ASESMEN OTENTIK MELALUI LATIHAN TERBIMBING PADA MATERI MEKANIKA TEKNIK Nanik Estidarsani 1, Deria Resmi Wulandari2 Jurusan Teknik Sipi/, Unesa, Surabaya 1•2
[email protected] luv
[email protected]
Abstrak Asesmen otentik merupakan wujud dari kompetensi yang bersifat multi-dimensi dari seorang peserta dldlk. Tujuan penelitian asesmen otentik yang menampilkan pengeta.h'-tiln dan keterampilan esensial dalam kurikulum 2013 ini adalah untuk mengetahui efektivitas latihan terbimbing melalui tes dengan asesmen otentik pada soal-soal Mekanika Teknik. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di kelas X Program Studl Keahllan Teknlk Bangunan di SMKN 2 Surabaya. Sampet dlambll dua kelas yaitu kelompok eksperimen clan kontrol maslng-masing 30 slswa. Dlsaln eksperlmen dilakukan bersilang melalui dua step pada kelompok eksperiman dan dua step pada kelompok kontrol. Teknik analisis data dilakukan untuk perangkat pembelajaran divalidasi dan dianalisis secara deskriptif, sedangkan hasil belajar dlgunakan penilaian otentik. Hasil validasi dinyatakan silabus valid (79,49%), RPP sangat valld (80,48%), LKS sangat valid (80,95%), dan soal-soal valid (80%). Dengan demikian, perangkat pembelajaran layak digunakan. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians homogen sampai uji pada step 4. Melalui penilaian otentik, uji hasil belajar siswa secara efektif sedikit meningkat pada siswa yang dlbimbing ataupun tidak. Rerata hasil belajar menghitung soal mekanika teknik lebih baik daripada menggambar diagram anaHtik. Analisis materi menunjukkan bahwa, ratarata kekurangtelitian pada kelengkapan rumus, arah gaya, dan satuan, sedangkan pada gambar diagram analltik sebagian besar gambar tldak dlselesaikan. Kata kunci: Penilaian otentlk, Latlhan terblmbing.
Abstract Authentic assessment is a fonn of competence which are multi-dimensional of a leamer. The purpose of authentic assessment studies that show the essential knowledge and skills in the curriculum of 2013 is to determine the effectiveness of peer tutoring through authentic assessment test with the questions of Engineering Mechanics. The study was conducted in the second semester of the school year in class X 201312014 at SMK 2 Surabaya. Samples were taken two classes of experimental and control groups each of 30 students. Design of experiments conducted on the cross through the two-step and two.step experiment group in the control group. Data analysis techniques for the study validated and analyzed descriptively, while authentic assessment is used to assess learning outcomes. The result is that the syllabus is valid (79.49%), the RPP is very valid (80.48%), the LK$ is very valid (80.95%), and the test is valid (80%). Thus, the learning device feasibles to use. Test results showed that both groups had homogeneous variances up to step 4. Through authentic assessment, student learning outcomes test effectively Increased slightly in the studenfs peer tutoring or not The mean result of teaming about the engineering mechanics to calculate better than drawing analytic chart. Analysis of the material showed th~ on average less rigorous the completeness formulas, the force direction, and international standard, whereas in most of the analytical diagram picture is not resolved. Keywords: Authentic of assessment, peer tutoring.
pengetahuan dan keterampilan. Kualitas tes ini berkaitan dengan kemampuan tes untuk mengestimasi seluruh potensi yang dimiliki siswa. Selain itu, perangkat tes dikatakan berkualitas jika memiliki kesalahan pengukuran yang relatif kecil, sehingga dapat menaksirkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Guru dituntut kreatif membelajarkan konsep melalui media, dan contoh soal yang ada di kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bemuansa saintifik sedikitnya membantu memberikan pemahaman yang lebih baik. Asesmen forrnatif perlu direncanakan pada rentang waktu tertentu di setiap tahapan tugas. Hal ini tidak hanya menguntungkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik, tetapi juga akan sangat bermanfaat bagi guru. Guru dapat melakukan monitoring pembelajaran, membelajarkan konsep, dan membimbing langkah demi langkah cara penyelesaikan tugas secara terencana. Penelitian ini lebih difokuskan pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan Kompetensi Dasar menerapkan konsep keseimbangan dan menggambar diagram gaya normal, gaya lintang, dan momen. Mata pelajaran Mekanika Teknik merupakan materi yang sangat sulit dipahami siswa. Mata pelajaran ini kombinasi antara ranah kognitif dan psikomotorik. Kognitif pada level analisis (C4) dan psikomotorik pada level complex overt response. Siswa melakukan tindakan yang melibatkan pola gerakan yang kompleks tanpa ragu, seperti melaksanakan, mengoperasikan (Miller, 2008: 20-24). Dua permasalahan yang layak diteliti adalah: a) bagaimana kelayakan perangkat pembelajaran materi mekanika teknik? b) bagaimana efektivitas latihan terbimbing melalui tes dengan asesmen otentik pada soal-soal Mekanika Teknik bagi siswa? Pembelajaran tutor sebaya menurut Djamarah dan Zein (2006:29) adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan yang tidak jauh berbeda dengan dirinya sendiri. Menurut Dedi S. (2003:276) mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugasi untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas bahwa metode tutor sebaya bermanfaat. untuk memberikan bantuan kepada siswa
1.Pendahuluan Berbagai macam usaha dilakukan untuk mengoptimalkan hasil belajar mekanika teknik, namun usaha-usaha tersebut masih belum menampakkan hasil yang diharapkan bahkan hasil prestasi siswa selalu rendah. Kenyataan ini jelas sangat memprihatinkan kita semua khususnya yang berprofesi dalam dunia pendidikan. Salah satu implikasi kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan proses dimulai dari pembenahan sistem asesmen yang diterapkan di sekolah. Pendekatan pembelajaran berbasis saintifik dengan penilaian otentik sudah dituangkan senyampang proses adaptasi kurikulum 2013. Upaya menciptakan suasana atau pelayanan bagi siswa dan paling esensial bagi guru adalah memahami cara-cara siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajamya. Guru seharusnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran terbimbing. Dalam penelitian Huda (2011: 12) metode tutor sebaya (peer tutoring) akan lebih meningkatkan ketertarikan siswa untuk berkelompok dan memfasilitasi mereka untuk belajar dan bersosialisasi. Selain itu, teman sebaya (peer) dapat dilatih untuk membantu pencapaian tujuan akademik, mengurangi perilaku negatif, meningkatkan keterampilan bekerja dan belajar, dan melatih keterampilan interaksional sosial. Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Pemilihan metode pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada temanGuru temannya (Suyitno, 2004:36). menekankan hubungan dengan siswa melalui tugas. Tujuan guru adalah mengembangkan dan kebutuhan kemandirian siswa, sosialisasi antara siswa satu dan lainnya. Beberapa siswa yang kurang termotivasi atau bahkan tidak terrnotivasi sama sekali dapat melakukan kegiatan mengerjakan tugas melalui kerja tim dan individual dengan bimbingan. Variasi keduanya secara tepat akan membantu siswa sulit belajar untuk lebih memiliki rasa tanggungjawab dan dapat membantu mereka memunculkan motivasi dari dalam diri mereka sendiri. Untuk menjaring data tingkat kompetensi siswa, maka instrumen/tes harus berkualitas dan mempunyai daya beda yang besar untuk membedakan penguasaan
2
yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Penerapan metode tutor sebaya pada kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif serta efisien apabila seorang guru memperhatikan serta melaksanakan beberapa langkah penyelenggaraan tutor sebaya. Langkah-langkah penentuan tutor sebaya sebagaiberikut.
kekurangan dari metode tutor sebaya antara lain sebagai berikut. 1.4 Kelebihan metode tutor sebaya : a. Adanya suasana yang lebih dekat dan akrab antara siswa dengan tutor. b. Bagi tutor sendiri, kegiatan ini merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam belajar. c. Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang dibantu. d. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
1.1 Menentukan calon tutor Menurut Satriyaningsih (2009:22-23), seorang tutor yang dipilih harus memiliki laiteria antara lain, a memiliki kepandaian lebih unggul daripada siswa lain. b. memiliki kecakapan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. c. mempunyai kesadaran untuk membantu teman lain. cl mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa. e. memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok tutomya sebagai yang terbaik. f. dapat diterima dan disenangi siswa yang mendapat program tutor sebaya, sehingga tidak ada rasa takut/ enggan untuk bertanya kepadanya. g. tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan. IL mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.
1.5 Kekurangan metode tutor sebaya : a. Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentu mempunyai hubungan yang baik dengan siswa yang dibantu. b. Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan materi dengan baik.
1.6 Latihan Terbimbing Latihan terbimbing yang dimaksud disini adalah proses membimbing siswa dalam pembelajaran dikelas menggunakan LKS. Majid (2013:77) mengatakan bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. Peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar, diperlukan latihan dan memperhatikan aspek-aspek penting dari konsep yang didemonstrasikan. Majid (2008:176) menyatakan LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan siswa biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Berdasarkan pemyataan-pemyataan di atas dapat disimpulkan bahwa latihan terbimbing yang dimaksu~ adalah siswa diberi Lembar kerja Siswa (LKS) kemudian mereka mengerjakan bersama tutor dan tetap dibimbing oleh guru dan peneliti. Guru diberi materi pelajaran statika bangunan sebagai bahan panduan mengajar.
t.2 llenyiapkan tutor 6mu memberikan petunjuk pada tutor ~imana mendekati temannya dalam hal memahami materi. a. Guru menyampaikan pesan kepada tutortutor agar tidak selalu membimbing ternan yang sama. _IL GlWu membantu agar semua siswa dapat · menjadi tutor sehingga mereka merasa .. dapat membantu teman belajar. ::-~Tutor sebaiknya bekerja dalam kelompok . lcecil.
U
llembagi kelompok harus membagi siswa menjadi Manpok-kelompok kecil beranggotakan 4 '-.g. Kelompok-kelompok dalam metode -,.....- sebaya ini dapat dibentuk atas dasar ~:--. pengalaman atau prestasi belajar. P ?e1tukan kelompok kecil terdiri dari -· dari berbagai sisWa dengan mmnipuan yang berbeda (heterogen}. Suryo dan Amin dalam Djamarah 35) ada beberapa kelebihan dan
_,Gunl
1.7 Peni?aian Hasi? Belajar Siswa Seseorang dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku. Menurut Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah kemampuan-kemanpuan yang dimilki peserta didik setelah dia menerima pengalaman belajamya. Hasil belajar ditunjukkan dengan nilai keberhasilan
3
menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Soal-soal mekanika teknik meliputi Kompetensi Inti 3 dan kompetensi Inti 4 berupa kompetensi pada pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan ditandai dengan indikator ketercapaian hasil belajar {sesuai Permendikbud 81A tahun 2013) yaitu menggunakan penilaian otentik atau multi dimensi (Djemari, 2012: 169). Pengetahuan diwujudkan dengan 43-54 indikator menghitung, sedangkan 15 keterampilan diwujudkan dengan indikator menggambar. lndikator diturunkan melalui kompetensi dasar dengan target capaian. Penilaian berdasarkan acuan kriteria skor ditafsirkan berdasarkan kriteria yang ingin dicapai, hasilnya hanya ada dua kategori sudah mencapai atau belum mencapai (Djemari, 2012:175). Artinya, bila salah diberi skor 0, bila benar diberi skor 1. Pada materi mekanika teknik, pembobotan nilai hasil belajar materi pengetahuan dan keterampilan ditentukan 60:40. Pembobotan sangat bergantung kepada judgment guru dan kriteria capaian kompetensi (Djemari, 2012:187).
yang mengalami kesulitan belajar pada materi Mekanika Teknik. Hipotesis Pengujian
Ho : µ1 =µ2 bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menerapkan metode tutor sebaya melalui latihan terbimbing dengan siswa yang tidak menerapkan metode tutor sebaya. H1 : µ1 "I- µ2 bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menerapkan metode tutor sebaya melalui latihan terbimbing dengan siswa yang tidak menerapkan metode tutor sebaya. 2 Metode yang diterapkan 2.1 Rancangan Penelitian Disain eksperimen dilakukan melalui dua step pada kelompok eksperiman dan dua step pada kelompok control secara silang. Rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut. Step 1 : KKY-1 (eksperimen) X 01 KKY-2 (kontrol) 02 Step 2: KKY-2 (eksperimen) X 0 2 KKY-1 (kontrol) 01 Step 3: KKY-1 (eksperimen) X 0 1 KKY-2 (kontrol) 02 Step 4: KKY-2 (eksperimen} X 0 2 KKY-1 (kontrol) 01
1.8 Materi Mekanika Teknik Pemahaman tentang materi Mekanika Teknik meliputi konsep dan latihan. Siswa perlu memahami konsep dan aplikasi pada soal-soal tes. Dalam konsepnya, beban yang dikerjakan pada konstruksi disebut gaya luar. Akibat gaya luar akan timbul perubahan bangun (deformasi) pada konstruksi, untuk melawan perubahan tersebut timbul gaya-gaya yang disebut gaya dalam. Beban yang bekerja pada struktur akan timbul gaya dalam antara lain, a. momen (M), berupa momen lentur dan momen puntir. Dalam perhitungan dan aplikasinya pada struktur dikenal dengan momen positif dan momen negatif. Momen positif terjadi apabila serat bawah elemen/ struktur tertarik dan serat atas tertekan. Sedangkan momen negatif terjadi apabila serat bawah elemen/ struktur tertekan dan serat atas tertarik. b. gaya lintang/ geser (D) adalah gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu longitudinal/ serat elemen. c. gaya normal/ aksial (N) adalah gaya dalam yang bekerja sejajar sumbu longitudinal/ serat elemen.
Keterangan: KKY (eksperimen) = Kelas eksperimen KKY (kontrol) = Kelas kontrol X Perlakuan 01 =Pretest 0 2 = Posttest
=
2.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Studi Keahlian Teknik Bangunan di SMKN 2 Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X KKY 1 dengan jumlah 30 siswa dan X KKY 2 dengan jumlah 30 siswa. 2.3 lnstrumen Pengumpulan Data lnstrumen pengumpulan data dalarn penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Perangkat Pembelajaran yang digunakan adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lernbar Kerja Siswa (LKS) b. Lembar tes dalam penelitian ini berupa lernbar soal posttest yang diberikan setelah mendapatkan perlakuan (pada kelompok eksperimen).
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengingat pentingnya materi mekanika teknik di SMK, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas latihan lerbimbing (peer tutoring) bagi siswa SMK 4
,---·--------------------------~
2.4 Teknik Pengumpulan Data Pemberian soal tes essay dilakukan berturut-turut selama empat kali tatap muka. Karena jumlah jam mata pelajaran mekanika teknik cuktip panjang (2x2@45 menit), pembelajaran dilakukan diawal, dilanjutkan dengan latihan terbimbing menggunakan LKS, dan diakhir pelajaran diberikan tes baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
I
!
. ...
5
.
4 3 2 1
% 81 - 100 61 - 80 41 - 60 21 -40 0 - 20
60.50% -
.
80.46%
- . ·--·
----
i
80.00% • SILABUS
lii 6000%
I I
79.50%
·
·
•RPP
7949%
•LKS
~ SILABUS
•SOAL
RPP
U<S
I
SOAl.
Gambar 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil uji-t dengan SPSS adatah sebagaiberikut. 4.1 Step 1, Fhitung sebesar 1,660 dan F1abel sebesar 1,85 maka Fh1tung < Ftabei· Hasil signifikansi dari uji F didapat 0,203 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak (kedua kelompok homogen). Nilai ~itung sebesar 2,027, t1abel didapat sebesar 2,002 maka ~itung > ftabel (2,027 > 2,002) dan signifikansi (0,047 < 0,05) maka Ho ditolak. 4.2 Step 2, Fhitung sebesar 0,739 dan Fiabel sebesar 1,85 maka Fh1tung < Ftabel· Hasil signifikansi dari uji F didapat 0,393 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak (kedua kelompok homogen). Nilai ~itung sebesar 2, 102, maka ~itung > t1abei (2, 102 > 2,002) dan signifikansi (0,040 < 0,05) maka H0 ditolak. 4.3 Step 3, Fhttung sebesar 0,318 dan Ftabel sebesar 1,85 maka Fh1tung < Ftabel. Hasil signifikansi dari uji F didapat 0,575 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak (kedua kelompok homogen). Nilai ~itung sebesar 2, 110, maka ~ltung > ftabel (2, 110 > 2,002) dan signifikansi (0,039 < 0,05) maka Ho ditolak. 4.4 Step 4, Fhitung sebesar 0,337 dan F1abel sebesar 1,85 maka Fhilung < Ftabei· Hasil signifikansi dari uji F didapat 0,564 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak (kedua kelompok homogen). Nilai ~itung sebesar 2,106, maka ~no> ftabel (2,106 > 2,002) dan signifikansi (0,040 < 0,05) maka H0 ditolak.
Tabel 1. Kriteria lnterprestasl Skor
Presentase
• 60.95%
61.00% .
2.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Analisis Penilaian Validator Penilaian validitas perangkat pembelajaran dan instrumen dilakukan dengan cara _ memberikan menghitung probabilitas. Pengambilan keputusan validasi perangkat pembelajaran ditetapkan sesuai dengan label kriteria interpretasi seperti tabel berikut.
Skor
61.50% ;
Kualifikasi San atvalid Valid
Tidak valid
,._ Analisis Hasil Belajar Siswa ;Pledikat penilaian hasil belajar siswa n sesuai Permendikbud nomor 81 A
3. Menguji varians sampet (homogenitas) pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Memilih rumus untuk uji-t, dengan n 1=n2. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas dengan taraf signifikansi (a) =0,05). Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai probabilitas ~ 0,05 maka Ho ditotak.
. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran i perangkat pembetajaran dilakukan dosen jurusan Teknik Sipil Unesa, guru Bangunan SMKN 2 Surabaya. Hasit · perangkat pembelajaran ditujukkan Gambar 1 berikut. n kevalidan di atas dinyatakan silabus valid (79,49%), RPP sangat (80,48%), LKS sangat valid (80,95%), soal-soat valid (80%). Artinya keempat dinyatakan tayak digunakan pada ini.
Melalui uji F pada step 1, 2, 3, dan 4, probabilitas kedua varians menunjukkan bahwa kedua populasi adalah sama (kedua kelompok homogen). Karena tidak ada perbedaan yang nyata dari kedua varians membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi menggunakan t test dengan dasar equal variance assumed (diasumsikan sama).
5
menurun. Demikian juga saat step 2 dan 4 berfungsi sebagai kontrol rerata nilai hasil belajar menlii• Bila dibandingkan, saat mendapat lall&i::.'.:' terbimbing rerata nilai hasil belajar Ebilc:. tinggi dari pada saat tidak mendapatkan bimbingan. Demikian sebaliknya pada kelompok KKY-2.
Hasil uji disimpulkan bahwa, ada perbedaan rerata nilai materi hitungan antara kelompok yang dibimbing dengan yang tidak dibimbing dalam mengerjakan latihan soal. Demikian juga, ada perbedaan rerata nilai materi menggambar grafik analitik antara kelompok yang dibimbing dengan yang tidak dibimbing dalam mengerjakan latihan soal. Nilai perbedaan (mean difference) pada hasil analisis SPSS versi 20. Lower dan upper menunjukkan posisi kisaran data pada taraf kepercayaan (95%).
Kondisi ini menjadi lebih tampak pada Gambar 4. bahwa, kenaikan rerata nilai hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan saat menjadi kelompok kontrol. Hal ini berarti fungsi bimbingan teman sejawat (peer tutoring maupun peer teaching) sangat dibutuhkan walaupun kondisi kenaikan hasil belajar relatif kecil.
96.55
76.00 , ..... --· ·--·--··· - . -· -. -·-·----73.44 74.00 •· --KELOMPO
KKKY-2 70.00 68.00 •.
79.19
-KaOMPOK
; es.oo
75.00 : i Step-1 •Step-2 ; Step-3 Step-4
64.00
j KCIMPETENSI MENGHITUNG'
62.00
KKY-1
eo.oo ~-s~.\!I! .. still;__ - -· .. 58.00
·i-·-·····-· -----······ ·------·-·--
~--se-.oo-:
Gambar 2. Grafik Kompetensi Menghitung Materi Mekanika Teknik
S-tep-·1-Step-_2_Step_-3_S_tep-4_, KOMPETENSI MEKANtKA ._ _ _ J I
Pada Gambar 2, hasil belajar menghitung soal mekanika teknik saat kelompok eksperimen KKY-1 pada step 1 dan 3 tampak rerata nilai hasil belajar meningkat. Namun, saat KKY-1 pada step 2 dan 4 berfungsi sebagai kelompok kontrol rerata nilai meningkat. Bila dibandingkan, saat mendapat latihan terbimbing rerata nilai hasil belajar lebih tinggi dari pada saat tidak mendapatkan bimbingan. Demikian sebaliknya pada kelompok KKY-2.
TEKNIK
Gambar 4. Grafik Kompetensi Mekanika Teknik
Analisis materi pada soal mekanika teknik kekurangtelitian siswa saat adalah mengerjakan soal tersebut. Kesalahan tersebut seperti salah menuliskan rumus, tidak menuliskan satuan dengan tepat, tidak mencantumkan arah gaya, dan tidak menuliskan alasan jawaban. 5. Simpulan 5.1 Hasil validasi adalah sebagai berikut: Silabus dinyatakan valid, RPP dinyatakan sangat valid, LKS dinyatakan sangat valid, demikian juga soal-soal valid. Artinya, perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan. 5.2 Setelah menerapkan metode latihan terbimbing dan menggunakan penilaian otentik dari step 1 sampai step 4 bahwa, ada perbedaan rerata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol.. Rerata hasil belajar selalu meningkat saat diberi latihan terbimbing pada semua kelompok. Walaupun peningkatan rerata relatif kecil, namun peran latihan terbimbing dilengkapi dengan penilaian otentik yang konsisten sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Gambar 3. Grafik Kompetensi Menggambar Grafik Analitik Maten Mekanika Teknik
Pada Gambar 3, hasil belajar menggambar grafis analitik soal mekanika teknik saat kelompok eksperimen KKY-1 pada step 1 dan 3 tampak rerata nilai hasil belajar
6
6.
Daftar Pustaka
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran VariabefVariabel Penefitian. Bandung: Alfabeta.
___ . Permendikbud nomor 81A tahun 2013.
Satriyaningsih. 2009. Efektivitas Metode Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi pada Pokok Bahasan Ekosistem pada Siswa Kelas VII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dedi, S. dkk. 2003. Strategi Pembefajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. Djamarah, dkk. 2006. Strategi Befajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djemari Mardapi. 2012. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta: Nuha. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Leaming. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Majid, Abdul. 2013. Strategi Bandung: Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2009. Penefitian Hasil Proses Befajar Mengajar. Opcit.
Pembefajaran.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar, S1 Program Studi Pendidikan Matematika. Semarang: UNNES.
Miller, P. W. 2008. Measurement and Teaching. Indiana: Patrick Assosiate.
Lampiran Contoh soal dan penilaian otentik. );;> LP 1 (Kl 3) I. Perhatikan gambar berikut ini ! a)Hitunglah RA dan ~ ! b)Hitunglah bidang M, N, dan D !
-+----- 6m -------i.);;> LP 3 (Kl 4) Gambarlah Bidang M, N,dan D dari soal diatas ! Jawab:
-1----- 'm
-------!I-
-~-~ I I
I
NJ> I
7
LEMBAR PENILAIAN OTENTIK Petunjuk: Berilah penilaian pada aspek yang teramati dengan memberikan tanda eek tersedia.
..
1.
Menghitung bidang D, N, dan M dengan beban terpusat pada balok sederhana ( dengan tumpuan sendi dan rol).
....... .
a. Menahituna reaksi vertikal pada titlk tumpu A (RA) 1) Menuliskan rum us a) 2Ms = O b) RA.6- P1.4 = 0 2) Hasil jawaban a) Benar b) Satuan teoat c) Keterangan tanda d) Arahgaya b. Menghitung reaksi vertikal pada titik tumpu B (Rs) 1) Menuliskan rumus a) >MA = 0 2) Hasil iawaban
a) b) c) d)
c. Menahituna reaksi horizontal (Ati 1) Menuliskan rum us a) b) 2) Hasil jawaban a) b) d. Menghitung kontrol 1) Menuliskan rumus 2) Hasil iawaban
Benar Satuan teoat Keterangan tanda Arah aava
2H = 0
Att = 0 Benar Alasan teoat
a) b) a) b)
')\/ = 0 RA+ Ra= P1 Benar Satuan teoat
a) a) b) a) a) b) a) a) b)
DA= RA Benar Satuan teoat De= DA-P1 Benar Satuan teoat Ds=Ra Benar Satuan teoat
a) a) b) a) a) b) a) a) b)
NA=AH Benar Alasan teoat Nc=NA Benar Alasan tepat Ne=O Benar Alasan tepat
e. Menghitung bidang D 1) Menuliskan rumus
2) Hasil jawaban
3) Menuliskan rumus 4) Hasil jawaban
5) Menuliskan rumus 6) Hasil jawaban
f. Menghitung bidang N 1) Menuliskan rumus
2) Hasil jawaban
3) Menuliskan rumus 4) Hasil iawaban
5) Menuliskan rumus 6) Hasil iawaban '
{..J) pada kolom yang telah
g. Menghitung bidang M a) MA=O a) Benar b) Alasan tepat
1) Menuliskan rumus
2) Hasil iawaban
8
3
4
5 6
Menggambar bidang D, N, dan M dengan beban terpusat pada balok sederhana ( dengan tumpuan sendi dan rol)
Menuliskan rumus Hasil ·awaban
a a b a a b)
Menuliskan rumus Hasil ·awaban
h.
Mc= RA. 2 Benar Satuan te at Ms= 0 Benar Alasan tepat
D
1 2)
3) Kelengkapan gambar
i. Menggambar bidang N 1 Ukuran ambar 2) Keterangan
3) Kelengkapan gambar
a) Keterangan nilai pada ambar b) Keterangan tanda ada ambar c) Keterangan nama da ambar d a)
j. Menggambar bidang M 1 Ukuran ambar 2) Keterangan
a)
b) c)
3) Kelengkapan gambar
9