RUANGRADAKSI
Lampiran Keputusan Kepala Kentor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 029 Tahun 2012 Tentang Tim Penyunan Majalah DINAMIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pimpinan Umum: Kepala Bagian Tata usaha Penanggung Jawab: Kasubbag Keuangan Redaktur Pelaksana: Kasubbag Hukmas & KUB Penyunting/ Editor: Agus Saputra, S. Ag, MLIS Syarianto Suwil, S. Pd.I Musdalifah, S. Sos Yuni Trisna, SE Redaktur: Osti Sirait, A. Md Dewi Yuliana, SE F. Angga Agusta, S. Kom H. Rahmat Suhadi, M.Pd Desain Grafis: Dra. Ruzaimah Auda Yuhartati B, S. Ag Rahma Yofi Fotografer: Novam Scorpiantrien, S. Sos Ilfiananda, SH Sekretariat: Badrun Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Hukmas dan KUB Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru 28017 Telepon: (0761) 24224 Fax: (0761) 24224 E-mail:
[email protected] [email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke meja Redaksi menjadi hak penuh Redaksi.
A
AUDIT
udit biasa dimengerti sebagai pemeriksaan kegiatan yang menyangkut dengan keuangan, sehingga sering juga dikatakan sebagai pemeriksaan keuangan. Secara teoritik audit tidak melulu masalah keuangan, sehingga ada yang disebut dengan audit mutu (quality audit), audit ketaatan, audit operasional, audit investigati, dan lai-lain. Audit berfungsi sebagai evaluasi terhadap kegiatan agar berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Audit biasanya dilakukan oleh badan di dalam instansi yang dikenal dengan audit internal, dan audit yang dilakukan oleh badan di luar instansi yang dikenal dengan audit eksternal. Dalam menetapkan kriteria penilaian di dalam audit, pertama, perlu adanya penetapan parameter dalam hal model, kebijakan dan regulasi. Yang kedua, perlu ditetapkan poin pada setiap parameter yang merupakan standar yang dapat diterima. Jadi dalam menetapkan kriteria penilaian di dalam audit ini yang dilihat adalah keberadaan prosedural; bagaimana pelaksanaannya dibanding dengan standar; dan hasil atau akibat dari pelaksanaan prosedur tersebut. Titik berat pelaksanaan audit adalah mengecek keberadaan prosedur dalam pencapaian tujuan atau target dan fakta dalam bentuk data yang digunakan untuk membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan semula. Audit hendaknya tidak dilihat dari satu sisi saja sebagai hal yang menakutkan (momok), pendapat yang banyak dianut oleh orang yang akan diaudit. Audit juga hendaknya harus
dilihat sebagai nikmat dan bahkan lompatan prestasi. Dikatakan sebagai nikmat manakala seseorang yang telah lolos audit akan merasakan kelegahan yang luar biasa yang tidak akan pernah dirasakan oleh orang yang tidak pernah diaudit, betapa plong dan lapangnya hidup ini setelah lolos audit. Kalau tidak percaya cobalah atau tanyalah kepada mereka yang diaudit. Semakin tinggi tingkat kesulitan dalam mengupayakan diri untuk lolos audit, semakin tinggi tingkat kelegaan dan kelapangan serta “keplongan” setelah lolos audit. Semakin besar nama lembaga dan badan audit yang mendatangi kita semakin tinggi tingkat kebahagiaan dan kepuasan batin kita setelah lolos audit. Audit dilihat sebagai lompatan prestasi, kenapa tidak. Bukankah kita sering melihat orang maupun oraganisasi menjadi meningkat kelasnya setelah dinyatakan bersih oleh badan audit. Kementerian kita juga berjuang keras untuk mendapatkan prediket pelaporan keuangan dengan opini dari WDP (wajar dengan pengecualian) menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian), dan sebelumnya malah tidak diberikan opini atau disclaimer. Yang menentukan semua hasil tersebut adalah proses audit. Kalau dalam agama kita mengenal konsep muhasabah sebagaimana hadits Nabi yang mengatakan “haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabu” yang biasa dimaknai dengan hitunglah diri kamu sebelum kamu dihitung. Agaknya dapat pula diperluas pemahamannya menjadi auditlah olehmu segala kegiatan dan proyekmu sebelum diaudit oleh orang lain. Dengan kata lain segala persyaratan administrasi yang melekat pada kegiatan tertentu hendaknya dilengkapi. (*)
Informasi dan Berita Kemenag juga dapat diakses melalui situs www.riau.kemenag.go.id
02
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
SALAMRADAKSI
Moral Pengendalian Diri
T
ak terasa waktu cepat berlalu, tahun 2012 sudah memasuki bulan ke 3 yaitu Bulan Maret. Visi dan Misi yang digalakkan pada awal tahun seakan semakin mendesak untuk digapai. Kegiatan yang sudah banyak dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Prov. Riau juga memaksa redaksi Majalah DINAMIS untuk berpikir cepat dan tepat dalam hal pemuatan berita yang berkualitas baik dan informatif. Tanpa sengaja, dari berita dan tulisan yang berhasil dirangkum untuk Bulan Maret 2012 menghasilkan satu topik pada Majalah DINAMIS yaitu “PENGENDALIAN DIRI”. Majalah DINAMIS banyak menyoroti fenomena umum yang berkaitan dengan moral masyarakat yang tidak terkendali secara negatif, seperti halnya pemakaian narkoba, banyaknya kasus perceraian, sorotan kasus korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil, dan banyak hal lainnya. Majalah DINAMIS tidak akan mengulas permasalahan tersebut dengan terinci, tetapi Majalah DINAMIS berusaha untuk memberikan berita yang bersifat informatif mengenai perbaikan diri untuk menghindar dari perbuatanperbuatan negatif ini. Adapun, Majalah DINAMIS mengulas mengenai betapa pentingnya mengetahui bahaya narkoba dan pencegahannya. Peredaran narkoba yang sudah merajalela dikalangan usia muda menjadi salah satu keprihatinan kita melihat generasi muda yang dirusak oleh narkoba dan salah satu pencegahannya yaitu dengan membentuk moral pengendalian diri dari terbentuknya keluarga sakinah. Pendidikan keluarga meru-
pakan pendidikan dasar dari pembentukan akhlak dan kepribadian seseorang. Maka dari itu, orangtua memiliki kewajiban untuk selalu membimbing dan mengarahkan anaknya untuk dapat memilih jalan hidup yang sesuai dengan Alquran dan hadist agar anak tersebut dapat mengendalikan dirinya dari perbuatan negatif. Tidak hanya itu saja, auditor yang dilaksanakan oleh BPK merupakan salah satu cara pengukuran keberhasilan instansi pemerintah memberantas korupsi. Begitu juga dengan Kanwil Kemenag Prov. Riau yang dengan tangan terbuka menerima proses audit pada setiap kinerja yang ada. Audit ini juga merupakan salah satu proses yang membentuk moral pengendalian diri untuk menghindari praktek korupsi. Rangkuman yang dipaparkan di atas merupakan sebagian kecil ulasan Majalah DINAMIS edisi Bulan Maret 2012 mengenai Pengendalian Diri. Masih banyak hal-hal lain mengenai Pengendalian Diri yang informatif dari mulai kisah yang menyentuh sisi kemanusiaan sampai dengan fenomena yang terjadi pada saat ini sehingga diharapkan pembaca mendapatkan pengetahuan dan wawasan agar tergugah untuk memperbaiki diri sendiri dengan moral pengendalian diri. Dalam Islam, derajat tertinggi manusia itu muttaqun (orang yang bertakwa). Kata ‘takwa’ sendiri dalam arti bahasa adalah wiqayah al-nafs (penjagaan diri), yaitu pengendalian diri dari segala hal yang mencelakakan dan menjerumuskan. Maka dari itu, mari kita benahi diri sendiri dengan pengendalian diri untuk menciptakan atmosfir positif pada dunia kerja Kemenag Riau. (*)
indeks
Angka Perceraian Naik 70 % Pertahun 2011, Dari 320.000 Perkara Nasional 13.000 Terjadi di Riau Ruang Redaksi ............................. 02 Salam Redaksi ............................. 03 Surat Pembaca ............................ 04 Resensi Buku ................................ 04 Laporan Utama ........................... 05 Laporan MTQ ............................. 10 Kisah Inspiratif ............................. 11 Lintas Bidang ............................... 12 Lintas Ormas ............................... 15 Lintas Berita ................................. 16 Artikel ......................................... 18 Galery Foto ............................ 20-21 Artikel ......................................... 22
Laporan Khusus ........................... 24 Sosok Perempuan ........................ 30 Info Madrasah ............................. 32 Produk Hukum ............................. 34 Lintas Kemenag ........................... 36 Potret .......................................... 40
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
03
SURATPEMBACA
Assalammualaikum Wr, Wb Pak, saya mau tanya tentang prosedur dan persyaratan untuk mendapatkan bantuan Masjid/ Mushallah, karena di kampung saya masih banyak Masjid/ Mushallah yang tidak pernah mendapatkan bantuan sementara kondisinya sangat tidak layak. Sedangkan saya perhatikan, banyak Masjid/ Mushallah yang dapat bantuan walaupun kondisinya masih baru/ bagus. Untuk itu kami mohon kiranya Bapak Kakanwil mau menginformasikan bagaimana cara mendapatkan bantuan dimaksud, terimakasih, wassalam. Syamsuddin, Indragiri Hulu Waalaikumsalam Wr. Wb Untuk mendapatkan bantuan pembangunan maupun rehabilitas masjid atau mushallah harus melalui prosedur permohonan atau proposal oleh pengurus masjid/ mushallah yang ditujukan kepada bidang/ kasi terkait (Penamas/ Urais) pada Kantor Wilayaha Kementerian Agama Provinsi/ Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota. Namun tidak semua proposal yang masuk langsung diberikan bantuan, tetapi lakukan seleksi terlebih dahulu, jika perlu dilakukan tinjauan kelapangan untuk memastikan apakah masjid/ mushallah tersebut layak atau tidak mendapatkan bantuan. Prosedur permohonan bantuan Masjid/ Mushallah Persyaratan administrasi, meliputi: 1. Membuat surat permohonan bantuan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah/ Kepala Kantor Kementerian Agama cq. Bidang/ Kasi Penamas/ Urais 2. Susunan pengurus/ sususnan panitia pembangunan Masjid/ Mushallah
04
resensibuku 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 4. Bestek/gambar bangunan, digambar oleh arsitek 5. Foto copy Akta Ikrar Wakaf/ Sertifikat wakaf 6. Permohonan bantuan diketahui oleh Kepala KUA setempat 7. Rekomendasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/ Kota (untuk permohonan yang ditujukan kepada Kakanwil) 8. Surat permohonan berikut proposal yang telah disampaikan menjadi dokumen Negara dan tidak dapat ditarik kembali.
Mengatasi Narkoba dengan Welas Asih (Bonus DVD) Prof. Dr. Firmanzah, Kak Seto, dkk. • Ukuran : 15 x 23 cm • Tebal : 288 halaman • Terbit : Januari 2012 • Cover : Softcover • ISBN : 978-979-22-7893-4 • No Produk : 20401120006
Proses Seleksi Administrasi: Permohonan diteliti dan diseleksi oleh tim bantuan, terhadap permohonan yang memenuhi persyaratan adm tim akan melalukan survey kelayakan dan terhadap yang disetujui untuk mendapatkan bantuan akan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK). Kriteria masjid/ mushallah yang mendapat bantuan: 1. Masjid/ mushallah yang berada di lingkungan masyarakat umum 2. Bukan masjid/ mushallah yang berada di lingkungan perkantoran, komplek perumahan elite, sekolah, mall, pasar, terminal, hotel, rumah sakit, apartemen 3. Masjid/ mushallah yang dibangun di atas tanah wakaf 4. Prioritas bantuan diberikan kepada masjid/ mushallah yang belum pernah mendapatkan bantuan 5. Masjid/ mushallah terkena bencana alam. (*) Terimakasih atas perhatian dan informasnya wassalam. Redaksi
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
“Dalam hidup ini tidak ada yang perlu kita takuti, kita hanya perlu memahami.” (Marie Curie) Penderita narkoba adalah seperti orang yang sedang mengarungi lautan penderitaan luas tak bertepi dan hanya bisa membebaskan diri apabila ia berada dalam rengkuhan lautan welas asih yang sama luasnya. Welas asih bukan disiplin ilmu baru; welas asih adalah suatu kesadaran yang sudah ada dalam diri setiap manusia. Dengan semangat the power of love, bukan the love of power itulah 27 ilmuwan transdisipliner, modern, dan perenial meluruhkan sekat-sekat persaingan antardisiplin ilmu pengetahuan, antarlembaga, dan bersinergi dengan penderita untuk keluar dari kubangan narkoba yang telah membuat keluarga dan seluruh anak bangsa prihatin Buku ini tidak hanya memberi informasi menyeluruh mengenai latar belakang dan cara mengatasi ketergantungan pada narkoba, tetapi juga cara pencegahannya, termasuk pemberdayaan manusia melalui pendidikan sejak dini agar ia tak terjerumus dalam lautan penderitaan yang sama. Pada akhirnya, penyalah guna narkoba diharapkan tidak hanya menyembuhkan dirinya sendiri, tetapi juga mengangkat martabatnya dengan membantu menyelamatkan rekan senasib. Karena ketidaktahuan seseorang, seluruh alam semesta menderita: Karena pencerahan seseorang, seluruh alam semesta bahagia.
LAPORANUTAMA
Angka Perceraian Naik 70 % Pertahun 2011, Dari 320.000 Perkara Nasional 13.000 Terjadi di Riau
I
ndonesia merupakan salah satu Negara dengan tingkat perceraian yang cukup tinggi, bahkan terbesar di dunia. Faktor perceraian disebabkan banyak hal, mulai dari selingkuh, ketidak harmonisan, sampai pada faktor ekonomi. Dari kasus pernikahan yang terjadi 10 persen diantaranya berakhir dengan perceraian, ironisnya lagi dari kasus perceraian yang terjadi tersebut 70 persen diantaranya perceraian diajukan oleh isteri (cerai gugat) dengan alasan suami tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Dan 80 persen penyumbang terbesar perceraian adalah pasangan muda (usia perkawinan dibawah 5 tahun).
Dinamis-Perceraian adalah pemutusan hubungan pernikahan antara suami- isteri berdasarkan kesepakan kedua belah pihak, disaksikan dan diputuskan melalui Pengadilan Agama baik itu cerai yang diajukan oleh pihak suami maupun cerai yang diajukan oleh pihak isteri (gugat). Penye-
bab perceraian bermacam- macam, mulai dari masalah keuangan, perselingkuhan, kurangnya komunikasi, seks dan lain sebagainya selama menjalani kehidupan berkeluarga. Seperti yang diinformasikan Dirjen Badan Peradilan Agama (BPA) Mahkamah Agung RI, H
Wahyu Widiana, berdasarkan hasil rekapitulasi dari 33 Pengadilan Tinggi Agama (PTA) se Indonesia sejak tahun 2005 – 2011 angka perceraian di Indonesia naik drastic hingga 70 % pertahun. Jika pada tahun 2005 angka perceraian hanya 55. 509 kasus, maka pada tahun 2011 menjadi 320.000 perkara. Provinsi Riau dengan penduduk mayoritas Islam pun ternyata tidak luput dari kasus perceraian yang terus meningkat dengan angka pernikahan mencapai 30 ribu-40 ribu pertahun. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari sejumlah Pengadilan Agama (PA) Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau kasus perceraian sepanjang tahun 2011 mencapai 13 ribu perkara, 80 persen diantaranya adalah cerai gugat dan tetap didominasi oleh pasangan muda. Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat perceraian yang tinggi, sebagian besar penye-
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
05
LAPORANUTAMA bab perceraian adalah karana masalah ketidak harmonisan, tidak bertanggungjawab dan masalah ekonomi. Seperti yang tertuang dalam rekapitulasi BPA tahun 2010, dari 285.184 perceraian, 91.841 kasus karena ketidak harmonisan (perselingkuhan, masaDinamis-Kepala Bidang Urusan lah komunikasi dsb), 78.407 kareAgama Islam Kantor Wilayah Kemenna tidak bertanggungjawab dan terian Agama Provinsi Riau, Asmuni 67.891 karena masalah ekonomi. MA, bersama Walikota Dumai, Chairul Angka perceraian yang sangat Anwar SH, Kepala Kantor Kemenspektakuler tersebut sangat memterian Agama Kota Dumai, H Darawi prihatinkan dan membutuhkan MA beserta rombongan melakukan penanganan serius oleh pemestudy Desa Binaan Keluarga Sakinah rintah, khususnya Kementerian (DBKS) di Desa Argorejo Kecamatan Agama. Kementerian Agama baik Sedayu Bantul Daerah Istimewa pusat maupun daerah telah mengeYogyakarta (DIY), Senin (19/3). luarkan kebijakan dalam rangka Rombongan dari Riau diterima menekan angka perceraian, seperti langsung oleh Wakil Bupati Bantul, Drs harus adanya sertifikasi pelatihan Sumarno PRS, Kabid Urais Kanwil pra nikah, mengikuti kursus calon Kemenag DIY, H Zainal Abidin MPdI pengantin (suscatin), pemilihan kedan pejabat lainnya. luarga sakinah, pembentukan Pada pertemuan tersebut, Desa Binaan Keluarga SakiWalikota Dumai, Chairul nah (DBKS) dan beberapa Anwar menuturkan, program lainnya. keharmonisan keluarga Kementerian Agama merupakan masalah yang Provinsi Riau sendiri, pada harus diutamakan, untuk itu tahun 2010 lalu telah mekedatangan ke Bantul laksanakan suscatin dan dalam rangka mendalami pembinaan lain bagi calon konsep DBKS yang sukses pengantin, pemilihan kedilaksanakan di daerah luarga sakinah dan tersebut. Dimana, yang akan datang sejak dijalanKemenag Riau kannya akan memprokonsep gramkan DBKS DBKS satu desa di sekemiskinan tiap Kabupadi daerah ten/ Kota di tersebut Provinsi Riau berkurang dengan hadrastic, dari rapan ting40 % pada kat perceraitahun an di Tanah 2002 kini Melayu hanya yang sarat tinggal dengan ke10,7 budayaan persen Islami ini karena bisa diteDBKS kan kemenerapkan angka terAsmuni berbagai k e c i l . bidang ( m u s / usaha novam)
Study DBKS ke Bantul
untuk Matangkan Program
06
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
perngembangan ekonomi, seperti pembangunan agrobisnis, bidang kesehatan, pengajian, industry grabah dan lain sebagainya. Hal senada juga diakui Asmuni, dimana konsep- konsep yang digunakan oleh DIY dalam DBKS cukup sukses dan kemungkinan akan dijadikan acuan DBKS di Riau. Namun demikian pihaknya bersama lintas sekktoral lain masih akan mencari konsep yang benar- benar tepat untuk dilaksanakan di Riau, sehingga program DBKS dapat berjalan seperti yang diharapkan. Menurutnya, untuk melaksanakan program DBKS terlebih dahulu akan dibentuk tim dan petunjuk teknis pola pembinaan DBKS. Sehingga program DBKS dapat berjalan sesuai ketentuan dan dapat mempercepat terwujudnya masyarakat Baldatun thoyibatun warabbun ghofur. “Kita minta setiap Kabupaten/ Kota menetapkan DBKS sekurangkurangnya satu desa disetiap kab/ kota dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat dalam mengamalan agamanya yang masih rendah atau desa yang termasuk wilayah kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Usulan ini tentunya ditetapkan oleh pemerintah setempat,” terangnya. Dalam konsep DBKS yang saat ini sedang digodok, kata Asmuni, juga akan ditetapkan kelompok kerja Pembina, satuan tugas, tim penggerak gerakan DBKS, kader motivator dan warga binaan. Dalam tim tersebut, lintas sektoral memegang peranan penting, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan sebagainya. “Mudah- mudahan dalam waktu dekat, petunjuk teknsi DBKS ini bisa kita tuntaskan, karena ada beberapa daerah yang sudah mengusulkan dan sangat antusias dalam pembentukan DBKS, seperti Dumai dan Siak,” harapnya. (mus)
n Menyelamatkan Keluarga Indonesia
Kemenag Riau Canangkan 1 DBKS di Setiap Kabupaten/ Kota
K
eluarga adalah garda terdepan dalam pembangunan masa depan bangsa peradaban dunia. Dari rahim keluarga lahir berbagai gagasan perubahan dalam menata tatanan masyarakat yang lebih baik. Tidak ada satu bangsapun yang maju dalam kondisi sosial keluarga yang kering spiritual. Namun untuk membangun keluarga di tengah masyarakat modern saat ini kita harus menghadapi penyakit modern. Jika pada zaman Nabi, peperangan lebih bersifat fisik, tetapi pada zaman modern, musuh justru menyelusup ke rumah tangga melalui media komunikasi. Dinamis-Kemajuan teknologi komunikasi menimbulkan globalisasi informasi yang kadang- kadang membawa faham- faham yang berpengaruh negative bagi pola pikir tingkah laku dan kehidupan masyarakat seperti pandangan baru tentang nilai keluarga, fenimisme yang ekstrim, hedonism, individualism, liberalisme, konsumerisme, pemissivitisme dan paham lain yang bertentangan dengan agama dan idiologi Pancasila. Keluarga adalah garda terdepan dalam pembangunan masa depan bangsa peradaban dunia, dimana dengan terbentuknya keluarga yang dibangun atas dasar nilai- nilai agama disertai terpenuhinya segala kebutuhan lahir dan bathin akan melahirkan generasi dan sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak karimah. Tapi sayang di era globalisasi saat ini keluarga yang seharusnya dijadikan tempat penempaan nilai- nilai luhur, tepat interaksi dan komunikasi serta penenaman nilai moral dan keteladanan ternyata mulai merapuh karena pengaruh lingkungan sosial yang cendrung
hedonis dan tekanan budaya materialis menjadi identitas peradaban modern. Untuk itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, saat ditemui wartawan Dinamis di ruang kerjanya menegaskan perlu adanya terobosanterobosan baru dalam rangka menjaga keutuhan bangsa yang bermula dari keutuhan keluarga (Keluarga Sakinah). Karena keluarga sakinah merupakan pilar untuk mewujudkan masyarakat madani, bermartabat dan berkualitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Untuk menyelamatkan keluarga Indonesia, khususnya di Provinsi Riau pada tahun 2013 Kementerian Agama bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau/ Pemerintah Kabupaten dan instansi terkait lainnya mencanangkan program Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS), minimal 1 desa setiap Kab/ Kota,” ungkapnya. DBKS merupakan program yang memadukan antara pembangunan agama, ekonomi, keluarga,
pendidikan moral, sosial budaya dan akhlak mulia bangsa yang didukung secara lintas sektroal oleh pemerintah dan kementerian terkait. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara terpadu antara masyarakat dan pemerintah dalam mempercepat pengentasan krisis yang melanda bangsa saat ini, dengan mewujudkan masyarakat madani yang bermoral tinggi, penuh keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. “Saat ini kita sedang mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan program DBKS ini, termasuk mencari rujukan yang tepat dari Provinsi yang terlebih dahulu melakasanakan program ini, seperti Bandul Yogyakarta,” ujar Asyari dan berharap dengan program DBKS keberadaan pilar keluarga sakinah dapat terwujud dan berimbas dengna munculnya generasi penerus bangsa yang berkualitas memiliki akhlak mulia. “Dan yang paling penting juga adalah memberi kesadaran pada masyarakat tentang tujuan awal pernikahan,” pungkasnya. (mus)
Asyari Nur
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
07
LAPORANUTAMA
Mengapa Perceraian Meningkat Setiap Tahun?? 3. Perselisihan (tidak harmonis) Perselisihan terus- menerus antara pasangan juga menjadi penyebab perceraian, biasanya dipicu oleh komunikasi yang buruk, ketidakdewasaan, tidak terpenuhinya kebutuhan seks, masalah anak, kurangnya saling pengertian dan lain- lain. Tak jarang perselisihan antar suami dan isteri berujung pada terjadinya tindak kekerasan pada isteri. Data menunjukkan bahwa 40 persen pasangan bercerai karena kasus ini.
B
erdasarkan hasil pengamatan Rahmat Ari Jaya S Ag, M. Ag (Hakim Pengadilan Agama) ada begitu banyak faktor yang sangat rumit dan saling terkait dibalik keputusan untuk bercerai, yaitu:
“dewasa” secara ekonomi, tidak memiliki pekerjaan tetap untuk menghasilkan uang. Lebih parahnya lagi ia masih sepenuhnya bergantung pada nafkah dari orang tuanya.
1. Faktor Ekonomi Kondisi Ekonomi yang buruk dalam sebuah keluarga akan mempengaruhi kelanggengan kehidupan pernikahan. Di Indonesia, umum terjadi seorang pemuda diperbolehkan untuk menikahi seorang gadis meskipun ia tidak
2. Tidak Bertanggungjawab Kurangnya rasa tanggungjawab terhadap pasangan dalam pernikahan, seperti seorang suami meninggalkan isterinya sesuka hati, tidak member nafkah , dan beberapa kasus ekstrim suami suami menikah lagi.
P
Akibat Fatal Perceraian
erceraian adalah hal buruk yang harus dihindari dalam suatu rumah tangga, karena akibat perceraian tidak hanya akan dirasakan oleh pasangan suami istri, namun juga oleh orang-orang di sekitar mereka. 1. Akibat Perceraian bagi Suami Istri • Pasangan yang pernah hidup bersama lalu kemudian berpisah, tentu akan menjadi canggung saat bertemu kembali. • Merenggangkan silaturrahim. • Terjadi permusuhan antara kedua belah pihak. • Trauma. Kegagalan rumah tangga menjadi kenangan buruk dan kadang menghambat seseorang untuk kembali menikah dengan orang lain. • Masalah perceraian adalah masalah yang sangat rumit yang bisa membuat pasangan
08
4. Kesadaran Hukum Kesadaran hukum khususnya yang berkaitan dengan hak- hak individu juga memainkan peran penting penyebab perceraian. Ketika pasangan menyadari bahwa perkawinan telah rusak dan tidak dapat diselamatkan, maka secara spontan berfikir untuk datang ke pengadilan, karena perceraian dapat terjadi di pengadilan. Menarinya, kebanyakan wanita mulai memahami bahwa mereka juga memiliki hak hukum untuk mengakhiri pernikahan mereka, terbukti dari 320.000 kasuis perceraian tahun 2011, 80 persen merupakan perceraian yang diajukan oleh isteri (gugat). (*)
menjadi stres dan depresi. 2. Akibat Perceraian Bagi Anak • Sangat menderita. Bila suami istri bercerai saat anak sudah dewasa, mungkin akibat perceraian tidak akan terlalu berpengaruh pada si anak. Bila anak masih kecil, dampak perceraian tentu sangat terasa. Hal ini akan membuat si anak menjadi bingung dan merasa tidak nyaman karena keluarga sudah tidak lengkap lagi. • Anak bisa saja membenci orang tua, dan hal tidak jarang terjadi pada keluarga yang bercerai. • Kebencian bisa membuat anak menjadi kelainan seksual. Misalnya, seorang anak perempuan membenci ayahnya yang telah menceraikan si ibu. Anak tersebut bisa saja membenci kaum pria dan kemudian beralih menyukai sesama jenis.
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
• Menjadi contoh bagi si anak. Bukan tidak mungkin si anak akan berpikir? orang tuaku saja pernah bercerai, berarti tidak apaapa bila aku juga bercerai.? • Anak sangat tertekan, stres , atau depresi akibatnya anak menjadi lebih pendiam, jarang bergaul, dan prestasi sekolahnya akan merosot. • Sebaliknya, seorang anak bisa menjadi pemberontak. Jiwa labil seorang anak yang sedang depresi bisa menggiringnya ke dalam pergaulan yang salah. Misalnya seks bebas, narkoba, atau bahkan kriminal. • Trauma yang terjadi pada anak bisa berupa timbulnya ketakutan untuk menikah , atau takut menerima orang tua tiri yang baru. (http://www.anneahira.com)
Menuju Keluarga Sakinah • • • • • • •
Perkawinan: Sebagai aktifitas pembentukan suatu ikatan antara seorang pria sebagai seorang suami dan seorang wanita sebagai seorang istri berdasarkan undang undang serta adat istiadat suatu bangsa dengan tujuan membentuk keluarga dan membentuk masyarakat kecil. Keluarga Sakinah: Keluarga yang dibina atas perkawinan yang syah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai- nilai keimanan, takwaan dan akhlak mulia. Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS): Merupakan bentuk Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah yang berupaya memadukan antara pembangunan agama, ekonomi, keluarga kesehatan, pendidikan, sosial budaya dan akhlak mulia bangsa yang didukung oleh Kementerian Dalam Negeri/ Pemprov, Pemkab/ Pemkot, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan, Disperindakop, BPPM, BKKBN, serta LSM, Ormas Agama dan sector lainnya. Ruang Lingkup Pembinaan Pembinaan DBKS menyangkut bidang kegiatan pembinaan Keluarga Sakinah (KS) dan bidang administrasi sebagai penunjangan bukti outentik kegiatan. Kegiatan DBKS mencakup 5 aspek pimpinan KS yang terdiri: 1. Terwujudnya kehidupan beragama dan ibadah dalam keluarga 2. Pendidikan intelektual yang maju dan tuntas 3. Kesehatan Keluarga yang menjaga baik
4. Ekonomi keluarga yang stabil 5. Hubungan fungsional serasi dan selaras, interen dan antara keluarga serta lingkungan. KRITERIA KELUARGA YANG MEMENUHI INDIKATOR SAKINAH 1. Keluarga percontohan Sakinah dipilih dari rumah tangga yang usia nikahnya minimal telah berjalan tiga puluh tahun 2. Kehidupan anggota keluarga tercemin dalam kehidupan keseharian antara lain: a. Hubungan suami istri tampak harmonis b. Kelihatan rasa sayang orang tua kepada putra/putrinya c. Pendidikan orang tua moderat tegas dan dapat mencerminkan keteladanan d. Tampak tutur kata sikap hormat dan kesopanan anak baik kepada orang tua maupun kepada tetangga e. Semua anggota keluarga rajin beribadah dam maupun membaca Al Qur’an f. Semua anggota keluarga aktif mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan kemasyarakatan yang meliputi : • Majlis ta’lim dan dzikir • Da’wah Islamiyah • Jum’at bersih, gotong royong, siskamling, kegiatan RT/RW dan sebagainya g. Khusus anggota Rumah tangga putri gemar menggunakan busana muslim 3. Kondisi umum Rumah tangga dapat mencerminkan rasa aman damai dan dapat meminimalisasi masalah yang meliputi : a. Bangunan rumah memenuhi sehat jasmani dan rohani meskipun tidak lux secara fisik b. Tersedianya ruangan rumah yang meliputi:
Kamar tidur yang rapi dan bersih Kamar makan Kamar belajar / mengaji / tempat sholat Kamar gudang Dapur bersih dan rapi Kamar mandi / WC / tempat wudhu Ruang tamu selalu bersih dan tersaji rapi serta dihiasi dengan hiasan yang islami yang mencerminkan keluarga Islam. 4. Tersedianya sarana penunjangan pendidikan , khususnya pendidikan agama seperti : a. Kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadist b. Buku-buku keagamaan (Fiqih, Tauhid, dsb) c. Buku-buku ilmu pengetahuan umum d. Ada gambar peragaan shalat, wudhu, kalighrafi dan do’a sehati-hari yang mempunyai nilai mendidik 5. Prasarana dan Sarana Kesehatan • Adanya sepiteng dan pembuangan limbah • Tersedianya bak sampah (koer) • Tersedianya sapu dan sarana pembersih lain • Adanya ventilasi udara, jendela, genteng kaca • Tersedianya obat-obatan keluarga • Jika terjadi sakit berupaya menyembuhkan secara medis dan islami 6. Sarana ibadah • Adanya tikar • Rukuh, kopiah tasbih 7. Lingkungan rumah • Kondisi rumah terawat rapi, serasi dan terjaga kebersihannya • Lingkungan diluar rumah tertata rapi dan bersih, asli dan produktif 8. Pendidikan keluarga • Rata-rata anggota keluarga berpendidkan, bagi anak serendah-rendahnya berpendidikan setinggkat SLTP • Kesabaran pendidikan dan belajar tinggi • Anggota rumah tangga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang aib menurut agama dan hukum masyarakat 9. Ekonomi Keluarga • Keluarga mempunyai mata pencarian yang tetap atau usaha lain yang halal • Kesadaran berkarya tinggi • Adanya upaya gemar menabung, suka bersedekah untuk kepentingan sosial keagamaan 10. Hubungan antar anggota keluarga tampak harmonis, rukun, saling bantu mambantu dan kasih sayang • Hubungan dengan tetsngga baik, suka silaturahmi, baik dalam suka maupun duka dan tidak sombong • Suka membantu dan menolong orang lain. (*)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
09
LAPORANMTQ
Kafilah Riau Jalani Try Out dan Pembinaan Calon Peserta MTQN 2012 Dinamis-Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Riau bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan Biro Kesra Setda Prov. Riau pada 14- 16 Maret 2012 di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru melakukan Try Out sekaligus Pembinaan Calon Peserta utusan Provinsi Riau pada MTQN XXIV tahun 2012 di Ambon Maluku.
H
adir pada pembukaan kegiatan tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Riau, Drs. H. Asyari Nur SH MM, yang diwakili oleh Kabid Penamas Drs H Irhas, Kepala Biro Kesra Setda Prov. Riau Drs. H. Edi Satria dan Ketua LPTQ DR H. Suryan A Jamrah MA. Dalam Sambutannya, Kabid Penamas Drs Irhas mengharapkan agar peserta Try Out dapat meningkatkan kualitas diri baik itu pada Tilawah, Tahfiz, Tafsir, Khat, M2IQ, Fahmil dan Syarhil. Sehingga peserta utusan Provinsi Riau dapat meraih prestasi pada MTQN XXIV yang akan datang. “Kepada Hakim yang memberikan nilai dan pelatihan pada peserta agar dapat bersikap objektif dan profesional demi terwujudnya kafilah Provinsi Riau yang dapat diperhitungkan di tingkat Nasional,” harapnya. Sementara itu, Kepala Biro Kesra Edi Satria dalam arahannya menyatakan sangat mendukung penuh Try Out atau training centre Kafilah dan pelaksanaan MTQN XXIV, termasuk dalam hal anggaran khususnya demi kesejahteraan para peserta. “Perlu ada rencana strategi training atau pembinaan yang baik sehingga pembinaan dan pela-
10
tihan itu memang terfokus dan sesuai dengan yang kita harapkan,” tegasnya. Sementara itu Ketua LPTQ Riau DR H. Suryan A Jamrah memberikan motivasi kepada seluruh peserta bahwa semua peserta berhak untuk mengikuti even Nasional. Namun karena jumlah peserta yang dibatasi, Try Out ini akan menyaring peserta hanya sebanyak 42 orang yang akan diberangkatkan pada MTQN XXIV di Amon nanti. Seleksi peserta cukup ketat baik dari segi kemampuan AlQur’an ataupun dokumen persyaratan Peserta.
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Kasi Pendidikan Al-Qur’an dan MTQ, H. Zulfadli, Lc, MA, akan ada panggilan seleksi Try Out yang kedua dengan mengundang Pelatih Nasional apakah para peserta kita sudah memenuhi standar untuk tampil di Nasional atau belum. “Saat itu kita baru bisa menentukan intensifitas pembinaan yang akan diberikan kepada peserta. Menurut rencana para peserta akan dilatih di Jakarta, Bandung dan LEMKA Sukabumi Jawa Barat. Sehingga pembinaan tersebut akan lebih fokus dan insya Allah kita akan memperoleh hasil yang maksimal,” terangnya. (fadli)
KISAHINSPIRATIF
2 Doa + 1 Kejujuran=Nikah Penuh Berkah (Seri Keajaiban Doa) “Ya Allah sesungguhnya aku telah melepaskan kalung ini (dengan menyerahkannya tanpa imbalan kepada pemiliknya) dengan ikhlas demi Engkau. Maka karuniakanlah kepadaku pengganti yang lebih baik!
I
mam Ibnu Rajab dan lainnya menuturkan kisah unik berikut. Sekali waktu pernah ada seorang laki-laki ahli ibadah di Mekkah, yang kehabisan bekal, sampai mengalami kelaparan yang dahsyat, bahkan hampir binasa karenanya. Dan saat menyusuri salah satu jalan di Kota Suci, dengan kondisinya yang memprihatinkan tersebut, tiba-tiba ia melihat sebuah kalung yang tampak sangat berharga tergeletak di jalan yang dilewatinya. Iapun memungutnya dan membawanya ke Masjidil Haram. Disana ia bertemu dengan seorang lelaki tua yang sedang mencari-cari kalung putrinya yang hilang. Ia berkata: Bapak tersebut lalu menyebutkan ciri-ciri kalung yang dicari-carinya itu, dan ternyata persis sesuai dengan yang kutemukan. Maka tanpa ragu akupun langsung menyerahkannya
kepadanya. Dan tanpa mengambil imbalan apapun darinya. Hanya saja saat itu aku sempat berdoa: Ya Allah sesungguhnya aku telah melepaskan kalung ini (dengan menyerahkannya tanpa imbalan kepada pemiliknya) dengan ikhlas demi Engkau. Maka karuniakanlah kepadaku pengganti yang lebih baik! Selanjutnya dikisahkan bahwa, sang lelaki saleh dan jujur tersebut kemudian ditaqdirkan ikut dalam sebuah pelayaran di laut lepas. Dan karena saat itu angin sedang kencang-kencangnya, maka badai dan ombak besarpun mengombang-ambingkan dan menggulung perahu yang ditumpanginya. Sampai akhirnya perahupun pecah dibuatnya. Namun Allah masih berkehendak untuk menyelamatkannya dengan perantaraan sebatang kayu dari pecahan perahu, yang lalu dinaikinya sambil berenang, sebelum akhirnya ia terdampar di pantai sebuah pulau. Ia naik ke daratan pulau terpencil tersebut. Ia berkata: Alhamdulillah ternyata aku langsung menemukan sebuah masjid disana. Aku masuk dan duduk di dalamnya, serta tentu saja lalu ikut shalat berjamaah bersama masyarakat di masjid itu. Kemudian seusai shalat, aku mendapati lembaranlembaran
mushaf Al-Qur’an. Aku mengambilnya dan membacanya. Sehingga para jamaahpun berkata kepadaku: Maukah Engkau mengajarkan Al-Qur’an kepada anakanak kami? Tentu saja aku terima tawaran mereka dengan senang hati. Akhirnya aku mengajari anak-anak mereka itu membaca Al-Qur’an dengan sedikit imbalan upah. Lalu ketika tahu bahwa aku juga bisa menulis khath dengan baik, merekapun memintaku untuk sekaligus mengajarkan tulis menulis khath kepada putra-putra mereka. Dan yang benar-benar tak kuduga sama sekali sebelumnya adalah tawaran mereka berikutnya. Mereka berkata: Disini ada seorang gadis yatim, putri seorang lelaki saleh dan baik dari warga kami. Ayahnya telah wafat, sehingga sang gadis piatupun kini bak hidup sebatang kara. Maksud kami, bersediakah Engkau menikahinya? Dan untuk tawaran tak terduga yang satu ini bahkan hampir tanpa perfikir akupun langsung menyanggupinya seraya berkata: Ya baiklah, tidak apa-apa, saya bersedia. Dan singkat cerita, akupun kemudian menikah dengan sang gadis. Dan sejurus saat pertama kali kami berkumpul bersama sebagai suami istri, aku sempat kaget demi melihat kalung yang kutemukan di Mekkah dulu itu ternyata melingkar indah di leher istriku. Aku bertanya: Bagaimana ceritanya? Maka istripun menyampaikan kisah bahwa, kalungnya itu pernah sempat hilang di Mekkah, lalu ditemukan oleh seorang laki-laki baik hati dan jujur, yang menyerahkannya kembali kepada bapaknya. Istri juga bercerita dan berkata: Kala itu Bapak juga sempat berdoa kepada Allah agar dipertemukan lagi dengan lelaki penemu kalung tersebut, untuk dinikahkan dengan putrinya, yang tidak lain adalah aku. Disini sang suami serta merta menimpali: Dan tahukah kamu bahwa, lelaki itu tiada lain adalah aku sendiri..! Subhanallah..! (inspirasiislami.com)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
11
LINTASBIDANG Kabid Pekapontren: Tingkatkan Keamanan Lingkungan Dinamis-Kabid Pekapontren Kanwil Kemenag Riau, H. Ruslan, M. Pd. I, menegaskan seluruh karyawan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar guna kelancaran dan kenyamanan kerja. Demikian disampaikan beliau selaku pembina upacara mingguan di hadapan Karyawan/wati, Senin pagi (12/3) di lapangan Kanwil Kemenag Prov. Riau. “Dalam beberapa hari ini kantor kita mengalami gangguan berupa perusakan dan pengacakan ruang kantor berikut peralatannya. Ini terjadi karena kurangnya pengawasan dan perhatian kita terhadap keamanan diri dan persekitaran kita. Hendaknya masing-masing menjaga dan bertanggung jawab terutama terhadapa barang milik pribadi”, katanya. (agus)
37 PNS Ikuti UD dan UPKP Dinamis- Sebanyak 37 PNS (Pegawai Negeri Sipil) mengikuti Ujian Dinas (UD) dan Ujian Persamaan Kenaikan Pangkat (UPKP) di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Senin (19/03). 35 PNS hadir pada hari pertama pelaksanaan ujian tersebut, diantaranya 2 PNS mengikuti Ujian Dinas dan 33 PNS mengikuti Ujian Persamaan Kenaikan Pangkat. Acara ini dibuka Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag Tu) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, H M Saman S Sos M Si didampingi Kepala Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian, Drs H Efrion Efni MA. Dalam sambutannya, HM Saman menyampaikan apabila seorang PNS dalam waktu 4 tahun atau maksimal 8 tahun telah mencapai sarjana, maka dapat diusulkan untuk kenaikan pangkat dari golongan IId menjadi IIIa dengan mengikuti UD atau UPKP. (anto/ andika)
12
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Subbag Hukmas Taja Bimbingan Teknis Pembuatan SK Dinamis- Sebanyak 15 orang Karyawan dan karyawati dari bidang, pembimas dan sub bagian di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau mengikuti acara bimbingan teknis (bimtek) pembuatan Surat Keputusan selama setengah hari di Subbag Hukmas dan KUB, Selasa (27/3). Kepala Subbag Hukmas dan KUB Drs. H. Mahyuddin, MA selaku pemrakarsa kegiatan sangat menyambut positif bimtek tersebut, kerena selama ini pembuatan Surat Keputusan dirasakan cukup mengalami kendala. “Pengalaman selama ini dalam pembuatan Surat Keputusan (draft) selalu mengalami kendala baik di bidang SDM pengelolanya maupun kurangnya kesadaran akan pentingnya SK dalam sebuah institusi misalnya di Kanwil ini. Sebab SK adalah legalisasi dalam kegiatan apapun juga yang ada di kantor. Tanpa adanya SK ini atau kurang sempurnanya pembuatannya bisa menghambat proses pertanggungjawaban kerja, apalagi kalau kegiatan itu berkaitan dengan pelaksanaan DIPA. Dimana proses pencairan DIPA di bagian keuangan harus mengikuti syarat-syarat administrasi keuangan termasuk dalam melengkapi SK-nya”, katanya. Kasusbbag Hukmas dalam kesempatan itu juga mengharapkan agar dalam pengoreksian dan penyelesaian SK bisa dilaksanakan secepatnya tanpa harus menunggu sampai berhari-hari. Sementara itu instruktur bimtek Agus Saputera, S.Ag, MLIS mengingatkan peserta bahwa pembuatan draft SK menuntut kesungguhan, kecermatan, dan mau bekerja sungguh-sungguh. Agus mengingatkan dalam pembuatan draft SK, hal-hal yang bersifat teknis pengetikan dan kemampuan bahasa adalah hal yang sangat penting namun sering diremehkan. “Idealnya kita tidak memusingkan lagi tentang teknis pengetikan, EYD, maupun tata bahasa Indonesia,” ujarnya. (agus/mus)
Daftar Tunggu Haji Riau Capai 44.529 Dinamis- Kabid Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Riau Drs HM Aziz, MM, MA menyatakan bahwa daftar tunggu haji sampai bulan Maret 2012 sudah mencapai angka 44.529. Jika jamaah mendaftar sekarang diperkirakan baru bisa berangkat tahun 2021. “Sesuai data terakhir siskohat, sampai dengan saat ini data terakhir haji Provinsi Riau sudah mencapai nomor porsi 44.529. Itu artinya mereka yang mendaftar sekarang (2012) diperkirakan baru akan berangkat sekitar tahun 2021. Ini berdasarkan data porsi haji Riau tahun ini yang berjumlah 5010 orang dan tambahan petugas 33 orang, sehingga jumlahnya 5044. Kalau porsi haji sebanyak 44.529 itu dibagi dengan kuota 5044, maka hasilnya adalah 8,8 tahun. Artinya nomor porsi terakhir dan seterusnya baru bisa berangkat sekitar delapan sampai dengan sembilan tahun ke depan, yaitu 2021”, jelasnya. (agus)
Hingga Februari 2012, Peristiwa Nikah Mencapai 8.424 Pasang Dinamis- Berdasarkanhasil rekapitulasi peristiwa nikah dan rujuk se Provinsi Riau bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau per Januari – Februari 2012, tercatat sebanyak 8.424 peristiwa nikah dan o peristiwa rujuk. Kabid Urais Kanwil Kemenag Riau, Asmuni MA, mengatakan, jika dibandingkan bulan Januari, peristiwa nikah pada Februari lebih tinggi. Jika pada Januari tercatat 3.984 peristiwa nikah maka pada Februari sebanyak 4.440 pasang. Angka tersebut tersebar di 11 Kabupaten/ Kota dengan rata- rata peristiwa nikah per kabupaten seratus hingga 700 orang. “Peningkatan jumlah pasangan yang menikah di bulan Februari disebabkan karena pada bulan Februari masuk bulan Rabbiul Awal. Biasanya di bulan Islam tersebut, banyak yang melangsungkan pernikahan,” ungkap Asmuni. (mus)
KKG Untuk Meningkatkan SDM Guru Dinamis- Setiap Kamis minggu kedua pada awal
bulan Bimas Katolik melaksanakan Kelompok Kerja Guru (KKG) Guru Agama Katolik. Kamis (8/3) kegiatan tersebut dilaksanakan di Gereja Santa Maria A Fatima di Jl. Ahmad yani no 48 Pekanbaru. Menurut Pembimas Katoluk, Yuliana S Ag, KKG digelar untuk meningkatkan SDM guru agama selain untuk untuk menyusun soal-soal pendidikan agama katolik baik itu semester ganjil, genap dan UAS, membuat program pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS). “KKG ini dibentuk berdasarkan susunan pengurus dari mulai ketua, sekretaris, bendahara dan seksiseksi. Setiap mengadakan KKG yang memimpin acara adalah ketua, yang pada saat ini dijabat oleh Arni manullang, S.Ag,” pungkasnya. (osti)
Pekapontren Entri Peserta Pospeda 2012 Dinamis- Menjelang pelaksanaan Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) tingkat Provinsi Riau yang rencananya akan diadakan pada bulan Mei 2012 di Kota Pekanbaru, Bidang Pekapontren Kanwil Kemenag Riau mulai disibukkan dengan entri data peserta Pospeda 2012. Kepala Seksi Pengembangan Santri Bidang Pekapontren Kanwil Kemenag Riau, Herra Firmansyah S Ag, saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, saat ini beberapa Kabupaten/ Kota tengah melaksanakan Pospeda tingkat Kab/ Kota. Pemenag dari Pospeda tingkat daerah tersebut nantinya akan ikut pada Pospeda tingkat Provinsi. “Saat ini kita sedang mengentri nama- nama peserta yang akan ikut pada Pospeda Provinsi. Untuk perhitungan sementara, santri yang akan ikut pada event antar pondok ini sekitar 1.050 orang,” ujarnya. (mus)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
13
KELUARGA BESAR
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU
Turut Berduka Cita Atas Wafatnya H. BASYIR A. KASIM (Mertua Kepala Kanwil Kemenag Riau yang wafat: Senin 2 Januari 2012)
H. MARYAM BINTI LANGKIP (Mertua Kepala Kanwil Kemenag Riau yang wafat: Minggu 22 Januari 2012) Semoga Amal Ibadah Almarhum Diterima Disisi Allah SWT, dan Keluarga yang ditinggal diberi kekuatan Amin.. Ttd HM. Saman, S.Sos, M.Si Kabag TU
Drs. H. Irhas
Drs. H. Tarmizi, MA
Drs. Asmuni, MA
H.M. Aziz, MM
Kabid Penamas
Kabid Mapenda
Kabid Urais
Kabid Haji
KELUARGA BESAR
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Turut Berduka Cita Atas Wafatnya
DESMAWATI (Pegawai Kemenag Kampar wafat: Jumat 2 Maret 2012)
Drs H DALISAR (Kasi Mapendais Kemenag Kampar wafat: Rabu 23 Maret 2012) Semoga Amal Ibadah Almarhum Diterima Disisi Allah SWT, dan Keluarga yang ditinggal diberi kekuatan Amin.. Ttd
Drs H Asyari Nur SH MM Kakanwil
14
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
LINTASORMAS
Gubri Lantik Pengurus PW DMDI Riau 2011–2016 Gubernur Riau, HM Rusli Zainal beberapa waktu lalu melantik kepengurusan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Riau masa bakti 20112016 di Hotel Furaya Pekanbaru. Pelantikan tersebut dihadiri semua pengurus DMI Riau dan perwakilan ormas Islam lainnya yang ada di Riau.
P
ada priode ini, DMI Riau diketuai oleh H Rustam Effendi MA, dengan wakil Ketua Drs H Ramli Khatib. Sekretaris Umum oleh Ir Ajis, Bendahara T Asmaroni. Sedangkan biro- biro DMI terdiri dari 9 biro yang dijabat oleh ketua dan beberapa anggota. Seperti biro Perencanaan Organisasi dan Idarah dijabat oleh Prof Dr H Ahmad Mujahidin, Biro Pendidikan dan Latihan oleh H Kusnadi Badri MA, Biro Hukum dan Wakaf Drs H Sanusi MA, Biro Pembinaan Masjid, Dakwah dan Siaran oleh Drs H Bin Fajri, Biro Sarana dan Pengembangan Drs H Masnur Karim M Ag, Biro Usaha
Dana Koperasi dan Sosial H Syarianto Suwil S PdI, Biro Remaja Pramuka dan Olahraga Drs M Azaki, Biro Peranan Wanita dan Kesehatan Dra Hj Hefni Yulia dan Biro Humas dan Publikasi diketua oleh Abdul Wahid S Ag.
Dalam sambutannya, Gubri HM Rusli Zainal berharap, para pengurus DMI yang beru dilantik hendaknya dapat berperan aktif di masyarakat, sehingga pembangunan keagamaan dapat lebih ditingkatkan. (mus)
Pengukuhan Pengurus DMI Kuansing Priode 2011- 2016 Dinamis- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi, H Yulisman Ya’cub S Ag, membuka Acara Pengukuhan dan Rakerda Pengurus Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kuantan Singingi Periode 2011 – 2016 di Aula Wisma Hasanah pukul 09.00 Wib, Rabu (29/2). Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Wilayah Dewan Mesjid Indonesia Riau Drs. Rustam Effendi beserta Rombongan, Pimpinan Wilayah BKPRMI Riau Ir. Ajis,
Ketua MUI Drs H Sarpeli MA dan Ketua DMI Kabupaten Kuantan Singingi Ir Efrion Munaf beserta seluruh Pengurus yang ter-
pilih pada periode 20112016. Kakan Kemenag Kuansing H Yulisman Ya’cub dalam arahannya
menyambut baik dan bangga atas terbentuknya pengurus DMI Periode 2011 – 2016, karena organisai DMI ini merupakan mitra kerja Kementerian Agama. Untuk itu pengurus MDI hendaknya bekerja sungguh-sungguh dan serius dalam membina dan mengelola masjid yang ada di kabupaten Kuantan Singingi, karena Pengurus yang terpilih di DMI ini merupakan orang yang mempunyai wawasan Intelektual dengan tinggakat pendidikannya Serjana. (afan)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
15
LINTASBERITA Bazda Kampar Salurkan Rp687 Juta Zakat UPZ Dinas dan Instansi
BAZ dan Kemenag Rohul Angkat Guru Magrib Mengaji
Dinamis-Zakat yang dikumpulkan melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) pada dinas instansi di lingkungan Pemkab Kampar tahun 2011 Rp687.750.000 disalurkan oleh Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kampar di Kantor Bazda Kampar, Bangkinang, Kamis (26/1). Zakat tersebut disalurkan kepada mustahiq tahap 14 dan 15 yang terdiri dari mustahiq UPZ dan mustahiq Bazda yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Bazda Kampar, Drs HM Sarjanis Muchtar yang diwakili oleh Sekretaris Bazda Kampar, Drs. Nurizul. Mustahiq UPZ berjumlah 228 orang dengan dana zakat sebesar Rp307.100.000 di mana Rp24.150.000 di antaranya diserahkan dalam bentuk barang kepada 13 orang mustahiq produktif. Sementara mustahiq Bazda berjumlah 288 orang dengan jumlah dana zakat sebesar Rp380.650.000 di mana Rp38.350.000 di antaranya diserahkan dalam bentuk barang kepada 19 orang mustahiq produktif. Dengan demikian, total zakat berjumlah Rp687.750.000 yang disalurkan kepada 516 orang mustahiq. (yudi)
Dinamis-Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Rokan Hulu mengangkat 50 orang guru magrib mengaji yang tersebar di 16 kecamatan se Rohul, dengan diberikan honorarium sebesar Rp2,4 juta setiap tahun. Jumlah yang diperlukan untuk keperluan ini adalah sebesar Rp120 juta setiap tahun. Dana untuk pembayaran honor guru mengaji ini diambilkan dari dana zakat dengan asnaf fi sabilillah. Ketua BAZ Rohul Ir H Samrikardo menyatakan bahwa pengangkatan guru magrib mengaji ini dilakukan bekerjasama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu Drs H Ahmad Supardi Hasibuan. BAZ Rohul mengangkat dan membayar honornya, sedangkan Kemenag Rohul membina, melatih dan mengevaluasinya setiap saat, baik dari sisi pelaksanaannya maupun dari sisi kualitas outputnya. (ahmad)
90 % Zakat yang Terkumpul dari PNS Dinamis- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar, Drs. H. Fairus, MA, mengatakan sekitar 90 persen zakat yang terkumpul di Kampar berasal dari zakat PNS melalui UPZ-UPZ yang dibentuk di dinas masing-masing. “Tapi sayang ada beberapa dinas yang belum optimal mengumpulkan zakat, seperti di Dinas Pendidikan saja potensi Muzakki atau orang yang wajib membayar zakat mencapai sekitar 7.000 orang, kalau ini bisa dioptimalkan maka ini akan menjadi potensi yang luar biasa bagi program pengentasan kemiskinan ke depan,” ungkapnya. Fairus mengatakan kepercayaan masyarakat merupakan modal terpenting bagi keberlangsungan program Bazda, oleh karena itu, kepada Amil Zakat diharapkan tetap menjaga amanah dan profesionalisme dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. (mus/yudi)
16
BAZ Singingi Salurkan Rp107 Juta untuk 459 Keluarga Miskin Dinamis-Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) salurkan zakat Rp107 juta untuk fakir miskin se Kecamatan Singingi di Masjid Jami At- Taqwa Desa Air Emas Kecamatan Singingi. Zakat tersebut langsung diserahkan oleh Camat Singingi H Ramlan S Sos, didampingi Ka Kankemenag Kuansing, H. Yulisman Ya’cub, S.Ag, kepada 54 keluarga miskin orang masing- masing mendapat Rp300 ribu, 405 Pelajar yang Kurang mampu mulai dari Tingkatan SLTA Rp400 ribu perorang, tingkat SLTP Rp250 ribu perorang dan tingkat SD/ MI Rp200.000 perorang. Dalam sambutan Camat Kec. Singingi, Ramlan, menyampaikan dana zakat yang terkumpul pada Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Singingi lebih Kurang Rp200 juta hingga akahir tahun 2011. Ini menunjukan bahwa masyarakat sudah banyak yang berzakat. (afan)
Bazda Salurkan Bantuan Rp28,5 Juta untuk Muallaf Teluk Dalam dan Desa Teluk Dinamis-Bersempena dengan peri-
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
ngatan maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H, Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Pelalawan menyalurkan bantuan sebesar Rp28,5 juta bagi mualaf untuk kelurahan Teluk Dalam dan Desa Teluk, Kecamatan Kuala Kampar bertempat di Masjid Amilin Kelurahan Teluk Dalam. Dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Pelalawan, Drs H Zulkifli, Sekretaris Umum Bazda Pelalawan, Drs Salim Zaini MH, Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Pelalawan, Muhammad Rais Sag dan Kepala Bidang Pengumpulan Bazda Pelalawan, Hamzar SH. Turut hadir Camatr Kuala Kampar, T Syafril SIP MAP, kepala KUA Kuala Kampar, Abdul Manaf, para kepala desa dan tokoh masyarakat, serta sejumlah siswa MTs dan SMU Teluk Dalam. Kepala Bidang Pendistribusian Bazda Kabupaten Pelalawan, M Rais Sag, mengatakan penyaluran bantuan kali ini diharapkan dapat membantu beban ekonomi para muallaf dan pembina muallaf. (dika)
Potensi Zakat di Mandau Rp200 Juta Sebulan Dinamis- Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Mandau menyerahkan zakat kepada ratusan mustahik yang berhak menerimanya di Masjid Raya Arafah Duri, Sabtu (4/2) sebanyak Rp84 juta. Terdiri dari dana produktif untuk membantu usaha kaum dhuafa Rp35 juta, dana konsumtif Rp9 juta, bantuan untuk 20 guru TPA, TPQ dan MDA Rp10 juta dan bantuan dana pendidikan untuk 120 anak SD, SMP hingga SMA bernilai total Rp30.035.000. Dalam sambutannya, Ketua Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Mandau, Drs Syahbuddin Zakaria MA, mengatakan zakat terhimpun periode Maret - 31 Desember 2011 lalu cukup menggembirakan dengan jumlah Rp223 juta. Rp128 juta sudah disalurkan kepada para mustahik Idul Fitri tahun lalu dan selebihnya baru disalurkan. “Potensi zakat di Mandau sebetulnya bisa mencapai Rp200 juta sebulan. Namun yang baru berhasil dihimpun melalui BAZ hingga kini sekitar Rp15 juta saja sebulan,” ujarnya. (dika
KUA Kampar Timur Gelar Tabligh Akbar Dinamis- Kantor Urusan Agama (KUA) yang berkedudukan di Kecamatan tidak hanya berfungsi sebagai balai nikah, akan tetapi KUA merupakan ujung tombak dari Kementerian Agama (Kemenag). Tugasnya cukup berat seiring semakin kompleksnya persoalan kehidupan beragama di tengah masyarakat. Atas dasar tersebut, KUA Kecamatan Kampar Timur rutin melaksanakan Tabligh Akbar sekali sebulan yang dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman. Menurut Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampar Timur, Rahmad, S Ag, kegiatan tersebut telah berjalan sejak April 2011 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman agama yang benar kepada masyarakat dengan mengundang para pembicara yang mempunyai kompetensi, seperti DR H Mawardi M Saleh Ketua MUI Kampar, DR H Mustafa Umar, H. Muhammad Abdih, MA Pimpinan Ponpes Al-Hidayah Kampar dan para pakar lainnya. (syamsuatir)
IKA- PPICA dan Islamic Centre Al- Hidayah Taja Loka Karya Wakaf Produktif Dinamis- Wakaf produktif yang dibayar dalam bentuk uang (Cash Waqf) merupakan salah satu potensi ekonomi umat Islam yang belum dikelola secara optimal bahkan belumtersosialisasi dengan baik. Untuk menggali potensi tersebut, maka Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah Kampar bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PP. Islamic Centre Al-Hidayah Kampar menaja Loka Karya tentang wakaf produktif dengan tema “Optimalisasi Wakaf Produktif Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Pondok Pesantren” Sabtu (11/02) di Masjid Miftahul Hidayah Kampus II Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah Kampar, Kampar Timur. Hadir sebagai pembicara adalah H. Syahrul Aidi, Lc, MA, alumni PP. Islamic Centre yang saat ini duduk sebagai wakil Ketua DPRD Kab. Kampar, DR Heri Sunandar, M.Cl dari komisi ekonomi MUI Propinsi Riau, dan Drs. H. Elwizar, Kasi
pada Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Propinsi Riau. Loka karya tersebut juga diikuti oleh para alumni, majlis guru dan santri/santriwati PP. Islamic Centre Al-Hidayah Kampar. (syamsuatir)
Mapenda Drs. Alfiani, Dosen STAI dan Guru-Guru Aqidah Akhlak di Madrasah se Kabupaten Kuantan Singingi. (afan)
Rohul Tuan Rumah Pertemuan 47 Pimpinan Pondok Pesantren se Riau
Dinamis- Sebanyak 131 madrasah seKabupaten Rokan Hilir (Rohil) pada tahun 2011 lalu mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun untuk penerimaan bantuan untuk tahun 2012 ini, belum diketahui jumlahnya. Sebelumnya untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 61 sekolah serta Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 70 sekolah. “Itu sudah selesai disalurkan. Alhamdulillah telah disalurkan bagi anak-anak yang berhak”, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Rohil, H Agustiar Sag. Pada tahun 2012 ini, kata Agustiar, jumlah madrasah yang mendapatkan dana BOS masih sama. Namun kemungkinan nilai yang diperuntukan bagi setiap siswa mengalami kenaikan. “Pada 2011, untuk siswa MI mendapatkan sekitar Rp33 ribu perbulan dan Tsanawiyah Rp40 ribu perbulan”, tambahnya. Penyaluran tersebut, imbuh Agustiar, akan direalisasikan pada bulan Juni 2012. jumlah siswa MI dari data yang ada sekitar 7.936 orang, mengacu pada metode penyaluran BOS maka besaran dana per siswa MI yakni Rp99.250 per triwulan, sedangkan sebanyak 9.866 orang siswa MTs , masing-masing mendapakan sekitar Rp142.500 per triwulan. “Tetapi untuk 2012 ini kita belum dapat memastikan berapa jumlah keseluruhan siswa yang menerima dana BOS nantinya. Karena, petunjuk teknisnya belum jelas?”, sebutnya. Pada kesempatan tersebut, Agustiar juga mengingatakan agar para kepala sekolah khusunya madrasah se- Rohil agar bisa meningkatkan jam tambahan pelajaran bagi siswa sehingga prestasi di bidang pendidikan bisa lebih meningkat. Menurutnya, penambahan jam pelajaran dapat dilakukan sekitar 1 hingga 2 jam. “Setelah siswa selesai mengikuti jam pelajaran wajib, mereka bisa diberi latihan pembahsan soal. Dengan demikian maka siswa akan terbiasa menghadapi soal yang diberikan dan mampu menyelesaikan ujian dengan baik”, harap Agustiar. (andika)
Dinamis- Rokan Hulu akan menjadi Tuan Rumah Pertemuan 47 Pimpinan Pondok Pesantren Se Provinsi Riau, yang akan berlangsung pada tanggal 24 s/d 27 Februari 2012 bertempat di Hotel Sapadia dan Masjid Agung Islamic Centre Pasir Pengarayan, dalam acara bertajuk Silaturrahim dan Work Shop Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama se Provinsi Riau Tahun 2012. Menurut Kakan Kemenag Kabupaten Rokan Hulu Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, tujuan pertemuan pimpinan pondok pesantren tersebut untuk meningkatkan silaturrahim di antara pimpinan pondok pesantren se Provinsi Riau, menyamakan visi dan misi pengembangan pondok pesantren dan menyusun langkah bersama meningkatkan peran pondok pesantren dalam pembinaan generasi muda unggul dan berkualitas. (ahmad)
STAI dan Kemenag Taja Pembinaan Mental Aqidah Islamiyah bagi Guru Dinamis- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi H Yulisman Ya’cub S Ag, Selasa (28/2) membuka secara resmi Pembinaan Mental Aqidah Islamiyah bagi Guru Bidang Study Akidah Akhlak di Madrasah yang ditaja oleh Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) Kabupaten Kuantan singingi bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten kuantan Singingi. Dalam sambutannya, Yulisman mengungkapkan rasa bangga dan mendukung terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh STAI, hal tersebut merupakan momen yang tepat sebab Akhlak anak-anak sekarang ini sudah sangat jauh dari ketentuan ajaran Agama. Hadiri dalam acara tersebut Ketua II STAI Ahdanan Shaleh S Ag M Pd, Ketua LP2M STAI Bakhtiar Saleh S Ag MH,
Dana BOS 131 Madrasah di Rohil Belum Jelas
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
17
ARTIKEL
Menuju Organisasi yang Unggul Masih lekat dalam ingatan penulis sekitar Desember 2004 silam terjadi dialog di Metro Tv. Waktu itu ada penerimaan CPNS secara besar-besaran di bawah program 100 hari kerja pemerintahan baru kabinet Indonesia bersatu di bawah kepemimpinan SBY (Bahkan pengangkatan CPNS yang dilakukan oleh Kanwil Depag Provinsi Riau untuk semua formasi pada tahun itu berjumlah 1.004 orang). Dialog di Metro Tv menghadirkan beberapa orang pemuda yang akan mengikuti tes CPNS. Ketika ditanya oleh pembawa acara tentang motivasi mereka menjadi pegawai negeri sipil jawabannya mulai dari yang idealis ingin mengabdi kepada negara sampai jawaban yang jujur tapi menjengkelkan yaitu ingin kerja lebih santai.
T
idak sedikit orang yang beranggapan bahwa menjadi pegawai negeri itu kerjanya enak bisa santai (kalau tidak ingin mengatakan malasmalasan), uangnya jalan terus dari bulan ke bulan, adanya kepastian masa depan, hari tua ada jaminan dan memungkinkan melakukan kerja sampingan. Barangkali mind set seperti ini lah yang dibawa oleh sebagian besar pegawai ketika mereka ingin menjadi pegawai negeri, akibatnya ditemukan fakta yang mengejutkan pada hari ini 95% PNS Indonesia tidak kompeten. Begitu pemberitaan yang paling ramai disuguhkan dan dibahas pada awal bulan Maret ini. Betapa mengagetkan pernyataan yang dilontarkan oleh Azwar Abu Bakar, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kalau kita coba mengalkulasikan dari 4,7 juta orang jumlah pegawai di tanah air ini maka jumlah pegawai yang memiliki kompe-
18
Rahmad Suhadi tensi pada bidang pekerjaannya hanya berjumlah lebih kurang 235 ribu orang. Kalau 235 ribu orang ini terbagi-bagi di semua kementerian lembaga dan terbagibagi lagi di 33 provinsi, terus ke bawah di kabupaten/kota, bukan tidak mungkin di kantor tertentu tidak punya satu orang pun pegawai yang memiliki kompetensi. Ini riskan, suatu angka yang menggelisahkan mengingat negara ini sedang berjuang keras dalam menegakkan reformasi birokrasi yang ternyata tidak didukung oleh orang-orang yang berkompeten untuk melakukannya. Kalau suatu perusahaan diisi separohnya saja oleh orangorang yang tidak kompeten di bidangnya bisa dipastikan perusahaan tersebut sudah mengalami ancaman kebangkrutan, alias gulung tikar. Bagaimana tidak bangkrut, potensi yang dimiliki tidak bisa terserap dengan baik, sumberdaya yang ada tersalurkan tidak tepat sasaran, kerja perlu pengawasan yang ketat yang pasti untuk pengawasan yang ketat
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
perlu biaya yang tinggi, jauh dari prinsip efisensi dan efektif, dan tentu akhirnya tidak produktif. Ini kalau setengah dari jumlah pegawai diisi oleh orang yang tidak kompeten. Bagaimana dengan angka melewati separoh dari jumlah pegawai yang tidak kompeten, tentu resiko yang ditimbulkannya lebih gawat dan ngeri lagi. Patut sajalah orang berasumsi bahwa negara ini tidak akan maju kalau kondisi seperti ini bertahan terus. Negara hari demi hari semakin memprihatinkan, sumberdaya alam yang luar biasa kayanya ini tidak bisa menyejahterakan dan memakmurkan rakyatnya. Kalau kalimatnya dilanjutkan lagi tentu semakin menyakitkan. Dalam sudut pandang penulis, rasanya sangat sulit untuk keluar dari belitan permasalahan yang menimpa organisasi birokrat ini. Kompleksitas permasalahan PNS di seluruh lembaga tidak mudah diselesaikan. Tapi menyimak dari permasalahan yang sedang hangat ini yaitu tentang pegawai negeri yang tidak kompeten, agaknya bisa dipetakan langkahlangkah perbaikan baik di tingkat organisasi melalui pimpinan maupun di tingkat individu pegawai, yang bila dilakukan secara simultan oleh setiap organisasi tentu memberikan perubahan. Tentu saja perubahan pada kinerja yang merupakan sasaran akhir setiap kegiatan baik kinerja individu maupun kinerja organisasi. Pertama, melakukan identifikasi, seleksi, pengembangan, dan mempertahankan para superkeeper. Superkeeper adalah kelompok pegawai yang jumlahnya sangat sedikit, yang mampu menunjukkan kinerja yang superior (unggul dan sangat istimewa) jauh melampaui dari
yang diharapkan, yang mengilhami karyawan lainnya untuk mencapai kinerja yang unggul juga, yang benar-benar mampu menunjukkan kompetensi inti dan nilai-nilai organisasi. Hilang atau absennya mereka memberi pengaruh sedikit banyaknya terhadap pertumbuhan organisasi. Karena kapasitas mereka berdampak pada kinerja organisasi saat ini dan masa akan datang. Kedua, mengidentifikasi dan mengembangkan pegawai yang berkualitas tinggi sebagai kader pengganti pemegang jabatan pada posisi-posisi kunci yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan organisasi saat ini dan yang akan datang. Kesenjangan yang terjadi dalam penggantian pejabat posisi-posisi kunci akan berdampak pada ketimpangan, biaya besar, dan mengganggu jalannya organisasi. Ketiga, melakukan klasifikasi dan investasi setiap pegawai berdasarkan realisasi dan potensi kontribusi pada kinerja organisasi. Pegawai diklasifikasikan menjadi kelompok superkeeper; kelompok keeper, yaitu pegawai
yang mampu mencapai kinerja melebihi yang diharapkan; solid citizen, yaitu pegawai yang kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan; dan kelompok misfit, yaitu pegawai yang kinerjanya di bawah yang diharapkan. Ketiga poin di atas merupakan langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan organisasi melalui para pengambil kebijakan (pimpinan). Perbaikan di tingkat individu dapat dibenahi melalui sikap (attitude) pegawai terhadap dunia kerjanya yang pada gilirannya akan tercerminkan melalui perilaku (behavior) pegawai. Sikap yang dimaksudkan adalah cara pandang seorang pegawai dalam menggeluti pekerjaannya yang didasari oleh persepsinya meliputi komitmen, kepribadian,
kepuasan kerja, motivasi, kepercayaan, ethos kerja dan lain-lain. Hampir bisa dipastikan bahwa sikap (attitude) yang disebutkan di atas mengantarkan seorang pegawai kepada perilaku (behavior) kerjanya seperti kinerja, efektivitas kerja, produktivitas kerja, gaya dan perilaku kepemimpinan, kemampuan manajerial, pengambilan keputusan, kemampuan kerja, keterlibatan kerja, aktif dalam bekerja dan perilaku lainnya yang dibutuhkan dalam organisasi kerjanya. Maka ketika kita dapati pegawai yang bekerja di organisasi birokrasi dengan membawa mindset seperti yang dijelaskan di atas dapat diperbaiki dengan melakukan perbaikan pada sikapnya (attitude) sehingga melahirkan perilaku kerja (behavior) yang diharapkan demi kemajuan organisasi. (*) ***Staf Subbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Riau
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
19
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada Kabid Mapendais, Tarmizi MA.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada Kabid Penamas, Drs H Irhas.
Penyerahan DIPA dan RKA-KL TA 2012 Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada Pembimas Hindu.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Kasubbag Kepegawaian, Efrion Efni.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada Subbag Umum.
20
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Kasubbag Hukmas dan KUB, Drs H Mahyudin MA.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Pembimas Kristen.
GALERYFOTO
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Kasubbag Perencanaan, Mansur S Ag.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Kabid Pekapontren, Ruslan M PdI.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Pembimas Katolik.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Kabid Urais, Asmuni MA.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada bidang Haji, Zakat dan Wakaf.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA- KL 2012 kepada Subbag Keuangan.
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM menyerahkan DIPA dan RKA-KL 2012 kepada Pembimas Budha, Suratman.
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
21
ARTIKEL
Spiritual Lingkungan Dasar pemahaman spiritual lingkungan adalah kesadaran bahwa krisis lingkungan tidak semata-mata masalah yang bersifat profan, tetapi juga problem keagamaan yang prinsipil, karena berawal dari munculnya pemahaman terhadap agama yang keliru tentang bereksistensi dalam kehidupan (Lorens Bagus, Kamus Filsafat, 2005). Melalui spiritual lingkungan, dilakukan kaji ulang terhadap pemahamanpemahaman agama di tengah masyarakat, terutama menyangkut posisi manusia dan tanggungjawabnya dengan alam yang dihuni selama ini.
M
elalui spiritual lingkungan diungkap secara lebih jujur tentang bagaimana semestinya relasi manusia dengan alam. Bila selama ini manusia dan alam dianggap sebagai dua entitas yang berbeda dan berjauhan, maka lewat spiritual lingkungan pemahaman itu direvisi. Manusia dan alam merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada dikotomi antara keduanya serta tidak ada istilah alam lebih rendah dari manusia atau sebaliknya. Ungkapan “peduli lingkungan” yang sering didengungkan
22
Janhery MA dalam keseharian pada dasarnya sudah termuat dalam ajaranajaran agama besar di bumi ini. Dalam agama Islam contohnya; dikenal konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan alam semesta yakni konsep Khilafah dan Amanah. Konsep khilafah menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah menjadi wakil-Nya di-muka bumi ini (khalifatullah fil’ard). Sebagai na’ib Allah, manusia yang memegang amanah harus merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah, berkaitan dengan alam adalah sebagai pemelihara
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
atau penjaga alam (rabbul’alamin). Konsekwensi logisnya, manusia harus aktif dan konsisten dalam mengejawantahankan eksistensi dirinya dalam kerangka realitas Ilahi, sehingga keberlangsungan fungsi alam sebagai tempat hidup dan ber-kehidupan makhluk Allah berada dalam totalitas amanah yang diemban oleh manusia. Yang jelas tanggungjawab ekologi dan penguasaan manusia atas bumi adalah agar alam dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dan anak cucunya. Realitas ini menjadi motifasi yang mendorong manusia untuk selalu bersyukur kepada Allah yang maha atas segalanya. Alam tidak diciptakan untuk memenuhi kerakusan dan keserakahan manusia. Penguasaan atas alam terkait dengan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan. Wujud penguasaan manusia atas alam bukan berarti menebangi hutan, mengeruk pasir yang menimbulkan abrasi, membuang sampah sembarangan serta membakar lahan (hutan) untuk ladang dan perkebunan yang berakibat kabut asap alias polusi udara. Memelihara bumi serta tidak merusak ekosistem adalah bukti penguasaan manusia atas alam. Dunia adalah tempat tinggal bersama, dimana semua penghuninya hidup saling islah satu sama lain. Sayyid Hussein Nasr, seorang
filosof muslim dari Iran mengatakan, Islam memiliki sesuatu yang disebut al-hikmah al-khalidah (filsafat perennial), filsafat yang dipandang dapat menjelaskan segala kejadian secara hakiki yang menjdi hakekat seluruh agama dan terdisi besar spiritualitas manusia, menyangkut di dalamnya tentang tatanan alam yang berhubungan secara religius dengan kehidupan manusia. Dalam sejarah penaklukan Kota Mekkah (fathul Makkah), Nabi Muhammad dengan tegas dan bijaksana melarang pasukannya merusak tatanan yang ada, termasuk menebang pohon sebagai bentuk pamer kekuatan atas ketidak berdayaan..Dalam bukunya Man and Nature : Crisis of Modern Man, Nasr juga menyebutkan aspek spiritual yang menjadikan manusia sebagai khalifah, bukan dalam arti memiliki otoritas mutlak atas ciptaan Allah yang ada di muka bumi, termasuk alam dan isinya. Demikian pula Hassan Hanafi, filosof muslim dari Mesir, dalam karyanya Religion, Ideology, and Developmentalism (1990) menawarkan apa yang dikenal sebagai kekuatan spiritual dalam memperlakukan bumi. Bagaimana semestinya bumi ini
diperlakukan? Menurut Hanafi, bumi merupakan ciptaan Tuhan yang harus dikelola manusia secara baik dan benar. Tidak seorang-pun berhak mengklaim memiliki barang sejengkal terhadap bumi karena bumi ini adalah ciptaan-Nya, secara teoritis pencipta adalah pemilik atas segala yang diciptakan dan pemilik menguasai secara penuh (mutlak) atas apa-apa yang dimiliki. Oleh karena itu, keliru jika ada manusia dengan arogan
mengaku memiliki tanah di bumi, lalu berbuat seenaknya sendiri; mengebor, mengeruk, mengeksploitasi, tanpa memikirkan apa akibatnya. Dengan demikian lingkungan dan alam terkait erat dengan teknik spiritualnya yang berdimensi kepedulian sosial dan bukan penyelamatan idividu. Bahkan alam juga diposisikan sebagai soko guru yang kritis terhadap situasi aktual yang dapat memperkaya manusia baik spiritual, intelektual maupun material, dalam pepatah orang bijak dikatakan “alam takambang jadi guru”. Selanjutnya Agama dengan ajaran-ajarannya juga telah memberikan petunjuk bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesama dan alam lingkungannya. Terbukti semua agama mendukung upaya pengelolaan lingkungan untuk kelestarian yang berkelanjutan. Bahkan agama juga mengajarkan alam dan isinya dapat dijadikan sarana dalam mencapai tujuan yang sesungguhnya, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. (*) ***Staf Bidang Pekapontren Kanwil Kemenag Riau
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
23
LAPORANKHUSUS
Hantui Generasi Muda Tokoh Agama Harus Berada di Garda Depan dalam Penanggulangan Narkoba Bahaya penyalahgunaan nar-koba adalah kecelakaan, kemelaratan, kematian dan ke-rugian lainnya (seperti kerugian hutang, harta benda, wak-tu dan kerugian mental). Ba-haya ini perlu dipahami agar kita dapat secara cepat me-nangkal dan memberantasnya. Dengan ikut membina diri anti narkoba, kita telah ikut ber-partisipasi dalam pencegahan bahaya yang akan merugikan generasi muda penerus bang-sa. Dinamis-Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali.
24
Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal tersebut bisa mendorong remaja untuk mencoba narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja terutama pelajar. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa akan kehilangan banyak remaja jika penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS tidak
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
distop. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia dan generasi penerus bagi bangsa. Untuk itu, upaya sungguhsungguh untuk memberantas peredaran narkoba yang membahayakan masa depan generasi
muda, harus terus menerus dilakukan. Upaya dari semua pihak dan segenap elemen masyarakat, baik instansi pemerintah, swasta dan tokoh agama untuk memerangi penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba sangat strategis melalui program dan peran serta masing-masing yang dilandasi oleh suatu pemahaman bahwa permasalahan narkoba merupakan tanggung jawab bersama. Dari beberapa eleman tersebut, peran tokoh agama dianggap paling penting dalam membangun kesadaran untuk menghindari bahaya narkoba. Dalam hal ini perlu mobilisasi tokoh dari lintas agama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan cara memperkuat iman dan taqwa, dengan menempatkan tokoh lintas agama sebagai inti untuk memperkuat daya tahan masyarakat, bangsa dan negara melalui serangkaian kegiatan yang berbasis keagmaan secara terkoordinasi dan terintegrasi. Kementerian Agama menaungi enam agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu tentu memegang peranan penting dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini para pemuka agama dan penyuluh agama. Dalam dakwahnya diharapkan menyampaikan materi penyuluhannya harus lebih progresif, terutama yang menyangkut masalah upaya penanggulangan narkoba karena dakwah pada dasarnya menekankan pada aspek amar ma’ruf nahi munkar sehingga dengan mudah bisa diimplementasikan
“
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
oleh umat. Namun sayang, para tokoh agama belum memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan masalah narkoba dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Karena para tokoh agama tersebut lebih kecenderungan menyampaikan dakwa yang berisi halal dan haram saja. Untuk itu, akan lebih baik jika para tokoh dan pemuka agama banyak berdiskusi dengan para ahli di bidang narkoba. Jika para dai, ustadz, pastur dan pendeta serta tokoh agama lainnya mengintensifkan ceramah, dakwah dan tausyiah yang membahas bahaya narkoba, maka akan membawa dampak signifikan di masyarakat. (mus)
Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
25
LAPORANKHUSUS
Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama Bahaya penyalahgunaan nar-koba adalah kecelakaan, kemelaratan, kematian dan ke-rugian lainnya (seperti kerugian hutang, harta benda, wak-tu dan kerugian mental). Ba-haya ini perlu dipahami agar kita dapat secara cepat me-nangkal dan memberantasnya. Dengan ikut membina diri anti narkoba, kita telah ikut ber-partisipasi dalam pencegahan bahaya yang akan merugikan generasi muda penerus bang-sa.
K
epala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, mengakui, mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bukanlah upaya yang mudah, karena permasalahannya sangat kompleks dengan melibatkan berbagai faktor yang kompleks pula. Ia menuturkan, generasi muda khususnya kalangan remaja merupakan sasaran empuk perededaran narkoba. Karena remaja memiliki sifat selalu ingin mencoba hal- hal baru dan gampang terpengaruh lingkungan sekitar. Apalagi jika remaja tersebut tidak ditopang dengan agama yang kuat. “Karena pergaulan banyak remaja yang lupa pada ajaran agamanya, larut dalam keasyikan bermain dan malas menjalankan ibadah, apalagi jika bertemu dengan teman- teman yang juga tidak perduli dengan agama maka dengan sifatnya yang gampang terpengaruh itu tentu adakan mudah terikut kegiatan teman- temannya,” ungkapnya. Dengan demikian
26
pendekatan diri pada agama merupakan tindakan awal yang paling penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba, karena semua agama melarang umatnya memakai narkoba. “Orang yang memakai narkoba adalah orang yang anti Tuhan, maka untuk keluar dari pengaruh negatif narkoba harus kembali pada ajaran agama,” tegasnya. Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri, sehingga dibutuhkan kerja keras pemuka agama, penyuluh agama, guru agama termasuk lembaga sosial keagamaan untuk menyelamatkan generasi masa dengan melakukan pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba dengan memberikan materi
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
ajaran agama. “Terus terang saya melihat materi ajaran agama yang diterima anak- anak kita belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif terhadap penyalahgunaan narkoba. Untuk itu, peran tokoh agama, guru agama termasuk penyuluh agama perlu mengevaluasi materi- materi yang diberikan selama ini, termasuk menetapkan materi yang benarbenar mengena bagi generasi kita,” Asyari mengakui penyampaian materi dakwah selama ini masih terfokus pada halal haram saja. (mus)
BNP dan Polda Riau Gandeng Kemenag Brantas Narkoba Dinamis-Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau bekerjasama dengan Badan Narkotika Provinsi Riau (BNP) dan Reserse Narkoba Polda Riau melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi anak bangsa, Jumat (9/3) di Aula Kanwil Kemenag Riau. Hadir dalam acara tersebut, Ketua BNP Riau yang juga Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Daniel Tahi Monang Silitonga, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM, Pejabat Kemenag Riau, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Kepala KUA, Kepala Madrasah se Riau, guru dan kasi di lingkungan Kemenag Riau. HR Mambang Mit, dalam sambutannya menyebutkan, untuk menanggulangi maraknya peredaran lintas narkoba di Riau, perlukan sistem koordinasi dan pengawasan yang lebih intensif dari semua pihak termasuk dengan Kementerian Agama (Kemenag). “Orang- orang Kementerian Agama harus jadi orang terdepan dalam pemberantasan narkoba. Para orang tua, guru, ulama dan penyuluh diminta meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing agar anak- anak yang jadi sasaran empuk narkoba dapat terhidnar ari narkoba, yang dapat merusak masa depan mereka nantinya,” imbuhnya lagi. Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, mengakui, peran Kementerian Agama khususnya para penyuluh agama yang ada di lapangan memang sangat penting dalam masyarakat, termasuk dalam mencegah peredaran narkoba dikalangan pelajar.
“Materi yang disampaikan hendaknya tidak hanya menyangkut permasalahan halal- haram, baikburuk dan hal- hal yang pada umumnya sudah diketahui oleh masyarakat. Tetapi haruslah dakwah apa yang menjadi fenomena dalam masyarakat, seperti narkoba, bagaiman menanggulangi peredarannya, bagaimana mencegah agar anak terhindar dari narkoba, dan lain sebagainya. Sehingga, apa yang disampaikan benar- benar bisa memberi manfaat dan menjadi senjata untuk mencegah masuknya pengaruh narkoba dalam masyarakat,”tegas Asyari. Untuk menanggulangi permasalahan narkoba di Riau, Kementerian Agama dalam waktu dekat akan menandatangani MoU kerjasama penanganan narkoba dengan Reserse
Narkoba Polda Riau, dan BNP Riau. Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Daniel Tahi Monang Silitonga, dalam pemaparannya menyebutkan, peredaran narkoba di Riau sudah merata di seluruh Kabupaten/ Kota. Sepanjang tahun 2011 total kasus yang terjadi di Riau 592 dengan total tersangka 845. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 461 kasus. “Untuk itu, kita akan menjalin kerjasama dengan beberapa kementerian, termasuk Kementerian Agama dalam rangka menanggulangi atau menekan kasus narkoba yang terjadi di Riau. Karena dampak narkoba tidak hanya akan dirasakan diri pribadi, tapi juga lingkungan sekitar akan terkena imbasnya,” jelasnya. (mus)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
27
LAPORANKHUSUS
Sejarah Narkoba Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Narkoba merupakan salah satu jenis obat penghilang rasa sakit yang sering disalahgunakan oleh manusia. Narkoba awalnya digunakan untuk obat bius saat operasi, tapi sekarang ini banyak digunakan untuk menenangkan pikiran dan mendapat kesenangan dengan dosis yang besar. Istilah Narkotik atau narkotika sendiri merupakan dari bahasa Yunani yang artinya Klenger (Teler). Yaa mungkin kata itu diambil karena memakai narkoba secara berlebihan akan mengakibatkan pengguna menjadi teler dan berhalusinasi Di Sumeria pada tahun 2000 SM, telah dikenal serbuk sari bunga Opion (Opium) atau candu atau biasa di sebut Hul Gill yang artinya Obat Yang Menggembirakan. Hul Gill ini banyak tumbuh didaerah pegunungan dan dataran tinggi. Pada saat itu, serbuk sari ini sudah diketahui memiliki fungsi sebagai obat tidur atau obat penghilang rasa sakit saat dihirup. Orang zaman dahulu pun menggunakan serbuk sari ini sebagai
28
obat bius bagi seseorang yang mengalami luka serius agar dia tidak merasa sakit saat di obati dan juga digunakan sebagai obat tidur. Selain itu, serbuk sari bunga Opion ini digunakan sebagai racun untuk berburu karena bisa membuat sang mangsa tertidur. Opium inilah yang merupakan bahan dasar dari pembuatan narkotika. Pada zaman dahulu, ahli medis Hippocrates, Plinius, Theophratus, dan Dioscrorides menggunakan opium untuk kebutuhan medis terutama bagian pembedahan. Pada tahun 1805, morfin diperkenalkan sebagai pengganti dari opium yang merupakan candu mentah. Penggunaan candu yang berlebihan akan mengakibatkan ketagihan dan sesak. Hampir 100 tahun orang eropa barat menyebut candu ini sebagai barang haram. Namun, candu mentah atau opium ini hanya digunakan untuk pengobatan hingga Ratu Elizabeth 1 menyadari kelebihan opium dan membawanya ke Inggris. Di India dan Persia, candu diperkenalkan oleh Alexander The Great pada 330 SM. Candu ini digunakan untuk bumbu masakan yang bertujuan untuk relaksasi. Pada tahun 1680, seorang ahli farmasi bernama Thomas Sydenham mulai memperkenalkan Sydenham’s Laudanum yaitu penggunakan morfin dengan di campur oleh Herba
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
dan Anggur. Ditahun yang sama, Belanda mempopulerkan dengan menggunaan pipa tembakau untuk menghisap morfin. Penggunaan jarum suntik diperkenalkan oleh Dr. Alexander Wood, penggunaan jrum suntik diyakini lebih mudah dan juga efek biusnya lebih cepat 3x lipat karena morfin langsung menuju ke darah. Pada 1874, peneliti C.R. Wright mulai mengubah struktur molekul morfin dan mengubahnya menjadi obat yang kurang menyebabkan ketagihan yang kini kita sebut Sintesis Heroin (Putaw) dengan cara memanaskan morfin. Peredaran opium pada abad 19 sangatlah berkembang di negara Amerika dan Eropa. Pengekspor opium terbesar ke Amerika adalah Turki. Selain karena penggunaannya yang serampangan di dunia medis, opium sangat mudah di temukan di Amerika dalam bentuk Tonikum atau vitamin cair. Celaka, saat itu opium ini sudah termasuk jenis obat yang sudah di patenkan sehingga menjadi legal. Ironisnya para pecandu morfin ini kebanyakan adalah tentaratentara yang terluka saat perang dunia 1. Pada tahun 1878, kerajaan Inggris mengeluarkan undang-undang untuk mengerem atau menghentikan penjualan candu karena efek dari kecanduannya itu. Pada tahun 1906, Amerika pun turt serta dalam membuat undang-undang yang meminta farmasi memberikan label yang jelas untuk setiap kandungan dari obat yang mereka produksi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya kadar opium dalam obat tersebut. Karena peraturan tersebut sama sekali tidak mempan, maka St. James Society menawarkan sample cuma-cuma untuk para pecandu dengan tujuan menghilangkan ketagihan dan mengurangi jumlah pecandu heroin yang tak terbendung. Pada tahun 1914, dibuatlah peraturan dimana setiap pemakai dan dan penjual narkoba diwajiban untuk membayar pajak, mengatur regulasi penjualan narkotika, melarang memberikan narkotika pada pecandu yang tak ingin sembuh, menahan paramedis dan menutup tempat rehabilitasi. Pada 1923, Amerika melarang penjualan segala bentuk narkotika terutama heroin, namun para pecandu masih bisa membelinya di pasar gelap. Pasar gelap yang pertama dibangun adalah di Chinatown, New York. Sejak saat itu, pasar gelap penjualan narkotika terus berkembang, termasuk merambah ke Indonesia. (http://www.ganaspati.info)
MENGENAL NARKOBA NARKOTIKA Adalah zat alam yang berasal dari tanaman/ bahan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, akibannya penurunan kesadaran, kehilangan rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan. (PASAL I UU NO. 35 / 09). Adapun jenis narkotika yaitu heroin, morfin, ganja kering, shabu, dan exstacy. PSIKOTROPIKA Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bahan narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Jenis- jenis Psikotropika: happy five, pil koplo, mogadon, rohypnol, lexotan, dan demerol. BAHAN ADIKTIF LAINNYA Dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Jenis- jenis bahan adektif lainnya meliputi alkohol, thinner, aibon/ lem, mabuk alkohol, menghirup thinner, menghirup lem. Jika kita melihat efeknya, efek narkoba dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Depresan, yaitu menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw. 2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi. 3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika 1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai. 2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat. 3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol. 4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru. Akibat Penyalahgunaan Narkotika Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain : 1. Terhadap diri sendiri - mampu merubah kepribadiannya - menimbulkan sifat masa bodoh - suka berhubungan seks - tidak segan-segan menyiksa diri - menjadi seorang pemalas - semangat belajar menurun 2. Terhadap keluarga - suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri - mencemarkan nama baik keluarga - melawan kepada orang tua 3. Terhadap masyarakat - melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat - melakukan tindak kriminal - mengganggu ketertiban umum Remaja beresiko tinggi adalah remaja yang: n Tidak berada dalam pengawasan orang tua n Tidak dapat berkomunikasi dengan orang tua
n n n n n n n
Pengendalian dirinya rendah Tidak mau mengikuti aturan/ norma/ tata tertib Suka mencari sensasi Bergaul dengan penyalahgunaan narkoba Merasa dikucilkan dan sulit menyesuaikan diri Memiliki anggota keluarga penyalahguna narkoba Rendah penghayatan spiritualnya
Bagaimana menolak ajakan teman untuk menggunakan narkoba? l Katakan TIDAK ! pada narkoba walaupun teman dekat bahkan pacar sekalipun. l Harus siap mental bila mereka mencap dengan julukan tertentu seperti banci, ayam sayur, lembek, engga modern, Katakan dengan tegas dan bijaksana untuk menolak, misal “ maaf saya tak tertarik”” untuk yang satu ini, sorry dech gw ga mau...” l Tatap matanya ,bersikaplah dengan tenang, cepat berlalu dan katakan : “gw ada urusan lain “ “sorry nich, aku harus les dulu” l Gantilah topik pembicaraan Siswa/ pelajar yg dijadikan sasaran pengedar narkoba m Yg kurang berminat disekolah m Yg punya masalah dg guru/ ortu & teman m Kurang pede m Mudah bosan m Mudah mendapatkan uang m Yg berpenampilan mewah m Anak ortu yg berpengaruh Perilaku siswa yg terkena dampak narkoba n Sering bolos sekolah n Sering terlambat masuk sekolah sering ngantuk, tidur disekolah n Prestasi menurun n Sering tdk membayar uang sekolah n Kehilangan konsentrasi n Bicara gagap/ mata merah/ hidung berair n Tdk memperhatikan penampilan & kerapihan Cara peredaran narkoba dilingkungan pelajar l Sebelumnya diberi secara cuma-cuma kelamaan meningkat dosisnya kemudian beli donk l Dipaksa l Promosi dgn dalih sbg obat semangat belajar, membuat pede, dll Tempat transaksi narkoba : n Halaman parkir sekolah n Warung disekitar sekolah n Toilet n Rumah disekitar sekolah n Di kendaraan/ mobil milik bandar Pengedar dilingkungan sekolah l Siswa sekolah l juru parkir l alumni l tukang rokok l pedagang makanan Kenapa sich teman kita sampai nyandu narkoba ? l Coba – coba l Hanya utk senang – senang l Mengikuti trend l Lari dari kebosanan l Pengertian yg salah ( dipikir pakai sekali engga’ akan nagih ?! ) l Keinginan utk diterima oleh lingkungan l Tdk siap mental utk menolak narkoba secara tegas l Mudah, murah utk mendapatkan narkoba Langkah – langkah pencegahan n Pendekatan antar pribadi n Perkuat iman & taat ibadah n Diskusi terarah/ terbuka dg ortu n Punya kegiatan positif utk isi waktu luang n Hindari teman pengguna n Cari lingkungan yg baik utk sekolah n Pendidikan sebaya n Penyuluhan n Acara khusus n Kunjungan silaturahmi n Melakukan rujukan
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
29
SOSOKPEREMPUAN dua minggu tidak ada tandatanda akan membaik kemudian ia berobat ke Rumah Sakit Kaban Jahe Medan 2 minggu, dan di Rumah Sakit Putri Hijau Medan 3 Minggu dan mengalami koma selama tiga hari. Sadar dari komanya, perempuan yang kerap disapa Ibu Yuliana, mulai membaik dan berusaha bangkit dari penyakitnya dengan terus melakukan pengobatan termasuk melakukan pengobatan tradisional selama sebulan sebelum bisa melakukan aktifitas kembali. “Penyakit diabetes ini bukan hanya membuat saya harus
Koma 3 Hari Akibat Diabetes Kekuatan Iman Membuatnya Bangkit Kembali
T
ahun 2011 menjadi tahun yang memilukan bagi perempuan kelahiran Kaban Jahe 14 Juli 1960 yang bernama lengkap Yuliani br Ginting S Ag ini. Kenapa tidak? Pada tahun 2011 ia menjalani berbagai perawatan, bahkan sempat koma selama tiga hari akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Namun, berkat kekuatan Iman dan keikhlasan, meski harus kehilangan beberapa anggota tubuhnya, ia bangkit kembali dan menjalankan aktifitasnya sebagai PNS di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dengan penuh semangat.
Dinamis- Maret- Mei 2011, anak ke 5 dari 8 bersaudara yang telah dikaruniai 1 orang putri dan 3 orang putra ini harus menjalani berbagai perawatan di rumah sakit karena penyakit yang dideritanya. Awalnya dia coba mengatasi penyakit Diabetesnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad,
30
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
melakukan pengobatan secara rutin, tapi juga membuat saya koma dan kehilangan sebagian kecil dari anggota tubuh saya yaitu jari kaki kanan yang harus hilang karena penyakit ini. Tapi karena kekuatan iman dan mengikhlaskan semua karena Tuhan, tidak membuat saya putus asa, bahkan sampai saat ini saya bisa kembali bekerja ,” tuturnya dengan polos. Dari peristiwa tersebut, kata Yuliana yang memulai karier menjadi PNS sejak 1981 di Kemenag Riau ini, mengambil hikmah dan pelajaran, khususnya dalam berfikir dan menjaga pola makan agar kesehatan tetap terjaga. Pada kesempatan itu, Ibu yang selalu kelihatan ceria bercerita betapa banyak lika-liku kehidupan yang sudah dihadapi selama menjadi pegawai di Kanwil Kemenag Prov. Riau. “Saya sangat bersyukur bahwa suami dan anak-anak sangat mendukung karier saya sampai
Diabetes? Penyakait diabetes yang hampir merengut nyawa Yuliana, juga dialami oleh ratusan juta orang di dunia, termasuk Indonesia karena memang dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, dan ratusan juta penduduk dunia akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini. Diabetes Melitus berasal dari kata diabetes yang berarti kencing dan melitus dalam bahasa latin yang berarti madu atau mel (Hartono, 1995). Penyakit ini merupakan penyakit menahun yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002). Diabetes Mellitus itu sendiri didefinisikan sebagai penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
saat ini. Karena memang saya berusaha membagi waktu dengan baik, walau bekerja di kantoran kalau di rumah saya tetap ibu rumah tangga yang harus menyiapkan segala sesuatunya untuk keluarga dan anak-anak. Jika ada waktu senggang kami mengisi waktu untuk masak makanan favorit keluarga dan juga mengikuti kegiatan UPGK di RT. Selain tetap aktif di gereja sebagai guru pendamping komuni pertama dan Wanita Katolik,” jelasnya sambil berharap untuk dapat mengabdikan
diri di Kementerian Agama hingga pensiun. “Walaupun keadaan saya saat ini bisa dikatakan tidak kuat lagi, tetapi semangat bekerja tidak pernah pudar dalam diri saya,” ujarnya dan berharap agar semua orang khususnya pegawai Kemenag selalu menjaga kesehatan. Dengan memperhatikan pola makan dan tidak terlalu banyak berfikir tentang hal- hal yang tidak penting. Karena kesehatan adalah aset yang sangat berharga dalam kehidupan. (osti/mus)
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/ dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. 1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria) 2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia) 3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia) 4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria) 5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya 6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki 7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu 8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba 9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya 10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. Cegah Diabetes dengan Perbaiki Pola Makan Diabetes merupakan penyakit yang menyerang diam-diam namun pada akhirnya akan menjadi bencana. Penyakit yang makin umum ditemui ini setiap tahunnya membunuh tiga juta orang di seluruh dunia. Salah satu cara untuk menghindari diabetes adalah dengan menjaga berat badan tetap normal, melakukan olahraga secara teratur, dan memperbaiki pola makan. Ini berarti makan dengan pola makan sehat yang terfokus pada buah-buahan dan sayuran. Penelitian menunjukkan untuk setiap kelebihan 40 gram lemak yang Anda makan dalam sehari, risiko untuk menderita diabetes meningkat tiga kali lipat. Dan bila Anda sudah menderita diabetes, Anda berpeluang besar mengalami komplikasi. (mus)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
31
INFOMADRASAH n MTsN Kampar
Gembleng Siswa Jadi Generasi Qur’ani Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kampar yang terletak di Jalan Negara Pekanbaru – Bangkinang Km. 38 Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar terus menggembleng siswasiswinya untuk menjadi genari qur’ ani dengan mengedepankan pembelajaran hafalan al- qur’an khususnya hafalan juz amma atau surat- surat pendek selain mempelaji ilmu umum dan ilmu keagamaan lainnya. Dinamis-Perbincangan Dinamis dengan Kepala MTsN Kampar Drs Alfian M Ag yang sudah bertugas di selama dua tahun di madrasah tersebut menyebutkan, sudah menjadi komitmen dan tujuan MTsN Kampar bahwa setiap siswa di wajibkan hafal surat pendek juz amma setiap hari Selasa – Kamis. Hal tersebut pulalah yang menjadi salah satu faktor pemicu tingginya animo masyarakat Kecamatan Kampar Timur memasukkan anaknya sekolah di MTsN Kampar, karena program pendidikan di madrasah tidak kalah dengan sekolah umum lainnya. Apa lagi, di MTsN Kampar selain memberikan mata pelajaran pendidikan umum juga dibarengi dengan pendidikan agama seperti Akidah Akhlak, Al-qur’an Hadist, Fiqih, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam dan muatan local lainnya. “Harapan orang tua siswa sebenarya tidaklah terlalu berle-
32
bihan yang terpenting baginya anak –anak mereka bisa hidup bersaing secara sehat dan berprilaku agamis di tengah masyarakat dan tentunya bisa mendo’akan orang tua mereka,” ungkap Alfian. Berdiri Sejak 1980 MTsN Kampar terletak di Jalan Raya Pekanbaru Bangkinang. Tempatnya di KM 38 Desa Kampar Kec. Kampar Timur, Kabupaten
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Kampar. Madrasah ini didirikan oleh masyarakat pada tahun 1980 dan di Negerikan pada tahun 1996 yang resmikan oleh Gubernur Riau secara simbolis di ujung batu pasir dan akhirnya bekembang sampai saat ini yang siswanya 546 orang dengan tenaga pengajar 39 orang jumlah lokal 16 rombel basis siswa MTsN Kampar terbesar dari berbagai desa di Kab. Kampar. Penerimaan siswa dilakukan dengan seleksi yang cukup ketat sesuai dengan aturan yang berlaku seperti test tertulis dan baca Al- Qur’an. Adapun akreditasi yang dikantongi oleh madrasah ini adalah Bmadrasah ini memiliki lahan seluas 1,5 hektar. Selain ruang kegiatan belajar (RKB) madrasah ini memiliki labor IPA, Komputer, dan Perpustakaan. Memiliki 2 kantin sebagai tempat belanja pada waktu
PROFIL MTSN KAMPAR Berdiri Alamat
: Sejak Tahun 1980 : Negara Pekanbaru – Bangkinang Km. 38 Kec. Kampar Timur, Kabupaten Kampar : 16 ruang
Ruang Belajar Ruang Guru/ Labor/Produksi : 11 ruang Jumlah Siswa : 546 Orang Tanaga Pendidik : 39 orang
Fasilitas dan Sarana: Ruang belajar, ruang kantor tata usaha, ruang kepala madrasah, ruang tamu, ruang majelis guru, pustaka, labor IPA, labor komputer, ruang UKS, ruang BP, ruang Osis/ Pramuka, Koperasi, Menara/ Pompa air, WC, dan parkir. VISI: Mewujudkan MTs Negeri Kampar sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dalam kualitas , berakhlak mulia, mampu menjawab tantangan zaman.
istirahat. Sebagai Madrasah Reguler siswanya juga bisa lulus di SMA plus Provinsi Riau atas nama Fitri Dwi Hartati yang saat ini duduk di kelas II (sebelas) dan selalu mendapat juara I di kelasnya. Disamping belajar siswa juga diberikan Ekstrakurikuler seperti, Sepak Bola, Basket, Volly Ball, Badminton, Drumband, Rebana, Bencak Silat, Komputer, PMR dan kegiatan lainnya. Sementara itu, kurikulum yang di laksanakan saat ini adalah kurikulum 2006 (KTSP). Dengan tenaga pendidik semuanya tamatan S1 dan sebagian sudah sertifikasi. (mus)
MISI: 1. Menyelenggarakan seleksi penerimaan siswa baru berdasarkan kriteria terukur 2. Meningkatkan kualitas profesionalisme guru 3. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung pendidikan. 4. Menjadikan mushalla sebagai pusat kegiatan keagamaan. 5. Menumbuhkan semangat saing secara berkesinambungan kepada seluruh warga madrasah sehingga lulusannya dapat diterima pada slta favorit dalam dan luar negeri. Program Primadona MTs N Kampar: 1. Setiap hari Selasa – Kamis siswa menghapal surat –surat pendek jus amma minimal setengah jam 2. Tugas hapalan Al- Qur’an 3. Senin Apel 4. Jum’at, Muhadoroh 5. Sabtu, Senam masal Prestasi Siswa/I MTsN tahun 2010/ 2011: 1. Volly Putri An. Rossi Aprilia Tingkat Nasional Th 2011 2. Drum Band MTsN Kampar Juara I Se Kab. Kampar TH 2011 3. Rebana MTsN Kampar Juara I Se Kab. Kampar TH 2011 4. Pencak Silat MTsN Kampar untuk kejurnas TH 2010 5. Lomba Olympiade MTK peringkat 24 dari 305 peserta se Prov.Riau Kepala Sekolah Tempat/ Tgl Lahir Istri Anak
: : : :
Drs. Alfian, M.Ag Batubelah, 20 Juli 1968 Sri Yanti, A.md M. Fadli, Heri- Heru, Rahmat
Riwayat Tempat Tugas: 1. Guru MAN I Pekanbaru TH 1992 – 1997 Honorer 2. Guru MAN Kuok TH 1997 – 2001 PNS 3. Guru MAN Kampar TH 2001 – 2003 PNS 4. KEPSEK MAN Kampar TH 2003 – 2007 5. KEPSEK MTsN Model Kuok TH 2007 – 2010 6. KEPSEK MTsN Kampar TH 2010 – Sekarang
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
33
PRODUKHUKUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT Pasal 18 (1) Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit: a. terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial; b. berbentuk lembaga berbadan hukum; c . mendapat rekomendasi dari BAZNAS; d. memiliki pengawas syariat; e. memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; f. bersifat nirlaba; g. memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan h. bersedia diaudit syariah dan diaudit keuangan secara berkala. Pasal 19 LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala. Pasal 20 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan organisasi, mekanisme perizinan, pembentukan perwakilan, pelaporan, dan pertanggungjawaban LAZ diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB III PENGUMPULAN, PENDISTRIBUSIAN, PENDAYAGUNAAN, DAN PELAPORAN Bagian Kesatu Pengumpulan Pasal 21 (1) Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya. (2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS. Pasal 22 Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Pasal 23 BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki. (2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.
Bagian Ketiga Pendayagunaan Pasal 27 (1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat. (2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Bagian Keempat Pengelolaan Infak, Sedekah, Dan Dana Sosial keagamaan Lainnya Pasal 28 (1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana social keagamaan lainnya. (2) Pendistribyusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi. (3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembeukuan tersendiri. Bagian Kelima Pelaporan Pasal 29 (1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah secara berkala. (2) BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala. (3) LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala. (4) BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara berkala. (5) Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau media elektronik. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS kabupaten/ kota, BAZNAS provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(1)
Pasal 24 Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dengan Peraturan Pemerintah. Bagian Kedua Pendistribusian Pasal 25 Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai syariat Islam. Pasal 26 Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.
34
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 30 Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Pasal 31 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil. (2) Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Pasal 32 LAZ dapat menggunakan hak amil untuk membiayai kegiatan operasional. Pasal 33 (1) Pembiayaan BAZNAS dan penggunaan Hak Amil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31 ayat (1), dan Pasal 32
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 34 (1) Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ. (2) Gubernur dan Bupati/Walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya. (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi. BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 35 (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS dan LAZ. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka: a. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS dan LAZ; dan b. memberikan saran untuk peningkatan kinerja BAZNAS dan LAZ. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk : a. akses terhadap informasi tentang pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ; dan b. penyampaian informasi apabila terjadi penyimpangan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ. BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 36 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 23 ayat (1), Pasal 28 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 29 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara dari kegiatan; dan/atau c. pencabutan izin. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 41 Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pasal 42 (1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40 merupakan kejahatan. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 merupakan pelanggaran. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 43 (1) Badan Amil Zakat Nasional yang telah ada sebelum ndang-undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS berdasarkan Undang-undang ini sampai terbentuknya BAZNAS yang baru sesuai dengan Undang-undang ini. (2) Badan Amil Zakat Daerah provinsi dan Badan Amil Zakat Daerah kabupaten/kota yang telahada sebelum Undang- undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota berdasarkan Undang-undang ini sampai terbentuknya kepengurusan baru berdasarkan Undang-undang ini. (3) LAZ yang telah dikukuhkan oleh Menteri sebelum Undang-undang ini berlaku dinyatakan sebagai LAZ berdasarkan Undang-undang ini. (4) LAZ sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib menyesuaikan diri paling lambat 5 (lima) tahun terhitung sejak Undang-undang ini diundangkan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Pada saat Undang- undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan tentang Pengelolaan Zakat dan peraturan pelaksanaan Undang- undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang- undang ini. Pasal 45 Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BAB VIII LARANGAN
Pasal 46 Peraturan pelaksanaan dari Undang-undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-undang ini diundangkan.
Pasal 37 Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau mengalihkan zakat, infak, sedekah, dan/atau dana sosial keagamaan lainnya yang ada dalam pengelolaannya.
Pasal 47 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Pasal 38 Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang.
Disahkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011 PRESIDEN REP BLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
BAB IX KETENTUAN PIDANA
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN
Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukum tidak melakukan pendistribusian zakat sesuai dengan ketentuan Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Pasal 40 Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 115 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGERA RI Asisten Deputi Perundang-undangan Bidang Politik dan Kese ahteraan Rakyat, ttd. WISNU SETIAWAN
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
35
LINTASKEMENAG Kemenag-BAZ Rohul Bahas Ranperda Zakat Dinamis-Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Rokan Hulu menggelar rapat pembahasan Rancangan Peraaturan Daerah (Ranperda) tentang Zakat. Rapat yang digelar di aula mini kantor BAZNAS Kabupaten Rokan Hulu, Kamis (1/3) tersebut dihadiri Kakankemenag Rokan Hulu, Drs.H.Ahmad Supardi,MA yang juga selaku Dewan Petimbangan BAZNAS Rohul, Katua BAZNAS Rohul H.Sam Ricardo, Sekretaris Elfalisman, S.Ag dan pengurus lainnya. Kakankemenag Kabupaten Rokan Hulu, Drs. H. Ahmad Supard,MA mengungkapkan, keberadaan Perda Zakat tersebut dinilai sangat dibutuhkan untuk realisasi zakat di negeri seribu suluk ini. ‘‘Dengan adanya nanti Perda Zakat ini, tentunya bisa menjadi payung hukum yang akan sangat membantu BAZNAS Rohul menjalankan fungsi dan tugasnya,’‘ujarnya. (sofian)
Kemenag dan BAZ Rohul Cetak Buku “Zakat Profesi dan Penerapannya”
MQK Ponpes Tingkat Kabupaten Siak Digelar Dinamis- Wakil Gubernur Riau, H Raja Mambang Mit didampingi Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM dan Bupati Siak Drs Syamsuar M SI, membuka secara resmi Musabaqah Qiraatil Kutub Pondok Pesantren (MKQ Ponpes) tingkat Kabupaten Siak di halaman Pondok Pesantren Jabbar Nur, Kecamatan Kandis, Sabtu (3/3) malam. Pembukaan MQK ini dimeriahkan pentas pegelaran keseniaan kreativitas anak-anak pesantren. Sebelumnya, diadakan pawai taaruf MQK yang dilepas oleh Bupati Siak, Drs Syamsuar Msi, di halaman Kantor Camat Kandis. Kegiatan ini berlangsung selama selama tiga hari, 3-6 Maret 2012, dengan diikuti 16 pondok pesantren. Dalam sambutannya, Wagubri HR Mambang Mit menyatakan, pemerintah sangat bangga dengan diselenggarakannya MQK ini. Kegiatan ini sangat berguna meningkatkan keimanan dan ketakwaan. (andika)
Dinamis- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Rokan Hulu, mencetak buku “Zakat Profesi dan Penerapannya” karya Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, sebanyak 1000 exemplar. Buku tersebut akan dibagikan ke seluruh Pondok Pesantren dan Madrasah di Kabupaten Rokan Hulu. Ahmad Supardi mengatakan, pencetakan buku tersebut sebagai sosialisasi tentang fiqh zakat di kalangan pondok pesantren dan madrasah se Rokan Hulu, sekaligus sebagai penambahan ilmu, penambahan khazanah keilmuan tentang zakat, bahan rujukan, perbandingan dan referensi dalam bidang hukum Islam khususnya tentang zakat. (ahmad)
Dua Pegawai Kemenag Kampar Meninggal Dunia Dinamis- Innalillahi wainna ilaihi rojiun dua orang pegawai KementerianAgama Kabupaten Kampar berpulang keramahtullah, yaitu Desmawati wafat pada Jumat 2 Maret 2012 di RS Ibnu Sina Pekanbaru, dan Kasi Mapendais Kampar Drs H Dalisar wafat Rabu 23 Maret 2012 saat akan dibawa ke rumah sakit. Kankemenag Kabupaten Kampar, Drs H Fairus MA, menuturkan, kedua pegawai tersebut sudah mengabdikan dirinya di Kementerian Agama sejak lama dan merupakan pegawai yang gigih dalam menjalankan tugas yang diberikan. “Ini sudah kehendak Allah, semoga segala amal perbuatan bu Desmawati dan bu Dalisar diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal dapat ikhlas dan sabar, aamiin…,” harapnya. (yudi)
36
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Kepala Kemenag Kampar Lantik Pejabat Eselon IV Dinamis- Untuk meningkatkan prestasi kerja dan penyegaran suasana kerja Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Kampar, Drs H Fairus MA melantik 7 orang pejabat struktural di lingkungan Kemenag Kampar, Kepala Madrasah dan Pimpinan Pondok Pesantren di Kampar, Jum’at (9/3) di Aula Kantor Kemenag Kampar. Pejabat yang dilantik tersebut adalah Drs. H. Syafrizal Aziz, sebagai kepala Seksi Urusan Agama Islam, H Dirhamsyah, S Ag Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, H Syamsuddin Jsebagai Kepala KUA Kec. XIII Koto Kampar, Jamhir, S Ag Kepala KUA Kec. Bangkinang Barat, Drs. Ahmat Lutpi Kepala KUA Kec. Kampar Kiri Hilir, Khairul Sabri, S Ag, Kepala KUA Kec. Tambang dan Ridwan, S HI sebagai Kepala KUA Kec. Kampar Kiri Hulu. (syamsuatir)
Insan Pendidikan Meranti Ikrar UN Jujur dan Berprestasi Dinamis- Insan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti melaksanakan Ikrar Ujian Nasional (UN) Jujur, Berprestasi dan Anti Koprusi sekaligus menandatanganan Integritas di SMA N 1 Selatpanjang, Senin (5/3). Hadir dalam tersebut, Asisten III Kab Kep Meranti, T Syarial, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis dan rombongan, Kepala UPTD Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Madrasah Negeri dan Swasta seKabupaten Kepulauan Meranti, Dewan Pendidikan, Pengawas dan siswa. Dalam sambutannya Asisiten III, T Syarial, menyampaikan bahwa Ujian Nasional itu harus dilaksanakan dengan jujur, sehingga menghasilkan siswa berprestasi yang bebas dari unsur korupsi. (ana)
Kemenag Kuansing Terima Bantuan Rp21 Juta dari Petugas Haji 2011 Dinamis- Koordinator Daerah Jema’ah Haji Tahun 2011 H Fahrizal Safda SE, MS i beserta TPHD H Bakhtiar Saleh S Ag MH memberikan bantuan melalui Kantor kementerian Agama Kabupaten Kuantan singing berupa uang dan barang senilai Rp21 Juta. Bantuan ini langsung diserahkah kepada Kakan Kemenag H Yulisman Ya’cub S Ag didampingi oleh Kasi Urusan Agama Islam dan Penyelenggara Haji H Armadis S.Ag di Ruang kerja Kakan Kemenag, Senin (5/3). Bantuan tersebut untuk pembangunan Mushallah Al Ikhlas Kantor Kemenag Kuansing Rp10 juta, Rp7 juta untuk pembelian tikar Masjid Agung dan Warles 4 buah Rp10 juta untuk 4 rayon bimbingan manasik haji, yaitu Rayon Tengah terdiri dari Kec. Kuantan Tengah dengan Kec. Benai, Rayon Hilir terdiri dari Kec. LTD, Pangean, Kuantan Hilir, Inuman dan Cerenti, Rayon Mudik terdiri dari Kec. Kuantan Mudik, Hulu Kuantan dan Gunung Toar sedang rayon Singingi terdiri dari Kec. Singingi dan Singingi Hilir. (afan)
kepala seksi, Kepala KUA Kempas, Ekdi Mastel Diindra S Ag, Kepala KUA se Kabupaten Inhil, Kepala Madrasah, penyuluh agama, Ketua Dharma Wanita Kanwil Riau, Dharma Wanita Inhil, dan pemuka masyarakat Inhil Kakan Kemenag Inhil, Azhari MA, dalam sambutannya menyebutkan, dengan diresmikannya KUA Kecamatan Kempas yang dibangun diatas tanah wakaf seluas 874 m2 dan menggunakan DIPA Kemenag tahun 2011 sebesar Rp215 juta, maka tinggal dua kecamatan lagi yang belum memiliki kantor representatif, yaitu Kecamatan Concong dan Sungai Batang. “Kabupaten Inhil terdiri dari 20 Kecamatan, namun dari jumlah tersebut hanya dua kecamatan lagi yang belum memiliki KUA yaitu Concong dan Sungai Batang, mudah- mudahan secara bertahap pembangunannya dapat dianggarkan sehingga pelayanan KUA di masyarakat dapat lebih maksimal,” jelasnya. Camat Kecamatan Kempas H Dwi Budiyanto yang diwakili Suryana, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Kementerian Agama yang telah memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan keagamaan di Kempas. Termasuk bantuan pembangunan KUA, pembangunan Masjid Nurul Huda Rp100 juta dan pembangunan MI Ilman Napian Rp85 juta. “Saya sangat terharu dengan perhatian yang diberikan oleh Kemenag, apalagi Kakanwil Kemenag Riau berkesempatan hadir untuk meresmikan KUA yang lokasinya sangat jauh dari pusat kota Tembilahan. Untuk itu, saya mewakili masyarakat Kecamatan Kempas, mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada pak Kanwil, pak Kemenag dan rombongan yang telah hadir saat ini,” ungkapnya penuh haru. Sementara itu, Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya peran KUA di Kecamatan, karena untuk menata kehidupan beragama di lapangan langsung dilakukan oleh unsur Kepala KUA. “Dengan adanya KUA maka pelayanan dapat dilaksanakan sebaik- baiknya. Kepala KUA harus berkoordinasi dengan pimpinan lain agar agar pembangunan keagamaan dapat dilaksanakan,” tegasnya. Menurutnya, pembangunan harus ditumbuh kembangkan terusmenerus dengan cara menghidupkan majelis- majelis pengajian, majelis taklim, masjid/ mushallah, remaja masjid dan aktifitas keagamaan lainnya. Selain itu kata Asyari Nur, juga meminta agar peran penyuluh agama di Inhil khususnya di Kecamatan Kempas dapat lebih ditingkatkan dengan memberikan materi ceramah tidak hanya menyangkut sisi halal dan haramnya aturan, tetapi bagaiman masyarakat dapat menyikapi kondisi perkembangan di masyarakat, khususnya para remaja di daerah. Karena fenomena yang cukup mengerikan saat ini adalah masuknya pengaruh modernisasi serta maraknya peredaran narkoba yang sampai ke pelosok- pelosok daerah. Peresemian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung plang KUA Kecamatan Kempas oleh Kakanwil Kemenag Riau dengan disaksikan oleh pejabat dan pegawai yang hadir. Sementara pengguntingan pita KUA dilakukan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Riau, Hj Rosmawati didampingi Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Kakan Kemenag Inhil, dan Ketua Dharma Wanita Kemenag Inhil. (mus)
Kakanwil Resmikan KUA Kempas Dinamis-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kepala Kantor Kemenag Inhil, H Azhari MA, dan Camat Kempas meresmikan pengoperasionalan Kantor UrusanAgama (KUA) Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir, Senin (12/3). Acara dihadiri pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Kabid Penamas Drs H Irhas, Kabid Mapenda Tarmizi Tohor MA, Kasubbag Hukmas dan KUB Drs H Mahyudin MA, pejabat dan karyawan Kemenag Inhil,
IPHI Inhu Gelar Pelatihan Tutor Manasik Haji Dinamis- Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Indragiri Hulu pada 15 Maret 2012 melaksanakan pelatihan tutor manasik haji di
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
37
LINTASKEMENAG Sekretariat IHPI Inhu Jalan lintas Pematang Reba. Acara dibuka oleh Wakil Bupati Indragiri Hulu H Harman Harmaini dihadiri oleh Kabid Haji Kanwil Kemenag Provinsi Riau, HM Aziz MM, Kakankemenag Kab. Indragiri Hulu, Drs H Abdul Kadir, Ketua MUI Kab Indragiri Hulu dan diikuti sekitar 40 orang peserta. Dalam sambutannya Wakil Bupati Inhu Harman Harmaini, mengharapkan agar peserta sungguh- sungguh mengikuti pelatihan, sehingga dapat memberikan yang terbaik dan seragam kepada jamaah haji. Sementara itu Kabid Haji Kanwil Kemenag Provinsi Riau HM. Aziz saat menyampaikan materi mengatakan pengurus IPHI Kecamatan se Kabupaten Inhu dalam menyampaikan ilmu manasik kepada jamaah calon haji harus mengacu kepada buku Manasik yang diterbitkan Kementerian Agama, hal ini bertujuan agar manasik haji yang disampaikan sejalan dengan yang sudah ditetapkan Pemerintah, selain itu pengurus IPHI juga diminta untuk sering melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama. Kepala Kemenag Kabupaten Inhu H. Abdul Kadir saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan khususnya ilmu manasik haji kepada calon haji. Peserta yang hadir merupakan pengurus IPHI 14 Kecamatan se kabupaten Indragiri Hulu, adapun biaya kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu. (nik)
Agustiar S Ag, para siswa tersbut akan mengikuti ujian selama tiga hari dengan harapan tingkat kelulusan tahun ini dapat mencapai 100 persen. “Kita berharap tidak hanya tingkat kelulusan siswa yang meningkat tetapi juga lulus dengan nilai murni. Sehingga para lulusan Rohil nantinya dapat bersaing siswa dari daerah lain,” harapnya. (mus)
Sosialisasi Fungsi Pengawasan Madrasah Terhadap Kinerja Guru
UAM-BN 2012 Menguji Kompetensi Peserta Didik Dinamis-Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sejak tanggal 19- 22 Maret 2012, termasuk di Provinsi Riau dalam rangka mengukur capaian kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi Al-Qur’an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Ilmu Kalam. Hal ini disampaikan Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi, MA melalui Pjsnya H Rialis,M Pd saat meninjau pelaksanaan UAMBN di beberapa Madrasah di Kabupaten Kampar seperti ke MANPersiapan Kampar Timur, MAS Al-Islam Rumbio, MAS As- Syafi’iyah Air Tiris dan MAN Kampar- Bangkinang. Menurutnya, pengawasan dan pembinaan yang dilakukan Mapendais Kanwil Kemenag Riau, merupakan upaya untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang persiapan Ujian Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 16-19 April mendatang. (nanda)
3.043 Siswa MTs Rohil Ikuti UAMBN Dinamis–Sebanyak 3.043 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Senin (26/3) kemarin mengikuti Ujian Akhir Madrasah Bertaraf Nasional (UAMBN). Menurut Kakan Kemenag Kampar,
38
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Dinamis-Untuk meningkatkan tugas pokok dan fungsi pengawas, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Madrasah, Kepala Kantor Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Pekanbaru, Drs H Edwar S Umar M. Ag, didampingi Kasi Mapenda Drs H Miskam MA, Rabu (21/3) membuka acara Sosialisasi Fungsi Pengawas Madrasah Terhadap Kinerja Guru, di Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru. Dalam sambutannya Kakan Kemenag Pekanbaru, Drs H Edwar S Umar M Ag, mengungkapkan, sesuai apa yang tercantum dalam PMA Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawasi PAI pada Sekolah di BAB II tentang tanggung jawab dan wewenang Pengawas Madrasah adalah bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas perencanaan, proses, dan hasil pendidikan danf atau pembelajaran pada RA, MI, MTs, MA dan/atau MAK. Ia juga bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas perencanaan, proses, dan hasil pendidikan dan/atau pembelajaran PAI pada TK, SD/ SDL:B, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan/atau SMK. “Disini juga dijelaskan tentang kewenangan seorang pengawas adalah memberikan masukan, saran, dan bimbingan dalam penjusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan dan/atau pembelajaran kepada kepala Madrasah, memantau dan menilai kinerja Kepala Madrasah serta merumuskan saran tindak lanjut yang diperlukan. Melakukan pembinaan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah; dan memberikan pertimbangan dalam penilaian pelaksanaan tugas, dan penempatan Kepala Madrasah serta guru kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota,” jelas Edwar. Menurutnya, dalam PMA Nomor 12 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawasi PAI pada Sekolah dijelaskan secara rinci tugas dan fungsi seorang pengawas untuk itu perlu dipahami secara seksama. Sementara itu, berdasarkan laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Firdaus S. Sos, MM, acara yang berlangsung selama tiga hari yaitu sejak 21- 23 Maret 2012 diikuti sekitar 40 orang peserta. Terdiri dari Pengawas TK/ SD/ MI sebanyak 19 orang, Pengawas SLTP/ Menengah/ MTs/ MA sebanyak 7 orang, KKG PAIS SD 2 orang, MG MP PAI SMP 2 orang, MG MP PAI SMA 2 orang, MG MP SMK 2 orang, dan KKG Kecamatan 6 orang. (mus)
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
39
GALERYFOTO
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kakan Kemenag Inhil, Azhari MA pada Peresmian KUA Kempas, Inhil.
Peresmian KUA Kecamatan Kempas Kabupaten Inhil. Menghadiri peresmian KUA Kempas, Inhil.
Menyerahkan bantuan pembangunan keagamaan di Inhil.
Penandatanganan prasasti KUA Kempas, Inhil.
Ketua DWP Kanwil Hj Rosmawati menggunting pita kantor KUA Kempas.
Para Kepala KUA menghadiri peresmian KUA Kempas, Kab. Inhil.
Tinjau rumah ibadah di Kecamatan Kempas Inhil.
40
Kakanwil Kemenag Riau foto bersama dengan Kakan Kemenag Inhil dan KUA se Inhil.
• No. 75 • Tahun VII • Edisi Maret 2012
Ketua DWP Kanwil menghadiri peresmian KUA Kempas, Kabupaten Inhil