Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII C SMPN 3 DONGKO TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: TATIK SULASTRI NPM: 13.1.01.06.0095P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII C SMPN 3 DONGKO TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Tatik Sulastri
13.1.01.06.0095P
[email protected] Budhi Utami dan Mumun Nurmilawati UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi oleh kondisi siswa yang tidak mendukung terhadap kegiatan pembelajaran selama ini. Pembelajaran yang dilakukan lebih banyak kegiatan di dalam kelas, Kurang bervariasi dan kurang memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII C pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan menggunakan model discovery Learning. Penelitian ini menggunakan model PTK Kemmis and Tagart, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Apabila di akhir siklus hasil yang didapatkan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang disepakati dengan kolaborator yaitu nilai rata-rata hasil belajar 75 dan ketuntasan klasikal sebesar 85%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Dari hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I didapatkan nilai rata-rata adalah 78,75 dengan ketuntasan klasikal sebesar 75%. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II didapatkan nilai rata-rata mencapai 87,2 dengan ketuntasan klasikal sebesar 90%. Dari hasil evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga tidak diperlukan siklus III. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pencemaan dan kerusakan lingkungan pada siswa kelas VII C SMPN 3 Dongko Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015. Kata kunci : Discovery Learning, Berbasis Lingkungan, Hasil Belajar.
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
lingkungan sebagai sumber informasi
LATAR BELAKANG Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan merupakan materi tentang
yang tidak pernah habis digali. Budiningsih
(2005:3)
mengatakan
keadaan lingkungan sekitar dan penerapan
bahwa model pembelajaran discovery
konsep
menjaga
adalah memahami konsep, arti, dan
keseimbangan lingkungan. Pembelajaran
hubungan melalui proses intuitif untuk
materi ini lebih tepat dengan kegiatan
akhirnya
eksplorasi lingkungan karena akan lebih
kesimpulan.
faktual dan nyata, lebih menarik minat
individu
siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk
penggunaan
belajar dan konsep Biologi lebih mudah
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
sains
untuk
dipahami dan lebih lama diingat. Proses pembelajaran biologi
tersebut sejalan
sampai
kepada
Discovery terlibat,
Dalam
proses
terjadi
guru
jika
terutama
dalam
mentalnya
untuk
mengaplikasikan
discovery
suatu
model
berperan
dengan pembelajaran berbasis lingkungan.
pembimbing
Pembelajaran
berbasis
lingkungan
kesempatan kepada siswa untuk belajar
merupakan
pembelajaran
yang
aktif, untuk mencapai tujuan belajar
memanfaatkan lingkungan sekitar siswa
(Sardiman,2005:15). Kondisi seperti ini
baik lingkungan fisik, sosial, maupun
ingin merubah kegiatan belajar mengajar
budaya sebagai obyek belajar biologi
yang berpusat pada guru menjadi berpusat
seperti selokan, jalan raya dan lingkungan
pada siswa. Dalam model ini, bahan ajar
sekolah.
tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa
Peneliti
menggunakan
dengan
sebagai
model
dituntut
pembelajaran discovery, karena model ini
kegiatan
proses pembelajarannya berpusat pada
membandingkan,
siswa, sedangkan guru hanya sebagai
menganalisis
fasilitator dan pembimbing saja. Siswa
bahan serta membuat kesimpulan.
dikondisikan untuk terbiasa menemukan,
untuk
memberikan
Menurut
melakukan
menghimpun dan Syah
berbagai informasi,
mengkatagorikan, mengorganisasikan (2004:244)
dalam
mencari, mendiskusikan sesuatu yang
mengaplikasikan model discovery di kelas
berkaitan dengan pembelajaran. Selain itu
ada beberapa sintaks pembelajaran yang
penggunaan model ini juga mengurangi
harus diikuti yaitu:
ketergantungan
1. Stimulasi / pemberian rangsangan
siswa
terhadap
guru
sebagi satu-satunya sumber informasi
Siswa dihadapkan pada sesuatu yang
yang diperlukan siswa dan melatih siswa
menimbulkan tanda tanya, misalnya
untuk mengeksplorasi atau memanfaatkan Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ditunjukkan
gambar,
video
atau
yang sama, dengan memperhatikan
cerita.
hasil verifikasi.
2. Identifikasi masalah
Menurut Mulyasa dalam Wahyuni
Guru memberi kesempatan siswa
(2009:11)
pembelajaran
untuk
lingkungan
merupakan
mengidentifikasi
masalah
pendekatan
sebanyak mungkin,kemudian salah
pembelajaran
satunya dipilih dan dirumuskan dalam
meningkatkan keterlibatan siswa melalui
bentuk hipotesis.
pendayagunaan
3. Pengumpulan data Siswa
yang
berbasis
berusaha
lingkungan
untuk sebagai
sumber belajar.
diberi
kesempatan
Karjiyadi
dalam
Sahaja
mengumpulkan informasi sebanyak-
mengatakan
banyaknya
untuk
lingkungan mengarah pada pembelajaran
membuktikan benar atau tidaknya
yang memanfaatkan lingkungan sebagai
hipotesis. Pengumpulan data bisa
sumber belajarnya. Lingkungan dapat
berupa membaca literatur, wawancara
diformat
dengan
mengamati
sumber belajar. Dalam hal ini guru dapat
obyek, melakukan uji coba sendiri
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dan sebagainya.
dengan dunia nyata siswa sehingga dapat
4. Pengolahan data
mendorong siswa membuat hubungan
Semua
yang
nara
relevan
sumber,
informasi
tersebut
yang
maupun
berbasis
digunakan
antara
diolah,
dengan penerapannya dalam kehidupan
ditabulasikan
kemudian ditafsirkan.
pengetahuan
yang
sebagai
didapat
kemudian
diklasifikasikan,
pembelajaran
(2014)
dimilikinya
sehari-hari. II. METODE PENELITIAN
5. Pembuktian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3
Siswa melakukan pemeriksaan secara
Dongko Kabupaten Trenggalek.
cermat untuk membuktikan benar
yang digunakan adalah kelas VII C
atau
yang
dengan jumlah 20 anak, terdiri dari 10
dan
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
tidaknya
ditetapkan
hipotesis
dengan
temuan
informasi yang terkumpul. 6. Mengambil kesimpulan Menarik kesimpulan yang dapat
Kelas
Nama-nama siswa yang terlibat disajikan pada lampiran. Pelaksanaan
penelitian
dibantu
oleh
dijadikan prinsip umum dan berlaku
seorang kolaborator yang akan membantu
untuk semua kejadian atau masalah
peneliti kegiatan
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
untuk
mengamati
pembelajaran.
jalannya
Kolaborator
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengamati
apakah
tindakan
yang
d) Guru
memberikan
penjelasan
dilakukan peneliti sesuai dengan sintaks
sedikit tentang materi dengan
discovery learning atau belum.
bantuan media diatas, kemudian
Siklus 1
memberikan pertanyaan kepada
1) Perencanaan
peserta
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun dan menyiapkan RPP,
didik
dengan materi yang disampaikan. e) Peserta
didik
LKS, jurnal, lembar observasi dan tes
kelompok
sebagai instrumen penelitian.
eksperimen
2) Tindakan
berhubungan bekerja
untuk
dalam
melakukan
berkaitan
dengan
materi. Kegiatan eksperimen ini
Dalam tahap ini materi diperkenalkan
dilakukan
melalui penyajian kelas. Penyajian
pengalaman
materi dilakukan secara langsung.
peserta didik untuk menemukan
Kegiatan
sendiri
pembelajaran
yang
untuk
memberikan
langsung
kepada
konsep-konsep
dalam
dilakukan pada saat ini adalah :
materi sehingga lebih memahami
a) Peneliti
materi tersebut.
melakukan
kegiatan
pembelajaran menerapkan
dengan model
Discovery
Learning
didik
kesimpulan
membuat
dari
hasil
pengamatannya berupa laporan
b) Langkah pembelajaran diawali dengan
f) Peserta
sederhana.
pengeksplorasian
g) Salah satu perwakilan peserta
pengetahuan awal peserta didik
didik mempresentasikan masing-
mengenai materi. Pada langkah
masing hasil percobaan yang
ini,
telah dilakukan kelompoknya.
guru
membangun
sebagai
motivator
motivasi
peserta
didik.
h) Pada
akhir
pembelajaran
c) Pembelajaran dilanjutkan dengan
pembelajaran, ditutup
dengan
menyimpulkan
dan
penayangan obyek yang dipilih
kegiatan
telah
Penayangan CD interaktif ini
Tahap ini merupakan salah satu
menjadi salah satu langkah dalam
bentuk
membangun
pembelajaran.
didik
motivasi
sekaligus
peserta
memberikan
3) Observasi
penginderaan mengenai materi
Observasi
pembelajaran yang dilakukan.
menggunakan
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
yang
konfirmasi
merespon dialami. dalam
dilakukan
dengan
lembar
observasi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebagai instrumen penelitian pada
kelemahan pada pembelajaran siklus
setiap
observasi
pertama. Pada akhir siklus kedua
selama
diharapkan kemandirian siswa dalam
siklus.
dilakukan
Lembar
oleh
observer
proses pembelajaran berlangsung.
belajar
4) Refleksi
menjadi
lebih
tinggi
dan
peranan guru mengarah ke mediator
Data yang diperoleh dianalisis
dalam proses belajar mengajar.
pada setiap siklus. Hasil analisis data dijadikan
bahan
pelaksanaan
refleksi
siklus
untukIII. HASIL PENELITIAN
berikutnya.
Siklus I
pelaku
Perencanaan. Pelaksanaan siklus I
tindakan bersama observer. Jika hasil
sesuai dengan RPP yang telah disusun dan
refleksi siklus pertama belum sesuai
telah mendapat validasi dari seorang
dengan indikator ketercapaian, maka
praktisi
akan diadakan perbaikan-perbaikan
pelaksanaan,
pada siklus berikutnya, jika hasil
perencanaan yaitu RPP, silabus, media
refleksi dari siklus pertama sudah
pembelajaran,
sesuai dengan hasil belajar yang
observasi.
diharapkan,
maka
akan
tetap
dilaksanakan pada jam pelajaran IPA
dilaksanakan
pembelajaran
siklus
yaitu jam ke 3-4. Peneliti memberikan
Refleksi
dilakukan
oleh
dan
seorang
ahli.
Sebelum
peneliti evaluasi Tindakan.
membuat dan
lembar
Pelaksanaan
berikutnya sebagai penguatan.
stimulasi dengan menunjukkan gambar-
Indikator Ketercapaian
gambar contoh lingkungan yang tercemar.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah
mencapai ketuntasan
Kemudian
peneliti
menjadi
4
membagi
kelompok
siswa
heterogen
klasikal minimal 85%dengan nilai
berdasarkan kemampuan akademiknya,
KKM 75. Instrumen pengumpul data
masing-masing kelompok beranggotakan
yang digunakan adalah tes dan lembar
5
observasi
mengidentifikasi lingkungan di sekitar
guru
yang
diisi
oleh
kolaborator.
Siswa
diminta
untuk
sekolah yang telah tercemar dan yang belum tercemar, sesuai dengan LKS yang
Siklus II Pada
siswa.
dilakukan
dibagikan. Setelah data terkumpul, setiap
tahapan-tahapan seperti pada siklus
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
pertama tapi didahului
kelompoknya.
dengan
siklus
kedua
perencanaan
memperbaiki
ulang
untuk
kekurangan
dan
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
dengan
Pembelajaran
pemberian
evaluasi
diakhiri untuk
mengukur hasil belajar siswa pada siklus I simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ini. Observasi.
Hasil evaluasi siklus I
sehingga
ini
diharapkan
mampu
didapatkan nilai rata-rata 78,75 dengan
memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam
ketuntasan klasikal 75%. Artinya masih
berdiskusi maupun pada saat presentasi.
ada 5 siswa yang masih belum mencapai
Siklus II
ketuntasan. Hasil evaluasi ini belum
Perencanaan. Perencanaan pada siklus
mencapai indikator keberhasilan sehingga
II tidak jauh berbeda dengan siklus I.
harus dilanjutkan dengan siklus II dengan
Hanya saja pada siklus II ini peneliti
beberapa
saat
menggunakan media video untuk lebih
pelaksanaan di lapangan, terlihat siswa
menarik perhatian siswa. RPP, silabus,
sangat antusias, tidak kelihatan jenuh lagi
evaluasi, dan lembar observasi sudah
seperti pada pembelajaran sebelumnya.
disiapkan
Namun ada beberapa siswa yang tidak
kolaboraor. Tindakan. Pelaksanaan siklus
fokus pada tugas yang diberikan, mereka
II sesuai dengan yang ada di RPP. Urutan
malah
seperti
sintaksnyapun sama seperti pada siklus I,
memetik bunga, mengambil batu untuk
namun pada siklus II ini peneliti lebih
dilemparkan
banyak memberikan motivasi kepada
perbaikan.
bermain-main kepada
sebagainya,
Pada
sendiri temannya
sedangkan
dan
anggota
siswa
peneliti
untuk
bersama
lebih
dengan
akif
dalam
kelompoknya sedang bekerja. Peneliti
pembelajaran. Pada saat siswa diminta
segera menghampiri dan mengingatkan
untuk mengamati gerakan ikan mas,
untuk serius dalam bekerjasama dalam
semua siswa kelihatan antusias, tidak lagi
kelompok. Pada saat presentasi, kelihatan
bermain-main sendiri. Ada satu siswa
yang aktif hanya beberapa anak saja.
yang mulai bermain-main dengan air,
Sebagian besar siswa masih pasif, tidak
kemudian peneliti mendekati dan meminta
mau
kepada kelompoknya untuk memberikan
bertanya,
menanggapi
atau
menyampaikan gagasan. Refleksi. Peneliti
tugas
bersama kolaborator merefleksikan hasil
Akhirnya siswa tersebut dapat fokus
observasi pada siklus I. Permasalahan
dalam pengamatan. Pada saat presentasi,
yang ada harus diselesaikan dengan
siswa lebih aktif dari pada saat siklus I.
beberapa perbaikan di siklus II yaitu
Siswa
peneliti harus memotivasi siswa lagi untuk
mengemukakan
lebih serius pada saat mereka berada di
memberikan sanggahan. Peran guru hanya
lapangan,
sebagai fasilitator dan meluruskan apabila
peneliti harus memberikan
mencatat
lebih
penghargaan untuk kelompok dengan
ada
kinerja yang paling baik dan paling aktif,
presentasi,
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
hasil
konsep
pengamatan.
berani
bertanya,
pendapatnya
maupun
yang peneliti
salah.
Di
mengajak
akhir untuk
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyusun kesimpulan. Observasi. Hasil
untuk ingin melakukan penemuan lagi
evaluasi siklus II nilai rata-rata mencapai
sehingga
87,2 dengan ketuntasan klasikal sebesar
Peningkatan minat belajar ini tentunya
90%. Hanya ada 2 siswa yang mendapat
akan memberikan dampak positif bagi
nilai
dibawah
KKM.
Refleksi.
minat
belajar
meningkat.
ketercapaian hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan hasil evaluasi ini, maka penelitian di siklus II telah mencapaiV. PENUTUP indikator keberhasilan sehingga tidak
Simpulan Penerapan model discovery berbasis
dilanjutkan pada siklus III.
lingkungan mampu meningkatkan hasil
IV. PEMBAHASAN Penerapan model discovery learning
belajar
IPA
materi
kerusakan
dan
berbasis ligkungan mampu meningkatkan
pencemaran lingkungan pada siswa kelas
hasil
VII C SMPN 3 Dongko Trenggalek tahun
belajar
siswa
pada
materi
pencemaran lingkungan. Pada saat siswa bereksplorasi
di
lingkungan,
pelajaran 2014/2015
siswa
dihadapkan pada suasana baru yang jauh
Saran
berbeda pada saat siswa duduk di dalam
(1)
Bagi
teman-teman
guru,
kelas. Suasana baru ini mampu membuat
mengatasi
permasalahan
pembelajaran
siswa menjadi antusias dan tidak dibuat
biologi yang sering membuat anak bosan
jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
di kelas sebagai alternatif penyelesaiannya
Pembelajaran
discovery
mampu
adalah
menerapkan
model
untuk
discovery
memberikan penanaman konsep yang
berbasis lingkungan. (2) Guru diharapkan
mendalam, pada saat siswa mencoba
memiliki motivasi yang tinggi untuk
menyelesaikan masalah sendiri dengan
meningkatkan
memanfaatkan berbagai macam sumber,
dengan
terutama
pembelajaran,
lingkungan
sekitar.
Siswa
kemampuan
menggunakan yang
siswanya
banyak
model
membuat
proses
memahami benar bahan pelajaran, sebab
pembelajaran lebih menarik dan siswa
mereka
merasa
mengalami
sendiri
proses
senang
sehingga
menemukannya. Sesuatu yang diperoleh
pembelajaran
dengan cara ini lebih lama diingat dari
optimal.
pada diperoleh hanya melalui transfer
kesempatan yang seluas-luasnya untuk
ilmu pengetahuan, tanpa mengalami atau
melihat, mengamati dan menyelesaikan
menemukan sendiri. Menemukan sendiri
permasalahan
menimbulkan rasa puas yang mendorong
berbagai sumber belajar, sehingga suasana
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
dapat
tercapai
tujuan
(3)Hendaknya
dengan
siswa
secara diberi
memanfaatkan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kelas menjadi hidup. (4) Bagi sekolah
lingkungan.html?m=1. Diakses pada
hendaknya memberikan fasilitas untuk
tanggal 12 Pebruari 2015.
menunjang pembelajaran
berbagai yang
kegiatan
Sardiman. 2005. Interaksi dan motivasi
untuk
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
bertujuan
meningkatkan kualitas pendidikan
Grafindo Persada Syah,
VI. DAFTAR PUSTAKA Budiningsih.
2005.
Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sahaja,Irwan.
Muhibbin. Pendidikan
irwansahaja.blogspot/201/0/pembela
dengan
Psikologi Pendekatan
Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Wahyuni.
2014.
2004.
2009.
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
jaran-berbasis-
Tatik Sulastri | 13.1.01.06.0095P FKIP- Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8||