perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh :
ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011” Oleh Nama
: Anita Tri Wahyuni
NIM
: X7109008
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
AMIR, M. Pd NIP. 19510706 197404 1 001
KARTONO, M. Pd NIP. 19540102 197703 1 001
Mengetahui: Ketua Program PGSD
KARTONO, M. Pd NIP. 19540102 197703 1 001 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Anita Tri Wahyuni. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni. 2011. Tujuan Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas III sebanyak 27 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki, dan 15 siswa perempuan. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah hasil belajar IPA tentang konsep gerak, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi / pengamatan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan hasil belajar IPA tentang konsep gerak setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas melalui metode eksperimen. Dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum yang telah ditetapkan yaitu 66, terjadi peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak. Pada siklus I ada peningkatan hasil belajar dari 46% (kondisi awal) menjadi 78%. Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari 78% menjadi 100%. Berdasarkan simpulan, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Belajar tanpa pikiran adalah pekerjaan yang merugikan, pikiran tanpa belajar adalah berbahaya. (Davito)
Kesulitan apapun tak tahan terhadap keuletan, dan ketekunan tanpa keuletan, orang yang paling pintar dan paling berbakat sekalipun sering gagal dalam hidupnya. (D. J. Schwartz)
Orang
yang tidak pernah berbuat kesalahan- kesalahan biasanya juga tidak
pernah berbuat apa- apa. (Edward John Phelps)
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, Anita Tri Wahyuni persembahan karya ini kepada :
Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayahNya. Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan semangat, doa dan kasih sayang yang tak terhingga nilainya. Mas Lana dan sahabat ku Andayani, yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. . Rekan-rekan mahasiswa kelas A Transfer S1 PGSD 2011. Seluruh keluarga besar SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu. Almamater tercinta. commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan
skripsi
ini.
Penulis
menyadari
banyak
hambatan
yang
menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat rahmatNya, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan guna
memenuhi sebagian
persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah banyak melibatkan berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikakan Universitas Sebelas Maret. 2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. 3. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. Selaku Ketua Program Study PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Amir, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Drs. Kartono, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Ibu Dosen PGSD UNS yang telah memberikan ilmunya kepada commit to user penulis. ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Bapak Bambang Sarwanto, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SDN 03 Kalijarak, Tasikmadu, Karanganyar yang telah memberikan izin tempat penelitian. 9. Bapak Ibu Guru SDN 03 Kalijarak, Tasikmadu, Karanganyar yang memberiak motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Bapak Ibu tersayang yang telah banyak memberikan semangat, doa, dan kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 11. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dan memberikan semangat selama menyelesaikan skripsi ini. Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan dan kelemahan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.
Surakarta,
Penulis
commit to user x
Juni 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PENGAJUAN................................................................... ..... ii HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ... iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ..... iv HALAMAN ABSTRAK........................................................................ ..... v HALAMAN MOTTO........................................................................... ...... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ............................................................... 4 D. Perumusan Masalah ................................................................ 4 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian ................................................................... 5 BAB II . LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6 1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak .......................................... 6 2. Hakikat Metode Eksperimen.................................................. 21 B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 31 C. Kerangka Berpikir .................................................................... 32 D. Hipotesis Tindakan................................................................... 33 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 34 commit to user B. Subjek Penelitian ..................................................................... 34 xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Sumber Data ............................................................................. 34 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34 E. Validasi Data ............................................................................ 36 F. Analisis Data ............................................................................ 36 G. Indikator Kinerja ..................................................................... 37 H. Prosedur Penelitian................................................................... 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Penelitian .......................................................... 43 B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 45 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 52 BAB V . SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................. 60 B. Implikasi .................................................................................. 60 C. Saran- Saran ............................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I ..................................................
47
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II ..................................................
51
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ....................
54
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ................
56
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I dan Siklus II ..............................
58
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................
33
Gambar 2. Model Analisis Interaktif .............................................................
37
Gambar 3. Prosedur Penelitian Model Kurt Lewin .......................................
38
Gambar 4. Grafik Nilai Siklus I ....................................................................
48
Gambar 5. Grafik Nilai Siklus II ...................................................................
51
Gambar 6. Grafik Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 .....................................
54
Gambar 7. Grafik Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ....................................
57
Gambar 8. Grafik Nilai Siklus I dan Siklus II...............................................
58
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 . Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................... 65 LAMPIRAN 2 . RPP Siklus I............................................................................. 66 LAMPIRAN 3 . RPP Siklus II............................................................................ 76 LAMPIRAN 4 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 1................................... 85 LAMPIRAN 5 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 2................................... 86 LAMPIRAN 6 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 1.................................. 87 LAMPIRAN 7 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 2.................................. 88 LAMPIRAN 8 . Kisi- Kisi Soal Siklus I............................................................. 89 LAMPIRAN 9 . Kisi- Kisi Soal Siklus II........................................................... 90 LAMPIRAN 10 . Pedoman Instrumen Penilaian Guru ...................................... 91 LAMPIRAN 11 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 1................... 93 LAMPIRAN 12 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 2................... 94 LAMPIRAN 13 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus I.............................. 95 LAMPIRAN 14 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 1.................. 96 LAMPIRAN 15 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 2.................. 97 LAMPIRAN 16 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus II............................ 98 LAMPIRAN 17 . Pedoman Penilaian Sikap Siswa............................................ 99 LAMPIRAN 18 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 1...... 101 LAMPIRAN 19 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 2.....
102
LAMPIRAN 20 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I ............... 103 LAMPIRAN 21 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 1.... 104 LAMPIRAN 22 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 2.... 105 LAMPIRAN 23 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II............... 106 LAMPIRAN 24 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1......................................... 107 LAMPIRAN 25 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2......................................... 108 LAMPIRAN 26 . Daftar Nilai Rata- Rata Pada Siklus I.................................... 109 LAMPIRAN 27 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 1........................................ 110 LAMPIRAN 28 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 2........................................ 111 commit user LAMPIRAN 29 . Daftar Nilai RataRata to Pada Siklus II................................... 112 xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN 30 . Rekap Perbandingan Nilai Pada Siklus I dan Siklus II...... 113 LAMPIRAN 31 . Surat Keterangan Kolaborasi............................................... 114 LAMPIRAN 32 . Surat Keterangan dari SD...................................................... 115 LAMPIRAN 33 . Dokumen Kegiatan ............................................................... 116
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
N
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
O
Kegiatan
1
Penyusunan proposal
2
Mengurus
1
2
3
4
1
2
3
4
1
x
x
x
x
x
x
x
x
2
3
4
x
x
1
2
3
4
1
2
3
4
x
x
x
x
x
x
x
1
2
3
x
x
4
x
perizinan 3
Pelaksanaan penelitian
4
Analisis data
5
x
Penyusunan Skripsi
6
Pelaksanaan
x
ujian skripsi 7
Revisi
8
Pengesahan
9
x
Pengiriman
x
laporan
commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Sekolah
: SDN 03 Kalijirak
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi 4.
Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan sumber energi
B. Kompetensi Dasar 4.1
Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
C. Indikator 4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda. 4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan. 4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan. 4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan berbagai macam gerak benda dengan benar. 2. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat. 3. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam gerak benda dengan tepat. 4. Melalui
percobaan
siswa
dapat
mengidentifikasi
mempengaruhi gerak benda dengan benar. commit to user
hal-hal
yang
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat mengetahui berbagai cara gerak benda dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi Pokok Macam-macam gerak benda : 1. Gerak jatuh 2. Gerak memantul 3. Gerak menggelinding 4. Gerak berputar 5. Gerak mengalir Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda : 1. Bentuk benda 2. Ukuran benda 3. Permukaan lintasan benda
G. Metode Pembelajaran -
Eksperimen
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Ceramah
-
Diskusi kelompok
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1
No 1
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu 10 menit
-
Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa
-
Religius
-
Menyanyikan lagu nasional
-
Cinta tanah air
-
Presensi
-
Disiplin
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Kegiatan -
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu
Apersepsi Dapatkah benda mati bergerak ?
2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti -
-
-
45 menit
Siswa membentuk kelompok dan guru
-
Mandiri
mengkoordinasikannya (elaborasi)
-
Semangat bekerja
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
-
Rasa ingin tahu
akan digunakan (elaborasi)
-
Tanggung jawab
Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen tentang gerak benda berdasarkan petunjuk yang ada (eksplorasi)
-
Selesai melaksanakan eksperimen, siswa berdiskusi dengan kelompoknya (eksplorasi)
-
Perwakilan kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya (eksplorasi)
-
Pembahasan hasil percobaan yang telah dilaksanakan (konfirmasi)
-
Siswa dengan bimbingan guru membuat suatu kesimpulan (konfirmasi)
3
Kegiatan Penutup
15 menit
-
Siswa mengerjakan soal latihan
-
Evaluasi
-
Program tindak lanjut
-
Penguatan materi
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertemuan 2
No
1
Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu
10 menit
-
Mengucapkan salam dan berdoa
-
Religius
-
Presensi
-
Disiplin
-
Apersepsi
Siswa dengan bimbingan guru membentuk
-
Mandiri
kelompok (elaborasi)
-
Semangat bekerja
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
-
Tanggung jawab
akan digunakan (elaborasi)
-
Rasa ingin tahu
Saat anak-anak bermain kelereng, gerak apa yang terjadi ? -
2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti -
-
-
Guru memberikan lembar kegiatan eksperimen (elaborasi) Ambil bola tenis, kerikil, dan balok! Letakkan ketiga benda itu di atasa meja ! Doronglah benda itu secara bersamaan! Amati apa yang terjadi ! Lakukan kegiatan ini secara berulangulang !
-
Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk yang ada (eksplorasi)
-
Selesai melakukan percobaan, masingmasing dari kelompok membacakan hasil commit to user percobaannya (eksplorasi)
45 menit
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Kegiatan -
Alokasi Waktu
Pend. Karakter
Pembahasan hasil percobaan yang telah dilaksanakan (konfirmasi)
-
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan (konfirmasi)
3
Kegiatan Penutup
15 menit
-
Siswa mengerjakan soal latihan
-
Mengadakan penilaian
-
Penguatan materi
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar -
KTSP Kelas III
-
Silabus Kelas III
-
Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105110
-
Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71
2. Media Pembelajaran Kelereng Kerikil Bola tenis Gelas plastik Air Baling-baling kertas Kertas Bola sepak Balok
commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
J. Penilaian 1. Jenis
: Individu, kelompok
2. Teknik tes
: Tertulis, penilaian sikap
3. Bentuk tes
: Isian
4. Alat
: Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian (terlampir)
Kalijirak, 18 Maret 2011
Pengamat
Peneliti
SUKATMI NIP. 19680712 200701 2 030
ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008
Mengetahui Kepala Sekolah SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP. 19640302 199007 1001
commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN SOAL RPP 1
Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok) Nama
No
Kelompok
1
Kelompok 1
2
Kelompok 2
3
Kelompok 3
4
Kelompok 4
5
Kelompok 5
6
Kelompok 6
7
Kelompok 7
8
Kelompok 8
9
Kelompok 9
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
Petunjuk Pengisian : a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3 b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria : Nilai 1-3
: kurang
Nilai 4-6
: sedang
Nilai 7-9
: baik
Nilai 10-12
: sangat baik
Pertemuan 1 Soal Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1.
Lingkaran merupakan lintasan pada gerak..................
2.
Gerak memantul terjadi karena benda itu ............ benda lain.
3.
Gerak mengalir terjadi pada tempat yang .......... menuju ke tempat yang .........
4.
Gaya gravitasi bumi berpengaruh terhadap gerak........................
5.
Gerak menggelinding yaitu gerak .............. commit to user sambil .....................
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Gerak berputar terjadi pada benda yang mempunyai....................
7.
Saat kita mengendarai sepeda, maka terjadi gerak .......................
8.
Pada gerak jatuh itu pasti benda menuju ke...................................
9.
Gerak memantul terjadi pada benda ............... yang sifatnya.........
10. Ketika sedang hujan itu terjadi gerak.............................................
Kunci Jawaban 1. berputar 2. mengenai/ membentur 3. tinggi ke rendah 4. jatuh 5. berputar, berpindah tempat 6. poros 7. menggelinding 8. bawah 9. bulat, lentur 10. mengalir
Kriteria Penilaian N=
Jumlah yang benar x 100 Jumlah semua soal
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertemuan 2 Soal I.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1.
Benda yang mudah menggelinding yaitu benda yang berbentuk...... a. bulat
2.
c. Segitiga
makin halus permukaan lintasan benda, maka geraknya semakin...... a. lambat
3.
b. Kotak b. Cepat
c. Sulit
ada sebuah kelereng, dadu, dan kerikil. Dari ketiga benda tersebut yang paling cepat menggelinding adalah........... a. kerikil
4.
c. Kelereng
benda yang berat akan lebih .... jatuh daripada benda yang ringan. a. sulit
5.
b. Dadu b. Lambat
c. Cepat
faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda kecuali.......... a. bentuk benda b. Warna benda
c. Ukuran benda
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda ! 2. Bandingkan gerak benda pada permukaan kasar dan permukaan halus ! 3. Apa yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda ? 4. Ada dua buah benda yaitu meja dan gerobak. Dari kedua benda tersebut manakah yang lebih cepat bergerak, mengapa ? 5. Ada sebuah kerikil dan secarik kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan secara bersamaan. Mana yang lebih cepat sampai ke bawah, mengapa ? Kunci Jawaban I. 1.
A
2.
B
3.
C
4.
C
5.
B
II 1. 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda a. Bentuk benda b. Ukuran benda c. Permukaan lintasan benda
commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Permukaan yang kasar = gerak benda lambat Permukaan yang halus = gerak benda cepat 3. Yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda adalah gaya gravitasi bumi. 4. Gerobak,
karena
gerobak
ada
rodanya
sehingga
(menggelinding) 5. Sebuah kerikil, karena kerikil lebih berat dari secarik kertas Kriteria Penilaian
I
= Nomor 1-5 = nilai 5
II
= Nomor 1
= nilai 3
Nomor 2
= nilai 2
Nomor 3
= nilai 1
Nomor 4
= nilai 2
Nomor 5
= nilai 2
Jumlah
=
15
N = jumlah nilai yang didapat X 100 jumlah semua nilai
commit to user
mudah
bergerak
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Sekolah
: SDN 03 Kalijirak
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi 4.
Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan sumber energi
B. Kompetensi Dasar 4.1
Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
C. Indikator 4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda. 4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan. 4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan. 4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda. D.Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan siswa dapat menyebutkan macam gerak benda dengan benar 2. Melalui penugasan siswa dapat memberi contoh tentang macam gerak benda dengan tepat. 3. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat 4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi gerak benda dengan tepat commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Melalui
percobaan
siswa
dapat
mengidentifikasi
hal-hal
yang
mempengaruhi gerak benda dengan benar. E. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat memahami berbagai macam gerak benda dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi Pokok Macam-macam gerak benda dan contohnya : 1.
Gerak jatuh : buku jatuh dari atas meja
2.
Gerak memantul : bola yang dilempar ke dinding
3.
Gerak menggelinding : kelereng yang disentil
4.
Gerak berputar : gerak pada jarum jam
5.
Gerak mengalir : air yang dituang dari botol
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda : 1. Bentuk benda Benda yang bentuknya bulat lebih cepat menggelinding daripada benda yang bentuknya kotak. 2. Ukuran benda Benda yang berat akan lebih cepat jatuh daripada benda yang ringan. 3. Permukaan lintasan benda Semakin halus permukaan lintasan benda maka geraknya semakin cepat dan sebaliknya.
G. Metode Pembelajaran -
Eksperimen
-
Diskusi kelompok
-
Penugasan
-
Ceramah
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 No 1
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu 10 menit
-
Mengucapkan salam dan berdoa
-
Religius
-
Presensi
-
Disiplin
-
Apersepsi
Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok
-
Komunikatif
(elaborasi)
-
Tanggung jawab
Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan
-
Rasa ingin tahu
bahan yang akan digunakan (elaborasi)
-
Kerja keras
(Gerak apa yang terjadi saat kalian cuci tangan dari air keran ?) 2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti -
-
-
Menyiapkan lembar kegiatan eksperimen (elaborasi) d. Lempar kapur ke atas, sesaat kemudian benda akan berpindah tempat. Amati apa yang terjadi! e. Ambil bola sepak. Tendang bola itu perlahan-lahan. Apa yang terjadi ? f. Isilah selang dengan air, kemudian tuang ge gelas. Air akan berpindah tempat. Apa yang terjadi ? g. Siapkan baling-baling kertas. Bawalah ke luar kelas dengan berlari. Amatilah gerakan baling-baling itu ! h. Ambil bola sepak. Lempar bola itu ke dinding. Amati apa yang terjadi!
-
Siswa melakukan percobaan (eksplorasi) commit to user
45 menit
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Kegiatan -
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu
Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan (elaborasi)
-
Selesai percobaan, masing-masing kelompok menuliskan hasilnya (eksplorasi)
-
Pembahasan (konfirmasi)
-
Siswa mencatat hasil pembahasan bersama (eksplorasi)
-
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan (konfirmasi)
3
Kegiatan Penutup
15 menit
-
Siswa mengerjakan soal latihan
-
Mengadakan penilaian
-
Penguatan materi
Pertemuan 2 No 1
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Pend. Karakter
Waktu 10 menit
-
Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa
-
Religius
-
Presensi
-
Disiplin
-
Apersepsi
Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok
-
Mandiri
(elaborasi)
-
Semangat bekerja
Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan
-
Tanggung jawab
bahan untuk percobaan (elaborasi) commit to user
-
Rasa ingin tahu
(Ada berapa macam gerak benda yang kalian ketahui ?) -
2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti -
45 menit
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Kegiatan -
Alokasi Waktu
Pend. Karakter
Menyiapkan lembar kegiatan (elaborasi) a. Ambil sebuah kerikil dan selembar kain! b. Jatuhkan kedua benda itu dari ketinggian yang sama! c. Amati apa yang terjadi ! d. Ulangi kegiatan ini secara berulangulang ! e. Tulislah hasilnya di buku tulis !
-
Siswa melakukan percobaan (eksplorasi)
-
Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan (elaborasi)
-
Tiap-tiap kelompok menulis hasil kegiatan percobaannya (eksplorasi)
-
Tiap-tiap kelompok membacakan hasil percobaannya (konfirmasi)
-
Pembahasan (konfirmasi)
-
Siswa mencatat hasil pembahasan (eksplorasi)
-
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan (konfirmasi)
3
Kegiatan Penutup -
Siswa mengerjakan soal latihan
-
Mengadakan penilaian
-
Penguatan materi
15 menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar -
KTSP Kelas III
-
Silabus Kelas III
-
Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105commit to user 110
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
-
Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71
-
Buku Tematik Kelas III penerbit CV Sahabat karangan Endang Sri Wuryani hal. 73-76.
2. Media Pembelajaran Pensil
Air
Kelereng
Kain
Bola tenis
Dadu
Kincir kertas
Kerikil
Plastik
Potongan kayu
J. Penilaian 1.
Jenis
: Individu, kelompok
2.
Teknik tes
: Tertulis, penilaian sikap
3.
Bentuk tes
: Uraian
4.
Alat
: Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian Kalijirak, 26 Maret 2011 Pengamat
Peneliti
SUKATMI NIP. 19680712 200701 2 030
ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008
Mengetahui Kepala Sekolah SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP. 19640302 199007 1001 commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN SOAL RPP 2 Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok) Nama
No
Kelompok
1
Kelompok 1
2
Kelompok 2
3
Kelompok 3
4
Kelompok 4
5
Kelompok 5
6
Kelompok 6
7
Kelompok 7
8
Kelompok 8
9
Kelompok 9
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Petunjuk Pengisian : a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3 b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria : Nilai 1-3
: kurang
Nilai 4-6
: sedang
Nilai 7-9
: baik
Nilai 10-12
: sangat baik
Pertemuan 1 Soal Isilah titik- titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1.
Pensil yang disentil dari atas meja akan mengalami gerak................
2.
Benda yang menggelinding adalah benda yang berbentuk.................
3.
Olahraga basket memanfaatkan gerak................................................
4.
Baling- baling kertas yang terkena angin akan bergerak dengan cara........ commit to user
Keterangan
perpustakaan.uns.ac.id
5.
83 digilib.uns.ac.id
Kita mencuci tangan pada selang air, maka air tersebut bergerak dengan cara...
6.
Lintasan gerak berputar berbentuk..........................................
7.
Gerak jatuh terjadi karena benda ditarik oleh gaya................
8.
Gerak mengalir terjadi pada benda yang berbentuk................
9.
Gerak memantul biasanya terjadi pada benda yang ...............
10. Pada gerak menggelinding terjadi gerak berputar sambil ...... Kunci Jawaban 1.
jatuh
2.
bulat
3.
memantul
4.
berputar
5.
mengalir
6.
lingkaran
7.
gravitasi bumi
8.
cair
9.
lentur
10. berpindah tempat
Kriteria Penilaian Nilai =
Jumlah skor yang didapat x 100 Jumlah semua skor
Pertemuan 2 Soal 1.
Benda yang bentuknya bulat akan lebih ..... bergerak menggelinding daripada benda yang berbentuk kotak.
2.
Makin kasar permukaan benda, maka geraknya semakin..................................
3.
Ada sebuah batu dan kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan dari ketinggian yang sama dalam waktu yang bersamaan, maka yang lebih cepat sampai ke tanah adalah ...............
4. 5.
Gerak benda akan semakin cepat pada permukaan lintasan benda yang......... Benda yang ringan lebih .......commit sampai to keuser bawah daripada benda yang berat.
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Roda sepeda dibuat bundar dengan tujuan agar mudah..................................
7.
Ada sebuah dadu dan kelereng. Jika keduanya disentil, maka yang bergerak cepat adalah .......................................
8.
Pengaruh gaya gravitasi bumi akan bekerja lebih besar pada benda yang lebih ........................
9.
Bersepeda di jalan berbatu maka jalannya akan lebih ......................................
10. Permukaan benda yang licin lebih ........... mengeluarkan tenaga. Kunci Jawaban 1.
mudah
6. bergerak
2.
cepat
7. kelereng
3.
batu
8. berat
4.
halus/ licin
9. lambat
5.
lambat/ lama
10. sedikit
Kriteria Penilaian Nilai =
Jumlah skor yang didapat x 100 Jumlah semua skor
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 4 PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 1 Tujuan
: Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda
Alat dan bahan
: kelereng, kerikil, bola tenis, baling- baling kertas, gelas plastik, air, dan plastik.
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok! 1. a.
Ambillah sebuah kerikil!
b.
Letakkan kerikil itu di atas meja!
c.
Sentillah kerikil itu dengan tanganmu! Kesimpulan : Bagaimana posisi kerikil yang terjadi? Gerak apa yang terjadi pada kerikil tersebut?
2. a.
Ambillah sebuah kerikil bola tenis!
b.
Lemparkan bola itu ke lantai!
c.
Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi? Kesimpulan : Gerak apa yang terjadi pada bola tenis tersebut? Mengapa hal itu bisa terjadi?
3. a.
Ambillah sebuah baling- baling!
b.
Gerakkan baling- baling itu dengan tanganmu1
c.
Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : Mengapa baling- baling itu dapat bergerak? Gerak apa yang terjadi pada baling- baling itu?
4. a.
Ambillah sebuah kelereng!
b.
Letakkan kelereng itu di atas meja!
c.
Doronglah kelereng itu dan amati yang terjadi1 Kesimpulan : Bagaimana posisi kelereng yang terjadi? Gerak apa yang terjadi pada kelereng itu?
5. a.
Ambillah sebuah gelas plastik1
b.
Isilah gelas plastik itu dengan air!
c.
Tuanglah gelas yang sudah diisi air secara perlahan- lahan ke plastik!
d.
Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : Bagaimana gerakan air yang terjadi? commit to user Gerak apa yang terjadi pada air tersebut?
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 5 PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 2 Tujuan
: Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda.
Alat dan bahan
: kertas, bola tenis, kerikil, balok, keset, dan bola sepak
Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu! 1. a. Ambil bola tenis, kerikil, dan balok! b. letakkan benda itu di tas meja! c. Doronglah benda itu secara bersamaan! d. amati apa yang terjadi! e. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang! Kesimpulan: a. Di antara benda yang ada, mana yang lebih mudah bergerak dengan menggelinding? b. Mengapa benda tersebut mudah menggelinding? 2. a. Ambil sebuah kerikil dan secarik kertas! b. Jatuhkan kedua benda itu dari ketinggian yang sama secara bersamaan! c. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang! d. Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : a. Di antara kedua benda itu, mana yang lebih cepat jatuh ke bawah? b. Mengapa hal itu dapat terjadi? 3. a. Ambil dua buah bola sepak! b. Letakkan bola itu di tempat yang berbeda! c. Doronglah benda itu secara bersamaan! d. Lakukan kegiatan ini secara bersamaan! e. Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : Bola akan lebih mudah menggelinding pada permukaan lintasan benda yang ..................... karena..........................
commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 6 PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 1 Tujuan
: Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda
Alat dan bahan
: Pensil, kelereng, bola kasti, kincir kertas, plastik dan air
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok! 1.a. Ambil sebuah pensil! b. Letakkan pensil itu di atas meja! c. Doronglah pensil itu dengan tanganmu! Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan pensil tersebut? b. Gerak apa yang terjadi pada pensil tersebut? 2. a. Ambil sebuah kelereng1 b. Letakkan kelereng itu di lantai! c. Mintalah temanmu untuk mendorong kelereng itu! Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan kelereng tersebut? b. Gerak apa yang terjadi pada kelereng tersebut? 3.a. Ambil sebuah bola kasti! b. Lemparkan bola kasti itu ke dinding! c. Amati apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut! Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut? b. Gerak apa yang terjadi pada bola kasti tersebut? 4. a. Ambil sebuah kincir kertas! b. Tiuplah kincir kertas tersebut! c. Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada kincir kertas tersebut? b. Mengapa kincir kertas tersebut dapat bergerak? 5. a. Ambil sebuah plastik! b. Isilah plastik itu dengan air! c. Lubangi plastik bagian bawah yang sudah diisi air tersebut! d. Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada air tersebut? commit to user b. Bagaimana gerakan air yang terjadi?
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 7
PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 2 Tujuan
: Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda.
Alat dan bahan
: Kain, bola tenis, dadu, kelereng, kerikil, keset, dan potongan kayu
Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu! 1. a. Ambil bola tenis, kelereng, dan dadu! b. Letakkan benda itu di atas meja! c. Doronglah ketiga benda itu secara bersamaan! d. Lakukan secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi! Kesimpulan: a. Di antara ketiga benda yang ada, mana yang tidak dapat bergerak menggelinding? b. Mengapa benda itu tidak dapat menggelinding? 2. a. Ambil selembar kain dan sebuah kerikil! b. Jatuhkan kedua benda itu secara bersamaan pada ketinggian yang sama! c. Lakukan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi! Kesimpulan : a. Di antara benda tersebut, mana yang lebih lama jatuhnya? b. Mengapa hal itu bisa terjadi? 3. a. Ambil dua buah potongan kayu! b. Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda! c. Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan! d. Amati apa yang terjadi! Kesimpulan : Apakah kecepatan gerakan potongan kayu tersebut sama? Berikan alasannya?
commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 8 KISI- KISI SOAL PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
NO
Kisi- Kisi Soal
Nomor Soal
1.
Lintasan pada gerak berputar
1
2.
Pengertian gerak memantul dan sifatnya
2 dan 9
3.
Pengertian gerak menggelinding dan contohnya
5 dan 7
4.
Pengertian gerak mengalir dan contohnya
3 dan 10
5.
Ciri dari gerak jatuh
4 dan 8
6.
Ciri yang dimiliki pada benda yang bergerak berputar
6
KISI – KISI SOAL PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nomor Soal NO
Kisi- Kisi Soal PG
Uraian
1 dan 3
4
1.
Ciri gerak menggelinding
2.
Faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda
5
1
3.
Permukaan lintasan benda saat bergerak
2
2
4.
Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda
4
5
5.
Faktor yang mempengaruhi gerak jatuh
commit to user
3
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 9
KISI- KISI SOAL PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO
Kisi- Kisi Soal
Nomor Soal
1.
Contoh gerak jatuh
1
2.
Ciri gerak menggelinding
2 dan 10
3.
Contoh gerak memantul dan cirinya
3 dan 9
4.
Contoh gerak berputar dan lintasannya
4 dan 6
5.
Contoh gerak mengalir dan wujud benda yang dapat
5 dan 8
bergerak mengalir 6.
Faktor yang menyebabkan benda jatuh
7
KISI- KISI SOAL PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO
Kisi- Kisi Soal
Nomor Soal
1.
Faktor bentuk benda yang mempengaruhi gerak benda
1 dan 7
2.
Permukaan lintasan benda yang mempengaruhi gerak
2, 4, 9, 10
benda 3.
Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda
4.
Ciri gerak menggelinding
6
5.
Pengaruh gerak jatuh benda
8
commit to user
3 dan 5
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 10 INSTRUMEN PENILAIAN GURU
Instrumen yang dinilai
NO
Nilai
1.
Membuat RPP dengan disesuaikan dengan silabus.
2.
Membuka pelajaran.
3.
Menjelaskan dengan
prosedur
pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan metode eksperimen.
4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
5.
Melakukan evaluasi. Jumlah Keterangan
Petunjuk pengisian nilai: 1. Membuat RPP Kriteria : a. Tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. b. Langkah- langkah kegiatan runtut sesuai tujuan. c. Alat evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. d. Media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. 2. Membuka pelajaran Kriteria :
a. Didahului dengan berdoa bersama b. Dilakukan presensi oleh guru c. Guru melakukan apersepsi d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kriteria :
a. Membuat petunjuk kegiatan. b. Langkah- langkah pembelajaran mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. d. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur. 4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen Kriteria :
a. Mengorganisasikan siswa untuk membentuk kelompok. b. Membantu siswa yang mengalami kesulitan. c. Memonitor siswa dalam melakukan percobaan. d. Memberi kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif.
5. Melakukan evaluasi Kriteria :
a. Membuat soal sesuai dengan materi. b. Ada alat penilaian c. Ada kunci jawaban d. Ada skor penilaian
Keterangan Nilai: 1. Nilai 4 = jika keempat indikator terpenuhi. 2. Nilai 3 = jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi 3. Nilai 2 = jika dua indikator tidak terpenuhi. 4. Nilai 1 = jika hanya satu indikator yang terpenuhi Keterangan: Nilai 1 – 5 = kurang Nilai 6-10
= cukup
Nilai 11-15 = baik Nilai 16-20 = sangat baik
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 11 INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS I PERTEMUAN 1 NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
1.
Membuat RPP sesuai silabus
3
2.
Membuka pelajaran
2
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
2
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
2
5.
Melakukan evaluasi
3
Jumlah
12 Baik
Keterangan
Mengetahui:
Kalijirak, 18 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 12 INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS I PERTEMUAN 2 NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
1.
Membuat RPP sesuai silabus
3
2.
Membuka pelajaran
3
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
3
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
2
5.
Melakukan evaluasi
3
Jumlah
14 Baik
Keterangan
Mengetahui:
Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 13 REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS I
NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
Rata- rata
Pert 1 3
Pert 2 3
3
1.
Membuat RPP sesuai silabus
2.
Membuka pelajaran
2
3
2.5
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
2
3
2.5
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
2
2
2
5.
Melakukan evaluasi Jumlah
3
3
3
12
14
13
Keterangan
baik
baik
Baik
Persentase
60 %
70 %
65%
Mengetahui:
Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 14 INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS II PERTEMUAN 1 NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
1.
Membuat RPP sesuai silabus
3
2.
Membuka pelajaran
3
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
3
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
3
5.
Melakukan evaluasi
3
Jumlah
15 Baik
Keterangan
Mengetahui:
Kalijirak, 26 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 15 INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS II PERTEMUAN 2 NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
1.
Membuat RPP sesuai silabus
3
2.
Membuka pelajaran
4
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
4
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
3
5.
Melakukan evaluasi
3
Jumlah
17 Sangat baik
Keterangan
Mengetahui:
Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 16 REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU SIKLUS II NO
Instrumen yang dinilai
Nilai
Rata- rata
Pert 1 3
Pert 2 3
3
1.
Membuat RPP sesuai silabus
2.
Membuka pelajaran
3
4
3,5
3.
Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
3
4
3,5
dengan menggunakan metode eksperimen 4.
Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
3
3
3
5.
Melakukan evaluasi Jumlah
3
3
3
15
17
16
Keterangan
baik
Baik
Persentase
75 %
Sangat baik 85 %
Mengetahui:
80 %
Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 17 PEDOMAN PENILAIAN SIKAP SISWA Perilaku No
Nama Kelompok
Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Menarik
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Petunjuk: -) Menyiapkan alat dan bahan Indikator : 1 = jika alat yang akan digunakan komplit. 2 = jika alat yang akan digunakan memadai. 3 = penggunaan alat dan bahan. 4 = pembagian pembawaan alat dan bahan dalam satu kelompok sama rata -) Melakukan percobaan Indikator: 1 = jika dalam melakukan percobaan runtut 2 = jika dalam melakukan percobaan siswa aktif 3 = jika dalam melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk. 4 = kekompakan dalam kelompok -) Menuliskan data Indikator: 1 = jika dalam menulis data tepat. 2 = jika dalam menulis data sesuai dengan
langkah-langkah
yang ada 3 = jika dalam menulis data sesuai dengan hasil percobaan 4 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang baik dan benar. commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
-) Menarik kesimpulan Indikator:
1 = jika dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil percobaan 2 = jika dapat membuat kesimpulan tepat dan benar. 3 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 4 = kesimpulan bersifat objektif.
Keterangan: a. Nilai merupakan jumlah dari skor- skor tiap indikator perilaku. b. -
Nilai 4 jika keempat indikator terpenuhi
-
Nilai 3 jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi.
-
Nilai 2 jika ada dua indikator yang tidak terpenuhi.
-
Nilai 1 jika hanya ada satu indikator yang terpenuhi.
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut: Nilai 1 - 4 berarti kurang Nilai 5 - 8 berarti sedang Nilai 9 - 12 berarti baik Nilai 13 – 16 berarti sangat baik
commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 18 INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK) SIKLUS I PERTEMUAN 1
No
Nama Kelompok
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
1
Kelompok 1
3
2
2
2
9
Baik
2
Kelompok 2
3
3
2
2
10
Baik
3
Kelompok 3
3
3
2
3
11
Baik
4
Kelompok 4
2
2
2
2
8
Sedang
5
Kelompok 5
3
3
2
3
11
Baik
6
Kelompok 6
3
4
3
4
14
Baik
7
Kelompok 7
3
2
2
2
9
Baik
8
Kelompok 8
3
3
2
3
11
Baik
9
Kelompok 9
3
3
3
3
12
Baik
Mengetahui
Kalijirak, 18 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 19
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK) SIKLUS I PERTEMUAN 2
No
Nama Kelompok
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
1
Kelompok 1
3
3
3
3
12
Baik
2
Kelompok 2
3
3
3
2
11
Baik
3
Kelompok 3
3
4
3
3
13
Sangat baik
4
Kelompok 4
3
3
3
3
12
Baik
5
Kelompok 5
3
2
2
2
9
Baik
6
Kelompok 6
3
4
3
3
13
Sangat baik
7
Kelompok 7
3
3
3
3
12
Baik
8
Kelompok 8
3
4
3
3
13
Sangat baik
9
Kelompok 9
3
2
2
2
9
Baik
Mengetahui
Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 20 REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA SIKLUS I NO
NAMA KELOMPOK
Nilai
Rata- rata
Pert 1
Pert 2
1.
Kelompok 1
9
12
10,5
2.
Kelompok 2
10
11
10,5
3.
Kelompok 3
11
13
12
4.
Kelompok 4
8
12
10
5.
Kelompok 5
11
9
10
6.
Kelompok 6
14
13
13,5
7.
Kelompok 7
9
12
10,5
8.
Kelompok 8
11
13
12
9.
Kelompok 9
12
9
10,5
Jumlah
95
104
99,5
66 %
72 %
69 %
Persentase
Mengetahui
Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 21
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK) SIKLUS II PERTEMUAN 1
No
Nama Kelompok
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
1
Kelompok 1
3
3
3
3
12
Baik
2
Kelompok 2
3
4
3
3
13
Sangat baik
3
Kelompok 3
3
2
2
2
9
Baik
4
Kelompok 4
3
3
3
3
12
Baik
5
Kelompok 5
3
4
3
3
13
Sangat baik
6
Kelompok 6
3
3
3
3
12
Baik
7
Kelompok 7
3
4
3
3
13
Sangat baik
8
Kelompok 8
3
3
3
3
13
Sangat baik
9
Kelompok 9
3
4
3
3
13
Sangat baik
Mengetahui
Kalijirak, 26 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 22
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK) SIKLUS II PERTEMUAN 2
No
Nama Kelompok
Perilaku Menyiapkan
Melakukan
Menuliskan
Membuat
alat dan bahan
percobaan
data
kesimpulan
Nilai
Keterangan
1
Kelompok 1
3
3
3
3
12
Baik
2
Kelompok 2
3
4
3
3
13
Sangat baik
3
Kelompok 3
3
3
2
2
10
Baik
4
Kelompok 4
3
3
3
3
12
Baik
5
Kelompok 5
3
4
3
3
13
Sangat baik
6
Kelompok 6
3
3
3
3
12
Baik
7
Kelompok 7
3
4
3
3
13
Sangat baik
8
Kelompok 8
3
3
3
3
13
Sangat baik
9
Kelompok 9
3
4
3
3
13
Sangat baik
Mengetahui
Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 23 REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA SIKLUS II NO
NAMA KELOMPOK
Nilai
Rata- rata
Pert 1
Pert 2
1.
Kelompok 1
12
12
12
2.
Kelompok 2
13
13
13
3.
Kelompok 3
9
10
9,5
4.
Kelompok 4
12
12
12
5.
Kelompok 5
13
13
13
6.
Kelompok 6
12
12
12
7.
Kelompok 7
13
13
13
8.
Kelompok 8
13
13
13
9.
Kelompok 9
13
13
13
Jumlah
110
111
110,5
Persentase
76 %
77 %
76,5 %
Mengetahui
Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah
Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001
commit to user
SUKATMI NIP:19680712 200701 2 030
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 24 DAFTAR NILAI SIKLUS I PERTEMUAN 1 NO
NAMA
KKM
NILAI
KETERANGAN
1.
FAJAR SETYAWAN S.
66
65
BELUM TUNTAS
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
66
70
TUNTAS
3.
NILAM CAHYANI
66
65
BELUM TUNTAS
4.
AHMAD BUSYAIRI
66
80
TUNTAS
5.
ANIS STYANINGRUM
66
70
TUNTAS
6.
AGUNG TEGAR P.
66
70
TUNTAS
7.
ALVINO BAYU R.
66
70
TUNTAS
8.
DWI APRILLIA SOVA
66
100
TUNTAS
9.
DWI NUGROHO
66
60
BELUM TUNTAS
10.
DIAH AYU NUR F.
66
75
TUNTAS
11.
DIKI WAHYUDI
66
60
BELUM TUNTAS
12.
DWI YULIANTO
66
75
TUNTAS
13.
EDY SETYAWAN
66
80
TUNTAS
14.
FAIZ IRVANANTO
66
60
BELUM TUNTAS
15.
HERSI MURNIATI
66
85
TUNTAS
16.
IKA SUSILOWATI
66
70
TUNTAS
17.
JOKO GINANJAR A.
66
70
TUNTAS
18.
KHARISMA RETNO W.
66
65
BELUM TUNTAS
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
66
75
TUNTAS
20.
MONICA CORRY M.
66
65
BELUM TUNTAS
21.
PRADITYA PAWESTY
66
80
TUNTAS
22.
ROHMAT ARIEF Y.
66
90
TUNTAS
23.
REFI ARFIYANTI R
66
95
TUNTAS
24.
RINA TRI UTAMI
66
65
BELUM TUNTAS
25.
RENA FEBRIANA
66
75
TUNTAS
26.
YENI WIDYAWATI
66
70
TUNTAS
27.
YUYUN MELIA ASMARA
66
70
TUNTAS
1975
JIMLAH
73
RATA- RATA TUNTAS
19/27 x 100% = 70%
TIDAK TUNTAS
8/27 x 100% = 30%
commit to user
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 25 DAFTAR NILAI SIKLUS I PERTEMUAN 2 NO
NAMA
KKM
NILAI
KETERANGAN
1.
FAJAR SETYAWAN S.
66
60
BELUM TUNTAS
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
66
60
BELUM TUNTAS
3.
NILAM CAHYANI
66
70
TUNTAS
4.
AHMAD BUSYAIRI
66
80
TUNTAS
5.
ANIS STYANINGRUM
66
70
TUNTAS
6.
AGUNG TEGAR P.
66
65
BELUM TUNTAS
7.
ALVINO BAYU R
66
60
BELUM TUNTAS
8.
DWI APRILLIA SOVA
66
90
TUNTAS
9.
DWI NUGROHO
66
75
TUNTAS
10.
DIAH AYU NUR F.
66
70
TUNTAS
11.
DIKI WAHYUDI
66
80
TUNTAS
12.
DWI YULIANTO
66
70
TUNTAS
13.
EDY SETYAWAN
66
90
TUNTAS
14.
FAIZ IRVANANTO
66
70
TUNTAS
15.
HERSI MURNIATI
66
90
TUNTAS
16.
IKA SUSILOWATI
66
80
TUNTAS
17.
JOKO GINANJAR A.
66
80
TUNTAS
18.
KHARISMA RETNO W.
66
90
TUNTAS
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
66
70
TUNTAS
20.
MONICA CORRY M.
66
65
BELUM TUNTAS
21.
PRADITYA PAWESTY
66
80
TUNTAS
22.
ROHMAT ARIEF Y.
66
90
TUNTAS
23.
REFI ARFIYANTI R
66
80
TUNTAS
24.
RINA TRI UTAMI
66
70
TUNTAS
25.
RENA FEBRIANA
66
80
TUNTAS
26.
YENI WIDYAWATI
66
60
BELUM TUNTAS
27.
YUYUN MELIA ASMARA
66
70
TUNTAS
2015
JUMLAH
75
RATA- RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS
21/27 x 100% = 78%
commit to user
6/27 x100% = 22%
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 26 DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS I NO
NAMA
Pert 1
Pert 2
RATA- RATA
1.
FAJAR SETYAWAN S.
65
60
62
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
70
60
65
3.
NILAM CAHYANI
65
70
67
4.
AHMAD BUSYAIRI
80
80
80
5.
ANIS STYANINGRUM
70
70
70
6.
AGUNG TEGAR P.
70
65
67
7.
ALVINO BAYU R
70
60
65
8.
DWI APRILLIA SOVA
100
90
95
9.
DWI NUGROHO
60
75
67
10.
DIAH AYU NUR F.
75
70
72
11.
DIKI WAHYUDI
60
80
70
12.
DWI YULIANTO
75
70
72
13.
EDY SETYAWAN
80
90
85
14.
FAIZ IRVANANTO
60
70
65
15.
HERSI MURNIATI
85
90
87
16.
IKA SUSILOWATI
70
80
75
17.
JOKO GINANJAR A.
70
80
75
18.
KHARISMA RETNO W.
65
90
77
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
75
70
72
20.
MONICA CORRY M.
65
65
65
21.
PRADITYA PAWESTY
80
80
80
22.
ROHMAT ARIEF Y.
90
90
90
23.
REFI ARFIYANTI R
95
80
87
24.
RINA TRI UTAMI
65
70
67
25.
RENA FEBRIANA
75
80
77
26.
YENI WIDYAWATI
70
60
65
27.
YUYUN MELIA ASMARA
70
70
70
TUNTAS BELUM TUNTAS
commit to user
21/27 x 100 % = 78 % 6/27 x 100 % = 22 %
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 27 DAFTAR NILAI SIKLUS II PERTEMUAN 1 NO
NAMA
KKM
NILAI
KETERANGAN
1.
FAJAR SETYAWAN S.
66
75
TUNTAS
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
66
80
TUNTAS
3.
NILAM CAHYANI
66
65
BELUM TUNTAS
4.
AHMAD BUSYAIRI
66
100
TUNTAS
5.
ANIS STYANINGRUM
66
75
TUNTAS
6.
AGUNG TEGAR P.
66
85
TUNTAS
7.
ALVINO BAYU R
66
75
TUNTAS
8.
DWI APRILLIA SOVA
66
90
TUNTAS
9.
DWI NUGROHO
66
100
TUNTAS
10.
DIAH AYU NUR F.
66
90
TUNTAS
11.
DIKI WAHYUDI
66
70
TUNTAS
12.
DWI YULIANTO
66
100
TUNTAS
13.
EDY SETYAWAN
66
90
TUNTAS
14.
FAIZ IRVANANTO
66
70
TUNTAS
15.
HERSI MURNIATI
66
100
TUNTAS
16.
IKA SUSILOWATI
66
75
TUNTAS
17.
JOKO GINANJAR A.
66
80
TUNTAS
18.
KHARISMA RETNO W.
66
85
TUNTAS
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
66
95
TUNTAS
20.
MONICA CORRY M.
66
75
TUNTAS
21.
PRADITYA PAWESTY
66
90
TUNTAS
22.
ROHMAT ARIEF Y.
66
100
TUNTAS
23.
REFI ARFIYANTI R
66
90
TUNTAS
24.
RINA TRI UTAMI
66
70
TUNTAS
25.
RENA FEBRIANA
66
85
TUNTAS
26.
YENI WIDYAWATI
66
85
TUNTAS
27.
YUYUN MELIA ASMARA
66
80
TUNTAS
2275
JUMLAH
84
RATA- RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS
26/27 x 100% = 96%
commit to user
1/27 x 100% = 4%
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 28 DAFTAR NILAI SIKLUS II PERTEMUAN 2 NO
NAMA
KKM
NILAI
KETERANGAN
1.
FAJAR SETYAWAN S.
66
67
TUNTAS
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
66
93
TUNTAS
3.
NILAM CAHYANI
66
87
TUNTAS
4.
AHMAD BUSYAIRI
66
93
TUNTAS
5.
ANIS STYANINGRUM
66
73
TUNTAS
6.
AGUNG TEGAR P.
66
73
TUNTAS
7.
ALVINO BAYU R
66
73
TUNTAS
8.
DWI APRILLIA SOVA
66
100
TUNTAS
9.
DWI NUGROHO
66
80
TUNTAS
10.
DIAH AYU NUR F.
66
93
TUNTAS
11.
DIKI WAHYUDI
66
80
TUNTAS
12.
DWI YULIANTO
66
87
TUNTAS
13.
EDY SETYAWAN
66
100
TUNTAS
14.
FAIZ IRVANANTO
66
93
TUNTAS
15.
HERSI MURNIATI
66
100
TUNTAS
16.
IKA SUSILOWATI
66
80
TUNTAS
17.
JOKO GINANJAR A.
66
100
TUNTAS
18.
KHARISMA RETNO W.
66
93
TUNTAS
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
66
87
TUNTAS
20.
MONICA CORRY M.
66
80
TUNTAS
21.
PRADITYA PAWESTY
66
100
TUNTAS
22.
ROHMAT ARIEF Y.
66
100
TUNTAS
23.
REFI ARFIYANTI R
66
100
TUNTAS
24.
RINA TRI UTAMI
66
80
TUNTAS
25.
RENA FEBRIANA
66
93
TUNTAS
26.
YENI WIDYAWATI
66
93
TUNTAS
27.
YUYUN MELIA ASMARA
66
83
TUNTAS
2381
JUMLAH
88
RATA- RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS
27/17 x 100% = 100%
commit to user
0/27 x 100% = 0 %
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 29 DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS II NO
NAMA
Pert 1
Pert 2
RATA- RATA
1.
FAJAR SETYAWAN S.
75
67
71
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
80
93
86
3.
NILAM CAHYANI
65
87
76
4.
AHMAD BUSYAIRI
100
93
96
5.
ANIS STYANINGRUM
75
73
74
6.
AGUNG TEGAR P.
85
73
79
7.
ALVINO BAYU R
75
73
74
8.
DWI APRILLIA SOVA
90
100
95
9.
DWI NUGROHO
100
80
90
10.
DIAH AYU NUR F.
90
93
91
11.
DIKI WAHYUDI
70
80
75
12.
DWI YULIANTO
100
87
93
13.
EDY SETYAWAN
90
100
95
14.
FAIZ IRVANANTO
70
93
81
15.
HERSI MURNIATI
100
100
100
16.
IKA SUSILOWATI
75
80
77
17.
JOKO GINANJAR A.
80
100
90
18.
KHARISMA RETNO W.
85
93
89
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
95
87
91
20.
MONICA CORRY M.
75
80
77
21.
PRADITYA PAWESTY
90
100
95
22.
ROHMAT ARIEF Y.
100
100
100
23.
REFI ARFIYANTI R
90
100
95
24.
RINA TRI UTAMI
70
80
75
25.
RENA FEBRIANA
85
93
89
26.
YENI WIDYAWATI
85
93
89
27.
YUYUN MELIA ASMARA
80
83
81
TUNTAS BELUM TUNTAS
commit to user
100 % 0%
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 30
REKAP PERBANDINGAN NILAI PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II NO
NAMA
Siklus I
Siklus II
1.
FAJAR SETYAWAN S.
62
71
2.
IRVAN MUHAMAT SIDIK
65
86
3.
NILAM CAHYANI
67
76
4.
AHMAD BUSYAIRI
80
96
5.
ANIS STYANINGRUM
70
74
6.
AGUNG TEGAR P.
67
79
7.
ALVINO BAYU R
65
74
8.
DWI APRILLIA SOVA
95
95
9.
DWI NUGROHO
67
90
10.
DIAH AYU NUR F.
72
91
11.
DIKI WAHYUDI
70
75
12.
DWI YULIANTO
72
93
13.
EDY SETYAWAN
85
95
14.
FAIZ IRVANANTO
65
81
15.
HERSI MURNIATI
87
100
16.
IKA SUSILOWATI
75
77
17.
JOKO GINANJAR A.
75
90
18.
KHARISMA RETNO W.
77
89
19.
LUTFIA ANA LATIFAH
72
91
20.
MONICA CORRY M.
65
77
21.
PRADITYA PAWESTY
80
95
22.
ROHMAT ARIEF Y.
90
100
23.
REFI ARFIYANTI R
87
95
24.
RINA TRI UTAMI
67
75
25.
RENA FEBRIANA
77
89
26.
YENI WIDYAWATI
65
89
27.
YUYUN MELIA ASMARA 70 commit to user
81
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 31 PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU SDN 03 KALIJIRAK Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar Kode Pos 57761 Telp. 08282711923 SURAT KETERANGAN NO:421.2/164/III/SD/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar menerangkan bahwa: Nama
: Anita Tri Wahyuni
NIM
: X7109008
Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987 Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program studi
: PGSD
Tingkat/ Semester
: VIII/ VIII
Alamat
: Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar
Universitas
: Universitas Sebelas Maret
Yang
bersangkutan
akan
bertindak
sebagai
peneliti,
selanjutnya
kami
menerangkan bahwa: Nama
: Sukatmi
NIM
: 19680712 200701 2 030
Jabatan
: Guru Kelas
Yang bersangkutan akan bertindak sebagai observer. Demikian Surat Keterangan Kolaborasi ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kalijirak, 15 Maret 2011 Kepala SDN 03 Kalijirak BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001 commit to user
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 32 PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU SDN 03 KALIJIRAK Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar Kode Pos 57761 Telp. 08282711923 SURAT KETERANGAN NO:421.2/165/III/SD/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar menerangkan bahwa: Nama
: Anita Tri Wahyuni
NIM
: X7109008
Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987 Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program studi
: PGSD
Tingkat/ Semester
: VIII/ VIII
Alamat
: Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar
Universitas
: Universitas Sebelas Maret
Yang bersangkutan benar- benar telah melakukan penelitian di SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar pada tanggal 16 Maret s/d 31 Maret 2011 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak Melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”. Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kalijirak, 31 Maret 2011 Kepala SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd NIP:19640302 199007 1 001 commit to user
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN 33
Guru Memulai Pelajaran dengan Melakukan Presensi
Guru Memberi Contoh Kepada Siswa untuk Melakukan Percobaan Tentang Gerak Berputar commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Siswa Sedang Memimpin Berdoa untuk Memulai Pelajaran
Guru Membimbing Siswa Mengerjakan Soal Latihan commit to user
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Menggelinding
Siswa Melakukan Percobaan untuk Mengetahui Kecepatan Gerak Benda Pada Permukaan yang Halus dan Kasar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
119 digilib.uns.ac.id
Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Mengalir
commit to user Siswa Membacakan Hasil Percobaan di Depan Kelas
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan. Pemerintah selalu mengambil kebijakan di dunia pendidikan agar sesuai dengan perkembangan zaman. Contoh kebijakan itu seperti perubahan kurikulum. Kurikulum yang pernah kita alami antara lain ; kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 1994 yang disempurnakan, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, bahkan yang terbaru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Fungsi pendidikan nasional menurut UU RI NO. 20 Tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan. Guru dianggap sebagai tonggak utama yang menentukan keberhasilan pendidikan, karena gurulah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pada proses belajar mengajar, guru mempunyai kedudukan sebagai figure sentral. Fungsi seorang guru adalah mempromosikan fasilitas belajar siswa, sehingga siswa menyadari bahwa ia telah memiliki kecakapan, yaitu kecakapan proses,
kecakapan
akademik,
ataupun
kecakapan
kejujuran.
Istilah
mempromosikan adalah mengubah minat siswa dari kurang mau belajar menjadi mau belajar istilah lainnya adalah guru harus mampu memotivasi dan memfasilitatori pembelajaran. Pada konteks kelas, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberikan informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”. Salah satu tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar adalah perencanaan pembelajaran termasuk metode pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini disebabkan setiap siswa yang dihadapi memiliki karakteristik dan cara berpikir yang berbeda – beda. Guru dalam pembelajaran selalu menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi yang diajarkannya. Namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan kekurangan waktu untuk mengajarkannya. Berbagai pendekatan dan model pembelajaran dapat dilakukan guru dalam setiap pembelajaran di kelas. Pembelajaran berkualitas dapat dicapai apabila guru mau melakukan berbagai strategi, pendekatan, dan model pembelajaran. Dengan menerapkan model-model pembelajaran, guru dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara optimal dan meningkatkan prestasi belajar. Pengetahuan IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam mengkaji alam sekitar, untuk menganalisis, memahami konsepkonsep di dalamnya dan merumuskan hukum berdasarkan generalisasi dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hukum IPA secara memadai. Oleh karena itu, pada mata pelajaran IPA dapat kita lihat bahwa, siswa akan belajar efektif apabila mereka terlibat secara langsung dalam pengorganisasian dan pertemuan ataupun pertalian serta hubungan-hubungan dengan informasi yang dihadapinya. Berdasarkan pengalaman guru yang telah mengajar selama ini, siswa kurang memahami pelajaran yang telah diberikan guru yaitu tentang materi gerak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prestasi belajar IPA siswa kelas III commit to userKKM yang telah ditetapkan yaitu SDN 03 Kalijirak yang masih berada di bawah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
66. Siswa yang nilainya di atas KKM hanya 12 siswa atau 46%. Sedangkan 14 siswa atau 54% masih memperolah nilai di bawah KKM, sehingga nilai rata- rata kelas rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu materi pelajaran terlalu banyak, sehingga siswa kurang tertarik terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Selain itu, penggunaan media pembelajaran masih kurang, serta metode pembelajaran yang digunakan juga kurang sesuai dengan materi pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat menerima dan memahami konsep yang telah diajarkan. Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, maka hasil belajar IPA tentang konsep gerak tidak akan meningkat. Selain itu, siswa juga kesulitan untuk memahami materi gerak tingkat selanjutnya, seperti hubungan antara gerak dan gaya dalam kehidupan sehari- hari. Masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode eksperimen yaitu cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode eksperimen mempunyai beberapa kekuatan, antara lain: membuat siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku, peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya, dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah, memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif, realistik, dan menghilangkan verbalisme, serta hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan. Kontribusinya dalam pelajaran IPA tentang gerak dengan metode ini yaitu siswa dapat melakukan sendiri percobaan tentang gerak, seperti gerak menggelinding, jatuh, dan lain- lain. Sehingga siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan commit to user percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dari guru atau buku.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/ 2011”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan bahwa: a. Materi pelajaran terlalu banyak. b. Siswa kurang tertarik terhadap pelajaran IPA terutama tentang gerak. c. Siswa kurang memahami materi gerak yang disampaikan oleh guru. d. Penggunaan media pembelajaran masih kurang. e. Metode pembelajaran kurang sesuai dengan materi pelajaran.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini memfokuskan peningkatan hasil belajar IPA
tentang
konsep gerak
pada upaya
melalui metode
eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1. Diterapkannya pembelajaran dengan metode eksperimen dapat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sama. b. Manfaat Praktis 1. Guru Untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran IPA yang efektif dengan jalan penerapan metode eksperimen sehingga hasilnya akan lebih baik, serta menambah pengalaman guru untuk melaksanakan PTK. 2. Siswa - Menambah pengalaman siswa secara langsung tentang materi gerak dengan metode eksperimen. - Meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak. 3. Sekolah - Untuk memberi inspirasi terhadap guru yang ada di sekolah tersebut guna meningkatkan hasil belajar siswanya yaitu dengan penggunaan metode eksperimen. - Untuk memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak a. Tinjauan tentang Belajar 1) Pengertian belajar Menurut Witherington dalam M. Dalyono (2005 : 211) “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”. Menurut Skinner dalam Ruminiati (2007:1-5) “ Belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Jadi belajar itu suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons”. Menurut Nabisi Lapono (2008:1.14) “ Belajar diartikan sebagai perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan mutakhir proses belajar diperoleh dari kajian pengolahn informasi, neurofisiologi, neuropsikologi, dan sains kognitif”. Menurut Cronbach dalam Sumadi Suryabrata ( 2004 : 231) menyatakan bahwa “ Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik- baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya. Dari beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu: commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
a) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau tidak dianggap sebagai hasil belajar. c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap dan harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup matang.
2) Prinsip- Prinsip Belajar Menurut M. Dalyono (2005 : 51-60) prinsip belajar ada lima macam yaitu: kematangan jasmani dan rohani, memiliki kesiapan, memahami tujuan, memiliki kesungguhan, serta ulangan dan latihan. Secara garis besar kelima prinsip belajar itu dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Kematangan jasmani dan rohani Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya kemampuan berpikir, ingatan, fantasi dan sebagainya. b) Memiliki kesiapan Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental, maupun perlengkapan belajar. Belajar tanpa memiliki kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar yang baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
c) Memahami tujuan Prinsip memahami tujuan ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil. Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan, hilang kegairahan, tidak sistematis atau asal ada saja. d) Memiliki kesungguhan Orang
yang
belajar
harus
memiliki
kesungguhan
untuk
melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan, waktu dan tenaga terbuang dengan percuma. e) Ulangan dan latihan Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak. Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu berfungsinya ingatan. Dengan demikian, semua bahan yang dipelajari memerlukan ulangan dan latihan agar dapat dikuasai secara maksimal.
3) Karakteristik Belajar Menurut penjelasan Tim Dosen Pengembang MKDK IKIP Semarang dalam Nabisi Lapono (2008 : 1.12 – 1.14) karakteristik perubahan tingkah laku mencakup 6 hal yaitu : perubahan tingkah laku terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara, perubahan dalam bertujuan (ambisius ), dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Secara garis besar keenam karakteristik belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar Setiap manusia yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan tingkah laku atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya. Misal seseorang merasa pengetahuannya bertambah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terusmenerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. Misal : jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan memahami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik, ia dapat menulis indah, kemudian dapat mengarang dan sebagainya. c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. d) Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seseorang memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin berkembang jika terus dipergunakan / dilatih. e) Perubahan dalam bertujuan ( ambisius ) Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar komputer, sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai dengan belajar komputer. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan. f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses commit to user belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika individu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
belajar sesuatu, sebagai hasilnya mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya seorang anak belajar naik sepeda, maka perubahan yang terjadi adalah dalam keterampilan naik sepeda. Kemudian ia juga telah mengalami perubahan yang lain seperti pemahaman tentang fungsi sadel, pemahaman tentang alat-alat sepeda, ingin punya sepeda dan sebagainya. b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 1) Pengertian IPA Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam karangan Srini M. Iskandar (2001:2) IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris Natural Science. Secara singkat sering disebut Science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini. Dengan demikian IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep- konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar anak menjelajahi dan memahami alam sekitar, sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari- hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah- masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar dapat berdampak baik terhadap lingkungan. Di tingkat SD/ MI diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas ( Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat ) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran
IPA
sebaiknya
dapat
dilaksanakan
untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/ MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar
secara
langsung
melalui
penggunaan
dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, IPA untuk anak-anak didefinisikan sebagai berikut: mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi dan menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak- anak SD harus dimodifikasi agar anak- anak dapat mempelajarinya. Ide- ide dan konsep- konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya. Dalam hal ini akan peneliti jelaskan tentang Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk IPA merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dancommit kegiatan analitik yang dilakukan oleh para to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
ilmuwan selama berabad- abad. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk adalah fakta- fakta, konsep- konsep, prinsip- prinsip, dan teoriteori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta- fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik (berdasarkan pengalaman dan pengetahuan) dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan teoriteori dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil dari kegiatan analitik (berdasarkan proses pencarian jalan keluar/ pemecahan masalah yang berangkat dari dugaan akan kebenarannya). Fakta dalam IPA adalah pernyataan- pernyataan tentang bendabenda yang benar- benar ada, peristiwa- peristiwa yang benar- benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Contoh fakta yaitu atom hidrogen mempunyai satu elektron, ular termasuk golongan reptilia, Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta- fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta- fakta yang ada hubungannya. Contoh konsep IPA yaitu semua zat tersusun atas partikelpartikel, benda- benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsepkonsep IPA. Contohnya udara yang dipanaskan akan memuai, adalah prinsip yang menghubungkan konsep- konsep udara, panas, dan pemuaian. Prinsip IPA ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Hukum- hukum alam adalah prinsip- prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujianpengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Hukum kekekalan energi misalnya berkata bahwa dalam suatu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta- fakta, konsep- konsep, dan prinsip- prinsip yang saling berhubungan. Suatu teori merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip dan hukum alam, teori pun dapat berubah jika ada bukti- bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh: model atom yang seperti susunan tata surya dengan elektron berputar pada orbitnya di sekitar intinya tumbang dan digantikan oleh teori kuantum yang menggambarkan elektron seperti awan bermuatan negatif melingkupi inti atom. Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi, dan kadang mengendalikan berbagai gejala alam. Contoh: teori meteorologi membantu para ilmuwan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. Teori meteorologi ini membantu kita untuk menentukan data yang bagaimana yang harus dikumpulkan untuk memprediksi kapan dan di mana badai yang kuat akan terjadi. Teori meteorologi juga sudah membantu para ilmuwan untuk membuat hujan buatan. Pada praktiknya apa yang dikenal sebagai IPA tidak dapat dipisahkan dari metode- metode penelitian. Memahami IPA lebih dari hanya mengetahui fakta- fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan faktafakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta- fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuwan mempergunakan berbagai prosedur empirik dan analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta ini. Prosedur- prosedur tersebut disebut proses ilmiah. Keterampilan proses IPA disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, karena keterampilancommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari- hari dan untuk bidang studi yang lain. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan di antaranya adalah mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. Mengamati di dalam IPA adalah proses mengumpulkan informasi, mempergunakan semua alat pengindera, atau mempergunakan instrumen untuk membantu alat pengindera. Mengamati adalah proses empirik di dalam IPA. Bahkan dapat dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam dimulai dari pengamatan terhadap alam. Penarikan kesimpulan (inferensi) adalah kesimpulan setelah melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Inferensi mencakup tiga komponen yaitu: observasi yang merupakan pernyataan- pernyataan yang mempergunakan semua alat pengindera dan alat bantu pengindera, pengetahuan sebelumnya atau pengetahuan yang diorganisasikan secara mental dalam struktur kognitif atau disebut skemata, dan kesimpulan. Keterampilan penelitian,
kemudian
proses
IPA
selanjutnya
menginterpretasikan
adalah
hasil
melakukan
penelitian
dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat. Terlaksananya penelitian adalah suatu proses yang rumit, yang terdiri dari beberapa langkah yang tidak sederhana. Di antaranya yang penting adalah bekerja dengan variabel. Ada tiga variabel dalam suatu penelitian, yaitu variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel terkontrol. Menginterpretasikan data adalah menganalisis data yang usermenentukan pola keterhubungan diperoleh dan menyusunnyacommit dengantocara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
pada data secara keseluruhan. Membuat pengukuran- pengukuran adalah membuat observasi- observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan dengan alat- alat ukur standar. Memprediksi adalah membuat ramalan akan kejadian atau kondisi yang diharapkan dalam bagian selanjutnya akan diuraikan secara rinci mengenai keterampilan proses IPA. Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan berdasarkan alasan- alasan atau pengetahuan, yang merupakan jawaban sementara untuk masalah. Hipotesis ini bersifat tentatif dan dapat diuji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. 2) Tujuan Pembelajaran IPA Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) mata pelajaran IPA bertujuan agar siswa : a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya. b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g) Memperoleh bekal kemampuan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTs. 3) Ruang Lingkup IPA Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) ruang lingkup mata pelajaran IPA adalah : a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya: yaitu manusia, hewan, commit to user tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : udara, air, tanah dan batuan. c) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. d) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya. 4) Gerak Benda Pada Pelajaran IPA a) Pengertian Gerak Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2008:325) “Gerak adalah peristiwa perpindahan sesuatu dari tempat asal ke tempat lain, peristiwa perubahan kedudukan suatu benda baik sekali maupun berkali-kali”. Gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas III SD difokuskan pada benda tidak hidup. Suatu benda dapat bergerak apabila mendapat sentuhan, dorongan, tarikan, tekanan atau benturan. b) Macam-Macam Gerak Macam-macam gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas III SD yaitu meliputi : (1) Gerak menggelinding Gerak
berputar
sambil
berpindah
tempat.
Benda
yang
menggelinding umumnya berbentuk bulat. Contoh : bola yang digelindingkan di lantai. (2) Gerak memantul Gerakan membentur benda lain dan bergerak balik. Jadi hanya benda lentur yang dapat memantul. Gerak memantul ini terjadi pada bidang datar dan bidang tegak. Contoh : pada permainan bola basket. Pada saat pemain melakukan dribel, bola memantul setelah membentur lantai lapangan. Contoh yang lain yaitu pada olahraga tenis meja dan saat bola dilemparkan/ dipantulkan ke dinding. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
(3) Gerak jatuh Gerak dari atas ke bawah. Gerak jatuh dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh terjadi pada semua bentuk benda, baik bulat, kotak, maupun lembaran. Contoh : paku yang dijatuhkan dari atas meja. (4) Gerak berputar Perubahan posisi benda dalam gerak melingkar. Gerak berputar biasanya terjadi pada benda yang memiliki poros. Bentuk lintasan gerak berputar adalah lingkaran. Benda berputar tidak berpindah tempat. Contoh : gerak pada jarum jam. (5) Gerak mengalir Suatu gerakan yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Contoh : gerak air yang mengalir. c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda (1) Berat dan ringan benda Benda
yang
ukurannya
berat
akan
lebih
cepat
jatuh
dibandingkan benda yang ukurannya ringan. Contoh : batu dan kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan pada ketinggian yang sama dan dalam waktu yang bersamaan, maka batu akan lebih dulu sampai ke tanah daripada kertas. Hal ini disebabkan batu lebih berat dibandingkan kertas. (2) Bentuk benda Benda yang bentuknya bulat akan lebih mudah menggelinding dibandingkan benda yang bentuknya segitiga atau kotak. (3) Permukaan lintasan benda Permukaan yang kasar akan memperlambat suatu gerak benda, dan sebaliknya permukaan yang licin yang membuat gerak benda semakin cepat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
c. Hakikat Hasil Belajar 1) Pengertian hasil belajar Menurut Nana Sudjana dalam Isna Noor Izzati (2009 : 21) “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses pembelajaran”. Menurut Gagne dalam Ruminiati (2007:1.8) “Hasil belajar merupakan hasil interaksi stimulus dari luar dengan pengetahuan internal siswa”. Gagne mengklasifikasikan hasil belajar menjadi lima kategori yaitu : a) Informasi verbal b) Kemahiran intelektual c) Strategi kognitif yang termasuk ranah kognitif d) Sikap dari ranah afektif e) Keterampilan motorik dari ranah psikomorik Menurut Muslihati (2005) “Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajajar ini dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua
dampak
tersebut
bermanfaat
bagi
guru
dan
siswa.
(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011). Menurut Woordworth dalam Ismihyani (2000), “ Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan
dan
pengajaran
yang
telah
dicapai.
(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011). Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut M. Dalyono (2005 : 55-60) berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar commit to user dan dari luar dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
a) Faktor Internal (dari dalam diri sendiri) (1) Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat penting, baik fisik maupun mental, agar tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar. (2) Intelegensi dan Bakat Seseorang yang memiliki intelegensi baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya, orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses. (3) Minat dan Motivasi Minat belajar yang kuat cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah akan malas, bahkan tidak mau mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. (4) Cara Belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Misalnya saja orang yang rajin belajar siang dan malam tanpa istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak, serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. b) Faktor Eksternal (dari luar diri sendiri) (1) Keluarga Faktor
orang
tua
sangat
besar
pengaruhnya
terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Selain itu, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau tidaknya situasi di dalam rumah, keadaan rumah, semua itu juga mempengaruhi keberhasilan belajar anak. (2) Sekolah Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan / perlengkapan di sekolah, jumlah murid, pelaksanaan tata tertib, dan sebagainya turut mempengaruhi keberhasilan anak belajar. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan tata tertib (disiplin), maka murid- muridnya kurang mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh- sungguh di sekolah. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar anak menjadi rendah. (3) Masyarakat Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak rata- rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini dapat mendorong anak lebih giat belajar. Sebaliknya apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar berkurang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
(4) Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Anak Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Misalnya keadaan lalu lintas yang bising, suara pabrik, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan belajar.
2. Hakikat Metode Eksperimen a. Metode Pembelajaran 1) Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 53), metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode ditetapkan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar. Menurut T. Raka Joni dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) mengartikan “ metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) “metode mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2008 : 565) metode adalah cara sistematis dan berpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengolah informasi pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
2) Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 82-85) kedudukan metode dalam belajar mengajar adalah : a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. b) Metode sebagai strategi pengajaran Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar. 3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Menurut Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 89-93) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a) Anak didik Setiap anak didik itu mempunyai karakteristik yang berbedabeda. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual dan psikologis dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran. b) Tujuan Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya, commitkehendak to user tujuan dan bukan sebaliknya. metode harus tunduk kepada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhya. c) Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, guru tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. d) Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. e) Guru Sikap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Oleh karena itu, latar belakang guru juga sangat mempengaruhi kompetensi. Dengan demikian, kepribadian latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
b. Metode Eksperimen 1) Pengertian Metode Eksperimen Menurut Sagala, Sumantri dan Permana dalam Soli Abimanyu (2009:7.17) menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium. Sedangkan metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 95), metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia Sekolah Dasar merupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa datang. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. 2) Tujuan Metode Eksperimen Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17), metode eksperimen bertujuan agar : a) Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh. b) Siswa
mampu
merancang,
mempersiapkan,
melaksanakan
dan
melaporkan percobaannya. c) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan. d) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi. Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136), tujuan metode eksperimen adalah: a) Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh. b) Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
c) Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan. Dari pendapat Soli Abimanyu, Mulyani Sumantri dan Johar Permata terdapat beberapa persamaan yaitu: siswa dapat menyimpulkan fakta yang diperoleh, siswa dapat mempersiapkan dan melaksanakan percobaan, serta siswa dapat menggunakan logika berpikir dalam menarik data melalui percobaan. 3) Alasan Penggunaan Metode Eksperimen Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17 – 7.18), alasan penggunaan metode eksperimen adalah : a) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah b) Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri c) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti nyata. Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136), alasan penggunaan metode eksperimen adalah: a) Metode eksperimen diberikan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau prosese sesuatu. b) Metode eksperimen dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. 4) Kekuatan dan Kelemahan Metode Eksperimen Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136-137), kekuatan metode eksperimen adalah : a) Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. b) Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau user data yang diperlukancommit melaluitopercobaan yang dilakukannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
c) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah. d) Memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif, realistik dan menghilangkan verbalisme. e) Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan. Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kekuatan metode eksperimen adalah : a) Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurur cerita orang atau buku. b) Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya. c) Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah. d) Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan. e) Menghilangkan verbalisme. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001: 137) keterbasan metode eksperimen adalah : a) Memerlukan peralatan percobaan yang komplit. b) Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang lama. c) Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang berpengalaman dalam penelitian. d) Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada kesalahan menyimpulkan. Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kelemahan metode eksperimen adalah: a) Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal. b) Dapat menghambat lajunya pembelajaran, sebab eksperimen umumnya memerlukan waktu lama. c) Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya. d) Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen. 5) Cara Mengatasi Kelemahan Metode Eksperimen Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan metode eksperimen yaitu : a) Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
b) Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan
cara penggunaannya,
variabel yang perlu dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen. c) Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa mengalami kesulitan. d) Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya untuk mengetahui kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi. 6) Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Eksperimen Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen meliputi : a)
Kegiatan Persiapan (1)
Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen.
(2)
Menyiapkan materi pembelajaran
yang diajarkan melalui
eksperimen. (3)
Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.
(4)
Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen termasuk LKS.
b) Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen (1) Kegiatan Pembukaan (a) Menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu (apersepsi) (b) Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita anekdot yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. (c) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan prosedur eksperimen yang akan dilakukan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
(2) Kegiatan Inti (a) Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen. (b) Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan guru. (c) Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan (d) Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan. (3)Kegiatan Penutup (a) Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen. (b) Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen. (c) Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya dan bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman. 7) Penilaian Metode Eksperimen Menurut Supratiningsih dan Suharja dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 ) “penilaian
merupakan
indikator
keberhasilan
guru
dalam
proses
pembelajaran”. Menurut Davies dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 ) “Penilaian mengacu pada proses yang menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses orang, dan objek”. Menurut Sujana dalam Ruminiati ( 2007 : 3.4 ) “Penilaian sebagai suatu proses pemberian nilai terhadap objek tertentu berdasarkan suatu kriteria yang tertentu pula”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan untuk membuat keputusan tentang hasil pembelajaran dari masing- masing siswa, serta keberhasilan siswa dalam kelas secara keseluruhan. Untuk menentukan nilai suatu hasil pembelajaran, penilaian tidak selalu dilakukan melalui proses pengukuran. Kegiatan penilaian dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan kriteria- kriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu. Dalam penilaian, perlu diketahui bahwa kegiatan penilaian dilakukan commit to user dengan memanfaatkan alat penilaian. Alat penilaian yang baik adalah yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
mampu mengukur keberhasilan proses pendidikan secara tepat dan akurat. Adapun syarat- syarat alat penilaian yang baik adalah: a) Kesahihan ( validity ) Kesahihan adalah ketepatan alat penilaian dalam mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, suatu alat penilaian dikatakan sahih apabila dapat menilai apa yang seharusnya dinilai. Menurut Arikunto dalam Ruminiati (2007:3.7) kesahihan suatu alat penilaian dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu (1) kesahihan isi, (2) kesahihan konstruksi, (3) kesahihan yang ada sekarang, dan (4) kesahihan prediksi. b) Keterandalan ( reliability) Keterandalan disebut juga dengan keajekan atau konsistensi. Alat penilaian yang handal akan memberikan skor yang relatif sama atau tetap pada setiap pelaksanaan penilaian. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat reliabilitas suatu alat penilaian. Pertama, jika alat penilaian yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, sukar, atau tidak jelas, maka akan berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Kedua, jika siswa peserta penilaian tersebut memiliki karakteristik yang terlalu beragam, maka hal ini berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Ketiga, jika standar penilaian yang digunakan guru pada masing- masing pelaksanaan kegiatan penilaian tidak seragam, maka skor yang dihasilkan tidak handal. Keempat, jika jumlah soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terlalu sedikit, maka hal ini berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Alasannya, jumlah soal yang tersedia tidak mampu menjaring secara lengkap pengetahuan siswa. c) Kepraktisan Alat penilaian yang praktis dapat membantu guru dalam menyiapkan, menggunakan, dan menginterpretasikan hasil penilaian. Kepraktisan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu penskoran, kemudahan dalam mengadministrasi, waktu, dan bentuk alat penilaian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Penilaian dalam pembelajaran memiliki tujuan, sehingga dalam menjalankan tugas peneliti tidak kehilangan arah atau tidak lepas dari apa yang menjadi tujuan. Tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah: a) Mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di kelasnya b) Sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui ketepatan pemilihan metode dan program yang digunakan c) Mendiagnosa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran d) Mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menempatkan dan menentukan langkah berikutnya terhadap siswa Penilaian dalam proses pembelajaran juga memiliki sejumlah fungsi. Empat fungsi tersebut di antaranya adalah: a) Sebagai bahan diagnosa dan pengembangan Artinya hasil penilaian sebagai dasar mendiagnosis kelemahan dan keunggulan siswa, serta hambatan yang menyertainya. b) Sebagai bahan seleksi Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa menurut jenis jurusan atau jabatannya. c) Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas Artinya hasil penilaian sebagai dasar untuk menentukan apakah siswa yang bersangkutan dapat naik kelas atau tidak. Wujudnya adalah nilai atau skor dalam rapor siswa. d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada materi tentang “Gerak Benda”, instrumen evaluasi yang digunakan adalah dengan tes. Tes yang dipakai dalam bentuk tes proses dan tes hasil. Tes proses dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes hasil dilaksanakan di commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
akhir siklus. Tes hasil ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis. Dalam dunia pendidikan, skoring adalah salah satu kegiatan di mana kita mencari nilai dalam bentuk angka dari tes yang telah diselenggarakan. Untuk mengolah skor dalam tes bentuk pilihan ganda ini peneliti menggunakan skoring dengan rumus sebagai berikut : Selain penilaian tertulis, peneliti juga melakukan penilaian sikap. Penilaian sikap yang dinilai antara lain meliputi: menyiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan, menuliskan data, dan menarik kesimpulan. Penilaian sikap ini dilakukan selama proses kegiatan.
B. Penelitian yang Relevan Isna Noor Izzati. (2009). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kuantum pada Siswa Kelas IV SDN Banyuputih 04 Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008 / 2009”. Hasil penelitian Isna Noor Izzati ( 2009: 114 ) menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yaitu ditandai dengan siswa kelas IV sebanyak 30 anak mengalami peningkatan hasil belajar yaitu sebelum tindakan hanya 43,33% siswa belajar tuntas, setelah tindakan menjadi 100%. Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian Isna Noor Izzati. Persamaannya dari penelitian tersebut adalah terletak pada variable penelitian, tepatnya pada variable terikat yaitu peningkatan hasil belajar IPA. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Isna Noor Izzati yang menjadi variable bebas adalah Model Pembelajaran Kuantum, sedangkan variabel bebas yang peneliti gunakan adalah Metode Eksperimen. Lutfia
Adiningtyas. (2009). “Penerapan Metode Eksperimen Pokok
Bahasan Benda Padat, Cair, dan Gas untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiroto Kunduran Blora”. Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya hasil kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas IV SD Negeri Sambiroto Kunduran Blora tahun 2008/2009 secara signifikan setelah dilakukan penerapan metode eksperimen pokok bahasan benda padat, cair, dan gas. Ketuntasan klasikal hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai 43.48%, siklus II 80.44%, siklus III 82.61% dan siklus IV 93.48%. (http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH4b5c.dir/doc.pdf. diakses 17 Januari 2011). Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian Lutfia
Adiningtyas. Persamaannya adalah terletak pada
variable penelitian, tepatnya pada variable bebas yaitu penerapan metode eksperimen. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Lutfia Adiningtyas yang
menjadi variable terikat adalah Kemampuan Berpikir Kritis, sedangkan variabel terikat yang peneliti gunakan adalah Hasil Belajar IPA. Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA dapat meningkat dengan penggunaan metode eksperimen. C. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan, saat proses pembelajaran IPA berlangsung guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Di sini guru hanya menjelaskan terus tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan guru. Maka dari itu siswa akan ramai sendiri dan hasil belajar IPA tentang konsep gerak rendah. Dengan konsep yang jelas melalui eksperimen, akan menumbuhkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran. Setelah diadakan tindakan yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, maka siswa akan terlibat secara aktif dalam proses kegiatan commit tobelajar user mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Dengan demikian, hasil belajar siswa tentang konsep gerak dapat meningkat dengan menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat digambarkan pada gambar 1 :
Kondisi awal
Tindakan
Pembelajaran masih menggunakan metode ceramah
Hasil belajar IPA tentang konsep gerak rendah
Pembelajaran menggunakan metode eksperimen
Kondisi akhir Dengan metode eksperimen hasil belajar IPA tentang gerak meningkat
Siklus I Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen secara kelompok
Siklus II Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen secara kelompok
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : jika pembelajaran dengan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, maka dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai bulan Juni 2011. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Peneliti memilih tempat ini karena letak SD nya dekat dengan rumah peneliti. B. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jumlah siswa 27 anak, yang terdiri dari laki- laki 12 siswa dan perempuan 15 siswa. C. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah: Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu hasil ulangan harian tentang konsep gerak pada mata pelajaran IPA kelas III. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari peneliti dan guru/teman sejawat. Sumber data penelitian ini adalah: 1. Informan, yaitu guru atau teman sejawat dan Kepala Sekolah. 2. Dokumen, yaitu foto kegiatan proses belajar mengajar dan video kegiatan pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Tes Tes ini diberikan kepada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Tasikmadu Karanganyar. Teknik tes adalah salahtosatu commit useralat, cara, dan langkah- langkah
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
yang sistematis untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil. Tes hasil ini dilakukan di akhir pertemuan. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Tes hasil yang digunakan dalam penilaian ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis. Tes ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara lebih cermat dan mendalam karena secara prosedural tes tertulis tidak memerlukan jawaban secara langsung. Tes tertulis ini dilakukan di akhir siklus. 2. Observasi. Yang diobservasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Tasikmadu Karanganyar dan guru. Observasi untuk siswa dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk guru yang diobservasi adalah kinerja guru tersebut. Menurut Rubino Rubiyanto (2009: 75) “observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti”. Dalam definisi ini ada dua hal yang sangat penting yaitu pengamatan dan pencatatan, artinya begitu gejala yang diinginkan nampak segera dicatat. Dengan demikian siswa diharapkan lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Langkah-langkah mempersiapkan observasi : a. Siapkan lembaran kerja yang didalamnya tercantum urutan kerja. b. Tentukan objek yang sekiranya cocok dan bermanfaat bagi siswa. c. Berilah kesempatan siswa mendiskusikan hal-hal yang diperoleh dari observasi tersebut. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi dilakukan dengan alat kamera foto, untuk memperjelas deskripsi berbagai situasi dan perilaku subjek yang diteliti. Penggunaan foto untuk melengkapi data besar sekali commit to user manfaatnya. Seyogyanya pengambilan foto sudah diketahui oleh subjek, dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
subjek tidak keberatan untuk difoto. Selain foto, peneliti juga menggunakan video untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. E. Validasi Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu trianggulasi data. Trianggulasi
data
disebut
juga
trianggulasi
sumber.
Cara
ini
mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan dan kebenarannya. F. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif atau model Miles & Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan sesuai dengan gambar 2:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan Gambar 2. Gambar Model Analisis Interaktif 1.
Reduksi data Reduksi data adalah pengumpulan data di lapangan yang disesuaikan dengan
tujuan
penelitian
baik
termasuk
keterangan-keterangan,
wawancara/sumber tertulis sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai salah satu data yang konkrit dan dapat diuji kebenarannya. 2.
Penyajian Data Penyajian data digunakan untuk menyajikan data secara akurat dari hasil reduksi data baik melalui observasi, dokumentasi, maupun wawancara yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
3.
Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah penyajian data telah selesai disusun secara sistematis. G. Indikator Kinerja Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Sebagai indikator yang dijadikan tolak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil : 1. Pemahaman siswa dalam materi pelajaran IPA tentang gerak meningkat yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan pemahaman tentang materi yang diajarkan guru, sehingga nilai yang dicapai melebihi KKM yaitu 66. 2. Ketuntasan hasil belajar siswa (rata-rata kelas) dalam materi pelajaran IPA tentang gerak di atas 80%. H. Prosedur Penelitian Secara singkat prosedur penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sesuai dengan gambar 3 berikut ini: Rencana I
Rencana II
Siklus I
Refleksi
Siklus
Siklus Tindakan
Refleksi
Tindakan
II
nnn Rekomendasi
Observasi
Observasi
Gambar 3. Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam uraian berikut : a. Siklus I Pada
siklus
pertama
ini,
pembelajaran
dilakukan
dengan
menggunakan metode pembelajaran eksperimen tahap pertama. Adapun tahapan pada siklus pertama ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
1) Perencanaan a) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas III tentang materi Gerak Benda. b) Peneliti mengkoordinasi siswa untuk membawa alat dan bahan yang akan
digunakan
untuk
pelaksanaan
percobaan.
Peneliti
juga
menyiapkan alat-alat percobaan sebagai penunjang pembelajaran. c) Peneliti
menyiapkan
evaluasi
yang
digunakan
peneliti
untuk
mengukur sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran. 2) Tindakan Pada proses tindakan peneliti berperan sebagai guru. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut : a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran. b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi, seperti “gerak benda apa yang terjadi saat kalian olahraga basket. c) Siswa menanggapi dengan menjawab pertanyaan sebagai respon. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok, dan siswa melaksanakannya. f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Dan guru juga menyiapkan alat sebagai penunjang proses pembelajaran. g) Guru memberikan petunjuk percobaan kepada tiap kelompok. h) Siswa melakukan percobaan. i) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya. j) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil diskusinya. k) Pembahasan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
l) Siswa bersama-sama dengan guru tanya jawab untuk menarik kesimpulan. m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan yang dicapai siswa. 3) Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran IPA berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observer dengan menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Observasi ini difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran seperti berikut : a) Observer mengamati jalannya pembelajaran. b) Observer mengamati kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses percobaan. c) Observer mengamati langkah-langkah kegiatan siswa selama proses pembelajaran. d) Observer mengamati keaktifan siswa saat melakukan percobaan. 4) Refleksi Refleksi yang dilakukan guru dengan observer adalah mencatat hasil pembelajaran pada siklus I yang berupa kendala-kendala yang dialami siswa dalam proses pembelajaran. Kendala-kendala tersebut antara lain: siswa yang aktif dalam melakukan eksperimen hanya sebagian siswa saja, siswa belum seluruhnya dapat melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada, dan siswa belum begitu paham dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. Dengan adanya kendala-kendala yang sepeti ini, maka peneliti dan observer akan memperbaikinya pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan agar hasil belajar IPA tentang konsep gerak meningkat. b. Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, disepakati bahwa siklus II perlu dilaksanakan. Untuk mengatasi hal-hal yang dihadapi pada siklus I peneliti to user melaksanakan hal-hal sebagai commit berikut pada siklus II :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
1) Perencanaan a) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas III tentang materi gerak benda. b) Guru lebih memperhatikan dan mendekati kelompok yang memerlukan bimbingan. c) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok yang memerlukan. d) Guru memandu siswa dalam melaksanakan percobaan. e) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. f) Guru juga mempersiapkan lembar kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan percobaan. 2) Tindakan Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pelaksanaan siklus II ini antara lain : a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional, absensi, pengkondisian kelas agar siswa siap untuk mengikuti pembelajaran. b) Guru mengulang materi yang telah diberikan pada saat siklus I dengan mengaitkan materi yang akan disampaikan sekarang. c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, yang berkaitan dengan materi. d) Siswa menjawab sebagai respon dari pertanyaan guru. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok dan menempatkan siswa yang ramai di dekat guru agar mudah untuk menerima bimbingan. g) Siswa menyiapkan peralatan untuk kegiatan percobaan. h) Guru memberikan petunjuk kegiatan percobaan.. i) Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan.. j) Setelah melaksanakan percobaan siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk menarikcommit suatu kesimpulan. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
k) Hasil diskusi dilaporkan ke depan kelas, dari perwakilan masing-masing kelompok dan siswa lain memperhatikan. l) Setelah dilaporkan siswa bersama-sama guru melakukan tanya jawab untuk menarik kesimpulan. m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan proses pembelajaran. 3) Observasi Observasi ini dilakukan oleh observer yaitu dengan mengamati jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung. a) Dalam kegiatan observasi di sini observer mengamati/mengobservasi siswa dalam persiapan pembelajaran dalam menyiapakan alat-alat. b) Observer mengamati jalannya kegiatan siswa dalam melaksanakan percobaan. Dalam siklus II ini peneliti telah memberikan bimbingan kepada
kelompok-kelompok
yang
mengalami
kesulitan
untuk
menerapkan langkah-langkah kegiatan. 4) Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan observer. Pelaksanaan pada siklus II ternyata dapat mengatasi permasalahan pada siklus I. Sehingga kendala-kendala yang ada pada siklus I dapat diatasi pada siklus II. Pada siklus II ini target penelitian sudah tercapai sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II hasil belajar IPA tentang gerak meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari siswa kelas III yang berjumlah 26 siswa, terdapat 12 siswa yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 46%. Sedangkan 14 siswa mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 54%. Dengan demikian ketuntasan belajarnya hanya mencapai 46%. Sebelum penelitian tindakan, suasana kelas III pada saat pembelajaran berlangsung anak cenderung ramai. Saat kegiatan pembelajaran IPA, guru jarang sekali menggunakan alat peraga atau media. Padahal penggunaan media ini sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media akan mempermudah siswa menerima pelajaran yang diajarkan. Selain itu, media juga dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa adanya media pembelajaran akan membuat siswa cenderung pasif. Siswa tidak mau mengungkapkan ide- ide yang mereka miliki. Pada kondisi ini guru juga masih menggunakan metode yang konvensional, yaitu metode ceramah. Saat pembelajaran berlangsung guru hanya menjelaskan terus tanpa memberi kesempatan siswa untuk dapat terlibat secara aktif. Dengan demikian anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan guru. Akhirnya mereka ramai sendiri dengan temannya. Penggunaan metode ceramah secara terus- menerus akhirnya tidak dapat meningkatkan keaktifan siswa. Maka dari itu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah, akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Kebiasaan cara mengajar lama, guru juga belum memiliki kemampuan mengembangkan bahan atau materi pelajaran. Hal ini dapat diamati dari apa commit to userapa yang tertulis di dalam buku yang dilakukan guru hanyalah menyampaikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
paket dan LKS saja. Selanjutnya siswa disuruh mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku LKS. Pengembangan materi atau bahan pelajaran yang demikian tidak cukup hanya mengambil dari buku paket saja tetapi guru perlu menambahkan materi yang berasal dari sumber belajar yang lain yang dapat menunjang proses pembelajaran. Ketersediaan sumber belajar yang berada dekat siswa belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar terutama dalam pelajaran IPA tentang materi gerak. Seharusnya dalam pelajaran IPA siswa diarahkan pada kegiatan melakukan percobaan sendiri untuk berkomunikasi seperti mengungkapkan pikiran,
menyampaikan
pendapat,
memperoleh
informasi
seperti
mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengan cara-cara yang diutarakan di atas guru lebih cenderung untuk mengetes daripada mengajar siswa. Guru bertanya pada siswa dan siswa menjawab. Akibatnya siswa kurang mendapat pengalaman belajar IPA yang seharusnya diperoleh, karena guru lebih mementingkan jawaban siswa yang benar tanpa memperdulikan bagaimana jawaban itu diperoleh. Dalam proses belajar pun hanya terlihat interaksi dua arah saja, yaitu antara guru dengan siswa. Guru tidak menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan kelompok. Dengan demikian anak kurang aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti memilih metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Hal ini dilakukan dengan tujuan hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak dapat meningkat. Selain itu, agar siswa lebih termotivasi lagi dan semangat untuk belajar, terutama belajar IPA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
B. Pelaksanaan Penelitian 1.
Siklus I
a. Perencanaan Guru sebagai pengelola pembelajaran mempersiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap perencanaan ini, guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap dengan soal-soal dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sebagai berikut: SK : 4.
Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan sumber energi.
KD : 4.1. Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran. Indikator : 4.1.1. Menyebutkan berbagai macam gerak benda. 4.1.2
Membuktikan gerak benda melalui percobaan.
4.1.3
Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan.
4.1.4
Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda.
b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 1 Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2011 mulai pukul 07.30 - 08.40. Materi yang disampaikan yaitu tentang macam- macam gerak benda. Pembelajaran dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada lampiran 2 hal 66), yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam, berdoa, presensi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok untuk melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan commit to user percobaan, seperti :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
a) Ambillah sebuah kerikil! b) Letakkan kerikil itu di atas meja! c) Sentillah kerikil itu dengan tanganmu! d) Amati yang terjadi! Setelah selesai melakukan percobaan, kemudian masing- masing kelompok berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru menyimpulkan dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2) Pertemuan 2 Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2011 pukul 09.00 – 10.10 (RPP pada lampiran 2 hal 66). Materi yang disampaikan yaitu tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda. Pada pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan berdoa, presensi dan apersepsi. Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 9 kelompok.
Guru memberikan
petunjuk percobaan: a)
Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!
b)
Letakkan ketiga benda itu di atas meja!
c)
Doronglah benda itu secara bersamaan!
d)
Amati apa yang terjadi!
e)
Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang! Siswa dan guru menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk
percobaan. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan dan mencatat hasil percobaan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus commit to user I keaktifan siswa mencapai 69% (pada lampiran 20 hal 103). Hal yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
diamati yaitu mulai dari menyiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan, menuliskan data, serta membuat kesimpulan. Sedangkan
keaktifan guru
sebesar 65% (pada lampiran 13 hal 95). Untuk itu guru harus lebih aktif lagi agar pembelajaran menjadi lebih baik lagi. Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru berusaha memotivasi siswa agar aktif lagi dalam pembelajaran. Dari hasil tes tertulis pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut: dari nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 66, data menunjukkan bahwa 78 % siswa belajar tuntas, sedangkan 22% siswa belum tuntas (pada lampiran 26 hal 109). Pada siklus I setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 62 dan nilai tertinggi adalah 95. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval. Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I No
Interval
Frekuensi
Persentasi
1
62 - 67
10
37 %
2
68 – 73
6
22 %
3
74 – 79
4
15 %
4
80 – 85
3
11 %
5
86 – 91
3
11 %
6
92 - 97
1
4%
JUMLAH
27
100 %
Dari tabel 1 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 4 sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
10 9 8 7 6 5 4 3
Nilai siklus 1
2 1 0 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97
Gambar 4 : Grafik Nilai Siklus I Dari gambar 4 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 62-67 sebanyak 10 siswa atau 37%, yang memperoleh nilai 68-73 sebanyak 6 siswa atau 22 %, yang memperoleh nilai 74-79 sebanyak 4 siswa atau 15 %, yang memperoleh nilai 80-85 sebanyak 3 siswa atau 11%, yang memperoleh nilai 86 - 91 sebanyak 3 siswa atau 11%, dan yang memperoleh nilai 92 - 97 sebanyak 1 siswa atau 4 %. d. Refleksi Refleksi pada siklus I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi ini diperolah beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya, yaitu: 1) Keadaan kelas pada saat proses pembelajaran masih ramai. 2) Kemampuan guru dalam membimbing siswa untuk melakukan percobaan perlu ditingkatkan lagi. 3) Hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa belum mencapai target penelitian yang diinginkan. Maka dari itu perlu diadakan lagi perbaikan pada siklus berikutnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
2. Siklus II a. Perencanaan Guru sebagai pengelola pembelajaran/ peneliti mempersiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Dalam tahap perencanaan ini, guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (pada lampiran 3 hal 76) lengkap dengan soal-soal dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sama pada siklus I, karena pada siklus II ini untuk memperbaiki hasil belajar siklus I. Selain RPP, guru juga menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, serta petunjuk percobaannya. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan 1 Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Maret 2011 pada pukul 07.00 – 08.10. Materi yang disampaikan yaitu tentang gerak benda. Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada lampiran 3 hal 76), yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam,
berdoa,
presensi,
apersepsi,
dan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok untuk melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan percobaan, seperti: a) Ambillah sebuah bola tenis! b) Lemparkan bola tenis itu ke dinding! c) Amati yang terjadi! Dalam melaksanakan percobaan ini, guru membimbing siswa. Setelah selesai melakukan percobaan, kemudian masing-masing kelompok berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru menyimpulkan dari commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2) Pertemuan 2 Pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2011 (RPP pada lampiran 3 hal 76). Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan berdoa, presensi dan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 9 kelompok, tetapi kelompok berbeda dengan kelompok sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini diadakan percobaan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda untuk memperbaiki pada siklus II. Guru memberikan petunjuk percobaan: a) Ambil dua buah potongan kayu! b) Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda! c) Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan! d) Amati apa yang terjadi! Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan dengan bimbingan guru. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
dan
mencatat
hasil
percobaan.
Perwakilan
kelompok
melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. c. Observasi Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II keaktifan siswa mencapai 76,5% (pada lampiran 23 hal 106). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dibanding pada siklus I. Sedangkan keaktifan guru sebesar 80% (pada lampiran 16 pada hal 98), hal ini juga menunjukkan adanya peningkatan. Dari hasil tes tertulis pada siklus II diperoleh data sebagai berikut: data menunjukkan bahwa 100 % siswa belajar tuntas, sedangkan 0 % siswa commit to user belum tuntas (pada lampiran 29 hal 112).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Pada siklus II setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 71 dan nilai tertinggi adalah 100. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval. Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II No
Interval
Frekuensi
Persentasi
1
71-75
5
18.5 %
2
76-80
4
15 %
3
81-85
2
7.5 %
4
86-90
6
22 %
5
91-95
7
26 %
6
96-100
3
11 %
JUMLAH
27
100 %
Dari tabel 2 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 5 sebagai berikut :
7 6 5 4 3
Nilai siklus II
2 1 0 71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96100
Gambar 5 : Gambar Grafik Nilai Siklus II commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Dari gambar 5 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 71-75 sebanyak 5 siswa atau 18.5%, yang memperoleh nilai 76-80 sebanyak 4 siswa atau 15%, yang memperoleh nilai 81-85 sebanyak 2 siswa atau 7.5%, yang memperoleh nilai 86-90 sebanyak 6 siswa atau 22%, yang memperoleh nilai 91-95 sebanyak 7 siswa atau 26 %. Dan yang memperoleh nilai 96-100 sebanyak 3 siswa atau 11%. d. Refleksi Hasil pengamatan dan hasil tes pada siklus kedua menunjukkan bahwa pembelajaran IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen telah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dalam siklus II ini siswa dapat belajar tuntas 100 % atau 27 siswa yang ada mendapat nilai di atas KKM (66). Dengan demikian target penelitian telah tercapai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak. C. Pembahasan Hasil Penelitian a. Kondisi Awal Hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada kondisi awal adalah rata-rata nilai ulangan harian pelajaran IPA untuk kelas III dengan ketuntasan 46 % sedangkan 54 % masih di bawah KKM. Pada kondisi awal ini guru belum menggunakan metode eksperimen, guru hanya ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. b. Siklus I Dari
observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini sudah
menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat merangsang siswa agar mampu menemukan sendiri fakta atau kesimpulan hasil percobaannya sendiri. Demikian juga dengan siswa, mereka merasa senang dan lebih semangat dalam belajar dengan menggunakan metode eksperimen dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini terlihat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
dari keaktifan siswa dalam melakukan percobaan, menjawab soal, maupun menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Pada siklus I ini guru masih tampak dominan karena guru masih banyak menuntun atau memberikan penjelasan pada siswa baik pada waktu melakukan percobaan, menyampaikan materi, maupun dalam menyelesaikan soal latihan. Selain itu, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa yang berhasil, dan kurang memberikan reward atau pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dalam melakukan percobaan pada siklus I ini, siswa yang aktif dan kreatif adalah siswa- siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar belajar yang tinggi. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar yang rendah cenderung diam, hanya melihat apa yang dilakukan oleh temannya, dan tidak mau mencoba. Siklus I ini masih ada sebagian siswa yang tidak berani bertanya kepada guru dan memberikan tanggapan dari jawaban teman lain. Untuk mengetahui hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III guru memberikan soal tes. Hasil tes itu kemudian dibahas di depan kelas setelah siswa selesai mengerjakannya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat terlibat secara langsung dalam menjawab soal yang diberikan. Mereka diberi kesempatan untuk menjawab soal secara bergantian. Dari hasil pengamatan tampak bahwa siswa sangat antusias untuk menjawab pertanyaan. Dalam siklus I ini guru sebagai peneliti melakukan penelitian sebanyak 2 kali ( 2 pertemuan ). Dari masing- masing pertemuan dapat diperoleh hasil nilai yang berbeda. Pada siklus I pertemuan 1 dapat diperoleh data seperti pada lampiran 24 halaman 107 dan pertemuan 2 seperti pada lampiran 25 halaman 108. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I Pertemuan 1 dan 2 INTERVAL
FREKUENSI Pertemuan 1
Pertemuan 2
59-65
8
29.5%
6
22 %
66-72
8
29.5%
8
29.5 %
73-79
4
15%
1
4%
80-86
4
15%
7
26 %
87-93
1
4%
5
18.5 %
94-100
2
7%
0
0%
JUMLAH
27
100%
27
100 %
Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 6 sebagai berikut:
8 7 6 5 Pertemuan 1 Pertemuan 2
4 3 2 1 0
59-65
66-72
73-79
80-86
87-93 94-100
to user Gambar 6. Grafik Nilai commit IPA Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 59-65 pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 6 siswa. Nilai 66-72 pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 8 siswa. Nilai 7379 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 80-86 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa. Nilai 87-93 pada pertemuan 1 sebanyak 1 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai 94-100 pada pertemuan 1 sebanyak 2 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 0 siswa. c. Siklus II Dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil bahwa tindakan guru sudah sesuai dengan harapan yaitu guru sudah memulai pelajaran dan mengakhiri pelajaran dengan baik. Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran
dan
memberikan
gambaran
umum
tentang
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan hasilnya sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru dan siswa telah melaksanakan proses pembelajaran dengan penggunaan metode eksperimen secara tepat. Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sudah terfokus. Siswa dapat merespon penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan. Selain itu, siswa juga dapat mengeluarkan ide- ide atau gagasan yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah berjalan dua arah, yaitu adanya proses timbal balik antara guru dan siswa. Situasi ini dapat tercipta atas usaha guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pada siklus II ini pembelajaran sudah tidak lagi didominasi oleh guru. Hal ini tampak dari siswa yang dapat mandiri, aktif, dan kreatif dalam kegiatan melakukan percobaan. Siswa tidak lagi tergantung pada guru dalam mencari dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukannya. Dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
demikian fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator dapat tercipta dalam siklus II ini. Penerapan pada seluruh materi pelajaran sebagai latihan sudah diarahkan dengan jelas. Bimbingan untuk memudahkan siswa dalam menjawab soal atau membuat kesimpulan sudah merata. Guru tidak hanya berdiri di depan saja, tetapi guru bergerak keliling kelas untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa sangat antusias dalam belajar dan tidak ramai sendiri. Sama seperti pada siklus I, dalam siklus II ini peneliti juga melakukan penelitian sebanyak 2 kali ( 2 pertemuan ). Pada siklus II ini hasil nilai yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak dibandingkan pada siklus I. Untuk nilai siklus II pertemuan 1 diperoleh data seperti pada lampiran 27 halaman 110, sedangkan pada pertemuan 2 seperti pada lampiran 28 halaman 111. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II
INTERVAL
FREKUENSI Pertemuan 1
Pertemuan 2
65 - 70
4
15%
1
4%
71- 76
5
18,5%
3
11%
77 - 82
3
11%
5
18%
83 - 88
4
15%
4
15%
89 - 94
5
18,5%
7
26%
95 - 100
6
22%
7
26%
JUMLAH
27
27
100 %
100 % commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Dari tabel 4
bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada
gambar sebagai berikut.
7 6 5 4
Pertemuan 1 Pertemuan 2
3 2 1 0 65-70
71-76
77-82
83-88
89-94 95-100
Gambar 7. Grafik Nilai IPA Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2 Dari gambar 7 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 65-70 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 71-76 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 3 siswa. Nilai 7782 pada pertemuan 1 sebanyak 3 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai 83-88 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 4 siswa. Nilai 89-90 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa. Nilai 95-100 pada pertemuan 1 sebanyak 6 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa. d. Perbandingan Siklus I dan II Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar IPA tentang gerak melalui metode eksperimen pada siklus I dan II dapat meningkat. Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar IPA tersebut dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 113. Dari lampiran itu kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai commit to user IPA siklus I dan siklus II pada tabel 5 sebagai berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II INTERVAL
FREKUENSI SIKLUS I
SIKLUS II
59-65
6
22%
0
0%
66-72
10
37%
1
4%
73-79
4
15%
8
29.5%
80-86
3
11%
3
11%
87-93
3
11%
8
29.5%
94-100
1
4%
7
26%
JUMLAH
27
100 %
27
100 %
Dari tabel 5 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 8 di bawah ini:
10 9 8 7 6 Siklus I Siklus II
5 4 3 2 1 0 59-65 66-72
73-79 80-86
87-93 94-100
Gambar 8. Grafik Nilai IPAto Pada commit userSiklus I dan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Dari gambar 8 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59-65 pada siklus I sebanyak 6 siswa atau 22% dan siklus II sebanyak 0 siswa atau 0 %. Yang memperoleh nilai 66-72 pada siklus I sebanyak 10 siswa atau 37 % dan pada siklus II sebanyak 1 siswa atau 4 %. Yang memperoleh nilai 73-79 pada siklus I sebanyak 4 siswa atau 15 % dan pada siklus II sebanyak 8 siswa atau 29.5 %. Yang memperoleh nilai 80-86 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 % dan pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 11 %. Yang memperoleh nilai 87-93 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 % dan pada siklus II sebanyak 8 siswa atau 29.5 %. Dan yang memperoleh nilai 94-100 pada siklus I sebanyak 1 siswa atau 4 % dan pada siklus II sebanyak 7 siswa atau 26%. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA tentang gerak meningkat dengan adanya pembelajaran melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dibuat suatu simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran- saran. A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil analisis data, temuan penelitian dan pembahasan penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan penelitian sebagai berikut: 1.
Hasil belajar IPA tentang konsep gerak dapat meningkat dari siklus I ke siklus II dari yaitu 78% menjadi 100%.
2.
Nilai IPA tentang konsep gerak yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.
3.
Siswa dapat terlibat secara aktif dalam melakukan eksperimen, artinya siswa dapat melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada.
4.
Perilaku siswa dalam bereksperimen (keaktifan siswa) dari siklus I ke II juga mengalami peningkatan yaitu dari 69% menjadi 76,5%.
B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian, maka dapat diajukan implikasi (hubungan keterlibatan) yang berguna dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak pada kelas III. Implikasi hasil penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Implikasi Teoritis Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak dan mendapatkan respons positif dari siswa. Penggunaan metode eksperimen mempunyai banyak kelebihan antara lain: a. Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
b. Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya. c. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah. d. Memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif, realistik dan menghilangkan verbalisme. e. Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan. Dengan penggunaan metode eksperimen, siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, sehingga siswa tidak pernah lupa tentang hal yang dipelajari. Suasana dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan nyata, sehingga siswa tidak merasa bosan untuk belajar IPA. Melihat kelebihan metode eksperimen, maka metode ini sangat cocok digunakan pada siswa kelas III dalam pelajaran IPA. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan, sehingga hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak dapat meningkat. 2.
Implikasi Praktis Penelitian
ini
telah
membuktikan
eksperimen dapat meningkatkan
bahwa
penggunaan
metode
hasil belajar IPA tentang gerak. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guru dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
C. Saran-Saran Bertolak dari kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Sekolah hendaknya mengusahakan dan menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran seperti penyediaan alat peraga yang memadai. 2. Bagi Guru a. Guru hendaknya menyiapkan petunjuk/ prosedur eksperimen dengan baik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. b. Guru hendaknya cermat dan teliti dalam bereksperimen sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. c. Guru hendaknya dapat menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan pembelajaran dalam penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen. 3. Bagi Siswa a. Siswa diharapkan dapat menyimpulkan fakta-fakta dan informasi hasil eksperimen sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. b. Siswa diharapkan dapat memaknai pelajaran IPA terutama tentang gerak benda dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Siswa diharapkan mampu merancang, mempersiapkan, dan melaksanakan percobaan dengan baik sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat. d. Siswa diharapkan
dapat berpikir secara sistematis dalam melakukan
percobaan sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat.
commit to user