Artikel LANGKAH-LANGKAH MENGIMPLEMENTASIKAN E-LEARNING Oleh Muda Nurul Khikmawati
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA
Abstrak Untuk mengimplementasikan E-Learning ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu menentukan strategi pengembangan E-Learning, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), memilih dan mengimplementasi teknologi, mendefinisikan rencana pengelolaan dan apabila sudah siap semua dilakukan peluncuran sistem.
A.
LATAR BELAKANG Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan komponen utama yang menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga kualitasnya harus ditingkatkan terus menerus. Namun upaya-upaya peningkatan kompetensi guru sering terbentur dengan keterbatasan biaya, waktu, sumber daya manusia penyelenggara, fasilitator dan permasalahan geografis. Kendala-kendala tersebut mengakibatkan tidak meratanya kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan oleh guru, sehingga perlu dipikirkan inovasi bentuk pelatihan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan adalah dengan E-Learning. E-Learning yang dimaksud dalam tulisan ini adalah suatu pembelajaran yang menggunakan media elektronik dan jaringan internet. Dengan E-Learning pembelajaran dapat dilakukan lebih fleksibel secara waktu, efisien secara dana, dan dapat menjangkau peserta pelatihan dalam jumlah lebih banyak dibanding dengan diklat tatap muka langsung. Untuk menjaga kualitas output diklat, kualitas penyelenggaraan E-Learning harus diperhatikan, sehingga output dari E-Learning tidak kalah dengan output diklat tatap muka langsung. Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang untuk penyelenggaraan E-Learning.
Pihak penyelenggara harus mengetahui
bagaimana langkah-langkah untuk mengimplementasikan E-Learning.
B.
PEMBAHASAN Menyelenggarakan E-Learning memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak
hal
yang
harus
dilakukan
dan
disiapkan.
Langkah-langkah
untuk
menyelenggarakan E-Learning sebagai berikut: 1. Strategi pengembangan E-Learning Strategi pengembangan merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum menjalankan E-Learning. Dalam langkah ini dilakukan: Analisa Sebelum memutuskan apakah suatu institusi akan menyelenggarakan E-Learning atau tidak, harus diputuskan berdasarkan analisa yang matang. Analisa yang 1
dilakukan didasarkan pada kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai lembaga tanpa mengesampingkan aspek kemampuan dan kesiapan yang dimiliki suatu institusi, baik dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang ada. Dari analisa inilah kemudian akan muncul item-item peluang yang bisa dilakukan dan kelemahan-kelemahan suatu institusi.
Grand design Hasil analisa menjadi pijakan dalam langkah ini, jika dari hasil analisa diputuskan untuk diselenggarakan E-Learning oleh suatu institusi, maka hasil analisa tersebut bisa ditindaklanjuti menjadi suatu bentuk yang lebih konkret, yaitu berupa grand design sistem yang akan dijalankan. Grand design merupakan gambaran umum sistem E-Learning yang akan dijalankan, yang berisi skenario, sasaran E-Learning, desain sistem, SDM, mekanisme pengelolaan termasuk pembiayaanya. Dalam langkah ini juga dibuat sebuah strategi untuk implementasi E-Learning dan strategi pengelolaannnya supaya E-Learning yang akan dilakukan bisa mencapai tujuan.
2. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam implementasi E-Learning, oleh karena itu perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum E-Learning dijalankan. SDM bisa meliputi pengampu kebijakan/manajemen lembaga beserta staf-stafnya dan SDM pendukung lainnya (keamanan, kebersihan, dll). Penyiapan SDM bisa dilakukan dari beberapa aspek, diantaranya adalah paradigma dan skill.
Paradigma Paradigma merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Terkait ELearning, SDM suatu institusi harus mempunyai paradigma bahwa E-Learning menjadi kebutuhan institusi untuk mencapai visi dan misi institusi, sehingga ELearning harus dilakukan. Paradigma ini tentunya membawa konsekuensi dan menuntut adanya perubahan, diantaranya adalah perubahan budaya kerja di sebuah institusi. Pengampu kebijakan tentunya akan membuat kebijakan yang 2
sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan E-Learning. Begitu juga para staf, akan menyesuaikan pola kerjanya menjadi pola kerja yang mendukung keterlaksanaan E-Learning. Inilah yang harus dipahami bersama, dan masingmasing SDM harus mempunya persepsi yang sama.
Skill Seperti disebutkan di atas, bahwa untuk menjalankan E-Learning tidak semudah membalikkan tangan, sehingga skill para pengampu dan pengelola E-Learning perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Keahlian atau skill yang harus disiapkan meliputi: skill mengelola konten, skill mengelola pembelajaran skill l mengelola pelaksanaan E-Learning skill mengelola infrastruktur E-Learning
3. Pemilihan dan Impelementasi teknologi E-Learning Pemilihan teknologi Pada langkah ini dimulai proses imlpementasi, yang dimulai dari pemilihan teknologi yang akan digunakan, yang meliputi: teknologi untuk sistem E-Learning, teknologi untuk pembuatan konten teknologi pendukung lainnya seperti teknologi untuk diskusi, presentasi, dll. Apa saja yang menjadi pertimbangan saat pemilihan teknologi? Supaya pemilihan teknologi yang digunakan tidak melenceng, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten maupun sistem E-Learning Kemampuan SDM yang akan menggunakan teknologi Kemampuan atau tinjauan finasial 3
Pengembangan yang akan dilakukan di masa akan datang
Implementasi Pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua langkah sebelumnya menjadi sebuah sistem E-Learning, yaitu mewujudkan sebuah sistem E-Learning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini juga dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi akademis maupun infrastrukturnya.
4. Pengelolaan Setelah sistem berjalan langkah selanjutnya adalah adalah pengelolaan. Pengelolaan meliputi pengelolaan sistem E-Learning beserta perangkat/infrastruktur yang terkait. Pengelolaan ini untuk menjamin sistem bisa berjalan dan digunakan dengan baik.
Pengelolaan juga meliputi pembuatan backup sistem untuk
mengantisipasi adanya kerusakan atau gangguan terhadap sistem. 5. Peluncuran sistem Pada tahap ini sistem sudah siap digunakan, dan saat sistem berjalan pengelolaan tetap dilakukan. Selain itu untuk mempermudah para pemula menggunakan sistem, disediakan pula bantuan atau semacam call center untuk memberi bantuan jika ada pengguna yang mengalami kesulitan.
C.
KESIMPULAN Untuk mengimplementasikan E-Learning perlu dilakukan sejumlah pekerjaan. Hal ini ditujukan supaya E-Learning bisa berjalan dengan baik dan menjamin kualitas output ELearning. Perencanaan dan perhitungan yang matang harus dilakukan dengan bentuk ELearning, sumber daya manusia, teknologi dan pengelolaannya.
D.
DAFTAR PUSTAKA http://www.learndash.com/7-key-steps-to-successful-elearning-implementations/
4
E.
BIO DATA PENULIS Nama
: Muda Nurul Khikmawati, M.Cs.
NIP
: 197705232002122002
Kantor
: PPPPTK Matematika Yogyakarta
Email
:
[email protected]
5