Kingdom News 13 APRIL 2014
Belajar dari Seorang Atlit (part 1) Article source from Renungan harian online Ayat bacaan: 2 Timotius 2:6 “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.” Sebuah pertemuan kebetulan dengan seorang atlit nasional beberapa waktu yang lalu ternyata membawa berkat tersendiri. Secara tidak sengaja saya duduk tepat di sebelahnya dan dia pun bercerita mengenai tips suksesnya menjadi seorang atlit yang terbilang berhasil karena mengantongi beberapa medali bergengsi baik nasional maupun internasional di masanya. Ada beberapa poin menarik yang ia sebutkan, yang bisa menjadi sebuah pedoman yang baik bagi kita dalam membangun keimanan kita. Surat Paulus yang ditujukan kepada Timotius salah satunya berisi perikop mengenai panggilan untuk ikut menderita (2 Timotius 2:1-13). Dalam konteks ini, ia mengangkat 3 profesi atau pekerjaan yang bisa dijadikan contoh baik. Jika dalam 5 hari terakhir kita sudah belajar dari sosok petani,
beberapa hari kedepan kita akan belajar dari cara seorang olahragawan atau atlit agar bisa mencapai prestasi. 1. Atlit yang baik rajin berlatih “Ketika aktif, dulu saya berlatih sedikitnya 6 jam setiap hari, tak peduli apakah ada perlombaan yang harus saya ikuti atau tidak” Latihan rutin dan teratur, itu ternyata menjadi salah satu kunci sukses seorang ahli. Ada yang bertanya, bagaimana dengan bakat? Bukankah kehebatan seseorang itu tergantung dari bakat? Bakan mungkin punya peran dalam keberhasilan seseorang menjalani panggilan. Tapi sehebat-hebatnya bakat seorang atlit, mungkinkah mereka bisa menjadi yang terbaik apabila mereka tidak pernah latihan? Tentu saja tidak. Atlit yang baik akan berlatih secara rutin beberapa jam setiap harinya. Mereka memiliki porsi latihan teratur dan dengan disiplin menjalankannya. Mereka tetap serius setiap hari tanpa tergantung situasi. Jika mendekati hari pertandingan, mungkin porsi akan ditingkatkan, tetapi tanpa ada pertandingan pun latihan tetap jalan. Merasa sudah hebat? “Tidak ada kata cukup
Summer of right momentum Habakkuk 2:3 “For still the vision awaits its appointed time; it hastens to the end-it will not lie. If it seems slow, wait for it, it will surely come; it will not delay.” (ESV) Habakuk 2:3 “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya..nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” kingdomnews 02
weeklydevotional
dalam melatih diri untuk terus lebih baik” kata sang atlit. Kita melihat atlit-atlit yang tadinya bersinar kemudian redup bukan karena bakatnya tiba-tiba hilang, tapi ternyata karena mereka malas latihan, atau juga merasa sudah mentok kemampuannya. Berlatih. Itu berbicara mengenai proses yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan teratur. Untuk menjadi atlit yang baik diperlukan latihan dengan giat, demikian pula dalam kehidupan kita. Agar bisa mencapai hasil atau penampilan terbaik dalam berbagai aspek kehidupan pun kita memerlukan itu, apalagi dalam hal ibadah. Maka Paulus mengingatkan: “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:7b-8). Jika anda baru mulai berolahraga anda akan mulai ringan-ringan saja dahulu. Berjalan 1 atau 2 km, atau kalau mengangkat beban anda akan mulai dari berat yang ringan baru kemudian ditingkatkan secara perlahan. Ini pun berlaku dalam hal-hal kehidupan lainnya termasuk dalam melakukan
ibadah. Kedisiplinan tidak akan bisa dicapai dalam sekali waktu. Itu memerlukan proses yang kontinu, dan itulah yang sangat baik untuk kita lakukan. Bakat yang tidak diasah tidak akan menghasilkan apa-apa, bahkan seringkali orang yang rajin berlatih (atau di sisi lain, belajar,) bisa lebih berhasil dibanding orang yang merasa diri punya bakat tapi tidak mengembangkan kapasitasnya. Orang yang sudah merasa cukup dan kemudian malas akan kehilangan motivasi, sehingga biasanya akan segera lemah dan pudar. Oleh karena itu keseriusan dalam belajar maupun latihan, termasuk pula dari segi melatih diri untuk beribadah, merenungkan dan melakukan firman Tuhan dalam ibadah yang sejati ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari, akan menghasilkan banyak manfaat baik dalam kehidupan saat ini maupun kelak di fase yang kekal. Selain kita akan terus mendapat tuntunan dari Tuhan yang terus berjalan bersama kita setiap saat, kita pun tidak harus kehilangan hak menerima keselamatan setelah masa kita di dunia selesai. (bersambung minggu depan)
memuji dengan bijak
S
eorang raja ingin memiliki lukisan potret dirinya. Ia memanggil 3 pelukis terbaik di kerajaannya untuk melakukannya dan nanti ia akan memilih lukisan terbagus dan paling menggambarkan dirinya. Kedengarannya mudah, namun, yang membuat para pelukis itu bingung adalah si Raja mempunyai kekurangan. Kaki kirinya pincang dan mata kanannya buta. Kekurangan itu nampak jelas oleh siapapun yang melihatnya. Akhirnya, hari pemilihan lukisan tiba. Raja melihat lukisan karya pelukis pertama.
Disitu tampak satu sosok berdiri tegap, tubuhnya sempurna dengan pandangan matanya tajam. Kaki pincang dan mata buta sebelah itu samasekali tak kelihatan. “Siapa ini? Ini bukan aku!”, kata Raja, marah. Lalu ia melihat lukisan pelukis kedua. Tampak disana, satu sosok yang tampak ringkih, dengan kaki kiri pincang dan mata kanan buta, samasekali tidak agung. “Kau mau memperolokku dengan lukisan seperti ini?”. Raja makin marah. Kemudian ia melihat lukisan terakhir. Tampak disana sosok raja dengan pakaian berburu sedang berlutut dan 03 kingdomnews
weeklydevotional
membidik buruan dengan senapan. Otomatis hanya mata kirinya yang terbuka dan kaki kanannya juga ditekuk. Lukisan ketiga inilah yang dipilih. PUJIAN itu penting. Anak yang dibesarkan TANPA PUJIAN akan menjadi anak yang KURANG PERCAYA DIRI. Suami yang tidak pernah dipuji, akan merasa tidak dikasihi dan dihargai. Ya, tiap orang suka dipuji (dengan tulus). Sebaliknya, orang yang tidak pernah memuji
akan terkesan SOMBONG, SINIS, tidak mau mengakui kelebihan orang lain. Namun, orang yang terlalu MUDAH MEMUJI, juga bisa menyebalkan atau terkesan “menjilat”. Nah, bagaimana agar kita menjadi orang yang tidak pelit memuji, tetapi juga TIDAK BERLEBIHAN? Ya, kita harus MEMUJI DISAAT YANG TEPAT. KAPAN kita memuji, KUALITAS pujian kita.
menentukan
Tuhan Menyuruh Saya Berdoa Article source from Renungan Harian Kristen (kesaksian oleh Ani)
K
emarin saya melakukan perjalanan ke tempat wisata dengan ketiga teman saya. Sebelum berangkat, saya mendengar suara Tuhan berkata, “Berdoalah dahulu.” Saya pun mengajak teman-teman saya untuk berdoa. Dan benar saja, ketika kami baru keluar dari rumahnya, rantai sepeda motor saya mengalami suatu masalah. Saya pun tak menghiraukan. Lalu pada jarak 3 km, rantai saya kembali bermasalah dengan mengeluarkan suara yang aneh. Saya pun memutuskan untuk berhenti
di bengkel. Setelah diperiksa oleh petugas bengkelnya, didapati rantai sepeda motor saya mulai kendor dan juga mengalami masalah pada bagian poros putarnya. Jika saya meneruskan perjalanan dengan kondisi sepeda motor yang demikian, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika saya tidak mendengarkan suara Tuhan untuk berdoa, maka saya tidak akan pernah mengalami mujizat. Tuhan menolong saya tepat pada waktunya. Tuhan menyayangi saya dan Tuhan tidak ingin saya mendapatkan celaka. Tuhan Yesus sangat baik kepadaku.
Membangun Pagar Article source from Renungan Harian Kristen
A
da seseorang yang membangun rumah tanpa pagar. Rumahnya begitu mewah dan besar. Dia sangat yakin bahwa rumahnya akan aman. Namun beberapa malam berikutnya, dia mulai kehilangan barang-barang yang memang harganya tidak mahal. kingdomnews 04
Kehilangan itu terus berlanjut sampai seluruh hartanya habis dijarah oleh perampok. Rumahnya yang tanpa pagar memang sangat mudah untuk dijadikan incaran pencuri. Meskipun dia telah menyesal namun semua sudah terlambat. Bagimana dengan kehidupan kita?
weeklydevotional
Kita merupakan “rumah” dengan banyak barang berharga di dalamnya karena kita adalah anak-anak Allah, sehingga iblis akan mengincar kehidupan kita untuk merampas kekudusan. Kita harus membangun sebuah “pagar” dari sekarang. Kita harus memiliki perlindungan dari jerat-jerat iblis yang membinasakan. Iblis akan selalu mencari cara untuk menjatuhkan
kita. Oleh sebab itu hiduplah dekat dengan Allah dan lakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Bersaat teduhlah di pagi hari, maka Roh Kudus akan melingkupi sepanjang hari kita. Ulangan 33:27, “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!”
dia telah melakukannya Article source from www.renunganharian.net Ayat Bacaan: Mazmur 22:23-32 “Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.” (ayat 32) Pernahkah hati kita galau seolah Tuhan meninggalkan kita? Memang berat beban yang harus kita tanggung kala persoalan demi persoalan menimpa, tetapi jalan keluar tak kunjung tiba. Saya pernah mengalaminya. Mazmur 22 ini memberi pelajaran berharga tentang iman. Setelah merenungkannya, saya merasakan beban yang menindih itu akhirnya terangkat. Bagian kedua Mazmur 22 adalah pernyataan iman si pemazmur bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang peduli kepada orang yang tertindas. Pemazmur pun bangkit dari kegalauan perasaan diabaikan oleh Tuhan dan mulai mengajak umat untuk memuji Dia. Pemazmur tidak mau tunduk pada perasaan galaunya. Ia tidak mau menyerah dalam kondisi yang terasa berat. Sebaliknya, ia memercayakan diri pada keadilan dan
kekuasaan Tuhan dan menganggap Tuhan sudah turun tangan untuk menolongnya. Bersyukur, memuji Tuhan, dan mengajak umat menyembah Tuhan adalah sebuah tindakan iman. Dengan beriman, pada saat penantian pun kita sudah memercayakan diri pada Tuhan dan sudah melihat dengan kaca mata iman penyelesaian yang Dia lakukan. Pujian kepada Allah selalu mengangkat hati manusia ke tempat yang lebih tinggi. Pujian yang tulus memberikan ruang kepada si pemuji untuk melihat keperkasaan Allah di takhta-Nya yang mahatinggi. Pada saat yang sama, si pemuji pun akan melihat bahwa persoalan dirinya yang begitu membelenggu dan menghimpitnya ternyata jauh lebih kecil dari kebesaran dan kedahsyatan Allah. Oleh karena itu, mari kita memuji Tuhan senantiasa. TUHAN TELAH, SEDANG, DAN AKAN MENOLONG UMAT-NYA. MARILAH KITA MEMUJI DAN MERAYAKAN PERTOLONGAN-NYA.
“STRESS makes you believe that everything has to happen RIGHT NOW. FAITH reassures you that everything will happen in GOD’S TIMING!” 05 kingdomnews
weeklydevotional
self reflection
disini jual ikan segar
S
eseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan “DISINI JUAL IKAN SEGAR.” Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya, “Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?” “Benar juga!” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “DISINI” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”. Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?” “Benar juga,” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “SEGAR” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”.
kingdomnews 06
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan? “Benar juga,” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “JUAL” dan tinggallah tulisan “IKAN”. Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung keempat, yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?” “Benar juga,” pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu. Renungan: Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. “Jagalah impian Anda dari para pencuri impian di sekitar Anda...” Selamat berhari Minggu.
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
~
KOMUNITAS MESIANIK (KM)
YOUTH / BIBBLE STUDY Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781
Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast)
CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130
Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355
PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771 Anda ingin belajar alkitab? Visit www.sabda.org Elektronik warta kami dapat di download di www.rocksg.org
Every Thursday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) Every Friday, 07.30 PM KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Serangoon) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Bradell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 (Toa Payoh)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews