APA ITU NAVIGASI ?
TUJUAN BELAJAR NAVIGASI ?
1. Berdasarkan Sumber Datanya
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada,
2.Berdasarkan Isi Data yang Disajikan PETA UMUM -PETA TOPOGRAFI -PETA DUNIA -PETA CHOROGRAFI
PETA TEMATIK
3. Berdasarkan Skalanya a. Peta Kadaster/Peta Teknik b. Peta Skala Besar c. Peta Skala Sedang d. Peta Skala Kecil e. Peta Geografi/Peta Dunia
4. Berdasarkan Bentuknya a. Peta Stasioner b. Peta Dinamis
5. Berdasar Tujuannya
a. Peta Pendidikan Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP b. Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin c. Peta Informasi Umum Contohnya: peta pusat perbelanjaan. d. Peta Turis Contohnya: peta museum, peta rute bus. e. Peta Navigasi Contohnya: peta penerbangan DLL
Protractor (busur derajat) adalah sebuat alat yang bisa digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter
Navigasi Darat Dasar
Navigasi Darat dengan bantuan Peta & Kompas
TUJUAN MEMPELAJARI NAVIGASI DARAT Adalah pengetahuan untuk menentukan posisi dan arah perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya ataupun posisi di peta.
Mengetahui posisi (Dimanakah saya?) Memperkirakan jarak (Sudah seberapa jauhkah saya? Apakah saya sudah sampai?) Membaca arah (Kemana saya akan berjalan, apakah arah saya sudah benar?) Membaca peta topografi Analisa peta dan orientasi medan (Bukit atau sungai apa yang ada dihadapan saya?)
Deskripsi akan ruang (Dapatkah saya membayangkan medan dalam bentuk 3D?) Perencanaan perjalanan yang aman (Mengambil jalur yang jauh tetapi aman atau jalur potong namun lebih beresiko?)
Cara paling baik mempelajari Navigasi Darat (NAD) adalah pergi ke lapangan dengan peta dan kompas. Navigasi bukanlah mengetahui posisi anda setelah anda tersesat (meskipun hal ini sering terjadi).
Tetap berada pada jalur perencaan setelah anda bergerak menjauhi titik awal. Teliti akan medan lintasan yang telah, sedang, dan akan dilalui. Dengan NAD berarti anda mengetahui titik awal, tujuan perjalanan, dan jalur/rute menuju titik akhir. Keterampilan ini membuat daya jelajah anda semakin jauh dan luas dari yang anda bayangkan. Berlatih NAD adalah dengan berjalan menembus rimba !!!
Peta Secara umum, peta dinyatakan sebagai penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.
PETA TOPOGRAFI
Topografi berasal dari Bahasa Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi yang berarti memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dimana satu garis kontur mewakili harga dari satu ketinggian.
JUDUL PETA Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.
NOMOR PETA Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.
NOMOR LEMBAR, JUDUL DAN PETUNJUK LETAK PETA
1. Skala Angka Contoh : 1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. 1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak horizontal di medan sebenarnya. 2. Skala Garis
Skala 1: 50.000 Selang Kontur 25 meter
Legenda Peta Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut.
Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan pemukiman, dan lainya.
Tahun Peta Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di sajikan akan semakin akurat.
ARAH PETA Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta.
Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis. UG : Utara Grid / Utara Peta US :
Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara Bumi.
UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi
KOORDINAT PETA Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus.
Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai 1.
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
2.
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat Jakarta (6o LU, 98o BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur. Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.
KONTUR Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari muka laut.
BENTUK MEDAN
KENAMPAKAN DI PETA DALAM BENTUK SIMBOL GARIS
Membaca Peta a. Sifat – sifat Garis Kontur Yang terpenting dalam bernavigasi adalah kemampuan untuk menginterprestasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan membayangkan keadaan medan sebenarnya. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa sifat garis kontur, sebagai berikut :
Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebutkan khusus untuk halhal tertentu seperti kawah. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatan kedua garis berubah-ubah. Daerah datar mempunyai kontur yang jarang-jarang, sedang daerah terjal/ curam mempunyai kontur rapat. puncak.
B. Ketinggian Lihat interval kotur peta, dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui. C. Titik Triangulasi Selain dari garis-garis kontur, dapat juga mengetahui tingginya suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya disebut juga titik Triangulasi, yaitu suatu titik atau benda berupa pilar/ tonggak yang menyatakan tinggi suatu tempat dari permukaan laut. Titik Triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan atau topografi, untuk menentukan titik ketinggian suatu tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. :
Macam titik triangulasi P.140 78 primer
S.142 79 sekunder
T. 143 80 Tertier
Q. 20 350 Kuartier
TP. 23 670 Antara
PETA RUPABUMI
KOORDINAT PETA RUPABUMI
Garis grid geografi dan tick UTM peta
04’ 00”
04’ 30”
Posisi Kotak : Bujur = 137
05’ 00”
Lintang =
02
05’ 30”
06’ 00”
06’ 30”
137 52’ 30”
07’ 00”
02 07’ 30”
52’ 30”
53’ 30”
54’ 00”
54’ 30”
55’ 00”
MENENTUKAN BUJUR
21”
0'
04’ 00”
0 1
Posisi Sekolah : Bujur = 137 55’ 00” + Bujur = 137 55’ 21”
55’ 00”
2
3
30"
4
5
6
6 5 4 2
3
30"
MENENTUKAN LINTANG
04’ 00”
Posisi Sekolah : 02 04’ 00”
Lintang =
02 03’ 50”
-
Lintang =
55’ 00”
0 1
0'
10”
04’ 00”
137 52’ 30”
Posisi Sekolah : Bujur =
137 55’ 21”
Lintang =
02 03’ 50”
02 07’ 30”
55’ 00”
Mengenal Tanda Medan
Puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.
Lembah yang curam, sungai pertemuan anak sungai, kelokan sungai, tebing-tebing ditepi sungai.
Belokan jalan, jembatan, (perpotongan jalan dan sungai), ujung desa, simpang jalan. Punggungan gunung/ bukit terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak. Lembah terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘V” yang ujungnya tajam dan menjorok kearah
Bila berada dipantai, muara sungai dapat dijadikan tanda medan yang sangat jelas, begitu juga tanjung yang menjorok kelaut, telukteluk yang mencolok, pulau kecil, delta, dsb. Didaerah dataran atau rawa-rawa biasanya sukar mendapat tonjolan permukaan bumi, atau bukit-bukit yang dapat dijadikan tanda medan. Pergunakan belokan-belokan sungai, muara-muara sungai kecil. Dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya, dapat dijadikan tanda medan. Pengertian tanda medan ini mutlak harus dikuasai. Akan selalu digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.
a. Romer Grid Romer ( Roamer ) adalah alat Bantu baca koordinat. Istilah lainnya adalah Coordinat Scales (Skala Koordinat). Skala Romer sudah dikenal, terdapat pada Protaktor persegi ( Rectangular Protactor ) atau pada beberapa model kompas Orienteering.
Romer tersebut membantu membaca Koordinat Grid. Penggunaan Romer terdsebut hanya pada peta-peta Topografi yang mencantumkan garis Bantu Koordinat Grid ( biasanya terdapat pada petapeta militer ). Sumbu / garis Romer – Grid selalu terbagi dalam sepuluh ( 10 ) bagian yaitu 1 s/d 10. Karena ‘Grid’ dirancang dalam satuan metric ukuran jarak ( contoh ; dalam meter ) untuk keperluan dalam memudahkan perhitungan dan mencapai ketelitian.
b. Romer Geografis Beberapa peta Topografi seperti pada peta rupa bumi terbitan Bokosurtanal, bergaris Bantu koordinat Geografis ( dalam satuan ukuran derajat / menit / detik ). Sebuah ‘karvak atau ‘blok’ Geografis peta kedar ( skala ) 1 : 50.000 berukuran 1 menit (01’), terbagi dalam 60 bagian (60 detik). Bagian terkecil dalam 1 karvak Geografis adalah detik ( “ ).
Untuk memudahkan pembacaan suatu titik pada peta bergaris Bantu koordinat Geografis, kita dapat mempergunakan sebuah Romer.
Kompas
Bagian-bagian kompas Secara fisik kompas terdiri dari: a. Badan Tempat komponen-komponen kompas lainnya berada. b. Jarum Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat kompas tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya).
c. Skala Penunjuk Menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.
Jarum Magnet
Cincin Kalibrasi
Kawat Bidik
Celah Bidik
Lensa Bidik
Garis Azimuth Garis Bantu Bidik
Cicin Ibu Jari
Penggaris dengan sudut lurus
Pelindung
Angka Azimuth
Bagian Inti
Angka Warna Hitam: Skala Mils- banyak digunakan untuk keperluan artileri, tank, dan senjata mortir. DAN ini juga digunakan untuk mendapatkan azimuth dalam navigasi darat yang amat akurat. • 6400 Mils dalam 1 (satu) lingkaran • Jarak antara garis pendek = 20 Mils • Jarak antara garis panjang = 100 Mils • Jarak antara angka = 200 Mils U = 64 (6400) T = 16 (1600) S = 32 (3200) B = 48 (4800) 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat
Angka Warna Merah: Unit yang umum untuk pengukuran susut adalah derajat (simbol = nº). • 360 derajat dalam 1 (satu) lingkaran • Jarak antara garis pendek = 5º • Jarak antara garis panjang = 10º • Jarak antara angka = 20º U = 360º atau Oº T = 90º S = 180º B = 270º 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat Catatan:
Perhatikan!!! skala derajat setiap kompas berbeda
Jenis-jenis Kompas Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Pada umumnya dipakai 2 jenis kompas, yaitu kompas bidik (misal kompas prisma), dan kompas orienteering (misal kompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga). Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta.
Pemakaian kompas Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, harus dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, tiang tenda, jam tangan, dan lainnya. Kehadiran bendabenda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
KOMPAS BIDIK Kompas bidik yang orisinil berbeda dengan kompas yang biasa digunakan oleh para pendaki. Kompas bidik ini dibuat amat presisi dan tahan banting dengan tujuan untuk mendukung operasi militer. Dengan desain khusus dalam keakuratan
sudut untuk bernavigasi darat dan mengarahkan senjata artileri.
Deskripsi Kompas Bidik Ditujukan untuk kegunaan militer karena presisi dan ketahanannya, dan fungsi keakuratannya dalam navigasi darat dan pertempuran.
Telah teruji – bantingan, air, pasir, dan dapat digunakan dalam kisaran suhu -50ºF sampai +150ºF. Menggunakan lensa dan kaca anti-gores untuk melihat sudut tembak ke arah obyek. Dengan kompas bidik anda hanya dapat membidik satu buah obyek. Cahaya fosfor membantu anda bernavigasi dalam keadaan yang kurang cahaya. Dilengkapi dengan kaca pembesar, kawat bidik, dan gradasi sudut dalam derajat maupun mils. Untuk pembacaan yang lebih akurat. Induksi tembaga yang memperlambat rotasi jarum magnet tanpa harus menggunakan cairan. Design yang amat baik, menjadikan kompas mudah dipergunakan tanpa harus kehilangan akurasinya.
Kompas Orientering Kompas orientering lebih efektif digunakan saat berjalan dihutan & lebih evisien karena sudah dilengkapi dengan penggaris & romer ,kelemahannya tidak bisa digunakan untuk membidik
Teknik Peta Kompas 1.Orientasi peta Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis, menyamakan utara peta dengan utara sesungguhnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang terdapat pada peta. Untuk keperluan praktis, utara kompas (utara magnetik) dapat dianggap suatu titik dengan arah utara sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.
Langkah – langkah orientasi peta •Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok. •Letakkan peta pada bidang datar. •Samakan utara peta dengan utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi. •Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut didalam peta, lakukan untuk beberapa tanda medan. •Ingat tanda-tanda medan itu, bentuk dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.
Azimuth Back Azimuth Azimut adalah sudut antara suatu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimut disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya ‘potong kompas’), maka harus diusahakan bahwa lintasannya harus berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas kemuka dan kebelakang pada jarak-jarak tertentu.
Resection Prinsip resection : menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak seluruh tanda medan yang harus di bidik. Jika kita sedang berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan lainnya yang di bidik. Langkah-langkah resection
Langkah – langkah Resection 1.Lakukan orientasi peta.
2.Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah (B dan C). 3.Dengan busur dan penggaris,buat salib sumbu pada tanda tanda medan tersebut. 4.Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita.
5.Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya (back azimuth). 6.Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita (A).
Intersection Prinsip intersection : Menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi sukar dicapai. Pada intersection, kita harus sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection
Langkah – langkah Intersection 1.Lakukan orientasi, dan pastikan posisi kita (A). 2.Bidik obyek yang kita amati (C). 3.Pindahkan sudut yang didapat ke peta. 4.Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta (B). lakukan langkah (b) dan (c). 5.Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud (C
ANALISA PERJALANAN
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kirakira medan yang akan dilalui, dengan cara mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu dianalisa adalah jarak, waktu, dan tanda-tanda medan. a.Jarak Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jarak sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalikannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya. b. Waktu Bila sudah dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Ada teori klasik untuk memperkirakan waktu tempuh ini, yaitu hukum Naismith (lihat ilmu penaksiran).
c. Tanda Medan Cari dan ingat tanda-tanda medan di peta yang mungkin bisa menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan. d. Medan Tidak Sesuai Peta Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan petanya salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tegambar di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahanperubahan lainnya lagi yang mungkin terjadi. Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, cari tanda-tanda medan yang bisa dikenali. Jangan terpaku hanya pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal lain yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, menyusuri sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 umumnya cukup teliti.
Altimeter Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu menentukan posisi. pada medan yang bergunung tinggi kompas sering banyak tidak digunakan. disini altimeter akan lebih bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-punggungan yang mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam perjalanan. Yang harus diperhatikan dalam memakai altimeter : •Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi. periksa ketelitian altimeter di titik ketinggian yang pasti. •Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan, cuaca, dan perubahan tenperatur.
Ketahui segala kemungkinan apa yang akan terjadi dan segera siapkan antisipasinya. Anda ingin menambah daya jelajah dihutan????? ……segera kuasai ilmu navigasi Tersesat dihutan adakalanya menjadi pelajaran berharga tapi…..tersesat tidak tau jalan pulang bisa menyebabkan kematian. Terus bermain & berlatih tapi jangan cengeng cuyyyy
SELAMAT BERLATIH & SEMOGA SUKSES