
bawah sesuai permintaan dan kapasitas produksi yang sesuai. Besar alokasi ini akan mencukupi salah satu, kapasitas tempat asal baris pertama dan atau permukaan tempat tujuan dari kolom pertama. Jika kapasitas tempat asal pertama terpenuhi kita bergerak ke bawah menyusur kolom pertama dan menentukan alokasi yang akan mencukupi atau kapasitas tempat asal baris kedua atau mencukupi tujuan yang masih kurang dari kolom pertama. Di lain pihak, jika alokasi pertama memenuhi permintaan tempat tujuan di kolom pertama, kita bergerak ke kanan di baris pertama dan kemudian menentukan alokasi yang kedua atau yang memenuhi kapasitas tersisa dari baris satu atau memenuhi permintaan tujuan dari kolom dua dan seterusnya. Cara menggunakan metode ini, yaitu : a. Mulai dari pojok barat laut pada tabel persoalan transportasi. b. Teruskan langkah ini, setapak demi setapak, menjauhi pojok barat laut, sehingga akhirnya harganya telah dicapai pada pojok tenggara dari tabel. Pada perhitungan dengan menggunakan komputer maupun manual dengan metode vogel diperoleh nilai 572,50. Sementara dengan metode NWC dan Steeping yang diperoleh dari soal tambahan yang telah diberikan yaitu diperoleh nilai yang sama baik dengan metode vogel, NWC, dan Steeping dapat diketahui dengan menggunakan komputer maupun secara manual, total biaya yang diperoleh menunjukkan hasil yang sama yaitu 1920. Nilai yang diperoleh diperoleh dari penjumlahan dari total biaya dari pendistribusian produk. Nilai ini juga merupakan biaya transportasi minimum yang harus dikeluarkan usaha atau industri ini dalam kegiatan pendistribusian produk. Perhitungan dengan metode jarak terpendek (Short Path) telah diperoleh jarak terpendek dari BandungCirebonJakartaPalembang yang biaya minimalnya adalah 1920 berdasarkan perhitungan software. Sedangkan dari hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dipeoleh, baik pada soal a maupun soal b diketahui bahwa metode NWC tidak lebih efektif dan efisien daripada metode stepping stone karena pada metode NWC tidak menunjukkan besarnya biaya yang paling minim. Sedangkanpada
metode stepping stone yang telah dilakukan analisa
secara satu per satu sehingga hasilnya lebih akurat dibanding metode NWC.
BAB 6. PENUTUP 6.1 Penutup -
Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis.
-
Tujuan dari perencanaan lokasi adalah : agar dapat melayani konsumen dengan baik,untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu, untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik, untuk keperluan usaha di kemudian hari., agar operasi perusahaan dapat akan berjalan dengan optimal, menyesuaikan kemampuan perusahaan.
-
Analisis ini dapat di kembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut.
-
Fungsi analisis lokasi, yaitu : penghematan biaya, interksi antara produsen dan konsumen akan lebih baik, mudah memperoleh bahan baku, ruang gerak, tenaga kerja yang tersedia
-
Metode VAM ini didasarkan atas “beda kolom” dan “beda baris” yang menentukan perbedaan antara dua ongkos termurah dalam satu kolom atau satu baris.
-
Sesuai nama aturan ini, maka penempatan pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas (northwest) matriks kemudian bergerak ke kanan atau ke bawah sesuai permintaan dan kapasitas produksi yang sesuai.
-
Metode NWC metode untuk menyusun tabel awal dengan cara mengalokasikan distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas.
-
Pada soal yang diberikan dapat diketahui bahwa baik secara perhitungan komputer maupun manual dengan metode vogel diperoleh nilai 572,50.
-
Pada perhitungan terhadap metode jarak terpendek (Short Path) diperoleh jarak terpendek dari BandungCirebonJakartaPalembang dengan biaya minimal sebesar 1920 berdasarkan perhitungan software.
6.2 Saran Pembahasan terlalu susah,, Lebih dimudahkan lagi y mas,,
DAFTAR PUSTAKA Anderson, David R, 1996. Manajemen Sains “Pendekatan Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan Manajemen”, Jilid I. Jakarta, Erlangga.
Anonim.2011.Petunjuk Praktikum Perencanaan Industri.Jember : FTP-UNEJ
Djamin, Zulkarnaen. (1984). Perencanaan dan Analisis Proyek. Jakarta: UI.
Ibrahim, H.M.Yacob. (1998). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Husein,Umar. (1997). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kusnendi. (2003). Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Bandung: JPE Universitas Pendidikan Indonesia.
Nitisemito, Alex S. & Umar Burhan. (2004). Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Jakarta: Bumi Aksara.
Ukas, Maman. (2004). Manajemen: Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Agnini.
DATA PENGAMATAN
( Model Transportasi )
(Model Transportasi)
(Model Shotest Path Problem)