ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA (STUDI KASUS PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA DI WILAYAH KELURAHAN BINTARO JAKARTA SELATAN)
Oleh: Ashabul Yamin Ayil Jamil 108081000149
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA (STUDI KASUS PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA DI WILAYAH KELURAHAN BINTARO JAKARTA SELATAN)
Oleh: Ashabul Yamin Ayil Jamil 108081000149
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae) Data Pribadi Nama lengkap
: Ashabul Yamin Ayil Jamil
Panggilan
: Yamin
Tempat&tanggal lahir
: Jakarta, 16 Januari 1990
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Mawar II Rt 005/013 No.06 Kel.Bintaro-Kec.Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan
No Telfon
: 089666990036 / 021-73882381
Status
: Single
Email
:
[email protected] Yamien
[email protected]
Pendidikan Formal 2008 – 2014
: Program Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2005 – 2008
: Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta (IPS)
2002 – 2005
: SMPN 178 Jakarta
1996 – 2002
: SDN 09 Pagi
1995 – 1996
: TK Al-Husna
Pendidikan Informal
Seminar-seminar Language English Center (LEC)
Pengalaman Organisasi 1. Koordinator Departemen Seni dan Budaya BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011.
vii
2. Koordinator Ta’aruf Divisi Perlengkapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011. 3. Koordinator Karang Taruna RT 005/013 periode 2013 – sekarang. 4. Ketua Karang Taruna Rt 001/001Kel. Rempoa periode 2011/2012. 5. Anggota Sepak Bola Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta. 6. Anggota Pramuka SMPN 178 Jakarta. 7. Anggota Pramuka SDN 09.
Pengalaman Bekerja Magang/KKN Sebagai Crew disebuah Perusahaan PT Kynia selama 1 Bulan bertempat di Bintaro jakarta Selatan. Magang sebagai SPB Animator Nitros disebuah Perusahaan Bintang 7 (Kalbe) selama 2 Minggu (event Grand Opening) bertempat di jakarta Selatan. Magang sebagai CS disebuah Perusahaan Q Billyard (senayan city) selama 6 Bulan. jakarta Selatan. Bekerja di PT Circle K Utama Indonesia sebagai CSR Periode 23 Maret 2012 – 28 Juni 2012. Magang sebagai SPB Extra Joss Blend disebuah Perusahaan Bintang 7 (Kalbe) selama 1 Minggu (event Grand Opening) bertempat di jakarta Timur.
Keahlian Komputer
: Microsoft Office (Word, Excel, Power Point)
Olahraga
: Sepak Bola, Futsal, Badminton, Renang
Jakarta,
Maret 2015
(Ashabul Yamin Ayil Jamil)
viii
ABSTRACT
The Title of this research: Analysis of Factors Affecting Consumer Purchase Decision Making Motorcycles Honda (User Case Study Honda Motorcycles in South Jakarta area). The study aims to analyze the factors that affecting the purchase decisions of Honda motorcycles. The data used is primary data through questionnaires with sample number 105 respondents. Number of factors examined 35 factors, there are three factors that have a value of less than 0.5 so that the MSA was issued. Furthermore, the data were processed using factor analysis of 32 factors that can be analyzed further. Data processing is done by using SPSS version 21. The results showed formed new factors as many as 10 factors that effecting purchasing decisions the total contribution of 71.029% which consists of; favorite motorcycle contribution of 20.611%, excellence Honda of 9.191%, 7.377% by credit contributions, tribe spare a contribution of 7.005%, designation motorcycle Honda is a contribution of 6.157, the contribution rates of 5,163% pieces, service dealer contribution of 4,441%, the contribution of diversity Type 4.020%, Model Modern contribution of 3.910%, and efficient fuel contribution of 3,154%.
Keywords: product quality, price, brand image, purchasing decisions
ix
ABSTRAK
Judul Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda di Wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan). Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda. Data yang digunakan adalah data primer melalui pengisian kuesioner dengan jumlah sample 105 responden. Jumlah faktor yang diteliti sebanyak 35 faktor, terdapat 3 faktor yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 sehingga dikeluarkan. Selanjutnya data yang diolah menggunakan analisis faktor sebanyak 32 faktor yang dapat dianalisis lebih lanjut. Pengolahan Data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan terbentuk faktor baru sebanyak 10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dengan total kontribusi sebesar 71.029 % yaitu terdiri dari; motor favorit memberikan kontribusi sebesar 20.611 %, keunggulan Honda memberikan sebesar 9.191%, secara kredit kontribusi 7.377 %, suku cadang kontribusi sebesar 7.005 % sebutan motor adalah Honda kontribusi sebesar 6.157%, potongan harga konstribusi sebesar 5.163%, pelayanan dealer kontribusi sebesar 4.441 %, keragaman tipe kontribusi sebesar 4.020, model modern kontribusi 3.910 %, dan irit bahan bakar kontribusi sebesar 3.154%.
Kata Kunci: kualitas produk, harga, citra merek, keputusan pembelian
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya guna memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi ini adalah “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Tentunya keberhasilan penyusunan skripsi ini tak lepas dari adanya orangorang yang selalu siap membantu dan terus memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda tercinta Nur Kholiq dan Ibunda tercinta Mutmainah, terima kasih atas doa dan kasih sayang serta kesabarannya selama ini telah merawat dan mendidik anakmu tanpa lelah dan tanpa pamrih. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada Ibu dan Ayah tercinta. Aamiin. 2. Bapak Yahya Hamja,Dr.,MM dosen pembimbing I dan Bapak Ade Suherlan,MM.,MBA selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan FEB, Ibu Leis Suzanawaty, SE.,M.Si selaku Wadek I FEB, Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Wadek II FEB, dan Bapak Herni Ali HT, SE., MM selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Muniaty Aisyah, Ir., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen, Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen dan Bapak Heryanto, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya. 5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan ilmu, semoga amal baktinya dijadikan amalan sholeh. Aamiin. 6. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Ibu Siska, Pak Ismet, Pak Sofyan, Pak Alfred yang telah membantu penulis dalam mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain. 7. Kakak dan adik saya Isfakhi, Khusna, Jannah, Anaf, dan Auliya, saudaraku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis. Semoga bisa mencapai cita-cita yang diinginkan, serta Mba Andjani yang telah membantu saya dalam memberikan dukungan dan bantuannya. 8. Keluarga besar penulis yang senantiasa menanti kelulusan saya, terima kasih atas do’a, semangat dan motivasi yang selalu diberikan. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 9. Sahabatku Nur Padilah, Ahmad Sofyan, Doris Saparudin, Khairul Tamami, Kiki Afiat. Sahabat rumah Rhido, Adi, Luky, Agung, Nizar. yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, serta selalu ada dalam keadaan susah dan senang. Semoga persahabatan kita tidak akan pernah ada akhir. Aamiin. 10. Teman-teman seperjuangan Manajemen D 2008, M. Anisil Fuad, Rivai Ahsani, Ade Muhtadin, Firly Basuni, Ervan Fauzi, Rizky Astreanto, Maulana Putra, Septian, M. Arya Agung, Hasan Arrafi, Chairul Irfani, M. Rayhan, Nurdin Rohendi, Ali Fasihi, Permana Sukma, Inggrit, Dian, Levyta, Novita. Tanpa mengurangi rasa persahabatan penulis tidak bisa menyebutkan satu per satu, semoga ukhuwah kita tetap terjaga.
xii
11. Teman-teman Manajemen Pemasaran angkatan 2008, semoga kita bisa menjadi ahli pemasaran yang handal dan tangguh, terlebih penting lagi semoga ilmu kita bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain. 12. Teman-teman Anggota BEM, baik BEM Fakultas maupun BEM Jurusan, terima kasih atas kerjasama dan persahabatannya. 13. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga bantuan yang telah diberikan baik berupa moril maupun materil menjadi amal ibadah yang selalu berlipat ganda pahalanya. Aamiin yaa robbal’alamiin. Atas segala kontribusinya, penulis mendoakan semoga mendapat balasan dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, akan tetapi semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Jakarta, Maret 2015 Penulis
(Ashabul Yamin Ayil Jamil)
xiii
DAFTAR ISI
CAVER COVER Dalam HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. ...................................................
iii
PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF. .......................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI. .....................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH . .........................
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP. .............................................................................
vii
ABSTRACT ............................................................................................................
ix
ABSTRAK . ..........................................................................................................
x
KATA PENGANTAR. .........................................................................................
xi
DAFTAR ISI. ........................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL. ................................................................................................
xviii
DAFTAR GAMBAR. ...........................................................................................
xxi
DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................
xxii
BAB. I. PENDAHULUAN. ................................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian. ..................................................................
1
B. Perumusan Masalah. ...........................................................................
9
C. Pembatasan Masalah. ..........................................................................
9
D. Tujuan dan Manfaat. ...........................................................................
9
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
11
A. Teori yang Berkenaan dengan Vaiabel. ..............................................
11
xiv
1. Pengertian Pemasaran . .................................................................
11
2. Keputusan Pembelian . ..................................................................
14
1. Tahap Proses Pembelian. ..........................................................
14
2. Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian. ..................
17
3. Kualitas Produk. ............................................................................
19
a. Pengertian Produk. ....................................................................
19
b. Pengertian Kualitas Produk. .....................................................
25
c. Dimensi Kualitas Produk. .........................................................
25
4. Harga . ...........................................................................................
28
a. Pengertian Harga. .....................................................................
28
b. Pedoman dalam Memilih Metode Penentuan Harga yang Tepat 31 c. Situasi Penetapan Harga . .........................................................
32
d. Tujuan Penetapan Harga. ..........................................................
33
5. Citra Merek. ...................................................................................
35
a. Pengertian Citra Merek. ............................................................ . 35 b. Pengertian Merek. .....................................................................
36
c. Manfaat merek. .........................................................................
41
d. Pengertian Brand Image. ..........................................................
42
e. Pengukur Citra Merek (Brand Image). .....................................
42
B. Penelitian Terdahulu. .........................................................................
44
C. Kerangka Pemikiran . .........................................................................
45
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN…. .................................................
47
A. Ruang Lingkup Penelitian. ..................................................................
47
xv
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel . ..........................................
47
1. Populasi . .......................................................................................
47
2. Sampel . .........................................................................................
47
C. Metode Pengumpulan Data. ................................................................
48
D. Metode Analisis Data. .........................................................................
49
1. Uji Instrumen Data. .......................................................................
50
a. Uji Validitas.. ............................................................................
49
b. Uji Reliabilitas . ........................................................................
50
2. Analisis Faktor...............................................................................
51
E. Operasional Variabel Penelitian. .........................................................
52
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ...................................................
56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. .......................................
56
1. Sejarah Sepeda Motor Honda. .......................................................
56
2. Perkembangan Sepeda Motor Honda di Indonesia . .....................
62
B. Analisis dan Pembahasan . ..................................................................
67
1. Temuan dan pembahasan . ............................................................
67
a. Analisis Deskriptif . .................................................................
67
b. Uji Kualitas Data. .....................................................................
87
1) Hasil Uji Validitas. ...........................................................
87
2) Hasil Uji Reliabilitas.........................................................
91
c. Pembahasan Analisis Faktor. ...................................................
92
2. Analisis dan Interpretasi. ...............................................................
xvi
124
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN. ...........................................................
128
A. Kesimpulan. .........................................................................................
128
B. Saran. ....................................................................................................
129
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................
132
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu . ........................................................................
44
Tabel 3.1 Skala Likert . ......................................................................................
51
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian . .......................................................
53
Tabel 4.1. Identifikasi Responden . ....................................................................
67
Tabel 4.2 Keragaman Tipe (X12) ......................................................................
69
Tabel 4.3 Mesin Kuat dan Handal (X14) . .........................................................
69
Tabel 4.4 Spesifikasi Peralatan (X15) . .............................................................
70
Tabel 4.5 Suku Cadang Asli (X16). ...................................................................
70
Tabel 4.6 Baik dan Tahan Lama (X17). .............................................................
71
Tabel 4.7 Irit Bahan Bakar (X18). .......................................................................
72
Tabel 4.8 Pelayanan Dealer (X19). .......................................................................
72
Tabel 4.9 Layanan Garansi (X10). ........................................................................
73
Tabel 4.10 Design Bagus (X111). .........................................................................
74
Tabel 4.11 Model Sepeda Motor (X112). .............................................................
74
Tabel 4.12 Paling Mengena di Hati (X113) . .......................................................
75
Tabel 4.13 Membeli Motor berarti Honda (X114) ...............................................
75
Tabel 4.14 Sesuai Kemampuan (X22) . ...............................................................
76
Tabel 4.15 Harga Jual Kembali (X23) . ................................................................
76
Tabel 4.15. Potongan Harga (X24) . .....................................................................
77
Tabel 4.17 Even Harga dan Hadiah (X25) . .........................................................
78
Tabel 4.18 Dapat Tunai (X26) . ............................................................................
78
xviii
Tabel 4.19 Membeli Secara Kredit (X27) . ...........................................................
79
Tabel 4.20 Syarat Kredit Mudah ( X28) . .............................................................
80
Tabel 4.21 Proses Kredit Cepat (X29) . ................................................................
80
Tabel 4.22 Mudah Dikenali (X31) . ......................................................................
81
Tabel 4.23 Familiar dengan Konsumen (X32) . ....................................................
82
Tabel 4.24 Model Mengikuti Perkembangan Zaman (X33) . ..............................
82
Tabel 4.25 Banyak Pilihan Model (X34) . ............................................................
83
Tabel 4.26 Mesin Handal (X35) ...........................................................................
84
Tabel 4.27 Sesuai Kebutuhan (X36) . ...................................................................
84
Tabel 4.28 Merek Terkenal (X37) . ......................................................................
85
Tabel 4.29 Motor dengan Sebutan Honda (X38) . ................................................
86
Tabel 4.30 Suara Mesin Halus (X39) . ..................................................................
86
Tabel 4.31 Nyaman Digunakan (X310) . ..............................................................
87
Tabel 4.32 Kesediaan Suku Cadang (X311) . .......................................................
88
Tabel 4.33 Memiliki Bengkel Terbesar (X312) . ..................................................
88
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas ..............................................................................
89
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas . ........................................................................
91
Tabel 4.7. KMO and Bartlett's Test . ....................................................................
93
Tabel 4.8. Nilai MSA Anti Image Correlation 1 . ................................................
94
Tabel 4.9. KMO and Bartlett's Test . ....................................................................
95
Tabel 4.10. Nilai MSA Anti Image Correlation 2 . ..............................................
96
Tabel 4.11. KMO and Bartlett's Test . ..................................................................
97
Tabel 4.12. Nilai MSA Anti Image Correlation 3 . ..............................................
98
xix
Tabel 4.13. KMO and Bartlett's Test . ..................................................................
99
Tabel 4.13. Nilai MSA Anti Image Correlation 4 . ..............................................
100
Tabel 4.14. Communalities . .................................................................................
102
Tabel 4.15. Total Variance Explained . ................................................................
108
Tabel 4.16. Component Matrix .............................................................................
114
Tabel 4.17. Rotated Component Matrix . ..............................................................
117
Tabel 4.18. Rotated Component Matrix . ..............................................................
118
Tabel 4.19. Faktor Baru yang Terbentuk . ............................................................
122
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model lima tahap proses pembelian . ..............................................
15
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran . ......................................................................
46
Gambar 4.1 Jenis Transmisi Motor Honda . ........................................................
64
Gambar 4.2 Motor Honda 1947-1981 . ...............................................................
65
Gambar 4.3 Sepeda Motor Honda di Indonesia ..................................................
66
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian. .......................................................................
135
Lampiran 2 : Hasil Analisis Descriptives . ............................................................
140
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas . .........................................................................
150
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas . ......................................................................
153
Lampiran 5 : Hasil Analisis Faktor . .....................................................................
156
Lampiran 6 : Hasil Try Out . .................................................................................
165
xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pada masa ini perkembangan akan permintaan kendaraan bermotor semakin bertambah, terutama di kota-kota besar yang memang bukan hal yang ladzim lagi bagi setiap orang memiliki suatu kendaraan baik pria maupun wanita, muda maupun tua, semua kendaraan tersebut biasa digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kendaran bermotor sendiri sekarang semakin mudah kita jumpai, baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya banyak dealer yang menawarkan berbagai jenis kendaraan bermotor dengan berbagai jenis kendaraan bermotor yang masuk ke negeri kita ini, beberapa produk ternama yaitu HONDA, YAMAHA, KAWASAKI, SUZUKI dan lain-lain. Indonesia merupakan pasar yang bisa dibilang besar untuk memasarkan kendaraan bermotor dimana hampir setiap keluarga bahkan individu memiliki kendaraan bermotor untuk melakukan kegiatan aktivitasnya. Hal ini tentu saja suatu peluang bagi perusahaan kendaraan bermotor untuk berlomba-lomba mempromosikan produk kendaraan bermotor mereka kepada konsumen. Indonesia saat ini telah mampu menempatkan diri sebagai produsen sepeda motor terbesar ketiga dunia setelah Tiongkok dan India. Penjualan sepeda motor Indonesia pada 2013 telah mencapai angka sebesar 7,7 juta unit atau naik sekitar 9% jika dibandingkan dengan 2012 mencapai angka penjualan sebesar 7,1 juta
1
unit sepeda motor, (http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/04/08/227964 /indonesia-produsen-sepeda-motor-terbesar-ketiga-di-dunia). Saat ini dapat kita lihat banyak sepeda motor yang berada di jalan disetiap sudut negeri kita ini, bagi perusahaan ini adalah hal yang janjikan bagi mereka untuk terus mengembangkan perusahaan mereka, perusahaan kendaraan bermotor terus mengembangkan produk mereka, memberikan apa yang konsumen inginkan untuk dapat terus bisa memuaskan konsumen mereka. Perusahaan saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainya agar perusahaan tersebut bisa bertahan dan di sisi lain perusahaan juga harus mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, sehingga konsumen akan merasa terpuaskan. secara otomatis dengan banyaknya produsen maka akan semakin banyak pula persaingan. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang beredar di pasar. Salah satu cara yaitu perusahaan melebarkan sayapnya memperluas pasar untuk mendapatkan tempat di hati konsumen. Karena konsumen merupakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, bagi seorang pemasar harus dapat mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen, pemasar harus bisa menyusun strategi untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen, dimana kebutuhan konsumen akan bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan
2
zaman, sehingga para pemasar harus peka membaca setiap perubahan selera konsumennya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya. Pada
hakekatnya
konsumen
merupakan
faktor
penting
bagi
berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa, yang nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya. Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan- perusahaan agar mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Perusahaan sudah semestinya lebih terfokus pada konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan kepuasan pada konsumen maka akan dapat membangun kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan. Menurut konsep pemasaran, perusahaan yang bisa bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global adalah perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan keinginan pelanggan (Kotler, 2009:45). PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. 3
Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan
4
dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan
dan
kebutuhan
masyarakat
Indonesia.
(http://www.astra-
honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/http://www.astrahonda.com/index.php /sejarah-astra-honda-motor/). Tidak heran jika merek Honda telah menjadi “Top of Mind”
di
masyarakat Indonesia. Sudah bertahun-tahun Honda adalah pemimpin pasar yang tidak pernah tergeser dari posisinya di puncak sebagai produsen sepeda motor yang paling banyak menjual produknya, akan tetapi beberapa tahun belakangan ini posisi Honda tergeser oleh Yamaha yang semakin gencar melakukan periklanan dan mengeluarkan beberapa merek sepeda motor yang banyak diminati oleh masyarakat. Melihat posisinya yang sudah mulai terkejar oleh Yamaha maka Honda mulai melakukan pembenahan yang cukup signifikan. Pembenahan itu sendiri dapat dilihat oleh semakin gencarnya iklan Honda di berbagai media saat ini. Mempelajari kesuksesan pesaingnya Yamaha yang mampu membidik kalangan anak muda, maka Honda saat ini juga melakukan hal yang sama dengan lebih banyak membidik kalangan anak muda baik dari iklan maupun tampilan sepeda motor yang diproduksi. Untuk kegiatan promosi sendiri PT Astra Honda Motor (AHM) mengusung tema "One Heart" yang kini menjadi salah satu slogan perusahaan, sekaligus untuk memperkuat kampanye corporate brand image dan juga memperkenalkan nilai lebih
5
perusahaan yang tercermin pada produk dan teknologi. Pada kesempatan tersebut dijelaskan mengenai fase-fase kebersamaan perusahaan di dalam mewujudkan tujuan dan impian dalam kehidupan. Selain itu ada juga situasi yang menggambarkan keberadaan sebagai mitra sehari-hari dalam memenuhi kepentingan
konsumen.
Secara
keseluruhan,
konsep
ini
merupakan
penerjemahan dari filosofi yang ingin selalu satu hati dengan konsumen. One Heart merupakan corporate brand image yang ingin disosialisasikan oleh perusahaan dalam rangka memberi spirit baru bagi perusahaan dan konsumennya. Faktor harga merupakan faktor yang dianggap paling menarik bagi konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli suatu produk. Penetapan harga yang tepat dapat mempengaruhi jumlah produk yang mampu dijual perusahaan. Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Untuk faktor harga sendiri motor Honda mempunyai harga yang cukup bersaing dengan produsen lainnya. Meskipun dalam beberapa jenis motor Honda memiliki harga yang lebih tinggi dibanding para pesaingnya. Kualitas produk merupakan salah satu faktor penting, karena dengan kondisi sekarang ini produk yang berkualitas mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing. Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk senantiasa akan tertanam dibenak konsumen, karena konsumen bersedia membayar seumlah uang untuk membeli produk yang
6
berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan untuk membeli atau tidak. Produk berkualitas perlu adanya perencanaan, agar produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan produk yang dihasilkan mencerminkan hasil yang baik. Agar tercipta pula tujuan perusahaan yang dimana produk yang dihasilkan bisa diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidak tergantungan pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas, kenyamanan. Produk Honda dikenal sebagai motor yang irit, mesin yang bandel dan suku cadang yang awet. Akan tetapi dalam desain produk sendiri motor Honda kadang dianggap motor yang modelnya kuno dan kurang inovatif. Namun perusahaan melakukan inovasi untuk memenuhi keinginan dari konsumen, untuk dapat menarik minat konsumen membeli produk yang dianggapnya sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk dalam hal ini sepeda motor konsumen selain mempertimbangkan kualitas produk juga mempertimbangkan harga, dengan disesuaikan kualitas yang didapat dan kondisi keuangan yang dimiliki. Harga dapat mengkomumunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dang dipasarkan dengan baik atau dengan kualitas tinggi 7
dapat dijual dengan harga tinggi. Harga kendaraan bermotor roda merek Honda merupakan harga yang kompetetif dibanding dengan harga produk kendaraan bermotor merek lain. Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut lebih dari yang lain. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa citra merek dapat memberikan keyakinan bagi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk. Karena persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika persepsi kualitas konsumen negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi kualitas pelanggan positif, produk akan disukai, dengan beranggapan kualitas produk yang baik merupakan jaminan kepuasan dalam menggunakan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan persepsi kualitas yang baik akan menciptakan suatu image yang baik bagi suatu produk yang akan menimbulkan keputusan pembelian oleh konsumen. Citra merek adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian pada perusahaan Honda tentang, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda di Wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta selatan).
8
1. Identifikasi Masalah Konsumen sudah pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk dimana saat ini banyak bermunculan merek sepeda Motor sehingga konsumen sangat detail dalam memilih dan membandingkan kualitas produk Honda dengan produk merek lain. Persaingan harga juga kompetetif karena konsumen akan memilih harga yang murah dengan produk yang berkualitas. Merek sepeda motor Honda sudah sangat terkenal namun karena banyaknya produk merek lain menawarkan berbagai keunggulan maka dapat membuat konsumen berpaling ke merek lain.
2. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini
dilakukan pembatasan masalah mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu faktor; Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda, dengan studi kasus dilakukan pada pengguna sepeda motor Honda di wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta selatan.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk sepeda motor Honda?”
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan penelitian skripsi adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sepeda motor Honda. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan dan tujuan maka, manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelaraskan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliahan, mengembangkan pengetahuan penulis di bidang Pemasaran yang telah menjadi
ketertarikan
penulis,
meningkatkan
kompetensi
diri,
kecerdasan intelektual dan emosional. b. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukan. c. Bagi Universitas, hasil studi ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan Universitas selanjutnya di masa depan. d. Bagi Perusahaan, adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan saat ini maupun masa yang akan datang.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran Suatu perusahaan dalam mengelola kegiatannya diperlukan manajemen, misalnya digunakan pada saat merencanakan suatu aktivitas hingga penilaian out put yang ingin dicapai. Dalam melakukan kegiatan pemasaran juga sangat dibutuhkan manajemen, untuk itu perlu kiranya mengetahui pengertian dari manajemen. Pengertian manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Lee dalam (Swastha dan Sukotjo, 2002 : 82), “Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta
mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.” Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu: 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pengarahan 4. Pengkoordinasian 5. Pengawasan Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan. Secara keseluruhan dimaksudkan agar kegiatan
11
11
apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan untuk ditawarkan kepada konsumen. Pengertian Pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika definisi formalnya adalah, Kotler (2007 : 8), ”Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan
dan
mengelola
hubungan
pelanggan
dengan
cara
yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.” Sedangkan definisi yang dikemukakan oleh Stanton dalam (Swastha, 2002 : 178) adalah; ”Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan,
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.” Pengertian pemasaran menurut Kotler (2007 : 6) adalah, ”Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka perlukan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan saling bertukar produk dan layanan yang bernilai secara bebas dengan pihak lain.” Sedangkan definisi manajerial pemasaran sering disebut sebagai “seni untuk menjual produk”. Dari definisi para ahli tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula
12
pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan sudah dilakukan.
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia.
Dengan adanya perkembangan jaman kebutuhan
berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melakukan pertukaran dan transaksi jual beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar. Pasar secara tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para ahli ekonomi menggambarkan, “pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu misalnya, pasar perumahan atau bahan makanan” (Kotler, 2009:12). Pengertian Manajemen Pemasaran menurut William dalam (Alma, 2007:130) memberikan definisi, ”Marketing management is the planning, direction and control of the entire marketing activity of a firm or devision of a firm (Managemen marketing ialah merencanakan, pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan).” Sedangkan definisi Manajemen Pemasaran menurut Kotler (2007 : 6),
13
“Manajemen Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.” Dari definisi diatas menunjukkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu
proses,
dimana
menekankan
efektivitas
dan
efisiensi
yaitu
memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pemasaran menunjukkan dengan tepat segmen pasar yang dapat dilayani dengan sangat baik oleh perusahaan.
B. Keputusan Pembelian Pada dasarnya keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh motifmotif pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian hanya pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti bangga, sugesti, dan sebagainya.
Tetapi juga pembeli membeli secara rasional seperti harganya
(Daryanto, 2011:94).
1. Tahap Proses Pembelian Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara penuh semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, bahkan menyingkirkan produk. Periset pemasaran telah mengembangkan model tingkat keptusan pembelian
14
Gambar 2.1 Model lima tahap proses pembelian
Sumber: Kotler dan Keller (2008:235)
Untuk sampai pada tahap pembelian, terdapat langkah langkah dalam proses pembelian dengan suatu tahap proses pengambilan keputusan meliputi serangkaian tahap. Meliputi: identifikasi kebutuhan, pencarian alternative, evaluasi alternative, perilaku pembelian dan perilaku purna beli. Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184), sedangkan menurut Tjiptono (2011:25) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut Swastha (2011:10), merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk
15
membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler (2008), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1)pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”, dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
16
2. Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Menurut Swastha (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:
1. Pengambilan
inisiatif
(initiator):
individu
yang
mempunyai
inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi untuk keputusan membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya. 5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang dibeli. Suatu perusahaan perlu mengenal peranan tersebut karena semua peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli.
Proses Keputusan Pembelian mengutip dari Kotler dan Keller (2008:235) yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
17
Para pemasar perlu mengidentifikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. 2. Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Pada level pertama orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Level kedua, orang Mungkin mulai aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. 3. Evaluasi alternatif Beberapa konsep akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produJk. Ketiga, konsumen memandang masingmasing produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbedabeda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuadkan kebutuhan. 4. Keputusan Pembelian Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merk yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan; merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian Konsumen memungkinkan mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur
tertentu
yang
menganggu
atau
mendengar
hal-hal
yang
18
menyenangkan tentang merk lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu merasa nyaman dengan merk.
C. Kualitas Produk Inti merek yang hebat adalah produk yang hebat. Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar. Pemimpin pasar bisanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul. Kotler dan Keller (2013 : 5). 1. Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide. Kotler & Keller (2013 : 4). Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui produk. Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan produk adalah penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa pada kita. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
19
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan Amstrong, 2009:4). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. a. Lima Tingkatan Produk Menurut Kotler (2009:4) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah: 1) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit): layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. 2) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product). 3) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan (expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. 4) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan (augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.
20
5) Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
b. Klasifikasi Produk Kotler & Keller (2013:5) mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan, keberwujudan dan kegunaan (konsumen atau industri). (1).
Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
a) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Karena barang-barang ini sering dibeli, strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia di banyak lokasi dan beriklan secara besar-besaran untuk membangun percobaan serta membangun preferensi. b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-baranng berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama. Produk-produk ini biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi penjual yang lebih banyak. c) Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan
21
kendali kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. (2).
Barang Konsumen
a) Barang sehari-hari (convenience goods) (1)Barang kebutuhan pokok/staples: barang yang dibeli konsumen secara teratur. (2)Barang impuls: barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan atau pencarian. (3)Barang darurat: barang yang dibeli ketika ada kebutuhan mendesak. b) Barang belanja (shopping goods): barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Barang belanja dapat dikategorikan menjadi dua: (1)Barang belanja homogen: memiliki kualitas yang serupa, tetapi harganya cukup berbeda, sehingga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja. (2)Barang belanja heterogen: memiliki fitur produk dan jasa yang berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga. c) Barang khusus (specialty goods): memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Barang khusus tidak memerlukan perbandingan, pembeli hanya menginvestasikan waktu untuk menjangkau penyalur yang menjual produk-produk yang diinginkan. Penyalur tidak memerlukan lokasi yang nyaman,
22
meskipun mereka harus membuat calon pembeli mengetahui lokasi mereka. d) Barang yang tak dicari (unsought goods): barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Barang yang tidak dicari memerlukan dukungan iklan dan penjualan personal. (3).
Barang industri Barang ini diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka
dan bagaimana mereka memasuki proses produksi, meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis a) Bahan dan suku cadang (materials and parts): barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. (1)Bahan mentah: dibagi menjadi produk pertanian dan produk alami. (2)Bahan dan suku cadang manufaktur (a) Bahan komponen: biasanya diproses lagi, keandalan pemasok dan harga merupakan faktor pembelian kunci. (b)Suku cadang komponen: memasuki produk jadi tanpa perubahan bentuk lagi. Harga dan layanan menjadi pertimbangan pemasaran utama, dan penetapan merek serta iklan cenderung tidak terlalu penting. b) Barang modal (capital items): barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang ini meliputi dua kategori, yaitu:
23
(1)Instalasi: terdiri dari bangunan dan peralatan berat. Instalasi biasanya dibeli secara langsung dari produsen, yang tenaga penjualannya mencakup personel teknis dan periode negosiasi panjang sebelum penjualan pada umumnya. Produsen harus bersedia merancang sesuai spesifikasi dan memasok layanan purnajual. Iklan tidak terlalu penting dibandingkan penjualan personal. (2)Peralatan: meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portabel dan
perlengkapan
kantor.
Meskipun
beberapa
produsen
perlengkapan menjual secara langsung, mereka lebih sering menggunakan perantara. Karena pasar tersebar secara geografis, pembeli banyak dan pesanan sedikit. Kualitas, fitur, harga, dan jasa menjadi pertimbangan utama. Tenaga penjualan cenderung menjadi lebih penting dibandingkan iklan. c) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services): barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Pasokan sama dengan barang sehari-hari, biasanya dipasarkan melalui perantara karena nilai unit mereka yang rendah serta jumlah dan sebaran geografis pelanggan yang besar. Harga dan jasa menjadi pertimbangan penting karena pemasok terstandarisasi serta preferensi merek tidak tinggi. Terdapat dua macam pasokan, yaitu barang pemeliharaan dan perbaikan, serta pasokan operasi.
Sedangkan layanan
bisnis
meliputi
jasa
pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa penasihat bisnis. Jasa 24
pemeliharaan dan perbaikan biasanya dipasok dengan kontrak oleh produsen kecil atau tersedia dari produsen perlengkapan asli. Jasa nasihat bisnis biasanya dibeli berdasarkan reputasi dan staf pemasok. 2. Pengertian Kualitas Produk Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Menurut Davis dalam Yamit (2005:8), “kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.” (Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah “The totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi
atau
melebihi
harapan
konsumen.
(www.jurnal-
sdm.blogspot.com). 3. Dimensi Kualitas Produk Menurut Simamora (2003:30) menyatakan bahwa banyak hal yang perlu dipikirkan mengenai produk, seperti : a.
Bagaimana variasi produk, apakah hanya satu versi atau beberapa versi
b.
Bagaimana kualitas produk, apakah tinggi, sedang, rendah. Kualitas
c.
Bagaimana desain produk 25
d.
Fitur-fitur apa yang perlu ditampilkan pada produk
e.
Apa mereknya
f.
Kemasan bagaimana
g.
Ukuran bagaimana
h.
Apa perlu pakai ada jaminan
i.
Apa perlu ada layanan tambahan, seperti layanan diantar ke rumah
j.
Apakah perusahaan menerima pengembalian produk kalau terjadi sesuatu masalah. Menurut Kotler dan Keller (2008:11), apabila perusahan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari: a. Kinerja (performance), karakteristik operasi suatu produk utama, seperti kemudahan dan kenyamanan. b. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur ekonomis. c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification), yaitu sejauh mana karakteristik oprasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukanya cacat pada produk.
26
d. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. e. Reabilitas (reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. f. Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indra, misalkan model atau desain yang artistik, warna dan sebagainya. g. Kesan kualitas (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Dimensi kualitas produk yang akan digunakan dalam penelitian ini menurut Garvin dalam Yamit (2005:10): 1. Performance (kinerja) yaitu karakteristik pokok dari produk inti. 2. Feature, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan 3. Reability,
(kehandalan),
yaitu
kemungkinan
tingkat
kegagalan
pemakaian 4. Conformance, (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Durability (daya tahan) yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan 6. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan dan kemudahan dan penangangan keluhan yang memuaskan.
27
7. Estetika, yaitu menyangkut citra, rasa dan daya tarik produk 8. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
D. Harga 1. Pengertian Harga Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikaskan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. Kotler dan Keller (2013 : 67). Persepsi mengenai harga diukur berdasarkan pesepsi pelanggan yaitu dengan cara menanyakan kepada pelanggan variabel-variabel apa saja yang menurut paling penting dalam memilih sebuah produk. Rangkuti (2009 : 104) Persepsi harga sering diidentifikasikan dengan persepsi kualitas dan persepsi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2010:314). Harga adalah salah satu variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil
28
keputusan untuk membeli suatu produk, karna berbagai alasan. Alasan ekonomis akan menunjukan bahwa harga yang rendah atau harga yang berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukan bahwa harga justru merupakan indicator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrument penjualan sekaligus sebagai instrument kompetisi yang menentukan (Agusty Ferdinand, 2000). Harga menurut Umar (2000:32) dalam Wijayanti (2006:4) adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Harga adalah Service as a signal of quality (Hawkins, Best & Coney, 1995; Schiffman & Kanuk, 1994 dalam Bachriansyah, 2011:29). Hal ini akan terjadi apabila : a. Konsumen yakin bahwa harga mampu memprediksi kualitas. b. Ketika kualitas yang konsumen ketahui / rasakan (Real perceived quality) berbeda-beda diantara para pesaing. c. Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas secara obyektif, atau dengan menggunakan nama merek atau citra toko.
Harga yang terjangkau dapat menjadi senjata yang ampuh dalam menghadapi persaingan di pasar, karena harga menjadi atribut yang paling
29
diperhatikan ketika menghadapi pasar di Indonesia yang sangat sensitif terhadap harga (Yashinta Soelasih,2005:64 dalam Adiputra, 2011:29). Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang, pembelian konsumen dipengaruhi oleh pendapatan konsumen, dimana penghasilan yang tinggi biasanya akan diikuti dengan penbelian yang besar, sebaliknya penghasilan yang rendah maka pembelian yang dilakukan cenderung lebih kecil (Wijayanti, 2006:4). Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen, ketika memilih diantara merek-merek yang ada, konsumen akan mengevaluasi harga secara absolut tetapi dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan pembelian (Bachriansyah, 2011:31). Berdasarkan pendapat Hermawan Kertajaya (2002) dalam Ilmaya (2011:26), bahwa indikator dari harga dapat dinyatakan dalam penilaian konsumen terhadap besarnya pengorbanan finansial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi yang berupa kualitas produk. Kemudian pendapat dari Ritawati Tedjakusuma (2001) dalam Ilmaya (2011:27) yang menyatakan bahwa penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Selain itu, pendapat dari Ferdinand (2001) dalam
30
Ilmaya (2011:27) yang menyatakan bahwa dalam banyak kasus harga merupakan variabel keputusan yang paling penting yang diambil oleh pelanggan karena berbagai alasan, salah satunya adalah alasan ekonomis yaitu harga yang rendah atau harga yang bersaing merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan kategori harga yaitu harga terjangkau, harga bersaing, dan harga sesuai kualitas.
2. Pedoman dalam Memilih Metode Penentuan Harga yang Tepat Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:107) metode perusahaan dalam penentuan harga sangat tergantung dari banyak hal, karena memang tidak ada satu pun metode yang tepat untuk semua kondisi. Hal tersebut diantaranya : 1. Besarnya Anggaran Iklan/Promosi yang diinginkan Jika anggaran promosi rendah mungkin karena harga barang atau jasa rendah. Untuk meningkatkan promosi maka harga harus ditingkatkan. 2. Jenis Produk Harga produk sebaiknya kompetitif 3. Sasaran Pangsa Pasar Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding terbalik. Jika ingin pangsa pasar yang tinggi maka harga harus rendah, begitu juga sebaliknya. 4. Saluran Pemasaran (Distribusi) Semakin banyak tingkatan saluran pemasaran, maka harga yang ditetapkan semakin tinggi.
31
5. Pandangan tentang Laba Jika perusahaan ingin menutup biaya maka harga awal hendaknya tinggi, sementara untuk memelihara penjualan jangka panjang maka harga hendaknya ditetapkan rendah. 6. Keragaman atau Keunikan Produk Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan harga yang tinggi daripada produk dengan satu fungsi. 7. Ada atau Tidaknya Jasa Tambahan Dalam produk ada kalanya kita menemukan jasa tambahan. Contoh: instalasi dan pelatihan. 8. Siklus Hidup Penggunaan Produk Produk yang tahan lama dapat dikenakan harga yang lebih tinggi daripada produk sekali pakai. 9. Amonisasi Investasi Penutupan investasi dapat dilakukan secara cepat dengan menetapkan harga yang tinggi daripada harga yang rendah. 10. Ancaman Pesaing Baru Jika ancaman persaingan muncul, sebaiknya menetapkan harga yang rendah. Jika tidak ada ancama
3. Situasi Penetapan Harga Menurut Cravens (1996:55) situasi penetapan harga dalam suatu organisasi memusatkan perhatian yang terus-menerus karena kondisi eksternal,
32
tindakan pesaing, dan peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing melalui tindakan penetapan harga yang senantiasa berubah. Situasi penetapan harga meliputi : 1) Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu harga produk baru. Seringkali, terdapat kelenturan dalam memilih suatu harga. 2) Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya kekuatan eksternal dan perubahan dalam daur hidup produk. 3) Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi terhadap strategi harga yang sekarang. 4) Menanggapi tekanan-tekanan dari perang harga dan ancamanancaman persaingan lainnya.
4. Tujuan Penetapan Harga Menurut Cravens (1996 : 57) Tujuan penetapan harga berbeda-beda menurut faktor-faktor situasi yang ada dan preferensi manajemen. Harga rendah mungkin dimaksudkan untuk memperoleh posisi pasar, melemahkan pesaing baru atau menarik pembeli baru. Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan penetapan harga. Mendapatkan posisi pasar Sebagai contoh adalah penggunaan harga rendah untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar. Pembatasan meliputi perang harga dan pengurangan (atau penghapusn) konstribusi laba.
33
Mencapai kinerja keuangan Harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. Harga yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli Penentuan posisi Produk Harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya. Visibilitas harga (tinggi atau rendah) dapat mengurangi keefektifan komponen penentuan posisi lainnya, seperti periklanan. Merangsang permintaan Harga digunakan untuk mendorong para penjual mencoba sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periodeperiode ketika penjualan sedang lesu (misalnya, pada saat resesi). Salah satu masalah yang akan timbul adalah bahwa para pembeli mungkin membeli dalam partai besar ketika harga kembali normal. Mempengaruhi persaingan Tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli. Manajemen mungkin ingin menghambat para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke pasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga. Seorang pemimpin pasar mungkin ingin mendorong para anggota indutri untuk menaikkan harga. Salah satu masalah yang timbul adalah bahwa para pesaing mungkin tidak memberikan rekasi seperti yang diperkirakan.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Menurut Rangkuti 34
(2009:152), faktor yang ada pada Harga adalah daftar harga, diskon, allowances, jangka pembayaran dan syarat-syarat kredit. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:23), yang perlu diperhatikan dalam Harga adalah, Daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit. Bauran harga menurut Alma (2007:169) adalah: 1. Daftar harga (price list) adalah jumlah uang tertentu yang harus dicantumkan pada label atau produk. 2. Potongan harga (discount) adalah pengurangan dari harga normal. 3. Jangka waktu pembayaran (payment period), cicilan kredit sesuai kesepakatan antara penjual dengan pembeli (berhubungan dengan kredit). 4. Syarat Kredit (credit term) adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh konsumen.
E. Citra Merek 1. Pengertian Citra (Image) Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal: a. Memanfaatkan karakter produk. b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
35
Citra konsumen yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan konsumen untuk meakukan pembelian. Merek yang baik menjadi dasar untuk citra perusahaan yang positif. Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler, 2009:299). Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan melalui media masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-menerus. Untuk berhasil memperoleh dan mempertahankan konsumenmya maka perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek (brand image) yang positif di mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra merek yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produknya tersebut. Citra merupakan image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan (Majid, 2009:70).
2. Pengertian Merek Merek merupakan suatu atribut penting dari sebuah produk yang penggunaanya saat ini sudah meluas. Selain itu merek merupakan identitas untuk mebedakan identitas produk perusahaan dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing merek juga dapat membantu perusahaan untuk memperluas lini produk serta mengembangkan posisi pasar yang spesifik bagi suatu produk. Gagasangagasan mengenai merek yang paling tahan lama adalah nilai, budaya dan
36
kepribadian yang tercermin dari merek tersebut. Hal-hal tersebut menentukan inti dari
sebuah
merek.
(http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-
image.html) Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek yang sama. Merek mempunyai peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya (Kanuk, 2008:123). Dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan konsumen (consumer-based brand knowledge) adalah citra dari sebuah merek. Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan dengan produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak berhubungan dengan produk, misalnya harga, pemakai dan citra penggunaan. Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu (Tjiptono, 2008:104): a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
37
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk. c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. d. Untuk mengendalikan pasar. Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105). Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai “nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa pesaing” Dengan demikian sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikan dari produk dan jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau berwujud yang dikaitkan dengan kinerja produk dari merek (Kotler, 2009:332). a. Elemen - Elemen Dari Merek 1) Nama 2) Logo 3) Simbol 4) Desain 5) Slogan 6) Kemasan b. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen Merek
38
2) Mudah Diingat Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah diingat, dan disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi. 3) Memiliki Makna Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa: b) Informasi umum tentang kategori dan isi produk. c) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk. 4) Menarik dan Lucu Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu. 5) Fleksibel Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah atau pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit
39
dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini, tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru. 6) Legal Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undangundang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum. c. Hal - Hal Yang Berkaitan Erat Dengan Merek 1) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau dilafalkan. Contohnya Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain. 2) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali, namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain. 3) Karakteristik brand supaya menjadi brand yang berpotensi: b) A Quality Product Sejak kepuasan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan konsumen. c) Being First Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam tekhnologi. d) Unique Positioning Concept Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan membedakan dari pesaingnya. e) Strong Communication Program
40
Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif, pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen akan brand tersebut. f) Time and Consistency Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Dan memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang berkesinambungan secara terus-menerus dan dihubungkan dengan perubahan lingkungan.
3. Manfaat Merek Merek bermanfaat bagi ptodusen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43): 1) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi. 2) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. 3) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. 4) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
41
5) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. 6) Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Keller (2003) dalam Tjiptono (2011:44) mengemukakan 7 manfaat pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk; penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu; pengurang resiko; penekan biaya pencarian (search costs) internal dan eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat simbolis yang memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas. 4. Pengertian Brand Image Brand image atau brand description yakni deskrispi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantuk mengungkap presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multidimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya (Tjiptono, 2011:112). Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan suatu perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan. Sebagai bagian dari identifikasi merek, model peran tersebut seyogianya dapat mewakili elemen identitas inti sebuah merek (surachman, 2008:108).
5. Pengukur Citra Merek (Brand Image) Menurut Kotler & Keller (2003:78) bahwa pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu: a. Kekuatan (Strengthness) 42
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding dengan merek lainnya. Yang
termasuk
pada
sekelompok
kekuatan
(strength)
adalah
keberfungsian semua fasilitas produk, penampilan fisik, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut dan memiliki cakupan pasar yang luas. b. Keunikan (Uniqueness) Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk lainnya. Yang termasuk dalam kelompok unik ini adalah variasi penampilan atau nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan diucapkan, dan fisik produk itu sendiri. c. Keunggulan (Favorable) Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain, kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk terkenal dan menjadi favorit di masyarakat maupun kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini, dimensi atau indikator dari variabel citra merek menurut Low dan Lamb (2000;4 yang dikutip oleh Farida & Dini 2009;90) indikator dari citra merek antara lain : 43
1. Friendly / unfriendly : kemudahan dikenali oleh konsumen 2. Modern / outdated : memiliki model yang up to date / tidak ketinggalan jaman 3. Useful / not : dapat digunakan dengan baik / bermanfaat 4. Popular / unpopular : akrab dibenak konsumen 5. Gentle / harsh : mempunyai tekstur produk halus / tidak kasar 6. Artifical / natural : keaslian komponen pendukung atau bentuk.
F. Penelitian Terdahulu Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh: Tabel 2.1 Penelitian terdahulu Peneliti Nurjannah (1431 H/ 2010M)
Judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty
Hasil penelitian Penelitian dengan menggunakan 120 sampel sebagai responden. Hasil Penelitian diperoleh 7 faktor yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty, yaitu 1) social 2) motivasi 3) acuan 4) budaya 5) pelayanan 6) individu 7) psikologis. Persentase kumulatif varian dari faktor yang diekstrak 67.21% yang merupakan besarnya pengaruh terhadap keputusan pembelian.
44
Peneliti
Judul
Hasil penelitian
Jayakusumah (1432 H/ 2011M)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam keputusan pembelian the celup Sariwangi (Studi kasus pada masyarakat kota Bekasi)
Sample yang diteliti sebanyak 115 responden. Hasil menunjukkan dari 28 variabel yang dianalisis dengan model analisis faktor terdapat 8 faktor yaitu faktor psikologis, produk, social, distribusi, harga, promosi, individu dan faktor pelayanan.
Nurcahyo (1431 H/ 2010M)
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mebeli sepeda moto merek Honda (Studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 37 variabel yang dianalisis faktor ada 9 faktor yang terbentuk, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli Honda, yaitu social budaya 27.996%, pribadi dan psikologi 7.754%, merek 5.894%, pelayanan 5.452%, produk 4.263%, harga 3.770&, promosi 3.301%, tempat 3.137% dan kepercayaan 2.745%
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Merek Motor Yamaha V-Ixion
Sampel penelitian 60 responden yang menjadi konsumen Motor Yamaha V-Ixion. Variabel yang diteliti Kualitas Produk, Merek, Harga, Desain dan Kepercayaan, sebanyak 14 variabel kemudian terbentuk menjadi 3 faktor, yaitu Faktor 1 (keunggulan produk) terdiri dari hemat bahan bakar, tahan lebih lama, merek terkenal, main dealer terkenal, reputasi perusahaan, harga terjangkau, desain mewah, kenyamanan. Faktor 2 (Faktor Pendukung) yang terdiri dari suku cadang mudah, harga sesuai kualitas, warna menarik. Faktor 3 (Faktor Utama) terdiri dari teknologi canggih, memperoleh manfaat. Total kontribusi sebesar 70.843%.
Ferdiansyah (2009)
45
G. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tujuan penelitian di atas mengenai pengaruh kualitas produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian, maka dibuat kerangka teori penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran 1. Performance (kinerja) 2. Feature (pelengkap)
Kualitas 4. Conformance (kesesuaian) Produk
5. Durability (daya tahan)
Faktor 1
6. Serviceability (pelayanan) 7. Estetika 8. Perceived (persepsi) 1. Daftar harga (price list)
Harga
2. Diskon (discount) 3. Jangka waktu pembayaran (payment period)
Faktor 2
Analisis Faktor
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda
3. Reability (kehandalan)
Faktor 3
Faktor 4
4. Syarat kredit(term kredit) 1. Friendly
Faktor ke-n 2. Modern
Citra Merk
3. Useful 4. Popular 5. Gentle 6. Artifical
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah wilayah Jakarta Selatan dan penelitian dilakukan pada tahun 2014. Adapun yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian. Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi lambang harga, kualitas produk dan citra merek dan keputusan pembelian.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007:115). Populasi penelitian mencakup pelanggan yaitu masyarakat yang menggunakan produk Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan 47 47
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2007:116). Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah metode sampel (judgement sampling) yaitu sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan elemen-elemen sampel penelitian (Panduan Skripsi, 2011:32). Pengambilan sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli produk Honda. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para konsumen Honda. Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian mengacu buku Metode Penelitian Bisnis (Sugiono, 2013:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 105 responden yang sudah menjadi konsumen Honda di wilayah Jakarta Selatan.
C. Metode Pengumpulan Data Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai (Umar, 2010:129). Sedangkan, teknik pengolahan data adalah caracara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2007:11). Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang bersifat data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan. Data primer akan diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada sampel yang sudah ditentukan (Umar, 2010:130). Teknik yang menggunakan angket/kuisioner adalah suatu cara mengumpulkan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
48
kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2010:167). Data sekunder merupakan data primer yang diolah dan disajikan oleh pihak lain (Umar, 2010:130). Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan berbagai data sekunder yang berasal dari internet dan lembaga terkait dalam penelitian ini, sebagai data penunjang. Dalam pengumpulan data yang akan dianalisa, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu: 1. Studi kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data serta informasi yang diperlukan sebagai landasan teori dengan cara membaca literatur, buku-buku manajemen, dan sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini 2. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner atau angket secara terbuka dan tertutup. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang harga, kualitas produk dan citra merek.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Instrumen Data a. Uji Validitas Menurut (Ghozali, 2009:44), Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir suatu daftar (struktur) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu variabel tertentu. Validitas adalah ukuran untuk menunjukkan tingkat kevaliditasan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apa bila mampu mengukur apa yang diukur.
49
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:45). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada (Umar, 2010:2007). Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item, yaitu Uji reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan pengujian reabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang reabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,60 (Ghozali, 2009:42). Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga, citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian dilakukan
50
pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif seperti: Tabel 3.1 Skala Likert Sangat setuju Setuju Cukup Tidak setuju (SS) (S) (CS) (TS) (5) (4) (3) (2) Sumber: Supranto (2006:78)
Sangat Tidak Setuju (STS) (1)
2. Analisis faktor Dalam
melakukan analisis data menggunakan analisis faktor.
Analisis faktor ini dilakukan dengan mempergunakan program aplikasi statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.00. Analisis faktor pertama kali dilakukan oleh Charles spearman, dengan tujuan utama menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa faktor. Analisis faktor merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu himpunan observasi. Analisis faktor digunakan pada reduksi data untuk mengidentifikasi suatu jumlah kecil faktor yang menerangkan beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter. Tujuan reduksi data untuk mengeliminasi varibel independen yang saling berkorelasi sehingga akan diperoleh jumlah variabel yang lebih sedikit dan tidak berkorelasi. Variabel-variabel yang saling berkorelasi mungkin mempunyai
51
kesamaan / kemiripan karakter dengan variabel lainnya sehingga dapat dijadikan menjadi satu faktor, (Wahana, 2006:247). Nilai komunitas yang nilainya sama dengan 0 (nol) berarti tidak ada varian yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor umum. Apabila nilainya sama dengan 1 (satu) maka seluruh variabel dapat dijelaskan dengan faktor umum. Ekstraksi faktor didapatkan nilai dan eigen value yang merupakan jumlah varian dari variabel asli yang berhubungan dengan suatu faktor. Eigen value didapatkan dari hasil analisis faktor final terhadap atribut yang diteliti, eigen value ini digunakan untuk menentukan faktor baru. Bila eigen value bernilai > 1, maka faktor ini dipilih sebagai faktor baru
E. Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada wilayah Jakarta Selatan yang menggunakan produk Honda. Dimana terdapat empat variabel diantaranya: 1. Variabel Harga Menurut Kotler dan Armstrong (2009:314) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut 2. Variabel Kualitas Produk Kotler (2008:2), menyatakan bahwa kualitas produk kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal
52
itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. 3. Variabel Citra Merek Menurut Kotler (2008:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra merupakan image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan. 4. Keputusan Pembelian. Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2008:184). Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Kualitas Produk
Dimensi
1. Performance (kinerja)
Garvin dalam Yamit (2005:10) 2. Feature (pelengkap) 3. Reability (kehandalan)
Indikator Produk sepeda motor mempunyai keragaman tipe
No Honda
Sepeda motor honda yang dikeluarkan mempunyai kualitas baik. Mempunyai sejumlah fitur yang baik untuk kenyamanan berkendaraan Mempunyai handal
mesin yang kuat dan
1
2 3
4
53
Variabel
Dimensi
4. Conformance (kesesuaian)
5. Durability (daya tahan)
Indikator
No
Spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan
5
Suku cadang yang digunakan asli dari honda Mempunyai reputasi baik dan tahan lama Sepeda motor honda irit bahan bakar
Pelayanan yang diberikan dealer 6. Serviceability sangat memuaskan (pelayanan) Terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan. Memiliki design yang bagus 7. Estetika
8. Perceived (persepsi)
Model sepeda motor perkembangan zaman
mengikuti
motor
berarti
Terdapat daftar harga yang sesuai dengan tipe sepeda motor Harga
5. Daftar harga (price list)
Terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih sesuai kemampuan. Harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain
Kotler dan Keller (2008:23) dan Alma (2007:169)
Setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik. 6. Diskon (discount)
7
8 9
10 11
Sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda Membeli sepeda membeli Honda
6
Apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah
12 13
14 15
16
17
18
19
54
Variabel
Dimensi 7. Jangka waktu pembayaran (payment period)
8. Syarat kredit (term kredit)
7. Friendly
8. Modern Citra Merk 9. Useful Low dan Lamb dalam (Farida & Dini 2009;90)
Indikator
No
Dapat dilakukan dengan pembelian tunai
20
Terdapat penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit. Syarat-syarat kredit mudah.
motor sangat
23
Sepeda motor honda mudah dikenali konsumen
24
Sepeda motor Honda familiar dengan konsumen
25
Model zaman
perkembangan
26
Banyak pilihan model sesuai keinginan konsumen
27
mengikuti
Mempunyai kekuatan mesin yang handal Merek sangat masyarakat
terkenal
di
hati
Sering menyebut sepeda motor adalah Honda Suara mesin lebih halus
11. Gentle
12. Artifical
22
Proses kredit yang diajukan cepat.
Sesuai dengan kebutuhan konsumen
10. Popular
21
Sepeda motor digunakan
Honda
29 30 31
32 nyaman
Kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai Memiliki bengkel terbesar
28
33 34 35
55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan pembahasan dengan melakukan analisis pada pokok permasalahan yang sedang dilakukan penelitian. Lembar Kuesioner yang sudah dibuat didistribusikan dan diisi responden kemudian dikembalikan kepada peneliti. Jumlah reponden sebagaimana disebut pada Bab III adalah sebanyak 105 orang sebagai sampel, yaitu mereka yang sudah pernah membeli sepeda motor Honda. Nilai hasil kuesioner yang diperoleh akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis faktor (faktor analysis) dimana sebelumnya dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas. Pengolahan data dilakukan
dengan
menggunakan program Software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Sepeda Motor Honda Honda, salah satu perusahaan raksasa dari Jepang, yang didirikan oleh oleh Soichiro Honda pada tahun 1948 dan tetap bertahan hingga sekarang. Soichiro Honda, lahir di Yamahigashi pada 17 November 1906. Ayahnya, Gihei Honda, adalah pandai besi lokal tapi tangannya sangat dingin dalam memproduksi aneka barang termasuk alat kedokteran gigi ketika ada kebutuhan. Ibunya, Mika, adalah seorang penenun.
56
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda tidak akan pernah melupakan hari saat ia melihat mobil pertama kalinya. Yamahigashi yang merupakan sebuah desa kecil di Shizuoka (sekarang disebut Tenryu-shi) tiba-tiba bising oleh suatu suara aneh. Soichiro kecil awalnya keheranan ada suara bising yang kian mendekat. Suara tersebut datang dari benda yang mendekati dirinya bersama debu yang tebal yang mengiringinya. Setelah benda aneh tersebut lewat, ada bagian dari dirinya yang menggelegak menyuruhnya mengejar benda tersebut. Maka ia berlari sekuat tenaga mengejar dan ingin menyentuhnya. Tetapi sekuat apapun ia mencoba menggapai, benda tersebut semakin jauh meninggalkan dirinya. Ia tidak habis mengerti bagaimana benda yang tidak ditarik oleh kuda atau manusia bisa bergerak sendiri. Kegagalannya menggapai mobil pertama yang ia lihat tersebut seakan menjadi simbol untuk hidupnya: ia selalu mengejar sesuatu yang saat itu
masih
di
luar
jangkauannya.
Setelah
mobil
tersebut
jauh
meninggalkannya, Soichiro berhenti sambil terengah-engah dan melihat tetesan bensin atau oli di tanah berdebu. Soichiro kecil menggosokkan tangannya ke tetesan di tanah tersebut dan menghirup baunya laksana seorang yang sedang kehausan di padang pasir menemukan tetesan air. Di sekolah, ia mendapat julukan ‘hidung hitam musang’ karena wajahnya selalu kotor akibat membantu ayahnya di bengkel. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Harinya dipenuhi dengan kecerdikan teknis, termasuk kesempatannya belajar hal-hal teknis dari bengkel sepeda
57
ayahnya. Ayahnya selalu memberinya catut untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dan dikeluarkan dari kuliah. Ia gagal menyandang gelar insinyur. Namun ia terus bermimpi dan bermimpi. Impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. Pada tahun 1917 saat Honda berumur 8 tahun, seorang pilot bernama Art Smith berkunjung ke lapangan udara militer Wachiyama untuk menunjukkan kemampuan aerobatiknya. Honda langsung membongkar kotak kas kecil keluarga, ‘meminjam’ salah satu sepeda ayahnya dan melaju sejauh 20 kilometer ke tempat yang belum pernah ia kunjungi untuk melihat pesawat. Ketika sampai di sana, ia segera menyadari bahwa tiket masuk, apalagi berkaitan dengan penerbangan, jauh melampaui kemampuannya. Tapi ia tidak berputus asa. Setelah memanjat pohon, ia bisa melihat pesawat bergerak dan itu sudah cukup. Ketika Gihei Honda melihat apa yang dilakukan anaknya untuk sampai ke bandara, dia tidak marah tetapi justru terkesan dengan tekad, inisiatif, dan resiko besar dimarahi karena mengambil uang dan sepeda. Ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif karena dia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda pindah ke kota untuk bekerja di Hart
58
Shokai Company. Saka Kibara bossnya sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya pada usia 21 tahun, Saka Kibara menawarkannya membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu yang tidak ditolaknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil sehingga pelanggan datang kembali. Karena itu, jam kerjanya tak jarang hingga larut malam dan terkadang sampai subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif. Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras dan diekspor ke seluruh dunia. Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Otaknya tertuju kepada pembuatan ring piston yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938. Produk tersebut ditawarkannya itu ke sejumlah pabrikan otomotif. Sayang, produknya ditolak Toyota karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia
59
kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh di kampus. Tetapi setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ”Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda yang diusia mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya bukan mencari ijazah melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata. Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Karena siap perang, Jepang tidak memberikan dana kepada masyarakat. Kemudian Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya. Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus
60
menghancurkan pabriknya sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Pada bulan Oktober 1946, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda sampaisampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjual mobil itu hanya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka, sepeda pancal bermotor tersebut diminati oleh para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Karena bensin sangat langka waktu itu, maka Honda mengembangkan sepeda bermesin tersebut menggunakan terpentin. Sepeda pancal bermesin tersebut harus digenjot terlebih dahulu baru bisa jalan. Sepeda bermotor ini menjadi cikal bakal lahirnya sepeda motor Honda, atau merupakan sepeda motor honda pertama. Para tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan sehingga Honda kehabisan stok. Honda kemudian mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda adalah seorang pembalap, bisnisman, dan seorang teknokrat sejati terbukti lebih dari 100 penemuannya telah dipatenkan. Disamping semua itu yang paling penting adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi meskipun kegagalan selalu mengikuti hidupnya. Ia pernah berkata, ”Orang melihat kesuksesan saya hanya 1%, tapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya. Ketika anda mengalami kegagalan, maka segeralah mulai kembali
61
bermimpi dan mimpikanlah mimpi baru”. Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilannya dalam menggeluti industri otomotif tetapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. Di masa tuanya, Honda dan Sachi istrinya mengambil lisensi terbang, main ski, seluncur, dan naik balon meski usia sudah menginjak 77 tahun. Ia dan Fujisawa juga membuat kesepakatan untuk tidak pernah memaksa anakanak mereka bergabung dengan perusahaan, karena di masa kecilnya Soichiro Honda tidak pernah ingin mengikuti ayahnya di bengkel atau toko sepeda. ”Nilaiku jelek di sekolah tapi aku tidak bersedih karena duniaku di sekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur Soichiro yang meninggal pada 5 Agustus 1991 dengan usia 84 tahun delapan bulan setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo , akibat mengidap lever.
2. Perkembangan Sepeda Motor Honda di Indonesia Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT.Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal
62
lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, komposisi kepemilikan saham menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014. PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih
63
oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Gambar 4.1 Jenis Transmisi Motor Honda
Sumber: www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/
64
Gambar 4.2 Motor Honda 1947-1981
A-Type
B-Type
A-Type, 1947 “Chimney”.
B-Type,
F-Type, Benly
Scooter Juno
50CC 2 tak, 1952 90cc 4 tak, 1953
Tahun 1954
D-Type
E-Type
D-Type, Dream, 1949 E-Type, 146 cc
C 70 Twin
C70 Twin 250cc
S 90
CB 750
Honda S90, 1964-1969
CB750, 1969
C100 Super Cub
C100 Super Cub, 1958-1963
CB 100
CB100, 1971-1981
Sumber: http://4.b.p.blogsport.com//4gtndgRICuo/UtaljnWI2sl/AAAAAAAAHns/IrFQA3Syd91
65
Gambar 4.3 Sepeda Motor Honda di Indonesia
.
Honda Clasik
Astrea 800
Supra X 125
Honda Win 100
Honda 700
Honda Beat
Honda 90
Honda Tiger
Honda CB
Honda Revo
Honda CBR 1000cc
Sumber: http://www.hasbihtc.com/sejarah-motor-hondadari-masa-ke-masa.html#ixzz3Qh9ToAWt
66
B. Analisiss Dan Pembahasan 1. Temuan dan pembahasan a. Analisis Deskriptif 1). Analisis Deskriptif Identifikasi Responden Tabel 4.1. Identifikasi Responden No.
1.
2.
3.
4.
Variabel
Jenis Kelamin
Jawaban
Jumlah
Persentasi
Laki-laki
76
72%
Perempuan
29
28%
Total
105
100%
> 25 tahun
22
21%
26 tahun - 40 tahun
70
67%
> 40 tahun
13
12%
Total
105
100%
< SMU
26
25%
Diploma
20
19%
S1, S2, S3
59
56%
Total
105
100%
Pelajar/Mahasiswa
16
15%
Pegawai
64
61%
Wirausaha
25
24%
Total
105
100%
Usia
Pendidikan Terakhir
Status Pekerjaan
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
67
Berdasarkan tabel 4.1. tentang identifikasi responden dapat dijelaskan sebgai berikut: a) Jenis kelamin Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 76 responden atau 72% dan perempuan sebanyak 29 responden atau sebesar 28%, hal ini menandakan bahwa pengguna sepeda motor Honda masih didominasi oleh laki-laki. b) Usia Usia terbanyak adalah rentang 26 tahun - 40 tahun responden atau 67%, kemudian < 25 tahun
22
sebanyak responden
sebanyak 21% dan > 40 tahun sebanyak 13 responden atau
70 atau
12%.
c) Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir terbanyak adalah S1, S2, S3
sebanyak
59
responden atau 56%, selanjutnya < SMU sebanyak 26 responden atau 25% dan terakhir pendidikan Diplomasebanyak 20 atau 19% responden. Hal menandakan bahwa sepeda motor Honda digunakan oleh responden dengan berbagai latar belakang pendidikan. d) Status Pekerjaan Status pekerjaan yang terbesar adalah Pegawai atau karyawan sebanyak 64 responden atau 61%, kemudian Pelajar/Mahasiswa sebanyak 16 responden atau 15% dan terakhir Wirausaha sebanyak 25 atau 24% responden.
68
2). Analisis Deskriptif terhadap Pernyataan Responden Adapun analisis deskriptif meliputi butir pertanyaan kuesioner yang merupakan indikator dari variabel-variabel yang sedang diteliti. a). Jawaban Pernyataan Kualitas Produk Tabel 4.2 Keragaman tipe (X12) Frequency Percent
Valid Cumulative Percent Percent 16.2 16.2
Cukup Setuju
17
16.2
Setuju
66
62.9
62.9
79.0
Sangat Setuju
22
21
21
100.0
Total 105 100 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100
Valid
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban atas pernyataan produk sepeda motor Honda mempunyai keragaman tipe terbanyak melebihi dari 50% adalah Setuju sebanyak 66 responden atau 62.9%, selanjutnya Sangat Setuju sebanyak 22 responden atau 21% dan terakhir jawaban Cukup Setuju sebanyak 17 responden atau 16.2%. Terdapat berbagai tipe Honda seperti kopling, kopling ganda dan matic, sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan. Tabel 4.3 Mesin kuat dan handal (X14) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1 Valid
Setuju
50
47.6
47.6
65.7
Sangat Setuju
36
34.3
34.3
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah 69
Dari tabel di atas pernyataan mesin yang kuat dan handal, responden menjawab Setuju
50 responden atau sebesar 47.6%, Sangat Setuju 36
responden atau 34.3% dan Cukup Setuju
19
responden
atau
atau
18.1%. Konsumen merasa bahwa sepeda motor Honda memang awet karena memiliki mesin yang kuat dan handal. Tabel 4.4 Spesifikasi peralatan (X15) Frequency Percent Valid Percent
Valid
Cumulative Percent
Cukup Setuju
24
22.9
22.9
22.9
Setuju
52
49.5
49.5
72.4
Sangat Setuju
29
27.6
27.6
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Dati tabel di atas dapat dilihat jawaban pernyataan spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan terbanyak melibihi 50% Setuju 52 responden
atau 49.5%, Sangat Setuju sebanyak 29
responden atau 27.6% dan Cukup Setuju 24 responden atau 22.9%. Hal ini menandakan spesifikasi peralatan motor sesuai keinginan konsumen. Tabel 4.5 Suku cadang asli (X16) Frequency Percent
Valid
Valid Cumulative Percent Percent 4.8 4.8
Tidak Setuju
5
4.8
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
34.3
Setuju
41
39.0
39.0
73.3
Sangat Setuju
28
26.7
26.7
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah 70
Dari data di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan suku cadang yang digunakan asli dari Honda dengan jawaban Setuju sebanyak 41 responden atau 39%, Cukup Setuju 31 responden atau 29.5%, Sangat Setuju 28 responden atau 26.7 % dan Tidak Setuju 5
responden
atau
4.8%. Sebagian konsumen setuju bahwa suku cadang asli dari Honda, namun terdapat konsumen yang menyatakan tidak setuju karena tidak asli dari Jepang.
Tabel 4.6 Baik dan tahan lama (X17) Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.0
Setuju
44
41.9
41.9
62.9
Sangat Setuju
39
37.1
37.1
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban tentang mempunyai reputasi baik dan tahan lama, Setuju sebanyak 44 responden atau 41.9% , Sangat Setuju 39 responden atau 37.1% dan Cukup Setuju 22
responden
atau
21%. Terdapat konsumen merasa sepeda motor Honda memiliki umur yang lebih lama hingga bertahun-tahun di banding dengan sepeda motor merek lain.
71
Tabel 4.7 Irit bahan bakar (X18) Frequency Percent
Valid
Valid Cumulative Percent Percent 21.0 21.0
Cukup Setuju
22
21.0
Setuju
40
38.1
38.1
59.0
Sangat Setuju
43
41.0
41.0
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Dari tabel diatas dapat dilihat jawaban untuk pernyataan Sepeda motor honda irit bahan bakar jawaban terbanyak Sangat Setuju sebanyak 43 responden 41 %, Setuju 40 responden atau 38.1 % dan Cukup Setuju 22 responden 21%. Sebagian besar responden sangat setuju dan sudah terbukti bahwa sepeda motor Honda irit bahan bakar atau bensin bila dibanding dengan sepeda merk lain.
Tabel 4.8 Pelayanan dealer (X19) Frequency Percent
Valid
Valid Cumulative Percent Percent 9.5 9.5
Tidak Setuju
10
9.5
Cukup Setuju
29
27.6
27.6
37.1
Setuju
52
49.5
49.5
86.7
Sangat Setuju
14
13.3
13.3
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
72
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan dengan jawaban Setuju sebanyak 52 responden 49.5%, Cukup Setuju 29 responden atau 27.6 %, Sangat Setuju 14 responden 13.3% dan Tidak Setuju 10 responden atau 9.5 %. Sebagina konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dealer namun terdapat konsumen yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dealer, hal ini dikarenakan banyak dealer sepeda motor Honda dan mereka memberikan pelayanan yang berbeda-beda sehingga ada yang bias memuaskan konsumen namun ada yang tidak. Tabel 4.9 Layanan garansi (X10) Frequency Percent
Valid
Valid Cumulative Percent Percent 21.0 21.0
Cukup Setuju
22
21.0
Setuju
58
55.2
55.2
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan yaitu Setuju sebanyak 58 responden atau 55.2%, Sangat Setuju 25 responden atau 23.8% dan Cukup Setuju 22 responden atau 21 %. Untuk memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan konsumen pihak manajemen Sepeda motor Honda memberikan layanan garansi terhadap produk yang sudah dikeluarkan.
73
Tabel 4.10 Design bagus (X111) Frequency Percent
Valid
Valid Cumulative Percent Percent 33.3 33.3
Cukup Setuju
35
33.3
Setuju
57
54.3
54.3
87.6
Sangat Setuju
13
12.4
12.4
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan memiliki design yang bagus, Setuju
57 responden atau 54.3%, Cukup Setuju 35
responden atau 33.3 % dan Sangat Setuju 13 responden atau 12.4%. Pada saat ini pabrik Honda memproduksi sepeda motor dengan berbagai macam tipe dengan design yang bagus sehingga konsumen dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya. Tabel 4.11 Model sepeda motor (X112) Frequency Percent Valid Percent
Valid
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.9
Setuju
76
72.4
72.4
94.3
Sangat Setuju
6
5.7
5.7
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan Model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman dengan jawaban terbanyak
74
di atas 50% adalah Setuju 76 responden atau 72.4 %, Cukup Setuju 22 responden 21%, Sangat Setuju 6 responden atau 5.7 % dan Tidak Setuju 1 responden. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa konsumen mengakui model sepeda motor Honda selalu berkembang penuh dengan inovasi. Tabel 4.12 Paling mengena di hati (X113) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7 Valid
Cukup Setuju
28
26.7
26.7
32.4
Setuju
28
26.7
26.7
59.0
Sangat Setuju
43
41.0
41.0
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban pernyataan sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda, menyatakan Sangat Setuju 43 responden atau 41%, Cukup Setuju 28 responden atau 26.7 % Setuju 28 responden atau 26.7%, dan Tidak Setuju 6 responden atau 5.7%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat cocok sepeda motor Honda. Tabel 4.13 Membeli Motor berarti Honda (X114) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 5 4.8 4.8 4.8 Valid
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
34.3
Setuju
37
35.2
35.2
69.5
Sangat Setuju
32
30.5
30.5
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah 75
b). Jawaban Pernyataan Harga Tabel 4.14 Sesuai kemampuan (X22) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0 Setuju
59
56.2
56.2
77.1
Sangat Setuju
24
22.9
22.9
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban responden untuk pernyataan terdapat variasi harga
sehingga konsumen dapat memilih sesuai
kemampuan menyatakan Setuju 59 responden atau 56.2%, Sangat Setuju 24 responden atau 22.9 % dan Cukup Setuju 22
responden
atau
21%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumen dapat memilih dan menentukan pilihannya sepeda motor Honda sesuai dengan kemampuannya keuangan yang dimiliki. Tabel 4.15. Harga jual kembali (X23) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9 Valid
Cukup Setuju
25
23.8
23.8
25.7
Setuju
45
42.9
42.9
68.6
Sangat Setuju
33
31.4
31.4
100.0
Total
05
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
76
Pada tabel di atas
menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain menyatakan Setuju 45 responden atau 42.9%, Sangat Setuju 33 responden atau 31.4%, Cukup Setuju 25 responden atau 23.8% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%. Dapat disimpulkan bahwa sepeda motor Honda yang sudah digunakan beberpa tahun bila dijual kembali harganya tidak terlalu jatuh bila disbanding dengan sepeda motor merek lain. Tabel 4.15. Potongan Harga (X24) Frequency
Percent
Tidak Setuju
7
6.7
6.7
6.7
Cukup Setuju
52
49.5
49.5
56.2
Setuju
28
26.7
26.7
82.9
Sangat Setuju
18
17.1
17.1
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas
Valid Cumulative Percent Percent
menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik Cukup Setuju
52 responden atau 49.5%, Setuju 28
responden atau 26.7%, Sangat Setuju 18 responden atau 17.1 % dan Tidak Setuju 7 responden atau 6.7%.
77
Tabel 4.17 Even harga dan hadiah (X25) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7 Cukup Setuju
42
40.0
40.0
45.7
Setuju
40
38.1
38.1
83.8
Sangat Setuju
17
16.2
16.2
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas
menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah, menyatakan Cukup Setuju 42 responden atau 40 %, Setuju 40 responden atau 38.1%, Sangat Setuju 17 responden atau 16.2% dan Tidak Setuju 6 atau 5.7%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen menyenangi apabila terdapat potongan harga pada eveneven tertentu, pihak Honda memberikan sebaiknya mendistribusikan brosur kepada masyarakat agar mengetahui. Tabel 4.18 Dapat tunai (X26) Frequency Percent Cukup Setuju
33
Valid Cumulative Percent Percent 31.4 31.4 31.4
Setuju
57
54.3
54.3
85.7
Sangat Setuju
15
14.3
14.3
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
78
Pada tabel di atas
menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan dapat dilakukan dengan pembelian tunai, menyatakan Setuju 57 responden atau 54.3%, Cukup Setuju 33 responden atau
31.4%
dan
Sangat Setuju 15 responden atau 14.3%. Dapat
disimpulkan apabila ada konsumen yang mempunyai kemampuan keuangan dan tidak ingin melakukan pembelian dengan cara kredit maka konsumen dapat melakukan pembelian sepeda motor dengan tunai. Tabel 4.19 Membeli secara kredit (X27) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.9
Setuju
55
52.4
52.4
74.3
Sangat Setuju
27
25.7
25.7
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas
menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan terdapat penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit Setuju 55 responden atau 52.4%, Sangat Setuju 27 responden atau 25.7%, Cukup Setuju
21 responden
atau 20% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%. Dapat diambil kesimpulan bahwa konsumen dapat memilih pembelian sepeda motor Honda dapat dilakukan secara kredit sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan cara mengangsur sesuai kondisi keuangan.
79
Tabel 4.20 Syarat kredit mudah ( X28) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Valid
Cukup Setuju
34
32.4
32.4
33.3
Setuju
45
42.9
42.9
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Syarat-syarat kredit motor sangat mudah, jawaban terbanyak adalah
Setuju
45 responden atau 42.9%, Cukup
Setuju 34 responden atau 32.4% dan Sangat Setuju 25 responden atau 23.8 % dan Tidak Setuju 1 responden. Dapat disimpulkan bila syarat-syarat kredit motor mudah maka memudahkan konsumen untuk
melakukan
pembelian sepeda motor Honda. Tabel 4.21 Proses kredit cepat (X29) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Valid
Cukup Setuju
35
33.3
33.3
34.3
Setuju
47
44.8
44.8
79.0
Sangat Setuju
22
21.0
21.0
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
80
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Proses kredit yang diajukan cepat terbanyak jawaban Setuju 47 responden atau 44.8%, Cukup Setuju 35 responden atau 33.3%,
Sangat Setuju 22 responden atau 21% dan
Tidak Setuju 1
responden. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelian sepeda motor apabila dilakukan dengan kredit prosesnya cepat karena hanya hitungan beberapa hari, tidak sampai berbulan-bulan.
c). Jawaban Pernyataan Citra Merek Tabel 4.22 Mudah dikenali (X31) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 28 26.7 26.7 26.7 Setuju
46
43.8
43.8
70.5
Sangat Setuju
31
29.5
29.5
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Sepeda motor honda mudah
dikenali
konsumen jawaban terbanyak adalah Setuju 46 responden atau 43.8% Sangat Setuju 31 responden atau 29.5% dan Cukup Setuju 28 responden atau 26.7%. Dapat diambil kesimpulan bentuk dan suara kendaraan roda dua sepeda motor Honda lebih mudah dikenali.
81
Tabel 4.23 Familiar dengan konsumen (X32) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1 Valid
Setuju
50
47.6
47.6
65.7
Sangat Setuju
36
34.3
34.3
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Sepeda motor Honda familiar dengan konsumen menyatakan Setuju 50 responden atau 47.6%, Sangat Setuju 36 responden atau 34.3%, Cukup Setuju 19 responden atau 18.1%. Dapat diambil kesimpulan bahwa sepeda motor Honda memang sangat familiar dengan konsumen baik di kota-kota besar maupun di daerah bahkan di desa-desa. Tabel 4.24 Model mengikuti perkembangan zaman (X33) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 7 6.7 6.7 6.7 Valid
Cukup Setuju
28
26.7
26.7
33.3
Setuju
58
55.2
55.2
88.6
Sangat Setuju
12
11.4
11.4
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Model mengikuti perkembangan zaman 82
jawaban terbanyak melebhi 50% adalah Setuju 58 responden atau 55.2 % Cukup Setuju 28 responden atau 26.7%, Sangat Setuju 12 responden atau 11.4% dan Tidak Setuju 7 responden atau 6.7%. Dalam perkembangan sepeda motor Honda sudah mengalami berbagai model untuk dapat memenuhi kebutuhan para konsumen, jadi sangat tepat jika dikatakan model sepeda motor Honda mengikuti perkembangan jaman, walaupun terdapat pendapat tidak setuju dari konsumen yang menilai sepeda motor model Honda kurang bagus. Tabel 4.25 Banyak pilihan model (X34) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 1 1.0 1.0 1.0 Sangat Tidak Setuju
Valid
Tidak Setuju
5
4.8
4.8
5.7
Cukup Setuju
27
25.7
25.7
31.4
Setuju
64
61.0
61.0
92.4
Sangat Setuju
8
7.6
7.6
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan mempunyai kekuatan mesin yang handal menyatakan Setuju 64 responden atau 61%, Cukup Setuju 27 responden atau 25.7%, Sangat Setuju
8 responden atau 7.6% dan Tidak Setuju 5
responden atau 4.8% dan Sangat Tidak Setuju 1 responden. Dapat disimpulkan bahwa sepeda motor Honda terdapat berbagai model, ada matic sangat cocok untuk wanita, model kopling cocok untuk pria. 83
Tabel 4.26 Mesin handal (X35) Frequency Percent
Valid
Cukup Setuju
11
Valid Cumulative Percent Percent 10.5 10.5 10.5
Setuju
38
36.2
36.2
46.7
Sangat Setuju
56
53.3
53.3
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan mempunyai kekuatan mesin yang handal menyatakan Sangat Setuju
56 responden atau 53.3%, Setuju 38
responden atau 36.2% dan Cukup Setuju 11 responden atau 10.5%. Dapat disimpulkan bahwa sudah terbukti mesin sepeda motor Honda handal dan awet apalagi kalau dilakukan perawatan dengan baik. Tabel 4.27 Sesuai kebutuhan (X36) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.9
Setuju
58
55.2
55.2
77.1
Sangat Setuju
24
22.9
22.9
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Sesuai dengan kebutuhan konsumen Setuju 58
84
responden atau 55.2%, Sangat Setuju 24 responden atau 22.9%, Cukup Setuju 21 responden atau 20% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%. Dapat disimpulkan bahwa sepeda motor Honda sangat membantu kebutuhan konsumen dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tabel 4.28 Merek terkenal (X37) Frequency Percent
Valid Cumulative Percent Percent 1.9 1.9 1.9
Sangat Tidak Setuju
2
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
31.4
Setuju
35
33.3
33.3
64.8
Sangat Setuju
37
35.2
35.2
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Merek sangat terkenal di hati masyarakat menyatakan Sangat Setuju 37 responden atau 35.2%, Setuju 35 responden atau 33.3%, Cukup Setuju 31 responden atau 29.5 %, Sangat Tidak Setuju 2 responden. Merek Honda sangat terkenal di dunia termasuk di Indonesia begitu juga dengan produk sepeda motor yang dikeluarkan Honda sangat dikenal oleh masyarakat luas.
85
Tabel 4.29 Motor dengan sebutan Honda (X38) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Tidak Setuju 3 2.9 2.9 2.9 Cukup Setuju
15
14.3
14.3
17.1
Setuju
42
40.0
40.0
57.1
Sangat Setuju
45
42.9
42.9
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan
Sering menyebut sepeda motor dengan
sebutan Honda menyatakan Tidak Setuju 3 responden atau 2.9%, Cukup Setuju 15 responden atau 14.3%, Setuju
42
responden
atau
40%,
Sangat Setuju 45 responden atau 42.9%. Dari hasil pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak sepeda motor merek apa saja
sering
disebut Honda misalnya di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka menyebut sepeda motor merek apa saja dengan sebutan Honda. Tabel 4.30 Suara mesin halus (X39) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 21 20.0 20.0 20.0 Setuju
55
52.4
52.4
72.4
Sangat Setuju
29
27.6
27.6
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
86
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Suara mesin lebih halus menyatakan Setuju 55 responden atau 52.4%, Sangat Setuju 29 responden atau
27.6%
dan
Cukup Setuju 21 responden atau 20%. Dari hasil pernyataan ini dapat disimpulkan dengan semakin berkembangnya tehnologi maka sepeda motor Honda ini mempunyai suara mesin yang lebih bila dibanding sepeda motor produk pada tahun-tahun terdahulu, selain itu juga suara lebih halus bila dibanding sepeda motor merek lain Tabel 4.31 Nyaman digunakan (X310) Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Cukup Setuju 10 9.5 9.5 9.5 Setuju
67
63.8
63.8
73.3
Sangat Setuju
28
26.7
26.7
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan sepeda motor Honda nyaman digunakan, menyatakan Setuju
67 responden atau 63.8%, Sangat Setuju 28
responden atau 26.7% dan Cukup Setuju 10 responden atau 9.5 %. Dari hasil pernyataan setuju lebih dari 50% maka dapat disimpulkan sepeda motor merek Honda nyaman digunakan untuk jalan yang halus atau pun bergelombang.
87
Tabel 4.32 Kesediaan suku cadang (X311) Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Cukup Setuju 27 25.7 25.7 25.7 Setuju
53
50.5
50.5
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
Total 105 100.0 Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
100.0
Valid
Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi jawaban untuk pernyataan Kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai
menyatakan Setuju
53 responden atau 50.5%, Cukup Setuju 27 responden atau 25.7%, Sangat Setuju 25 atau 23.8%. Dapat disimpulkan bila terdapat kerusakan maka konsumen bisa mendapatkan pada dealer-dealer resmi Honda. Tabel 4.33 Memiliki bengkel terbesar (X312) Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0 Valid
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.0
Setuju
42
40.0
40.0
61.0
Sangat Setuju
41
39.0
39.0
100.0
Total
105
100.0
100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban responden untuk pernyataan Memiliki bengkel terbesar menyatakan Setuju 42 responden atau 40%, Sangat Setuju 41 responden atau 39%, Cukup Setuju 21 atau 20% dan Sangat Tidak Setuju 1 responden. Hal ini menunjukkan Honda memang memiliki bengkel terbesal di Indonesia.
88
b. Uji Kualitas Data Sebelum dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner secara keseluruhan terlebih dahulu dilakukan try out dengan mendistribusikan kuesioner kepada 20 responden, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil uji validitas try out menunjukkan r hitung lebih besar dari r
kritis
sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid (hasil dapat
dilihat pada lampiran). Kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil nilai cronbach alpha di atas 0.60 sehingga dapat disimpulkan hasil try out
terhadap variabel kualitas produk, harga dan citra merek
menunjukkan reliabel (hasil dapat dilihat pada lampiran). Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap keseluruhan kuesioner sebanyak 105 sampel dengan hasil di bawah ini. 1) Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas kualitas produk, harga dan citra merek untuk 105 sampel disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel
Kuesioner No. X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19
Uji Validitas r hitung rkritis Keterangan .385** 0.30 Valid .496** 0.30 Valid .197* 0.30 Valid .390** 0.30 Valid .533** 0.30 Valid .590** 0.30 Valid .639** 0.30 Valid .280** 0.30 Valid .557** 0.30 Valid
89
Variabel
Kualitas Produk
Harga
Citra Merek
Kuesioner No. X110 X111 X112 X113 X114 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312
r hitung .516** .573** .584** .668** .627** 407** .498** .576** .610** .651** .600** .533** .672** .361** .646** .582** .449** .517** .546** .651** .669** .505** .691** .782** .478** .472**
Uji Validitas rkritis Keterangan 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid 0.30 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Untuk mengetahui apakah hasil uji valid atau tidak dengan cara membanding nilai uji validitas r
hitung
dengan nilai r
kritis.
Mengacu pada
Sugiyono (2013:178), bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0.30 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi dapat
90
disimpulkan nilai korelasi pada semua variabel diatas 0.30 dapat dikatakan memiliki validitas kontruk yang baik atau valid. Pada Tabel diatas terlihat semua butir pertanyaan variabel r hitung lebih besar dari r kritis (r hitung > r kritis). Dengan demikian hasil uji validitas pada semua butir-butir pertanyaan variabel kualitas produk, harga dan citra merek disimpulkan valid. 2) Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.6.
Variabel
Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha
r
N of items
Kualitas produk
0.772
0.60
14
Harga
0.708
0.60
9
Citra merek
0.816
0.60
12
Sumber: Hasil olah data SPSS Hasil uji reliabilitas pada tabel diatas dapat dilihat Cronbach's Alpha variabel kualitas produk sebesar 0.772, Harga 0.708 dan Citra Merek sebesar 0.816.
Mengacu pada pendapat Nunnally, 1967 dalam (Gozhali
2005:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Hasil uji reliabilitas sebagaimana pada Tabel di atas dapat dilihat Cronbach's Alpha ketiga variabel lebih besar dari 0.60, dengan demikian dapat disimpulkan variabel Kualitas produk, Harga, Citra Merek reliabel atau andal.
91
c. Pembahasan Analisis Faktor Mengacu pada Ghozali (2005:253), analisis faktor adalah suatu cara meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set dimensi baru atau variate (factor). Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data summarization
atau lewat
data reduction (pengurangan data). 1) Menentukan variabel yang akan dianalisis Jumlah variabel yang akan dinalisis dalam penelitian ini adalah tiga variabel dengan jumlah kuesioner sebanyak 35 yang akan menjadi variabel dalam faktor. Selanjutnya akan dilakukan reduksi sehingga menjadi beberapa faktor yang Jumlah akan lebih kecil dibanding jumlah variabel sbelumnya. 2) Menguji KMO-MSA variabel yang ditentukan Pengujian dilakukan sebagai berikut (1). Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) KMO untuk mengetahui kecukupan sampel atau Pengukuran kelayakan sampel. Bila hasil KMO and Bartlestt's Test diatas, menunjukkan hasil nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) lebih besar dari 0,5 maka variabel-variabel dapat dilanjutkan untuk dianalisa.
92
(2). Measure of Sampling Adequacy ( MSA) MSA digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel, hasil MSA pada anti image matrices correlation dengan kriteria MSA > 0.05. Tabel 4.7. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling .628 Adequacy. Approx. Chi-Square 1722.209 Bartlett's Test of df 595 Sphericity Sig. .000 Sumber: Hasil olah data KMO and Bartlett's Test digunakan untuk mengetahui variabelvariabel layak atau tidak untuk dianalisis lebih lanjut, bila nilai lebih besar 0,5 maka analisis dapat dilakukan lebih lanjut. Pada tabel KMO and Bartlestt's Test diatas, menunjukkan hasil nilai Bartlett's Test of sphericity Chi-Square sebesar 1722.209 pada siginifikan 0.000 yang berarti antar variabel terjadi korelasi signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0.628 yang menunjukkan lebih besar dari 0,5, maka proses analisis dapat dilakukan lebih lanjut. Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image Correlation yaitu angka korelasi yang bertanda “a” di bagian atas 93
angka, dengan arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah (pada lampiran). Secara singkat hasil nilai dapat dilihat di bawah ini: Tabel 4.8. Nilai MSA Anti Image Correlation 1 Variabel
MSA X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312
.347a .456a .382a .459a .592a .587a .604a .555a .684a .643a .696a .530a .789a .703a .388a .500a .750a .628a .522a .560a .733a .657a .606a .555a .612a .520a .641a .732a .828a .758a .615a .794a .762a .595a .724a 94
Dari Tabel terdapat t nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu, X11 sebesar 0. .347, X12 sebesar 0.456, X13 sebesar 0.382, X14 sebesar 0.459, dan X21 sebesar 0.388, maka variabel yang menghasilkan nilai di bawah 0,5 dan nilainya paling kecil dikeluarkan terlebih dahulu kemudian dilakukan KMO and Bartlett's Test ulang, Nilai yang terkecil adalah X11 sebesar 0.347 maka harus dikeluarkan. Setelah dikeluarkan dan diuji ulang maka hasil KMO and Bartlett's Test adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling .656 Adequacy. Approx. Chi-Square 1638.582 Bartlett's Test of df 561 Sphericity Sig. .000 Sumber: Hasil olah data Pada tabel KMO and Bartlestt's Test diatas, menunjukkan hasil nilai Bartlett's Test of sphericity sebesar 1638.582 pada siginifikan 0.000 yang berarti antar variabel terjadi korelasi signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0. 656 yang menunjukkan lebih besar dari 0,5 proses analisis maka dapat dilakukan lebih lanjut. Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat
95
dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image Correlation, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.10. Nilai MSA Anti Image Correlation 2 Variabel X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312
MSA .626a .433a .523a .610a .581a .660a .551a .624a .666a .686a .612a .786a .694a .420a .535a .743a .635a .527a .610a .722a .664a .615a .599a .609a .512a .700a .717a .842a .766a .619a .801a .789a .587a .697a
Sumber: Hasil olah data
96
Dari Tabel masih dapat nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu X13 sebesar 0.433, dan X21 sebesar 0.420. Dari variabel yang kurang ini maka dikeluarkan yang mempunyai nilai terkecil yaitu X21 sebesar 0.420, selajutnya dilakukan tes ulang. Setelah X21 dikeluarkan dan diuji ulang maka hasil KMO and Bartlett's Test adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling .680 Adequacy. Approx. Chi-Square 1542.658 Bartlett's Test of df 528 Sphericity Sig. .000 Sumber: Hasil olah data
Hasil KMO and Bartlestt's Test ulang, menunjukkan hasil nilai Bartlett's Test of sphericity sebesar 1542.658 pada siginifikan 0.000 yang berarti signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA (Kaiser-MeyerOlkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0.680
yang
menunjukkan lebih besar dari 0,5 proses analisis maka dapat dilakukan lebih lanjut. Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image Correlation, dengan hasil sebagai berikut:
97
Tabel 4.12. Nilai MSA Anti Image Correlation 3 Variabel X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312
MSA .607a .430a .514a .610a .587a .741a .537a .619a .654a .725a .625a .784a .690a .612a .777a .543a .587a .650a .719a .666a .579a .735a .668a .552a .700a .724a .850a .763a .621a .798a .792a .637a .688a
Sumber: Hasil olah data
98
Dari Tabel masih dapat nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu X13 sebesar 0.430, kemudian variabel
ini
dikeluarkan selanjutnya
dilakukan tes ulang.
Tabel 4.13. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling .688 Adequacy. Approx. Chi-Square 1488.362 Bartlett's Test of df 496 Sphericity Sig. .000 Sumber: Hasil olah data
Pada tabel KMO and Bartlestt's Test ulang, menunjukkan hasil nilai Bartlett's Test of sphericity sebesar 1488.362 pada siginifikan 0.000 yang berarti korelasi signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0.688 yang menunjukkan lebih besar dari 0,5 proses analisis maka dapat dilakukan lebih lanjut. Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image Correlation, dengan hasil sebagai berikut:
99
Tabel 4.13. Nilai MSA Anti Image Correlation 4 Variabel X12 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 Sumber: Hasil olah data
MSA .609a .520a .621a .580a .738a .531a .609a .661a .704a .639a .782a .679a .614a .769a .538a .583a .662a .715a .669a .594a .730a .676a .648a .708a .720a .846a .759a .616a .792a .800a .687a .685a
100
Dari Tabel didapat nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) semua variabel menunjukkan lebih besar dari 0.05. Variabel tersebut diatas memenuhi syarat nilai sehingga tidak ada
Measures of Sampling Adequacy (MSA)
variabel yang
dikeluarkan kemudian dapat
dilakukan uji lebih lebih lanjut.
3) Communalities Communalities pada dasarnya adalah jumlah varian (bisa dalam presentase), suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel communalities,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-
variabel yang ada dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, semakin besar nilai communalities maka semakin erat hubungan dengan faktor yang terbentuk, (Santoso, 2004:43). Pada nilai Extraction menunjukkan angka yang dapat menjadi urutan dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang akan dijelaskan oleh faktor yang terbentuk nanti, (Wahana, 2004:263). Hasil nilai communalities dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
101
Tabel 4.14. Communalities Initial X12 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312
Extraction
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.776 .638 .637 .790 .792 .766 .780 .780 .738 .729 .750 .782 .570 .716 .796 .827 .610 .810 .569 .550 .698 .776 .668 .664 .682 .538 .700 .735 .726 .784 .686 .668
Extraction Method: Principal Component Analysis.
102
Pada tabel communalities variabel semakin besar nilai communalities
maka semakin erat hubungan dengan faktor yang
terbentuk, nilai communalities sepeda motor honda yang dikeluarkan mempunyai kualitas baik (X12) adalah 0.776 hal ini menunjukkan sebesar 77.6% variabel
Sepeda motor honda yang dikeluarkan
mempunyai kualitas baik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel mempunyai mesin yang kuat dan handal (X14) adalah 0.638 hal ini menunjukkan sebesar 63.8% dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan
(X15) adalah 0.637hal ini menunjukkan sebesar
63.7% variabel mempunyai
mesin yang kuat dan handal dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel suku cadang yang digunakan asli dari honda (X16) adalah 0.790 hal ini menunjukkan sebesar 79% variabel suku cadang yang digunakan asli dari Honda dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel
mempunyai
reputasi baik dan tahan lama (X17) adalah 0.792 hal ini menunjukkan sebesar 79.2% variabel mempunyai reputasi baik dan tahan lama dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sepeda motor honda irit bahan bakar (X18) adalah 0.766 hal ini menunjukkan sebesar 76.6% variabel sepeda motor honda irit bahan bakar dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan (X19) sebesar 0.780 hal ini menunjukkan sebesar 78% variabel pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan dapat
103
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan (X10) adalah 0.780 hal ini menunjukkan sebesar 78% variabel terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel memiliki design yang bagus (X111)
adalah 0.738 hal ini
menunjukkan sebesar 73.8% variabel memiliki design yang bagus dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman (X112) adalah 0.729 hal ini menunjukkan sebesar 72.9% variabel model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda (X113) adalah 0.725 hal ini menunjukkan 72.5% variabel sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel membeli sepeda motor berarti membeli Honda (X114) 0.782 hal ini menunjukkan sebesar 78.2% variabel membeli sepeda motor berarti membeli Honda dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel terdapat variasi harga
sehingga konsumen dapat
memilih sesuai kemampuan (X22) adalah 0.570 hal ini menunjukkan 57% variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih sesuai kemampuan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain
(X23) adalah 0.716 hal ini
104
menunjukkan 71.6% variabel harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik (X24) adalah 0.798 hal ini menunjukkan 79.8% variabel setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah (X25) adalah 0.827 hal ini menunjukkan 82.7% variabel apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel dapat dilakukan dengan pembelian tunai (X26) adalah 0.610 hal ini menunjukkan 61% variabel dapat dilakukan dengan pembelian tunai dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel terdapat penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit (X27) adalah 0.810 hal ini menunjukkan 81% variabel terdapat penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel syarat-syarat kredit motor sangat mudah (X28) adalah 0.569 hal ini menunjukkan 56.9% variabel syarat-syarat kredit motor sangat mudah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel proses kredit yang diajukan cepat (X29) adalah 0.550 hal ini menunjukkan 55% variabel proses kredit yang diajukan cepat dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
105
Variabel sepeda motor honda mudah dikenali konsumen (X31) adalah 0.698 hal ini menunjukkan 69.8% variabel sepeda motor honda mudah dikenali konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sepeda motor Honda familiar dengan konsumen (X32) adalah 0.776 hal ini menunjukkan 77.6% variabel sepeda motor Honda familiar dengan konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel model mengikuti perkembangan zaman (X33) adalah 0.668 hal ini menunjukkan 668% variabel model mengikuti perkembangan zaman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel banyak pilihan model sesuai keinginan konsumen (X34) adalah 0.664 hal ini menunjukkan 66.4% variabel banyak pilihan model sesuai keinginan konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel mempunyai kekuatan mesin yang handal (X35) adalah 0.682 hal ini menunjukkan 68.2% variabel mempunyai kekuatan mesin yang handal dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sesuai dengan kebutuhan konsumen (X36) adalah 0.538 hal ini menunjukkan 53.8% variabel sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel merek sangat terkenal di hati masyarakat (X37) adalah 0.700 hal ini menunjukkan 70% variabel merek sangat terkenal di hati masyarakat, variabel sering menyebut sepeda motor adalah Honda (X38) adalah 0.735 hal ini menunjukkan 73.5% variabel sering menyebut sepeda motor adalah Honda dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel suara mesin lebih
106
halus (X39) adalah 0.726 hal ini menunjukkan 72.6% variabel suara mesin lebih halus dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sepeda motor Honda nyaman digunakan (X310) adalah 0.784 hal ini menunjukkan 78.4% variabel sepeda motor Honda nyaman digunakan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai (X311) adalah 0.686
hal ini
menunjukkan 686% variabel kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel memiliki bengkel terbesar (X312) adalah 0.668 hal ini menunjukkan 66.8% variabel memiliki bengkel terbesar dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. 4) Nilai Initial Eigenvalues Selanjutnya uji Total variance explained, menurut Santoso (2004:43) total variance explained menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat dilihat pada nilai eigenvalue harus berada diatas satu (1), jika berada di bawah satu maka tidak tepat. Eigenvalue menunjukkan kepentingan relative masing-masing faktor dalam menghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalues susunannya selalu diurutkan.
107
Tabel 4.15. Total Variance Explained Initial Eigenvalues
Component Total
% of Variance
Cumulative %
Extraction Sums of Squared Loadings Total
% of Variance
Cumulative %
1
6.596
20.611
20.611
6.596
20.611
20.611
2
2.941
9.191
29.802
2.941
9.191
29.802
3
2.361
7.377
37.178
2.361
7.377
37.178
4
2.242
7.005
44.183
2.242
7.005
44.183
5
1.970
6.157
50.340
1.970
6.157
50.340
6
1.652
5.163
55.503
1.652
5.163
55.503
7
1.421
4.441
59.944
1.421
4.441
59.944
8
1.286
4.020
63.964
1.286
4.020
63.964
9
1.251
3.910
67.875
1.251
3.910
67.875
10
1.009
3.154
71.029
1.009
3.154
71.029
11
.913
2.852
73.880
12
.796
2.487
76.368
13
.741
2.316
78.683
14
.719
2.246
80.929
15
.676
2.114
83.043
16
.606
1.895
84.937
17
.545
1.703
86.640
18
.475
1.485
88.125
19
.452
1.413
89.538
20
.429
1.341
90.879
21
.417
1.302
92.181
22
.336
1.051
93.232
23
.336
1.048
94.280
24
.331
1.035
95.316
25
.269
.841
96.157
26
.242
.757
96.914
27
.224
.700
97.614
28
.207
.646
98.260
29
.174
.544
98.805
30
.146
.456
99.260
31
.122
.380
99.640
32
.115
.360
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
108
Pada Tabel Total Variance Explained terdapat sepuluh variabel yang dimasukan ke dalam analisis faktor, masing-masing faktor memiliki satu varian maka total varian adalah 32 (tiga puluh dua). Pada nilai variance apabila dijumlahkan maka akan menghasilkan 100%. Apabila angka-angka tersebut dijumlahkan maka diperoleh total nilai varian yang terbentuk
dari
32
(tigapuluh
dua)
variabel,
yaitu
6.596+
2.941+2.361+2.242+1.970+1.652+1.421+1.286+1.251+1.009+0.913+0.796 +0.741+0.719+0.676+0.606+0.545+0.475+0.452+0.429+0.417+0.336+ 0.336+0.331+0.269+0.242+0.224+0.207+0.174+0.146+0.122+0 .115=32.
Pada table bagian Initial Eigenvalues di kolom total terdapat 10 (sepuluh) angka yang nilainya lebih besar dari 1 ini, berarti terdapat 10 (sepuluh) faktor yang terbentuk, karena jumlah angka dengan nilai diatas 1 yang digunakan untuk menghitung faktor yang terbentuk. Nilai selalu urut mulai yang terbesar.
Pada kolom Extraction Sums of Squared
Loadings angka menunjukkan sebagai berikut: 20.611 (1). Apabila variabel dijadikan 1 faktor maka faktor yang terbentuk dapat menjelaskan varian dari 32 (tiga puluh dua) variabel yaitu nilai sebesar 20.611% diperoleh dari 6.596/32=20.611 =20.61%. (2). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 2 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19% didapat dari 2.941/32=9.191=9.19%.
109
(3). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 3 faktor, maka faktor 1 menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, didapat dari
2.361/32=7.377=7.38%.
(4). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 4 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 2.242/32=7.005 =7.01% (5). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 5 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 1.970/32=6.157 =6.16%.
110
(6). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 6 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6 sebesar 1.652/32=5.163=5.17%. (7). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 7 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6 sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 1.421/32=4.441=4.44%.
111
(8). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 8 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6 sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8 sebesar 1.286/32=4.020=4.02%. (9). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 9 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
112
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6 sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8 sebesar 4.02%, faktor 9 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 9 sebesar 1.009/32=3.910=3.91%. (10). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan10 faktor, maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 3 sebesar
7.38%,
faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4 sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6 sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8 sebesar 4.02%, faktor 9 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 9 sebesar 3.91%, faktor10 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 10 sebesar 1.009/32=3.154=3.15%.
113
5) Komponen Faktor Tabel 4.16. Component Matrixa Component 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
X12
.355
.162
.008
-.196
.337
.089
.321
-.555
.136
-.185
X14
.273
.172
-.010
-.169
.386
.417
.269
-.308
.121
.010
X15
.439
.370
-.230
.387
.044
.191
-.129
.222
.020
-.007
X16
.429
.407
-.354
.239
.004
-.032
-.408
.115
.262
.093
X17
.513
.342
-.324
-.112
-.109
.264
.405
.042
.185
-.113
X18
.246
-.062
.340
.085
-.036
-.333
.559
.096
.050
.377
X19
.375
.273
-.213
-.044
.247
-.476
-.303
-.343
-.097
.110
X10
-.129
.202
.329
.453
.094
.083
.458
-.203
-.253
-.281
X111
.436
.504
-.423
-.061
-.202
.106
.001
.144
.007
-.195
X112
.431
.412
-.084
-.010
.141
.114
.202
.222
-.051
.491
X113
.608
.340
-.213
-.087
-.255
-.118
.217
.239
-.118
-.119
X114
.508
.367
-.034
-.214
-.105
-.453
.125
.087
-.311
-.078
X22
.337
-.038
-.130
.542
-.047
.223
.059
-.299
-.010
-.013
X23
.619
-.137
.059
.363
-.294
-.110
.022
-.197
.111
-.168
X24
.208
.218
.545
.192
.352
.106
-.003
.302
-.085
-.371
X25
.248
.111
.648
.303
.399
-.005
-.065
.200
-.092
-.172
X26
.425
-.205
.217
.480
-.002
.261
-.015
-.095
.022
.181
X27
.544
-.192
.120
.383
-.492
.008
-.136
-.213
.028
.100
X28
.522
-.103
.128
.425
-.100
.127
.150
.053
-.181
.071
X29
.258
.290
.325
-.338
.272
.130
-.120
.081
.251
.067
X31
.453
-.500
-.254
-.305
.103
.181
-.026
-.002
-.170
.112
X32
.376
-.597
-.323
-.047
.328
-.066
.215
.096
-.060
-.016
X33
.236
-.299
-.166
-.179
.200
.378
-.297
.266
.261
.229
X34
.412
-.229
.079
-.069
.022
-.463
.057
.119
.424
.133
X35
.493
-.091
.255
-.394
-.259
.272
-.112
-.051
-.222
.067
X36
.602
-.191
.119
-.213
-.068
-.073
-.228
-.128
-.007
-.031
X37
.558
-.343
-.236
-.037
.124
-.168
-.104
.025
.273
-.292
X38
.460
.068
.404
-.412
-.365
.085
-.133
-.031
.139
-.091
X39
.663
-.221
.041
-.153
.098
.073
-.156
.061
-.407
.062
X310
.755
-.307
.002
-.188
.044
.001
-.010
.043
-.267
-.089
X311
.344
-.443
-.192
.237
.382
-.222
.085
.190
.156
-.127
X312
.444
.041
.462
-.192
-.226
-.054
-.001
-.004
.403
.044
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
Sumber: Hasil olah data
114
Tabel diatas adalah hasil setelah dilakukan loading, maka dapat dilihat variabel-variabel yang masuk dalam suatu faktor : (1). Variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih sesuai kemampuan (X12) mempunyai korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar 0.355, dengan faktor 2 adalah 0.162, dengan faktor 3 adalah 0.008, dengan faktor 4 adalah -0.196, dengan faktor 5 adalah 0.337, dengan faktor 6 adalah 0.089, dengan faktor 7 adalah 0.321 dengan faktor 8 adalah -0.555, dengan faktor 9 adalah 0.136, dengan dengan faktor 10 adalah -0.185, nilai korelasi tertinggi atau paling kuat berada pada faktor sebesar 0.355 maka variabel ini masuk dalam faktor 1. (2). Variabel mempunyai mesin yang kuat dan handal (X14) mempunyai korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar 0.273, dengan faktor 2 adalah 0.172, dengan faktor 3 adalah -0.010, dengan faktor 4 adalah 0.169, dengan faktor 5 adalah 0.386, dengan faktor 6 adalah 0.417, dengan faktor 7 adalah 0.269 dengan faktor 8 adalah -0.308, dengan faktor 9 adalah 0.121, dengan dengan faktor 10 adalah 0.010, nilai korelasi tertinggi atau paling kuat berada pada faktor 6 sebesar 0.417 maka variabel ini masuk dalam faktor 6 . (3). Variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda ditawarkan (X15)
sesuai yang
mempunyai korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar
0.439, dengan faktor 2 adalah 0.370, dengan faktor 3 adalah --0.230, dengan faktor 4 adalah 0.387, dengan faktor 5 adalah 0.044, dengan faktor 6 adalah 0.191, dengan faktor 7 adalah -0.129 dengan faktor 8 adalah
115
0.222, dengan faktor 9 adalah 0.020, dengan faktor 10 adalah -0.007, nilai korelasi tertinggi atau paling kuat berada pada faktor 1 sebesar 0.439 maka variabel ini masuk dalam faktor 1 .
Demikian seterusnya variabel-variabel sampai tiga puluh dua variabel untuk dapat melihat distribusi ke yang terbentuk didalam 10 faktor. Menurut Santoso (2004:45), Component Matrik menunjukkan distribusi variabel yang ada dengan faktor yang terbentuk. Angka-angka pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada. Component matrix
pada tabel di atas, hasil faktor belum bisa
diinterpretasikan karena variabel-variabel yang ada hanya mengumpul pada satu atau beberapa faktor saja belum menyeluruh. Untuk itu perlu dilakukan rotasi faktor (rotated component matrix). Rotated component matrix ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dan nyata dari nilai loading untuk masingmasing variabel terhadap faktor-faktor yang ada. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading yang terbesar masing-masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang memiliki nilai loading terbesar, setelah dilakukan perbandingan besar korelasi terhadap setiap baris. Tabel di bawah ini rotated component matrix menunjukkan hasil dari faktor.
116
Tabel 4.17. Rotated Component Matrix Component 1
2
3
4
5
6
9
10
.203
.809
-.186
-.007
.043
.755
.183
.040
.223
.186
-.028
.248
-.051
.093
-.018
.464
-.126
.344
-.157
X12
.056
.067
.049
.130
.133
.017
X14
.100
.102
.033
-.037
.007
.087
X15
.592
-.032
.351
.019
-.115
X16
.563
-.149
.230
.121
7
8
X17
.721
.057
.107
.081
.119
-.103
-.142
.441
.025
.107
X18
-.052
-.005
.136
.133
.166
.073
-.039
.025
-.185
.811
X19
.141
.115
.004
.159
.031
-.102
.829
.063
-.137
-.028
X10
.074
.043
.062
-.091
-.016
.262
.797
.218
.042
.085
X111
.827
.061
.034
-.030
.063
-.071
.099
.080
-.015
-.153
X112
.476
.138
.052
-.148
-.035
.075
.232
.150
.314
.526
X113
.756
.247
.070
.092
.161
.012
.046
-.013
-.211
.178
X114
.503
.311
-.122
.050
.170
.079
.351
-.068
-.438
.244
X22
.118
-.011
.694
.057
-.158
-.014
.058
.195
.002
-.071
X23
.189
.107
.662
.294
.300
.009
.060
-.003
-.224
-.017
X24
.077
.011
.029
.009
.084
.880
-.027
.069
-.042
-.018
X25
-.117
.027
.168
.037
.099
.862
.129
.013
-.006
.114
X26
-.074
.137
.692
.054
.047
.193
-.005
.062
.210
.133
X27
.074
.183
.773
.044
.338
-.129
.051
-.178
-.073
.020
X28
.175
.255
.606
.070
-.022
.217
-.050
-.017
-.024
.226
X29
.092
.049
-.234
-.066
.420
.321
.189
.267
.297
.075
X31
-.006
.689
.050
.312
-.021
-.222
-.062
.135
.225
-.006
X32
-.042
.444
.058
.670
-.247
-.096
-.096
.140
.089
.132
X33
.016
.263
-.025
.229
.089
-.050
-.077
.015
.721
-.093
X34
.007
-.011
.033
.577
.421
-.055
.156
-.098
.036
.337
X35
.083
.641
.104
-.214
.440
.006
-.064
.081
.050
-.001
X36
.040
.474
.178
.216
.429
.000
.210
.035
.002
-.067
X37
.167
.225
.142
.714
.205
-.027
.078
.072
.040
-.189
X38
.137
.308
.031
-.122
.771
.068
-.050
.047
-.038
-.038
X39
.119
.773
.179
.129
.072
.151
.176
.000
.068
.045
X310
.177
.741
.193
.332
.174
.102
.065
.080
-.048
.046
X311
-.012
.105
.153
.765
-.173
.143
.025
-.003
.092
.082
X312
.054
.030
.130
.073
.764
.122
-.003
.073
.044
.192
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
117
Setelah dilakukan rotasi menggunakan Rotated Component Matrix terlihat jelas variable yang masuk ke suatu faktor, dipakai nilai yang tertinggi dan nilai lainnya dihilangkan, hasilnya adalah sebagai berikut ; Tabel 4.18.
Rotated Component Matrix 1
2
3
4
Component 5 6
7
X12 X14
8 .809
9
10
.755
X15
.592
X16
.563
X17
.721
X18
.811
X19
.829
X10 X111
.797 .827
X112
.526
X113
.756
X114
.503
X22
.694
X23
.662
X24
.880
X25
.862
X26
.692
X27
.773
X28
.606
X29 X31
.420 .689
X32
.670
X33
.721
X34
.577
X35
.641
X36
.474
X37
.714
X38
.771
X39
.773
X310
.741
X311 X312
.765 .764
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
118
(1). Faktor 1, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 6(enam) variabel yaitu: Variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan (X15) adalah 0.592, suku cadang yang digunakan asli dari honda
(X16) adalah 0.563, variabel mempunyai reputasi
baik dan tahan lama (X17) adalah 0.721, variabel memiliki design yang bagus (X111) adalah 0.827, variabel sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda (X113) adalah 0.756, variabel membeli sepeda motor berarti membeli Honda (X114) adalah sebesar 0.503. (2). Faktor 2, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 5(lima) variabel yaitu:
Variabel sepeda motor honda mudah dikenali konsumen
(X31) adalah 0.689, mempunyai kekuatan mesin yang handal (X35) adalah 0.641, sesuai dengan kebutuhan konsumen (X36) adalah 0.474, suara mesin lebih halus (X39) adalah 0.773 dan variabel sepeda motor Honda nyaman digunakan (X310) adalah 0.741. (3). Faktor 3, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 5(lima) variabel yaitu: Variabel terdapat variasi harga
sehingga konsumen dapat
memilih sesuai kemampuan (X22) adalah 0.694, harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain (X23) adalah 0.662, variabel dapat dilakukan dengan pembelian tunai (X26) adalah 0.692, terdapat penawaran pembayaran jangka
119
panjang bila membeli secara kredit (X27) adalah 0.773 dan syaratsyarat kredit motor sangat mudah ( X28) adalah sebesar 0.606. (4). Faktor 4, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 4 (empat) variabel yaitu: Variabel sepeda motor Honda familiar dengan konsumen (X32) adalah 0.670, banyak pilihan model sesuai keinginan konsumen (X34) adalah
0.577, merek sangat terkenal di hati
masyarakat (X37) adalah 0.714 dan kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai (X311) adalah 0.765. (5). Faktor 5, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 3 (tiga) variabel yaitu: Variabel proses kredit yang diajukan cepat X29 adalah 0.420, variabel sering menyebut sepeda motor dengan sebutan Honda (X38) adalah 0.771 dan variabel memiliki bengkel terbesar X312 adalah 0.764. (6). Faktor 6, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel yaitu: Variabel setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik (X24) adalah 0.880 dan apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah (X25) adalah sebesar 0.862. (7). Faktor 7, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel yaitu: Variabel Pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan (X19) adalah 0.829 dan terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan (X10) adalah 0.797.
120
(8). Faktor 8, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu: Variabel produk sepeda motor Honda mempunyai keragaman tipe (X12) adalah 0.809 dan mempunyai mesin yang kuat dan handal (X14) adalah sebesar 0.755. (9). Faktor 9, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 1(satu) variabel yaitu: Model mengikuti perkembangan zaman (X33) adalah 0.721. (10). Faktor 10, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel yaitu: Sepeda motor honda irit bahan bakar (X18) adalah 0.811 dan model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman (X112) adalah sebesar 0.526.
6) Faktor Baru yang Terbentuk Pembagian variabel-variaebl dilakukan berdasarkan faktor yang terbentuk, diurutkan sesuai nilai faktor loading dari yang terbesar. Pemberian nama dilakukan dilakukan berdasarkan nilai faktor yang tertinggi, hal ini mengacu pada Ghozali (2005:258), untuk pemberian nama pada masing-masing faktor baru yang terbentuk bersifat subyektif, kadangkadang variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor.
121
Tabel 4.19. Faktor Baru yang Terbentuk Faktor Baru yang Terbentuk
Variabel Design bagus (X111)
Loading faktor 0.827
Eigen value
Variance %
6.596
20.611
2.941
9.191
2.361
7.377
2.242
7.005
1.970
6.157
1.652
5.163
1.421
4.441
1.286
4.020
Paling mengena di hati (X113)
0.756
Baik dan tahan lama (X17)
0.721
Spesifikasi peralatan (X15)
0.592
Suku cadang asli (X16)
0.563
Membeli motor Honda (X114)
0.503
Suara mesin halus (X39)
0.773
Nyaman digunakan (X310)
0.741
Mudah dikenali (X31)
0.689
Mesin handal (X35)
0.641
Sesuai kebutuhan (X36)
0.474
Membeli secara kredit (X27)
0.773
Sesuai kemampuan (X22)
0.694
Dapat tunai (X26)
0.692
Harga jual kembali (X23)
0.662
Syarat kredit mudah ( X28)
0.606
Kesediaan suku cadang (X311)
0.765
Merek terkenal (X37)
0.714
Familiar dengan konsumen (X32)
0.670
Banyak pilihan model (X34)
0.577
Sebutan Motor Honda (X38)
0.771
Memiliki bengkel terbesar (X312)
0.764
Sebutan Honda
Proses kredit cepat X29
0.420
Faktor 6 Potongan harga
Potongan harga menarik (X24)
0.880
Even harga dan hadiah (X25)
0.862
Faktor 7 Pelayanan Dealer
Pelayanan dealer (X19)
0.829
Layanan garansi (X10)
0.797
Faktor 8 Keragaman Tipe
Keragaman tipe (X12)
0.809
Mesin kuat dan handal (X14)
0.755
Faktor 9 Model Modern Faktor 10 Irit Bahan Bakar
Model mengikuti perkembangan zaman (X33)
0.721
1.251
3.910
Irit bahan bakar (X18)
0.811
1.009
3.154
Model sepeda motor (X112) Jumlah Kontribusi
0.526
Faktor 1 Motor Favorit
Faktor 2 Keunggulan Honda
Faktor 3 Secara Kredit
Faktor 4 Suku Cadang
Faktor 5
71.029
Sumber : Hasil olah data 122
Penjelasan dari faktor baru yang terbentuk dan besarnya kontribusi variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah: 1. Faktor 1: faktor baru yang terbentuk diberi nama Motor Favorit memberikan kontribusi sebesar 20.611 %, terbentuk dari
faktor design bagus, paling
mengena di hati, baik dan tahan lama, spesifikasi peralatan, suku cadang asli, dan membeli motor Honda. 2. Faktor 2: faktor baru yang terbentuk diberi
nama Keunggulan Honda
memberikan kontribusi sebesar 9.191%, di dalamnya faktor suara mesin halus, nyaman digunakan, mudah dikenali, mesin handal dan sesuai kebutuhan. 3. Faktor 3: faktor baru yang terbentuk diberi nama Secara Kredit memberikan kontribusi 7.377 %, terbentuk dari faktor membeli secara kredit, sesuai kemampuan, dapat tunai, harga jual kembali dan syarat kredit mudah. 4. Faktor 4: faktor baru yang terbentuk dengan nama Suku Cadang memberikan kontribusi sebesar 7.005 % terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek terkenal, familiar dengan konsumen dan banyak pilihan model. 5. Faktor 5: faktor baru yang terbentuk dengan nama Sebutan Honda memberikan kontribusi sebesar 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor dengan sebutan Honda, memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat. 6. Faktor 6: faktor baru yang terbentuk dengan nama Potongan harga memberikan konstribusi sebesar 5.163 %, terdiri dari faktor potongan harga menarik, even harga dan hadiah.
123
7. Faktor 7: faktor baru yang terbentuk dengan nama Pelayanan Dealer memberikan kontribusi sebesar 4.441 %, di dalamnya terdapat faktor pelayanan dealer dan layanan garansi. 8. Faktor 8: faktor baru yang terbentuk dengan nama Keragaman Tipe memberikan kontribusi sebesar 4.020 %, didalamnya terdapat faktor keragaman tipe adalah dan mesin kuat dan handal. 9. Faktor 9: faktor baru yang terbentuk dengan nama Model Modern memberikan kontribu sebesar 3.910 % terbentuk dari faktor model mengikuti perkembangan zaman. 10. Faktor 10 : faktor baru yang terbentuk dengan nama Irit Bahan Bakar memberi kontribusi sebesar 3.154 %, terbentuk dari faktor Irit bahan bakar dan Model sepeda motor.
2.
Analisis dan Interpretasi Pembahasan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian produk sepeda motor Honda. Mengingat sangat luas pembahasan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian maka dilakukan pembatasan masalah yaitu faktor kualitas produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Jumlah kuesioner sebanyak 35 kuesioner yang dalam analisis faktor digunakan istilah variabel atau faktor. Setelah dilakukan proses analisis faktor maka terdapat 3 faktor yang tidak memenuhi anti image dengan nilai dibawah 0.5 sehingga dikeluarkan, maka jumlah faktor menjadi 32 faktor. Dari 32 faktor ini diperoleh faktor variabel baru yang terbentuk sebanyak
124
10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu; Faktor 1 diberi nama Motor Favorit memberikan kontribusi sebesar 20.611 %, terbentuk dari variabel design bagus, paling mengena di hati, baik dan tahan lama, spesifikasi peralatan, suku cadang asli, dan membeli motor Honda, Faktor 2 diberi nama Keunggulan Honda memberikan kontribusi sebesar 9.191 %, di dalamnya terdapat faktor suara mesin halus, nyaman digunakan, mudah dikenali, mesin handal
dan sesuai
kebutuhan, Faktor 3 diberi nama Secara Kredit memberikan kontribusi 7.377 %, terbentuk dari faktor membeli secara kredit, dapat tunai, sesuai kemampuan dan syarat kredit mudah, Faktor 4 dengan nama Suku Cadang memberikan kontribusi 7.005 % terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek terkenal, familiar dengan konsumen dan banyak pilihan model, Faktor 5 dengan nama Motor adalah Honda memberikan kontribusi 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor dengan sebutan Honda, memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat, Faktor 6 dengan nama Potongan harga memberikan konstribusi 5.163%, terdiri dari faktor potongan harga menarik, even harga dan hadiah. Faktor 7 dengan nama Pelayanan Dealer memberikan kontribusi 4.441 %, di dalamnya terdapat faktor pelayanan dealer dan layanan garansi, Faktor 8 dengan nama Keragaman Tipe memberikan kontribusi 4.020%, didalamnya faktor keragaman tipe dan mesin kuat dan handal, Faktor 9 dengan nama Model Modern memberikan kontribusi 3.910 % terbentuk dari faktor model mengikuti perkembangan zaman dan terakhir Faktor 10 dengan nama Irit Bahan Bakar dengan kontribusi 3.154%, terbentuk dari Irit bahan bakar dan Model sepeda motor. Total kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk sepeda motor Honda dalam penelitian ini sebesar
125
71.029 %. Motor merek Honda merupakan pemimpin pasar karena sangat dikenal hingga ada beberapa daerah menyebut sepeda motor merek apa saja dengan sebutan Honda, hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller (2013 : 5), pemimpin pasar bisanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul. Masih menurut Kotler & Keller (2003:78) pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu: kekuatan (strength) adalah keberfungsian semua fasilitas produk, penampilan fisik, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung produk. Keunikan (uniqueness) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek lainnya, nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan diucapkan, dan fisik produk itu sendiri serta keunggulan (favorable) yaitu kemudahan merek diucapkan yang membuat terkenal dan menjadi favorit. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu Nurjannah (1431 H/ 2010M), judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty”. Penelitian terhadap 24 variabel diperoleh 7 faktor merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty, yaitu 1) social 2) motivasi 3) acuan 4) budaya 5) pelayanan 6) individu 7) psikologis. Persentase kumulatif varian dari faktor yang diekstrak 67.21% yang merupakan besarnya pengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian lain selanjutnya adalah Jayakusumah (1432 H/2011M), “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam keputusan pembelian the celup Sariwangi”, hasil penelitian menunjukkan dari 28 variabel yang dianalisis dengan model analisis
126
faktor terdapat 8 faktor yaitu faktor psikologis, produk, social, distribusi, harga, promosi, individu dan faktor pelayanan. Nurcahyo (1431 H / 2010 M), “Faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.” Hasil menunjukkan dari 37 variabel yang dianalisis faktor ada 9 faktor yang terbentuk, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli Honda, yaitu social budaya 27.996%, pribadi dan psikologi 7.754%, merek 5.894%, pelayanan 5.452%, produk 4.263%, harga 3.770&, promosi 3.301%, tempat 3.137% dan kepercayaan 2.745%. Penelitian lain yang meneliti variabel kualitas produk, merek dan harga adalah Ferdiansyah (2009) dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Merek Motor Yamaha V-Ixion.” Hasil penelitian variabel yang diteliti Kualitas Produk, Merek, Harga, Desain dan Kepercayaan. Variabel yang dianalisis sebanyak 14 kemudian terbentuk menjadi 3 faktor, yaitu Faktor 1 (Keunggulan Produk) terdiri dari hemat bahan bakar, tahan lebih lama, merek terkenal, main dealer terkenal, reputasi perusahaan, harga terjangkau, desain mewah, kenyamanan. Faktor 2 (Faktor Pendukung) yang terdiri dari suku cadang mudah, harga sesuai kualitas, warna menarik. Faktor 3 (Faktor Utama) terdiri dari teknologi canggih, memperoleh manfaat. Total kontribusi sebesar 70.843%.
127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan menggunakan analisis faktor maka dapat ditarik kesimpulan terdapat 10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian total kontribusi sebesar 71.029 %. Faktor tersebut adalah:
1. Faktor 1 dengan nama Motor Favorit memberikan kontribusi 20.611%, terbentuk dari faktor design bagus, paling mengena di hati, baik dan tahan lama, spesifikasi peralatan, suku cadang asli, dan membeli motor Honda. 2. Faktor 2 dengan nama Keunggulan Honda memberikan kontribusi sebesar 9.191%, di dalam terdapat faktor suara mesin halus, nyaman digunakan, mudah dikenali, mesin handal dan sesuai kebutuhan. 3. Faktor 3 dengan nama Secara Kredit memberikan kontribusi 7.377 %, terbentuk dari faktor membeli secara kredit, sesuai kemampuan, dapat tunai, harga jual kembali dan syarat kredit mudah. 4. Faktor 4 dengan nama Suku Cadang memberikan kontribusi sebesar 7.005 % terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek terkenal, familiar dengan konsumen dan banyak pilihan model.
128 128
5. Faktor 5 dengan nama Sebutan Motor adalah Honda memberikan kontribusi sebesar 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor dengan sebutan Honda, memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat. 6. Faktor 6 dengan nama Potongan harga memberikan konstribusi sebesar 5.163 %, terdiri dari faktor potongan harga menarik, even harga dan hadiah. 7. Faktor 7 dengan nama Pelayanan Dealer memberikan kontribusi sebesar 4.441 %, di dalamnya terdapat faktor pelayanan dealer dan layanan garansi. 8. Faktor 8 dengan nama Keragaman Tipe memberikan kontribusi 4.020 %, didalamnya terdapat faktor keragaman tipe adalah dan mesin kuat dan handal. 9. Faktor 9 dengan nama Model Modern memberikan kontribu sebesar 3.910 % terbentuk dari faktor model mengikuti perkembangan zaman. 10. Faktor 10 dengan nama Irit Bahan Bakar memberi kontribusi sebesar 3.154%, terbentuk dari faktor Irit bahan bakar dan Model sepeda motor.
B. SARAN Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan menggunakan analisis faktor maka dapat didapat 10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Motor Favorit, Keunggulan Honda, Secara Kredit, Suku Cadang, Motor dengan sebutan Honda, Potongan harga, Pelayanan Dealer, Keragaman Tipe, Model Modern dan Irit Bahan Bakar. Dari hasil temuan tersebut maka
129
penulis akan menyampaikan saran untuk pihak-pihak terkait. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu indikator-indikator apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk terutama produk sepeda motor honda. 2. Pihak Perusahaan, dengan adanya hasil penelitian sepuluh faktor
yang
mempengaruhi keputusan pembelian pihak perusahaan dapat menentukan strategi-strategi untuk meningkatkan pangsa pasar sesuai trend yang terkini, dan dapat dijadikan referensi untuk membuat kebijakan perusahaan. Saran yang dapat diberikan untuk faktor yang nilainya kurang yaitu: a. Pihak perusahaan Honda hendaknya melakukan kordinasi dengan dealer untuk meningkatkan pelayanan agar dapat memuaskan konsumen. b. Memberikan hadiah atau potongan harga pada even-even tertentu, memberikan hadiah yang berkualitas melalui undian bagi mereka yang melakukan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menarik perhatian masyarakat, dimana sebelum pihak manajemen Honda sebaiknya memberikan brosur terlebih agar masyarakat mengetahuinya c. Meningkatkan inovasi model sepeda motor yang lebih kreatif dan canggih agar lebih unggul dibanding sepeda motor merek lain.
130
d. Menangani segala keluhan konsumen tentang produk dan pelayanan baik pelayanan pada saat membeli maupun pasca pembelian sepeda motor motor Honda. e. Memberi fasilitas dan sponsor kepada club-club sepeda motor untuk mengembang ide-ide baru, melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti melakukan bakti sosial, pengobatan masal untuk penyakit tertentu, melakukan perbaikan lingkungan misal penanaman pohon bakau, penanaman pohon pada hutan gundul, melakukan kegiatan kesenian bermitra dengan kelompok seni dan budaya untuk membantu mengembangkan bakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan persepsi dan citra merek sepeda motor Honda pada masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan pembelian. 3. Bagi konsumen dan pembaca pada umumnya, dapat dijadikan informasi yang berguna dalam mempertimbangkan keputusan pembelian sepeda motor terutama merek Honda.
131
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, Kurniawan Widyatma. “Analisis Pengaruh Faktor Harga Produk, Efek Komunitas dan Kualitas Produk terhadap Brand Awareness untuk Meningkatkan Brand Attitude (Studi Pada Konsumen Restoran Waroeng Steak & Shake Di Kota Semarang )”, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 2011. Alma, Buchari. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2007. Bachriansyah, Rizky Amalina. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus pada Masyarakat di Kota Semarang),” Skripsi, Universitas Diponegoro Consume Bisnis Media, 2011. Cravens, David W. “Pemasaran Strategis,” Edisi II, Erlangga, Jakarta, 1996. Daryanto. “Konsumen dan Pelayanan Prima,” Penerbit Yogyakarta,2011.
Gava Media,
Farida Indriani & Dini Hendiarti. “Studi Mengenai Efektifitas Iklan terhadap Citra Merek Maskapai Garuda Indonesia”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia (Vol 8, No 1, Mei 2009). 83 – 106, 2009. Ferdiansyah, Mochammad Reza. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Masyarakat terhadap Merek Motor Yamaha V-Ixion, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2009. Ferdinand, Augusty. “Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Strategik,” Research Paper Series, BP. UNDIP, 2000. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2005. Ilmaya, Fahma, “Analisis Pengaruh Interaksi Harga dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Batik di Eka Batik Semarang,” Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2011. Jayakusumah, Herdi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi),” Skripsi. Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1432 H/2011M.
132
Kartajaya, Hermawan. “On brand Seri 9 Elemen Marketing,” PT Izan Pustaka, Bandung, 2002. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Penerbit PT.Indeks, Jakarta, 2003. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. “Prinsip-Prinsip Jakarta, 2009.
Pemasaran, Erlangga,
____________. “Manajemen Pemasaran,” Jilid 1, Indeks, Jakarta, 2009. ____________.” Manajemen Pemasaran,” Jilid 2, Indeks, Jakarta, 2008. ____________.“Manajemen Pemasaran,”Edisi 13, Jilid 2, Indeks, Jakarta, 2013. Lupiyoadi, Rambat dan A, Hamdani. “Manajemen Pemasaran Jasa.” 2006. Penerbit. Nurcahyo. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Honda (Studi Kasus Konsumen Sepeda Motor Merek Honda di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” Skripsi. Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H / 2010 M. Nurjannah, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Ponsel GSM Tipe Qwerty,” Skripsi. Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H/ 2010M. Rangkuti, Freddy, “The Power of Brands (Tehnik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek),” Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009. Santoso, Singgih. Analisis Multivariate. Jakarta, 2004.
Penerbit Elex Media Komputindo.
Schiffman, L., Kanuk, L.L. “Perilaku Konsumen,” Edisi Ketujuh, Indeks, Jakarta, (2008). Simamora, Bilson. “Analisis Multivariate Pemasaran.” Penerbit Jakarta, 2003.
Gramedia.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis,” Alfabeta, Bandung, 2013. ____________. “Statisik untuk Penelitian,” Alfabeta, Bandung, 2007. Supranto, J. “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar.” Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
133
Swastha, Basu DH dan Sukotjo, Ibnu W. “Pengantar Bisnis Modern”, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2002. Swastha, Basu. “Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2011. Tjiptono, Fandy. “Service Management, Mewujudkan Layanan Prima,” Penerbit Andi, Yogyakarta. 2011. Tjiptono, Fandy. “Strategi Pemasaran,” Andi Offset, Yogyakarta, .2002. ___________.“Brand Management & Strategi,” Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008. Umar, Husein. “Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen,” PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000. Wahana, Komputer dan Andi. “Pengolahan Data Statistik dengan SPSS,” Penerbit Andi, Yoyakarta. 2006. Wijayanti, Endang, “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang,” Jurnal Universitas Diponegoro Semarang, 2006. Zulian Yamit. ”Manajemen Kualitas Produk & Jasa”, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta. 2005. http://4.b.p.blogsport.com//4gtndgRICuo/UtaljnWI2sl/AAAAAAAAHns/IrFQA3 Syd91, diakses tanggal 28 Juli 2014. http://ekonomi.metrotvnews. com/read /2014/04/08/227964/ indonesia-produsensepeda-motor-terbesar-ketiga-di-dunia, diakses tanggal 4 Agustus 2014. http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-image.html (Majid), diakses tanggal 10 September 2014. http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-image.html, diakses tanggal 28 Juli 2014. http://www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-hondamotor/http://www. astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/, diakses tanggal 3 Nopember 2014. http://www.hasbihtc.com/sejarah-motor-honda- dari-masa-kemasa.html#ixzz3Qh9 ToAWt, diakses tanggal 3 Nopember 2014. www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/, diakses tanggal 3 Nopember 2014. www.jurnal-sdm.blogspot.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2014.
134
Lampiran : 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan bahwa sebagai salah persyarata untuk meraih gelar gelar kesarjanaan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, harus melaksanakan penelitian skripsi.
Untuk keperluan dimaksud saya melakukan penelitian dengan judul ''FaktorFaktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”. Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu dan saudara/i untuk membantu proses pelaksanaan penelitian ini dengan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Hasil Penelitian ini akan digunakan untuk keperluan akademik. Demikian atas kesediaannya Bapak/Ibu dan /Saudara/i dalam berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Ashabul Yamin Ayil Jamil
135
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda cek (√ ) pada kotak pilihan yang sesuai dengan pilihan anda. 1. Jenis Kelamin
a. Laki-Laki
2. Usia
a. < 25 Tahun
b. Perempuan
b. 26 – 40 Tahun c. > 40 Tahun 3. Pendidikan Terakhir
a. ≤ SMA b. Diploma c. Sarjana S1,S2, S3
4. Status Pekerjaan
a. Pelajar / Mahasiswa b. Pegawai c. Wirausaha
II. PERTANYAAN KUESIONER Berilah tanda (√ ) sesuai dengan pendapat anda dengan keterangan sebagai berikut: STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
CS
= Cukup Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
136
DAFTAR KUESIONER
I. Variabel Kualitas Produk Dimensi
9. Performance (kinerja)
Pertanyaan
STS
TS
SC
S
SS
1
2
3
4
5
1). Produk sepeda motor Honda mempunyai keragaman tipe
2). Sepeda motor honda yang dikeluarkan mempunyai kualitas baik. 10. Feature 3). Mempunyai fitur yang baik untuk (pelengkap) kenyamanan berkendaraan 11. Reability 4). Mempunyai mesin yang kuat dan (kehandalan) handal 5). Spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan 12. Conforma nce (kesesuaian) 6). Suku cadang yang digunakan asli dari honda 7). Mempunyai reputasi baik dan tahan lama 13. Durability (daya tahan) 8). Sepeda motor honda irit bahan bakar 9). Pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan 14. Serviceabi lity (pelayanan) 10). Terdapat layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan. 11). Memiliki design yang bagus 15.
Estetika
16. Perceived (persepsi)
12). Model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman 13). Sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda 14). Membeli sepeda motor berarti membeli Honda
137
II. Variabel Harga Dimensi
Pertanyaan
STS
TS
SC
S
SS
1
2
3
4
5
1). Terdapat daftar harga yang sesuai dengan tipe sepeda motor
1. Daftar harga (price list)
2). Terdapat variasi harga sehingga kinsmen dapat memilih sesuai kemampuan. 3). Harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain 4). Setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang menarik.
2. Diskon (discount)
3. Jangka waktu pembayaran (payment period)
4. Syarat kredit(term kredit)
5). Apabila terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah 6). Dapat dilakukan dengan pembelian tunai 7). Terdapat penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit. 8). Syarat-syarat kredit motor sangat mudah. 9). Proses kredit yang diajukan cepat.
138
III. Variabel Citra Merk
Dimensi
Pertanyaan
STS
TS
SC
S
SS
1
2
3
4
5
1. Sepeda motor honda mudah dikenali konsumen 1. Friendly 2. Sepeda motor Honda familiar dengan konsumen 3. Model mengikuti perkembangan zaman 2. Modern
4. Banyak pilihan model sesuai keinginan konsumen 5. Mempunyai kekuatan mesin yang handal
3. Useful 6. Sesuai dengan kebutuhan konsumen 7. Merek sangat terkenal di hati masyarakat 4. Popular
8. Sering menyebut sepeda motor adalah Honda 9. Suara mesin lebih halus
5. Gentle
6. Artifical
10. Sepeda motor Honda nyaman digunakan 11. Kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai 12. Memiliki bengkel terbesar
139
Lampiran 2 : Hasil Analisis Descriptives
Descriptives Kualitas Produk Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Keragaman tipe (X12)
105
2.00
3.00
5.00
425.00
4.0476
Mesin kuat dan handal (X14)
105
2.00
3.00
5.00
437.00
4.1619
Spesifikasi peralatan (X15)
105
2.00
3.00
5.00
425.00
4.0476
Suku cadang asli (X16)
105
3.00
2.00
5.00
407.00
3.8762
Baik dan tahan lama (X17)
105
2.00
3.00
5.00
437.00
4.1619
Irit bahan bakar (X18)
105
2.00
3.00
5.00
441.00
4.2000
Pelayanan dealer (X19)
105
3.00
2.00
5.00
385.00
3.6667
Layanan garansi (X10)
105
2.00
3.00
5.00
423.00
4.0286
Design bagus (X111)
105
2.00
3.00
5.00
398.00
3.7905
Model sepeda motor (X112)
105
3.00
2.00
5.00
402.00
3.8286
Paling mengena di hati (X113)
105
3.00
2.00
5.00
423.00
4.0286
Membeli motor Honda (X114)
105
3.00
2.00
5.00
411.00
3.9143
Valid N (listwise)
105
Frequency Table Kualitas Produk Keragaman tipe (X12) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
17
16.2
16.2
16.2
Setuju
66
62.9
62.9
79.0
Sangat Setuju
22
21.0
21.0
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Mesin kuat dan handal (X14) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
19
18.1
18.1
18.1
Setuju
50
47.6
47.6
65.7
Sangat Setuju
36
34.3
34.3
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
140
Spesifikasi peralatan (X15) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
24
22.9
22.9
22.9
Setuju
52
49.5
49.5
72.4
Sangat Setuju
29
27.6
27.6
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Suku cadang asli (X16) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
5
4.8
4.8
4.8
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
34.3
Setuju
41
39.0
39.0
73.3
Sangat Setuju
28
26.7
26.7
100.0
105
100.0
100.0
Total
Baik dan tahan lama (X17) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.0
Setuju
44
41.9
41.9
62.9
Sangat Setuju
39
37.1
37.1
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Irit bahan bakar (X18) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.0
Setuju
40
38.1
38.1
59.0
Sangat Setuju
43
41.0
41.0
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
141
Pelayanan dealer (X19) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
10
9.5
9.5
9.5
Cukup Setuju
29
27.6
27.6
37.1
Setuju
52
49.5
49.5
86.7
Sangat Setuju
14
13.3
13.3
100.0
105
100.0
100.0
Total
Layanan garansi (X10) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.0
Setuju
58
55.2
55.2
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Design bagus (X111) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
35
33.3
33.3
33.3
Setuju
57
54.3
54.3
87.6
Sangat Setuju
13
12.4
12.4
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Model sepeda motor (X112) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.9
Setuju
76
72.4
72.4
94.3
6
5.7
5.7
100.0
105
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
142
Paling mengena di hati (X113) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
6
5.7
5.7
5.7
Cukup Setuju
28
26.7
26.7
32.4
Setuju
28
26.7
26.7
59.0
Sangat Setuju
43
41.0
41.0
100.0
105
100.0
100.0
Total
Membeli Motor berarti Honda (X114) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
5
4.8
4.8
4.8
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
34.3
Setuju
37
35.2
35.2
69.5
Sangat Setuju
32
30.5
30.5
100.0
105
100.0
100.0
Total
Descriptives Harga Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Sesuai kemampuan (X22)
105
2.00
3.00
5.00
422.00
4.0190
Harga jual kembali (X23)
105
3.00
2.00
5.00
424.00
4.0381
Potongan harga menarik (X24)
105
3.00
2.00
5.00
372.00
3.5429
Even harga dan hadiah (X25)
105
3.00
2.00
5.00
383.00
3.6476
Dapat tunai (X26)
105
2.00
3.00
5.00
402.00
3.8286
Membeli secara kredit (X27)
105
3.00
2.00
5.00
422.00
4.0190
Syarat kredit mudah ( X28)
105
3.00
2.00
5.00
409.00
3.8952
Proses kredit cepat (X29)
105
3.00
2.00
5.00
405.00
3.8571
Valid N (listwise)
105
143
Frequency Table Harga Sesuai kemampuan (X22) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
22
21.0
21.0
21.0
Setuju
59
56.2
56.2
77.1
Sangat Setuju
24
22.9
22.9
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Harga jual kembali (X23) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
25
23.8
23.8
25.7
Setuju
45
42.9
42.9
68.6
Sangat Setuju
33
31.4
31.4
100.0
105
100.0
100.0
Total
Potongan harga menarik (X24) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
7
6.7
6.7
6.7
Cukup Setuju
52
49.5
49.5
56.2
Setuju
28
26.7
26.7
82.9
Sangat Setuju
18
17.1
17.1
100.0
105
100.0
100.0
Total
Even harga dan hadiah (X25) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
6
5.7
5.7
5.7
Cukup Setuju
42
40.0
40.0
45.7
Setuju
40
38.1
38.1
83.8
Sangat Setuju
17
16.2
16.2
100.0
105
100.0
100.0
Total
144
Dapat tunai (X26) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
33
31.4
31.4
31.4
Setuju
57
54.3
54.3
85.7
Sangat Setuju
15
14.3
14.3
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Membeli secara kredit (X27) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.9
Setuju
55
52.4
52.4
74.3
Sangat Setuju
27
25.7
25.7
100.0
105
100.0
100.0
Total
Syarat kredit mudah ( X28) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Cukup Setuju
34
32.4
32.4
33.3
Setuju
45
42.9
42.9
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
105
100.0
100.0
Total
Proses kredit cepat (X29) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Cukup Setuju
35
33.3
33.3
34.3
Setuju
47
44.8
44.8
79.0
Sangat Setuju
22
21.0
21.0
100.0
105
100.0
100.0
Total
145
Descriptives Citra Merek Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Mudah dikenali (X31)
105
2.00
3.00
5.00
423.00
4.0286
Familiar dengan konsumen (X32)
105
2.00
3.00
5.00
437.00
4.1619
Model mengikuti perkembangan
105
3.00
2.00
5.00
390.00
3.7143
Banyak pilihan model (X34)
105
4.00
1.00
5.00
388.00
3.6952
Mesin handal (X35)
105
2.00
3.00
5.00
465.00
4.4286
Sesuai kebutuhan (X36)
105
3.00
2.00
5.00
419.00
3.9905
Merek terkenal (X37)
105
4.00
1.00
5.00
420.00
4.0000
Motor dengan sebutan Honda (X38)
105
3.00
2.00
5.00
444.00
4.2286
Suara mesin halus (X39)
105
2.00
3.00
5.00
428.00
4.0762
Nyaman digunakan (X310)
105
2.00
3.00
5.00
438.00
4.1714
Kesediaan suku cadang (X311)
105
2.00
3.00
5.00
418.00
3.9810
Memiliki bengkel terbesar (X312)
105
4.00
1.00
5.00
437.00
4.1619
Valid N (listwise)
105
zaman (X33)
Frequency Table Citra Merek Mudah dikenali (X31) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
28
26.7
26.7
26.7
Setuju
46
43.8
43.8
70.5
Sangat Setuju
31
29.5
29.5
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
146
Familiar dengan konsumen (X32) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
19
18.1
18.1
18.1
Setuju
50
47.6
47.6
65.7
Sangat Setuju
36
34.3
34.3
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Model mengikuti perkembangan zaman (X33) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
7
6.7
6.7
6.7
Cukup Setuju
28
26.7
26.7
33.3
Setuju
58
55.2
55.2
88.6
Sangat Setuju
12
11.4
11.4
100.0
105
100.0
100.0
Total
Banyak pilihan model (X34) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
5
4.8
4.8
5.7
Cukup Setuju
27
25.7
25.7
31.4
Setuju
64
61.0
61.0
92.4
8
7.6
7.6
100.0
105
100.0
100.0
Valid Sangat Setuju Total
Mesin handal (X35) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
11
10.5
10.5
10.5
Setuju
38
36.2
36.2
46.7
Sangat Setuju
56
53.3
53.3
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
147
Sesuai kebutuhan (X36) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.9
Setuju
58
55.2
55.2
77.1
Sangat Setuju
24
22.9
22.9
100.0
105
100.0
100.0
Total
Merek terkenal (X37) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
Valid
2
1.9
1.9
1.9
Cukup Setuju
31
29.5
29.5
31.4
Setuju
35
33.3
33.3
64.8
Sangat Setuju
37
35.2
35.2
100.0
105
100.0
100.0
Total
Motor dengan sebutan Honda (X38) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju
3
2.9
2.9
2.9
Cukup Setuju
15
14.3
14.3
17.1
Setuju
42
40.0
40.0
57.1
Sangat Setuju
45
42.9
42.9
100.0
105
100.0
100.0
Total
Suara mesin halus (X39) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
20.0
Setuju
55
52.4
52.4
72.4
Sangat Setuju
29
27.6
27.6
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
148
Nyaman digunakan (X310) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
10
9.5
9.5
9.5
Setuju
67
63.8
63.8
73.3
Sangat Setuju
28
26.7
26.7
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Kesediaan suku cadang (X311) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Cukup Setuju
27
25.7
25.7
25.7
Setuju
53
50.5
50.5
76.2
Sangat Setuju
25
23.8
23.8
100.0
105
100.0
100.0
Valid Total
Memiliki bengkel terbesar (X312) Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
Valid
1
1.0
1.0
1.0
Cukup Setuju
21
20.0
20.0
21.0
Setuju
42
40.0
40.0
61.0
Sangat Setuju
41
39.0
39.0
100.0
105
100.0
100.0
Total
149
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Correlations Kualitas Produk X11 X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X10
X111
X112
X113
X114
TotSX1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 105 .531** .000 105 .128 .195 105 .051 .608 105 -.093 .346 105 .106 .281 105 .064 .515 105 .102 .300 105 .353** .000 105 .152 .123 105 -.047 .631 105 .137 .162 105 .055 .574 105 .178 .069 105 .385** .000 105
X12 .531** .000 105 1 105 .057 .561 105 .426** .000 105 .083 .399 105 .030 .765 105 .362** .000 105 .082 .403 105 .279** .004 105 .278** .004 105 .123 .211 105 .145 .140 105 .130 .188 105 .149 .129 105 .496** .000 105
X13 .128 .195 105 .057 .561 105 1 105 .233* .017 105 .130 .186 105 .048 .625 105 .067 .500 105 .279** .004 105 -.122 .215 105 .027 .785 105 -.198* .042 105 .067 .496 105 -.041 .675 105 -.126 .200 105 .197* .044 105
X14 .051 .608 105 .426** .000 105 .233* .017 105 1 105 .156 .112 105 .033 .737 105 .331** .001 105 -.007 .943 105 .027 .782 105 .233* .017 105 .138 .161 105 .255** .009 105 .093 .348 105 .022 .822 105 .390** .000 105
Correlations X15 X16 -.093 .106 .346 .281 105 105 .083 .030 .399 .765 105 105 .130 .048 .186 .625 105 105 .156 .033 .112 .737 105 105 1 .589** .000 105 105 .589** 1 .000 105 105 .310** .329** .001 .001 105 105 -.035 -.108 .721 .273 105 105 .158 .426** .108 .000 105 105 .238* .288** .014 .003 105 105 .419** .453** .000 .000 105 105 .329** .291** .001 .003 105 105 .380** .308** .000 .001 105 105 .128 .249* .193 .010 105 105 .533** .590** .000 .000 105 105
X17 .064 .515 105 .362** .000 105 .067 .500 105 .331** .001 105 .310** .001 105 .329** .001 105 1 105 .128 .194 105 .088 .373 105 .048 .626 105 .588** .000 105 .388** .000 105 .531** .000 105 .310** .001 105 .639** .000 105
X18 .102 .300 105 .082 .403 105 .279** .004 105 -.007 .943 105 -.035 .721 105 -.108 .273 105 .128 .194 105 1 105 .030 .758 105 .026 .791 105 -.128 .191 105 .181 .064 105 .150 .127 105 .252** .010 105 .280** .004 105
X19 .353** .000 105 .279** .004 105 -.122 .215 105 .027 .782 105 .158 .108 105 .426** .000 105 .088 .373 105 .030 .758 105 1 105 .519** .000 105 .174 .076 105 .132 .179 105 .280** .004 105 .405** .000 105 .557** .000 105
X10 .152 .123 105 .278** .004 105 .027 .785 105 .233* .017 105 .238* .014 105 .288** .003 105 .048 .626 105 .026 .791 105 .519** .000 105 1 105 .191 .051 105 .367** .000 105 .089 .369 105 .310** .001 105 .516** .000 105
X111 -.047 .631 105 .123 .211 105 -.198* .042 105 .138 .161 105 .419** .000 105 .453** .000 105 .588** .000 105 -.128 .191 105 .174 .076 105 .191 .051 105 1 105 .345** .000 105 .555** .000 105 .404** .000 105 .573** .000 105
X112 .137 .162 105 .145 .140 105 .067 .496 105 .255** .009 105 .329** .001 105 .291** .003 105 .388** .000 105 .181 .064 105 .132 .179 105 .367** .000 105 .345** .000 105 1 105 .373** .000 105 .317** .001 105 .584** .000 105
X113 .055 .574 105 .130 .188 105 -.041 .675 105 .093 .348 105 .380** .000 105 .308** .001 105 .531** .000 105 .150 .127 105 .280** .004 105 .089 .369 105 .555** .000 105 .373** .000 105 1 105 .580** .000 105 .668** .000 105
X114 .178 .069 105 .149 .129 105 -.126 .200 105 .022 .822 105 .128 .193 105 .249* .010 105 .310** .001 105 .252** .010 105 .405** .000 105 .310** .001 105 .404** .000 105 .317** .001 105 .580** .000 105 1 105 .627** .000 105
TotSX1 .385** .000 105 .496** .000 105 .197* .044 105 .390** .000 105 .533** .000 105 .590** .000 105 .639** .000 105 .280** .004 105 .557** .000 105 .516** .000 105 .573** .000 105 .584** .000 105 .668** .000 105 .627** .000 105 1 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
150
Correlations Harga
Correlations
X21
X22
Pearson Correlation 1 .031 X21 Sig. (2-tailed) .751 N 105 105 Pearson Correlation .031 1 X22 Sig. (2-tailed) .751 N 105 105 Pearson Correlation -.175 .399** X23 Sig. (2-tailed) .074 .000 N 105 105 ** Pearson Correlation .439 .083 X24 Sig. (2-tailed) .000 .399 N 105 105 ** Pearson Correlation .422 .030 X25 Sig. (2-tailed) .000 .761 N 105 105 Pearson Correlation -.056 .382** X26 Sig. (2-tailed) .572 .000 N 105 105 * Pearson Correlation -.198 .374** X27 Sig. (2-tailed) .043 .000 N 105 105 Pearson Correlation .096 .323** X28 Sig. (2-tailed) .330 .001 N 105 105 ** Pearson Correlation .484 -.052 X29 Sig. (2-tailed) .000 .597 N 105 105 ** Pearson Correlation .407 .498** TotSX2 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
-.175 .074 105 .399** .000 105 1
.439** .000 105 .083 .399 105 .111 .261 105 1
.422** .000 105 .030 .761 105 .153 .118 105 .673** .000 105 1
-.056 .572 105 .382** .000 105 .325** .001 105 .184 .060 105 .297** .002 105 1
-.198* .043 105 .374** .000 105 .625** .000 105 -.063 .526 105 .091 .355 105 .486** .000 105 1
.096 .330 105 .323** .001 105 .492** .000 105 .175 .075 105 .230* .018 105 .401** .000 105 .463** .000 105 1
.484** .000 105 -.052 .597 105 -.135 .168 105 .271** .005 105 .198* .043 105 .008 .933 105 -.117 .235 105 .123 .211 105 1
105 .111 .261 105 .153 .118 105 .325** .001 105 .625** .000 105 .492** .000 105 -.135 .168 105 .576** .000 105
105 .673** .000 105 .184 .060 105 -.063 .526 105 .175 .075 105 .271** .005 105 .610** .000 105
105 .297** .002 105 .091 .355 105 .230* .018 105 .198* .043 105 .651** .000 105
105 .486** .000 105 .401** .000 105 .008 .933 105 .600** .000 105
105 .463** .000 105 -.117 .235 105 .533** .000 105
105 .123 .211 105 .672** .000 105
105 .361** .000 105
TotSX2 .407** .000 105 .498** .000 105 .576** .000 105 .610** .000 105 .651** .000 105 .600** .000 105 .533** .000 105 .672** .000 105 .361** .000 105 1 105
151
Correlations Citra Merek X31
X32 .568** .000 105 1
Pearson Correlation 1 X31 Sig. (2-tailed) N 105 Pearson Correlation .568** X32 Sig. (2-tailed) .000 N 105 105 Pearson Correlation .403** .249* X33 Sig. (2-tailed) .000 .011 N 105 105 Pearson Correlation .175 .229* X34 Sig. (2-tailed) .074 .019 N 105 105 ** Pearson Correlation .353 .074 X35 Sig. (2-tailed) .000 .451 N 105 105 ** Pearson Correlation .305 .231* X36 Sig. (2-tailed) .002 .018 N 105 105 ** Pearson Correlation .365 .492** X37 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 Pearson Correlation .149 -.083 X38 Sig. (2-tailed) .130 .401 N 105 105 ** Pearson Correlation .441 .349** X39 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 ** Pearson Correlation .562 .470** X310 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 * Pearson Correlation .218 .563** X311 Sig. (2-tailed) .026 .000 N 105 105 Pearson Correlation .024 -.029 X312 Sig. (2-tailed) .809 .766 N 105 105 ** Pearson Correlation .646 .582** TotSX3 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X33 .403** .000 105 .249* .011 105 1 105 .103 .295 105 .185 .059 105 .155 .114 105 .238* .015 105 .077 .433 105 .208* .033 105 .245* .012 105 .188 .055 105 .061 .539 105 .449** .000 105
X34 .175 .074 105 .229* .019 105 .103 .295 105 1 105 .093 .347 105 .330** .001 105 .351** .000 105 .205* .036 105 .182 .063 105 .287** .003 105 .346** .000 105 .282** .004 105 .517** .000 105
Correlations X35 X36 .353** .305** .000 .002 105 105 .074 .231* .451 .018 105 105 .185 .155 .059 .114 105 105 .093 .330** .347 .001 105 105 1 .386** .000 105 105 ** .386 1 .000 105 105 .078 .415** .429 .000 105 105 ** .510 .358** .000 .000 105 105 ** .444 .471** .000 .000 105 105 ** .473 .469** .000 .000 105 105 -.043 .133 .663 .176 105 105 ** .345 .302** .000 .002 105 105 ** .546 .651** .000 .000 105 105
X37 .365** .000 105 .492** .000 105 .238* .015 105 .351** .000 105 .078 .429 105 .415** .000 105 1 105 .212* .030 105 .353** .000 105 .420** .000 105 .464** .000 105 .144 .144 105 .669** .000 105
X38 .149 .130 105 -.083 .401 105 .077 .433 105 .205* .036 105 .510** .000 105 .358** .000 105 .212* .030 105 1 105 .317** .001 105 .330** .001 105 -.162 .098 105 .536** .000 105 .505** .000 105
X39 .441** .000 105 .349** .000 105 .208* .033 105 .182 .063 105 .444** .000 105 .471** .000 105 .353** .000 105 .317** .001 105 1 105 .713** .000 105 .260** .007 105 .202* .039 105 .691** .000 105
X310 .562** .000 105 .470** .000 105 .245* .012 105 .287** .003 105 .473** .000 105 .469** .000 105 .420** .000 105 .330** .001 105 .713** .000 105 1 105 .337** .000 105 .289** .003 105 .782** .000 105
X311 .218* .026 105 .563** .000 105 .188 .055 105 .346** .000 105 -.043 .663 105 .133 .176 105 .464** .000 105 -.162 .098 105 .260** .007 105 .337** .000 105 1 105 .056 .572 105 .478** .000 105
X312 .024 .809 105 -.029 .766 105 .061 .539 105 .282** .004 105 .345** .000 105 .302** .002 105 .144 .144 105 .536** .000 105 .202* .039 105 .289** .003 105 .056 .572 105 1 105 .472** .000 105
TotSX3 .646** .000 105 .582** .000 105 .449** .000 105 .517** .000 105 .546** .000 105 .651** .000 105 .669** .000 105 .505** .000 105 .691** .000 105 .782** .000 105 .478** .000 105 .472** .000 105 1 105
152
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Kualitas Produk Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
% 105
100.0
0
.0
105
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.772
14
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X11
51.6667
25.263
.248
.772
X12
51.5048
25.022
.401
.759
X13
51.6381
26.906
.072
.784
X14
51.3905
25.433
.267
.769
X15
51.5048
24.349
.425
.756
X16
51.6762
23.221
.467
.751
X17
51.3905
23.356
.543
.744
X18
51.3524
26.173
.139
.782
X19
51.8857
23.660
.434
.754
X10
51.5238
24.636
.414
.757
X111
51.7619
24.356
.482
.752
X112
51.7238
24.875
.512
.753
X113
51.5238
22.021
.548
.741
X114
51.6381
22.752
.507
.746
153
Reliability Harga
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N
%
Valid Excludeda
Cases
Total
105
100.0
0
.0
105
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.708
9
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X21
30.8476
12.034
.248
.705
X22
30.6381
11.541
.344
.690
X23
30.6190
10.796
.403
.679
X24
31.1143
10.429
.430
.673
X25
31.0095
10.279
.491
.660
X26
30.8286
11.066
.466
.670
X27
30.6381
11.195
.367
.686
X28
30.7619
10.318
.529
.653
X29
30.8000
12.104
.165
.723
154
Reliability Citra Merek Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
% 105
100.0
0
.0
105
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.816
12
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X31
44.6095
21.683
.546
.796
X32
44.4762
22.367
.479
.802
X33
44.9238
23.186
.319
.816
X34
44.9429
22.785
.402
.808
X35
44.2095
22.763
.442
.805
X36
44.6476
21.846
.558
.795
X37
44.6381
20.695
.551
.795
X38
44.4095
22.590
.375
.812
X39
44.5619
21.691
.610
.791
X310
44.4667
21.790
.731
.786
X311
44.6571
23.131
.360
.812
X312
44.4762
22.829
.335
.815
155
Lampiran 5 : Hasil Analisis Faktor
Analisis Faktor (Factor Analysis) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.628
Approx. ChiSquare df
1722.209 595
Sig.
.000
Nilai MSA Anti Image Correlation 1 Anti image Anti-image Correlation
a.
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 Measures of Sampling Adequacy(MSA)
.347a .456a .382a .459a .592a .587a .604a .555a .684a .643a .696a .530a .789a .703a .388a .500a .750a .628a .522a .560a .733a .657a .606a .555a .612a .520a .641a .732a .828a .758a .615a .794a .762a .595a .724a
156
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. ChiSquare df Sig.
.656 1638.582 561 .000
Nilai MSA Anti Image Correlation 2 Anti-image Correlation
X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Anti image .626a .433a .523a .610a .581a .660a .551a .624a .666a .686a .612a .786a .694a .420a .535a .743a .635a .527a .610a .722a .664a .615a .599a .609a .512a .700a .717a .842a .766a .619a .801a .789a .587a .697a
157
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Sphericity
.680 1542.658
df
528
Sig.
.000
Nilai MSA Anti Image Correlation 3 Anti-image Correlation
a.
X13
X12 .607a .430a
X14
.514a
X15
.610a
X16
.587a
X17
.741a
X18
.537a
X19
.619a
X10
.654a
X111
.725a
X112
.625a
X113
.784a
X114
.690a
X22
.612a
X23
.777a
X24
.543a
X25
.587a
X26
.650a
X27
.719a
X28
.666a
X29
.579a
X31
.735a
X32
.668a
X33
.552a
X34
.700a
X35
.724a
X36
.850a
X37
.763a
X38
.621a
X39
.798a
X310
.792a
X311
.637a
X312
.688a
X12
Measures of Sampling Adequacy(MSA)
158
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Sphericity
.688 1488.362
df
496
Sig.
.000
Nilai MSA Anti Image Correlation 4 Anti-image Correlation
X12
X12 .609a
X14
.520a
X15
.621a
X16
.580a
X17
.738a
X18
.531a
X19
.609a
X10
.661a
X111 X112
.704a
X113
.639a .782a
X114
.679a
X22
.614a
X23
.769a
X24
.538a
X25
.583a
X26
.662a
X27
.715a
X28
.669a
X29
.594a
X31 X32
.730a
X33
.676a .648a
X34
.708a
X35
.720a
X36
.846a
X37
.759a
X38
.616a
X39
.792a
X310
.800a
X311
.687a
X312
.685a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
159
Communalities Initial
Extraction
X12
1.000
.776
X14
1.000
.638
X15
1.000
.637
X16
1.000
.790
X17
1.000
.792
X18
1.000
.766
X19
1.000
.780
X10
1.000
.780
X111
1.000
.738
X112
1.000
.729
X113
1.000
.750
X114
1.000
.782
X22
1.000
.570
X23
1.000
.716
X24
1.000
.796
X25
1.000
.827
X26
1.000
.610
X27
1.000
.810
X28
1.000
.569
X29
1.000
.550
X31
1.000
.698
X32
1.000
.776
X33
1.000
.668
X34
1.000
.664
X35
1.000
.682
X36
1.000
.538
X37
1.000
.700
X38
1.000
.735
X39
1.000
.726
X310
1.000
.784
X311
1.000
.686
X312 1.000 .668 Extraction Method: Principal Component Analysis.
160
Total Variance Explained Component
Initial Eigenvalues Total
Extraction Sums of Squared Loadings
% of
Cumulative
Variance
%
Total
% of
Cumulative
Variance
%
1
6.596
20.611
20.611
6.596
20.611
20.611
2
2.941
9.191
29.802
2.941
9.191
29.802
3
2.361
7.377
37.178
2.361
7.377
37.178
4
2.242
7.005
44.183
2.242
7.005
44.183
5
1.970
6.157
50.340
1.970
6.157
50.340
6
1.652
5.163
55.503
1.652
5.163
55.503
7
1.421
4.441
59.944
1.421
4.441
59.944
8
1.286
4.020
63.964
1.286
4.020
63.964
9
1.251
3.910
67.875
1.251
3.910
67.875
10
1.009
3.154
71.029
1.009
3.154
71.029
11
.913
2.852
73.880
12
.796
2.487
76.368
13
.741
2.316
78.683
14
.719
2.246
80.929
15
.676
2.114
83.043
16
.606
1.895
84.937
17
.545
1.703
86.640
18
.475
1.485
88.125
19
.452
1.413
89.538
20
.429
1.341
90.879
21
.417
1.302
92.181
22
.336
1.051
93.232
23
.336
1.048
94.280
24
.331
1.035
95.316
25
.269
.841
96.157
26
.242
.757
96.914
27
.224
.700
97.614
28
.207
.646
98.260
29
.174
.544
98.805
30
.146
.456
99.260
31
.122
.380
99.640
32
.115
.360
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
161
Component Matrixa Component 1
2
3
X12
.355
.162
.008
X14
.273
.172
X15
.439
X16
4
5
6
7
-.196
.337
.089
.321
-.010
-.169
.386
.417
.370
-.230
.387
.044
.429
.407
-.354
.239
X17
.513
.342
-.324
X18
.246
-.062
X19
.375
X10
8
9
10
-.555
.136
-.185
.269
-.308
.121
.010
.191
-.129
.222
.020
-.007
.004
-.032
-.408
.115
.262
.093
-.112
-.109
.264
.405
.042
.185
-.113
.340
.085
-.036
-.333
.559
.096
.050
.377
.273
-.213
-.044
.247
-.476
-.303
-.343
-.097
.110
.329
.453
.094
.083
.458
-.203
-.253
-.281
-.129
.202
X111
.436
.504
-.423
-.061
-.202
.106
.001
.144
.007
-.195
X112
.431
.412
-.084
-.010
.141
.114
.202
.222
-.051
.491
X113
.608
.340
-.213
-.087
-.255
-.118
.217
.239
-.118
-.119
X114
.508
.367
-.034
-.214
-.105
-.453
.125
.087
-.311
-.078
X22
.337
-.038
-.130
.542
-.047
.223
.059
-.299
-.010
-.013
X23
.619
-.137
.059
.363
-.294
-.110
.022
-.197
.111
-.168
X24
.208
.218
.545
.192
.352
.106
-.003
.302
-.085
-.371
X25
.248
.111
.648
.303
.399
-.005
-.065
.200
-.092
-.172
X26
.425
-.205
.217
.480
-.002
.261
-.015
-.095
.022
.181
X27
.544
-.192
.120
.383
-.492
.008
-.136
-.213
.028
.100
X28
.522
-.103
.128
.425
-.100
.127
.150
.053
-.181
.071
X29
.258
.290
.325
-.338
.272
.130
-.120
.081
.251
.067
X31
.453
-.500
-.254
-.305
.103
.181
-.026
-.002
-.170
.112
X32
.376
-.597
-.323
-.047
.328
-.066
.215
.096
-.060
-.016
X33
.236
-.299
-.166
-.179
.200
.378
-.297
.266
.261
.229
X34
.412
-.229
.079
-.069
.022
-.463
.057
.119
.424
.133
X35
.493
-.091
.255
-.394
-.259
.272
-.112
-.051
-.222
.067
X36
.602
-.191
.119
-.213
-.068
-.073
-.228
-.128
-.007
-.031
X37
.558
-.343
-.236
-.037
.124
-.168
-.104
.025
.273
-.292
X38
.460
.068
.404
-.412
-.365
.085
-.133
-.031
.139
-.091
X39
.663
-.221
.041
-.153
.098
.073
-.156
.061
-.407
.062
X310
.755
-.307
.002
-.188
.044
.001
-.010
.043
-.267
-.089
X311
.344
-.443
-.192
.237
.382
-.222
.085
.190
.156
-.127
X312 .444 .041 .462 -.192 -.226 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
-.054
-.001
-.004
.403
.044
162
Rotated Component Matrixa Component 1
2
3
4
5
6
7
8
X12
.056
.067
.049
.130
X14
.100
.102
.033 -.037
X15
.592
-.032
X16
.563
X17
.133
.017
.203
.809
-.186
-.007
.007
.087
.043
.755
.183
.040
.351
.019 -.115
.223
.186
-.028
.248
-.051
-.149
.230
.121
.093
-.018
.464
-.126
.344
-.157
.721
.057
.107
.081
.119
-.103
-.142
.441
.025
.107
X18
-.052
-.005
.136
.133
.166
.073
-.039
.025
-.185
.811
X19
.141
.115
.004
.159
.031
-.102
.829
.063
-.137
-.028
X10
.074
.043
.062 -.091 -.016
.262
.797
.218
.042
.085
X111
.827
.061
.034 -.030
.063
-.071
.099
.080
-.015
-.153
X112
.476
.138
.052 -.148 -.035
.075
.232
.150
.314
.526
X113
.756
.247
.070
.092
.161
.012
.046
-.013
-.211
.178
X114
.503
.311
-.122
.050
.170
.079
.351
-.068
-.438
.244
X22
.118
-.011
.694
.057 -.158
-.014
.058
.195
.002
-.071
X23
.189
.107
.662
.294
.300
.009
.060
-.003
-.224
-.017
X24
.077
.011
.029
.009
.084
.880
-.027
.069
-.042
-.018
X25
-.117
.027
.168
.037
.099
.862
.129
.013
-.006
.114
X26
-.074
.137
.692
.054
.047
.193
-.005
.062
.210
.133
X27
.074
.183
.773
.044
.338
-.129
.051
-.178
-.073
.020
X28
.175
.255
.606
.070 -.022
.217
-.050
-.017
-.024
.226
X29
.092
.049
.420
.321
.189
.267
.297
.075
X31
-.006
.689
.050
.312 -.021
-.222
-.062
.135
.225
-.006
X32
-.042
.444
.058
.670 -.247
-.096
-.096
.140
.089
.132
X33
.016
.263
-.025
.229
.089
-.050
-.077
.015
.721
-.093
X34
.007
-.011
.033
.577
.421
-.055
.156
-.098
.036
.337
X35
.083
.641
.104 -.214
.440
.006
-.064
.081
.050
-.001
X36
.040
.474
.178
.216
.429
.000
.210
.035
.002
-.067
X37
.167
.225
.142
.714
.205
-.027
.078
.072
.040
-.189
X38
.137
.308
.031 -.122
.771
.068
-.050
.047
-.038
-.038
X39
.119
.773
.179
.129
.072
.151
.176
.000
.068
.045
X310
.177
.741
.193
.332
.174
.102
.065
.080
-.048
.046
X311
-.012
.105
.153
.765 -.173
.143
.025
-.003
.092
.082
X312 .054 .030 .130 .073 .764 .122 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
-.003
.073
.044
.192
-.234 -.066
9
10
163
Component Transformation Matrix Component
1
2
3
4
5
1
.451
.509
.416
.329
.351
2
.584
-.376
-.173
-.514
3
-.459
.002
.078
4
.001
-.408
5
-.223
6
6
7
8
9
10
.139
.244
.178
.049
.145
.055
.204
.381
.156
-.084
.037
-.282
.505
.609
-.080
-.021
-.127
.233
.745
.078
-.395
.254
.045
-.223
-.018
.027
.011
-.284
.325
-.403
.456
.360
.427
.283
.047
.084
.167
.222
-.411
-.096
.091
-.472
.394
.524
-.277
7
.141
-.106
-.015
.096
-.181 -.052
-.467
.450
-.369
.606
8
.371
.039
-.310
.169
-.079
.379
-.361
-.552
.319
.221
9
.014
-.624
.004
.390
.500 -.142
-.097
.188
.378
-.020
10 -.173 .060 .092 -.279 -.046 -.348 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
.278
-.119
.489
.653
164
Lampiran 6 : Hasil Try Out
Correlations Kualitas Produk X11 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 TotSX1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1 .224 .343 .077 .746 -.100 .676 -.046 .848 .375 .103 -.030 .902 .129 .588 .602** .005 -.066 .782 .253 .282 .153 .520 .247 .293 .335 .149 .408 .074
X12 .224 .343 1 .453* .045 .426 .061 .280 .233 .105 .660 .554* .011 .616** .004 .126 .595 .449* .047 .385 .094 .553* .011 .699** .001 .510* .022 .769** .000
X13 .077 .746 .453* .045 1 .254 .281 .320 .169 .142 .549 .320 .169 .385 .094 .024 .920 .462* .040 .033 .891 .527* .017 .246 .295 .228 .334 .529* .017
X14 -.100 .676 .426 .061 .254 .281 1 .275 .240 .084 .724 .620** .004 .331 .154 .125 .601 .487* .029 .590** .006 .426 .061 .388 .091 .319 .171 .622** .003
X15 -.046 .848 .280 .233 .320 .169 .275 .240 1 .167 .482 .286 .222 .200 .397 .075 .752 .204 .389 .442 .051 .433 .056 .256 .275 .316 .174 .493* .027
Correlations X16 X17 .375 -.030 .103 .902 .105 .554* .660 .011 .142 .320 .549 .169 .084 .620** .724 .004 .167 .286 .482 .222 1 .206 .383 .206 1 .383 .238 .439 .313 .053 .620** .129 .004 .587 .010 .287 .968 .220 .045 .467* .849 .038 .433 .579** .056 .007 -.057 .513* .811 .021 .316 .458* .174 .042 .483* .712** .031 .000
X18 .129 .588 .616** .004 .385 .094 .331 .154 .200 .397 .238 .313 .439 .053 1 .040 .866 .187 .430 .327 .159 .572** .008 .206 .384 .222 .347 .587** .007
X19 .602** .005 .126 .595 .024 .920 .125 .601 .075 .752 .620** .004 .129 .587 .040 .866 1 .158 .506 .277 .237 .138 .561 .232 .325 .233 .324 .483* .031
X10 -.066 .782 .449* .047 .462* .040 .487* .029 .204 .389 .010 .968 .287 .220 .187 .430 .158 .506 1 .214 .365 .341 .142 .134 .572 .197 .405 .457* .043
X111 .253 .282 .385 .094 .033 .891 .590** .006 .442 .051 .045 .849 .467* .038 .327 .159 .277 .237 .214 .365 1 .343 .138 .314 .177 .315 .176 .582** .007
X112 .153 .520 .553* .011 .527* .017 .426 .061 .433 .056 .433 .056 .579** .007 .572** .008 .138 .561 .341 .142 .343 .138 1 .353 .127 .445* .049 .765** .000
X113 .247 .293 .699** .001 .246 .295 .388 .091 .256 .275 -.057 .811 .513* .021 .206 .384 .232 .325 .134 .572 .314 .177 .353 .127 1 .426 .061 .622** .003
X114 .335 .149 .510* .022 .228 .334 .319 .171 .316 .174 .316 .174 .458* .042 .222 .347 .233 .324 .197 .405 .315 .176 .445* .049 .426 .061 1 .671** .001
TotSX1 .408 .074 .769** .000 .529* .017 .622** .003 .493* .027 .483* .031 .712** .000 .587** .007 .483* .031 .457* .043 .582** .007 .765** .000 .622** .003 .671** .001 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
165
Correlations Harga Correlations X21 Pearson Correlation
X22 1
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
TotSX2
.637**
.304
.324
.595**
.444*
.425
.563**
.229
.717**
.003
.193
.164
.006
.050
.062
.010
.330
.000
1
.039
.490*
.563**
.268
.000
.393
.217
.570**
.871
.028
.010
.254
1.000
.086
.357
.009
1
.033
.393
.280
.393
.548*
.607**
.647**
.892
.087
.232
.087
.012
.005
.002
1
.473*
.506*
-.237
.434
-.046
.488*
.035
.023
.315
.056
.848
.029
1
.611**
.429
.623**
.386
.831**
.004
.059
.003
.093
.000
1
.339
.592**
.288
.712**
.143
.006
.218
.000
1
.374
.496*
.529*
.104
.026
.017
1
.481*
.843**
.032
.000
1
.645**
X21 Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
.637**
X22 Sig. (2-tailed)
.003
Pearson Correlation
.304
.039
Sig. (2-tailed)
.193
.871
Pearson Correlation
.324
.490*
.033
Sig. (2-tailed)
.164
.028
.892
.595**
.563**
.393
.473*
Sig. (2-tailed)
.006
.010
.087
.035
Pearson Correlation
.444*
.268
.280
.506*
.611**
Sig. (2-tailed)
.050
.254
.232
.023
.004
Pearson Correlation
.425
.000
.393
-.237
.429
.339
Sig. (2-tailed)
.062
1.000
.087
.315
.059
.143
.563**
.393
.548*
.434
.623**
.592**
.374
Sig. (2-tailed)
.010
.086
.012
.056
.003
.006
.104
Pearson Correlation
.229
.217
.607**
-.046
.386
.288
.496*
.481*
Sig. (2-tailed)
.330
.357
.005
.848
.093
.218
.026
.032
.717**
.570**
.647**
.488*
.831**
.712**
.529*
.843**
.645**
.000
.009
.002
.029
.000
.000
.017
.000
.002
X23
X24 Pearson Correlation
X25
X26
X27 Pearson Correlation
X28
X29 Pearson Correlation TotSX2
Sig. (2-tailed)
.002
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
166
1
Correlations Citra Merek
X31 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 TotSX3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1 .632** .003 .295 .207 -.062 .796 .648** .002 .160 .501 -.040 .866 .087 .714 .452* .045 .662** .001 .422 .064 .211 .371 .481* .032
X32 .632** .003 1 .228 .333 -.033 .891 .608** .004 .304 .192 .013 .958 .285 .224 .345 .137 .302 .196 .205 .387 .312 .180 .477* .034
X33 .295 .207 .228 .333 1 .423 .063 .565** .009 .395 .084 .147 .536 .237 .314 .224 .343 .364 .115 .601** .005 .309 .185 .570** .009
X34 -.062 .796 -.033 .891 .423 .063 1 .064 .790 .593** .006 .802** .000 .441 .052 .137 .564 .241 .307 .410 .073 .624** .003 .651** .002
Correlations X35 X36 .648** .160 .002 .501 .608** .304 .004 .192 .565** .395 .009 .084 .064 .593** .790 .006 1 .436 .055 .436 1 .055 .180 .610** .448 .004 .333 .638** .152 .002 .486* .281 .030 .230 .670** .424 .001 .063 .541* .551* .014 .012 .276 .657** .239 .002 .673** .787** .001 .000
X37 -.040 .866 .013 .958 .147 .536 .802** .000 .180 .448 .610** .004 1 .516* .020 .338 .146 .341 .141 .437 .054 .559* .010 .690** .001
X38 .087 .714 .285 .224 .237 .314 .441 .052 .333 .152 .638** .002 .516* .020 1 .227 .335 .508* .022 .405 .076 .773** .000 .722** .000
X39 .452* .045 .345 .137 .224 .343 .137 .564 .486* .030 .281 .230 .338 .146 .227 .335 1 .671** .001 .521* .019 .220 .352 .591** .006
X310 .662** .001 .302 .196 .364 .115 .241 .307 .670** .001 .424 .063 .341 .141 .508* .022 .671** .001 1 .618** .004 .472* .036 .756** .000
X311 .422 .064 .205 .387 .601** .005 .410 .073 .541* .014 .551* .012 .437 .054 .405 .076 .521* .019 .618** .004 1 .347 .134 .734** .000
X312 .211 .371 .312 .180 .309 .185 .624** .003 .276 .239 .657** .002 .559* .010 .773** .000 .220 .352 .472* .036 .347 .134 1 .768** .000
TotSX3 .481* .032 .477* .034 .570** .009 .651** .002 .673** .001 .787** .000 .690** .001 .722** .000 .591** .006 .756** .000 .734** .000 .768** .000 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
167
Try Out Reliability
Reliability Kualitas Produk Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .841
14
Reliability Harga Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
9
Reliability Citra Merek Reliability Statistics Cronbach's Alpha .877
N of Items 12
168