Dosen: Christian Ramos K
AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)
1
PERENCANAAN AUDIT
15 -2
• Audit plan adalah: pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan Disusun segera setelah Engagement Letter (surat perikatan) disetujui klien • Tujuan audit plan: Untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan
Merencanakan Audit dan Merancang Pendekatan Audit
1 2 3 4
15 -3
1
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
Perencanaan audit awal Auditor harus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baru atau melanjutkan pelayanan klien yang ada 1
2
4
3
Staf untuk penugasan dipilih, termasuk bila dibutuhkan spesialis audit
Auditor mengidentifikasi mengapa klien membutuhkan audit Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara penugasan untuk menghindari kesalahpahaman
15 -4
Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien 1
15 -5
– Harus mempertimbangkan tanggungjawab hukum dan profesi KAP dalam menentukan klien yang layak – Investigasi klien baruSebelum menerima klien baru, KAP menginvestigasi perusahaan untuk menentukan akseptibilitas, prospek klien dalam komunitas bisnisnya, stabilitas keuangan dan hubungannya dengan KAP sebelumnya – Mempertahankan klien yang adaKAP setiap tahun mengevaluasi kliennya untuk menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan proses audit mereka
Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan 2 audit
15 -6
– Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi risiko akseptibilitas audit : siapakah yang akan menjadi pengguna laporan keuangan; dan apa maksud menggunakan laporan keuangan 3 Memperoleh kesepahaman dengan klien
– SAS 83 (AU 310) – Surat penugasan (engagement letter) kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yang terkait dengan audit
Memilih staf bagi penugasan audit
4
– SPAP Standar Umum pertama – Mengevaluasi kebutuhan spesialis dari luar: • SAS 73 (AU 336) • Audit klien membutuhkan pengetahuan khusus harus berkonsultasi dengan spesialis
15 -7
•
Untuk membuat perencanaan audit dengan baik: – Pahami bisnis klien – Sifat dan jenis usaha klien – Struktur organisasi – Struktur permodalan – Metode produksi – Pemasaran – Distribusi dll
•
Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien dapat melalui: – Pengalaman dengan klien dan industrinya – Pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan klien – Kertas kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis, struktur organisasi dan karakteristik operasi serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus) – Publikasi yang dikeluarkan industri, laporan keuangan, buku teks, majalah dan perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien
•
Pengetahuan bisnis klien membantu auditor dalam: – Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus – Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi – Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang – Menilai kewajaran representasi manajemen – Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya
• Pertimbangan auditor dalam perencanaan audit: a. Pahami bisnis dan industri klien b. Kebijakan dan prosedur akuntansi klien c. Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan klien, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan d. Penetapan risiko pengendalian yang direncanakan e. Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit f. Pos lap. keuangan yang memerlukan penyesuaian g. Kondisi yang memerlukan perluasan/perubahan tes audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material, atau adanya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa h. Sifat lap. audit yang akan diserahkan kepada pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian)
2
15 -12
MEMAHAMI BISNIS dan INDUSTRI KLIEN
Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi risiko bisnis klien dan risiko salah saji material • Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman bisnis dan industri klien: – Teknologi informasi menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok besar – Klien telah meluaskan operasional ke seluruh dunia – Teknologi informasi mempengaruhi proses internal, memperbaiki mutu dan ketepatan waktu inf. aktnsi – Pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud meningkatkan kerumitan akuntansi – Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik bisnis dan industri klien untuk memberikan pelayanan yang bernilai tambah kepada klien
Memahami bisnis dan industri klien pendekatan sistem strategis (Lihat Gambar 8-3)
1 2 3
4 5
15 -13
1
Industri dan Lingkungan Eksternal
15 -14
– Terdapat resiko inheren yang umumnya dimiliki oleh semua klien dalam sejumlah industri tertentu – Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sudah sesuai dengan PABU
2
Operasi dan proses bisnis Auditor harus memahami sumber utama pendapatan, pelanggan dan pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukkan area resiko bisnis klien – Mengunjungi pabrik dan kantor • Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung • Membantu auditor untuk mengidentifikasi resiko inheren
– Mengidentifikasi pihak terkait • SAS 45 (AU 334) definisi pihak terkait perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dari perusahaan klien atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien dimana salah satu dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan operasional pihak lainnya
3
Manajemen dan kepemerintahan – Manajemen membuat strategi dan proses bisnis yang diikuti oleh bisnis klien – Kepemerintahan struktur organisasi klien, efektivitas dewan direksi dan komite audit • Anggaran Dasar (corporate charter) • Anggaran Rumah Tangga (by laws) • Notulen rapat
4
Tujuan dan strategi klien Strategi Pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan organisasi Tujuan Klien : Pelaporan keuangan yang bisa diandalkan Efektivitas dan efesiensi operasi Pemenuhan hukum dan peraturan
15 -15
5
Ukuran dan prestasi – Meliputi indikator prestasi kunci yang digunakan manajemen untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan – Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan benchmarking terhadap pesaing kunci
15 -16
3
MENILAI RISIKO BISNIS KLIEN
Risiko bisnis klien yaitu risiko bahwa klien akan gagal mencapai tujuannya Hubungan antara bisnis dan industri klien dengan risiko bisnis klien
4
Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan Bagian penting untuk memahami bisnis klien dan penilaian resiko Dilakukan dengan membandingkan antara rasio klien dengan benchmark industri atau pesaing sebagai indikasi kinerja Bagian penting dari pengujian disepanjang audit
Ikhtisar atas Tujuan Perencanaan Audit • Tujuan utama mendapatkan sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien yang akan digunakan untuk menilai resiko bisnis klien dan resiko salah saji material dalam laporan keuangan • Gambar 8-5
Gambar 8-5
PROSEDUR ANALITIS
• Definisi menurut SAS 56 (AU 329) Evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan sebuah studi hubungan yang logis antara data keuangan dan non keuangan, yang melibatkan perbandingan dari jumlah tercatat dengan pengharapan/ekspektasi yang dikembangkan auditor (penekanan pada pengharapan yang dikembangkan auditor) 21
Prosedur Analitis: • Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun data lain terlihat wajar • Diwajibkan dalam fase perencanaan untuk membantu dalam menentukan sifat, luasan dan penetapan waktu pekerjaan yang akan dilakukan • Seringkali dilakukan selama fase pengujian dari audit yang berhubungan dengan prosedur audit lainnya • Diwajibkan selama fase penyelesaian dari audit 22
•
Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit yang berbeda: 1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang bisa diterima 2. Selama audit, terutama selama uji substantif 3. Mendekati akhir audit sebagai pengujian akhir penentuan kewajaran laporan keuangan
LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 1. Membandingkan data klien dan industri – Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien dan indikasi dari kemungkinan kegagalan keuangan – Kelemahan rasio industri adanya perbedaan antara sifat informasi keuangan klien dan perusahaan dalam suatu industri
24
2. Membandingkan data klien dengan data yang sama pada periode sebelumnya • Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya – Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini • Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk tahun sebelumnya – Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam operasional klien di tahun ini – Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya 25
3. Membandingkan data klien dengan anggaran yang telah ditentukan klien – Data klien dibandingkan dengan anggaran – Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah rencana yang realistis, karena ada kemungkinan informasi keuangan saat ini telah diubah oleh karyawan klien untuk menyesuaikan dengan anggaran 26
4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang ditentukan auditor – Auditor menghitung saldo anggaran untuk dibandingkan dengan saldo sebenarnya – Auditor membuat perhitungan tentang apakah saldo akun itu benar dengan menghubungkannya dengan neraca lajur lainnya/akun laporan pemasukan/rekening dengan membuat proyeksi berdasarkan tren historis 27
5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan auditor yang menggunakan data non keuangan – Penekanan akurasi data
28
RASIO KEUANGAN UMUM •
Kemampuan membayar utang jangka pendek (Likuiditas) – Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya : • Rasio Kas untuk mengevaluasi kemampuan membayar utang dengan segera • Rasio Lancar (current ratio) membutuhkan pengubahan aktiva seperti persediaan dan piutang dagang menjadi kas sebelum utang dibayar • Rasio Paling Lancar (quick ratio) perbedaan dengan rasio lancar adalah masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar untuk rasio lancar 29
• Rasio Aktivitas Likuiditas – Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai, maka untuk membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk merubah aktiva lancar yang kurang cair menajdi uang tunai • Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan – Rasio perputaran piutang dagang untuk menilai kewajaran dari cadangan untuk akun yang tidak tertagih – Rasio perputaran persediaan untuk mengidentifikasi keusangan persediaan 30 potensial
• Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang (Solvabilitas) – Kemampuan untuk menghimpun modal untuk perluasan Rasio Utang terhadap Modal Sendiri – Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga kemampuan perusahaan membuat aliran kas yang positif dari operasi
31
•
Rasio Profitabilitas – Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk pembayaran kewajiban, ekspnasi dan dividen • Rasio Pendapatan per Saham • Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent) bagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi semua pengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi biaya produk • Margin Keuntungan (Profit Margin) mirip dengan margin keuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik biaya barang terjual maupun pengeluaran operasi • Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk • TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan 32 keuntungan atas setiap aktiva & modal
ANALISA AUDIT - 1 Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan risiko inheren yang rendah: - Auditor melakukan uji pengendalian yang ekstensif - Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi uji substantif - Uji substantif transaksi dan uji rincian saldo diperkecil - Uji pengendalian dan prosedur analitis relatif murah
ANALISA AUDIT - 2 Perusahaan berukuran sedang, banyak pengendalian dan beberapa risiko inheren: – Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif – Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada risiko inheren
ANALISA AUDIT - 3 Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan risiko inheren yang besar: – Tidak ada uji pengendalian yang dilakukan – Ditekankan kepada uji rincian saldo dan uji substantif transaksi, juga beberapa prosedur analitis – Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi uji substantif – Biaya audit relatif tinggi karena jumlah uji substantif yang rinci
ANALISA AUDIT - 4 Auditor menemukan penyimpangan uji pengendalian ekstensif dan salah saji yang penting selagi melakukan uji substantif transaksi dan prosedur analitis : – Pengendalian internal tidak efektif – Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain
THE END
Materi Selanjutnya:
Materialitas Risiko dan Strategi Audit Awal 37