Prosiding Seminar Nasional Ikan I V Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006
PENGARUM KOfVlPOSlSl HydriIla vedicilIa& dan Lernna minor SEBAGAl PAKAN HARlAN TERHADAP PERTLDMBUHAN DAN SINTASAN lKaN MlLA MERAH (Oreochromis niloficus X Oreockromis mmossambicus) DALAM KERAMBA JARlNG APUNG DI PERAIRAN UMUM DAS MUSI Azwar Said Peneliti Balai Riset Perikanana Perairan Urnum ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk rnengetahui pengaruh pernberian Hydrilla verficillata dan Lemna minor sebagai pakan harian dengan kornposisi berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila rnerah (Oreochromis niloticus X Oreochromis mossambicus). lkan dipelihara dalarn keramba jaring apung dengan ukuran 1 x 1 x 1,25 rn sebanyak 15 buah. lkan uji rnenggunakan ikan ni!a merah berukuran 5 - 5,5 cm dan berat 2,5 g dengan padat tebar 30 ekor per kerarnba jaring apung. Metode penelitian rnenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A (0% Hydrilla verticillata + 100% Leml?a minor), Perlakuan B (30% Hydrilla verticillafa + 70% Lemna minor), Perlakuan C (50% Hydrilla verticillata + 50% Lemna minor), Perlakuan D (70% Hydrilla verticillata + 30% Lemna minor) dan Perlakuan E (100% Hydrilla verticillata + 0% Lemna minor). Parameter yang diarnati adalah pertumbuhan berat, perturnbuhan panjang, sintasan, efisiensi pakan dan konversi pakan dan kualitas aii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan, pengaruh nyata terhadap konversi pakan, efisiensi pakan, berpengaruh tidak nyata terhadap sintasan ikan nila merah. Fertumbuhan berat dan panjang terbaik diperoleh pada Perlakuan C sebesar 8,47 g dan 10,14 cm dan terendah pada Perlakuan E sebesar 7,94 g dan 7 3 4 cm. Sintasan ikan selarna penelitian 100% hidup. Efisiensi pakan terbaik di peroleh pada perlakuan C (48,84%) dan terendah pada Perlakuan E (41,02%). Konversi pakan terbaik pada Perlakuan C (2'07) dalarn berat kering, dalarn berat basahnya (9,7) dan terendah pada Perlakuan E (2,41) dalarn berat kering, dalam berat basahnya (12,8). Kata kunci: Jambal siarn, Hydriila verticiliafa, Lemna minor, pertumbuhan, sintasan, kerarnba
PENDAHULUAN lkan nila merah pertama kali didatangkan dari Filipina diduga hasil perkawinan silang antara Oreochromis niloficus dengan Oreochromis hornorum (Anonirnus, 1981). lkan n ~ l a merah merniliki keunggulan dibandingkan ikart nila biasa ikan nila merah cepat sekali populer di rnasyarakat (Rochdianto, 1996). Keunggulan ikan nila merah antara lain rnudah berproduksi, marnpu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, ukuran individunya relatif besar, tahan terhadap gangguan hama dan penyakit dan pertumbuhannya sangat cepat (Mires, 1985). Perturnbuhan yang cepat ini menjadikan pertirnbangan untuk dikembangkan budidayanya dalarn rangka
memperkaya kornoditas ikan budidava di lndonesca (Atmadibrata, 1987). Menurui Susanto (1991) ikan nila rnerah merupakal ikan sungai atau danau yang sangat cocok dipelihara diperairan tenang, kolam maupun waduk, bahkan ikan ini sering diternukan hidup dan berkernbangbiak di perairan payultarnbak. Disamping itu ikan nila rnerah juga rnerupakan jenis ikan yang sangat heterogen dalarn ha1 rnakanan (Wohlfarth and Hulata, 1983) dan tergolong ikan bersifat ornnivor atau pernakan segala. Di perairan ikan nila merah rnernakan plankton, perifiton, turnbuhan air yang iunak bahkan cacing (Susanto, 1991). Selain respon terhadap pakan alarni, sernua jenis tilapia dinyatakan responsif terhadap pakan tarnbahan (Silitonga, 1982).
Azwar Said
Dari beberapa penelitian rnenunjukkan bahwa laju perturnbuhan ikan nila rnerah sangat dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi. Sedangka intensitas makan ikan nila rnerah berhubungan dengan suhu perairan. Pada siang hari sinar rnatahari cukup tinggi dan suhu air rneningkat, nila rnerah lebih agresif terhadap rnakanan (Djarijah, 1995). Pada kegiatan budidaya ikan, pakan rnerupakan salah satu faktor pernbatas sebab persentase dari biaya produksi budidaya berasal dari pakan cukup besar. Pernberian pakan kornersil mempunyai beberapa keuntungan seperti dapat disediakan dalarn jurnlah yang cukup, tepat waktu, rnernenuhi syarat gizi, rnernenuhi selera ikan dan dapat disirnpan dalarn jurnlah yang banyak untuk beberapa waktu larnanya (Mujirnan, 1984). Naniun demikian berhubung harganya yang cukup tinggi sehingga sulit dijangkau oleh para petani, terutarna petani kecil. Untuk menanggulangi kesulitan tersebut perlu dicari pakan yang rnurah dengan ketentuan rnerniliki kandungan gizi yang cukup dan rnudah didapat. Jenis pakan yang dirnakan antara lain Hydrilla verficillafa dan Lemna rninor rnerupakan tanaman air yang disenangi oleh ikan nila sebagai makanan alami yang rnengandung energi rnasing-rnasing sebesar 3885 kcallkg dan 3550 kcallkg (Rifai 1987) Hydrilla verticillata sering ditemukan di sawah-sawah, kolarn-kolarn dan sungai dangkal berlurnpur. Sedangkan Lemna n,l,~orsering dijurnpai di sawah-sawah dan kolam yang cepat berkernbangbiak dan sangat banyak (Soerjani dan Wirjabarja, 1973). Selain rnudah didapat, pernanfaatan HydriNa verticillata dan Lemna minor sebagai pakan alarni nila rnernpunyai arti penting ditinjau dari rnasalah pengendali gulrna air, rnengingat gulrna ini relatif sulit dikendalikan. Perneliharaan ikan nila merah dengan pernanfaatan Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan akan seria rnernperkecil biaya pakan rnernbantu menanggulangi gulma air.
Kornposisi kandungan gizi Hydrilla verticillata dan Lemna Minor dapat dilihat pada Tabe! 1. Tabel 1. Kornposisi kandungan gizi Hydrilla verticillata dan Lemna minor No 1 2 3 4 5
Keterangan
Hydrilla verticillata
Lemna Minor
Air
Protein kasar Lemak kasar Serat kasar BETN 6 Abu 7 Kalsiurn (Ca) 8 Fosfor (P) 9 Energi (GE) (kcallkg) Surnber: Rifai (1987)
BAHAN GAN METODE
lkan uji yang digunakan adalah ikan nila rnerah (Oreochromis sp) berukuran panjang 5 - 7 crn dengan berat rata-rata 2,5 gr dengan padat tebar 30 ekor per kerarnba jaring apung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) denga 5 perlakuan dan 3 ulangan, adapun perlakuan dalarn penelitian ini adalah: Perlakuan A (0% Hydrilla verticillata + 100% Lernna minor), Perlakuan B (30% Hydrilla veriicillata + 70% Lemna minor), Perlakuan C (50% Hydrilla verticillata + 50% Lernna minor), Perlakuan D (70% Hydrilla verticillata + 30% Lemna minor) dan Perlakuan E (100% Hydrilla verticillafa + 0% Lemna fi?inor). Pakan yang digunakan berupa Hydrilla verticillata dan Lemna minor segar sesuai dengan perlakuan. Hydrilla verticillata dan Lemna rninor segar diarnbil dari kolarn, kernudian dikeringkan dengan udara sarnpai Hydrilla verticillafa dan Lemna minor tersebut kering udara atau tidak ada air lagi. Hydrilla verficiNafa dan Lemna minor kernudian ditirnbang. Setelah ditirnbang, pakan Lemna minor ditebarkan diantara pipa paralon, sedangkan Hydrilla verticillata di tebar dalarn pipa paralon sesuai denga masing-rnasing. Pakan perlakuan tersebut diberikan dengan jurnlsh 5% (untuk HydriNa veriicillata 1.000 gr berat basah = 80 gr kering udara, sedangkan
Prosiding Seminar Nasional Ikan I V Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006
untuk Lemna minor 1.000 gr berat basah = 110 gr berat kering) dari berat total ikan uji. Pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Jumlah pakan Hydrilla verficillafa dan Lemna minor yang tersisa setiap perlakuan diamati setiap hari dengan cara mengambil Hydrilla verticillata dan Lemna minor yang tidak termakan diambil dan ditimbang. Sampling dilakuan 10 hari sekali sebanyak 30% dari jumlah padat tebar pada tiap keramba jaring apung dengan melakukan penimbangan berat dan pengukuran panjang ikan. Pcubah yang diamati Pertumbuhan berat Pertumbuhan berat ikan dihitung dengan persamaan (Effendie, 1979): Wm=Wt-Wo Keterangan: Wm = Pertumbuhan berat (g) VVt = Berat akhir ikan (g) Wo = Berat awal ikan (g) Pertumbuhan panianq Pertumbuhan panjang ikan dihitung dengan persamaan (Effendie, 1979): Lrn = Lt - Lo Keterangan Lm = Pertumbuhan panjang (cm) Lt = Panjang akhir ikan (cm) Lo = Panjang awal ikan (cm)
Keterangan: Ep = Efisiensi pakan (%) Wt = Berat ikan akhir penelitian (g) Wo = Berat ikan awal penelitian (g) D = Jurnlah ikan yang mati selama penelitian F = Jumlah pakan yang diberikan selarna penelitian Konversi pakan Konversi pakan berguna untuk mengetahui junlah pakan yang dimanfaatkan untuk meningkatkan berat ikan sebesar 1 kg. Dihitung pada akhir penelitian dengan rumus (Djajasewaka, 1990):
F Kp = (wt+D)-Wo Keterangan Kp = Konversi pakan F = Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian Wt = Berat ikan akhir penelitian (g) Wo = Berat ikan awal penelitian (g) D = Jumlah ikan yang mati selama penelitian Kualitas air Pengamatan kualitas air dilakukan pada setiap sampling meliputi pengukcrran pH, suhu, kandungan oksigen terlarut (02) karbondioksida (C02), amoniak (NH3) dan nitrit (NO2).
Sintasan Sintasan ikan dihitung dengan persamaan (Effendi, 1979): Nt
x 100%
SR = N0
Keterangan SR = Sintasan (%) Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian No = Jumlah ikan pada awal penelitian Efisiensi pakan Untuk mengetahui pakan digunakan rumus:
efisiensi
Data yang diperoleh setelah penelitian dianalisis dengan menggunakan analisa sidik ragam, yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel sehingga diketahui pengaruh perlakuan. Perlakuan berpenganth nyata apabila F hitung lebih besar dari F tabel (5%). Berpengaruh sangat nyata apabila F hitung lebih besar dari F tabei (1%) dan berpengaruh tidak nyata bila F hitung lebih kecil dari F tabel (5%). Untuk rnembedakan ketelitian dari masing-masing perlakuan dilakukan uji lanjut yang disesuaikan dengan nilai
Azwar Said
Tabel 2. Rata-rata perturnbuhan berat ikan nila rnerah selarna penelitian (gr)
koefisien keragarnan (KK). Apabila KK (lebih kecil 5%) dilanjutkan dengan uji BNJ, KK (5%-10%) dilanjutkan dengan uji BNT dan bila KK (lebih besar 10%) dilanjutkan uji Duncan.
Perlakuan
Berat awal 2,33 2,50 2,47 2,53 2,50
A 6
H A S l L DAN PEMBAHASAN
C D E
Pertarnbahan berat rata-rata ikan nila rnerah yang tertinggi diperoleh pada Perlakuan C (50% Hydrilla verficillafa + 50% Lemna minor) sebesar 7,67 gr sedangkan yang terendah pada Perlakuan E (100% Hydrilla verricillata + 0% Lemna minor) sebesar 4,64 gr. Data pertumbuhan berat ratarata ikan nila rnerah selarna penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Berat akhir 7,61 8,85 10'14 9,35 7,14
Pertambahan berat 5,28 6,35 7,67 6,82 4,64
Hasil analisis keragarnan pertrnabahan berat rata-rata ikan nila rnerah selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil analisis keragaman pertambahan berat rata-rata ikan nila merah SK
DB
JK
KT
F-hit
Perlakuan
4
17.57
4.3925
82.87**
11
216,38
Total
F-tabel 0,05 3.48
0,Ol 5.98
Keterangan: "* = berpengaruh sangat nyata KK = 3.74%
rnerah. Hasil uji BNJ pengaruh verticillata dan komposisi Hydrilla Lenma minor terhadap pertambahan berat rata-rata ikan nila rnerah dapat dilihat pada Tabel 4.
Dari analisis keragarnan rnenunjukkan bahwa pengaruh verficillafa dan komposisi Hydrilla Len'lna minor sebagai pakan harian berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan berat rata-rata ikan nila
Tabel 4. Hasil uji BNJ pengaruh kornposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertambahan berat rata-rata ikan nila merah (gr) Peilakuan E
D Keterangan:
Rerata berat mutlak (gr) 4,64
7,68
E
Perlakuan A B
D
c
Hasil Uji BNJ 5%=0,81 I%= 1,0a
A
3,04**
2,40*"
1.33**
0,86*
i n = Berbeda tidak nyata * = Berbeda nyata *" = Berbeda sangat nyata
Hasil uji BNJ pengaruh verticiNafa dan kornposisi Hydrilla Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertarnbahan berat ikan nila rnerah selama penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan C berbeda sangat nyata terhadap perlakuan A, B dan E sedangkan dengan perlakuan D berbeda nyata.
Pertambahan panjang rata-rata ikan nila rnerah yang tertinggi diperoleh pada Perlakuan C (50% Hydrilla verticilata + 50% Lemna minor) sebesar 3,11 cm sedangkan yang terendah pada Perlakuan E (100% HydriNa verficillata + 0% Lemna minor) sebesar 1,71 em. Data pertambahan panjang rata-rata ikan nila rnerah selarna penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.
Prosiding Seminar Nasional Ikan I V Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006
Hasil analisis keragaman pertambahan panjang rata-rata ikan nila
merah %lama penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5. Rata-rata pertumbuhan panjang ikan nila merah selama penelitian (cm) Perlakuan
Panjang awal
Panjang akhir
Pertambahan panjang
A
5,56
7,39
1,83
Tabel 6. Hasii analisis keragaman pertambahan panjang rata-rata ikan nila merah SK
DB
JK
KT
Perlakuan Galat
4 10
3,38 0,9
0,957 0,09
Total
11
F-tabel
F-hit
9.38**
0,05 3.48
0,Ol 5.98
216,38
Kelerangan: " = berpengaruh sangat nyata KK = 13,7% a
Dari analisis keragaman menunjukkan bahwa komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan panjang ratarata ikan nila merah. Hasil uji BJND
pengaruh komposisi ffydrilla verticillafa dan Lemna minor terhadap pertambahan panjang rata-rata ikan nila merah dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasii uji BJND pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertambahan panjang rata-rata ikan nila merah (cm) Rata-rata panjang Mutlak (cm)
Perlakuan E
1.71 1,83 1,96 2,28 3,l1
A B C
D Pc.0~(p.70) Po.05(p.10) BJND 0,os = P.Sy 0.01
Keterangan:
Beda Riel Pada Jarak P
2
3
4
5
Uji BJND 0,50 0,01
A 0,12'" B 0.25'" 0,13'" D 0,57* 0,45'" 0,32'" C 1,40*" 1,28** 1,15** 0,83* 3,15 3,30 3,37 4,48 4,73 4,88 0,54 3,30 0,58 9,77 0,81 0,84
3,43 4,96
0,59 0,85
tn = Berbeda tidak nyata * = Berbeda nyata * = Berbeda sangat nyata
Hasil Uji BJND pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertambahan berat ikan nila merah selama penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan C berbeda sangat nyata terhadap perlakuan A, B dan E sedangkan dengan Perlakuan D berbeda nyata. Perlakuan C (50% Hydrilla verticillata + 50% Lemna minor) mengahasilkan pertambahan berat dan panjang mutlak tertinggi, ha1 ini karena
Hydrilla verticillata dan pemberian Lemna minor seimbang sebab kandungan protein kasar Hydrilla verficillafa dan Lemna .minor yang tidak begitu jauh perbedaanya antara 19,03% dan 18,16% dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila (Rifai, 1987). Hal ini juga karena Lemna minor merupakan pakan terapung, pakan yang terapung disukai oleh nila rnerah yang sifatnya surface feeder (senang di permukaan air) sehingga Lemna minor cepat habis, tetapi apabila makanan
Azwar Said
dipermukaan telah habis maka ikan nila merah akan berenang kebawah untuk memakan pakan tenggelam Hydrilla verticilla fa. Ini sesuai dengan pendapat Rifai (1987) menyatakan bila tidak ada makanan di permukaan perairan maka ikan nila akan mencari makanan yang tenggelam HydriNa verticillata pada keramba jaring apung. Sedangkan nilai rata-rata pertambahan berat dan panjang mutlak terendah didapatkan pada Perlakuan E (100% HydriNa verticillafa + 0% Lemna minor) sebesar 4,64 gr dan 1,71 cm karena Hydrilla verticillata sedikit sekali termanfaatkan oleh ikan nila, hanya daunnya saja yang habis termakan tetapi untuk batangnya tidak dimakan kecuali bila batang Hydrilla verticillafa telah membusuk. Susanto (1989) menyatakan bila pemberian pakan yang berasal dari tumbuh-tumbilhan air secara langsung berupa daun dan batangnya akan dimakan, tetapi untuk batangnya akan habis dimakan oleh ikan nila setelah batang tersebut menibusuk.
Selama penelitian tidak terjadi kematian ikan nila merah atau sintasan ikan 100% hidup. Hal ini berarti tidak ada ikan yang mati atau tingkat mortalitasnya adalah nol. Nilai efisiensi pakan ikan nila terendah diperoleh pada Perlakuan E (100% Hydrilla verficilata + 0% Lemna rninor)sebesar 41,02% dalam berat kering, sedangkan nilai efisiensi pakan terbaik diperoleh pada perlakuan C (50% Hydrilla verticillata + 50% Lemna minor) sebesar 48,84% dalam berat kering . Data efisiensi pakan selama penelitian dapat dilihal pada Tabel 8. analisis keragaman Hasil efisiensi pakan menunjukkan komposisi Hydrilla verticillafa dan Lernna minor sebagai pakan harian berbeda tidak nyata terhadap efisiensi pakan ikan nila merah, dapat dilihat pada Tabel 9. Data konversi pakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 10. analisis keragaman Hasil konversi pakan ikan nila merah dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 8. Data pengaruh komposisi Hydrilla verfici/lata dan Lernna minor sebagai pakan harian terhadap efisiensi pakan ikan nila merah Macam Persentase Pakan
I
A5,03 46,34 48,09 4562 43,21 228,29
A B C D
E
Jumlah
Ulangan II 43.60 45,82 48,70 46,29 40,43 224,84
.
111 46,lO 45,24 49,74 47,09 39,44 227,61
-
Jurnlah
Rata-rat8
134,73 137,40 146,53 139,OO 123,08 680,66
44.91 45,80 48,84 46,33 41,02 45,38
Tabel 9. Hasil analisis keragaman efisiensi pakan ikan nila merah SK
DB
Perlakuan Gaiat
4 10
JK
13,91 96,76
Total 11 216,38 Keteranaan: tn = ber~enaaruhtidak nvata
KT
3,478 9,676
F-hit 0,359'"
F-tabel 0,05 3,48
0,Ol 5,98
Prosiding Seminar Nasional I k a n I V Satiluhur, 29-30 Agustus 2006
Hasil analisis keragaman pertambahan panjang rata-rala ikan nila
merah selama penelitian dapat dilihal pada Tabel 6.
Tabel 5. Rata-rata perturnbuhan panjang ikan nila merah selama penelitian (cm) Perlakuan
Panjang awal
Panjang akhir
Pertambahan panjang
A
5,56 5,56 5,36 5,40 5,43
7,39 7,517 8,47 7,68 7,14
1,83 1,96 3,1I 2,28 1,71
B
C
D E
Tabel 6. Hasil analisis keragarnan pertambahan panjang rata-rata ikan nila rnerah -
SK
DB
JK
KT
F-hit
Perlakuan Galat
4 I0
3,38 0,9
0,957 0,09
9,38**
11
Total
-
F-tabel
0,05 3.48
0,Ol 5.98
216,38
= berpengaruh sangat nyata Keterangan: *" KK = 13,7%
Dari analisis keragaman menunjukkan bahwa komposisi Hydrilla verticillafa dan Lemna minor sebagai pakan harian berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan panjang ratarata ikan nila merah. Hasil uji BJND
pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor terhadap pertambahan panjang rata-rata ikan niia rnerah dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji BJND pengaruh komposisi Hydrilla verticiflata dab Lemna minor sebagai pakan harian terhadap periambahan panjang rata-rata ikan nila merah (cm) Perlakuan
Rata-rata panjang Mutlak (em)
2
E
1.71
A
Po.05(p.10) BJND 0,05 = P.Sy 0.01
Keterangan:
Beda Riel Pada Jarak P 3 4 5
4,48 0,54 0,77
4,73 3,30 0,81
4,88 0,58 0,8A
Uji BJND
0,50
0,Ol
4196 0,59 0,85
tn = Berbeda tidak nyata = Berbeda nyata " = Berbeda sangat nyata
Hasil Uji BJND pengaruh verficillata dan komposisi ffydrilla Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertambahan berat ikan nila merah selama penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan C berbeda sangat nyata terhadap perlakuan A, B dan E sedangkan dengan Perlakuan D berbeda nyata. Perlakuan C (50% Hydrilla verticillafa + 50% Lemna minor) mengahasilkan pertambahan berat dan panjang rnutlak tertinggi, ha1 ini karena
Hydrilla verficiuafa dan pemberian Lemna minor seimbang sebab kandungan protein kasar ffydrilla verticillafa dan Lemna minor yang tidak begitu jauh perbedaanya antara 19,03% dan 18,26Oh dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila (Rifai, 1987). Hal ini juga karena Lemna minor rnerupakan pakan terapung, pakan yang terapung disukai oleh nila merah yang sifatnya surface feeder (senang di permukaan air) sehingga Lemna minor cepat habis, tetapi apabila makanan
Azwar Said
dipermukaan telah habis maka ikan nila merah akan berenang kebawah untuk memakan pakan tenggelam Hydrilla verticillata. Ini sesuai dengan pendapat Rifai (1987) menyatakan bila tidak ada makanan di permukaan perairan maka ikan nila akan mencari makanan yang tenggelam Hydrilla verficillata pada keramba jaring apung. Sedangkan nilai rata-rata pertambahan berat dan panjang mutlak terendah didapatkan pada Perlakuan E (100% Hydrilla verficillata + 0% Lemna minor) sebesar 4,64 gr dan 1,71 cm karena Hydrilla verticiiata sedikit sekali termanfaatkan oleh ikan nila, hanya daunnya saja yang habis termakan tetapi untuk batangnya tidak dimakan kecuali bila batang Hydrilla verticillata telah membusuk. Susanto (1989) menyatakan bila pemberian pakan yang berasal dari tumbuh-turnbuhan air secara langsung berupa daun dan batangnya akan dimakan, tetapi untuk batangnya akan habis dimakan oleh ikan nila setelah batang tersebut membusuk.
Selarna penelitian tidak terjadi kematian ikan ni!a merah atau sintasan ikan 100% hidup. Hal ini berarti tidak ada ikan yang mati atau tingkat mortalitasnya adalah no(. Nilai efisiensi pakan ikan nila terendah diperoleh pada Perlakuan E (100% tfydrilla verficillafa + 0% Lemna minor)sebesar 41,02% dalam berat kering, sedangkan nilai efisiensi pakan terbaik diperoleh pada periakuan C (50% Hydrilla verficillafa + 50% Lemna minor) sebesar 48,84% dalam berat kering. Data efisiensi pakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 analisis keragaman Hasil efisiensi pakari menunjukkan komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian berbeda tidak nyata terhadap efisiensi pakan ikan nila merah, dapat dilihat pada Tabel 9. Data konversi pakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 10. analisis keragaman Hasi! konversi pakan ikan nila merah dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 8. Data pengaruh koniposisi Hydrilla veriicillata dan Lemria minorsebagai pakan harian terhadap efisiensi pakan ikan nila merah Macarn Persentase Pakan A 8 C D E
Jumlah
Ulangan I
i
45 03 46,34 48,09 45.62 43,21 228,29
Ill 46.10 45,24 49,74 47,OS 39,44 227,61
II
43.60 45182 48,70 46,29 40,43 224,84
Jurnlah
Rata-raia
134.73 137.40 146,53 139,OO 123,08 680,66
44.91 45,80 48,84 46'33 41,02 45,38
Tabel 9. Hasil analisis keragaman efisiensi pakan ikan nila merah SK
DB
Perlakuan Galat
4 10
Total
II
JK
13,91 96,76
216,38
Keterangan: tn = berpengaruh tidak nyata KK = 6,83%
KT
3,478 9,676
F-hit
0,359'"
F-tabel 0,05 3,48
0,Ol 5,98
Azwar Said
Djajasewaka, H., 1995. Pakan Ikan. CV. Yasaguna. Jakarta. Djarijah, A. S. 1995. Nila Merah. Pembenihan dan Pembesaran Secara Intensif. Kanisius. Yogyakarta. Effendie, M. 1. 7979. Metoie Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. Jauncey, K. F., and B. Ross. 1982. A Guide to Tilapia Feeds And Feeding. Institute of Aquaculture. University ,of Stirling. Scotland. Mires,
Rochdianto, A., 1996. Budidaya lkan di Jaring Terapung. Penebar Swadaya. Anggota IKAPI. Silitonga, P., 1982. Pengaruh Pemberian Makan Tambahan terhadap Perturnbuhan lkan Nila Tilapia nilofica L. Tesis Fakuitas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. Soerjani, M. Dan S. Wirjaharja., 1973. Beberapa Tumouhan Pengganggu Air dan Cara Pengendaliannya. Biotrop (Regional Center for Tropical Biology). Bogor.
D. 1985. Genetic Problems Concerning the Production of Tilapia in Israel. Bamigeh.
Susanto, H., 1987. Budidaya lkan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mudjiman. A,, 1985. Makanan Ikan. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Wohlfarth, G. W. And G. Hulata., 1987. Applied Genetic of Tilapias. ICLARM Studies and Review 6. Manila Phillipines.
Rifai, A. S. 1987. Peningkatan Pioduksi lkan Nila Melalui Penebaran Teknologi Tepat Guna. Fakultas Pertanian UNPAD. Bandung.