Haji adalah rukun Islam ke 5 (lima) Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang mampu melaksanakannya. Firman Allah Surat Ali Imron ayat 97 :
Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Pengertian Mampu dalam melaksanakan haji/umroh meliputi kemampuan dari segi 1. 2. 1. 2. 3. 1. 2.
Jasmani yaitu : sehat dan kuat agar tidak sulit melakukan ibadah haji/umroh Rohani, yaitu : mengetahui manasik haji/umroh Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan ibadah haji/umrah dengan menempuh perjalanan yang jauh. Ekonomi : Mampu membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) BPIH bukan berasal dari penjualan satu-satunya sumber kehidupan yang apabila dijual menyebabkan kemadharatan bagi diri dan keluarganya memiliki bekal biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan. Keamanan Aman dalam perjalanan selama melaksanakan ibadah haji/umrah Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas, tanggung jawab yang ditinggalkan sudah diselesaikan tidak terhalang/mendapat izin untuk perjalanan haji.
Haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka`bah) untuk melakukan beberapa amalan, antara lain : Wukuf, Tawaf, Sa`i dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap RidhaNya
Umrah adalah : berkunjung ke Baitullah untuk melalukan Thawaf, Sa`i dan bercukur/gunting rambut demi mengharap Ridha Allah SWT
Syarat Haji : 1.Islam 2.Baligh (dewasa) 3.Aqil (berakal) 4.Merdeka 5.Istitha`ah
Syarat Umroh 1.Islam 2.Baligh (dewasa) 3.Aqil (berakal) 4.Merdeka 5.Istitha`ah
Rukun Haji Dan Umrah Rukun Haji dan Umrah adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji/umrah dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam (denda) yang jika ditinggalkan maka tidak sah haji/umrahnya.
Rukun Haji :
Rukun Umrah :
1.Ihram (niat) 2.Wukuf di Arafah 3.Tawaf Ifadah 4.Sa`i 5.Bercukur / menggunting rambut 6.Tertib
1.Ihram (niat) 2.Tawaf Ifadah 3.Sa`i 4.Bercukur / menggunting rambut 5.Tertib
MACAM-MACAM HAJI Haji Tamattu` adalah mengerjakan Umrah lebih dahulu baru mengerjakan haji Cara ini wajib membayar DAM NUSUK
Haji Ifrad adalah : mengerjakan haji saja. Cara ini tidak wajib membayar DAM Haji Qiran adalah : mengerjakan haji dan Umrah didalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara ini wajib membayar DAM NUSUK
Pengertian Miqat menurut bahasa : batas
Menurut istilah ialah : batas memulai melaksanakan ihram haji/umrah
Miqat dibagi menjadi 2 yaitu : Miqat Zamani dan Miqat Makani. Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji, mulai tanggal 1 syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah
Miqat Makani adalah batas tempat untuk mulai ihram haji/umrah Miqat Makani jamaah haji yang masuk ke Mekkah dari : 1.Madinah adalah di Zulhulaifah (Bir Ali)
2.Syam, Mesir dan Maroko adalah di Juhfah 3.Arah Tihamatik Yaman aalah di Bukit Yalamlam 4.Arah Najdil Yaman dan Hijaz adalah di Qurnul Manazil 5.Arah Masyriq (Timr) termasuk Irak adalah di Zatu Irqin Bagi jamaah haji indonesia gelombang II, Miqat makaninya boleh di Bandara Udara King Abdul Azaz Jeddah, berdasarkan Keputusan Fatwa MUI tahun 1980 dan dikukuhkan kembali tahun 1981 atau diatas udara (didalam pesawat udara) ketika berada pada garis sejejar dengan Qarnul Manazil.
IHRAM
adalah niat memulai mengerjakan Haji/Uroh
Cara berpakaian Ihram Bagi Pria Memakai dua helai kain yang tidak berjahid, satu disarungkan dan satu lagi diselendangkan di bahu, disunnahkan berwarna putih, tidak bolah memakai baju, celana atau pakaian biasa
Bagi Wanita Memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
LARANGAN IHRAM !!! bagi pria, dilarang 1. memakai pakaian biasa 2. memakai sepatu yang menutupi mata kaki 3. menutup kepala yang melekat dengan kepala, seperti topi, peci
bagi wanita, dilarang : 1. Berkaos tangan 2. Menutup muka
bagi pria dan wanita, dilarang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
memakai wangi-wangian, kecuali yang sudah dipakai sebelum ihram memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut badan memburu dan menganiaya binatang dengan cara apapun kawin, mengawinkan atau meminang wanita untuk dinikahi bercumbu atau bersetubuh mencaci, bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor memotong pepohonan ditanah haram
Tata Cara Tawaf : 1. Menutup aurat 2. Suci dari hadast 3. Dimulai & berakhir pada garis coklat / arah sejajar dengan Hajar Aswad 4. Bila tidak mungkin dapat mencium Hajar Aswad, Thawaf dimulai cukup dengan mengangakat tangan ke arah Hajar Aswad kemudian mengecupnya dan disunatkan menghadap ke Ka`bah sepenuh badan, bila tidak mungkin cukup dengan menghadap muka dan sedikit badan ke Ka`bah sambil mengucap :
5. Mengelilingi Ka`bah sebanyak 7 kali dengan posisi Ka`bah selalu berada di sebelah kiri dengan membaca doa 6. Setiap sampai di Rukun Yamani usahakan mengusapnya atau cukup mengangkat tangan (tanpa mengecup) dan berdoa 7. Setelah selesai tawaf bila keadaan memungkinkan hendaknya : a) Munajat di Multazam, yaitu suatu tempat diantara Hajar Aswad dan Pintu Ka`bah b) Sholat Sunnah Tawaf di belakang Maqam Ibrahim c) Sholat Sunah di Hijir Ismail d) Minum Air Zam-Zam
MACAM-MACAM TAWAF 1. Tawaf Qudum Merupakan penghormatan kepada Baitullah. Tawaf Qudum tidak termasuk rukun atau wajib haji Tawaf Qudum dilakukan pada hari pertama kedatangan di Mekkah Tawaf Qudum hukumnya sunah bagi jamaahhaji yang melakukan haji Ifrad dan Qiran, sedangkan bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu`, tawaf qudumnya sudah termasuk didalam tawaf umrah 2. Tawaf Umrah adalah salah satu rukun umrah. Dilaksanakan pada waktu melaksanakan umrah. Bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu`, tawaf umrahnya juga sebagai tawaf qudum 3. Tawaf Ifadah adalah salah satu rukun haji. Tawaf Ifadah disebut juga tawaf rukun atau Tawaf Ziarah. Pelaksanaannya mulai setelah lewat tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah. 4. Tawaf Wada` Tawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan kepada Baitullah menjelang meninggalkan kota mekkah (pamitan) 5. Tawaf Sunah adalah Tawaf yang dapat dikerjakan pada setiap kesempatan, tawaf sunnah tidak diikuti dengan Sa`i
SA`I adalah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali A. Ketentuan melaksanakan Sa`i 1.Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah 2.Perjalanan dari bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali, setiap perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah atau sebaliknya masing-masing dihitung 1 kali 3.Berdoa ketika hendak mendaki bukit Safa sebelum memulai Sa`i 4.Memulai perjalanan sa`i dengan membaca doa 5.Setiap melintas antara dua pilar hijau (lampu hijau)bagi pria disunahkan berlarilari kecil,sedangkan wanita cukup berjalan biasa saja 6.Setiap mendaki bukit Safa dan bukit Marwah dari ke tujuh perjalanan sa`i tersebut hendaklah membaca doa 7.Perjalanan sai terakhir (ke 7) berakhir di Bukit Marwah
B. Syarat sahnya Sa`i 1.Didahului dengan Tawaf 2.menyempurnakan sampai perjalanan ke 7 antara bukit Safa dan bukit Marwah 3.Tertib 4.Dilaksanakan ditempat Sa`i (antara bukit Safa dan bukit Marwah )
WUKUF Adalah keberadaan diri seseorang di Arafah walaupun sejenak dalam waktu antara tergelincir matahari tanggal 9 (hari Arafah) sampai terbit fajar hari Nahar tanggal 10
MABIT adalah bermalam/istirahat, Mabit terbagi menjadi 2 yaitu :
LONTAR JUMROH Adalah melontar dengan batu kerikil yang mengenai Marma (Jamrah Ula, Wustha dan Aqabah) dan batu kerikil masuk ke dalam lubang marma pada hari Nahr dan hari tasyrik
TAHALUL Pelaksanaan Tahalul /mencukur rambut : Dalam ibadah haji, pada hari nahar setelah
melontar jumrah aqabah, bagi yang mendahulukan tawaf Ifadah, dilakukan setelah Tawaf Ifadah dan Sa`i atau boleh diundur sampai pada hari – hari tasyrik Dalam ibadah umrah, menggunting / mencukur rambut dilaksanakan setelah Sa`i
1. Bersuci, mandi dan wudhu 2. Berpakaian ihram 3. Sholat Sunah 2 rakaat 4. Niat haji dengan mengucapkan : 5. pada tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Arafah dan berdoa 6. Sepanjang perjalanan membaca Talbiyah, Sholawat dan Berdoa 7. di Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah a) Berdoa ketika memasuki wilayah Arafah b) Menunggu waktu wukuf dengan selalu berdzikir, membaca tasbih, istighfar, talbiyah dan berdoa serta istirahat secukupnya
8. Pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari, melakanakan Wukuf di Arafah 9. Pada malam harinya sebelum terbit fajar, meinggalkan Arafah berangkat ke Muzdalifah untuk mabit di Muzdalifah dan mencari krikil untuk melontar jumrah 10. Dari Muzdalifah menuju Mina untuk melontar jumrah dan mabit di Mina, pada tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumrah Aqabah, kemudian menggunting rambut dan ini berarti sudah melaksanakan Tahallul awal. Pada hari-hari berikutnya dilanjutkan dengan mabit dan melontar tiga jamrah. Selama di Mina kewajiban jamaah haji yang belum membayar dam hendaknya segera melaksanakannya 11. Kembali ke Makkah melaksanakan Tawaf Ifadah dan Sa`i 12. Bagi jamaah haji yang melaksanakan haji ifrad atau qiran apabila pada waktu tawaf qudumnya disertai sa`i, maka pada waktu tawaf ifadah tidak perlu sa`i lagi.