APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS PORTOFOLIO (PORTOFOLIO BASED LEARNING) STUDI KASUS SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
DISUSUN OLEH: NURUL HIDAYANTI 1111015000016 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Nurul Hidayanti. Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Aplikasi model pembelajaran IPS berbasis portofolio (Portofolio Based Learning) dapat menggambarkan keaktifan belajar siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor sampai mengintegrasikan pada kecakapan hidup atau life skill, Sehingga dalam penelitian ini akan diterapkan aplikasi model pembelajaran IPS berbasis portofolio dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui pengembangan model pembelajaran IPS berbasis portofolio. Observasi dengan lembar pedoman pengamatan digunakan untuk mengetahui penerapan aplikasi model pembelajaran IPS berbasis portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran IPS berbasis portofolio adalah model pembelajaran yang dikembangkan dari teori belajar konstruktivistik yang lebih menekankan pada aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran. Model pembelajaran ini juga mampu memunculkan kemampuan siswa dalam bekerjasama, kemampuan menyelesaikan soal secara kelompok, memunculkan keberanian siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal di depan kelas. Menurut siswa dalam pelajaran ini guru lebih mengutamakan aktivitas siswa dan guru sering memberi motivasi siswa. Kata Kunci: Aplikasi, Model Pembelajaran, Portofolio
v
ABSTRACT Nurul Hidayanti. Departmen Of Education and Social Science Faculty Of and Tarbiyah Teacher Training. Application learning models social sciences portofolio based learning in SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. The application of social sciences learning model basis portofolio or portofolio based learning can describe student learning activity included cognitive, affective and psychomotor domains to integrate life skill there fore, in this research will be applied about application of social sciences learning model basis portofolio to know developing of sciences social learning models basis portofolio. Observation using obsever letter is used for knowing apply about application of social sciences learning models basis portofolio. This research snowed that social sciences learning models basis portofolio is learning models was developed from constructivist learn theory more increase student activity in process. This learning models can increase student ability in cooperative, student ability to solve problem in a group, student more courage in ask a question. Student’s glue their opinion’s that teacher most important student activity and teacher always give motivate to student’s. Keywords: Application, Learning Models, Portofolio
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) Studi Kasus SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Shalawat serta salam senantiasa terucap kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga sepanjang masa. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan saya nikmat sehat yang telah melimpahkan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua Orang Tua Penulis yang saya sangat sayangi Bapak Sugito dan Ibu Sri Kadarsih, serta Adik-adikku sayang yang paling tersayang Toha Mustofa, Annas Azhari, Tsabita Shobiroh, dan Auliya Farhana. 3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengizinkan serta memberi restu kepada penulis, guna menyusun Skripsi ini sebagai syarat untuk meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
4. Bapak Dr. Iwan Purwanto M.Pd Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial . 5. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 6. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dengan sabar, tulus ikhlas dan mengarahkan hingga menyelesaikan Skripsi ini. 7. Bapak Moch Noviadi N, M.Pd selaku dosen penasehat akademik UIN Jakarta. 8. Bapak
Drs.
Sayuti
Sufriatna,
MM
Selaku
Kepala
Sekolah
SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Tangerang Selatan beserta Dewan Guru dan staf. 9. Bapak Drs. H. Ahmad Mulyadi Selaku Guru Mata pelajaran IPS dan Wakil Sekolah Bidang ISMUBA di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. 10. Buat Murid-murid kelas VII D SMP Muhammadiyah 17 Ciputat terima kasih sudah membantu dalam penelitian Skripsi ini. 11. Buat Muhammad Sahlan, Seseorang yang selalu memberikan semangat, Terimakasih telah memperhatikan, mendukung, membantu dan memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 12. Buat Ibu Sarifah dan Bapak Dudum yang selalu mendoakan penulis sehingga tercapai nya penulisan skripsi ini dan Bapak Cece Setiawan, Ibu Nurlela, dan Adik Chandra yang selalu menghibur penulis ketika sedang gundah gulana. 13. Teman-teman Prodi Pendidikan IPS Angkatan 2011 khususnya Nurhayani yang sudah menjadi teman baik susah maupun bahagia juga telah menjadi semangat dan inspirasi penulis. 14. Buat NH Amalia, NH Amalina dan Dian Permatasari terimakasih atas tempat untuk mencurahkan semua inspirasi dalam penulisan skripsi ini. 15. Buat Dewi Anzani Terimakasih sudah memberikan seluruh candaan dan tawaan yang sangat sangat menyemangati penulis. 16. Buat Sahabat- sahabat ku Desy Tri Wahyuni, Raudhah, Retna A, dan Fadhilah Fatmala sukses dan semangat selalu buat kita aamiin. Makasih selama ini sudah menjadi sahabat yang baik.
viii
17. Buat semua anggota RK, RKTM, RKBN, CR UIN Jakarta. Buat Fajriyatu Azizah, Febriani Herlina, Gaun Rifani, Ria Liniarti, Nur Alfi Lail, Fuji Astuti, Nia, dan Vina Viniati Dewi. Terimakasih sudah menjadi penyemangat tim hore dalam penyelesaian skripsi ini. 18. Buat Teman-teman PPKT Mega Anjar Sari, Siti Anisah, Siti Aisyah, Nurhayani, Masroyah dan Muhammad Iskak, banyak moment yang kita lewati bersama, semua terekam tak pernah mati, walau waktu dan tempat pisahkan kita namun kita akan selalu bersama. 19. Buat semua temen IPS 2011 Kelas 1-A Nurlela, Afaf Nazihah, Annisa Wihastin, Dae Nuri Ridwan, Anita Putri Pertiwi dan Alfian Novrizal terimakasih berkat kalian sampai selesainya skripsi ini. 20. Buat Dian Eka Putri, Arsilla Miranti, Muhammad Syarif Hidayatullah, Fifin Yuningsih, Sherly Efendi, Sri Haryati, dan Siti Nurhasanah terimakasih buat kalian semua sudah menemani hari-hari penulis ketika sedang gundah gulana dalam menyusun skripsi ini.
Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 24 Juni 2015
Nurul Hidayanti 1111015000016
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ABSTRAK
Halaman
ABSTRACT KATA PENGANTAR ..................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................
xv
DAFTAR BAGAN ......................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................
xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................
9
C. Pembatasan Masalah ................................................
10
D. Perumusan Masalah .................................................
10
E. Tujuan Penelitian ......................................................
10
F. Manfaat Penelitian ....................................................
10
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS A. Deskripsi Teori .......................................................
13
1. Pengertian Aplikasi .......................................
13
2. Pengertian model pembelajaran berbasis portofolio ......................................................................
13
3. Keunggulan model pembelajaran berbasis portofolio ......................................................................
14
4. Kelemahan portofolio ....................................
16
5. Pengertian portofolio ....................................
16
x
6. Landasan pemikiran ......................................
19
7. Prinsip-prinsip ..............................................
21
8. Langkah-langkah portofolio ..........................
23
9. Elemen penilaian ..........................................
26
10. Karakteristik penilaian ..................................
28
11. Tipe-tipe ......................................................
28
12. Portofolio sebagai model pembelajaran ........
28
13. Pengertian belajar ........................................
30
14. Pengertian Pembelajaran ..............................
31
15. Tujuan pembelajaran ....................................
31
16. Ilmu Pengetahuan Sosial ..............................
31
17. Karakteristik pelajaran IPS ...........................
32
18. Mata pelajaran IPS di SMP/MTs ..................
35
B. Hasil penelitian yang relevan ...................................
37
C. Kerangka berpikir.....................................................
39
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian ....................................
41
B. Metode dan desain penelitian ....................................
42
C. Populasi dan sampling ..............................................
42
D. Teknik pengumpulan data .........................................
43
E. Instrument penelitian ...............................................
47
F. Teknik Analisis Data ...............................................
53
BAB IV DESKRIPSI
DATA,
ANALISIS
DATA,
HASIL
DAN
PEMBAHASAN A. Gambar umum sekolah 1. Sejarah singkat berdirinya ........................................
57
2. Keadaan guru ..........................................................
61
3. Keadaan siswa .........................................................
63
4. Struktur organisasi ..................................................
65
xi
BAB V
5. Keadaan staf dan TU ...............................................
66
6. Keadaan sarana dan prasarana .................................
68
B. Deskripsi Data ........................................................
69
1. Penelitian Pendahuluan ............................................
68
C. Deskripsi Hasil Penelian ........................................
71
1. Observasi ..................................................................
71
2. Pengumpulan Portofolio ...........................................
79
3. Deskripsi Wawancara ..............................................
82
PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................
84
B. Saran .......................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Dimensi Dalam Kehidupan Manusia ..............................
34
Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian ......................................
41
Tabel 3.2 Rubrik Skor Kriteria .....................................................
50
Tabel 3.3 Penilaian Keaktifan Siswa .............................................
51
Tabel 3.4 Konversi Skor LKS dan Ulangan Harian .......................
51
Tabel 3.5 Uraian dan Skor Akhir Portofolio ..................................
52
Tabel 4.1 Nama-nama Guru ...........................................................
61
Tabel 4.2 Keadaan Jumlah Siswa ...................................................
62
Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Rombongan Belajar .......................................
63
Tabel 4.4 Nama-nama Karyawan dan Staff ..............................................
65
Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana..................................................
67
Tabel 4.6 Lembar Observasi Sekolah .......................................................
71
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru ............................................................
71
Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D ......................................
72
Tabel 4.9 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D.........................................
73
Tabel 4.10 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D ...........................................
74
Tabel 4.11 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
...................................................................................................
xiii
74
Tabel 4.12 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ........................................................................
75
Tabel 4.13 Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D ..............
77
Tabel 4.14 Daftar Nilai Hasil Ujian Akhir Kelas VII D ............................
79
Tabel 4.15 Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D.................................
80
Tabel 4.16 Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D ...................................
82
Tabel 4.17 Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D .......
84
Tabel 4.18 Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D...................................
86
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Perencanaan Waktu Penelitian
Lampiran 2
Rubrik Skor Kriteria
Lampiran 3
Penilaian Keaktifan Siswa
Lampiran 4
Konversi Skor LKS dan Ulangan Harian
Lampiran 5
Uraian dan Skor Akhir Portofolio
Lampiran 6
Nama Guru
Lampiran 7
Keadaan Jumlah Siswa
Lampiran 8
Keadaan Jumlah Rombongan Belajar
Lampiran 9
Nama Karyawan dan Staff
Lampiran 10 Keadaan Sarana dan Prasarana Lampiran 11 Lembar Observasi Sekolah Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D Lampiran 14 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D Lampiran 15 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D Lampiran 16 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Lampiran 17 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Lampiran 18
Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D
xv
Lampiran 19
Daftar Niai Hasil Ujian Akhir Kelas VII D
Lampiran 20
Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D
Lampiran 21
Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D
Lampiran 22
Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D
Lampiran 23
Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D
Lampiran 24
Model Pembelajaran Portofolio
Lampiran 25
Komponen Analisis Data Model Mengalir
Lampiran 26
Keadaan Struktur Organisasi
Lampiran 27
Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP
Lampiran 28
Pedoman Wawancara dengan Guru Bidang Studi Pelajaran IPS
Lampiran 29
Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik (3 Sampel)
Lampiran 30
Dokumentasi-dokumentasi
Lampiran 31
Lembar Uji Referensi
Lampiran 32
Surat Pengesahan Referensi
Lampiran 33
Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 34
Surat Pengesahan Pembimbing Skripsi
Lampiran 35
Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 36
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 37
Surat Keterangan dari Sekolah
xvi
DAFTAR BAGAN BAGAN
HALAMAN
Bagan 2.1 Model Pembelajaran Portofolio .................................................
40
Bagan 4.1 Keadaan Struktur Organisasi ....................................................
64
Bagan 4.2 Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP ...........................
66
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Keadaan Sekolah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Gambar 2
Keadaan Siswa/i Sedang Melakukan Pembelajaran
Gambar 3
Keadaan Peserta Didik Sedang Menerapkan Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan1. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dalam upaya membantu peserta didik menguasai
tujuan-tujuan
pendidikan.
Interaksi
pendidikan
dapat
berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat 2. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoneisa Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalaam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional3. Pendidikan
nasional
harus
mampu
menjamin
pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efesiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesematan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkaan mutu pendidikan diarahkn untuk meningkatkaan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah batin (Aspek Transendensi), olah pikir (Aspek Kognisi), olah 1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2008) Edisi ke 4,h. 326 2 Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan praktek, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012) Edisi Cet ke 15, h. 1 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Edisi ke 1, Cet ke 2, h. 3
1
2
rasa (Aspek Afeksi), dan olah kinerja (Aspek Psikomotoris) agar memiliki daya saing menghadapi tantangan global4. Tujuan model pembelajaran terpadu sesuai karakternya, maka pembelajaran terpadu selalu menggunakan tema yang relevan dan berkaitan yang sekaligus sebagi isu sentral dalam konteks pembahasannya. Melalui tema tersebut kemudian dikembangkan indikator-indikator dari SK/ KD masing-masing bidang ilmu yang terkait. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang kajian ilmu-ilmu yang sebidang. Tujuan pengembangan model pembelajaran terpadu untuk jenjang pendidikan menengah ini pada dasarnya sebagai kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, pengembangan model ini diantaranya bertujuan untuk: 1.) memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan menengah; 2.) memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompetensi, menyusun silabus,
dan
menjabarkan
silabus
menjadi
rencana
pelaksanaan
pembelajaran) dan penilaian; 3.) memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiiki kemampuan melaksanakan pembelajaraan terpadu; 4.) memeberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait (misalnya kepala sekolah dan pengawas) sehingga mereka dapat memberikaan dukungan terhadap kelancaran dan ketetapan pelaksanaan pembelajaran terpadu5. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlansung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa sesorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan Kognitif dan keterampilan Psikomotorik maupun yang menyangkut nilai dan sikap
4 5
Ibid, h. 3-4 Ibid, h. 8-9
3
Afektif6. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan segala usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Yang pada dasarnya pembelajaran dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa sebagai hasil belajar. Arnie Fajar menyebutkan untuk terjadi belajar pada diri siswa diperlukan kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal. kondisi internal merupakan peningkatan Arising memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu. Memori siswa yang terdahulu merupakan komponen kemampuan yang baru, dan ditempatkan bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran. Dari proses pembelajaran diatas tersebut bertujuan antara lain merangsang ingatan siswa, menginformasikan tujuan pembelajaran, membimbing siswa belajar materi yang baru, memberikan kesempatan kepada siswa menghubungkan pengetahuan yang telah ada dengan informasi yang baru.7 Tujuan belajar bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan saja, tetapi tujuan belajar ialah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para peserta didik dan dapat memacu rasa keingintahuan para peserta didik dan memotivasi kemampuan peserta didik. Pembelajaran merupakan serangkai kegiatan yang merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam UU No 20 Tahun 2003 Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan belajar dengan berbagai model pembelajaran sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal. Pada hakikatnya, manusia tidak terlepas dari penelitian, penelitian tindakan kelas diperlukan bagi guru 6
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2007), h.2 7 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke 5, h.9
4
dalam rangka mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan baik dari segi metode, materi yang disampaikan, maupun kondisi/ suasana pembelajaran8. Pembelajaran saat ini perlu lebih menekankan how (bagaimana membelajarkan) dari pada What (apa yang dibelajarkan). Guru tidak lagi hanya bertugas memberikan informasi kepada siswa. Tugas guru saat ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mencari informasi baru diluar kelas di sekolah. Belajar tidak hanya disekolah, belajar juga dapat dilakukan diluar sekolah. Guru tidak harus menyampaikan pelajaran sesuai dengan kurikulum, tetapi dituntut dapat mengembangkan potensi siswanya. Artinya, pembelajaran tidak lagi terikat dan dibatasi dindingdinding kelas. Guru dituntut mengembangkan metode secara kreatif dan inovatif. Guru bukan lagi sebagai pusat pembelajaran, melainkan sebagai fasilitator. Sumber pembelajaran bisa berupa buku, lingkungan, dan masyarakat, termasuk internet. Dengan demikian, siswa akan menyukai materi yang diberikan, bahkan akan terus menuntut untuk maju serta menemukan hal-hal baru pada bidang yang diminati untuk membangun kompetensi diri. Waktu pembelajaran dikelas sangat terbatas, mustahil siswa dapat memahami seluruh materi yang diajarkan dalam waktu yang terbatas tersebut. Akan lebih baik jika para siswa diberi garis besar materi lalu ditunjukkan manfaat dari materi yang dipelajarinya dan diberikan alatalat untuk mendalami materi lebih jauh diluar kelas. Jadi dalam pembelajaran
terjadi
proses
membangun
atau
mengkonstruksi
pengetahuan, yang melibatkan diri siswa yang sedang belajar dengan pengetahuan yang sedang dipelajarinya Setelah itu diadakan diskusi untuk membahas materi tersebut. Setiap bentuk pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan produk dalam bentuk sumber daya manusia sesuai dengan tingkat tujuan pendidikannya, serta kebutuhan masyarakat.
8
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2012), h.230-231
5
Pembelajaran
IPS
di
SMP/MTs
secara
umumnya
masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dan masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif. Pendidikan IPS yang diterapkan disekolah sering kali berkesan kurang menarik bahkan membosankan. Model serta tehnik pengajarannya kurang menarik, biasanya guru memulai pelajaran bercerita, atau bahkan membacakan apa yang tertulis dalam buku ajar dan akhirnya langsung menutup pelajaran begitu bel akhir pelajaran berbunyi. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi IPS masih rendah. Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran IPS pada waktu tahun pelajaran 2014/ 2015 menerangkan bahwa daya serap tingkat pemahaman siswa atau peserta didik khususnya kelas VII di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat terhadap mata pelajaran IPS masih rendah dari pengamatan guru selama pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa hanya sekitar 45 % siswa kelas VII yang mendapat nilai ≥ 70. 9 Hasil tersebut masih jauh dari tingkat keberhasilan siswa dengan kriteria ketuntasan belajar minimal KKM yaitu 70. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPS karena selama ini guru mengajar menggunakan metode ceramah langsung. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif CSBA dan cara mengajar guru aktif CMGA. Karena sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan10. Diharapkan siswa akan mnedapatkan banyak manfaat baik hasil belajar utama maupun hasil pengiring akademik dan sosial. Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik belajar, yaitu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi
9
Informasi dari Drs. H. Ahmad Mulyadi, Wakil Kepala Sekolah Bidang ISMUBA Selaku Guru Bidang Studi IPS Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, Penelitian Bulan Februari, 2015 10 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke 5, h.4
6
siswa, belajar menilai, dan mempengaruhi kebijakan umum, memberikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat11. Trianto menyebutkan bahwa Portofolio lebih dari sekadar folder penyimpanan hasil karya peserta didik. Portofolio lebih dari sekadar map penyimpanan hasil karya siswa yaitu Portofolio berisi sampel terpilih dari karya-karya peserta didik untuk memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan siswa dalam mencapai tujuan kurikulum tertentu12. Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio tidak memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru laksana botol kosong yang diisi dengan ilmu pengetahuan. Melalui model pembelajaran berbasis portofolio siswa diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (Learning To Do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, mapun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (Learning To Know). Diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya itu dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya (Learning To Be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi (Learning To Live Together) akan membentuk kepribadiannya untuk memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) pada pokok bahasan ini seluruh hasil karya siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap pertemuan dapat dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat menjadikan siswa aktif. Karena Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran yang pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu 11
Azhar Fakhri Khalid, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas XI Akuntansi di SMP Nusantara Ciputat, Skripsi pada Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2013 Nim 108015000095. 12 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 276-277
7
sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan pendidikan. IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin
ilmu,
yakni
kajian
yang
bersifat
terpadu
Integrated,
Interdisipliner, Multidimensional bahkan Cross-Disiplinary. Mata Pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Seorang guru harus menentukan ranah domain dan tingkatanya (Level) dimana yang harus dicapai para siswa. Setiap ranah merefleksikan seperangkat kepercayaan dan asumsi mengenai bagaimana siswa belajar dan berperilaku. Setiap ranah menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari mulai tingkatan yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi Pertumbuhan, Perkembangan, dan Kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan Permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi pada masa lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkup wilayahnya, meliputi apa yang terjadi setempat secara lokal, nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut jadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS. Oleh karena itu, kita selaku guru IPS harus
8
memperhitungkan dan mengatisipasinya. Karena pembelajaran berbasis portofolio (Portofolio Based Learning) ini merupakan suatu model pembelajaran alternatif yang sangat efektif dan efisien, diharapkan mampu melibatkan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran dari keseluruhan aspek kognisi, afeksi, dan psikomotor, baik secara fisik maupun mental, serta melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga peserta didik memiliki kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan kreatif dan membentuk perubahan konsep berpikir seperti suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan antar anggota masyarakat. Model Pembelajaran portofolio merupakan salah satu landasan teori pendidikan modern konstruktivisme, karena pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Menurut Yager, dalam buku Arnie Fajar, Penerapan kostruktivisme dalam pembelajaran, berarti menempatkan siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran13. Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas kealam atau masyarakat sekitarnya. Pada hakikatnya dengan Pembelajaran Berbasis Portofolio, disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh 13
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke 5, h. 43
9
pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan
siswa
yaitu
mempertemukan
siswa
dengan
objek
pembelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun merekonstuksi sendiri-sendiri informasi yang diperolehnya14. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Portofolio Based Learning pada pokok bahasan ini seluruh hasil karya siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap pertemuan dapat dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat menjadikan siswa aktif. Berdasarkan penjelasan diatas, Maka dari itu penulis merasa perlu mengadakan suatu penelitian untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan kendala-kendalanya dengan judul “Aplikasi Model Pembelajaran IPS Terpadu Berbasis Portofolio Portofolio Based Learning di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang timbuldilihat dari berbagai aspek, diantaranya: 1. Pada mata pelajaran IPS umumnya masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif. 2. Proses belajar mengajar yang membosankan. 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran 4. Penilaian pembelajaran IPS melalui tes tertulis belum cukup, sehingga perlu dilakukan penilaian dengan cara lain, salah satunya penilaian portofolio.
14
Ibid, h.44-45
10
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan
identifikasi
masalah
yang
telah
dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti akan melakukan pembatasan ruang lingkup masalah, diantaranya: 1. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan proses belajar mengajar yang membosankan. 2. Penilaian pembelajaran IPS melalui tes tertulis belum cukup, sehingga perlu dilakukan penilaian dengan cara lain, salah satunya penilaian portofolio.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masala yang telah kemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran portofolio di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan peserta didik pada kelas VII D dengan menggunakan
model
pembelajaran
berbasis
portofolio
di
SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Hasil penelitian sebagai sumber bahan yang penting bagi para peneliti bidang pendidikan. 2) Konsep yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan masukan bagi dunia pendidikan. 3) Menjadikan rekomendasi para peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sejenis atau melanjutkan penelitian tersebut secara lebih luas dan mendalam.
11
4) Sebagai bahan pustaka bagi peserta didik Program Pendidikan Ilmu Pengetahauan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri UIN Jakarta.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah 1) Bagi sekolah yang menerapkan model pembelajaran ini, agar dapat meningkatkan sumber pembelajaran peserta didik dan dapat memotivasi peserta didik agar belajar lebih kreatif. 2) Memberikan sumbangan pemikiran, dan meningkatkan kualitas pendidikan. 3) Memberikan peningkatan kualitas model pembelajaran dan mencerminkan kualitas pendidikan disekolah tersebut. 4) Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi para guru SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan langkah-langkah efektif bidang pendidikan, terutama yang berhubungan dengan model pembelajaran berbasis portofolio. b. Bagi Pendidik 1) Melalui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatnya sebagai sumber pembelajaran bagi pendidik dalam kegiatan belajar mengajar lingkungan pendidikan. 2) Diharapkan dapat bermanfaat secara langsung, khususnya dapat memberikan pengetahuan bagi para pendidik bahwa penerapan model pembelajaran ini sangat efektif dan efisien. 3) Sebagai bahan masukan atau referensi bagi pendidik. c. Bagi Peserta Didik Dapat
menumbuhkan
semangat
belajar
dan
keaktifan,
serta
meningkatkan motivasi dan menciptakan daya tarik dalam kegiatan belajar-mengajar.
12
d. Bagi Peneliti 1) Dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya, serta untuk saya sebagai peneliti agar dapat menambah pengetahuan bahwa sumber pembelajaran tidak hanya mengacu pada buku pedoman saja. 2) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran ini dalam kegiatan belajar-mengajar. 3) Sebagai
sumbangan
pemikiran
dalam
upaya-upaya
pembelajaran bagi peserta didik dalam kegiatan belajar.
model
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS A. Deskripsi Teori Aplikasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio 1. Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan penguna dengan tujuan tertentu16. Jadi, Aplikasi dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran kepada siswa meningat dalam suatu proses pembelajaraan seharusnya terdapat antara interaksi dengan komponenkomponen pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini merupakan salah satu penerapan atau mengenai penggunaan serta mengaplikasikan suatu model pembelajaran dalam mata pelajaran IPS. 2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Merupakan alternatif cara belajar siswa aktif dan cara mengajar guru aktif. Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan 17. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktek belajar ilmu pengetahuan sosial, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi perkulihan secara mendalam dan luas melalui pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan berbagai sumber bacaan atau refeerensi. Pengembangan materi dapat 16
Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta: PT Salemba Infotek, 2005),
h. 117 17
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), cet ke-5 h.4
13
14
ditempuh dengan meninjau materi yang disajikan oleh dosen dari berbagai perspektif. Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki prinsip dasar yang kuat seperti prinsip belajar siswa aktif, kelompok belajar kooperatif, dan pembelajaran partisipatorik. Di samping itu, model pembelajaran ini memiliki landasan pemikiran yang kuat, yaitu membelajarkan kembali (Re-edukasi), dan merefleksi pengalaman belajar. Model pembelajaran berbasis portofolio ialah semua tugastugas siswa, laporan kegiatan siswa, di catat serta didokumentasikan dalam satu bundel.
Dan pada dasarnya portofolio sebagai model
pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan / tugastugasnya18. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 2004 menyebutkan Pengertian lain model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi secara mendalam dan luas melalui pengembangan materi yang telah dikaji dikelas dengan menggunakan berbagai sumber bacaan atau referensi. Pengembangan materi dapat ditempuh dengan meninjau materi yang disajikan oleh guru dari berbagai perspektif.19 3. Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Penggunaan portofolio sebagai pembelajaran dan sebagai penilaian metode memiliki keunggulan lain, antara lain: 1) dapat menutupi kekurangan proses pembelajaran IPS selama ini, yakni dalam mengembangkan keterampilan atau kecakapan sebagai warga Negara. 18
Ibid, h.47 Tukkiran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 8 19
15
Seperti keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpukan data, membuat laporan dan sebagainya. 2) mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa dan antara siswa dan guru. 3) memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat/ menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik. 4.) meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah-masalah kemasyarakatan atau linkungannya, dapat memotivasi adanya rasa peduli atau peka terhadap lingkungan masyarakat dari yang paling dekat hingga ke masalah nasional dan bahkan masalah internasional. 5.) mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksikan pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotifasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan. 6.) pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena telah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekannya dalam kebersamaan hidup dimasyarakat20. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2004 menyebutkan Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki beberapa keunggulan, seperti: (1) mampu mendorong keaktifan mahasiswa apabila pengembangan materi ditugaskan kepada mahasiswa secara mandiri atau kelompok kecil; (2) mendorong eksplorasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga dapat diperoleh sejumlah dokumen bahan pembelajaran sebagai upaya perluasan pengetahuan peserta didik dan pendidik; (3) mudah dilakukan apabila tersedia perpustakaan yang memadai, Compact Disk (CD) maupun internet; (4) sangat menguntungkan dalam keluasan pengetahuan karena melalui pengembangan materi yang bergam atas satu topic sejenis akan diperoleh sejumlah besar materi namun memiliki sudut pandang berbeda-beda; (5) dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, seperti belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (Public Policy), memberanikan diri untuk 20
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 98
16
berperan serta dalam kegiatan antara peserta didik, antara sekolah dan antara anggota masyarakat; (6) mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif (Student Active Learning), kelompok belajar Kooperatif (Cooperative Learning), belajar dan mengajar yang aktif (Active Teaching)21. 4. Kelemahan Penggunaan Portofolio 1.) Menggunakan waktu yang relatif lama 2.) Memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan guru 3.) Memerlukan biaya 4.) Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah, keluarga, masyarakat dan lembaga/ instansi pemerintah maupun swasta22. 5. Pengertian Portofolio Merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ‘Portfolio’, yang berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk jilid (Bundle) ataupun arsip dalam file khusus (Map)23. Sementara menurut Depdiknas tahun 2004 portofolio sebagai instrument penilaian, difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa24. Apabila portofolio dikaitkan dengan pembelajaran, dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya (artifact) yang dimiliki anak didik baik yang berbentuk tertulis, maupun berbagai penampilan yang tersimpan dengan rapi, yang menggambarkan perkembangan belajar ataupun menunjukkan prestasi terbaik yang dihasilkan peserta didik di dalam
21
Ibid, h.8-9 Ibid, h. 99 23 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h.275 24 Ibid, h. 276 22
17
kelas ataupun diluar kelas selama mengikuti program pembelajaran, berdasarkan indikator dan kriteria yang ditetapkan25. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan
siswa
dalam
belajarnya,
cara
berpikirnya,
pemahamannya atas atas pelajaran yang bersangkutan, kemampuannya mengungkapkan
gagasan-gagasannya,
sikapnya
terhadap
mata
pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya26. Sebagai salah satu alat penilaian autentik, telah dianjurkan untuk digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1985, dengan beberapa alasan, yakni: (a) memungkinkan siswa melakukan refleksi terhadap kemajuan belajarnya, (b) memungkinkan siswa memilih sendiri hasil karya yang menjadi isi Portofolionya dan memberi alasan mengapa hasil karya tersebut penting, (c) siswa harus mampu menunjukkan kemampuan berpikir dan keterampilannya, (d) memberi gambaran atas apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan siswa, (e) memungkinkan guru mengetahui hasil belajar yang penting menurut siswa, (f) menjadi bukti otentik hasil belajar siswa bagi siswa, orang tua dan masyarakat. Portofolio bagi siswa merupakan bukti autentik dari hasil belajarnya, dan bagi guru dapat digunakan sebagai alat penilaian ketercapaian kompetensi siswa dan kompetensi diri sendiri, sedangkan bagi orang tua dan masyarakat merupakan merupakan bukti hasil belajar siswa secara nyata. Pada Kurikulum 2004, portofolio diposisikan sebagai tugas yang terstruktur. Portofolio berisi hasil karya siswa yang diberikan guru dan penyelesaiannya membutuhkan kemandirian dan keberanian siswa mencari dan bertanya mengenai tugas yang diberikan. Dengan demikian Portofolio hendaknya memenuhi tiga kriteria utama, yaitu: (1) pada dasarnya disusun oleh
25
Ibid, h. 275 Ibid, h.276
26
18
siswa, (2) memiliki kriteria penilaian yang jelas (Explicit Criteria), dan (3) menggambarkan pencapaian Kompetensi Dasar tertentu. Portofolio adalah koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pengetahuannya, disposisi, dan keterampilan27. Portofolio dapat digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa. Karena menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu. Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja sama secara kooperatif dalam memecahkan masalah. Karya terpilih dari portofolio yang harus menjadi kumpulan karya siswa harus yang dapat menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atau kata lain Portofolio bukanlah kumpulan bahan-bahan yang tidak relefan atau kurang signifikan dengan bahan atau topik pembelajaran. Pembelajaran berbasis portofolio bisa juga dikatakan merupakan hal yang relatif baru dikelas tetapi, sebenarnya portofolio telah dikenal
27
2002), h.48
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
19
lama. Portofolio tersebut biasanya merupakan karya utama/ topic utama pada berbagai diskusi/ presentasi28. 6. Landasan Pemikiran Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Model pembelajaran berbasis portofolio, merupakan salah satu hasil inovasi di dalam model pembelajaran yang antara lain dilandasi pemikiran sebagai berikut: 1. Empat Pilar Pendidikan Menurut UNESCO tahun 1999 dalam buku Tukiran Taniredja 2013, jika ingin berhasil melaksanakan tugas-tugasnya, maka pendidikan hendaknya diatur disekitar empat jenis belajar yang fundamental sifatnya yang sepanjang kehidupan seseorang. Yang meliputi:29 a.) Belajar mengetahui (Learning to know) yaitu mendapatkan instrumen atau pemahaman. Jenis belajar ini bukanlah persoalan dikodifikasi
memperoleh (disusun
informasi dengan
yang
suatu
sudah
sistem)
dirinci,
melainkan
instrumen-instrumen itu sendiri. b.) Belajar berbuat (Learning to do) sehingga mampu bertindak kreatif di lingkungannya. belajar mengetahui dan belajar berbuat sampai batas yang luas bukanlah dua hal yang tidak berhubungan, namun belajar berbuat terkait lebih dekat dengan pertanyaan pelatihan kejuruan: bagaimana kita mengajar anakanak untuk mempratikkan apa yang sudah dipelajarinya dan bagaimana pendidikan dapat diadaptasikan dengan pekerjaan dimasa depan jika tidak mungkin untuk meramal dengan tepat bagaimana pekerjaan berkembang? Berbuat untuk dapat memperoleh bukan hanya suatu kerja, tetapi juga lebih luas sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam regu-regu. 28
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.6 29 Ibid, h. 9-11
20
c.) Belajar hidup bersama (Learning to live together), sehingga mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang-orang lain dalam semua kegiatan manusia. d.) Belajar menjadi seseorang Learning to be) suatu kemajuan penting yang merupakan kelanjutan dari ketiga sendi diatas. Pendidikan hendaknya menyumbang perkembangan seutuhnya dari setiap orang-jiwa dan raga, inteligensi, kepekaan, rasa estetika, tanggung jawab pribadi, dan nilai-nilai spiritual. 2. Pandangan Konstruktivisme Merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi/ bentukan kita sendiri. Pandangan kontruktivisme sebagai filosofi pendidikan mutakhir menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan/ pengetahuan ini sering kali naïf dan miskonsepsi30. Menurut Boediono 2002 dalm buku Tukian Taniredja 2013, landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum bjektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. 3. Democratic Teaching Democratic Teaching adalah suatu bentuk upaya untuk menjadikan sekolah atau kampus sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Dengan kata lain Democtratic Teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oelh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan,
menjunjung
keadilan,
menerapkan
persamaan
kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik sebagi insane yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya31.
30 31
Ibid, h.12 Ibid, h.13
21
7. Prinsip-prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Dalam Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 71 Tahun 2004 berpendapat bahwa, “Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi pemebelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi perkuliahan Civic Education secara mendalam dan luas melalui pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan berbagai sumber bacaan atau referensi. Model ini memiliki beberapa keunggulan, seperti : (1) mampu mendorong keaktifan mahasiswa apabila pengambangan materi ditugaskan kepada mahasiswa secara mandiri atau kelompok kecil; (2) mendorong eksploasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga adapat diperoleh sejumlah dokumen bahan kuliah sebagai upaya perluasan pengetahuan mahasiswa dan dosen; (3) mudah dilakukan apabila tersedia perpustakaan yang memadahi, Compact Disc (CD) maupun internet; (4) sangat menguntungkan dalam keluasan pengetahuan karena melalui pengembangan materi yang beragam atas satu topik sejenis akan diperoleh sejumlah besar materi namun memiliki sudut pandang berbeda-beda; (5) dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, seperti belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), memberanikan diri untukberperan serta dalam kegiatan antara mahasiswa, antar-sekolah dan antar-anggota masyarakat; (6) mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran, yaitu prinsip belajar mahasiswa aktif, (student active learning), kelompok belajar kooperatif (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik dan mengajar yang reaktif (reactive teaching)”32.
32
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/04/28/model-pembelajaran-berbasisportofolio/ diakses pada 22 mei 2015
22
1.)
2.)
3.)
4.)
33
Budimansyah menyebutkan, terdapat empat prinsip-prinsip dasar model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu: Prinsip belajar siswa aktif Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktifitas siswa hampir seluruh proses pembelajaran dari mulai fase perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan33. Kelompok Belajar Kooperatif Prinsip ini merupakan pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerja sama antar siswa dan antar komponen-komponen lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga terkait. Kerja sama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama. Semua pekerjaan disusun, oarng-orangnya ditentukan, siapa mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu34. Pembelajaran Partisipatorik Model pembelajalaran portofolio melatih siswa belajar sambil melakoni (Learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup berdemokrasi. Sebab dalam tiap langkah dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktik hidup demokrasi35. Reactive Teaching Dalam menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti itu akan tercipta jika guru dapat menyakinkan siswa akan kegunaan materi bagi kehidupan nyata. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan siswa. Jika hal ini terjadi, guru harus segera mencari cara untuk menanggulanginya. Inilah cirri guru yang reaktif. Ciri guru yang reaktif antara lain; a) menjadikan siswa sebgai pusat kegiatan belajar, b) pembelajaran dimulai denan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, c) selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelahran sebagai susuatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan d) segera mengenali materi atau metode pembelajartan yang membuat siswa bosan, bila hal ini ditemui, ia segera menangggulanginya36.
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h. 14 Ibid, h. 15 35 Ibid, h. 16 36 Ibid, h. 17 34
23
8. Langkah-langkah portofolio sebagai model pembelajaran 1. Mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat. Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu: mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa saja yang siswa ketahui tentang masalah-masalah dimasyarakat, dan memberi tugas Pekerjaan Rumah tentang masalah-masalah yang ada dilingkungan masyarakat yang mereka anggap sangat berarti/ penting sesuai dengan kemampuan siswa, seperti: a.) Masalah umum di masyarakat b.) Masalah-masalah di sekolah c.) Masalah-masalah yang menyangkut standar masyarakat d.) Masalah-masalah lingkungan e.) Masalah-masalah yang berkaitan dengan usia anak-anak muda, dan lain-lain Dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah tersebut siswa diharapkan untuk mnecari informasi tentang masalah yang akan dikaji dengan cara: a.) Mewawancarai orang tua/ keluarga, teman, tetangga, dan orang lain yang dianggap mneguasai masalah yang dikaji, b.) Melalui sumber-sumber cetak seperti majalah, Koran dan tabloid, c.) Melalui elektronika seperti radio, TV, dan internet. Pada tahap ini guru membagi kelompok kelas kedalam kelompok-kelompok kecil (4-5 orang siswa), dan setiap kelompok mengambil undian untuk menentukan pokok pembahasan apa yang harus dikaji. Berikutnya supaya mereka (kelompok kecil) mencari dan mendiskusikan masalah-masalah yang sesuai dengan pokok pembahasan yang diperolehnya. Proses diskusi kelompok kecil ini tentunya belum cukup. Oleh karena itu kelompok kecil ini harus melanjutkan sebagai Pekerjaan Rumah, berupa tugas wawancara dengan orang yng dipandang
24
memahami masalah yang sedang dikaji. Disamping itu kelompok kecil ini juga harus mencari informasi-informasi dari media cetak dan elektronik lainnya37. 2. Memilih masalah untuk kajian kelas. Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau dikaji, hendaknya
para
siswa
(kelas)
mengkaji
terlebih
dahulu
pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah-masalah di masyarakat, dengan langkah sebagai berikut: a.) Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan, selanjutnya menuliskannya dipapantulis/ white board atau kertas gambar lebar yang dijepit masalah yang akan mereka kaji (beberapa siswa menuliskan), b.) Mengadakan
pemilihan
secara
demokratis
tentang
permasalahan yang akan mereka kaji dengan cara memilih undian yang sudah disediakan oleh guru. c.) Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan mengumpukan informasi38. 3. Mengumpulkan Informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh Kelas. Pada
langkah
ini,
masing-masing
kelompok
kecil
bermusyawarah dan berdiskusi serta mengidentifikasi sumbersumber informasi yang akan memberikan banyak informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan sumbersumber informasi, kelompok membagi kedalam tim-tim peneliti, yang tiap-tiap tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi dari salah satu sumber yang telah diidentifikasikan. Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber-sumber informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji, misalnya mencari sumber-sumber informasi melalui perpustakaan, 37 38
Ibid, h. 18-19 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 67
25
kantor penerbit surat kabar, pakar, professional (hakim,dokter, pengacara), organisasi masyarakat dan kelompok kepentingan, kantor legislative, lembaga pemerintahan dan jaringan informasi elektronik serta membuat dan menyebarkan angket atau polling39. Paduan untuk mencari informasi dari media cetak (buku, mjalah, Koran, tabloid, hasil printer internet dan lain-lain) memuat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Nama siswa pencari informasi 2. Tanggal pelaksanaan pencarian informasi 3. Nama media seperti buku, majalah, koarn, tabloid, dan lain-lain 4. Waktu penerbitan 5. Pokok masalah atau artikel 6. Hal-hal penting apa saja yang ditulis oleh sumber informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji? 7. Siapakah
(individu,
kelompok
masyarakat,
lembaga
pemerintah/ swasta) yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut? 8. Dari mana saya dapat memperoleh informasi lebih banyak mengenai masalah tersebut? 40 4. Mengembangkan/ membuat portofolio kelas Pada tahap ini siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang memadai untuk memulai membuat portooio kelas. Langkah selanjutnya sebagai berikut: Masing-masing kelompok dibagi menjadi empat kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio. Keempat kelompok tersebut adalah: Kelompok 1 bertugas: menjelaskan serta mengidentifikasikan masalah yang dikaji.
39 40
Ibid, h. 67 Ibid, h. 68
26
Kelompok 2 bertugas: menjelaskan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah. Kelompok 3 bertugas: mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah. Kelompok 4 bertugas: membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk pemecahan masalah41. 5. Penyajian Portofolio (Show Case) Penyajian portofolio Show Case dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasinya42. Pelaksanaan ini dapat dilakukan pada akhir semester satu atau semester dua bersamaan denan kenaikan kelas (tergantung situasi dna kondisi sekolah). Kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada siswa dalam menyajikan gagasan-gagasan kepada orang lain, dan belajar meyakinkan mereka agar dapat memahami dan menerima gagasan tersebut43. 6. Merefleksi Pada Pengalaman Belajar Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa, guru melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari sebagai upaya pembelajaran kooperatif44. Penyajian portofolio kelas kepada audien yang telah dilakukan, sangat bermanfaat dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaanpertanyaan dan reaksi-reaksi dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi kelas. 9. Elemen Penilaian Berbasis Portofolio Yang dimaksud dengan elemen penilaian dalam ini adalah unsurunsur pokok yang dapat menjelaskan kemamuan peserta didik (siswa) 41
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 71 Ibid, h. 79 43 Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h.20 44 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 87 42
27
yaitu setelah siswa mengikuti proses pembelajaran IPS selama satu semester. Sebenarnya cukup banyak elemen yang dipandang cukup senitif dan penting, meliputi: 1. Perilaku harian di sekolah. Perilaku harian disekolah siswa baik yang positif mupun yang negatif yang dapat diamati oleh peneliti selama siswa berada disekolah yang meliputi akhlak kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak kepada sesame manusia, daan akhlak terhadap makhluk lain/ lingkungan. Sedangkan sikap demokratis siswa secara garis besar meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan berkelompok, kebebasan berpartisipasi, kesetaraan antar warga, dan rasa percaya. (instrument terampir) 2. Perubahan sikap dan perilaku siswa. Diharapkan
setelah
siswa
selesai
mengikuti
proses
pembelajaran IPS selama satu semester terjadi perubahn sikap yang positif, yang meliputi tanggapan siswa terhadap pembelajarn IPS, bersikap demokratis, berrakhlak mulia, memiliki prestasi hasil belajar IPS yang baik, terdapatnya peningkatan kualitas siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta sebagai warga Negara yang baik dan bertaggung jawab. (instrument terampir) 3. Ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Ujian mengikuti
tengah
semester
dilaksanakan
setelah
siswa
proses pembelajran IPS selama setengah semester.
Sedangkan ujian akhir semester dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran IPS Selama satu semester. Kedua ujian ini dilaksanakaan secara tertulis dan soalnya dibuatkan oleh guru IPS. (instrument terampir) 4. Tugas-tugas terstruktur. Tugas terstruktur merupakan tugas wajib dikerjakan oeh siswa guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran IPS. Dalam penelitian
28
ini siswa diberikan tugas terstruktr, berupa membuat lporan buku/ book report dari sebuah buku yang menunjang pembelajaran IPS. Tugas terstruktur lainnya adalah membuat portofolio secara kelompok, yang berisi karangan/ karya terbaik mahasiswa, kliping surat kabar/ majah/ internet/, laporan tertulis hasil wawancara dengan anggota masyarakat, aporan tertulis ulasan radi/ televise, catatan dari komunikasi dengan kelompok-kelompok lainny dalam masyarakat, dan lain-lain. (instrument terampir)45 10. Karakteristik Penilaian Portofolio sebagai berikut: 1. Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelenggaraan tugas-tugas secara terus menerus (Continue) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran. 2. Mengukur setiap prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedan diantar siswa. 3. Merupakan suatu pendekatan kerjasama 4. Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri 5. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi 6. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran46 11. Tipe-tipe Portofolio, sebaagai berikut: 1. Pengembangan portofolio = dokumen perkembangan individu 2. Bedah kasus portofolio = mengajukan arguentasi-argumentasi terbaik 3. Kelengkapn portofolio = keseluruhan hasil dari awal sampai akhir 4. Diluar portofolio = kumpulan dari kompetensi47 12. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran IPS Berdasarkan kurikulum 2004 dalam buku Kerangka Dasar, peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya,
45
Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h. 21-22 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 91 47 Ibid, h.92 46
29
yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi peketi, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni48. Tujuan pelajaran pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi dan lain-lain antara lain: 1. Pengembangan kemamuan intelektual siswa, yang berorentasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan memahami
disiplin
ilmu-ilmu
sosial
serta
kemampuan
prosesual dalam mencari informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun tujuaan utaamanya adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial. 2. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat yang dinamakan kemampuan sosial. 3. Pengembangan
diri
sebagai
pribadi,
berorientasi
pada
pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakt maupun ilmu. 4. Untuk menumbuhkan warga Negara yang baik dengan menempatkan siswa dalam konteks kebudayaannya, sehingga pengajaran IPS diorganisasikan secara ilmiah dan psikologi dan menghendaki agar program pengajaran mengkorelasi bahkan mungkin harus mengintegrasi beberapa disiplin ilmu sosial. 5. Untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup” Closed Areas, maksudnya bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran yang untuk dibicarkan. Para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan konlik intrapersonal maupun antar-personal49. Jadi Model pembelajaran berbasis portofolio sebagai salah satu inovasi model pembelajaran yang sedang dikembangkan memiliki 48 49
Ibid, h. 103 Ibid, h. 107-108
30
banyak ide-ide baru dalam pembelajaran. Model ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sehingga siswa lebih aktif dan kreatif. Juga yang menawarkan suatu terobosan baru pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang saat ini diterapkan dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Setelah siswa diberi kebebasan belajar nantinya siswa akan lebih kreatif dan dapat berfikir kritis tentang fenomena yang ada disekitarnya yang merupakan lahan belajar bagi siswa. Siswa akan belajar dari lingkungan dimana ia berada, konsep pembelajaran yang telah tertanam dalam persepsi siswa akan sangat membantu dalam pembelajaran selanjutnya. 13. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlansung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa sesorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan Kognitif dan keterampilan Psikomotorik maupun yang menyangkut nilai dan sikap Afektif50. Juga merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman, maka siswa perlu diberi waktu yang memadai untuk melakukan proses tersebut51. Secara garis besar artinya memberikan waktu yang cukup untuk berpikir ketika siswa mengahadapi masalah sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk membangun sendiri gagasannya. Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu, berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku yang menerangkan bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami proses 50
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya., (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2007) 51 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.10
31
perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengert menjadi mengerti, ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Keberhasilan dalam belajar ini ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar52. 14. Pembelajaran Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksnakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek pembeajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dna efisien53. Jadi pembelajaran itu merupakan suatu dari sejumlah komponen yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. 15. Tujuan Pembelajaran Menggambarkan proses seseorang dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi pedoman dalam bertingkah laku54. 16. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Merupakan mata pelajaran yang memang sudah diterapkan dari jenjang SD/MI, sampai tingkat sekolah menengah baik SMP maupun SMA. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran pada jenjang pendidikan di tingkat sekolah, yang dikembangkan secara terintegrasi dengan mengambil konsep-konsep esensial dari Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. IPS mengkaji berbagai masalah-masalah dan fenomena sosial yang ada di masyarakat. Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi perpaduan dari berbagai cabang disiplin ilmu pengetahuan, antara lain seperti ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi,
52
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2012), h.83 53 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), Cet ke 3, h. 3 54 Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, h.96
32
politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sossiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kuriklum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial55. Ilmu sosial yang disusun secara sistematis dan terpadu yang kemudian menjadi suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipecah-pecah lagi karena telah
terintegrasi
dalam
ilmu
pengetahuan
sosial 56.
Jadi
kesimpulannya, Dalam penelitian ini Portofolio sebagai proses belajar mengajar merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. 17. Karakteristik Mata Pelajaran IPS Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial tersebut. Mata pelajaran IPS di SMP/ MTs memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut: 1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur - unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
55 56
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Jakara: Bumi Aksara,2010), h. 171, cet ke-2 http://eprints.uny.ac.id/8540/3/BAB%202%20-%2008416241002.pdf
33
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. 3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. Pendidikan IPS merupakan padanan dari Social Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut perrtama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social Studies
yang mengembangkan
kurikulum
di
AS.
Kurikulum
pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan tahun 1990 dalam buku Trianto tahun 2010, merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu, sedangkan menurut Martoella tahun 1987 mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek “Pendidikan” daripada “Transfer Konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS peserta didik diharapkan memperoleh pemhaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan seta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep yang
telah
dimilikinya.
Pembelajaran
pendidikan
IPS
harus
diformulasikan pada aspek kependidikan. Adapun konsep-konsep IPS, yaitu: 1.) interaksi, 2) saling ketergantungan, 3.) kesinambungan dan perubahan, 4.) keragaman/ kesamaan/ perbedaan, 5.) konflik dan konsesus, 6.) pola, 7.) tempat, 8.) kekuasaan, 9.) nilai kepercayaan, 10.) keadilan dan pemerataan, 11.) kelangkaan, 12) kekhususan, 13.) budaya dan 14.) nasionalisme. Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada peserta didik57. Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Pengetahuan Sosial (IPS) Merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut: 57
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, h. 173-174
34
a. ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur- unsure geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, endidikan dan agama. b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS bersal dar struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbgai masalh sosial yang dirumuskan dengan pendekaan interdisipliner dan multidisipliner. d. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar dapat menyangkut
peritiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses, dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup manusia seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan58. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS mengunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:59 Tabel 2.1 Dimensi dalam kehiduan manusia Dimensi dalam Ruang Waktu Nilai/ Norma kehidupan manusia Area dan Alam sebagai alam dan Kaidah atau
58 59
substansi
tempat dan
kehidupan
aturan yang
pembelajaran
penyedia
yang selalu
menjadi
potensi
berproses,
perekat dan
sumber daya
masa lalu,
penjamin
saat ini, dan
keharmonisan
Ibid, h. 175 Ibid, h. 176
35
yang akan
kehidupan
datang
manusia dan alam
Contoh
Adaptasi
Berpikir
Konsisten
kompetensi
spasial dan
kronologis,
dengan aturan
dasar yang
eksploratif
prospektif,
yang disepakati
antisipatif
dan kaidah
dikembangkan
alamiah masing-msing disilin ilmu AlternatiF
geografi
sejarah
Ekonomi,
penyajian
sosiologi/
dalam mata
antropologi
pelajaran
18. Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SMP dan MTs Pengertian Pengetahuan Sosial Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang. Fungsi dan Tujuan a. Fungsi mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SMP/ MTs adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai,sikap, dan keterampilan sosial dan kewarganegaraan peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupaan masyarakt, bangsa, dan Negara Indonesia. b. Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial ialah:
36
1) Untuk mengembangkan Pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian,
keekonomian,
kesejarahaan,
dan
kewarganegaraan. 2) Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial; 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusian; 4) Meningkatkan kemampun berkompetisi dan bekerja sam dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional. Tujuan menurut Awan Mutakin 2006 dalam buku Trianto 2010 sebagai berikut: 1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkunganya,
melalui
pemahaman
terhadap
nilai-nilai
seejarah dan kebudayaan masyarakat. 2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecaghkan masalah-masalah sosial. 3) Mampu menggunakan model-moel dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di msyarakat. 4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial. Serta mmpu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. 5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive
yag kemudian
bertanggung jawab membangun masyarakat. 6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral. 7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi.
37
8) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupannya To Prepare Student To Be WellFunctioning
citizen
in
a
Democrratic
Society”
dan
mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya. 9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat peneimaan atau penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan. Disamping itu juga bertujuan bagaimana sikap siswa terhadap pelajaran berupa: penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan,
pengorganisasian,
kaarakteristik
nilai,
dan
menceritakan60. c. Ruang Lingkup mata pelajaran IPS adalah: 1.)
Sistem sosial budaya
2.)
Manusia, tempat, dan lingkungan
3.)
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4.)
Waktu, berkelanjutaan, dan perubahan
5.)
Sistem berbangsa dan ber-Negara
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebagai bahan penguat penelitian tentang Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio. Penulis mengutip beberapa penelitian yang relevan, antara lain: Hasil penelitian tentang Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) yaitu oleh Slamet Untung Kurniawan, nim 3301404081 Tahun 2009 dengan judul Tesis Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun 2008/2009. Under 60
Ibid, h. 177
38
Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan bahwa: 1. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ini (Portofolio Based Learning) pada pokok bahasan ini seluruh hasil karya siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap pertemuan dapat dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat menjadikan siswa aktif. 2. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi/Pengamatan, 4) Refleksi. Kemudian hasil penelitian Anita Sari nim 1124000052 dengan
judul
skripsi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Studi Kasus di SD Negeri Barusari 03 Semarang, Universitas Negeri Semarang, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan tahun 2005. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan bahwa: 1. Bahwa pembelajaran portofolio dilaksanakan dengan tiga tahap pembelajaran yaitu: apersepsi, kegiatan inti dan evaluasi. Pada tahap apersepsi guru memberikan gambaran tentang konsep sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang disampaikan melalui metode tanya jawab. Maksud dan tujuan apersepsi ini untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa. Pada kegiatan apersepsi lebih ditekankan pada kegiatan siswa untuk menemukan konsep tertentu. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menggunakan metode yang bervariasi yaitu tanya jawab, eksperimen dan permainan. Guru dalam kegiatan ini sebagai fasilitator, sedangkan siswa lebih ditekankan pada keaktifannya. Lalu hasil penelitian oleh Azhar Fakhri Khalid yaitu Skripsi Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas XI Akuntansi di SMP Nusantara Ciputat Tahun 2013 nim 108015000095. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah UIN
39
Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan bahwa: 1. Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik belajar, yaitu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar
praktik-empirik.
Praktik
belajar
ini
menjadi
program
pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa, belajar menilai, dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa dan masyarakat.
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: Model pembelajaran berbasis portofolio sebagai salah satu inovasi model pembelajaran yang sedang dikembangkan memiliki banyak ide-ide baru dalam pembelajaran. Model ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sehingga siswa lebih aktif dan kreatif61. Model pembelajaran berbasis portofolio menawarkan suatu terobosan baru pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang saat ini diterapkan dalam pendidikan Indonesia. Setelah siswa diberi kebebasan belajar nantinya siswa akan lebih kretif dan dapat berfikir kritis tentang fenomena yang ada disekitarnya yang merupakan lahan belajar bagi siswa. Siswa akan belajar dari lingkungan dimana ia berada, konsep pembelajaran yang telah tertanam dalam persepsi siswa akan sangat membantu dalam pembelajaran selanjutnya sehingga uru dapat memperoleh penilaian yang sebebnarnya, yaitu berupa proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembanggan belajar peserta didik, sehingga guru bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
61
Ibid
40
Model
pembelajaran
ekspositori
(ceramah),
pembelajarannya
menitikberatkan pada peranan guru, penyampaian materi, kemampuan mengingat, dan dinilai tidak atau kurang meningkatkan kemampuan bernalar para siswa, maka dengan model pembelajaran berbasis portofolio yang pada teori belajar konstruktivisme yang pada prinsipnya lebih menggambarkan bahwa siswa membentuk atau membngun pengethuannya melalui interaksi denan lingkungan. Bagan 2.1 Model Pembelajaran Portofolio Portofolio
Penilaian Pembelajaran
Guru
Siswa
Materi
Metode
Media
Gambar tersebut diatas, menjelaskan dengan strategi model pembelajaran portofolio yang diharapkan peserta didik akan menjadi memahami nilai-nilai sehingga tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPS dengan masyarakat yaitu dimana dimulai dari model pembelajaran portofoio adanya proses penilaian dari guru terhadap siswa melalui materi menggunakan metode serta media dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 211 Rempoa, Ciputat Timur 15412, Tangerang Selatan. Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu bulan Februari 2015 hingga Mei 2015. Dalam pemilihan lokasi, peneliti memiliki pertimbangan untuk melakukan penelitian diantaranya, yaitu: 1. Lokasi mudah terjangkau 2. Kemudahan perizinan dalam melakukan penelitian Berikut ini adalah tabel waktu penulisan melakukan penelitian dalam perencanaan, persiapan hingga penyusunan laporan penelitian, bagianbagiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian N
Tahapan
o
Penelitian
Waktu Penelitian Februari
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Perencanaan Penelitian
2
Persiapan Penelitian
3
Proses Penelitian
4
Mengolah Hasil Penelitian
5
Kesimpulan
41
42
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Untuk memperoleh data metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian berdasarkan pada pendekatan Kualitatif dalam bentuk analisis Deskriptif. Dengan penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran keadaan sosial, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di peserta didik secara sistematis. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari prespektif partisipan dan penafsiran fakta yang relevan juga dapat menyelidiki keadaan penelitian, baik berupa data primer maupun data sekunder yang diperoleh dari sumber internal dan eksternal lingkungan pendidikan tersebut. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dengan cara mengambil sampel dari populasi yang ada. Metodologi Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data yang dapat diamati. Artinya, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka dan bertujuan untuk menggambarkan serta menguraikan keadaan atau fenomena tentang pelaksanaan Aplikasi Model Pembelajaran IPS
berbasis
portofolio
(Portofolio
Based
Learning)
di
SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat. C. Populasi dan Sampling Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji.62 wilayah generasi yang terdiri dari subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya 63. Ataupun populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun
62
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-populasi-dan-sampel.html 30/10/2014.11:39Am 63 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.117
43
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap. Dalam penelitian Kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” dalam penelitian ini terdapat tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinterksi secara sinergis64. Situasi sosial tersebut adalah peserta didik kalangan SMP yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yaitu siswa kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat sebanyak 37 peserta didik. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi65. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan pengambilan sampel secara tak-acak yaitu dengan teknik purposive sampling, teknik pengambilan sample yang didasarkan atas tujuan tertentu dan memiliki kriteria sebagai sampel. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian lapangan Field Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data-data yang relevan, penulis menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang dipandang dan dapat dijadikan sumber data. Data yang didapat melalui obeservasi terdiri dari pemerian rinci tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang-orang, serta juga keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal, dan proses penataan yang merupkaan bagian dari pengalaman manusia yang dapat diamati 66. Pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian yang mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati 64
Ibid, h.297 Ibid, h.118 66 Bagong Suyanto Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 1, h. 186 65
44
individu atau kelompok secara langsung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahn yang diteliti. Metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung67. Menurut Sutrisno Hadi pada tahun 1986 dalam buku Sugiyono mengemukakan bahwa, Observasi merupakan suatu proses yang kompeks, suati proses yang tersusun dri berbagai proses biologis dan psikologis68. 2. Interview (Wawancara) Untuk memperoleh data obyektif, peneliti membutuhkan informasi melalui penelitian dengan melakukan wawancara (face to face relation) dengan guru bidang studi Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Menurut Menurut Koentjaraningrat Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka69. Kelebihan wawancara: 1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. 2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang. 3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai. 67
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Karya, 1988), h.193 68 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.203 69 https://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/04/20/wawancara-portofoliowalkthrough/ diakses pada tanggal 2 mei 2015
45
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi70. Kekurangan wawancara: 1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya. 2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia. 3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya dilokasi yang ribut dan ramai. 4. Wawancara
sangat
mengganggu
kerja
dari
orang
yang
diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas71. Tujuan wawancara: Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu: 1. Menciptakan hubungan yang baik diantara dua pihak yang terlibat (subjek wawancara dan pewawancara). 2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. 3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan. 4. Mendorong ke arah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara 5. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara72.
70
Ibid Ibid 72 Ibid 71
46
Langkah-langkah wawancara: Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar sebagai berikut: A. Persiapan: 1. Menentukan tujuan. 2. Menetapkan bentuk pertanyaan 3. Menetapkan
responden
yang
diperkirakan
sebagai
sumber
informasi. 4. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai. 5. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara. 6. Mengadakan hubungan dengan responden. B. Pelaksanaan: 1. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi. 2. Mengadakan wawancara C. Penutup: 1. Menyusun laporan wawancara secara sistematis. 2. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara. 3. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara73. 3. Dokumentasi Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Metode dokumentasi ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini hanya mengambil data yang sudah
73
Ibid
47
ada seperti jumlah anak, jumlah penduduk, luas tanah dan sebagainya74. 4. Hasil Kerja Siswa Masing-masing
peserta
didik
diberi
kesempatan
untuk
berkelompok dan menuangkan solusi keterlibatan langsung atas masalah-masalah yang sekarang sedang rumor atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan menuliskan, lalu dikumpulkan dalam satu bundel Portofolio. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berbentuk wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang ISMUBA (selaku guru IPS kelas VII), dan tiga peserta didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat kelas VII. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan nya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka istrument penelitian ini menggunakan Metodelogi Penelitian Deskripsi Kualitatif. Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Penelitian Pra Lapangan 1) Menyusun rancangan penelitian yang disebut proposal penelitian. Pada tahap awal, tema penelitian lebih dulu diajukan kepada tim penyeleksi tema tingkat jurusan untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya tema yang telah disetujui, disusun dalam bentuk proposal penelitian dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan persetujuan.
74
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, h.158
48
2) Memilih lapangan penelitian Berkaitan dengan tema penelitian yaitu model pembelajaran IPS berbasis portofolio, maka lembaga yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. 3) Mengurus perijinan Pada tahap awal, perijinan penelitian dilakukan secara lisan setelah Bab I, II, III skripsi disetujui. Perijinan penelitian dilakukan secara formal antara lembaga yang menaungi peneliti yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. 4) Menjajagi dan menilai keadaan lapangan Kegiatan ini selain telah dilakukan pada saat memilih lapangan penelitian, juga akan dilaksanakan saat peneliti memasuki lapangan penelitian. 5) Memilih dan memanfaatkan informan penelitian Informan penelitian dipilih dengan cara purposive sample (sample bertujuan) atau sample tak acak, teknik pengambilan sample yang didasarkan atas tujuan tertentu dan memiliki kriteria sebagai sampel dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pengungkapan data penelitian. Informan penelitian berasal dari komponen-komponen pendidikan, yaitu kepada para pendidik dan siswa/ peserta didik. 6) Menyiapkan kelengkapan penelitian Perlengkapan penelitian yang dipersiapkan antara lain alat tulis, alat perekam, kamera, dan garis besar materi wawancara. 7) Etika penelitian Dalam penelitian kualitatif, peran peneliti sangat besar. Untuk itu etika penelitian harus selalau diperhatikan, sehingga perasaan empati dan kekeluargaan dapat terjalin baik dengan tetap konsisten pada tujuan penelitian.
B. Tahap Pekerjaan Lapangan 1) Memilih latar penelitian dan persiapan diri.
49
Pada tahapan ini, peneliti diharapkan berusaha untuk melakukan interaksi awal, mempelajari kembali proposal dan memperdalam kajian literature penelitian. Dengan persiapan yang matang, pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 2) Memasuki lapangan. Setelah semua persiapan baik intern maupun ekstern terpenuhi, peneliti dapat mulai memasuki lapangan penelitian secara proporsional. 3) Mengumpulkan data. Peneliti dapat secara langsung melakukan Observasi, Interview maupun dokumentasi. Interview dilaksanakan kepada kelas VII, sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan peneliti. Begitu juga saat melakukan observasi dan dokumentasi.
C. Tahap Analisis Data Terdapat banyak cara dalam melakukan analisis data, salah satu cara yang dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah penyusunan portofolio yang masih bersifat umum, ialah sebagai berikut: 1. Persiapan a. Jenis portofolio yang akan dikembangkan adalah portofolio individu. b. Tujuan penyusunan portofolio adalah untuk mengetahui gambaran perkembangan siswa tentang materi kegiatan ekonomi, mengetahui aktifitas belajar siswa, serta mengetahui perkembangan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas IPS untuk materi kegiatan ekonomi. c. Kategori-kategori pekerjaan yang akan dijadikan dokumen bukti portofolio adalah hasil kerja LKS, kliping, hasil tes ulangan harian dan refleksi diri. d. Pengembangan rubrik untuk menilai pekerjaan siswa dan memutuskan bagaimana menilai portofolio yang sudah lengkap dan terorganisasi dengan baik.
50
2. Mengatur portofolio a. Siswa mengembangkan portofolio selama pembelajaran IPS. Tugastugas yang akan dijadikan bukti dalam portofolio seperti LKS, tes ulangan harian, artikel materi yang dikumpulkan harus diberi tanggal dan siswa diminta untuk menata dan mengorganisir tugas-tugas yang sudah terkumpul tersebut dan diberi identitas. b. Penilaian akhir portofolio meliputi isi yang mengacu pada rubrik yang dikembangkan serta kelengkapannya. 3. Rubrik Skoring Artikel/ Kliping Artikel harus memenuhi ketentuan: a. Judul artikel/ Kliiping sesuai tema. b. Bibliografi (sumbernya). c. Deskripsi Gambar/ komentar. Tabel 3.2 Rubrik skor kriteria Skor
Kriteria
Keterangan
1
Cukup
Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2
Baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar
3
Sangat baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar, deskripsi gambar benar
Dari tabel hasil penilaian rubrik skor kriteria artikel tersebut, maka penilaian cukup diberikan kepada peserta didik jika, artikel tersebut sesuai dengan tema tetapi sumbernya pun tidak ada, lalu penilaian dengan skor baik yakni artikel yang mencakup judul artikel sesuai dengan tema yang ditugaskan, serta dengan sumber yang lengkap dan benar. Adapun penilaian skor dengan sangat baik yaitu dimana judul artikel sesuai dengan
51
tema, sumbernya lengkap dan benar serta, peserta didik mendeskripsikan gambar pada artikel tersebut dengan benar dan jelas. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Aspek yang diamati
: Keaktifan siswa secara keseluruhan
Mata Pelajaran
: IPS
Tabel 3.3 Penilaian Keaktifan Siswa Skor 1
kriteria
Keterangan deskriptor
Sangat
Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep
kurang
yang belum dimengerti
2
Kurang
Mau berdiskusi dan bekerjasama
3
Cukup
Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4
Baik
Mau mengemukakan ide-ide
5
Sangat baik
Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk
Dalam model pembelajaran portofolio adapun lembar observasi pada keaktifan peserta didik didalam kelas pada kegiatan belajar mengajar yakni, peserta didik dinilai sangat kurang jika ingin mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti, siswa kurang jika hanya ingin berdiskusi dan bekerjasama saja sedangkan peserta didik yang cukup ialah yang ingin menjawab pertanyaan guru/teman, lalu dengan kriteria yang baik ialah siswa yang dapat mengemukakan berbagai ide-ide dalam kegiatan belajar mengajar serta peserta didik yang mencakup kriteria sangat baik ialah peserta didik yang dengan senang hati ingin melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk.
52
Tabel 3.4 Konversi skor LKS dan Ulangan Harian Skor
Kriteria
Keterangan nilai LKS dan tes ulangan harian
1
Sangat kurang
Mendapatkan nilai 0-40
2
Kurang
Mendapatkan nilai 40-54
3
Cukup
Mendapatkan nilai 55-69
4
Baik
Mendapatkan nilai 70-84
5
sangat baik
Mendapatkan nilai 85-100
Dari tabel konversi skor LKS dan Ulangan Harian pada peserta didik kelas VII D yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai dari 0-40 maka termasuk kriteria siswa sangat kurang, siswa yang mendapatkan nilai 40-54 mendapatkan kriteria siswa yang kurang, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 mendapatkan kriteria siswa yang cukup, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 70-84 mendapatkan kriteria baik serta pada siswa yang mendapatkan nilai berkisar 85-100 ialah siswa yang mendapatkan kriteria sangat baik. Nilai Akhir Portofolio Mata Pelajaran IPS Kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama : Terlampir Tabel 3.5 Uraian dan Skor Akhir Portofolio No. I
Uraian Isi Catatan LKS Artikel Ulangan harian Aktivitas
II
Kelengkapan Refleksi diri Sampul dan kerapian
Skor
53
Total
F. Teknik Analisis Data A. Analisis data Analisis Data ini
dilakukan secara bersamaan selama proses
penelitian75. Setelah data-data penulisan ini terkumpul, penulis selanjutnya mengolah dan menganalisis data-data tersebut untuk mendapatkan pokok permasalahan yang diteliti sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan field research bisa saja terjadi karena memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting76. Adapun teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dalah mengalir flow model. Sejumlah langkah analisis terdapat dalam model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini dilakukan teknik analisis data pada sejak awal sampai berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian dilapangan diolah dan dianalisis secara keseluruhan hingga membentuk hipotesis kerja yang diuji kebenarannya dengan memperoleh data melalui observasi, angket, dokumen dan hasil kerja siswa. Teknik yang dilakukan bersifat induktif/ kualitatif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Teknik 75
Bagong Suyanto Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 1, h. 172 76 http://www.academia.edu 5562212 Pengolahan dan analisis data kualitatif, Diakses 12/09/2014 9.41PM
54
analisis data menggunakan model analisis data mengalir flow model yakni sejumlah langkah analisis yang terdiri dari pengupulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan.
B. Analisis Wawancara Pedoman wawancara adalah susunan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang diajukan secara lisan dan jawaban responden dikemukakan secara lisan pula untuk terarahnya wawancara sesuai dengan data yang diperlukan. Wawancara dilakukan secara langsung oleh penulis kepada responden yang merupakan Guru Bidang Studi dan Peserta Didik. Daftar pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti dan di analisis dengan cara deskritif, yaitu menguraikan/ informasi daftar pertanyaan yang sudah peneliti sediakan kedalam bahasa yang mudah dipahami diantaranya yaitu: a. Narasumber Guru Bidang Studi IPS sebagai berikut: Pedoman wawancara ini untuk mengetahui respons guru terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP Muhammdiyah 17 Ciputat: Nama Narasumber
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
1. Bagaimana keadaan kelas dan peserta didik ketika bapak sedang mengajar dikelas VII D? 2. Bagaimana
Interaksi
Bapak
terhadap
peserta
didik
untuk
menyampaikan materi dalam pelajaran IPS ini? 3. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VII D, apakah Bapak menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran apa yang bapak terapkan?
55
4. Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus yang bapak lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran? 5. Lalu Apa kendala atau Hambatan yang Bapak hadapi dalam menggunakan Model pembelajaran tersebut di kelas VII D? 6. Pernahkah para siswa mengeluh terhadap penerapan model-model pembelajaran yang bapak terapkan? 7. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dikelas? 8. Lalu apa bapak pernah mendengar suatu Model pembelajaran berbasis portofolio? Kalau memang pernah, saya ingin meminta penjelasan dari bapak model pembelajaran berbasis portofolio itu seperti apa? 9. Lalu
Bagaimana
tanggapan
Bapak
terhadap
Aplikasi
Model
Pembelajaran IPS Bebasis Portofolio yang saya terapkan dikelas VII D ketika saya menjadi guru praktik profesi keguruan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ini? 10. Untuk Selanjutnya Apakah Bapak akan menggunakan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio, pada kegiatan pembelajaran untuk pokok bahasan atau materi lainnya di pelajaran IPS ini? 11. Lalu apa rencana Bapak kedepannya untuk lebih memotivasi dan meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
melalui
model-model
pembelajaran? Misalnya apakah bapak akan berinovasi dalam penerapan model-model itu?
b. Narasumber Peserta Didik Kelas VII D sebagai berikut: 1. Bagaimana keadaan kelas ketika guru sedang mengajar dikelas? 2. Bagaimana Interaksi kamu terhadap guru ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran IPS ? 3. Lalu ketika belajar IPS dikelas, kamu lebih suka belajar secara individu atau belajar secara kelompok? berikan alasannya?
56
4. Kalau guru IPS yang lain ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas kamu, guru tersebut memakai model pembelajaran apa ? 5. Kemudian minggu-minggu yang lalu ketika saya sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPS dikelas kamu, saya sering sekali menyampaikan tugas dalam bentuk kliping, artikel atau lembar kerja siswa yang lainnya, menurut kamu bagaimana ?
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN A.
GAMBAR UMUM SEKOLAH 1. Sejarah Singkat Berdirinya Siswa baru SMP Muhammadiyah 1 Jakarta di Ciputat pada tanggal 15 Juli 1964. SMP Muhammadiyah 17 Ciputat secara resmi pada tanggal 10 Oktober 1964, Kepala sekolah Drs. H. Abd. Rahman Partosuntono, Awal nama SMPM. SMPM secara langsung dikelola oleh Muhammadiyah Cabang Ciputat. Susunan pengurus Muhammadiyah Cabang Ciputat pada tahun itu adalah: Ketua Umum : Asman Ambo Ketua I
: Drs. Murod Usmain
Ketua II
: H. Abd. Kodir
Sekretaris I
: Drs. Hadjid Hamawadagda
Sekretaris II
: Drs. Rustam CA
Bendahara
: H. Kamsari (Alm)
Tahun 1965 SMPM menjadi SMP Muhammadiyah I, Pada tahun ini atas usul Pimpinan Ranting Rempoa pindah ke Desa Rempoa yang semula di Ciputat. Dibangun di tanah desa atas persetujuan Kepala Desa H. Muh Hasan. Penerimaan murid baru di SMP Muhammadiyah 17 dimulai pada tanggal 15 Juli 1964 dengan jumlah siswa sebanyak 51 orang. Pada tanggal 10 Oktober 1964 secara resmi SMP Muhammadiyah 17 di resmikan di bekas balai desa Ciputat, dengan kepala sekolah Drs. Abd. Rahman Partosentono . Pada awal berdirinya SMP Muhammadiyah 17 belum memakai nama SMP Muhammadiyah 17, tetapi masih memakai nama SMPM. Hal
57
58
ini disebabkan keadaan masyarakat Ciputat pada saat itu belum bersimpati penuh terhadap organisasi Muhammadiyah. Karena terbatasnya sarana yang dimilki
SMP Muhammadiyah 17 pada saat itu, sehingga siswa
duduk saling berdesak-desakkan satu sama lain. Semenjak berdirinya SMP Muhammadiyah 17 di kelola langsung oleh Muhammadiyah Cabang Ciputat. Tahun 1965 atas usul dewan guru, Drs. Haji Abd. Rahman Partosentono, bagian Pengajaran Muhammadiyah cabang Ciputat mengangkat Drs. Haji Mawardi Idrus menjadi Pimpinan SMP Muhammadiyah 17 mennggantikan Drs. Haji Abd. Rahman Partosentono. Pada
tahun
1965
nama
SMPM
berubah
menjadi
SMP
Muhammadiyah I, dan pada tahun ini juga atas usul Pimpinan Muhammadiyah ranting Rempoa Adnan Thaher, SMP Muhammadiyah 17 dipindahkan kedesa Rempoa, hal ini di sebabkan : 1. Gedung SMP Mujhammadiyah 17 di Ciputat masih menumpang. 2. Di Ciputat sudah berdiri PGA Muhammadiyah I. 3. Tersedianya tanaah unutk gedung SMP Muhammadiyah 17 di desa Rempoa. Sejak Pimpinan Muhammadiyah Cabang Ciputat memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi kepala di SMP Muhammadiyah 17 Jakarta dengan SK Pengangkatan No.A.1/01 – SK/PMC/I/1981 tanggal 7 Januari 1981 ada 3 pokok yang menjadi tantangan berat yang harus dihadapi : 1. Pembangunan pisik gedung. 2. Menertibkan disiplin guru/murid. 3. Mengembalikan kepercayaan masyarakat. Dengan berdirinya gedung SMP muhamadiyah 17 yang sederhana, kepercayan masyarakat pun untuk menitipkan anaknya belajar di SMP Muhammadiyah 17 mulai berangsur baik.
59
Ini terbukti dari pendaftaran murid baru setiap tahun ajaran, diaman pendaftar yang masuk selalu melebihi dari daya tampung sekolah Perlu ditambahkan bahwa gedung yang dibangun atas swadaya masyarakat. Periodesasi Pimpinan SMP Muhammadiyah 17 adalah sebagai berikut : 1. Tahun 1964 – 1965
: Drs. H. Abd. Rahman Partosuntono
2. Tahun 1965 – 1969
: Drs. H. Mawardi Idrus
3. Tahun 1970 – 1974
: Drs. Moh. Syafei
4. Tahun 1975 – 1977
: Drs. Nasrun Mahmud
5. Tahun 1977 – 1978
: Witarya Permana, BA.
6. Tahun 1978 – 1988
: Djalaluddin Tumanggor, BA.
7. Tahun 1988 – 1994
: Aslih Rosi
8. Tahun 1994 – 2002
: Dahlan Akbar, BA.
9. Tahun 2002 – 2008
: Drs. Sobari
10. Tahun 2008 – 2011
: Mahrudin, SE.
11. Tahun 2011 – 2015
: Drs. Sayuti Sufriatna, MM
Kegiatan proses belajar mengajar di SMP Muhmmadiyah 17 Ciputat mengacu kepada kurikulum Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang beriman, berilmu pengetahuan, dan berketrampilan maka SMP Muhammadiyah 17 Ciputat membekali para siswa dengan Mulok Qiraat dan muhadharah (Public Speaking) tiga bahasa serta beberapa kegiatan ekstra kurikuler, yaitu : Futsal, Tari Saman, Basket, Marawis, Paskibra dan Pramuka.
MOTTO SMP Muhammadiyah 17 Ciputat: Kerjakan apa yang kita tulis, Tulis apa yang kita kerjakan
60
VISI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat: “Menjadikan SMP Muhamamdiyah 17 Ciputat Kota Tangerang Selatan sebagai Lembaga Pendidikan yang mampu mencetak Peserta didik menjadi insan yang berakhlakul karimah, berkualitas, inovatif, kreatif, mandiri, berdaya juang tinggi dan memiliki wawasan IMTAQ dan IPTEK”. Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi diatas.
MISI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat: 1. Melaksanakan pengembangan sarana prasarana dan media pembelajaran. 2. Melaksanakan pengembangan prestasi bidang akademik. 3. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik 4. Melakukan transformasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan yang sejalan dengan perkembangan masyarakat, sains, dan teknologi. 5. Menumbuhkembangkan semangat pengabdian yang tinggi dan luhur yang disertai akhlakul karimah melalui ketauladanan. TUJUAN SMP Muhammadiyah 17 Ciputat: Dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kota Tangerang Selatan dapat dijadikan pedoman dalam pengelolaan pendidikan sehingga : 1. Mampu mendidik, membimbing dan melatih siswa agar menjadi siswa yang cerdas, terampil, berkualitas, dinamis serta berfikir rasional. 2. Mampu mewujudkan siswa yang berakhlak mulia dan berbudi luhur dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Iman dan Taqwa.
61
3. Mampu meningkatkan prestasi siswa dalam Ujian Nasional mendapat nilai rata-rata minimal 6,5 dan kenaikan kelas KKM 100%. 4. Mampu menjadi juara I bidang akademik dan non akademik. 5. Mampu mewujudkan siswa lulusan yang melanjutkan ke SMA/SMK Negeri. 6. Tim
kesenian
dapat
tampil
dalam
acara
di
Kecamatan,
Kabupaten/Kota maupun Propinsi. 7. Siswa dapat melaksanakan ibadah dengan baik. 8. Siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan baik. STRATEGI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat: a. Meningkatkan disiplin guru, pegawai dan siswa. b. Optimalisasi pelayanan pada masyarakat. c. Menumbuhkan kesadaran penuntasan wajib belajar 9 (Sembilan) tahun. d. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. e. Meningkatkan sarana dan prasarana dan sumber daya manusia.
2. Keadaan Guru Guru merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang harus menjadi perhatian bagi setiap lembaga pendidikan, guru mempunyai kompetensi yang baik, maka akan berimplikasikan kepada mutu atau hasil yang baik juga. SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang dikepalai Oleh Bapak Drs. Sayuti Sufriatna, memiliki tenaga pengajar sebanyak 32 orang. Semuanya merupakan berpendidikan tinggi terdiri dari: S2 terdiri dari 2 orang, S1 Terdiri Dari 29 orang, pendidikan D3 terdiri dari 1 orang. Dan lulusan SLTA terdiri dari 1 orang.77 Adapun nama nama guru yang mengampu
77
Sumber data diperoleh dari Bagian Tata Usaha SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
62
pada
masing-masing
mata
pelajaran
yang
bertugas
di
SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 4.1 Nama-nama Guru yang mengampu di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat NO
NAMA
GURU
MENGAJAR
BIDANG
DIKELAS
STUDI 1.
Drs. Sayuti Sufriatna, MM
IPS
IX A,B
2.
Drs. H. Ahmad Mulyadi
IPS
VII
3.
Maryadi, HM, SE
BK/ BP
VII,VIII,IX
4.
Tatang Setiawan S.Pd
Matematika
VIII,IX
5.
Drs. Sobari
PKN
VII,VIII A,B
6.
Amir Mahmud, S.Pd
PKN
VIII C, IX
7.
Hj. Ina Sunarsyih, S.Pd
B.Indonesia
VII C,D, VIII
8.
Hj. Diana Dewi, S.Pd
B. Inggris
VII,VIII A,B
9.
Hj. Latifah, S.Ag
Agama Islam
VII,VIII A,B
10.
Dra. Nurida
Agama Islam
VIII C, IX
11.
Rosmawati, S.Pd
KMM
IX
12.
Hamdi Ramawi, S.Pd
Matematika
VIII B,C, IX
13.
Nurdin Abdullah, S.Pdi
IPA
IX
14.
Noor Mu’zizah S.Sos,I
English
VII,VIII
Conservation 15.
Solihin Ibnu, S,Sn
Seni Budaya
VIII
16.
Didah Nuryatin, S.Pd
B.Inggris
VIII C, IX
17.
Nurliya Marya, S.Pd
IPS
VIII, IX C, D
18.
Rima Nurjayanti, S.Pd
IPA
VII
19.
Nurzaidah, S.Pd
Tata Busana
VII
20.
Mustofa, S.Pd
Penjaskes
IX
21.
Siti Rusdiah, S.Pd
Matematika
VII A, VIII A
63
22.
Hj. N. Ery Suery
Tata Boga
IX
23.
Azhar Khorul Rizky
Komputer
VII,VIII
24.
Kasroh, S.Pd
B. Indonesia
IX
25.
Woelan Saradifa, S.Pd
B. Indonesia
VII A, B
26.
Herdadi Setyanto
Penjaskes
VII,VIII
27.
Muhammad Fakhrudin, S.Pd
IPA
VIII
28.
Mukhtar,S.Pd
KMM
VII, VIII
29.
Wuri Trikandari,S.Pd
BK/ BP
VII,VIII,IX
30.
Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Komputer
IX
31.
Fani Fajriyani, S.Pd
B. Jepang
IX
32.
Drs. H. Bustomi, M.Pd
B. Arab
VII,VIII,IX
3. Keadaan Siswa Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 semester Genap seluruhnya berjumlah 373 peserta didik. Jumlah peserta didik tersebar dalam rombongan belajar Kelas VII empat rombongan belajar, Kelas VIII sebanyak tiga rombongan belajar, dan Kelas IX sebanyak empat rombongan belajar, dengan rincian sebagai berikut:78 Tabel 4.2 Keadaan Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat KELAS
VII
VIII
IX
LAKI-LAKI
60
60
63
PEREMPUAN
48
67
75
JUMLAH
108
127
138
JUMLAH SISWA
78
Ibid
373
siswa
64
Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Rombongan Belajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat No
Kelas
Jumlah Rombel
1.
VII
4 Rombel
2.
VIII
3 Rombel
3.
IX
4 Rombel
Jumlah
11 Rombel
65
4. Struktur Organisasi Bagan 4.1 Keadaan Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kepala Sekolah SMP Drs. Sayuti Sufriatna
Wakasek Bid Kurikulum Tatang Setiawan, S.Pd
Wakasek Bid Kesiswaan Drs. Sobari
Wakasek Bid Ismuba Drs. H. Ahmad Mulyadi
Wakasek Bid Sarana dan prasarana Maryadi HM, SE Kepala Tata Usaha Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Bendahara Rosmaida Tumanggor
Staff Bid Keguruan Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Staff Administrasi Aslih Rosi
Wali Kelas VII, VIII, Dan IX
Guru SMPM 17 Ciputat
Staff Bid Sarana Prasarana H. M. Musa Noor
Peserta Didik SMPM 17 Ciputat
66
5. Keadaan Staf dan TU Karyawan dan Staf Tata Usaha (TU) merupakan para pembantu guru dalam urusan administrasi di dalam sebuah institusi pendidikan. Keberadaan karyawan beserta staf TU disebuah lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memperlancar proses pendidikan. Adanya kualitas kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak yang terkait dengan proses pendidikan itu sendiri. Jumlah Staff dan Tata Usaha di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat berjumlah 13 Orang. Terdiri dari 1 kepala tata usaha, 1 bendahara, 6 staff, 1 keamanan, 2 caraka, 1 pengelola perpustakaan, dan 1 maintance lab komputer. Adapun nama karyawan yang mengampu dan bertugas di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:79 Tabel 4.4 Nama-nama Karyawan dan Staff yang bertugas di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat NO
NAMA
1.
Ahmad Akbar, S.Pd, SE
JABATAN STRUKTURAL Kepala Tata Usaha
2.
Rosmaida Tumanggor, S.Pd
Bendahara Tata Usaha
3.
Aslih Rosi
Staf Administrasi
4.
H. M. Musa Noor
Staf Administrasi bidang Sarana Prasarana
5.
Upi Mayang Sari
Staf Administrasi bidang Pembantu Umum
6.
Muhammad Ali Ja’far Shidiq, SHi
Staf Administrasi Umum
7.
Azhar Khairu Rizky Sofa
Pengelola Perpustakaann
8.
Wawan Setiawan
Maintenance Laboraturium
79
Ibid
67
Komputer 9.
Yulia Yasin
Staf Administrasi Pembantu Umum, Piket
10.
Woelan Saradifa, S.Pd
Staf Administrasi Pembantu Umum, Piket
11.
Surawan
Caraka
12.
Nuredi
Caraka
13.
Rusli Saman
Keamanan
Bagan 4.2 Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kepala TU Bendahara Staff Adm Bid Keguruan/ Humas Staff Administrasi Staff Administrasi Umum Staff Bid Sarana dan Prasarana Staff Pembantu Umum
Keamanan
Caraka
Pengelola Perpustakaan
Berdasarkan tabel dan bagan diatas
Maintenance Komputer dijelaskan bahwa para
karyawan dan staf Tata Usaha yang bertugas di SMP Muhammadiyah 17
68
Ciputat memiliki kualitas baik dan Staf Tata Usaha sudah memadai dalam membantu kegiatan Administrasi di Lembaga Pendidikan tersebut.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada Madrasah ini jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah siswa sudah memadai, namun ada beberapa sarana dan prasarana yang harus segera dilengkapi, seperti Ruang OSIS/IPM, Ruang Keterampilan, Mushola, dan sebagainya. Disamping itu fasilitas yang sudah ada perlu diperbaiki untuk menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada Madrasah ini adalah sebagai berikut : 80 Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 17 Ciputat NO 1 2 3 4 5
JENIS FASILITAS Ruang Kelas Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Tata Usaha Laboratorium a. Komputer
JUMLAH 11 1 1 1
LUAS
KETERANGAN Baik Baik Baik Baik
1
Baik
b. IPA
1
Baik
c. Bahasa
1
Baik
7
Perpustakaan
1
Baik
8 9 10 11 12 13 14
Ruang BP/ BK Ruang UKS Ruang OSIS/ IPM Kantin Mushola WC Guru WC Siswa a. Putra
1 1 1
1
Baik Kurang Belum Kurang Belum Baik
2
Baik
80
Sumber data diperoleh dari Bagian Tata Usaha Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
69
b. Putri
2
Baik Baik Baik Digabung dengan perpustakaan (Baik) Baik Kurang Baik Belum Belum
15 16 17
Tempat Wudhu Lapangan & Ring Basket Koperasi
10 1 1
18 19 20 21 22
Ruang Multimedia Parkir Tiang Bendera Gawang Futsal Ruang Kesenian dan Keterampilan
1 1
12 m
B. Deskripsi Data 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi awal di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Rempoa Tangerang Selatan. Sebelum diadakan penelitian ini, penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitian diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran IPS , serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh selama proses
pembelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat kelas VII D. Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS, Drs.H Ahmad Mulyadi. Pada tanggal 04 Juni 2015 pukul 11.25, bertempat diruang guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran IPS dikelas VII D, dan mengetahui keaktifan belajar IPS peserta didik. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran IPS yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah
demontrasi,
Tanya
jawab,
serta
pembelajaran
lebih
menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga membuat guru sukar menemukan model pembelajaran IPS yang tepat dan
70
yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap peserta didik cenderung pasif dalam belajar IPS sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada prestasi beajar IPS siswa yang rendah. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam proses pembelajaran IPS. Salah satu kendalanya adalah sarana prasarana yang kurang memadai dari pihak yayasan sekolah tersebut. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VII D sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan model pembelajaran IPS. Dari hasil observasi sendiri dalam proses pemebelajaran pada kenyataannya terdapat kendala-kendala yang dihadapinya guru selama mengajar. Diantaranya permasalahan yang ditemukan: Pertama, Guru mata pelajaran IPS masih mengalami kesulitan dalam mengakifkan peserta didiknya untuk terlihat langsung dalam proses penelaahan bahan pelajaran. Kedua, Jumlah Siswa setiap kelas cukup besar 37 Siswa. Terkait dengan jumah siswa yang cukup besar disetiap kelas ini, proses belajar dihadapkan pada kenyataan keberadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang memadai, sehingga hal tersebut juga menyebabkan guru ruang dapat mengenali sikap dan perilaku individual siswa atau murid secara baik. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran. Ketiga, Sebagian peserta didik memandang mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang bersifat konseptual dan teoritis. Akibatnya siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS merasa cukup mencatat dan menghafal konsep-konsep dan teori-teori yang diceramahkn oleh guru, tugas-tugas terstrktur yang diberikan dan dikerjakan secara tidak serius dan bial dikerjakan pun sekedar memenuhi formalitas Keempat, kondisi kelas yang kurang kondusif. Dari hasil pengamatan yang paling utama adalah kondisi kelas yang kurang kondusif, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalam belajar. Pada saat mengajar kebanyakan peserta didik tidak memperhatikan guru yang
71
sedang menerangkan, dikarenakan model pembelajaran yang digunakan masih konvensial, yaitu model pembelajaran metode ceramah serta pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat texst book, mengacu pada buku atau LKS. Kelima ketidakaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dan ini un dapat terlihat dari observer yang peneliti lakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan, banyak murid yang tidak ingin
menjawab
ataupun
ragu-ragu
untuk
menjawab.
Serta
pembelajarannya pun tidak berpusat pada siswa yang dapat mengaktifakan siswa dikelas, sehingga siswa merasakan sangat jenuh pada kegiatan belajar mengajar ini dikelas. Berdasarkan hasil observasi, dapat dsimpulkan bahwa prestasi belajar siswa msih rendah untuk itu saya sebagai peneliti ingin menerapkan Aplikasi Model Pmbelajaran Berbasis Portofolio pada kelas VII D dalam mata pelajaran IPS dikelas SMP Muhammadiyah 17 Ciputat C. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Jl. Ir Juanda No 211, Rmpoa Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412. Pada Mata Pelajaran IPS di kelas VII dengan jumlah siswa 37 Orang. Data-data diperoleh dari Observasi, Pengumpulan satu bundel Portofolio, Wawancara beberapa peserta didik dan Dokumentasi kegiatan belajar mengajar dikelas. 1. Observasi Penulis melakukan observasi langsung pada saat proses pembelajaran IPS berlangsung. Sebagian peserta didik memandang mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang bersifat konseptual dan teoritis. Akibatnya siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS merasa cukup mencatat dan menghafal konsep-konsep dan teori-teori yang diceramahkn oleh guru, tugas-tugas terstruktur yang diberikan dan dikerjakan secara tidak serius dan bila dikerjakan hanya memenuhi formalitas dan keadaan kelas yang kurang kondusif. Setelah saya melakukan penelitian menggunakan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio Mereka sangat antusias mengikuti
72
proses pembelajaran serta mempunyai rasa sikap ingin tahu yang tinggi terhadap pelajaran IPS lebih mendalam. Elemen penilaian portofolio di kelas dan di sekolah terhadap peserta didik, meliputi lembar observasi sekolah, observasi guru bidang studi dan observsi peserta didik. Berdasarkan observasi dalam penelitian lapangan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat berikut ialah komponen-komponen observasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: NO
Komponen
Ya
1
Kondusifnya lingkungan sekolah
2
Kebersihan lingkungan sekolah
3
Adanya sarana dan prasarana yang menunjang
4
Adanya perpustakaan
5
Adanya pencahayaan yang cukup dalam kelas
6
Adanya sirkulasi udara yang cukup dalam kelas
Tidak
Dalam tabel observasi pada sekolah ini yakni sangat kondusif lingkungan sekolah dengan kebersihan lingkungan. Sekolah ini pun terdapat sarana perpustakaan dan juga prasarana seperti pencahayaan yang cukup didalam kelas serta sirkulasi udara yang cukup didalam kelas tetapi, ada beberapa saja terdapat sarana prasarana yang tidak menunjang atau tidak memadai. Selain adanya observasi dengan sekolah berikut ialah hasil observasi dengan guru bidang studi IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang meliputi komponen RPP, Apersepsi, Pretest, Postest dan lainlain, sebagai berikut: NO 1
Komponen Guru menyiapkan rencana pelaksanaan
Ya
pembelajaran 2
Guru mulai menerangkan pelajaran
3
Guru memberikan apersepsi kepada siswa terkait
Tidak
73
materi yang akan diajarkan 4
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran 5
Guru mengadakan pretest
6
Guru mengadakan postest
Berdasarkan hasil tabel diatas, observasi siswa secara keseluruhan adapun observasi guru bidang studi
IPS yakni mencakup komponen
dimana kesiapan guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, dalam memulai pembelajaran, serta guru memberikan apersepsi kepada siswa terkait materi yang diajarkan, dan observasi guru yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, serta pemberian pretest dan postest. Selain observasi dengan sekolah dan guru bidang studi adapun beberapa observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada peserta didik yakni meliputi komponen sebagai berikut: (data terlampir) NO 1
Komponen
Ya
Tidak
Siswa memperhatikan penjelasan guru a. Semua b. Tidak semua c. Sebagian
2
Siswa mencatat penjelasan guru
3
Siswa memahami penjelasan guru
4
Siswa hanya duduk dan melamun
5
Ssiswa berisik dalam kelas
6
Siswa mencontek pada saat ulangan
Pada tabel diatas dijelaskan bahwa dalam penelitian juga terdapat observasi
pengamatan
yang
dimana
peserta
didik
diharuskan
memperhatikan penjelasan guru, siswa juga diharuskan mencatat, memahami semua penjelasan guru. Dalam pengamatan observasi ini
74
peneliti juga menilai pada saat ulangan harian serta kegiatan
belajar
mengajar yakni apakah siswa mencontek pada saat ulangan, apakah siswa berisik dalam kelas, dan apakah siswa hanya duduk dan melamun saja dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap sekolah, guru bidang studi dan peserta didik adapun aktifitas yang dilakukan pada penelitian yakni aktifitas peserta didik pada kelas VII D di SMP Muhammdiyah 17 Ciputat, sebagai berikut: NO
Aktivitas Yang Diamati
Kurang
Sekitar
Lebih
dari
50%
dari
50% 1
Siswa memperhatikan saat guru
50%
mengajar 2
Siswa bertanya saat diberi
kesempatan bertanya 3
Siswa mengerjakan latihan soal
yang diberikan oleh guru 4
Siswa berdskusi dengan teman atau
kelompok saat mengerjakan latihan soal 5
Siswa mengerjakan soal dengan
tahapan pemecahan masalah Dari tabel aktifitas peserta didik diatas dapat dikemukakan bahwa sekitar 50% siswa memperhatikan saat guru mengajar, siswa bertanya saat diberi kesempatan bertanya, siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Lebih dari 50% siswa hanya berdiskusi dengan teman atau kelompok saat mengerjakan latihan soal dan siswa mengerjakan soal dengan tahapan pemecahan masalah. Selain aktifitas peserta didik yang diamati, peneliti pun melakukan peneltiian aktifitas kepada guru bidang studi, yakni sebagai berikut:
75
NO
Aktifitas Yang Diamati
Ya
1
Menyampaikan tujuan dan memeprsiapkan siswa
2
Mendemontrasikan keterampilan atau pengetahuan
3
Membimbing pelatihan kepada peserta didik
4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
Tidak
balik 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
Dari tabel diatas dikemukakan ialah aktifitas guru IPS yakni menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan keterampilan atau pengetahuan, membimbing pelatihan kepada peserta didik, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, serta memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan dan di sekolah tersebut aktifitas guru tersebut teraksana dengan sangat baik dan terstruktur. Peneliti melakukan beberapa penilaian terhadap aspek perilaku harian keseluruhan peserta didik di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, yakni sebagai berikut: NO
Aspek Penilaian
San
Baik
gat Baik 1.
Melaksanakan tadarus atau tilawah
berjama’ah 2.
Melaksanakan sholat dhuha
berjama’ah 3.
Mlaksanakan sholat dzuhur berjama’ah
4.
Melaksankan upacara penaikan bendera setiap hari senin
Cu
Kur
kup
ang
76
5.
Melaksanakan kegiatan intrakulikuler public speaking dalam tiga bahasa atau muhadhoroh setiap hari Jum’at
6.
Mengikuti ekstrakulikuler wajib yakni, pramuka
7.
Mengikuti eksrakulikuler lain seperti,
kir, basket, futsal, dan tari saman
Pada tabel diatas dalam kegiatan penelitian ini adapun beberapa perilaku harian secara keseluruhan pada peserta didik di SMP Muhammadiyah 17 ciputat yakni mengenai pelaksanaan taddarus atau tiawah, pelaksanaan sholat dhuha berjamaah, pelaksanaan sholat dzuhur berjamaah, pelaksanaan upacara penaikan bendera setiap hari senin, pelaksanaan kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler berjalan sangat baik dan terstruktur. Selain penilaian perilaku harian keseluruhan peserta didik, adapun aspek
penilaian
perubahan
sikap
pada
peserta
didik
di
SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, yakni sebagai berikut: NO
Aspek Penilaian
Sangat
Baik
Baik 1.
Mengkondisikan para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
2.
Pelaksanaan Apersepsi dikelas
3.
Memotivasi siswa
4.
Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai 5.
Penggunaan sarana dan
Cukup
Kurang
77
prasarana pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran 6.
Pemusatan perhatian sisa dalam kegiatan belajar mengajar
7.
Menjelaskan model
pembelajaran berbasis portofolio dengan metode percontohan 8.
Tehnik penyampaian materi
9.
Pengelolaan kegiatan
diskusi 10.
Bimbingan kepada kelompok
11.
Pemberian kesematan
kepada siswa untuk berpikir 12.
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan endapat para peserta didk 13.
Antusias terhadap jawaban
atau pendapat siswa 14.
Mengamati kesulitan atau
kemajuan belaar siswa 15.
Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan oleh guru
78
Dilihat dari tabel diatas adapun beberapa perubahan sikap dan perilaku harian secara keseluruhan pada kelas VII D dalam pelaksanaan penelitian pada kegiatan belajar mengajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yakni, pada aspek penilaian penyampaian tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian dan tehnik penyampaian materi serta pengelolaan kegiatan diskusi. Adanya antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa di respon dengan sangat baik oleh peneliti. Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil lembar observasi yang dilakukan dengan beberapa aspek penilaian perilaku harian dan perubahan sikap di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, adapun grafik daftar nilai hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester di tempat penelitian yakni sebagai berikut: Grafik Hasil Ujian Tengah Semester Berdasarkan Nilai 15 10 5
80 -100 70 - 79 60 - 69 < 60
0
Grafik Hasil Ujian Tengah Semester Berdasarkan Jenis Kelamin 30 25 20 15 10 5 0
LK > Rata-rata Pr > Rata-rata LK < Rata-rata Pr < Rata-rata
79
Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Berdasarkan Nilai 25 20 80-100
15
70-79 60-69
10
< 60
5 0
Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Berdasarkan Jenis Kelamin 25 20 LK > Rata-rata
15
Pr > Rata-rata Lk < Rata-rata
10
Pr < Rata-rata
5 0
2. Pengumpulan Portofolio Penulis melakukan pengumpulan semua portofolio yang dimulai dari awal kegiatan penelitian sampai berakhirnya kegiatan penelitian itu berlangsung. Berikut kriteria penilaian pada artikel, yakni: Skor
Kriteria
Keterangan
1
Cukup
Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2
Baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar
3
Sangat baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar, deskripsi gambar benar
80
Grafik Pemberian kriteria Penilaian Artikel Peserta Didik 20 15 A 10
B C
5 0
Tabel diatas merupakan kriteria penilaian artikel portofolio selama melakukan penelitian yakni dengan keterangan judul aartikel sesuai dengan tema tetapi sumber tidak ada diberikan keterangan penilaian cukup, lalu judul artikel sesuai dengan tema dan sumber lengkap serta benar diberikan kriteria penilaian baik, adapun pemberian kriteria sangat baik yakni dengan judul artikel sesuai dengan tema, sumber lengkap dan mendeskripsikan gambar pada artikel dengan benar. Berdasarkan proses penilaian artikel adapun beberapa aspek penilaian keaktifan peserta didik selama penelitian berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, yakni sebagai berikut: Skor
kriteria
Keterangan deskriptor
Sangat
Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep
kurang
yang belum dimengerti
2
Kurang
Mau berdiskusi dan bekerjasama
3
Cukup
Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4
Baik
Mau mengemukakan ide-ide
5
Sangat baik
Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa
1
ditunjuk
81
Grafik Penilaian Keaktifan Peserta Didik 14 12 10
A
8
B
6
C
4 2 0
Grafik diatas merupakan kriteria penilaian keaktifan siswa dikelas selama penelitian berlangsung dengan keterangan sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik serta dideskripsikan sebagai berikut yaitu, ingin mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti, hanya ingin berdiskusi dan bekerjasama, hanya ingin menjawab pertanyaan guru/ teman, dapat mengemukakan ide-ide serta dapat melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk oleh guru. Berdasarkan penilaian keaktifan dalam kegiatan pembelajaran adapun penilaian konversi LKS dan Ulanan Harian kelas VII D selama penelitian berlangsung, yaitu sebagai berikut:
Skor
Kriteria
Keterangan nilai LKS dan Tes Ulangan Harian
1
Sangat kurang
Mendapatkan nilai 0-40
2
Kurang
Mendapatkan nilai 40-54
3
Cukup
Mendapatkan nilai 55-69
4
Baik
Mendapatkan nilai 70-84
5
sangat baik
Mendapatkan nilai 85-100
82
Grafik Penilaian Konversi LKS dan Ulangan Harian
20 15 10 5
A B C K
0
Dari grafik konversi skor LKS dan Ulangan Harian pada peserta didik kelas VII D yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai dari 0-40 maka termasuk kriteria siswa sangat kurang, siswa yang mendapatkan nilai 40-54 mendapatkan kriteria siswa yang kurang, siswa yang mendapatkan nilai 55-69 mendapatkan kriteria siswa yang cukup, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 70-84 mendapatkan kriteria baik serta pada siswa yang mendapatkan nilai berkisar 85-100 ialah siswa yang mendapatkan kriteria sangat baik. 3.
Deskripsi Wawancara Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah Wawancara. Yaitu wawancara peneliti dengan Peserta Didik dan Bapak guru bidang studi IPS yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan terkait dengan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio untuk mendukung data dokumentasi. Tujuan wawancara ini dikarenakan agar peserta didik mengetahui keaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPS dikelas VII D dan untuk guru agar mngetahui penerapan model pembelajaran yang mengacu semngat peserta didik dalam pelajaran IPS dikeas VII D. Oleh karena itu, perlu kiranya penulis mendeskripsikan data hasil wawancara sebagai berikut:
83
Deskripsi wawancara peneliti dengan guru bidang studi yakni kesulitan yang sering beliau temui ada dari dua sisi. Pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana sekolah yang kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran misalnya seperti bergabung dengan teman-temannya yang lain, mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak canggung
dan
kebingungan
ketika
beliau
menerapkan
model
pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadangkadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya, karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 2x40 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau dari segi sarana dan prasarana mungkin karena sekolah kami belum termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup menyulitkan
ketika
saya
ingin
menerapkan
beberapa
model
pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang beliau bawakan. Beliau pun akan berusaha untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif untuk peserta didiknya. Berdasarkan deskripsi wawancara dengan guru bidang studi IPS adapun hasil deskripsi wawancara dengan beberapa peserta didik yakni banyak siswa yang tidak memperhatikan guru ketika sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dan banyak siswa lebih antusias melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tidak memakai metode ceramah atau metode pembelajaran konfensional lainnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dikelas VII D SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi model pembelajaran IPS berbasis portofolio yang dilakukan dengan baik, dapat mempengaruhi peningkatan keaktifan peserta didik. Model pembelajaran portofolio sendiri memiliki tujuan agar peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya berguna diantaranya: 1. Bagi Peserta Didik Diharapkan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran dengan baik agar tercipta kelas yang efektif. 2. Bagi Pendidik Diharapkan selalu memotivasi peserta didik di sekolah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, diharapkan guru IPS khususnya di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat menerapkan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar IPS, sehingga siswa mampu mencapai prestasi yang terbaik. 3. Bagi Sekolah Diharapkan dapat memotivasi dan dapat memfasilitasi siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat sehingga bisa belajar lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.
84
85
4. Bagi Orang Tua Diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada anaknya agar untuk tetap semangat dalam pembelajaran yang dilakukannya. 5. Demi kesempurnaan dalam penelitian ini, penulis berharap ada yang mengadakan penelitian yang lebih lanjut, dengan alat uji yang lebih baik.
Serta
Model
Pembelajaran
Berbasis
Portofolio
prlu
dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jakarta: Depdiknas, 2004 Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asti Mahasatya, 1998 Boediono. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2002 Budimansyah, Dasim. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Bandung: PT. Genesindo, 2002
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Edisi Ke-4 Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 Hidayat, Syarif. Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi. Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2012 https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/04/28/model-pembelajaranberbasis-portofolio/ diakses pada 22 mei 2015 http://eprints.uny.ac.id/8540/3/BAB%202%20-%2008416241002.pdf 12/09/2014 10.00 PM http://www.academia.edu 5562212 Pengolahan dan analisis data kualitatif. Diakses 12/09/2014 9.41PM http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-populasi-dan-sampel.html 30/10/2014.11:39AM Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama, 2013. Cetakan ke-3 86
87
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Direktori Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Yogyakarta: Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, 2004 Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito,2003. Cetakan ke-3 Nurhayati, Sri. Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Tangerang: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Nim 106015000475, 2010 Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Karya, 1988 Rohani HM, Ahmad . Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997 S Sadiman, Arief
dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007 Sari, Anita. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Studi Kasus di SD Negeri Barusari 03 Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Nim 1124000052, 2005 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Rosdakarya, 2010,
Cet ke- 15
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012 Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT Salemba Infotek, 2005
88
Surapranata, Sumarna. Analisis,VValiditas, Relibilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Cetakan ke-4 Suwandi dan Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008 Suyanto, Bagong, dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, Cet ke-1 Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2012. Cetakan ke-15 Taniredja, Tukiran, DKK. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Bandung: Alfabeta, 2013 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Proresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, Cet ke-2 Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet ke-2 Tri Wahyuni, Melia. Peranan Penilaian Portofolio Dalam Mengoptimalkan Kemampuan Berfikir Siswa Pada Pada Pembelajaran PKn di SDN BI Tlogowaru Malang. Malang: Universitas Negeri Malang Skripsi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Pendidikan, 2009 Untung Kurniawan, Slamet. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar. Semarang: Universitas Nrgeri Semarang Nim 3301404081, 2009
Lampiran 1 Dimensi dalam kehidupan manusia Dimensi dalam kehidupan
Ruang
Waktu
Nilai/ Norma
manusia Area dan substansi
Alam sebagai
alam dan
Kaidah atau
pembelajaran
tempat dan
kehidupan
aturan yang
penyedia
yang selalu
menjadi
potensi
berproses,
perekat dan
sumber daya
masa lalu,
penjamin
saat ini, dan
keharmonisan
yang akan
kehidupan
datang
manusia dan alam
Contoh kompetensi dasar
Adaptasi
Berpikir
Konsisten
yang dikembangkan
spasial dan
kronologis,
dengan aturan
eksploratif
prospektif,
yang disepakati
antisipatif
dan kaidah alamiah masing-msing disilin ilmu
Alternative penyajian dalam mata pelajaran
geografi
sejarah
Ekonomi, sosiologi/ antropologi
Lampiran 2 Perencanaan waktu penelitian N
Tahapan
o
Penelitian
Waktu Penelitian Februari
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Perencanaan Penelitian
2
Persiapan Penelitian
3
Proses Penelitian
4
Mengolah Hasil Penelitian
5
Kesimpulan
Lampiran 3 Rubrik skor kriteria Skor
Kriteria
Keterangan
1
Cukup
Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2
Baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar
3
Sangat baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar, deskripsi gambar benar
Lampiran 4 Penilaian keaktifan siswa Aspek yang diamati
: Keaktifan siswa secara keseluruhan
Mata Pelajaran
: IPS Penilaian Keaktifan Siswa
Skor
kriteria
Keterangan deskriptor
Sangat
Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep
kurang
yang belum dimengerti
2
Kurang
Mau berdiskusi dan bekerjasama
3
Cukup
Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4
Baik
Mau mengemukakan ide-ide
5
Sangat baik
Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk
1
Lampiran 5 Konversi skor LKS dan ulangan harian
Skor
Kriteria
Keterangan nilai LKS dan tes ulangan harian
1
Sangat kurang
Mendapatkan nilai 0-40
2
Kurang
Mendapatkan nilai 40-54
3
Cukup
Mendapatkan nilai 55-69
4
Baik
Mendapatkan nilai 70-84
5
sangat baik
Mendapatkan nilai 85-100
Lampiran 6 Uraian dan skor akhir portofolio Nilai Akhir Portofolio Mata Pelajaran IPS Kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama No. I
Uraian Isi Catatan LKS Artikel Ulangan harian Aktivitas
II
Kelengkapan Refleksi diri Sampul dan kerapian Total
Skor
Lampiran 7 Nama-nama Guru NO
NAMA
GURU
MENGAJAR
BIDANG
DIKELAS
STUDI 1.
Drs. Sayuti Sufriatna, MM
IPS
IX A,B
2.
Drs. H. Ahmad Mulyadi
IPS
VII
3.
Maryadi, HM, SE
BK/ BP
VII,VIII,IX
4.
Tatang Setiawan S.Pd
Matematika
VIII,IX
5.
Drs. Sobari
PKN
VII,VIII A,B
6.
Amir Mahmud, S.Pd
PKN
VIII C, IX
7.
Hj. Ina Sunarsyih, S.Pd
B.Indonesia
VII C,D, VIII
8.
Hj. Diana Dewi, S.Pd
B. Inggris
VII,VIII A,B
9.
Hj. Latifah, S.Ag
Agama Islam
VII,VIII A,B
10.
Dra. Nurida
Agama Islam
VIII C, IX
11.
Rosmawati, S.Pd
KMM
IX
12.
Hamdi Ramawi, S.Pd
Matematika
VIII B,C, IX
13.
Nurdin Abdullah, S.Pdi
IPA
IX
14.
Noor Mu’zizah S.Sos,I
English
VII,VIII
Conservation 15.
Solihin Ibnu, S,Sn
Seni Budaya
VIII
16.
Didah Nuryatin, S.Pd
B.Inggris
VIII C, IX
17.
Nurliya Marya, S.Pd
IPS
VIII, IX C, D
18.
Rima Nurjayanti, S.Pd
IPA
VII
19.
Nurzaidah, S.Pd
Tata Busana
VII
20.
Mustofa, S.Pd
Penjaskes
IX
21.
Siti Rusdiah, S.Pd
Matematika
VII A, VIII A
22.
Hj. N. Ery Suery
Tata Boga
IX
23.
Azhar Khorul Rizky
Komputer
VII,VIII
24.
Kasroh, S.Pd
B. Indonesia
IX
25.
Woelan Saradifa, S.Pd
B. Indonesia
VII A, B
26.
Herdadi Setyanto
Penjaskes
VII,VIII
27.
Muhammad Fakhrudin, S.Pd
IPA
VIII
28.
Mukhtar,S.Pd
KMM
VII, VIII
29.
Wuri Trikandari,S.Pd
BK/ BP
VII,VIII,IX
30.
Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Komputer
IX
31.
Fani Fajriyani, S.Pd
B. Jepang
IX
32.
Drs. H. Bustomi, M.Pd
B. Arab
VII,VIII,IX
Lampiran 8 Keadaan Jumlah Siswa KELAS
VII
VIII
IX
LAKI-LAKI
60
60
63
PEREMPUAN
48
67
75
JUMLAH
108
127
138
JUMLAH SISWA
373
siswa
Lampiran 9 Keadan Jumlah Rombongan Belajar No
Kelas
Jumlah Rombel
1.
VII
4 Rombel
2.
VIII
3 Rombel
3.
IX
4 Rombel
Jumlah
11 Rombel
Lampiran 10 Nama-nama Karyawan dan Staff NO
NAMA
JABATAN STRUKTURAL
1.
Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Kepala Tata Usaha
2.
Rosmaida Tumanggor, S.Pd
Bendahara Tata Usaha
3.
Aslih Rosi
Staf Administrasi
4.
H. M. Musa Noor
Staf Administrasi bidang Sarana Prasarana
5.
Upi Mayang Sari
Staf Administrasi bidang Pembantu Umum
6.
Muhammad Ali Ja’far Shidiq, SHi
Staf Administrasi Umum
7.
Azhar Khairu Rizky Sofa
Pengelola Perpustakaann
8.
Wawan Setiawan
Maintenance Laboraturium Komputer
9.
Yulia Yasin
Staf Administrasi Pembantu Umum, Piket
10.
Woelan Saradifa, S.Pd
Staf Administrasi Pembantu Umum, Piket
11.
Surawan
Caraka
12.
Nuredi
Caraka
13.
Rusli Saman
Keamanan
Lampiran 11 Keadaan Sarana dan Prasarana NO
JENIS FASILITAS
JUMLAH
LUAS
KETERANGAN
1
Ruang Kelas
11
Baik
2
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
3
Ruang Guru
1
Baik
4
Tata Usaha
1
Baik
5
Laboratorium a. Komputer
1
Baik
b. IPA
1
Baik
c. Bahasa
1
Baik
7
Perpustakaan
1
Baik
8
Ruang BP/ BK
1
Baik
9
Ruang UKS
1
Kurang
10
Ruang OSIS/ IPM
1
Belum
11
Kantin
Kurang
12
Mushola
Belum
13
WC Guru
14
WC Siswa
1
Baik
a. Putra
2
Baik
b. Putri
2
Baik
15
Tempat Wudhu
10
Baik
16
Lapangan & Ring Basket
1
Baik
17
Koperasi
1
Digabung dengan
perpustakaan (Baik) 18
Ruang Multimedia
1
Baik
19
Parkir
20
Tiang Bendera
21
Gawang Futsal
Belum
22
Ruang Kesenian dan Keterampilan
Belum
Kurang 1
12 m
Baik
Lampiran 12 Lembar Observasi Sekolah Lembar Observasi Sekolah di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Pimpinan Sekolah
: Drs. Sayuti Sufriatna, MM
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Semester
: Genap (Dua)
Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda:
NO
Komponen
Ya
1
Kondusifnya lingkungan sekolah
2
Kebersihan lingkungan sekolah
3
Adanya sarana dan prasarana yang menunjang
4
Adanya perpustakaan
5
Adanya pencahayaan yang cukup dalam kelas
6
Adanya sirkulasi udara yang cukup dalam kelas
Tidak
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Lembar Observasi Guru di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Guru Bidang Studi
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Semester
: Genap (Dua)
Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda: NO 1
Komponen Guru menyiapkan rencana pelaksanaan
Ya
pembelajaran 2
Guru mulai menerangkan pelajaran
3
Guru memberikan apersepsi kepada siswa terkait
materi yang akan diajarkan 4
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran 5
Guru mengadakan pretest
6
Guru mengadakan postest
Tidak
Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D Lembar Observasi Siswa Kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Siswa
: 37 Siswa (Terlampir)
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Semester
: Genap (Dua)
Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda:
NO 1
Komponen Siswa memperhatikan penjelasan guru a. Semua b. Tidak semua c. Sebagian
2
Siswa mencatat penjelasan guru
3
Siswa memahami penjelasan guru
4
Siswa hanya duduk dan melamun
5
Ssiswa berisik dalam kelas
6
Siswa mencontek pada saat ulangan
Ya
Tidak
Lampiran 15 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D Aktivitas Peserta Didik di kelas VII D Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Guru Bidang Studi
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Peneliti
: Nurul Hidayanti
Bidang Studi
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
NO
Aktivitas Yang Diamati
Kurang
Sekitar
Lebih
dari
50%
dari
50% 1
Siswa memperhatikan saat guru
50%
mengajar 2
Siswa bertanya saat diberi keseempatan
bertanya 3
Siswa mengerjakan latihan soal yang
diberikan oleh guru 4
Siswa berdskusi dengan teman atau
kelompok saat mengerjakan latihan soal 5
Siswa mengerjakan soal dengan tahapan pemechan masalah
Lampiran 16 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D Aktivitas Guru IPS di kelas VII D Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Guru Bidang Studi
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Peneliti
: Nurul Hidayanti
Bidang Studi
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
NO
Aktivitas Yang Diamati
Ya
1
Menyampaikan tujuan dan memeprsiapkan siswa
2
Mendemontrasikan keterampilan atau pengetahuan
3
Membimbing pelatihan kepada peserta didik
4
Mengecek pemhaman dan memberikan umpan balik
5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
Tidak
Lampiran 17 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik
Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Sekolah
: SMP Muhammmadiyah 17 Ciputat
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda Keterangan sebagai berikut: SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang
NO
Aspek Penilaian
San
Baik
gat Baik 1.
Melaksanakan tadarus atau tilawah
berjama’ah 2.
Melaksanakan sholat dhuha
berjama’ah 3.
Mlaksanakan sholat dzuhur berjama’ah
Cu
Kur
kup
ang
4.
Melaksankan upacara penaikan
bendera setiap hari senin 5.
Melaksanakan kegiatan
intrakulikuler public speaking dalam tiga bahasa atau muhadhoroh setiap hari Jum’at 6.
Mengikuti ekstrakulikuler wajib
yakni, pramuka 7.
Mengikuti eksrakulikuler lain seperti, kir, basket, futsal, dan tari saman
Lampiran 18 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Sekolah
: SMP Muhammmadiyah 17 Ciputat
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda Keterangan sebagai berikut: SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang
NO
Aspek Penilaian
Sangat
Baik
Baik 1.
Mengkondisikan para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
2.
Pelaksanaan Apersepsi dikelas
3.
Memotivasi siswa
4.
Menyampaikan tujuan dan
indicator yang ingin dicapai 5.
Penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran yang
Cukup
Kurang
sesuai dengan materi pembelajaran 6.
Pemusatan perhatian sisa dalam kegiatan belajar mengajar
7.
Menjelaskan model
pembelajaran berbasis portofolio dengan metode percontohan 8.
Tehnik penyampaian materi
9.
Pengelolaan kegiatan diskusi
10.
Bimbingan kepada kelompok
11.
Pemberian kesematan kepada
siswa untuk berpikir 12.
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan endapat para peserta didk 13.
Antusias terhadap jawaban
atau pendapat siswa 14.
Mengamati kesulitan atau
kemajuan belaar siswa 15.
Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan oleh guru
Lampiran 19 Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Peserta Didik Tahun Pelajaran 2014/ 2015 kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Guru Bidang Studi
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Peneliti
: Nurul Hidayanti
Bidang Studi
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
No
No Induk
Nama Siswa
JK LK
Nilai PR
UTS
1
14157112
Aisyah putri maharani
2
14157113
Aji pangestu saputra
60
3
14157114
Anang febry ansyah
45
4
14157115
Ari syahputra
35
5
14157116
Ashifa rizqina
6
14157117
Ays syahadi
7
14157118
Azzah nabillah
8
14157119
Bondan gery firdana
75
9
14157152
Cahyono bintang purnomo
55
10
14157120
Dimas setiawan
70
80
62 45
67
11
14157121
Farah aulia tumanggor
12
14157153
Ferdi fateh alrazaq
55
13
14157122
Fikri haikal
40
14
14157123
Fitri hasan
15
14157124
Gabriel ananda roziki
72
16
14157125
Ifan maulana
77
17
14157126
Indah permata sari
18
14157127
Jordan mustofa zaini
65
19
14157128
Khori bahtiar
67
20
14157129
Mohammad nor fikriadien
72
21
14157130
Mufit arifin
67
22
14157131
Muhamad fathurrahman
60
23
14157132
Muhamad wahyu saputro
67
24
14157133
Muhammad raihan
72
25
14157134
Nia octaviana fadillah
80
26
14157135
Nur isni qurani rohmah
80
27
14157136
Priansyah
28
14157137
Qurrotul aini
29
14157138
Reza denada ilham fadilla
22
30
14157139
Risky giffary
65
80
72
77
70
65
31
14157140
Rusma aktivian
42
32
14157141
Saputra hadiwirya
55
33
14157142
Shaka zahra
34
14157143
Tegar eka darmawan
35
14157144
Tuti aditama
67
36
14157145
Windi widiasari
67
37
14157146
Yogi gusti pratama
77 77
77
Lampiran 20 Daftar Niai Hasil Ujian Akhir Kelad VII D Daftar Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Peserta Didik Tahun Pelajaran 2014/ 2015 kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Nama Guru Bidang Studi
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Peneliti
: Nurul Hidayanti
Bidang Studi
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: VII D/ Genap (Dua)
No
No Induk
Nama Siswa
JK LK
Nilai PR
UAS
1
14157112
Aisyah putri maharani
2
14157113
Aji pangestu saputra
75
3
14157114
Anang febry ansyah
75
4
14157115
Ari syahputra
70
5
14157116
Ashifa rizqina
6
14157117
Ays syahadi
7
14157118
Azzah nabillah
8
14157119
Bondan gery firdana
75
9
14157152
Cahyono bintang purnomo
80
10
14157120
Dimas setiawan
75
100
85 70
100
11
14157121
Farah aulia tumanggor
12
14157153
Ferdi fateh alrazaq
75
13
14157122
Fikri haikal
70
14
14157123
Fitri hasan
15
14157124
Gabriel ananda roziki
100
16
14157125
Ifan maulana
75
17
14157126
Indah permata sari
18
14157127
Jordan mustofa zaini
95
19
14157128
Khori bahtiar
85
20
14157129
Mohammad noor fikriadien
90
21
14157130
Mufit arifin
70
22
14157131
Muhamad fathurrahman
70
23
14157132
Muhamad wahyu saputro
80
24
14157133
Muhammad raihan
95
25
14157134
Nia octaviana fadillah
100
26
14157135
Nur isni qurani rohmah
95
27
14157136
Priansyah
28
14157137
Qurrotul aini
29
14157138
Reza denada ilham fadilla
70
30
14157139
Risky giffary
85
100
75
80
80
100
31
14157140
Rusma aktivian
70
32
14157141
Saputra hadiwirya
70
33
14157142
Shaka zahra
34
14157143
Tegar eka darmawan
35
14157144
Tuti aditama
100
36
14157145
Windi widiasari
90
37
14157146
Yogi gusti pratama
95 85
85
Lampiran 21 Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D Penilaian Artikel Portofolio Selama Penelitian Berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Keterangan penilaian skor kriteria yakni sebagai berikut: Skor
Kriteria
Keterangan
1
Cukup
Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2
Baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar
3
Sangat baik
Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar, deskripsi gambar benar
NO
NAMA
SKOR
1.
Aisyah Putri Maharani
A
2.
Aji Pangestu Saputra
B
3.
Anang Febry Ansyah
B
4.
Ari Syahputra
C
5.
Ashifa Rizqina
B
6.
Ays Syahadi
C
7.
Azzah Nabillah
A
8.
Bondan Gery Firdana
B
9.
Cahyono Bintang Purnomo
B
10.
Dimas Setiawan
B
11.
Farah Aulia Tumanggor
A
12.
Ferdi Fateh Alrazaq
B
13.
Fikri Haikal
C
14.
Fitri Hasan
C
15.
Gabriel Ananda Roziki
A
16.
Ifan Maulana
B
17.
Indah Permata Sari
B
18.
Jordan Mustofa Zaini
B
19.
Khori Bahtiar
B
20.
Mohammad Noor Fikriadien
B
21.
Mufit Arifin
C
22.
Muhammad Fathur Rahman
C
23.
Muhammad Wahyu Saputro
B
24.
Muhammad Raihan
B
25.
Nia Octaviana Fadillah
B
26.
Nur Isni Qurani Rohmah
B
27.
Priansyah
B
28.
Qurrotul Aini
A
29.
Reza Denanda Ilham Fadilla
C
30.
Rizky Giffary
B
31.
Rusma Aktivian
C
32.
Saputra Hadiwirya
C
33.
Shaka Zahra
A
34.
Tegar Eka Darmawan
B
35.
Tuti Aditama
A
36.
Windi Widiasari
A
37.
Yogi Gusti Pratama
B
Lampiran 22 Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D Penilaian keaktifan siswa dikelas Selama Penelitian Berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Keterangan penilaian keaktifan siswa yakni sebagai berikut:
Skor
kriteria
Keterangan deskriptor
Sangat
Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep
kurang
yang belum dimengerti
2
Kurang
Mau berdiskusi dan bekerjasama
3
Cukup
Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4
Baik
Mau mengemukakan ide-ide
5
Sangat baik
Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa
1
ditunjuk
NO
NAMA
SKOR
1.
Aisyah Putri Maharani
A
2.
Aji Pangestu Saputra
B
3.
Anang Febry Ansyah
B
4.
Ari Syahputra
C
5.
Ashifa Rizqina
B
6.
Ays Syahadi
C
7.
Azzah Nabillah
A
8.
Bondan Gery Firdana
B
9.
Cahyono Bintang Purnomo
B
10.
Dimas Setiawan
B
11.
Farah Aulia Tumanggor
B
12.
Ferdi Fateh Alrazaq
C
13.
Fikri Haikal
C
14.
Fitri Hasan
C
15.
Gabriel Ananda Roziki
A
16.
Ifan Maulana
C
17.
Indah Permata Sari
B
18.
Jordan Mustofa Zaini
B
19.
Khori Bahtiar
B
20.
Mohammad Noor Fikriadien
B
21.
Mufit Arifin
C
22.
Muhammad Fathur Rahman
C
23.
Muhammad Wahyu Saputro
B
24.
Muhammad Raihan
A
25.
Nia Octaviana Fadillah
A
26.
Nur Isni Qurani Rohmah
A
27.
Priansyah
B
28.
Qurrotul Aini
A
29.
Reza Denanda Ilham Fadilla
C
30.
Rizky Giffary
B
31.
Rusma Aktivian
C
32.
Saputra Hadiwirya
C
33.
Shaka Zahra
A
34.
Tegar Eka Darmawan
A
35.
Tuti Aditama
A
36.
Windi Widiasari
A
37.
Yogi Gusti Pratama
A
Lampiran 23 Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D Penilaian konversi LKS dan Ulangan Harian kelas VII D Selama Penelitian Berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Keterangan penilaian LKS dan ulangan harian siswa yakni sebagai berikut:
Skor
Kriteria
Keterangan nilai LKS dan tes ulangan harian
1
Sangat kurang
Mendapatkan nilai 0-40
2
Kurang
Mendapatkan nilai 40-54
3
Cukup
Mendapatkan nilai 55-69
4
Baik
Mendapatkan nilai 70-84
5
sangat baik
Mendapatkan nilai 85-100
NO
NAMA
SKOR
1.
Aisyah Putri Maharani
A
2.
Aji Pangestu Saputra
B
3.
Anang Febry Ansyah
C
4.
Ari Syahputra
K
5.
Ashifa Rizqina
A
6.
Ays Syahadi
K
7.
Azzah Nabillah
A
8.
Bondan Gery Firdana
B
9.
Cahyono Bintang Purnomo
B
10.
Dimas Setiawan
B
11.
Farah Aulia Tumanggor
A
12.
Ferdi Fateh Alrazaq
B
13.
Fikri Haikal
B
14.
Fitri Hasan
B
15.
Gabriel Ananda Roziki
A
16.
Ifan Maulana
B
17.
Indah Permata Sari
A
18.
Jordan Mustofa Zaini
A
19.
Khori Bahtiar
A
20.
Mohammad Noor Fikriadien
B
21.
Mufit Arifin
C
22.
Muhammad Fathur Rahman
C
23.
Muhammad Wahyu Saputro
B
24.
Muhammad Raihan
A
25.
Nia Octaviana Fadillah
A
26.
Nur Isni Qurani Rohmah
A
27.
Priansyah
A
28.
Qurrotul Aini
A
29.
Reza Denanda Ilham Fadilla
K
30.
Rizky Giffary
B
31.
Rusma Aktivian
K
32.
Saputra Hadiwirya
K
33.
Shaka Zahra
A
34.
Tegar Eka Darmawan
A
35.
Tuti Aditama
A
36.
Windi Widiasari
A
37.
Yogi Gusti Pratama
A
Lampiran 24 Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D Penilaian Akhir Portofolio kelas VII D Selama Penelitian Berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Nama Siswa
: Terlampir
Tahun Pelajaran
: 2014/ 2015
Keterangan penilaian beriah tanda checklist () jika sudah mengumpulkan semua: No. I
Uraian Isi Catatan LKS Artikel Ulangan harian Aktivitas
II
Kelengkapan Refleksi diri Sampul dan kerapian Total
Skor
Lampiran 25 Model pembelajaran portofolio
Portofolio
Penilaian Pembelajaran
Guru
Siswa
Materi
Metode
Media
Lampiran 26 komponen-komponen analisis data model mengalir
Pengump ulan Data
Reduks i Data
Penyaji an Data
Kesimpu lan Penarika n
Lampiran 27 Keadaan struktur organisasi Keadaan Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kepala Sekolah SMP Drs. Sayuti Sufriatna Wakasek Bid Kurikulum Tatang Setiawan, S.Pd Wakasek Bid Kesiswaan Drs. Sobari Wakasek Bid Ismuba Drs. H. Ahmad Mulyadi Wakasek Bid Sarana dan prasarana Maryadi HM, SE Kepala Tata Usaha Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Bendahara Rosmaida Tumanggor
Staff Bid Keguruan
Staff Administrasi
Staff Bid Sarana Prasarana
Ahmad Akbar, S.Pd, SE
Aslih Rosi
H. M. Musa Noor
Wali Kelas VII, VIII, Dan IX
Guru SMPM 17 Ciputat
Peserta Didik SMPM 17 Ciputat
Lampiran 28 Keadaan struktur tata usaha dan staff SMP Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kepala TU Bendahara Staff Adm Bid Keguruan/ Humas Staff Administrasi Staff Administrasi Umum Staff Bid Sarana dan Prasarana Staff Pembantu Umum
Keamanan
Caraka
Pengelola Perpustakaan
Maintenance Komputer
Lampiran 29
Pedoman Wawancara Dengan Guru Bidang Studi Pelajaran
IPS Pedoman wawancara untuk mengetahui respons guru terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP Muhammdiyah 17 Ciputat: Nama Narasumber
: Drs. H. Ahmad Mulyadi
Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Hari/ Tanggal
: Kamis, 04 Juni 2015
Pertanyaan dan Jawaban: 1. Bagaimana keadaan kelas dan peserta didik ketika bapak sedang mengajar dikelas VII D? Jawaban: Berdasarkan sistem kurikulum KTSP yang ditetapkan pemerintah di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ini, maka jumlah murid kelas VII D disekolah kami berjumlah 37 orang per kelas dan suasana pembelajaran nya pun dikelas tergolong kondusif pada kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Bagaimana
Interaksi
Bapak
terhadap
peserta
didik
untuk
menyampaikan materi dalam pelajaran IPS ini? Jawaban: Kita saling berkomunikasi antara saya selaku guru dengan murid, lalu setelah itu menjelaskan materi yang akan kita pelajari dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VII D, apakah Bapak menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran apa yang bapak terapkan? Jawaban: Tentu saja iya setiap saya melakukan proses pembelajaran di kelas, saya selalu menerapkan model pembelajarn agar proses
pembelajaran lebih efektif dan semua siswa turut aktif sehingga diharapkan dapat mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan. Model pembelajaran yang saya terapkan bagi siswa-siswi tergantung pada materi pembelajaran yang saya berikan. Misalnya materi yang saya ajarkan adalah mengenai interaksi sosial, maka saya menerapkan model pembelajaran yang sifatnya berinteraksi dengan masyarakat setempat disekolah ataupun dirumah masing-masing. Kalau materi yang saya ajarkan bersifat analisis dan teoritis maka saya biasanya menerapkan model jigsaw. 4. Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus yang bapak lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran? Jawaban: Penerapan model-model pembelajaran yang saya lakukan dikelas seperti yang saya katakan tadi bergantung pada materi yang saya ajarkan dan tentunya langkah-langkahnya pun tergantung pada model pembelajarannya. Misalnya Langkah-langkahnya harus sesuai dengan modelnya. Seperti pada model jigsaw, yang saya lakukan ialah pertama membagi kelompok yang heterogen dulu yang mana nantinya ada kelompok ahli dan ada kelompok asal, saya mengkombinasikan antara siswa yang pandai, sedang dan kurang. Setelah itu saya berikan materi pelajaran bagi masing-masing kelompok untuk didiskusikan kemudian, masing-masing siswa dari kelompok asal saya gabungkan menjadi kelompok ahli, yang akan menjelaskan materi yang ia pelajari. Begitu seterusnya sampai semua siswa benar-benar mengerti materi yang saya berikan. 5. Lalu Apa kendala atau Hambatan yang Bapak hadapi dalam menggunakan Model pembelajaran tersebut di kelas VII D? Jawaban: Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari dua sisi. Yang pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana sekolah yang kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran misalnya seperti bergabung dengan teman-temannya yang lain,
mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak canggung dan kebingungan ketika saya menerapkan model pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga
kadang-kadang
membutuhkan
waktu
lama
untuk
menerapkannya, karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 2x40 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau dari segi sarana dan prasarana mungkin karena sekolah kami belum termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup menyulitkan ketika saya ingin menerapkan beberapa model pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya bawakan. 6. Pernahkah para siswa mengeluh terhadap penerapan model-model pembelajaran yang bapak terapkan? Jawaban: Tidak pernah. Mereka cenderung menurut saja dengan berbagai model-model pembelajaran yang saya berikan. 7. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dikelas? Jawaban: Yaa seperti inilah siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadangkadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya. 8. Lalu apa bapak pernah mendengar suatu Model pembelajaran berbasis portofolio? Kalau memang pernah, saya ingin meminta penjelasan dari bapak model pembelajaran berbasis portofolio itu seperti apa? Jawaban: Model pembelajaran berbasis portofolio itu sepengetahuan saya merupakan sekumpulan karya-karya siswa yang disusun secara satu bundel sistematis sebagai hasil usaha pembelajaran yang telah dilakukan para siswa dalam waktu yang cukup lama. Misalnya hasil karya-karya siswa untuk mencapai Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran tertentu. Model pembelajaran portofolio ini juga termasuk dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik 9. Lalu
Bagaimana
tanggapan
Bapak
terhadap
Aplikasi
Model
Pembelajaran IPS Bebasis Portofolio yang saya terapkan dikelas VII D ketika saya menjadi guru praktik profesi keguruan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ini? Jawaban: Menurut saya tampaknya model pembelajaran berbasis portofolio ini lebih mudah dilaksanakan ya, karena dengan adanya beberapa alasan. Pertama lebih mudah dibuat atau disusun oleh siswa nya karena isinya hanya memuat satu mata pelajaran tertentu misalnya seperti pelajaran yang saya ajarkan yaitu IPS. Sedangkan yang Kedua, memudahkan pemeriksaan karena isinya hanya mencakup satu mata pelajaran saja, sehingga dapat diperiksa oleh guru mata pelajaran IPS saja. 10. Untuk Selanjutnya Apakah Bapak akan menggunakan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio, pada kegiatan pembelajaran untuk pokok bahasan atau materi lainnya di pelajaran IPS ini? Jawaban: Ohh iya pasti pasti, untuk selanjutnya Insya Allah saya akan menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio pada kegiatan belajar mengajar. 11. Lalu apa rencana bapak kedepannya untuk lebih memotivasi dan meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
melalui
model-model
pembelajaran? Misalnya apakah bapak akan berinovasi dalam penerapan model-model itu? Jawaban:
Ya,
tentunya
saya
akan
terus
berusaha
untuk
mengembangkan model-model pembelajaran yang cocok untuk siswasiswa saya. Saya selalu memantau sejauh mana keefektifitas modelmodel pembelajaran yang telah saya terapkan. Dan tentunya aka nada inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya kondisikan dengan siswa.
Lampiran 30
Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik (3
Sampel) Pedoman wawancara untuk mengetahui respons guru terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP Muhammdiyah 17 Ciputat: Nama Narasumber
: Peserta Didik (3 Sampel Siswa)
Nama Sekolah
: SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Hari/ Tanggal
: Jum’at, 05 Juni 2015
Pertanyaan dan Jawaban: 1. Bagaimana keadaan kelas ketika guru sedang mengajar dikelas? Siswa 1: yaa begitulah kak, banyak yang berisik, apalagi anak laki-laki pada tidak bisa diam dikelas kalau guru sedang mengajar dikelas. Siswa 2: yaa kalo guru sedang mengajar dikelas, saya sebagai ketua kelas
untuk
berusaha
agar
teman-teman
yang
lain
untuk
memperhatikan guru kak kalau sedang mengajar. Siswa 3: keadaannya kadang ada siswa yang tidak memperhatikan kak kalo guru sedang mangajar, tapi kalau guru sedang mengajar, saya memperhatikan kak.
2. Bagaimana Interaksi kamu terhadap guru ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran IPS ? Siswa 1: kalo guru sedang menjelaskan, saya mendengrkan kak, dan kalau guru menyampaikan tugas, saya pun menegerjakannya kak. Siswa 2: karena saya orangnya tidak bisa diam, jadi kalau pun saya ga mengerti, yaa saya akan segera bertanya keada guru Siswa 3: saya kalau dikelas ketika guru sedang menyampaikan tugas, saya mendengarkan taetapi kalau guru sedang menyampaikan materinya dengan ceramah saya agak sedikit membosankan kak. 3. Lalu ketika belajar IPS dikelas, kamu lebih suka belajar secara individu atau belajar secara kelompok? Tolong yaa berikan alasannya? Siswa 1: saya lebih suka belajar individu kak, karena saya malas kalau belajar kelompok, terkadang ada teman yang tidak mau ikut dalam belajar kelompok ini kak. Siswa 2: kalau saya lebih suka belajar kelompok kak, karena kalau belajar kelompok kita bisa bertukar pikiran dalam belajar. Siswa 3: kalau saya lebih suka belajar secara kelompok kak, karena jika kita belajar secara kelompok, tugas yang diberikan guru lebih mudah terselesaikan kak. 4. Kalau guru IPS yang lain ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas kamu, guru tersebut memakai model pembelajaran apa ? Siswa 1: banyak kak, terkadang guru IPS itu berceritaseperti ceramah, terkadang guru IPS membagi kelompok kak.
Siswa 2: terkadang guru IPS membagi dalam kelompok, lalu kita disuruh mengerjakan tugas kita bareng kelompok-kelompok kita tersebut. Siswa 3: kalau guru IPS biasanya belajarnya menyamaikan materi seperti ceramah, jai kita –kita akan menjadi lebih membosankan 5. Kemudian
minggu-minggu
yang
lalu
ketika
kaka
sedang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPS dikelas kamu, kaka sering sekali menyampaikan tugas dalam bentuk kliping, artikel atau lembar kerja siswa yang lainnya, menurut kamu bagaimana ? Siswa 1: iya pernah kak, setiap kakak member tugas untuk dirumah pasti selalu artikel atau membuat kliping, tetapi saya lebih suka seperti itu krena itu membuat kita menjadi lebih kreatif dan banyak pengetahuannya. Siswa 2: iya dulu pernah kak, disuruh membuat artikel seperti cerita, menurut saya itu lebih baik karena kita juga tahu tugas yang dikerjakan tidak hanya dari buku saja kak. Siswa 3: iya kak pernah, menurut saya itu lebih baik, karena kakak menyuruh kita membuat kliping itu agar lebih banyak pengetahuannya kak.
Lampiran 31
Dokumentasi- Dokumentasi
DOKUMENTASI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS PORTOFOLIO (PORTOFOLIO BASED LEARNING) Studi Kasus SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Gambar 1. Keadaan Sekolah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Gambar 2. Keadaan Siswa/i Sedang Melakukan Kegiatan Pembelajaran
Gambar 3. Keadaan Peserta Didik Sedang Menerapkan Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio
Biodata Penulis Nurul Hidayanti, Lahir di Jakarta, 23 September 1993 biasa disapa akrab oleh teman-teman dengan panggilan Nurul. Alamat rumah Jalan Lapan V No 17, Jakarta Timur 13710. Anak ke satu dari lima bersaudara. Mengawali jenjang pendidikan di TK Islam Toledo Jakarta Timur, dan melanjutkan ke SDN 10 Pagi Jakarta Timur lulus tahun 2005, setelah selesai melanjutkan ke SMP Negeri 203 Jakarta timur lulus tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan ke jenjang SMA di Madrasah Aliyah Negeri 14 Jakarta Timur lulus tahun 2011. Setelah lulus SMA Penulis melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan mengambil Kosentrasi Program Studi Geografi.