B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
6.1. Pendidikan
P
ada pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah diamanatkan bahwa salah satu tujuan negara yang merupakan prioritas utama
adalah
mencerdaskan
kehidupan bangsa. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengemas sedemikian rupa sehingga seluruh
masyarakat
pendidikan.
Karena
dapat hanya
menikmati dengan
pendidikan yang merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mengadaptasi situasi dan kondisi yang selalu mengalami perubahan secara dinamis. Berbagai permasalahan yang muncul terkait pendidikan nasional, mulai fasilitas pendidikan yang memprihatinkan sampai masalah mutu pendidikan yang masih rendah. Ditambah lagi akses pendidikan yang saat ini kurang dapat dinikmati oleh masyarakat karena masalah ekonomi sehingga akan semakin membuka
jurang
pemisah
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Dengan
ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses pendidikan karena lemahnya faktor ekonomi menyebabkan kebodohan dan keterbelakangan sehingga tentunya akan mengganggu laju pembangunan nasional. Berdasarkan atas permasalahan tersebut sehingga memberikan inisiatif kepada Pemerintahan Kabupaten Jembrana untuk mengadakan pendidikan gratis kepada masyarakat. Program yang diusung oleh Kabupaten Jembrana adalah
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
110 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
pendidikan bersubsidi di kalangan siswa – siswinya baik dari tingkat SD maupun SMP. Berdasarkan program pendidikan gratis tersebut beberapa indikator pendidikan di Kabupaten Jembrana menunjukkan peningkatan dari tahun – ke tahun. 6.1.1. Kondisi Pendidikan Jumlah penduduk yang bersekolah berdasarkan usia di Kabupaten Jembrana terbagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu : 7- 12 tahun (SD/MI) ; 13 – 15 tahun
(SLTP/
MTs)
(SMU/SMK/MA).
dan
Distribusi
16
–
18
penduduk
terbanyak adalah pada kelompok usia 7 – 12 tahun (SD/ MI) sebanyak 25.944 penduduk
sedangkan
paling
sedikit
adalah pada kelompok usia 16 – 18 tahun (SMU/SMK/MA) dengan jumlah sebanyak 8.602 penduduk. Berikut adalah disajikan tabel jumlah penduduk yang bersekolah berdasarkan usia di Kabupaten Jembrana. Tabel 6. 1 Murid Berdasarkan Usia di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Murid usia 7 - 12 tahun SD MI
Murid usia 13 - 15 tahun SLTP MTs
Murid usia 16 - 18 tahun SMU SMK MA
No.
Kecamatan
1
Melaya
5.145
105
2.330
111
840
-
-
2
Negara
7.894
603
2.220
340
556
2.669
-
3
Mendoyo
5.457
200
2.471
215
1.030
365
105
4
Pekutatan
1.700
55
543
-
599
-
-
5
Jembrana
4.370
415
2.339
242
1.424
317
697
Jumlah
24.566
1.378
9.903
908
4.449
3.351
802
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
Jenjang pendidikan di Kabupaten Jembrana adalah terbagi menjadi : SD/ Sederajat, SLTP/ Sederajat dan SMA/ Sederajat. Jumlah murid paling banyak adalah jenjang pendidikan SD/Sederajad dengan jumlah sebanyak 30.429 siswa sedangkan paling sedikit adalah jenjang SMA/ Sederajad dengan jumlah sebanyak 10.753 siswa.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
111 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 2 Jumlah Murid Tiap jenjang Pendidikan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 NO KECAMATAN 1 2 3 4 5
Melaya Negara Mendoyo Pekutatan Jembrana JUMLAH
MURID SD/ SEDERAJAT SD MI 6.094 219 8.147 1.008 5.821 341 2.722 85 5.285 707 28.069 2.360
SLTP 2.645 2.441 2.789 929 2.597 11.401
MURID SLTP/ SEDERAJAT MTs PAKET. B 203 100 546 175 317 75 378 78 1.444 428
SMA/ SEDERAJAT SMU SMK MA 1.120 780 2.923 1.280 526 180 850 1.708 621 765 5.738 4.070 945
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
Tabel 6. 3 Rata – rata Murid SD/ Sederajad per Kelas Tahun 2010 SD/ Sederajad
No. Kecamatan
1
2
3
4
5
6
1. Negara
34,11 32,46 32,22
31,46 31,96
2. Mendoyo
19,56 21,27 20,06
21,25 21,88 125,88
3. Pekutatan
19,83 20,88 19,75
19,96 20,42
15,88
4. Melaya
27,87 26,64 26,62
27,49 27,56
24,92
5. Jembrana
30,03 29,53 27,89
27,58 25,67
24,56
28,74
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
6.1.2. Fasilitas Pendidikan dan Tenaga Pengajar Fasilitas pendidikan berupa sekolah merupakan persyaratan utama agar kegiatan
belajar dan
mengajar
dapat
berjalan. Dengan adanya fasilitas tersebut, guru yang merupakan tenaga pendidik utama
dapat
melaksanakan
tugasnya
sehingga kegiatan belajar dan mengajar dapat
berjalan
dengan
baik.
Berikut
disajikan jumlah sekolah dan jumlah guru tiap jenjang pendidikan di Kabupaten Jembrana.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
112 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 4 Jumlah Sekolah dan Tenaga Pengajar Tahun 2010 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
JENIS SEKOLAH
JUMLAH GURU GT GTT 62 296 6 0 1233 40 122 15 567 94 73 84 230 174 63 50 135 158
JUMLAH SEKOLAH
TK SDLB SD MI SLTP MTs SMU MA SMK
120 1 184 10 26 7 13 3 8
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar. Berikut adalah rasio ketersediaan sekolah di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010. Tabel 6. 5 Rasio Ketersediaan Sekolah di Kab. Jembrana Tahun 2010
1
TK
120
Jumlah penduduk usia sekolah 9.840
2
SD/ SDLB/ MI
195
33.022
59,05
3
SLTP/ MTS
33
15.080
21,88
4
SMU/ MA/ SMK
24
14.450
16,61
Jenis Sekolah
No.
Jumlah sekolah
Rasio Ketersediaan Sekolah 121,95
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 1.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Berikut adalah rasio guru terhadap murid di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
113 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 6 Rasio Guru Terhadap Murid di Kab. Jembrana Tahun 2010 Jenis Sekolah
No.
Jumlah Murid 3.992
Jumlah Guru 358
89,68
55
6
109,09
Rasio
1
TK
2
SDLB
3
SD
28.156
1.273
45,21
4
MI
2.460
137
55,69
5
SLTP
11.401
661
57,98
6
MTs
1.444
157
108,73
7
SMU
5.738
404
70,41
8
MA
945
113
119,58
9
SMK
4.070
293
71,99
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
6.1.3. Tingkat Pendidikan Tingkat pendikan yang dimiliki oleh penduduk Kabupaten Jembrana berjenjang mulai belum pernah menginjak bangku sekolah hingga sarjana. Jumlah tertinggi adalah penduduk dengan tingkat pendidikan Tamat SD sebesar 29%, kemudian posisi kedua diikuti dengan belum pernah sekolah sebesar 23 % dan hanya
sebagian
kecil
saja
prosentase
jumlah
penduduk
yang
tamat
akademi/Universitas yaitu sebesar 2 %. Tabel 6. 7 Penduduk Jembrana Berdasarkan Pendidikan Akhir (Tingkat Pendidikan) Tahun 2010 Belum Tamat SD 10.492
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMU
Tamat D1/D2
Tamat D3
Tamat S1
Tamat S2
Tamat S3
1. Negara
Tidak/ Belum Sekolah 14.790
27.503
12.187
17.950
791
1.094
2.179
142
15
2. Mendoyo
10.143
7.628
21.914
9.780
16.327
677
997
1.409
95
7
3. Pekutatan
4.383
3.607
10.669
4.240
6.132
407
392
610
39
2
4. Melaya
10.158
7.942
18.730
9.053
11.893
613
744
1.224
73
11
5. Jembrana
9.500
7.413
17.969
7.505
14.330
770
974
2.122
171
8
48.974
37.082
96.785
42.765
66.632
3.258
4.201
7.544
520
43
No.
Kecamatan
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigarasi
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
114 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Gambar 6. 1 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Akhir
6.1.4. Indikator Pencapaian Pendidikan A. Angka Partisipasi Kasar Angka
Partisipasi
Kasar
(APK)
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang
sesuai
dan
dinyatakan
dalam
persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan
tertentu
pada
wilayah
tertentu.
Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada daerah perbatasan. Angka Partisipasi Kasar selama lima tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi dalam pencapaiannya. Pada tahun 2010 ratarata pencapaian Angka Partisipasi Kasar tingkat Sekolah Dasar mencapai 115,55 %. Sedangkan pada tingkat SLTP mencapai 110,50 % dan pada tingkat SLTA mencapai 90,00 %. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat pada tingkat SLTA masih perlu ditingkatkan.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
115 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 8 APK (%) Penduduk Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 No. 1. 2. 3.
Angka Partisipasi Kasar SD/ MI SLTP/ Mtsn SMA/ SMA/ MA
2006 112,37 97,51 68,77
2007 107,29 95,30 73,99
2008 110,27 105,38 82,90
2009 110,63 106,46 81,35
2010 115,55 110,50 95,00
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
140 120 100 APK
80 60 40 20 0
2006
2007
2008
2009
2010
SD/ MI
112.37
107.29
110.27
110.63
115.55
SLTP/ Mtsn
97.51
95.3
105.38
106.46
110.5
SMA/ SMA/ MA
68.77
73.99
82.9
81.35
95
Gambar 6. 2 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Jembrana
Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang
bersekolah
pada
suatu
jenjang
pendidikan
yang
sesuai.
Semakin tinggi APM berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Murni dalam lima tahun terkahir di Kabupaten Jembrana mengalami fluktuasi dalam pencapaiaannya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2010 APM pada masing – masing jenjang pendidikan mengalami kenaikan. Berikut adalah APM di Kabupaten Jembrana selama lima tahun terakhir. Tabel 6. 9 APM (%) Penduduk Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 No. 1. 2. 3.
Angka Partisipasi Murni SD/ MI SLTP/ Mtsn SMA/ SMA/ MA
2006 100,11 88,50 66,25
2007 92,63 88,33 72,33
2008 96,01 80,13 64,37
2009 96,01 80,13 64,37
2010 98,50 90,0017 75,6
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
116 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
120 100 APM
80 60 40 20 0
2006
2007
2008
2009
2010
100.11
92.63
96.01
96.01
98.50
SLTP/ Mtsn
88.5
88.33
80.13
80.13 90.00166
SMA/ SMA/ MA
66.25
72.33
64.37
64.37
SD/ MI
75.6
Gambar 6. 3 Perkembangan Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Jembrana
B. Rata – rata Lama Sekolah Rata-rata
lama
sekolah
mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang dicapai oleh masyarakat di suatu daerah.
Semakin tinggi rata-rata lama
sekolah
berarti
semakin
tinggi
jenjang
pendidikan yang dijalani. Rata-rata lama sekolah yaitu rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti. Untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun atau pendidikan dasar hingga tingkat SLTP. Tabel 6. 10 Perkembangan Rata – rata Lama Sekolah di Kabupaten Jembrana Rata – rata Lama Sekolah Jembrana
Tahun 2006 7,50
2007 7,48
2008 7,60
2009 7,65
2010 7,80
Sumber : BPS Kabupaten Jembrana
C. Angka Melek Huruf Salah satu indikator terlaksananya dengan baik pendidikan untuk masyarakat dapat diketahui dengan meningkatnya angka melek huruf atau kemampuan baca tulis dalam masyarakat tersebut. Indikator ini juga dapat
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
117 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
menggambarkan
mutu
dari
SDM
yang ada di suatu wilayah yang diukur
dalam
karena
aspek
semakin
pendidikan,
tinggi
angka
kecakapan baca tulis maka semakin tinggi pula mutu dan kualitas SDM. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan
Kabupaten
Jembrana,
angka Melek Huruf di Kabupaten Jembrana setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Kenaikan paling signifikan adalah pada rentang waktu tahun 2008 – 2009 dengan kenaikan angka Melek Huruf sebesar 13,92 %. Namun apabila dibandingkan dengan prosentase penduduk >10 Tahun secara keseluruhan prosentase tersebut malah cenderung mengalami penurunan. Berikut adalah Angka Melek Huruf di Kab. Jembrana selama 5 (lima) tahun terakhir. Tabel 6. 11 Angka Melek Huruf di Kab. Jembrana 5 (lima) Tahun Terakhir Tahun
Jumlah Penduduk >10 Tahun Melek Huruf 214.383 213.532 218.087 217.276 221.990 221.929 257.922 252.813 264.394 258.830
2006 2007 2008 2009 2010
Prosentase ( % ) 99,60 99,63 99,97 98,02 97,90
Angka Melek Huruf
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Jembrana. 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Penduduk 214,383 218,087 221,990 257,922 264,394 >10 Tahun Jumlah Penduduk 213,532 217,276 221,929 252,813 258,830 Melek Huruf
Gambar 6. 4 Perkembangan Angka Melek Huruf di Kab. Jembrana
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
118 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
6.2. Perpustakaan Perpustakaan umum yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah berjumlah satu buah dan berada di Komplek Civic Centre. Perpustakaan tersebut dalam kondisi baik dengan ditunjang koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, majalah dan surat kabar. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui bertambahnya wawasan yang dimiliki dari aktivitas membaca. Berdasarkan data yang didapat dari Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi, koleksi bahan yang dimiliki setiap tahun terus bertambah. Tabel 6. 12 Koleksi Buku Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010 No.
Koleksi Bahan Pustaka
1
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Buku
Judul 6.294
Eks 13.104
Judul 7.085
Eks 16.014
Judul 7.339
Eks 17.204
2
Majalah
5
11
9
286
12
295
3
Surat kabar
8
9.153
8
9.719
7
10.063
Sumber : Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Dengan keberadaan perpustakaan maka akan dapat memberikan implikasi positif bagi pembangunan khususnya peningkatan kualitas SDM-nya sebagai motor penggerak utama. Dengan adanya fasilitas tersebut maka akan semakin meingkatkan minat baca masyarakat, hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan. Berikut adalah jumlah pengunjung perpustakaan umum Kabupaten Jembrana tahun 2008 s/d 2010 : Tabel 6. 13 Pengunjung Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010
Pelajar
Tahun 2008 4.410
Tahun 2009 7.543
Tahun 2010 11.001
2
Mahasiswa
4.334
6.434
8.542
3
Umum
2.638
4.513
6.507
No.
Pengunjung
1
Sumber : Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Pengunjung yang datang, selain membaca buku di Perpustakaan Umum sebagian juga melakukan peminjaman untuk dibawa pulang. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan merupakan sesuatu yang cukup dibutuhkan oleh sebagian masyarakat. Berikut ini adalah jumlah peminjam koleksi
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
119 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
buku perpustakaan di Kabupaten Jembrana tahun 2008 s/d 2010 yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun : Tabel 6. 14 Peminjam Koleksi Buku Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010
Pelajar
Tahun 2008 613
Tahun 2009 710
Tahun 2010 779
2
Mahasiswa
77
163
200
3
Umum
146
213
400
No.
Pengunjung
1
Sumber : Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
6.3. Kesehatan Pembangunan
kesehatan
merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Kesehatan
juga
sebagai
suatu
kaitannya
harus
Pembangunan dipandang
investasi
untuk
dalam
mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam lima tahun terakhir masyarakat Kabupaten Jembrana telah memiliki program jaminan kesehatan dari pemerintah yang disebut dengan JKJ. Program JKJ tersebut menjamin biaya pengobatan masyarakat Kabupaten Jembrana mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter Praktik hingga Bidan Swasta. 6.3.1. Angka Harapan Hidup Tinggi rendahnya Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu daerah, semakin tinggi Angka Harapan Hidup di suatu daerah maka kondisi kesehatan di daerah tersebut akan semakin baik pula. Berdasarkan data dari tahun 2006 – 2010 Angka Harapan Hidup di Kabupaten Jembrana adalah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 Angka Harapan Hidup adalah sebesar 71,50 dan setiap tahun semakin meningkat sehingga pada tahun 2010 Angka Harapan Hidup menjadi 71,80 .
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
120 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 15 Angka Harapan Hidup Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 Angka Harapan Hidup Jembrana
Tahun 2006 71,50
2007 71,63
2008 71,65
2009 71,73
2010 71,80
Sumber : BPS Kabupaten Jembrana
Berikut disajikan Gambar 6.5 Umur harapan Hidup di Kabupaten Jembrana tahun 2006 s/d 2010. 71.9 71.8 71.7 71.6 71.5
71.4 71.3 2006
2007
2008
2009
2010
Angka Harapan Hidup
Gambar 6. 5 Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembran Tahun 2006 s/d 2010
6.3.2. Angka Kematian Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain : a. Angka Kematian Bayi ( AKB ). Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia 1 tahun tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator terhadap persediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal. Tahun 2006 Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana adalah 14,25 / 1.000 Kelahiran Hidup dan mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 9,20 / 1.000 Kelahiran Hidup dan mengalami penurunan lagi pada Tahun 2008 menjadi 7,75 / 1.000 Kelahiran Hidup. Peningkatan pada tahun 2009 menjadi 10,62 / 1.000 Kelahiran Hidup dan
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
121 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
pada tahun 2010 kembali menurun menjadi 9,13 / 1.000 Kelahiran Hidup. Hal ini menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 14,03 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan target yang hendak dicapai Provinsi / Kabupaten Sehat tahun 2010 sebesar 17 / 1.000 KH, maka AKB Kabupaten Jembrana masih lebih baik dari target tersebut. Tabel 6. 16 AKB Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 AKB Kab. Jembrana
Tahun 2006 14,25
2007 9,20
2008 7,75
2009 10,62
2010 9,13
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana.
16 14 12 10 8 6 4 2 0
AKB
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Gambar 6. 6 Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010
b. Angka Kematian Balita ( AKABA ). Angka Kematian Balita ( >1 – 5 tahun ) adalah jumlah anak (termasuk bayi) yang meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun / 1.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana pada tahun 2006 adalah sebesar 16,79 / 1.000 KH dan mengalami penurunan tahun 2008 menjadi sebesar 8,46 / 1.000 KH, meningkat menjadi 11,75 / 1.000 KH pada tahun 2009, selanjutnya menurun menjadi 10,06 / 1.000 KH pada tahun 2010. Ini menunjukkan bahwa Angka Kematian Balita mengalami penurunan sebesar 14,38 % bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
122 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
dengan target Provinsi / Kabupaten Sehat tahun 2010 sebesar 17 / 1.000 KH, maka AKABA Kabupaten Jembrana masih jauh lebih baik dari target tersebut. Tabel 6. 17 AKABA Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 Tahun
AKABA
2006 16,79
Kab. Jembrana
2007 11,23
2008 8,46
2009 11,75
2010 10,06
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana. 18 16 14 12 10 8 6
AKABA
4 2 0 2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Gambar 6. 7 Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010
c. Angka Kematian Ibu ( AKI ). Angka
Kematian
Ibu
atau
Maternal
Mortility Rate ( MMR )
menunjukkan jumlah kematian ibu pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini dipergunakan untuk
menggambarkan
status
gizi
dan
kesehatan ibu, keadaan sosial ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal. Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana tahun 2008 sebesar 70,47 / 100.000 KH meningkat menjadi sebesar 90,42 / 100.000 KH pada tahun 2009 selanjutnya mengalami peningkatan menjadi 93,61/ 100.000 KH pada tahun 2010. Apabila dibandingkan dengan target Provinsi / Kabupaten Sehat tahun 2010 sebesar 100 / 100.000 KH, maka AKI Kabupaten Jembrana masih lebih baik.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
123 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 18 Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 Tahun
AKI
2006 50,88
Kab. Jembrana
2007 134,74
2008 70,47
2009 90,42
2010 93,61
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana.
160 140 120 100 80 60 40 20 0
AKI
2006
2007
2008
2009
2009
Tahun
Gambar 6. 8 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010
d. Angka Kematian Kasar ( AKK ) Angka Kematian Kasar ( AKK ) atau Crude Death Rate ( CDR ) menunjukkan jumlah kematian yang terjadi per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun yang terjadi di suatu daerah. Tingginya Angka Kematian Kasar menunjukkan keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan biologik masyarakat di wilayah tersebut masih rendah. Menurut Data Rumah Sakit Umum Daerah Negara, jumlah penduduk tersebut
dalam tahun 2010 sebanyak 410 jiwa. maka
Angka Kematian
Merujuk
kematian dari
data
Kasar ( CDR ) Kabupaten Jembrana
mencapai 1,33 per 1.000 penduduk. Dari jumlah tersebut, pola penyebab kematian merujuk pada penyebab kematian utama penduduk di Kabupaten Jembrana pada pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Negara sebagai berikut :
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
124 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 19 Pola Penyakit Penyebab Kematian Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Penyakit Cidera Intrakranial Penyakit serebrovaskular lainnya Stroke tak menyebut perdarahan/Infark Gagal ginjal lainnya Penyakit jantung lainnya Penyakit Kencing manis Penyakit esophagus lambung dan duodenum lainnya Penyakit hati lainnya Penyakit system cerna lainnya Infark miokard lainnya Jumlah Jumlah penyebab kematian lainnya Jumlah seluruh kematian
Jumlah 59 42 25 20 19 13 12 12 8 7 217 193 410
% 14,39 10,24 6,10 4,88 4,63 3,17 2,93 2,93 1,95 1,70 52,93 47,07 100,00
Sumber : RSUD Negara
6.3.3. Sumber Daya Kesehatan Tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Jembrana telah menunjukkan jumlah yang mencukupi. Puskesmas
telah
diisi
Masing-masing dengan
tenaga
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dasar untuk dapat melaksanakan tugastugas pelayanan meskipun masih terdapat Puskesmas yang
belum terisi.
Tenaga
kesehatan yang ada telah tersebar pada sarana pelayanan kesehatan di 5 (lima) Kecamatan seperti tertera di dalam tabel. Tabel 6. 20 Persebaran Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No.
Jenis Tenaga
Kecamatan Melaya 8
Negara 5
Jembrana 4
Mendoyo 2
Pekutatan 6
Perawat dan Bidan
41
24
23
20
31
3.
Farmasi
2
2
1
1
1
4.
Gizi
2
0
0
1
1
5.
Teknisi Medis
2
1
1
1
1
6.
Sanitasi
1
3
1
-
-
7.
Kesehatan Masyarakat
4
2
3
3
3
1.
Medis
2.
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kab. Jembrana.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan maka upaya dititik beratkan pada pelayanan kesehatan dasar Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
125 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
sebagai upaya terpadu yang diselenggarakan melalui Puskesmas. Gambaran mengenai Keadaan Tenaga Kesehatan yang bekerja di Kabupaten Jembrana termasuk yang bekerja di RSUD Negara, pada tahun 2006 dengan jumlah penduduk 260.791 jiwa, pada tahun 2007 dengan jumlah penduduk 265.268 jiwa dan tahun 2008 dengan jumlah penduduk 269.729 jiwa, maka berdasarkan rasio 100.000 penduduk, menunjukkan nilai rasio sebagai berikut : Tabel 6. 21 Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 No.
Jenis Tenaga
2006
2007
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
2008 No. Jumlah Rasio
2009
2010
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
1.
Dokter Spesialis
8
3,07
11
4,15
13
4,82
20
6,56
20
6,50
2.
Dokter Umum
76
29,12
65
24,50
147
54,50
41
13,44
48
15,59
3.
Dokter Gigi
12
4,60
13
4,90
16
5,93
15
4,92
14
4,55
4.
Perawat
167
64,04
138
52,02
155
57,47
156
51,15
164
53,28
5.
Perawat Gigi
22
8,44
21
7,92
22
8,16
22
7,21
22
26,23
6.
Bidan
123
47,16
112
42,22
123
45,60
121
39,68
123
39,96
7.
Farmasi
14
5,37
17
6,41
20
7,41
14
4,59
14
17,07
8.
Apoteker
5
1,92
4
1,51
4
1,48
6
1,97
6
1,95
9.
Gizi
15
5,75
16
6,03
11
4,08
10
3,28
11
3,57
10.
Sanitarian
9
3,45
17
6,41
13
4,82
20
6,56
10
12,20
11.
Terapi Fisik
3
1,15
1
0,38
1
0,37
1
0,33
1
0,32
12.
Teknis Medik
30
11,50
11
4,15
12
4,45
19
6,23
14
4,55
13.
Kesehatan Masyarakat
41
15,72
43
16,21
41
15,20
33
10,82
33
10,72
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kab. Jembrana.
6.3.4. Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Jembrana terdapat fasilitas kesehatan berupa empat buah rumah sakit yang terdiri dari 1 buah RSU Daerah dan 1 buah RS Swasta Dharma Sentana, RS Khusus Bersalin Kertayasa dan RS Khusus Ibu dan Anak Bunda. Jumlah tempat tidur yang tersedia di RSU Daerah sebanyak 100 buah, RS Swasta Dharma Sentana 20 buah, RS Khusus Bersalin Kertayasa 20 buah dan RS Khusus Ibu dan Anak Bunda 25 buah.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
126 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 22 Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kecamatan Negara Mendoyo Pekutatan Melaya Jembrana Jumlah
Rumah Sakit 1 3 4
Puskesmas 1 1 1 2 1 6
Poskesdes 12 11 8 10 10 51
Polindes 1 1
Posyandu 72 82 43 72 59 328
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
6.3.5. Sanitasi Lingkungan dan Rumah Sehat Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap sanitasi dasar. Perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih dan sehat merupakan salah satu faktor untuk mendukung peningkatan status kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga menjadi kondusif bagi
terciptanya
derajat
kesehatan
masyarakat
yang
setinggi-tingginya
ditunjukkan melalui pemanfaatan Sarana Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat. Tabel 6. 23 Prosentase Rumah Tangga Sehat Kabupaten Jembrana Tahun 2010
No
Kecamatan
1 Melaya 2 Negara 3 Jembrana 4 Mendoyo 5 Pekutatan Jumlah (Kab/Kota)
Rumah Tangga Jumlah Jumlah Diperiksa Sehat
% Sehat
Puskesmas
Jumlah Seluruhnya
Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Tahun 2010
2.103 10.836 18.401 14.745 17.347 7.206 70.638
720 875 3.470 4.875 5.946 4.570 20.456
696 851 3.325 4.671 5.683 4.378 19.604
96,67 % 97,26 % 95,82 % 95,82 % 95,58 % 95,80 % 95,83 %
Tahun 2009
75.544
28.535
24.572
86,11 %
Tahun 2008
69.743
14.931
13.630
91,29 %
Tahun 2007
68.255
12.216
10.343
84,67 %
Tahun 2006
66.957
9.956
7.661
76,95 %
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
127 | Ba b 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 24 Prosentase Pemanfaatan Jamban Kabupaten Jembrana Tahun 2010 Jamban No
Kecamatan
1 Melaya 2 Negara 3 Jembrana 4 Mendoyo 5 Pekutatan Jumlah (Kab/Kota)
Puskesmas
Jumlah KK
Jumlah Diperiksa
Jumlah Memiliki
Jumlah Sehat
% Sehat
Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Tahun 2010
2.435 12.623 23.285
2.461 1.601
1.791 7.574 14.651
2.112 1.512
85,82 % 94,44 %
12.067
8.495
12.680
6.417
75,54 %
19.389 7.458 77.257
2.855 6.019 21.431
13.653 6.019 56.368
2.555 5.898 18.494
89,49 % 97,99 % 86,30 %
Tahun 2009
83.257
26.855
57.182
24.113
89,79 %
Tahun 2008
70.733
14.931
53.205
13.931
93,30 %
Tahun 2007
68.255
12.216
49.911
12.216
100,00 %
Tahun 2006
67.914
5.970
50.231
-
-
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
Tabel 6. 25 Prosentase Pemanfaatan SPAL Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No
Kecamatan
1 Melaya 2 Negara 3 Jembrana 4 Mendoyo 5 Pekutatan Jumlah (Kab/Kota)
Puskesmas
Jumlah KK
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) % Jumlah Jumlah Jumlah Sehat Diperiksa Memiliki Sehat
Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Tahun 2010
2.435 12.623 23.285
479 1.601
1.748 1.710 11.634
325 1.510
67,85 % 94,32 %
12.067
9.208
12.648
6.850
74,39 %
19.389 7.458 77.257
1.713 575 13.576
4.936 7.006 39.673
1.199 575 10.459
69,99 % 100 % 77,04 %
Tahun 2009
83.257
26.276
39.184
24.202
92,11 %
Tahun 2008
70.733
14.931
30.279
14.931
100,00 %
Tahun 2007
68.255
8.473
29.891
8.473
100,00 %
Tahun 2006
67.914
5.972
30.904
-
-
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
6.4. Pasangan Usia Subur dan Akseptor KB Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang masih berpotensi untuk mempunyai keturunan atau biasanya ditandai dengan belum datangnya waktu menopouse (terhenti menstruasi bagi istri). Dengan banyaknya jumlah PUS pada suatu daerah maka pertambahan penduduk akan tidak terkendali
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
128 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
apabila pemerintah tidak menjalankan program KB secara lebih intensif. Berikut adalah data PUS di Kabupaten Jembrana pada tahun 2010. Tabel 6. 26 Jumlah Pasangan Usia Subur di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 NO
Kecamatan
1
Melaya
2 3 4 5
Negara Jembrana Mendoyo Pekutatan
Puskesmas
Jumlah PUS
Gilimanuk Melaya Kaliakah Dangin Tukadaya Mendoyo Pekutatan Jumlah (Kab/Kota)
1.904 9.070 14.979 10.610 13.150 5.479 55.192
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
Berdasarkan data yang Dinas
Kesehatan
dan
didapat dari
Kesos
Kabupaten
Jembrana, sampai dengan Desember Tahun 2010 jumlah peserta KB Aktif dan KB Baru dari tahun
2006
-
2010
terus
mengalami
peningkatan. Peningkatan data peserta KB aktif
tersebut
karena
adanya
kesadaran
masyarakat akan pentingnya menekan angka kelahiran, sehingga dari tahun 2006 - 2010 terus terjadi penambahan jumlah peserta KB. Data jumlah peserta KB Baru dan Peserta KB Aktif di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. 27 Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Jembrana No. 1
Kecamatan Melaya
Puskesmas
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Jumlah
%
Jumlah
%
Gilimanuk
372
19,54
1.689
88,71
Melaya
851
9,38
8.130
89,64
1.496
9,99
13.041
87,06
779
7,34
9.064
85,43
2
Negara
Kaliakah
3
Jembrana
Dangin Tukadaya
4
Mendoyo
Mendoyo
1.037
7,89
12.095
91,98
5
Pekutatan
Pekutatan
566
10,33
4.988
91,04
Tahun 2010
5.101
9,24
49.007
88,79
Tahun 2009
4.314
8,03
47.756
88,87
Tahun 2008
3.543
100,00
46.037
100,00
Tahun 2007
2.990
5,70
43.280
82,45
Tahun 2006
3.010
5,83
43.050
83,32
Jumlah (Kab/Kota)
Sumber : Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten Jembrana
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
129 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
KB Baru
KB Aktif
43,280
46,037
47,756
49,007
43,050
3,010
2,990
3,543
4,314
5,101
2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 6. 9 Perkembangan KB Baru dan KB Aktif di Kab. Jembrana
6.5. Penduduk Miskin Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan
dasar,
ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. penduduk
Dengan miskin
pembangunan
masih
maka
yang
adanya
menunjukkan
dilakukan
oleh
pemerintah masih belum dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Berikut adalah data jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jembrana lima tahun terakhir. Tabel 6. 28 Penduduk Miskin di Kabupaten Jembrana Tahun Penduduk Miskin Kab. Jembrana
2006 21.210
2007 17.312
2008 17.105
2009 11.561
2010 17.623
Sumber Data : Dinas PMD Kabupaten Jembrana
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
130 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
6.6. Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan
apakah
sebuah
negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi
terhadap
kualitas hidup. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Jembrana, perkembangan IPM di Kabupaten Jembrana selama 4 (empat) tahun terakhir mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama ini dilakukan telah berdampak pada peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Jembrana.
Tabel 6. 29 Indeks Pembangunan Manusia di Kab. Jembrana 2006 s/d 2010 Tahun
IPM Kab. Jembrana
2007
2008
2009
2010
71,40
72,02
72,45
72,69
Sumber Data : BPS Kabupaten Jembrana
6.7. Pariwisata Perkembangan pariwisata dan hotel saat ini sangat menjanjikan keuntungan bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Hal ini juga dialami oleh Kabupaten di Bali. Perkembangan sektor pariwisata dan hotel yang ada di Kabupaten Jembrana masih relative kecil, bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Pulau Bali. Hal ini terlihat dari jumlah tamu domestik dan mancanegara yang ada di Jembrana.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
131 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 30 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Jembrana Tahun
Wisman
Wisnus
Jumlah
2006
5356
23497
28853
2007
3268
30167
33435
2008
2697
36931
39378
2009
1089
61716
62805
2010
6903
81696
88599
Sumber : Dinas Pariwisata Keterangan : Man : Mancanegara Nus : Nusantara
Sebagian besar hotel yang terdapat di Kabupaten Jembrana adalah terletak di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana. Hal tersebut dikarenakan pusat pelayanan di Kabupaten Jembrana adalah terletak di dua kecamatan
tersebut.
Selain
hotel,
juga
terdapat
pondok
wisata
yang
persebarannya sebagian besar adalah di Kecamatan Pekutatan. Pondok wisata tersebut pada umunya menawarkan daya tarik wisata pantai yang banyak terdapat pada kecamatan tersebut. Data jumlah hotel dan pondok wisata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. 31 Hotel, Pondok Wisata & Restoran di Kabupaten Jembrana Tahun 2010
1.
Negara
14
1
Restoran/ Rumah Makan 68
2.
Mendoyo
5
5
36
3.
Pekutatan
7
12
35
4.
Melaya
6
4
45
5.
Jembrana
12
7
49
Jumlah
44
29
233
No.
Kecamatan
Hotel
Pondok Wisata
Sumber : Dinas Pariwisata
Beberapa obyek wisata yang cukup menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
132 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
1. Pantai Medewi Terletak di Kecamatan Pekutatan dan berjarak kurang lebih 100 m dari jalan utama Denpasar – Gilimanuk, Pantai
Medewi
menawarkan
keindahan alam laut yang begitu indah.
Selain
memiliki
panorama
pantai yang begitu indah, pantai ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat olahraga ekstrem, selancar, karena memiliki ombak yang panjang dan tidak terlalu besar. 2. Pura Rambutsiwi Selain daya tarik wisata pantai, di Pulau Bali juga sering dijumpai daya tarik wisata lain berupa pura. Salah satu
yang
Jembrana
terkenal adalah
di
Kabupaten
Pura
Rambutsiwi
yang terletak di pinggir pantai selatan bagian barat yang termasuk wilayah Desa Yehembang Kangin Kecamatan Mendoyo. Lokasi pura ini begitu menawan karena dikelilingi oleh pesawahan yang membentang luas dan berundak-undak khas Bali, dimana di sebelah selatannya terdapat gundukan tebing dan batu karang yang lumayan curam. Jika pengunjung bersedia menaiki tebing maka akan terlihat hamparan warna biru Samudera Indonesia yang dihiasi dengan deburan ombak. 3. Bunut Bolong Bunut Bolong berlokasi di daerah pegunungan yang termasuk wilayah Desa
Manggisari,
Kecamatan
Pekutatan. Bunut sendiri merupakan sebuah
ranting
pertumbuhannya
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
yang bisa
dalam menjadi
133 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
sebuah pohon yang berukuran besar dan tinggi. Pohon Bunut ini sangat unik dan berbeda dari pohon-pohon yang lainnya karena memiliki lubang di tengahnya yang cukup besar. Lebarnya pun bisa beberapa meter sehingga bisa dilalui jalan aspal dan bis-bis yang berukuran besar pun bisa memasukinya. 4. Pantai Candikusuma Pantai
Candikusuma
terletak
Kecamatan
Melaya,
Jembrana.
Candikusuma
di
Kabupaten bisa
dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dari kota Negara sejauh 12 km. Di pantai tersebut pengunjung dapat menikmati keindahan alam pantai yang eksotik dengan hamparan pasirnya yang begitu luas. Tidak hanya menikmati pemandangan pantai, pengunjung pun dapat bermain air bahkan berenang karena deburan ombaknya yang tidak terlalu besar. Selain itu, daya tarik lain adalah berupa berupa kegiatan memancing karena di pantai ini terdapat dermaga penangkaran perahu bot yang dimiliki perusahaan penangkaran kerang mutiara.
6.8. Sertifikat Tanah Hak atas tanah ialah hak yang memberi wewenang kepada pemiliknya untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang dihakinya. Ciri khasnya ialah si empunya hak berwenang untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang dimiliki. Pengelompokan hak-hak atas tanah ialah sebagai berikut : 1. Hak Milik/ HM Merupakan hak turun-temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak ini dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain, dan jangka waktu Hak Milik tidak terbatas. 2. Hak Guna Usaha/ HGU Adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara selama jangka waktu tertentu, dan tujuan penggunaan tanahnya terbatas.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
134 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Hak Guna Usaha juga tidak dapat dibebankan pada tanah Hak Milik dan hanya dapat diberikan oleh Negara. 3. Hak Guna Bangunan/ HGB Merupakan hak untuk mengusahakan (mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah) tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, untuk jangka waktu tertentu. 4. Hak Pakai/ HP Adalah hak untuk menggunakan dan / atau memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan undang-undang 5. Hak Pengelolaan/ HPL Menurut Pasal 1 ayat (3) Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. Sedangkan berdasarkan Penjelasan Pasal 2 ayat (3) huruf f Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya, antara lain berupa perencanaan dan peruntukan tanah, penggunaan tanah untuk keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerjasama dengan pihak ketiga. Bagianbagian tanah Hak Pengelolaan tersebut dapat diberikan kepada pihak lain dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. 6. Wakaf Undang – Undang No. 41 Tahun 2004 dalam pasal 16 menerangkan harta benda yang dapat diwakafkan. Pasal ini menyebutkan bahwa benda bergerak dan tidak bergerak dapat dapat menjadi obyek wakaf Ayat 2 dari pasal 16 menyebutkan benda tidak dapat bergerak yang dapat diwakafkan adalah meliputi hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku baik yang sudah maupun Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
135 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
yang belum terdaftar. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1997 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan tanah wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama – lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Agama Islam. Berikut ini adalah bidang tanah yang telah terdaftar dan yang belum terdaftar dan klasifikasi tanah berdasarkan jenis sertifikat : Tabel 6. 32 Bidang Tanah & Tanah Belum Terdaftar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No. 1
Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota Jembrana
Tanah Belum Terdaftar
Jumlah Bidang Bidang Luas (m²) 132.589
Jumlah
845.720.500
Luas
70.770
-
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Jembrana
Tabel 6. 33 Tanah Sudah Terdaftar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 No.
Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota
HM
1
Jembrana
60.649
HGU
Sudah Terdaftar HGB HP HPL
Wakaf
Jumlah
22
637
59
61.819
526
7
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Jembrana
6.9. Perijinan dan Retribusi Daerah Pelaksanaan sistem Pelayanan Perijinan Terpadu di Kabupaten Jembrana berpedoman pada Perda No. 3 Tahun 2008. Program ini juga dilaksanakan dan dikembangkan
sesuai
terbangunnya transparan
dan
dengan
meningkatnya
pemerintahan
yang
akuntabel.
Sistem
kebutuhan
masyarakat
akan
Pelayanan Perijinan Terpadu tersebut di Kabupaten Jembrana dilaksanakan sejak tahun
2003
berdasarkan
Peraturan
Daerah Kabupaten Jembrana No. 10 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
136 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Sistem Pelayanan Publik yang dibangun Kabupaten Jembrana tersebut memiliki berbagai macam kelebihan. Sistem ini menerapkan para pencari izin maupun pengurusan administrasi yang hanya dilayani oleh petugas di Front Office, sehingga memutus rantai calo yang yang biasanya meminta upah dalam bentuk pungulan liar (pungli). Selain itu, dengan model tersebut waktu yang dibutuhkan untuk mengurus sebuah izin maupun kepengurusan administrasi menjadi lebih cepat. Ruang lingkup kegiatan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu ( KPPT ) di Kabupaten Jembrana berupa penyelenggaraan
pelayanan perijinan terpadu
dengan jumlah layanan sebanyak 65 jenis, terdiri dari : 59 jenis layanan Perijinan 5 jenis layanan Akta Catatan Sipil 1 jenis layanan Kartu Tanda Pencari Kerja ( Kartu Kuning ) A. Standar Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan menggunakan mekanisme Ban Berjalan, artinya setiap proses akan melalui tahapannya, dimulai dari verifikasi (penelitian dan pemeriksaan berkas ) sampai pada tahapan akhir yaitu penetapan/ penandatanganan surat ijin. Mekanisme ban berjalan menggunakan 6(enam) meja,setiap meja membidangi tugas dan fungsinya masing-masing sebagaimana bagan alir dibawah ini :
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
137 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Gambar 6. 10 Bagan Alir Prosedur Layanan Perijinan
B. Standar Waktu Pelayanan 1. Perijinan dengan chek lapangan. Standar waktu penyelesaian perijinan yang melalui proses chek lapangan maksimal 10 ( sepuluh ) hari kerja terhitung sejak permohonan masuk Loket, dengan perhitungan sebagai berikut : pelaksanaan chek lapangan selambat-lambatnya 5 ( lima ) hari kerja sejak berkas permohonan masuk Loket. pelaksanaan pengkajian lapangan selambat-lambatnya 2 ( dua ) hari kerja sejak chek lapangan. penerbitan ijin selambat-lambatnya 3 ( tiga ) hari kerja sejak pembayaran ijin. Jenis Perijinan Dengan Chek Lapangan dan Ketentuannya 1. Persetujuan Prinsip (PERDA NO. 6 TAHUN 2003). 2. Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) (PERDA NO. 3 TAHUN 2004).
3. Ijin Undang-Undang Gangguan ( HO ) (PERDA NO. 4 TAHUN 1991). 4. Surat Ijin Pertambangan Daerah ( SIPD ) (PERDA NO. 4 TAHUN 2003).
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
138 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
5. Ijin Lokasi ( Kep. Meneg. Agraria/ Kepala (BPN NO. 22 TAHUN 1993) 6. Ijin Usaha Perusahaan Penggilin Padi/Huller dan Penyosohan Beras ( RMU ) (PERDA NO. 5 TAHUN 2003). 7. Tanda Daftar Usaha (TDU) Perusahaan Penggilingan Padi/Huller dan Penyosohan Beras ( RMU ) (PERDA NO. 5 TAHUN 2003). 8. Ijin Pemasangan Reklame (PERDA NO. 4 TAHUN 2008, PERBUB. NO.6/2007, PERBUP NO. 21/2007). 9. Ijin Usaha Hotel (PERDA NO. 11 TAHUN 2002). 10. Ijin Usaha Pondok Wisata (PERDA NO. 11 TAHUN 2002). 11. Ijin Usaha Restoran / Rumah Makan / Warung Wisata (PERDA NO. 11 TAHUN 2002) 12. Ijin Usaha Peternakan (PERDA NO. 27 TAHUN 2001DAN SK. BUPATI NO. 176 TAHUN 2002). 13. Tanda Pendaftaran Peternakan Rakyat (PERDA NO. 27 TAHUN 2001 DAN SK. BUPATI NO. 176 TAHUN 2002). 14. Ijin Pemotongan Ternak, Penanganan Daging serta Hasil Ikutannya (PERDA NO. 22 TAHUN 2001). 15. Ijin Usaha Perikanan (PERDA NO. 9 TAHUN 2003). 16. Surat Ijin Penangkapan Ikan ( SIPI ) (PERDA NO. 9 TAHUN 2003). 17. Tanda Daftar Ijin Usaha Perikanan (PERDA NO. 9 TAHUN 2003). 18. Ijin Menebang Kayu Kebun (PERDA NO. 9 TAHUN 2002). 19. Surat Keterangan Asal Usul Kayu ( SKAU ) (PERDA NO. 9 TAHUN 2002). 20. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi ( SIUJK ) ( SK BUPATI NO. 166 TAHUN 2003). 21. Tanda Pendaftaran Usaha (TPU) VCD Rental (KEP. MENPEN RI NO. 21 A/KEP/MENPEN/1998) 22. Ijin Menyelenggarakan Kursus (SK. DIRJEN DIKLUSEPORA NO. 110/E/MS/1999). 23. Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP) (PERMENDAG NO. 36/M. DAG/PER/9/2007 DAN PERBUP NO.9 TAHUN 2008). 24. Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman
25.
26. 27. 28.
29.
30. 31. 32. 33.
34. 35. 36. 37. 38.
39.
40.
41. 42. 43.
Beralkohol ( SIUP-MB ) (PERDA NO. 6 TAHUN 2007). Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) (PERMENDAG. NO. 37/MDAG/PER/9/2007 DAN PERBUP. NO. 9 TAHUN 2008) Ijin Usaha Industri ( IUI ) (PERDA NO. 34 TAHUN 2008). Tanda Daftar Industri ( TDI ) (PERDA NO. 34 TAHUN 2008). Tanda Daftar Gudang ( TDG ) (PERMENDAG NO. 16/MDAG/PER/3/2006 DAN PERBUP NO.9 TAHUN 2008) Ijin Apotek (KEP. MENKES NO. 1332/MENKES/SK/X/2002 DAN SK BUPATI NO. 146 TH 2002) Ijin Optical (SK BUPATI NO. 146 TH 2002) Ijin Praktik Berkelompok Dokter Umum ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Praktik Berkelompok Dokter Gigi ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Balai Pengobatan ( BP )/ Rumah Bersalin ( RB ) dan BKIA ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Balai Pengobatan Gigi ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Unit Transfusi Darah ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Tukang Gigi ( SK BUPATI NO. 146 TH 2002 ) Ijin Praktik Fisioterapi ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Ijin Praktik Perorangan Dokter / Dokter Gigi ( PERMENKES RI NO. 512 / MENKES / PER / IV / 2007 ) Surat Ijin Praktik Bidan ( SIPB ) (SK. MENKES RI NO.900/MENKES/SK/VII/2002) Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga ( SPP-IRT ) ( KEP. KEPALA BPOM RI NO. HK.00.05.5.1640 ) Ijin Toko Obat ( SK BUPATI NO. 146 TH 2002 ) Ijin Salon Kecantikan ( SK BUPATI NO. 146 TH. 2002 ) Surat Ijin Praktik Perawat ( SIPP ) ( KEP. MENKES RI NO. 1239/MENKES/SK./XI/2001)
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
139 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
44. Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta ( PERMENKES RI NO.514/MENKES/PER/VI/1994) 45. Surat Terdaftar Pengobat Tradisional ( STPT ) ( KEP. MENKES RI NO. 1076/MENKES/SK/VIII/2003 ) 46. Surat Ijin Pengobat Tradisional ( SIPT ) (KEP. MENKES RI NO. 1076/MENKES/SK/VIII/2003 ) 47. Ijin Pengelolaan Tower / Menara Antena ( PERATURAN BUPATI NO. 33 TAHUN 2007 ) 48. Ijin Penimbunan/Penyimpanan BBM ( SK BUPATI NO. 48 TAHUN 2004 )Ijin Usaha
Angkutan Kendaraan Umum (Perda No. 4 Tahun 1991).. 49. Ijin Trayek Angkutan Pedesaan (KEP. MENHUB NO. 35 TAHUN 2003 ) 50. Surat Tanda Uji Kendaraan Bermotor Perda No. 8 Tahun 2005
2. Perijinan Non-Chek Lapangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Perijinan Non-Chek Lapangan Rekomendasi Ijin Pemakaian Gedung Mendapa Kesari (PERATURAN BUPATI NO. 14 TAHUN 2005). Rekomendasi Ijin Pemakaian Tanah Lapang (PERATURAN BUPATI NO. 14 TAHUN 2005). Rekomendasi Ijin Penggunaan/ Penutupan Jalan . Pengesahan Nomor Kode Tenaga Teknik (NKTT) ( KEP.MENEG.PU.R.I.NO : BK. 0108 - MN / 1700 ). Surat Ijin Kerja ( SIK ) Perawat dan Refraksionis Optisien ( RO ) KEP. MENKES NO. 544/MENKES/SK/VI/2002.. Kartu Tanda Pemilikan Ijin Usaha Angkutan Kendaraan Bermotor Umum. Kartu Pengawasan Ijin Angkutan Penumpang Umum Pedesaan ( SK Bupati No. 5 Tahun 1999 ). Ijin Insidentil ( Perda No. 5 Tahun 1995 ).
3. Layanan Akta Catatan Sipil Standar waktu penyelesaian untuk semua jenis Akta Catatan Sipil maksimal 3 ( tiga ) hari kerja sejak permohonan masuk loket, dengan ketentuan sudah membayar biaya administrasi layanan akta. 4. Layanan Kartu Tanda Pencari Kerja ( Kartu Kuning ) Standar waktu maksimal 10 ( sepuluh ) menit sejak permohonan masuk loket. C. Evaluasi Pencapaian Target Pelayanan Berdasarkan
data
Evaluasi
Perkembangan
Pencapaian
Target
Pelayanan Terkait INPRES No. 5 Tahun 2004 di Kabupaten Jembrana Tahun 2010, Dinas Perijinan Kabupaten Jembrana telah menetapkan target pada tahun 2010 dengan uraian atas beberapa indikator, yaitu : 1. Standar Persyaratan
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
140 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
2. Standar Biaya 3. Standar Waktu 4. Jumlah Secara umum pencapaian target pada tahun 2010 adalah telah sesuai dengan target yang telah dipatok sebelumnya. Berdasarkan indikator standar persyaratan, biaya dan waktu secara keseluruhan telah dapat dipenuhi, namun untuk pencapaian jumlah realisasi beberapa belum sesuai dengan target yang direncanakan. Berikut adalah disajikan data penerbitan perijinan dalam lima tahun terakhir. Tabel 6. 34 Data Penerbitan Perijinan Dalam Lima Tahun Terakhir No. 1.
Tahun 2006
Perijinan 9097
Akta Capil 8006
Kependudukan 66932
Kartu Kuning -
2.
2007
10083
11548
89340
1776
3.
2008
8683
12561
93971
1283
4.
2009
8625
6451
30349
1617
5.
2010
9211
13784
-
1193
Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Catatan : - Ketersediaan Data Kependudukan Mulai Tahun 2006 s/d April 2009 - Kartu Kuning Mulai Tahun 2007
Kendala/ masalah yang dihadapi dalam melakukan layanan publik adalah berupa masih adanya keterlambatan penyelesaian kajian setelah cek lapangan pada jenis layanan Ijin Mendirikan Bangunan yang dapat diselesaikan dengan upaya berkoordinasi dengan Instansi Teknis. Selain itu permasalahan yang ada yaitu berupa masih adanya pemohon yang belum membayar biaya ijin setelah Cek lapangan pada jenis layanan Ijin Undang – Undang Gangguan (HO), yang dapat diselesaikan dengan upaya menghubungi pemohon. Berikut adalah data penerimaan Retribusi Perijinan dan Akta Capil selama lima tahun terakhir : Tabel 6. 35 Data Penerimaan Retribusi dalam Lima Tahun Terakhir No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Retribusi Perijinan Rp 1.721.407.338,00 Rp 1.912.241.076,91 Rp 1.710.586.139,84 Rp 1.478.445.183,80 Rp 16.404.899.148,61
Retribusi Akta Capil Rp 1.794.449.838,00 Rp 2.008.539.576,91 Rp 1.816.343.139,84 Rp 1.497.479.183,80 Rp 1.648.318.918,61
Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
141 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Contents
................................................................................................................................................. 110 6.1.
Pendidikan ................................................................................................................... 110
6.1.1.
Kondisi Pendidikan................................................................................................. 111
6.1.2.
Fasilitas Pendidikan dan Tenaga Pengajar .............................................................. 112
6.1.3.
Tingkat Pendidikan ................................................................................................ 114
6.1.4.
Indikator Pencapaian Pendidikan ........................................................................... 115
6.2.
Perpustakaan ............................................................................................................... 119
6.3.
Kesehatan..................................................................................................................... 120
6.3.1.
Angka Harapan Hidup ............................................................................................ 120
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
142 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
6.3.2.
Angka Kematian ..................................................................................................... 121
6.3.3.
Sumber Daya Kesehatan ........................................................................................ 125
6.3.4.
Fasilitas Kesehatan................................................................................................. 126
6.3.5.
Sanitasi Lingkungan dan Rumah Sehat ................................................................... 127
6.4.
Pasangan Usia Subur dan Akseptor KB ....................................................................... 128
6.5.
Penduduk Miskin ......................................................................................................... 130
6.6.
Indeks Pembangunan Manusia .................................................................................... 131
6.7.
Pariwisata .................................................................................................................... 131
6.8.
Sertifikat Tanah ........................................................................................................... 134
6.9.
Perijinan dan Retribusi Daerah ................................................................................... 136
Tabel 6. 1 Murid Berdasarkan Usia di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 .................................. 111 Tabel 6. 2 Jumlah Murid Tiap jenjang Pendidikan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ............. 112 Tabel 6. 3 Rata – rata Murid SD/ Sederajad per Kelas Tahun 2010 ......................................... 112 Tabel 6. 4 Jumlah Sekolah dan Tenaga Pengajar Tahun 2010 ................................................... 113 Tabel 6. 5 Rasio Ketersediaan Sekolah di Kab. Jembrana Tahun 2010 ...................................... 113 Tabel 6. 6 Rasio Guru Terhadap Murid di Kab. Jembrana Tahun 2010 ...................................... 114 Tabel 6. 7 Penduduk Jembrana Berdasarkan Pendidikan Akhir (Tingkat Pendidikan) Tahun 2010 ................................................................................................................................................. 114 Tabel 6. 8 APK (%) Penduduk Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 ................................. 116 Tabel 6. 9 APM (%) Penduduk Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 .................................. 116 Tabel 6. 10 Perkembangan Rata – rata Lama Sekolah di Kabupaten Jembrana ........................ 117 Tabel 6. 11 Angka Melek Huruf di Kab. Jembrana 5 (lima) Tahun Terakhir ................................ 118 Tabel 6. 12 Koleksi Buku Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010 ............................................................................................... 119 Tabel 6. 13 Pengunjung Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010 ............................................................................................... 119 Tabel 6. 14 Peminjam Koleksi Buku Perpustakaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2008 s/d 2010 ............................................................................................... 120 Tabel 6. 15 Angka Harapan Hidup Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 .......................... 121 Tabel 6. 16 AKB Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 ...................................................... 122
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
143 | Bab 6
B AP P E D A D AN P E N AN AMAN MOD AL P E MER IN TAH KABUP ATEN J EMBR AN A
Tabel 6. 17 AKABA Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 .................................................. 123 Tabel 6. 18 Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 .............................. 124 Tabel 6. 19 Pola Penyakit Penyebab Kematian Kabupaten Jembrana Tahun 2010 .................... 125 Tabel 6. 20 Persebaran Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ...................... 125 Tabel 6. 21 Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 - 2010 ................... 126 Tabel 6. 22 Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ........................................ 127 Tabel 6. 23 Prosentase Rumah Tangga Sehat Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ....................... 127 Tabel 6. 24 Prosentase Pemanfaatan Jamban Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ...................... 128 Tabel 6. 25 Prosentase Pemanfaatan SPAL Kabupaten Jembrana Tahun 2010 .......................... 128 Tabel 6. 26 Jumlah Pasangan Usia Subur di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ......................... 129 Tabel 6. 27 Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Jembrana ........................................... 129 Tabel 6. 28 Penduduk Miskin di Kabupaten Jembrana ............................................................... 130 Tabel 6. 29 Indeks Pembangunan Manusia di Kab. Jembrana 2006 s/d 2010 ........................... 131 Tabel 6. 30 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Jembrana .......................... 132 Tabel 6. 31 Hotel, Pondok Wisata & Restoran di Kabupaten Jembrana Tahun 2010.................. 132 Tabel 6. 32 Bidang Tanah & Tanah Belum Terdaftar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ............................................................................................. 136 Tabel 6. 33 Tanah Sudah Terdaftar di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 ................................. 136 Tabel 6. 34 Data Penerbitan Perijinan Dalam Lima Tahun Terakhir............................................ 141 Tabel 6. 35 Data Penerimaan Retribusi dalam Lima Tahun Terakhir............................................ 141
Gambar 6. 1 Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Akhir ....................................... 115 Gambar 6. 2 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Jembrana ......................... 116 Gambar 6. 3 Perkembangan Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Jembrana.......................... 117 Gambar 6. 4 Perkembangan Angka Melek Huruf di Kab. Jembrana .......................................... 118 Gambar 6. 5 Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembran Tahun 2006 s/d 2010 ........................ 121 Gambar 6. 6 Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 ......................... 122 Gambar 6. 7 Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana ...................................................... 123 Gambar 6. 8 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 ....................... 124 Gambar 6. 9 Perkembangan KB Baru dan KB Aktif di Kab. Jembrana ....................................... 130 Gambar 6. 10 Bagan Alir Prosedur Layanan Perijinan ............................................................... 138
Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2011
144 | Bab 6