ASPEK GEOLOGI PENENTUAN LANDAS KONTINEN
TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh Erick Sebastian 151 02 011
Program Studi Teknik Geodesi Dan Geomatika
Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul ”ASPEK GEOLOGI PENENTUAN LANDAS KONTINEN” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Departemen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Terima kasih untuk Bapak Eka Djunarsjah dan Bapak Febri Hirnawan atas bimbingannya selama penulis menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terima kasih juga untuk Bapak Agoes S. Soedomo sebagai dosen wali penulis dan Bapak Wedyanto Kuntjoro sebagai Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika atas segala masukan dan perhatian selama penulis menempuh studi di ITB. Tidak lupa juga ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang
telah
memberikan
bimbingan,
semangat,
dan
doa
dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis berdoa agar Tuhan YME membalas semua kebaikan yang telah dilakukan dan penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Bandung, Juni 2008
Erick Sebastian
i
LEMBAR PENGHARGAAN
Penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada: 1. Orang tua atas dukungan, kesabaran, kebaikan serta ketulusannya yang telah banyak membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. 2. Eka Djunarsjah, Dr., Ir., MT selaku pembimbing I. Terima kasih atas masukan, waktu dan kesabarannya selama ini. 3. H.R. Febri Hirnawan, Prof., Dr., Ir selaku pembimbing II. Terima kasih atas masukan, waktu dan kesabarannya selama ini. 4. Wiwin Windupranata, Dr. der Nat., Ir., MT dan Agung Budi Harto, Dr., Ir., M.Eng selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan tambahan yang sangat berarti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 5. Agoes S. Soedomo selaku dosen wali penulis yang sudah meluangkan waktunya untuk menasehati penulis setiap perwalian. 6. Wedyanto Kuntjoro, Dr., Ir., M.Sc, sebagai Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. 7. Seluruh staf dan dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. 8. Arthur dan Samuel, adik-adikku tercinta, yang sabar menunggu abangnya dalam menyelesaikan studi di ITB. 9. My sons in Christ: Amelia, David, Fenny, Amando, Gina, Eva, Geovany, Rivelino, Kriston. Terimakasih telah menjadi penolong dan pendoa yang setia buat kakak. 10. PSSK’ers: Martha, Benita, Yohanes, Wendy, James, Vine, Gracia, Shinta, Carla, Sondang, Rebecca, Siska, Cika, Veling, Amanda dan yang lainnya, terimakasih telah menemani belajar untuk mengenal Dia bersama-sama. Terimakasih untuk doa dan dukungan selama ini. Saya percaya Tuhan punya rencana Besar untuk teman-teman, sungguh.
ii
11. IAP’ers: Risca, Rosa, Jonathan, Petrus, Maru, Kiel, K’Donald, K’Samantha, K’Selly, B’Moses, Melfa, Selly, Erlin dan semuanya, terimakasih buat kesabarannya menunggu celoteh saya yang seringnya lama banget. Maaf. Makasih juga buat doanya. 12. BTC-1’ers: Meylinda, K’Magda, Echa, K’Lia, Ko Andre, Bro’July, Ben, Novi, Nadia, Selly, Citra, Eva, K’Maureen, Deasy, Andien, Robert, Inneke, Ko Wawan, terimakasih untuk setiap kepercayaan dan setiap pengalaman dahsyat bersama kalian. Dan Cihampelas’ers juga: Addie, Rani, Erlan, Ivone, Martha, Milka, Stella, K’Yudika, Audry, Christine, pisah bukan berarti kita tidak bisa terus bersama-sama lagi. 13. Imagine’ers: Intan, Andra, Yeggie, Fanny&Yoyo, Michael, Hadi, Vicky, Denna, Andhika, Kevin, Ivan, Jessica, Feby, Feby.Jr, Christian dan semuanya yang lupa disebutkan, terimakasih untuk kepercayaan bisa bersama-sama dan mendengar cerita-cerita lucu, sedih dan bahagia kalian, maju terus! 14. Semua “orang tua”ku: K’Uli, B’Enri, K’Beatrice, K’Maria, B’Ronald, Ko’Adil, Pak Agung, Bu Dionne, terimakasih buat semua masukan yang luar biasa yang telah dan akan terus diberikan. 15. IMG’02: Yanu, Gin-Gin, Uqon, Oon, Jayen, Zae, Bokis, Andhika, Camat, Opik, Pai, Ipan, Farid, Fajar, Eko, Iqbal, Rizki, Nomoy, Bowo, Aar, Izal, Royger, John, Win, Asep, Finka, Ema, Fiya, Novi, Pipien, Miim, Puri, Fineza, Anggi, terimakasih buat kebersamaan yang indah selama ini. 16. All IMG’96-IMG’2005, terimakasih sudah memberikan pengalaman yang baru dalam proyek-proyek yang ada dan juga pengalaman dalam berorganisasi. 17. Mas Hadi untuk kesediaan waktunya menerangkan tentang seismik. 18. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan dan tata usaha: Pa Dudi, Bu Siti, Pa Armen, Pa Yus, Pa Ujum, Pa Dudung dll. Terima kasih atas bantuannya selama penulis kuliah di ITB. 19. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran tugas akhir ini, terima kasih banyak…!!!! iii
ABSTRAK Landas Kontinen merupakan wilayah dasar laut di luar wilayah Laut Teritorial tempat suatu negara pantai memiliki hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kepastian hukum atas suatu wilayah Landas Kontinen yang dapat ditarik melebihi jarak 200 mil laut ini, akan sangat mendukung suatu negara pantai, termasuk Indonesia untuk memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada. Salah satu kriteria penarikan batas Landas Kontinen ini adalah berdasarkan aspek geologi, yaitu dengan menarik garis yang perbandingan ketebalan sedimennya dengan jarak horisontal dari kaki lereng kontinen bernilai 1%. Aspek geologi ini diharapkan mampu membuat batas Landas Kontinen Indonesia menjadi maksimum. Kriteria berdasarkan aspek geologi tersebut, telah diterapkan pada daerah selatan Sumbawa, yang menghasilkan batas Landas Kontinen Indonesia menjadi kurang dari 200 mil laut. Keadaan ini membuat upaya dalam menarik Landas Kontinen tambahan tidak dapat dilakukan. Sehingga, sebaiknya penerapan kriteria berdasarkan aspek geologi pada daerah selatan Sumbawa tidak digunakan.
iv
ABSTRACT
Continental Shelf is seafloor region outside the Teritorial Sea region where a coastal state has sovereignty rights to exploit natural resources which is in it. Therefore, rule of law about Continental Shelf region which can be pulled exceeds distance 200 nautical miles, would strongly supports a coastal state, including Indonesia to utilize all the natural resources. One of criterions to determine the Continental Shelf boundary is based on geological aspect, line which thickness comparison of the sediment with horizontal distance from Foot Of Slope (FOS) which has 1% in value. This geological aspect is expected to be a maximum Indonesian Continental Shelf boundary. Criterion that based on the geology aspect, has been applied at south of Sumbawa, that yields Indonesian Continental Shelf boundary to become less than 200 sea miles. This situation makes effort to drawn Additional Continental Shelf cannot be done. So, it would be better not to apply the criterion that based on geological aspect at the southern Sumbawa.
v
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………........................ ................................ i LEMBAR PENGHARGAAN ............................................................................... ii ABSTRAK ……………………………………………………….......................... iv ABSTRACT …………………………………..... ................................................... v DAFTAR ISI ……………………………………...……....................................... vi DAFTAR GAMBAR ………………………………… .......................................... viii DAFTAR TABEL ………………………………………… ................................... x DAFTAR ISTILAH ................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………….………………................... 1 1.2 Tujuan ………..…………………………..………………………..................... 3 1.3 Ruang lingkup …………………………………………….…............................ 3 1.4 Metodologi Penelitian ……………………………………………..................... 3 1.5 Sistematika Pembahasan ...…………………………………….......................... 5
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Arti Penting Penentuan Landas Kontinen …………………………................. 6 2. 2 Landas Kontinen Dalam Perspektif Hukum Internasional ................................ 7 2. 2. 1 Landas Kontinen Berdasarkan UNCLOS 1958 .................…….......... 7 2. 2. 2 Landas Kontinen Berdasarkan UNCLOS 1982 ................................... 9 2. 3 Landas Kontinen Dalam Perspektif Geologi ..................................................... 12 2. 3. 1 Teori Tektonik Lempeng ...................................................................... 14 2. 3. 2 Terminologi Geologis Batas Landas Kontinen .................................... 17 2. 3. 3 Jenis Landas Kontinen ………………………...................................... 20 2. 4 Batuan Sedimen ……. ………………...………….............................………... 21 2. 4. 1 Karakteristik Sedimen ……...............................................…................ 22 2. 4. 2 Sifat Sedimen …......………………….................................................. 24 2. 4. 3 Transportasi Sedimen (Sediment Transport) ........................................ 25
vi
2. 5 Survey Seismik Laut .. ………………...…………............................................ 28 2. 5. 1 Metode Survey Seismik …................................................…………… 29 2. 5. 2 Pengolahan Data Seismik……………………………………………... 31 2. 5. 3 Seismik Stratigrafi …..……................................................................... 34 2. 5. 4 Peralatan Survey Seismik ..................................................…………… 36
BAB III IMPLEMENTASI ASPEK GEOLOGIS DALAM PENENTUAN BATAS LANDAS KONTINEN 3. 1 Klasifikasi Teknis Batas Landas Kontinen ...…………...…………………….. 37 3. 2 Kriteria Penarikan Batas Landas Kontinen Lebih Dari 200 M ...……………... 39 3. 3 Foot Of Slope (FOS) .......................................................................................... 40 3. 4 Penerapan Aspek Geologis Dalam Penentuan Batas Terluar Landas Kontinen ................................................................................................ 42 3. 4. 1 Sumber Data Ketebalan Sedimen ..........................................................43 3. 4. 2 Penentuan Koordinat Pembatas Penarikan Garis Batas 1% ................. 44 3. 4. 3 Pembuatan Profil Ketebalan Sedimen ................................................... 44 3. 4. 4 Penentuan Batas Terluar Landas Kontinen Berdasarkan Aspek Geologi ....................................................................................... 47
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Posisi Foot Of Slope (FOS) ...............…………………….…………... 49 4.2 Analisis Penarikan Garis Batas 1% Ketebalan Sedimen .................……………50 4. 3 Analisis Pemilihan Jenis Garis Batas Landas Kontinen ....…………………… 52 4. 4 Analisis Aspek Geologis Daerah Survey ...........................…………………… 53 4. 5 Analisis Data Ketebalan Sedimen Global …………...………………………... 55 4. 6 Analisis Hasil Penelitian Terhadap Desktop Study ........................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan ……………………………………...……………….…………… 57 5. 2 Saran ……………………………………………....………...………………… 58
vii
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………................. 59 LAMPIRAN ……………………………………………………………................ 61
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Alur Metodologi Penelitian .................................................... 4 Gambar 2.1 Landas Kontinen Berdasarkan UNCLOS 1958 .................................... 8 Gambar 2.2 Satu Persen Ketebalan Batu Endapan ................................................... 9 Gambar 2.3 Kombinasi Faktor Pembatas Landas Kontinen Lebih Dari 200 M .................................................................................. 10 Gambar 2.4 Prinsip Penetapan Landas Kontinen Berdasarkan UNCLOS 1982 ...................................................................................... 11 Gambar 2.5 Landas Kontinen Tipe Pasifik ............................................................... 13 Gambar 2.6 Landas Kontinen Tipe Atlantik ............................................................. 13 Gambar 2.7 Pembagian Bumi Menurut Teori Tektonik Lempeng ........................... 14 Gambar 2.8 Konvergensi: (a) Benua-Samudera, (b) Samudera-Samudera, (c) Benua-Benua ....................................................................................15 Gambar 2.9 Divergensi: (a) Samudera, (b) Benua .................................................... 16 Gambar 2.10 Transformasi ........................................................................................17 Gambar 2.11 Daerah Batas Antara Kerak/Lempeng Lautan Dengan Kontinen .................................................................................. 17 Gambar 2.12 Beberapa Bagian Dari Mandala Tepian Kontinen .............................. 18 Gambar 2.13 Bentuk Pulau ....................................................................................... 19 Gambar 2.14 Jenis Sedimen ...................................................................................... 23 Gambar 2.15 Transportasi Sedimen .......................................................................... 25 Gambar 2.16 Cara Pergerakan Sedimen ................................................................... 27 Gambar 2.17 Penampang Seismik ............................................................................ 28 Gambar 2.18 Metode Seismik Pantul ........................................................................29 Gambar 2.19 Metode Seismik Bias ........................................................................... 30 Gambar 2.20 Skema Pengolahan Data Seismik ........................................................ 32 Gambar 2. 21 Stacking .............................................................................................. 34 Gambar 2. 22 Penampang Seismik Sebelum dan Setelah Migrasi ........................... 34 Gambar 2. 23 Air Gun ............................................................................................... 36 Gambar 2.24 Streamer .............................................................................................. 36 Gambar 3.1 Lokasi Survey Landas Kontinen ........................................................... 38 ix
Gambar 3.2 Foot Of Slope ........................................................................................ 40 Gambar 3.3 Skema Pengolahan Data ........................................................................ 42 Gambar 3.4 Data Global Ketebalan Sedimen ........................................................... 43 Gambar 3.5 Profil Ketebalan Sedimen Daerah Survey ............................................. 43 Gambar 4.1 Posisi FOS Terhadap Garis Batas 200 M .............................................. 50 Gambar 4.2 Perbandingan Landas Kontinen 1% dan 60 M ..................................... 52 Gambar 4.3 Perbandingan Pemilihan Batas Landas Kontinen ................................. 53 Gambar 4.4 Pergerakan Tektonik Benua Australia dan Sekitarnya .......................... 54 Gambar 4.5 Perbandingan Posisi FOS ...................................................................... 56
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skala Wentworth ....................................................................................... 23 Tabel 3.1 Titik-Titik Foot Of Slope (FOS) ............................................................... 41 Tabel 3.2 Koordinat FOS dan Koordinat Pembatas (UTM) ..................................... 44 Tabel 3.3 Nilai Ketebalan Sedimen Perpanjangan FOS-1 ........................................ 45 Tabel 3.4 Nilai dy/dx Pada Perpanjangan Titik FOS-1 .............................................48 Tabel 3.5 Ketebalan Sedimen 1% Tiap Titik FOS .................................................... 48 Tabel 4.1 Jarak Titik Pangkal Dengan Pasangan FOS-nya .......................................49 Tabel 4.2 Koordinat Titik Dengan Ketebalan Sedimen 1% ...................................... 51 Tabel 4.3 Jarak Horisontal Titik FOS Dengan Ketebalan Sedimen 1% ................... 51
xi
DAFTAR ISTILAH
Akrasi : penambahan satu bagian pada bagian yang lain.
Basaltik : batuan yang terjadi karena pembekuan dipermukaan bumi yang merupakan aliran lava atau bongkah, berwarna hitam. Digunakan sebagai bahan agregat dan pondasi bangunan.
Fasies : jasad batuan sedimen yang dibedakan dari jasad batuan yang lain berdasarkan bentuk geometri, geologi, struktur sedimen, pola arus kuno dan fosil.
Granitik : batuan terobosan yang bersifat asam, berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang (keabuan, kecoklatan dan kemerahan), terjadi sebagai hasil pembekuan magma dibawah permukaan bumi dengan temperatur yang stabil. Digunakan untuk bahan baku pembuatan tegel, batu hias, dll.
Lempeng Tektonik : segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di bawahnya. Hal ini menyebabkan lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain. Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak berjalan secara perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu berjalan
tersentak-sentak.
Pergerakan
inilah
yang
menyebabkan terjadinya gempa bumi.
NMO (Normal Move Out) : variasi pada waktu datangnya pemantulan dengan jarak offset antara sumber dan penerima.
Sesar : retakan pada batuan yang menunjukan adanya pergerakan relatif.
xii
Shear Zone : zona yang terbentuk karena adanya tekanan yang memiliki pola karakteristik sejajar dan arah yang jelas, bidang yang rata dan lurus serta tertutup.
Signal to Noise Ratio : keadaan saat sinyal gelombang seismik yang diperlukan lebih dominan dibandingkan dengan gangguan (noise) yang mempengaruhi penjalaran gelombang tersebut.
Trace : jejak rekaman data seismik.
Wavelet : gelombang dengan durasi waktu yang pendek yang dihasilkan oleh suatu impuls.
Zona Subduksi : zona yang terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng
benua,
dan
menelusup/menunjam
lempeng
samudra
tersebut
ke bawah lempeng benua tersebut ke
dalam astenosfer.
xiii