APLIKASI SIMULASI KAMERA DIGITAL SINGLE LENS REFLEX BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Asmawati Septiana 09.11.3038
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
2
SIMULATION APPLICATIONS CAMERA DIGITAL SINGLE LENS REFLEX BASED ANDROID
APLIKASI SIMULASI KAMERA DIGITAL SINGLE LENS REFLEX BERBASIS ANDROID Asmawati Septiana Emha Taufiq Luthfi Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Along with technological developments in the field of mobile phones today, almost all people use communication tools. At the start of the children, the parents, to the elderly are all accustomed to using these communication tools. And mobile phones are functions not only as a means of communication but also a lot of other functions such as browsing, social media, play games as well as many other functions. And with the development of mobile technology, technology in the world of photography is also not less development, especially on camera. The camera is one of the tools in the world of photography is used to establish and record an image of the photo shoot. The camera has several types, including Pocket Cameras, SLR (Single Lens Reflex) camera and a DSLR (Digital Single Lens Reflex). DSLR cameras are one of the cameras that are very popular at this time is good for beginners or existing professional. But with the price of a DSLR camera which is quite expensive sometimes make some people who had wanted to have a camera should be a little put off to have it, especially beginners. So finally they prefer to delay also in learning and explore how to use it. The objective of this software is to make the application simulations use a DSLR camera that can run on android operating system as a medium of learning about the use of DSLR cameras to the general public and users of DSLR cameras (beginner). Taking this data using literature study and experimental methods. In this study, the authors succeeded in building simulation applications camera Digital single-lens reflex android based. This application can be run from android Froyo smartphone Starting from version 2.2 to version 4.0.6 Ice Cream Sandwich. Keywords: DSLR, simulation, Android, Smartphone
3
1.
Pendahuluan Kamera DSLR adalah salah satu kamera yang sangat digemari pada saat ini baik
bagi pemula atau yang sudah profesional. Akan tetapi dengan harga sebuah kamera DSLR yang cukup mahal kadang membuat beberapa orang yang tadinya ingin mempunyai kamera tersebut harus sedikit menunda untuk memilikinya terutama pada pemula. Maka dari itu akhirnya mereka lebih memilih untuk menunda juga dalam mempelajari dan mendalami cara menggunakannya. Sekarang ini memang sudah tidak sedikit buku atau tempat kursus yang mengajarkan bagaimana menggunakan kamera DSLR, akan tetapi banyak orang yang terkadang malas untuk membaca buku dan malas untuk mengikuti kursus karena biayanya juga cukup mahal. Sehingga dengan adanya simulasi kamera DSLR, seseorang pemula dapat belajar menggunakan kamera digital secara langsung tanpa harus memiliki kamera DSLR tersebut.
2. 2.1
Landasan teori Kamera DSLR DSLR adalah singkatan dari digital single lens reflex. Kamera DSLR berfungsi
sama seperti kamera pada umumnya yaitu untuk mengambil jepretan gambar melalui proses mekanik dan elektronik. Kamera ini merupakan perkembangan langsung dari kamera SLR (single lens reflex) yang ditambahkan perangkat elektronik berupa pergantian sensor penangkap cahaya. Apabila dulunya kamera SLR menggunakan film sebagai sensor penangkap cahaya, maka kamera DSLR menggunakan alat elektronik bernama CCD atau dikenal dengan sensor CCD. Secara umum kamera DSLR dibagi dalam bagan penting. Diantaranya adalah view finder untuk melihat keadaan pada saat pemotretan. LCD display untuk mengatur fitur kamera. Diafragma untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk. Lensa kamera berfungsi sebagai pemantul ke sensor CCD. Shutter berfungsi sebagai penentu kecepatan pengambilan gambar. Kemudian fokus untuk mengatur ketajaman gambar berupa alat mekanik atau motor otomatis (Nugroho, 2011) .
2.2
Shutter Speed Dikenal juga dengan kecepatan rana, shutter merupakan semacam lapisan1
lapisan seperti tirai yang menutup sensor. Pada waktu kita mengambil sebuah gambar dengan menekan tombol shutter. Tirai shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu 1
Erward Darwis,2011. Publishing.Halaman 79.
9
Langkah
untuk
4
Fotografer
Pemula
.Yogyakarta
:Rona
sehingga sensor dapat merekam cahaya melalui lensa. Jarak terbukanya tirai shutter sampai tertutup kembali ini yang kemudian dikenal sebagai shutter speed. Semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk dan semakin cepat shutter terbuka dan tertutup kembali maka semakin sedikit cahaya yang masuk ke sensor.
2.3
ISO ISO yang membuat standarisasi dalam hal ini untuk tingkat kemampuan suatu 2
teknologi sensor untuk menangkap cahaya. Semakin tinggi nilai ISO, semakin besar juga cahaya yang dapat ditangkap oleh sensor maka hasil foto yang dihasilkan akan semakin terang. Kekurangannya adalah timbulnya noise seiring bertambahnya nilai ISO yang diatur. Pada umumnya nilai ISO mulai dari ISO 100, 200, 400,800,1600 dan 3200.
2.4
Light Meter Light meter merupakan instrumen dalam kamera yang menunjukan apakah
cahaya yang masuk ke film atau sensor kamera sudah cukup, berlebih, atau bahkan kurang. Lightmeter ditentukan dari pengaturan aperture, shutter speed, dan ISO.
2.5
Definisi Android Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang
meliputi sistem operasi middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google. Sedangkan Android SDK(Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA(Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat standar terbuka untuk perangkat bergerak(mobile device).
3
2.6
Action script ActionScript adalah
bahasa
pemrograman
yang
dipakai
oleh Adobe
Flash (dulu Macromedia Flash) untuk mengendalikan object-object ataupun movie yang terdapat digunakan
dalam Adobe dalam
Flash. ActionScript dibuat pengembangan situs
yang menggunakan platform Adobe
Flash
2
berdasarkan ECMAScript, web
Player.
Pada
dan perangkat awalnya
yang lunak
ActionScript
Erward Darwis,2011. 9 Langkah untuk Fotografer Pemula .Yogyakarta :Rona Publishing.Halaman 82. 3 Nazruddin Safaat H,2012.ANDROID Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android.Bandung :Informatika.Halaman 1.
5
dikembangkan oleh Macromedia, yang kemudian dilanjutkan oleh Adobe pada tahun 2005.
4
ActionScript juga dipakai pada beberapa aplikasi basis data, seperti Alpha Five, akan tetapi lebih sering pembuatan aplikasi basis data dengan ActionScript dibangun berdampingan dengan PHP & MySQL. 3. 3.1
Analisis dan Perancangan Gambaran umum Secara umum Kamera DSLR memiliki fungsi yang sama seperti kamera pada
umumnya yaitu untuk mengambil jepretan gambar melalui proses mekanik dan elektronik. Hanya saja, kamera DSLR lebih sering dipakai oleh kelas profesional dalam bidang fotografi. Sebab kamera ini merupakan perkembangan langsung dari kamera SLR (Single Lens Reflex) yang ditambahkan perangkat elektronik berupa pergantian sensor penangkap cahaya. Bila dahulu kamera SLR menggunakan film sebagai sensor penangkap cahaya, kamera DSLR menggunakan alat elektronik bernama CCD atau dikenal dengan sensor CCD. Dalama kamera DSLR menggunakan media penyimpanan elektronik untuk data hasil jepret berupa memory card. Beberapa jenis memory card yang cukup luas dikenal diantaranya adalah compact flash ( CF ), secure digital ( SD ), dan multimedia card ( MMC ).
3.2
Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional dari aplikasi simulasi kamera DSLR diantaranya
sebagai berikut: 1. Pengguna dapat mengatur distance 2. Pengguna dapat mengatur Aperture 3. pengguna dapat mengatur ISO 4. pengguna dapat mengatur lighting 5. pengguna dapat mengatur focal length 6. pengguna dapat mengatur shutter speed 7. pengguna dapat mengatur mode ; a. aperture priority b. shutter priority c. manual priority
3.3
Kelayakan Sistem
4
Andi Sunyoto, 2010 Adobe Flash+XML = Rich Multimedia Application.Yogyakarta : Andi Offset. Halaman 9.
6
3.3.1
Kelayakan Teknis Kelayakan teknis disini merupakan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk
merancang aplikasi simulasi kamera digital single lens reflex yaitu berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sudah ada dipasaran dan secara umum sudah dimiliki masyarakat saat ini. 3.3.2
Kelayakan Operasi Dalam aspek teknis aplikasi ini bias disebut layak karena cara pengoperasian
aplikasi ini sangat mudah dan dalam aspek psikologis, aplikasi ini
tidak terlalu
membutuhkan keahlian khusus sehingga tidak terlalu membutuhkan paduan dari fotografer handal. 3.3.3
Kelayakan hukum Aplikasi yang di rancang tidak mengandung materi yang berisi hal-hal melawan
hukum seperti, pornografi, perjudian, kekerasan subversi, dan lain-lain. Perangkat lunak yang digunakan diusahakan perangkat lunak yang berlisensi ataupun kalau tidak memungkinkan akan dicari perangkat lunak open source yang berlinsensi publik.
3.4
Perancangan Sistem
3.4.1
Use Case Diagram
Alat komunikasi tingkat tinggi untuk mewakili persyaratan sistem. Diagram menunjukkan interaksi antara pengguna dan entitas eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan. Berikut arti simbol-simbol dalam diagram use case.
7
Gambar 3.1 Use Case Simulasi Kamera DSLR Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Lighting Nama use case
Lighting
Deskripsi singkat
Slider untuk mengontrol pencahayaan dari arah belakang objek atau tepatnya cahaya dalam pemotretan mengarah ke kamera.
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan lighting,
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan lighting yang di inputkan user Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Distance
Nama use case
Distance
Deskripsi singkat
Slider untuk mengontrol jarak fotografer dengan objek
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan distance
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan distance yang di inputkan user Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Focal Lenght
Nama use case
Focal Lenght
Deskripsi singkat
Slider untuk mengontrol jarak lensa dengan objek atau zoom
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan Focal Length
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan Focal length yang di inputkan user Tabel 3.4 Deskripsi Use Case ISO
Nama use case
ISO
Deskripsi singkat
Slider untuk mengontrol tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan ISO
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan ISO yang di inputkan user
Nama use case
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Aperture Aperture
Deskripsi singkat
Slider Gunanya untuk mengontrol cahaya yang masuk ke sensor
8
pada kamera lewat bukaan pada lensa. Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan Aperture
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan Aperture yang di inputkan user
Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Shutter Speed Nama use case
Shutter speed
Deskripsi singkat
Slider untuk mengontrol ukuran kecepatan rana membakar medium penangkap cahaya
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan slider yang berupa pengaturan shutter speed
Post Codition
Sistem menampilkan hasil pengaturan shutter speed yang di inputkan user
Nama use case
Tabel 3.7 Deskripsi Use Case Snap Photo Snap photo
Deskripsi singkat
Button untuk menampilkan hasil gambar dari objek
Relationship
-
Pre Condition
User Melakukan pengaturan di view finder berupa pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed terdahulu.
Post Codition
Sistem menampilkan gambar hasil foto sesuai dengan pengaturan terhadap objek yang di inputkan user
Nama use case Deskripsi singkat
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Aperture Priority Mode Aperture Priority Mode ini mengijinkan user untuk memilih Aperture (ukuran bukaan lensa) dan kamera akan menentukan pengaturan yang lain. Jadi bersifat semi otomatis.
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan pengaturan di view finder berupa pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed
Post Codition
Pada slider aperture akan bergerak mengatur secara otomatis mengikuti pengaturan lainnya Tabel 3.9 Deskripsi Use Mode Shutter Priority
Nama use case
Mode Shutter Priority
Deskripsi singkat
pada mode ini bisa mengatur Shutter speed yang diinginkan dan
9
memberikan otoritas kepada kamera untuk mengambil keputusan atas pengaturan Aperture untuk mendapatkan exposure yang pas dan kamera akan menentukan pengaturan yang lain. Jadi bersifat semi otomatis. Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan pengaturan di view finder berupa pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed
Post Codition
Pada slider Shutter akan bergerak mengatur secara otomatis mengikuti pengaturan lainnya
Nama use case
Tabel 3.10 Deskripsi Use Case Manual Speed Mode Manual
Deskripsi singkat
Pada mode ini user dapat menentukan pengaturan lighting dan lain – lain secara manual.
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan menu yang berupa pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed, tombol shoot (snap photo), dll.
Post Codition
Sistem menampilkan hasil sesuai dengan pengaturan yang di inputkan user Tabel 3.11 Deskripsi Use Case Exit
Nama use case
Exit
Deskripsi singkat
Berfungsi untuk keluar dari aplikasi
Relationship
-
Pre Condition
Sistem menyediakan menu yang berupa pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed, tombol shoot (snap photo), dll.
Post Codition
Keluar dari sistem
Nama use case
Tabel 3.12 Deskripsi Use Case Help Help
Deskripsi singkat
Pentunjuk Pemakaian
Relationship
-
Pre Condition
Menu utama berjalan
Post Codition
Muncul petunjuk penggunaan
10
3.5
Perancangan Antar Muka (User Interface)
3.5.1
Halaman Menu Utama Simulasi dari kamera Nikon D3100 yang dibuat seperti aslinya yang berupa lcd
(view finder) pada bagian atas dilengkapi dengan pengaturan lighting, distance, focal length, ISO, aperture, shutter speed, tombol shoot (snap photo), dll. Tentunya dalam simulasi ini menggunakan animasi. Tombol-tombol yang disediakan dalam simulasi ini di antaranya adalah Mode Manual, Mode Shutter priority, Mode Aperture, Snap Photo & Return To view.
Gambar 3.2 interface simulasi kamera DSLR
3.5.2
Halaman Menu Help Halaman Menu Help berisi tentang petunjuk pemakaian.
Gambar 3.3 interface menu help
11
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan
sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan dapat diketahui apakah aplikasi atau sistem yang telah dibuat benar-benar dapat menghasilkan outputan atau keluaran yang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Implementasi dan pembahasan perancangan aplikasi Simulasi Kamera Digital Lens single reflex ini menggunakan samsung galacy ace plus dan tablet Treq A10c.
4.1.1
Implementasi User Interface
4.1.1.1 Interface Halaman Splash Screen Halaman splash screen merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika aplikasi dijalankan, halaman ini muncul ketika user menjalankan aplikasi Simulasi Kamera Digital Lens single reflex ini didalam fitur handphone.
Gambar 4.1 Interface Halaman Splash Screen
4.1.1.2 Interface Halaman Menu Utama Halaman menu utama merupakan halaman yang muncul setelah halaman splash screen dieksekusi. Pada halaman ini terdapat 6 fitur pengaturan yakni pengaturan lighting, Distance, Focal Lenght, ISO, aperture, shutter speed, pengaturan mode, Snap photo,help dan keluar.
12
Gambar 4.2 Interface halaman menu utama 4.1.1.3 Interface Halaman Help Halaman help merupakan halaman yang muncul setelah mengklik tombol help.
Gambar 4.3 Interface Halaman Help
Gambar 4.3 Interface Halaman Help
4.2
Pembahasan
13
4.2.1
Pembahasan Kode Program Sub bab ini akan membahas tentang Listing program untuk membuat Aplikasi
Simulasi Kamera DSLR berbasis Android. Pada pembahasan interface dan listing program ini tidak semua menu di jelaskan, karena pembuatan interface menu-menu pada aplikasi ini secara garis besar menggunakan elemen yang hampir sama satu sama lain. Menu yang akan dibahas pada pokok bahasan ini yaitu : 1)
Splash Screen
Berikut ini adalah script program yang terdapat pada splash screen. stop (); _root.loadMovie("SLRsim.swf");
2)
Menu Utama
Berikut ini merupakan list progam pada halaman menu utama package SLRsim_fla { import adobe.utils.*; import com.gskinner.geom.*; import fl.events.*; import fl.transitions.*; import fl.transitions.easing.*; import flash.accessibility.*; import flash.display.*; import flash.errors.*; import flash.events.*; import flash.external.*; import flash.filters.*; import flash.geom.*; import flash.media.*; import flash.net.*; import flash.printing.*; import flash.profiler.*; import flash.sampler.*; import flash.system.*; import flash.text.*; import flash.ui.*;
14
import flash.utils.*; import flash.xml.*;
public dynamic class MainTimeline extends flash.display.MovieClip { public function MainTimeline() { super(); addFrameScript(0, frame1, 1, frame2); return; }
public function mmReleaseHandler(arg1:fl.events.SliderEvent):void { stage.quality = flash.display.StageQuality.BEST; veiwfinderView(false); return; }
public function lightChangeHandler(arg1:fl.events.SliderEvent):void { lightHandler(arg1.value); return; }
public function isoHandler(arg1:Number):* { cameraControls.isoLabel.text = isoNum[arg1]; photoFrame.viewFinder.isoLabel.text = isoNum[arg1]; calculateExposure(); return; }
public function fHandler(arg1:Number):* { fLabeler(arg1); calculateExposure();
15
return; }
public function isoChangeHandler(arg1:fl.events.SliderEvent):void { isoHandler(arg1.value); return; }
public function calculateExposure():* { var loc1:*=cameraControls.lightSlider.value / 10 - 10; var loc2:*=cameraControls.isoSlider.value - EViso; var loc3:*=(cameraControls.shutterSlider.value - EVshutter) / 3; var loc4:*=(cameraControls.fSlider.value - EVf) / 3; EV = loc1 - loc3 - loc4 + loc2; var loc5:*=camMode; switch (loc5) { case "Av": { cameraControls.shutterSlider.value = cameraControls.shutterSlider.value + EV * 3; shutterLabeler(cameraControls.shutterSlider.value); break; } case "Tv": { cameraControls.fSlider.value = cameraControls.fSlider.value + EV * 3; fLabeler(cameraControls.fSlider.value); break; } } setLightMeter(); return;
16
}
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa telah berhasil
membangun suatu aplikasi simulasi kamera digital single lens reflex berbasis android yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang penggunaan kamera digital single lens reflex khususnya kamera digital single lens reflex merk Nikon D3100 kepada para pemula secara lebih interaktif dan menarik. Penulis telah berhasil menjalankan aplikasi ini di Samsung Galaxy Ace Plus dan Treq 10inch.
Daftar Pustaka
Andi Sunyoto, 2010 Adobe Flash+XML = Rich Multimedia Application.Yogyakarta : Andi Offset. Halaman 9. Darwis
E,2011.
9
Langkah
untuk
Fotografer
Pemula
.Yogyakarta
:Rona
Publishing.Halaman 76 – 82. Nazruddin Safaat H,2012. ANDROID Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android.Bandung :Informatika.Halaman 1.
17