PDF Page Organizer - Foxit Software
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
• Artikel Kesehatan • Berita Foto • Sekilas Info
Agustus 2010 Vol.14 No. 3
ISSN : 14106450
PDF Page Organizer - Foxit Software
Operasi Mata Di Dalam Pesawat
Oleh Dokter dari ORBIS Flying Eye Hospital (FEH) – Organisasi non Profit dari Amerika Tanggal 29 Juni 2010
Screening pasien dilakukan pada tanggal 28 Juni 2010 di Poli Mata RSUD Dr. Soetomo oleh para perawat dan dokter dari ORBIS Flying Eye Hospital (FEH). Mereka men-screening lebih dari 100 penderita katarak, glaucoma, strabismus, kerusakan retina, dan oculoplasty.
Pembukaan operasi pada 29 Juni 2010 dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Pawik Suprihadi, dr, SpJP, (kiri) dan kanan foto dari kiri Djiwanto, dr, SpM (Perdami), Dr. Hunter Cherwek (ORBIS) Kadinkes Jatim, dan Tze Mau Ng (Alcon).
Operasi dilakukan di Juanda di dalam Pesawat milik ORBIS FEH pada tanggal 29 Juni 2010. Operasi ini merupakan operasi pertama di Surabaya yang dilakukan di dalam pesawat. Suatu kebanggaan bagi RSUD Dr. Soetomo dapat bekerjasama dengan ORBIS Flying Eye Hospital (FEH). Mereka juga mendapat tambahan ilmu dari dokter spesialis mata bertaraf internasional.
PDF Page Organizer - Foxit Software
Operasi Implan Koklea Bilateral Simultan Pertama di RSUD Dr. Soetomo Pada Balita Usia Satu Tahun 7 Juni 2010
Barra Mahesa, bocah usia satu tahun asal Samarinda yang menjadi pasien operasi Implan, Barra mengalami tuli sensorineural berat pada kedua telinganya sehingga memerlukan penanaman alat elektronik pada koklea di kedua telinganya (implan koklea bilateral (kiri) dan kanan Haris Mayagung Ekorini, dr, SpTHT-KL saat jumpa pers saat pelaksanaan operasi.
Operasi dilakukan secara simultan atau bersamaan (implan koklea bilateral simultan) dengan durasi 4-5 jam. Pada pukul 07.00 hingga 09.00 Tim Implan Koklea Surabaya terdiri dari RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair, RSAL Dr. Ramelan , RS Surabaya Internasional dan Yayasan Aurica mengimplan koklea telinga kanan Barra. Baru kemudian pukul 10.00 hingga 12.30, tim mulai mengimplan koklea telingan kirinya. Operasi ini bekerjasama dengan Tim Implan Koklea Jakarta, Cochlear Ltd, dan Kasoem Hearing Center.
Prof. Sri Harmadji, dr, SpTHT-KL(K) menjelaskan bahwa berbeda dengan komponen luar yang dapat diganti, komponen dalam tidak perlu diganti sebab ukuran koklea manusia tidak mengalami perubahan. ‘Ukuran koklea dari bayi sampai dewasa itu sama.
daftar isi Agustus 2010 Vol. 14 No. 3
02 KARYA BHAKTI Winariani K, dr, Sp.P(K), MARS
04
ARTIKEL KESEHATAN 1. Karsinoma Serviks 2. Pneumonia Akibat Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)
10
berita foto
• • • • • • • • • • • • • • •
24 26
Penyerahan ISO 9001-2008 Peresmian Medical Journal Center Hari Anak Nasional Studi Banding ke RSUD Dr. Soetomo Jalan Sehat dalam rangka memperingati HUT RI ke 65 Lokakarya Promosi Kesehatan Rumah Sakit Tahap XXIII Program Pendidikan Dokter Spesialis PPDS Kunjungan Kementrian Kesehatan Ri di Poli Oti Bantuan bagi pasien tidak mampu di RSUD Dr. Soetomo HUT VII Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo Memperingati Hari Tiroid Internasional Deklarasi Surabaya Kota Paliatif Pelepasan Purna Tugas Karyawan Perawatan RSUD Dr. Soetomo Pertandingan Persahabatan RSUD Dr. Soetomo dengan RSUD Syaiful Anwar (RSSA) Malang Serah Terima Jabatan, Pengukuhan & Pengantar Purna Tugas
BERITA SMF
Laporan kegiatan Departemen-Staf Medis Fungsional Ilmu Kesehatan Anak FK. Unair-RSUD Dr. Soetomo SEKILAS INFO 1. Gedung Pusat Diagnostic Terpadu (GPDT) 2. Spesies Baru 3. Islam Without Veil
38 39 40
RUANG WANITA
• Udang Taoco • Nasi Goreng Tomat RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
COVER : Upacara Bendera pada 17 Agustus 2010 dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 65 kali ini dengan petugas upacara dari Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo, tampak group Paduan Suara Instalasi Rawat Darurat bertugas pada upacara tersebut.
Dari Redaksi Pembaca yang kami hormati, Mimbar bulan Agustus 2010 ini adalah Ulang Tahun yang ke13, terbit pertama sewaktu Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof. Muh. Dikman Angsar, dr, SpOG(K) dan Redaksinya Roestiniadi DS, dr, SpTHT-KL sebagai Kepala Instalasi PKRS. Untuk Nasional, 17 Agustus 2010 adalah HUT Kemerdekaan RI ke 65 dengan tema ‘‘DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 KITA SUKSESKAN REFORMASI GELOMBANG KEDUA, UNTUK TERWUJUDNYA KEHIDUPAN BERBANGSA YANG MAKIN SEJAHTERA, MAKIN DEMOKRATIS DAN MAKIN BERKEADILAN’, seharusnya tema ini kita laksanakan bersama agar cita-cita adil & makmur tercapai. Tak kalah pentingnya Hari Anak Nasional 23 Juli 2010 dengan tema ‘ANAK INDONESIA BELAJAR UNTUK MASA DEPAN’, ‘KAMI ANAK INDONESIA, JUJUR, BERAKHLAK MULIA, SEHAT, CERDAS DAN BERPRESTASI’, tema yang penuh harapan untuk generasi muda sedangkan orang tua seharusnya mendidik anak-anaknya dengan benar. Semoga nomor istimewa Agustus ini bermanfaat dan selamat membaca artikel lainnya yang menarik yaitu Islam Without Veil untuk membuka wawasan kita lebih obyektif dan kita juga berbangga diketemukan spesies-spesies baru fauna/binatang dari Papua Indonesia. Selamat membaca dan jangan lupa obat anti pikun Sudoku.
Susunan Redaksi Pelindung : Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS - Direktur RSU Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Bambang Muhariono, MSi, Ap - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Yoga Wijayahadi, dr., Sp.B(KL) - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dr. Usman Hadi, dr., Sp.PD, KPTI - Wakil Direktur Penunjang Medik • Dr. Sabilal Alif, dr., Sp.U - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
32
Karyono, SKM, Yatno, dr., Sp.JP (K), Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, dra. Esti Handayani, Apt.MARS Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Mudiharti, SE • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE.
34 37
tokoh ARTIKEL KINERJA
Membangun Kompetensi Perawat
RUANG SENI
1. Ayah mencintaimu, Nak 2. Dokter
Basuki Winarno
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail:
[email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. Agustus 2010 mimbar 1
karya bhakti
Winariani K, dr., Sp.P (K), MARS
Kepala Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Mau Menerima Nasehat Orang Lain Mimbar edisi Agustus menampilkan sosok Winariani K, dr., Sp.P (K), MARS sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang mengkoordinir pelayanan di Instalasi Rawat Inap Medik, meliputi SMF Penyakit Dalam, SMF Penyakit Paru, SMF Penyakit Jantung, SMF Penyakit Syaraf dan SMF Kesehatan Kulit & Kelamin.
2 mimbar Agustus 2010
Riwayat Pekerjaan Lulus FK Unair tahun 1981, langsung bekerja sebagai dokter umum di RSAL Dr. Ramelan Surabaya hingga tahun 1990. Sebagai keberuntungan saya karena baru bekerja beberapa bulan di Departemen Anak, sudah disuruh berangkat ke Jakarta untuk mengikuti latihan pra jabatan untuk pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil IIIa. Pada waktu itu yang berangkat ke Jakarta saya bersama dua orang dokter umum dan 17 paramedis. Di RSAL Dr Ramelan saya bekerja di bagian anak dibawah pimpinan Kepala Departemen dr. Sarojini Soetamat Sp. Anak. Bekerja hingga tahun 1990 kemudian mendaftarkan diri untuk mengikuti Pendidikan Spesialis Paru di FK Unair, RSUD Dr Soetomo. Tahun 1994 lulus spesialis Paru, kemudian mendaftarkan diri sebagai staf di bagian Paru dan diterima. Kemudian tahun 1997 mendapat tawaran Prof. dr. Iswan A. Nusi Sp.PD. KGEH (saat itu beliau sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap Medik) untuk menjadi wakil kepala penunjang medik. Kepala bagian Paru mengijinkan, sehingga sejak 1997 hingga sekarang selain di bagian Paru juga bekerja di Instalasi Rawat
Inap Medik. Pada tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap Medik hingga saat ini karena Prof. Dr. Iswan A.Nusi Sp.P.D. (KGEH) harus aktif di bagian Penyakit Dalam. Riwayat Jabatan dalam Organisasi Pada tahun 1997 – 2000 sebagai bendahara Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), sebagai Ketua PDPI Cabang Jawa Timur, periode tahun 2005 s/d 2009, Wakil Ketua PDPI Pusat Jakarta, untuk periode tahun 2009 – 2011, dan Anggota IDI Surabaya sejak tahun 1981 hingga sekarang. Riwayat Jabatan dalam menunjang kegiatan Pelayanan di RSUD. Dr. Soetomo sebagai Ketua PML tahun 2009 hingga sekarang, Anggota Pokja Akreditasi., Anggota Tim Flu Burung, Wakil Ketua Tim Anti Rokok (berhenti merokok) , tahun 2010 dan sebagai Deputy MR Tim ISO Instalasi Rawat Inap. Pengalaman yang Berkesan Selama Bekerja Dapat berhubungan dengan berbagai kalangan sehingga dapat memperluas wawasan dan memperbanyak teman. Suka Duka Sukanya bila dapat menyelesaikan masalah komplain di Irna Medik. Dukanya bila ada komplain pasien dimana pasien dan keluarganya tidak mau menerima masukan dari petugas di wilayah Irna Medik.
Saran/nasehat untuk Generasi Mendatang a. Jangan takut untuk bekerja di tempat yang baru, karena hal ini merupakan tantangan yang harus diterima. b. Yang penting selama bekerja di tempat baru tersebut: Menyukai hal baru, ikhlas dalam melakukan pekerjaan, bekerja sebagai suatu ibadah, membuat team-work yang kompak, mau menerima masukan/ usulan dari orang lain, jangan lupakan komunikasi. Motto Hidup “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”. Riwayat Pendidikan • SD GIKI Surabaya, lulus tahun 1967 • SMP Negeri VI Surabaya, lulus tahun 1970 • SMA Negeri II Surabaya, lulus tahun 1973 • Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, lulus tahun 1981 • Spesialis Paru FK Unair RSUD Dr Soetomo, lulus tahun 1994 • Pendidikan Pasca Sarjana MARS FKM Unair , lulus tahun 2007 Riwayat Hidup Tepat tanggal 13 Juli 1954 saya dilahirkan di Sampang (Madura), dibesarkan di Surabaya. Perkawinan tahun 1984 dengan dr. Djiwatmo Sp.M. dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama Adi Rakhmadi Kurniawan lahir tahun 1994, saat ini duduk di kelas I SMA, dan yang kedua Indra Rakhmadi Nugraha kelahiran tahun 1996, saat ini masih di kelas III SMP.
Agustus 2010 mimbar 3
artikel kesehatan
K
Oleh : Brahmana Askandar, dr, SpOG(K.Onk)
anker serviks adalah karsinoma ginekologi yang merupakan pertumbuhan abnormal dari sel-sel gepeng dimulut rahim ataupun sel kelenjar dari rahim karena adanya pengaruh infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) Kanker serviks adalah kanker primer dari serviks/ kanalis servikalais (DR dr Andrijono SpOG (K). Etiologi Penyebab langsung karsinoma uterus belum diketahui, diduga berhubungan dengan infeksi virus HPV dan speratizoa.Karsinoma serviks uteri timbul di sambungan SKOAMO KOLUMNER SERVIKS. HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56, dan 58 sering ditemukan pada kanker dan lesi prakanker. HPV adalah DNA virus yang menimbulkan proleferasi pada permukaan epidermal dan mukosa. Infeksi HPV juga dijumpai pada kanker vulva, vagina, penis, anus, laring, orofaring dan kanker mulut. Sirkumsisi pada pria menurunkan resiko infeksi HPV pada penis. Infeksi HPV merupakan infeksi yang terjadi secara lokal pada lapisan epitel serviks. Faktor Resiko 1. Perilaku Seksual 1. Aktifitas seksual/ melakukan hubungan seksual pertamakali pada usia < 15 th. 2. Resiko meningkat lebih sepuluh kali bila mitra seks 6 kali atau lebih/ berganti-ganti Pasangan. 3. Pasangan mengidap kondiloma akuminata. 4. Memiliki pasangan yang beresiko (pria yang melakukan hubungan seks dengan banyak mitra seks). 2. Merokok Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogenik bila dihisap asap rokok menghasilkan Polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang sangat karsinogenik dan mutagen, sedangkan kalau dikunyah akan menghasilkan zat Nitrosamin. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus. 3. Nutrisi Bahan makanan yang mengandung anti oksidan seperti sayur dan buah-buahan dapat berkasiat sebagai penangkal / pencegah kanker. Defisiensi terhadap asam folat, vit C, E, beta karotin berhubungan dengan peningkatan resiko kanker serviks. 4. Perubahan sistem imune Perubahan sistem imune dihubungkan dengan
4 mimbar Agustus 2010
meningkatnya resiko terjadinya karsinoma serviks invasif. Kejadian meningkat pada penderita yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) 5. Jumlah kehamilan dan partus Kanker serviks juga sering didapat pada wanita yang sering hamil dan melahirkan 6. Hygiene dan sirkumsisi Diduga adanya pengaruh pada wanita yang terkena kanker serviks pasangannya belum/ tidak sirkumsisi. Hal ini disebabkan pada pria non sirkumsisi hygiene penis tidak terjamin kebersihannya sehingga banyak kumpulan-2 smegma. 7. AKDR Pada pemakaian AKDR dianjurkan kontrol rutin secara periodik karena dikawatirkan terjadi erosi di serviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang terus menerus hal ini bisa sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks Manifestasi Klinis/Gejala 1. Tanpa keluhan Diketemukan secara kebetulan. 2. Keputihan encer makin lama mejadi purulen dan berbau , tidak gatal, diobati dengan obat minum maupun obat pervaginam apapun tidak teratasi 3. Post coital bloeding. 4. Perdarahan spontan yang banyak diluar/ diantara siklus menstruasi 5. Pada pemeriksaan fisik serviks (VT) teraba membesar. Irreguler, lunak 6. Pada stadium lanjut ditemukan keluhan :cepat lelah penurunan BB, anemia 7. Nyeri pada perut bagian bawah menjalar ke pinggang. Pemeriksaan Penunjang 1. Sitologi / PAP SMEAR Schillen test Berguna untuk identifikasi sei abnormal,epitel karsinoma tidak menganclung glykogen karena tidak mengikat yodium . Bila porsio diberi yodium maka epitel yang normal berwarna coklat tua tapi yang terkena karsinoma tidak berwarna. Kolpomikroskopi Melihat hapusan vagina/ PAP SMEAR dengan pembesaran 20OX Biopsi [ endometrial/servical } Mengambil contoh jaringan untuk menentukan jenis karsinoma.
STADIUM KANKER SERVIKS “The International Federation of Gynecology and Obstetrics” 1. Tumor primer tidak bisa digambarkan .......................................................... 2. Tidak ada bukti adanya tumor primer ………………………………………….. 3. STD 0 Carsinoma Insitu (pre invasif carsinoma)................................... 4. STD I Proses terbatas pada serviks walaupun ada perluasan Di corpus ............................................................... 5. STD IA Karsinoma mikro invasif ................................................ 6. STD IA1 Kedalaman invasi stroma tidak > dari 3 mm clan perluasan Horizontal tidak > 7 cm ................................................ 7. STD IA2 Kedalaman invasi stroma lebih dari 3mm & tidak > 5 cm Perluasan horizontal 7 mm/ < ............................................... 8. STD IB Secara klinis sudah diduga adanya tumor mikroskopik lebih dari IA2 atau T1a ......................................................................... 9. STD IB1 Secara klinis lesi berukuran 4 cm/< pada dimensi terbesar ...... 10. STD IB2 Secara klinis lesi berukuran >/= 4 cm pads dimensi terbesar ... 11. STD II Tumor menyebar keluar dari serviks tapi tidak sampai dinding Panggul / 1/3 bawah vagina .............................................. 12. STD IIA Tanpa invasi parametrium .............................................. 13. STD IIB Dengan invasi parametrium .............................................. 14. STD III Tumor menyebar ke dinding panggul / 1/3 bawah vagina Menyebabkan HN /fungsi ginjal menurun ................... 15. STD IIIA Tumor menyebar 1/3 bawah vagina tapi tidak sampai dinding Panggul ...................................................................... 16. STD IIIB Tumor menyebar ke dinding panggul (HN) ................. 17. STD IVA Tumor menginvasi mukosa buli-2 atau rectum ...................... 18. STD IVB Metastase jauh ........................................................
TX TO TI5 TI TIa T1a1 T1a2 T1b T1b1 T1b2 T2 T2a T2b T3 T3a T3b T4 M1
Prosedur Penentuan Diagnosis 1. Anamnesa, untuk mencari faktor predisposisi dan keluhan penderita. Keputihan dan perdarahan abnormal pervaginam merupakan keluhan utama pasien yang dicurigai menderita kanker serviks invasif 2. Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan ginecologi dan pemeriksaan kelenjar inguinal. 3. Pemeriksaan penunjang seperti foto thorak, BNO-IVP, Sistoscopy, rectoscopy, CT Scain optional, serta bone survei terutama jika menentukan jauhnya metastase. 4. Biopsi PA pada serviks untuk menentukan jenis hispatologi. 5. Deteksi dini kanker serviks dapat dengan PAP Konvensional, IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT), uji HPV, Kolposkopi. Penatalaksanaan - Stadium 0-I : Biopsi Histerektomy transvaginal - Stadium lb, IIa : Radikal histerektomi dengan limpadenektomy panggul dan Evaluasi kelenjar limfe para aorta - Stadium IIb, III, IV: Histerektomi transvaginal - Stadium IVa, IVb : Radioterapi, paliatip, kemoterapi
Agustus 2010 mimbar 5
artikel kesehatan
PNEUMONIA AKIBAT METHICILLIN-RESISTANT Staphylococcus Aureus (MRSA) Merlyna Savitri*, Winariani** *PPDS Ilmu Penyakit Dalam FK UNAIR/RSU Dr.Soetomo Surabaya **Staff Pengajar Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR/RSU Dr.Soetomo Surabaya
M
ethicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) telah menjadi patogen nosokomial sejak tahun 1960 dan telah menjadi masalah di banyak rumah sakit di dunia. Pada tahun 2006, the European Antimicrobial Resistance Surveillance System mengamati insiden dari MRSA per 100.000 pasien per hari berkisar antara 0,2 di Denmark sampai 26,9 di Portugal. S.aureus bertanggung jawab untuk lebih dari 20% dari semua kejadian pneumonia nosokomial dan strain methicillin-resistant bertanggung jawab untuk 20-55% kejadian hospital-acquired pneumonia (HAP) dan ventilator-associated pneumonia (VAP). Pneumonia merupakan infeksi MRSA yang paling sering (39%). 1 EPIDEMIOLOGI MRSA
Gambar 1. Diagram Perjalanan Klinis MRSA
MRSA pertama kali teridentifikasi pada awal 1960an menjadi patogen rumah sakit yang meningkat angka kejadiannya pada tahun 1980an dan sekarang merupakan patogen utama pada kebanyakan rumah sakit, terutama pada keadaan perawatan intensif. Laporan awal community-acquired MRSA (CAMRSA) ditemukan di Australia Barat antara tahun 1989-1991. Akhir tahun 1990an, laporan infeksi yang disebabkan MRSA ditemukan pada anak-anak di Amerika Utara yaitu di Chicago, kemudian di 6 mimbar Agustus 2010
Amerika Serikat bagian tengah, banyak ditemukan pada narapidana dewasa, atlet, dan anggota militer. Oleh karena CA-MRSA telah berkembang hampir di seluruh negara di dunia, maka saat ini hampir semua orang dapat terinfeksi oleh CA-MRSA. Tetapi, populasi tertentu mungkin mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada yang lain karena adanya faktor pejamu baik yang diwariskan atau berupa perilaku yang menyebabkan tingginya penularan CA-MRSA atau perkembangannya menjadi infeksi. Penularan CA-MRSA antar individu terjadi di lingkungan yang padat penduduk, aktivitas yang melibatkan kontak kulit ke kulit, kebersihan yang kurang, dan berbagi peralatan rumah tangga. Homoseksual dan individu yang sering menerima antibiotika mempunyai insiden infeksi CA-MRSA
yang lebih tinggi. Infeksi yang terjadi akan muncul bila mekanisme pertahanan tubuh hilang atau lemah seperti : penderita imunokompromais, epitel saluran nafas rusak (misal oleh karena infeksi influenza). Pada komunitas dimana CA-MRSA belum merupakan endemik, maka outbreak infeksi pada populasi risiko tinggi dapat menyebabkan endemisitas di masa depan. 1,2 VIRULENSI MRSA Strain Staphylococcus mengekspresikan berbagai
aureus dapat faktor virulensi
yaitu (i) protein permukaan yang menyebabkan kolonisasi pada jaringan pejamu, (ii) eksotoksin dan superantigen yang menyebabkan kerusakan jaringan dan gejala syok septik, (iii) invasin yang menyebabkan penyebaran bakteri di jaringan (misal, leukocidin yang memperantarai kerusakan fagosit, koagulase dan hyaluronidase yang mempercepat invasi dan ketahanan bakteri dalam jaringan). Beberapa gen virulensi dan toksin yang lebih sering terdapat pada CA-MRSA daripada hospital-acquired MRSA (HA-MRSA) antara lain: gen Panton-Valentine leukocidin (PVL), dan gen untuk staphylococcal enterotoxin A, B, C, dan H. 2,3,5 Perhatian utama sekarang adalah pada toksin PVL. Toksin PVL tidak umum didapatkan pada galur S.aureus nosokomial tradisional, oleh karena itu gen ini dapat sebagai petanda virulensi yang penting pada keadaan pneumonia yang berat terutama sejak tahun 2002. PVL adalah toksin bikomponen yang diproduksi oleh operon lukPV yang menyebabkan lisis dan apoptosis pada netrofil, nekrosis jaringan, dan telah ditemukan sebagai penyebab lesi di paru. Dengan terjadinya lisis pada netrofil tersebut akan merangsang pelepasan dari neutrophil chemotactic factors yaitu interleukin-8 dan leukotriene B4 yang merupakan mediator inflamasi yang dapat menyebabkan nekrosis jaringan. Nekrosis jaringan yang terjadi ini dapat dilihat sebagai gejala klinis dan radiologis dari pasien pneumonia akibat CAMRSA yang mengandung toksin PVL. Pasien dengan pneumonia komuniti yang disebabkan S.aureus yang mengandung toksin PVL positif ditemukan lebih banyak mengalami sepsis dan hemoptisis (mungkin sebagai tanda terjadinya nekrosis) serta angka kematian lebih tinggi. Oleh karena itu, kemampuan PVL dalam melisiskan netrofil dan mempercepat kaskade inflamasi dapat menjelaskan terjadinya nekrosis jaringan yang progresif. 2,3,4 MANIFESTASI KLINIS INFEKSI MRSA di PARU Panduan nasional membagi pneumonia menjadi empat tipe, yaitu hospital-acquired pneumonia (HAP), ventilator-associated pneumonia (VAP), community-acquired pneumonia (CAP), dan healthcare-associated pneumonia (HCAP). Definisi dari HAP, VAP, CAP, dan HCAP adalah sebagai berikut: (i) HAP adalah pneumonia yang timbul pada ≥ 48 jam setelah masuk rumah sakit pada individu yang sebelumnya tidak mengalami infeksi; (ii) VAP adalah pneumonia yang timbul pada lebih dari 48 jam setelah dilakukan intubasi dengan endotracheal tube (dikatakan onset cepat bila terjadi antara 48-96 jam, onset lambat bila terjadi > 96 jam); (iii) CAP adalah pneumonia yang terjadi di komunitas tempat tinggal tanpa faktor risiko dari
HCAP; (iv)HCAP adalah infeksi paru pada pasien dengan keadaan seperti dibawah ini: 6,7 • Infeksi yang terjadi dalam 90 hari dari masa perawatan rumah sakit ≥ 2 hari • Infeksi pada pusat fasilitas kesehatan atau rumah perawatan dalam jangka waktu lama • Infeksi dalam jangka waktu 30 hari setelah terapi antibiotik intravena, kemoterapi, atau perawatan luka • Infeksi yang terjadi pada saat kunjungan ke rumah sakit atau ke klinik hemodialisis • Kontak dengan patogen yang resisten terhadap beberapa obat. Survey yang dilakukan pada 59 rumah sakit di Amerika Serikat melibatkan 4543 pasien dengan kultur pneumonia yang positif antara Januari 2002 sampai Januari 2004 menunjukkan bahwa MRSA sebagai patogen potensial pada CAP (8,9%), HCAP (26,5%), HAP (22,9%), dan VAP (14,6%). Bakteremia akibat pneumonia nosokomial S.aureus didapatkan sebanyak 8,4% dari semua bakteremia, 30% dari semua bakteremia nosokomial, dan 68% dari bakteremia pada pasien yang dirawat di ruang ICU pada rumah sakit pendidikan besar. Bahkan S.aureus diidentifikasi sebagai satu-satunya patogen yang secara independen dihubungkan dengan mortalitas. 6,7 Ciri khas dari pneumonia yang disebabkan S.aureus adalah infeksi necrotizing dengan progresi cepat menuju kerusakan jaringan dan kavitasi. Infiltrasi pada parenkim paru biasanya bilateral dan multilobar, dapat menyebabkan komplikasi lokal seperti abses paru dan empiema pada pleura. Manifestasi klinis dari pneumonia akibat MRSA sulit dibedakan dengan pneumonia yang disebabkan oleh methicillin-susceptible Staphylococcus aureus (MSSA) atau patogen lain. Pemeriksaan foto toraks dapat menunjukkan berbagai tingkat keparahan penyakit, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa foto toraks tidak dapat membantu para klinisi untuk menentukan diagnosis etologi seperti terlihat pada gambar 2. Penelitian oleh Gonzales et al. pada pola radiologi HAP antara MRSA dan MSSA memberikan gambaran yang sama yaitu pada keterlibatan difus dan bilateral kedua paru, kecenderungan untuk terjadi kavitasi, dan terjadinya efusi pleura seperti terlihat pada gambar 3.Pada gambar 4 merupakan gambaran khas dari pneumonia necrotizing dimana terdapat emboli septik multipel dan kavitas. 2,7,8,9
Agustus 2010 mimbar 7
artikel kesehatan Gambar 2. Foto Toraks Menunjukkan Opasitas Bilateral dengan Konsolidasi pada Lobus Kanan Tengah; Gambar 3A. Foto Toraks AP Menunjukkan Gambaran Kavitas pada Paru Kiri Tengah dan Multifokal Infiltrat pada Paru Kanan Atas; Gambar 3B. CT Scan Toraks tanpa Kontras Menunjukkan Kavitas pada Lingua dan Nodul Infiltrat pada Lobus Atas Kedua Paru (a); Gambaran Kavitas dari Irisan Sagital (b)
Gambar 4. CT Scan Toraks Menunjukkan Gambaran Emboli Septik Multipel (Segitiga hitam) dan Kavitas (Panah hitam) yang Sesuai dengan Gambaran Pneumonia Necrotizing
PENDEKATAN DIAGNOSIS PASIEN DENGAN PNEUMONIA AKIBAT MRSA Diagnosis awal pneumonia akibat MRSA sangat penting dalam hal menuntun kita untuk menentukan terapi empiris. Hal penting yang harus diperhatikan oleh klinisi adalah membedakan kolonisasi patogen yang menginfeksi saluran pernafasan bawah. Tantangan yang sesungguhnya adalah deteksi dini dari MRSA pada spesimen klinis. Delapan (8) langkah diagnosis pneumonia akibat MRSA diringkas seperti dibawah ini : 1,10 1. Anamnesis riwayat penyakit (Faktor resiko untuk MRSA, menderita influenza sebelumnya, riw. Ventilator) 2. Tanda dan Gejala klinis pneumonia a khas MRSA a demam, sekret purulen, pneumonia necrotizing yang cepat memburuk, komplikasi abses paru, empiema, syok septik, gagal nafas 3. Foto Toraks dan laboratorium a infiltrat, kavitas, emboli septik multipel; lekositosis. 4. Kultur dan sensitivitas sputum lebih dini dengan sampel aspirat sal nafas bawah a hasil dalam 3-4 hari 5. Metode kultur lain a nasal swab a overnight enrichment pd TSB (Trypticase Soy Broth) a sensitivitas 90% 8 mimbar Agustus 2010
6. Slide latex agglutination test (MRSA-Screen) a lebih cepat, sensitivitas 97%, spesifisitas 100% a hasil dalam 15 menit 7. Polymerase Chain Reaction (PCR) MRSA a identifikasi molekuler MRSA dari nasal swab a genotyping gen PVL a sensitivitas 100%, spesifisitas 64% a hasil dalam 6 jam 8. Biomarker infeksi paru a C-reactive protein (CRP), soluble trigering receptor, plasminogen activator inhibitor-I a dari Broncho alveolar lavage (BAL) TERAPI PNEUMONIA AKIBAT MRSA Pneumonia akibat MRSA dikenal sebagai infeksi yang sangat sulit untuk diterapi. Banyak CA-MRSA yang sensitif terhadap beberapa kelas antibiotik non-β-laktam, sehingga menyediakan beberapa pilihan terapi bagi klinisi untuk pasien rawat jalan. Seringnya antibiotik lama seperti, clindamycin, doxycycline dan cotrimoxazole dipakai sebagai terapi infeksi CA-MRSA, walaupun tidak terdapat aksi anti MRSA pada antibiotik-antibiotik tersebut. Untuk infeksi yang lebih berat, vancomycin masih merupakan terapi standar yang digunakan pada pasien yang memerlukan terapi intravena. Alternatif terapi lainnya meliputi daptomycin, tigecycline, quinupristin/dalfopristin, linezolid tersedia dalam kemasan oral maupun intravena, ceftobiprole sampai saat ini masih direview ulang untuk persetujuannya dan mungkin dapat menjadi pilihan terapi intravena di masa datang. 2,11,12 Vancomycin atau linezolid dapat digunakan sebagai terapi dari pneumonia akibat MRSA. Penggunaan linezolid sebagai terapi pneumonia akibat MRSA menunjukkan angka kesembuhan yang lebih tinggi. Ikatan dengan protein yang rendah, dan penetrasi ke jaringan yang lebih besar yang ditunjukkan oleh linezolid menawarkan keuntungan yang lebih besar secara teori bila dibandingkan dengan vancomycin sebagai terapi VAP/HCAP. Sebagai tambahan, linezolid menghambat sintesa protein dan produksi eksotoksin. Hal tersebut dapat menguntungkan bila linezolid digunakan untuk terapi pneumonia akibat MRSA yang memproduksi gen PVL. Daptomycin sebaiknya tidak digunakan sebagai terapi pneumonia karena dapat diinaktivasi oleh surfaktan yang terdapat di paru. 11,12 RINGKASAN Angka kejadian infeksi pneumonia yang disebabkan oleh MRSA semakin meningkat di seluruh dunia. Pneumonia necrotizing yang parah muncul pada beberapa orang yang menderita infeksi CA-MRSA, tetapi akhir yang fatal sering ditemui. Deteksi dini dari kemungkinan infeksi staphylococcus pada individu sehat dengan pneumonia yang parah adalah sangat penting. Terapi pneumonia akibat MRSA harus cepat dan efektif agar dapat menyebabkan pembersihan
mikrobiologis secara cepat dan dapat segera mengatasi infeksi. Terapi optimal untuk pneumonia akibat MRSA belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Linezolid, suatu oksazolidinon sintetik telah disertakan sebagai pilihan pertama terapi pneumonia akibat MRSA. DAFTAR PUSTAKA 1. Tacconelli E, De Angelis G. (2009). Pneumonia due to Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus: Clinical Features, Diagnosis, and Management. Current Opinion In Pulmonary Medicine 15, 218-222 2. Patel M. (2009). Community-Associated Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Infection. Drugs 69, 693-716 3. DeLeo FR, Chambers HF. (2009). Reemergence of Antibiotic-Resistant Staphylococcus aureus in The Genomics Era. Journal of Clinical Investigation 119, 2464-2474 4. Hidron AI, Low CE, Honig EG, Blumberg HM. (2009). Emergence of Community-Acquired Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Strain USA300 As A Cause of Necrotising Community-Onset Pneumonia. Lancet Infect Dis 9, 384-392 5. Tristan A et al. (2007). Virulence Determinants in Community and Hospital Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Journal of Hospital Infection 65, 105-109 6. Herold CJ, Sailer JG. (2004). CommunityAcquired and Nosocomial Pneumonia. Eur Radiol 14, E2-E20 7. Rubinstein E. (2008). Staphylococcus aureus Bacteremia with Known Source. International Journal of Antimicrobial Agents 32S, S18-S20 8. Ebert MD, Sheth S, Fishman EK. (2009). Necrotizing Pneumonia Caused by CommunityAcquired Methicillin Resistant Staphylococcus aureus: An Increasing Cause of “Mayhem in the Lung”. Emerg Radiol 16, 159-162 9. Beeston CJ, Gupta R, Chadwick PR, Young RJ. (2009). Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Bacteremia and Mortality in A Teaching Hospital. Eur J Clin Microbiol Infect Dis 28, 585-590 10. Sakaguchi M, Shime N, Fujita N, Fujiki S, Hashimoto S. (2008). Current Problems in The Diagnosis and Treatment of Hospital-Acquired Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Pneumonia. J Anesth 22, 125-130 11. Ferrara AM. (2007). Treatment of HospitalAcquired Pneumonia Caused by MethicillinResistant Staphylococcus aureus. International Journal of Antimicrobial Agents 30, 19-24 12. Moon KT. (2009). Recommended Treatments for Community-Acquired MRSA Infections. American Family Physician 79, 802-804.
PENGUMUMAN Pemberiakuan Paket Tarif INA DRG Untuk Pasien Jamkesda Sesuai Surat KepaIa Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Nomor : 424/511/101.5/2010 Tanggal 23 Juli 2010 Tentang Pemberlakuan Paket INA – DRG 1.6 Untuk L;aim Pasien Jamkesda, dengan ini kami sampaikan sebagai berikut : 1. Pasien Jamkesda yang berobat di RSUD Dr. Soetomo mulai tanggal 01 Juli 2010 akan ditagihkan dengan menggunakan PAKET TARIF INA – DRG; 2. Format SJP yang dipakai adalah Form INA – DRG seperti pada pasien jamkesmas Kuota; 3. Kelengkapan persyaratan administrasi yang harus dilampirkan : - Kartu Jamkesda / SPM; - Rujukan dari RSUD; - Khusus untuk pasien Jamkesmas Non Kuota Kota Surabaya dapat menggunakan SKTM dengan tanda tangan Lurah. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas, agar menghubungi 1. drg. Hidavati Wardhani Pesawat 1741 2. drg. Archida Purwanti Pesawat 1732 3. drg. Ratna Kusumawardhani Pesawat 1729 Demikian untuk menjadi periksa atas perhatian semua staf, kami sampaikan terima kasih.
Agustus 2010 mimbar 9
berita foto Direktur dan jajaran direksi RSUD Dr. Soetomo serta Redaksi Majalah Mimbar
Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Penyerahan ISO 9001 : 2008
Untuk 4 Instalasi RSUD Dr. Soetomo Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS menyerahkan ISO 9001:2008 kepada 4 Instalasi, yaitu : Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Gedung Bedah Pusat Terpadu, dan Instalasi Rawat Inap, diterima langsung oleh Kepala Instalasi : Urip Murtedjo, dr, SpB-KL, Roestiniadi DS, dr, SpTHT-KL(K), Purwadi, dr, SpB, SpBA dan Prof. Dr. Boerhan Hidayat, dr, Sp.A(K) pada Selasa 27 Juli 2010.
Penerimaan pegawai BLUD RSUD Dr. Soetomo dengan sistim kontrak diawali dengan tes tertulis diikuti 870 peserta dengan memperebutkan 201 posisi dari berbagai kategori pada Selasa 3 Agustus 2010 di Kampus C Unair.
Tim Dewan Pengawas BLUD mengaudit RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 14 Juli 2010 dengan menitik beratkan pada sistem keuangan. 10 mimbar Agustus 2010
Peresmian Medical Journal Center - Selasa, 3 Agustus 2010
RSUD Dr. Soetomo bekerjasama dengan PT Darya Varia Laboratory (DVL) mendirikan Pusat Journal Kedokteran dengan menempatkan 3 komputer untuk mengakses journal di Instalasi Perpustakaan RSUD Dr. Soetomo, tampak atas penandatanganan antara Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS dengan Direktur Pemasaran & Operasional DVL Yustina Endang Setiawati disaksikan oleh Dekan FK. Unair. Prof.Dr. Muh. Amin, dr, SpP(K).
Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010 dengan Tema: 'Anak Indonesia Belajar Untuk Masa Depan', 'Kami Anak Indonesia, Jujur, Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas dan Berprestasi'
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo dalam rangka memperingati Hari Anak Indonesia dengan menyelenggarakan lomba mewarna dan menggambar yang diikuti oleh 100 peserta dari putra-putri karyawan-karyawati RSUD Dr. Soetomo pada Minggu 25 Juli 2010 di Ruang Sidang Anak. Agustus 2010 mimbar 11
berita foto
Studi Banding ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya
RSUD Al Ihsan Bandung berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 9 Juni 2010 diterima oleh Wadir Penunjang Medik Dr. Usman Hadi, dr, SpPD-KPTI. Kunjungan tersebut ingin mempelajari manajemen di RS milik Pemprov dan komite medik. RSUD Al Ihsan awalnya merupakan RS swasta dan baru 1,5 tahun menjadi RS Daerah.
Dinas Kesehatan Pasuruan melakukan studi banding ke RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 17 Juni 2010 diikuti 11 orang terdiri dari 4 petugas Dinkes, 6 Apoteker Puskesmas dan seorang petugas farmasi. Mereka mempelajari farmasi klinik yang benar di RSUD Dr. Soetomo mulai dari macam visite, tata cara visite, hingga peran dan tugas apoteker dalam visiate. Tujuan dari visite adalah untuk mengkaji penggunaan obat, pemilihan obat yang tepat dan menilai kemajuan pasien.
RSUD Margono Soekarjo Purwokerto berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 25 Juni 2010 diterima oleh Wadir penunjang Medik Dr. Usman Hadi, dr, SpPD-KPTI dengan tujuan untuk mempelajari Onkologi, Radioterapi dan Paliatif yang ada di RSUD Dr. Soetomo. 12 mimbar Agustus 2010
Pada acara KONAS III PABI 2010 tanggal 26-29 Mei 2010 telah diselenggarakan Workshop untuk para ahli Bedah diseluruh Indonesia salah satunya workshop Osteosynthese of Mandible yang diselenggarakan oleh Divisi Bedah Kepala Leher RSUD Dr. Soetomo di Gedung SMF/ Lab Bedah FK Unair/ RSUD Dr. Soetomo dan di Gedung GBPT RSUD Dr. Soetomo diikuti 40 ahli Bedah seluruh Indonesia & dibuka oleh Wadir Yan.Med RSUD Dr. Soetomo Yoga Widjayahadi, dr, SpB(K)KL.
Program Kemitraan Clinical Contracting (Kontrak Pelayanan Klinik) RSUD Dr. Soetomo - NTT
AIPMNH (Australia Indonesia Partnership Maternal Neonatal Health), lembaga Australia yang bergerak dibidang Kesehatan Ibu dan Anak, bersama dengan Dinas Kesehatan NTT dan didukung oleh Kementrian Kesehatan RI mengajak 7 RS besar di Indonesia untuk membantu mengurangi angka kematian Ibu di NTT. Ketujuh RS tersebut nantinya akan ditempatkan di 7 RSUD NTT.
Pada tanggal 9 Juni 2010 perwakilan AIPMNH John Mc Comb(kanan) berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo mengatakan bahwa kerjasama ini sangat efektif untuk mengurangi jumlah kematian ibu. Dan kiri Wadir Pendidikan Profesi & Penelitian Dr. Sabilal Alif, dr, Sp.U memberikan penjelasan kepada para tamu. Agustus 2010 mimbar 13
berita foto Tema HUT Kemerdekaan RI ke-65 - 17 Agustus 2010
'Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Sukseskan Reformasi Gelombang Kedua, Untuk Terwujudnya Kehidupan Berbangsa Yang Makin Sejahtera, Makin Demokratis dan Makin Berkeadilan'
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 65 kali ini diselenggarakan sederhana karena bertepatan dengan bulan Ramadhan dimana umat muslim menunaikan ibadah puasa, senam bersama sebelum jalan sehat dimulai diadakan pada Jum’at 6 Agustus 2010.
Pelepasan balon merah putih oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS sebagai tanda pemberangkatan jalan sehat yang diikuti oleh para Wadir, pejabat struktural serta karyawan-karyawati RSUD Dr. Soetomo.
Lagu-lagu perjuangan dinyanyikan oleh Gita Suara Medika (GSM) RSUD Dr. Soetomo (kiri) dan kanan relawan Paliatif & Bebas Nyeri
Untuk memeriahkan acara tersebut diadakan pengundian kupon berhadiah tampak kiri Wadir Penunjang Medik Dr. Usman Hadi, dr, SpPD-KPTI membacakan nomor undian, tengah hadiah utama berupa TV 21 inch yang dimenangkan oleh Bpk Sumarmo, Sopir Ambulance IRD dan hadiah ke 1 berupa Kulkas yang dimenangkan Bapak Slamet dari panitia pengadaan RSUD Dr. Soetomo.
Lokakarya Promosi Kesehatan Rumah Sakit Tahap XXIII Angakatan I & II, Selasa-Rabu, 22-23 & 29-30 Juni 2010
(dari kiri) Pembicara ahli oleh Dirketur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS, Direktur Operasional Suara Surabaya Media Errol Jonathans, S.Sos, Supervisor PKRS SMF Penyakit Dalam Hadiq Firdausi, dr, SpPD.
Tampak kiri para peserta sedang berdiskusi untuk membuat POA, Paket, Leaflet & Poster dan kanan penutupan oleh Waka Instalasi PKRS & Humas Didi Aryono Budiyono, dr, SpKJ(K) (tengah), kanan Helmia Hasan, dr, SpP(K) sebagai ketua Panitia dan kiri Obet Sugiono, SKM menyampaikan hasil evaluasi. Angkatan I diikuti 69 peserta : 44 RSUD Dr. Soetomo, 5 RS di Surabaya, 10 RS di Jawa Timur, 7 RS di Jawa Tengah, 1 RS RSUP Sanglah Denpasar, 1 RSUD Ulin Banjarmasin. Angkatan II diikuti 104 peserta : 88 RSUD Dr. Soetomo, 2 RS AD Brawijaya Surabaya, 9 RS di Jawa Timur, 1 Dinkes Jateng, 4 RS di Kalsel.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) periode Juni 2010 diikuti oleh 163 mahasiswa yang terdiri dari calon dokter spesialis dari berbagai ilmu dan Farmasi. Pembukaan berlangsung di Ruang Loka Widya Husada RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 14 Juni 2010. Agustus 2010 mimbar 15
berita foto
Kunjungan Kementerian Kesehatan RI di Poli Oti RSUD Dr. Soetomo, Rabu 23 Juni 2010
Kunjungan tersebut dalam rangka melihat perkembangan pelayanan pengobatan komplementer-alternatif sebagai RS Pilot project, tampak Kepala Balitbangkes Kemenkes RI Prof. Dr. Agus Purwandianto(baju batik) melihat-lihat obat di Poli OTI yang dijelaskan oleh Ariyanto Yono Sewoyo, dr, SpPD didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H,MARS.
Ariyanto Yono Sewoyo, dr, SpPD memberikan penjelasan kepada rombongan Kemenkes RS di galeri Poli OTI.
Bantuan Bagi Pasien Tidak Mampu di RSUD Dr. Soetomo Oleh PT Sido Muncul, 6 Mei 2010
Tampak Wadir Penunjang Medik Dr. Usman Hadi, dr, SpPD-KPTI menerima secara simbolis bantuan senilai 137 juta rupiah dari PT Sidomuncul yang diserahkan langsung oleh Direktur PT Sidomuncul Bapak Iwan Hidayat
Bantuan senilai 137 juta rupiah diberikan kepada 10 pasien anak-anak dan 8 pasien dewasa, tampak Doni Kusuma dan manajemen PT Sidomuncul menjenguk beberapa pasien penerima bantuan antara lain bayi penderita hydrocephalus serta pasien bayi kembar siam pygopagus (dempet pantat) Rochman dan Rochim.
HUT VII Graha Amerta - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 27 Mei 2010
Sambutan oleh Direktur sebelum acara senam dan jalan sehat dimulai.
Tampak Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS dan Wadir Umum & Keuangan Drs. Bambang Muhariono, MSI, AP ikut dalam jalan sehat tersebut.
Pemotongan tumpeng oleh Direktur sebagai peringatan HUT VII, Direktur juga menyumbangkan suaranya diiringi electone dalam acara tersebut.
Untuk memeriahkan HUT salah satunya diadakan bazar, selain itu ada Seminar, Fashion Show dan Donor Darah.
Agustus 2010 mimbar 17
berita foto
Memperingati Hari Tiroid Internasional Surabaya, 15 Mei 2010
PERKENI Surabaya, RSUD Dr. Soetomo bekerjasama dengan PT MERCK, Tbk menyelenggarakan Seminar Penyakit Tiroid dalam rangka memperingati Hari Tiroid Internasional, acara dibuka dengan pelepasan balon oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yoewono, dr, DTM&H, MARS sebagai simbol membasmi penyakit tiroid.
Tampak Panitia Sony Wibisono, dr., SpPD (K) End menyerahkan bingkisan kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo (kiri) dan kanan peserta seminar. 18 mimbar Agustus 2010
Deklarasi Surabaya Kota Paliatif
Mulai 15 Mei Surabaya resmi menyandang sebutan baru, yaitu Surabaya Kota Paliatif (SKP). Pencanangan ditandai dengan penanda tanganan dua prasasti SKP oleh Walikota Bambang DH bersama Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS. Prasasti tersebut nantinya akan diletakkan di Taman Mundu (Tambaksari) dan Ronggolawe (Gunungsari).
Pada kesempatan tersebut juga diperagakan Simulasi penanganan paliatif di Puskesmas yang dibawakan oleh Puskesmas Balongsari. Agustus 2010 mimbar 19
berita foto
Pelepasan Purna Tugas Karyawan Periode 1 Mei 2009 – 30 April 2010
20 mimbar Agustus 2010
Perawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya Acara pelepasan digelar di Ruang Loka Widya Husada RSUD Dr. Soetomo pada Kamis, 10 Juni 2010 berjumlah 74 oran, tampak atas Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H,MARS dalam sambutannya menyetujui bagi purna tugas akan diberi tanda khusus untuk kemudahan akses pengobatan.
Agustus 2010 mimbar 21
berita foto Pertandingan Persahabatan RSUD Dr. Soetomo dengan RSUD Syaiful Anwar (RSSA) Malang, 5-6 Juni 2010 Dalam rangka mempererat tali persaudaraan
Tim RSUD Dr. Soetomo terdiri Bola Voly 10 orang, Sepak Bola 20 orang, Bulu Tangkis 10 orang, Tenis Meja 10 orang, Tenis Lapangan 10 orang beserta 5 orang official.
Ketua rombongan RSUD Dr. Soetomo Mukhtarom Yusuf, dr, SpTHT-KL tampak memberi pengarahan sebelum berangkat memberikan sambutan.
Tim Bulu Tangkis dari kedua RS 22 mimbar Agustus 2010
Bapak Sugeng P., SH, Wadir Umum & Keuangan selaku Ketua KORPRI RSSA juga turut bertanding di cabang bulu tangkis.
Tim sepak bola kedua RS.
Serah Terima Jabatan, Pengukuhan & Pengantar Purna Tugas Pejabat Struktural di lingkungan RSUD Dr. Soetomo Selasa, 15 Juni 2010
Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Slamet R. Yuwono, dr, DTM&H, MARS memberikan pengarahan pada acara tersebut (kiri) dan kanan para pejabat yang akan dikukuhkan.
Penandatanganan sertijab disaksikan oleh Direktur dan Wakil Direktur Umum & Keuangan.
Tampak kiri Direktur memberikan cindera mata kepada drg. Widiastuti, M.Kes mantan Kepala Bidang Diklat dan kanan para pejabat baru serta para purna tugas mendapat ucapan selamat dari Direktur & Wakil Direktur Umum & Keungan serta para pejabat lainnya. NO
JABATAN
DARI
1 Kepala Bidang Keperawatan Siti Guntarlin, SKM (Purna Tugas) 2 Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Guntur Supriyanto, SST (Purna Tugas) 3 Kepala Seksi Pengembangan Mutu Tumini, SKM, Spd, M.Kes Keperawatan 4 Kepala Sub Bagian Penerimaan Drs. L:ukman Hadi (Purna Tugas) 5 Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Drs. Hadi Sumarsono 6 Kepala Sub Bagian Akuntansi Drg.Shinta Widiyansih M,MM 7 Kepala Seksi Diklat Profesi Dra. Hellianti Rina Wulandari, MM 8 Kepala Seksi Pelayanan Rawat jalan Drg. Edison Siregar, M, Pd,I & Rawat Inap 9 Kepala Seksi Pelayanan Khusus Siti Fatimah, A.Md.Kep (Purna Tugas)
KEPADA Tumini, SKM, Spd, M.Kes Kasi Pengembangan Mutu Keperawatan Kushartinah, S.Kep.NS Kepala Keperawatan IRD Lilik Suliati, SST Kepala Ruangan Bedah D Drg. Shinta Widiyansih M, MM Kepala Sub Bagian Akuntansi Dra. Hellianti Rina Wulandari, MM Kepala Seksi Diklat Profesi Indah Poernomosari, SE Staf Satuan Pengendalian Internal Drg. Edison Siregar, M, Pd,I Kasi Pelayanan Rawat Jalan & Rawat Inap Drg. RR. Endah Budiwati M, MARS Kasubsi Perencanaan & Evaluasi GPDT Dr. Reza Dharmayanda, MQIH Kasi Gizi Dinkes Propinsi Jatim
berita smf Laporan Kegiatan Departemen-Staf Medis Fungsional Ilmu Kesehatan Anak FK Unair - RSUD Dr. Soetomo Surabaya
RAPAT KERJA DEPARTEMEN-SMF ILMU KESEHATAN ANAK FK UNAIR-RSUD Dr. SUTOMO Sjamsul Arief
P
ada tanggal 27-28 Maret 2010 di Hotel Bumi Surabaya telah dilaksanakan rapat kerja Departemen SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR RSUD Dr. Soetomo bertempat di Hotel Bumi Surabaya Latar Belakang Pada tahun 2002 di Hotel Hilton Surabaya telah dilaksanakan rapat kerja Deptartemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak dengan hasil suatu rencana strategis dari tiga bidang kerja terdiri atas Renstra bidang Pelayanan, bidang Pendididikan, dan bidang penelitian, dimana masing-masing Renstra diharapkan dapat terwujud dalam kurun waktu lima tahun. Suatu Renstra lima tahunan. Dalam perjalanan waktu , pada evaluasi ternyata pelaksanaan Renstra masih kurang memuaskan.Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dipikirkan perlu dilakukan penyusunan rencana operasional yang lebih terarah dan tajam dalam hal batasan dan tujuan yang akan dicapai dalam satuan waktu, yaitu suatu POA (Planning of Action). POA ini dibuat berdasar Renstra yang sudah ada, ditambah dengan bahan-bahan yang berasal dari permasalahampermasalahan baru yang timbul. Semua hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam bidang Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian.
dalam Pendidikan Proses yandiklit yang berorietasi: Safety Quality Equity Satisfaction. SAP (POSCORBE) yang sinkron akan dibuat oleh Instalasi. SMF & Departemen harus fokus pada pembinaan keprofesian. VI. Bagaimana Cara Sinkronisasi?: Sinkronisasi Dep-SMF: Sinergitas, komplementer, kemitraan/ partnership berdasar Renstra Kepmendiknas: BHPP, SAP BHPP dan Renstra Kepmenkes: BLUD, SAP SMF. Integrasi yandiklik: Dipandu oleh RESEARCH (Research in an effort to improve patient care: EBM) dengan prinsip: The goal of teaching is good patient care & Good patient care is fundamental condition for good teaching.Team Learning: Instalasi (management) serta SMF & Departemen (pembinaan profesi yang berorientasi pada pada pasien). VII. Apa implementasinya?: World Class Teaching Hospital: RS Cagar Budaya , GPDT, GBPT, IRD, GRIU, Hostel, Center (Skill lab, Kidney, Maternity wing, Ppjt, Gedung Parkir, Rumah Duka. VIII. Apa Strateginya?: RS Masa Depan : Disain : Ketahanan Ekonomi, Penetapan Teknologi (HTA), Patient Centered Care, Tantangan SDM, Konsep Layanan Bermutu: Perspektif Komponen Mutu (Six Quality Aim:SEPCTlEQE), Perspektif Kebutuhan & Harapan Pasien. Antisipasi Dilemma : Unsustainable, Unthinkable
Bahan diskusi 1. Hasil rapat kerja Departemen/SMF, Renstra tahun 2002. 2. Laporan Kinerja Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair Triwulan I tahun 2009. 3.Usulan dari visi-visi untuk perbaikan kualitas kerja dan hasil berdasar pantauan kerja dilapangan, dengan adanya hal-hal yang menunjang dan menghambat pelaksanaan program. 4. Sebagai ilustrasi disampaikan disini data tentang pasien secara garis besar pada tahun 2009. 5. Arahan dari Direktur RSUD Dr.Soetomo. 6 Arahan dari Dekan FK Unair. 7. Tata cara penyusunan Renstra oleh Dr. Widodo J P, PhD
Pengarahan dari Dekan Departemen harus mampu menetapkan & mewujudkan misi serta memenuhi kebutuhan stakeholder. Substansi perubahan berorientasi pada Kultur Budaya. Akreditasi berprinsip “Tulis apa yang telah anda kerjakan & Kerjakan apa yang anda tulis”. Ukuran keberhasilan adalah Soliditas Dosen, Tenaga Kependidikan, Paramedis serta Produktivitas yang Stakeholder dalam Pendidikan, penelitian, pelayanan. Mutu harus dijamin melalui: Penjaminan mutu eksternal & internal sehingga Departemen harus siap dinilai oleh pihak Internal & Eksternal. Komponen Pendidikan yang dievaluasi: (1). Kurikulum: lama studi, SKS, semester, nilai, ujian, dll; (2). Pelaksanaan: protap, biaya, sanksi, lulus, SAP-GBPP, absensi dll; (3).Mahasiswa: identitas, jenjang; (4). Dosen: PJMK; (5). Daya Dukung: sarana, manajemen Masalah Program : Modul-modul Kolegium, Protap, SAPGBPP, Buku Ajar, Kontrak pembelajaran, Media pembelajaran, dll , Produk penelitian : Paten, Artikel, TTG, Buku Ajar Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi
Hasil Rapat kerja : Pengarahan dari Direktur I. RSUD Dr. Soetomo akan ke mana?: Tahun 2013-2014 Dr. Soetomo harus menuju World Class Teaching Hospital 2013: Harus ada Perbaikan Interna & Pengembangan pasar potensial (Standar: Balance Scorecard, ISO, Joint Commission International) II. Mencapai tujuan dengan cara apa?:Perencanaan strategis: Budaya& nilai (Ingin Dilakukan), Lingkun gan Eksternal (Seharusnya Dilakukan), Lingkungan Internal (Dapat Dilakukan), Renstra: diikuti annual plan. III. Apa acuan program-programnya?: VISI JAWA TIMUR: Jawa Timur makmur berakhlak. MISI JAWA TIMUR: Makmur bersama wong cilik. IV. Apa sasaran perbaikannya?: Keuangan: Profitabilitas, Liquiditas & Kesejahteraan Internal Kastamer: Citra positif , PBI: Standar , Pembelajaran. V. Bagaimana Cara Integrasinya?: Sinkronisasi Departemen-SMF
PENYUSUNAN PLAN of ACTION Telah tersusun POA dalam bidang Pendidikan, Penelitian/ Pengabdian Masyarakat dan Pelayanan. Dalam bidang pendidikan meliputi: Pendidikan S3, Pendidikan Konsultan, Sertifikasi Dosen / Pendidik, Pengembangan website pustaka, Penyediaan jurnal elektronik MD Consult, Penyediaan Cochrane Database, Growth & Development, Pediatric Communicable disease, Pediatric Non communicable disease, Diklat administrasi umum, Diklat administrasi keuangan, Diklat teknologi informasi, Peningkatan kualitas presentasi ilmiah dalam Bahasa Ingris, Kursus Bahasa Inggris untuk para staf, Pelatihan staf untuk penulisan jurnal internasional, Akreditasi pendidikan dokter spesialis anak, Penjagaan mutu pelaksanaan pendidikan S0, S1, Sp.1, Pengadaan manual mutu dan implementasi penjaminan mutu.
Tujuan Menyusun rencana operasional POA yang tajam dan terarah dalam satu satuan waktu,Menghasilkan suatu panduan pelaksanaan operasional program dilapangan, Menghasilkan suatu kriteria evaluasi penilaian pelaksanaan, Tercapainya upaya peningkatan kualitas kinerja disemua bidang kerja Dept./SMF yaitu Pelayanan, Pelatihan dan Penelitian.
24 mimbar Agustus 2010
Dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat meliputi: Penyegaran staf dalam metodologi penelitian, Penyegaran staf dalam ilmu biomolekuler, Kursus staf dalam etik penelitian & GCP, Penyusunan pohon penelitian Divisi, Penerapan pohon penelitian untuk tesis mahasiswa, Pennggunan pohon penelitian untuk usulan pendanaan, Penyusunan pedoman penelitian departemen/SMF, Peningkatan kualitas penelitian peserta mahasiswa, Peningkatan kualitas penelitian staf pengajar, Pelatihan staf untuk penulisan jurnal internasional, Pelatihan tenaga kependidikan untuk membantu penulisan jurnal internasional, Pemberian insentif bagi publikasi ilmiah, Pelatihan staf untuk penulisan buku teks, Pelatihan tenaga kependidikan untuk penulisan buku teks, Pemberian insentif bagi penulis buku teks, Penulisan buku ajar divisi, Penulisan buku ajar departemen, Pemberian insentif bagi penulis buku ajar, Penyusunan pedoman pengabdian pada masyarakat, Penyusunan protap untuk pengabdian masyarakat, Penelaahan MOU program pengabdian masyarakat, Program penerapan hasil penelitian pada pelayanan kesehatan, Sosialisasi hasil penelitian pada organisasi profesi, Publikasi hasil penelitian tepat guna pada mass media, Penyusunan MOU kerjasama dengan institusi mitra, Penyusunan program partisipasi staf, Peningkatan peran staf sebagai tim ahli/expert di luar institusi Dalam bidang pelayanan kesehatan meliputi: Penyusunan berkala Pedoman Diagnosa dan Terapi, Penyusunan Prosedur Tetap Pelayanan Medik Divisi, Penyusunan Prosedur Tetap Pelayanan Medik Rawat Jalan, Rawat Inap & Rawat Darurat, Program pengadaan dan peremajaan peralatan medik unit rawat jalan, Program pengadaan dan peremajaan peralatan medik unit rawat inap, Program pengadaan dan peremajaan peralatan medik unit rawat darurat, Penyusunan pedoman pengadaan staf medik baru, Penyusunan tim penerimaan staf medik baru, Pengusulan penerimaan staf medik baru, Pendidikan dan pelatihan Managerial Skill, Peningkatan Managerial Skill
Pelayanan Medik, Penerapan Log-Book Divisi, Peningkatan Mutu Pelayanan Medik, Peningkatan Mutu Supervisi, Audit medik kasus sulit, kasus meninggal dan kasus terpilih, Laporan Pagi, Siang & Sore, POMR, Ward Round, Pendidikan fellowship klinik di dalam negeri, Pendidikan fellowship klinik di luar negeri, Pendidikan fellowship klinik di RS, Pelatihan / Workshop di dalam negeri, Pelatihan / Workshop di luar negeri, Penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan, Peningkatan kualitas manajemen rekam medik, Komputerisasi hasil pelayanan medik, Penyusunan Laporan Rutin Pelayanan Medik, Pelatihan manajemen keuangan bagi pemegang kas SMF, Penyusunan pedoman manajemen keuangan, Penyusunan Laporan Keuangan Rutin, Peningkatan etik dalam hubungan dokter-pasien, Peningkatan etik dalam hubungan dokter-perawat, Peningkatan etik dalam hubungan antar dokter (di dalam & di luar RS), Pembentukan tim penelaah etik pelayanan medik, Penelahan berkala etik pelayanan medik, Penerapan kaidah etik dalam penyusunan pedoman pelayanan medik, Penyusunan prosedur tetap semua jenis pelayanan medik, Penyusunan guidelines pelayanan medik, Pengadaan konsultan hukum, Pengurusan surat ijin praktek bagi para staf medik dan peserta PPDSI, Penyusunan pedoman / protap perlindungan hukum bagi staf, Pendampingan hukum bagi staf yang mendapat masalah hukum, Pengadaan jasa medik, Pengadaan honorarium bimbingan klinik, Penyediaan tempat praktek privat (private wing), Pendataan kegiatan staf dalam penghitungan angka kredit jabatan fungsional, Pengurusan kenaikan pangkat, Penghargaan staf yang berprestasi. Penutup Demikianlah kami laporkan kegiatan Departemen-SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUNAIR – RSUD Dr. Soetomo, semoga POA dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Semoga Tuhan YME merestui semua niat baik kita demi kemajuan FKUNAIR – RSUD Dr. Soetomo.
Agustus 2010 mimbar 25
sekilas info
Gedung Pusat Diagnostik Terpadu
P
(GPDT)
usat Diagnostik Terpadu RSUD Dr. Soetomo peletakan batu pertamanya pada Jum’at 02 Desember 2005 oleh Gubernur Jawa Timur H. Imam Utomo S. Dan setelah dibangun dengan banyak kendala, akhirnya Sabtu 23 Agustus 2008 ini diadakan acara Soft Opening yang dilaksanakan juga oleh Gubernur Jawa Timur H. Imam Utomo S. Gedung ini dibangun di bekas bangunan lama dari Instalasi Patologi Klinik, Instalasi Radiologi Diagnostik, Instalasi Radioterapi, Instalasi Mikrobiologi Klinik, Instalasi Diagnostik & Intervensi Kardiovaskuler (IDIK). Poliklinik Paliatif dan sebagian Instalasi Kebidanan dan Kandungan. Luas total bangunan yang terdiri dari lantai basement, 7 lantai dan atap (tempat helipad) ada 30.530,7 m2, luas landscape 8.251,33 m2, sehingga luas total keseluruhan 38.782,03 m2. Adapun pelayanan tersebut sebagai berikut : 1. Instalasi Radiodiagnostik Pelayanan di Instalasi Radiodiagnostik terdiri dari : a. General Radiografi b. USG / Doppler c. Panoramic d. Mammografi e. MRI f. Angiografi g. Kedokteran Nuklir h. CT Scan Jam buka Loket : 07.00 - 13.00 wib hari Senin - Jum’at Jam buka pelayanan : 08,00 – 15.00
2. Instalasi Radioterapi Dalam pengobatan keganasan, radioterapi merupakan salah satu modal aktif disamping pengobatan keganasan lainnya (pembedahan, kemoterapi). Sampai saat ini 50% 60% pasien keganasan masih memerlukan radioterapi. RSUD Dr. Soetomo merupakan pusat rujukan wilayah Indonesia bagian timur, sehingga Instalasi Radioterapi juga merupakan pusat rujukan wilayah Indonesia Timur. Pelayanan Radioterapi didukung oleh TIM yang berpengalaman, terdiri dari : dokter spesialis Radiologi (konsultan) Onkologi Radiasi, Fisikawan medis, radiographer radioterapi, perawat onkologi, tehnisi medis dan personil lainnya yang berhubungan dengan pelayanan radioterapi. Jam buka pelayanan: 09.00 - 15.00 wib hari Senin Jum’at. Berikut ini profil pelayanan yang ada di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dimana rangkaian pelayanan ini berurutan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya : I. Konsultasi, pemeriksaan, evaluasi/follow-up • Pasien umum : Jam 09.00 - 14.00 wib • Pasien Klas I : Jam 11.00 - 15.00* wib II. Perencanaan Radiasi • Pasien umum : Jam 09.00 - selesai wib • Pasien Klas I : Jam 11.00 - selesai* wib Terdiri dari : a. Perencanaan Radiasi dengan komputer (Radiation 26 mimbar Agustus 2010
Treatment Planning System/RTPS) : ECLIPS, ISIS3D dan PLATO b. Moulding / Immobilisasi c. Simulator III. Terapi Radiasi • Pasien umum : Jam 08.30 – selesai wib • Pasien Klas I : Jam 08.30 - selesai* wib Terdiri dari : a. Terapi Radiasi Eksterna b. Brakhiterapi * Sesuai jadwal/menurut perjanjian Sebagai persyaratan untuk jaminan mutu dan kendali kualitas (QA/QC) peralatan Radioterapi dalam pengobatan kanker, maka dilengkapi peralatan dosimeter : 1. Dosimeter invivo 2. Dosimeter absolute maupun relative sedangkan untuk keamanan/keselamatan petugas, juga dilengkapi dengan : 1. Film badge 2. Pocket dosimeter 3. Instalasi Patologi Klinik Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan laboratorium Patologi Klinik, terdapat 4 unit kerja yaitu Hematologi Klinik, Kimia Klinik, Imunologi Klinik dan Penyakit Infeksi. Pemeriksaan tersebut berupa antara lain glukose, profil lipid (kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan Kolesterol LDL). Darah lengkap, faal hemostasis, anti HIV, dll. Kami juga menerima pemeriksaan dari ruangan UPPI berupa pemeriksaan HIV yaitu PCR HIV dan CD4. Jam buka : 07.00 - 21.00 wib hari Senin - Jum’at. Tempat GPDT lantai I pengambilan sampel. Pengerjaan laboratorium di lantai IV. Jenis Pelayanan di Instalasi Patologi Klinik : I. Divisi Imunologi /Serologi / Imunohematologi A. Imunologi 1. Elektroforesis Protein Serum 2. Elektroforesis Hb 3. IgG (RID) 4. IgM (RID) 5. IgA (RID)
3. IgG Dengue Capture 4. IgM Dengue Capture
II. Divisi Hematologi A. Darah Lengkap 1. Hb 2. LED 3. Leko 4. Hitung Jenis (Eo, Ba, Stab, Seg, Lim, Mo) 5. Hematrokit 6. Eri 7. MCV 8. MCH 9. MCHC 10. Retikulosit 11. Eosinofil 12. Fe Serum (SI) 14. TIBC 15. Saturasi Transferin
6. IgE (Elisa) 7. C3 (RID) 8. C4 (RID) 9. CD-4 B. HIV 1. Anti HIV (Elisa) 2. Anti HIV (Rapid Tes) C.
Faal Tiroid 1. TSH 2. IT4 3. T4 Total 4. T3 Total
D.
Torch 1. IgG Toxoplasma (Elisa) 2. IgM Toxoplasma (Elisa) 3. IgG Rubella (Elisa) 4. IgM Rubella (Elisa)
E. Imunohematologi 1. Gol. Darah ABO 2. Tes Coombs’Direk F. Hepatitis B 1. HBsAg (Elisa) 2. Anti Hbs (Elisa) G. Hepatitis C 1. Anti HCV (Elisa) H.
Tumor Marker 1. AFP (HCC,Germ cell tumor) 2. CA-125 (Ovarian Ca, Endometrial, Breast) 3. CEA (Lung,Breast,Colorectal Ca) 4. PSA (Prostate Ca) 5. CA19-9 (Gastric or pancreatic Ca,Billiary tract) 6. CA 15-3 (Breast)
I. Infeksi Dengue 1. IgG Dengue (Rapid Strip Test) 2. IgM Dengue (Rapid Strip Test)
B. Faal Hemostasis 1. Trombosit 2. Rumpel Leedo 3. Waktu Pendarahan a. Ivy b. Duke 4. Waktu Pembekuan a. Lee & White 5. Retraksi Bekuan a. PPT (Quick One Stage) b. APTT 6. Kesan Faal Hemostasis
C. Evaluasi Darah Tepi D. Evaluasi Sumsum Tulang
III. Divisi Kimia Klinik 1. Gluk, darah puasa 2. Gluk, darah 2j pp 3. Glukosa Acak 4. Glukosa Toloren Tes 5. Urea N 6. Kreatinin Serum 7. Klerens Kreatinin 8. Kreatinin urin 9. Kalium 10. Natrium 11. Klorida 12. Asam Urat 13. Bilirubin Direk 14. Bilirubin total 15. SGOT 16. SGPT 17. Fosfatase Alkali 18. Albumin 19. Protein Total 20. Calsium 21. Fosfat 22. Trigliserida 23. Kolesterol Total 24. HDL Kolesterol 25. LDL Kolesterol 26. Urinalisa IV. Divisi Penyakit Infeksi A. Infeksi Dengue (Serum) 1. IgG dan IgM Dengue (Rapid Test/ICT) 2. IgM Dengue Capture (Elisa) 3. IgG Dengue Capture (Elisa) Agustus 2010 mimbar 27
sekilas info B.
Salmonella 1. Gal Kultur (darah) 2. Widal Slide (serum) 3. Widal Tabung (serum) 4. IgM Salmonella (Tubex TF) (serum)
C.
Swab Vagina 1. Pewarnaan Gram 2. Bacterial Vaginosis (BV) 3. Jamur 4. Trichomonas 5. Diplococcus Gram Negative
D. Tuberkulosis (serum) 1. Antibodi M.tb (Rapid Test/ICT-TB) E. Malaria (Darah EDTA) 1. Pemeriksaan Mikroskopis (Hapusan Darah) 2. Antigen Malaria (Rapid Test/ICT) F. Filaria 1. Pemeriksaan Mikroskopis (Hapusan Darah) G. Tinja 1. Pemeriksaan Makroskopis dan 2. Darah Samar Tinja (Fecal Occult Blood Test) H.
Direct Smear : Bahan ........ 1. Pewarnaan Gram 2. Batang Tahan Asam/BTA (Ziehl Neelsen) 3. Neisser (Diphteri) 4. Lactophenol Cotton Blue (Jamur)
I. CRP 1. Kuantitatif (serum) J.
Kulture & Test Kepekaan Antibiotik 1. Urine 2. Darah Aerob 3. Pus 4. Sputum 5. Swab .................. 6. Cairan Tubuh Lain .................. 7. Lain .................
4. Instalasi Mikrobiologi Klinik Instalasi Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah sebuah Instalasi yang memberikan pelayanan pemeriksaan, konsultasi, maupun surveillance di bidang Mikrobiologi Klinik. Disamping hal tersebut diatas, Instalasi Mikrobiologi Klinik juga mengadakan kegiatan pendidikan dan penelitian baik di lingkungan RSUD Dr. Soetomo maupun diluar RSUD Dr. Soetomo. Waktu pelayanan : hari Senin - Sabtu pukul 07.00 - 21.00 wib. Tempat pelayanan : a. Loket Penerimaan : Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lantai I b. Proses Identifikasi : Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lantai V
28 mimbar Agustus 2010
c. Sekretariat
: Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lantai V
Jenis pelayanan di Instalasi Mikrobiologi Klinik : I. Jenis Tindakan : Sederhana A. Pewarnaan 1. Pewarnaan Gram 2. Pewarnaan ZN 3. Pewarnaan Neisser 4. Pewarnaan KOH 5. Pewarnaan Spora 6. Pewarnaan Giemsa 7. Pewarnaan GMS 8. Pewarnaan PAS B. Serologi 1. TPHA 2. VDRL 3. Toxoplasma IgG dan IgM 4. Rubella IgG dan IgM 5. Leptospira IgG dan IgM 6. Legionella IgG dan IgM 7. Chl Trachomatis Ag 8. Cryptococcus Ag II. Jenis Tindakan : Sedang A. Biakan 1. Biakan Aerob dan uji kepekaan (metode konvensional) 2. Biakan Aerob dan uji kepekaan (metode Otomatis) 3. Biakan An aerob (metode konvensional) 4. Biakan An aerob (metode Otomatis) 5. Biakan Khusus N.GO 6. Biakan Khusus C. Diphteriae 7. Biakan Khusus Haemophilus Influenza 8. Biakan Khusus Jamur 9. Biakan Khusus M. Tbc + uji kepekaan (konvensional) 10. Biakan Khusus Mycobacterium Tuberculosis (MGIT) 11. Biakan Khusus Leptospira 12. Biakan khusus H. Pylori III. Jenis Tindakan : Canggih A. Biomolekuler 1. Chlamydia Trachomatis 2. Mycobacterium Tuberculosis 3. Mycobacterium Other Than Tuberculosis 4. Cytomegalovirus 5. Human Papyloma Virus Kuantitatif 6. Human Papyloma Virus Kualitatif 7. HIV Kuantitatif 8. HCV Genotyping 9. HCV Kuantitatif 10. HCV Kualitatif 11. H1N1 12. H5N1
IV. Jenis Tindakan : Khusus A. Pemeriksaan Mikroskop Fluorescent 1. Strepto Coccus Pneumoniae 2. Toxoplasma 3. Chlamydia Trachomatis 4. Cytomegalovirus 5. Legionela 6. H. pylori 5. Instalasi Transfusi Darah Jenis Pelayanan Instalasi Transfusi Darah terdiri dari : a. WB (Whole Blood) b. PRC (Packed Red Cell) c. LP (Liquid Plasma) d. FFP (Fresh Frozen Plasma) e. FP (Fresh Plasma) / PRP f. Cryoprecipitate / AHF g. TC (Thrombocyte Concentrate) h. WRC (Washed Red Cell) i. Apheresis Produk Unggulan : GSH (Group Screen Hold) darah inden atau pesan. Permintaan darah dalam bentuk GSH adalah permintaan darah untuk cadangan pasien dimana darah tetap tersimpan di Bank Darah dan diambil bila nantinya memang diperlukan untuk transfusi darah. Jadi tidak perlu langsung minta darah dalam jumlah tertentu yang berlebihan yang akan membebani pasien tetapi cukup minta darah sesuai kebutuhan ditambah permintaan cadangan darah (GSH). Apabila pasien membutuhkan darah dengan permintaan GSH maka pasien tersebut cuma dikenakan biaya persiapan transfusi Rp. 60.000 dan darah masih di simpan di Bank Darah. Bila ternyata darah jadi diambil untuk transfusi maka pasien tinggal menambah biaya kekurangannya Rp. 140.000. Permintaan darah dalam bentuk GSH darah akan disimpan dalam Bank Darah selama 1 x 24 jam. Bila setelah 1 x 24 jam darah tidak diambil maka darah tersebut bisa untuk pasien lain. Jam Buka : 24 Jam Tempat Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. II 6. Instalasi Patologi Anatomi Instalasi Patologi anatomi adalah Instalasi penunjang medik yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai pelayanan, pendidikan dan penelitian dalam kontribusi pencapaian Visi-Misi RSUD Dr. Soetomo melalui bidang pelayanan dalam penegakan diagnosa yang sering kali sebagai diagnosa penentu. Pendidikan tenaga kesehatan bidang ilmu Patologi Anatomi dengan IPTEKDOK terkini. Penelitian Biomedik maupun mutu pelayanan. Motto Instalasi Patologi Anatomi adalah “ Tepat dalam diagnosa, Cepat dalam Pelayanan “. Jenis Pelayanan di Instalasi Patologi Anatomi : a. Histopatologi b. Sitologi c. FNAB d. Frozen Section
e. Histokimia f. Imunohistokimia Jam Pelayanan Patologi Anatomi : Setiap hari Senin Jum’at. Jam Loket 07.00 - 15.30 wib. Jam Tindakan 08.00 - 15.30 wib Tempat Pelayanan : 1. Loket Penerimaan dan pengambilan hasil Laboratorium Lt. I Gedung Pusat Diagnostik Terpadu. 2. Tindakan Pelayanan FNAB Lt. VI Gedung Pusat Diagnostik Terpadu. Jenis Pelayanan administrasi laboratorium berupa : 1. Pasien Umum 2. Pasien Askes PNS 3. Pasien Jamkesmas/jamkesda 4. Astek 5. PKS 6. JPKTH 7. Bagian Check-Up Melayani : 1. Surat Keterangan Sehat 2. TKI 3. Check-Up biaya sesuai jenis pemeriksaan Tempat Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. II Jam pendaftaran : 08.00 - 13.30 wib hari Senin - Jum’at. Biaya sesuai permintaan. 8. Pusat Diabetes dan Nutrisi Tempat Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. VII I. Penelitian Melakukan penelitian baik PDN sendiri atau merupakan bagian penelitian multisenter. II. Pendidikan a. Melaksanakan : 1. Surabaya Diabetes Update 1x / tahun 2. Surabaya Metabolic Syndrom Update 1x / tahun 3. Mecarsu (Metabolic Cardiovascular Surabaya) update 2x / tahun b. Workshop : 1. Workshop Nutrisi Ahli Gizi 2x / tahun 2. Workshop Insulin untuk PPDS interna 2x / tahun 3. Workshop Nutrisi Parentecal 4. Workshop Insulin untuk Internist 5. Workshop Tiroid untuk Internist c. Pendidikan Internist Minat Endokrin (PEPIC) III. Rencana Pelayanan : 1. Konsultasi 2. Perawatan kaki Diabetes 3. Konsultasi Mata 9. Museum RSUD Dr. Soetomo Tempat Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. VII Buka Senin - Jum’at jam 10.00 - 12.00 wib dan tidak dipungut bayaran.
Agustus 2010 mimbar 29
sekilas info Spesies Baru Tahun 2010
1. Imperial Pigeon
2. Tree Mouse
3. Gecko
4. Dwarf Wallaby
5. Long-nose Tree Frog
6. Blossom Bat
Tahun 2008 Ekspedisi Ilmuwan Indonesia dan Internasional yang bergabung dalam Conservation International’s Rapid Assessment Program, didukung oleh National Geographic Society, Smithsonian Institution dan LIPI melakukan penelitian flora dan fauna di pegunungan Foja Papua. Tahun 2010 diumumkan 6 spesies baru (lainnya masih dalam penelitian), yaitu : 1. Burung merpati imperial, 2. Tikus pohon kecil, 3. Cicak bermata kuning dan jari-jari kaki tertekuk, 4. Kanguru terkecil didunia, 5. Katak berhidung Pinochio yang membesar dan naik keatas bila yang jantan memanggil, mengecil dan kebawah bila tidak aktif, 6. Kelelawar yang makan sari madu hutan tropis. The Jakarta Post, May 17, 2010. Tim Laman/National Geographic and Neville Kemp.
30 mimbar Agustus 2010
Islam Without Veil Al Makin, Yogyakarta
S
ince the recent controversy surrounding the French government’s ban on total face coverings (burqa or niqab), the head scarf issue has once again attracted the world’s attention. Indeed, only very few Muslim women cover their face completely, which is a reflection of the attitude preached by Sayed al Tantawi, an imam of Al-Azhar in Cairo, who boldly stated that total face coverings are not in accordance with Islamic teachings. It is therefore not surprising that the education ministry in Syria, a Muslim majority country, has also issued a ban on niqab in all state and private universities. There are much more important issues to discuss than
Looking at classical Islamic literature, one will discover that this piece of cloth was never a serious subject of discussion among Muslim jurists, historians, philosophers, theologians nor any other thinkers. paying attention to whether women’s heads should be covered or left bare. The headscarf issue, which has served a symbol of new Islamic revivalism, is new. The Koran itself never explicitly mentions that women should cover their hair. Nor is there clear guidance on what parts of women’s bodies should be covered with what kind of cloth. Covering women’s heads with only their faces showing, is part of more recent Islamic conservatism, which has recently penetrated almost all aspects of Indonesian Muslims’ lives. Indonesian women, however, have proven themselves to be creative in making the veil into more of a fashion statement that a symbol of conservatism. Girls in campuses and malls have combined the article with modern trends. Ironically, some headscarf clad women can be found wearing trendy outfits accentuating the female form. Those who are in favor of wearing hijab head scarves justify their ideology, which they consider as a religious duty, by exploiting the interpretation of verses 33:59 and 24:31 of the Koran. The remainder of the argument rests on unclear Prophetic traditions in the Hadith, whose meanings are then violated. The contexts are forgotten and their main messages are abandoned. The focus of attention is paid to whether there is a piece of cloth covering a woman’s head. They are selective in choosing the part of the
tradition that supports their argument. We may question why they are so concerned with two verses out of more than 6,000 verses in 114 chapters of the Koran. Six years ago in Ciputat, Tangerang, Banten, in a conversation my colleague, Prof. Abdullah Saeed, a professor of Islamic Studies at the University of Melbourne, Australia, wondered that Muslims did not pay enough attention to the prohibition of lying which occurs in almost every chapter of the Koran. Paradoxically, the unclear message of wearing head scarves in only two verses of the whole Scripture becomes a heated subject of debate among Muslims. Of course, wearing a headscarf is neither a theme of philosophical nor of theological discussion. It can perhaps be inserted in Islamic law, although its place is marginal. Head scarves are certainly items of modern fashion that have become prevalent in Muslim communities. It is of course a product of culture. Studies show that many women have their own various reasons to wear a headscarf — be they religious, personal, or fashionable. Additionally, wearing a headscarf is obligated by certain institutions, supported by parents, or friends. On the other hand, covering head is also an old tradition, older than Islam itself. Images of women covering their heads have been found connected to Egyptian, Sumerian, Greek and Byzantine cultures. Many classical works show that important female figures, such as the Virgin Mary, covered their heads with cloth. Note that men also wore headscarves — a fashion which is less popular now, except in the Arab countries. Indonesian thinkers, i.e. Nurcholish Madjid and Abdurrahman Wahid “Gus Dur”, whom we should be proud of, warned us that we should distinguish between the spirit of Islam and Arab culture, the context in which Islam was born. Sukarno, when he was young, once condemned the segregation of men and women in public forums. In understanding Islam, Sukarno often called upon Indonesians to take the fire (the spirit), not the ashes (unessential elements). Without doubt, the headscarf issue is not the fire. It is a part of recent revivalism whose advocates adopted the headscarf as a symbol and “identity”, indicating their unpreparedness in facing the challenge of globalization. They are worried of being lost in the wilds of the global market and feel the need to distinguish themselves. Since the 1990s in Indonesia, the veil has dominated the public and at times buried our “identity”. In campuses, streets, supermarket, vehicles, the hijab has become a trend. Fewer people wear traditional ethnic clothes even in ceremonies. We often see weddings with grooms and brides who preferred “religious dresses” to traditional ethnic garb. In fact, to wear veil, or not to wear veil, does not indicate the quality of our piety. It is purely fashion. Traditionally, Indonesian Islam was never hidden behind a veil. The writer is a lecturer at the State Islamic University Sunan Kalijaga, Yogyakarta. |The Jakarta Post, Tuesday, July 27, 2010| Opinion
Agustus 2010 mimbar 31
tokoh
Basuki Winarno
Bekerja dengan Niat dan Ikhlas, Aku Terus Berkarya Poli Mata RSUD Dr. Soetomo
T
ak terasa, sudah 32 tahun aku mengabdikan diri di RSUD dr Soetomo khususnya di bagian Polimata. Banyak pengalaman, baik suka dan duka yang telah kulalui selama bekerja di bagian polimata. Aku tak menyangka dengan kesabaran dan kegigihan mendedikasikan diri di RS, tetesan keringat ini mampu menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anakku hingga jenjang perguruan tinggi. Aku terlahir dari seorang ayah yang bernama drs Moeljono Mardisiwojo dan seorang ibu yang bernama Soetati di Kediri tepatnya pada tanggal 4 Mei 1957. Ayah dan ibuku bekerja sebagai seorang guru. Sosok pendidik bangsa dan aku sangat bangga kepada keduanya. Ayah dan ibuku merupakan tokoh panutan bagiku. Di keluarga, aku terlahir sebagai anak sulung dari delapan bersaudara. Aku beruntung berjumpa dengan istriku di kampus Indrapura tercinta (yang dulu merupakan kampus AAM) dan menikahinya. Istriku menjadi pendamping hidup dan penyemangat diriku. Ia tak pernah kenal lelah menantiku pulang kerja meski terkadang aku baru selesai kerja tengah malam untuk mencari tambahan penghasilan. Dari pernikahan aku dikaruniai 3 orang putri : 1. drg. Emma Savitri Ratnaningtyas menikah dengan Deka Oktriskorian, Skom, 2. Yulia Ditha Paramita, SE, 3 Windya Tri Hapsari mahasiswa FK. Unair dan dikaruniai seorang cucu : Muhammad Raskha Ahzakorian. Dari lahir, TK, SD, SMP, SMA kulewatkan di Kota Tahu, Kediri. Masih lekat dalam ingatan, diawal tahun 1976 kuinjakkan kakiku di Kota Buaya untuk meneruskan jenjang pendidikan di akademi analis medis yang didirikan oleh FK Unair dan aku adalah angkatan pertama. Kuselesaikan kuliahku tepat waktu. Aku lulus pada tahun 1978. Begitu lulus, aku ditawari untuk bekerja di bagian mata oleh Prof.dr.Nana Tamin Radjamin (almarhum). Mulai tanggal 1 Februari 1979 kuinjakkan kaki pertama kali bekerja di bagian mata RSUD dr Soetomo. Pada awal bekerja terasa asing karena bahan pemeriksaan yang harus dikerjakan belum pernah kudapat selama mengenyam pendidikan di AAM sehingga aku harus banyak belajar lagi. Pada saat itu aku ditempatkan di bagian OK mata karena laboratoriumnya berada di sana pada waktu itu. Sejak 1 Februari 1980, mengingat pasiennya kebanyakkan berada di Polimata maka laboratoriumnya pindah di Polimata yang saat itu dikenal dengan nama kamar 12. Pada waktu itu pasien yang berobat belum terlalu banyak. Atas bimbingan Dr. dr. PN Oka (Almarhum), aku belajar banyak tentang FFA (Foto Flourescence Angiography). Pada akhirnya aku yang mengerjakan foto itu dari tahun 1979-2005 namun semenjak itu, aku tidak lagi mengerjakannya karena 32 mimbar Agustus 2010
Mimbar edisi Agustus kali ini menampilkan sosok Basuki Winarno yang bekerja di Poli Mata RSUD Dr. Soetomo dibagian Pemeriksaan Laboratorium. alatnya rusak yang sampai sekarang belum ada gantinya. Sebenarnya FFA ini sangat penting, baik untuk diagnosis pasien, pelayanan pendidikan, maupun penelitian. Oleh sebab itu, mengingat RSUD dr Soetomo merupakan RS rujukan maka alat ini sangat diperlukan sehingga tidak mengirimkan pasien ke RS lain ataupun klinik mata lain dan hal ini perlu menjadi pertimbangan dan perhatian. Aku bekerja di laboratorium bersama seorang teman yang bernama Mbak Sulikah yang sejak Oktober 2007 telah pensiun sehingga saat ini aku bekerja sendiri dan belum ada kaderisasinya (penggantinya). Pada tanggal 23 April 2008, RS mengadakan KSO (Kerja Sama Operasional) mendatangkan alat untuk memeriksa tes lapang pandang mata (dikenal dengan nama Humphrey). Secara otodidak, aku pelajari alat itu sehingga sejak saat itu aku yang melaksanakan pekerjaan menggunakan alat tersebut disamping aku juga tetap mengerjakan tugas utamaku di laboratorium. Belajar tak mengenal umur. Sampai saat ini pun aku terus belajar dan belajar. Untuk saat ini aku sedang belajar mengoperasikan OCT (Optical Coherence Tomography) yang merupakan alat baru milik RSUD dr Soetomo. Sejak tahun 1979 hingga 1988, Kalau sore ikut membantu praktik dr. Soeharijono Soedjono,SpPD (almarhum) kemudian membantu dr Moestijab,SpM dan selanjutnya dengan dr Wimbo Sasono,SpM hingga saat
ini. Aku melakukan ini semua untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan demi kelangsungan pendidikan anakanakku. Untuk mengisi waktu luang aku gunakan dengan olah raga tenis, bersepeda dan memancing. Suka dan Duka Selama bekerja, banyak hal yang telah aku alami baik itu pengalaman suka maupun duka. Pengalaman suka yang paling kurasa yaitu aku bersyukur kepadaNya dan berbahagia bilamana hasil kerjaku mampu memberikan kepuasan pada pasien. Selain suka, aku pun juga pernah merasakan duka. Pengalaman duka yang pernah aku alami bilamana pasien marah-marah karena lama menunggu mengingat aku harus mengerjakan bagian laboratorium dan Humphrey di ruang yang berbeda dalam waktu yang bersamaan seorang diri. Pesan-Pesan Selama bekerja 32 tahun di RS ini, banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kudapatkan
yang mana dapat aku jadikan sebagai guru yang berharga dan dapat ditularkan kepada orang lain. Mengingat usia semakin lanjut dan menjelang purna tugas, alangkah baiknya atau seyogyanya mulai dipikirkan untuk mengkader tenaga sebagai penerus pelaksana tugas-tugas ini karena penduduk bertambah banyak sehingga yang berobat ke RS pun juga semakin banyak sehingga diperlukan tenaga yang terampil dan bertanggung jawab. Semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sebaiknya disertai dengan niat dan dikerjakan dengan ikhlas karena dalam bekerja tidak hanya bertanggung jawab kepada pasien tetapi yang lebih penting dipertanggungjawabkan dihadapan ALLAH SWT. Sebagai manusia, aku merasa jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sekeluarga mohon maaf bilamana selama aku melaksanakan tugas di RSUD dr Soetomo, banyak pihak yang merasa kurang puas dengan hasil kerjaku.
Agustus 2010 mimbar 33
artikel kinerja
Membangun Kompetensi Perawat RSUD Dr. Soetomo Ns. Arie Sunarno, S.Kep., MMKes. & Ns. M.Khoerul Anam, S.Kep. (Komite Keperawatan RSUD Dr. Soetomo)
“hidup enggan matipun tak mau” “ bagai patung yang tiada berjantung” mari tinggalkan dua hal tersebut di atas dan beralih pada dua hal ini “ manfaatkanlah hidup untuk kehidupan” “ kita butuh pasien bukannya pasien butuh kita”
P
rofesi Perawat merupakan SDM terbesar dan asset berharga yang dimiliki RSUD Dr. Soetomo. Sebagai SDM terbesar dan asset berharga, tentunya profesi perawat diharapkan untuk komitmen dan konsisten terhadap peningkatan kualitas agar mampu berperan secara aktif dalam upaya mewujudkan visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit. Kualitas tidak akan datang dengan sendirinya, namun harus diupayakan melalui pembangunan kompetensi. Terwujudnya kompetensi perawat baik di bidang klinik maupun manajerial sangat diharapkan olek Top Manager (Direktur RSUD Dr. Soetomo). Oleh karenanya, Komite Keperawatan sesuai dengan tupoksinya bertekad untuk membangun kompetensi perawat di RSUD Dr. Soetomo. Harapan yang ditujukan kepada profesi perawat untuk komitmen dan konsisten terhadap peningkatan kualitas diantaranya berdasarkan pada 4 hal di bawah ini,yaitu; 1. Upaya peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan maskin sebagai program utama Gubenur Jawa Timur bidang pelayanan kesehatan. 2. Upaya menjaga sustainabilitas pelayanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien. 3. RSUD Dr. Soetomo sebagai BLUD, sedang berupaya meningkatkan pencitraan pelayanan. 4. Upaya meletakkan landasan yang kuat menuju the world class teaching hospital 2013. Upaya mendasar untuk mewujudkan peningkatan kualitas profesi perawat yaitu dengan membangun kompetensi, diantaranya melalui : A. Membangun Kompetensi Perawat Manajer Perawat Manajer (PM) yang dimaksud adalah perawat dalam tataran Front Line Manager (FLM). Siapapun bisa menjadi FLM dan dimanapun FLM itu akan ada karena keberadaanya merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Salah satu contoh dari FLM yaitu Kepala Staf Keperawatan Fungsional atau lebih lazimnya di RSUD Dr. Soetomo dikenal dengan sebutan Kepala Ruangan yang populer dipersingkat dengan kata Karu. Karu sebagai Front Line Manager atau ujung tombak manajer ruangan, mempunyai peran yang sangat strategis dan menentukan, sehingga sudah sepatutnyalah Karu mendapatkan perhatian dan penghargaan atas prestasi kerjanya dalam menghasilkan produk-produk unggul sebagaimana harapan Top Manager. Berdasarkan temuan-temuan minor ISO 9001 : 2008 oleh auditor eksternal (PT. LRQA) di IRJ, IRD, dan IRNA, dapat diartikan bahwa Karu sebagai FLM belum optimal dalam
34 mimbar Agustus 2010
menjalankan tupoksinya. Berbagai upaya yang dilakukan Karu dalam menghasilkan produk-produk unggul dan menyelesaikan temuan-temuan minor tersebut, merupakan bentuk upaya membangun kompetensi perawat sebagai FLM. Tentunya, upaya tersebut hanya dapat tercapai bilamana Karu sebagai FLM mampu membangun sistem pengendalian manajemen di medan kerjanya. Sebelum membangun sistem pengendalian manajemen di medan kerjanya, Karu sebagai FLM terlebih dahulu harus membangun mindset dalam dirinya. Hal lain yang sangat penting dan harus dipersiapkan Karu dalam membangun dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen di medan kerjanya yaitu adanya kesadaran dan pemahaman tentang kompetensi terkait tugas yang harus dilaksanakan dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh Karu sebagai FLM. Tugas yang paling dominan diantara 5 tugas (planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating) yang harus dilaksanakan Karu sebagai FLM yaitu tugas actuating, sedangkan ketrampilan yang paling dominan diantara 3 ketrampilan ( skill tehnik operasional, HAM, dan konseptual) yang harus dimiliki Karu sebagai FLM adalah skill tehnik operasional. Agar Karu sebagai FLM mampu berperan aktif sesuai tupoksinya dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Rumah Sakit, maka langkah selanjutnya adalah mensinergiskan antara mindset dan sistem pengendalian manajemen yang sedang dibangun Karu sebagai Front Line Manager dengan mindset dan sistem pengendalian manajemen yang telah dibangun dan dikomunikasikan Direktur sebagai Top Manager. Pernyataan tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini;
B. Membangun Kompetensi Perawat Klinik Berdasarkan laporan tahunan RSUD Dr. Soetomo, jenis ketenagaan yang dimiliki RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2008 adalah seperti pada tabel di bawah ini;
No Kelompok Jenis Tenaga Tahun 2008 ∑ % 1 Kesehatan 2.064 55,82 2 Non Kesehatan 1.633 44,17 Total 3.697 99,99 No 1 2 3
Kelompok Tenaga Kes. Tahun 2008 ∑ % Tenaga Medis 362 17,54 Keperawatan 1.274 61,72 Tenaga Kes. lain 428 20,74 Total 2.064 100
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa, total jumlah tenaga kerja di RSUD Dr. Soetomo adalah 3.697 orang dengan komposisi terbesar yaitu Tenaga Kesehatan sebanyak 2. 064 orang (55,82%). Dari 2.064 orang Tenaga Kesehatan, komposisi terbesar ada pada Tenaga Keperawatan yaitu sebanyak 1.274 orang (61,72%). Meskipun tenaga keperawatan merupakan SDM terbesar di RSUD Dr. Soetomo, itupun masih belum sesuai dengan standar kebutuhan minimal untuk rumah sakit kelas A pendidikan yaitu sebesar 2.039 orang atau hanya terpenuhi 62,48%. Hal tersebut berarti ada ketidakseimbangan yang begitu besar antara jumlah yang ada dengan standar kebutuhan minimal. Namun ada hal yang unik dan menarik untuk dikaji lebih dalam terkait penilaian terhadap optimalisasi kinerja tenaga keperawatan yang kesimpulannya adalah besarnya waktu luang yang dimiliki perawat tidak berbanding lurus dengan besarnya kekurangan tenaga perawat. Adanya surat edaran dari PPNI Jawa Timur yang ditujukan ke Direktur RSUD Dr. Soetomo nomor 97/35/PPNI/IV/2010, tentang Informasi Uji Kompetensi Nasional oleh KNUKP PPNI Pusat sebagai pra syarat mengikuti pendidikan dan pelatihan Asesor Klinik, membuat Perawat RSUD Dr. Soetomo yang telah memenuhi persyaratan administratif begitu antusias dan semangat mengikuti ujian tersebut. Gambaran tersebut dapat diartikan sebagai bentuk tanggug jawab moral dan kesadaran diri perawat dalam upaya membangun kompetensi perawat sebagai SDM yang terbesar di RSUD Dr. Soetomo meskipun uji kompetensi yang dilakukan belum menunjukan uji kompetensi yang memenuhi standar kelayakan yang dipersyaratkan . Berdasarkan surat dari Direktur RSUD Dr. Soetomo nomor 445/4298/304/2010 , tentang upaya menindaklanjuti temuan ISO 9001 : 2008 oleh auditor eksternal (PT. LRQA) di IRJ, IRD, dan IRNA, Komite Keperawatan sesuai dengan tupoksinya diminta oleh Top Manager (Direktur RSUD Dr. Soetomo) untuk menyelesaikan temuan-temuan minor yang terkait.
Temuan-temuan minor tersebut antara lain; 1. Belum adanya aspek kompetensi perawat terkait dengan keahlian, pengalaman, dan pelatihan. 2. Belum adanya pengukuran terhadap sejauh mana pemenuhan kompetensi ini dicapai. 3. Belum jelas keterkaitannya antara program pelatihan tahun 2010 dengan aspek kompetensi yang dipersyaratkan. Tindak lanjut terhadap temuan-temuan minor tersebut merupakan upaya penyelesaian dari Komite Keperawatan yang akan direkomendasikan ke Direktur. Upaya penyelesaian tersebut sebagai upaya membangun kompetensi SDM keperawatan. Tindak lanjut tersebut seperti pada tabel di bawah ; Upaya tindak lanjut tersebut di atas sebenarnya telah diusulkan sebagai rencana kegiatan Komite Keperawatan tahun 2011, karena tahun 2010 Komite Keperawatan tidak mendapatkan anggaran kegiatan yang akan dilaksanakan . Namun dengan adanya permintaan dari Direktur RSUD Dr. Soetomo atas sumbangan pemikiran Komite Keperawatan dan bilamana ada anggarannya, maka komite keperawatan akan membuat suatu rumusan pemikiran dan pandangan tentang kegiatan tersebut di atas. C. Rencana Kegiatan Komite Keperawatan Tahun 2011 Sebagai Upaya Membangun Kompetensi Perawat Berangkat dari hal tersebut di atas, Komite Keperawatan RSUD Dr. Soetomo melalui musrenbang 2011 di Klub Bunga Butik Resort kota Batu - Malang, telah mengusulkan 12 rencana kegiatan beserta jumlah anggaran yang dibutuhkan. Hal tersebut sebagai upaya membangun kopetensi perawat. Bilamana hal tersebut disetujui, maka Komite Keperawatan akan menjalankan tupoksinya pada tahun 2011 dalam bentuk; Memberikan advokasi kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo tentang upaya-upaya keperawatan dalam mengimplementasikan kebijakan umum anggaran tahun 2011. Memberikan saran atau pendapat kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo tentang upaya-upaya keperawatan dalam mewujudkan tercapainya sasaran-sasaran strategis tahun 2011. Monitoring dan evaluasi kepatuhan implementasi dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan di unit kerja pelayanan tahun 2011. Rencana kegiatan tersebut di buat dengan mengacu pada Program Strategis 2009-2014 dan lebih spesifiknya berlandaskan pada Kebijakan Umum Anggaran, Sasaran Strategis, Dan Program Utama 2011. Jadi dengan prinsip sinergisme, Komite Keperawatan berupaya seoptimal mungkin untuk berperan aktif sesuai tupoksinya dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan rumah sakit. Secara sederhana, 12 rencana kegiatan tersebut tampak seperti skema di bawah ini;
Tabel : Tindak lanjut terhadap temuan-temuan minor TEMUAN Tiga temuan minor
LOKASI Lima IRNA
TINDAK LANJUT TAHUN 2010 1. Diklat Asesor Perawat Klinik untuk menguji kompetensi perawat sesuai bidang minat 2. Menyusun Instrumen uji Kompetensi sesuai bidang minat
TAHUN 2011 Melakukan uji kompetensi terhadap Perawat RSUD Dr. Soetomo sesuai dengan bidang minatnya
PENANGGUNG JAWAB Ketua Komite Keperawatan
Ketua sub Komite Praktik Keperawatan
Agustus 2010 mimbar 35
artikel kinerja Skema Rencana Kegiatan Sub Komite Keperawatan (Mengacu Pada Kebijakan Umum Anggaran, Sasaran Strategis, Dan Program Utama 2011) Sebagai Upaya Membangun Kompetensi Perawat Di RSUD Dr. Soetomo
Dari skema di atas, dapat dijelaskan antara lain; 1. Rencana kegiatan Komite Keperawatan berisi tiga rumusan yaitu ; a. Rumusan materi dari hasil kajian pemikiran dan kajian lapangan atas sesuatu hal b. Rumusan operasional pelaksanaan kegiatan c. Rumusan monitoring dan evaluasi implementasi kegiatan 2. Skema tersebut terdiri dari empat level yaitu; a. Level satu adalah rencana kegiatan Komite Keperawatan b. Level dua adalah program utama RSUD Dr. Soetomo c. Level tiga adalah sasaran strategis d. Level empat adalah kebijakan umum angaran 3. Satu rencana kegiatan Komite Keperawatan bisa mewujudkan tercapainya sasaran strategis lebih dari satu. KESIMPULAN Kepala Ruang atau Karu sebagai Front Line Manager dan Profesi Perawat sebagai SDM terbesar di RSUD Dr. Soetomo 36 mimbar Agustus 2010
merupakan aset yang sangat strategis, sehingga sudah saatnya menjadi SDM perawat yang kompeten agar dapat berperan aktif membangun dan mewujudkan visi, misi, dan tujuan Rumah sakit. Upaya membangun kompetensi Karu sebagai Front Line Manager dan Perawat sebagai SDM terbesar di RSUD Dr. Soetomo perlu mendapatkan perhatian, dukungan dan apresiasi dari Top Manager. Komite Keperawatan sesuai dengan tupoksinya sangat ingin membantu mewujudkan terlaksananya kebijakankebijakan yang telah ditetapkan dan diputuskan oleh Top Manager (Direktur RSUD Dr. Soetomo). Tidak bisa dipungkiri bahwa pemenuhan anggaran merupakan energi penggerak dan penghidup Komite Keperawatan dalam menjalankan TUPOKSI-nya, yang selama ini hal tersebut belum terpenuhi secara optimal. Suatu kemuliaan, bilamana kita bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama untuk mewujudkan RSUD Dr. Soetomo yang mampu menjaga sustainabilitas pelayanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien sehingga sebagai BLUD citra pelayanan publiknya akan meningkat yang pada akhirnya memudahkan jalan untuk menuju the world class teaching hospital 2013. Amin.
ruang seni Ayah mencintaimu, Nak ..... (drh. Hammy W)
Bagi anak-anak, para ayah adalah pahlawan ........... sosok gagah yang menentramkan hati ..... sosok yang membanggakan karena keperkasaannya ....
Dokter Karya : Mas Oet
Mereka begitu mendamba perhatian dan kehadiran kita. Namun mereka tak pandai merangkai kata, tuk mengungkapkan cinta. Mereka juga tidak mengerti cara membisikkan rasa rindunya. Mereka mencintai kita dengan bahasa yang sering tak mampu kita mengerti. Mereka menyayangi kita dengan gaya yang sering tak bisa kita pahami. Karena itu kita sering tak menyadari bahwa ada mahlukmahluk kecil, yang mencintai dan membutuhkan kita.
Pengabdian masyarakat tanpa batas Pengobatan sampai tuntas Bekerja demi keluarga dan komunitas Agar mereka merasa puas
Saat mereka mendekat, kita sering merasa terusik. Ketika mereka mengajak bicara, kita sering merasa terganggu. Waktu mereka bertanya, sering kali hati kita merasa tak nyaman.
Masih banyak yang membutuhkan pertolonganmu Sedang mereka merasa galau Karena penyakit yang membuat risau Apa daya tak ada uang di saku
Tangisan mereka seperti suara petir bagi telinga kita. Teriakan mereka bagai badai yang menerjang jiwa kita. Padahal seperti itulah cara anak-anak mencintai kita. Begitulah cara mereka menyayangi kita. Dengan cara seperti itulah mereka ingin menyampaikan, bahwa mereka amat membutuhkan kita. Hanya cara seperti itulah, yang mereka mengerti untuk menyentuh cinta kita Boleh jadi kita belum mampu menjadi ayah yang indah untuk anak-anak kita. Kita harus memahami gaya mereka dalam mencintai kita. Dengan demikian kita bisa menjadi seperti yang mereka pinta, Kita mesti berupaya menjadi seperti yang mereka harapkan. Kita harus menjadi pendengar yang menyenangkan saat mereka berbicara. Ketika mereka mendekati mereka sehasta, kita mendekati mereka sedepa. Sewaktu mereka menangis, kita akan mendekapnya penuh cinta. Kita juga tak akan pernah lelah tuk berbisik mesra, ”Nak, Ayah mencintaimu.”
Tak mengenal waktu Setiap saat berpacu Dengan nyawa sampai ke ujung kuku Tetap tenang dalam kalbu
Jangan bedakan si kaya dan si miskin Dilihat dari busana Buat mereka tertawa Karena sama-sama menanggung duka Ingatlah selalu waktu mengucapkan sumpah Jelas memberi hikmah Dalam setiap langkah Menuju cita-cita yang terarah Wahai para dokter Mari menjunjung tinggi nama almamater Jadi dokter supaya pinter Dapat bergerak seperti panther Profesi dokter dianggap mulia Belum tentu semua bisa Sekolah sampai tua Carilah ilmu sampai ke negeri Cina
Kiriman : Evy Ervianty, dr, SpKK(K) Agustus 2010 mimbar 37
ruang wanita
NASI GORENG
TOMAT
Eko Dwi Martini, DCN - Unit Gizi GRIU Graha Amerta
UDANG TAOCO Eko Dwi Martini, DCN - Unit Gizi GRIU Graha Amerta
Bahan : - 500 gr udang segar, bersihkan buang kepalanya. - 2 siung bawang putih, dicincang kasar - 1 sdm taoco - 200 gr wortel serut kasar, rebus ½ matang. - 2 sdm kecap manis - 100 gr tomat belah jadi 8. - 1 ruas jahe, cincang halus - 1 sdm mentega - Garam dan lada secukupnya. Cara membuat : 1. Panaskan wajan, tambahkan mentega. 2. Tumis bawang putih sampai harum. 3. Masukkan jahe, udang, masak sampai matang. 4. Masukkan, garam, lada, taoco, tomat, kecap manis. 5. Aduk sampai masak merata. 6. Angkat. Tata wortel di atas piring hidang. 7. Siramkan udang di atas wortel, siap dihidangkan.
38 mimbar Agustus 2010
Bahan : - 500 gr nasi putih - 4 sdm saus tomat - 1 sdm saus Lombok. - 3 siiung bawang putih, iris tipis - 1 butir telur , dadar tipis, iris iris. - 1 buah bawang Bombay, iris tipis, - 1 buah tomat iris iris. - 1 pasang ampela, hati. Rebus, potong potong. - 1 sdm kecap ikan,. - 2 sdm minyak goreng - Garam dan lada secukupnya Cara Membuat : 1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang putih, bawang Bombay sampai harum 2. Tambahkan ampela hati, tambahkan kecap, saus tomat, saus lombok, tomat, garam dan lada. 3. Masukkan nasi putih, aduk hingga bumbu merata. 4. Angkat, hidangkan dengan ditaburi telur dadar.
ruang unik & lucu TROLY AJAIB
LAPORAN RUANGAN BANJIR
Suatu hari, Anton memarkir Troly di samping Pagar di halaman Tandon Central. Troly tersebut dia pinjam dari Kantor Sanitasi untuk mengangkut Kaporit dari gudaang Farmasi ke Tandon Central. Pada saat dia memasukkan kaporit ke dalam tangki sebagai desinfektan air bersih, datanglah seorang anak kecil dari keluarga pasien. Anton : "adik sedang apa disini? Orang tuamu dimana? jangan main disini ya! disini bahaya loh!" Adik Kecil : "nggak boleh ya om? Kenapa om?" Belum sempat anton menjawab, anak itu pergi karena dipanggil orang tuanya. Anton kemudian meninggalkan tandon sebentar untuk membeli nasi bungkus karena dia belum sempat sarapan saat dirumah. Betapa terkejutnya dia setelah kembali ke tandon, troly yang dipakai mengangkut Kaporit hilang. Anton panik dan mencari troly yang hilang ke seluruh lingkungan rumah sakit. Setelah 3 jam pencarian, akhirnya troly itu ditemukan di depan IKOMA. Ternyata, anak kecil tadi yang membawa troly itu untuk dijadikan mobilmobilan. Anton : "aduh adik, kamu nakal banget sih? Om cari kemana – mana trolynya!" Anak Kecil : "om, om, dorong om! "(sambil menaiki troly) Lalu datanglah bapak dari anak kecil itu. Ayah : "ayo adi, kasihkan ke om-nya!" Anak kecil : "nggak mau!! Nggak mau!!" Ayah : "tak gendong yok! daripada kamu naik troly kesasar, mendingan tak gendong toh? Enak toh? Mantep toh? Ayo mau kemana??" Anton : "waduuh mimpi apa aku tadi malam? Capek deh?"
Pada suatu hari ada telpon dari ruangan masuk dibagian Tata Usaha Instalasi Sanitasi : Petugas ruangan : " Halo, ini dari ruangan X mau lapor bu.. ! ada kran dol di ruangan dan kondisinya air banjir... tolong segera diatasi.. Petugas TU : " terima kasih bu..atas laporannya.. akan segera kami tangani " Sesuai prosedur petugas TU segera membuat SP / surat penugasan ke ruangan agar masalah sanitasi dapat segera diatasi. Setelah SP jadi dan ditandatangani oleh kepala Instalasi Sanitasi, petugas TU segera berkoordinasi dengan petugas air bersih. Karena kondisinya banjir, maka petugas air bersih dengan semangat segera bergegas menuju ke ruangan. Tak lama kemudian petugas air bersih kembali dengan muka masam & lemes. ”ada apa pak habis dari ruangan kog lemes ? Gimana kondisi banjirnya apa sudah ditangani" Tanya petugas TU sanitasi. Dengan muka masam petugas Air bersih menjawab " Banjir apa bu ? wong airnya Cuma netes-netes aja dibilang banjir... yach memang ruangan suka bikin laporan agar cepat di datangi saja ". ”o.. a.... lah begitu to ceritanya ... sudah lah pak yang penting masalah sanitasi di ruangan sudah teratasi " Kata petugas TU Sanitasi menenangkan.
Nurcholis - Instalasi Sanitasi KRETEKNYA LELAKI Di depan rumah sakit tepatnya antara FK Unair dan FKG tampak serombongan ibu-ibu yang ingin menyeberang yang melintas diatas jalan tersebut, ternyata setelah membaca papan reklame yang menempel pada sisi jembatan tersebut. Niatnya untuk menyeberang diurungkan lalu seorang pemuda yang sedari tadi berdiri disekitar situ menegur rombongan ibu-ibu tersebut, karena tampaknya rombongan ibu-ibu itu ingin menyeberangi jalan tanpa melalaui jembatan penyeberangan !" - maaf ibu-ibu sebaiknya ibu-ibu menyeberang lewat jembatan penyeberangan saja, biar selamat bu ! maklum jalan ini rawan kecelakan seru pemuda itu + Baik nak, tadinya kami semua ingin menyebrang lewat kretek penyebrangan diatas, tapi apakah ands ngak membaca papan reklame itu , + Baca deh... nak dengan cermat, bukanya kretek itu kreteknya lelaki" celetuk salah seorang ibu dengan wajah tak berdosa - Pemuda itu lalu mangut-mangut dan cengar cengir sendiri Kretek = jembatan (bahasa jawa) Bambang - Instalasi Sanitasi
Abdul Chodir - Instalasi Sanitasi
E ........ SAMPEAN TO !!!!! Pada suatu hari datang seorang laki-2 usia + 30 tahun menghadap seorang bidan Poli Kandungan, sang bidan bertanya ? "Ada yang bisa saya bantu pak ?" Sang lelaki menjawab : "Iya bu, saya mau periksa" "Pak disini Poli Kandungan, pasiennya perempuan semua. Bapak ngantar siapa ?" tanya sang bidan. "Saya sendiri bu !" jawab sang lelaki "Lho pak kok ngotot sih, di sini pasiennya perempuan semua" "Iya bu saya bawa pengantar dari Poli Bedah" "Coba liat surat pengantarnya, ini lo bu .....!" E ........ ternyata pasien ini kelaminnya ganda. Ernawati – Poli Kandungan
KATA MUTIARA Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu. -- Hugh Downs --
Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi. -- Jawaharlal Nehru --
Agustus 2010 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!!
?
ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
5
8
3
4
6
8
9
7
5
1
2
8
5
2
3
4
1
9
7
6
9
1
7
6
2
5
4
8
3
6
7
9
1
3
8
2
5
4
1
8
4
9
5
2
3
6
7
5
2
3
4
7
6
1
9
8
2
9
8
7
1
4
6
3
5
7
3
5
2
6
9
8
4
1
4
6
1
5
8
3
7
2
9
Pemenang Su Doku : Pemenangnya : 1. Sayuti Rahayu ICU GBPT Lantai II RSUD Dr. Soetomo 2. Sugeng, A.Md.Kep R. Bedah Flamboyan RSUD Dr. Soetomo
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 14, No.2 : Tebak Siapa Dia:
Dra. Titis Handarini Bid. Pemasaran & Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pemenangnya :
1. R. Rico Listiono Patologi Klinik - PDT RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2. Sriani Bagian Rekam Medik - IRJ RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2
4
6
7
Jawaban Su Doku
40 mimbar Agustus 2010
1
1 9
3
9 7
4
6
2
4
7
7
9
7 2
9 5
6
5
1 3
8
8
8
1 5
Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar Agustus 2010 ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : Tidak ada pemenang
Agustus 2010 mimbar 41