Pene/ition don Pengembongon Aplikasi lsotop dan Rodiosi, /999
ARAB KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN T ANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA CIminI Anwar Rasalk1n
Oirektur Jet1deralTanaman Pangan dan Hortikultura
PENDAHULUAN Secara makro, kondisi perekonomiaIl nasional kita hingga beberapa tahun mendatang masih terns menghadapi kesulitan dan tantangan yang sangatberat. Resesi ekonomi yang demikian serius telah memberi hikmah akan kesadaran banI kepada para pengambil keputusan di tingkat llasiollal untuk berpaling ke sektor pertanian yang diharapkaII berperan sebagai sektor penggerak dan andalaII perekonomiaIl nasional. Kebijakan makro ekonomi selaIna beberapa dekade teraklIir SaIlgat disadari melnang kurang berpihak kepada sektor pertanian selungga mengakibatkan laju pertumbullan sektor pertanian relatif lebih lamban dan sangat tertinggal dibaIIding sektor industri manufaktur dan jasa lainnya. Kekurang berpillakan kebijaksanaan lnakrO kepada sektor pert.111ianselaIna ini tercennin antara lain dari tingkat produktivitas pertanian yang jaull lebih rendah, nilai tukar produk-produk pertanian (terms of trade) yang sangat timpang serta tingkat investasi yang juga sang.:'ltkurang memadai daD kurang berpihak kepada pemberdayaan lnasyarakat kecil petani datI nelayan. Fenomena tersebut meuuntut sektor pertaniaII untuk segera melakukan berbagai refonnasi mendasar bagi akselerasi kebangkit.:'lD kembali pertlUllbul1an ekonomi khususnya sektor pertanian baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun dalam perspektif jangka panjang. Hal ini berarti bahwa wujud sektor pertanian lmrus mengarah kepada pertanian yang tangguh, modem, efisien yang posisinya dalam strnktur ekonomi nasional tidak lagi sebagai sektor pendukung, tetapi harus berperan sebagai motor penggerak dan andalan untuk menghela dan menggulirkan kembali roda pembangunaII sekaligus memperdayakaII perekonomiaIl rakyat pedeSaaIl. Refonnasi di sektor pertanian hendaktIya dipandatlg sebagai pemballanIan perilaku aparatur pusat daD daerall kearall pemberdayaaII pertanian secara berkelanjutan baik dalam aspek kebijakan perencanaan lnaupun pelaksanaan melalui berbagai pro graIn dan proyek. Mengawali langkah gerakan reformasi jangka pendek wItuk memenulli kebutullan pangan dengan lJarga terjaIIgkau, Departemen Pertanian teiall menetapkan kebijakan mendUkung pemantauan ketalmnan pangan yaitu dengan melancarkan progrmn UPSUS melalui Proyek PKPNMPMP (Peningkatan Ketahanan pangan Nasional Melalui Perberdc:'lyaan Masyarakat/Petani). Melalui UPSUS ini diperkenalkan Slli'ltu gerakan yang disebut Gerakan MaIIdiri Pelungkatan Produksi Padi, Kedelai dc:'lD Jagmlg untuk mencapai swasembada pada tallun 2001 (GEMA PAL AGUNG 2001), datI Gerakan Mandiri Hortikultura Tropikana 2003 (GEMA HORTINA 2003) dalam konteks penuIgkatan ketahanan paIIgan naSiOlk'lldaD peningk.'ltaII daya beli masyarakat taIIi. DalaIn jaIIgka meneng.:'ll1beberapa kebijakaII pokok mendaSc'lfyang perlu dilakukan ialah :
a) Mendorong proses adopsi inovasi barn (penggunaan varietashibrida,pupukalternatif,dll) secaraterarnh. b) Mendorong mekanisasi pertanian baik pada pra maupun pasca paDen sebagai prasyarat bagi terwujudnyapertanianmodemyang tangguh. c) Memperbaiki manajemenoperasional pembangunan pertanian guna peningkatanefisiensi dan efektivitas pelaksanaan prograIn. d) Memperbaiki nilai tukar (terms of trade) produkproduk pertaniankhususnyaditingkat petani sebagai insentifyang rasionalbagi keberlanjutanpembangunan pertanian.
Masalah pembangunan pertanian kllususnya subsektor tanalnan pangan hortikultura dalam jangka pendekadalahmengembalikanketaltananpangannasional yang dulu sempat dicapai, nalnun sekarang goyah. Keadaanini melnangtidak sepenulmyadisebabkanoleh krisis ekonomi, tetapi karena kondisi iklim yang tidak bersahabatselamadua tahun berturut-turnt (1997 dan 1998)daDmerosotnyadayabeli masyarakat.
PERAN STRATEGIS SUBSEKTOR PANGAN DAN HORTIKULTURA
TAN AMAN
Dalmn konteks pembangunan nasional pada waktu Ialu, sektor pertanian termasuk didalamnya subsektor TPH dipandang sebagai 'pendukung' bukan sebagai 'mesin penggerak' perekonomian. Sebagai sektor pendukung maka sektor pertanian diposisikan sebagai (a) pemasok bahan kebutuhan pangan dan bal1aDbaku industri berharga murall; (b) pengendali stabilitas harga, daD (c) pemasok tenaga kerja murall. Usaha pertanian dipandang sebagai kegiatan yang berorientasi pacta peningkatan produksi yang tidak responsif terhadap perubahan kondisi pasar daD keragaannya lebih banyak dipengaruhi teknologi daD keadaan alamo Kondisi perekonornian makro rnaupun sektor riillain dipandang tidak terkait erat terhadap sektor pertanian, sehingga kebijakan makro pada umwnnya tidak berpihak pada pembangunan pertanian. Hal inilah yang menyebabkan adanya kecenderungan melemahnya kemampuan pertanian dalam mendukung pembangunan ekonomi, sehingga Indonesia saat ini kembali menghadapi masalah pangan yang sangat serius seperti pada akhir tallUD 1960 an. Pendekatan ini harus segera diubah dan menempatkan kembali pertanian sebagai sektor penghela ekonomi.
Subsektor tanan1an pangan daD hortikultura menempatiposisi strategisdalam menghadapitantangan global yang telah diuraikan dimuka. Dalam era refonnasi ini peran strategis tersebut tetap melekat dan malahan diras.1kansebagaisuatukeharusanuntuk berperandi garis depan dalam mengatasikrisis ekonomi saat ill. Peran
Peneliliandan Pengembangan Aplikasi lsolop dan Radiasi,/999
strategis subsektor ini dapat digarnbarkandalaIn uraian berikut ini. Subsektor taIlaman pangan daD hortikultura merupakan twnpuaIl bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Hal ini berarti upaya mengllapuskemiskinan dan meningkatkan kesejahternanekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia akan lebili efektif dilakukan melalui pembangunanpertanian. DisaInping itu, upaya untuk meningkatkanketallananideologi dan budayajuga akan lebih efektif bilamana dilakukan terhadappara petani. Patut diingat ballwa nilai-nitai hidup dan budaya tradisional bangsa Indonesia masili tetap dipertahankan olehpara petanidi pedesaan.Dengankala lain, parapetani di pedesaanmerupakanbentengyang kuat bagi preservasi nilai danbudayaluhur bangsaIndonesia. Subsektor tanaman pangan dan hortikultura merupakanpenghasilbahan makananpokok. Sementara itu, ketahananpangan merupakanprasyaratutama bagi tercapainyaketahananekonolni maupunketal1anan politik. Dalam kondisi perekonomianglobal maupun domestik yang tidak stabil maka ketahananpangan yang paling mantap ialah melalui pencapaianswasembadabal1kan surplus merupakanupaya untuk melDc1lltapkan ketahanan nasionaldalam menghadapitant.:1llgan global. Subsektortanalnanpangandan hortikulturatetap menempatiposisi penting dalaIn perekonomiannasional. Lebih daripada itu, subsektor ini memiliki keunggulan kllas dari sektor-sektor lain dalaln perekonomian: (a) produksi tanamanpangandaD hortikultura berbasispada swnberdaya domestik sehingga kandungan imporuya rendall dan relatif lebih tanggull menghadapigejolak perekononlianekstemal,dan (b) produksitanamanPangan daDhortikultura berbasispada swnberdayaalaInsehingga relatif lebih tangguIl menghadapigejolak ekonomi lnakrO domestik, seperti gejolak moDeler,nitai tukar maupun fiskal. Dengan demikian, upaya mempertahankandaD meningkatkanperanan subsektortanaman pangan dan hortikultura dalamperekonomiannasionalmerup.1kan Cara yang efektif untuk meningkatkallkatal1aIk1l1 ekononu.
PELUANG PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN BORTIKUL TURA Untuk mewujudkan pecan strategis tersebut terdapat faktor-faktor ekonomi yang dapat dijadikan sumber pertmnbulli'll barn dan merupakan peluang dalaIn meningkatkan USalk'lpembangwIan pertanian antara lain : a) Masih terdapat kesenjangan aIItara produktivitas riil di tiIIgkat usalta tani datI produktivitas potensial komoditas pertaniaII yang berkisar 20 -100 persen, sehinggc'l pelungkatan produktivitas masih dapat dilakukan melalui peniIIgkatan pernanfaatan Iptek, khususnya Iptek pertanian yang spesifik lokasi. b) Masih tersedia areal pertanian dan lallall potensial yang belum dapat dimanfaatkan secara optilnal seperti lallall rawa gambut dc'll pasaIIg surut serta peningkatan intensitas pertanalnan (IP) pada lallall beririgasi. Potensi sumber daya ill perlu dirancang dengan baik pemanfaatannya untuk meningkatkan produksi daD pendapatan lnasyarakat pertanian. c) Kehilangan basil daDkerusakaII pasca pallen hasil-l~sil pertanian ntasih cukup tinggi; yaitu 5 -15 persen.
2
Kehilangan basil ini perlu ditekan dalam upaya peningkatan produksi melalui perbaikan teknologi paneDdanpascapaneD. d) Sebagianbesar produk pertanian masih berkualitas rendal}yang memperlemahdaya saing produk baik di pasar dalam Degenataupun sektor. Pembinaanbagi peningkatan kualitas dan standardisasi produk pertaniandapatdipandangsebagaikegiatanyang dapat meningkatakannilai tambahdaDdayasaingproduk. e) Penggwlaanproduk tanamanpangandan hortikultura semakinberagam,tidak saja untuk makananlangsung dan eksportetapijuga bahanbaku industri dan pakan ternak. Diversifikasi penggunaanproduk mendorong peningkatan permintaan terhadap produk-produk olahan pertanian yang dapat meningkatkan nitai tambahdan perputaranroda perekonomiannasional. f) Insentif investasi dalam kegiatan agribisnis belum mencukupi,terutamayang berkaitandengankebijakan makro ekonomi dan besarnya resiko dibidang agribisnis. Apabila diberikan kompensasiatas resiko yang berkaitan dengan sifat-sifat alamiah produk pertanian yang mempunyai tingkat ketergantungan tinggi terhadapalam, musim, volumius dan mudah rusak; maka minat investasidibidang pertanian dapat meningkat. g) Pemanfaatanteknologi padat modal daD mekanisme pertaniansampaisaatini belum sepenuhnyadilakukan karena adanya keinginan agar subsektor tanaman pangan dan hortikultura atau sektor pertanian pada mnumnyamenyediakanlapangankerja yang banyak. Hal ini menyebabkanproduktivitas dan pertumbuhan sektor pertanianrendah.Kebijakan ini perlu dirubah agar maInpu menjadi sektor andalan daD penggerak pembangunan. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGANDAN HORTIKULTURA Dalmn situasikrisis ekonolni sekarangini sektor pertanianharnsmmnputampil menjadi sektorandalandan sebagaimesin penggerakperekonomiannasional. Untuk itu, kita telah meletakkanVisi PertaDian memasuki abad 21 adalah pertanian modem, taDgguh daD efisien. Wujud pertaniml seperti itu akan dapat dicapai melalui pembangunan pertaniandenganberbagaimisi, yaitu : (a) optimasi pemanfaatansumberdaya domestik (lahan, air, plaslna, OUtfall,tenagakerja, modal dan teknologi); (b) perluasan spektrum pembangunanmelalui diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi; (c) penerapanrekayasa teknologi pertanian spesiflk lokasi secara dinamis; daD (d) peningkatan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi dengan kandungan Iptek daD berdaya saing tinggi, sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakatkonsumensecaraberimbang. Agendapembangunansubsektortanamanpangan dan hortikultura yang menyertailangk.:w-langkahdiatas, diantaranyaadalah: I. Menciptakan subsektor tanaman pangan dan hortikultura dengan prodUktivitas, efisiensi dan kualitasyang tinggi yang lnampu membawaekonomi Indonesiacukup stabil daD dapat mengatasiberbagai
Pene/iliondon Pengembongon Ap/ikas;IsOIOpdanRodias;. /999
2.
3.
4.
5.
6.
7.
permasalalmn yang dihadapi saat ini. Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan kebijakan ekonomi makro yang kondusif, baik berupakebijakan fiskal, moneterlnaupunperdagangan. Dalam mempertajaln dan memperdalam lnisi pembangunanyang dipertajam dan diperdalampada upaya meningkatkan pendapatan petani dan masyarakatpedesaanmelalui pengembangansistem agribisnis. Didalamnya, karena pangan merupakan komoditas strntegis,maka upaya pemenuhallpangan bagi seluruhpenduduktetap menjadi prioritas,namun kebijakan yang menyertainya hams tetap berpihak padapetani. Keterkaitan subsistem produksi dengan subsistemsubsistemlainnya (prasarnna,pengolallan,pemasaran/ distribusi) dalaln kerangka pengembanganagribisnis mutlak diperlukan. Untuk memelillarainsentif guna menghasilkanproduk-produkpertanianyang unggul, pembinaannyaharus dilakukan secaraterpadudalam suatukesatuansistemagribisuis. Untuk mengantisipasiperubalmnfundamentaldalam lingkungan bio-fisik daD sosial-ekonomipadaperiode memaslooabad 21, pengemballgan komoditastananlall pangan dan hortikultura harus mempllllyai karakterkarakter strntegis sebagaiberikut : berorientasipada pennintaanpasar,terkonsentrasi padaprodukunggulan berdaya saing tinggi, mempunyaipertumbullanyang nyata, menghemat lallan, berwawasanlingkungan. Berpillak kepada petani, d.1n terintegrasi dengan sektor-sektorlainnya. Peningkatanpemberdayaanpetani dan kelembagaan kelompok tani agar mampu secara efektif mengartikulasikan aspirasi d.lIl kepentingan petani. Adanya organisasipetani yang kuat merupakanfaktor kunci agar kepentinganpetaIli dapatlebihdiperhatik.1D dalamkebijakanpembangutlalldan kemampllll mereka untuk melaksanakaJlpembangunallpertaniall dapat lebih diperdayakan. Sehubungandengall itu upaya peningkatan kualitas SDM pertaniall perlu terns diupayakan tidak llallya pada aspek budidaya pertanian,tetapijuga aspekwawasanbislllS,lnanajerial daDaklllak mulia. Prograln-progralnpembangunan diaral1kanuntuk dapat memberikanpelayananyang prilna kepadamasyarakat. Khususnya petani dan nelayan, sehingga dapat menmnbullkall iklim yang kondusif bagi nmsyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pertanian. Peran aparat pertaniall adal,ul pelayanan untuk menciptakankemandirianpetanidalamberusalla dan memupuk kemampuan petani agar dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dipasarintemc1sional. Mendukungprosesdemokratisasidalampembangunan pertanianmelaluilangkahrevitalisasikelembagaan dan aparat pertanian, privatiSc1si dan percepatan pelaksanaan otonomi dibidang pertanian dengan menerapkan perenCanaailwilayah sebagai sentra pengemballgan produksi.
Program Pembangunan. Sesuai dengaIl visi daD misi pembatlgw1all pertaniatl, dalam era refomk1si Ital
yang menjiwai rumusanprogrampembangunansubsektor tanamanpangandan hortikulturaadalahsebagaiberikut : 1. Memposisikankembali sektorpertaniansebagaisektor andalandan mesin penggerakpembangunanekonomi nasionaluntukmendukungtumbuhkembangnyasektor ekonomilainnya. 2. Menempatkan keberpihakan pacta petani untuk memberdayakanmasyarnkat petani sebagai subyek pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatdan ketahanannasional. 3. Mengoperasionalkansistem agribisnis sebagai suatu pendekatanpembangunanagar terwujud keterpaduan dalam pembangunan daD berkembangnya perekonomianwilayah. Kegiatan pembangunan dilakukan untuk memberdayakan petani-nelayan dan kelembagaan pedesaan. Desa dengan sumberdaya yang tersedia merupakan wadall dari kegiatan pembangunan. Pembangunan pertanianllarus dilakukan berpangkalpada keunggulankomparatif dan kompetitif setempat.Upayaupaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat pertatuml menjadi mandiri dan mampu menentukannasibnya sendiri. Peran pemerintahadalah sebagaistimulatordan fasilitator. sehinggakegiatansosial ekonomimasyarakattani-nelayanmampuberjalan. Paradigmapembangunan pertanianpadadasamya berorientasi pada manusia, dimana pembangunan pertanian meletakan petani daD nelayan sebagai. Pengembangan"kapasitas" masyarakat llarus terus mendapat perllatian untuk lebih mempercepatupaya memberdayakan ekonomipetani-nelayan. Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan daD Hortikultura. Tujuan pembangunansubsektortanarnan pangandtwhortikultura dapatdiuraikansebagaiberikut : 1. Meningkatkan pendapatandan taraf hidup petaninelayan. 2. Meningkatkanketahananpangannasional. 3. Menghasilkanproduk-produkpertanianyang berdaya saingtinggi untuk mengisipasardomestikdan ekspor. 4. Meningkatkan lapangan kerja dengan produktivitas tinggi dan kesempatan berusahayang efisien dibidang agribisnis. 5. Meningkatkan kelllc1lldirian petani-nelayan dan pemberdayaan kelembagaansertaprasaranapertanian. Fokus Kegiatan Pembangunan.Krisis ekonomi yangberlangsungpertengahan tahun 1997telah membawa dampak negatif yang cukup luas bagi kehidupan masyarakatsecarakeseluruhan. Daya beli masyarakat telah mengalami penurunanyang sangat tajam akibat lwga-harga berbagai barang kebutuhan yang terns melanlbung. Akibat daya beli yang menurun tajam tersebut,jumlah pendudukmiskin mengalamipeningkatan yang tajam, diperkirakankurang lebih 80 juta penduduk Indonesiasaatini beradadibawahgariskemiskinan. Untuk itu kegiatan pembangunan subsektor tanamaIlpanganMIl hortikultura diarahkanpada upayaupayapeningkatanproduksipanganuntuk meningkatkan ketahananpangaIl llasiollal daD penciptaankesempatan kerja produktif serta kesempatanberusahadi pedesaan. Dengandelnikian subsektorini dan sektor pertanianpada
Pene/ilian dan Pengembangan Ap/ikasi lsolop dan Radiasi. /999
umwIU1ya diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi nasional untuk keluar dari krisis ekonomi sekarang ini. Kegiatan-kegiatan tersebut difokuskan pada tiga llaJ pokok berikut : 1. KetahanaIl pangan nasional Upaya-upaya wltuk meningkatkan produksi pangan nasional yang SUdalldirnulai pada TA. 1998/1999 ini seperti Upsus Gelna Palagung 2001 untuk padi, kedelai, dan jagung. serta Upsus peningkatan produksi peternakan dan perikanan akan sernakin dimantapkan pada TA. 1999/2000. Selain itu, juga telah dirancang gerakan mandiri hortikultura tropika nusantara 2003 atau Gerna Hortina 2003, yang pada dasamya keinginan untuk mencapai kebutuhan konsumsi nasional buah-buallaIl, sayur-sayuran dan tanaman lainnya. Keberhasilan upaya-upaya tersebut diharnpkan marnpu rneningkatkan ketersediaan bahan pangan nasiolml yang mengalalni penurunan cukup drastis dalarn 2 tahun terakhir akibat kekeringan yang berkepanjangan. Keberhasilan ini juga akan mengurangi irnpor Pangan sehingga akan menunmkan tekanan terlmdap pennintaan devisa. Dengan upaya tersebut diharnpkan ekonomi nasional dapat segera memasuki talmpan pemuliaan. 2. Pemberdayaan ekonolni petani-nelayan Angka dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa satu-satunya sektor yang mengalarni pertwnbullan positif pada enaln bulan pertama tallun 1998 ini adalall sektor pertanian, yang diperkirakan tumbull sebesar0,26 persen. Hal ini disebabkan karena sektor pertaIlian didukung oleh kekuatan surnberdaya domestik dengan kaIldungan lokal yang tinggi dan membaiknya harga-lwga sejumlah komoditas pertaIliaIl akibat depresiasi yang sangat tajaln dari nilai rupiah terlmdap dolar. Meskipun dernikian perekonomian petani-nelayan kecil di pedesaan tetap rentan terhadap perubahan-peruballan faktor ekstemal seperti fluktuasi ekonorni makrodan kondisi alarn yang tidak mendukung. Dalarn rangka pengembangan ekonomi petani-nelayan akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk melungkatkan kemaInpu.'Ul kelompok talu-nelayan. Aspek yang dikembangkan pengu.1saarulya bukan llanya dalarn Iml teknologi budidaya, tetapi menyangkut pula keterampiiall Illc'lllajerial dan kemarnpUaIl usah sehingga kelompok tani diharnpkan akan berkembang menjadi kelompok usahc'l, yang selanjutnya menjadi koperasi atau unit bisnis Us.'1l1 kecil yang lnandiri dan tumbull dari bawah. Upaya pemberdayaan ini akan menyangkut pula dengan penyediaan sarana, dan prasarana pendukung yang diperlukan. 3. Peningkatall ekspor. Sektor pertaIliaIl sejak awal melnainkan peranall yang sangat penting dalaln peroiehall devisa negara. Peranan tersebut semakin nyata pada saat krisis ekonorni sekarang uu yang ditandai dengaJl depresiasi rupiall yang sangat besar, khususnya untuk komoditas perikaIlan. Sektor pertaniall memiliki berbagai potensi ekspor yang belum dimamaatkan secara optimal, seperti peluang ekspor di subsektor perikanan, hortikultura. dan sejumlall komodit.1s petemakan. Untuk T A. 1999/2000 akc'lll dilaksanak.'Ul kegiatan-
4
kegiatan yang akan mendorong pemanfaatan peluang ekspor tersebut secara optimal. Khusus bagi subsektor kita, tanaman pangan daD hortikultura, upaya-upaya untuk mempercepat peningkak1D produksi pangan nasi0fic1 I sudah dimulai pacta TA. 1998/1999 ilu dengan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat/Petani (PKPN-MPMP) yang disebut dengan Upsus Gerna Palagung 2001 (Gerakan Mandiri Peningkatan Produksi Facti, Kedelai dan Jagung). Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilanjutkan dan dimantapkan pada T A. 1999/2000. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produksi komoditas tanaman pangan meliputi : perluasan areal tanam melalui pemanfaatanlahan terlantar, lahan kering, tadah hujan, pasang surut, daD peningkatan intensitas pertanaman. Disamping itu akaIl dilakukan pula upaya-upaya peningkatan produktivitas melalui penggunaan varietas unggul, penyempurnaan tata guna air, pemanfaatan alsintan (alat mesin pertanian), dan perbaikan mutu pembinaan terhadap petani/kelompok tani. Komoditas yang dikembangkan untuk mengatasi krisis pangan terutama padi, jagung, kedelai serta komoditaskomoditas palawija daD hortikultura seperti kacang tanall, cabe merah, dan bawang merah, yang difokuskan untuk mengatasi kekurangan pasokan pada saat-saathari raJa. Untuk subsektor hortikultura, telall dirancang suatu upsus dengall akronim Gema Hortina 2003. Kegiatannya meliputi antara lain kegiatan-kegiatan peningkatan produktivitas daD areal tanam dalam sentra-sentra hortikultura, pengembangan iptek, benih, perbaikan mutu dan penyediaan indorrnasi pasar, dan kegiatan sejenis fasilitas lailU1ya. Dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat/petani, fokus kegiatan ditujukan pada komoditas buah-buahan, tanaman bias dan sayuran melalui pola pengembangan sentra, sedangkan untuk daerah-daerah yang sudah berkembang dengan pola kemitraan. Sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi masyarakat/petani ak.1Ddilaksanakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kellk1Ddirian petani, meningkatkan kemampuan kelembagaan perdesaan seperti koperasi, usalla pengemballgan jasa pertanian, klinik konsultasi agribisnis, dan kelembagaan perdesaan lailU1ya. Upaya pengembangaIl ekonomi masyarakat/petani ini terkait pula dengan penyediaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan pertanian/perdesaan.
PENUTUP Komitmen pemerintah dalam melaksanakan pembangwlan subsektor tanaman pangan dan hortikultura SUdall jelas, yaitu pemerintall akan melaksanakannya dengan Sunggull-SWlgguhdengaIl didukung oleh berbagai kebijaksanaan lnakrO yang kondusif. Dalam jangka panjang paradiglna "agricultural led development strategy" yang menempatkan pertanian menjadi sektor penggerak menjadi acuan utama dalam melaksanakan pembangwlan pertanian. Karena pelaksanaan pembangwlan dilapangan adalall para petani-nelayan,
Penelilian dan Pengembangan Ap/ikasi lsolop dan Radiasi. J 999
maka upaya pemberdayaan petani-nelayan melalui pengembangatl kapasitas produktifnya mutlak diperlukall. Dalam jallgka pendek, upaya peningkatan produksi pangan pokok menjadi prioritas dalalll upaya untuk segerakeluar daTi kemelut krisis ekonomi yang sedang dialanli daD hams dikaitkan dengall kegiatall jaring pengank1nsosial
(JPS).
Apa yang diuraikan di alas pada dasamya merupakan keingiIk1D kita untuk menyongsong TA. 1999/ 2000 dengan suatu persiapan diri sedini mungkin. Perlu suatu konsepsi daD rumusan-rumusan prograrn/kegiatan yang komprehensif serta realistis sesuai dengan tuntutan perkembangan daD kesiapa11 lapaIlgan untuk mengisi periode rescue diwllam masa krisis ini.
5
Penelilian don Pengembangan Aplikasi Is%p
don Radiasi, } 999
Lampiran 1
GEMA PALAGUNG 2001 : TUJUAN,SASARANDAN KEBIJAKANOPERASIONALNYA I
Tujuan GEMAPALAGUNG2001 adalahsebagaiberikut: a.
Mencapaidan memantapkansurplusproduksipangan radi, jagung dan kedelaiguna mendukung ketahanandan ketersediaanpangannasional. b. Meningkatkankesempatankerja bagi para petani maupunpara pekerja yang berasal dari desa dan mengalamipemutusanhubungankerjadi kota c. Memberdayakanpetani dengan meningkatkankualitas sumberdaya manusia pertanian dan kemampuankelembagaanpertaniantanamanpangan.
2. Sasaran produksi beras, kedelai dan jagung disusun berdasarkanpermintaan masyarakatuntuk memenuhikebutuhanpangan,dengantetapmemperhatikanpotensi,peluang,prospekpengembangan dan teknologiyang tersedia.Untukitu dibuatanalisakebutuhan(permintaan)dan suplai (penawaran) dari ketigakomodititersebut.
3
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan,terdapatpotensi clan peluang yang dapat didayagunakan.Potensidan peluangtersebutadalahsebagcliberikut:
a.
b
Masih terdapatkesenjanganantara produktivitasriil di tingkatpetani dan produktivitaspotensial komoditastanamanpangan. Dengan demikian peningkatanproduksi dan pendapatanpetani masih dapatdilakukandenganmeningkatkanproduktivitasmelalui pemanfaatanIptek pertanian yang spesifiklokasi. Masih tersedia areal pertaniandan lahan potensialyang belum dimanfaatkansecara optimal. Dengan potensi ini maka upaya peningkatan produksi masih dapat dilakukan dengan memperluasareal tanam melaui peningkatanIP, p'~manfaatanlahan yang sementara tidak diusahakandan pemanfaatanlahan-lahanbukaanbaru.
c
Tingkat kerusakan hasil dan penurunan produksi akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)masih besar. Tingkatkerusakandan penurunanproduksiyang demikianperlu ditekandenganpengendalianOPT melaluipenerapanpengendalianhamaterpadu(PHT).
d
Tingkatkehilangandan kerusakanpascapanenhasil-hasiltanamanpangandan hortikulturajuga masihtinggi, yaitu sekitar 20,6 persen.Jika tingkatkehilangandan kerusakanpasca panen ini dapatditekanmelalui perbaikanteknologipanendan pasca panen,maka secara otomatisakan meningkatkanproduksiyang dihasilkan. Pemanfaatanteknologipadatmodaldan mekanisasipertanianbelumberkembangsecaraoptimal karena adanya keinginan agar sektor pertanian dapat menyeraptenaga kerja yang banyak. Padahal,kebijakantersebutdapatmenyebabkanprodllktivitasdan pertumbuhansektor pertanian rendah. Oleh karena itu,jika diinginkanagar sektorpertanianumumnyadan sub sektor tanaman pangankhususnyadapatmenjadip~nggerakpembangunan,makakebijaksanaantersebutharus diubah.
e
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
6
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
. ..
Penelitiandan Pengembangan Aplikasi /sotopdanRadiasi. /999
4
Kebijakan Operasional
Dalamrangkamencapaisasaranpeningkatanproduksitanamanpangan,khususnyapadi, jagung dan kedelai,makakebijaksanaanoperasionalyang ditetapkanadalahsebagaiberikut: 1. UpavaPeninakatan Produktivitas Upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan, terutama padi, jagung dan kedelai, ditempuh mefalui:
PenyebarluasanPenggunaanVarielasUnggulBermulu Pada daerah-daerahyang saat ini para pelaninyama~;ihmenggunakanvarietas potensi rendah (VPR)akan dikembangkanpenggunaan varielaspotensisedang (VPS)dan varitas potensitinggi (VPT). Sedangkan pada daerah-daerahyang saat ini petaninya telah menggunakanvarietas polensisedang (VPS)akandikembangkanpenggunaanvarietaspotensitinggi(VPT). PenerapanInovasiTeknologiBaru Inovasiteknologibaru yang diintroduksikankepadapetaniantaralain adalahefisiensipenggunaan pupuk Urea,TSP dan KGImelaluipenggunaanpupuk alternatifpupukmultiguna(E-2000, rizoplus, seed treatment,dolomit,rock phospat,dan FMPdan sebagainya) PengembanganBenihPadi VarietasHybrida Pengembanganbenih padi hybrida dirasakanmendesakuntuk mengatasistagnasi peningkatan produktivitaspadi (Ievelling-of~yang saat ini sudah semakindirasakandi sentra-sentraproduksi padi. Pengembanganbenih padi hybridaakan dilaksanakanbekerjasamadengan Badan Litbang Petanian.Oi Thailanddan Filipina telah berhasil meningkatkanproduksi beras dengan pemicu penggunaanvaritashybrida.Terobosanteknologiini harusterusdidorongpengembangannya. PeningkatanPopulasiTanaman Untuk meningkatkan populasi tanaman maka dosis penggunaan benih perlu ditingkatkan. Berdasarkanhasil-hasilpenelitiankhususnyapada tanaman kedelai, penggunaandosis benih sampai dengan 60 Kg per Ha, yang berarti lebih tinggi dari rata-rata yang saat ini digunakan petani, dapat meningkatkanpopulasi tanamanyang diikuti dengan peningkatanproduksi yang signifikan.Mempertimbangkan hasil yang demikianmaka peningkatanpopulasitanamandengan meningkatkandosisbenihper Ha akansemakindimasyarakatkan. PenyempurnaanPenerapanTeknologiPemupukanBerimbang Penggunaan teknologi pemupukan berimbang yang sudah dirasakan dampaknya terhadap peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi, kedelai dan jagung, perlu lebih disempurnakandengan mengembangkanteknologipemupukanberimbangyang spesifik lokasi dan efektifdiharapkanmampumeningkatkanproduktivit;3s tanamanpangansecaralestari.
2. Upava Perluasan Areal Tanam Kebijaksanaanperluasanarealtanamdimaksudkanuntuk: Meningkatkanketahanan.pangan di berbagaiwilayahyang rawandistribusipangan Menjaminpencapaiansasaranproduksitahun 1999dan 2000
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORnKUL TURA
7
.
Penelitiandan Pengenrbangan Aplikasi lsotop don Radiasi,1999
Mengantisipasitidak tercapainyasasaran produktivitasakibatpenurunandaya beIi petani dalam pengadaansarana produksi,terhambatnyaoperasionaldislribusi sarana produksi akibal krisis ekonomi,sertatidak tercapainyamulu inlensifikasidi lapangan. Meningkalkanstok cadanganpangan secara regionaldan nasionalsehinggamampu memenuhi pengadaanstok dalamnegeri. Upaya Perluasan areal tanam akan dilaksanakan dengan:
Peningkatan Indeks Pertanaman(IP) Peningkatan IP dilaksanakan baik dari IP 100 menjadi IF)200 maupun dari IP 200 menjadi IP 300, pada berbagai tipologi lahan, yaitu lahan sawah beririgal;i, lahan kering, lahan tadah hujan maupun lahan pasang suruUlebak.
PerluasanAreal Tanam PadaLah~n Baru SelainmelaluipeningkatanIP,perluasan arealtanam padi,jagungdan kedelaijuga dilaksanakan melaluipemanfaatanlahan-lahanpotensialseperli lahan-lahanyang semenlaratidak diusahakan (Iahan tidur),lahan-lahanpada daerah transmigrasi,serta pemanfataanlahan-lahanbukaanbaru dari hasil pencetakan sawah, pengembanganlahan pasang surut, pengembangan lahan kering/tadahhujan dan lain-lain, yang merupakanupaya untuk mengkompensasipenyusutan lahansuburdi Jawayang semakinmeningkal.
3
Upava Penaamanan Produksi
Upaya pengamananproduksi pangan dimaksudkansl~bagaitindakan untuk mengurangiresiko kerusakandan penurunanproduksi akibat kondisi prapanen yang kurang mendukungseperti serangan OPT, kekeringan dan lain-lain. Langkah-langkahyang ditempuh dalam rangka pengamananproduksipanganadalah: PenerapanPola Tanam Serentak Pola tanam serentakbertujuanterutamauntuk menekankemungkinanterjadinyaserangan OPT, serta meningkatkan peluang tercapainya skala yarlg efisien dalam pemasaran sekaligus memudahkanopkup hasil oleh BuloglDolog.Konsep pola tanam serentak sesungguhnyatelah dilaksanakansejakbeberapatahunlalu.Tetapikarenaberbagaifaktorsepertiketerbatasantenaga kerja, kekurangan air akibat kekeringan dan lain-lain, akhir-akhir ini penerapan pola tanam serentakterasasemakinmenurun,sehinggaperludidoronglagi penerapannyaoleh petani. PenerapanPergiliran Varietas Penerapan pola pergiliran varietas bermanfaat terutama untuk memutus siklus kehidupan organismepengganggutanamantertentu.Hal ini berartidenganmenerapkanpola tersebut,resiko serangan OPT dan segala konsekwensinyadapat diminimalkan.Selain itu, adanya pergiliran tanamanjuga akan memungkinkanditingkatkannyaproduksi berbagai jenis tanaman pangan, sehinggadapatmendukungupaya-upayadiversifikasipangan dan gizi.
Pengaturan Tata GunaAir Selain untuk mencukupikebutuhanair bagi tanaman,pengaturantala guna air juga bertujuan untuk meningkatkanefisiensipenggunaanair di tingkatusahatani.Pengembangantata guna air diarahkantidak saja pada upaya penyediaandan efisiensipenggunaanair pada situasi normal tetapijuga pada upayaantisipasiterhadapkekeringan.Daerah-daerahsentraproduksiyang rawan
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
8
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
.
Pene/itian don Pengembangan Aplikasi lsatap don Radiasi. /999
kekeringanharlls secara dini diantisipasi,sehinggamasalahklasik terjadinyakekeringan dapat diatasi: Peningkatan Perlindungan Tanaman Perlindungan tanaman dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mmengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan meminimalkan kerusakan atau penurunan produksi akibat serangan OPT tersebut. Upaya perlindungan tanaman diarahkan pada daerahdaerah serangan endemis dan daerah sumber serarlgan OPT pada sentra produksi dengan menerapkan konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Penanggulangan eksplosi dilakukan dengan pengendalian menggunakan pestisida secara bijaksana.
4 UpavaPenvelamata~ Hasil Menyadari bahwa lingkal kehilangan dan kerusakan panen dan pasca penen hasil tanaman pangan masih tinggi maka upaya penyelamalan perlu semakin dikembangkan. Upaya penyelamatan hasil ditempuh melalui:
PemasyarakatanPenggunaanAlsin Panendan Pasta Panen Penggunaanalsinpanendan pascapanenditujukanterlJtamauntukmengatasikelangkaantenaga kerja pada saat panen, mempercepatprosespanen dall pasca panen,serta menurunkantingkat kehilangan hasil pada tahap panen dan pasca panen. Dalam rangka memasyarakatkan penggunaanalsin panen dan pasca panen perlu dikembangkanalsin panen dan pasca penen yang spesifiklokasi,sertadikembangkandalambentukkelompokusahajasa alsin. PemasyarakatanLumbung Pangandi Pedesaan Melaluipengembanganlumbungpangan di pedesaandiharapkanagar petani dapat menyimpan sebagian hasil yang diperoleh dan tidak menjualnyasekaligus,sehingga suplai pangan tetap tersediadalam periodewaktu tertentu.lebih lanjutdari hal ini tentunyaakan memperkecilresiko penurunan harga akibat over suplai pada musim panen sekaligus mendukung terwujudnya ketahananpangan masyarakatyang mantapdi setiapwilayah. 5. UpavaMendorona Peninakatan PenaadaanDalamNeaer! Peningkatanpengadaandalam negeri bertujuanterutamauntuk mengurangiimpar, yang umumnya memerlukandevisa sangatbesar. Selainitu, dengan meningkatnyapengadaandalam negeri berarti akan menjamin harga pemasaran bagi petani. Agar petani memperaleh keuntungan dari hasil usahataninyamaka harga pembelianpengadaanpangan ini perlu disesuaikandengan harga pasar yang berlaku. Dalam rangka mendorongpeningkatanpengadaanDalam Negeri,maka kebijaksanaanoperasional yang ditempuhadalah: Gerakan Peningkatan Mutu
Dalam rangka untuk meraih kembali swasembadabetas dan panganlainnya, maka diperlukan suatugerakanpeningkatanmutu nasil tanamanpangan agar hasil yang dicapaimempunyaimutu yang sesuai denganyang diinginkan.AdapunoperasionalGerakanPeningkatanMutu ini antara lain (a) pengamanan distribusi dan mutu pupuk (b) optimalisasi pemanfaatan modal, (c) peningkatanmutu hasil TPH melaluiprogramperbaikanpenggilinganpadi,penerapansistemmutu yang bakuyang diacuantaralain HACCP,QMS,ISOdan lain-lain.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
9
.
Pene/iliandan Pengembangan Ap/ikasils%p don Radiasi./999
Sosialisasi HargaPengadaanPangan Oalamrangkapengadaanpangan yang disarankandenganhargapasaryang berlaku,maka pada daerah produksiutama padi (01 Aceh,Sumut, Sumbar,Sumsel,Lampung,Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB,Kalseldan Sulsel)diadakansosialisasiharga pengadaanpanganuntuk instansi terkait, pedagang dan petani, Sosialisasi dilaksanakan pada waktu terjadi puncak panen. Metoda sosialisasiyang digunakanadalahpenyuluhan-penyuluhan, temuwicaradan diskusikelompok.
RapatKoordinasi PengadaanPangan Rapat koordinasi pengadaan pangan dilaksanakan di beberapa propinsi. Untuk Sumatera dilaksanakandi Lampung;Jawadi JawaTengah;dan IndonesiaTimur di UjungPandang. Dalam pelaksanaan-nya setiapRakorPangandihadirioleh MerlteriPertanian,MenteriKoperasidan PPK, Mentri Negara Pangandan Hortikulturadan dari daerah adalah para Gubernur/WakilGubernur, AsistenII Sekwilda,Ka Dolog,Dinas Pertanian,KanwilDepartemenKoperasidan PPK dan lainlain
6 UpavaPenaembanaan DiversifikasiPanaan Upaya peningkatan produksi tanaman pangan non padi, jagung dan kedelai akan terus dikembangkanterutama untuk menunjangpeningkatandiversifikasipangan dan gizi. Melalui upaya ini diharapkansumber karbohidrattidak lagi terlalu bertumpuhanya pada beras, tetapi dapatdisubstitusidengan ubi kayu, ubi jalar, sagu,garlyongdan lain-lainsesuai dengan budaya pangan setempat.Dengandemikiankonsumsiper kapita berasyang cenderungmeningkatdapat diturunkan.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
10
PERT ANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
.. ..
Peneliliandon Pengembangan Aplikasi lsOIOpdan Radiasi.1999
Lampiran 2.
GEMA HORTINA 2003 : TUJUAN,SASARANDAN LANGKAH.LANGKAHOPERASIONALNYA
Untukpengembangansubsektorhortikultura,telahdirancangsuatuprogramkhususdenganakronimGema Hortina 2003, atau Gerakan Mandiri HortikulturaTropika NusantaraTahun 2003. Program ini dilandasi pemikiranbahwasalah satu sub sektoryang dapatdiandalkandan diharapkanmampuberkontribusiuntuk mengatasikrisisekonomipada saatini adalahsub sektor hortikultura,karena komoditasini mempunyainilai ekonomiyang tinggiserta memilikipotensieksporyang besaryang sejauhini potensitersebutmasihbelum dimanfaatkansecaraoptimal.
1
Tujuan
MeningkatkanketahananhortikulturaIndonesia; Meningkatkankontribusisub sektorhortikulturadalammenghasilkandevisanegaradalam rangkamewujudkansektorpertaniansebagaiandalanperekonomiannasional; MeningkatkanpengembanganekonomirakyaUpetani. Meningkatkankualitasgizi masyarakat 2.
Sasal"al
Meningkatkan ketersediaan per kapita hortikultura yang mengacu pada rekomendasi konsumsiper kapita dari FAO,yaitu sayurandan buah-buahanmasing-masingsebesar 65 kg/kapita/tahun. Meningkatkan volume dan nilai ekspor hortikultura Indonesia yang ditargetkan mencapai US$ 600 juta pada tahun 2003.
MencapaiketersediaanhortikulturanasionalsetaraUS$ 10Milyar 3.
Kebijakan Kelahanan horlikultura dicirikan oleh kelersediaan komodilas horlikultura yang mencukupi serla manajemenproduksi yang lidak renlan lerhadap perubahan-perubahankondisi alam yang tidak bersahabalmaupunperubahanekonomi.Tercakupdi dalamnyakemampuanuntuk memenuhisecara konsistendan konlinyu kebuluhankonsumsimasyarakatIndonesiadan pasokanbahan baku industri serta kebutuhanpasar regionaldan internasional.Disampingjumlah pasokan,pasar-pasarlersebut juga menetapkanstandar mutu tertent~. Oleh karena ilu untuk menghasilkanproduk hortikultura dengan jumlah dan mutu sesuai permintaanpasar,pembangunansub sektor hortikulturadilempuh melaluipengembangansentra-senlraagribisnishortikultura. Pengembangansentra-sentratersebutmengacupadaprinsip-prinsipdasar berikut:
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
11
. ... ..
Penelilian don Pengembangan Aplikasi ISOIOpdon Radia.Ii, /999
Skalaekonomiusahauntukmeningkatkanefisiensidan dayasaing. Penerapanilmu pengetahuandan teknologimaju tepatguna untuk mendukungmanajemenyang efisien dalam upaya menghasilkanproduk hortikulturaunggulanyang berkualitasdan berdaya saingtinggi. Pemberdayaan.kelompoktani menjadi kelompok usaha yang potensial serta pada akhirnya diarahkanpada pembentukanwadahkoperasikomoditas. Pengembangankemitraandengan pengusahayang dilandasialas prinsip saling membutuhkan, salingmembantu,salingmembesarkandan salingmenguntungkan. Penyediaanakseskreditlunakberjangkamenengah/parljang. Penyediaantenagapenyuluhlapanganhortikulturayangmencukupi. Pengembangankerjasama antar sentra agribisnismelalui pengembanganjaringan komoditas (commoditynetwork)untukmenjaminkonsistensikesinambunganpasokankomoditasunggulan.
4.
Strategi (1) Komoditas unggulan Dalam menerapkankomoditasyang akan dikembangkanlebih difokuskan pada komoditaskomoditasyang bernilai ekonomisdan mempunyaisebaranyang luas serta permintaanpasar yang tinggi. Disampingitu dipertimbangkanpula potensiproduksidan peluangpengembangan teknologi.Adapunkomoditasunggulanyang dikembangkan:
a. Sayuran Kentang,kubis,cabe merah,bawangmerah,tomat, jamur. b. Buah-buahan Pisang,mangga,jeruk, manggi~,dan nenas. c. Tanaman hias Anggek. d. Tanaman chat Jahe,kunyit. (2) Penetapanwilayah andalan Sentra-sentraagribisnisyang telah terbentukmaupunyang akan dikembangkanperlu mengacu pada Rencana Tala Ruang Wilayah (RTRW),potensi wilayah, kesesuaian agroklimatdan potensipasar.Secarabertahapdan terpadulintassub sektordan sektor,sentra-sentratersebut akandikembangkandan didukungoleh keberadaanjaringankomunikasikomoditas. (3) Peningkatan dukungan kelembagaanperbenihan Benih unggul bermutu merupakan kunci vital dalam menghasilkan produk hortikultura berkualitas,oleh karena itu penyediaanbenih menjadi faktor yang sangat penting. Dengan demikiandiperlukandukungandari lembaga-lembaga yangbergerakdi bidangperbenihanuntuk menghasilkanbenih bermututermasukdi dalamnyamekanismedan tatacara penyediaan,serta keberadaandan kualitaspenangkarbinaan. (4) Pengembanganagroindustri yang berbasis di pedesaan Untuk meningkatkan nilai tampah dari produk yang dihasilkan serta untuk mengatasi kemungkinanterjadinyakelebihanproduksi perlu dikembangkanindustri rumah tangga yang berbasisdi pedesaan.Produkyang dihasilkandapatberupa produkjadi atau produk setengah jadi sebagaibahanbakuindustribesar.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
12
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
.
Pe"elilia" da" Pe"gembanga"Aplikasi lsotopdo" Radiasi. 1999
(5) Kelembagaan Kelompoktani diharapkandapatberperansebagaiujung tombakdan kunci keberhasilandalam menghasilkanprodukhortikulturayang berkualitasm(~laluipengelolaanusahataniefisien. Untuk itu kualitasdan perandari kelompoktani perluditingkatkantidak hanya sebagaiagen penerima, pemakaidan penyebarinformasiteknologidi masyarakat,tapijuga sebagaipengelolausahatani dalam suatu skala fuasanusaha komersial.Dengandemikiankelompoktani ini akan bergerak sebagai suatu kelompokusaha yang effisiendan mampumenghasilkanproduk yang berdaya saing. (6) Kemitraan Kelompok-kelompoktani tersebut akan diarahkan membentuk suatu koperasi komoditas. Selanjutnya,dalam upaya pengembanganusahanya,kelompoktani atau koperasi komoditas dapatbermitradenganpengusahaswasta.
5.
Kegiatan Operasional PengembanganSentra AgribisnisHortikulturadalam pei.aksanaannya dijabarkan melalui 2 (dua) pendekatanyaitu Penumbuhan Sentradan PemantapanSentra. Penumbuhan sentra lebihditekankanpada upayaperluasanatau pencarianareal baru yang mengacupada kesesuaianlahan dan agroklimat,polensi pasar,potensi SDM (petugasdan petani)dan kesesuaianlokasi (dukunganinfrastruklurdan kelembagaan).Titik berat kegiatan adalah pada penggunaanbibit unggul bermutu yang didukung oleh kelengkapansarana produksimelaluipenerapanpaketserta pelalihanbagi petani dan petugaskhususnyadalam hal budidaya. Khusus bagi pengembangan buah-buahan diprioritaskan pada upaya pembangunanKebunBuah-buahanKomersialRakyat (KBKR). Pemantapansentra lebihberorientasipadapenerapanilmupengetahuandan teknologiunluk meningkatkanproduksi dan kualitas hasil yang mencakupkegiatan pra panen dan pasca panen. Disampingitu juga ditingkatkanprofesionalismekelompok tani dalam mengelola usahatani dan memasarkan hasil serta penanganan pasca panen melalui -upaya pengembanganindustrirumahtangga.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKUL TURA
13
Penelitiandan Pengembangan Aplikasi ls%p dan Radiasi,1999
DISKUSI
MADE SUMATRA
RUDI WIBOWO
1. Masalah Maximum Residue Limit (MRL) (Batas Maksimum Residu) pestisida. Lab pelaksanaanalisis sedangdisiapkan. lnstansi pengambil sampel belum jelas, siapayang berwenang? 2. PembagiantugasDeptan-Menten NegaraPangandan Hortikulturn dalamhal tanaInanhortikulturn?
Kesalahan management rnasa Ialu adalah terutarna tidak mendudukkan sektor pertanian pada "leading sector" tetapi sebagai sektor "pinggirnn", sehinggasektor ini sernakin berat bebannya di daIam memposisikan dirinya daIamperekonorniannasional. ROSALINA SINAGA
RUDI WIBOWO Saya tidak melihat didalam visi/misi/program/ fokus/operasional Deptansalahsatuhal yangpenting yaitu difersifikasipanganyang sudahadasejak dahulusehingga Deptan. 2. Fungsi koordinasi di Kantor Meneg. Urusan Pangan daerahyang dahulu makansagu,jagung, singkong tetap dan Hortikultura, sedangfungsi pembinaan/operasional dibudayakan sehingga tidak tergantung kepada berns, acta di DeptaD.terutamadi bidang produksi dengan sehingga masalah swasembadapangan lebih ringan masalahnya? pengembangansistemagribisnis. 1. MRL sara kira bagian koordinasi Deperindag dan
SINGGIH SUTRISNO
RUDI WIBOWO
Seperti kita ketahui bahwa keadaan krisis di Indonesia yang masih berlangsung sampai saat ini, terutama disebabkankesalahanMANAGEMENT daIaln mengelolanegarakita. Seberapa jauh kontribusikesalahan managementdi sektorpertaniantennasuktentangARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI SEKTOR PERTANIAN di lnasalalu ?
1. Masalah diversifikasi pangan pada dasamya bukan 11aDya merupakantugas Deptan. Masalah ini lebih bersifat lintas sektoral. Mungkin Meneg. Urusan Pangan clan Hortikultura lebih sesuai menangani masalallini, karenasifatnyalebih koordinatif. 2. Deptanpada dasarnyasangatmenghendakikonsumsi perkapitapenduduk(beras)tidak sebesarsekarang(:rc 125 kg/kapita/tahun), sehingga urusan produksi/swasembada menjadilebih "ringan".
14