Arti Motto : SAHABAT Dalam semangat demokrasi, proses dan hasil pembangunan Belu Merupakan persoalan, aspirasi, komitmen dan perjuangan bersama. Dalam perspektif ini, semua warga Belu seyogyanya saling memahami, saling dukung dan bekerjasama serta bersinergi layaknya Sahabat, memahami dengan rasa, mendiskusikan dengan transparan, Cermat dan representatif, mendukung dengan ikhlas Serta melaksanakan dengan cinta dan totalitas yang dimiliki. Belu ke depan, Harus dibangun bersama dengan semangat baru, melayani rakyat secara bertanggungjawab, Untuk hidup bersama yang bermartabat, setara dan lestari
1
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan dan rahmat-Nya, kami telah bersepakat untuk maju bersama sebagai Calon Bupati
dan Wakil Bupati
Kabupaten Belu periode 2015-2020. Terima kasih dan penghargaan juga kami haturkan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang budiman atas dukungan dan rasa simpati terhadap pencalonan kami ini. Dalam semangat mengabdikan diri bagi sesama masyarakat dan daerah Belu, kami menawarkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belu pada periode 5 (lima) tahun ke depan. Keputusan ini dilatari oleh motivasi untuk perubahan dengan cara mendorong percepatan dan pembaharuan. Motivasi tersebut secara keseluruhan diterjemahkan melalui Visi, Misi, Strategi dan Program Pembangunan. Visi, misi, strategi, dan Program Pembangunan ini bukan merupakan gagasan kami berdua semata, tetapi merupakan hasil elaborasi dari berbagai diskusi intensif dengan para pihak, seperti akademisi, politisi, birokrat, tokoh masyarakat, tokoh agama, komponen LSM, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Proses ini bertolak dari analisis yang cermat terhadap peluang dan tantangan akibat perkembangan lingkungan strategis. Dalam tataran yang lebih luas pemecahan masalah di Belu menjadi bagian integral dari pelaksanaan agenda pembangunan dalam RPJPN dan RPJMN 2014-2019, RPJMD Propinsi Nusa Tenggara Timur 2013-21018 serta RPJPD Belu 2005-2025. Kemudian, hal tersebut dikaitkan dengan potensi sumberdaya yang tersedia dan mengacu pada pola pembangunan yang memihak kepada kepentingan rakyat (pro-Rakyat) berpedoman pada ikhrar kami. Jika rakyat Belu mempercayai kami Willybrodus Lay menjadi Bupati bersama Drs. J.T. Ose Luan sebagai Wakil Bupati periode 2015-2020, maka dalam 5 (lima) tahun ke depan program pembangunan akan berorientasi ke desa, berbasis di seluruh desa dan dari desa memberi warna pembangunan dan perubahan di Rai Belu. Komitmen dan janji tersebut, mendasari perumusan Visi, misi, strategi dan program pembangunan Kabupaten Belu 2015-2020, yang diharapkan dapat mewujudkan percepatan peningkatan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Komitmen tersebut
2
dikaitkan
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
dengan potensi sumberdaya yang tersedia dan mengacu pada pola pembangunan yang memihak kepada kepentingan rakyat (pro-Rakyat). Keseluruhan proses pengayaan Visi, Misi, Strategi, dan Program Pembangunan ini sesunguhnya beranjak dari komitmen terhadap motto yang kami usung, yaitu : ‘SAHABAT’ (Satu Hati Bangun Belu Tercinta).
Salam, Calon Bupati dan Wakil Bupati BELU Periode 2015 – 2020 Willybrodus Lay - Drs. J. T. Ose Luan
3
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
BAB I PENDAHULUAN Integritas, komitmen, responsibilitas dan akuntabilitas pemimpin, termanivestasi dalam spirit dan orientasi kebijakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. “SAHABAT” (Satu Hati Bangun Belu Tercinta), merupakan topik yang menggema sepanjang tahun dalam periode 2015 – 2020. Hari ini, ketika dituntut oleh peraturan perundangan yang berlaku serta indikasi demokratisasi, kami, Willybrodus Lay dan Drs. J. T. Ose Luan, mengajukan diri kepada rakyat Belu untuk dipercayai menakhodai kabupaten ini. Argumentasi dasar pencalonan ini, semata-mata karena capaian akselerasi pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat Belu secara umum belum maksimal. Spirit “SAHABAT”, merupakan bentuk konkret dari ideologi “Kemanunggalan Bersama Rakyat”.
Bersama
rakyat,
perjuangan, bergerak
dan
mengurai
mimpi
besar
bersama,
memikirkan
jalan
membangun dalam kebersamaan untuk kesejahteraan
bersama. Bersama rakyat, apa pun bisa dilakukan sekalipun terdapat berbagai keterbatasan dan hambatan. Di Belu, kepeloporan ke-empat Partai Pengusung (GERINDRA, GOLKAR, PAN dan DEMOKRAT) dalam keberpihakan dan kemanunggalan kepada rakyat diapresiasi secara positif dan konstruktif dengan berkoalisi mengusung Paket Willybrodus Lay dan Drs. J.T. Ose Luan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati masa bakti 2015-2020. Apresiasi positif dan konstruktif bersama menandai komitmen dan integritas partai politik untuk bersama-sama berjuang bagi percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena alasan tersebut, motto yang dipresentasikan kepada rakyat Belu dalam Pilkada Bupati oleh Koalisi Partai Politik tersebut adalah “Satu Hati Bangun Belu Tercinta”. Dalam periode 2009 - 2013, Visi, Misi Dan Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah telah disinkronkan dengan ideologi keberpihakan kepada rakyat. Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Belu Nomor 3 Tahun 2009, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Belu Tahun 2005 - 2025 dan Peraturan Daerah Kabupaten
4
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Belu Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 – 2014, menetapkan bahwa prioritas pembangunan Kabupaten Belu untuk Tahun 2009 – 2014 masih bertumpu pada ”Lima Pilar Pembangunan” 2004 - 2008, karena dianggap masih relevan berdasarkan isu-isu aktual pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun prioritas pembangunan Kabupaten Belu untuk Tahun 2009 – 2014 sebagai berikut : 1. Agenda Pembangunan Ekonomi 2. Agenda Pembangunan Sumber Daya Manusia 3. Agenda Pembangunan Prasarana Wilayah 4. Agenda Pembangunan Penegakan Hukum dan HAM 5. Agenda Pengembangan Lingkungan Hidup Sampai dengan saat ini banyak pencapaian pembangunan yang telah dicapai pada periode kepemimpinan sebelumnya namun masih banyak yang harus terus ditingkatkan dan diperbaiki. Agar tepat dalam menetapkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan maka perlu diinventarisir permasalahan yang menjadi isu-isu strategis dan mendesak untuk diselesaikan. Jika rakyat Belu mempercayai Willybrodus Lay menjadi Bupati bersama J.T. Ose Luan sebagai Wakil Bupati periode 2015 - 2020, maka dalam 5 (lima) tahun ke depan, Program SAHABAT akan berorientasi ke desa. Orientasi yang berbasis desa akan memberi warna pembangunan dan perubahan di Rai Belu. Komitmen dan janji tersebut, mendasari perumusan Visi, Misi, Strategi dan Agenda Pembangunan Daerah Kabupaten Belu 2015 - 2020, yang diharapkan dapat mewujudkan percepatan peningkatan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat yang berkelanjutan (sustainable).
5
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
BAB II REALITAS PEMBANGUNAN BELU
A. GAMBARAN UMUM Berbagai kebijakan pembangunan pada periode 2009 - 2013 telah secara bertahap membawa perubahan bagi masyarakat Belu. Meskipun dibandingkan dengan daerah di NTT, Belu masih tergolong daerah tertinggal karena pengaruh berbagai kendala dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi, percepatan pembangunan setidaknya menunjukkan prestasi yang signifikan. Secara geografis, Kabupaten Belu terletak antara koordinat 124°38,33” BT - 125° 11’ 23” BT dan 08°56’ 30’’ LS - 09° 47’30’’ LS dengan batas -batas Teritorial sebagai berikut :
Bagian Utara berbatasan dengan Selat Ombai
Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malaka
Bagian Timur berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan
Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)
Secara Administratif Kabupaten Belu terdiri dari 12 Kecamatan, 81 Desa / Kelurahan ( 69 desa dan 12 kelurahan ) dengan luas wilayah 1.284,94 Km2. Dari jumlah kecamatan dan desa / kelurahan ini, terdapat 8 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang berbatasan darat dan laut dengan RDTL. Penduduk Jumlah
penduduk
Belu
Tahun
2014
berdasarkan
data
sementara
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Belu, keadaan 31 Desember 2014 sebanyak 217.665 jiwa dengan komposisi menurut jenis kelamin antara lain, LakiLaki berjumlah109.997 orang, dan Perempuan 107.668 orang, yang terbagi ke dalam 49.838 Kepala Keluarga.
6
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Kecamatan Kota Atambua memiliki jumlah penduduk terbanyak yakni 30.843 jiwa dan Kecamatan Nanaet Dubesi dengan penduduk sebanyak 4.601 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata 170 orang per Km2. Pendidikan Indikator utama yang menggambarkan keadaan pendidikan masyarakat Belu adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), dan Tingkat Kelulusan. 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Capaian APK di Kabupaten Belu dapat dideskripsikan sebagai berikut : APK SMP tahun 2009 sebesar 73,43%, tahun 2010 sebesar 77,84%, tahun 2011 sebesar 71,72%, tahun 2012 sebesar 89,54 % dan tahun 2013 sebesar 94%. APK SMA tahun 2009 sebesar 45,49%, tahun 2010 sebesar 61,67%, tahun 2011 sebesar 48,8%, tahun 2012 sebesar 55,88% dan tahun 2013 sebesar 80,11%. 2. Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM) adalah rasio jumlah siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Capaian APK di Kabupaten Belu dapat dideskripsikan sebagai berikut : APM SMP tahun 2009 sebesar 52,85%, tahun 2010 sebesar 58,79%, tahun 2011 sebesar 61,41%, tahun 2012 sebesar 61,58% dan tahun 2013 sebesar 89,53%.
7
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
APM SMA tahun 2009 sebesar 28,05%, tahun 2010 sebesar 36,8%, tahun 2011 sebesar 32,45%, tahun 2012 sebesar
41,55% dan tahun 2013 sebesar
61,39%. Realita
ini
berkorelasi
dengan
Prosentase
ditamatkan/ijazah tertinggi (usia 10 tahun
tingkat
pendidikan
yang
ke atas), yang memperlihatkan
bahwa ada 24,85 % penduduk Kabupaten Belu hanya tamat SD, Tamat SMP / berijazah SMP sebanyak 10,89%, Tamat SMA Umum 8,92 %, SMA Kejuruan sebanyak 1,95%, Tamat Akademi sebanyak 0,80 % serta perguruan tinggi sebanyak 2,01%. Kesehatan Hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan melalui Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Belu Periode 2009 - 2013 adalah : 1. Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di bidang kesehatan, ketersediaan sarana dan prasarana secara umum mengalami peningkatan. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten pada tahun 2013 diuraikan pada Tabel berikut : Tabel 2.1. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Belu Tahun 2013 Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan No
Kecamatan Rumah Sakit
1
2
Puskesmas Pusban
Puskesmas Keliling
KETERANGAN Poskesdes Posyandu
3
4
5
6
7
8
1. Kota Atambua
1
-
1
-
1
14
2. Atambua Barat
2
2
-
2
1
6
3. Atambua Selatan
-
1
1
1
5
19
4. Tasifeto Barat
1
1
2
1
5
23
5. Raimanuk
-
2
1
2
7
48
6. Nanaet Duabesi
-
1
-
1
3
18
7. Kakuluk Mesak
-
3
2
3
10
50
8. Tasifeto Timur
-
2
3
2
5
51
9. Raihat
-
1
1
1
3
33
10 Lasiolat
-
1
1
1
7
21
11 Lamaknen
-
2
3
2
9
44
12. Lamaknen Selatan
-
1
3
1
8
30
9 RS Swasta & TNI RS Swasta
Sumber : Memori AMJ Bupati dan Wakil Bupati Belu 2009 - 2013
8
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
2. Ketersediaan Tenaga Kesehatan Ketersediaan tenaga kesehatan juga merupakan salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan, seperti dokter berbanding jumlah penduduk mempunyai rasio 18,7 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio dokter spesialis sebesar 1,1 per 100.000 penduduk, rasio jumlah perawat sebesar 204,9 per 100.000 dan rasio jumlah bidan sebesar 94,5 per 100.000 penduduk. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam Tabel berikut : Tabel 2.2. Ketersediaan sarana kesehatan dan dokter spesialis
2009
2010
CAPAIAN 2011
1
2
3
4
5
6
Jumlah Puskesmas Ratio dokter spesialis/10.000 penduduk
23
24
28
33
34
0,8
1,13
0,6
1,1
3,6
INDIKATOR S u m b e r :
2012
2013
Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
3. Indikator Kesehatan Lainnya Indikator lainnya yang menggambarkan kondisi kesehatan masyarakat adalah angka kematian ibu dan bayi, kondisi gizi buruk, RT berperilaku hidup sehat, Desa Siaga, Posyandu Purnama dan Mandiri serta Akseptor Aktif sebagaimana tampak dalam Tabel berikut : Tabel 2.3. Indikator kesehatan lainnya INDIKATOR
1
2009
2010
CAPAIAN 2011
2012
2013
6
2
3
4
5
Angka kematian ibu
19
20
16
5
4
Angka kematian bayi
83
77
54
99
79
5
5.60
30.30
26.15
3.20
56,2
56,9
59,4
73,4
42,65 51,2
Prosentasi gizi buruk RT berperilaku hidup sehat Desa Siaga Posyandu Purnama dan Mandiri Akseptor Aktif
75,01
33,1
50,5
37
74,24
80,51
85,8
86,8
71,01
75,01
71,18
73,14
73,05
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
9
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Angkatan Kerja Jumlah tenaga kerja di Belu tahun 2013 sebanyak 154.224 orang. Perkembangan tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran terbuka dapat dilihat dalam Tabel berikut : Tabel 2.4. Perkembangan Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Belu Periode 2010-2013 No
Tahun
Bekerja L
P
Jumlah
Pengangguran L P
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
1
2010
87.840
70.795
158.635
1.816
2.538
4.354
2
2011
85.514
67.820
153.334
2.552
2.412
4.964
3
2012
91.220
73.349
164.569
1.324
2.393
3.717
4
2013
87.319
66.905
154.224
2.491
3.786
6.277
Sumber Data : BPS, Kab. Belu Dalam Angka, 2014
Data komposisi tenaga kerja antara jumlah angkatan kerja (AK) laki-laki dibandingkan AK perempuan di atas, menggambarkan bahwa hampir adanya keseimbangan jenis kelamin dalam peningkatan kuantitas tenaga kerja. Penyerapan sebagian besar tenaga kerja tersebut, didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan. Kedua sektor ini masih merupakan sektor utama yang menyerap banyak tenaga kerja. Deskripsi penyerapan tenaga kerja dimaksud dapat dilihat dalam Diagram Jenis Pekerjaan Penduduk berikut :
Jenis Pekerjaan 45
Pertanian
42,3
Industri
40
Pertambangan
35
Listrik, gas dan Air
30
25
Konstruksi
20
Perdagangan 12,7
15 10
5 0
10
2,02
6,1 6,01
4,7
1,3
2,1
8,1
Komunikasi
Keuangan Jasa
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
B. KINERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN BELU Pembangunan di Kabupaten Belu telah dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009 – 2014, sebagai pelaksanaan tahap kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Belu Tahun 2005 – 2025. Dasar pelaksanaannya yakni, Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 3 Tahun 2009. Prioritas pembangunan Kabupaten Belu untuk Tahun 2009 – 2014 dititikberatkan pada bidang Ekonomi, Sumber Daya Manusia, Pembangunan Prasarana Wilayah, Hukum dan Hak Asasi Manusia serta bidang Pembangunan Lingkungan Hidup, yang merupakan kelanjutan dari ”Lima Pilar Pembangunan” 2004 - 2008, karena dianggap masih relevan berdasarkan isu - isu aktual Pembangunan Nasional dan Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil pelaksanaan 5 ( lima ) Agenda Pembangunan itu, diuraikan sebagai berikut: a. Agenda Pembangunan Ekonomi Realisasi pencapaian target Agenda Pembangunan Ekonomi Tahun 2009-2013 berdasarkan indikator sebagaimana tabel 2.6. berikut: Tabel 2.6. Capaian Agenda Pembangunan Ekonomi INDIKATOR
CAPAIAN 2009
2010
2011
2012
2013
21.152
19.211 ton
25.327 ton
30.607
36.408
2.96
3,39 ton/ha
3,39 ton/ha
3,7
3,7
71.528
84,418
14.758
70.638,70
78.751
2,22
2,7 ton / ha
1,5 ton/Ha
2,72
2,75
Populasi Ternak Sapi
97.101
119.453 ekor
117.515 ekr
121.334
123.032
Populasi Ternak Babi
56.105
139.092 ekor
127.828 ekr
143.214
143.214
Produksi Ikan Bandeng
585,87
626,6 ton
722 ton
722
794,2
Kecamatan Rawan Pangan
11
11 kec.
4 Kec.
5
0
Koperasi yang Berbadan Hukum
22
22 bh
18 bh
173
146
2,14
2,01
2,28
1,78
-
Produksi Padi (ton) Produktifitas (ton/ha) Produksi Jagung Produktifitas
Menurunnya Tingkat Pengangguran
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
11
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
b. Agenda Pembangunan Sumber Daya Manusia Realisasi pencapaian target Agenda Pembangunan Ekonomi Tahun 2009-2013 yang diukur berdasarkan indikator sebagaimana yang terurai dalam Tabel berikut : Tabel 2.7. Capaian Agenda Pembangunan Sumber Daya Manusia CAPAIAN INDIKATOR 2009
2010
2011
2012
2013
2
3
4
6
7
9,839
3,909
2,021
1,902
0%
8
8
8
12,51
9,07%
APK SMP
73.43
77,84
71.72
89.54
94
APM SMP
52.86
58.79
61.41
61.58
89,53
APK SMA
45.49
61.67
48.8
55.88
80,11
APM SMA
28.05
36.8
32.45
41.55
61,39
APM SMK
8.3
11.8
32.45
13.55
8,39
Meningkatnya pendidikan gratis bagi kk miskin (100)
50
50
55
80
95
Bantuan bagi Sekolah Swasta
50
50
140
78
100
1.219
1.559
1.700
1 Angka Melek Huruf APM PAUD
Meningkatnya kualitas angkatan kerja dan pemuda Jumlah Puskesmas
23
24
28
33
34
Ratio dokter spesialis/10.000 penduduk
0,8
1,13
0,6
1,1
3,6
Desa mencapai UCI
45,4
58,2
100
77,4
78,8
Angka kematian ibu
19
20
16
5
4
Angka kematian bayi
83
77
54
99
79
Prosentasi gizi buruk
5
5.60
30.30
26.15
3.20
56,2
56,9
59,4
73,4
42,65
75,01
33,1
50,5
51,2
37
74,24
80,51
85,8
86,8
71,01
75,01
71,18
73,14
73,05
RT berperilaku hidup sehat Desa Siaga Posyandu Purnama dan Mandiri Akseptor Aktif
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
12
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
c. Agenda Pembangunan Prasarana Wilayah Realisasi pencapaian target Agenda Pembangunan Prasarana Wilayah Tahun 20092013 yang diukur berdasarkan Indikator sebagaimana Tabel berikut : Tabel 2.8. Capaian Agenda Pembangunan Prasarana Wilayah CAPAIAN INDIKATOR 2009 2010 2011 2012
2013
Jalan Negara Kondisi Baik
70,6
71,6
75,1
81,1
91,1
Jalan Provinsi Kondisi Baik
55
73,8
86,42
106,42
139,42
206.95
305.51
315,9
325,84
344,74
Akses Ibukota Kecamatan
60,9
110,5
123,14
130,14
191
Jembatan
199
199
199 unit
203
210
2
2 unit
19 unit
12
1
Jalan Kab. Kondisi Baik
Sumber Air Baku/Embung Besar Sumber Air Baku/Embung Kecil
37
46
20
17
2
Lahan Beririgasi Teknis
11.100
11.600 ha
14.000 ha
16.000
23,383
Rumah Layak Huni
29.554
29,713 unit
37.547 unit
40.843
-
Cakupan air minum
64,94
65,84
61,14
61,82
62,64
Cakupan dan akses PLN
33.955
34.205
18.221
25.575
29,132
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
d. Agenda Pembangunan Penegakan Hukum dan HAM Realisasi pencapaian target Agenda Pembangunan Penegakan Hukum dan HAM Tahun 2009-2013 yang diukur berdasarkan indikator sebagaimana tabel 2.9. berikut : Tabel 2.9. Capaian Agenda Pembangunan Penegakan Hukum dan HAM CAPAIAN
INDIKATOR 2009
2010
2011
2012
2013
Kepemilikan akte-akte sipil
66,9
74,18
79,78
83,39
98,17
Opini BPK terhadap laporan keuangan
-
WDP
WDP
WDP
WDP
Hukuman disiplin PNS
55
63
8
1,45
Perda yang terbit
19
19
12
17
2
Quota perempuan di Lembaga Legislatif
25
25
25%
25
20
25,86
24,03
25,14
30
Quota perempuan dalam jabatan struktural Pekerja anak di bawah umur
72
20
20
50
0
Kekerasan thd perempuan dan anak
62
19
30
33
204
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
13
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
e. Agenda Pengembangan Lingkungan Hidup Realisasi pencapaian target Agenda Pengembangan Lingkungan Hidup Tahun 20092013 diukur berdasarkan indikator sebagaimana Tabel berikut : Tabel 2.10 Capaian Agenda Pengembangan Lingkungan Hidup CAPAIAN INDIKATOR
2009
2010
2011
2012
2013
Luas kawasan lindung (ha)
30,29
30,29
30,29
30,29
32.41
Luas hutan rakyat (ha)
23,819
23,89
23.93
23.98
50
Areal hutan yang direboisasi (ha)
15,03
15.11
15.16
15.21
50
Luas pengrusakan hutan (ha)
1,485
1.320
1.270
1.298
27
Layanan sampah perkotaan (%)
5,56
5,65
11,92
18,1
90,23
Sumber: Memori akhir Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Belu 2009-2013
Hasil pelaksanaan 5 ( lima ) Agenda PembangunanKabupaten Belu 2009 - 2014 sebagaimana diuraikan di atas, tidak dapat digeneralisir untuk mencermati hasil pelaksanaan pembangunan di Kabupaten. Hal ini karena, periode pembangunan 2009 – 2014 sebagai periodisasi pelaksanaan 5 agenda pembangunan Kabupaten Belu, 4 tahun diantaranya (2009 - 2013) masih mencakup 12 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Malaka. Salah satu contoh untuk membuktikan asumsi ini, yakni merujuk data BPS Kabupaten Belu tahun 2012 sebagaimana dikemukakan Kepala BAPPEDA Kabupaten Belu dalam seminar pendidikan tanggal 11 Mei 2015 di Wedomu. Data yang ditampilkan saat itu (dikutip dari Pos Kupang, 13 Mei 2015), menunjukkan bahwa orang Belu yang tidak sekolah mencapai 73,59%. Dari jumlah 73,59% dapat dirincikan sebagai berikut :
Tidak/belum pernah sekolah : 17,8%
Tidak/belum tamat SD : 26,6%, dan
Hanya Tamat SD 29,19%
Dengan demikian, dibutuhkan data dan analisis tersendiri untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
14
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan
dan
pelayanan
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
kemasyarakatan di Kabupaten Belu, pasca pemekaran Kabupaten Malaka Tahun 2013, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Malaka pada tanggal 11 Januari 2013. C. PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BELU Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Belu dibedakan atas Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB-ADHB) yaitu
PDRB yang
dihitung berdasarkan harga ( harga satuan setiap komoditi ) yang berlaku pada tahun perhitungan tersebut, serta PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) yakni PDRB yang dihitung berdasarkan pada tahun tertentu
yang diberlakukan sebagai harga
satuan dasar. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Belu terus meningkat dalam kurun waktu 2011-2013. Pada Tahun 2011, nilainya mencapai 5 ( lima ) ribu juta rupiah meningkat hingga tahun 2013* sebesar 7 ( tujuh ) ribu juta rupiah. Sedangkan untuk nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan bertumbuh sebesar 4,89%. Kondisi ini menunjukkan, bahwa secara absolut rata-rata pendapatan masyarakat meningkat, namun daya beli dari pendapatan tersebut masih tergolong rendah.
Tabel 2.11. Produk Domestik Regional Bruto “Atas Dasar Harga Berlaku” (ADHB) (nilai juta rupiah) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dalam (juta rupiah) tahun 2009-2013 NO
RINCIAN
SATUAN
2009
2010
2011
2012
2013
1
PDRB ADHB
Rp (Triliun)
1.60
1.85
2.03
2.23
1.12
2
PDRB ADHK
Rp (Triliun)
0.97
1.02
1.06
1.11
1.06
3
Laju Pertumbuhan Ekonomi
%
4.63.
4.71
4.03
4.81
6.37
4
PDRB Perkapita ADHB
Juta Rupiah
4.84
5.26
5.64
6.17
4.89
5
Pendapatan Perkapita
Juta Rupiah
4.60
5.01
5.36
5.85
6.58
6
Inflasi
%
8.23
7.57
5.47
4.34
5.38
Sumber data : BPS, Kab. Belu Dalam Angka, 2014
15
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Belu menurut sektor - sektor selama tahun 2011 2013; tertinggi dicapai dari sektor jasa - jasa, perdagangan Restoran dan Hotel, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan paling rendah pada sektor Industri Pengolahan. Secara umum, laju pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun terakhir menunjukkan semakin meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana data dalam Tabel berikut: Tabel 2.12. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten BeluTahun 2011-2013
NO
SEKTOR
2011*
2012**
2013***
1
Pertanian
-1.24
4.75
5.31
2
Pertambangan dan Penggalian
-4.91
2.73
3.93
3
Industri Pengolahan
2.19
2.42
266
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
2.99
3.39
4.16
5
Bangunan
4.54
4.67
5.77
6
Perdagangan, Restoran dan Hotel
5.39
6.61
7.40
7
Pengangkutan dan Komunikasi
4.09
3.83
5.23
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
5.13
5.67
6.23
9
Jasa-jasa
7.45
7.58
7.85
PERTUMBUHAN EKONOMI
2.80
5.75
6.37
Sumber data : BPS, Kabupaten Dalam Angka, 2014
16
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
VISI Belu Yang Berkualitas, Mandiri, Harmonis, Demokratis Dan Berbudaya Asumsi sederhana :
Kualitas, mencerminkan keterwakilan sumberdaya manusia (agenda pendidikan, kesehatan, perempuan, anak dan pemuda) dengan indikator-indikator kualitas IPM1 dan dikaitkan dengan upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya-saing
Mandiri, mencerminkan masyarakat yang mampu mengoptimalkan potensi diri
Harmonis, mencerminkan sinerjitas antara agenda pembangunan fisik dan pembangunan mental spiritual dengan indikator-indikator kualitas IPM
Demokratis, mencerminkan proses perencanaan pembangunan yang dilakukan secara rasional dan objektif dengan mempertimbangkan aspek keterbukaan, partisipasi publik, kesamaan dan keadilan
Berbudaya, mencerminkan masyarakat yang menjunjung tinggi norma dan tatakrama serta nilai-nilai budaya
MISI 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Belu a. Penataan
kembali
serta
Pembangunan
infrastruktur
serta
suprastruktur
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik serta seluruh komponen Pendidikan, serta berorientasi pada out put yang berkualitas b. Pembangunan infrastruktur dan suprastruktur Kesehatan yang berorientasi pada kemudahan akses warga dan optimalisasi pelayanan
1
Index Pembangunan Manusia
17
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
c. Pembangunan Mental Spiritual sebagai dasar untuk menciptakan manusiamanusia Belu yang berkualitas, berakhlak, serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat demi kepentingan Belu d. Pengembangan program-program untuk meningkatkan Kualitas Kehidupan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, Serta Perlindungan Dan Kesejahteraan Anak 2. Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi a. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, melalui : 1) Pengembangan ekonomi berbasis desa yang didukung potensi lokal seperti Pertanian,
Peternakan,
Koperasi/BUM-Des,
Pariwisata,
Kelautan
Dan
Perikanan 2) Pengembangan dan pemberdayaan Pasar - Pasar Tradisional b. Pemetaan potensi setiap wilayah yang berbasis analisa Kapasitas dan Kerentanan guna ketepatan dalam perencanaan pembangunan sesuai dengan kharakteristik masing-masing wilayah c. Pemberdayaan ekonomi perbatasan melalui kemudahan akses warga, serta pemberdayaan masyarakat di tapal batas untuk bisa mengakses peluang ekonomi perbatasan 3. Pembangunan Infrastruktur Daerah secara Umum dan Khususnya sebagai Wilayah Perbatasan a. Pengembangan
dan
Pembangunan
Infrastruktur
yang
berkaitan
dengan
kebutuhan dasar warga secara merata b. Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur untuk memudahkan akses warga serta arus ekonomi antar wilayah maupun akses dari dan ke kota c. Pembangunan infrastruktur perbatasan yang berbasis tata ruang dan pelestarian lingkungan hidup 4. Melakukan Penataan Birokrasi Daerah Dan Komitmen pada Penegakan Hukum Guna Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Berwibawa Dan Tidak Korupsi a. Untuk menjamin optimalisasi kerja dan komitmen pada pelayanan masyarakat, maka harus menata birokrasi yang bersih, mendorong birokrasi yang sehat dan menciptakan situasi birokrasi yang nyaman
18
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
b. Menjalin kerja sama dengan para Pihak dalam rangka mencegah Human Trafficking dan TKI Ilegal
STRATEGI Sebagai upaya untuk mencapaiserta mewujudkan Visi dan Misi dalam perencanaan dan implementasi program pembangunan, maka ada beberapa strategi yang dikemas sebagai berikut : 1. Sinergitas Program Antara Pusat , Provinsi Dan Kabupaten 2. Kemitraan 3. Keberkelanjutan 4. Peningkatan dan Percepatan 5. Pemberdayaan Masyarakat
19
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
BAB IV AGENDA PEMBANGUNAN
1. Agenda Pembangunan Manusia a. Pembangunan Pendidikan 1) Peningkatan dan perluasan akses pendidikan a) Memperluas akses pendidikan ke desa-desa terpencil b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan c) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tanggung jawab pengelolaan bersama pendidikan d) Meningkatkan kesejahteraan sekolah yang berorientasi pada asas pemerataan, keadilan, dan demokratisasi pendidikan e) Memberikan reward khusus kepada siswa-siswi yang berprestasi 2) Meningkatkan mutu dan penguatan manajemen pendidikan a) Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenis dan jenjang b) Peningkatan relevansi pendidikan dengan kondisi aktual lokal, nasional dan global c) Meningkatkan kerjasama antar sekolah di semua tingkatan untuk membentuk iklim kompetitif dan daya saing d) Mendorong sistem pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada manajemen berbasis sekolah 3) Penguatan kapasitas dan kesejahteraan guru a)Peningkatan kompetensi guru melalui pendidikan formal dan informal b)Peningkatan kesejahteraan guru di perbatasan c) Peningkatan studi banding dan magang guru d)Peningkatan kompetensi guru di bidang IT dalam proses pendidikan 4) Pengembangan Pemuda dan Olah raga a) Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan b) Meningkatkan partisipasi dan prestasi pemuda dalam olahraga, kesenian dan ekonomi kreatif c) Meningkatkan partisipasi generasi muda dalam berbagai aktivitas produktif, edukatif dan berorientasi pada pembentukan karakter diri, melalui gerakan pramuka, sanggar-sanggar budaya, dan pendidikan nonformal lainnya
20
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
b. Pembangunan Kesehatan 1) Peningkatan akses dan partisipasi masyarakat a) b) c) d) e)
Revitalisasi Posyandu dan Pustu Revitalisasi pusat kesehatan desa ( PUSKESDES ) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang gizi Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pemeliharaan dan perlindungan diri, keluarga, dan masyarakat
2) Perluasan akses dan peningkatan perlindungan terhadap Ibu dan Anak a) Meningkatkan pengendalian kelahiran b) Merevitalisasi Revolusi KIA c) Meningkatkan peran Puskesmas dan Pustu dalam memberikan perlindungan kepada ibu dan anak d) Menurunkan angka kematian balita dan ibu melahirkan e) Memberdayakan perempuan rawan sosial ekonomi melalui usaha ekonomi produktif f) Meningkatkan Pengarusutamaan Gender melalui pemberdayaan dan penguatan kapasitas perempuan dalam sektor publik g) Meningkatkan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak terhadap segala bentuk eksploitasi dan tindakan kekerasan 3) Peningkatan kinerja institusi kesehatan a) Meningkatkan kualitas tenaga medis dan kader kesehatan b) Meningkatkan pembinaan karier tenaga medis c) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi lintas-sektoral di bidang kesehatan d) Memperluas jaringan antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Belu sehat 4) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat a) b) c) d)
Meningkatkan pencegahan penyakit menular Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan Meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan limbah Meningkatkan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat
c. Pembangunan Mental Spiritual 1) Pembenahan sarana prasarana ibadah 2) Peningkatan kualitas iman dan toleransi antar umat 3) Pengembangan dan pemberdayaan komunitas masyarakat adat
21
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
4) Pelestarian budaya dan ritual adat 2. Agenda Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi a. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Desa Yang Didukung Potensi Lokal Seperti Pertanian, Peternakan, Pariwisata, Kelautan Dan Perikanan 1) Melakukan revitalisasi lembaga ekonomi berbasis desa seperti, koperasi, Lumbung Desa dan BUMDes untuk merangsang berkembangnya pemasaran dan stabilitas harga produksi petani, peternakan, nelayan, dan pengrajin 2) Pemetaan potensi setiap wilayah kecamatan secara komprehensip untuk menjadi acuan dalam perencanaan dan implementasi program, sehingga asaa ketepatan dan pemerataan bisa terjadi 3) Melakukan revitalisasi kearifan lokal dan gotong royong untuk peningkatan produksi pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan sebagai sendi ekonomi lokal 4) Membuka akses dan kemudahan peningkatan kualitas angkatan kerja melalui Balai Latihan Kerja bagi semua komponen angkatan kerja 5) Meningkatkan akses transportasi serta penyeberangan bagi orang dan barang; mengembangkan pusat-pusat home industri berbasis ekonomi kreatif di kawasan perbatasan negara 6) Pemberdayaan yang berorientasi pada perubahan mindset tentang pariwisata sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan 7) Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak untuk mengatasi human trafficking di pedesaan 8) Meningkatkan dan mengembangkan pasar perbatasan serta meriview retribusi pasar b. Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang Berbasis Tata Ruang Dan Pelestarian Lingkungan Hidup 1) Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pembangunan jalan, jembatan, pemenuhan energi listrik, bandar udara, pelabuhan dan terminal serta sarana prasarana pada obyek wisata yang berbasis SDA maupun nonSDA 2) Mendorong pembangunan prasarana dan sarana air bersih, jaringan irigasi, embung dan bendungan untuk mengoptimalkan pelayanan berbasis masyarakat 3) Mengembangkan dan meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, serta fasilitas olahraga yang merata dan berimbang 4) Konsolidasi perencanaan tata ruang dengan menjabarkan RTRW Kabupaten/kota ke dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
22
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Stategis/Kawasan Perbatasan, Kawasan Pesisir laut, kawasan rawan ancaman maupun bencana alam serta rencana tata ruang sektoral 5) Meningkatkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan konservasi dan kelestarian lingkungan c. Pembangunan Wilayah Perbatasan Yang Diintegrasikan Dan Disinergiskan Dengan Kebijakan Nasional Dan Provinsi 1) Proaktif pada program nasional untuk pengembangan kawasan perbatasan, yang berorientasi pada kepentingan seluruh warga Belu sebagai kabupaten perbatasan 2) Konsolidasi perencanaan Tata Ruang dengan menjabarkan RTRW Kabupaten/Kota ke dalam Rencana Detail Kawasan Perbatasan 3) Menjalin kerjasama yang sinergis dengan pihak-pihak terkait dalam konteks pengembangan dan pembangunan kawasan perbatasan 3. Agenda Penataan Birokrasi Daerah a. SDM Aparatur 1) Meningkatkan kompetensi SDM aparatur daerah (pendidikan, sikap perilaku dan keterampilan) untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi, dengan menjalin kerjasama lintas sektor 2) Pembenahan dan pengisian jabatan birokrasi daerah melalui pelaksanaan lelang jabatan secara terbuka (berorientasi pada basis integritas, kompetensi dan kapabilitas) 3) Meningkatkan responsibilitas, akuntabilitas kinerja dan standar mutu pelayanan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah 4) Dana kesejahteraan untuk pegawai negeri sipil b. Pembenahan dan penegakan supremasi hukum daerah secara transparan dan konsisten 1) Penataan sistem hukum daerah melalui penyusunan produk hukum daerah dan penegakan hukum daerah secara transparan 2) Pengembangan budaya hukum secara konsisten untuk mewujudkan masyarakat Belu yang adil dan sadar hukum 3) Penataan kinerja aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta tidak korupsi
23
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
c. Pelayanan Publik 1) Meningkatkan pemanfaatan IT dalam pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan 2) Mengoptimalkan pemanfaatan IT dalam promosi potensi, informasi pasar dan pengendalian harga 3) Mengoptimalkan akses pelayanan perijinan yang mudah, murah dan cepat d. Akuntabilitas Kinerja 1) Membangun kerjasama dengan media untuk promosi dan publikasi kegiatan pemerintahan 2) Merevitalisasi SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam pelayanan publik 3) Mengupayakan tercapainya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan negara e. Mindset dan Culture - Set 1) Membenahi mindset birokrasi untuk memberikan pelayanan prima 2) Membenahi mindset dan culture-set seluruh warga di Kabupaten Belu tentang wirausaha dengan mengacu pada potensi lokal yang dimiliki 3) Mengembangkan usaha kecil menengah sebagai sendi ekonomi masyarakat 4) Mengonsolidasi peran dan fungsi partai politik sebagai sarana demokratisasi 5) Meningkatkan partisipasi politik masyarakat
24
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
BAB V PENUTUP
Visi, Misi, Strategi dan Program yang kami tawarkan ini, untuk mewujudkan percepatan pembaharuan, perubahan dan percepatan peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Belu selama 5 ( lima ) tahun ke depan, setelah melalui proses pengkajian dan pembahasan terfokus dengan berbagai komponen strategis. Visi, Misi, Strategi dan Program ini lebih merupakan evaluasi dan permenungan dari seluruh situasi dan potensi yang telah dimiliki Kabupaten Belu. Sehingga bisa menjadi titik acuan dalam perencanaan dan implementasi pembangunan, menuju Belu yang lebih baik. Pencapaian tujuan besar yakni Belu yang lebih baik, sungguh tidak dapat dilepaspisahkan dari peran strategis Pemimpinnya. Dengan mengembangkan kepemimpinan yang jujur, sederhana, mengayomi, pluralis, konsisten serta memiliki spirit kebersamaan dan keterlibatan yang kuat dengan rakyat, kami akan mensinergiskan seluruh kekuatan dalam motto: “SAHABAT – Satu Hati Bangun Belu Tercinta”. Inilah yang kami hayati dan pegang teguh sebagai filosofi dasar yang menjadi energi bagi penyatuan sikap, mental spiritual, dan sebagai daya dorong dalam mengaktualisasikan spirit
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan
daerah
dan
pelayanan
kemasyarakatan di Kabupaten Belu. Kami sungguh berharap, agar obsesi membangun Ema No Rai Belu yang terumus dalam Visi, Misi, Strategi dan Program ini, dapat didukung oleh seluruh rakyat Kabupaten Belu, sehingga secara langsung maupun tidak langsung menjadi kesepakatan bersama segenap warga dalam membangun Kabupaten Belu lima tahun ke depan. Demikian Visi dan Misi ini dibuat sebagai kristalisasi dari proses refleksi kritis atas keberadaan Belu, sebagai akumulasi pemikiran analitis obyektif atas kondisi Belu sampai hari ini, serta sebagai wujud obsesi untuk membawa Belu menuju perubahan yang dikehendaki bersama.
25
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM
Oleh karena itu, dengan rendah hati kami mengajak kita sekalian sebagai warga Belu, “Mari Satu Hati Bangun Belu Tercinta menjadi lebih berdaya dan bermartabat”. Semoga Tuhan Memberkati Cita-cita dan Upaya kita untuk membangun Belu tercinta. BELU YANG BERKUALITAS, MANDIRI, HARMONIS, DEMOKRATIS DAN BERBUDAYA
Atambua, 26 Juli 2015
26
VISI –MISI-STRATEGI-PROGRAM