Malang, September 2010
KOMIK DAN LATAR BELAKANGNYA Handout, oleh: dennv hendrifika. S.sn. 1"
Kenapa mempelajari komik?
.
Apa itu komik? Secara umum untuk mendefinisikannya secara teknis kita akan merujuk pada pendapat
para ahli yang telah terlebih o'ahulu merumuskan komik.
a. Toni Masdiono, dalam bukunya yang berjudul
"1-4 Jurus Membuat Komik"
mendefinisikan komik sebagai SEBUAH DUNIA TUTUR GAMBAR, yaitu suatu rentetan gambar yang bertutur menceritakan suatu kisah (Masdiono,l-998:9).
b. Scott McCloud, dalam buku serial terlarisnya "Understanding Comics"
c.
mendefinisikan komik sebagai GAMBAR-GAMBAR SERTA LAMBANG-LAMBANG YANG TERJUKSTAPOSISI DALAM TURUTAN TERTENTU UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN MENCAPAI TANGGAPAN ESTETIS DARI PEMBACANYA (McCloud,2001:9). Jukstaposisi : berdekatan, bersebelahan. Will Eisner, seorang maestro komik menggunakan istilah yang lebih sederhana dalam mendefinisikan komik, yaitu SENI BERTUTUR. Jadi meskipun itu hanya tersusun dari dua panel (gambar) tetapijika disusun secara berturutan maka disebut seni komik.
Jadi, dari sekian banyak pendapat ahli sebagai rujukan dapat kita tarik kesimpulan sederhana dan singkat bahwa element terpenting dari sebuah produk bergambar, agar dapat disebut sebagai komik maka harus memiliki elemen BERTUTUR, BERKISAH, atau MENCERITAKAN SEBUAH KISAH.
o
Untuk apa belajar komik? Komik memiliki sejarah panjang yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja sebagai roda penggerak perubahan jaman. Komik juga sebagai bukti dan saksi sejarah yang
dapat menguak kisah-kisah di masa lampau, mengupas peristiwa
sejarah,
penggambaran budaya manusia, dan berlaku sebagai penyampai pesan.
-
Perlunya mempelajari komik agar kita mampu membaca jejak masa lampau yg tersimpan pada naskah-:raskah yang berbentuk komik dan mempelajari budaya diluar budaya kita
2.
Mampu mengoptimalkan komik sebagai media penyampai pesan Mampu membaca peluang yang dapat diciptakan oleh komik Mampu, dapat, dan paham ketika akan membuat komik.
Apa yang ditawarkan oleh komik?
o
Buat kita secara pribadi?
Komik dapat berlaku sebagai media apresiasi diri, sebagai wadah untuk mengekspresikan rasa. Dan hal itu adalah sesuatu yang krusial bagi seorang seniman. Dengan manajemen yang memadai komik dapat menjadi sumber penghasilan
r
Untuk masyarakat pada umumnya? Sifat komik yang sebagai media penghibur te,rtunya memberikan penghiburan bagi masyarakat. Dulu komik hanya konsumsi anak-anak, tapi tidak lagi demikian sekarang karena telah berkembang bentuk dan fungsinya. Kini komik juga diminati dewasa dan orang tua. Komik memberikan penawaran baru bagi masyarakat yang mulai jenuh dengan media informasi konvensional. Dengan adanya komik sebagai media penyampai
informasi (pesan) diharapkan informasi publik akan semakin cepat tersampaikan disamping jelas dan tepat sasiran tentunya. Terkait dengan Budaya, Bangsa dan Negara? Komik memiliki ciri khas yang berlainan karena seniman yang satu dengan yang lainnya tentu tidaklah sama. Apalagi bila perbedaan itu dikaitkan dengan perbedaan kultur atau
budaya. Karena secara tidak langsung setiap seniman pada suatu Negara akan mensertakan ke-lokol ienius-annya. Kita akan mendapat informasi tetang budaya suatu Negara atau kelompok dengan melihat hasil karya mereka yang lahir karena olah rasa. Termasuk juga komik yang secara tidak langsung merekam budaya tersebut didalamnya, Itulah sebab kenapa kita membedakan komik Jepang, China, Eropa dan Amerika. Karena selain gaya (cara penggambaran)-nya yang berbeda juga karena secara tidak langsung
mereka telah memasukkan ciri khas negaranya, seperti gambar pagoda, samurai, kimono, dll. Ada sesuatu yang ingin diangkat oleh seniman komik dari berbagai Negara, yaitu tentang Negerinya.
3. Apa untungnya
r
menggunakan komik?
Jangkauannya?
Komik pada masa sekarang memiliki jangkauan yang luar biasa luas, sudah tidak terbatasi oleh wilayah, budaya, dan usia lagi. Oleh karena itu penggolongannya kini menjadi bersifat umum. Penggolongan tersebut didasarkan pada ratted (rating) karena kini komik bukan saja milik anak-anak, tetapi juga milik remaja, dewasa dan bahkan orantua, tergantung tujuan dan fungsinya. Oleh karena itu komik bisa menjangkau sernua kalangan usia.
o
Produktifitasnya?
Komik merupakan produk luarbiasa yang lahir dari perangkat murah (tapi bukan murahan). Komik hampir-hampir bisa dikerjakan hanya dengan sebatang pensil dan selembar kertas kapan saja dan dimana saja. Meski demikian di butuhkan manajemen yang memadai untuk menghasilkan produk yang berkesinambungan. Dalam memproduksi sebuah komik, lebih dibutuhkan individu yang terampil, kreatif dan tekun (sabar) daripada seperangkat peralatan canggih.
o
Efektifitasnya? Keefektifitasan komik sangat tergantung pada komunikatif atau tidak komunikatifnya komik tersebut dalam menyampaikan pesan. Tujuan dan sasaran komik menjadi penekanan penting bilamana komik tersebut digagas untuk kepentingan selain hiburan. Dan hal tersebut sangat mempengaruhi bentuk dan teknis komik nantinya. Berbagai macam komik dibuat untuk tujuan yang beraneka ragam pula. Dengan demikian, hampir tidak ada bidang yang tidak dapat digagas dengan komik. Efektifkah? perlu pengkajian lebih lanjut untuk mengetahuinya. Yang jelas komik mampu menjembatani informasi
dari sumber kepada audiens. Sejauh itu dapat terlaksana maka dapat disepakati keefektifa n nya.
.
Fleksibilitasnya? Komik merupakan media komunikasi yang memiliki ciri media asli (pokok). Kita sepakati bahwa media asli adalah media yang pengoprasiannya tidak memerlukan dukungan
media lain. Dimensi komik yang sedemikian kompak dan simple memudahkan pendistribusiannya. Bentuknya yang real menjadikannya dapat digunakan secara langsung dan dinikmati dimana saja. Berbeda dengan media turunan seperti CD yang membutuhkan perangkat multimedia untuk mengoprasikannya. Selain itu, sifatnya yang privat (1- media 1- penikmat) memungkinkan tersampaikanya informasi secara lebih inten sif
.
4.
Prospek material apa yang disajikan oleh komik? Bicara mengenai prospek material berarti kita telah mengarah pada produksi, distribusi dan income. Karena bukan aneh lagi saat ini bila studio komik, ilustrasi dan animasi merupakan
bidang usaha, bahkan industri. Semua didasari oleh manajemen yang terstruktur dan tersistem. Karena mendirikan studio komik, modal termahal dan tertingginya adalah obitity, creotivity, inovotion dan continuity. Bahkan mereka yang berkarier secara solo ada juga yang menembus pasar internasional dan berkolega dengan produsen komik kenamaan semisal Marvel Comic. Proses kreatif yang sama memungkinkan kita untuk membuat kartun, film kartun, bentukbentuk iklan dengan gambar kartun, desain komunikasi dengan ilustrasi, suatu jenis profesi yang tak akan pernah mengenal kata pensiun. Karena selalu ada yang membutuhkan jasa kemampuan kreatif sperti ini. Dan selalu bisa memberi penghidupan (Arswendo Atmowiloto,l99B). 5.
Keuntungan inmaterial bagi seniman komik, adakah? Seorang seniman komik selalu berlatih untuk menjadi peka, minimal peka terhadap kondisi yang berlaku di sekitarnya. Pada dasarnya, komik di buat untuk di baca oleh orang lain. Materinya adalah "sesuatu" yang ingin kita ceritakan, dan kita ingin mereka membacanya, mengerti apa yang kita sampaikan dan akhirnya menjadi paham. Entah itu cerita fiktif atau
adopsi dari kisah nyata pastinya ada "nilai-nilai" yang ingin kita sampaikan. Untuk menyampaikan sesuatu secara gamblang dan memberikan informasi yang benar, setidaknya itu yang membuat kita mulai banyak belajar dan membolak-balik berbagai macam buku literatu r. Komik adalah cerita dalam wujud gambar, karena itu para (calon) komikus hendaklah akrab dengan karya fiksi dan sejarah. Apa yang akan diceritakan dengan goresan pena dan tinta
cina hendaklah ditimba dan diolah dari kehidupan, karya-karya non komik akan jadi pembanding, perangsang atau bahkan sumber ilham yang kaya (Masdiono,1998:11).
Malang, September 2010
KOMIK dan ANATOMINYA Handout, oleh; dennv hendrifika. S"sn.
Komik yang kita kenal saat ini telah memiliki perluasan makna. Penjabarannya pun beragam tergantung komik tersebut dipandang dari teknis apa yang mendasarinya. Adapun komik yang kita kenal saat ini adalah:
o
Relief Sebagaimana yang kita saksikan pada candi-candi di lndonesia, bahkan ornamentornament (lukisan) yang terdapat pada goa-goa sisa peradaban di masa lampau dan pada bagian dalam Piramida serta makam-makam tua di Mesir menunjukkan bentuk prinritive komik. Semua lpkisan dan ornament serta relief pada bangunan sejarah tersebut menceritakan sesuatu. Sebuah "kisah" yang terjadi di masa lampau. Semua cerita tersebut tidak akan dapat di baca dan dimengerti secara utuh jika tanpa perturutan. Perturutan itu merupakan dasar bertutur pada semua jenis komik.
Komik Strip Dikenal juga sebagai komlk satu halaman. Komik strip biasanya hanya tersusun oleh empat penel atau kurang,dan ceritanya langsung habis. Kita bisa mengambil contoh karya-karya komik strip pada "Cartoon Corner" Koran Jawa pos. .l
Komik Konvensional Komik yang sudah umum kita kenal saat ini. Tersusun dari beberapa halaman (biasanya kelipatan 8), dikemas dalam bentuk eksemplar, dan bahkan kebanyakan berseri. Bentuknya bisa beraneka ragam dalam ukuran dan format warnanya. Nove! Komik Sebenarnya memiliki definisi yang sama persis dengan Komik Konvensional. lstilah tersebut baru muncul sekitar B tahun yang lalu. Sehingga pendefinisiannya memerlukan pengkajian lebih lanjut. Biasanya komik akan disebut sebagai Novel Komik apabila komik tersebut menceritakan sebuah kisah yang panjang, saling berhubungan antara jilid ,satu dan seterusnya, berkesinambungan hingga berpuluh jilid, diharuskan membaca mulai jilid satu untuk mengetahui rentetan cerita pada jilid-jilid berikutnya, dll. Salah satu komik Jepang yang masuk dalam kategori Novel Komik adalah Naruto. Komik Webb Merupakan adaptasi dari Komik Konvensional menuju jaringan inter network. Di akses dengan cara di download adri server penyedia layanan komik webb dan wujudnya berupa data (file). Hingga saat ini komik web masih terus dikaji ulang dalam bentuk dan kemudahan pengoprasiannya. Karena tampilan monitor tidaklah sama persis dengan buku komik umum, maka diperlukan pengandaptasian guna menjadikan komik webb mudah penavigasiaanya. Komik Sellular Selayaknya Komik Webb namun membutuhkan pengembangan dan teknis lebih lanjut lagi.
.
Mural/Grafiti Kita mengenalnya sebagai lukisan dinding. Seringkali cara bertuturnya menggunakan teknis lama, tanpa terbingkai dan campur aduk dalam satu bidang. Namun bisa jadi semua rentetan gambar yang disajikan juga menceritakan sesuatu.
Mengapa bentuknya menjadi sedemikian berkembang? Hal tersebut merujuk pada definisi komik itu sendiri yang telah mengalami perluasan makna. Dari sekian banyak jenis, kita hanya akan mempelajari Komik Strip, Komik Konvensional dan sedikit tentang Novel Komik. Karena Komik Sellular dan Grafiti merupakan pengembangannya.
ANATOMI KOMIK Secara structural komik memiliki 5 llima) komponen dasar yang menjadi satu kesatuan utuh hingga dapat disebut sebagai komik. Adapun lima komponen dasar tersebut adalah:
T.
KONSEP CERITA
Merupakan bagian terpenting dari yang paling penting. Konsep cerita meliputi pemilihan Moment yang akan kita masukkan dalam komik. Bekerja pada bagian konsep hahuslah cermat dan matang karena ini sangat mempengaruhi kesinambungan (kelanjutan) komik itu sendiri. Konsep cerita atau ide dan gagasan inilah yang nanti akan ditransformasikan secara visual ke dalam komik melaluitransisi-transisi. Adapun transisitersebut adalah:
Momen ke Momen Aksi tunggalyang digambarkan dalam sebuah rangkaian momen.
@
'Frr"{
ffiffiffi
b. Aksi ke Aksi
Sebuah subjek (orang, obyek, dsb...) tunggal dalam sebuah rangkaian aksi. "a CJ
.!:fr1
.Fiffi
}Y t/\
M l(*'i*
rul rum'r9 &lq I t"c.x# Lg -
|
Subjek ke Subjek Serangkaiana perubahan i.ubjek dalam lokasi yang sama.
d.
ffiffiffi Lokasi ke Lokasi
Transisi melintasijarak waktu dan atau ruang yang sangat berbeda.
ffiffiffi FG;ret,l
V€A.aH,Q EArrn.:l
Aspek ke Aspek Transisi dari satu aspek ke aspek lainnya dari sebuah tempat, gagasan atau suasana hati.
ffiffiffi
Non Sequitur Sebuah rangkaian citra dan atau kata yang tidak berkaitan.
ffir*ffi] ffi !mM,%l trs 2.
pEMTLTHAN C|TRA (BENTUK/GAMBAR)
Berarti mengisi bingkai dengan gambar yang membawa dunia cerita anda kedalam bentuk rupa yang terlihat hidup. Apapun GAYA CITRA yang anda pilih, yang pertama dan terpenting adalah mengkomunikasikan dengan CEPAT, JELAS dan TEPAT pada pembaca. Diharapkan kita mampu menggambarkan "rincian" daripada subyek-subyek, obyek-obyek yang kita
desain agar kekhususanya/kekhasannya dapat muncul (nampak). lntinya, dalam menggambarkan citra haruslah jelas dan terperinci. Sejauh ini dunia komik kita membagi "Gaya Gambar" kedalam 4 (empat) model besar,
yaitu:
a.
Gaya Amerika
Kita mengenalnya lewat petualangan para Super Hero produksi Marvel dan
DC
Comic.
b.
Gaya Eropa
Kita mengenalnya melalui komik seri petualangan Tin-Tin, Asterix, dll. Seringkali jika
meneliti komik-komik eropa yang beredar di lndonesia, kita menemukan bentuk penggambaran yang lebih kearah kartun.
c.
Gaya China
Kita mengenalnya melalui serial komik silat Tiger Wong, Pedang Maha Dewa, dll. Penggamabaran tokoh-tokon komik dengan garis-garis tegas dan penggunaan banyak arsir.
d.
Gaya Jepang
Adalah bentuk penggamabaran yang paling banyak kita temukan pada komik-komik yang beredar di lndonesia. Hal ini dikarenakan jumlah komik Jepang menjadi mayoritas dibanding komik import dari Negara lain. Kita sangat mengenal bentuk pencitraan/penggamabaran dengan gaya Jepang. Kita sering menyebutnya sebagai Manga. Gaya manakah yang akan kita anut dalam men-CITRA-kan atau menvisualisasikan komik kita nantinya? Jawabnya, tidak ada keharusan perpijak pada salah satu gaya. Terserah
anda. Lakukan modifikasi, eksplorasi dan kreasi untuk menemukan gaya anda sendiri^ Dan saran terbaik sebelum anda mencoba membentuk gaya anda sendiri. Pelajarilah dengan cermat penggambaran subjek, obyek dengan metode penggambaran realisme (sebenarnya) karena setiap gaya yang tersebut diatas, sebenarnya merupakan implementasi dari penggamaoaran realisme.
3.
PEMIL|HAN BtNGKA| (FRAME' Merupakan tahap ketika anda menentukan seberapa dekat bingkai sebuah aksi untuk menunjukkan rincian yang pantas. Atau seberapa jauh bingkai agar pembaca bissa
melihat tempat aksi berlangsung, dan mungkin membangkitkan kesan ,,berada,, di tempat kejadian. Pada tahap ini anda menentukan factor-faktor komposisi, seperti SUDUT pANDANG (cropping), KESETMBANGAN (balance) dan suDUT KEMTRTNGAN (tilt). Sudut pandang yang kita kenal ada 3 (tiga)jenis, yaitu:
r o o
Sudut pandang rnata kodok (low eye level) Sudut pandang rnata burung (high eye level) dan Sudut pandang mata Manusia (normal eye level)
Bingkai adalah alat untuk mengarahkan pembaca ke titik yang benar. 4.
PEMILIHAN ALUR
Menentukan alur cerita adaiah menentukan cara menuntun pemirsa mengikuti jalan cerita komik anda dari awal hingga akhir. Hal ini berkaitan dengan panel-panel yang anda sajikan didalam komik' Tugasnya mengarahkan mata pemirsa untuk membaca bagian yang tepat. Berfunsijuga untuk mengarahkan mata pembaca agar mendapatkan pengalaman membaca yang mulus. 5.
PEMILIHAN KATA
Kata-kata yang termuat dalam komik bertujuan untuk mengkomunikasikasn gagasan, percakapan dan suara secara jelas dan persuasive serta menyatu dengan citra. Kata membawa ketegasan yang tiada banding karena tidak ada kesamaran makna citra yang tak bisa dijelaskan oleh kata. Tentu saja penting dalam komik untuk membangun sebuah percakapan di dalan',rya. Namun dalam komik antara CITRA dan KATA harus bekerjasama dengan baik agar pembaca tak menyadari ketika mereka melihat keduanya. Berkomunikasi menggunakan kata secara jelas adalah membiarkan kata melakukan tugasnya dengan baik. Dan ketika clrRA (gambar) memberikan solusi yang lebih baik, maka kita boleh menghilangkan KATA.