ASPEK FORENSIK PATOLOGIS ASFIKSIA handayani dwi utami Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK UII Jl Kaliurang KM 14,5 Besi Sleman
[email protected]
DEFINISI Absence of pulsation Kumpulan keadaan akibat gangguan pertukaran udara pernafasan (Idries, 1997 cit. idries 2008) Suatu keadaan akibat terganggunya pertukaran udara alveoli paru dengan darah dalam kapiler paru shg kebutuhan oksigen tubuh tidak terpenuhi dan karbondioksida yang tertimbun dalam darah tidak dapat dikeluarkan. (Knight, 1996)
DEFINISI
Kematian akibat gangguan pertukaran udara pernafasan sehingga di dalam darah dan jaringan terjadi kekurangan oksigen dan kelebihan karbondioksida secara bersamaan. (Widagdo, 2000)
ASPHYXIA : WHERE’S THE OXYGEN Normal air contains approximately 21% O2 Jika % drop to 10-15 % koordinasi pernafasan menurun Jika dibawah 10% hilang kesadaran Jika hanya sekitar 8% kematian
ASFIKSIA Interupsi suplai oksigen pada setiap fase di dalam tubuh dapat menyebabkan asfiksia seperti pada : Sufokasi Strangulasi Drowning (terbenam dan tenggelam) Inhalasi bahan kimia toksik
PATOFISIOLOGI Obstruksi sal nafas--Ggn pertukaran udara pernafasan—oksigen gagal masuk sirkulasi darah Ketidakmampuan darah mengangkut oksigen Ketidakmampuan jaringan untuk mengambil dan mempergunakan oksigen dari darah. Henti sirkulasi---mencetuskan kondisi oksigen <<< disertai karbondioksida >>>
ETIOLOGI Karena sebab alamiah : penyakit paru, penyakit jantung Didukung gamb px patologi anatomi Asfiksia patologik 2. Karena trauma mekanik (pembekapan, penyumbatan, pencekikan, penjeratan dan penggantungan) 3. Asfiksia karena tenggelam 4. Asfiksia karena racun 1.
FASE ASFIKSIA Fase dispnea 2. Fase konvulsi 3. Fase apnea 4. Fase akhir Masa dari onset sampai terjadi kematian berkisar 4-5 menit dimana fase 1 dan 2 berlangsung kira-kira 3-4 menit tergantung dari penghalangan oksigen bila tidak 100% maka waktu kematian akan lebih lama dan tanda asfiksia akan lebih jelas. 1.
TANDA ASFIKSIA Sianosis pada mukosa bibir,jaringan dibawah kuku ujung jari-jari Kongesti organ organ dalam terutama paru dan vena-vena sistemik Perdarahan berbintik (tardieu’s spots) pada jaringan longgar Buih halus pada hidung dan mulut yang sering bercampur darah
TANDA KASUS ASFIKSIA SPESIFIK Pembekapan : tanda kekerasan tumpul sekitar hidung dan mulut kecuali jika menggunakan alat bekap lunak seperti bantal tanda kekerasan sulit dijumpai Penyumbatan : ditemukan benda asing di sal nafas atas epligottis (gagging) bawah epiglottis (choking) selain tanda kekerasan tumpul sekitar mulut korban Penjeratan : luka lecet tekan mendatar melingkari leher dan sering menggambarkan bentuk alat penjerat.
SUFOKASI Dapat terjadi jika seseorang tidak mendapat oksigen scr sufficient ( dalam space yang sempit atau the air quality is poor) Biasanya kecelakaan/accidental Terkunci di kulkas, atau di ruang yang sempit
SMOTHERING In smothering the obstructing material is outside the mouth or throat Some external device prevents air from entering the nose or mouth Pembekapan Pake kantong plastik/bantal/sprei/tangan pelaku Bisa accidental Different with the choking
CHOKING SENSATIONS An obstruction occurs within the airways Bisa natural, accidental maupun homicidal Natural : infeksi akut dan inflamasi pada epiglotis—epiglotitis terjadi pembengkakan shg menyumbat airway--difteri Tx tracheostomy Terbanyak karena kecelakaan
CHOKING SENSATIONS Keselek makanan/tulang/koyor Nelan uang atau kelereng atau permen Manifestasi klinis spt heart attack/ coronary When the airway is obstructed the victim can’t breathe, the oxygen level in her blood drops dramatically and she collapses and dies
ASFIKSIA MEKANIK Terjebak diantara dua objek yang berat misal ketindih lemari atau keruntuhan tembok saat gempa Terbelit ular boa atau ular phyton atau anaconda
SUFFOCATING GASES Oksigen dibawah 15% menyebabkan : Letargi Konfusi Disorientasi Ultimately coma death
GAS Karbon dioksida Methane Non toksik dan odorless Pada pemeriksaan otopsi jika gas methane maka akan didapatkan kadar metana yang tinggi dalam darah, namun hati2 dengan keracunan karbondioksida karena normal karbon dioksida akan meningkat saat kematian
HANDS ON : MANUAL STANGULATION Kontusi/ memar : sesuai bentuk objek yang menekan Abrasi/lecet : lecet tekan bentuk bulan sabit Injury to the neck : # cornu cartilago thyroid dan os hyoid Chokehold : bar arm hold-fore arm Carotid hold ; menekan karotid dex et sin
MENGGUNAKAN IKATAN Jika tali dari bahan lunak seperti handuk atau sprei mungkin tidak menimbulkan jejas Namun jika menggunakan tali, kabel listrik maka akan menimbulkan jejak di leher Jejak ini bahkan mungkin akan terhindar dari pembusukan untuk bberapa lama karena pemb darah di daerah jejas sudah rusak shg bacteri tidak berada di pemb darah disekitar jejas
HANGING Neck markings : tergantung alat, ketinggian dan lamanya menggantung Furrow pattern : bentuk V atau mendatar Facial changes : petechial hemorrhages Lividity : legs -forearms and hands Drug or alcohol
BREATHING DEADLY AIR Karbon monoksida Sianida Kombinasi hidrogen sulfida-CO-metana
KARBON MONOKSIDA Bunuh diri di dalam mobil yang diparkir digarasi dalam keadaan mesin menyala Tasteless-odorless-colorless-undetectable Membunuh orang2 yang terjebak dalam kebakaran daripada luka bakar itu sendiri Outopsi findings : bright red color livor mortis
KARBON MONOKSIDA Normal level 1-3% tapi bisa sampai 7-10% (pada perokok) 10-20% pusing, koordinasi dan konsentrasi menurun 30-40% pusing , nausea, vomitus, letargi 40-60% disorientasi >60% slip into coma and die
OTOPSI Pada pembukaan leher ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan ikat dapat disertai patah tulang rawan krikoid, hyoid dan tiroid Pencekikan (manual strangulation) ; luka lecet tekan bentuk bulan sabit akibat tekanan kuku, dan hematom sesuai bentuk jari Pembukaan leher ditemukan patah tulang rawan hyoid, tiroid, udem dan bintik perdarahan pada jaringan ikat longgar
PEMERIKSAAN JENAZAH Penggantungan (hanging) ditemukan lecet tekan bentuk jejas jerat berjalan serong melingkari leher Px dalam : dasar lidah terangkat ke depan dan udem---lidah terjulur keluar, patah tulg rawan hyoid dan tiroid dan hematom pd otot leher Tenggelam : air tawar : hemodilusi dan hemolisis eritrosit---kalium plasma meningkat Tes diatome : untuk menentukan lokasi dan mati karena tenggelam Air asin : udem paru, hemokonsentrasi, hipovolemi dan peningkatan konsentrasi mg darah dan na plasma
CARA KEMATIAN Bunuh diri (suicide) Pembunuhan (homicide) Kecelakaan/ accidental
faktor
pembunuhan
Bunuh diri
kecelakaan
TKP lokasi
Variasi,
tersembunyi
tersembunyi
kondisi
Tidak teratur
teratur
Teratur, terdapat benda2 pornografi/alat bantu seksual
pakaian
variasi
Rapi dan baik
Telanjang/mema kai pakaian lawan jenis
alat
Dari si pelaku
Dari alat yg tersedia ditempat
Yg tidak menyakitkan
surat
Tidak ada
Kadang ada
Tidak ada
kamar
Jika terkunci dikunci dari luar
Terkunci dari dalam
Terkunci dari dalam
simpul
mati
hidup
hidup
lilitan
sekali
Sering berulang kali
Sering berulang kali, kadang dilapisi kain
arah
mendatar
V, serong ke atas
V, serong keatas
Jarak dg tumpuan
dekat
jauh
variabel
Luka lain
Luka perlawanan,luka mematikan sekitar daerah vital,
Luka percobaan
Tidak ada
Jarak dengan lantai
jauh
Dekat kadang masih nempel
dekat
KOMPARASI Tanatologi umum
penggantungan
Mata menonjol
Pembusukan Tingkat lanjut
Penampang jerat besar, tgantung dlam wkt lama
Lidah menjulur
idem
idem
Lebam jenazah
Muncul 30, menetap lbh 8 jam-24 jam
Lebam pada ujung anggota gerak jika tergantung dlm wkt lama
Tanda intra vital
Tidak ada
Ada kecuali untuk yg digantung stlh mati
ALAT JERAT
BUNUH DIRI DAN DIBUNUH
SIANOSIS DAN TARDIEU SPOT
SIANOSIS
DAN LECET TEKAN
SIANIDA •
•
Sumber : CN merupakan racun toksik; garam CN dipakai dalam proses pengerasan baja, penyepuhan emas, fotografi dan untuk pupuk penyubur. Tanda dan gejala : keracunan akut menyebabkan gagal nafas; keracunan kronik pucat dan dapat menyebabkan goiter dan hipotiroid
SIANIDA • •
• •
•
Peracunan dan keracunan hampir sama banyak Cara masuk oral : garam CN (onset cepat) : fotografi, penyepuhan logam, pewarnaan Amigdalin (lambat) : singkong, ubi, biji apel Dosis letal : HCN anhidrat 50 mg, alkali sianida 150-200mg Ciri khas : lebam jenazah merah terang, mukosa lambung merah coklat
SIANIDA Pemeriksaan ked forensik : bau amandel, sianosis pada wajah dan bibir, busa keluar dari mulut, lebam mayat berwarna merah terang karena darah vena kaya akan oksi-Hb, terdapat cyanmet-Hb. Pada korban menelan garam alkali sianida, ditemukan kelainan pada mukosa lambung berupa korosi.
PX LAB Konsentrasi tertinggi pada limpa kemudian darah dan hati iNgat ada pembentukan sianida post mortem dan menghilangnya sianida posmortem karena evaporasi, pembentukan tiosianat, amonium formiat, polimerisasi dst maka sebaiknya sampel ditambah NaF 1%
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGIS SIANIDA Reaksi biru Berlin Tes asam pikrat Modifikasi mikrodifusi Guignard test
DROWNING Saat tenggelam paru-paru terisi air-aspirasi air dalam parenkim dan alveoli Membuat paru kehilangan kemampuan untuk transfer oksigen ke pembuluh darah Batuk akan memicu refleks inhalasi sehingga air tambah masuk kedalam paru
IDENTIFY DROWNING Namun pulmonary edema bukan tanda patognomonis tenggelam karena bisa disebabkan oleh peny lain spt heart failure, overdosis obat, serangan jantung, 15% drowning adalah dry drownings- the intake of water into throat causes laryngeal spasmeconstricting /closing-shutdown the passage of air into lungs-asphyxia This spasm prevents water from entering the lungs so the lungs are dry at autopsy
IDENTIFY DROWNINGS Perdarahan/ hemorrhaging/bleeding- coz of a great deal of pressure trauma to the sinuses and the lungs Souvenirs from the water : plants, rocks, stones, sands Tiny invaders in the bone marrow- diatomaesilica dlm dind sel- resisten degradasi