Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto Jurusan S1 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65 Bandung 40164 email :
[email protected],
[email protected] Abstract PT.X is a company with large number of employees, but still use the manual method in processing employees data and also in selecting job applicants. Consequently, to obtain information, recruitment process and to prepare reports relating to the employees take a long time. The purpose of this research is to create an information system that can handle attendance, payroll and employees recruitment that is computerized and integrated, making it easier for the company in organizing employees data.The method done in this research is decriptive analysis with the case study approach. The data gathering is done through interview to companies. The application is made using C# programming language and SQL Server 2008 R2 base data. The result of this research shows the application of the information system helps the users to organize data more efficiently, accurately and reliable. Key words: information system, attendance, payroll, recruitment, C#, SQL server 2008 R2.
I.
Pendahuluan
Faktor sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah perusahaan. PT. X adalah sebuah perusahaan yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Penyerapan tenaga kerja yang tinggi ini menjadi masalah tersendiri ketika posisi yang ditawarkan relatif banyak. Hal tersebut tentunya akan disertai oleh membanjirnya data pelamar kerja untuk memenuhi posisi yang ditawarkan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan produktivitas dari perusahaan terganggu dikarenakan kosongnya beberapa posisi. Disamping itu, proses untuk memilahmilah pegawai yang dilakukan oleh individu manusia sering kali mengalami kesalahan penempatan yang tidak sesuai dengan kualifikasi dari pelamar itu sendiri, dan proses ini memerlukan banyak biaya dalam pelaksanaannya dengan hasil yang kurang memuaskan. Selain masalah dalam hal recruitment, perusahaan juga mempunyai masalah dalam hal penggajian dan absensi. Dikarenakan proses yang masih dilakukan secara manual, perusahaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghitung gaji pegawai, dimana perusahaan harus menghitung dan mempertimbangkan berbagai faktor.
125
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Oleh karena itu diperlukan perancangan dan desain sistem baru yang dapat menggantikan sistem lama dan memberikan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Perancangan sistem informasi ini diharapkan dapat menangani kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh departemen/bagian Human Resource (HR). Perancangan sistem ini juga diharapkan dapat mendukung kinerja dari perusahaan secara menyeluruh. Perancangan sistem ini meliputi sistem pengelolaan bank data pegawai, sistem absensi pegawai, sistem penggajian pegawai dan sistem recuitment tenaga kerja. II.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan proses recruitment karyawan? 2. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menangani absensi dan penggajian karyawan? III.
Kajian Teori III.1 Departemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Departemen SDM bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Pengelolaan dari SDM yang ideal dalam organisasi memiliki delapan aspek yaitu (Noviyanto, 2009:4) : 1. Seleksi dan recruitment. 2. Pelatihan dan pengembangan (training and development). 3. Compensation and Benefit. 4. Manajemen Kinerja (Performance Management). 5. Perencanaan Karir (Career Planning). ke kelompok lainnya (horizontal carreer path). 6. Hubungan Karyawan (Employee Relations). 7. Separation Management. 8. Personnel Administration and HRIS. III.2 Decission Support System(DSS) DSS dirancang untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses pengambilan keputusan dan kemampuan komunikasi untuk menjawab problema semi-terstruktur. Permasalahan yang terstruktur memiliki tiga elemen, yaitu intelegensia, rancangan dan pilihan yang secara jelas dapat teridentifikasi. Artinya, masih masih mungkin untuk menjelaskan algoritma atau pola pengambilan keputusan yang memungkinkan sebuah problema dapat dikenali dan dipahami,
126
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
alternatif solusi dapat dicari dan dievaluasi, serta solusi dapat dipilih. Permasalahan tidak terstruktur ,sebaliknya adalah suatu permasalahan dimana ketiga aspek di atas tidak dapt teridentifikasi sama sekali. Permasalahan semi-terstruktur adalah bilamana salah satu atau dua dari ketiga aspek di atas jelas (Suryadi K dan Ramdhani M.A, 1998:14). Secara garis besar decision support system terbagi dalam tiga komponen besar, yaitu : 1. Database Merupakan sistem database yang berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari data master maupun data transaksi perusahaan. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 2. Model Base Merupakan model yang mempresentasikan permasalahan yang ada ke dalam bentuk kuantitatif, contohnya model matematika (AHP, Topsis, dll) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (objective), komponen yang terkait, batasan-batasan yang ada (constraints) dan hal-hal terkait lainnya. 3. Software System Komputer memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan (perhitungan matematika) yang sama dalam waktu relatif singkat. Dengan ini maka timbul interaksi antara sistem dan pemakai, terminal dan sistem perangkat lunak sebagai komponen-komponen dari software system. Adapun tujuan dibuatnya DSS adalah : 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. 2. Memberikan support bagi pertimbangan manajer dan bukan untuk menggantikan fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. III.3 Technique for Order Preferences by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria (MCDS) yang pertama kali diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang pada tahun 1981. Dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal dan yang terjauh dari solusi ideal negatif.
127
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
TOPSIS memperhatikan baik jarak ke solusi ideal positif maupun jarak ke solusi ideal negatif dengan mengambil hubungan kedekatan menuju solusi ideal. Dengan melakukan perbandingan pada keduanya, urutan pilihan dapat ditentukan. Metode TOPSIS banyak digunakan pada beberapa model MADM (Multi Attribute Decision Making) dikarenakan metode ini memiliki beberapa keunggulan (Yoon dan Hwang,1981:23), yaitu : 1. 2. 3.
Konsepnya sederhana dan mudah dipahami Komputasinya efisien Memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatifalternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Berikut ini adalah matriks D yang memiliki alternatif dengan kriteria, dimana adalah pengukuran pilihan dari alternatif ke- dalam hubungannya dengan kriteria ke-. …
… … Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode TOPSIS adalah sebagai berikut : 1. Normalisasi matrix keputusan Dalam prosedur ini, setiap nilai atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari nilai dapat dilakukan dengan perhitungan : 1,2,3, … , , 1,2,3, … ,
Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi, …
… … R adalah matriks yang telah di normalisasi, dimana menyatakan alternatif, menyatakan kriteria dan adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannnya dengan kriteria ke-j. 2.
128
Pembobotan pada matrix yang telah di normalisasi
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
Setelah di normalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot (wj) yang telah ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah V = RW ! ! !
Dimana W adalah
3.
! !
!
… …
! !
"
… ! # # # #
# #
# 0 " 0
0 # 0
0 0
0
… …
…
… … … 0 0
#
# #
#
Menentukan Solusi ideal positif dan Solusi ideal negatif Solusi ideal dinotasikan dengan A+ dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-, sebagai berikut : %& '(max ! , - ./, (min ! | - .3 4 , 1,23, … , 5 6! & , ! & , … , ! & 7 %8 '(min ! , - ./, (max ! | - .3 4 , 1,23, … , 5 6! 8 , ! 8 , … , ! 8 7 Dimana : . { 1,2,3, … , dan berhubungan dengan benefit criteria} .′ { 1,2,3, … , dan berhubungan dengan cost criteria}
Pembangunan A+ dan A- adalah untuk mewakili alternatif yang most preferable ke solusi ideal dan yang least preferable secara berurutan. 4.
a.
Menghitung separation measure Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut : Solusi ideal positif 9 & :∑
129
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
b.
5.
Solusi ideal negatif
9 8 :∑ &
?@ A ?@ & ?@ A B
, dimana 0 < > & C 1 dan 1,2,3,...,.
Dikatakan alternatif % dekat dengan solusi ideal apabila > & mendekati 1. Jadi, > & = 1, jika % %& , dan > 8 0, jika % %8 . 6.
Mengurutkan pilihan
Pilihan akan diurutkan berdasarkan pada nilai > & , sehingga alternatif dengan jarak terpendek dengan solusi ideal adalah alternatif yang terbaik.
III.4 Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu penyajian data menggunakan Entity dan Relationship. ERD merupakan peralatan pembuatan model data yang paling fleksibel dan dapat diadaptasi untuk berbagai pendekatan yang mungkin diikuti perusahaan dalam pengembangan sistem. ERD ini menggambarkan relasi atau hubungan antar entitas yang ada. III.5 Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan uruturutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian (Febriani, 2007:1). Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. III.6 Unified Modelling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan
130
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM. Empat macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu Use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram dan Class Diagram. IV.
Analisis Dan Rancangan Sistem
Analisis rancangan sistem aplikasi ini dibagi atas 2 bagian yaitu analisis tujuan dan analisis proses aplikasi. IV.1 Analisis Tujuan Tujuan dari dirancangnya aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang database dan membangun sebuah sistem yang dapat mengelola data-data yang berhubungan dengan pegawai. 2. Memudahkan tugas dari manajemen SDM dalam mengelola dan mengakses data dengan cepat, tepat, dan akurat. 3. Meminimalkan kerusakan dan kehilangan data-data penting. 4. Merancang sistem absensi pegawai yang diharapkan dapat mengurangi kecurangan dan memudahkan dalam mengelola data-data yang berhubungan dengan kehadiran pegawai. 5. Merancang sistem penggajian dan sistem recruitment pegawai. IV.2 Rancangan Enitity Relationship Diagram (ERD) Perancangan ERD mencakup perencanaan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database sehingga database efektif, efisien serta mengurangi redudansi data. Hal tersebut dapat tercapai dengan mendesain tabel-tabel dengan panjang dan tipe field yang sesuai dan efisien. Penamaan atribut yang jelas serta penentuan primary key yang tepat dapat mempermudah relasi antar tabel. Rancangan entity relationship diagram dapat dilihat pada gambar 1.
131
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Pengalaman_Kerja_Pelamar
mempunyai
Pelamar
mengikuti
Test
mempunyai memiliki Pendidikan_Pelamar memiliki
memiliki
TOPSIS
Permintaan_SDM
Kriteria_Penilaian_Pelamar
menentukan
menentukan
Kriteria_Penilaian
menentukan
Prioritas_Kriteria memiliki memiliki
History_Gaji_Jabatan
Absensi_Pegawai
memiliki
Gaji_Pokok_Jabatan
mempunyai
Departemen
Keluarga_Pegawai
mempunyai
mempunyai memiliki
Pengalaman_Kerja_Pegawai
Pendidikan_Pegawai mempunyai
Pegawai
mempunyai
THR
memiliki mengalami
Pembayaran_Gaji
memiliki
PHK_Pegawai memiliki memiliki
memiliki
Setting_lembur_potongan
Admin
Hari_libur
memiliki
Bonus_Pegawai
Cuti_Ijin
Pelanggaran
Pesangon
Gambar 1 Entity Relationship Diagram Berikut ini adalah penjelasan atribut-atribut yang digunakan dalam ERD : 1. Pegawai : ID_pegawai, ID_jabatan Nama_pegawai, Tgl_lahir, Tempat_lahir, Jenis_kelamin, Alamat, Kota, Tgl_bekerja, Agama, Status_nikah,
132
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
Status_pegawai, No_telp, Tanggungan_anak, Tunjangan, Gol_darah, Foto, Password_pegawai 2.
Pengalaman_kerja_pegawai No, ID_pegawai, Nama_instansi, Jenis_instansi, Alamat_instansi, Telp_instansi, Tgl_masuk, Tgl_keluar, Alasan_berhenti, Lama_kerja
3.
Pendidikan_pegawai No, ID_pegawai, Nama_institusi, Alamat_institusi, Tgl_mulai, Tgl_selesai, Jenjang, Jurusan, Ket_pendidikan
Telp_institusi,
4.
Keluarga_pegawai No, ID_pegawai, Nama_kel, Jenis_kelamin_kel, Hubungan, Alamat_kel, Tgl_lahir_kel, Pekerjaan, Jenjang_pendidikan_kel, Keterangan_keluarga
5.
Departemen ID_Departemen, Nama_departemen
6.
Gaji_pokok_jabatan ID_jabatan, ID_departemen, Nama_jabatan, Gaji_pokok, Uang_makan, Uang_transport, Total_gaji_jabatan
7.
History_gaji_jabatan No, ID_jabatan, Total_gaji_update, Tgl_update
8.
Setting_lembur_potongan No, Nama_setting, Jenis_setting, Nilai
9.
Pelanggaran No_pelanggaran, ID_pegawai, Tgl_pelanggaran, Ket_pelanggaran
10. PHK_pegawai No_PHK, ID_pegawai, Tgl_PHK, Ket_PHK 11. Pesangon No_pesangon, ID_pegawai, Nilai_pesangon
No_PHK,
Tgl_pesangon,
Gaji_terakhir,
12. Admin Username, Password, Status_aktif 13. Hari_libur No, Tgl_awal, Tgl_akhir, Ket_libur 14. Absensi_pegawai No_absensi, Tgl_absensi, ID_pegawai, Status_kehadiran, Jam_masuk, Jam_keluar, Lembur1, Lembur2, Lembur_libur, Foto_masuk, Foto_keluar,
133
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Foto_lembur, Keterangan 15. Cuti_ijin No, ID_pegawai, Jenis, Keterangan, Tgl_mulai, Tgl_berakhir, Jumlah_hari, Tgl_pengesahan 16. Bonus_pegawai No_bonus, ID_pegawai, Ket_bonus, Tgl_bonus, Nilai_bonus 17. Pembayaran_gaji No_pembayaran, ID_pegawai, Bulan, Tahun, Gaji_jabatan, Upah_lembur1, Upah_lembur2, Upah_lembur_libur, Bonus, Tunjangan, Total_gaji, Tgl_pembayaran, Potongan 18. THR No_THR, ID_pegawai, Tahun, Jumlah_THR, Tgl_bayar 19. Permintaan_SDM No_permintaan, ID_jabatan, Jumlah, Ket_permintaan, Status_permintaan, Tgl_bekerja, Tgl_permintaan, ID_departemen 20. Pelamar No_form, Nama_pelamar, Tgl_lahir, Tempat_lahir, Jenis_kelamin, Alamat_pelamar, Kota, Agama, Status_nikah, Minat_jabatan, No_telp, Gol_darah 21. Pendidikan_pelamar No, No_form, Nama_institusi, Alamat_institusi, Telp_institusi, Tgl_mulai, Tgl_selesai, Jenjang, Jurusan, Ket_pendidikan 22. Pengalaman_kerja_pelamar No, No_form, Nama_instansi, Jenis_instansi, Alamat_instansi, Telp_instansi, Tgl_masuk, Tgl_keluar, Alasan_berhenti, Lama_kerja 23. Test No_test, No_form, Tgl_test, Minat, Bakat, IQ, Ket_test 24. Kriteria_penilaian ID_kriteria, Nama_kriteria 25. Prioritas_kriteria No, No_permintaan, ID_kriteria, Bobot_prioritas 26. Kriteria_penilaian_pelamar No, No_form, ID_kriteria, Nilai
134
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
27. TOPSIS No, No_form, No_permintaan, Solusi_ideal, Status_seleksi IV.3 Rancangan Use Case Diagram Use case diagram adalah form tertinggi tentang suatu sistem yang merupakan gambaran pada pihak manajemen, customer, atau orang lain yang terlibat langsung pada sistem tersebut tetapi tidak secara mendetail.
Gambar 2 Use Case Level 1 Pada Gambar 2 dapat dilihat use case level 1 terdapat 4 cases, yaitu mengolah data absensi, mengolah master data, mengolah data penggajian dan mengolah data recruitment yang dapat dilakukan oleh pihak Manajemen HRD, sedangkan pegawai hanya dapat melakukan input data absensi. IV.4 Rancangan Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Berikut ini adalah gambar 3 yaitu class diagram aplikasi :
135
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Gambar 3 Class Diagram IV.5 Rancangan Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
136
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah gambar 4 yaitu activity diagram add recruitment TOPSIS:
Gambar 4 Activity Diagram Add Recruitment TOPSIS V.
Hasil Tercapai
Gambar 5 adalah Tampilan login dimana setiap user harus mengisi username dan password untuk dapat mengakses program. Untuk menambah keamanan, semua
137
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
password yang dimasukkan user dienkripsi dengan algoritma hash MD5. Bila user berhasil login, maka user akan masuk ke menu utama.
Gambar 5 Tampilan Login Setelah user berhasil login, maka user akan masuk ke menu utama. Gambar 6 adalah tampilan menu Master Data dimana pada menu Master Data terdapat menu Master Pegawai, Master Departemen, Master Gaji Pokok dan Jabatan, Pelanggaran, PHK dan Pesangon, Hari Libur dan Data Admin. Pada menu Absensi Pegawai terdapat menu Absensi Masuk Pegawai, Absensi Pulang Pegawai, Absensi Lembur Pegawai, Data Cuti Ijin dan Data Absensi Pegawai. Pada menu Master Penggajian terdapat menu Pembayaran Gaji, Bonus Pegawai dan Pembayaran THR. Pada menu Recruitment Pegawai terdapat menu Permintaan SDM, Data Pelamar, Data Kriteria, Data Hasil Test dan Recruitment TOPSIS. Menu Master laporan berisi laporan-laporan, seperti Laporan Data Pegawai, Laporan Pembayaran Gaji dan sebagainya. Pada bagian kanan bawah terdapat status user yang sedang aktif dan juga jam serta tanggal pada saat itu.
Gambar 6 Tampilan Menu Utama
138
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
Gambar 7 adalah gambar menu master pegawai. Menu master pegawai berisi data lengkap mengenai pegawai yang bekerja di perusahaan. Menu ini memiliki 4 tab di bagian bawah, yaitu tab Identitas, data keluarga, pendidikan dan pengalaman kerja. Pada bagian atas terdapat filter departemen dan jabatan yang dapat digunakan untuk menampilkan data pegawai pada departemen atau jabatan tertentu. Untuk melakukan pencarian pegawai,user dapat memilih kriteria pencarian lalu memasukkan data yang ingin dicari. Untuk menambah data user dapat menekan button Tambah pada tab Identitas. Foto pegawai dapat diambil dengan 2 cara, yaitu mengambil foto pegawai dengan menggunakan webcam atau dengan memilih file gambar yang ada di komputer. Setelah semua data dimasukkan, user dapat menekan tombol simpan. Untuk mengubah data, user dapat memilih data pegawai yang akan diubah, kemudian menekan button Ubah. Setelah semua data diubah user dapat menekan button Simpan.
Gambar 7 Tampilan Master Pegawai Pada menu input absensi (dapat dilihat pada gambar 8), pegawai dapat melakukan absensi masuk. Pegawai harus memasukkan ID Pegawai dan password untuk melakukan absensi. Foto, Nama serta jabatan pegawai akan muncul setelah pegawai memasukkan ID Pegawai. Untuk menambah keamanan dan keakuratan data absensi, foto pegawai saat melakan absensi juga diambil melalui webcam. Pegawai yang ingin mengubah password dapat menekan button Ganti Password setelah memasukkan ID Pegawai. Setelah itu pegawai akan diminta untuk memasukkan password lama dan password baru. Untuk mencegah form absensi ditutup secara tidak sengaja oleh pegawai, user harus memasukkan password saat menutup form ini.
139
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Berikut ini adalah tampilan Menu Absensi Masuk Pegawai:
Gambar 8 Tampilan Absensi Masuk Pegawai Untuk melakukan perhitungan atau kalkulasi pembayaran gaji, user dapat menekan button Kalkulasi Pembayaran Gaji. Setelah itu, data pembayaran gaji yang harus dibayar akan ditampilkan. Untuk menyimpan data, user dapat memilih button Bayar Gaji dan Simpan. Untuk mencetak slip gaji, user dapat menekan button Cetak Slip Gaji. Setelah tampilan slip gaji muncul, user dapat menekan tombol Print. Berikut ini adalah gambar 9 tampilan menu pembayaran gaji:
Gambar 9 Tampilan Menu Pembayaran Gaji
140
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
Pada menu recruitment TOPSIS ditampilkan data hasil recruitment pegawai dengan menggunakan DSS metode TOPSIS. User dapat memilih data permintaan SDM yang telah diproses dan melihat hasil recruitmentnya.
Gambar 10 Tampilan Menu Recruitment TOPSIS Untuk melakukan recruitment pegawai baru, user dapat menekan button recruitment baru. Setelah itu, akan muncul data permintaan SDM yang belum diproses. User dapat memilih data permintaan SDM yang akan diproses lalu menekan button Lanjut. Berikut ini adalah tampilan dari menu tambah recruitment tab permintaan SDM:
Gambar 11 Tampilan Menu Tambah Recruitment Tab Permintaan SDM Setelah permintaan SDM dipilih, user dapat menentukan bobot prioritas masingmasing kriteria penilaian. Kriteria penilaian yang ditampilkan adalah dynamic control yang dibuat sesuai dengan data kriteria yang dimasukkan pada menu Data Kriteria. Setelah bobot prioritas ditentukan, user dapat menekan button Lanjut.
141
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
Tampilan Menu Tambah Recruitment Tab Prioritas Kriteria dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 12 Tampilan Menu Tambah Recruitment Tab Prioritas Kriteria Setelah user menekan button Lanjut, maka user tampil tab penilaian pelamar. Berikut ini adalah tampilan dari tab penilaian pelamar:
Gambar 13 Tampilan Tambah Recruitment Tab Penilaian Pelamar Pada bagian penilaian pelamar, akan dimunculkan data pelamar yang melamar untuk jabatan yang diinginkan dalam permintaan SDM. User dapat melakukan penilaian terhadap masing-masing pelamar sesuai dengan kriteria yang ada. User juga dapat melihat data lengkap dan hasil test pelamar pada tab Data Pelamar dan tab Hasil Test Pelamar.
142
Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X (Radiant Victor Imbar, Benny Setiadi Hartanto)
Untuk memasukkan penilaian pelamar, user dapat memilih pelamar yang akan dinilai, lalu menentukan hasil penilaiannya sesuai dengan kriteria yang ada. Setelah semua kriteria dinilai, user dapat menekan button Simpan penilaian. Warna kuning pada datagrid pelamar menunjukkan bahwa data penilaian untuk pelamar tersebut belum dimasukkan. Setelah semua data penilaian pelamar dimasukkan, button Lanjut dapat ditekan. Setelah tombol Lanjut ditekan, sistem akan melakukan proses perhitungan dengan metode TOPSIS untuk menentukan nilai solusi ideal pelamar. Semakin besar nilai solusi ideal pelamar (nilai paling besar adalah satu), semakin layak pelamar tersebut diterima. Data hasil perhitungan dengan metode TOPSIS ditampilkan secara terurut dari nilai solusi ideal tertinggi. Untuk melihat grafik hasil perhitungan user dapat memilih tab Grafik Hasil DSS TOPSIS. Untuk menerima pelamar, user dapat memilih pelamar tersebut lalu memilih button Terima Menjadi Pegawai. Setelah semua pelamar yang diinginkan diterima, tekan button Selesai. Semua data pelamar yang diterima akan ditransfer menjadi data pegawai.
Gambar 14 Tampilan Menu Tambah Recruitment Tab Hasil DSS VI.
Kesimpulan dan Saran
Aplikasi sistem informasi manajemen human resources ini memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Melakukan proses recruiment pegawai secara terintegrasi mulai dari permintaan SDM sampai kepada penerimaan pegawai. 2. Melakukan pengolahan data pegawai dan pelamar secara mudah dan terintegrasi. 3. Import data pelamar dari file excel. 4. Import data pelamar yang diterima menjadi data pegawai. 5. Melakukan proses absensi dengan password dan juga foto absensi dengan webcam untuk menghindari kecurangan.
143
Jurnal Informatika, Vol. 7, No. 2, Desember 2011: 125 - 144
6. Memproses data cuti,ijin, hari libur dan pelanggaran pegawai. 7. Melakukan perhitungan gaji, THR serta pesangon secara otomatis. Selain memiliki kemampuan tersebut aplikasi sistem informasi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Perlu adanya penambahan fitur agar aplikasi dapat diakses di banyak komputer atau secara online. 2. Perlu adanya penambahan fitur absensi dengan menggunakan sidik jari agar lebih meningkatkan keamanan dan akurasi data. 3. Perlu adanya penambahan fitur agar aplikasi dapat diakses melalui handphone atau alat mobile lainnya, dengan membuat aplikasi mobile yang dapat mengakses aplikasi. Daftar Pustaka Ayuliana. (2009). Black box. Retrieved June 20, 2010, from http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/.../Pertemuan+06+-++_BlackBox+Testing_.pdf Chonoles, Michael Jesse dan Schardt, James A.(2003). UML 2 for Dummies. Hoboken:Wiley Publishing Febriani. (2007). Flowchart. Retrieved June 20, febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5616/Flowchart.pdf
2010,
from
Hasibuan, Melayu S.P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara Hwang, Ching-Lai dan Kwangsun Yoon. (1981). Multiple Attribute Decision Making, Methods and Application. Berlin:Springer-Verlag Kadarsah Suryadi, Ramdhani Ali. (1998). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : Remaja Rosdakarya Noviyanto. (2009) . Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS). Retrieved September 22, 2010, from http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16480/10_Sistem+InformaIn+Sumber+ Daya+Manusia.pdf Pipiew.(2007). Proses Bisnis. Retrieved http://pipiew.wordpress.com/2007/11/29/proses-bisnis/
June
20,
2010,from
Primashanti, Ida Ayu Y.(2007). Entity Relationship Diagram. Retrieved June 20, 2010 ,from http://iaprima.staff.gunadarma.ac.id/Downloadsfiles/5459/Bahasan9a_ERD.pdf Sutabri, Tata. (2003). Analisa Sistem Informasi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.
144