Downloaded from: justpaste.it/AQ_change
Apakah Al Qaeda Telah Diubah Atau Pendukungnya ?Yang Berubah Oleh: Gharib Al Ikhwan Peribahasa berkata: "Kabur dari resiko adalah resiko terburuk" dan ""Kapal aman jika tetap berada di pelabuhan namun kapal dibuat bukan untuk itu
Orang yang menyendiri di rumah saja, tidak beraksi dan tidak menulis, mungkin akan selamat di dunia namun harus bertanggung jawab nanti di akhirat. Suatu aksi dan pernyataan adalah amanat. Siapapun yang diberi anugerah itu hendaknya dia menunaikan amanatnya dan bertaqwa kepada Allah. Namun siapa yang tidak mampu maka "menggigit akar pohon" lebih baik untuknya. Akan tetapi siapa yang mengetahui, beban nasihat akan diletakkan di pundaknya. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Din adalah nasihat (tiga kali). Kami bertanya: "Untuk siapa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin dan kaum muslimin pada umumnya." Namun pada hari ini, menasihati imam kaum muslimin menjadi suatu resiko besar, seperti mendobrak pintu yang takkan tertutup lagi. "Siapa engkau berani menasihati para pembesar?" Orang-orang "seribu satu malam" itu tidak tahu bahwa kebenaran ini diperoleh dari junjungan kita Shallallahu'alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits diatas, yang mana mereka melanggarnya dengan memerangi para pembawa nasihat. Mereka membuat hashtag-hashtag dan melupakan (pura-pura lupa? -ed) inti permasalahannya. Jika engkau tambahkan kisah "seribu satu malam" yang dimulai dengan hashtag #syari_daulah_ibrahim_sultan_diculik maka
engkau
akan
yakin
bahwa
(_اﻟﺪوﻟﺔ_إﺑﺮاﻫﻴﻢ_اﻟﺴﻠﻄﺎناﺧﺘﻔﺎء_ﺷﺮﻋ#)
karena semua peristiwa bagi mereka ,(اﻵن_ﻧﻐﺰوﻫﻢ_وﻻ_ﻳﻐﺰوﻧﺎ#) #sekarang_kita_menyerang_mereka adalah dusta dan setiap sikap adalah tempat untuk bersuudzon, namun, mereka hanya fasih dalam "lempar batu sembunyi tangan". Lalu, apakah Al Qaeda telah dirubah pemikirannya? Apakah peristiwa yang kita lihat di Syam sekedar reaksi, ataukah sebuah penafsiran akan sesuatu yang baru? Bolehkah hal itu dituduhkan pada pahlawan kita Al Qaeda? Maka saya katakan -dengan memohon pertolongan Allah- bahwa kebenaran adalah prinsip baku yang terus berlalu, dengan pembawanya yang berganti-ganti, melewati pergumulan berbagai bangsa dan zaman, tidak akan terpengaruh sedikitpun dengan maju atau mundurnya seseorang. Kebenaran akan terus memilih pemikulnya diantara hamba Allah yang terbaik, yang memiliki sifat qowiyyul amin (kuat lagi terpercaya -ed), sifat Musa 'Alaihissalam.
Orang, organisasi, dan negara hanyalah wadah yang akan mengalami kebocoran. Jika kebocoran itu semakin tak terkendali dan tak bisa membawa kebenaran lagi, maka sunnatullah, istibdal, (diganti dengan yang lebih baik -ed) akan berlaku padanya. Sikap Al Qaeda yang mengecewakan siapapun yang bertaqwa namun acuh tak acuh, hanyalah bagian dari proses penggantian wadah ini, sebagai rahmat Allah untuk meletakkan kebenaran pada tempatnya, dan pembuka ketundukan agung manusia. Hidayah dari Allah untuk hamba-hamba-Nya itu laksana hujan, tidak pernah memilih pada tanah siapa ia membasahinya. Manfaatnya akan dirasakan oleh semua orang yang merayakan turunnya. ;Sebagaimana dalam hadits
ﺎن ﻓ، ًﺜﻴﺮ أﺻﺎب أرﺿﺎ اﻟﻪ ﺑﻪ ﻣﻦ اﻟﻬﺪى واﻟﻌﻠﻢ ﻛﻤﺜﻞ اﻟﻐﻴﺚ اﻟﻣﺜﻞ ﻣﺎ ﺑﻌﺜﻨ ﺖ وﻛﺎﻧﺖ ﻣﻨﻬﺎ أﺟﺎدب أﻣﺴ،ﺜﻴﺮﻸ واﻟﻌﺸﺐ اﻟﻣﻨﻬﺎ ﻧﻘﻴﺔ ﻗﺒﻠﺖ اﻟﻤﺎء ﻓﺄﻧﺒﺘﺖ اﻟ وأﺻﺎب ﻣﻨﻬﺎ ﻃﺎﺋﻔﺔ أﺧﺮى،ﻪ ﺑﻬﺎ اﻟﻨﺎس ﻓﺸﺮﺑﻮا وﺳﻘﻮا وزرﻋﻮا ﻓﻨﻔﻊ اﻟ،اﻟﻤﺎء ﻪ وﻧﻔﻌﻪ دﻳﻦ اﻟ ﻓﺬﻟﻚ ﻣﺜﻞ ﻣﻦ ﻓﻘﻪ ﻓ،ﻸ وﻻ ﺗﻨﺒﺖ اﻟ ﻗﻴﻌﺎن ﻻ ﺗﻤﺴﻚ ﻣﺎءإﻧﻤﺎ ﻫ ﻪ وﻟﻢ ﻳﻘﺒﻞ ﻫﺪى اﻟ، ً وﻣﺜﻞ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺮﻓﻊ ﺑﺬﻟﻚ رأﺳﺎ، ﻪ ﺑﻪ ﻓﻌﻠﻢ وﻋﻠﻢ اﻟﻣﺎ ﺑﻌﺜﻨ اﻟﺬي أرﺳﻠﺖ ﺑﻪ Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti" hujan yang lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya" (HR Bukhari no.77) Tinggalkan kebanggaan dengan segala nama dan gelar itu. Putuskan perkara dengan isinya, bukan dengan siapa yang mengatakannya. Siapa yang menganalisa adanya perubahan, maka keputusannya berdasar atas variabel itu, dan sebaliknya, siapa yang menganalisa adanya kekonsistenan, maka keputusannya berdasar atas kekonsistenan tersebut. Bagi setiap aktor (untuk kebangkitan umat islam -ed) tetap ada pahala berdasar atas amalnya itu. Dahulu, setiap gerakan islam berlomba beraksi untuk kebangkitan islam, masing-masing mengklaim yang paling berhak. Pada akhirnya -dengan keutamaan Allah- perlombaan itu mengerucut pada Al Qaeda dan Daulah Islam Iraq dan Syam (artikel ini ditulis sebelum deklarasi ,khilafah -ed), maka
ﻢ ﻟﱠﺮ ﺧَﻴﻮ ﻫﻞﻢ ۖ ﺑا ﻟﱠ ﺷَﺮﻮهﺒﺴ ﺗَﺤ Janganlah kamu kira bahwa hal itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. (QS An Nur 11)
Mayoritas gerakan islam -utamanya Ikhwanul Muslimin- telah meninggalkan tuntutan penegakan syariat islam. Tuntutan tersebut akhirnya mengerucut pada dua gerakan diatas. Faktanya, keunggulan Daulah atas Al Qaeda adalah, bahwa kekufuran membirkan mereka (Al Qaeda -ed) untuk sementara waktu- untuk berkonsentrasi menghancurkan proyek yang lebih berbahaya, yaitu proyek penegakan daulah islamiyah, yang mana proyek ini telah terasa kehadirannya secara nyata dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali buta mata dan bashirahnya. Dengan demikian, tidak ada cara lain bagi Daulah untuk menghentikan permusuhan kuffar kecuali dengan mendeklarasikan khilafah, sehingga mereka menyerah karena kengeriannya. Drama sejarah baru yang berulang. Oleh karena itu wahai mu'min, lihatlah kebelakang siapa yang mendukungmu, berdiri untukmu, dan berkicau untukmu? Adakah ia telah meninggalkan masa lalunya atau engkau yang saat ini berubah? Kemudian lihatlah di barisan manakah dirimu? Perbandingan yang amat sederhana .sebenarnya
"ﺮﺳ اﻟ وﻗﻌﺪت ﻋﻠﺎن ﻣﺮﺳ"ﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﻣ Jika Saya Sebagai Mursi dan Duduk di Kursi) (Kepresidenan Judul artikel yang ditulis tahun 2012 itu tidak seperti biasanya. Ditulis oleh Syaikh Husam Abdur Rauf, salah seorang pembesar Al Qaeda Khurasan. Berkali-kali artikel itu mengganggu pikiran saya. Apakah ini ide Al Qaeda yang saya ketahui? Apakah pertanyaan syaikh kita yang beliau sebutkan dalam artikelnya itu "Jika saya sebagai Dr Mursi, lalu diminta menerima tanggung jawab mengepalai negara dalam keadaan saat ini, apakah engkau akan menerimanya? Jika engkau terima apa kebijakan pertama dan paling penting yang akan dilaksanakan?", lalu syaikh kita mengajukan kritik dan solusi prioritas kepada Mursi untuk mengatur pemerintahan Mesir, (apakah pertanyaan itu menggambarkan perubahan Al Qaeda? ed) Artikel tersebut meninggalkan kebingungan di dalam benak saya selama beberapa saat, sampai saya membaca artikel yang ditulis oleh Abu Al Bisyr Al Hajiri, berjudul "Kaifa Ikhtaraqat ats Tsaurah al Mishriyyah al Fikr al Jihadi; Bagaimana Revolusi Mesir Berhasil Meretas Ide Jihad?" (Bisa dibaca pada link ini http://justpaste.it/e9ox). Saat itu saya mengerti jika perkara ini lebih dari sekedar obsesi yang mencengkeram pemikiran seorang penulis lepas, yang namanya Gharib Ikhwan, yang bahkan tidak terikat dengan organisasi manapun, yang tak lebih dari sekedar pengamat. Kemudian setelah itu saya membaca analisis - dibagikan di Forum Syumukhul Islam setahun yang lalu- berjudul Mishr wa At Thariq ila Ummatil Khilafah; Mesir dan Jalan Menuju Ummat Khilafah (karya Abu Bakar Ahmad, bisa didownlod di link http://justpaste.it/3ckd). Ketika itu saya menyadari bahwa subyek tersebut berjudul "Bahwa". Pada awal terpecahnya Jabhah Nushrah dari ISIS, saya masih berkhusnudzon jika masalahnya hanyalah kesalahpahaman dan informasi palsu saja. Namun statemen-statemen Syaikh Aiman Adz
Dzawahiri Hafidzahullah tentang Suriah membatalkan kesimpulan ini, malah membuktikan tumbuhnya perbedaan yang nyata antara dua manhaj, dengan keyakinan saya bahwa perbedaan ini tidak menyentuh prinsip-prinsip Islam dan dengan memperhitungkan bahwa kebijakan lapangan Jabhah Nushrah jauh dari hakekat khilaf tersebut. Namun ternyata Jabhah Nushrah mulai mengklaim keabsahannya sebagai cabang Al Qaeda Suriah. Demikianlah, mendiamkan kesalahan pertama akan menyeret akar dan cabangnya bersama-sama menuju kehancuran. Pada point inilah relevansi nasihat kepada para pembesar dan cabang-cabang Al Qaeda. Kondisi di Suriah tidak menuju kearah yang lebih baik. Jika kita tidak bisa keluar dari kepartisan kita, maka mau tidak mau masa depan Al Qaeda adalah istibdal. Istibdal, dimana kebenaran -dengan tingkatan tertingginya sebelum tamkin- akan berpindah dari Khurasan kepada Daulah Islam Iraq dan Syam sebagai cikal bakal khilafah. Yang menginginkan bahasan lebih dalam point ini silahkan membaca artikel Al Hijrah Al Jihadiyah wa Markaz Ats Tsaql Al Jadid (Hijrah dan Pusat Gravitasi Baru) di link berikut http://justpaste.it/ejvi. Apakah para pembaca sudah paham statemen daulah "Segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan kita dari sempitnya partai dan organisasi menuju luasnya Daulah Islamiyah dan proyek Khilafah 'ala Manhaj Nubuwwah"? Ataukah saya bacakan kepada para pembaca sebagian ide baru dalam dokumen "Pedoman Umum Untuk Proyek Jihad Azawad" yang ditulis AQIM? Saya persilahkan pembaca menjawab sendiri pertanyaan "apakah yang demikian itu warisan Usamah?" Dokumen ini bertanggal 2 Ramadhan 1433 H bertepatan dengan 2/7/2012 -yaitu sebelum terjadinya perpecahan di Syam- dirilis oleh Nukhbatul I'lam Al Jihadi, diantara isinya sebagai :berikut Kita berusaha melibatkan aktor kunci di dalamnya seperti Gerakan Pembebasan Azawad, Gerakan Arab Azawad dan selainnya. Strategi ini akan memberikan tiga keuntungan utama (hlm. 5). Catatan: Untuk diperhatikan bahwa gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan .sekuler Diantara hikmahnya adalah kita tidak menanggung sendiri beban tahapan ini, akan tetapi (kita melibatkan seluruh aktor dan komponen masyarakat (hlm. 5 Melepaskan sebagian hak kita untuk mewujudkan maslahat yang lebih besar seperti yang (dilakukan oleh Nabi kita Shallallahu'alaihi wasallam dalam perjanjian Hudaibiyah (hlm. 5 Namun, kita percaya bahwa seluruh pembuktian itu tidak bisa dan tidak cukup untuk menjadi jaminan deklarasi perang total atas komponen politik penting dalam masyarakat, yang mana harus tetap dijaga untuk terus menyambung hubungan agar sampai pada kesepakatan penting. Lagipula pertikaian ini, tidak diragukan lagi, akan berdampak negatif (pada proyek kita (hlm. 6 Kami tegaskan kepada kalian untuk segera memperbaiki masalah tersebut dan menambal kebocoran ini dengan cara mewujudkan rekonsiliasi dengan Gerakan Pembebasan Azawad ((hlm. 7 Yang mencegah kesepakatan sebelumnya, yang mana menurut kami, itu merupakan strategi mendesak untuk menyatukan barisan internal Azawad, sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan luar berikutnya (hlm. 7). Catatan (penulis -ed): "Untuk menyatukan barisan internal Azawad", ini adalah satu keanehan dari keanehan-keanehan dokumen tersebut. Seakan-akan ingin berkata "menyatukan barisan Quraisy di Makkah untuk melawan musuh
."dari luar Pengalaman terdahulu telah membuktikan bahwa penegakkan syariat tanpa memperhitungkan akibatnya pasti akan menyebabkan orang-orang menjauhi Din dan (memusuhi mujahidin (hlm. 7 Yang harus ditegaskan disini adalah, mengingatkan bahwa segelintir orang yang menerima pemahaman kita tentang penegakkan syariat tidak mengharuskan seluruh lapisan masyarakat bakal menerimanya. Dari contoh ketergesaan kita yang seyogyanya tidak diulangi lagi adalah penghancuran kuburan (hlm. 7) Catatan (penulis -ed): penegakkan .syariat menurut pemahaman bodoh saya rasanya hanya menghasilkan kebaikan belaka Kami mengusulkan di tempat ini (khususnya bagian pertama), agar para ikhwah di masa depan mencabut haknya dalam masalah afiliasi dengan Daulah Azawad, dengan membuat sebuah undang-undang daulah -masa depan-yang berisi bahwa syarat dasar dalam isu naturalisasi dan kewarganegaraan adalah islam, dan bersumpah untuk mempertahankan entitas islam ini, baik dalam masa damai ataupun perang. Dengan demikian kita akan memutus total usaha-usaha dan rencana-rencana pengusiran Al Qaeda dan para muhajirin ((hlm. 8 Adapun politik luar negeri kita adalah dengan mengadopsi pidato yang matang, pertengahan,serta memberikan jaminan dan ketenangan. Untuk itu kita harus menjauhi pernyataan-pernyataan provokatif terhadap negara tetangga dan menghindari ancamanancaman yang berulang-ulang. Cukuplah kita diam serta menampakkan bahwa kita adalah gerakan "dalam negeri" yang mempunyai permasalahan dan perhatiannya sendiri (hlm. 10) Catatan (penulis -ed):Subhanallah, Gharib Al Ikhwan hamba yang lemah ini jadi mengetahui bahwa AQIM Azawad mempunyai tujuan-tujuan luar negeri strategis yang tersembunyi, .namun justru negara-negara tetangga dan Amerika tidak menghiraukannya Bandingkan kata-kata ini dengan kata-kata Al 'Adnani dalam pernyataannya (sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka): "Biarkan dunia mengetahui bahwa masa ketundukan telah berlalu dan takkan kembali lagi. Kaum muslimin akan kembali memimpin dunia dengan tajamnya pedang. Untuk Allahlah, para Rasul-Nya dan orang-orang mukmin kemuliaan itu akan tetapi orang-orang munafik tiada ".mengetahuinya Saya cukupkan dengan menukil halaman 12 dari dokumen itu: "Adapun pasal yang menetapkan kemerdekaan wilayah itu, kita berpendapat sebaiknya tidak perlu dipertentangkan dan diganggu dalam pernyataan-pernyataan resmi kita, seperti contohnya .dengan berkata bahwa kita tidak mengakui batasan-batasan negara Inilah petunjuk-petunjuk tentang hakekat peristiwa yang terjadi di Syam. Kami meyakini Al Qaeda mempunyai politik baru dalam berkoalisi, bersikap dengan orang-orang sekuler, dan cara mengajukan proyek global mereka. Pemikiran seperti itu juga tertuang dalam risalah Syaikh Husam Abdur Rauf kepada umat dengan judul Risalah lil Ummah, berkata: "Walaupun sudah bukan rahasia lagi bahwa diantara komandankomandan tentara itu terdapat orang-orang yang bebas dan nasionalis yang terhormat, dan meskipun mayoritas tentara dan anggota level rendahnya berbau patriotisme, namun yang dibutuhkan adalah koreksi doktrin militer angkatan bersenjata Mesir dan negara arab, serta mengarahkan sistem militernya agar sesuai dengan syariat islam dan bermanfaat bagi agama dan dunianya." Karena penulis paragraf ini membaca dan menganalisis dari jauh, maka perkataannya tetap sebuah teori, sampai datang baiat dari Khurasan yang menyebutkan beberapa poin yang
menegaskan adanya perubahan tersebut. Medan Syam adalah korban perbedaan ini. Proyek Daulah Islam Irak dan Syam ternyata bertentangan dengan arahan baru Khurasan, yang mana mereka berusaha menerapkannya lewat Jabhah Nushrah. Maka terjadilah bencana. Bencana yang tercatat dalam sejarah sebagai keputusan terburuk komandan bijak seperti Syaikh Aiman Adz Dzawahiri hafidzahullah wa hadaahu. Bahkan jika kita asumsikan keabsahan manhaj baru ini -jika terbukti secara definitif-, Khurasan bisa saja menerapkannya dalam medan yang unik seperti Somalia, Yaman, atau Maghrib (Afrika utara -ed). Namun jika kita terapkan pada medan panas -seperti Syam dengan pejuangnya yang amat keras-, lalu memaksakan arahan baru secara OTA (Over the Air) dengan mengirimkan pemuda-pemuda Al Qaeda terbaik dari Khurasan menuju benturan tak terelakkan dengan Daulah Islamiyah, yang terjadi sugguh suatu mimpi buruk. Mimpi buruk yang dikirim dari orang-orang, yang mana kita merasa terhormat dengan membasuh kaki mereka. Hasbunallah. Semua itu telah menyebabkan fitnah, perang pemikiran yang diikuti benturan di lapangan, dan kisah-kisah yang digunakan untuk saling menghantam. Kisah Khawarij hanyalah implikasi dari benturan ini. Anak-anak Al Qaeda di Suriah tidak akan mampu meyakinkan Khurasan atas keberhasilan mereka kecuali dengan menggunakannya, yang mana -sayangnya- disepakati oleh sebagian mereka seperti Azam Al Amriki hadahullah. Luka semakin lama semakin melebar, akhirnya tidak ada solusi -bukan rekonsiliasi dan tahkim seperti yang dimimpikan orang-orang wara'- kecuali dengan kembalinya Al Qaeda Suriah ke Khurasan, atau salah satu pihak hancur. Jika kita kecualikan perselisihan akidah diantara dua pihak -yang mana keduanya masih muslim-, sesungguhnya perselisihan siyasah syar'iyah, strategi, fase-fase perjuangan, organisatoris atau bahkan sampai perselisihan personal, semuanya merupakan faktor-faktor pemicu nyala api dan bara dalam sekam, laksana gunung es, sebagiannya tampak namun yang tidak tampak lebih banyak. La hawla wala quwwata illa billah Inilah kenyataan itu. Kita tidak perlu membenamkan kepala kita ke dalam pasir seperti unta betina. Kita harus mengakui dan menghadapi kenyataan pahit ini. Namun ini bukan berarti bermaksud mencela Syaikh Aiman hafidzahullah. Saya tidak menyetujui orang-orang yang mencaci Syaikh Aiman hafidzahullah wa hadaahu. Orang-orang "seribu satu malam" itu harus segera menghentikan kepengecutannya bersembunyi di balik Syaikh Aiman, karena beliau adalah milik kita, sebagaimana milik mereka juga. Sebelum saya tutup dengan beberapa pertanyaan, saya tegaskan, masih ada kekaburan yang meliputi banyak kebijakan dan peranan yang dilakukan oleh orang-orang seperti Abu Khalid As Suri. Saya sendiri khususnya, tidak bisa menegaskan hakekat perubahan manhaj Khurasan, saya masih berkhusnudzan dengan mereka, walaupun analisis @abo_shadya (akun tersebut sudah ditutup oleh pihak twitter -ed) membuktikan keabsahannya secara berangsur-angsur. Berdasarkan hal tersebut, saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Tandzim Al Qaeda tandzim yang penuh dengan kepahlawanan dan pengorbanan, tandzim tauhid dan jihad-, semoga .mereka dapat memberikan jawaban memuaskan
Apakah persetujuan terhadap pemisahan Al Jaulani disebabkan ingin memisahkan pemikiran ?dan manhaj baru dalam medan Syam, ataukah perkara organisatoris dan administratif Apakah pernyataan yang kita dengar tentang melepaskan hak demi mewujudkan mashlahat yang lebih besar, baik di Suriah atau Azawad, itu berbeda dengan pernyataan-pernyataan ?Hamas Apakah solusi permasalahan Khawarij -seperti klaim kalian- itu dengan cara berdiri bersama orang-orang murtad, sahawat dan sekuler dalam perang sia-sia dengan korban anggot?anggotanya yang ditipu Apakah al wala wal bara dalam koalisi itu dibangun atas nasionalisme? Apakah itu berarti kita harus bersekutu dengan pemberontak Suriah meskipun mereka adalah orang-orang kafir? Apakah ini adalah pertikaian antara dzalim dan madzlum ataukah antara iman dan ?kufur Apakah strategi baru itu -walaupun secara regional saja- itu adalah politik jaminan terhadap negara-negara tetangga dan kekuatan dunia? Apakah sumpah Syaikh Usamah -yang bunyinya "Aku bersumpah kepada Allah Yang Maha Agung, Yang Mengangkat langit tanpa tiang, Amerika dan siapapun yang hidup di Amerika tak akan merasa aman -sekalipun bermimpi- sampai kita melihatnya secara nyata di Palestina, sampai seluruh tentara kafir ?terusir dari tanah Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam"- masih berlaku
.1 .2
.3
.4
.5
Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas. Jika saya benar maka itu dari Allah saja, jika saya salah maka itu dari diri saya pribadi dan syaithan yang selalu berusaha menjerumuskanku lebih dari yang saya ketahui. Ya Allah aku telah menyampaikan maka saksikanlah. Simpatisan Al Qaeda M. Gharib Al Ikhwan Jumadil Akir 1435 H Baca selengkapnya: http://dawlaisis.blogspot.com/2014/04/blog-post_4689.html?view=flipcard