ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY "L" DENGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DI BPM JULIA FATMAWATI, Amd.Keb DESA GONDEK, KECAMATAN MOJOARNO, KABUPATEN JOMBANG
ARTIKEL
Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan
SITI SHOBIHATUN NI’MAH 12111079
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2015
LEMBAR PENGESAHAN Jurnal ini telah diajukan Nama Mahasiswa
: Siti Shobihatun Ni‟mah
NIM
: 12111079
Program Studi
: D-III KEBIDANAN
JUDUL
: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. "L" DENGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DI BPM JULIA FATMAWATI, Amd. Keb DESA GONDEK, KECAMATAN MOJOWARNO, KABUPATEN JOMBANG.
Telah di setujui oleh pembimbing dan disahkan serta di terima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Studi Diploma-III Kebidanan.
Jombang, 31 Agustus 2015 Pembimbing Utama
Inayatul Aini, SST.,M.Kes NIK : 05.10.372
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY "L" DENGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DI BPM JULIA FATMAWATI, Amd.Keb DESA GONDEK, KECAMATAN MOJOARNO, KABUPATEN JOMBANG COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE TO Mrs. “L” WITH HISTORY OF SECTIO CAESAREAIN THE BPM OF JULIA FATMAWATI, Amd.Keb VILLAGE OF GONDEK DISTRICT OF MOJOWARNO REGENCY OF JOMBANG Siti Shobihatun Ni’mahInayatul Aini,SST.,MkesNining Mustika Ningrum,SST.,Mkes Program Studi Diploma III Kebidanaan STIKes ICMe JombangJL.Halmahera No.33, Jombang. 61419 Telp. (0321) 854916 Fax : 0321-854915 e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Kehamilan dengan riwayat sectio caesarea merupakan resiko tinggi pada kehamilan, persalinan, nifas dan juga bayi baru lahir. Pada kehamilan bisa terjadi malpresentasi, pada nifas bisa terjadi infeksi dan perdarahan, pada bayi baru lahir bisa terjadi gangguan pernafasan. Tujuan pengambilan kasus ini untuk melakukan asuhan kebidanan secara kesinambungan pada Ny.”L” agar tidak terjadi komplikasi dari kehamilan sampai KB. Dengan melakukan antisipasi deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat, pengawasan kehamilan yang teratur dan penanganan masalah yang menyertai kehamilan. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan cara observasi, wawancara dan pemeriksaan. Studi kasus melihat teori dan dibandingkan dengan kasus yang ada dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan Hellen Varney dan SOAP. Studi kasus dilakukan pada Ny.”L” di BPM Julia Fatmaati, Amd.Keb desa Gondek kecamatan Mojowarno kabupaten Jombang. Asuhan yang diberikan mulai tanggal 18 mei 2015 Ny.“L” kehamilan normal dengan riwayat sectio caesarea. Pada tanggal 11 juni persalinan dilakukan persalinan secara sectio caesarea di RS Mitra Bunda dengan BB 3100 gram, PB 49 cm dan berjenis kelamin perempuan. Kunjungan nifas Ny.”L” dan kunjungan neonatus bayi Ny.”L” berjalan normal. Pada tanggal 29 juli 2015 Ny.”L” memutuskan untuk memilih KB suntik 1 bulan setelah selesai masa nifas. Asuhan kebidanan secara komprehensif yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB yaitu agar bidan di BPM dapat meningkatkan penerapan asuhan kebidanan secara continuity of care dengan tepat dalam melakukan pelayanan kebidanan agar dapat meningkatkan derajat pelayanan kesehatan ibu dan anak Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Sectio Caesarea
ABSTRACT Pregnancy with history of sectio caesarea is high risk in pregnancy, childbirth, childbed and also new born baby. In pregnancy may occur malpresentation, in childbed may occur infectionand bleeding, in new born baby may occur respiratory disorders. The purpose of taking this case was to do midwifery care in sustainability to Mrs.”L” in order to avoid complications from pregnancy to KB. By doing early detection anticipation and apporiate managemeney, Regular monitoring of pregnancy and handling the problems that accompany pregnancy. This writing used descriptive method in the form of cases study by observation, interview and examination. Cases study looked at theory and compared with existing cases used approach of Hellen Varney midwifery care and SOAP. Caes study was conducted to Mrs.”L” in the BPM of Julia Fatmaati, Amd.Keb village of Gondek district of Mojowarno regency of Jombang. The midwifery care was started on 18 May 2015 Mrs.“L” normal pregnancy with history of sectio caesarea. On date 11th of june childbirth was done by sectio caesarea in the hospital of Mitra Bunda with weight 3100 gram, body length 49 cm and female gender. Childbed visit Mrs.”L” and neonates visit Mrs.”L” were normal. On date 29th of July 2015 Mrs.”L” decided to choose KB injection 1 months after completed during childbirth. Midwifery care comprehensively which consisted of pregnancy, labor, childbirth, BBL, and KB namely in order that the midwife in the BPM can increase application of midwifery care in continuity of care appropiately in doing midwifery services in order to increase the degree of maternal and child health services Keywords : midwifery care, comprehensive, Sectio Caesarea PENDAHULUAN Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara continuity of care pada ibu selama kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan KB Yang dimulai dari melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah yang mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan sesuai kebutuhan ibu sehingga dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan. Tatapi dalam pelaksanaannya banyak ditemukan penyulit pada Ibu hamil dengan riwayat Sectio Caesarea sehingga diperlukan tindakan sectio caesarea kembali dalam proses persalinan. Riwayat persalinan Sectio Caesarea adalah suatu keadaan dimana seorang ibu pernah melahirkan dengan cara pembedahan pada dinding rahim atau uterus. Sehingga uterus yang memiliki jaringan parut merupakan kontraindikasi untuk melakukan
persalinan secara pervaginam karena kekhawatiran akan terjadinya rupture uteri. Tetapi dari hasil penelitian diketahui bahwa persalinan pervaginam secara aman berhasil dilakukan pada 83% pasien dengan riwayat SC. Laporan ini memicu keinginan terhadap persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea (VBAC). Namun terdapat banyak pertimbangan untuk dapat melakukan persalinan pervaginam bagi ibu yang mempunyai riwayat persalinan sectio caesarea, sehingga alasan dilakukan persalinan sectio caesarea yang kedua sebagian besar karena alasan medis sebagaimana hasil penelitian Jovany (2012). Menurut World Health Organization ( WHO), standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia, dirumah sakit pemerintah rata-rata 11% sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30% (Gibbons, 2013). Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survei
nasional pada tahun 2013 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan (Rasjidin, 2013). Di jawa Timur, Ibu bersalin dengan sectio caesarea sejumlah 90 orang (12%). (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2013). Jumlah persalinan sectio caesarea di Kabupaten Jombang adalah sekitar 21% dari total persalinan (Dinkes Jombang, 2014). Sedangkan di BPM Julia Fatmawati,Amd.Keb jumlah sectio caesarea pada tahun 2013 sebanyak 12 orang (15%) dari total persalinan 80 orang, 2014 sebanyak 15 orang (20%) dari total persalinan 75 orang. (BPM Julia Fatmawati,Amd.Keb 2014). Indikasi medis dilakukannya Sectio Caesarea ada dua yaitu faktor janin dan faktor ibu. Faktor janin terdiri dari bayi terlalu besar, kelainan letak, gawat janin janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar sedangkan faktor ibu terdiri dari usia, jumlah anak yang dilahirkan (paritas), tulang panggul dan salah satu indikasi yang terjadi yaitu riwayat persalinan yang lalu dengan Sectio Caesarea. Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu untuk dilakukan persalinan dengan bedah Sectio Caesarea salah satunya adalah karakteristik ibu meliputi umur dan pekerjaan. Dampak dari persalinan bekas operasi Sectio Caesarea adalah masa penyembuhan yang relatif lama dan pada persalinan berikutnya cenderung akan melahirkan secara Sectio Caesarea lagi. Pasien yang langsung dilakukan Sectio Caesarea ulangan mempunyai dampak lebih besar untuk mengalami perdarahan, dilakukan transfusi, infeksi rahim, dan komplikasi anestesi. Bila jarak operasi dengan kelahiran sekarang dibawah 24 bulan maka dampak untuk robek pada rahim meningkat sebesar 2-3 kali Caesarea (Health Medical,2008). Salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka kejadian sectio caesarea adalah dengan mempersiapkan tenaga kesehatan yang terlatih dan terampil agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil selama kehamilannya sehingga kemungkinan persalinan dengan Sectio
Caesarea dapat diminimalkan dan dicegah sedini mungkin. Selain itu, peran bidan pun sangat dibutuhkan yaitu pada saat pemeriksaan antenatal care. Bidan diharapkan mampu memberikan konseling mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh operasi sectio caesarea sehingga masyarakat memahami dan angka kejadian bedah sectio caesarea dapat ditekan (Depkes RI, 2009). Dengan demikian ibu hamil dengan riwayat sectio caesarea pada kehamilan harus melakukan ANC secara rutin untuk mengetahui adanya deteksi dini, melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG untuk mengetahui keadaan ibu dan janin serta menentukan dimana Ibu harus melakukan persalinan. Pada persalinan anjurkan Ibu untuk memilih tempat persalinan yang aman, tenaga yang profesional dan alat-alat medis yang lengkap. Pada nifas melakukan kunjungan ulang untuk memantau kondisi ibu dan mengecek adanya perdarahan. Pada neonatus melakukan perawatan bayi dengan benar dan memberikan imunisasi. Untuk KB memberikan konseling kontrasepsi yang cocok untuk Ibu. Berdasarkan uraian diatas dan melihat tingkat kejadian persalinan dengan sectio caesarea maka penulis penting untuk melakukan laporan kebidanan komprehensif pada Ny. ”L” G₂P₁₀₀₀₁ Usia 23 tahun dengan riwayat sectio caesarea usia kehamilan 35 minggu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan KB Secara continuity of care di BPM Julia Fatmawati,Amd.Keb Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Jenis penulisan ini menggunakan metode penulisan deskriptif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi kasus. Sumber data yang diperoleh antara lain data primer yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari keluarga (suami) mengijinkan istrinya dibuat objek studi kasus. Data sekunder yaitu suatu data
yang diperoleh dari informasi petugas kesehatan lainnya, laporan tahunan desa, Dinkes, jurnal, dll. Teknik pemecahan masalah studi kasus ini melihat teori dibandingkan dengan kasus yang ada dengan menggunakan pendahuluan Asuhan Kebidanan Helen Varney dan SOAP. PEMBAHASAN 1. Kehamilan Pada usia kehamilan 39 minggu, Ny.”L” belum mengeluhkan kenceng kenceng, berdasarkan pendapat Wahyuningsih (2009) kontraksi uterus sebagai persiapan persalinan (BraxtonHicks). Karena ketidaknyamanan TM III yang disebabkan oleh perubahan titik pusat gaya akibat berat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median, dan skiat terjadi hiperventilasi. Berdasarkan hal tersebut diatas, dijumpai adanya kesenjangan antara fakta dan teori. 2. Persalinan Ny “L” tidak merasakan kenceng – kenceng. Sesuai dengan pendapat (Prawiroharjo, 2007) SC ini direncanakan lebih dulu karena sudah diketahui bahwa kehamilan harus diselesaikan dengan pembedahan karena dapat mengancam nyawa pasien tanpa adanya kenceng kenceng atau his. Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak ditemukan adanya penyimpangan antara fakta dan teori. Analisa data pada Ny.”L” adalah G2P10001 UK 39 minggu Sectio Caesarea. Ibu sudah merencanakan persalinan dengan SC karena riwayat SC sebelumya. Hal ini sesuai dengan pendapat oxorn 2010, yaitu ibu yang persalinan pertama SC pada persalinan ke 2 harus diakhiri dengan SC kembali karena bahaya ruptur uteri lewat
tempat insisi sebelumnya dirasakan terlalu besar. Berdasarkan hal tersebut tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori. 3. Nifas Berdasarkan fakta, pada 6 jam post partum Ny “L” mengeluh nyeri pada luka operasi,pada hari ke 7 post partum ibu mengeluh sedikit nyeri, pada 2 minggu dan 4 minggu post partum, ibu tidak ada keluhan apapun. Hal ini fisiologis sesuai dengan Hidayat (2010) munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri, diantaranya luka setelah dilakukannya sectio caesarea. Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional (Hidayat, 2010). Nyeri yang dialami ibu setelah melakukan operasi Sectio Caesarea sangatlah wajar karena terdapat bekas sayatan di abdomen. Berdasarkan hal tersebut tidak ditemukan adanya penyimpangan antara fakta dan teori. 4. Neonatus Analisa data pada Ny.”L” adalah Neonatus aterm usia 6 jam fisiologis. Hal ini sesuai dengan pendapat Mitayani (2010), diagnosa asuhan kebidanan pada neonatus fisiologis yaitu: Neonatus Aterm usia… fisiologis. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori. Berdasarkan teori (Manuaba,2010) neonatus yang dilahirkan secara sectio caesarea dapat mengakibatkan gangguan pernafasan pada bayi dan juga trauma pada bayi. Setelah dilakukan asuhan kebidanan neonatus mulai usia 6 jam sampai 6 minggu tidak terjadi kelainan. Karena
ibu sangat menjaga kehangatan bayi, menjaga ventilasi udara yang cukup, dan juga menjaga kebersihan
lingkungan sekitarnya. 5. KB Berdasarkan fakta, pada 6 minggu post partum Ny. “L” meminta penjelasan tentang macam-macam KB. Ibu menginginkan KB jangka panjang, tidak perlu pemeriksaan dalam, efek samping kecil, tetap menstruasi tiap bulan serta tetap menyusui. Setelah dijelaskan Ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan karena ibu mersa cocok. Menurut pendapat Handayani 2010, KB suntik 1 bulan tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, tidak perlu menyimpan obat, resiko terhadap kesehatan kecil, efek samping sangat kecil, jangka panjang tetap menstruasi tiap bula namun dapat mempengaruhi produksi ASI. Berdasarkan hal tersebut, ditemukan adanya kesenjangan antara fakta dan teori. SIMPULAN Kesimpulan : 1. Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. „‟L‟‟ G₂P₁₀₀₀₁ mulai dari pelaksanaan pengkajian, interpretasi data dasar, diagnosa potensial, pengidentifikasian kebutuhan tindakan segera, menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta dokumentasi pada ibu hamil trimester III dengan riwayat sectio caesarea tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 2. Asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. „‟L‟‟ G₂P₁₀₀₀₁ usia kehamilan 39 minggu mulai dari pelaksanaan pengkajian, analisa data dan penatalaksanaan serta dokumentasi pada ibu bersalin dengan Sectio Caesarea tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 3. Asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. „‟L‟‟ P₂₀₀₀₂ mulai dari
pelaksanaan pengkajian, analisa data dan penatalaksanaan serta dokumentasi pada ibu nifas selama 6 minggu post Sectio Caesarea tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 4. Asuhan kebidanan pada bayi Ny. „‟L‟‟ mulai dari pelaksanaan pengkajian, analisa data dan penatalaksanaan serta dokumentasi pada neonatus selama 6 minggu tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 5. Asuhan kebidanan pada Ny. „‟L‟ P₂₀₀₀₂ Akseptor KB suntik 1 bulan mulai dari pelaksanaan pengkajian, analisa data dan penatalaksanaan serta dokumentasi pada KB terdapat kesenjangan antara fakta dan teori yaitu KB suntik 1 bulan dapat mempengaruhi produksi ASI. Saran : 1. Bagi Responden (Klien) Diharapkan klien bisa mendapatkan asuhan kebidanan secara komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Klien juga bisa mengerti tentang faktor resiko keadaannya, sehingga dapat membuat keputusan mengenai pemilihan perawatannya. 2. Bagi BPM Diharapkan bidan dapat meningkatkan asuhan kebidanan secara continuity of care dengan tepat dalam melakukan pelayanan kebidanan agar dapat meningkatkan derajat pelayanan kesehatan ibu dan anak dan dapat meningkatkan pelayanan yang berkualitas bagi kesehatan masyarakat. 3. Bagi Institusi Diharapkan institusi kesehatan dapat menerapkan pendidikan asuhan kebidanan secara continuity of care dengan tepat dalam proses belajar mengajar dan memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efesien, sehingga kualitas sumber daya manusia di institusi meningkat. 4. Bagi Penulis Penulis dapat membedakan kesenjangan antara lahan praktek dan teori dalam penerapan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Riwayat Sectio Caesarea serta dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan, serta dapat terus belajar dan juga meningkatkan pengetahuan serta mempraktikan teori yang didapat secara langsung pada ibu hamil, bersalin, neonatus, nifas, sampai KB, sebagai pembelajaran nyata dalam mencegah resiko tinggi kematian ibu dan bayi. KEPUSTAKAAN Fraser. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Pustaka Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta. Pustaka Rihama Hidayat, A.Aziz Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : JNPK-KR Manuaba.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.Jakarta.Penerbit buku kedokteran Mitayani. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Pekanbaru. Penerbit Buku Kedokteran
Mochtar, Rustam. 2013. Sinopsis Obstetri. Pekanbaru. Penerbit Buku Kedokteran Mufdlillah. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yokyakarta : 124 Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta. Firmaya Oxorn, Harry, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan : Jakarta : Yayasan Essentia Media Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta. Nuha Medika Saifuddin, dkk. 2012. Buku Panduan Praktis Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta Sulistyawati,Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Yogyakarta. Andi Surininah,dr. 2009. Buku kehamilan dan persalainan. Jakarta. PT.Gramedia pustaka utama Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi, 4. Jakarta : EGC Verralls. 2003. Buku Saku Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC Wahyuningsih. 2009. Buku Asuhan Kehamilan, Persalinan, Nifas. Yogyakarta Wildan, Moh, dkk.2012. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Wiknjosastro. 2006. Ilmu Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Winkjosastro, Hanafi. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka