Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturers
Karya dosen yang telah memperoleh/sedang memproses perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Program Studi Departemen Fakultas No.
: SILVIKULTUR : SILVIKULTUR : KEHUTANAN Judul Karya
Tim Inventor*
Tahun
1
Komposisi dan Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair Sekaligus Pestisida Organik untuk Pertanian (Hortikultura)
Dr. Ir. Elis Nina Herliyana, M.Si
2010
2
Komposisi Pengkilap Daun (Leaf Shiner ) Tanaman Hias
Dr. Ir. Elis Nina Herliyana, M.Si
2010
3
Penerapan Teknik Guludan dalam Penanaman Mangrove pada Lahan yang Terendam Air Masin yang Dalam
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS; Dr. Ir. Istomo, M.Si; Ir. Tarma Purwanegara, BE
2010
4
Barcoding berbasis DNA untuk Lacak Balak Kayu Tropis
Prof. Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, M.Sc.F.Trop; Dr. Ir. Ulfah Juniarti Siregar, M.Agr, Tedi Yunanto, S.Hut., M.Si
2010
5
Pot Berbahan Dasar Organik untuk Pembibitan Tanaman Kehutanan
Dr.Ir. Sri Wilarso Budi R, MS, Dr. Lina Karlinasari, S.Hut, M.Si, Ir. Andi Sukendro, M.Si
2011
6
Pengembangan Pupuk Hayati “MyCofer” sebagai Pupuk Potensial untuk Tanaman Perkebunan dan Kehutanan
Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc, Ir. Noor Faiqoh Mardatin, M.Sc
2012
7
Klon Sengon Resisten terhadap Hama Boktor Dr. Ir. Ulfah Juniarti Sireagar, M.Agr, Dr.Ir. Arum Sekar Wulandari, MS, Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si
2012
*Nama pertama adalah inventor utama
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA
Status Ket Registrasi Granted No. Pendaftaran : P00200900766
No. Paten : IDP000035708 No. Pendaftaran : P00201000635
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SERTIFIKAT PATEN Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas nama Negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, memberikan Paten kepada: Nama dan Alamat Perregang Paten
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Gd. Andi Flakim Nasoetion Lt. 5 Kampus iPB Dran-raga, Bogor 16680 INDONESIA
Untuk Invensi dengan KON4POSISI PENGKILAP DAUN
Judul
(
L EA
F .SI/1AER) TANAMAN
HIAS Inventor
Dr. Ir. Elis Nina Herlil'ana, M.Si Ir. Deden Hidayatullah
Tanggal Penerimaan
07 April 2009
Nomor Paten
IDP000035708
Tar-rggal Pembenan
20 Maret 2014
Perlindungan Paten untuk invensi tersebut diberikan untuk selama 20 tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan (Pasal B). Sertifikat Paten ini dilampiri dengan deskripsi, klaim, abstrak dan gambar (ika ada) dari invensi yang tidak terpisahkan dari sertifikat ini.
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERA.L I-IAK KEKAYAAN INTELEKTUAL a.n. MENTERI
ESAI"{KA$$
Corrie Naryati, S.H. NIP. 1 95501231 984032001
2G1Z-fi3-
!{t
{**
3
t€a€
€
$rlaa
"
(12)
PATEN INDONESIA
(11)
tDP000035708 B
(1e)
DIREKTOMT JENDERAL
(45)
20 Maret 2014
(71)
Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan Paten INSTITUT PERTANIAN BOGOR Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Dramaga,
HAK KEKAYMN INTELEKTUAL
(51)
KlasifikasilPCs:A 01N 3/00, C 05F 11/00
(21)
No. Permohonan Paten : P00200900212
(22ir
Tanggal Penerimaan: 07 April 2009
(30)
Data Prioritas (31)
(43) (56)
Bogor 1 0680 INDONESIA
:
Nomor
(32) Tanggal
(33) Negara Dr. lr. Elis Nina Herliyana, M.Si, lD lr. Deden Hidayatullah, lD
Tanggal Pengumuman: 14 Oktober 2010 Dokumen Pembanding:
(74)
Nama dan Alamat Konsultan Paten
:
us 4 348 424
Pemeriksa Paten I Supake Purba, S.Si.
iumlah Klaim ;
(54)
Judul lnvensi
:
1
KOMPOSISI PENGKILAP DAUN (LEAF SH/NER)TANAMAN HIAS
(") fi?ltlSltir' berhubungan dengan komposisipengkitap daun atau Leaf Shiner(dengan merek Semirdaun)untuk tanaman hias,
beserta
penggunaannya dalam perawatan tanaman hias, khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan menyuburkan daun tanaman hias. Semirdaun ini mempunyai komposisi yang mengandung: mlnyak daun tenac slicker dengan bahan aktif HVI 650 dengan jumlah sebesar: 1-5% volume, air dengan jumlah sebesar: 98.8-94.8% volume, cian hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina dengan jumlah sebesar; 0.002-03%volume. Perbandinganminyakdaun,airdanhormonyangdiinginkanyaitusebesar; 2.4.97.4:0.2%volume.
':::'.1;Q a
n
r-)t {],, A
|6
t4 ''i'
,.r.,
ESAHKAN Aslinya Kajian
4, 9tlgge!"
tPBl
M'fqL*;
,r32019sfl02'l fl0J
t
r€t
a!aa3
!tf{ aa€a!
a
1
Des
krips
i
KOMPOSISI PENGKILAP DAUN (I'E:AE SHINER) TAI{AI'IAN HrAS
10
Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan "dengan komposisi pengkilap daun (Leaf shiner dengan merek Semirdaun) tanaman hias, beserta penggunaannya dalam perawatan tanaman hias, khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan menyuburkan daun tanaman hias.
51ot
15
20
25
30
Latar Belakang Invensi produk pengkilap daun merupakan sarana memperbaiki penampj-lan tanaman yang kusam karena debu agar menjadi Pengelapan daun denqan hanya menggunakan air berkilau. tidak dapat membu.at daun menjadi mengkilap. Peng'kilap daun juga seperti sejenis pupuk untuk (leaf shiner) ini memperindah dan merawat daun bunga seperti Anthurium, sehingga daun tetap t-erpelihara, terawat dan semakin indah untuk dipandang dan dinikmati. Biasanya bahan yang biasa dipakai unt.uk membuat tampilan tanaman menjadi lebih prima adalah: susu cair ' aLT santan (kara), baby oiJ, air kelapa, sabun cuci cair dan Semirdaun (Pikiran Rakyat iPRl 2007; Indonetwork Surabaya iISl 2oo1; Kicau Daun IKD] 2001) . Liu (2001, IDteriorscape Magazine, Januari/Februari 2001) telah menguji- 13 formulasi untuk membersihkan dan mengkilapkan tanaman di antaranya adalah JunqJe Rain, Nurseryrman's Pride, Brand x, Green-Gfo, Pokan, Home Mix, Cascade Rlnse Aid, Zep Citrus Cleaner, CrystaJ Leaf Shine Aerosol- , Ndtural- Leaf Sh:.ne CJeaner, BLatt GLanz, Miracle Grow ProfessionaL Formul-a Leaf Shine,
dan FoJiglo Foliage CJ-eaner and Leaf Shine.
Pen<
,n""..1
10
i5
pada beberapa kasus bahan pengkilap daun tersebut menunjukkan pada awalnya memang tanaman tersebut daunnya indah mengkilap, namun setelah beberapa harl kemudian banyak yang mengeluhkan efek yang tampak pada daun tanamannya. Daunnya menguning, bolong-bol-ong, tampak kusam denqan noda putih, atau bahkan tanaman kelihatan sakit (PR 2OO1) . Hal tersebut ter;adi" apabila pemakaian terl-alu sering. An j uran pemakalan yang aman adal-ah sebul-an sekal-iatau apabila diperlukan seperti menjelang pameran. Anjuran juga didukung oleh pernyataan para petani tersebut Anthurium (PR 2001; KD 2001). Beberapa kandungan dan penggunaan produk J-eaf shiner dibandingkan dengan Semirdaun (Tabel 1-) . Tabel
NO
Beberapa produk J-eaf shiner produk Semirdaun
1.
dibanding dengan
NAI'IA PRODUK
KANDUNGAN
PENGGT'NAAI{
JungJe Rain
Sabun Castil-e
3 hari sekali / seminggu 3 kali
Minyak Citrus Pokan
Cascade Rrnse
Aid Yates Leaf Shine Semr
rdaun
Aerosol konsentrate Surfaktan
Light petroleum oil
seminggu 1 kali
Tenac Sticker
!-2 kali
/bu1an
ZPT Amlna
(200L) membandingkan ke-15 formula dengan pendugaan berdasarkan 4 ons farutan yang diperlukan untuk menyemprot (spray) permukaan seluas 10 inci Janet Craig. Aerosol dibutuhkan sekitar satu sendok teh untuk luas permukaan yang sama. JumIah cairan untuk aerosol secara Liu
20
nyata lebih sedikit untuk menutupi permukaan dibandinq caj-ran dari botol-. Penilaian juga berdasar pada harga produk per aplikasi. JungJe Rain merupakan pembersih yang mengandung sabun castil,e dan minyak citrus, baunya enak, tetapi mempunyai score rendah. Anj urannya adalah setiap 3 hari sampai masalah teratasi, nampak ramah lingkungan, namun tidak mengherankan akan bersih kalau seminggu 3 kali dlbersihkan. Dengan dosis B sendok teh per ga7lon air, hal tersebut 10 menyebabkan harganya juga mahal (4 sen dol-ar per aplikasi) (Liu 200I) . Nurseryman's Pride dianjurkan 0,5 ons' untuk 22 ons aart scorenya tidak dapat diterima. Penambahan 3 sendok teh dapat meningkatkan hasil dan scorenya meningkat karena Brand X atau 15 harganya sangat murah (28 sen per aplikasi). emulsi Soutwest Pl-antscape's Silicone adalah sebenarnya suatu rebottJing dari suatu produk yang tidak bernama. Hasilnya cukup tinggi. Rata-rata aplikasi 0,5 ons dalam 16 ons air, (harganya 22 sen dolar) . Pokan merupakan aerosol 20 konsentrate dan siap pakai, scorenya menengah dengan harga per aplikasi 15 sen dolar (Liu 200I) . Home Mrx mempunyai score lumayan (5) dengan hasil daun yang mengkilat. Harqa per aplikasi 15 sen dolar. Cascade R:.nse Aid adalah sebenarnya sebuah agen pembasah non ionik diklaim labelnya Pada 25 seperti lalnnya. surfaktan "mengandung speslal Pure Rrnse FormuLa yang dapat meluruhkan resldu dan tidak ada yang menempel pada piring". Mungkin piring anda akan bersih tetapi tidak pada tanaman. Harga per aplikasi tidak dil-akukan (Li-u 2001) . 30
Zep Citrus Cfeaner adalah produk siap pakai yang disemprot.kan tiga kali pada daun, kemudian dlbiarkan saLu menit dan dlsemprot dengan air berslh. Score pallng rendah hanya baunya enak. Harga per aplikasi tidak dihitung (Liu 2007)
.
10
l5
Crystal Leaf Shine AerosoL adalah produk dari Leaf Tek. Hasil pengujian cukup bagus. Semua produk aerosol mempunyai volume rendah dan aplikasinya cepat. Harga per aplikasi 7 sen dolar dengan 1 sendok teh bahan (Liu 2001). Naturaf Leaf Shrne Cfeaner berbentuk aerosol dan produk dari PLanter Technology. Bahan ini mendapat score dapat diterima dan harganya sama dengan produk CrystaJ. Score tidak pernah di atas 2. Residu minyak tidak disukaj-. Produk ini berl-abel sebagai pembersih tetapi mengan;urkan Hal untuk mengusap daun dengan kain setelah aplikasi. tersebut yang menyebabkan produk berl-abel sebagai pembersih (Liu 2001) . Bfatt GLanz merupakan sejenis aerosol yang dipasarkan dl Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol. Hasil semprotan mendapat nilai bagus, melalui pernukaan tanaman berminyak kalau basah dan nanipak bertahan beberapa harj. Harga untuk satu sendok teh di bawah 10 sen dolar per aplikasi (Liu 2001).
20
IuliracLe Grow ProfessionaL Formula Leaf Shine adalah produk siap pakai dengan pompa. Score baik dengan nilai 5, namun harganya cukup mahal yaitu I,L6 dolar per apli-kasi. Ada pernyataan pada l-abelnya "garansi uang kembal-i" (Liu 2001).
25
FoJiglo FoJiage Cl-eaner and Leaf Shine adal-ah produk dengan nifai baik (3) dengan dosis 2 ons per qalon air. Harga per aplikasi 6 sen dolar dengan konsentrasi tinggi (Liu 2001) Liu (200I) menyimpulkan bahwa semua Leaf shine akan menghilangkan bahan yang tak nampak yang menyebabkan cahaya terpantulkan. Lebih mirip dengan pembersih mobil yang nampak mengki-lap ketika basah. Leaf shrne yang kering teramati akan terlepas dari lapisan permukaan dan lebih mudah tertiup. Tidak dlketahui apakah karena kering atau .
30
sebagian masuk terserap ke dalam daun. Bagaimanapun setelah dj-semir tananan tidak menjadi kering. Penggunaan bahan-bahan organik seperti susu dan ampas kelapa dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada Lanaman
10
terutama dapat mengundang hama dan penyakit seperti busuk dan bercak akibat bakteri dan cendawan. Tetapi dengan menggunakan J-eaf shiner daf am invensi J-ni, yang t.erbuat dari bahan minyak daun, air dan hormon, mempunyai keunggulan yaitu daun men;adi bersih dari noda dan kotoran sehingga penampilannya tebih pri-ma, proses fotosintesa pada stomata daun tidak terganggu, dan daun terlindungi dari serangga pemakan daun seperti belalang, ulat'daun dan mealy bug (kutu putih), serta daun dan tanaman akan terangsang pertumbuhannya.
15
20
Penelusuran dalam US patent nomor 4,348,424 berjudul Sprayable Pfant care Composition oleh Consolazio et al. (1982) mengenai komposisi bahan perawat tanaman yang dapat
memberikan nutrisi tanaman melalul daun dan dapat mengkilapkan daun, mempunyai komposisi dan bahan yang berbeda dibandino feaf shiner dalam invensi ini. Ringkasan Invensi
25
Semirdaun ini mempunyai komposisi yang mengandung: minyak daun tenac sticker dengan bahan aktif HVI 650 dengan jumlah sebesar: 1-5? volume, air dengan jumlah sebesar: 98. B -94.8? volume, dan hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina dengan jumlah sebesar: 0.002-0.32 volume. Perbandingan minyak daun, air dan hormon yang diinginkan
yaltu sebesar : 30
2.
4:
9'l . 4: 0 .2% vof ume
.
Dibanding susu cair, air santan, baby oi7, air kelapa dan sabun cuci cair, leaf shiner ini mempunyai keunggulan yaitu membersihkan noda dan kotoran di daun sehingga daun
tampil menjadi lebih prima dan tidak mengganggu proses fotosintesa pada stomata daun, bersifat melindungi dari
10
15
serangga pemakan daun seperti belalang, ulat daun dan mealy buq (kutu putih), serta berfungsi juga sebagai hormon atau pupuk cair untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Daya kilap daun setelah aplikasi produk 'Semirdaun' dapat bertahan sefama 2 minggu pada lingkungan outdoor terhadap pencucian oleh air. Konsentrasi Amina terhadap pertumbuhan jumlah, panjang, dan lebar daun tidak berbeda nyata pada rentang konsentrasi 2, 6, 10, 14 dan 1B mIl1000 ml air (v/v). Bahan aktif HVI 550 sebagai bahan aktif pengkilap daun berfungsi sebagai pelapis dan melindungi bagian daun yang diaplikasikan sehingga daun muda dan tidak diapli'kasikan bagian bawah daun yang tidak terlindungi dari serangan hama dan penyakit. Diduga HVT 650 tidak bekerja secara sistemik dalam melindungi tanaman terhadap hama dan penyakit. Toksisitas perlakuan ter;adi tidak hanya pada penqaplikasian HVT 55C tetapi juga pacia produk pembanding yang telah beredar. Hal- ini diduga karena adanya penetrasi mlnyak sebagai bahan pengkilap pada bagian iaringan daun yang masih muda dan tipis.
20
25
30
Uraian Lengkap Invensi Pengkilap daun yang mampu membersihkan noda dan kotoran di daun sehingga daun tampil men;adi lebih prima dan tidak mengqanggu proses fotosintesa pada stomata daun, melindungi dari selangga pemakan daun seperti bersifat belalang, ulat daun dan mealy bug (kutu putih), serta yang dilengkapi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) yang berfungsi sebagai hormon atau pupuk cair untuk merangsang pertumbuhan tanaman saat itu (Agustus 2006) belum ada dan belum dilaporkan. Bertolak dari hal tersebut, kami berusaha mencari bahan yang dapat dijadikan sebagai pengkilap daun atau "Semf. rdaun" yang tentunya harus mempunyai beberapa kegunaan antara lain:
Berfungsi mengkilapkan daun seperti jenis Aqlaonema' Anthuriun dan Philodend.ron yang mempunyai aspek keindahan dari daunnya. Dengan daun yang mengkilap bersih mencirikan tanaman yang terawat baik dan berpenampilan Prima. 2. Berfungsi membersihkan daun dari kotoran, noda dan debu. untuk mengkilapkan daun, biasanya mula-mula denganCaramembersihkandauntanamanterfeblh dahulu dengan lap basah. Baru kemudian daun tersebut diolesi atau disemprot dengan bahan pengkilap daun' ? Berfungsi sebagal pelapis daun yang dapat mengusir serangga pengganggu daun seperti beI'alang' ulat dan mealy bug (kutu Putih). 4. Berfungsi sebagai pupuk cair atau hormon pertumbuhan ke daun bersamaan dengan yang diaplikasikan
1.
10
t5
penyemiran.
tiga bahan utama dari produk Leaf Shiner adalah minyak daun, air dan hormon pertumbuhan ' Minyak daun yang digunakan adalah tenac sticker dengan bahan aktif HVI 650 60%. Zat pengatur tumbuh mengandung bahan aktif amina 0,18%. zaL pengatur tumbuh dibuat dengan komposisitetap0,5?volumesolutan(aquades).Beberapa contoh tanaman yang dijadikan bahan percobaan yaitu jenis Aglaonema (A. donacarmen, A. pride of Sumatra, A. Lipstlk Aurora, A. Kho Chin, dan A. Leqacy, A' Lady Val-entine ' A' Henq heng, A. Margaretta, A' Bl-ack Sumatra ' A' Butterf 7y d'an Queen of Sian), jenis tanaman Anthurium (A. plownanii, A. keris, A. jenmanii, A' Hookeri, dan A' Ruffles) sedanqkan jenis Philodendron (P. Bfack cardinal, P' MoonLight P. Green Congo,P. Red EmeraId, P' Red Congo' P' TricoJor, dan P. SunLrqht). Dalam invensi ini,
20
25
30
Metodepengujiandenganmenggurrakankomposisirninyak daun, aquades dan hormon dengan perlakuan komposisi
10
l5
20
25
50:35:15, 45230:25, 30:40:30 dan 25:50:25. Komposisi ini digunakan untuk mel-ihat tingkat efek plasmolisis. Tingkat plasmolisis ditunjukkan oleh tingkat penetrasi minyak pada dinding sel daun dengan ditandai efek kuning di sekitar daun. Periode pengamatan dilakukan tiap hari dengan aplikasl ulang penyemiran sebanyak 2 har1 sekali, seminggu sekali, 2 minggu sekali, dan 1 bulan sekali. ' Hasil pengamatan yang difakukan selama 7 bulan yang berlangsung dari bulan September 2006 sampai dengan Maret 200'7 diperoleh f ormul-a yang cukup optimal dengan mef ihat aspek: daya ki1ap, daya bersih, pengaruh serangan serangga, dan tingkat efek kuning daun. Melihat fakcor'pengujian yang telah dilakukan sebelumnya beri-kut di bawah ini dapat di;elaskan perbandingan dan sebab yang ditimbulkan dari air penggunaaan bahan-bahan konvensionaf (susu cair, santan, baby oi7, air kelapa, dan sabun cuci cair) dengan Semirdaun hasil percobaan. menunjukkan bahwa semakin kecilHasil_ penelitian frekuensi penyemiran daun maka tingkat kerusakan pada daun semakin keciI, semakin rendah tingkat konsentrasi minyak daun, semakin kecil tingkat kerusakan daun (Tabel 2) . Dari percobaan yang tel-ah dllakukan didapatkan konsentrasi Semir daun yang cukup aman dengan frekuensi aman penyemiran. Tingkat kerusakan dinding sel daun dipengaruhi juga ol-eh cara penyemiran daun. Ofeh karena itu disarankan penyemiran dilakukan secara perlahan dan Iembut dengan menggunakan kapas halus (facial) dengan periode penyemiran yang paling sebulan sekali atau disesuaikan dengan aman sekitar kebutuhan.
30
aa :t:!a{5 t€5!:ra t{at3a{
:36
{
ar:!: €:aa at€ta *a!
rt
a
:
Tabel 2 Luasan daun yang terkena dampak (efek kunlng) setelah perlakuan frekuensi penyemlran dan komposisi semir. Komposisi >> Minyak daun : Aquades Ulangan
Pengamatan
Hormon
50:35: Daun dgn
45:30 :25
15
Perlakuan aplikasi
modi
f
modi
f
30:40:30 modi
f
25 :50 :25
modi
f
Penvemiran
2 hari sekafi
20e"
rlz
L4Z
1n9
2
1B%
r5z
IZ6
11%
1
o9
9e"
'7 0,
19 ao
2
.LU6
9Z
B*
3U
1
6Z
5%
TZ
n9
EO_
1O, fb
0%
0%
0%
0%
0%
1
7 hari sekali 14 hari sekali 30 hari sekali
2
5%
1
Eo_
2
4eo
oq ?s
Keterangan : Pengamatan didasarkan pada pengamatan luasan (%) daun yang terkena dampak setelah dicobakan beberapa perlakuan: yaitu frekuensi penyemiran dan komposisi semir (terutama komposi-si minyak daun dengan sof utar-i/aquacles )
juga didukung dengan data yang diperoleh dari tingkat keluhan customer. Tingkat keluhan customer diketahui hanya 2 kasus (0.25e") dari sekitar 800 botol yang Invensi
10
15
20
.
ini
telah kami produksi. Keluhan ini telah diinvestigasi dan di f ol-l-our up ke customer dengan hasil- temuan sebagai berikut: gejala yang tampak pada kasus pertama (alamat Bekasi) adalah beberapa daun tanaman menguning. Tanaman tersebut diamati dan dibongkar darl media t.anamnya. Diperoleh hasil ternyata bagian akar dari tanaman tersebut telah membusuk. Media tanamnya terlihat becek dan tidak poros. Akhirnya disimpulkan bahwa daun tanaman tersebut menguning bukan disebabkan karena penyemiran, akan tetapi disebabkan karena tanaman itu sendiri sudah sakit. (akar busuk karena media tanam becek).
10
(alamat Banjarmasln), Sedangkan pada kasus kedua gelala yang tampak yaitu tanaman agak layu. setefah dapat disimpulkan bahwa ge;a1a yang tampak diinvestigasi pada tanaman disebabkan karena tanaman belum beradaptasi dengan tingkungannya. Tanaman tersebut merupakan tanaman import yang baru datang dari Thailand (tanaman dj-kemas tanpa media) yang langsung diambil oleh cus tomer dari Jakarta ke Banjarmasin dan langsung di repotting kemudian disemir. Tanaman tersebut masih dalam keadaan stress (belum 10 beradaptasi) karena jeda waktu yang cukup lama dari pengemasan-perj al-anan- repotting dan belun memasuki tahap conditioninq. Invensi ini juga diperkuat dengan hasil penelitian dengan bahan tanaman Anthuriun "Gelombanq Cinta", berumur 6 l5 bulan dengan diameter taluk sekitar 15 cm yang ditumbuhkan pada media sekam, pakis, dan kompos, untuk nengetahui terhadap komposisi dengan konsentrasi amina terbaik pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta daya tahan efek kilap dari bahan aktif HVI 650 terhadap pencucian dan sekam. dan pakis Seb,elun di q':nakan, media 20 vraktu. supaya terlebj h dahulrr dalam autoklaf disLeriirsasi terbebas dari penyakit. Media yang sr-rdah sterii dicampur dengan perbandingan 1:1:1 (v/v). Penel-itian dilaksanakan di rumah plastik di Bogor" suhu rumah plastik yanq relatif panas membutuhkan modifikasi yang sesuai agar rumah plastik 25 cocok digunakan sebagai tempat tumbuh Anthurium "Gelombang cinta,, sampai- akhir penelitian. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan memasang paranet 55U pada bagian bawah atap rumah plastik yang diharapkan bisa mengurangi intensitas 30
cahaya yang masuk. Bahan untuk perlakuan adalah berupa cairan yang berisi
Amina dalam bahan pengkj-Iap daun. Cairan tersebut akan diaplikasikan dengan cara mengoleskannya dengan menggunakan kapas pada tiap helai daun Anthurium "Gelombang Cinta".
11
10
15
20
25
30
Perlakuan berupa aplikasi pengolesan yang dil-akukan setiap satu minggu sekali clan ada yang setiap dua minggu se kal-i . Pencucian dengan cara menyemprotkan air dengan sprayer bernozel- spray/mist ke daun tanaman hingga air menetes dari daun dengan frekuensi sehari sekali. Rancangan perlakuan yanq digunakan adal,ah rancangan yang disusun dalam Rancangan dua faktor faktorial Iingkungan acak lengkap. Faktor pertama adalah Konsentrasi amina yang terdiri atas lima taraf konsentrasi yaitu 2 mL/I ,6 mI/I, 10 ml-/l , 14 ml/l dan 18 mL/L (v/v) - Faktor kedua aLas 2 adalah frekuensi aplikasi perlakuan yang terdiri taraf yaitu apl-ikasi pengolesan perlakuan setiap satu minggu dan aplikasi pengolesan perlakuan setiap dua minggu. Sebagal pembanding digunakan produk pengkilap daun yang telah beredar yaitu Miracfe-Grow. Kombinasi dari 2 faktor menghasilkan 10 kombinasi perlakuan ditambahkan 1 produk pen',banding dimana setrap atas 10 ulangan sehingga terdapat 110 perlakuan terdiri satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdj-ri ata,s l pot yanq berisi satu f-anaman Anthurium "Gelornbang Cinta" berumur 6 bulan den.oan rata-rata j umlah daun 6 helai. Selain itu, di[ambahkan pula HVI 650 sebanyak 10 mL/I pada 72 kombinasi perlakuan tersebut. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F pada taraf 5 %' Hasif penelitlan menunjukkan kondisi tanaman Anthurium yang ditanam dalam media campuran homogen berupa tanah kebun, pasi-r, cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang denqan perbandingan 1: 1: 1: 1 (v /v) . Tanaman tersebut pada perlakuan pengolesan larutan amina dan HVI 650 secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Tanaman mengalami pertumbuhan setelah 1 MST (Minggu Setelah Tanam), Yang dari jumtah daun yang bertambah. Hal inl dapat dilihat menunjukkan bahwa media tanam yang diqunakan dapat menyediakan kebutuhan hara bagi Lanaman sehingga tidak
*!e
t2
t!!rf, :{l! tt€Ja
a
a
gejala kekurangan hara atau kematian hingga akhir
terjadi
pengamatan.
10
Daya kilap daun setel-ah perlakuan mengalami penurunan kualitas kilap, ha1 ini merupakan kondisi wajar akibat pencucian dari penyiraman. Sedangkan serangan hama dan penyakit terjadi pada beberapa tanaman. Dugaan serangan hama dlsebabkan oleh uIat, walaupun tidak ditemukan ulat yang menyerang. Serangan penyaklt disebabkan oleh bakteri karena tanda serangan basah seperti tanda umum serangan bakteri. Toksisitas pengaplikasian amina dan HVI 650 pada seluruh perlakuan, bahkan pada tanaman terjadi pembanding. Namun daya kllap dan presentase i.oksisitas pada semua perlakuan menunjukkan tidak berbeda nyata hingga akhir pengamatan (Tabe1 3).
15
Tabel
3
Parameter daya kilap dan presentase toksrsitas setelah pada Anthurium 'Gelombang cinta' perla kuan Peubah
PerIa kuan
Daya Kilap
tn a rr^m J flJ1 tn tn 7 HST 10 HST tn tn 14 HST Persentase toksisitas tn Ket: tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5% * : berbeda nyata pada taraf 5? ** sangat berbeda nyata pada taraf 1% O
20
25
HST
Pada Tabel 4, pengaruh amina pada parameter jumlah, panjang dan lebar daun serta serangan penyakit dan hama menunjukkan tidak berbeda nyata hingga akhir pengamatan. Pengaruh waktu aplikasi terhadap jumlah daun berpengaruh nyata pada 3MST hingga akhir pengamatan, sedangkan terhadap
13
panjang dan febar daun serta serangan penyakit dan hama tidak perpengaruh nyata hingga akhir pengamatan. Pengaruh interaksi amina dan waktu aptikasi terhadap jumlah, panjang dan lebar daun serta serangan penyakit dan hama menunjukkan tldak berbeda nyata hingga akhir pengamatan. Pengaruh waktu aplikasi terhadap jumlah daun berpengaruh nyata pada 3MST hingga akhir pengamatan. Tabel
Sidik Ragam Respon Peubah yang Rekapitulasi Diamati pada Anthurium 'Gelombang cinta'
4
10
Peubah
Jumlah
Daun
O
MST MST
1 2 MST 3 MST 4 MST Pan; ang Daun O
Lebar
Amina
1 2 3 4
MST MST MST MST MST
tn tn tn tn tn
tn
tn tn
tn tn
1 2 3 4
MST MST MST MST MST
tn
tn tn tn tn tn
tn tn
tn tn
tn tn tn tn tn
tn tn
tn tn tn tn tn tn tn
tn tn tn tn tn tn tn
t.n
Daun
O
Perfakuan funina*Waktu Waktu
tn tn tn Serangan Penyakit tn Seranqan Hama Ket: tn : tidak berbeda nyata pada taraf )6 * - berbeda nyata pada taraf 5% ** : sangat berbeda nyata pada t.ara f
7Z
15
Kilap Daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya kilap yang dihasilkan dari perlakuan mengalami penurunan setelah L4 hari (Tabet 5) . Walaupun demikian' skoring terendah pada hari ke 14 masih memiliki daya kilap dibandingkan tanaman tanpa perlakuan yang diberi skor 0. Daya
20
a::
l4
aa
ai a.
::: {f
Dengan demikian, daya kitap pengaruh HVI 650 dapat lebih dari 74 hari pada lingkungan outdoor. Dengan demikian dapat
l0
t5
diperkirakan akan lebih lama bertahan daya kilapnya pada lingkungan indoor. Aplikasi penyiraman yang umum pada kuat yaitu tanaman indoor merupakan alasan paling menyiramkan langsung diarahkan ke media sehingga tidak ada pencucian daya kilap pada daun. Sedangkan penyemprotan terlalu kuat tekanannya menggunakan mist-spray tidak dlbandingkan metode penyiraman langsung. Daya kilap yang dapat bertahan l-ama sangat diinginkan oleh konsumen, baik di dalam ruangan maupun di }uar ruangan. Penelitian ini memberlkan informasi daya kilap terhadap pencucian air, dalam hal dari produk yang diteliti ini metode yang digunakan yaitu dengan penyiraman langsung menggunakan alat gembor di atas daun dan peletakan di outdoor. Pengaruh HVI 650 Terhadap Rataan skoring daya kilap Anthurium 'Gelombang cinta' HSTO HST3 HSTT HST1O HST14 PERT,AKUAN 2P1 4.00a 3. 67a 3.61 a 2.61 a 2.33a 2P2 4. O0a 3.33a 3.33a 2.61a 2.33a 2P3 4.00a 3.33a 3.00a 2.33a 2.00a
Tabel
5.
3.61a 3.67a 3.00a 7.6'7a 4.00a 3.6'/a 3.33a 2.6'7a 2.61a 2P5 Ket:Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf kepercayaan cx:0, 05; HST: Hari Setel-ah 2P4
20
4.00a
Tanam 25
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah daun yang dihasilkan dari perlakuan mengalami penambahan hingga akhir pengamatan (Tabel 6) . Jumlah daun terbanyak diperoleh dari pemberian amina sebanyak 1Bml/1 dengan nilai 7.00 helai. Walaupun demikian, pengaruh amina terhadap Juml-ah Daun.
l5
l0
15
jumlah daun tidak berpengaruh nyata hingga akhir pengamatan. Jumlah daun terbanyak diperoleh dari waktu aplikasi 2 minggu sekal1 dengan nitai 7.00 herai dan berbeda nyata dengan waktu aplikasi seminggu sekali pada 3MST hingga akhir pengamatan. oleh karena itu, pemberian amina konsentrasi 2mI/I sudah cukup menghasilkan tanaman yang sama baik. Selain it.u, karena alasan lebih hemat penambahan konsentrasi tidak diperlukan. pengaplikasikan 2 minggu sekali ternyata lebih baik di-bandingkan seminggu sekali. Dengan demikian konsumen nantlnya akan diuntungkan karena tidak terlafu sering untuk mengapllkasikan produk ini . Tabel 6. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi terhadap jumlah daun Anthurium 'Gelombang Cinta, PERT.,AKUAI\T I"ISTO MSTL MST2 MST3 MST4 Amina tn tn t,n tn tn Miracfe-Gro 5.61a 5.61a 5.61 a 5. 33b o.o/d Amina 2mL/L Amina 6nI/I Amina 10m1/1 Amina 74mL/I Amina 1Bm1/1 Waktu ApJ.ikasi
B3a 5. B3a 6. 33a 5. B3a 5. B3a 6. 33a 5 .67 a 5. B3a 6.71 a 5. B3a 5. B3a 5. 57a 6. 00a 6. 00a 6. 50a tn tn tn 5.12a 5.12a 5.94a 5. 93a 5. 00a 6.44a 5.
6.67 ab
6.61a
6. B3ab
o.oJd
6. B3ab
6.83a
6.67 ab
7. 00a
5.61a 7.00a
**
*
1 minggu 6 55b 6. 51b 2 minggu 1 00a 7.00a Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf kepercayaan cx : 0,05. MST: Minggu Setelah Tanam 20 tn : tldak berbeda nyata pada taraf 5Z * : berbeda nyata pada taraf 5g ** sangat berbeda nyata pada taraf IZ
25
Tabel 7 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentras j- ami-na dan waktu aplikasi tidak berpengaruh
;g c5r€{tl 6ar€atr
:
T6
nyata terhadap jumlah daun hingga akhir pengamatan. Jumlah daun yang diperoleh paling banyak yaitu 7.00 helai dengan konsentrasi dan hanya menggunakan amina 2mL/I pengaplikaslan 2 minggu sekali. Dibandingkan dengan control produk laln sejenis yang telah beredar, P0W1, perlakuan tersebut Iebih baik walaupun tidak berbeda nyata.
10
Tabel 1. Pengaruh interaksl amina dan waktu aplikasi terhadap pertambahan jumlah daun Anthurium 'Gelombang cinta' PERI,AKUA}I
MSTO MST1
P5W1
.61a 5. 67a 5.6'7a 5.61a 6. 00a 5. 00a 5.57a 5.61a 6. 00a 6. 00a 5.61a 5.61a 5 .61a 5. 00a 5 .61a 5. 67a 6. 00a 6. 00a 6. 00a 6. 00a
P 5r/'12
6. 0Oa 6. 00a
POWl P1W1
pIw2 P2Wl P2W2 P3W1 P3W2 P4W1 P
4Vr2
5
MST2
MST3
MST4
5.67ab
6. 33b
6.61 ab
6.33ab
6. 33b
6. 33ab
7.00a
6.33b 7 .00a
5.00ab
6.61 ab
a a-1o.o/drj
7.00a
7.00a
6.00ab
6.61 ab
6.61 ab
5. 33ab 5 ??h
7.00a
7.00a
6. 33b
5.33b
6.00ab
7.00a
7.00a
6.33ab
7.00a
7.00a
7.
7.00a
a
a-
C.O/c1
o.o/d
_
O0a
Ket: Rataan yang diikuti
dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut- uji
taraf kepercayaan cx:0r 05. PO: |4iracl-e-Gro,' P1*P5: Amina; \tll-Vl2: waktu aplikasi; MST: Mlngqu Setelah Tanam Duncan pada
15
Panjang Daun. Data hasil penelitian menun;ukkan bahwa sidik ragam konsentrasi amina dan waktu aplikasinya, masing-masing tidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun 20
kecuafi pada minggu ke-2 (Tabel B ) . Konsentrasi amina 10m1/1 menghasifkan panj ang daun terpanj ang (16.1 5cm) . Panjang daun pada perlakuan Miracle-Grow lebih panjang 17.91cm namun tidak berbeda nyata. Waktu aplikasi 2 minggu sekali ternyata dapat meningkatkan panjang daun pada akhir
17
10
pengamatan dibandingkan pengaplikasian semlnggu sekali tersebut tidak dengan panjang 16.35cm meskipun nilai berbeda nyata. pemberian amina dari Daun terpanj ang diperoleh berkonsentrasi 10m1/1 (76.15cm). seperti halnya pada jumlah daun, konsentrasi terbaik ini tidak berbeda nyata dengan rendah sehingga pemberian yang lebih konsentrasi konsentrasi terendah sudah menghasilkan tanaman yang sama baik. waktu aplikasi 2 minggu sekali tidak berbeda nyata dengan aplikasi semi-nggu sekali sehingga aplikasi 2 minggu sekal-i dapat mempermudah dan menghemat waktu. Tabel B. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi daun Anthurium 'Gelombang Cinta' PERT,AKUA}I
MSTO
MSTl
Amina
tn
tn
Miracl e-Gro Amina 2mI/L Amina 6m\/ I
72,48a
f\mf
na
IUm-L/
I
tunina L4mL/\ Amina 1Bml/I Waktu
Aplikasi
1 niinggu
2 minggu l5
20
MST2
terhadap panlang MST4
MST3
tn
tn 12.48ab 16.24a l'1.9Ia *
15"l4a 15.14a IL.64a 1-1. Orlci l_3.29ab L5. 49a 15.49a I4 . A4a L6.15a t r, /h. 12.L2a _L_1. /Jd 11.75a 11.75b 15.92a 15 .92a IZ.
ZJd
12.23a
13.80a
LL.JIA
11.93a
11.93a
tn tn 72.71a 12.11a LL.16a 11.94a
13.68a
1f, aa^ L-) - I Ld
15.12a
tn
tn
tn
13. 04a
15. 61a
15.89a
13.48a
16.35a
1
6. 35a
Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uj i Duncan pada taraf kepercayaan cx:0,05. MST: Minggu Setel-ah Tanam tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5% * - berbeda nyata pada taraf 5% ** sangat berbeda nyata pada taraf LZ Pengaruh interaksi konsentrasi amina dan waktu aplikasi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun hingga minggu
25
ke-4 (Tabel
9)
. Panjang daun terpanjang diperoleh
dengan
18
nil-ai I1 .l2cm dengan perlakuan amina 1Oml-/1 dan aplikasi
2
Meskipun demikian, hasil ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain dan lebih rendah dibandingkan produk pembanding.
minggu sekali.
amina dan waktu aplikasi Pengaruh lnteraksi terhadap pertambahan panjang daun Anthurium 'Gelombang cinta' MST4 MSTl MST2 MST3 PERT,AKUATiI MSTO
TabeI
P2VT2
L2.48a 12.55a I1.92a L2 . 21 a 11.00a
P3W1
11.BBa
P3W2
12.31
POWl P1W1
PIW2 P2WI
P4W1 P4W2 P5W1 P
10
15
20
5!\]2
a IL .92a 11.58a 11. 95a LL.92a
12.48a 1,2.A8bcd 16.24a 12.55a 14.84a 14.B4a LI.92a 72.1 6bcd 76,.63a -l 72 .21 a 73 .23bc 15 . 2a 11.00a 13.35b 15.25a 11.BBa 13.11bc 15.1'7a 13.21 a 74.96a 71 .12a 7I.92a 77.92cd 15. 95a 11.58a 11.58c 15. B7a 11. 95a 12. 63bcd 15.14a 17.92a I4 .14a \5.29a
11.9La I4.B4a :
1
6. 63a
15 .1 2a
15.25a 1tr a1^ LJ . I I
ca
I1.12a 15.96a 15.87a 15.14a
L6.29a
Ket: Rataan yang dirkuti dengan huruf yang sama pada kofom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujl Duncan pada taraf kepercayaan cx:0r05. P0: Miracle-Gro; P1-P5: Amina, W1-W2z waktu aplikasi; MST: Minggu Setelah Tanam
Lebar Daun. Pengaruh amina terhadap lebar daun tidak berbeda nyata. Pengaruh amina 10m1/1 , seperti yang direkomendasikan pada aplikasi amina, terhadap lebar daun tidak berbeda nyata. Pemberian amina 2mI/I dan 2 minggu sekal-i aplikasi menghasllkan tanaman yang sama baiknya dengan pemberian amina berkonsentrasi Iebih tinggi dan aplikasi lebih serin,E (Tabel 10 ) .
I9
Tabel- 10. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi terhadap lebar daun Anthttrium 'Gelombang Cinta' MST4 PERI.,AI(UA}I MSTO MST1 MST2 MST3 tn tn tn tn Amina tn 4 .36a 4.36a 4.36a 5.19a 5.60a Itlir:ac1e-Gro Amina 2mI/I 4.23a 4.23a . 4. 63a 5. 0Ba 5.08b Amina 6mI/I 4.15a 4.15a 4.39a 4.78a 4 .1Bb 4.33a 4.4Ia 4.15a 5.33a 5. 33ab Amina 10m1/1 4.10a 4.10a 4.10a 4 .9'7 a 4 .91 ab Amina 74mI/I A ao ^ a.Loa 4.28a 4.16a 5.21a 5 .21 ab Amina lBmt/1 tn tn tn tn tn Waktu ApJ.ikasi 4.29a 4.29a 4. 50a 5 05a 5 72a 1 minggu 4.I6a 4.I9a 4. ra^ 5 15a 5 15a 2 minggu Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf kepercavaan cx:0r05. MST: Minggu Setelah Tanam tidak berbeda nyata pada taraf 5% tn * : berbeda nyata pada taraf 5% ** sangat berbeda nyata pada taraf 72 10
i5
20
Tabel 11 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi ami-na dan waktu aplikasi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun hingga akhir pengamatan. Daun terl-ebar diperoleh dengan pemberian amina 1Bml/1 sebesar 5.42cm dan pengaplikasian 2 minqqu sekali. Dibandingkan dengan kontrol produk sejenis, perlakuan tersebut lebih baik walaupun tidak berbeda nyata.
f; 5€d{l aa{{ tcalt
20
Tabel 11.
PERT,AI(UAI{
Pengaruh interaksj- amina dan waktu aplikasi daun Anthurium terhadap pertambahan l-ebar 'Gelombang cinta' MST4 MST3 MSTO MST1 MST2
4.36a 4.36a 4 .36ab 5.19a 5. 60a 4.I1a 4.11a 4.17a 4.11a 4 .l'l a P1W1 4.28a 4.28a 4 . 5Oab 5.39a 5.39a PTW2 4.76a 4.L6a 4 .34ab 4.83a 4. B3a P2WL 4.L4a 4.IAa 4 .44ab 4.14a 4 .14a P2W2 4.14a 5. 30a 5.30a 4 .44a 4.44a P3W1 4.22a 4.39a 4 .15a 5.36a 5.36a P3W2 4.3'7a 4.31a 4.37ab 5.10a 5.10a P4W1 3. B3a 3. B3a 3.83b 4.84a 4.84a P4W2 4 .22a 4 .22a 4 .42ab 5.11a 5.11a P5W1 P5W2 4.33a 4.33a 5.10a 5 .42a 5.42a Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menuruL uji Duncan pada tara f kepercayaan cx:0 , 0 5 P0: Miracl-e-Gro; P1-P5: Amina; W1-VIZ: waktu apLikasi; POWl
.
MST: Minggu Setelah Tanam
Tota1 Luas Daun. Sldik ragam pada Tabel L2 menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi amina terhadap luas total daun tidak berpengaruh nyata kecuali pada minggu ke-2, pada akhir pengamatan diperoleh luas total daun terluas dihasi.l-kan oleh konsentrasi amina 10m1/1 walaupun tidak 15 berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Waktu aplikasi pun tidak berpengaruh nyata terhadap luas total daun. Luas daun total- yang dihasilkan dengan aplikasi 2 minggu sekali bernil-al lebih besar disbanding aplikasi seminggu sekali.
10
20
2I
terhadap total
Tabel 1"2. Pengaruh Amina dan waktu apllkasi l-uas daun Anthurium 'Gel-ombang Cj-nta' PERTAIUAI{
MSTO
MSTl
MST2
MST3
MST4
Amina
tn
tn
*
tn
tn
54.38a 54.38a 51.73a 51.73a
54.3Bab
85.61a
100.10a
oq. J4d
80.67a
B0.67ab
48 .31 a
5B.35ab
74.50a
74.50b
89.41a
B9.41ab
48.20a
61.01a 48 .20b
79.33a
79.33b
51.00a 51.00a
65.'71a
83.03a
B3.03ab
tn tn 52.28a 52.28a 48 .94a 50. 14a
tn
Miracl-e-Gro Amina 2mI/L Amina 6mL/L Amina 10m1/1 Amina L4mL/I l\mrna .l- UmI / Waktu ApJ-ikasi -L
48 .31 a
52.69a 55. 48.20a
6Ba
tn 79.50a 84.50a
tn
:
81.91a 58. BBa 1 minggu 84.50a oL. ttd 2 minggu Ket: Rataan yang diikuti denqan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menuruL uji Duncan pada taraf kepercayaan cx:0,05. MST: Minggu Setelah Tanam tidak berbeda nyata pada taraf 5% tn * : berbeda nyata pada taraf 5? ** sangat berbeda nyata pada taraf 1U a1
-a
^
10
l5
20
TabeI 13 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi amina dan waktu aplikasi tidak berpengaruh nyata t.erhadap total- Iuas daun hingga akhir pengamalan. Tota] fuas daun terfuas diperoleh dengan pemberian amj-na 10m1/1 sebesar 94.9'7cm2 dan pengaplikasian 2 minggu sekali. perlakuan Dibandingkan dengan kontrol produk sejenis, tersebut tidak lebih baik walaupun tidak berbeda nyata.
22
Tabel
Penqaruh interaksi amina dan waktu aplikasi l-uas daun Anthurium t.erhadap pertambahan total 'Gelombang cinta' 13
PERI,AI(UAIiI
MSTO
MSTl 54.3Bab 52 .41 ab 50. 99ab
MST2
I{ST3
MST4
P2Vt2
54.3Bcd 85.51a 100.10a 54.38a 1I .24ab 1 L .24a 1I .24b 52.41 a 57 . B 4bcd 90.10a 90.1Oab 50 . 99a 57.72a 5L.I2ab 51.42bcd 1 6 .28a 'l 6 .28ab 45.62a 45.62ab 59.3Obcd tz. tLd 12.12b
P3W1
53. O7a 53.07ab
POWl P1W1
PLW2 P2V]T
P3W2 P4W1 P4W2 P5W1
52.30a 5B.2Ba 52.05a 52.05ab 44 .36a 44 .36b 50.57a 50.57ab 51.43a 51.43ab
52 .5 9abc
83. B5a
71.55ab 52.05cd
AA Q?:
B1.B1a
44.36d 55.60cd
76.85a 1 B .20a
83. B5ab 94 .91ab 81. Blab 76.B5ab 1 B .20ab 87. B6ab
75.8la B7.B6a Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uj i Duncan pada taraf kepercayaan cx:0,05. P0 : Miracle-Gro,' P1-P5 : Amina; W1-W2 : wakt u apli-kasi; MST: Minggu Setelah Tanam P5W2
t0
l5
Total luas daun dipengaruhi oleh 3 peubah sebelumnya yaitu j umlah, panj ang dan lebar daun. Jumlah daun yang lebih banyak memungkinkan tolal luas ciaun men j adi --l-ebih besar, sedanqkan panj ang dan lebar daun lebih panjang memungkinkan perbedaan iuas walaupurr pada jumlah daun yang sama. Dengan demikian, konsentrasi amrna terendah (2mI/ I) dan 2 minggu sekali aplikasi cukup menghasilkan tanaman yang sama baik dengan konsentrasi lebih besar dan aplikasi lebih sering.
tanaman terkena penyakit sebesar 1B ? dari 33 tanaman sampel Penyakit ditandai dengan bercak-bercak basah pada daun yang terjadi bersamaan pada minggu pertama perlakuan. Setelah diidentifikasikan di klinik tanaman IPB, tanda ini menandakan ciri umum dari 25 serangan bakteri tetapi jenis bakteri yang menyerang belum diketahui. Luas serangan penyakit total seluruh tanaman 20
Luas Penyakit.
Persentase
22
Tabel 13. Pengaruh interaks i amina dan waktu aPli-kasi luas daun Anthurium terhadap Pertambahan total 'Gelombang cinta' PERT,AKUA}iT MSTO POWl P1W1
PIW2 P2WL P2W2 P3W1 P3W2 P4W1 P4W2 P5W1 P5W2
MSTl
MST2
54.38a 54.3Bab 54.3Bcd 52.41 a 52.41 ab 1L.24ab 50.99a 50.99ab 51. B4bcd 57.72a 51.12ab 51 .42bcd 45 .62a 45 .62ab 59 . 30bcd 53.07a 53.07ab 62.59abc 52.30a 5B.2Ba 71.55ab 52. O5a 52.05ab 52.05cd 44.36a 44.36b 44.36d 50.57a 50.57ab 55. 60cd 51.43a 51.43ab 75.81a
MST3
MST4
85.6la 100.10a 1I.24b I r. z4d ^A-
90.10a 90.10ab -l6.28a 1 6 .28ab '7 1n a^ 2 .12b tL- '1tLa 83. B5a 94.91a B1.B1a
B3.B5ab 94 .91 ab
B1.B1ab 76.85a 76.B5ab 1 B .20a 1B .20ab 87. B6a 87. B6ab
Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunlukkan tidak berbeda nyata menuruL ul i Duncan pada taraf kepercayaan cx:0,05' PO: Miracle-Gro; P1-P5: Amina; W1-W2: waktu aplikasi; MST: Minggu Setelah Tanam To1-al luas daun diPengaruhi oleh 3 peubah sebelumnYa yaitujumlah,panjangdanlebardaun'Jumlahdaunyang Lebih banyak memungkinkan total luas ciaun r''-ren j adi l-ebih besar, sedangkan panj ang dan lebar daun ]ebih pan; ang memungkinkan perbedaan iuas walaupun pada jumlah daun yang (2mL/L) 15 sama. Dengan demikian, konsentrasi arnina terendah dan 2 minggu sekali aPlikasi cukup menghasilkan tanaman yang sama baik dengan konsenL rasi lebih besar dan aplikasi
t0
tebih sering. 20
25
Luas PenYakit. Persentase tanaman terkena PenYakit sebesar 1B % dari 33 tanaman sampel. Penyakit ditandai dengan bercak-bercak basah pada daun yang terjadi bersamaan pada minggu pertama perlakuan. setelah diidentifikasikan dl klinik tanaman IPB/ tanda ini menandakan ciri umum dari serangan bakteri tetaPi jenis bakteri yang menyerang belum diketahui. Luas serangan penyakit total seluruh tanaman
23
mencapai 4.16 cm2 dengan rataan tiap tanaman yang terinfeksi ( 6 tanaman) sebesar 0. B3cm2. HVI 650 yang digunakan dengan tujuan sebagal pengkilap diaplikasikan dengan melapisi Iapisan atas daun. Lapisan
l0
15
20
ini dapat berfungsl sebagai wax atau Iapisan li1in yang dapat berguna sebagai pelindung dari penetrasi penyakit. Namun aplikasi yang hanya pada daun pada bagian atas saja henyebabkan perlindungan tidak maksimal, penyakit dapat menginfeksi tanaman melalui bawah daun. Selain itu dapat diduga pula bahwa HVI 650 tidak bekerja secara sistemik. Luas Serangan Hama. Persentase tanaman terserang hama 6.062 dari 33 tanaman sampel. Serangan ditandai dengan bekas gigitan sehing,ga daun menjadi bolong. Waktu terjadi serangan pada minggu ke-3 setelah perlakuan. Serangan hama ini tidak diketahui penyebabnya karena tidak ditemukan organisme yang menyerang. Namun dugaan rnengaraii pada ulat daun dan belalang. Dua hama ini dapat menyebabkan kerusakan berupa gigitan sehingga bolong atau sobek karena tipe mulutnya yang menggigit-neng'-rnyah. Kedua harna ini : uga lebih sr-'ka nenyerang daun-darrn yang masih rnuda " Luas serangan hama total seluruh tanaman mencapai 9.42cm2 dengan (2 tanaman) sebesar rataan tiap tanaman yang terinfeksi 4
25
30
.7lcm2
.
FiVf 650 ketika perlakuan tidak diaplikasikan pada daun muda karena dikhawatj-rkan jaringan muda pada daun tersebut dapat rusak aLau terhambat pertumbuhannya. Dengan demikian, perlindungan HVI 550 hanya sebagai pelapis daun tua dan diduga tidak bekerja secara sistemik, sehinqga daun tua dari serangan hama sedangkan daun muda tidak terlindungi tetap rentan terhadap serangan hama.
Toksisitas. Toksisitas HVI 650 t.erjadi pada seluruh tanaman bahkan pada kontrol yang tidak berbahan HVI 650
24
memiliki gejala yang sama. Pada Tabel 13 diketahui bahwa pengaruh HVI 650 terhadap toksisitas tldak berpengaruh nyata. Persentase luas toksisitas terbesar pada perlakuan
nilai 19.26%. tokslsitas berupa bercak-bercak kecil
1Bm1/1 denqan Gej
10
15
ala
yang
terlihat seperti basah dan cenderung terkumpul dekat dengan pertulangan daun. Gejala ini terrihat setel-ah beberapa saat aplikasi. Dugaan untuk gejala ini yaitu penetrasi minyak sebagal bahan pengkilap pada bagian daun yang masih muda dan l-ebih tipis, mengingat tanaman yang digunakan dalam penelitian ini masih muda. Karakteristik tanaman uji memang berdaun tipis dan tidak memifiki lapisan IiIin sehingga penetrasi minyak menjadi lebih mudah. Namun pada tanaman kontrol yang tidak berbahan HVI 650 juga memiliki gejala yang sama, sehingga dugaan kami karena faktor umur tanaman yang masih muda (Tabel 14) . Tabel
L4
Pengaruh perlakuan terhadap
toksisitas
HVI 650
pada
persentase fuas daun Anthurium
'Gelombanq cint.a'
20
PERLAKUAN
MSTO
PO
12 . 05a
P1
15. O7a
P2
11.30a
P3
I1.i7a
P4
16.60a
\9.26a Ket: Rataan yang diikuti P5
dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf kepercayaan u:0,05.
MST: Minggu Setel-ah Tanam 25
'r\ LJ
a{ € {5t a a r€tat!€e8i1tit* , r a ! r I a t a !a€!tl{raa:car{ 3 !a a
€*l
{€a
,t
c
..
* a
a
i
! i
KIaim
1. Suatu
komposisi
pengkilap
daun
Semirdaun
yang
mengandung:
5
l0
l5
20
minyak daun tenac sticker dengan bahan aktif HVI 650 dengan jumlah sebesar: 1-5? volume, o air dengan jumlah. sebesar: 98.B-94.8? vol-ume, dan amina o hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif dengan jumlah sebesar: 0.002-0.32 volume, dimana perbandingan minyak daun, air dan hormon yang dilnginkan yaitu sebesar 2.4 z 9'l .4 z 0.2% volume. o
26
. :r: f t{ tia 3 4rtt::: r I t : 4 !t a r : e 6 I r{ a !! : t: E
Abstrak KOMPOSISI PENGKII,AP DAI'N (I'EAF SHINEF.) TAI{AI{AT{I HTAS
fnvensi ini berhubungan dengan komposisi pengkilap daun atau Leaf Shiner (dengan merek Semirdaun) untuk tanaman hias, beserta penggunaannya dalam perawatan tanaman khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan hias, 10 menyuburkan daun tanaman hias. Semirdaun ini mempunyai minyak daun tenac sticker komposisi yang mengandung: dengan bahan aktif HVI 650 dengan Sumlah sebesar: 1-5% volume, air dengan jumlah sebesar: 9B.B-94.82 vofume, dan hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina dengan Perbandingan minyak 15 jumlah sebesar: 0. 002- 0.3? volume. daun, ai-r dan hormon yang diinginkan yaitu sebesar: 2.4: 91 .4: 0.2? volume.
,l
Kernenterian Riset dan Teknologi Republik lndonesia
Mem beri ka n Pengha rgaa n atas ka rYa inovdsi :
'pan Teknik Gutudan dalam Penanaman Mangrove
Tiinan yang Terendam Air Masin yang Dalam se baga
1
i sa la lr satu da ri
A2 INOVASI PALINC PROSPEKTIF - ZOl C lnovato r:
Prof. Dr. lr. Cecep Kusmana, MS Dr. lr. lstomo, MS I
t-.
Tarma Purwanegara, BE
Jakarta, 1 0 Agustus 201 0