11/9/2007
Topik 10.1
METODE EVALUASI KOMPONEN NON GIZI: Evaluasi in vitro aktivitas anti kanker, imunomodulator/anti alergi, hormonal
Fransiska R Zakaria
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR - 2007 PPt e-Learning ENBP
Distance Education Program Evaluation on Biological Value of Food (EBVF) Course Sub topik 1: Secara in vitro aktivitas anti kanker, imunomodulator/anti alergi, hormonal, Konsumsi sayuran dan buahbuahan sebanyak 500 g setiap hari serta menerapkan pola hidup sehat dapat menurunkan resikokanker usus sebesar 75% dan menurunkan resiko penyakit jantung
Pangan/makanan/bahan nabati/natural products yang dapat mencegah kanker dapat mencegah penyakit jantung, pembuluh darah, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya
PHYTOCHEMICALS HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN dapat diuji secara in vitro
1
11/9/2007
Pangan/makanan yang dapat mencegah kanker Berbagai jenis sayuran
Daun cincau
Klorofil serat
Antosianin Flavonoid/fenolik
Isotiosianat
Karotenoid, terpenpoid
Bagaimana terjadinya kanker ?
WHO, WCRF, AICR 1997: 85% kejadian kanker disebabkan oleh faktor dari luar tubuh: Karsinogen (Polusi makanan /Minuman/ udara/air), sinar UV, virus, infeksi Hanya 15% disebabkan oleh keturunan
Cancer usually arises in a single cell. The cell's progress from normal to malignant to metastatic appears to follow a series of distinct steps, each controlled by a different gene or set of genes. Persons with hereditary cancer already have the first mutation.
2
11/9/2007
Bagaimana terjadinya kanker ? Sel & Gen Normal
Gen
Gen
Gen
Polusi udara,
pencemaran makanan, Uvsinar matahari,, virus, infeks: 85%
Gen Sel & gen Tidak normal
Gen
Gen
Keturunan: 15%i
Gen Gen Polusi udara, pencemaran makanan, UV/sinar matahari,,kegemukan, hormon
Bagaimana terjadinya kanker ?
Gen
Gen
Gen
Gen
Sel tidak normal,gen tidak normal, menghasilkan jaringan kanker/tumor Polusi: makanan minuman udara, air, sinar, kegemukan, hormon
METASTASE MENYEBAR
Gen pembetul Normal DNA
Gen
Gen
Kerusakan gen lanjut
Gen
Diperngaruhi oleh: • Zat gizi
Diperngaruhi oleh: • Aktivitas fisik, kegemukan, makanan yang dikonsumsi • Hormon dan faktor pertumbuhan
tertentu spt karotenoid, retinol • Serat, bakteri Gen kolon, asam lemak yang mudah Sel normal menguap, pre/probiotik
Gen Sel tidak normal
Gen Sel bunuh diri
3
11/9/2007
Sel dgn gen tidak normal/rusak Gen pembetul Physical activity Obesity
NORMAL DNA
Kerusakan gen lanjut
Energy intake Dietary factors Hormones Growth factors Specific nutrients eg. Carotenoids, retinols, phytochemicals Fiber,colonic bacteria, volatile fatty acid (pre/probiotics)
Genes
Kembali normal
Bunuh diri
Genes Sel tidak normal
Precancerous lesion/dysplasia
DNA repair
Bioaktif/ antioksidan Faktor gizi (vitamin, mineral, dll) Smoking and other exposures antioksidan
DNA damage Immune system
CANCER
Growth factors Hormones DNA damage
Genes
METASTASIS
DNA repair
Dysplasia (Promotion stage) Suppressed by SCFA
4
11/9/2007
Perlunya pencegahan Pencegahan kanker sangat penting bagi masyarakat dan perekonomian negara. Pengobatan kanker jauh lebih mahal dibandingkan pencegahannya. Kanker bisa dicegah dengan menghindari rokok, mengurangi polusi, radiasi, infeksi, dan mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, konsumsi sayuran dan buahan /hari, kakao
>400
gr
Phytochemical --Nonnutrient plant chemicals that contain protective, disease-preventing compounds.
5
11/9/2007
Why in vitro toxicological test • On April 15, 1980, a coalition led by animal activist Henry Spira took out a full-page advertisement in The New York Times, which posed the incendiary question, "How many rabbits has Revlon blinded for beauty's sake?" • Revlon did not offer any figures in answer, but within a year they had donated $750,000 to Rockefeller University to research possible alternatives to the Draize test for ocular irritation, the first corporate funding of the embryonic science of in vitro toxicology
6
11/9/2007
Metode in vitro untuk menguji aktivitas antikanker pangan dapat dilakukan dengan menggunakan sel-sel kanker yang dikultur dengan ekstrak dari bahan uji dalam media sintetik yang mengandung semua zat dibutuhkan oleh sel kanker untuk hidup secara optimal Sel-sel kanker dapat diperoleh langsung dari jaringan kanker, baik dari manusia maupun dari hewan. Sel yang diperoleh disebut secara langsung disebut sel kanker primer
Gambar jaringan kanker payudara manusia. Jaringan dapat diambil setelah pembedahan di rumah sakit dan menjadi sumber sel kanker payudara primer
• Sel-sel kanker dapat juga dibeli dalam bentuk alur sel (cell line), yaitu sel primer yang telah dipelihara secara in vitro dan telah mengalami perbanyakan, setiap alur sel diberi nama masing-masing sesuai dengan identitas sumbernya,.misalnya: K562 adalah sel kanker yang berasal dari kanker darah manusia. Sel Hela adalah selyang berasal dari jaringan kanker jaringan mulut rahimmanusia. • Contoh penelitian evaluasi aktivitas antikanker pangan dalap diklik pada evaluasi antikanker1 Pada contoh penelitian ini dapat diikuti metode kultur sel kanker secara bertahap dan interpretasi hasilnya. Sebagai pembanding digunakan juga sel limfosit manusia untuk membandingkan aktivitas zat uji terhadap sel normal nonkanker. Zat anti kanker yang ideal adalah yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan sel-sel kanker tetapi tidak menghambat, membunuh atau mengganggu pertumbuhan sel normal dalam tubuh.
Peningkatan sistem imun: immunostimulan, immunoenhancer, immunomodulator Sistim imun: • sistim kekebalan tubuh • sel-sel imun (sel darah putih: limfosit B/T, monosit/makrofag, eosinofil/basofil/mastosit • senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel imun: antibodi, inteferon, sitokin Evaluasi aktivitas immunomodulator bahan pangan secara in vitro dapat dilakukan melalui kultur sel-sel imun.
Jumlah kelenjar getah bening terbanyak disekitar saluran pencernaan (80%)
Sel limfosit dapat berproliferasi: kultur sel limfosit untuk menentukan kemampuan sel untuk berproliferasi. Makin mampu sel berproliferasi makin baik aktivitas zat uji. Untuk melihat contoh penelitian uji proliferasi sel limfosit klik evaluasi antikanker1. Pd peneltian ini dilakukan evaluasi aktivitas antikanker dan uji proliferasi sel limfosit secara bersamaan
7
11/9/2007
Stimulasi fungsi makrofag Makrofag adalah salah satu anggota sel darah putih yang berfungsi sebagai sel penelan (fagosit) mikroorganisme (mo) (bakteri,virus) yang tidak diinginkan yang masuk ke dalam tubuh. Setelah menelan, sel makrofag harus dapat membunuh mo yang telah ditelannya. Mekanisme makrofag membunuh mo yang ditelannya adalah melalui semburan radikal bebas dan hidrolisis oleh enzim-enzim. Makin baik fungsi makrofag makin sulit bagi mo untuk hidup dalam tubuh kita. Makanan yang tepat dapat memperbaiki fungsi makrofag.
Mis: Gambar sel makrofag bersiap menelan (phagocyte) bakteri
Cincau hijau: + Jahe: +
Evaluasi aktivitas hormon secara in vitro Hormones: • substances secreted into blood vessels by certain producing glands (endocrine system) : dalam jumlah sangat sedikit tapi efek nyata i.e. female sex hormone ( its producing gland is clear (ovary) and the target gland is also clear (female reproductive system). Produces effect with small quantity which is sexual development. • Organs: the liver, kidney, adrenal gland, central nervous system, immune system, cardiovascular system, and bones are target tissues of the steroid hormones. The corresponding receptors have been identified in these tissues. • Disekresi oleh kelenjar hormon ke darah lalu sel target. Sel target harus memiliki reseptor terhadap molekul hormon baru bisa aktif • Mengatur Autonomous functions: organism's development, maturation, inner conditions involuntarily. • For example, though estrogen secreted from ovary can be conveyed to all cells of our body, it effects only the target cells like muliebria or fatty tissue. . • Ada berbagai jenis hormon yang dapat disekresikan oleh sel-sel endokrin (penghasil hormon)
Phytoestrogens (estrogen tanaman) terdapat pd tanaman. Meliputi: isoflavones, lignins, coumestans, or resorcylic acid lactones that are structurally similar to the mammalian estrogen and have a weak estrogenic potency ranging from 1/500 to 1/1000 that of 17ß-estradiol. Only the phytoestrogen genistein showed a potency that exceeded Pangan yg mempunyai aktivitas that of estradiol (estrogen) hormon: (Helmut&Greim,2004) Ginkgo biloba, Black cohosh and Adults in the U K and the U S ingest approximately 1 mg of isoflavones per day; Asians ingest 50 to 100 mg/day. Infants who are fed soy-based formula as a sole source of nutrition ingest 22 to 45 mg/day.
isoflavones kedelai may alleviate menopausal symptoms. Royal jelly: mengandung hormon steroids dan hormon lainnya. Mencegah osteoporosis A major source of phytoestrogens is soybean derived products: contain the isoflavones daidzein and genistein.
8
11/9/2007
Hormon dr makanan (exohormones) dpt berinteraksi dgn hormon dr dlm tubuh (endogenous): 1. influence hormone synthesis—the release, the transport, the effect, the metabolism, and the excretion of hormones. 2. interferes with the hormones at receptors. Phytoestrogens such as coumestrol, daidzein, and genistein; medications such as diethylstilbestrol, ethinyl estradiol, and tamoxifen; and industrial chemicals such as DDT, p-nonylphenol, and bisphenol A belong to this group. They bind to the estrogen receptor and interact with the binding of the hormone. 3. Block receptors, ie, the receptors for the male hormone testosterone. DDT metabolite p,p`-DDE or vinclozoline metabolites: antagonists. Substances that compete with the physiologic ligand, eg, a hormone at the receptor, and imitate (meniru) its effect are called
agonists;
• Interaction of a ligand with a receptor is described by:
= Ligand + (hormon)
Receptor hormon = pd permukaan sel
Ligand Receptor complex efek pd sel (aktivasi seluler)
The in vitro tests are able to identify hormone-like potential
of a chemical and its relative potency. However, they do not include toxicokinetics and its metabolites, so results have to be verified by in vivo testing. 1.The recombinant yeast estrogen assay -uses yeast cells yg telah diberi gen penghasil reseptor estrogen manusia, (estrogen responsive elements and lac-Z reporter gene encoding ß-galactosidase). The cells are incubated dgn senyawa uji bersama dgn senyawa pewarna (chromogen). Senyawa uji yg dapat berikatan dgn reseptor dapat memicu enzim ß-galactosidase, yg merubah warna chromogen to yellow lalu intensitas warna diukur dengan spectrophotometer.28 2. E-screen test: the human MCF-7 breast cancer cell line is incubated with the test compound for several days to allow proliferation. Thereafter, the number of cells is quantified, eg, by measuring optical density.
9
11/9/2007
3. estrogen-R() competitor screening test: the human estrogen receptor is fixed to 96 wells. The test compound and fluorescein-labeled 17ß-estradiol are added. After incubation and washing, the fluorescence of 17ß-estradiol (atau senyawa uji) attached to the receptor is measured.30 4.Placental aromatase assay: uses aromatase cytochrome P450–mediated conversion of C19 androgens to aromatic C18 estrogens. Androgens have been shown to inhibit this reaction.31 5. The androgen binding or reporter gene assay and the thyroid receptor binding assay: Menentukan affinity relative dr senyawa uji (androgen-like or thyroid hormone–like) terhadap reseptor androgen dibandingkan dengan endogenous hormones.
10