Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015 / 2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri
OLEH : INDRA MAULANA ERMERAWAN NPM: 11.1.01.01.0152
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Indra Maulana Ermerawan 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling Dr. Atrup, M.Pd, MM dan Dr. Hj. Sri Panca Setyawati UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK INDRA MAULANA ERMERAWAN: Penerapan Layanan Konseling Individu Dengan Model Behavioral Dalam Mengurangi Membolos Sekolah Peserta Didik Kelas VIII SMPN 7 Kediri Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa banyak siswa yang membolos, baik membolos mata pelajaran, maupun membolos sekolah. Akibatnya dari diri siswa atau individu yang membolos, prestasi di sekolah akan menurun. Permasalahan penelitian ini adalah Apakah penerapan layanan konseling individu dengan model behavioral efektif untuk mengurangi membolos sekolah peserta kelas VIII di SMPN 7 Kediri ? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan Single Subject Design (SSD) dengan subyek penelitian 2 siswa kelas VIII SMPN 7 Kediri. Penelitian dilaksanakan dalam waktu selama 3 minggu dengan menggunakan instrumen pedoman observasi siswa, wawancara, dokumentasi untuk mengumpulkan data dan layanan konseling individu dengan behavioral untuk intervensi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan layanan konseling individu dengan model behavioral dalam mengurangi membolos sekolah peserta didik kelas VIII SMPN 7 Kediri. Berdasarkan simpulan hasil penelitian direkomendasikan pada Konselor / Guru BK untuk menggunakan layanan konseling individu dengan model behavioral dalam mengurangi membolos sekolah. Karena dalam penelitian ini membuktikan layanan konseling individu dengan model behavioral untuk mengurangi siswa membolos. Kata Kunci: Layanan Konseling Individu,Dengan Model Behavioral,Perilaku Membolos
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG rangka Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang
sistem
Pendidikan terencana
pendidikan
adalah untuk
usaha
nasional sadar
mewujudkan
pembahasan
dan
pengentasan
masalahnya.
:
dan
Dalam
pelaksanaan
konseling
suasana
individu terdapat berberapa pendekatan
belajar dan proses pembelajaran agar
teknik konseling seperti teknik behavioral
peserta didik secara aktif mengembangkan
dan teknik cognitive-behavioral. Teknik
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
behavioral adalah sesuatu yang di pelajari
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
dari situasi dan lingkungan, bukan dari
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
dalam diri organisme.
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masih adanya sebagian anak yang
masyarakat, bangsa dan negara.
tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah, Konseling individu diperlukan oleh
terbukti masih adanya sebagian anak yang
konselor untuk suatu penanganan masalah-
memiliki
perilaku
membolos,
contoh
masalah yang dialami konseli, adapun yang
konkret perilaku membolos terjadi pada
di maksud dengan konseling individu,
peserta didik kelas VIII di SMPN 7 Kediri.
Menurut Nurihsan (2005 : 10 ) konseling
Dari data tim tata tertib sekolah SMPN 7
individu adalah proses belajar melalui
Kediri siswa yang membolos. Perilaku
hubungan khusus secara pribadi dalam
membolos tersebut dapat di lihat dari hasil
wawancara antara seorang konselor dan
presensi siswa yang alfa pada waktu jam
konseli.
KBM berlangsung sehingga perlu ada sebuah tindakan. Dari sekian tindakan yang
Dari
definisi
tersebut
dapat
diperjelas bahwa suatu konseling individu adalah proses yang diberikan oleh konselor pada konseli secara pribadi. Sedangkan Menurut Wilis (2013 : 156) Layanan Konseling
individu
adalah
layanan
bimbingan konseling yang memungkinkan
bisa dilakukan oleh guru pembimbing, salah satunya adalah melalui layanan konseling behavior. Diharapkan dengan layanan
konseling
behavior
masalah
perilaku mambolos pada siswa dapat terentaskan
dan
adapun
faktor
faktor
membolos meliputi yaitu :
peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka secara langsung
(1) faktor yang menyebabkan anak
dengan guru pembimbing / konselor dalam
melakukan perilaku membolos berdasarkan tindakan dan hasil wawancara meliputi;
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengawasan atau kontrol dari orang tua
II. METODE
kurang, anak hidup mandiri, dan saranaprasarana
pembelajaran
kurang,
(2)
Pendekatan
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan
karakteristik atau cara membolos yang
penelitian
dilakukan oleh siswa sangat beragam, yaitu
penelitian yang digunakan dalam penelitian
mulai dari tidak masuk sekolah awal
ini menggunakan jenis eksperimen dengan
pelajaran, pada saat istirahat, hingga sampai
teknik SSD (Single Subject Desain) atau
pada ”cabut” tidak mengikuti
proses
Penelitian
Subjek
pembelajaran di akhir / jam pelajaran
rancangan
penelitian
terakhir, dan (3) setelah dilakukan layanan
digunakan adalah A-B.
konseling
perorangan
dengan
model
diskriptif
Dalam
kualitatif.
Jenis
Tunggal. ini
penelitian
Dalam
desain
ini
yang
peneliti
behavior dan tindakan melalui dua siklus,
mengunakan dimensi frekuensi
maka
mengukur berapa hari dalam seminggu
diperoleh
kesimpulan
layanan
konseling perorangan behavior memberikan
subyek
keefektifan untuk mengurangi perilaku
peneliti melakukan observasi selama 3
membolos sekolah siswa.
minggu
Menurut penelitian yang di lakukan
membolos,
dan
melakukan
pada
fase
perlakuan
fase
untuk
besline
intervensi
peneliti
terhadap
subyek
oleh Ratnawati pada tahun 2013 mengenai
penelitian mengunakan konseling individu
Pengaruh
dengan model behavioral selama 3 kali.
Strategi
Layanan
Konseling
Fase Baseline (A) kondisi dimana
Kelompok Terhadap Penanganan Siswa dan
intervensi atau treatment belum diberikan.
dapat di tunjukan dengan N: 19 dengan
Fase Baseline (B) kondisi dimana perlakuan
memperoleh
sedang
Membolos
menunjukan
indeks
signifikan
korelasi
t
hitung
diberikan.
Pada
Baseline
(A)
sebesar 2.317. bahwa penerapan konseling
peneliti melakukan pengamatan subyek
kelompok memperbaiki perilaku membolos
selama 3 kali dalam waktu 3 minggu pada
kelas
Ajaran
saat jam pelajaran dimulai dan juga melihat
2012/2013 .Berdasarkan pada pemikiran
daftar hadir siswa yang dijadikan penelitian
tersebut di atas, maka peneliti tertarik
tanpa
melalukan
judul
murni seperti kegiatan yang biasa dilakukan
“Penarapan Layanan Konseling Individu
sehari-hari. Pada fase intervensi (B) peneliti
Dengan
Dalam
melakukan layanan konseling individu
Mengurangi Membolos Sekolah Peserta
dengan behavioral sebanyak 3 kali dalam
Didik Kelas VIII SMPN 7 Kediri Tahun
waktu 3 minggu.
VIII
SMPN
6
penelitian
Model
Kediri
dengan
Behavioral
dilakukannya
intervensi
apa-apa
Ajaran 2015/2016. Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
subjek. Subyek dapat bersikap seperti itu
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi
yang
lakukan
peneliti,
bahwa membolos akan merugikan dirinya
kedua
subjek
sendiri. Berdasarkan uraian diatas dapat
mengalami perubahan perilaku. Perubahan
dikatakan bahwa ada perubahan yang
perilaku pada subjek tersebut nampak dari
terjadi pada subyek setelah mengikuti
subjek yang biasa membolos, setelah
intervensi layanan konseling individu.
menunjukan
diberikan
di
karena adanya kesadaran dari dalam dirinya
bahwa
layanan
konseling
behavior
perilaku membolos tersebut berkurang, Subjek kembali aktif masuk sekolah. Behavioral
adalah
untuk
memperoleh
Berikut data hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik. Gambar 3.1 Grafik Basline dan Intervensi Siswa A
perilaku baru, mengeleminasi perilaku yang maladaptif
dan
memperkuat
serta
mempertahankan perilaku yang diinginkan. Dalam melaksanankan intervensi konseling individu, peneliti juga memilih waktu yang tepat dan ruangan yang tertutup agar subyek merasa aman serta nyaman. Ruangan yang digunakan adalah ruang konseling
yang ada
di
dalam
ruang
bimbingan dan konseling, karena dalam ruangan tersebut hanya ada peneliti dan satu subyek saja. Dalam proses pemberian layanan konseling behavior, pertama tama peneliti
mengedentifikasi
Pada grafik 3.1 dapat dilihat bahwa pada fase baseline (A) siswa A melakukan membolos dalam seminggu sebanyak 4,4,4 kali dan pada intervensi (B) siswa A mengalami penurunan membolos dalam seminggu sebanyak 3,3,2 kali. Gambar 3.2 Grafik Baseline dan Intervensi Siwa B
permasalahan
yang di hadapi oleh subjek. Setelah identifikasi permasalahan dilakukan peneliti memberikan layanan konseling behavior dengan cara menanyakan siswa membolos kemudian peneliti memberikan gambaran tentang manfaat perilaku disiplin, rajin mengikuti pelajaran, serta keuntungan tidak membolos. mengajarkan
Selain selft
itu
peneliti
juga
management
pada
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Pada grafik 3.2 dapat dilihat bahwa pada fase baseline (A) siswa B melakukan membolos dalam seminggu sebanyak 4,3,3 kali dan pada intervensi (B) siswa B
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengalami penurunan membolos dalam
Prayitno dan Amti Erman. (1994). Dasar
seminggu sebanyak 3,2,2 kali.
dasar Bimbingan dan Konseling.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:
Jakarta: Rieneka Cipta. Pujosuwarno, Sayekti. (1993). Berbagai
Penerapan
layanan
konseling
Pendekatan
individu dengan model behavioral sangat efektif
dalam
mengurangi
membolos
Dalam
Yogyakarta: Menara Mas Offset. Ratnawati, Dwi. (2013). Pengaruh Strategi
sekolah peserta didik kelas VIII SMPN 7
Layanan
Kediri tahun ajaran 2015 / 2016.
Terhadap
Konseling
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Praktik.
(Edisi.
Konseling. Semarang: CV. Nieuw Setapak
Azwar, Syaifudin. (2003). Sikap Manusia.
Sugiyono.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Singgih.
(1981).
Psikologi
PT.
BPK
Gunung Mulia.
Konseling.
Jakarta:
PT
Indeks. Latipun.
(2008).
Konseling.
Malang: UPT UMM. Moleong
,Lexy
CRICED University of Tsukuba. Willis,
Sofyan
S.
j.
(2005),
2013.
Teori
Konseling
dan
Praktik.
Bandung: Alfabeta. Winkel, WS
dan Sri
Bimbingan Psikologi
Penelitian
Penelitian Dengan Subjek Tunggal.
Individual
Komalasari, G dkk. (2011). Teori dan Teknik
Metode
Sunanto, Juang dkk. (2005). Pengantar
--------------------. (2005). Konseling dan Jakarta:
(2010).
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Psikoterapi.
SMPN 6
Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Gunarsa,
Siswa
Kediri. Skripsi.tidakditerbitkan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Pendekatan
Kelompok
Penanganan
Membolos kelas VIII
Suatu
Konseling.
Dan
Hastuti.
2004.
Konseling
Di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Metodologi
Winkel, WS
dan Sri
Hastuti.
2006.
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Bimbingan
Rosda-karya.
Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Nurhisan. (2005). Dasar-dasar Bimbingan
Dan
Konseling
Di
Media Abadi.
dan Konseling. Bandung: Mutiara. Prayitno.
(2004).
Layanan
Konseling
Perorangan. Padang: Universitas Negeri Padang Press.
Indra Maulana Ermerawan| 11.1.01.01.0152 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||