AUDIT EVIDENCE MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Akuntansi Pemeriksaan I”
Dosen Pengajar : Martha Tona,SE.MSA
Disusun oleh: 1. Alivia Ayu Pratiwi
(14310751)
2. Rahma Rosita Y
(14310712)
3. Muhammad Yudi P
(14310499)
4. Ratna Widayanti
(14310327)
5. Nurul Fauziah
(14310121)
6. Dewi Yunita
(13310464)
7. Wiro Ahas Johanes
(14310264)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA PRODI AKUNTANSI 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Audit Evidence ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Marta Tona, SE., MSA. selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Pemeriksaan I STIE Mahardhika yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita .Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Surabaya, 07 Juni 2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
1 1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Audit Evidence (Bukti Audit)
2
2.2 Tipe Bukti Audit
3
2.3 Keputusan yang harus diambil oleh auditor berkaitan dengan bukti audit
4
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
8
RESUME
9
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang
terukur
dari
suatu
kesatuan
ekonomi
dengan
tujuan
untuk
mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan suatu audit atau pemeriksaan, selalu diperlukan keterangan dalam bentuk yang dapat dibuktikan dan standar-standar atau kriteria yang dapat dipakai oleh auditor sebagai pegangan untuk mengevaluasi keterangan tersebut. Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Audit Evidence (Bukti Audit) ? 2. Apa saja Bukti Audit yang mendukung laporan keuangan ? 3. Bagaimana keputusan yang harus diambil oleh auditor berkaitan dengan bukti audit ?
Bukti Audit
1
BAB II BUKTI AUDIT
2.1 Definisi Audit Evidence (Bukti Audit) Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk meyatakan pendapat. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari: 1. Data Akuntansi Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi yaitu seperti: Jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta buku pedoman akuntansi, memorandum dan catatan tidak resmi, seperti daftar lembaran kerja(work sheet) yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi. 2. Informasi Penguat Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi, dan pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui; informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik; serta informasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya untuk menarik kesimpulan berdasarkan alassan yang kuat. Pertimbangan auditor tentang kelayakan bukti audit yang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : 1. Pertimbangan Profesional Yaitu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keseragaman penerapan mutu dan jumlah bukti yang diperlukan dalam audit.
Bukti Audit
2
2. Integritas Manajemen Manajemen juga bertanggung jawab atas asersi yang tercantum dalam laporan keuangan. Manajemen juga berada dalam posisi untuk mengendalikan sebagian besar bukti dan data akuntansi yang mendukung laporan keuangan. 3. Kepemilikan Publik Versus Terbatas Umumnya auditor memerlukan tingkat keyakinan yang lebih tinggi dalam audit atas laporan keungan perusahaan publik (misalnya PT yang go Public) dibandingkan dengan audit atas laporan keuangan perusahaan yang dimiliki oleh kalangan terbatas (misalnya PT tertutup). 4. Kondisi Keuangan Umumnya jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan proses kebangkrutan, pihak-pihak yang berkepentingan, seperti kreditur, akan meletakan kesalahan dipundak auditor, karena kegagalan auditor untuk memberikan peringatan sebelumnya mengenai memburuknya kondisi keuangan perusahaan. Dalam keadaan ini, auditor harus mempertahankan pendapatnya atas laporan keuangan auditan dan mutu pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. 2.2 Tipe Bukti Audit Tipe bukti audit dapat dikelompokan menjadi dua golongan berikut ini: 1. Tipe Data Akuntansi a. Pengendalian Intern b. Catatan Akuntansi 2. Tipe Informasi Penguat a. Bukti fisik Yaitu bukti yang diperoleh dengan cara inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud. Tipe bukti ini pada umumnya dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap persediaan dan kas.
Bukti Audit
3
b. Bukti Dokumenter Tipe bukti audit yang paling penting bagi auditor adalah bukti dokumenter. Tipe bukti audit ini dibuat dari kertas bertuliskan huruf atau angka atau simbol-simbol yang lain. c. Perhitungan Yaitu perhitungan yang dilakukan sendiri oleh auditor untuk membuktikan ketelitian perhitungan yang terdapat dalam catatan klien merupakan salah satu bukti audit yang bersifat kuantitatif. d. Bukti lisan Dalam melaksanakan audit, auditor tidak hanya berhubungan dengan angka, namun berhubungan dengan orang, terutama para manajer. e. Perbandingan Untuk menentukan akun atau transaksi yang akan dipisahkan guna penyelidikan yang lebih intentif, auditor melakukan analisis terhadap perbandingan setiap aktiva, utang, penghasilan, dan biaya dengan saldo yang berkaitandengan tahun sebelunya. f. Bukti dari Spesialis Spesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing.
2.3 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Auditor Berkaitan Dengan Bukti Audit Dalam proses pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan, yaitu: 1. Penentuan Prosedur Audit yang Akan Digunakan Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi: a. Inspeksi Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. b. Pengamatan (Observation)
Bukti Audit
4
Pengamatan atau observasi merupakan proseur audit yang digunakan oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan peakasanaan suatu kegiatan. c. Konfirmasi Konfirmasi merupakan bentuk penelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh inforamsi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. d. Permintaan keterangan (Enquiry) Merupakan prosedrur audit yang dilakukan dengan meminta keteranag secara lisan. e. Penelusuran (Tracing) Dalam pelaksanaan prosedur audit ini, auditor melakukan penelusuran informasi sejak mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data dalam proses akuntansi. f. Pemeriksaan dokumen pendukung (Vouching) Merupakan prosedur audit yang meliputi: 1) Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. 2) Perbandingan dokuen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan. g. Penghitungan (Counting) Proseur ini meliputi: 1) Perhitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas atau persediaan. 2) Pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak. h. Scanning Merupakan riview secara cepat terhadap dokumen, catatan dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam.
Bukti Audit
5
i. Pelaksanaan ulang (Reperforming) Prosedur ini merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan oleh klien. j. Teknik
audit
berbantuan
komputer
(Computer-assisted
audit
techniques) Bilamana catatan akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan computer-assisted audir techniques) dalam menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan diatas. 2. Penentuan besarnya sampel Jika prosedur telah ditetapkan, auditor dapat menentukan besarnya sampel yang berbeda dari unsur yang satu dengan unsur yang lain dalm populasi yang diperiksa. 3. Penentuan unsur tertentu yang dipilih sebagai anggota sampel. Setelah besarnya sampel ditentukan untuk prosedur audit tertentu, audit harus memutuskan unsur mana yang akan dipilih sebagai anggota sampel untuk diperiksa. 4. Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit. Karena audit terhadap laporan keuangan meliputi suatu jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun, maka auditor dapat melalui mengumpulkan bukti audit segera setelah awal tahun.
Bukti Audit
6
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk meyatakan penadapat. Standar pekerjaan lapangan ketiga mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Dalam proses pengumpulan bukti audit auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan yaitu penentuan prosedur audit yang akan digunakan, penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu, penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi, dan penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.
Bukti Audit
7
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Auditing, Jakarta: Salemba, Empat, 2002 IBK. Bayangkara, S.E.,M.M, Manegement Audit AUDIT MANAJEMEN prosedur Sdan implementasi, Jakarta: Salemba, Empat, 2008
Bukti Audit
8
Resume : Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.Standar pekerjaan lapangan ketiga mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Isi standar tersebut adalah sebagai sebagai berikut :"Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan,tanya jawab, dan konfimasi sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa.” Cukup atau tidaknya bukti audit menyangkut kualitas atau kendala bukti yang dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini : sumber bukti, pengendalian intern, dan cara untuk memperoleh bukti. Ada delapan tipe bukti audit yang harus diperoleh auditor dalam auditnya : pengendalian intern bukti fisik, bukti dokumenter catatan akuntansi, perhitungan bukti lisan, perbandingan dan ratio, serta bukti spesialis. Untuk memperoleh bukti audit auditor melaksanakan prosedur audit yang merupakan intruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dipakai oleh auditor untuk memperoleh bukti audit adalah inspeksi, pengamatan, wawancara, konfirmasi penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung, penghitungan dan scanning. Dalam situasi tertentu, resiko terjadinya kesalahan dan penyajian yang salah dalam akun dan dalam laporan keuangan jauh lebih besar dibandingkan dengan situasi yang biasa. Oleh karena itu auditor harus waspada jika menghadapi situasi audit yang mengandung resiko besar. Dalam proses pengumpulan bukti audit auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan yaitu penentuan prosedur audit yang akan digunakan, penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu, penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi, dan penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.
Bukti Audit
9