Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam. Namun, kenyataan tidak dapat berkata bohong. Kini umat islam sedang dalam masa kritis. Bisa kita lihat dari pergolakan politik yang terjadi di banyak negara dengan warga yang mayoritas muslim, seperti Mesir, Suriah, Libya, dan masih banyak lagi. Di lain sisi, kemiskinan secara diam-diam dan perlahan sedang menggerogoti negara-negara muslim, tak terkecuali Indonesia. Ada satu sisi ajaran Islam yang masih belum ditangani dengan serius, yaitu mengenai penanggulangan kemiskinan dengan mengoptimalkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW beserta para sahabat pada zaman keemasan Islam. Salah satu potensi yang dimiliki oleh masyarakat muslim Indonesia adalah kekayaan mereka. Dengan kata lain, mereka memiliki potensi untuk mengentaskan kemiskinan di negeri ini, yaitu melalui zakat. Zakat adalah rukun Islam yang keempat. Zakat sendiri menurut bahasa ( lughat ) berati tumbuh, berkembang, kesuburan atau bertambah. Sementara dari sisi istilahnya, zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : 1.
Islam
: Sudah tentu apabila beragama Islam wajib untuk menunaikan zakat, karena zakat merupakan rukun Islam.
2.
Merdeka
: Budak tidak wajib mengeluarkan zakat, kecuali zakat fitrah. Sementara tuannya wajib mengeluarkan zakat.
3.
Cukup Haul : Maksudnya adalah harta yang dimiliki harus genap setahun, 354 hari menurut hijriyah, atau 365 hari menurut masehi.
4.
Nisab
: Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini,
jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.
Macam-macam zakat : 1.
Zakat Fitrah Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3 liter dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist dari Ibnu Umar, katanya “Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah, berbuka bulan Ramadhan, sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.“(H.R. Bukhari). Syarat-syarat wajib zakat fitrah, yaitu : 1. Islam 2. Memiliki kelebihan harta untuk makan sehari-hari. Tatkala Rasulullah saw mengutus Mu’az ke Yaman, ia memerintahkan, “Beritahukanlah kepada penduduk Yaman, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang – orang fakir dikalangan mereka.” (H.R. Jamaah ahli Hadis). Rasulullah juga bersabda.”Barang siapa meminta – minta sedang ia mencukupi sesungguhnya ia memperbanyak api neraka (siksaan).“Para sahabat ketika itu bertanya “Apa yang dimaksud dengan mencukupi itu ?” Jawab Rasulullah saw , “Artinya mencukupi baginya adalah sekedar cukup buat dia makan tengah hari dan malam hari.” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah). Kelebihan harta yang dimaksud tentu saja bukan barang yang dipakai sehari – hari seperti rumah, perabotan dan lain-lain. Jadi tidak perlu menjual sesuatu untuk membayar zakat fitrah. Orang yang berhak menerima zakat fitrah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an ada delapan Golongan. “Sesungguhnya sedekah – sedekah (zakat) itu hanya untuk orang – orang Fakir, Miskin, Pengurus zakat (amil),orang – orang yang telah dibujuk hatinya (muallaf), Untuk memerdekakan budak – budak yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang berhutang (gharim) untuk di jalan Allah (sabilillah) dan untuk orang musafir (orang yang dalam perjalanan ). Yang demikian ketentuan Allah” (Q.S. At taubah : 60) Penjelasan ayat tersebut menurut imam syafi’i sebagai berikut :
1. Fakir, adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak memiliki harta. 2. Miskin, adalah orang yang memiliki pekerjaan namun penghasilanya tidak mencukupi kebutuhannya. 3. Amil, adalah panitia yang menerima dan membagikan zakat. 4. Muallaf, adalah a) Orang yang baru masuk Islam karena Imannya belum teguh. b) Orang Islam yang berpengaruh pada kaumnya dengan harapan agar orang lain dari kaumnya masuk Islam. c) Orang Islam yang berpengaruh di orang Kafir agar kita terpelihara dari kejahatan orang – orangkafir dibawah pengaruhnya. d) Orang yang sedang menolak kejahatan dari orang – orang yang anti zakat. 5. Riqab, adalah budak yang ingin memerdekakan diri dengan membayar uang tebusan. 6. Gharim, adalah orang yang banyak hutang, baik untuk diri sendiri maupun untuk mendamaikan orang yang berselisih maupun untuk menjamin hutang orang lain. 7. Sabilillah, adalah untuk kepentingan agama. 8. Ibnu sabil, adalah musafir yang kehabisan bekal. 2.
Zakat Mal Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang ternak dan biji-bijian yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri). Zakat mal sendiri memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu : a) Milik Penuh (Almilkuttam) b) Berkembang c) Cukup Nisab d) Lebih Dari Kebutuhan Pokok e) Bebas Dari hutang f) Berlalu Satu Tahun (Al-Haul) Adapun harta yang wajib di zakati adalah : a) Binatang Ternak
b) Emas Dan Perak c) Harta Perniagaan d) Hasil Pertanian e) Ma-din dan Kekayaan Laut f) Rikaz
Hikmah Zakat : Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan umat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yng berkaitan dengan Sang Khaliq maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain : 1. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT. 2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya yang berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya. 3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan ahlak mulia, menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. 4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatun Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama). 5. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbangan dalam distribusi harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat. 6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan umat dan bangsa, sebagai pengikat batin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah.
Sumber : http://azurahkio.wordpress.com/2008/09/22/pengertian-zakat-macam-macamnya/ http://www.scribd.com/doc/9724898/Pengertian-Zakat http://www.semuabisnis.com/articles/169611/1/Pengertian-Zakat-Infaq-Shadaqah-danPerbedaannya/Page1.html