ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religious Affairs yang selanjutnya disingkat CSSMoRA adalah oganisasi mahasiswa program beasiswa santri berprestrasi (PBSB). Ketua Umum CSSMoRA adalah pimpinan tertinggi CSSMoRA. Pemilihan Umum Ketua Umum CSSMoRA yang selanjutnya disingkat Pemilu Ketua Umum CSSMoRA adalah sarana kedaulatan mahasiswa PBSB dalam berdemokrasi di CSSMoRA. Komisi Pemilihan Umum CSSMoRA yang selanjutnya disingkat sebagai KPU CSSMoRA adalah kepanitiaan yang berfungsi menyelenggarakan pemilu Ketua Umum CSSMoRA. Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA adalah anggota aktif yang mendaftarkan diri kepada KPU CSSMoRA. Calon Ketua Umum CSSMoRA adalah bakal calon ketua CSSMoRA yang telah lolos verifikasi KPU CSSMoRA. Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari pemungutan suara. Pemilih adalah seluruh anggota aktif CSSMoRA.
BAB II PENYELENGGARAAN PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 2 Pemilu CSSMoRA diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan di seluruh CSSMoRA Perguruan Tinggi tempat anggota aktif CSSMoRA mengambil studi pada waktu yang telah ditentukan dalam rangka mewujudkan demokrasi di lingkungan CSSMoRA. BAB III ASAS PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 3 Penyelenggaraan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA berdasar pada asas-asas berikut: a. Langsung, yaitu pemilih memberikan suaranya secara langsung pada saat pelaksanaan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA; b. Umum, yaitu Pemilu Ketua Umum CSSMoRA bersifat terbuka dan memberikan kesempatan kepada seluruh pemilih untuk terlibat di dalamnya; c. Bebas, yaitu pemilih memiliki kebebasan untuk menggunakan hak memilih dan dipilihnya dalam Pemilu Ketua Umum CSSMoRA sesuai dengan aspirasi politiknya tanpa ada ikatan dan paksaan dari pihak manapun; d. Rahasia, yaitu pemilih yang menggunakan hak memilihnya Pemilu Ketua Umum CSSMoRA, dijamin kerahasiaannya dalam menyalurkan aspirasi politiknya; e. Jujur, yaitu Pemilu Ketua Umum CSSMoRA berlandaskan semangat kejujuran dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan;
f.
Adil, yaitu penyelenggaraan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA berlandaskan semangat keadilan untuk memberikan kesempatan yang sama, tepat dan proporsional terhadap semua pemilih. BAB IV TUJUAN PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 4 Pemilu Ketua Umum CSSMoRA bertujuan untuk memilih Ketua Umum CSSMoRA.
BAB V KPU CSSMoRA Pasal 5 Kedudukan (1) KPU CSSMoRA berkedudukan di tingkat nasional. (2) Kedudukan KPU CSSMoRA berada dibawah Badan Pengurus Harian (BPH) Pengurus Nasional CSSMoRA. Pasal 6 Tugas dan Wewenang Tugas dan Wewenang KPU CSSMoRA adalah: a. merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA; b. membuat tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA; c. menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA; d. menetapkan hal-hal yang dianggap perlu untuk penyelenggaraan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku; e. mengkoordinasikan kegiatan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA kepada Badan Pengurus Harian Pengurus Nasional CSSMoRA; f. mengumpulkan dan menyusun secara sistematis bahan-bahan serta hasil-hasil Pemilu Ketua Umum CSSMoRA; g. dapat membentuk tim khusus untuk membantu menjalankan tugas dan fungsrnya; h. menetapkan nama-nama Calon Ketua Umum CSSMoRA; i. menetapkan keseluruhan hasil Pemilu Ketua Umum CSSMoRA untuk semua anggota aktif CSSMoRA di masing-masing CSSMoRA Perguruan Tinggi; j. mensosialisasikan hal-hal yang berkenaan dengan Pemilu Ketua Umum CSSMoRA kepada pihak terkait; k. melaporkan kinerjanya secara tertulis kepada Badan Pengurus Harian Pengurus Nasional CSSMoRA. Pasal 7 Alih Fungsi Tugas Jika KPU CSSMoRA tidak dapat menjalankan tugas dan wewenangnya maka Badan Pengurus Harian Pengurus Nasional CSSMoRA dapat mengambil alih fungsinya dengan mekanisme yang ditentukan kemudian. Pasal 8 Kenggotaan (1) Anggota KPU CSSMoRA terdiri atas perwakilan dari tiap-tiap CSSMoRA Perguruan Tinggi sekurang-kurangnya dua orang.
(2) Struktur keanggotaan Ketua Umum CSSMoRA ditentukan oleh KPU Ketua Umum CSSMoRA itu sendiri dengan memperhatikan tugas dan wewenangnya. (3) Setiap anggota KPU CSSMoRA memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan, dengan mekanisme penggunaan hak yang diatur dalam ketentuan tersendiri yang dibuat oleh KPU Ketua Umum CSSMoRA. (4) Keanggotaan KPU CSSMoRA akan hilang apabila: a. meninggal dunia; b. sudah tidak terdaftar sebagai anggota aktif CSSMoRA; c. mengundurkan diri; atau d. diberhentikan. BAB VI PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN KPU CSSMoRA Pasal 9 Pembentukan (1) Setiap CSSMoRA Perguruan Tinggi mengirimkan 2 anggota aktif sebagai perwakilan untuk menjadi panitia KPU CSSMoRA. (2) Badan Pengurus Harian CSSMoRA Nasional membentuk panitia KPU berdasarkan anggota perwakilan seperti yang dimaksudkan dalam ayat 1. (3) Pembentukan panitia KPU sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus Harian CSSMoRA Nasional dan disosialisasikan kepada perwakilan Pengurus CSSMoRA Perguruan Tinggi. Pasal 10 Pembubaran Masa kerja KPU CSSMoRA berakhir setelah mempertanggungiawabkan kinerjanya kepada Badan Pengurus Harian CSSMoRA Nasional dan secara otomatis dibubarkan. BAB VII PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 11 (1) Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dilakukan dengan sistem 1 (satu) orang 1 (satu) suara. (2) Ketua Umum CSSMoRA ditetapkan berdasarkan hasil akumulasi keseluruhan suara pemilih pada setiap CSSMoRA Perguruan Tinggi.
(1) (2)
(1) (2)
BAB VIII HAK MEMILIH DAN DIPILIH Pasal 12 Hak Memilih Seluruh anggota aktif CSSMoRA berhak untuk memilih calon Ketua Umum CSSMoRA. Setiap pemilih mempunyai 1 (satu) satu hak suara. Pasal 13 Hak Dipilih Seluruh anggota aktif CSSMoRA berhak untuk dipilih jika telah terdaftar sebagai calon Ketua Umum CSSMoRA. Setiap anggota aktif CSSMoRA yang berhak dipilih mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
BAB IX PERSYARATAN BAKAL CALON KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 14 Persyaratan Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA adalah: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dinyatakan secara tertulis; b. mahasiswa PBSB minimal tingkat 3 (tiga) yang dibuktikan dengan fotokopi KTM dan KRS terbaru; c. memiliki IPK minimal 3,0 (tiga koma nol); d. dapat membaca dan memahami kitab kuning dan dibuktikan dengan tes yang akan diselenggarakan oleh pihak terkait; e. memahami Catur Praseyta Santri Berprestasi yang dapat dibuktikan dengan sebuah esai dalam Bahasa lndonesia dengan tema yang ditentukan oleh KPU CSSMoRA; f. memiliki visi dan misi yang jelas dan dibuktikan dengan rencana program; g. telah mengikuti kegiatan pengaderan di CSSMoRA Perguruan Tinggi tempat mengambil studi yang dibuktikan oleh sertifikat kelulusan atau surat keterangan dari Ketua CSSMoRA Perguruan Tinggi yang bersangkutan; h. mendapatkan dukungan minimal sebanyak 8 (delapan) orang dari CSSMoRA Perguruan Tinggi lain dan 15 (lima belas) orang dari CSSMoRA Perguruan Tinggi tempat mengambil studi dan dibuktikan dengan lembar dukungan yang berisi nama, NIM, jurusan, tanda tangan, dan dilengkapi dengan fotokopi KTM; i. sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; j. membuat surat pernyataan tidak akan menjabat sebagai ketua umum dalam organisasi manapun setelah terpilih menjadi Ketua Umum CSSMoRA, dan ditandatangani di atas materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah); k. tidak tercatat sebagai panitia KPU CSSMoRA; l. mematuhi segala peraturan CSSMoRA yang berlaku dan dinyatakan secara tertulis; m. menandatangani surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai Calon Ketua Umum di atas materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah) yang disediakan oleh KPU. BAB X PENDAFTARAN DAN VERIFIKASI BAKAL CALON KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 15 Pendaftaran (1) Waktu pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA ditetapkan oleh KPU CSSMoRA. (2) Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh KPU CSSMoRA sesuai waktu yang ditetapkan. (3) Apabila sampai batas akhir waktu yang ditetapkan Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA kurang dari 2 (dua) orang, maka KPU CSSMoRA membuka kembali pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA dengan waktu yang ditentukan oleh KPU CSSMoRA. Pasal 16 Verifikasi (1) Waktu verifikasi Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA ditetapkan oleh KPU CSSMoRA. (2) Mekanisme verifikasi Calon Ketua Umum CSSMoRA ditetapkan oleh KPU CSSMoRA.
(3) Apabila Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA yang ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum CSSMoRA berjumlah kurang dari 2 (dua) orang, maka KPU CSSMoRA membuka kembali pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum CSSMoRA dengan waktu yang ditentukan oleh KPU CSSMoRA.
(1) (2) (3) (4)
BAB XI TIM SUKSES CALON KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 17 Tim sukses adalah sekelompok anggota CSSMoRA yang membantu Calon Ketua Umum CSSMoRA untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Tim sukses dibentuk oleh Calon Ketua Umum CSSMoRA. Jumlah anggota tim sukses tidak ditentukan. Tim sukses harus terdaftar di KPU CSSMoRA.
BAB XII KAMPANYE PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 18 Kampanye Pemilu Ketua Umum CSSMoRA adalah aktivitas Calon Ketua Umum CSSMoRA beserta tim suksesnya unhrk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi misi serta program-programnya dengan mematuhi aturan yang telah dibuat oleh KPU CSSMoRA. Pasal 19 (1) Dalam penyelenggaraan kampanye Pemilu Ketua Umum CSSMoRA, setiap anggota aktif CSSMoRA mempuryai kebebasan untuk menghadiri kampanye. (2) Etika dan peraturan kampanye diatur oleh KPU CSSMoRA. (3) Kampanye Pemilu Ketua Umum CSSMoRA antara lain berupa: a. kampanye lisan; b. kampanye tulisan; c. kampanye dalam bentuk lainnya yang disetujui oleh KPU CSSMoRA. Pasal 20 (1) Dalam kampanye Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dilarang: a. Menggunakan atribut parpol atau ormas tertentu; b. Melibatkan pihak di luar CSSMoRA; c. Mengganggu aktivitas kampanye kandidat lain; d. Melakukan kampanye negatif dengan menghina SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan); e. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan menggunakan kekerasan; f. Melakukan tindakan-tindakan yang melanggar tata susila dan norma-norma yang berlaku di masyarakat; atau g. Menggunakan hal-hal yang melanggar tata susila dan norma-norma yang berlaku di masyarakat sebagai media kampanye. (2) Pelanggaran dan sanksi atas ketentuan mengenai larangan-larangan dalam pelaksanaan kampanye Pemilu diatur dan ditetapkan oleh Badan Pengurus Harian CSSMoRA Nasional.
BAB XIII DANA KAMPANYE PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 21 (1) Dana kampanye berasal dari: a. Calon Ketua Umum CSSMoRA; atau b. Sumbangan pihak lain yang halal dan tidak mengikat. (2) Realisasi anggaran dana kampanye calon Ketua Umum CSSMoRA disampaikan kepada KPU Ketua CSSMoRA paling lambat 4 (empat) hari setelah masa kampanye.
(1) (2) (3) (4)
(1) (2) (3) (4)
BAB XIV MASA TENANG Pasal 22 Masa tenang adalah waktu disaat tidak ada lagi kampanye dalam bentuk apapun. Rentang masa tenang dimulai 1 (satu) hari setelah kampanye berakhir sampai batas waktu yang ditetapkan oleh KPU CSSMoRA. Selama masa tenang seluruh rnedia kampanye tidak diperbolehkan untuk dipertunjukkan kembali. Apabila pada masa tenang masih terdapat media kampanye 1(satu) atau beberapa, maka kandidat yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketetapan KPU CSSMoRA. BAB XV SAKSI PEMILU KETUA UMUM CSSMoRA Pasal 23 Saksi adalah utusan Calon Ketua Umum CSSMoRA yang diperkuat dengan adanya mandat dari Calon Ketua Umum CSSMoRA. Saksi boleh merangkap sebagai tim sukses dari Calon Ketua Umum CSSMoRA yang bersangkutan. Saksi bertugas memantau proses pemungutan dan penghitungan suara. Nama-nama saksi harus tercatat resmi di KPU CSSMoRA sebelum penyelenggaraan pemungutan suara.
BAB XVI PEMUNGUTAN DAN PENGTIITUNGAN SUARA Pasal 24 Pemungutan Suara (1) Pemungutan suara untuk Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dilaksanakan di seluruh TPS sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh KPU CSSMoRA. (2) Tata cara pemungutan suara dan teknis pengumpulan suara diatur sepenuhnya oleh KPU CSSMoRA. Pasal 25 Penghitungan Suara (1) Penghitungan suara dilakukan setelah pemungutan suara berakhir di TPS masing-masing CSSMoRA Perguruan Tinggi, dan langsung diakumulasikan.
(2) Saksi dapat mengajukan keberatan kepada KPU CSSMoRA jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan penilaiannya dan diperkuat oleh 2 (dua) orang saksi disertai bukti yang jelas. BAB XVII PENETAPAN PASANGAN CALON KETUA UMUM CSSMoRA TERPILIH Pasal 26 (1) Calon Ketua Umum CSSMoRA yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara sah ditetapkan sebagai calon terpilih. (2) Apabila ketentuan sebagaimana yang dimaksud ayat 2 tidak terpenuhi, Calon Ketua CSSMoRA yang memperoleh suara lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. (3) Pasangan calon terpilih ditetapkan dalam berita acara hasil Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dan disampaikan pada semua pihak terkait. Pasal 27 Sumpah/Janji (1) Calon terpilih dilantik menjadi Ketua Umum CSSMoRA oleh Perwakilan dari Pengurus PD Pontren Kemenag RI. (2) Ketua Umum CSSMoRA terpilih berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Musyawarah Nasional CSSMoRA. (3) Sumpah/janji Ketua Umum CSSMoRA disediakan oleh Badan Pengurus Harian CSSMoRA Nasional dan diketahui oleh perwakilan Pengurus PD Pontren Kemenag RI. BAB XVIII SOSIALISASI HASIL PEMILU Pasal 28 Pengumuman hasil Pemilu Ketua Umum CSSMoRA dilakukan oleh KPU CSSMoRA selambatlambatnya 1 (satu) minggu setelah ditetapkan. BAB XIX PENUTUP Pasal 29 Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan ditentukan kemudian dalam peraturan pelaksana yang ditetapkan oleh panitia pemilu.