Kingdom News 6 APRIL 2014
Pelanduk (kancil) di bukit batu Article source from Renungan harian online Ayat bacaan: Amsal 30:26 “pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu.” Kemarin kita sudah melihat bahwa Tuhan bisa menjadi tempat perlindungan yang sangat kokoh, yang digambarkan Daud sebagai bukit batu, kubu pertahanan, penyelamat, tempat berlindung, perisai, tanduk keselamatan dan kota benteng baik bagi dirinya maupun bagi kita semua. (Mazmur 18:3). Seperti itulah janji perlindungan Tuhan bagi kita yang percaya kepadaNya, mau mengandalkanNya dalam menghadapi segala ketidakpastian, ketidakadilan maupun kejahatan yang terus terjadi di muka bumi ini. Hari ini mari kita lihat hal ini dari sisi lain, yaitu lewat cara hidup seekor hewan kecil yang disebut pelanduk. Pelanduk adalah sejenis hewan mamalia yang berukuran kecil. Pelanduk masih tergolong keluarga rusa, tapi ukuran pelanduk dewasa hanyalah kurang lebih sama dengan kelinci dewasa. Selain ukurannya kecil, pelanduk juga
tergolong hewan lemah. Dalam habitatnya di hutan lebat, pelanduk bisa menjadi santapan empuk dari hewan-hewan lain yang lebih besar darinya. Burung elang misalnya, sering menyambar pelanduk dengan sekali terjun. Begitu pula ular dan hewan-hewan buas lainnya. Kalau begitu, bagaimana cara pelanduk mampu melindungi dirinya? Ternyata pelanduk diperlengkapi Tuhan dengan naluri untuk membuat rumahnya di bukit batu. Ya, pelanduk melindungi dirinya dari keganasan rimba dengan cara berlindung di balik bebatuan. Tanpa itu akan mustahil bagi pelanduk untuk dapat bertahan hidup. Di dalam Mazmur 104:18 ada ayat yang menyebutkan hal itu: “bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.” Dalam Amsal, salah satu hikmat mengenai empat hewan kecil yang berasal dari Agur adalah pelanduk. Rangkaian ayat tentang empat hewan kecil ini sungguh menarik karena menggambarkan bagaimana kecakapan beberapa spesies yang terbilang lemah. Pelanduk merupakan hewan kedua yang disebut disana, selain semut dengan etos kerjanya yang rajin, belalang yang kompak dan cicak yang keberadaannya bisa sampai diistana tanpa ada yang mau mengusik.
Summer of right momentum Habakkuk 2:3 “For still the vision awaits its appointed time; it hastens to the end-it will not lie. If it seems slow, wait for it, it will surely come; it will not delay.” (ESV) Habakuk 2:3 “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya..nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” kingdomnews 02
weeklydevotional
Pelanduk dikatakan mampu bertahan hidup dengan cara membangun rumahnya di bukit batu. “pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu” (Amsal 30:26). Kalau hanya bersembunyi di semak-semak, mereka bisa menjadi target incaran favorit para pemangsa. Tapi dengan membangun rumah di bukit batu, mereka punya benteng pertahanan kokoh sehingga bisa berlindung, selamat dari incaran hewan-hewan buas. Tidak jauh berbeda dengan pelanduk, kita manusia pun merupakan mahluk yang lemah. Terjangan masalah, badai problema hidup, kegoncangan dan pergumulan yang kita hadapi sehari-hari cepat atau lambat akan membuat kita menjadi lemah dan tidak berdaya. Ketika hal seperti itu terjadi, celah untuk masuknya dosa pun akan terbuka. Kita bisa menjadi target empuk bagi iblis untuk menancapkan kukunya, mencabik-cabik dan kemudian membinasakan kita. Hidup di dunia yang kejam dan jahat pun akan membuat kita sadar betapa lemahnya posisi kita. Selain penyesatan yang intens dari berbagai arah, orang-orang jahat pun bisa setiap saat membuat kita menjadi korban. Jika demikian, kita bisa belajar dari kecakapan atau kebijaksanaan seekor pelanduk. Ketika pelanduk membangun rumah di bukit batu, kita bisa juga melakukan itu. Daud sudah mengatakan bahwa Tuhan adalah gunung batu dimana kita bisa mencari keselamatan dan tidak goyah. Ini pun sejalan dengan apa yang diajarkan Yesus. Mari kita baca ayatnya. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:24-25). Itu buat orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan. Bagaimana kepada orang-orang yang tidak mengindahkan pentingnya mendengar dan melakukan firmanNya? Inilah yang terjadi:
“Tetapi setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (ay 26-27). Ketika kita menyadari bahwa sekuat-kuatnya kita manusia, kita tetaplah manusia yang lemah, hendaknya kita mau membangun hidup kita di atas “batu”. Rumah yang dibangun dengan pondasi kuat tentu tidak rubuh meski digoncang angin badai sekalipun. Sekarang mari kita fokus pada kata “batu”. Dalam Perjanjian Lama dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan bukit/ gunung batu itu tidak lain adalah Tuhan sendiri. “Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?” (Mazmur 18:31). Seperti yang kita lihat kemarin, Daud begitu menyadari bahwa gunung batu tempat perlindungan yang kuat dan teguh ada pada Tuhan sendiri, sehingga berulang kali ia mengingatkan kita akan keberadaan Tuhan sebagai Gunung Batu kita. Lalu dalam Perjanjian Baru kita melihat bahwa yang dimaksud dengan batu itu adalah Kristus. “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” (1 Korintus 10:4). Ingatlah bahwa sekaya-kayanya, sekuatkuatnya, sekuasa-kuasanya kita, kita tetaplah manusia yang lemah dan mudah hancur. Kekuatan dan perlindungan ada dalam Kristus. Mari kita semua mulai membangun hidup kita, keluarga kita, pekerjaan dan pelayanan kita di atas Gunung Batu, biarlah Kristus bertahta di atas segala sendi kehidupan kita, sehingga kita mampu tegar menghadapi persoalan apapun yang menimpa kita. Belajarlah dari pelanduk yang tahu bahwa perlindungan ada pada bukit batu 03 kingdomnews
weeklydevotional
sekarang juga Article source from Renungan Harian Kristen
A
pa yang bisa kita lakukan dalam waktu yang cepat? Ketika saya bertanya kepada orang-orang yang sukses, mereka menjawab, “Untuk menuju sebuah kesuksesan tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat. Semua memakan waktu yang mungkin sangat lama. Ketika saat ini kamu belum sukses, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkannya sekarang juga.” Sedangkan saat saya bertanya kepada orang-orang yang kurang beruntung, mereka mengatakan, “Tidak ada sesuatu yang dilakukan secara instan. Apalagi ketika saya mencari uang. Saya harus bangun pagi-pagi dan pulang larut malam untuk memungut sampah.” Yang ada dipikiran mereka adalah
kingdomnews 04
bagaimana cara mencari kehidupan yang baik. Kesuksesan menjadi tolok ukur yang terutama. Dan itu membuat mereka selalu berpikir tentang uang. Mereka akan bahagia jika sudah sukses dan memiliki banyak uang. Bahagia bukan hanya tentang uang. Bahagia tidak ketika kita menjadi sukses atau ketika semua target kita terpenuhi. Bahagia juga bukan ketika semua masalah kita telah terlewati. Bahagia itu tidak perlu menunggu. Yang Tuhan mau adalah kita berbahagia apapun keadaannya. Berbahagialah sekarang juga! “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 5:18
weeklydevotional
secangkir susu hangat
A
ku dan Tuhan berdiri mengamati pertandingan baseball. Tim Tuhan melawan tim iblis. Score sangat ketat 0-0 dan ini adalah putaran terakhir. Kami memperhatikan seorang pemukul bernama Kasih masuk ke lapangan. Kasih mulai memukul dan berhasil mencetak score single karena Kasih tak pernah gagal. Pemukul selanjutnya bernama Iman, yang juga berhasil mencetak score karena Iman selalu bersama-sama dengan Kasih.Lalu masuk seorang pemukul bernama Bijak. Iblis melakukan lemparan pertama dan Bijak hanya membiarkannya. Tiga kali lemparan dan Bijak hanya melangkah pergi karena Bijak tidak pernah mengambil apapun yang Iblis lemparkan. Lalu Tuhan melihat ke arahku dan berkata bahwa Ia akan mengeluarkan pemain andalanNya. Lalu datanglah Karunia. Aku berkata: sepertinya ia tidak terlalu hebat... Tim Iblis sangat santai begitu mereka melihat Karunia. Berpikir bahwa mereka hampir memenangkan pertandingan, Iblis pun
melempar bola dengan sekuat tenaga. Dan sangat mengejutkan semua orang, Karunia memukul bola kencang sekali melebihi pemainpemain sebelumnya. Tapi Iblis tidak khawatir... Pemain tengah mereka jarang gagal menangkap bola. Iblis berlari mengejar bola, tapi bola malah lepas dari tangan, menghantam kepalanya dan iblis pun jatuh tersungkur ke tanah. Karunia bersama Kasih, Iman dan Bijak terus berlari sampai home run. Tim Tuhan menanggg!! Lalu Tuhan bertanya kepadaku mengapa Kasih, Iman dan Bijak tidak bisa home run tanpa Karunia? Aku menjawab tidak tahu. Tuhan menjelaskan: “Kalau kasihmu, imanmu dan kebijaksanaanmu yang memenangkan pertandingan, engkau akan berpikir bahwa engkaulah yang melakukan semuanya. Kasih, Iman dan Kebijaksanaan akan mengantarmu mencapai semua hal-hal yang baik, tapi hanyalah KaruniaKu sajalah yang akan membawamu ke dalam kemenangan, sampai di rumah Bapa dengan selamat. KaruniaKu adalah satusatunya yang tidak dapat dicuri Iblis.”
Batu Kecil & Mutiara
P
ada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanan nya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan
yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya. Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut,mutiara itu diambil dan disimpannya tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong tempat batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali. Adapun 05 kingdomnews
weeklydevotional
si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu begitu memperhatikan dirinya, dan dia merasa begitu bahagia. Namun pada suatu saat mengeluhlah batu kecil itu kepada dirinya sendiri. “Tuan begitu baik padaku,setiap hari aku digosoknya walaupun aku ini hanya sebuah batu yang jelek, namun aku merasa kesepian. Aku tidak mempunyai teman seorangpun, seandainya saja Tuan memberikan kepadaku seorang teman”. Rupanya keluhan batu kecil yang malang ini didengar oleh pedagang itu. Dia merasa kasihan dan kemudian dia berkata kepada batu kecil itu “Wahai batu kecil, aku mendengar keluh kesahmu, baiklah aku akan memberikan kepadamu sesuai dengan yang engkau minta”. Setelah itu kemudian pedagang tersebut memindahkan mutiara indah yang ditemukannya di pinggir jalan itu ke dalam kantong tempat batu kecil itu berada. Dapat dibayangkan betapa senangnya hati batu kecil itu mendapat teman mutiara yang indah itu. Sungguh betapa tidak disangkanya, bahwa pedagang itu akan memberikan miliknya yang terbaik kepadanya. Waktu terus berjalan dan si batu dan mutiara pun berteman dengan akrab. Setiap kali pedagang itu beristirahat, dia selalu menggosok kembali batu dan mutiara itu.Namun pada suatu ketika, setelah selesai menggosok keduanya, tiba-tiba saja pedagang itu memisahkan batu kecil dan mutiara itu. Mutiara itu ditempatkannya kembali di dalam kantongnya semula, dan batu kecil itu tetap di dalam kantongnya sendiri. Maka sedihlah hati batu kecil itu. Tiap-tiap hari dia menangis, dan memohon kepada pedagang itu agar mengembalikan mutiara itu bersama dengan dia. Namun seolah-olah pedagang itu tidak mendengarkan dia. Maka putus asalah batu kecil itu, dan di tengahtengah keputusasaan nya itu, berteriaklah dia kepada pedagang itu “Oh tuanku, mengapa engkau berbuat demikian? Mengapa engkau mengecewakan aku?” kingdomnews 06
Rupanya keluh kesah ini didengar oleh pedagang batu tersebut. Kemudian dia berkata kepada batu kecil itu “Wahai batu kecil, mengapa engkau berkeluh kesah? Mengapa hatimu berduka saat aku mengambil mutiara itu daripadamu? Bukankah mutiara itu miliku, dan aku bebas mengambilnya setiap saat menurut kehendakku? Engkau telah kupungut dari jalan, engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Ketahuilah bahwa bagiku, engkau sama berharganya seperti mutiara itu, engkau telah kupungut dan engkau kini telah menjadi milikku juga. Biarlah aku bebas menggunakanmu sekehendak hatiku. Aku tidak akan pernah membuangmu kembali”. Mengertikah apakah maksud cerita di atas? Yang dimaksud dengan batu kecil itu adalah kita-kita semua, sedangkan pedagang itu adalah Tuhan sendiri. Kita semua ini buruk dan hina di hadapanNya, namun karena kasihnya itu Dia memoles kita, sehingga kita dijadikannya indah di hadapanNya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutiara itu adalah berkat Tuhan bagi kita semua. Siapa yang tidak senang menerima berkat? Berkat itu dapat berupa apa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin berupa kegembiraan, kesehatan, orangtua, saudara dan sahabat, dan banyak lagi. Apakah kita pernah bersyukur, setiap kali kita mendapat berkat itu? Dan apakah kita tetap bersyukur, jika seandainya Tuhan mengambil semuanya itu dari kita? Bukankah semua itu milikNya dan Ia bebas mengambilnya kembali kapanpun Ia mau? Bersyukurlah selalu kepadaNya, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan kita semua. Yer 29:11-12 “Bukankah Aku ini mengetahui rencana-rencanaKu kepadamu? Yaitu rencana keselamatan dan bukannya rencana kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari esok yang penuh harapan. Maka kamu akan berseru dan datang kepadaKu untuk berdoa dan Aku akan mendengarkan kamu.”
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
~
KOMUNITAS MESIANIK (KM)
YOUTH / BIBBLE STUDY Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781
Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast)
CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130
Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355
PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771 Anda ingin belajar alkitab? Visit www.sabda.org Elektronik warta kami dapat di download di www.rocksg.org
Every Thursday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) Every Friday, 07.30 PM KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Serangoon) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Bradell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 (Toa Payoh)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews