Dari Redaksi
Ibadah Haji
Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Asyari Nur SH MM melepas Jamaah Calon Haji.
L
ATAR belakang ibadah haji didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan para rasul, terutama Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai nabi agama Tauhid. Tawaf bahkan telah dilaksanakan oleh umat sebelum Nabi Ibrahim. Ritual sai, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah juga didasarkan untuk mengenang ritual istri Nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya Nabi Ismail, sedangkan wukuf di Arafah adalah untuk mengenang pertemuan (kembali) Nabi
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Daftar Isi
2
Adam dan Hawa di muka bumi. Di tempat itulah asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia. Bagaimana dengan umroh?, Ibadah umrah adalah salah satu ibadah dalam Islam yang secara lebih khusus dilaksanakan di luar bulan haji. Ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjid Al Haram. Perbedaan umrah dengan haji adalah dalam hal waktu pelaksanaannya. Umrah bisa dilaksanakan sewaktuwaktu, sedangkan haji hanya dilakukan
pada 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah. Umrah merupakan ibadah yang tidak wajib. Banyak ahli hukum Islam menyebutnya sebagai sunah, yakni bila dilaksanakan mendapatkan pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak merupakan suatu kesalahan atau dosa. Perjalanan haji telah dimulai, saudara saudari kita dipanggil menjadi tamu Allah untuk menjalankan ibadah Haji ke tanah suci. Panggilan ini menjadi sangat istimewa bagi mereka yang berangkat karena mereka diundang ke baitullah, rumah Allah yang menjadi pusat urusan di dunia. Bagi mereka yang pernah ke tanah suci dapat merasakan banyaknya tanda-tanda kebesaran-Nya di tanah yang dicintaiNya dan dijaga oleh para malaikat. Selamat menunaikan ibadah haji bagi umat muslim di seluruh dunia, semoga menjadi haji yang mabur. Aminn… Dalam edisi 58 ini, kami sajikan cover kunjungan Menteri Agama RI Suryadarma Ali pada kegiatan peresmian Gedung UIN Suska Riau, liputan MTQ Tingkat Provinsi Riau XXIX di Kabupaten Kuansing, dan tentunya liputan haji 1431 H, dan banyak lagi tulisan serta liputan yang dapat di nikmati, selamat membaca.. (***)
Galery Foto ....................... 20-21
Dinamika .................................. 3
Artikel ..................................... 22
Tokoh Islam .............................. 4
Surat Edaran .......................... 25
Laporan Utama ........................ 6
Sosialisasi ............................. 26
Sertijab ................................... 10
Info Kanwil ............................. 28
Laporan Khusus .................... 12
Liputan Haji ............................ 32
Prestasi .................................. 17
Lancang Kuning ..................... 36
Artikel ..................................... 18
Potret ...................................... 40
ISSN 2086-8804
Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 017 Tahun 2010 Tentang Penetapan Susunan Pengurus Majalah DINAMIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Drs.H. Asyari Nur, SH.MM Pimpinan Umum: Kepala Bagian Tata Usaha Drs.H. Albakiran Balin Pengarah: Kabid Urais, Kabid Penamas, Kabid HAZAWA, Kabid Mapenda, Kabid Pekapontren, Pembimas Kristen, Pembimas Katolik, Pembimas Budha, Pembimas Hindu Penanggung Jawab: Kasubbag Hukmas dan KUB Drs.H. Ahmad Supardi Hasibuan,MA Pimpinan Redaksi: Abdul Wahid,S.Ag Sekretaris Redaksi: Osti Sirait, A.Md, Joni Sudiana Redaktur: Agus Saputera, S.Ag, M.Si Keuangan: Drs. Asmuni, MA, Hj. Teti Anelda, S.Ag Fotografer: Syarianto Suwil, S.Pd, Novam Scorpiantrien, S.Sos Pemasaran/Distribusi: Badrun, Anthon Novisa, SE, Febri Angga Putra, Ecal Ade Yansyah, Agustiar, Gusnianti Hasibuan,S.Pdi Wartawan Daerah: Nurhasanah, S.Ag (Bengkalis), Edi Yanto (Indragiri Hilir), Nik Yusri (Pekanbaru), Ahmad Zakir, S,Ag (Pekanbaru), Anang Surikhman (Pekanbaru), Drs. Alfian, MA (Kampar) Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru Telepon.0761-24224 Fax. 0761-24224 Kode Pos 28017 E-mail:
[email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke meja Redaksi menjadi hak penuh Redaksi.
Indragiri Hilir Resensi Buku
TIKA dalam kamus besar Bahasa Indone sia berarti “Ilmu tentang buruk baik atau hak dan kewajiban” sangat mudah dimengerti dan dipahami akan maknanya. Namun....adalah Anggota DPR RI yang membuat agenda perjalanan study banding keluar negeri dengan tujuan Negara Yunani. Apa tujuan para wakil rakyat ini mengadakan study banding ke negeri para dewa ini…Belajar Etika.... itulah intinya.. weleh-weleh.. jauh nian Anggota Dewan Yang Terhormat belajar etikanya. Yup.. mungkin begitu pentingnya etika bagi para anggota dewan sehingga tidak memadai lagi pelajaran dan filsafah etika kehidupan di bangsa sendiri... suatu keinginan yang mulia tentunya apa yang hendak para wakil rakyat itu lakukan. Tapi...pertanyaan yang muncul kemudian etika apa yang akan dipelajari disana... apa etika anggota dewan atau parlemen Yunani sesuai dengan etika bangsa Indonesia... beribu pertanyaaan lain bergelayut
dibenak rakyat melihat keinginan para wakilnya. Etika bukan sebuah mata pelajaran seperti matematika atau fisika yang hitungan dan rumusnya jelas. Etika yang didapat selama mengenyam pendidikan tidak akan berarti apa-apa, karena ia lebih pada tiori belaka. Pelajaran etika yang sebenarnya adalah praktek dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah keluarga. Bagaimana etika anak kepada orang tua, istri pada suami, adik pada kakak begitu juga sebaliknya. Inilah pelajaran Etika yang akan melekat dalam hati sanubari sepanjang hayat setiap manusia. Begitulah Etika ia tidak memandang usia, jabatan dan lainnya, karena masingmasing tingkatan punya etikanya sendiri-sendiri. Jadi tidak sekedar di pelajari atau dipahami. Yang paling utama dari etika adalah bagaimana bisa tetap menjaga etika dimana saja, kapan saja dan sebagai apa saja. Jangan sampai kebablasan... mau belajar etika ... e... malah melanggar etika...
ZAKAT Profesi & Penerapannya Penulis : Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan MA Penerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Cetakan : Pertama, Agustus 2010 Tebal : xxii + 226 halaman
Z
AKAT Profesi & Penerapannya, begitu judul yang dipilih oleh pengarangnya Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan MA merupakan sebuah karya seorang birokrat yang mencurahkan segenap kerjanya sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau (kini menjabat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu). Dengan latar belakang pesantren dan pendidikan agama yang memadai di bidang syari’ah Islam, serta pengalaman sebagai anggota badan amil zakat di beberapa wilayah Indonesia, penulis mencoba menguraikan sebuah gagasan orisinal tentang penyelenggaraan zakat khususnya zakat profesi yang masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat modern saat ini. Padahal potensi zakat profesi ini sangat besar di Indonesia apabila diberdayakan secara benar. Paling tidak jika mengukurnya dengan besarnya potensi umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji. Oleh sebab itu dalam tulisannya, Ahmad Supardi menelurkan beberapa gagasan yang sangat inovatif untuk menyegarkan pemahaman zakat yang selama ini masih terikat kepada kaidah-kaidah lama atau tradisional. Misalnya: menetapkan kewajiban zakat dalam bentuk peraturan perundangundangan, melakukan sosialisasi zakat profesi secara bijaksana dan pengajaran yang baik, memberikan wewenang yang kuat kepada amil zakat, memberikan sanksi yang jelas kepada yang menolak dan memberikan penghargaan bagi yang menunaikannya. Hadirnya buku ini sangat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat di Indonesia khususnya praktisi zakat, para amil, dan juga masyarakat awam. Sebab banyak di antara kaum muslimin selama ini kurang kesadarannya dalam membayar zakat disebabkan salah satunya kurang/tidak memiliki dan memahami konsep yang benar tentang zakat profesi ini. Mudahmudahan dengan membaca karya ini akan tergugah kesadaran dan pemahaman kita tentang Islam secara kaffah. *** (as)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
E
ETIKA
3
Tokoh Islam ABBAD BIN BISYIR
Selalu Disertai Cahaya Allah Ketika Mush’ah bin Umeir tiba di Madinah-sebagai utusan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah bai’at kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan shalat, maka’Abbad bin Bisyir radhiallahu anhu adalah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan. la datang menghadiri majlis Mush’ab dan mendengarkan da’wahnya, lain diulurkan tangannya mengangkat bai’at memeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-olang Anshar yang diridlai oleh Allah serta mereka ridla kepada Allah ....
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
K
4
EMUDIAN Nabi pindah ke Madinah, setelah lebih dulu orang-orang Mu’min dari.Eulekah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangan dalam mempertahankan diri dari seranganserangan kafir Quraisy dan sekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nabi dan ummat Islam. Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelap dan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu ‘Abbad bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani dan mati-matian dengan cara yang amat mengagumkan .... Dan mungkin peristiwa yang kita paparkan di bawah ini dapat mengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mu’min ini.... Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dan Kaum Muslimin selesai menghadapi perang Dzatur Riqa’, mereka sampai di suatu tempat dan bermalam di sana, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :memilih beberapa orang shahabatnya untuk berkawal secara bergiliran. Di antara mereka terpiiih ‘Ammar bin Yasir dan
‘Abbad bin Bisyir yang berada pada satu kelompok. Karena dilihat oleh ‘Abbad bahwa kawannya ‘Ammar sedang lelah, di usul kannyalah agar ‘Ammar tidur lebih dulu dan ia akan berkawal. Dan nanti bila ia telah mendapatban istirahat yang cukup, maka giliran ‘Ammar pula berkawal menggantikannya. ‘Abbad melihat bahwa lingkungan sehelilingnya aman. Maka timbullah fikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan melakukan shalat, hingga pahala yang akan diperoleh akan jadi berlipat ... ? Demikianlah ia bangkit melakukannya .... Tiba-tiba sementara ia berdiri sedang membaca sebuah surat AlQuran setelah al-Fatihah sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya. Maka dicabutnya anak panah itu dan diteruskannya shalatnya..... Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah kedua yang mengenai anggota badannya. Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat. Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lalu untuk ketiga kalinya. ‘Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Setelah itu ia ruku’ dan sujud ...,sementara tenaganya telah lemah disebabkan sakit dan lelah. Lalu antara sujud itu diulurkannya tangannya kepada kawanya yang sedang tidur di sampingnya dan ditarik-tariknya ia sampai terbangun. Dalam pada itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalu menyelesaikan shalatnya. ‘Ammar terbangun mendengar
suara kawannya yang tak putusputus menahan sakit: “Gantikan daku mengawal ..., karena aku telah kena... !”’Ammar menghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnya musuh yang menyelinap. Mereka melarikan diri, sedang ‘Ammar berpaling kepada temannya seraya katanya: “Subhanallah ... ! Kenapa saya tidak dibangunkan ketika kamu dipanah yang pertama kali tadi...,” Ujar ‘Abbad: “Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Quran yang amat mengharukan hatiku, hingga aku tak ingin untuk memutuskannya ... ! Dan demi Allah, aku tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasul kepada kita menjaganya, sungguh, aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu ... !” ‘Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Agamanya .... Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salah seorang di antara mereka. Sabdanya: “Hai golongan Anshar... ! Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari! Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian ..,!’’ Semenjak itu, yakni semenjak ‘Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, dan ia rela menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jaIan Allah dan di
syahid di jalan Ilahi .... Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai,’Abbad mengalami suatu mimpi yang tak lama antaranya diketahui Ta’birnya secara gamblang dan terjadi di arena pertempuran sengit yang diterjuni oleh Kaum Muslimin. Dan marilah kita panggil seorang shahabat mulia Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu untuk menceritakan mimpi yang dilihat oleh ‘Abbad tersebut begitu pun Ta’birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalam pertempuran yang berakhir dengan syahidnya.... Demikian cerita Abu Sa’id: “ ‘Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku: — “Hai Abu Sa’id! Saya bermimpi semalam melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi ... ! Saya yakin bahwa ta’birnya insya Allah saya akan menemui syahidnya ... !” “Demi Allah!” ujarku, “itu adalah mimpi yang baik ... !” “Dan di waktu perang Yamamah itu saya lihat ia berseru kepada orangorang Anshar: “Pecahkan sarungsarung pedangmu dan tunjukkan kelebihan kalian .. !” Maka segeralah menyerbu mengiringkannya sejumlah empat ratus orang dari golongan Anshar hingga sampailah mereka ke pintu gerbang taman bunga, lalu bertempur dengan gagah berani. Ketika itu ‘Abbad — semoga Allah memberinya rahmat menemui syahidnya. Wajahnya saya lihat penuh dengan bekas sambaran pedang, dan saya mengenalnya hanyalah dengan melihat tanda yang terdapat pada
“
‘Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Agamanya .... Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salah seorang di antara mereka.
tubuhnya ... !” Demikianlah ‘Abbad meningkat naik ke taraf yang sesuai untuk memenuhi kewajibannya sebagaiseorang Mu’min dari golongan Anshar, yang telah mengangkat bai’at kepada Rasul untuk membaktikan hidupnya bagi Allah dan menemui syahid di jalan-Nya ... Dan tatkala pada permulaannya dilihatnya neraca pertempuran sengit itu lebih berat untuk kemenangan musuh, teringatlah olehnya ucapan Rasulullah terhadap Kaumnya golongan Anshar: — “Kalian adalah inti ... ! Maka tak mungkin saya dicederai oleh pihak kalian!” Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah masih berdiri, mengulang-ulang kata-katanya itu ... ‘Abbad merasa bahwa seluruh tanggung jawab peperangan itu terpikul hanya di atas bahu golongan Anshar semata ...atau di atas bahu mereka sebelum golongan lainnya ... ! Maka ketika itu naiklah ia ke atas sebuah bukit lalu berseru: — “Hai golongan Anshar ... ! Pecahkan sarung-sarung pedangmu, dan tunjukkan keistimewaanmu dari golongan lain... !” Dan ketika seruannya dipenuhi oleh empat ratus orang pejuang, ‘Abbad bersama Abu Dajanah dan Barra’ bin Malik mengerahkan rnereka ke taman maut, suatu taman yang digunakan oleh Musailamah sebagai benteng pertahanan…..dan pahlawan besar itu pun berjuanglah sebagai layaknya seorang laki-laki, sebagai seorang Mu’min ..., dan sebagai seorang warga anshar .... Dan pada hari yang mulia itu, pergilah ‘Abbad menemui syahidnya .,. ! Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya semalam ,,. ? Bukankah ia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yang terbuka itu, tiba-tiba langit bertaut dan tertutup kembali... ! Dan mimpi itu dita’wilkannya bahwa pada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhan dan penciptanya Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta’birnya ... ! Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh ‘Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya....
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
JaIan Rasul-Nya ..., maka kita temui dia di arena pengurbanan dan di medan iaga muncul sebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, sukar untuk ditemubannya Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun ..., seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang ...,seorang dermawan yang rela berqurban ...,dan seorang mu’min sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanannya ini ... ! Keutamaannya ini telah dikenai luas di antara shahabat-shahabat Rasul. Dan Aisyah radhiallahu anha Ummul Mu’minin pernah mengatakan tentang dirinya: Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorang pun juga yaitu: Sa’ad bin Mu’adz, Useid bin Hudlair dan ‘Abbad bin Bisyir... !” Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa ‘Abbad adalah seorang tokoh yang beroleh karunia berupa cahaya dari Allah .... Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahui tempat-tempat yang baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengan susah-payah. Bahkan kepercayaan shahabat-shahabatnya mengenai cahaya ini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakan benda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila ‘Abbad berjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahaya dan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan ditempuh .... Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wasalam maka ‘Abbad memikul tanggung jawab dengan keberanian yang tak ada taranya ... i Apalagi dalam pertempuran Yamamah di mana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejam dan paling berpengalaman dibawah pimpinan Musailamatul Kaddzab, ‘Abbad melihat bahaya besar yang mengancam Islam. Maka jiwa pengurbanan dan teras kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yang dibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajar dengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagai prajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati
5
Laporan Utama laporan Utama DINAMIS- Potensi zakat yang sangat besar di Indonesia merupakan instrumen yang sangat efektif untuk pengentasan kemiskinan umat. Namun hingga kini, potensi zakat tersebut belum mampu mengentaskan kemiskinan karena belum adanya rumusanrumusan yang tepat untuk mengoptimalkan potensi yang ada tersebut. Untuk itu, Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia khususnya di Riau hendaknya bersatu dalam merumuskan langkah-lakah yang tepat untuk mengoptimalkan potensi zakat yang besar itu.
Menag Resmian Penggunaan 13 Gedung UIN Suska Riau
UIN Harus Mencari
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Konsep Pengoptimalan Zakat D
6
EMIKIAN dikatakan Menteri Agama (Menag) RI Drs H Suryadarma Ali MSi, Senin (18/10) saat meresmikan penggunaan 13 gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau yang merupakan bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) tahun anggaran 2009. Peresmian tersebut ditandai dengan pendatanganan prasasti oleh Menag RI di Rektorat UIN Susqa Pekanbaru, disaksikan oleh Rektor UIN Suska Riau Prof Dr M Nazir, Ka Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM, Staf
ahli pemerintahan Prov Riau dan Unsur Muspida Kota Pekanbaru. Menag Suryadarma Ali mengatakan UIN belum lambat bertanya “Apakah Islam pantas miskin?, dan Apakah Islam melestari kemiskinan dengan sumbangan disana-sini?. “Kalau saya pribadi mengatakan bahwa Islam tidak pantas miskin, Islam tidak melestarikan kemiskinan dan tidak juga mengekspoitasi kemiskinan, tapi Islam adalah agama yang anti kebodohan dan anti kemiskinan. Anti kebodohan hal
tersebut terbukti pada ayat pertama yang artinya “bacalah” karena membaca adalah pintu ilmu pengetahuan. Islam anti kemiskinan dengan kewajiban mengeluarkan zakat, infak dan sadaqah bagi orang yang mampu,” tegas Suryadarma dihadapan mahasiswa dan dosen UIN Suska Riau. Namun problema yang dihadapi saat ini, kata Suryadarma, ummat Islam sampai saat ini belum mampu merumuskan sabaik-baiknya, karena zakat, infak dan sadakah yang disalurkan untuk masyarakat ku-
wab persoalan zakat dengan mengeluarkan rumusan-rumusan yang dapat lebih mengoptimalkan potensi zakat yang cukup besar di Indonesia, Riau khususnya. Dalam Kesempatan itu juga Menag Menegaskan, tidak ada dikotomi atau pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama. Keduanya harus dipadukan dan mesti diintegrasikan sebagai sumber ilmu yang satu dari Allah SWT. “Al-Quran mengandung ajaran yang berkaitan dengan akhirat dan memberikan sinyal kuat yang komprehensif. Jadi
memisahkan ilmu yang satu dengan yang lain itu suatu kekeliruan. Kalau belajar ilmu itu jangan sepotong-sepotong,” kata Menag. Menurut Menag, UIN harus memadukan dua ilmu, yaitu ilmu umum dan agama. Ilmu harus diintegrasikan sebagai sumber ilmu dari Allah SWT. AlQuran mengajarkan kepada kita berkaitan dengan akhirat, memberikan sinyal kuat dan komprehensif. Jadi, memisahkan satu dengan yang lain itu suatu kekeliruan. Dia menjelaskan, memperpadukan dua bidang ilmu (aga-
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
rang mampu belum memberikan dampak yang permanen, karena sifatnya hanya tindakan bantuan sementara. Selain itu, UIN juga masih jauh dari pergulatannya dari problema yang dihadapi umat Untuk itu UIN se Indonesia yang didalamnya terdapat pakar-pakar dan ahliahli ilmu pengetahuan harus bersatu untuk merumuskan bagaimana zakat di Indonesia bisa seoptimal mungkin dengan potensi yang cukup besar. Sehingga zakat yang ada produktif untuk mengentaskan kemiskinan. “Selama ini, kemiskinan hanya bisa diatasi secara tempores saja, maksimal satu hingga dua minggu saja. Setelah itu, masyarakat yang dibantu susah lagi, sehingga ini sangat tidak efektif. Untuk itu UIN harus mengkaji agar zakat, infak dan sadaqah dapat menuntaskan kemiskinan secara permanen,” ucapnya. Menag menambahkan, Islam di Indonesia harus menjadi rujukan, karena kesadaran menjadikan zakat sebagai instrumen bukan hanya kesadaran bersama, tapi kesadaran dunia. Dimana, akibat kemiskinan, banyak kasus-kasus kriminalitas yang terjadi, mulai dari aksi bunuh diri, jual narkoba, jadi PSK dan lain sebagainya. “Beberapa waktu lalu beberapa menteri agama yang tergabung dalam MABIMS (Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura) mengadakan pertemuan dalam rangka membahas masalah zakat. Kita sepakat untuk fokus mengembangkan potensi zakat sebagai instrumen yang efektif untuk pengentasan kemiskinan umat. Dalam musyawarah MABIMS di Brunei Darussalam 14-16 Oktober lalu itu, secara khusus dibahas secara teknis zakat yang produktif, cara penghimpunannya dan cara penyalurannya yang efektif,” terangnya. Sebelum hal tersebut dibahas lebih lanjut, Menag RI secara khusus meminta agar UIN Suska Riau dapat lebih dulu menja-
7
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Laporan Utama
8
ma dan agama) itu sangat mutlak. Namun, harus diiringi semangat untuk meningkatkan kualitas umat, sekaligus memecahkan masalah yang dihadapi umat. “UIN harus menyatu dengan umat. Karena ilmu yang dipelajari menjadi solusi yang dihadapi umat,” ucap Menag seraya menyatakan kegembiraanya bahwa di UIN Suska Riau sudah ada fakutlats tarbiyah, fakultas dakwah, fakultas ushuluddin, fakultas peternakan, fakultas ekonomi, fakultas psikologi, fakultas syariah dan lain-lain, bahkan kini tengah dikembangkan fakultas kedokteran. Menag mengharapkan UIN menjadi pemecah problema umat dengan memperbaiki pendidikan. “Alhamdulillah, Kementerian Agama berupaya meningkatkan kualitas dosen, berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan berkembang secara signifikan dari tahun ke tahun,” ujarnya. Menutup sambutannya, Menag mengharapkan agar UIN se Indonesia khususnya UIN Suska Riau dapat melahirkan pakar-pakar yang tidak hanya ahli dalam bidang keagamaan, tapi juga ilmu ekonomi, sosial dan pertanian lainnya. Karena Indonesia hingga saat ini masih merupakan daerah yang rawan pangan meski potensi alam dan keanekaragaman hayatinya masih belum tergali secara maksimal. “UIN harus menjadi pusat study yang bisa menggabungkan kemampuan akademis dan agamis, sehingga melahirkan lulusan yang berkemampuan tinggi dan dibutuhkan oleh dunia usaha yang sangat dinamis sekarang ini,” tegasnya. Menurutnya, UIN khususnya UIN Suska Riau harus mampu menjawab problematika yang dihadapi Indonesia saat ini, mulai dari problematikan alam atau pertanian, peternakan, dan lain sebagainya. Dengan adanya gedung yang cukup megah ini, civitas akademika UIN Susqa Pekanbaru
benar-benar dapat memanfaatkan gedung semaksimal mungkin untuk meningkatkan kemampuan akademis, baik kemampuan akademis mahasiswa maupun dosennya. Sementara itu Rektor UIN
Susqa Riau, Prof Dr M Nazier mengatakan, 13 gedung yang sudah selesai dibangun dan telah diresmikan penggunaannya oleh Menag RI merupakan bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) tahap I tahun anggaran 2009. Gedung-gedung tersebut sebanyak 13 diantaranya gedung Fakultas, Laboratorium, Pusat Komunikasi, Gedung Perpustakaan UIN, gedung Rektorat dan beberapa gedung lainnya. “Yang belum kita miliki saat ini adalah gedung riset dan gedung sosial kemasyarakatan, yang kemungkinan akan kita ajukan bantuan IDB Tahap II untuk kedua gedung tersebut, dan beberapa gedung lainnya seperti laboratorium scientific, labor eknomi, bank mini dan sebagainya pada tahun anggaran 2010-2011 mendatang,” ungkapnya. (mus/joni)
MENAG AKAN EVALUASI
Program Madrasah Internasional
“
RENCANANYA dalam waktu dekat kita akan mengevaluasi program MBI, sehingga apa yang kita harapkan dari madrasah yang rencananya memiliki ciri khas penggabungan antara ide pesantren dengan sekolah modern dengan sistem asrama, siswa diwajibkan tinggal di asrama untuk memperoleh kemampuan-kemampuan yang dipersyaratkan, seperti menguasai komunikasi nasional bahasa Indonesia, komunikasi internasional Islam bahasa Arab dan komunikasi global dalam bahasa Inggris benar-benar dapat tercapai,” ungkap Suryadarma Ali saat dikonfirmasi usai meresmikan penggunaan Gedung Bantuan IDP Tahap I Kampus UIN Suska Riau di Pekanbaru, Senin (18/10). Menurutnya, program MBI khususnya di Kota Dumai, Yogyakarta, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya bukan dihentikan tetapi lebih kepada evaluasi dan strategi dari program tersebut. Karena dari evaluasi sebelumnya strategi rencana MBI dinilai kurang tepat. “Kita akan melakukan evaluasi lagi dalam rangka meneruskan program, jika memungkinkan pembangunan MBI akan kita lakukan dengan proses yang bertahap,” ucapnya. Selain itu, kata Suryadarma, pemerintah daerah juga diharapkan dapat mengajukan madrasah unggulannya sehingga potensi institusi yang sudah ada
dapat dikembangkan menjadi MBI. Karena proses pembangunan MBI tidak secara instan, harus dimulai dengan tahap persiapan kelas internasional, kelas baru, fasilitas, hingga akhirnya layak untuk mendapatkan status sekolah internasional. Setiap provinsi sekurangkurangnya ada satu MAN bertaraf Internasional yang akan mendidik anak-anak dari kabupaten-kota madya di provinsi itu untuk menjadi insan-insan yang berwawasan keagamaan cukup bagus, mengimplementasikan
ajaran-ajaran Islam yang baik, bermoral tinggi dan intelektualitasnya juga bagus. Siswasiswa yang masuk madrasah internasional diutamakan bukan karena latar belakang ekonomi dan latar belakang sosialnya, tapi potensi yang bersifat intelektualnya. Sehingga kesempatan terbuka untuk semua kalangan. Sebelumnya, Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, pada Kunjungan Kerja (Kunker) Anggota Komite III DPD RI Masa Sidang I Tahun Sidang 2010 di Riau beberapa waktu lalu juga meminta agar DPD RI dapat menindaklanjuti wacana pembangunan Madrasah Internasional tersebut. Karena penandatanganan MoU dan pembangunannya telah dilaksanakan. “Apalagi pembangunan Madrasah tersebut sudah berjalan dengan anggaran yang habis sudah mencapai Rp9 Miliar,” ucapnya. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DINAMIS- Agar lebih tepat sasaran dan mampu mengoptimalkan institusi pendidikan yang sudah ada, Menteri Agama (Menag) RI, Drs H Suryadarma Ali MSi, akan segera mengevaluasi program Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) yang dikembangkan sejak tahun 2008 lalu. Dimana saat itu, Kota Dumai merupakan salah satu daerah yang direkomendasikan oleh presiden sebagai salah satu dari lima daerah yang menjadi fokus pendirian MBI, namun dibatalkan oleh Menag RI sebelumnya.
9
Sertijab Mutasi di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau
Kakanwil Lantik Tiga Kakankemenag Baru DINAMIS— DINAMIS—Senin (20/9) bertempat di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Ka Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM untuk pertama kalinya, secara langsung melantik tiga orang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten secara serentak. Selama ini, pelantikan dilakukan oleh Bupati/Walikota di Kabupaten dan Kota masingmasing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motifasi dan kinerja pejabat baru dalam mengemban tugas di daerah, selain itu kompleksnya permasalahan dan budaya di kabupaten/ kota.
T
IGA Kakankemang yang dilantik yaitu Drs H Jumari sebagai Kakankemenag Kabupaten Bengkalis, Agustiar SAg sebagai Kakankemang Kabupaten Rokan Hilir dan Drs H Ahmad Supardi MA sebagai Kakankemenag Kabupaten Rokan Hulu. Selain melantik pejabat ese-
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM memberikan sambuta pada pelantikan pejabat Eselon III dan IV.
lon III, Kakanwil juga melantik dan mengambil sumpah enam pejabat eselon IV dilingkungan Kanwil Kemenag Riau yang diberi amanah untuk mengisi mengisi jabatan baru, yakni Drs Elwizar Kasi Bina Lembaga Zakat dan Wakaf, Drs H Irhas Kasubbag Hukmas dan KUB, H Yulisman SAg Kasi Pengembangan Keluarga Sakinah, H Edi Tasman SAg Kasi Pengembangan Kemitraan Umat, H Joni Hendra
Kasi Bina Ibadah Sosial dan Drs Asril Kasi Siaran Tammadun. Pelantikan yang berlangsung pada pukul 09.30 WIB tersebut dihadiri oleh Ka Kanmenag Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau, pejabat, karyawan dan staf dilingkungan Kemenag Riau. Pelantikan tersebut dalam rangka promosi, mengisi kekosongan serta meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
PEJABAT ESELON IV YANG MENEMPATI JABATAN BARU • No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
NO
10
NAMA
GOL/RUANG
1
Drs. ELWIZAR
IV/a
2
Drs. H. IRHAS
III/d
3
H. YULISMAN, SAg
III/d
4
H. EDI TASMAN, SAg
III/d
5
H. JONI HENDRA, S.Sos
III/c
6
Drs. ASRIL
III/b
JABATAN LAMA
JABATAN BARU
Pegawai Seksi Kurikulum Bidang Mapenda Islam Kepala Seksi Bina Lembaga Zakat dan Wakaf Bidang Hazawa Kepala Seksi Pengembangan Kemitraan Umat Bidang Urais Kepala Seksi Siaran Tammaddun Bidang Penamas
Kepala Seksi Bina Lembaga Zakat Bidang Hazawa Kepala Subbag Hukmas dan KUB
Pegawai Seksi Kepenghuluan Bidang Urais Pegawai Subbag Hukmas dan KUB
Kepala Seksi Pengembangan Keluarga Sakinah Bidang Urais Kepala Seksi Pengembangan Kemitraan Umat Bidang Urais Kepala Seksi Bina Ibadah Sosial Bidang Urais Kepala Seksi Siaran Tammadun Bidang Penamas
dipertanggungjawabkan kepada pimpinan akan tetapi lebih dari itu adalah tangung jawab kepada Allah swt. “Untuk itu laksanakanlah tugas dengan baik dan benar, bina hubungan yang harmonis dengan semua unsur, serta rencanakan kegiatan secara matang dan terarah agar mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan,” harap Asyari. Salah satu dari tiga orang pejabat eselon III yang dilantik adalah Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA yang sebelumnya adalah Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Riau. Beliau dipercaya sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Rokan Hulu,
sedangkan Kasubbag Hukmas dan KUB digantikan oleh Drs H Irhas yang sebelum Kasi Zakat dan Wakaf bidang Hazawa Kanwil Kemenag Riau. Ahmad Supardi dalam acara perpisahan dengan staf Subbag Hukmas dan KUB menyampaikan ucapan terimakasih dan mohon doa kepada segenap pegawainya agar sukses ditempat tugas yang baru, kemudian ia juga menyampaikan pesan agar staf humas dapat terus bekerja secara baik sehingga penerbitan majalah DINAMIS, Website riaukemenag.go.id dan perpustakaan yang telah ada dapat diteruskan pengelolaannya. (mus/joni)
PEJABAT ESELON III YANG DILANTIK NO
NAMA
GOL/RUANG
1
Drs. H. JUMARI
III/d
2
H. AGUSTIAR, SAg
III/d
3
Drs. H. AHMAD SUPARDI, MA
III/d
JABATAN LAMA
JABATAN BARU
Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Kepala Seksi Bina Ibadah Sosial Bidang Urais Kanwil Kemenag Riau Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Riau
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hilir
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Agama (Kemenag) Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau. “Memilih pejabat Kakanmenag Kabupaten/Kota memang agak sulit, karena banyak aspirasi dan pertimbangan yang harus dilakukan. Hal ini menyangkut budaya dan keberagaman umat di kabupaten/kota tersebut, untuk itulah dilakukan pelantikan ditingkat provinsi ini dapat meningkatkan kepercayaan diri serta motivasi dalam melaksanakan tugas nantinya “ terang Asyari. Lebih lanjut ia menjelaskan, amanah yang diberikan kiranya dapat diemban dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Karena apa yang dilakukan tidak hanya
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu
11
Laporan Khusus
MTQ Tingkat Provinsi Riau XXIX Tahun 2010
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Jadikan MTQ Sebagai Media dalam Menebarkan Syiar Islam
12
DINAMIS- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Riau XXIX tahun 2010 di Stadion Sport Centre Kuantan Singingi, di Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Minggu (10/ 10) malam berlangsung meriah. Ribuan masyarakat mengikuti acara pembukaan syiar Islam tersebut di Stadion Sport Centre Kuansing yang dijadikan arena utama MTQ Riau 2010.
T
URUT hadir pada pembukaan ini Gubernur Riau HM Rusli Zainal sekaligus membuka MTQ Riau tersebut, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Ketua DPRD Riau H Djohar Firdaus, Bupati dan walikota se-Riau, kepala dinas dan badan se-Riau, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau H Asyari Nur, unsur Muspida Riau dan seProvinsi Riau, Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis, Ketua DPRD Kuansing Muslim dan
segenap unsur Muspida Kuansing, Wakil Bupati Kuansing H Mursini, Sekda Kuansing H Zulkifli, asisten, kepala dinas dan badan dilingkungan Pemkab Kuansing, Camat dan Upika se-Kuansing, tokoh agama tokoh adat, dan tokoh masyarakat Riau dan Kuansing. Acara pembukaan diawali
tari sembah cerano dan dilanjutkan dengan defile kafilah MTQ se-Riau yang diawali penampilan marching band Bahana Kuantan Singingi. Kafilah Pekanbaru didaulat tampil dibarisan pertama defile kafilah dan dilanjutkan dengan defile kafilah Dumai Pelalawan, Kampar, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Meranti, Bengkalis dan ditutup defile tuan rumah Kuansing. Pelaksanaan MTQ Provinsi Riau XXIX 2010 dibuka oleh Gubri HM Rusli Zainal yang ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama oleh Gubri, Ketua DPRD Riau Djohar Firdaus, Wagubri HR Mambang Mit dan Bupati Kuansing H Sukarmis dan Kakanwil Kemenag Riau. Gubri HM Rusli Zainal dalam sambutannya mengatakan, kegiatan MTQ tingkat Provinsi Riau ini dapat menjadi sumber kesadaran bagi peningkatan komitmen umat untuk membaca, memahami, dan menga-
harus perubahan sosial dan budaya masyarakat,” papar Sukarmis. Pada kesempatan itu Sukarmis juga mengungkapkan beberapa program pembangunan Kabupaten Kuansing. Dikatakan, saat ini Pemkab Kuansing berjuang dalam mendorong pembangunan agar Kuansing bisa sejajar dengan kabupaten kota lain di Riau seperti pembangunan sekolah dan pusat olahraga diantaranya adalah SMA Pintar dan Sport Centre Kuansing. “Dan Alhamdulillah sebagian telah kami wujudkan,” ujar Sukarmis. Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau Asyari Nur mengatakan, MTQ bukanlah sekedar kegiatan rutin tahunan untuk mempertunjukkan dan mempertandingkan seni baca Al-Quran dengan suara merdu dan lagu nan syahdu, bukan pula sematamata sebagai ajang kompetensi untuk meraih prestasi, melainkan
yang paling penting adalah hakikat untuk semakin mendekatkan diri kepada Kitab Suci Al-Quran dengan mempertebal keimanan dan keislaman. Dengan keberhasilan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau ini, Kakanwil berharap akan memberikan motivasi tersendiri bagi kita semua untuk dapat bersaing dan berjuang dalam rangka “Fastabiqul Khairat” mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan tahun 2011 nanti. Kakanwil memaparkan, prestasi yang telah diraih Riau pada MTQ Nasional XXIII di Bengkulu beberapa waktu lalu, cukup menggembirakan dan perlu dintingkatkan. Kita berhasil meraih enam besar di Bengkulu, yang sebelumnya ketika MTQ Nasional di Banten kita hanya urutan 13, begitu juga di tingkat internasional tahun 2009 utusan dari Riau, dua orang telah berhasil meriah juara pada MTQ internasional atas nama H Azhar Dharma yang meraih juara tiga pada golongan dewasa di Kuala Lumpur, dan Saudara Mansur yang berhasil meraih juara dua pada golongan tafsir Bahasa Arab MTQ Intenasional di Tunisa. Oleh karena itu MTQ XXIX Provinsi Riau ini harus menjadi batu loncatan agar peserta MTQ dapat berlomba dengan penuh semangat agar menghasilkan para pemenang yang akan mengukir prestasi membanggakan ditingkat nasional maupun internasional pada tahun-tahun berikutnya. (joni)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
malkan kandungan Al-Quran dan menjadikannya MTQ sebagai media dalam menebarkan syiar Islam ditengah-tengah masyarakat. Gubri juga mengatakan, dengan pelaksanaan MTQ ini semoga dapat memberi spirit dan kekuatan sebagai perwujudan visi Riau 2020 dalam rangka tingkatkan keimanan dan ketaqwaan menuju Riau gemilang dan cemerlang dibawah Ridha Allah SWT. Gubri sampaikan apresiasi atas pelaksanaan MTQ Riau di Kuansing yang sangat baik dan meriah. “Pelaksanaan MTQ di Kuansing tak kalah sebagaimana yang dilaksanakan ditingkat nasional,” ucap Rusli. Gubri berharap agar kabupaten kota mengandalkan qoriqoriah made in kabupaten kota dan Riau. “Tidak sibuk mencari qori-qoriah ke luar daerah menjelang MTQ,” katanya. Dia juga memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menghadapi MTQ nasional dan bisa memperbaiki peringkat Riau pada posisi VI pada MTQ nasional beberapa waktu lalu di Bengkulu. Sementara itu, dengan pelaksanaan MTQ XXIX 2010, Bupati Kuansing H Sukarmis mengharapkan bisa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT karena Alquran merupakan kalamullah yang diturunkan dan mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW. “Alquran kandung nilai yang berhubungan nilai keimanan syariah dan akhlak yang mengatur tata cara hidup manusia. Alquran kandung falasafah ilmu pengetahuan. Media syiar agama ditengah
13
Laporan Khusus
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Gubri: MTQ Riau XXIX tak Kalah Meriah dengan MTQ Nasional
14
DINAMIS- Musabaqah Tilawatil Qur‘an (MTQ) Tingkat Provinsi Riau XXIX Tahun 2010 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) secara resmi dibuka oleh Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, pada Minggu (10/10) malam yang difokuskan di Sport Center Kabupaten Kuansing. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Ketua DPRD Riau dan Kabupaten/ Kota, Bupati/ Walikota se Riau, Ka Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM dan Kakan Kemenag Kabupaten/ Kota, MUI, Ketua LPTQ Riau dan Kabupaten/ Kota, Pemuka agama, pemuka masyarakat dan ribuan undangan. Gubri dalam sambutannya mengatakan, MTQ Provinsi Riau XXIX di Kuansing tidak kalah meriah dengan MTQ tingkat Nasional. Kemeriahan tersebut bukan karena sekedar seremonial atau sekedar ajang untuk meraih prestasi, tapi karena MTQ merupakan bagian dari upaya membumikan Alquran dan memberikan dampak yang positif bagi pembinaan masyarakat melayu sesuai dengan Visi Riau 2010. “Masyarakat Riau adalah masyarakat melayu yang agamis yang hidup dari nilai-nilai pemahaman al- qur`an. Dan kita sudah sepakat bahwa pembangunan yang kita laksanakan mengacu kepada visi 2020 yaitu Terwujudnya Provinsi Riau Sebagai Pusat Perekonomian Dan Kebudayaan Melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis. Perlu diketahui, helat MTQ ini hanya satu dari sekian banyak kegiatan agama yang qurani,`` ungkapnya. Ia mengharapkan, rangkaian kegiatan MTQ Riau hendaknya dapat menjadi sumber kesadaran bagi peningkatan komitmen umat untuk membaca, memahami, dan menga-
malkan kandungan al- qur‘an serta menjadikannya sebagai pedoman kehidupan. “Untuk itu, marilah bersama-sama kita sukseskan penyelenggaraan MTQ Riau XXIX pada 2010 sehingga semakin banyak melahirkan qori dan qoriah, hafizh dan hafizhah, musafirrin dan musafirrah, khat dan khattatah, fahmil qur`an dan syahril qur`an serta M2KQ dengan presetasi gemilang. Yang pada akhirnya menjadi duta bagi Provinsi Riau pada MTQ tingkat nasional. Sebelumnya, Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM juga menegaskan, bahwa MTQ adalah event dan momentum mendekatkan diri kepada kita suci al- qur‘an, yang merupakan dan harus dijadikan pedoman didalam hidup
dan kehidupan. “MTQ bukan hanya kegiatan rutin tahunan untuk mempertunjukkan dan mempertandingkan seni baca al-qur`an dengan suara merdu dan lagu nan syahdu, bukan pula semata-mata sebagai ajang kompetisi untuk meraih dan mengukir prestasi. Tapi yang terpenting adalah semakin mendekatkan umat kepada kita suci al qur`an melalui gerak dan suara lisan yang diiringi kesalehan demi mempertebal keimanan dan keislaman,” tegasnya. Ia berharap, MTQ tahun ini dapat berjalan lancar dari awal hingga akhir, dengan menyeleksi dan melahirkan yang terbaik dari semua cabang perlombaan yang akan membawa dan mengankat marwah daerah pada event Nasional berikutnya. (mus)
Kabupaten Kampar Juara Umum MTQ XXIX
KEPUTUSAN DEWAN HAKIM MTQ XXIX TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2010 DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 02/MTQ-XXIX/R/X/2010 TENTANG PENETAPAN JUARA UMUM PADA MTQ XXIX TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2010 DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NO
KAFILAH KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KAMPAR PEKANBARU ROKAN HILIR KUANTAN SINGINGI SIAK INDRAGIRI HULU BENGKALIS INDRAGIRI HILIR PELALAWAN ROKAN HULU DUMAI MERANTI
Penetapan Juara Juara Umum I Juara Umum II Juara Umum III
TERBAIK I 8 7 5 4 5 3 3 2 1 0 0 0
JUMLAH KEJUARAAN TERBAIK II TERBAIK III 7 7 8 8 10 4 3 3 1 2 2 2 1 3 2 4 1 2 2 3 1 0 0 0
JUMLAH POINT 68 67 59 32 30 23 21 20 10 9 3 0
Umum Pawai Ta‘ruf : : Kota Pekanbaru dengan Nilai 978 : Kab. Bengkalis dengan Nilai 968 : Kab. Kampar dengan Nilai 957
Juara Bazar Bazar/ Juara Umum I : Juara Umum II : Juara Umum III : Juara Harapan I : Juara Harapan II : Juara Harapan III :
Stand Pameran: Kota Pekanbaru dengan Nilai 765 Kab. Kampar dengan Nilai 720 Kab. Bengaklis dengan Nilai 705 Kab. Rokan Hilir dengan Nilai 690 Kab. Indragiri Hilir dengan Nilai 675 Kab. Pelalawan dengan Nilai 660
luan Meranti sebanyak 29 orang. “Cabang perlomaan yang dilaksanakan meliputi, tilawah mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa, tartil dan cacat netra, qira`at, tahfiz satu hingga
30 juz, tafsir bahasa arab, bahasa indonesia dan bahasa inggris, kaligrafi naskah, hiasan mushaf dan dekorasi, M2KQ, fahmil qur`an dan syarhil qur`an,” ungkapnya. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DINAMISKabupaten Kampar keluar sebagai juara umum pada Musabaqah Tilawatil Qur‘an (MTQ) tingkat Provinsi Riau XXIX tahun 2010 yang berlangsung di Kabupaten Kuansing pada 10- 17 Oktober 2010. Jumlah poin yang berhasil dikumpulkan oleh kafilah Kampar sebanyak 68 poin, beda tipis dengan perolehan kafilah Kota Pekanbaru dengan perolehan jumlah poin 67 dengan peringkat Juara Umum II MTQ Riau tahunn 2010. Disusul Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Kuansing. Keputusan tersebut sesuai dengan lampiran keputusan Dewan Hakim MTQ XXIX tingkat Provinsi Riau tahun 2010 di Kabupaten Kuansing Nomor: 02/ MTQ-XXIX/R/2010 tentang Penetapan Juara Umum pada MTQ XXIX Tingkat Provinsi Riau tahun 2010 di Kabupaten Kuansing yang dibacakan oleh Ketua Dewan Hakim MTQ, Emrizal Pakis, pada acara penutupan, Minggu (17/10) malam di Astaka Utama Stadion Sport Center Kuansing Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan. “Penilaian ini merupakan penilaian yang objektif dan seadil-adilnya, dimana para majelis hakim menetapkan pemenang berdasarkan prestasi dan hasil dari apa yang ditampilkan oleh peserta,” tegas Emrizal. Ditambahkan Sekretaris Dewan Hakim MTQ Provinsi Riau XXIX tahun 2010 di Kuansing, HM Saman SSos MSi, MTQ tahun ini diikuti oleh 12 kabupaten dan kota. Rincian peserta masing-masing berkisar 35 - 42 orang peserta. Kabupaten Kampar mengirim peserta sebanyak 42 orang, Indragiri Hilir (Inhil) 42 orang, Indragiri Hulu 36 orang, Kuansing 37 orang, Pelalawan 30 orang, Rokan Hilir (Rohil) 42 orang, Rokan Hulu (Rohul) 37 peserta, Siak 35 orang, Bengkalis 37 orang, Dumai 23 orang dan Kabupaten Kepu-
15
Laporan Khusus
Pelaksanaan MTQ XXIX Berjalan Sukses
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DINAMISPenyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur‘an (MTQ) Provinsi Riau XXIX yang dilaksanakan pada 10-17 Oktober 2010 di Kabupaten Kuansing dinilai berjalan sukses dibandingkan penyelenggaraan MTQ sebelumnya. Tingkat kesuksesan tersebut terlihat dari berjalannya koordinasi antara panitia daerah dan provinsi, transportasi yang lancar, konsumsi yang memuaskan, serta sarana dan prasarana lainnya yang mendukung. Untuk itu, tuan rumah penyelenggaraan MTQ Riau di Kuansing patut menjadi contoh pada pelaksanaan mendatang, bahkan harus lebih baik lagi. Demikian diungkapkan Ketua LPTQ Riau, Dr H Suryan A Jamrah, dalam sambutannya pada acara penutupan MTQ Riau XXIX tahun 2010 di Kabupaten Kuansing, Minggu (17/10). Hadir dalam acara penutupan tersebut Sekdaprov Riau, Wan Syamsir Yus, Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Kuansing H Mursini, Sekda Kuansing H Zulkifli, Bupati dan walikota se-Riau, pimpinan dan anggota DPRD kabupaten/ kota se-Riau, unsur Muspida Kabupaten/kota se- Riau, Sekdakab, Pengurus LPTQ se Riau, MUI, dewan hakim dan majelis hakim MTQ, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta kafilah kabupaten/ kota. “Tuan rumah MTQ 2010 Kuansing layak dicontoh oleh kabupaten kota lain di Riau yang akan menjadi pelaksana MTQ berikutnya. Bukan maksud berba-
16
sa basi memuji dan mengambil hati tapi ini adalah bukti bahwa Kuansing merupakan panitia pelaksana MTQ yang paling baik beberapa tahun belakangan ini. mulai dari sistem akomodasi, konsumsi, dan pengaturan sarana prasana cabang lomba dan lain sebagainya,” ungkapnya. Selain kesuksesan MTQ XXIX Riau tahun 2010 di Kuansing, Suryan juga menyoroti masih adanya permasalahan yang dilakukan oleh Kabupaten dan Kota dengan mengadopsi Kafilah dari luar daerah Provinsi Riau, seperti Jambi, Jawa, Medan dan beberapa daerah lainnya. Untuk itu, MTQ masa mendatang, daerah harus lebih mengedepankan dan memberdayakan kafilah daerah. Gubri dalam amanatnya yang disampaikan Wan Syamsir Yus menga-
takan, apapun hasil dari pelaksanaan MTQ Riau ini hendaknya diterima dengan bijaksana. Jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan hendaknya diperbaiki pada penyelenggaraan MTQ selanjutnya. Begitu juga dengan yang diharapkan oleh tuan rumah yang disampaikan oleh Bupati Kuansing, Sukarmis, dalam penyelenggaraan MTQ hendaknya diambil hikmah dan nilai tambah yang akan mampu memberikan penghayatan dan pengamalan nilai Al- qu‘ran dalam membentuk manusia beriman dan bertaqwa. “Terhadap pemenang saya ucapkan selamat, dan bagi yang belum bisa dapat mengukir prestasi hendaknya tetap bersemangat dengan terus belajar sehingga pada masa mendatang bisa tampil lebih baik lagi,” harapnya. (mus)
Inhu Dicanangkan Tuan Rumah MTQ Riau ke-40 tahun 2011 DINAMIS- Setelah Musabaqah Tilawatil Qur‘an (MTQ) Provinsi Riau ke- 39 tahun 2010 di Kabupaten Kuansing, tahun 2011 mendatang dicanangkan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Rengat diwacanakan secabagai tuan rumah MTQ tingkat provinsi Riau ke- 40 tahun 2011 mendatang. Ketetapan tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus, seperti kesiapan daerah dan lain sebagainya. Kepala Bidang Penamas Kanwil Kemenag Riau, H Saman S Sos, MSi, Selasa (19/10) mengatakan, selain kesiapan daerah pertimbangan lain penunjukkan Inhu sebagai tuan rumah MTQ 2011 mendatang, karena memang Inhu sudah cukup lama tidak menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Riau. Terakhir, Inhu sebagai tuan rumah MTQ tingkat
provinsi Riau pada tahun 1997 atau 13 tahun silam. “Sebenarnya ada beberapa daerah yang kita rekomendasikan untuk menjadi tuan rumah MTQ Provinsi Riau tahun 2011 mendatang, namun dari hasil pembahasan bersama yang paling memungkinkan untuk menjadi tuan rumah MTQ tahun depan adalah Inhu. Rokan Hulu (Rohul) salah satu yang kita rekomendasikan menjadi tuan rumah tahun 2011 akan disibukkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) jadi memungkinkan baru bisa pada tahun 2012 mendatang. Sedangkan Kampar, dari apa yang kita dapatkan belum siap untuk melaksanakan MTQ tingkat Provinsi pada tahun 2011 mendatang,” ungkap Saman yang ditemui di kantornya.
Ia manambahkan, untuk pelaksanaan MTQ tahun 2011 mendatang hendaknya dapat merujuk pada pelaksanaan mTQ Riau ke 39 di Kabupaten Kuansing yang dinilai cukup sukses, mulai dari transportasi, konsumsi mapun sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan MTQ. Termasuk sistem perhakiman yang berjalan cukup objektif, sehingga produk-produk yang dilahirkan dari MTQ benar-benar bisa mewakili Riau pada MTQ tingkat Nasional. “MTQ di Kuansing cukup sukses, untuk itu kita berharap MTQ untuk tahun-tahun berikutnya dapat merujuk pada MTQ Kuansing atau bahkan harus lebih baik lagi, Karena dari MTQ tingkat Provinsi lah kita akan mampu berprestasi lebih baik di tingkat nasional,” ungkapnya. (mus)
Prestasi
MAN 2 Pekanbaru Raih Segudang Prestasi DINAMIS- Seusai Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 yang lalu sudah banyak siswa-siswi MAN 2 Model Pekanbaru kembali menorehkan prestasi, baik tingkat daerah ( provinsi-red ) maupun pada tingkat Nasional, sebagai Madrasah yang sudah tergabung dalam Forum Sekolah Bertaraf Internasional (FRSBI-red), MAN 2 Model Pekanbaru sudah banyak mengukir prestasi untuk mengharumkan nama madrasah di Provinsi Riau. Pada saat ini MAN 2 Model Pekanbaru sudah menjadi madrasah unggul yang menjadi perhitungan bagi sekolah-sekolah unggul yang ada di Provinsi Riau, berbagai prestasi sudah di raih, di bidang oleh raga siswa MAN 2 juga pernah berprestasi di tingkat nasional seperti Liga Basket DBL ke Jakarta, Tae Kwon Do tingkat Nasional, Bola Voly dan Olah raga lainnya. Di bidang Akademik pada Tahun Pelajaran yang lalu para siswa-siswi MAN 2 Model juga berhasil juara umum pada lomba MAFIKIBB tingkat Provinsi Riau yang di taja oleh Bidang Mapenda Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau yang diikuti oleh MA seluruh Kab/Kota se-Riau, kemudian juara III Olimpiade Fisika se-Riau yang di taja oleh Universitas Riau yang bersaing ketat dengan SMUN 1, SMUN 8 dan SMUN Plus Riau, pada saat itu juga siswa MAN 2 Model juga meraih juara I pada Olimpiade Kimia se-Riau yang juga di taja oleh Universitas Riau yang juga bersaing dengan SMU-SMU Unggul tersebut namun kali ini siswa MAN 2 berhasil sebagai juara I. Menanggapi hal ini, Kepala MAN 2 Model Pekanbaru Drs. Muliardi M.Pd kepada DINAMIS di ruang kerjanya menyampaikan apresiasi terhadap prestasi siswa-siswi tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur pimpinan dan staf majlis guru yang telah berusaha keras memacu percepatan pengembangan madrasah ini, hal ini tidak akan berhasil jika kita tidak di dukung oleh system dan perangkat yang telah di rancang,” kata Muliardi. Saat ini system yang ada di MAN2 sudah cukup mapan, kurikulum, system pembelajaran, system administrasi dan perangkat penunjang lainnya. Siswa dan orang tua siswa sebagai konsumen di MAN 2 ini diberikan pelayanan sebagi mana mestinya,namun tentunya masih ada kekurangan,dan tentunya kedepan akan lebih ditingkatkan. Dalam proses pelayanan MAN 2 sudah berusaha menerapkan sesuai dengan standart ISO 9001 yang tidak lama lagi sertifikatnya tersebut akan peroleh. Dalam setiap pelayanan ada Standar Operasional Prosedur (SOP-red) yang harus diterapkan dan selalu di control oleh Manajemen Mutu, begitu juga dalam proses
pembelajaran yang harus bisa melayani seluruh kebutuhan dan potensi siswa sehingga prestasi apapun bisa di raih oleh siswa. “Hal ini kita lakukan sesuai dengan keinginan kita bersama untuk memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan madrasah selaras dengan keinginan Kakanwil Kemenag Riau dalam rangka menciptakan madrasah unggul dan berkualitas di Provinsi Riau ini,” jelas Muliardi. Adapun prestasi yang sudah di peroleh dan sedang dalam proses lomba semenjak tahun ajaran baru 2010/2011 sampai sekarang yakni : 1. Perkemahan Besar Penegak dan Pendega Kwartir senapelan yang diikuti oleh 19 Gudep se-Kota Pekanbaru pada Bulan Juli 2010 dan Kontingen MAN 2 Model Pekanbaru berhasil meraih juara umum. 2. Pengibaran Bendera 17 Agustus 2010 Tingkat Kota Pekanbaru, 5 orang siswa/I MAN 2 Model atas nama Menisya H, Shafiyah, Khairina Fitriani Lubis, Andri dan Arya Mahardika tergabung dalam pasukan inti Pengibaran Bendera Pusaka (PASKIBRAKA-red) di Kantor Wali Kota Pekanbaru pada tanggal 17 Agustus 2010 lalu dan saat ini sedang Mengikuti Karyawisata Anggota Paskibraka Kota Pekanbaru Tahun 2010 Ke Kota Jakarta dan Bandung yang di selenggarakan oleh Pemko Pekanbaru sebagai hadiah atas keberhasilan mereka dalam upacara HUT kemerdekaan tersebut. 3. Akhir September lalu Tim Bola Voly Putra Meraih Juara I setelah mengalahkan SMA Taruna Mandiri dan Tim Puteri MAN 2 Model Pekanbaru Meraih Juara IV dalam perhelatan HAORNAS Tingkat SLTA sePropinsi Riau yang di Taja oleh DISPORA Provinsi Riau di Pekanbaru. 4. 2 orang siswa MAN 2 Model Pekanbaru an.Laila Sabti Andini dan Juanda Ramadhan yang masuk Finalis Kontes
Dai Muda Riau se-Provinsi Riau Kategori SLTA/MA yang di adakan oleh Harian Umum Riau Mandiri. Adapun yang memperoleh Juara I akan mendapatkan hadiah UMROH ke Tanah Suci Mekkah. 5. Oktober 2010 adalah Pemanggilan Peserta OPSI 2010 kepada siswa MAN 2 Model Pekanbaru An.Ekrar Winata oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Nasional di Jakarta yang berhasil masuk finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia di Bidang EKOLOGI dengan menampilkan karya dengan judul “Pengelolaan Limbah Nanas Menjadi Bio Ethanol” yang akan di adakan pada hari Senen s.d Sabtu tanggal 4 s.d 9 Oktober 2010 yang bertempat di Wisma Departemen Sosial Jalan Margaguna No.1 Jakarta Selatan. Menurut informasi Waka Bidang Humas MAN 2 Model Pekanbaru Drs. Sumono kepada DINAMIS di ruangannya manyampaikan, saat ini lulusan MAN 2 Model Pekanbaru sudah banyak yang masuk ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia Jakarta, UPI Bandung, UNJ Jakarta, UNPAD Bandung, UNAND Sumbar, UNRI dan universitas lainnya di Indonesia. “Melihat perkembangan ini kami sudah sangat bangga bahwa MAN 2 sudah bisa mengangkat kualitas pendidikan madrasah di Provinsi Riau, dan saat ini MAN 2 dalam proses mendapatkan sertifikat ISO 9001 yang menerapkan Standart Operasional Prosedur dalam pelayanannya, mudah-mudahan kedepan kami lebih bisa berbuat yang terbaik untuk lembaga ini sehingga madrasah betulbetul bisa menampakkan kualitas pendidikannya yang bisa menyaingi sekolahsekolah vavorit yang di miliki oleh Kementerian Pendidikan Nasional,” tutup Sumono. (zakir)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Muliardi: Keberhasilan MAN 2 Karena System Dan Perangkat Yang Telah di Rancang
17
Artikel
Peranan Agama dalam Melaksanakan Tugas Islam yang sudah kita yakini kebenarannya mempunyai ajaran keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat, kehidupan yang serba seimbang itulah yang menyebabkan Islam menjadi agama besar pengaruhnya terhadap umat manusia. Kepentingan dunia menyangkut kehidupan beragama, oleh karena itu kita selalu berdoa meminta kepada Allah SWT kehidupan yang baik didunia dan diakhirat yang untuk mencapai tersebut harus di ikuti dengan tindakan yang benar serta niat yang benar.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
K
18
EHIDUPAN yang baik tentulah harus didukung dengan sikap hidup yang tepat, mulai dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, kesungguhan dan kesabaran. Banyaknya kegagalan kehidupan ekonomi umat adalah karena kurangnya unsur-unsur yang mendukung. Adapun unsur yang mendukung itu adalah berdasarkan firman Allah didalam AL-Quran surat AlAshr ayat 1 -3 yang artinya 1) demi masa 2) sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian 3) Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa apabila orang tidak percaya kepada Allah SWT, kepada diri sendiri dan juga kepada orang lain, kemudian bekerja tidak tepat guna, karena tidak ada kemampuan serta tidak mau menerima saran dan nasehat dari orang lain tentu ia akan rugi kehidupannya.
Oleh : Drs. H. Zailani Al-buraji Kemudian segala hal yang telah atau akan kita perbuat dalam mengisi hidup ini setiap saat harus diteliti dan direnungkan, kemudian dijadikan dasar merencanakan kehidupan masa depan yang lebih baik. Kesalahan, kekeliruan apalagi kegagalan tidak boleh terulang kembali agar kehidupan ekonomi lebih meningkat. Sebab kehancuran dan kegagalan ekonomi umat akan sangat mempengaruhi kehidupan ketaqwaan dan keimanan kita. Segi kehidupan akhirat (hari esok) yang pasti terjadi apakah kita tidak memperhatikannya? Yakni dengan cara yang halal. Bertugas dan bekerja dalam melayani masyarakat. Cara yang halal akan membawa berkah. Allah telah mewajibkan umat muslimin itu mengerjakan sholat tentunya memerlukan pakaian yang bersih dan baik, wajib berzakat tentu adanya harta. Wajib haji berarti perlu biaya, wajib berpuasa berarti perlu persediaan makanan yang cukup karena tidak bekerja berat pada bulan itu. Para ahli ushul fikih merumuskan qaidah yang diartikan : Bahwa sesuatu pekerjaan yang wajib tidak akan sempurna kecuali memenuhi kewajiban yang lain, maka memenuhi kewajiban yang lain itu pun menjadi wajib hukumnya. Misalnya sholat itu tidak sempurna, kecuali apabila telah berwuduk, maka berwuduk itu hukumnya wajib membasuh tangan sampai dua
siku. Kalau tidak sampai kedua siku maka wuduknya tidak sah dan sholatnya batal. Demikian pula peningkatan ekonomi umat sangat diperlukan, baik secara pribadi, keluarga, maupun umat pada umunya. Kita wajib bersungguhsungguh untuk mencari peluang, menggunakan kesempatan dan menggunakan dana yang ada untuk peningkatan ekonomi umat. Tentu kita sebagai petugas, karyawan, bekerja dengan benar, jujur serta disiplin. Pemahaman ajaran agama tentang kehidupan sangat luas, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa urusan dunia diserahkan kepada kita. Dalam hadist dikatakan “Kamu lebih mengerti tentang urusan dirimu.” Kita wajib mengarahkan dana dan daya untuk mengejar ketinggalan dalam bidang ekonomi, tidak boleh bermalasmalasan, apalagi hanya meminta minta dan menunggu
Para ahli ushul fikih merumuskan qaidah yang diartikan : Bahwa sesuatu pekerjaan yang wajib tidak akan sempurna kecuali memenuhi kewajiban yang lain, maka memenuhi kewajiban yang lain itu pun menjadi wajib hukumnya. Misalnya sholat itu tidak sempurna, kecuali apabila telah berwuduk, maka berwuduk itu hukumnya wajib membasuh tangan sampai dua siku. Kalau tidak sampai kedua siku maka wuduknya tidak sah dan sholatnya batal. Demikian pula peningkatan ekonomi umat sangat diperlukan, baik secara pribadi, keluarga, maupun umat pada umunya.
”
komitmennya yang tinggi pada kejujuran, termasuk para pegawai atau karyawannya. Kebiasaan yang baik ialah berlaku jujur terhadap umat dan termasuk pada diri sendiri. Seseorang yang tidak jujur aklan merugikan dirinya sendiri dan masyarakat. Tidak jujur merupakan penyakit rohani dan akhirnya menjadi penyakit jasmani seperti darah tinggi, darah rendah, penyakit maag, lifer, jantungan, dll. Penyakit jasmani diobati dengan obat-obatan, penyakit rohani diobati dengan ketenangan batin, rela, jujur, ikhlas tawakkal dan beriman yang mantap kepada Allah SWt. Ketahuilah dengan mengingat (beriman kepada Allah) hatinya dan jiwanya tenteram. Menghindari sifat tercela seperti jujur, korupsi, pencurian, adalah agar kita jangan didatangi penyakit baik jasmani dan rohani.
Untuk membina keserasian hubungan manusia dengan penciptanya, Islam menyakinkan kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada dibumi ini adalah milik dan ciptaan Allah SWT. Dengan menyadari hal ini, maka manusia akan bersedia dengan penuh keikhlasan melaksanakan tugas yang diperintahkan Allah SWT kepadanya dengan penuh ikhlas, dan dengan penuh ikhlas pula menjauhi larangannya. Memang jika dipandang sepintas lalu, semua perintah Allah SWT tersebut merupakan beban yang berat dan semua larangannya merupakan penghalang bagi manusia untuk menikmati kelezatan dunia secara bebas. Anggapan tersebut dimungkinkan oleh keterbatasan pengetahuan manusia, sehingga mereka tidak tahu bahwa perintah yang mereka anggap beban dan larangan yang mereka anggap penghalang itu, sebenarnya adalah cermin rahmat Allah pada manusia. Allah berfirman dalam surat Al-Baqrah ayat 216 yang artinya : Boleh jadi kamu benci sesuatu padahal ia amat baik, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padah ia amat buruk bagimu. Kehidupan dunia ini tak selamanya sejalan dengan apa yang diinginkan, suatu ketika manusia menderita, dan ketika yang lain mendapat kegembiraan dan kesenangan. Kejadian demikian menunjukkan manusia memerlukan perlindungan, memerlukan tempat memohon dan memerlukan tempat berterima kasih. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah bagi Allah seru sekalian alam. Kepadamu kami menyembah dan kepadamu kami minta tolong.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
pemberian orang. Pemahaman terhadap ajaran Islam perlu dikembangkan terus, memacu kepada peningkatan, kesejahteraan lahir dan bathin. Disaat kita memahami ajaran agama dan kita akan jaya. Tetapi sebaiknya apabila salah salah pemahaman tentang agama tentunya kita akan mundur dan akan hancur bersama zaman. Allah berfirman dalam surat At-Thalaq ayat 4 yang artinya : Barang siapa yang taqwa kepada Allah SWT maka Allah akan menjadikan baginya urusannya menjadi mudah. Kemudian Allah berkata didalam surat An-Nahl ayat 97 yang artinya : Barang siapa yang melaksanakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam beriman, maka sesungguhnya kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Kondisi alam dewasa ini yang diwarnai oleh perubahan sosial, kitapun melihat adanya ketimpangan sosial. Kesenjangan adanya seperti itu tentu saja tidak boleh dibiarkan berlarut larut yang akan semakin menjadi jurang sosial yang dalam. Dengan adanya gerakan kesetiakawanan sosial, baik yang dimotori oleh pemerintah maupun yang dimotori oleh swasta. Hal itu menandakan bahwa memang ada perhatian dari pihak-pihak yang manaruh iba terhadap kehidupan kaum fakir miskin. Inti masalahnya sebenarnya pada pemerataan hasil pembangunan, akan tetapi manakah yang paling jitu untuk menanggulangi kesenjangan sosial itu? Konsepsi itu banyak dan diantara lain adalah dalam wujud koperasi, yang tidak dapat dipisahkan dari Koperasi Usaha Tani sekarang, sebagai suatu tanggul dalam sistem ekonomi. Tinggal lagi kepada pengelolaannya yang selalu diharapkan
*** Guru MTs Darul Hikmah Pekanbaru
19
Gubri menekan tombol sirine tanda dimulainya MTQ XXIX tingkat Provinsi Riau di Kuansing.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
MTQ Tingkat Provinsi Riau XXIX di Kabupaten Kuantan Singingi
20
Ketua DPRD Riau, Bupati Kuansing, Gubernur Riau dan Kakanwil Kemenag Riau.
Kakanwil Kemenag Riau Asyari Nur berbincang dengan Gubri Rusli Zainal.
Wagubri HR Mambang Mit melantik Dewan Hakim.
Kakanwil Kemenag Riau, Wagubri, Bupati Kuansing, dan Ketua LPTQ Riau pada malam ramah tamah.
Bupati Kuansing Sukarmis menyerahkan piala Gubernur kepada juara Umum Kabupaten Kampar.
Ketua LPTQ Riau Suryan A Jamrah memberikan piala kepada pemenang lomba cabang tilawah dewasa putri.
Ketua Dewan Hakim MTQ XXIX Emrizal Pakis menyerahkan piala cabang tilawah anak-anak.
Kakanwil Kemenag Riau memberikan selamat kepada pemenang cabang tilawah remaja putra.
Bupati Kuansing Sukarmis menyerahkan piala kepada pemenang lomba.
KUNJUNGAN KERJA KAKANWIL Kemenag Riau di Inhu dan Inhil
Kakanwil Kemenag Riau dan Kakankemenag Inhil disambut meriah para siswa-siswi Sungai Guntung.
Kakanwil disambut tokoh agama dan tokoh pemuda Sungai Guntung.
Kakanwil Meninjau Pembangunan Masjid Al- Falah Sungai Guntung Kec. Kateman Kab. Inhil.
Kakanwil Serahkan Bantuan Blok Grant Rp 130 juta Per Madrasah di Sungai Guntung, Inhil.
Kakanwil Kemenag Riau bersama Wakil Bupati Inhu Harman Harmaini, dan Kakankemanag Inhu Abdul Kadir.
Kakanwil menyerahkan bantuan kepada Grub Rebana Kab. Inhu.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Kakanwil Kemenag Riau memberikan sambutan halal bi halal di Kab. Inhu.
Penyambutan Kakanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM dan Kakankemenag Inhil Drs HM Aziz MM.
21
Artikel
Surat Rujukan Dokter Lantunan ayat suci Alquran yang dibaca oleh Qori dan Qori’ah terbaik negeri ini telah membuat kagum umat lain terhadap Alquran. Betapa tidak Alquran yang tiada mempunyai tangga nada mampu memberikan irama yang menggugah hati pendengarnya. Suaranya menggema diangkasa menembus setiap rongga yang mengandung udara sampai kerongga dada yang hampa atau penuh hidayah. Oleh : Yusmondra SAg
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
D
22
r. Maurice Bucaille salah seorang ahli bedah dari Perancis menyebutkan, “Alquran itu wahyu yang murni, asli, sejarahnya sangat jelas, dalam Alquran tidak ada satu ayatpun yang bisa dikritik oleh manusia meskipun dari segi ilmu pengetahuan modern, dan dalam Alquran agama itu merupakan rujukan saudara kembar ilmu pengetahuan. Bahkan Dr. Rasyid Khalifah salah seorang sarjana biokimia Mesir sengaja menguji “rahasia” Alquran melalui komputer, diantaranya hasil laboratorium komputernya melahirkan kekaguman kepada Alquran. Disebabkan Bismillahirrahmanirrahim jumlah hurufnya 19 huruf hijaiyah. Jumlah surat dalam Alquran ada 114, jika dibagi dengan 19 hasilnya 6, demikian juga jumlah basmalah dalam Alquran ada 114, jika dibagi dengan 19 hasilnya 6. Kata rahim juga ada 114 jika dibagi 19 menghasilkan 6. Alquran sebagai kurikulum kehidupan manusia telah memberikan isyarat bahwa segala sesuatu dialam ini diciptakan berpasangpasangan. “Wahai manusia
sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan jenis perempuan, dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsabangsa supaya kamu saling mengenal.” (QS. 49 : 13). Alam tumbuhanpun untuk berkembang melakukan perkawinan dengan unsur yang berbeda dari jenisnya. “Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan.” (QS. Al Hijr : 22). Ketentuan ini juga berlaku bagi benda-benda hidup lainnya dan juga benda mati. Coba perhatikan listrik, dia terdiri dari atas dua kutub positif dan negatif, demikian juga magnet, dia tidak akan dapat berfungsi dan bereaksi tanpa adanya perpaduan dua kutub yang menjadi pasangannya. Demikian juga dunia atom tidak akan berarti apa-apa tanpa ada pasangannya. “Begitulah perbuatan Allah yang membuat kokoh tiap sesuatu.” (QS. 27 : 88) Tubuh manusia seluruhnya terdiri atas susunan yang berpasangan seperti anggota badan ada bagian kiri dan kanan yang satu dengan lainnya saling behubungan. Otak terdiri dari dua bagian
yaitu otak kanan dan otak kiri, masing-masing pusat saraf pada otak menguasai separoh tubuh manusia yang saling berkontraksi, pusat saraf kanan menguasai tubuh bagian kanan, pusat saraf kiri menguasai bagian tubuh kiri. Ketidakberesan salah satu pusat saraf akan berakibat kelumpuhan komponen tubuh lainnya. Seperti kelumpuhan pada lengan kiri, kaki kiri, mata kiri, saraf muka bagian kiri. Seluruh organ tubuh manusia juga berpasangan seperti ginjal, susunan angka, ovarium, urat-urat, persendian, pembuluh limpa, pusat peredaran darah dan panca indera, jantungpun terdiri atas dua bagian yaitu bilik kiri dan bilik kanan. Dalam ilmu sosiologi lakilaki melengkapi perempuan dalam kehidupan yang bahagia dan wanita merupakan penyempurna bagi pria dalkam kehidupan berumah tangga. Keberhasilan hidup, ketenangan jiwa dan ketentraman batin tidak akan terwujud tanpa bersatunya laki-laki dan perempuan. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya adalah dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram bersamanya. Dan dijadikannya antara kamu rasa kasih dan sayang.” (QS. 30 : 21). Manusia tidak akan lahir dari rahim Ibu kecuali dengan bertemunya pria dan wanita yaitu bersatunya sperma dan ovum. Pada saat sel telur sudah dibuahi, mulailah fase pembelahan zygote. Sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dengan cepat membentuk beberap zygote yang baru. Akal manusia merasa heran dan kagum melihat zygote
dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (QS. 39 : 6) Selanjutnya terbentuk pula organ tubuh manusia satu demi satu dalam bentuk yang tidak bisa digambarkan oleh akal manusia, sehingga lahirlah seorang bayi yang sempurna setelah lewat sembilan bulan. Darah Ibu mempengaruhi pertumbuhannya, karena itu ia akan mengalami kelainan tulang atau ganguan gigi jika tidak menerima susu yang cukup selama mengandung dan menyusu. Jika seseorang ayah mendidik anaknya dengan cucuran keringat, maka ibu telah membentuknya sebagai manusia sempurna sejak masih dalam kandungan dengan menghadapi bahaya dengan mengorbankan hidupnya ketika mengandung dan melahirkan, robeknya vagina, pembengkakan muka dan leher, turunnya tekanan darah, pendarahan dan persendian tidak normal serta berkurangnya keindahan tubuh sebagai wanita. Ilmu kedokteran modern menganjurkan agar Ibu menyusui sendiri anaknya dan menjauhkan diri menyusui anak dengan susu buatan,
sebab berdasarkan hasil riset menyebutkan bahwa susu ibu mengandung anti bodi yang dibutuhkan bayi melindunginya dari penyakit. Islam memerintahkan para Ibu untuk menysusi anaknya selama dua tahun untuk menambah daya tahan dan kekuaan serta memperkuat jalinan kasih sayang antara Ibu dan anaknya sekaligus memenuhi kebutuhan rohani anak terhadap belai kasih Ibu. “Para Ibu hendaknya menyusui anakn-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS. 2 :33) Masih banyak surat rujukan dokter yang lainnya dalam Alquran jika terus dikaji dan diteliti dengan seksama. Bukanlah ayat-ayat Nya telah berulang kali mengatakan Alquran merupakan “Hudan Linmas”, petunjuk bagi manusia sepanjang masa disegala bidang kehidupan. *** Penyuluh Agama Islam Provinsi Riau
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
yang kecil ini dibawah lensa mikroskop, ia mengalami pembelahan. Para spesialis kandungan dan bedah mengemukakan bahwa embryo yang ada di dalam rahim ibu dilindungi oleh tiga lapisan selaput. Ketiga lapisan selaput inilah yang menolong embryo untuk hidup dan melindunginya dari kondisi-kondisi yang berbahaya seperti terbentur atau kena goncangan. Embryo itu berenang ditengah cairan amnion untuk mempermudah gerakan dan mencegahnya tetap terletak pada satu posisi untuk menjauhkan dari kelelahan. Tiga selaput lapisan itu oleh ahli-ahli bedah disebut Amnios membrane, yaitu lapisan pertama yang mengandung aminotik yang di tengahnya terdapat embryo manusia yang selalu bergerak, diatas lapisan ini terdapat rahim yang melindungi dari semua penjuru ilmu kedokteran menyebutnya chorin Frondosum, sedangkan lapisan kedua dinding perut dan ketiga lapisan terluar dalam ilmu bedah disebut Decidnauera. Allah dengan rahmatnya menjadikan uterus kuat dan dapat melindungi embryo manusia dalam mengalami beberapa perubahan dengan fleksibel. Para Dokter mengakui bahwa tiga selaput ini yang menolong embryo manusia untuk hidup dan melindunginya dari kondisi-kondisi yang membahayakan. Para dokterpun dengan kekuatan daya pikir merasa kagum dan menundukkan kepala dengan rasa rendah hati dan hormat ketika membaca firman Allah tentang tiga lapis selaput pelindung. “Dia menjadikan kamu
23
Artikel
Kita Diciptakan Spesial Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun manusia juga adalah mahkluk yang sangat unik tuhan ciptakan. Keunikannya membuat bahwa manusia adalah mahkluk yang sangat spesial dan memang kita diciptakan sepesial.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
A
24
LLAH begitu kreatif untuk menciptakan manusia, perhatikan kembali bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang dan juga benda-benda penerang (lihat kej 1:1:31). Allah menciptakan hal-hal tersebut dengan berfirman dan jadilah demikian, beda dengan Allah menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia dengan menggunakan tangannya sendiri dan memberikan nafas melalui tiupan dari mulut Allah. Manusia diciptakan atau dijadikan dihari terakhir namun demikian manusia adalah penguasa atas ciptaan yang pertama dan yang kelima, inilah yang menjadi kelebihan manusia dibanding dengan ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Kita sudah tahu bahwa setiap orang lahir secara khusus dan berbeda dengan siapapun, sebab diciptakan berbeda dan khusus atau spesial oleh sang pencipta kita. Kembar paling mirip sekalipun, sangat berbeda secara spesifik. Untuk itu kekhususan yang Tuhan berikan ini membuat kita mengerti bahwa setiap orang pasti memiliki ciri khas dan kelebihan khusus. Sehingga setiap orang berguna, bernilai dan tidak saling iri hati dan melecehkan. Kelebihan ini membuat semua orang mampu menjadi maksimal dalam kelebihan masing-masing, karena itu baik dalam bidang keahlian
Oleh : Drs. J. Tinambunan, SAg (skill), talenta, karunia, kecenderungan setiap orang juga menjadi berbeda. Yang pada akhirnya setiap orang yang ahli dalam bidangnya memiliki pengetahuan yang semakin mendalam dan luas, atau menguasai bidang keahliannya lebih luas dari orang lain. Pada akhirnya semua orang saling tergantung dan saling menunjang (melengkapi) menjadi mahkluk sosial yang saling berhubungan dalam jalinan mitra sosial dan mitra bisnis. Karena itu tidak ada orang yang paling hebat didunia ini yang tidak membutuhkan orang lain. Ini yang dijelaskan Paulus dalam konteks yang lebih luas dalam seluruh segi kehidupan kita. Dalam sisi pemikiran ini kita tidak lagi hanya mencontek karya orang lain, sebab kita juga perlu menemukan kelebihan kita agar kita sukses dalam bidang kita. Kita juga tidak perlu iri akan kelebihan orang lain karena kita memiliki kelebihan yang orang tidak punya. Dan kita tidak lagi memaksa anak-anak kita
“
Diakui zaman sekarang masih ada saja orang tua yang masih memaksa anaknya untuk menuruti kehendak akan ayahnya dan ibunya. Namun perlu juga kita ketahui kembali bahwa Allah sudah menciptakan kita dengan keunikan kita sendiri.
mengikuti kemauan kita sebab mereka memiliki kelebihan khusus yang membawa mereka untuk sukses. Kekurangan mereka dalam bidang matematika tidak menunjukkan anak tersebut bodoh, tetapi bisa jadi kelebihan mereka dibidang rohani sangat besar. Diakui zaman sekarang masih ada saja orang tua yang masih memaksa anaknya untuk menuruti kehendak akan ayahnya dan ibunya. Namun perlu juga kita ketahui kembali bahwa Allah sudah menciptakan kita dengan keunikan kita sendiri. Sebab itu hargailah kehendak Allah dalam hidupmu, dan belajarlah juga untuk menghargai kemauan dan kehendak Tuhan yang orang lain yang anda sayangi, ketahuilah bahwa kita diciptakan spesial. Bagi orang-orang yang merasa minder, tidak mampu/ bisa dengan orang lain, percayalah bahwa engaku spesial dihadapnNya. Perlu juga diketahui bahwa perempuan dan pria tidak ada bedanya dihdapan Tuhan. Melihat kejadian dimasa sekarang yang sering membanding-bandingkan antara pria dan wanita dalam keluarga. Allah menyatakan firmanNya dalam perjanjian baru, baik wanita, baik pria, engkau spesial dihadapanNya. Allah menciptakan manusia itu dengan satu tujuan, dan Allah menciptakan kita adalah spesial. Penyembahan kepadaNya, persekutuan, pemuridan dan pelayanan juga penginjilan. Oleh sebab itu pergunakan hal spesial tersebut dalam hidupmu. *** Pegawai Bimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau
Surat Edaran KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH PROVINSI RIAU
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 235 Kotak Pos 1131 P E K A N B A R U (28011)
Telepon : Kakanwil : 38017 Kabag TU : 21360 Urais : 26647 Penamas : 23960 Mapendais : 22869 Ha ji : 26053 Fax.Umum : 26979
Pekanbaru, 4 Oktober 2010
Kepada Yth; Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota, Kepala MAN, MTsN dan MIN di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.
SURAT EDARAN Nomor : Kw.04.1/3/KP.00.3/ 1301 /2010 TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN SPP DAN SPM TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU
1.
Penetapan penerima tunjangan profesi guru dan bantuan tunjangan profesi guru dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : a. Bagi guru PNS yang satuan administrasi pangkalnya Madrasah Negeri, Keputusan Penetapan sebagai penerima tunjangan profesi di tandatangani oleh Kepala Madrasah Negeri yang bersangkutan selaku Kepala Satker. b. Bagi guru PNS dan Non PNS selain sebagaimana tersebut pada huruf a di atas, Keputusan Penetapan sebagai penerima tunjangan Profesi Guru dan Bantuan Tunjangan Profesi Guru di tandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. c . Sebelum menandatangani Keputusan Penetapan sebagai penerima tunjangan profesi guru PNS dan Non PNS terlebih dahulu harus dipastikan bahwa yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai Guru/Pengawas yang lulus Sertifikasi dan dinyatakan berhak menerima tunjangan Profesi Guru/Pengawas oleh Direktur Jenderal terkait.
2.
Sebagai bahan Verifikasi oleh PPABP/PDG/PPK, dokumen yang diperlukan meliputi: a. Copy KGB atau dokumen lain yang secara sah menunjukkan gaji terakhir; b. Copy Sertifikat Pendidik yang dilegalisasi oleh LPTK/PT yang menerbitkannya; c . Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT); d. Asli Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan ( SPMJ); e. Asli Surat Keterangan telah memenuhi Beban Kerja (SKBK); dan f. Copy buku rekening bank yang masih aktif.
3.
SPP diajukan oleh PPK kepada Pejabat Penerbit SPM dengan melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut : a. Daftar Pembayaran Perhitungan Tunjangan Profesi; b. Fotokopi Sertifikat Pendidik yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; c . Fotokopi Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota/ MAN/MTsN/MIN tentang Penetapan penerima tunjangan Profesi Guru yang di tandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota atau Kepala Madrasah Negeri yang bersangkutan; d. SPTJM dari Kuasa Pengguna Anggaran; dan e. SSP PPh pasal 21.
4.
Pejabat Penanda Tangan SPM mengajukan SPM-LS disertai ADK SPM-LS kepada KPPN dengan dilampiri; a. Daftar Pembayaran Perhitungan Tunjangan yang dilaksanakan secara langsung kepada rekening masing-masing pegawai; b. Surat Keputusan tentang Penetapan penerima tunjangan Profesi Guru; c . SPTJM dari Kuasa Pengguna Anggaran; dan d. SSP PPh pasal 21.
5.
Dalam pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi guru PNS dan Non PNS agar mempedomani Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2010 tanggal 7 September 2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor SJ/DJ.II/ 3/KP.00.3/ 933 / 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru di lingkungan Kementerian Agama. Dengan ditandatanganinya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Nomor Kw.04.1/3/KP.00.3/199/ 2010 dinyatakan tidak berlaku. Demikian Surat Edaran ini, untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. K E P A L A,
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor SJ/DJ.II/3/KP.00.3/ 933 / 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru di lingkungan Kementerian Agama, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Drs. H. ASYARI NUR, SH.MM NIP.19540514 198503 1 001 Tembusan : 1. Setjen Kementerian Agama RI di Jakarta; 2. Itjen Kementerian Agama RI di Jakarta;
25
Sosialisasi PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, perlu mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
26
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Pusat dan PNS Daerah. 3. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. 4. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS. 5. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi, dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS. 6. Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding administratif. 7. Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum. 8. Banding administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian.
Pasal 2 Ketentuan Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi calon PNS. BAB II KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kesatu Kewajiban Pasal 3 Setiap PNS wajib: 1. mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; 4. menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan; 5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; 7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; 8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; 10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Bagian Kedua Larangan Pasal 4
Setiap PNS dilarang: 1. menyalahgunakan wewenang; 2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional; 4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; 5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; 6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; 7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
BAB III HUKUMAN DISIPLIN Bagian Kesatu Umum Pasal 5 PNS yang tidak menaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan/atau Pasal 4 dijatuhi hukuman disiplin. Pasal 6 Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundangundangan pidana, PNS yang melakukan pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin. Bagian Kedua Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin Pasal 7 (1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: a. hukuman disiplin ringan; b. hukuman disiplin sedang; dan c. hukuman disiplin berat. (2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis. (3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. (4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. pembebasan dari jabatan; d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. Bagian Ketiga Pelanggaran dan Jenis Hukuman Paragraf 1 Pelanggaran Terhadap Kewajiban Pasal 8 Hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban: 1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 3, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 2. menaati segala peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 3. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 4. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 6, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 5. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 7, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 6. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 8, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 7. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 9, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 8. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 10, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 9. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 11 berupa: a. teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja; b. teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja; 10. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 13, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja; 11. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 14, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 15, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja; 13. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 16, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja; dan 14. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 17, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; 13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; 14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan; dan 15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
BERSAMBUNG
27
Info Kanwil
2012, Riau Targetkan Embarkasi Sendiri
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Kakanwil Lepas Petugas dan JCH di Lingkungan Kemenag Riau
28
DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Riau Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kabag TU Drs H Albakiran Balim dan Kabid Haji Zakat dan Wakaf Drs H A Jalaluddin, Senin (4/10) di Aula Kemenag Riau Jalan Sudirman Pekanbaru melepas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPIH), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), petugas non kloter dan Jemaah Calon Haji (JCH) yang akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 1431 H/ 2010 M.
D
ALAM pengarahannya, Asyari Nur menyampaikan, permasalahanpermasalahan yang akan dihadapi oleh JCH pada saat melaksanakan ibadah haji sudah dijelaskan pada pelaksanaan Manasik Haji. Yang paling rawan masalah adalah pada pemondokan atau hotel dan penerbangan JCH, baik itu saat pemberangkatan maupun pemulangan. “Petugas haji baik itu TPHI maupun TPIHI biasanya hanya memberi laporan kepada pengelola tentang masalah yang dihadapi oleh JCH. Tapi tidak mengurusi halhal diluar tugas dan fungsi yang telah ditetapkan, seperti tidak mencarikan hotel untuk JCH dan lain sebagainya,” jelas Asyari. Petugas haji, baik TPHI, TPIHI dan non kloter harus sabar dalam menghadapi JCH yang berbagai karakter tersebut. Apalagi pasca
tiba di Makkah atau Madinah, JCH selalu minta dilayani ini dan itu, karena JCH bersangkutan belum mengetahui kondisi dan situasi didaerah tersebut. Namun, selang beberapa hari kedepan, saat JCH sudah mulai tau letak, sarana dan prasarana yang harus mereka gunakan, itu tidak terlalu merepotkan. Namun demikian, petugas harus tetap melakukan pengawasan dan membantu JCH yang kesulitan. “Hal utama yang perlu diketahui JCH adalah medan ditempat dia berada, jika perlu dan cukup waktu sebaiknya melakukan survey disela-sela kekosongan waktunya. Sehingga, saat JCH bersangkutan mau kemana-mana, khususnya ke Masjidil Haram JCH tersebut sudah tau rute dan transportasi yang mana yang harus mereka gunakan untuk tiba dilokasi,” ungkapnya. Asyari menjelaskan, setiap musim haji biasanya penyelenggara haji yang ada di arab saudi mempersiapkan mahasiswa asal negara bersangkutan untuk memberikan informasi dan pelayanan jika ada JCH yang membutuhkan. Jasa mereka bisa dipergunakan untuk menjaga hotel saat JCH sedang pergi atau bisa untuk mengantarkan JCH kelokasi yang belum diketahui. “Jika kita menggunakan jasa mereka tentunya sedikit tidaknya ada ungkapan terimakasih dengan memberikan sedikit rezki yang kita punya,” ujarnya. Sementara itu, petugas haji TPIH dan TPIHI dan lainnya hendaknya tidak memungut biaya atau menerima imbalan dari JCH dalam melaksanakan tugas. Karena hal itu dapat menyalahi tugas dari TPIH dan petugas haji lainnya yang telah ditunjuk oleh Kementerian Agama. (mus)
DINAMIS- Dengan jumlah jamaah yang cukup besar serta sarana dan prasarana yang sudah cukup menunjang, Provinsi Riau menyatakan sanggup untuk membentuk Embarkasi Sendiri pada tahun 2012 mendatang. Keinginan tersebut disampaikan oleh Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, pada acara Kunjungan Kerja Komite III DPD RI ke Kanwil Kemenag Riau, Selasa (5/ 9) malam di Aula Kemenag Riau Jalan Sudirman Pekanbaru. Menurut Asyari Nur, target pembentukan Embarkasi Riau hendaknya terwujud paling lambat tahun 2012 mendatang. Dimana pada tahun 2010 kesiapan Bandara Sultan Syarif Qasim (SSQ) II Pekanbaru sudah lebih optimal, karena saat ini bandara SSQ II sedang dalam tahap perluasan untuk menjadi bandara internasional yang lebih layak. “SSQ ini ditargetkan selesai pada tahun 2012 sebelum penyelenggaraan event Pekan Olahraga Nasional (PON), jadi saat itu tentu bandara SSQ semakin layak untuk jadi Embarkasi,” ungkap Asyari kepada tujuh orang anggota DPD RI yang hadir saat itu. Saat ini Riau masih bergabung dengan Embarkasi Batam dengan jumlah jamaah mencapai 5000 lebih JCH tiap tahunnya. Angka tersebut merupakan angka terbesar dari jumlah JCH dari Provinsi lain yang juga tergabung dengan Embarkasi Batam, seperti Jambi, Kalimantan Barat maupun Kepulauan Riau (Kepri). Asyari mengungkapkan, untuk menjadi embarkasi haji 2012 memang tidak mudah dan perlu tekad dan kerja keras. Karena masih banyak yang harus dibenahi, seperti infrastruktur bandara, asrama haji, dan lain sebaganya. Karena salah satu syarat untuk menjadi embarkasi haji adalah adanya sarana dan prasana yang memadai, termasuk ketersediaan asrama yang memadai. “Untuk asrama haji kita lebih lanjut akan koordinasikan dengan pemprov Riau, karena ada rencana asrama haji yang ada di Rumbai saat ini dipindahan ke lokasi yang lebih dekat dengan Bandara, seperti di Arifin Ahmad. Namun ini masih akan kita bahas lebih jauh,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, salah seorang anggota DPD RI, Prof Hj Istigsarah SH MM, mengatakan akan menindaklanjuti keinginan masyarakat Riau tersebut di pusat. Termasuk melihat apakah, persyaratan untuk membentuk sebuah Embarkasi sendiri sudah dipenuhi oleh Riau. “Kita akan bahas lebih lanjut, tentunya dengan mengumpulkan datadata yang terkait dengan embarkasi termasuk syarat-syarat untuk menjadi embarkasi,” ucapnya singkat. (mus)
Kemenag Riau Sosialisasikan PP 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS
DINAMIS—Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau mulai gencar mensosialisasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang sejak 6 Juni 2010 diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Ham (Menhumham). PP ini sebagai pengganti PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS karena sudah tidak sesuai dengan kondisi jaman saat ini.
K
EPALA Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Rabu (22/9) mengatakan, hal yang paling menonjol pada PP 53 Tahun 2010 adalah tentang ketidakhadiran dan pencapaian sasaran kerja. Dalam PP Nomor 53 tersebut peraturan disiplin lebih ketat dibandingkan PP nomor 30 tahun 1980. Pada PP 30 tahun 1980 disebutkan PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama dua bulan sampai tiga bulan berturutturut mendapat sanksi penundaan kenaikan pangkat selama 6 bulan atau diberhentikan. Namun pada PP 53 tahun 2010 ketidak hadiran PNS diatur lebih tegas,” jelas Asyari Nur. Menurutnya, PP No. 53/ 2010 mengatur lebih tegas tentang pelanggaran PNS, seperti pada pasal 8 no 9 diuraikan tentang teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama lima hari kerja. Teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6- 10 hari kerja, dan pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11- 15 hari kerja. Pada pasal 9 no 11, bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16- 20 hari kerja akan dikenakan hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun. PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21- 25 hari kerja dikenakan penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun. Ketidak hadiran PNS tanpa alasan yang sah selama 26-30 hari kerja sanksi penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun. Sementara itu pada pasal 10 sanksi berat
berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun kepada PNS yang bolos kerja 31-35 hari. Sementara PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional yang tidak masuk tanpa alasan 36-40 hari akan dipindah dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan sebelumnya. Sanksi pembebasan jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu diberikan jika tidak masuk kerja tanpa alasan selama 41-45 hari kerja. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak hormat bagi PNS yang bolos selama 46 hari atau lebih. “Aturan ini menjadi pedoman bagi pejabat yang berwenang untuk menghukum serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS. Karena dengan batasan kewenangan bagi pejabat yang berwenang menghukum telah ditentukan secara tegas dalam PP No 53 tahun 2010,” ungkapnya. Untuk itu Asyari berharap agar PNS dilingkungan Kemenag khususnya di Provinsi Riau dapat lebih meningkatkan kinerja dan disiplinnya. Karena sanksi yang tertuang dalam PP Nomor 53 tahun 2010 akan diimplementasikan dalam menegakkan disiplin dilingkungan kerja. (mus)
DINAMIS- Perhatian pemerintah dalam memajukan pondok pesantren dari hari ke hari mendapat respon yang cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari keseriusan pemerintah pusat dalam meningkatkan prestasi para santri. Dimana para santri yang berprestasi diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Para santri berprestasi ini diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi terkemuka di indonesia dan dibiayai sampai mereka selesai menempuh pendidikan tersebut. Ini adalah salah satu bukti perhatian dan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pondok pesantren di Indonesia. Demikian dikatakan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau Drs H Albakiran Balim ketika membuka acara orientasi manajemen pengelolaan Pondok Pesantren di lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Selasa (28/9) bertempat di Hotel Sri Indrayani Pekanbaru.
Albakiran menambakan, pondok pesantren yang ada di Provinsi Riau masih kalah kualitasnya dengan pondok pesantren yang ada di pulau Jawa. di Jawa, ilmu yang disampaikan kepada para santri bukan hanya masalah akhirat saja tetapi juga masalah dunia. Selain mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan, para santri juga di ajarkan bagaimana memanajeman ilmu ekonomi. “Jika pondok pesantren
dikelola dengan baik maka tidak perlu lagi para santri Riau dikirim keluar dearah, untuk itu kita perlu meningkatkan kualitas dan peranan pondok pesantren di masyarakat dengan memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat, selain ilmu keagamaan perlu juga diberikan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, dengan pengelolaan yang baik tersebut pondok pesantren diharapkan menjadi idola dan rebutan para masyarakat untuk memasukkan
anaknya ke pondok pesantren,” harap albakiran. Ketua panitia kegiatan Drs H Rialis MPd dalam laporannya menyampaikan Orientasi menajemen pengelolaan pondok pesantren di lingkungan Kanwil Kemenag Riau di selenggarakan tanggal 28-30 September 2010. Orientasi di ikuti sebanyak 40 peserta utusan dari pengurus pondok pesantren yang tersebar di kabupaten/kota se Provinsi Riau. Adapun materi yang disampaikan yakni kebijakan Kakanwil Kemenag Riau tentang pembinaan dan pengembangan pondok pesantren di Provinsi Riau, kebijakan kepala bidang pekapontren dan manajemen pontren, potensi dan problem pengelolaan pondok pesantren, manajemen dan pemeliharaan aset pondok pesantren, inovasi pendidikan dan pengembangan kurikulum pondok pesantren, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren, pengelolaan pendidikan diniyah, dan upaya peningkatan mutu pondok pesantren. (joni)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Pondok Pesantren Bisa Jadi Idola Jika di Kelola Dengan Baik
29
Info Kanwil Kemenag Riau Minta DPD RI Tindak Lanjuti
Wacana Madrasah Internasional Dumai
DINAMIS- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau meminta agar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI untuk menindaklanjuti wacana Madrasah Internasional Kota Dumai. Karena, sebelumnya presiden sudah merekomendasikan Kota Dumai termasuk salah satu diantara lima daerah lainnya yang menjadi fokus pendirian sekolah Madrasah Internasional, namun oleh Menteri Agama (Menag) beberapa waktu lalu rencana yang sudah di MoU kan tersebut dibatalkan. “Program Kemenag untuk mebangun madrasah Internasional di Dumai sudah berjalan sejak 2008 lalu, bahkan penandatanganan MoU pun telah dilaksanakan. Namun saat Menteri Agama melakukan peninjauan ke Dumai program tersebut di Batalkan. Untuk itu, dikesempatan ini kami harap DPD RI dapat menindaklanjuti hal ini agar program madrasah internasional di Dumai dapat dilanjutkan, karena sudah disetujui presiden pada waktu itu,” ungkap Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Selasa (5/ 10) pada Kunjungan Kerja (Kunker) Anggota Komite III DPD RI Masa Sidang I Tahun Sidang 2010 di Kanwil Kemenag Riau.
Menurut Asyari, Madrasah bertaraf Internasional akan tersebar di beberapa daerah antara lain, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan termasuk kota Dumai. Namun untuk kota Dumai dibatalkan oleh Menag, padahal pembangunan Madrasah tersebut sudah berjalan dengan anggaran yang habis sudah mencapai Rp9 Miliar. Sekitar tahun 2008 lalu, wacana madrasah internasioal akan dikembangkan di seluruh tanah air, madrasah ini memiliki ciri khas penggabungan antara ide pesantren dengan sekolah modern dengan sistem asrama. Dimana siswa diwajibkan tinggal di asrama untuk memperoleh kemampuankemampuan yang dipersyaratkan, seperti menguasai komunikasi nasional bahasa Indonesia,
komunikasi internasional Islam bahasa Arab dan komunikasi global dalam bahasa Inggris. Pada saat itu, diwacanakan di setiap provinsi sekurangkurangnya ada satu MAN bertaraf Internasional yang akan mendidik anak-anak dari kabupaten-kota madya di provinsi itu untuk menjadi insan-insan yang berwawasan keagamaan cukup bagus, mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam yang baik, bermoral tinggi dan intelektualitasnya juga bagus. Siswasiswa yang masuk madrasah internasional diutamakan bukan karena latar belakang ekonomi dan latar belakang sosialnya, tapi potensi yang bersifat intelektualnya. Sehingga kesempatan terbuka untuk semua kalangan. “Tujuan utama dari madrasah
internasional ini adalah Science and Technology Equity Programme, maka siswanya dibiayai oleh pemerintah daerah sementara fasilitas dan operasional dibiayai oleh Dirjen Pendidikan Islam,” ungkap Asyari sesuai apa yang disampaikan oleh pihak pusat saat itu. Terhadap wacana Dumai menjadi salah satu lokasi pendirian Madrasah Internasional tentunya mendapat respon baik sekali, karena itu akan membangun citra dan kualitas pendidikan Islam dalam meningkatkan mutu SDM di Dumai dan wilayah sekitarnya. Anggaran awal untuk pembangunan madrasah tersebut sebesar Rp3,5 M. Dengan total anggaran yang dibutuhkan Rp300 M diatas lahan 20 Ha. Namun ditengah perjalanan, rencana Madrasah Internasional di Dumai dibatalkan. Menyikapi hal tersebut, ketua rombongan DPD RI, Hj Istigsarah SH MA, berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut dengan minta informasi lebih lanjut tentang prorgam Madrasah Internasional, khususnya di Kota Dumai. “Kita akan membicarakannya di Komite III DPD RI, termasuk mengkonfirmasi ulang ke pusat kenapa Madrasah Internasional di Kota Dumai dibatalkan,” ungkapnya. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Kakanwil: “Matematika Bukan Mapel yang Harus Ditakuti”
30
DINAMIS- Mata Pelajaran (Mapel) Matematika tidak harus ditakuti, tapi harus dipelajar. Jika memang tugas atau pekerjaan rumah (PR) tidak mampu diselesaikan, maka siswa atau murid harus berterus terang kepada guru, guru juga diminta lebih bijaksana dalam menyikapi keluhan siswa atau muridnya dengan memberikan penjelasan yang lebih mendetail sampai anak didik benar-benar bisa mengerti dengan apa yang diberikan oleh guru. “Sitem pengejaran saat ini bukan lagi seperti tempo dulu yang menerapkan sistem zaman penjajahan Jepang, dimana jika anak didik tidak mengerjakan tugas maka akan dihukum dengan keras, seperti berdiri didepan kelas, memukul dan sebagainya,” ungkap Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Kamis (7/10) saat
membuka Orientasi Persiapan Ujian Nasional Guru Mata Pelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah yang ditajah oleh Bidang Mapenda di Hotel Indrayani Pekanbaru. Asyari Nur menegaskan, dalam pendidikan anak tidak hanya untuk diberi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang ditetapkan, tetepi anak didik juga dilatih menerapkan etika bergaul, moral dan budaya. Misalnya, saat dalam tata tertib sekolah saat masuk
kelas anak didik harus memberikan penghormatan atau ucapan salam kepada guru, bahkan ada sekolah yang menerapkan anak didik wajib menyalami guru saat memasuki kelas. “Ini memang tidak ada diatur dalam Undang Undang pendidikan, tapi ini adalah aturan atau etika yang dibuat sekolah untuk menertibkan anak didiknya. Sehingga, dalam diri anak didik tumbuh rasa saling menghormati dan menghargai apalagi terhadap
mereka yang lebih tua,” jelasnya. Ia menambahkan, sistem pendidikan saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun silam, khususnya pada era 70- 80 an. Dimana, anak dididik sangat takut dengan gurunya, sehingga dari pada bersua dengan guru dijalanan lebih baik menghindar atau berbalik arah. Tapi untuk saat ini, keakraban antara guru dan siswa sudah cukup terjalin, sehingga komunikasi dapat terus berjalan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. “Jadi intinya, untuk belajar kita tidak perlu takut, tapi harus mencoba dan meminta petunjuk jika memang kesulitan dalam mengerjakan sebuah pelajaran. Termasuk dengan guru, guru juga tidak perlu kita takuti tapi dihormati dan disegeani sebagai orang yang lebih tuah dan lebih tahu,” tutupnya. (mus)
ZIS Sumber Dana Potensial
D
EMIKIAN disampaikan oleh Ka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum Mahasiswa Baru Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Riau Sultan Syarif Kasim Riau yang berjudul Potensi Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu (22/9) di Aula UIN Suska Riau. Namun, kata Asyari, hingga saat ini ZIS di Riau belum mampu mencapai kondisi tersebut karena masih banyak potensi-potensi ZIS yang belum tergalih secara maksimal. Untuk itu perlu pengelolaan secara profesional dengan menggunakan manajemen modern serta melibatkan para pakar, dan dukungan pemerintah baik yang bersifat moril berupa kebijakan-kebijakan maupun yang bersifat materil dalam bentuk penyediaan dana operasional dan administratif. Untuk pemberantasan angka kemiskinan selama ini memang telah dilakukan berbagai program seperti IDT, JPS, PPK, Raskin, APBD Riau dengan swasta melalui program CD. Namun setelah di-review ternyata pelaksanaannya belum terintegrasi, kurang menyentuh akar kemiskinan, dan masyarakat hanya dijadikan objek. “Mengingat telah banyaknya program dan intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan di Riau ini, maka peran zakat perlu dilakukan, sebab zakat adalah salah satu pranata keagamaan yang dapat digunakan untuk pengentasan kemiskinan, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW, Khulafaurrasyidin dan pemerintahan Islam sesudahnya,” ungkap Asyari Nur dihadapan ratusan mahasiswa FDIK UIN Riau di Aula. Ia menyebutkan, jumlah penduduk Provinsi Riau saat ini sesuai dengan sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 5.543.031 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 90,60 persen atau 5.021.986 jiwa di antaranya
adalah pemeluk agama Islam. Jumlah ini adalah potensi yang sangat besar, bila dikaitkan dengan ZIS. Dari sisi zakat fitrah, kalau saja seluruh ummat Islam Provinsi Riau ini membayarkan zakat fitrahnya rata-rata Rp20 ribu per jiwa (dengan asumsi 2,5 Kg x Rp8.000 = Rp20.000) x 5.021.986 jiwa, maka akan terkumpul dana sebesar Rp.100.439.720.000 (Seratus milliar empat ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah). “Sejumlah dana yang cukup besar, yang apabila dapat dikumpulkan pada satu tangan dan disalurkan sesuai program prioritas, maka pastilah akan dapat mengentaskan kemiskinan dari Provinsi Riau,” tegasnya. Untuk zakat maal, kalau saja 25 persen dari total umat Islam atau 1.255.497 jiwa, membayarkan zakat maalnya sebesar Rp1.200.000 setiap tahun (dengan asumsi Rp100 ribu perbulan), maka akan terkumpul dana sebesar Rp1.506.595.800.000 (Rp.1,5 triliun lebih), jauh lebih besar lagi dari zakat firah. Sementara dari sisi infaq/ shadaqah, kalau saja 50 persen dari umat Islam itu atau 2.510.994 jiwa di antaranya, membayarkan infaq/shadaqah sebesar Rp120.000 pertahun (dengan asumsi masing-masing jiwa membayar Rp10.000 perbulan), maka akan terkumpul dana sebesar Rp301.319.280.000. “Jika ketiga potensi tersebut di atas yaitu zakat fitrah, zakat maal dan infaq/shadaqah dikumpulkan menjadi satu, maka akan terkumpul sejumlah dana yang cukup besar, yaitu Rp. 1.908.354.800.000,00 (Satu triliun sembilan ratus delapan milliar tiga ratus lima puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah),” ungkap Ka Kanwil. Asyari menambahkan, apabila peran zakat yang sangat strategis ini dapat dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan manajemen modern, sehingga pengelolaannya professional, disertai dengan akuntabilitas dan transaparansi, maka pastilah peran zakat yang sangat besar ini, dapat mengentaskan kemiskinan di Provinsi Riau. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa potensi Zakat, infaq/Shadaqah di Provinsi Riau adalah Rp. 1.908.354.800.000,00 setiap tahunnya. Sedangkan angka kemiskinan, hanya 500.260 jiwa atau identik dengan 125.065 Kepala Keluarga (KK), dengan asumsi satu KK empat orang. Jika dana tersebut dibagi habis untuk pengentasan
kemiskinan, maka masing-masing KK akan mendapatkan dana sebesar Rp15.258.903,77 (Lima belas juta dua ratus lima puluh delapan ribu sembilan ratus tiga rupiah tujuh puluh tujuh sen). Bila hal ini dapat dilakukan, maka dalam jangka satu atau maksimal tiga tahun ke depan, kemiskinan di Provinsi Riau pastilah dapat dientasakan. “Untuk dapat mencapai sebagaimana dimaksudkandiatas,makaperludilakukanperubahan paradigma tentang zakat, sehingga dengan demikian konsepsi zakat berubah dari konsepsi yang bersifat statis menjadi konsepsi yang bersifat dinamis dan padagilirannyaakandapatmengentaskanmasyarakat Islam dari kemiskinan,” ucapnya. Perubahan paradigma zakat menuju paradigma baru tersebut dengan melakukan hal-hal sebagai berikut, pertama merubah pandangan yang menyatakan bahwa zakat adalah bersifat sukarela dan belas kasihan orang kaya terhadap fakir miskin, menjadi zakat adalah merupakan perintah Allah dan hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Kedua, zakat dibayarkan setelah satu tahun, menjadi zakat dibayarkan tidak mesti satu tahun tetapi dapat dicicil setiap bulan (system kredit). Ketiga, zakat adalah untuk kiyai, tuan guru mengaji, menjadi zakat adalah untuk delapan asnaf. Keempat, zakat adalah diserahkan langsung kepada orang per orang, menjadi zakat diserhakan melalui Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan diserahkan kepada kumpulan orang (system kelompok). Kelima, zakat harus dibagi delapan asnaf sama besar, menjadi zakat dibagi secara prioritas sesuai kebutuhan yang paling mendesak. Keenam zakat dikelola secara konsumtif murni, menjadi zakat harus dikelola secara produktif. Ketuju, zakat hanya dapat dirasakan seketika, menjadi zakat harus bermanfaat ganda dan bersifat jangka panjang. Kedelapan, zakat cenderung tidak mendidik, menjadi zakat harus mendidik masyarakat keluar dari kemiskinan yang menyelimutinya. Sembilan, hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah yang terdapat dalam fiqh-fiqh lama, mejadi hal-hal yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah semua perolehan dan penghasilan yang baik-baik. Sepuluh, zakat dianggap mengurangi kekayaan muzakki, menjadi zakat justru menambah dan memberkahi kekayaan si muzakki. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Untuk Mengentaskan Kemiskinan di Riau DINAMIS- Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) meruapakan asset berharga ummat Islam. Karena ZIS dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat khususnya masyarakat miskin. Para pakar bidang hukum Islam menyatakan bahwa, ZIS dapat komplementer dengan pembangunan nasional karena dapat dipergunakan untuk mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan serta mengurangi jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin. Sekaligus meningkatkan perekonomian pedagang kecil yang selalu tertindas oleh bengusaha besar.
31
Liputan Haji 2010
Gubri: Jaga Nama Baik Bangsa di Tanah Suci
Gubernur Riau Lepas Keberangkatan Kloter 03 BTH DINAMIS- Gubernur Provinsi Riau HM Rusli Zainal melepas keberangkatan JCH Kloter 03 BTH yang merupakan Kloter Pertama Provinsi Riau, Kamis (14/10) ditandai dengan penyerahan Surat Kepercayaan dan Bendera Merah Putih kepada Ketua Kloter 03 BTH yakni H Majemuk.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
T
32
URUT hadir dalam melepas keberangkatan Kloter 03 BTH yakni Bupati Rokan Hilir H Anas Maamun, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau H Asyari Nur, Ketua PPIH Embarkasi Batam, Ka Kankemenag Kab Rokan Hilir H Agustiar, Ka Biro Kesra Pemprov Riau H Mulkan, Kabid Penamas Kemenag Provinsi Riau HM Saman, Kakankemenag Kota Batam H Zulkifli beserta unsur muspida lainnya. Ketua PPIH Embarkasi Batam H Razali Jaya mengatakan Kloter 03 BTH merupakan Kloter pertama JCH asal Provinsi Riau yang terdiri dari 244 JCH Kab Rokan Hilir, 198 JCH Kota Pekanbaru dan 5 Petugas Kloter dengan jumlah JCH yang diberangkatkan
berjumlah 448 orang. Kloter 03 BTH diberangkatkan ke Medinah tanggal 14 oktober 2010 pukul 10.00 WIB dan akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 24 November 2010 pukul 09.25 WIB. Gubernur Riau dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini JCH yang termasuk dalam daftar tunggu atau waiting list untuk provinsi Riau sudah lebih dari tiga pulu ribu orang, atau jika mendaftar pada hari ini kemungkinan akan diberangkatkan pada tahun 2017 atau tujuh tahun kedepan. Dengan demikian pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dengan menjaga kesehatan sehingga seluruh rangkaian ibadah haji dapat dilaksanakan dan kembali dengan haji yang mabur. Ucapan terima kasih disampaikan Gubernur kepada PPIH Embarkasi Batam yang telah melayani JCH Provinsi Riau, kendati demikian Gubernur berharap agar segala kendala yang ditemui selama pelaksanaan proses keberangkatan dan pemulangan hendaknya bisa diatasi demi memberikan yang terbaik kepada JCH, sebab animo masyarakat Riau untuk menunaikan Ibadah haji sangat tinggi hal ini menandakan bahwa ekonomi masyarakat Riau sudah meningkat. (nik)
DINAMIS- Dalam acara resmi pelepasan JCH Kloter III asal Riau di Asrama Haji Jl. Engku Putri, Batam Center Kamis (14/10), Gubernur Riau HM. Rusli Zainal berpesan kepada jamaah untuk menjaga nama baik daerah, bangsa dan negara Indonesia di tanah suci. JCH agar meggunakan kesempatan berharga tersebut dengan sebaik-baiknya dengan menjaga kesehatan sehingga seluruh rangkaian ibadah haji dapat dilaksanakan dan kembali dengan haji yang mabur. Acara ditandai dengan penyerahan Surat Kepercayaan dan Bendera Merah Putih kepada Ketua Kloter III Batam H. Majemuk. “Ibadah haji adalah suatu ibadah yang menuntut kesiapan fisik dan kesabaran mental. Oleh sebab itu kepada para calon jemaah haji agar dapat menahan diri, memperhatikan adab tata cara peribadatan supaya mendapat haji mabrur. Kerjakan ibadah di sana dengan tekun, khidmat dan sungguh-sungguh. Isilah dengan beribadat sebanyak mungkin dengan tetap menjaga kesehatan serta mengatur waktu dengan sebaikbaiknya. Pelihara kekompakan, kebersamaan dan persaudaraan, serta jaga nama baik daerah dan bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia” ucap Gubernur dalam sambutan pelepasan CJH kloter III Embarkasi Batam. Turur hadir dalam melepas keberangkatan Bupati Rokan Hilir H. Anas Maamun, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau H Asyari Nur, Ketua PPIH Embarkasi Batam, Ka Kankemenag Kab. Rokan Hilir, H. Agustiar, Kakankemenag Kota Batam H. Zulkifli beserta pejabat-pejabat lainnya. Ketua PPIH Embarkasi Batam H. Razali Jaya mengatakan Kloter 03 BTH merupakan Kloter pertama JCH asal Provinsi Riau yang terdiri dari 244 JCH Kab. Rokan hilir, 198 JCH Kota Pekanbaru dan 5 Petugas Kloter dengan jumlah JCH yang diberangkatkan berjumlah 448 orang. Gubernur Riau dalam sambutannya mengatakan bahwa besarnya animo masyarakat untuk berhaji dapat dilihat dari panjangnya daftar tunggu atau waiting list untuk Provinsi Riau, atau jika mendaftar sekarang kemungkinan akan diberangkatkan pada tahun 2017 atau tujuh tahun kedepan. (agus)
Wakil Walikota Pekanbaru Lepas Keberangkatan 448 JCH Kloter 04 DINAMIS- Sebanyak 448 JCH Kloter 04 BTH yang merupakan Kloter utuh JCH Kota Pekanbaru dilepas keberangkatannya secara resmi dengan ditandai penyerahan surat kepercayaan dan bendera merah putih oleh Wakil Walikota Pekanbaru Drs H Erizal Muluk Jumat, (15/10) pukul 06.30 WiB yang disaksikan secara langsung oleh Ketua PPIH Embarkasi Batam H Razali, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau H.Asyari Nur, Kakankemenag Kota Pekanbaru H Tarmizi Tohor, Kakankemenag Kota Batam H Zulkifli, PGS Kabid Hazawa Kanwil Kemenag Provinsi Riau H Mahyuddin beserta unsur
muspida dilingkungan Pemko Pekanbaru. Erizal Muluk dalam sambutannya mengatakan sebanyak 448 JCH Kloter 4 didampingi oleh lima petugas Kloter, petugas yang diutus ini selain melayani jamaah, juga dapat menjalani iabadah haji tentunya. Kendati demikian petugas diharapkan mengutamakan pelayanan kepada jamaah calon haji, sebab JCH sudah menunggu bertahun-tahun untuk dapat menunaikan ibadah haji. Lebih lanjut H Erizal Muluk menuturkan bahwa ibadah haji merupakan perjalanan yang memakan waktu empat puluh hari, untuk itu semua tentu diperlukan persiapan mental, fisik dan materil agar dapat menunaikan rukun Islam
yang kelima ini, oleh sebab itu dalam menjalankan rukun haji JCH diminta untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga JCH tetap sehat walafiat. Ilmu manasik haji tentu sudah dipelajari berulang kali oleh JCH, untuk itu mudah-mudahan dengan sering memperlajarinya JCH dapat menjadi mandiri. Sekretaris PPIH Embarkasi Batam dalam H Erizal Abdullah mengatakan terdapat dua JCH asal Kota Pekanbaru yang tidak masuk asrama bernama Taufik bin Abdullah dan Nurlis binti Nurdi dalam keadaan sakit atau batal didaerah, sehingga JCH Kloter 04 yang diberangkatkan berjumlah 448 orang. (nik)
Wabup Pelalawan Lepas Keberangkatan JCH Kloter 05 Abdullah menyebutkan JCH yang masuk asrama sebanyak 450 orang, namun karena alasan kesehatan, satu JCH tidak diberangkatkan ke tanah suci. Selama berada di Makkah Kloter 05 mendapat fasilitas akomodasi dan pemondokan diwilayah Bakhutmah. Untuk jamaah tertua pada Kloter 05 berumur 83 tahun asal Kabupaten Pelalawan bernama Husen bin Ahmad Ibrahim, dan JCH termuda bernama Anisa Azahara binti Wahidin berumur 20 tahun berasal dari Kab Pelalawan.. Wakil Bupati Pelalawan dalam sambutannya mengatakan JCH yang diberangkatkan menuju tanah suci ini merupakan sebuah keberuntungan, sebab ribuan orang masih mengantri agar dapat
BupatiKamparHimbauJCHJagaKekompakan
DINAMIS- Sebanyak 443 Jamaah Calon Haji (JCH) dan Lima Petugas Kloter secara resmi dilepas keberangkatannya menuju tanah suci oleh Bupati Kabupaten Kampar H Burhanuddin. Turut hadir dalam acara melepas keberangkatan tersebut Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau H Razali Jaya, Sekretaris PPIH Embarkasi Batam H. Erizal Abdullah, beserta para undangan lainnya. Dalam laporan yang disampaikan oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Batam H Erizal mengatakan bahwa seluruh JCH Kloter 7 merupakan JCH Kabupaten Kampar secara utuh berjumlah 448 orang, namun terdapat dua orang batal di Embarkasi disebabkan alasan kesehatan beserta satu pendampingnya. Lebih jelas Erizal menjelaskan menurut jadwal kloter 7 BTH akan diberangkatkan dari bandara Hang Nadim Batam menuju bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Medinah pukul 10.00wib, insyaAllah kloter 7 tidak mengalami delay seperti kloter 6 yang mengalami keterlambatan selama tujuh jam, ujarnya. Selama berada di Makkah kloter 7
mendapat fasilitas akoodasi dan pemondokan diwilayah Aziziah Janubiah, dan menurut jadwal pula kloter 7 akan tiba kembali di tanah air pada tanggal 28 November 2010. Sementara itu Bupati Kampar dalam sambutannya menghimbau agar JCH menjaga kekompakan, sebab dengan tetap kompak insyaAllah seluruh kendala bisa diatasi, selain itu JCH diminta untuk memperbanyak istirahat, kalau perlu selama berada dipesawat yang menempuh perjalanan selama sembilan jam untuk tidur. Kami yakin JCH sudah banyak menguras energi selama berada di daerah, selain itu banyak kenduri yang sudah dilaksanakan pasti menghabiskan energi, untuk itu pergunakanlah waktu beristirahat dengan secukupnya. Jika sudah tiba di tanah suci, jangan lupa untuk mendoakan bangsa dab negara, ungkap Bupati. Sedangkan untuk masa pemulangan nanti Bupati berpesan agar JCH tidak membawa barang bawaan yang sudah ditetapkan penerbangan Saudi yakni 32 kilogram, Selamat menunaikan ibadah haji semoga kembali dengan membawa predikat haji yang mabrur. (nik)
Wawako Dumai: Waspadai Pelanggaran Akhlak
DINAMIS- Ibadah haji bukan sekedar pejalanan wisata atau napak tilas ke tanah suci semata, tetapi lebih dari itu. Ibadah haji meliputi rukun dan syarat-syarat haji yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari kewajiban ummat Islam untuk mendapatkan haji yang mabrur. Ibadah haji merupakan simbolisasi kemanusian dan ketauhidan serta tata kehidupan seluruh mahluk Allah SWT. Demikian disampaikan Wakil Walikota Dumai, H Agus Widayat, saat melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) kloter 9 Embarkasi Batam yang merupakan 224 JCH Dumai dan 216 JCH Bengkalis dan Meranti. Agus mengungkapkan, rangkaian ibadah haji dimulai dari khram, dimana setiap orang harus menanggalkan atribut sosial dan kepangkatan dan seutuhnya menjadi hamba Allah yang sederhana dan sama rata tampa membedakan asal usul mereka. Selain itu,
kegiatan ibadah haji juga di rangkai dengan tawaf dan sai‘, ibadah ini mengajari ketauhidan dan tujuan hidup seluruh ummat dalam rangka menuju keridaan Allah SWT. “Dalam ibadah haji yang harus dipahami bahwa akhlak harus dikedepankan, banyak terjadi pelanggaran akhlak saat melaksanakan ibadah haji, seperti terjadinya sikut menyikut, berdesak-desakan dan lain sebagainya yang menyebabkan kecelakaan bagi jamaah lain. Jika jamaah dapat menjaga akhlak mereka dan tidak egois tentu kejadian seperti itu tidak akan terjadi,” ungkapnya. Untuk itu jamaah haji khususnya Dumai, Bengkalis dan Meranti hendaknya menjaga kebersamaan, kekompakan dan menghilangkan perbedaan-perbedaan suku, ras dan daerah asal. Bawa nama baik Riau dengan menjalankan ibadah sebaik-baiknya dan sekusyu‘-kusyu‘nya. (mus)
menunaikan rukun Islam yang kelima ini, untuk itu pergunakanlah kesempatan ini dengan semaksimal mungkin dalam beribadah. Dalam beribadah harus dengan penuh ke khusukan ujar Wabup, keluarga yang ditinggalkan harus diikhlaskan sebab jika pikiran masih membayangkan keluarga yang ditinggalkan tentu agan menggangu kekhususkan dalam menjalankan ibadh. Selain itu Wabup juga mengimbau agar JCH selalu menjaga kekompakan dalam rombongan, saling tolong menolong dan memperbanyak kesabaran. Usai sambutan Wakil Bupati Pelalawan acara dilanjutkan dengan penyerahan surat kepercayaan dan bendera merah putih oleh Wakil Bupati kepada petugas Kloter 05 BTH yang disaksikan oleh seluruh para undangan. (nik)
Wabup Inhu Lepas Keberangkatan Kloter 6 DINAMIS- Kelompok terbang (kloter) 6 BTH mengalami penundaan selama tujuh jam dari jadwal yang sudah ditetapkan. Acara melepas keberangkatan JCH yang seharusnya digelar pukul 06.00 WIB, baru dilaksanakan pukul 13.00 WIB. Meski terjadi penundaan, acara tetap berlangsung yang ditandai dengan penyerahan surat kepercayaan dan bendera merah putih oleh Wakil Bupati Indragiri Hulu H Harman Harmaini kepada ketua kloter 6 H Eka Purba. Wakil Bupati Inhu dalam sambutannya mengatakan untuk dapat menunaikan ibadah perlu pengorbanan,apakahituberbentukmateri,waktudan keluarga untuk itu demi kesempurnaan menjalankan ibadah diperlukan keikhlasan dan kesabaran. Jutaan orang ummat muslim belum dapat menunaikan ibadah haji, oleh sebab itu pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaikbaiknya. Keluarga yang ditinggalkan jangan terlalu dipikirkan, sebab jika kita terlalu memikirkannya akan mengganggu pelaksanaan ibadah ini, ujar Wabup. Selain itu kepada 336 JCH Kab. Pelalawan dan 104 JCH Pekanbaru Wabup berpesan untuk menghemat energi selama berada di tanah suci, sebab jika JCH banyak melakukan aktifitas yang tidak perlu maka dikhawatirkan akan menggangu kesehatan, disamping itu JCH diminta untuk mengkonsumsi makanan bergizi agar kesehatan JCH tetap terjaga, sebab dengan badan yang tetap fit InsyaAllah seluruh rangkaian ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sempurna dan kembali ketanah air dengan haji yang mabrur. Seharusnya JCH yang berangkat pada kloter 6 berjumlah450orang,namunsatuJCHasalKabupaten Indragiri Hulu bernama Abdul Manaf bin Zainal Abidin tidakmasukasramahajikarenasakit,dengandemikian total JCH yang berangkat pada kloter 6 berjumlah 449 orang, ujar H Erizal Abdullah Sekretaris PPIH Embarkasi Batam. Selama berada di Makkah Kloter iniakanmendapatfasilitaspemondokandanakomodasi diwilayah Aziziah Syamaliah, Sedangkan menurut jadwal Kloter 6 akan tiba kembali ditanah air pada 27 November 2010. (nik)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DINAMIS- Wakil Bupati Pelalawan melepas keberangkatan 449 Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 05 BTH yang terdiri dari 286 JCH Kab Pelalawan, 158 JCH Kota Pekanbaru dan lima petugas Kloter dengan total JCH yang diberangkatkan sebanyak 449 orang. Acara melepas kloter 05 tersebut berlangsung di aula arafah asrama haji Batam Center Jumat (15/10) pukul 06.00 WIB. Turut Hadir dalam melepas Kloter 05 BTH Kakanwil Kemenag Provinsi Riau, Kabag TU dan Pgs Kabid Hazawa Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Ketua DPRD Kab Pelalawan, Kasi Haji Kemenag Kota Pekanbaru dan unsur muspida lainnya. Dalam laporan yang disampaikan Sekretaris PPIH Embarkasi Batam H Erizal
33
Liputan Haji 2010
Bupati Siak Lepas JCH Kloter 10 Embarkasi Batam DINAMIS- Bupati Siak H Arwin AS, Kamis (21/10) secara resmi melepas keberangkatan Jamaah calon haji (JCH) kloter 10 Embarkasi Batam (BTH) ditandai dengan penyerahan surat kepercayaan dan bendera merah putih kepada ketua kloter 10 BTH. Kloter 10 BTH atau kloter 8 untuk JCH Riau, terdiri dari 183 orang jamaah asal Pekanbaru dan 262 jamaah dari Kabupaten Siak. Keberangkatan dari Bandara Hang Nadim Batam pada 20 Oktober 2010 sekitar pukul 10. 00 Wib dan akan tiba di Madinah pada 21 Oktober 2010 sekitar pukul 15.00 WAS.
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
HADIR dalam pelepasan keberangkatan JCH Kloter 10 BTH, Ka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau H Razali Jaya, Kakan Kemenag Kota Pekanbaru, H Tarmizi Tohor, Kakan Kemenag Kabupaten Siak HM Syukur Mukhlis beserta unsur muspida dari Pemprov
34
Kepri, Pemda Siak dan Kota Pekanbaru. Dalam sambutannya, H Arwin, mengucapkan puji syukur karena JCH Kloter 10 yang terdiri dari jamaah Siak dan Pekanbaru telah sampai diembarkasi Batam setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, baik melalui melalui udara dan laut. Menurutnya, ibadah haji merupakan ibadah yang sangat penting yang mungkin hanya kita dapatkan sekali dalam seumur hidup, jarang ada yang dapat menunaikannya berkalikali, apalagi saat ini banyak daftar tunggu jamaah yang antri untuk dapat berangkat haji. “Mendaftar haji sekarang tidak sama seperti dulu, jika dahulu dengan mendaftar sekarang bisa langsung diberangkatkan namun sekarang harus mengantri hingga enam tahun kedepan,” ucapnya. Jika kemarin JCH berangkat dari daerah dengan membawa nama daerah, maka pada hari ini para jamaah tamu-tamu Allah berangkat dengan membawa bendera Republik Indonesia, membawa nama negara Indonesia dan disana kita menjadi orang asing, artinya bahwa kita berada diwilayah orang lain, tetapi kita sama yakni sebagai tamu-tamu Allah. Dalam perjalanan yang panjang akan banyak ujian-ujian, pada kuncinya adalah kesabaran. Jutaan ummat manusia akan berkumpul disuatu tempat
untuk tujuan yang sama yakni beribadah kepada allah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Begitu banyaknya manusia dalam suatu tempat, pasti ada bersinggungan disana, kita sesama muslim tentunya harus banyak kesabaran dalam mendapat cobaan-cobaan, maka itu niatkan dengan penuh keikhlasan untuk menghadapi cobaan dengan memperbanyak zikir, berserah diri kepada Allah dan bertawakal apapun yang kita hadapi. Keterlambatan penerbangan pada kloter sebelumnya juga merupakan cobaan dari Allah kepada kita semua, delay ini bukanlah disengaja melainkan mungkin disebabkan permasalahan operasional penerbangan yang menyebabkan keterlambatan. Untuk itu perbanyaklah bersabar dan keihklasan dalam menunaikan ibadah haji, semoga saat kembali ke tanah air kesabaran tersebut tetap terjaga dan menjadi haji yang mabrur, ungkap Bupati. Kami dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama berusaha untuk pelayanan yang maksimal dan sebaik-baiknya kepada jamaah, insyaAllah dari tahun ketahun pelayanan ini dapat kita tingkatkan, tak lupa Bupati berpesan saat berada di tanah suci JCH turut mendoakanjamaahyangbelummenunaikanibadah haji agar dapat menunaikannya pada tahun depan, dan mendoakan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, semoga menjadi haji yang mabrur. (mus)
Bupati Rohul: Pertama Kalinya JCH Rohul dapat Kloter Penuh
DINAMIS- Untuk pertama kalinya dalam sejarah berdirinya Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Jemaah Calon Haji (JCH) asal Rohul mendapatkan kloter penuh. Selain itu kloter 11 Embarkasi Batam (BTH) yang merupakan kloter penuh untuk JCH Rohul juga bertepatan dengan hari ulang tahun Rohul yang kesebelas tahun, hal ini bukan unsur disengaja tetapi sudah diatur oleh Allah SWT dan semoga menjadi petanda JCH Rohul akan menjadi haji yang mabrur. Demikian diungkapkan oleh Bupati Rokan Hulu (Rohul), H Ahmad M Si, Jumat (22/10) dalam sambutannya saat melepas keberangkatan JCH Kloter 11 BTH di Aula Asrama Haji Batam Center. Menurutnya, keberangkatan JCH ke tanah suci kloter 11 BTH merupakan kloter penuh JCH asal Rohul
sebanyak 447 JCH dengan rincian 442 JCH dan lima orang petugas. JCH Rohul ini ini akan mendapat fasilitas akomodasi dan pemondokan di wilayah hafair, Syarii Mansour dan Syaari Ummul Quro. Pada kesempatan tersebut, Ahmad mengatakan, menunaikan ibadah haji merupakan sebuah bukti sebagai hamba Allah dengan menjalankan ajaran-ajarannya. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, pertama yang harus dilakukan adalah dengan memperbaharui niat kita untuk menunaikan ibadah haji hanya karena Allah, bukan karena yang lain. Kedua, JCH merupakan tamu Allah dan tidak semua orang dapat memenuhi panggilang tersebut. Orang sehat, kaya belum tentu terpanggil untuk menunaikan ibadah haji. “Untuk itu, jadilah tamu yang baik, yang
sopan dan yang dibanggakan orang lain. Jaga nama baik daerah kita Riau dan bangsa Indonesia yang kita cintai, ikuti proses yang telah ditunjuk dan berupayalah untuk mandiri atau tidak terlalu bergantung kepada bantuan orang lain,” ucapnya. Ketiga, JCH harus menjaga kekompakan dan kebersamaan dengan tidak menganggu proses ibadah itu sendiri, tidak mengurangi amal ibadah saat melaksanakan ibadah ditanah suci karena salah satu tujuan menunaikan ibadah haji adalah untuk menghapus dosa-dosa yang dibawa. “Keempat, jangan lupa mendoakan negeri kita agar dijauhi dari malapetaka, marabahaya yang tidak mampu kita hadapi. Khususnya saat berdoa ditempat-tempat mustajab mari doakan negeri kita tetap aman, tentram dan sejahtera,” harap Ahmad. (mus)
Kakanwil Serahkan Bantuan di Kecamatan Kateman Rp 26 M
Karena antusias masyarakat Inhil khususnya Kecamatan Kateman Guntung sangat tinggi untuk bertemu langsung dengan Kakanwil Kemenag Riau yang sudah cukup banyak membantu dalam pembangunan keagamaan di Guntung dan daerah lainnya Inhil. “Untuk awal tahun lalu Kecamatan Kateman mendapat bantuan untuk pembangunan keagamaan fisik dan non fisik sebesar Rp36 M. Dan kunjungan Kakanwil beserta rombongan kali ini pun akan memberikan bantuan untuk pembangunan madrasah swasta yang ada di Guntung,” jelas Aziz. Sementara itu, Camat Kateman, Drs Abu Nawar GSM juga mengucapkan terima kasih atas kuntungan kerja Kakanwil Kemenag Riau. Dengan kehadiran Kakanwil dan rombongan akan menjadi motifasi masyarakat Kecamatan Kateman dimasa mendatang untuk terus melakukan pembangunan dibidang keagamaan. Kecamatan Kateman terdiri dari 8 desa dan 4 kelurahan, dimana setiap daerah ada paguyuban yang berperan dalam mengatasi permasalahan kerukunan umat beragama.
Sehingga, Kecamatan Kateman selalu kondusif dari permasalahan keagamaan, hal tersebut terbukti dengan kehadiran masyarakat Tionghoa pada acara Halal Bi Halal Kemenag Inhil. Abu Nawar mengatakan, partisipasi masyarakat dalam pembangunan keagamaan fisik maupun non fisik cukup tinggi, tinggal mengaturnya secara tepat. Misalnya dalam pembangunan sarana ibadah Masjid Al Falah yang diperkirakan memakan dana Rp9,7 M. Pada saat penggelangan dana di acara Halal Bi Halal masyarakat Guntung pekan lalu, dana untuk pembangunan Masjid yang sudah berjalan 35 persen tersebut mencapai 244 juga, ditambah bantuan donator dari masyarakat yang mencapai puluhan juta rupiah. “Pembangunan Masjid ini sudah sejak tahun 2009, hingga saat ini pengerjaannya sudah mencapai 35 persen. Untuk pengadaan lahan pembangunan masjid sebagian merupakan tanah wakaf dari masyarakat setempat. Tentunya semua ini tidak lepas dari peran pemuka agama di Inhil yang terus memberikan bantuan dan motifasi dalam pembangunan keagamaan di daerah ini,” ucapnya. (mus)
Pembangunan KUA Kateman Telan Biaya Rp 90 juta
DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kakankemenag Indragiri Hilir (Inhil) Drs HM Aziz MM dan rombongan meninjau lokasi baru untuk pembangunan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kateman. KUA Kecamatan Kateman sebelumnya terletak di Jalan Kelabang Sakti akan dipindahkan kelokasi yang baru di Jalan Kesehatan. Menurut Kakankemenag Inhil, Drs HM Aziz MM, pemindahan KUA dari lokasi yang lama ketempat yang lebih layak di Jalan Kesehatan Sungai Guntung telah dianggarkan dalam DIPA Kemenag Inhil tahun
anggaran 2010. Pembangunan KUA baru yang diperkirakan akan selesai tahun ini menelan anggaran sekitar Rp90 juta. “Pembangunan KUA diatas tanah wakaf seluas 20×25m ini diperkirakan akan menelan
anggaran sekitar Rp90 juta, perhitungan ini masih perhitungan kotor. Sedangkan untuk pengadaan lahan merupakan tanah wakaf dari masyarakat setempat,” jelas Aziz saat mendampingi Kakanwil Kemenag Riau meninjau lokasi
baru pembangunan KUA Kecamatan Kateman yang masih dalam tahap persiapan lahan. Menurutnya, pemindahan lokasi KUA Kecamatan Kateman dari lokasi yang lama ke lokasi yang baru dalam rangka lebih mengintensifkan peran KUA dalam menjalankan aktifitas sesuai tupoksi. Diharapkan, dengan lokasi baru dan dengan kantor yang cukup representatif, pegawai kemenag yang ada di KUA dapat bekerja lebih maksimal dengan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, kinerja dan pelayanan pegawai kemenag kepada masyarakat akan lebih baik lagi,” ujarnya. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
DINAMIS- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, didampingi Kakankemenag Indragiri Hilir (Inhil) Drs HM Aziz MM dan rombongan, Kamis (23/9) melakukan kunjungan kerja ke Sungai Guntung Kecamatan Kateman Inhil. Kedatangan Kakanwil Kemenag Riau beserta rombongan disambut oleh Camat Kateman, kepala KUA se Inhil, kepala madrasah, pelajar, dan ratusan masyarakat Sungai Guntung. Selain melakukan kunjungan kerja Ka Kanwil Riau beserta rombongan juga menghadiri acara Halal Bi Halal Kemenag dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Masyarakat dan Kebersamaan di Sungai Guntung di Aula Pertemuan Wisma Hidayah Guntung yang dilaksanakan oleh Kemenag Inhil. Kakankemenag Inhil, Drs HM Aziz MM, dalam sambutannya mengatakan, Halal Bi Halal merupakan agenda tahunan Kemenag Inhil yang biasanya dilaksanakan di Ibu Kota Inhil, yaitu Tembilahan. Namun berdasarkan hasil koordinasi antara Kemenag Inhil dengan Ka Kanwil Kemenag Riau, disepakati bahwa Halal Bi Halal masyarakat Inhil dilaksanakan di Sungai Guntung. “Keputusan ini kita ambil dengan pertimbangan bahwa jika Halal Bi Halal yang difokuskan di Tembilahan saja maka hanya dinikmati masyarakat Tembilahan saja. Tetapi jika dilaksanakan didaerah atau Kecamatan yang lain, tentu Halal Bi Halal dilingkungan Kemenag juga dapat dirasakan oleh masyarakat secara merata. Apalagi, di Sungai Guntung pegawai Kemenag sudah cukup banyak,” jelas Aziz pada ratusan masyarakat yang menghadiri halal bihalal tersebut. Selain itu, kata Aziz, kegiatan Halal Bi Halal di Inhil yang dipusatkan di Sungai Guntung juga dijadwalkan sesuai dengan jadwal kunjungan kerja Kakanwil Kemang Riau.
35
Lancang Kuning
Kakanwil Halal Bi Halal dengan Masyarakat Sungai Guntung
DINAMIS- Selain melakukan kunjungan kerja (kunker), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM beserta rombongan menghadiri acara Halal Bi Halal dengan masyarakat Indragiri Hilir (Inhil) yang difokuskan di Sungai Guntung Kecamatan Kateman, Kamis (23/9) kemarin. Halal Bi Halal Kementerian Agama tersebut dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan dan kebersamaan masyarakat di Sungai Guntung Inhil. Hadir dalam acara Halal Bi Halal, Kabid Mapenda Kemang Riau, H Edwar S Umar, beserta staf, Kakan Kemenag Inhil HM Aziz MM, Camat Kecamatan Kateman Drs Abu Nawar GSM, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec Kateman, Kepala KAU se Inhil, Kepala Madrasah, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Cerdik Pandai, dan siswa siswa madrasah yang ada di Sungai Guntung. Pada acara Halal Bi Halal tersebut, Ka
Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM dalam siraman rohaninya mengatakan, kegiatan halal bi halal sudah menjadi kegiatan rutin di lingkungan Kemenag Riau. Kegitan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan selaturrahim setelah sebulan berpuasa dan setelah menikmati kemenangan di hari raya Idul Fitri. Menurut Asyari, sesuai tugas dan fungsi Kemenag adalah untuk meningkatkan kehiduapan beragama dalam masyarakat. Dan pemuka agama sangat berperan penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, khususnya pembangunan dalam bidang keagamaan. “Pembangunan bidang keagamaan saat ini di Riau termasuk Inhil cukup kondusif. Kondisi seperti ini akan terus berlangsung jika kedepan kita tetap mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri tentang pedoman memelihara kerukunan umat beragama, pemberdayaan
forum kerukunan umat beragama dan pendirian umat beragama. Jika kita tetap mengacu pada SKB ini tentu tidak akan ada masalah-masalah keagamaan yang akan muncul,” jelasn Ayari Nur. Ia menambahkan, pembangunan keagamaan yang harus dipacu saat ini adalah peran serta masyarakat untuk membayarkan zakatnya. Karena potensi zakat di Riau sangat besar, namun hingga saat ini masih belum tergali secara maksimal. Kondisi tersebut dipicu karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakatnya ditambah masih banyaknya penyaluran zakat yang dilakukan masyarakat tidak melalui badan zakat yang ada. “Kalau zakat dapat terkelola secara tepat dan benar, tentu bisa memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat. Karena selain menanggulangi kemiskinan yang ada juga membantu pembangunan bidang keagamaan di daerah,” ucapnya. Satu contoh yang diberikan Asyari yaitu keberadaan pengusaha burung walet yang menjamur di Sungai Guntung. Para pengusaha tersebut bisa menjadi potensi zakat yang cukup bagus, dimana setiap panen para pengusaha ternak walet mengeluarkan 2,5 persen penghasilannya untuk masyarakat miskin dan pembangunan keagamaan. “Jika untuk kemaslahatan, maka harta yang kita berikan tidak akan berkurang, tapi akan terus mengalami penambahan sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah,” ungkapnya. Untuk itu, melalui Halal Bi Halal ini Asyari mengajak masyarakat khususnya yang mampu untuk meningkatkan kesadaran dalam membayarkan zakat hartanya. Karena dibalik harta yang dimiliki ada hak orang lain disana. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Kemenag Inhu Serahkan Bantuan Rp 1 M Kepada 1300 MDA
36
DINAMIS- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Inhu terus menggesah pembangunan bidang keagamaan di Kota yang terkenal dengan Danau Raja nya tersebut. Komitmen untuk membangun bidang keagamaan tersebut diimplementasikan dengan menganggarkan dana untuk pembangunan keagamaan baik fisik maupun non fisik. Wakil Bupati Inhu, Drs H Harman Harmaini SH MM, Rabu (22/9) dalam sambutannya pada acara Halal Bi Halal Kemenag di Kabupaten Inhu mengatakan, pembangunan di Inhu sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah termasuk pemangunan bidang keagamaan fisik maupun non fisik. Untuk itu setiap tahun, Pemda Inhu selalu
mengalokasikan dana untuk bidang keagamaan, pembangunan masjid dan mushallah maupun intensif untuk guru-guru agama di Inhu. “Pada APBD Murni tahun 2010 Pemda Inhu sudah menganggarkan dana untuk pembangunan keagamaan dengan
jumlah yang cukup besar. Dan dalam APBD Perubahan tahun 2010 kita kembali mengusulkan anggaran untuk bidang keagamaan sekitar Rp1,5 miliar, namun anggaran ini masih dalam proses,” ungkap Harman yang baru dilantik beberapa bulan ini. Ditambahkan Kakankemenag
Inhu, Drs H Abdul Kadir, Pemda Inhu pada tahun 2010 telah menyalurkan dana untuk guru-guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan MDA Terpadu di Kabupaten Inhu sekitar Rp 1 miliar lebih. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk guru MDA dan MDA Terpadu di Inhu yang jumlahnya mencapai 1.300 orang lebih. “Bantuan ini diberikan menjelang Hari Raya Idul Fitri kemarin, sehingga dana yang diterima oleh guru-guru MDA tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya,” ungkapnya. Ia mengakui, Pemda Inhu sangat memberikan perhatian pembangunan keagamaan di Inhu. Untuk Kemenag Inhu siap mendukung Visi dan Misi Pemda Inhu, yaitu terwujudnya Kabupaten Inhu sebagai kota yang Mandiri, Berbudaya dan Agamis. (mus)
Lancang Kuning
Fungsi Sosial Keagamaan di Riau Masih Lemah DINAMIS- Fungsi sosial keagamaan di Riau dinilai masih lemah, seperti potensi zakat yang belum tergali maksimal, keberadaan Mesjid dan Mushallah yang minim jamaah, banyaknya aliran-aliran baru dan lain sebagainya. Kondisi tersebut tentunya menjadi “Pekerjaan Rumah” (RP) bagi semua kalangan, khususnya Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka meningkatkan kehidupan beragama dalam masyarakat. Demikian disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM dalam acara Halal Bi Halal Kemenag di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (22/9) malam di Gedung Serba Guna Pemerintah Daerah Kabupaten Inhu. Acara Halal Bi Halal tersebut dihadiri oleh Kakan Kemenag Inhu, Drs H Abdul Kadir, Wakil Bupati Inhu Drs Harman Harmaini, pemuka agama, sesepuh, dan masyarakat Inhu. Menurutnya, keagamaan di Riau berkembang sangat pesat, namun belum dibarengi dengan kualitas yang semakin baik. Kondisi tersebut dapat dilihat dari tingginya animo masyarakat untuk menunaikan ibadah haji, hingga tahun 2010 daftar waiting list di Siskohat Riau sampai pada tahun 2016 mendatang. Untuk itu, dimasa mendatang pada pelaksanaan haji Kemenag lebih memprioritaskan untuk masyarakat yang belum haji. “Kalau memang sudah haji, sebaiknya tidak melaksanakan haji setiap tahun. Tapi berilah kesempatan kepada masyarakat yang belum melaksanakan. Dan kalau ingin berbuat amal ibadah tidak mesti haji berkali-kali yang hanya untuk diri sendiri tapi bisa diaplikasikan pada bentuk amalan atau ibadah lainnya,
seperti meningkatkan infak, sadakah dan zakatnya yang bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ungkap Asyari. Asyari menegaskan, potensi zakat di Riau sangat besar, dari lima juta lebih penduduk Riau 90 persen diantaranya beragama Islam dan 40 persen diantaranya bisa berzakat. Tapi kenyataannya zakat yang ada tidak sebanding dengan jumlah tersebut. Kondisi tersebut banyak faktor mempengaruhi, diantaranya karena tidak terkoordinirnya zakat secara benar, sehingga zakat dan masuknya zakat tidak melalui satu pintu. Permasalahan lain yang saat ini terjadi di Riau yaitu Masjid dan Mushallah yang mewah dan megah tapi tidak memiliki jamaah serta
banyaknya aliran-aliran baru yang muncul ditengah-tengah masyarakat. Dimana, kondisi tersebut dapat memicu timbulnya kesenjangan bahkan konflik dalam masyarakat beragama maupun antar beragama. “Dengan Halal Bi Halal dan silaturrahmi seperi ini sangat tepat dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat secara dini dapat mengantisipasi berbagai persoalan dimasyarakat, khususnya aliranaliran baru yang bermunculan. Masyarakat hendaknya lebih selektif dalam mengikuti pengajian yang ada di masyarakat tampa mengetahui siapa dan dari mana uztad yang mengajarnya,” imbaunya. (mus)
DINAMISMelalui swadaya yang ada masyarakat Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membangun Masjid yang cukup mewah senilai Rp9,7 miliar lebih. Pembangunan Masjid Al Falah diatas tanah wakaf seluas 36 × 42 m tersebut sudah dimulai sejak 2009 dengan menelan anggaran yang cukup besar. “Hingga saat ini kondisi fisik Masjid Al Falah sudah selesai sekitar 35 persen,” jelas Camat Kateman, Drs Abu Nawar GSM saat menerima kunjungan kerja Ka Kanwil Kemenag Riau Drs H Asyari Nur SH MM dan rombongan kemarin. Menurut Abu Nawar, antusias masyarakat dalam pembangunan keagamaan di Kecamatan Kateman khususnya di Sungai Guntung Kabupaten Inhil cukup tinggi. Besarnya keinginan untuk memiliki Masjid
yang megah dibuktikan dengan partisipasi dana dan tenaga dalam pembangunan Masjid yang terletak tidak jauh dari pinggiran sungai tersebut. “Sejak tahun 2009-2010 anggaran yang terkumpul dari iuran swadaya masyarakat sekitar 300 juta, dana inilah yang
kita gunakan untuk membangun Masjid Al Falah selama ini karena memang anggaran khusus dari pemerintah untuk pembangunan masjid ini belum ada,” ungkapnya. Abu Nawar menambahkan, untuk penggalangan dana pembangunan masjid dilakukan
berbagai cara, diantaranya melakukan lelang, pengajuan proposal bantuan masjid, iuran masyarakat dan lain sebagainya. Pekan lalu, panitia pembangunan masjid al falah pada acara halal bi halal masyarakat Sungai Guntung melakukan lelang pembangunan masjid. Pada acara tersebut dana yang berhasil dikumpulkan oleh panitia pembangunan masjid sebanyak Rp224 juta, ditambah Rp10 juta bantuan dari pejabat Riau. “Alhamdulillah, dari lelang kemarin kita mendapatkan cukup banyak dana, namun jumlah tersebut masih banyak kekurangan sampai masjid ini siap. Untuk itu kita akan terus melakukan penggalangan dana sampai masjid ini selesai, baik itu melalui proposal bantuan ke pemda, kemenag, maupun sumbangsih dari masyarakat,” ungkapnya. (mus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Masyarakat Guntung Bangun Masjid Senilai Rp9,7 M
37
Lancang Kuning
Kakanwil Serahkan Bantuan Pendidikan di Rohul Rp710 Juta
Kakanwil Pimpin Tawajjuh Jama’ah Thariqat di Pasir Pengaraian
DINAMIS-Kakanwil Kemenag Riau Drs. H. Asyari Nur SH MM yang juga pimpinan kepala perwakilan Thariqat Naqsabandiyah Jama‘ah Syekh Tajuddin Basilam Langkat di Provinsi Riau yang memiliki jama‘ah tak kurang dari 375 ribuan, berkesempatan memimpin tawajjuh di Surau Suluk Syakh Ibrahim Pasir Pengaraian, Kamis Malam (7/10). Acara yang dihadiri tak kurang dari 700-an jama‘ah baik pria dan wanita itu, juga dihadiri oleh Bupati Rokan Hulu Drs. Achmad M.Si selaku anggota thariqat dan pembina surau suluk. Kakanwil sendiri adalah seorang mursyid yang mewarisi rumah khalwat peninggalan ayahnya dengan jumlah jama‘ah yang cukup besar. Di hadapan jama‘ah beliau menerangkan pentingnya peran thariqat dalam penerapan dan pangamalan agama. “Sebagai contoh adalah peristiwa sejarah dalam peperangan melawan penjajah. Peranan agama Islam khususnya hikmah thariqat ini sangat besar dalam memerangi dan membentengi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dari serangan tentara penjajah. Pihak sekutu tidak mampu menerobos wilayah dan mengalahkan rakyat tempatan karena pangaruh bacaan dan zikir-zikir yang mereka lakukan. Itulah salah satu manfaat yang langsung dapat dirasakan,” jelas Asyari.
“Justru karena itu, pada masa kini praktek thariqat dan suluk secara benar merupakan benteng kokoh dalam memagari diri, keluarga, masyarakat, bahkan negara dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun pihak luar. Inti ajaran thariqat yang dipraktekkan melalui kegiatan suluk hendaknya benar-benar dipahami, dihayati, dan diamalkan secara benar. Karena itu dalam melaksanakannya seseorang perlu mengambil kaji secara resmi dan mendapat bimbingan dari para kalifah atau mursyid. Sebab guru suluk inilah yang akan membimbing para murid agar tidak tersesat,” paparnya. Lebih dari itu yang paling penting adalah bagaiman mengaplikasikan praktek dan bacaan-bacaan wirid itu ke dalam kehidupan nyata sehari-hari. “Seseorang yang mengamalkan ajaran thariqat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari akan senantiasa merasa dekat dan diawasi oleh Allah swt. Sehingga ia akan senantiasa waspada dan berhati-hati dalam setiap tindakannya agar tidak manyakiti orang lain, justru memberikan manfaat kepada sesama. Itulah sebenarnya hikmah terpenting dalam mengambil kaji thariqat atau suluk ini,” ungkapnya di hadapan para jama`ah yang memadati surau suluk. (agus)
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Kontribusi Ponpes dalam Pembangunan Cukup Besar
38
DINAMIS- Kontribusi Pondok Pesantren (Ponpes) dalam pembangunan di Indonesia khususnya di Riau cupup besar. Dari Ponpes banyak lahir intelektual-intelektual yang berpartisipasi dalam pembangunan, bahkan banyak alumni ponpes yang menjadi menteri, anggota DPR, guru besar dan lain sebagainya. Untuk itu, santri dan santriwati tidak perlu minder menuntut ilmu di Ponpes, karena santri pada ponpes tidak kalah dengan mereka yang sekolah lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ka Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Jumat (1/10) saat melakukan kunjungan kerja bersama anggota DPR RI dan DPRD Riau ke Ponpes AlMajidiyah Bagan Batu Rokan Hilir (Rohil). Menurut Asyari, ponpes memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan, sebagai salah satu lembaga pendidikan Ponpes sudah sangat mengakar dikehidupan masyarakat. Keberadaan Ponpes di Indonesia khususnya di Riau sudah cukup lama, ponpes memiliki ciri khas tersendiri dalam pembelajaran, tapi layak diperhitungan dalam kaitannya dengan pembangunan terutama dalam
yang berkaitan dengan moral dan etika. “Santi maupun santri wati saat ini tidak hanya bisa menjadi juru dakwah atau guru ngaji semata, tetapi sudah merambah keberbagai profesi. Bahkan banyaki yang bisa go internasional karena keilmuan yang didapatkan di Ponpes, misalnya hafal al- qur`an, ahli bahasa, tilawah dan lain sebagainya. Dan saya berharap, Ponpes ini juga bisa menjadi pondok percontohan di Riau khususnya di Kabupaten Rohil,” ungkap Asyari dihadapan ratusan santri dan santri wati Ponpes Al Majidiyah. Untuk itu, santri dan santriwati, termasuk uztad dan ustadza ponpes Al Majidiyah hendaknya terus meningkatkan prestasi dalam berbagai bidang pendidikan yang dipelajari. Sehingga, apa yang didapatkan di Ponpes menjadi bekal untuk meraih keberhasilan dimasa mendatang. Karena pemerintah maupun Kementerian Agama (kemenag) menyediakan berbagai sarana dan prasarana bagi santri dan santriwati yang ingin melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, dengan berbagai macam beasiswa. (mus)
DINAMIS- Sempena acara pembukaan Manasik Haji Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2010 di Masjid Agung Islamic Center Pasir Pengaraian, Kakanwil Kemenag Riau Drs. H. Asyari Nur SH MM menyerahkan bantuan pendidikan senilai total Rp710 juta yang diperuntukkan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan. Bantuan tersebut dialokasikan kepada Taman Pendidikan Al-Qur‘an sebesar Rp72 juta, untuk Madrasah Diniyah Awaliyah Rp548 juta, untuk Raudhatul Athfal Rp56 juta, dan dana block grant madrasah Rp510 juta. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama mengingatkan bahwa potensi pembangunan di bidang agama di Kabupaten Rokan Hulu cukup banyak dan berkembang. “Sarana pendidikan sudah mulai menyebar merata hingga ke kecamatan bahkan ke pelosok-pelosok desa. Wajar kalau sarana dan kegiatan cukup banyak dan aktif berjalan. Seperti diketahui negeri ini juga digelari dengan Negeri Seribu Suluk. Itu menunjukkan bahwa sejak dahulu Rokan Hulu sudah menjadi basis pengembangan ajaran dan pendidikan Islam,” katanya. Selain itu, ujarnya, peluang Kementerian Agama akhir-akhir ini cukup besar dalam membantu rakyat mengisi pembangunan di bidang agama dan keagamaan. Karena itu perlu melakukan percepatan-percepatan dalam membangunnya. Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat menjadi motivasi rakyat untuk mewujudkan keinginan mereka membangun daerahnya,” harapnya. Dalam tahun 2010 ini Kementerian Agama RI melalui Kanwil Kemenag Riau sudah menyalurkan total bantuan pembangunan agama senilai Rp26 Milyar, yang sudah disalurkan sejak beberapa bulan lalu. Khusus tahun 2010 ini, ada 4 madrasah yang akan dinegerikan, yaitu masing-masing dua MTs dan dua MA. Untuk tahap awal kita memperkuat basis sekolah yang ada dengan menegerikannya. Suatu saat nanti kalau sudah siap akan ditingkatkan manjadi madrasah bertaraf Internasional,” tegasnya. (agus)
39
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
• No. 58 • Tahun V • Edisi Oktober 2010
Seminar Pencerahan Paham-paham Keagamaan
40