Kingdom News 9 MARCH 2014
hidup di tengah masyarakat Article source from Renungan harian online Ayat bacaan: 1 Petrus 2:12 “Milikilah cara hidup yang baik di tengahtengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” Hidup sebagai minoritas tidak mudah, apalagi jika berada ditengah orang-orang yang fanatismenya berlebihan. Bisa sangat sulit jika kita tidak tahu bagaimana menempatkan diri, kalau kita tidak sanggup bersosialisasi dengan baik, atau kalau kita merasa mereka sebagai orang tidak perlu dikenal. Sebaliknya bisa juga tidak sulit, jika kita tahu bagaimana menempatkan diri dan berada di tengah kelompok masyarakat dengan toleransi tinggi. Sebagai minoritas, sulitkah anda dalam bertetangga? Mudah-mudahan anda termasuk yang mudah bersosialisasi sehingga tidak menemukan kesulitan. Tapi satu hal, meski anda termasuk yang mudah atau sulit, satu hal yang pasti, siapapun kita, akan selalu ada orang lain yang mengamati seperti apa gaya dan cara hidup kita. Apalagi jika kita berbeda sendiri di tengah lingkungan
tempat tinggal kita, maka kita biasanya akan semakin menjadi bahan perhatian orang. Sekarang pertanyaannya, sosok seperti apa yang kita tunjukkan? sudahkah kita mencerminkan gaya hidup Kristiani yang benar? Sudahkah kita hidup dengan menyatakan kasih kepada tetangga dan orang-orang di sekitar kita? Puji Tuhan jika sudah, karena alangkah ironisnya ketika Yesus meminta kita untuk mewartakan kabar gembira ke seluruh dunia, jangankan melakukannya, banyak yang malah menjadi batu sandungan bagi orang lain. Berbeda kepercayaan, berbeda status sosial, berbeda suku, bangsa, budaya atau bahkan bahasa sekalipun, tidaklah pernah bisa dijadikan alasan untuk menjauhi orang-orang yang ada disekitar kita. Apakah pagar rumah kita saat ini sangat tinggi, sehingga kita tidak pernah kenal siapa yang tinggal di sebelah rumah kita? Atau apakah disaat tetangga kita kelaparan, kita malah membuang-buang makanan atau berpesta di rumah tanpa sedikitpun mempedulikan mereka? Apakah kita lebih tertarik untuk mengadopsi bentuk kehidupan dunia yang suka memperbesar perbedaan dan menjadikan itu sebagai alasan untuk melakukan tindakan-tindakan buruk
Spring of pleasant surprises Psalm 90:14 “Surprise us with love at daybreak; then we’ll skip and dance all the day long.” (MSG) Mazmur 90:14 “Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.” kingdomnews 02
weeklydevotional
ketimbang menghidupi cara hidup yang baik dengan menjadikan kesamaan sebagai dasar untuk sebuah persatuan? Apakah kita masih suka sedikit-sedikit tersinggung dan langsung memusuhi, hanya menuntut hak sendiri tanpa mempedulikan hak orang lain? Atau apakah kita suka untuk ikut menggunjingkan orang lain dan membesar-besarkan kekurangan orang lain? Apakah keluarga kita sudah menjadi teladan di lingkungan sekitar atau malah hobi bertengkar dengan suara yang terdengar sampai radius beberapa rumah? Sikap kita, gaya, cara hidup kita ada yang memperhatikan. Bukan hanya manusia, tapi terlebih Tuhan. Dia akan melihat segala sesuatu yang kita perbuat dan lakukan. Kehidupan sosial di tengah masyarakat sangatlah penting untuk diperhatikan. Bahkan di Alkitab pun peringatan ini sudah diberikan. Lihat kata Petrus berikut: “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsabangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatanperbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1 Petrus 2:12). Kita diingatkan untuk terus hidup suci dan taat ditengah-tengah masyarakat, terlebih ditengah-tengah orang yang belum percaya. Kita dituntut untuk menjadi terang dan garam dunia (Matius 5:13-16). Pesan ini bukan berarti kita bisa duduk santai tidak berbuat apa-apa atau yang lebih parah lagi menjadi batu sandungan bagi orang lain, karena jika demikian kita tidak akan pernah bisa menjadi terang dan garam bagi dunia. Terang itu nyata bedanya dibandingkan gelap, garam pun memberi perbedaan nyata dalam masakan. Artinya kita dituntut untuk melakukan tindakan nyata. Ada banyak orang yang mengira bahwa melayani Tuhan hanyalah ketika kita aktif berkotbah sehingga mereka dengan mudah bisa berkelit tidak punya kemampuan
atau tidak terpanggil untuk melayani. Padahal yang jauh lebih penting adalah memperhatikan betul bagaimana kita hidup di tengah masyarakat yang majemuk. Apakah cara hidup kita sudah sesuai dengan firman Tuhan, sudah mencerminkan Kristus yang penuh kasih, atau malah bertolak belakang? Serajin apapun kita menjalankan tata cara beribadah, sekuat apapun kita meneriakkan firman Tuhan, semua hanya akan sia-sia dan hanya akan jadi olok-olok apabila ternyata pola hidup kita bertolak belakang. Bersikap seolah-olah alim, tapi hidupnya ternyata berbeda dengan apa yang dipertontonkan di depan orang banyak. Sepertinya bijaksana ketika berbicara tapi hidup penuh penipuan dan suka merugikanatau mengorbankan orang lain. Sikap seperti ini dikecam langsung oleh Yesus dalam Matius 5:1-36. Intinya, mereka ini tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. (ay 3). Ingatlah bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2:20), bahkan lebih parah lagi, berarti mati. (ay 26). Sadarilah bahwa kehidupan kita bisa menjadi sebuah kesaksian yang manis bagi saudara-saudara kita yang belum percaya. Mereka bisa mengenal siapa Yesus Kristus dan bagaimana kuasa Yesus sanggup bekerja secara luar biasa lewat hidup kita. Menjadi garam dan terang dunia, itulah yang seharusnya kita lakukan, dan itu sanggup membawa hasil jauh lebih baik dibandingkan hanya di mulut saja. Jika demikian, kita harus hidup sebagai pelaku firman, artinya mengaplikasikan firman secara nyata dalam kehidupan kita. Mengasihi tetangga dan orang-orang disekitar kita, membantu mereka dalam kesulitan, peduli kepada mereka, bersikap ramah dan penuh kesabaran, menunjukkan sikap bersahabat, mendahulukan kepentingan orang lain, siapapun mereka, apapun latar belakang mereka, tanpa terkecuali. Hanya dengan 03 kingdomnews
weeklydevotional
demikian kita bisa menjadi duta-duta Kristus yang baik, sehingga kita bisa mengenalkan pribadi Kristus yang benar beserta kebenaran yang Dia bawa dari Bapa Surgawi kepada mereka yang belum percaya. Pagar rumah kita boleh saja tinggi, namun janganlah
ketinggian pagar itu menjadi pembatas kita dengan orang-orang yang bersebelahan dengan kita. Hiduplah baik, sehingga orang bisa mengenal Kristus lewat kehidupan kita secara benar
to know, to obey, & to teach Ezra 7:10 NCV “Ezra had worked hard to know and obey the teachings of the Lord and to teach His rules and commands to the Israelites.” PEMULIHAN dan MEMBANGUN KEMBALI selalu melibatkan MASA-MASA TRANSISI (PERALIHAN). Misalnya, seorang anggota keluarga meninggal dunia, pindah ke pekerjaan yang baru, pindah tempat tinggal, baru memiliki anak, baru mengalami PHK, divonis mengalami penyakit yang parah, dan lain-lain. Kita harus mengetahui apa yang harus kita lakukan di masa-masa transisi tersebut. Ezra hidup di masa transisi kembalinya bangsa Israel dari pembuangan Babel ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu. Ada hal yang lebih dahulu harus dilakukan sebelum membangun kota itu, yaitu membangun kehidupan rohani bangsa Israel. Sebelum membangun karir, bisnis, pelayanan atau keluarga, pastikan kita membangun iman, karakter dan paradigma kita tentang Allah dan apa yang hendak IA kerjakan di hidup kita.
Inilah yang Ezra lakukan untuk melewati MASA-MASA TRANSISI. Sebelum ia mulai membangun segala sesuatu atau mengalami pemulihan: WORKED HARD TO KNOW, TO OBEY AND TO TEACH. Sebagian besar orang mengisi hidupnya dengan HARD WORK (kerja keras) demi mendapat untung/bayaran lebih besar, liburan yang menyenangkan, menikmati fasilitas yang mewah, memiliki barang-barang berharga atau mendapatkan promosi dalm karir. TO KNOW, OBEY AND TEACH adalah bentuk HARD WORK yang harus kita lakukan di masa-masa transisi. Jangan melalui masamasa transisi tanpa pengetahuan yang benar. Jangan berusaha melaluinya dalam ketidaktaatan (berjalan dengan pengertian sendiri). Masa-masa transisi juga melibatkan orang lain yang perlu kita persiapkan dengan mengajarkan kebenaran kepada mereka. Jika kita mengarahkan kerja keras ke arah yang Allah kehendaki, kita tidak akan hanya sekedar menjadi lelah karena kerja keras tersebut. Tetapi kita juga akan mengalami hasil-hasil yang Allah kehendaki.
“No matter what comes our way in life, we need to be able to stay in faith and say, “It is well with my soul.” ~ Joel Osteen “Because of Christ and my faith in him, I can now come boldly and confidently into God’s presence.” ~ Ephesians 3:12 NLT Today’s saying: “I will walk by faith even when I cannot see.” kingdomnews 04
weeklydevotional
TUKANG BATU YANG IRI Seorang tukang batu sedang bekerja memecah batu, saat sebuah kereta kuda tiba-tiba lewat. Si tukang batu yang sedang kelelahan itu, IRI melihat penumpang kereta kuda itu. Seorang kaya, tampak sedang duduk nyaman didalam sana. Ajaibnya, saat sedang IRI dengan orang kaya itu, tiba-tiba ia menjadi ORANG KAYA. Ia duduk didalam sebuah kereta, sama seperti yang tadi dilihatnya. Tiba-tiba, kusir kereta kudanya berhenti mendadak. Ada apa? Ternyata ada seorang PEJABAT lewat. Sesuai aturan, semua harus berhenti memberi jalan pada si pejabat. Ia kembali IRI dan ingin menjadi PEJABAT yang dihormati semua orang. Ajaibnya lagi, tiba-tiba keinginannya-pun terkabul. Ia kini menjadi PEJABAT. Sebagai pejabat, ia harus berkeliling ke berbagai daerah. Siang itu, ia harus memimpin upacara peresmian sebuah proyek. Ia harus berdiri dibawah terik matahari. Ia melirik keatas. Rupanya ada yang lebih hebat dari pejabat, yaitu MATAHARI. Iapun iri dengan matahari. Dan ajaib, tiba-tiba kini ia menjadi matahari. Saat menjadi matahari, sekumpulan AWAN HITAM tiba-tiba datang dan menutupinya. Ia kesal dan iri dengan AWAN yang ternyata bisa menutupi sinarnya. Iapun ingin menjadi AWAN, dan lagi-lagi keajaiban terjadi, ia menjadi AWAN. Sebagai awan, ia berarak dilangit. Tiba-tiba, ANGIN meniupnya kesana kemari.
Ia kesal, karena ternyata masih ada yang lebih hebat dari dirinya. Iapun merasa iri dengan ANGIN yang bisa mempermainkannya. Dan seperti yang sudah-sudah, secara ajaib iapun menjadi ANGIN. Kini, ia menjadi ANGIN yang bisa meniup siapa aja. Ia senang sekali. Tiba-tiba, ia melihat ada sebuah GUNUNG yang tampak tetap kokoh dan kuat, meski ia sudah meniupnya berkali-kali. Lagi-lagi, ia kembali kesal dan IRI dengan GUNUNG, yang ternyata lebih kuat darinya. Maka, iapun berubah jadi GUNUNG. Ia merasa begitu gagah karena inilah benda terkuat dan terkokoh dibumi. Tiba-tiba, ia merasa ada bagian tubuhnya yang sakit. Ya...ternyata ada seorang TUKANG BATU yang memecah bebatuan GUNUNG, yaitu tubuhnya. Ia kaget dan kesal, karena ternyata, ia tidak sekuat perkiraannya, iapun IRI dengan TUKANG BATU itu dan tiba-tiba... ia terbangun dari tidurnya. Ya...tukang batu itu telah bermimpi! Ia merenungkan mimpinya yang aneh itu. Ia lalu melihat dirinya sendiri... seorang tukang batu. Ternyata, IRI HATI memang tidak akan pernah ada habisnya. IRI HATI hanya membuat orang tidak bisa BERSYUKUR dan melihat KELEBIHAN dirinya sendiri. Tukang batu itu akhirnya sadar, bahwa setiap hal, pada akhirnya adalah SALING BERKAIT, SALING MEMBUTUHKAN, sehingga tidak perlu ada yang SOMBONG.
“It’s better to have God APPROVED, than the world APPLAUD” “Worry is like a rocking chair; it gives you something to do, but gets you nowhere.” “Worry is the warning light that shows I’ve stopped looking to God to meet my needs.” ~ Rick Warren 05 kingdomnews
weeklydevotional
self reflection
tertawa
B
erapa kali sehari anda TERTAWA? Yang saya maksud, benar-benar TERTAWA LEPAS, bukan tertawa terpaksa atau tertawa yang dibuat-buat. Menurut penelitian, rata-rata orang dewasa tertawa hanya 4 hingga 8x sehari. Tapi anak-anak tertawa hingga 150x sehari. Tak heran, anak-anak terlihat lebih BAHAGIA dibandingkan orang dewasa, anak-anak juga lebih SEHAT dibanding orang dewasa! Kita harus belajar dari anak-anak, termasuk soal TERTAWA dan BERGEMBIRA. TERTAWA adalah berkat yang luar biasa. Sayang, berkat ini disia-siakan. Banyak orang memilih untuk cemberut, mengeluh dan wajah ditekuk daripada TERTAWA. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. TERTAWA membawa kita keluar dari DEPRESI atau KESEDIHAN. TERTAWA melepaskan kita dari kegelisahan, ketegangan, kemarahan dan ketakutan. TERTAWA juga meningkatkan ANTIBODI untuk melawan virus, bakteri dan micro-organisme lain. Tak heran, orang yang
kingdomnews 06
sering TERTAWA, jarang sakit! TERTAWA membuat kita BAHAGIA, sebab saat kita tertawa, maka kita melepaskan ZAT ENDORFIN (seperti zat yang ada dikandungan MORFIN/obat penenang), sehingga kita merasa RILEKS dan PERASAAN BAHAGIA. TERTAWA (SUKACITA) adalah perlindunganmu dan kekuatanmu. SUKACITA membuat kita menjadi orangorang yang OPTIMIS dalam menghadapi hidup. Pergumulan dan tekanan hidup boleh datang, tapi, orang yang selalu ber-sukacita memiliki KEKUATAN utntuk menghadapi semua pergulatan hidup itu. Orang yang BERSUKA-CITA tidak akan berada dibawah keadaan. Bukan disetir keadaan, tapi dia-lah yang MENGATASI KEADAAN. Bagaimana dengan anda? Berapa kali sehari anda TERTAWA? Beranikah anda TERTAWA disaat BADAI KEHIDUPAN datang menerpa anda? Ingatlah, bahwa SUKACITA adalah KEKUATAN dan PERLINDUNGAN kita!
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 YOUTH / BIBBLE STUDY Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781 or Andre +65 8296 6730 CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130 WOMEN GATHERING 2nd & 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) Ferdi +65 8510 7534 PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355 Every Thursday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) Every Friday, 07.30 PM KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Bradell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 (Toa Payoh) KM WOODLANDS Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews