ARTIKEL ILMIAH STRATA I ( S1 )
IMAJINASI KUPU-KUPU DALAM WUJUD SENI LUKIS
Oleh :
I Gusti Ngurah Krisna Warman NIM : 2009.04.005
PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI ( SENI LUKIS ) FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013
IMAJINASI KUPU-KUPU DALAM WUJUD SENI LUKIS
Oleh : I Gusti Ngurah Krisna Warman NIM : 2009.04.005
Program Studi Seni Rupa Murni Minat Lukis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia ( ISI ) Denpasar, Jln. Nusa Indah Denpasar, 80235, Indonesia E-mail :
[email protected]
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
IMAJINASI KUPU-KUPU DALAM WUJUD SENI LUKIS Oleh : I Gusti Ngurah Krisna Warman
ABSTRAK
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga pada klasifikasi dengan bahasa ilmiah Lepidoptera atau serangga bersayap sirip atau sisik, merupakan Serangga yang secara biologis memiliki beberapa tahapan perubahan bentuknya atau Metamorphosis-nya, yakni dimulai dari telur, ulat, kepompong kemudian menjadi Kupu-kupu. Serangga kupu-kupu dengan beragam warna sayapnya menjadikannya sebagai ikon dari keindahan. karena keindahannya pula Kupu-kupu sering menjadi incaran kolektor untuk dijadikan hiasan, sehingga beberapa Spesies Kupu-kupu seperti Morpho terancam punah. Berawal dari pengalaman estetis dengan melihat keindahan Kupu-kupu timbul angan-angan atau imajinasi akan pengembangan keindahannya sesuai dengan keinginan pencipta dengan memadukannya pada keindahan yang pencipta imajinasikan dalam wujud figur imajinatif. Sehingga berdasarkan hal tersebutlah penggarapan skrip karya tugas akhir ini diberi judul “IMAJINASI KUPU-KUPU DALAM WUJUD SENI LUKIS”. Pengumpulan data-data penunjang penciptaan diperoleh melaui sumber buku, literatur-literatur, majalah, sumber foto, internet, pergaulan di Masyarakat dan kunjungan ke Taman Kupu-kupu di Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Proses penggarapan karya dengan menggunakan media utama kertas dan cat air, selain itu penggarapan karya untuk ujian akhir ini, menempuh bermacam proses dalam penciptaannya yang dalam kriterianya terdapat aspek Ide dan fisik, serta perwujudannya melalui proses penjajagan (Exploration), percobaan (Eksperiment), persiapan (Preparation), pembentukan (Forming) dan proses penyelesaian (Finishing). Diharapkan dengan penciptaan ini selain sebagai kepuasan bathin dari pencipta dalam hal menciptakan karya Seni Lukis juga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas tentang pengetahuan Kupu-kupu serta keindahannya dan juga muncul upaya pelestariannya dari berbagai pihak.
Kata Kunci : Presentasi Imajinasi, Transformasi
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
THE IMAGINATION OF BUTTERFLY IN PAINTING ART FORM By : I Gusti Ngurah Krisna Warman
ABSTRACT
Butterfly is one of the insect species on the classification with scientific language Lepidoptera or fins or scales winged insect, an insect which biologically has several transform stages or Metamorphosis, which starts from an egg, caterpillar, chrysalis and then a butterfly. Butterfly with variety of wing colours making it an icon of beauty. Because of its beauty, Butterflies are often the target of collectors to be a decoration, so that some species such as Morpho endangered. Starting from the aesthetic experience with the butterflies’ beauty emerge wishful thinking or imagination to development in accordance with the creator’s wishes by combine it into the beauty of the creator imagined in the form of imaginative figures. So based on that matter, this thesis of creation script cultivation entitled "THE IMAGINATION OF BUTTERFLY IN PAINTING ART FORM". Collecting supporting data obtained through the creation of source books, literatures, magazines, photo source, internet, relationships in the community and a visit to the Butterfly Garden at Wanasari village, Tabanan District, Tabanan Regency, Bali Province. Creation cultivation process by using major media and watercolour paper, in addition to the creation cultivation for the final exam, go through various processes in its creation that the criteria contained in the idea and physical aspects, and the realization through the assessment process (Exploration), trial (experiment), preparation, formation (forming) and resolution process (Finishing). It is expected with this creation besides the inner satisfaction of the creator in terms of creating a painting Art work also able to contribute to the wider community about Butterflies knowledge and its beauty and also appeared preservation efforts from various parties.
Keywords : Imagination Presentation, Transformation
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Karya seni lukis dewasa ini telah berkembang dengan beragam teknik dan gaya perupaan dan itu diawali pada masa prasejarah dengan penorehan warna di dalam gua kemudian berkembang dengan kanvas, triplek dan juga kertas. Perkembangan ini disebabkan berkembagnya pola pikir manusia, sehingga perubahan ini secara fundamental merubah sistem peradaban menjadi lebih maju. Ukuran sebuah peradaban yang maju adalah berdasarkan tulisan-tulisan ataupun ide-ide yang dikaryakan oleh individu-individu atau kelompok pada lingkup masyarakat dunia dan pada aspek ini dapat dicapai dari semua bidang yang ada dalam kehidupan masyarakat dunia itu sendiri, termasuk pada bidang seni lukis. Berkaitan dengan seni lukis berbagai objek sering diangkat sebagai tema yang sangat tidak terbatas, baik dari segi material dan imaterial, seperti pengalaman hidup, lingkungan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Selain itu sering kali benda-benda biotik maupun abiotik juga diangkat sebagai tema kekaryaan, misalnya batu, alat-alat penunjang hidup masyarakat dan juga binatang. Berbicara mengenai binatang, terdapat berbagai macam yang ada di muka bumi dengan beragam tipe, jenis dan karakteristiknya, salah satunya adalah kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki keindahan sangat tinggi, dengan warna sayap dan polanya yang bervariasi menjadikannya simbol dari keindahan. Kupu-kupu merupakan serangga pada ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sirip, secara biologis serangga ini dibedakan menjadi dua atas dasar keaktifannya, yaitu yang secara sederhana disebut kupu-kupu yang aktif pada siang hari ( Diurnal ) dan ngengat yang aktif pada malam hari ( Nocturnal ), serangga kupu-kupu merupakan serangga yang begitu indah, namun secara biologis kupu-kupu merupakan bentuk Metamorphosis dari serangga ulat, yang diawali dari telur kemudian berubah menjadi ulat selanjutnya kepompong dan terakhir menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu itu sendiri merupakan serangga yang berguna bagi petani, selain keindahan yang dimilikinya kupu-kupu memiliki andil dalam hal penyerbukan ( Ensiklopedia Sains, 2004 : 297 ). Kupu-kupu memiliki banyak mitos di beberapa negara, seperti di Cina, Indonesia, Thailand dan berbagai negara di dunia. Di Cina kupu-kupu diasosiasikan sebagai penjelmaan roh-roh, seperti pada cerita perjalanan cinta Sampek dan Engtay (www.wikipedia.sampekengtay.com ). sedangkan di Indonesia khususnya di Provinsi Bali secara mitos yang berkembang di masyarakat kupu-kupu jika masuk kedalam ruangan tamu maka si penghuni rumah akan kedatangan tamu. Secara filosofis kupu-kupu merupakan serangga yang menyimbolkan suatu sifat kemandirian yang sangat tinggi, karena secara biologis ketika kupu-kupu ingin keluar dari kungkungan kepompongnya ia harus keluar sendiri tanpa bantuan apapun dan siapapun, jika ia mendapatkan bantuan untuk keluar dari kungkungan kepompongnya maka kupu-kupu tidak akan bisa terbang. Hal ini dikarenakan ketika proses pengeluaran tubuh kupu-kupu dari kepompong terjadi proses penyebaran cairan keseluruh sayap kupukupu yang mana hal inilah yang akan membantu kupu-kupu untuk keluar dan langsung terbang. Maka dari hal tersebut dapat disematkan bahwa kupu-kupu merupakan symbol kemandirian yang sejati. Selain itu dari segi warna kupu-kupu menjadi simbol dari keindahan, karena kupu-kupu memiliki warna yang sangat berpariasi, yang semua warna yang ada terwakilkan oleh bentuk dan pola warna sayap dari kupu-kupu yang beragam jenisnya. Karena keragaman jenis dan keindahanya, kupu-kupu sering kali menjadi ikon dari berbagai macam hal yang ada didalam kehidupan sosial budaya masyarakat dunia, selain sebagai objek seni lukis tentunya juga menjadi simbol-simbol atau lambang-lambang yang mewakili keindahan baik pada media cetak maupun elektronik, disamping itu pula kupu-kupu menjadi objek kreasi suatu tarian, salah satunya tari kreasi kupu-kupu yang ada di Indonesia, yang tepatnya diciptakan di Provinsi Bali oleh seniman pertunjukan yakni I Wayan Beratha pada tahun 1960-an yang dikenal dengan nama Tari Kupu-kupu Tarum (http://sejarahtaribali.com). Hal tersebut menyiratkan betapa kupu-kupu memiliki magnitisma tinggi untuk manusia dan sebagai wujud keindahan baik secara spiritual maupun material dan karya.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Namun dewasa ini kupu-kupu juga telah mengalami kepunahan diakibatkan tidak stabilnya ekosistem yang ada pada rantai kehidupannya. Semakin kencangnya industri dan majunya IPTEK untuk memajukan faktor ekonomi dan disisi lain menurunnya sikap untuk memperhatikan lingkungan dari masyarakat, menyebabkan timbulnya eksplorasi sumber daya alam secara besar-besaran, yang kenyataanya telah mengganggu ekosistem hutan diseluruh dunia. Hal ini telah mengakibatkan beberapa jenis kupu-kupu mengalami proses mendekati kepunahan. Seperti yang terjadi pada kupu-kupu genus Morpho mempunyai sayap biru metalik yang menyilaukan, bagian bawah sayapnya berwarna cokelat dengan titik-titik mata berwarna perunggu. Karena keindahannya tersebut serangga ini diburu kolektor dan dijadikan perhiasan, Kupu-kupu jenis Morpho ini juga terancam kehilangan habitatnya yang berada di kawasan hutan hujan tropis Amerika Selatan, mulai dari Brasil sampai Venezuela ( Madsen, 2012 ) Selain itu menurut Djunaeti ( dalam Suryanto, 2006 ) Sembilan Belas jenis kupu-kupu yang ada di Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat terancam punah diantaranya dari genus Ornithoptera ( kupukupu sayap burung ), Troides ( kupu-kupu raja ), Trogonoptera ( Kupu-kupu rajah brooke ), serta Chetosiamyrina ( kupu-kupu sayap renda Sulawesi ). Dari fenomena tersebut, dalam kesadaran sebagai salah satu bagian dari khalayak yang seyogyanya dapat melestarikan serangga kupu-kupu yang indah dengan cara yang dapat dilakukan sesuai dengan bidang pencipta yakni pada bidang seni lukis. Maka dari segenap hal yang telah dipaparkan, pencipta mendalami segenap fenomena yang terjadi pada kehidupan kupu-kupu dan juga pada karakteristik kupu-kupu, terjadi pengolahan dan perenungan artistik dan spiritual yang menstimulasi akan rekaan-rekaan kekaryaan yang telah terimajinasikan secara mendalam. Wujud perupaan yang terimajinasi adalah hasil dari komparasi antara wujud visual kupu-kupu dengan figur imajinatif, yang tidak merujuk pada sesuatu yang telah ada misal mitos tentang peri namun pencipta mengimajinasikan keindahan kupukupu sebagai suatu wujud persun imaji yang diciptakan sendiri. Secara personal pencipta ingin menampilkan wujud figur imajinatif ini beradasarkan perwakilan diri pencipta dengan merujuk dari awatara dewa Wisnu yaitu Krishna dan nama pencipta yang sama, maka secara pribadi wujud visual biru dan karakteristik visual figur disetarakan pada aspek personalisasi. Lebih lanjut lagi pencipta memutuskan penggarapan karya dengan menggunakan media kertas, media ini dipilih karena memiliki karakteristik khas pada penyerapan warna, efek transparan warna, yang sangat pencipta gemari karena dapat menimbulkan berbagai kemungkinan artistik dari transparanya warna. Teknik cat air telah pencipta pelajari semenjak pencipta sebagai mahasiswa pada Program Studi Seni Rupa Murni, Minat Seni Lukis , Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, teknik ini diaplikasikan kembali pada semester-semester berikutnya. Selain itu pencipta menerapkan proses menggambar (drawing) sebagai pengembangan dari teknik pada penggarapan karya. Drawing sendiri memiliki pemahaman penorehan atau goresan garis-garis beserta warna diatas media kertas ( Angkasa, 2000 : 7 ). Perkembangan dewasa ini menggambar tidak hanya diterapkan pada media kertas. Atas dasar pengalaman estetis tersebutlah pencipta memilih kertas sebagai media untuk penggarapan karya. Pada bahasan ini pencipta mengawali keinginan untuk menciptakan karya dengan objek utama kupu-kupu didasarkan atas berbagai pengamatan pencipta terhadap kupu-kupu, selain itu pencipta sering kali mengimajinasikan kupu-kupu sebagai sosok figur dengan sayap yang indah sebagaimana yang telah pencipta jelaskan dalam uraian sebelumnya. Hal inilah yang mendasari pencipta untuk menuangkanya kedalam bentuk karya maupun tulisan yang berjudul : IMAJINASI KUPU-KUPU DALAM WUJUD SENI LUKIS. 2. Ide Penciptaan Berawal dari pengalaman estetis terhadap serangga kupu-kupu dengan berbagai warna dan filosifinya sehingga merangsang untuk kegiatan menggarap sketsa dan lukisan cat air diatas kertas dengan objek utama kupu-kupu dan menyebabkan pencipta memilih kupu-kupu sebagai konsep dasar dalam berkarya, kupu-kupu merupakan serangga bersayap sirip dengan berbagai macam warna yang dalam jenisnya memiliki dua kecenderungan yakni aktif pada malam hari maupun siang hari sehingga menjadikan kupu-kupu memiliki spektrum warna sayap yang berbeda. Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Pada penciptaan ini tidak hanya terfokus pada keindahan kupu-kupu, melainkan pengembangannya yang diperoleh dari imjinasi pencipta terhadap keindahan kupu-kupu menjadi figur imajinasi yang muncul dari segenap pengalaman estetis dan khayalan pencipta sendiri dengan kharakteristik menyerupai mahkluk mitologi peri ataupun dewa-dewa dalam mitologi Hindu India yang tubuhnya divisualkan berwarna biru dengan atribut menggunakan perhiasan emas dan yang telah terwarisi dari berbagai kebudayaan dunia berabad-abad yang lalu, dewa-dewa sebagai penguasa kehidupan dengan representasinya yang agung mengilhami pencipta untuk menggabungkannya dengan keindahan alami kupu-kupu. Disamping itu wujud figur imajinatif merupakan perwakilan dari identitas personal dari pencipta dan upaya penyetaraannya dengan visualisasi figur awatara Krishna dan pencipta sendiri, sehingga karya lukis yang pencipta ciptakan merupakan hasil dari angan-angan terhadap kupu-kupu dan diri dalam proses kreatifitas pada penciptaan seni lukis ini. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,permasalahan yang ingin dijawab dalam penulisan ini dapat dirinci sebagai berikut: a. Bagaimanakah pencipta mentransformasikan kupu-kupu sebagai wujud figur imajinatif? b. Bagaimanakah pemanfaatan elemen-elemen formal seni rupa yang diaplikasikan pada karya dengan tema Imajinasi Kupu-kupu? c. Bagaimanakah pengolahan-pengolahan teknik yang diterapkan pada karya? 4. Tujuan a. Mempresentasikan objek kupu-kupu yang ditransformasikan sebagai karya seni dengan segenap unsur, teknik, dan penggalian gagasan sebagai seniman kreatif b. Berkreatifitas dan mendalami kemampuan teknik cat air dalam hal ini penggarapan karya dengan objek kupu-kupu dengan segenap imajinasi keindahannya. c. Melestarikan kupu-kupu dalam bentuk karya sebagai wujud kecintaan pencipta akan kupu-kupu 5. Manfaat a. Bagi pencipta tentu menambah wawasan mengenai kupu-kupu dan sebagai kepuasan bathin dalam berkarya b. Dapat meningkatkan apresiasi masyarakat penikmat seni dengan merepresentasikan keindahan Kupu-kupu. c. Penambah perbendaharaan kepustakaan pada bidang seni lukis. 6. Ruang Lingkup Karena begitu luasnya pengetahuan tentang seni dan berbagai objek sebagai dasar dari penciptaan sebuah karya seni, dan keterbatasan pencipta dalam waktu, bahan, tenaga dan juga bentangan keilmuan maka ruang lingkup penulisan merujuk pada kupu-kupu dengan pemvisualisasiannya yang diperoleh dari imajinasi pencipta dengan pengembangan wujudnya menjadi figur-figur imajinatif yang terepresentasi secara orisinil dengan segenap teknik, unsur visual dan gagasan yang ingin disampaikan.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
B. KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka pada proses penulisan dan penggarapan karya akan memberikan pencipta dan pembaca mengenai pertimbangan dan sumber teoritis berkaitan dengan penciptaan karya tugas akhir ini. Adapun kajian pustaka yang dipergunakan yaitu: 1. Tinjauan Sumber Tertulis Penggunaan sumber data tertulis dapat memberikan informasi bagi pencipta dalam proses pembuatan karya, dan kaitannya dengan pertimbangan ilmiah atau teoritis dari segenap sumber yang ada. Pada penciptaan karya sumber tertulis dapat pencipta dapatkan dari sumber-sumber buku, literaturliteratur ilmiah, majalah, sumber foto, media internet, pergaulan di masyarakat dan juga data langsung dari museum kupu-kupu yakni Taman Kupu-Kupu yang ada di Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Kemudian berkaitan dengan sumber tertulis yang pencipta pergunakan, maka dapat dirinci sebagai berikut : a. Pengertian Judul Pengertian Judul merupakan batasan untuk menghindari penafsiran pada makna dan maksud penulisan, yang dirinci sebagai berikut : - Imajinasi Imajinasi merupakan daya pikir untuk membayangkan atau mengangan-angan atau menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan pikiran dan pengalaman seseorang. Imajinasi terpaut erat dengan proses kreatif, serta berfungsi untuk menggabungkan berbagai serpihan informasi yang didapat dari bagian-bagian indera menjadi suatu gambaran utuh dan lengkap ( Susanto, 2011: 190 ). - Kupu-kupu Dirujuk melalui pengetahuan ilmiah kupu-kupu dan ngengat ( rama-rama ) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang ( diurnal ), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam ( nocturnal ). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya, kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, Ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti ( Madsen, 2012 ). Kupu-kupu sebelum menjadi kupu-kupu yang utuh sebelumnya adalah berbentuk telur yang berukuran mikro, kemudian menjadi ulat dan setelah mengalami fase penyerapan enerji yang cukup kemudian menjadi kepompong dan menjadi kupu-kupu yang indah. - Seni Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup dan perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Sedangkan menurut Thomas Munro seni merupakan alat buatan manusia yang dapat menimbulkan efek-efek psikologis bagi manusia lain yang melihatnya. Semikian pula S.Soedjojono mengungkapkan seni adalah jiwa kethok atau jiwa yang nampak. Menurut Soedarso Sp, Seni adalah karya manusia yang mengkominukasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman bati tersebut disajikan secara indah atau menarik sehingga merangsang timbulnya Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Kelahirannya tidak didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan pokok, melainkan merupakan usaha melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaannya memenuhi kebutuhan yang sifatnya spiritual. Selain itu Leo Tolstroy menyatakan bahwa Seni Merupakan Transfer of feeling berarti memindahkan perasaan pada objek karya seni yang ingin digarap ( Susanto, 2011 : 354 ). - Lukis Lukis merupakan pengolahan warna, garis dan tekstur pada bidang dua dimensi, atau pada permukaan bidang tiga dimensi (wikipedia.org/wiki/Seni_lukis,2012). Lukis merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang ( Susanto, 2011 : 241 ). Maka dari bagian-bagian mengenai judul dari skrip karya yang telah dijelaskan, pencipta menggagas judul ini dengan maksud dan tujuan yang pencipta ringkas, yakni suatu wujud imajinasi dari segenap pengalaman estetis, melalui hayalan-hayalan serta penggalian-penggalian bentuk imajinatif yang pencipta lakukan selama ini dengan dipadukan dengan keindahan alami dari serangga kupu-kupu yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yakni sebagai karya seni lukis. b. Surealisme Surealisme merupakan suatu paham yang bersandar pada keyakinan pada realitas yang superior dan kebebasan asosiasi yang telah lama ditinggalkan, pada kebiasaan-kebiasaan mimpi, pada pemikiran yang otomatis tanpa control dari kesadaran kita. Terdapat dua tendensi pada surealisme. Diantaranya Surealisme ekspresi dan Surealisme murni. Surealisme ekspresi merupakan kondisi tidak sadar, kemudian melahirkan simbol-simbol dan bentuk-bentuk dari perbendaharaannya yang terdahulu. Surealisme murni pada tahap ini seniman menggunakan teknik-teknik akademik untuk menciptakan ilusi yang tampak absurd ( Susanto, 2011 : 386 ). Surealisme berkembang diawal tahun 1900-an, pada saat itu seni lukis gaya surealisme dipopulerkan oleh Salvador Dali, Magritte, Mark Ernst dan seniman-seniman berikutnya hingga berkembang gaya surealisme pada penciptaan seni lukis di seluruh dunia. Sudut pandang teori Surealisme menjadi landasan pencipta dalam menciptakan karya, penciptaan yang dimulai dari imajinasi tentang kupu-kupu dan pengembangannya menjadi figur imajinatif dapat ditelaah sebagai wujud dari surealisme ekspresif karena merupakan pengembangan dari objek sebelumnya berupa kupu-kupu menjadi figur imajinatif yang selama ini menjadi angan-angan dan hayalan pencipta untuk mengembangkan dan menciptakan keindahan baru bagi kupu-kupu dengan pemaduannya dengan sosok figur yang menyerupai manusia. c. Tinjauan Filosofis Kupu-Kupu Kupu-kupu merupakan serangga yang indah, kupu-kupu sebagai mahkluk dengan keunikan yang spesifik dalam variasi warna sayapnya yang menawan memberikan begitu banyak inspirasi bagi banyak hal yang ada di dunia. Diantaranya serangga kupu-kupu memiliki karakter biologis yang sangat unik. Dengan berbagai macam variasi cara untuk mempertahankan hidupnya dari serangan pemangsa, seperti kupu-kupu menggunakan beberapa metode untuk mengelabuhi musuh-musuh mereka. Beberapa bersembunyi dari mata pemangsanya dengan meniru warna-warna pepohonan, dedauanan dan bebatuan, selain itu beberapa juga mengelabuhi predator dengan meniru rupa dari mahkluk-mahkluk berbahaya. Terdapat pula pengelabuhan pemangsa dengan pola-pola yang ada pada bagian sayapnya seperti pola mata yang ada pada pola sayap kupu-kupu Emperor ( Madsen, 2012 ). Selain itu terdapat cerita rakyat yang menyertai keindahan dari kupu-kupu yang berasal dari negeri Cina dalam konteks cinta sejati, dimulai dari sepasang kekasih yang bernama Sampek dan Engtay, pada perjalanan kisah cinta mereka mendapat permasalahan yang menyebabkan diharuskannya mereka berpisah oleh keluarga Engtay, karena Engtay dijodohkan oleh orang tuanya. Mengetahui perjodohan tersebut Sampek sakit hati kemudian meninggal dunia, sampai pada suatu titik ketika Engtay menuju ke tempat mempelai lelaki ia terhadang badai besar didekat kuburan dari Sampek, pada saat itu juga Engtay Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
meminta agar kuburan tersebut dibuka dan ketika kuburan dibuka Engtay langsung melompat kekuburan tersebut dan pada saat itu pula muncul dua kupu-kupu yang indah keluar dari kuburan Engtay yang menurut mitosnya adalah Sampek dan Engtay ( www.wikipedia.sampekengtay.com ). Dari cerita rakyat tersebut yang apakah terjadi secara faktual ataupun tidak namun secara psikologis akan munculnya cerita rakyat tersebut menyiratkan bahwa kupu-kupu telah memiliki magnitismanya sendiri dalam kaitan kehidupan sosial masyarakat, ini dibuktikan dari adanya cerita rakyat yang telah diwarisi secara turun temurun mengenai keindahan cinta yang terwakili oleh wujud visual dari kupu-kupu yang berada di negeri Cina. Selain itu terdapat fakta biologis yang cukup menarik bahwa kupu-kupu sebelum menjadi kepompong harus berpuasa untuk bertransformasi menjadi kepompong pada proses ini ulat mengalami proses kontemplasi dan isolasi dari lingkungan, perjuangannya belumlah selesai sampai disana, ketika harus keluar dari kungkungan kepompongnya, kupu-kupu harus keluar sendiri dengan kemampuannya sendiri jika tidak ia tidak akan bisa terbang dan proses inipun menunjukkan bahwa kupu-kupu merupakan mahkluk selain simbol keindahan namun juga sebagai lambang dari kerja keras dan kemandirian penuh. d. Keindahan Menurut asal katanya, keindahan dalam perkataan bahasa Inggris beautiful , dalam bahasa Perancis : beau, sedang Italia dan Spanyol bello, yang berasal dari kata latin bellum. Akar katanya adalah bonum yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi bonellum dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis bellum. Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai suatu benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris dipergunakan istilah beauty ( keindahan ) dan beautiful benda yang indah. Sedang dalam bahasa filsafat keindahan terdapat beberapa pengertian ; keindahan dalam arti luas, semula merupakan pengertian dari bangsa yunani, yang didalamnya tercakup tentang ide kebaikan. Plato misalnya menyebutkan tentang watak yang indah dan hukum yang indah, Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan, Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Selain itu bangsa Yunani menyebut keindahan dalam arti estetis disebut Symmetria untuk keindahan berdasar penglihatan ( misal pada karya pahat dan arsitektur ) dan Harmonia untuk keindahan berdasar pendengaran ( musik ). Sehingga pengertian keindahan dalam arti seluas-luasnya melipuuti keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan intelektual. Keindahan dalam arti estetika murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerap oleh penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna secara kasat mata. Selain itu sebagian filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan ( pleasure ) ( Kartika, 2004 : 2-3 ). Begitu banyaknya pengertian tentang keindahan dari berbagai filsuf dan para ahli yang cenderung subjektif, maka sampai saat ini belum ditemukan kesepakatan pasti mengenai keindahan. namun sebagai pencipta pada karya tugas akhir ini pencipta menyimpulkan bahwa keindahan merupakan suatu rasa yang sangat universal terhadap segala hal yang ada, hal ini berkaitan dengan selera dan pengalaman estetis dari masing-masing individu yang muncul karena rasa kesenangan terhadap suatu objek. Seperti yang pencipta alami dengan menjadikan kupu-kupu sebagai objek keindahan yang merupakan hasil dari pengalaman estetis pencipta terhadap kupu-kupu. e. Figuratif Berasal dari kata figur yang dalam pengertian seni rupa suatu objek yang terbentuk dan memiliki kesamaan dengan suatu tanda tertentu seperti manusia, hewan, tumbuhan atau lainnya. Kemudian dalam pengembangannya yakni istilah figuratif berarti suatu wujud karya seni yang mengemukakan gambaran atau bentuk manusia ( Susanto, 2011 : 136 ). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, figur memiliki arti suatu sosok, wujud ataupun tokoh, sedangkan figuratif memiliki arti kiasan atau lambang dari figur dalam arti yang sebenarnya. Figuratif pada penciptaan karya merupakan istilah dalam sudut pandang teoritis penciptaan yang menjadi dasar dari landasan ilmiah visualisasi objek utama karya pencipta, yakni figur imajinatif kupukupu. Sebagai suatu wujud imajinasi akan kupu-kupu yang keindahannya dikembangkan menjadi wujud figur dengan segenap atribut yang berasal dari angan-angan dan hayalan pencipta selama ini baik Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
perwujudan dari sisi teknis terhadap visualisasi persun imajinatif dan juga perwakilan dari persun pencipta dalam proses imajinasi dan transformasi sebagai dasar dari wujud visualisasi. f. Unsur Visual Pada Seni Lukis - Titik Titik merupakan unsur rupa terkecil yang terlihat oleh mata. Titik diyakini pula sebagai unsur yang menggabungkan elemen-elemen rupa menjadi garis atau bentuk. Titik secara simbolis berarti awal dan juga akhir. Dalam beberapa perangkat lunak menggambar dalam computer grafik, titik dianggap sebagai “data” dengan koordinat yang ditentukan ( Susanto, 2011 : 402 ). Pencipta menggunakan titik sebagaimana yang telah disebut pada uraian sebelumnya yakni sebagai titik koordinat. Titik koordinat yang dimaksud adalah penempatan titik-titik dari beragam sudut yang ditentukan sebagai koordinat dalam pembuatan karya, karena teknik yang digarap adalah cat air transparan maka penorehan garis-garis dengan pensil diatas kertas diminimalkan. Selain sebagai koordinat pada kenyataannya titik merupakan bagian terkecil dan kumpulannya menjadi garis. Maka titik merupakan awal dari perwujudan karya lukis yang pencipta garap. - Garis Garis merupakan perpaduan titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bias pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, lurus dan lain-lain. ( Susanto, 2011 : 148 ) Pada penciptaan karya pencipta menggunakan berbagai macam garis, seperti garis-garis lurus zig-zag dan melengkung sebagai dasar kebentukan ruang-ruang dan pola-pola imajinatif termasuk didalamnya pola hias dari pernak-pernik kupu-kupu dan juga sebagai outline dari pada karya. - Warna Warna merupakan getaran atau gelombang yang diterima indera penglihatan manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah benda. Cahaya yang dapat di indera manusia memiliki panjang gelombang antara 380-780 nanometer ( Susanto, 2011 : 433 ). Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif ( psikologis ) sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan ( Sanyoto, 2010 : 11 ). Warna-warna yang digunakan pencipta pada karya cenderung diakromatik dengan pemilihan warna yang bervariatif. - Bentuk Bentuk dalam seni rupa dikaitkan dengan dwimatra dan trimatra, disini dimaksudkan bentuk merupakan wujud karya seni antara dua dimensi ataupun tiga dimensi. ( Susanto, 2011 : 54 ). Bentuk yang digunakan pada karya-karya pencipta adalah dwimatra atau dua dimensi dengan aplikasi teknik cat air diatas kertas. - Ruang Ruang dalam seni rupa dibagi menjadi ruang nyata dan ruang semu. Ruang semu artinya indera penglihatan menangkap bentuk dan ruang sebagai gambaran sesungguhnya yang tampak pada tarefil atau layar atau kanvas dua matra seperti yang dapat dilihat pada karya lukis, karya desain, karya illustrasi dan pada layar film. Ruang nyata adalah bentuk dan ruang yang benarbenar dapat dibuktikan dengan indera peraba ( Kartika, 2004 : 112-113 ). Permainan ruang diciptakan pada karya-karya pencipta antara gelap dan terang dan kecendrungan memposekan objek utama ditengah sebagai pusat perhatian, dominasi gelap terang Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
sebagai pembeda antara objek utama dan latar belakang digarap guna kejelasan akan perwujudan objek karya. g. Dasar-Dasar Penyususan Seni Lukis - Keseimbangan ( Balance ) Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun intensitas kekaryaan. Bobot visual ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur dan kehadiran semua unsur dipertimbangkan dan memperhatikan keseimbangan ( Kartika, 2004 : 118 ). Keseimbangan merupakan persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan member tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya seni ( Susanto, 2011 :46). Pada karya pencipta keseimbangan ditekankan antara latar belakang yang tidak terlalu dominan daripada objek utama pada karya juga keseimbangan antara tone warna agar tidak terlalu kontras dari keseluruhan wujud visual karya. - Pusat Perhatian ( Centre of Interest ) Pusat Perhatian merupakan lokasi tertentu atau pusat paling penting pada karya ( Susanto, 2011 :77 ). Pada karya pencipta pusat perhatian jatuh pada objek figur imajinatif kupu-kupu itu sendiri. - Proporsi ( Proportion ) Proporsi merupakan ketergantungan dari perujudan karya dengan penekanan tertentu yang tergantung pada tipe dan besarnya bidang, warna, garis dan tekstur pada beberapa area ( Kartika, 2004 : 123 ). Proporsi dengan penggunaan warna yang berpariatif juga dengan penekanan pada objek utama, maka keselarasan pada tiap-tiap karya menuju pada unsur penyatuan dari segenap elemen yang ada melalui tumpang tindih garis dan warna juga keselarasannya dengan objek utama. - Aksentuasi ( Emphase ) Aksentuasi adalah Perulangan dari beberapa unsur elemen seperti garis dan warna sebagai penekanan pada suatu titik dalam penggarapan karya ( Kartika, 2004 : 122 ). Secara teknis pencipta mengupayakan menonjolkan karakter visual pada setiap elemen yang ada pada karya, aksentuasi yang digarap adalah perupaan unsur-unsur garis yang bervariatif yang saling tumpang tindih dengan kekhasan geometris pada titik tertentu yang terdapat pada karya. Selain itu penerapan warna yang berpariatif juga mengimbangi dalam penggarapan aksenaksen pada karya. - Kesederhanaan ( Simplicity ) Kesederanaan merupakan suatu pengkomposisian yang selektif dan kecermatan pengelompokan unsur-unsur artistik sebagai penunjang karya ( Kartika, 2004 : 121 ). Pada penciptaan karya kesederhanaan yang dipentingkan adalah upaya-upaya pencipta dalam pengungkapan titik fokus dan upaya untuk tidak melakukan pembauran objek pada satu bidang kertas.
- Kontras ( Contrast ) Kontras merupakan perbedaan mencolok dan tegas antara elemen-elemen dalam sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi atau desain. Kontras dapat dimunculkan dengan menggunakan warna, bentu, tekstur, ukuran dan ketajaman. Kontras digunakan untuk memberi Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
ketegasan dan mengandung oposisi-oposisi seperti gelap-terang,cerah-buram, kasar-halus, besarkecil dan lain-lain ( Susanto, 2011 : 227-228 ). Pada penggarapan karya secara menyeluruh kontras ditujukan untuk membedakan antara objek utama dan latar belakang, secara detail teknik kontras dibagi dalam beberapa segmen pada bagian-bagian objek selain antara latar belakang dan bjek utama namun pada aksen-aksen yang dikenakan oleh figur imajinatif kupu-kupu yang berupa atribut-atribut emas. - Irama ( Rhythm ) Irama dalam seni rupa adalah tentang persoalan warna, garis, komposisi dsb. Juga merupakan urutan atau perulangan yang teratur dari sebuah elemen atau unsur-unsur dalam karya lainnya. Irama terdiri dari bermacam-macam jenis, seperti repetitif, alternatif, progresif dan flowing ( irama yang memperlihatkan keberlanjutan ) ( Susanto, 2011 :334 ). Pencipta pada proses penggarapan dari awal adalah menciptakan suatu kondisi konsistensi dalam hal karakter karya, sehingga pada sudut pandang ini pencipta berusaha menampilkan komposisi warna dan terutama komposisi garis-garis yang mencerminkan gaya atau karakter pencipta, selain itu pada objek utama figur imajinatif tetap pada karakter yang seirama. - Harmoni ( Harmony ) Tatanan atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki keserasian. Juga merujuk pada pemberdayaan ide-ide dan potensi-potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan ideal ( Susanto, 2011 : 175 ). Harmoni pencipta raih dengan keselarasan antara semua objek yang pencipta garap, selain itu pensepadanan antara warna latar belakang dengan objek utama dilakukan agar tidak terlihat lepas. Penggunaan warna-warna diakromatik diusahakan tepat pada bagian-bagian tertentu dari objek karya agar tidak mengganggu keselarasan dari keseluruhan karya. - Kesatuan ( Unity ) Kesatuan merupakan kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi ( Kartika, 2004 : 117 ). Kesatuan merupakan seganap paduan dari semua prinsip penyusunan dari karya, maka kesatuan adalah tujuan dari penciptaan yang didalamnya terwakili dari keselarasan semua elemen-elemen seni lukis. Maka secara singkat bahwa kesatuan yang pencipta tuju adalah diwakili dari objek utama yang sama yakni figur imajinatif kupu-kupu dan juga keselarasan warna yang bervariatif disetiap karya dengan tipikal penyusunan garis yang sesuai dengan karakter kekaryaan pencipta.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
2. Tinjauan Sumber Tak Tertulis
Judul Oleh Sumber
: Ecstasy : Carne Griffits : www.carnegriffits.com
Karya ini memperlihatkan wujud perempuan dengan aksen ekspresif yang mendukung visualisasi karya. Karya ini menginspirasi pencipta, walaupun karya banyak menyisakan warna dasar putih pada latar belakang, hal ini menyebabkan karya menjadi menarik dan terlihat kekhasan dari lukisan cat air transparan lebih diutamakan.
Judul Oleh Sumber
: Sou livre para refazer-me a qualquer momento : Helena Nelson Reed : www.google.helenanelson.com
Pada karya ini merepresentasikan sosok wanita dan seolah-olah menyimbulkan berbagai unsurunsur spiritual dan kemagisannya seperti mata yang ada pada tangannya.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Judul Oleh Sumber
: Krishnanarayana : Anonim : www.google.krishna.com
Lukisan ini menginspirasi pencipta dengan warna Dewa yang begitu bercahaya, sosok Wisnu dibelakang Awatara Krishna dengan warna tubuh biru muda dan pengenaan mahkota yang tinggi menjadi inspirasi dalam membuat kebentukan dari figur-figur kupu-kupu beserta pernak perniknya. Suatu unsur magis ingin pencipta munculkan pula dengan menggunakan warna biru sebagai warna figur imajinatif yang sering menjadi visualisasi para Dewa di kepercayaan Hindu.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Tabel Spesies Kupu-kupu
No
Gambar kupu-kupu
Genus
1 Chetosia
2
Zauxidia
Spesies
Sumber
Chetosia Cydippe
Dokumen Pribadi
Zauxidia Luxerii prodigiosa
Dokmen Pribadi
3
Phartenos
Phartenos Sylvia
Dokumen Pribadi
4
Morpho
Morpho Rhetenor Helena
Dokumen Pribadi
5
Ornithoptera
Ornithoptera Priamus
Dokumen Pribadi
6
Hebomoia
Hebomoia
Dokumen Pribadi
7
Zauxidia
Zauxidia Doubledayi
Dokumen Pribadi
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
8
Charaxes
Charaxes affinis spadix
Dokumen Pribadi
9
Pieridae
Delias Aruna Seriata
Dokumen Pribadi
10
Ornithoptera
Ornithoptera Lecanta
Dokumen Pribadi
11
Parthenos
Parthenos Sylvia Salentina
www.google.kupu-kupu.com
12
Junonia
Junonia Orithia
www.wikipedia.butterfly.com
13
Satrinae
Satrinae cydippe
www.google.cocoon.com
Diatas merupakan Spesies kupu-kupu sebagai bahan referensi untuk membuat karya lukis, meskipun secara teknik pencipta tidak meniru secara total melainkan mengembangkan kembali kupukupu yang ada, namun identitas kupu-kupu dengan beragam warna dan pola sirip sayapnyalah yang mendasari penciptaan karya.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
C. PROSES PENCIPTAAN Proses penciptaan karya merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasari dari penciptaan karya seni, terutama karya seni lukis dengan teknik cat air transparan yang pencipta lakukan. Sehingga guna memperjelas dokumentasi pada proses penciptaan karya, maka proses penciptaan karya dirinci sebagai berikut : 1. Penjajagan ( Exploration ) Penjajagan merupakan aktifitas melihat, merasakan dan melakukan penggarapan terhadap suatu konsep karya menjadi sebuah karya seni terutama karya seni lukis. Ini berkaitan dengan bagaimana seorang seniman mampu memahami suatu kondisi lingkungan sekitar seniman dan juga kondisi psikologis dari seorang seniman dalam menggarap karya seninya. Pada proses penjajagan ini, pencipta telah terbekali pemikiran untuk membuat kupu-kupu dengan visualisasi yang imajinatif , hal ini diperoleh berdasarkan keinginan dan kesenangan terhadap kupu-kupu. Tentunya sebelum menggarap karya seni, terutama seni lukis cat air ini, pencipta terlebih dahulu menginspirasikan apa saja yang dikehendaki guna penggarapan lebih lanjut, baik berupa rekaan-rekaan bentuk, warna dan juga ukuran dari karya. Kemudian seiring dengan itu aktifitas melihat-lihat referensi baik di internet dan di buku-buku panduan terutama buku-buku seni rupa menjadi kebutuhan yang berlangsung cukup intensif selain itu penjajagan denagn mengunjungi Taman Kupu-kupu yang ada di Tabanan. Karena pada karya yang ingin digarap berkaitan dengan kupu-kupu, maka pencarian sumbersumber mengenai kupu-kupu dilakukan secara berkesinambungan. 2. Percobaan ( Eksperiment ) Pada proses ini pencipta melakukan penggarapan karya awal sebagai cara untuk mengetahui dan meresapi dari kebentukan karya yang lebih sempurna lagi. Tentu pada saat proses percobaan berbagai macam ritmik hal guna menciptakan karya dipertimbangkan dan dicoba, seperti bahan, yakni dengan teknik Aquarel atau cat air transparan. Namun sebelum mencapai proses penggunaan cat air transparan diatas kertas, terlebih dahulu membuat sketsa-sketsa diatas kertas sebagai langkah percobaan dikerjakan. Ini guna mencari motif atau pola yang diinginkan pada karya, karena pentingnya proses eksperimen ini untuk mengurangi keraguraguan dari pencipta saat nanti secara penuh menggarap karya diatas kertas yang tersedia sebagai bahan karya tugas akhir. Dan berikut beberapa contoh sketsa pencipta pada tahap percobaan :
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Sketsa “ Jubah Merah” Ukuran : 30 x 20 cm Bahan : Pensil diatas kertas Tahun : 2013 Setelah melakukan eksperimen-eksperimen sketsa diatas kertas guna menstimulasi imajinasi untuk menggarap karya Tugas Akhir lebih lanjut kemudian dilakukan penyeketan sebagai tindakan awal di kertas yang dipersiapkan.
3. Persiapan ( Preparation ) Pada tahap ini merujuk ke kondisi penciptaan dengan lebih intensif guna penyelesaian Karya Tugas Akhir. Pada tahapan ini yakni dipersiapkan adalah alat dan bahan sebagai media berekspresi. Tahapan persiapan dirinci sebagai berikut: a. Persiapan Alat - Kuas - Palet ( Tempat Cat Warna ) - Pensil - Penghapus - Pisau ( Cutter ) Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
- Triplek - Gunting - Tempat Air b. Persiapan Bahan - Kertas - Cat Air ( Aquarel Paint ) - Bingkai - Pernis ( Varnish )
4. Pembentukan ( Forming )
[ Merupakan Foto Pencipta saat berkarya di Studio ( Rumah ) ] Pembentukan merupakan aktivitas lebih lanjut lagi setelah proses penjajagan, pada proses ini dilakukan penggarapan dengan bertahap berdasarkan studi dari eksperimen material, sketsa dan representasi ide. Pada tahap ini tentu dilakukan penyusunan elemen-elemen seni rupa yakni garis, bidang, warna, tekstur juga penerapan dari dasar-dasar penyusunan rupa yakni komposisi, proporsi, kesatuan, irama, aksentuasi, kesederhanaan, kontras, harmoni dan keseimbangan. pertama-tama dilakukan penggarapan karya secara global atau rekaan global, dengan cara menyeket bentuk yang diinginkan diatas kertas juga dengan menggarap titik koordinat pada agar tidak sulit menghapus garis yang tidak diperlukan pada tahapan perwujudan karya, Kemudian pelaburan warna cat air transparan secara bertahap . 5. Penyelesaian ( Finishing ) Pada tahap penyelesaian atau tahap akhir dari karya-karya dengan teknik cat air transparan diatas kertas dilakukan pembubuhan tanda tangan pencipta, yang berisi nama panggilan dan tahun pembuatan karya pada pojok kiri bawah dari karya. Setelah itu dapat dilakukan finising dengan menyemprotkan varnish pada permukaan karya kemudian karya dipasang pada bingkai yang ditambahkan kaca untuk didispaly. Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
D. WUJUD KARYA Perwujudan Karya yang digarap sebagai hasil Tugas Akhir ini terdapat dua aspek, yaitu ide dan wujud fisik karya yang dikaryakan pencipta selama menjalani perkuliahan. Yakni dirinci sebagai berikut: 1. Aspek Ideoplastis Pada kekaryaan pencipta memadukan dan mensepadankan bentuk personifikasi figur imajinatif yang menyerupai figur manusia yang anggun dengan keindahan kupu-kupu menjadi suatu wujud karya dengan keindahan bentuk dan makna yang tinggi beserta mewakili sikap-sikap luhur dari psikologi atau sikap mental yang diwarisi sebagai salah satu serangga yang secara biologis pada proses kelahirannya menjadi kupu-kupu harus keluar dengan sendirinya dari kungkungan kepompognya agar dapat terbang bebas, hal ini mewakili dari keluhuran budi sebagai wujud kemandirian penuh. Selain itu keanggunan yang ingin disampaikan pencipta pada karya adalah kupu-kupu pada rentang kehidupannya berinteraksi dengan berbagai macam hal yang ada di lingkungannya baik dengan sejenisnya maupun lingkungan biotiknya. 2. Aspek Fisikoplastis Wujud visual karya merupakan penerapan dari visualisasi kupu-kupu dengan figur imajinatif, segenap unsurnya mewakili keindahan dan konsep-konsep terdasar dari kondisi sosial budaya dan kondisi biologis alam. Secara visual didominasi dari figur-figur imajinatif pencipta yang dipadukan dengan keindahan sayap kupu-kupu, dengan penggarapan Kupu-kupu yang cenderung imajinatif dengan pemfigurannya sebagai mahkluk yang menyerupai wujud manusia dengan sayap terfokus pada jenis kupu-kupu dan juga kebentukan visual yang mewakili elemen-elemen dan symbol-simbol dari kehidupan. Pada karya-karya yang telah digarap pencipta, pusat perhatian selalu berada pada figur kupukupu, dengan mengabur latar belakang dengan warna tipis transparan, selain itu unsur-unsur dekoratif dan simbol-simbol kerap disandingkan dengan karya, karena simbol-simbol tersebut ditujukan sebagai representasi kondisi lingkungan kupu-kupu juga pesan dan keindahan dari karya yang telah digarap. Sebagai penjelas maksud pencipta pada visualisasi karya, berikut deskripsi dan gambar dari beberapa karya :
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Judul Media Ukuran Tahun
: Lahir : Cat Air diatas Kertas : 100 x 80 cm : 2013
Di karya ini pencipta mengungkapkan imajinasi pencipta tentang kelahiran kupu-kupu dari kungkungan kepompong, kepompong merupakan suatu selaput pelindung yang berasal dari proses metamorphosis ulat. Kepompong secara karakteristik memiliki kenampakan visual yang unik bagi pencipta dengan lapisan yang saling tumpang tindih dan juga dengan berbagai warna. Pada karya ini pencipta mengembangkan kepompong dengan daya imajinasi pencipta guna mencapai kekhasan karakter penciptaan yang ingin dicapai. Dengan judul Lahir, pencipta ingin mengungkapkan salah satu proses metamorphosis kupu-kupu, yang keluar dari kungkungannya. Yang secara fakta biologis bahwa kupu-kupu harus keluar sendiri dari kepompongnya agar dapat terbang. Karena fakta tersebut menjadikan kupu-kupu sebagai serangga yang begitu indah, baik dari segi kenampakan visual juga kenyataan akan proses kehidupannya, sehingga pada aspek ini memberikan inspirasi penciptaan kepada pencipta akan serangga kupu-kupu yang bagi pencipta memiliki suatu nilai kemandirian penuh dan tidak boleh mendapatkan bantuan pada proses keluarnya dari kungkungan kepompongnya. Kemandirian seperti inilah yang menginspirasi pencipta dalam melakoni perjalanan dalam fase pembelajaran hidup yang terus berkesinambungan, dan Suatu proses pengeluaran diri pada kungkungan yang kuat yakni kepompong bagi pencipta merupakan hal yang sangat menakjubkan sehingga menginspirasi dalam penciptaan karya ini.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
Judul Media Ukuran Tahun
: Dimensi Biru : Cat Air diatas Kertas : 105 x 90 cm : 2013
Pada karya ini pencipta mencoba penggalian akan wujud visual garis dan warna monokromatik yang saling tumpang tindih, warna biru dipilih untuk menyetarakan dengan jenis kupu-kupu Morpho Rhetenor Helena yang berwarna biru. Dimensi Biru merupakan usaha untuk menyatukan objek utama dengan latar belakang, penyatuan ini merupakan olah personal dan renungan terhadap fenomena dimensi, pernyataan tentang dimensi sering kali terucap, seperti dimensi kehidupan, maka upaya pencipta untuk memetaforkan antara dimensi kehidupan tersebut dalam karya yang tervisual dengan judul Dimensi Biru. Seolah-olah ingin mengungkapkan kehidupan kupu-kupu yang bertautan dengan berbagai macam kondisi lingkungan kehidupannya, seperti bunga, dedaunan, kepompong yang merupakan bagian dari dimensi kehidupan kupu-kupu itu sendiri. Pada penciptaan ini memang terfokus pada penyatuan antara latar belakang yakni pengejawantahan dari dimensi kehidupan kupu-kupu, dan sebagai suatu wujud sikap kesadaran akan lingkungannya maka Pencipta mencoba menerapkan pose yang secara psikologis sesuai dengan tujuan akan kesadaran akan suatu ruang dimensi kehidupannya. Maka visualisasi perentangan tangan yang tertuju pada salah satu macam lingkungan biologis kupu-kupu tertuju pada wujud deformasi dedaunan dan juga bunga. Maka suatu nilai hormonis merupakan kesatuan upaya yang pencipta tuju pada penggarapan karya ini.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
E. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Dalam proses pemvisualisasian Imajinasi kupu-kupu dalam wujud seni lukis diperlukan kepekaan terhadap unsur visual dari kupu-kupu dengan beragam warna dan jenisnya yang ditungkan kedalam karya dua dimensi pada bahan kertas. b. Upaya mentransformasikan serangga kupu-kupu dalam wujud figur imajinatif yang berdasar dari segenap pengalaman estetis dan personalisasi diri. c. Eksperimen-eksperimen wujud karya digarap pada media dua dimensi dengan bahan kertas yang proses penggarapannya direspon dengan warna dan garis. d. Menggarap karya Seni lukis dengan bermediakan kertas memerlukan tingkat kesabaran ekstra, karena proses pewarnaan dimulai dengan warna transparan yang bertahap. e. Dalam proses perwujudan ide tentang imajinasi kupu-kupu dengan menggunakan segenap alat, bahan dan teknik perupaan digarap dengan ketentuan pemvisualan melalui elemenelemen seni lukis seperti titik, garis, bidang, warna, bentuk dan ruang. Selain itu menerapkan pula prinsip-prinsip penyusunan seni lukis yaitu keseimbangan, proporsi, aksentuasi, kontras, pusat perhatian, irama, harmoni dan kesatuan. f. Aspek ide dan fisik senantiasa berjalan selaras guna menyampaikan visualisasi wujud imajinatif Kupu-kupu dengan segenap keindahanya. 2. Saran Berikut merupakan beberapa saran yang ingin pencipta sampaikan kepada para pembaca diantaranya : a. Sebagai Mahasiswa Seni Rupa dalam hal ini pada minat Seni Lukis, hendaknya dapat menambah wawasan, termasuk ide penciptaan karya serta teknik yang dapat berguna dalam proses persaingan di kancah kesenirupaan. b. Selalu berkreatifitas melihat segala hal yang ada di lingkungan kita seperti hewan, tumbuhan dan lainnya. Yang selalu dapat dikembangkan lebih seperti yang pencipta lakukan terhadap pemvisualan Serangga Kupu-kupu. c. Wujud penghargaan terhadap apapun yang ada disekitar kita senantiasa akan membawa keindahan terhadap kehidupan kita. Seperti penghargaan terhadap Serangga seperti kupu-kupu yang indah akan memberikan kita rasa indah dan perasaan indah, ketika sebagai seniman menjalani segala proses kreatif dengan tenang dan menghargai segenap keindahan, maka keindahan akan muncul dan hadir di karya itu sendiri.
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis
DAFTAR PUSTAKA Dillistone, F. W. 2001. The Power of Symbols, Kanisius : Yogyakarta Farndon, John. 2012. 1000 Fakta Tentang Hewan Liar, Gramedia : Jakarta Hill, Adrian. 2000. Bagaimana Menggambar, Angkasa : Bandung Kartika, Dharsono Sony. 2004. Pengantar ESTETIKA, Rekayasa Sains : Bandung Madsen, Chris. 2012. Kupu-Kupu dan Ngengat, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Marianto, M. Dwi. 2002. Seni Kritik Seni, ISI Yogyakarta : Yogyakarta Muda, Ahmad A. K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia, Gitamedia Redig, I Wayan. 1990. Pratima Kosha, Mabhakti : Denpasar Sachari, Agus. 2002. Estetika, ITB : Bandung Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. NIRMANA, Jalasutra : Yogyakarta Suryanto, 2006. Artikel Ilmiah Kupu-kupu : Jakarta Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa, DictiArt Lab dan Jagad Art Space : Yogyakarta Wong, Wucius. 1989. Beberapa Asas Merancang Trimatra, ITB : Bandung ………. 2004. Ensiklopedia Sains, Erlangga ………..2006. Jurnal IMAJI, Jur. Seni Murni. Fak Desain. Univ Kristen Marahanatha : Bandung ………. 2008. Pedoman Tugas Akhir, ISI : Denpasar http://sejarahtaribali.com/2011/05/tari-kupu-kupu.htm www.artikata.com/dewa www.wikipedia.com/SampekEngtay www.wikipedia.com/Kupu-kupu www.wikipedia.com/listofbutterfly
Artikel Ilmiah - Imajinasi Kupu-kupu Dalam Wujud Seni Lukis