Kingdom News 2 MARCH 2014
menjaga kekudusan Article source from Renungan harian online Ayat bacaan: 1 Tesalonika 4:1 “Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguhsungguh lagi.” Menjalani bentuk hidup yang kudus sepertinya sangat sulit di jaman sekarang ini. Memilih hidup kudus berarti melawan arus dunia yang terus memotivasi orang-orang yang hidup di dalamnya untuk mencari kesenangan dengan mengikuti hawa nafsu sebanyak, sebesar dan sesering mungkin. Anda bisa lihat bagaimana industri musik pop di Amerika meracuni pikiran penggemar musik sejak usia belia. Lirik-lirik yang sangat tidak pantas menyampaikan bahwa sex bebas, hubungan sesama jenis, obat-obat terlarang dan hal-hal cemar lainnya bukanlah sesuatu yang serius melainkan hanya bagian dari lifestyle jaman modern. Kalau mau dibilang gaul ya harus seperti itu, kalau tidak maka anda dianggap kuno, kampungan atau bodoh. “It’s our body we can do what we want.” demikian penggalan lirik yang digumamkan terus menerus dalam sebuah lagu yang ngetop
tahun lalu lewat suara penyanyi yang tadinya menjadi tokoh panutan anak-anak. Videoclip yang menyesatkan, vulgar dan tidak pantas terus datang dari industri. Dan dunia musik di belahan dunia lainnya pun tertarik dengan hal itu. Dunia musik semakin dikuasai kegelapan dan meluas menyentuh negara-negara lain, mulai dari yang punya industri besar seperti Korea dan Jepang sampai kepada Indonesia yang memang sejak dahulu hobi latah meniru apapun yang datang dari luar tanpa disaring terlebih dahulu. Yang aneh bukan lagi kalau orang melakukan pencemaran, tetapi justru yang hidup kudus. Selingkuh dianggap hebat, gonta ganti pasangan itu membanggakan, para pelaku korupsi masih bisa tampil bak megastar di televisi ketika ditangkap atau diperiksa. Dunia semakin parah moralnya, terus terdegradasi, tercemar, lenyap bersama keinginan-keinginannya. Seorang teman bercerita bahwa anaknya mendapat kesulitan dalam pertemanan karena memilih hidup kudus. Anaknya terus ditertawakan temantemannya karena dianggap bagaikan mahluk aneh, menolak gaya pacaran bebas, hangout di diskotik menikmati segala suguhan disana dan lain-lain. Pendeknya, ia dianggap bodoh karena menolak segala hal yang menyenangkan.
Spring of pleasant surprises Psalm 90:14 “Surprise us with love at daybreak; then we’ll skip and dance all the day long.” (MSG) Mazmur 90:14 “Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.” kingdomnews 02
weeklydevotional
Dengan santai ia menjawab, “mudah bagi saya untuk menjadi seperti kalian, tapi pasti bakal sangat sulit bagi kalian untuk bisa menjadi seperti saya.” Sebuah jawaban yang sangat baik, tapi mahal harganya. Untuk bisa seperti itu kita harus siap berlawanan dengan arus kebiasaan dunia, mungkin dikucilkan, mungkin ditertawakan, tapi itulah harga yang harus dibayar untuk menjadi orang-orang yang hidup kudus, tepat seperti yang diinginkan Tuhan. Meski penyesatan semakin intens, kecenderungan manusia untuk tergiur akan keinginan daging bukanlah isu hari ini saja. Itu sudah terjadi sejak jaman dahulu. Paulus menganggap penting penekanan anjuran untuk hidup kudus dalam pemberitaannya kemanamana, termasuk kepada jemaat Tesalonika. Kita bisa membaca nasihatnya dalam 1 Tesalonika 4:1-12. “Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguhsungguh lagi.” (ay 1). Paulus mengatakan bahwa setelah ia dan rekan-rekan sepelayanannya mengajarkan cara-cara hidup sesuai firman Tuhan, adalah penting bagi jemaat Tesalonika untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka dari sudah baik menjadi lebih baik dan lebih bersungguh-sungguh lagi. Jika anda membaca perikop ini, anda akan menemukan bahwa jemaat Tesalonika sudah menunjukkan kinerja baik dalam hal kasih persaudaraan (ay 9), yang sudah mereka lakukan terhadap saudarasaudari bukan saja di Tesalonika tapi di seluruh wilayah Makedonia. Tapi Paulus mengingatkan mereka agar terus meningkatkan semua yang baik yang sudah mereka lakukan. (ay 10). Pertanyaannya, jika apa yang mereka lakukan sudah baik, mengapa Paulus merasa perlu untuk menasihati jemaat Tesalonika ini? Itu karena Paulus tidak mau mereka
lengah dan masuk ke dalam bagian-bagian kehidupan yang berpotensi menjatuhkan mereka, area-area yang harus mereka hindari. Hal yang berpotensi pada waktu itu masih saja sama dengan pergumulan kita hari ini, yaitu pada masalah kecemaran hidup. Paulus mengingatkan mereka agar mereka menjauhi hawa nafsu, percabulan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah (ay 3-5), hidup jujur, tidak menipu, merugikan atau berbuat salah pada orang lain (ay 6). Mereka diminta untuk tetap memiliki kendali penuh atas diri mereka sehingga tetap bisa memuliakan Tuhan dengan tubuh mereka, meneladani langsung cara hidup Yesus, sehingga cara hidup mereka bisa menjadi teladan bagi orang lain. Paulus mengingatkan kembali bahwa Tuhan memanggil kita bukan untuk melakukan hal yang cemar, not to impurity, tetapi kepada apa yang kudus, apa yang menyenangkan hatinya, to concentrate in dedicating ourselves to the most thorough purity (ay 7). Dengan dasar ini, ia juga mengingatkan konsekuensi atas dosa. Ketika kita menolak untuk menguduskan diri dan menjauhkan diri dari segala area hidup yang mencemarkan, itu artinya bukan menolak manusia melainkan Allah sendiri yang telah memberikan RohNya yang kudus. (ay 8). Semakin anda hidup menyerupai Yesus maka semakin pula anda mencerminkanNya di dunia. Cepat atau lambat anda akan menemukan perbedaan antara mengetahui firman dan menjalaninya. Sekedar mengetahui firman hanya akan membawa kita mengerti mana yang benar dan salah, mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi dengan menjalankan atau melakukan firman Tuhan akan mendatangkan sebuah hubungan kekariban dengan Tuhan. Ambil contoh sederhana saja. Anda bisa membaca semua buku tentang membangun hubungan kasih dengan seseorang alias pacaran, mengetahui segala tips dan trik agar tidak ditolak ketika menyatakan cinta, tetapi 03 kingdomnews
weeklydevotional
hanya dengan melakukan secara langsunglah anda bisa membangun hubungan dengan orang yang anda cintai secara nyata. Seperti itu pula halnya dengan membangun hubungan dengan Tuhan. Anda bisa membaca semua buku, membaca Alkitab berulang-ulang, mendengar semua kotbah, tapi hanya dengan melakukan firman lah anda akan memiliki kedekatan hubungan dengan Tuhan secara nyata. Adalah baik jika kita sudah mulai menjalankan cara hidup Kekristenan, tapi selanjutnya teruslah tingkatkan dengan lebih serius dan bersungguh-sungguh lagi. Jangan beri celah atau ruang apapun bagi segala kecemaran untuk bisa masuk mengkontaminasi kita. Jangan beri toleransi atas dosa sekecil apapun bentuknya. Setiap dosa yang kita perbuat berarti memalingkan muka dari Tuhan menuju
kepada iblis. Hidup dengan kekudusan, yang sesuai dengan panggilan Tuhan, harus menjadi bagian hidup sehari-hari. Bukan hanya kapan kita mau, kapan kita berkenan, sepanjang tidak mengganggu kesenangan atau hanya pada saat-saat tertentu saja, tetapi haruslah menjadi sebuah gaya hidup atau lifestyle. And don’t forget, a lifestyle will become more natural the more we put it into practice. Kita harus kembali kepada sebuah dasar pemikiran bahwa Tuhan mengasihi kita, Dia sudah mengorbankan AnakNya yang tunggal bagi kita, dan kita mau memuliakanNya dalam setiap aspek kehidupan kita. “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14)
Focus on biblical values in a busy world Luke 12:42 NLT “And the Lord replied, A FAITHFUL, SENSIBLE SERVANT is one to whom the master can give the RESPONSIBILITY OF MANAGING his other household servants and feeding them.” Pada umumnya orang tidak suka berteman dengan orang yang sensitif: mudah marah, tersinggung atau ngambek. Gangguangangguan kecil dengan sekejap dapat mengubah mood, merampas sukacita dan membuatnya bersikap negatif terhadap orangorang di sekelilingnya sehingga orang lain menjadi tidak nyaman. Menjadi orang yang sensitif seperti ini sangat melelahkan secara emosional. Pribadi yang sensitif cenderung tidak FAITHFUL dalam apa yang ia kerjakan dan lakukan. Akibatnya, integritas dan reputasinya mudah kingdomnews 04
dipertanyakan oleh orang lain. Kata “sensitif” tidak hanya memiliki konotasi negatif, tetapi juga makna yang positif. Tuhan Yesus menghendaki agar kita menjadi SENSIBLE SERVANT (pelayan yang peka/sensitif). SENSIBLE SERVANT di sini adalah seorang pelayan yang peka terhadap isi hati Tuhan. Kepekaan atau sensitifitas kita harus memiliki arah yang benar. Kita menjadi lebih mudah merasakan Tuhan dan menangkap isi hatiNya melalui kejadian-kejadian kecil yang kita alami. Tujuan sensitifitas rohani bukanlah untuk membuktikan bahwa kita lebih baik dari orang lain. Melainkan untuk menghasilkan THE RESPONSIBILITY OF MANAGING. Kita bertumbuh menjadi SENSIBLE SERVANT agar kita dapat “me-manage” kasih karunia Tuhan
weeklydevotional
dengan penuh tanggung jawab, sehingga kasih karunia tersebut bermanfaat bagi orang lain. Menjadi sensitif adalah baik jika hal tersebut membuat kita menjadi lebih bertanggung jawab. Sikap sensitif yang negatif justru membuat seseorang mengabaikan tanggung
jawabnya, dengan alasan-alasan yang berpusat pada diri sendiri. Tujuan kita menjadi sensitif adalah agar kita mampu me-manage kehidupan secara bertanggung jawab, agar melaluinya kita dapat berjalan dalam rencana Allah. BE SENSIBLE, BE FAITHFUL AND BE RESPONSIBLE!
Sikap Rendah Hati Ayat Bacaan: Filipi 2:8-11 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Ayat diatas menunjukkan kepada kita bagaimana kerendahan hati mendahului kehormatan. Supaya perkenanan dan rencana Tuhan dapat bekerja dalam hidup kita, syarat utamanya kita harus berjalan dalam kerendahan hati. Hal ini merupakan persyaratan bagi kita untuk lulus ujian kerendahan hati. Seperti yang kita lihat di sini, karena Yesus merendahkan diriNya, Allah sangat meninggikan Dia. Dan pada saat itu, tidak ada setan di neraka bisa melakukan
apapun untuk mencegahnya. Ketika Tuhan mempromosikan Anda, tidak ada orang, tidak ada setan, tidak ada sistem apapun yang dapat menghambat Anda. Kuasa Tuhan yang mempromosikan itu tidak dapat ditolak. Tidak bisa dipungkiri, dan tak terkalahkan. Tetapi sikap yang rendah hati harus ada terlebih dahulu. Sering dikatakan bahwa tidak ada seorangpun berdiri lebih tinggi daripada saat dia berlutut di hadapan Allah. Mari kita merendahkan hati dan taat kepada Tuhan dalam setiap area kehidupan kita. Jika kita merendahkan diri kita di hadapanNya, Allah akan mengangkat kita. Pekerjaan Tuhan adalah untuk mempromosikan kita, dan tugas kita adalah untuk memiliki sikap yang rendah hati di hadapanNya. Promosi adalah bagian Tuhan dan pekerjaan Tuhan bagi orang-orang percaya. Sikap yang rendah hati membuka jalan bagi promosi dari Tuhan dalam hidup kita.
“You are not alone. God is with you right now!” ~ Joyce Meyer “God is not looking for extraordinary people. He is looking for ordinary people who will take the limits off of Him.” ~ Joel Osteen “Be careful what you say and protect your life. A careless talker destroys himself.” ~ Proverbs 13:3 05 kingdomnews
weeklydevotional
kisah hidup
pendiri watsapp Jan Koun, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”. Di usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih supermarket. Hidup begitu pahit, begitu Koun membatin. Hidupnya kian terjal saat ibunya di diagnosa kanker. Mereka lalu hidup hanya dengan tunjangan kesehatan seadanya. Koun lalu kuliah di San Jose University. Tapi ia milih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak. Karena keahliannya sebagai programer, Jan Koun diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo. Ia bekerja di yahoo selama 10 tahun. Di sini pula ia berteman akrab dengan Brian Acton. Mereka berdua menciptakan WatsApp tahun 2009 setelah mengundurkan diri dari Yahoo. Setelah itu mereka berdua sempat melamar ke Google dan ditolak. Google
mungkin menyesal seumur hidup menolak lamaran mereka. Setelah whatsApp resmi dibeli dengan harga 209 Triliun, Jan Koun melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu setiap pagi mengantri untuk mendapatkan jatah makan. Saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan ia tidak punya uang. Perlahan-lahan air matanya meleleh. Ia lalu terkenang ibunya yang sudah meninggal. Ibunya yang rela menjahit baju untuknya demi menghemat uang, “Tak ada uang, nak”. Jan Koun tercenung, Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita ini kepada ibunya. “Di tempat ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan.” Begitu mungkin Jan Koun berbisik dalam hati. Keberuntungan mungkin datang dari arah yang tak terduga. Remaja miskin yang dulu dapat jatah makan itu kini jadi Billioner. Jangan pernah mengeluh! Jangan pernah menyerah! TETAP SEMANGAT! Get ready for the pleasant surprise from God!
“Talent is God-given. Be humble. Fame is man-given. Be grateful. Conceit is self-given. Be careful.” ~ John Wooden “Courage is what it takes to stand up and speak; courage is also what it takes to sit down and listen.” ~ Winston Churchill “Only those who will risk going too far can possibly find out how far one can go. ” ~ T. S. Eliot “Always do your best. What you plant now, you will harvest later.” ~ Og Mandino “If you don’t like how things are, change it! You’re not a tree.” ~ Jim Rohn kingdomnews 06
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 YOUTH / BIBBLE STUDY Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781 or Andre +65 8296 6730 CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130 WOMEN GATHERING 2nd & 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) Ferdi +65 8510 7534 PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355 Every Thursday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) Every Friday, 07.30 PM KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Bradell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 (Toa Payoh) KM WOODLANDS Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews