BAB 4
AGILE MANUGACTURING
Ir. Bb. INDRAYADI, M.T
JUR Ir.Bb.INDRAYADI,M.T FT UB MALANG
TEKNIK JUR TEKNIKINDUSTRI INDUSTRI
F T U B MALANG 1
4.1. KONSEP AGILE MANUFACTURING Agile Manufacture merupakan istilah yang diterapkan pada sebuah organisasi yang telah menciptakan : PROSES, PERALATAN, dan PELATIHAN untuk MERESPON SECARA CEPAT dalam bentuk kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar serta tetap mengendalikan biaya dan kualitas. (Ivars Gutmanis, 1997). Agility mincul sebagai paradigma baru yg dibutuhkan untuk unggul dalam lingkungan kompetitif. Agile Manufactur lahir setelah Lean Manufacturing.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
2
Konsep Agile Manufacturing dibangun atas dasar SINTESIS dari
sejumlah perusahaan yg masing-masing memilki “ ketrampilan atau kopetensi inti” yg membawa mereka ke penggabungan operasi (venturing) yg didasarkan pada masing-masing : MITRA, PENGGUNAAN FASILITAS dan SUMBER DAYA. Perusahaan patungan disebut Virtual Company, karena mereka tidak cukup sumber daya sendiri. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menjadi Agile, karena mereka dapat dibentuk dan berubah sangat cepat. Agile manufacturing mencakup lingkup : 1. Level strategi manufactur perusahaan dari pengenalan produk baru sampai perubahan pasar secara cepat. 2. Kemampuan organisasi untuk hidup/ berkembang pada lingkungan persaingan.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
3
Perusahaan A
VIRTUAL COMPANY
Kompetensi 1, 2
Perusahaan B Kompetensi 3,4
Perusahaan C Kompetensi 5
PASAR KOMPE TITIF
KOMPETENSI GABUNGAN
VENTURING (Penggabungan operasi)
Perusahaan ke P FASILITAS Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
SUMBER DAYA
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
4
Gambar 4-2. Model Konseptual Agility. Gambar 4-2.Model Konsep Agility.docx
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
5
4.2. AGILITY DRIVERS. Agility Drivers merupakan faktor-faktor pendorong yg bisa memunculkan Agility, yaitu : 1. Perubahan pasar. 2. Peningkatan kompetensi. 3. Kebutuhan dan keinginan konsumen. 4 Faktor sosial.
4.3. AGILTY CAPABILITIES. Agility Capabilities merupakan kemampuan perusahaan untuk menjadi Agile. Perusahaan memerlukan atau membangun kapabilitas untuk merespon faktor-faktor pada agility drivers ( 1 s/d 4 ), agar dapat tetap bertahan dan tumbuh dalam lingkungan persaingan yg tinggi/ kompetitif Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
6
Kapabilitas agility meliputi: 1.Responsiveness. 2.Kompetensi. 3.Prioritas Kompetitif. 4.Kecepatan
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
7
4.5. AGILITY PROVIDERS.
1.ORGANISASI. bagaimana organisasi menetukan cara-cara baru, bekerja sama dengan pesaingnya dan menggunakan teknik-teknik untuk mencapai tujuannya. 2. S D M . terkait dengan pengetahuannya, kemampuan dan ketrampilan (skill) yg dimiliki untuk menghasilkan produktivitas yg tinggi bagi perusahaan. 3.TEKNOLOGI. teknologi yg digunakan perusahaan untuk mencapi “Keefektifan dan efisiensi” di dalam perusahaan. 4.SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. penggunaan Software dan hardware untuk membantu mempercepat proses pengambilan keputusan, misalnya : Electronic Commerce, Multi media, Internet dll. 5.INOVASI. perubahan-perubahan produk sesuai dengan keinginan konsumen ataupun keperluan pasar.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
8
Untuk mencapai perusahaan supaya AGILE, maka dpierlukan Integrasi yg baik antara : AGILITY CAPABILITY dan AGILITY PROVIDERS. KUNCI SUKSES dari Agile manufaktur meliputi : 1. Lingkungan yg Kompetitif, akan memaksa terjadinya perubahan pada sistem manufaktur dan organisasinya. 2.Menerapkan Agile Manufaktur (AM) , dapat secara cepat merespon perubahan kebutuhan konsumen untuk produk yg dibuat secara CUSTOMIZED. 3.A.M yg diterapkan merupakan integrasi dari : a).Penggunaan teknologi yg lebih fleksibel. b).Beban kerja yg disesuaikan dg kemampuan pekerja. c).Struktur manajemen yg mengacu pada perubahan internal diantara perusahaan.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
9
4.5. SUMBER DAYA. Teknologi yg diperlukan dalam operasional Agility ini tidak harus teknologi tinggi (High-tech), namun teknologi yg memiliki kemampuan yg tinggi dalam merespon kebutuhan. Sumber daya manusia yg berpendidikan dan terlatih diperlukan perusahaan untuk merespon terhadap kebutuhan konsumen yg cepat / dinamik dan memberikan kebutuhan konsumen.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
10
4.6. PRIORITAS KOMPETITIF Merupakan kemampuan perusahaan untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam tujuan operasional yang meliputi: a).kecepatan merespon. b).pengenalan produk baru. c).kualitas yg konsisten. d).pengiriman tepat waktu. e).fleksibilitas. f). biaya rendah.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
11
4.7. MEREORGANISASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENCAPAI AGILE Mengorganisir operasi-operasi produksi yg dikelompokkan ke dalam 3 cara area dasar, yaitu : 1.Product Design. 2.Marketing. 3.Operasi-operasi produksi, a.d.1. Product Design. Dikembangkan untuk produk-produk yg mempunyai karakteristik: a).Customizable. b).Upgradeable. c).Reconfigurable. d).Design Modularity. e).Frequent Model Changes. f).Platforms For Information and Services. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
12
a.d.2. Marketing Menjadi sebuah Agile Manufacturing, perusahaan harus mencapai beberapa sasaran / tujuan yang berhubungan langsung dengan atribut-atribut desain produk, meliputi : a). Aggressive and Proactive Product Marketing. b). Cannibalize Successful Products. c). Frequent new product introductions. d). Life Cycle Product Support. e). Pricing by Customer Value. f). Effective Niche Market Computer.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
13
a.d.3. Operasi-operasi Produksi Pengaruh utama pada sistem produksi Agile dapat dicapai dengan mengorganisir operasi-operasi pabrik dan prosedurprosedur serta sistem yang mendukung operasi-operasi ini. Tujuan di dalam operasi produksi dan prosedur-prosedur yg konsisten dengan strategi Agile adalah : a).Be a cost effective, low-volume procedure. b).Be able to produce the customer order. c).Master mass customization. d).Use Reconfigurable and Reuseable Processes, Tooling and Reuseable. e).Integrated Business Procedure with Production.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
14
4.8. MASS PRODUCTION vs AGILE MANUFACTURE MASS PRODUCTION
AGILE MANUFACTURING
Besar
Jumlah Produksi
Kecil
Produk standar
Variasi
Variasi tertentu (sesuai pesanan)
Dasarnya Forecasting Kapasitas Produksi
Berdasarkan permintaan pelanggan
Kadang ada
Inventory
Tidak ada
Teknologi rendah
Sistem Informasi
Teknologi terkini / canggih
Tidak terjali hubungan
Hubungan Konsumen – Produsen
Terjalin hubungan baik
Dasarnya biaya produksi
Harga Produk
Ditentukan konsumen
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
15
PENGELOMPOKKAN PASAR 16 1.PASAR OLIGOPOLI. adalah struktur pasar dimana sebagian besar output dari suatu industri hanya dihasilkan oleh sejumlah kecil perusahaan. Dalam membuat keputusan harga dan out mereka saling tergantung, artinya bila salah satu perusahaan menaikkan / mengubah harganya, maka perusahaan lainnya akan bereaksi sama. 2. PASAR MONOPOLI. adalah struktur pasar yg dicirikan oleh adanya seorang produsen tunggal. Perusahaan yg monopolistik sekaligus bisa menentukan harga produk dan jumlah outputnya, serta sangat mungkin untuk memperoleh laba diatas laba normal bahkan bisa sampai jangka panjang.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
3. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. adalah struktur pasar yg dicirikan oleh jumlah pembeli dan penjual yg sangat banyak. Para pembeli dan penjual secara individual bertindak sebagai penerima harga dan tidak bisa mempengaruhi harga produk. Dalam jangka panjang tidak ada perusahaan yg menerima laba diatas laba normal. 4. PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK. adalah struktur pasar yg mirip dengan pasar persaingan sempura, hanya perbedaannya konsumen mengetahui perbedaan2 dari produk2 yg dihasilkan oleh perusahaan yg berbeda. contoh: sama2 produk sepeda motor China, Yamaha, motor India dll KARTEL Kartel terbentuk dari pasar yg Oligopolistik, yaitu perusahaan2 mengadakan suatu persetujuan untuk menentukan harga yg sama namun dilakukan secara formal (syah menurut hukum). Bila persetujuan dilakukan secara diam-diam (informal) maka disebut KOLUSI. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
17
Jika sebuah Kartel secara penuh bisa mengendalikan semua perusahaan dalam suatu industri, maka Kartel tersebut bisa bertindak sebagai MONOPOLI.
Ir.Bb.INDRAYADI,M.T
JUR TEKNIK INDUSTRI FT UB MALANG
18