HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG Oleh:
Anisa, Herbasuki Nurcahyanto, Aufarul Marom *) JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465404 Laman: http//www.fisip.undip.ac.id email
[email protected] Email:
[email protected] ABSTRACT A clerk as human resources main in running an organization prosecuted not only have the skills and the ability of course but also is required to adhere to and obey regulation that has been set previously organization , hence needed real role of a leader to invite and affect employees to obey existing regulation by applying force leadership that effective .A style of leadership that effectively will not give influential if there is no support spirit and desire in self employees as motivation in self employees to comply with rules and norms existing in order to create prime services for the community and the goals of the organization. This research both type research ( explanation ) who tried to explain the relationship between variables as well as test a hypothesis that has been formulated , where researchers trying to find out the relationship between the style of leadership and motivation working with the awareness of discipline the land office semarang city , with the total sample 34 people employees .Data collection by observation , the questionnaire , interviews and a literature review , then analyzed in qualitative and quantitative ways .The testing of hypotheses with using analysis koefisiensi correlation rank kendall , konkordasi kendall and to know the size of the relationship between variables used koefisiensi analysis determined with the help of spss program. The research results show that the relationship with the leadership style discipline to 15.5 %, while relations with the motivation of the work of work discipline 21,9 % and discipline of work associated with the style of leadership and motivation simultaneously by 6 percent .The results of research shows that there is a positive relationship between the style of leadership and motivation of employees to work discipline employees work .Recommendations that the author of give it that is underscored the rules and good governance and working in imposing real doubtful , the need of adjustment of the style of leadership that applied by the leader with the level of maturity employees , and the last need the support of leaders such as the appreciation and praise directly as a form of appreciation to the employees. Key’s word : Discipline , a style of leadership , and motivation.
Salah satu bentuk disiplin yang menjadi
A. PENDAHULUAN Terjadinya
transisi
Pemerintahan
tolak ukur untuk melihat disiplin kerja
menyebabkan sistem dan struktur organisasi
pegawai adalah rekap data absensi hadir
kepemerintahan baik di pusat maupun di
pegawai. Berdasarkan data yang didapat dari
daerah sering mengalami perubahan. Untuk
organisasi dapat dilihat bahwa tingkat
menghadapi
kedisiplinan
perubahan
tersebut
Kantor
hadir
pegawai
Kantor
Pertanahan Kota Semarang berkewajiban
Pertanahan Kota Semarang tiap bulannya
meningkatkan
di
belum optimal. Ketidak hadiran pegawai
bidang tanah, karena pada dasarnya pegawai
disebabkan antara lain karena cuti, izin,
merupakan sumber daya manusia yang
sakit, atau tanpa keterangan yang jelas.
utama dalam menjalankan sebuah organisasi
Berdasarkan data absensi bulan Februari
demi tercapainya tujuan organisasi yang
sampai dengan September tingkat kehadiran
telah ditetapkan sebelumnya. Pegawai yang
pegawai tertinggi pada bulan Juni sampai
bekerja pada pemerintah dituntut untuk
dengan
memiliki kemampuan dalam melaksanakan
sedangkan persentase tingkat kehadiran
tugas dan memiliki keinginan untuk menaati
pegawai yang paling rendah pada bulan
peraturan peraturan yang ada agar tidak
Maret 59%. Rendahnya ketidak hadiran
terjadi kesalahan seperti penyalah gunaan
pegawai
jabatan saat bekerja. Dengan demikian,
banyaknya pegawai yang tidak masuk
sudah
bagi
kantor tanpa keterangan yang jelas dan izin
pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang
cuti. Rata-rata persentase tingkat kehadiran
untuk meningkatkan disiplin kerja pada diri
pegawai dari bulan Februari sampai dengan
pegawai agar dapat melayani masyarakat
September 2014 sebesar 64,8%.
menjadi
dengan
baik
kemampuan
suatu
pegawai
kewajiban
terlebih
dalam
bidang
September
di
bulan
sebesar
Maret
68,5%,
dikarenakan
Selain absensi belum optimalnya jam
pertanahan. Secara konseptual disiplin kerja
kerja
merupakan
dan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
serangkaian
juga terlihat saat ditemukannya beberapa
nilai-nilai
pegawai yang melaksanakan istirahat diluar
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
jam istirahat pegawai, hal ini bertentangan
atau ketertiban.
dengan PERMENDAGRI No.4 Tahun 2013
terbentuk perilaku
kondisi melalui yang
yang
tercipta
proses
menunjukan
yang
digunakan
pegawai
untuk
yang mengatur jam istirahat pegawai negeri
sipil, kemudian ditemukannya beberapa
tugas pada pegawai yang tidak termaksud
pegawai yang tidak kembali ke kantor
dalam tugas pokok dan fungsi pegawai
setelah jam istirahat tanpa keterangan yang
sehingga
jelas hal ini juga bertentangan dengan
bertambah
PERMENDAGRI No. 4 ayat 2 Tahun 2013
tambahan, hanya saja pembagian tugas yang
dan PP No. 53 Pasal 3 ayat 11, lalu
dilakukan oleh pemimpin kurang merata
ditemukan beberapa pegawai yang tidak
ehingga dikhuatirkan dapat memicu rasa
tertib dalam atribut kerja karena tidak
tidak puas dalam diri pegawai karena ada
menggunakan sepatu saat bekerja melaikan
beberapa pegawai yang memiliki beban
menggunakan sandal saat bekerja, hal ini
kerja berat atau memiliki banyak tugas
tidak sesuai dengan PERKBPN No. 4 pasal
sedangkan ada beberapa pegawai lainnya
28 ayat 1 tahun 2012. Dari permasalahan
yang memiliki beban kerja ringan atau
yang ada penulis tertarik untuk mengangkat
pekerjaan sedikit. Melihat permasalahan
masalah rendahnya disiplin kerja pegawai di
yang ada pada Kantor Pertanahan Kota
Kantor
Semarang maka penulis tertarik untuk
Pertanahan
Rendahnya
disiplin
Kota
Semarang.
pegawai
dapat
pekerjaan
pegawai
karena
memperoleh
menjadi tugas
melakukan sebuah penelitian dengan judul “
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
Hubungan
Gaya
Kepemimpinan
dan
satunya menurut Hasibuan (2001:93) adalah
Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja
gaya kepemimpinan dan motivasi kerja yang
Pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang.
dimiliki oleh pegawai. Gaya kepemimpinan merupakan cara yang
digunakan
seseorang
dalam
B. TUJUAN PENELITIAN 1.
Menganalisis hubungan antara gaya
mempengaruhi orang lain dan motivasi kerja
kepemimpinan dengan disiplin kerja
adalah dorongan dalam diri pegawai untuk
pegawai pada Kantor Pertanahan Kota
melakukan suatu kegiatan demi tercapainya
Semarang.
sebuah tujuan. Peran pemimpin dalam
2.
Menganalisis hubungan antara motivasi
menciptakan suasana kerja yang kondusif
kerja dengan disiplin kerja pegawai
dan efisien serta bersikap adil pada setiap
pada
pegawai
Semarang.
sangat
mempengaruhi
sikap
pegawai dalam bekerja, akan tetapi pada kenyataannya pemimpin dapat memberikan
3.
Kantor
Pertanahan
Kota
Menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinanan dan motivasi kerja
dengan disiplin kerja pegawai pada
Blanchard
Kantor Pertanahan Kota Semarang
kepemimpinan
maka yang
indikator
gaya
digunakan
yaitu
pertama perilaku tugas yang terdiri dari C. TEORI
kemampuan
C.1. Disipli Kerja Pegawai
mendelegasikan wewenang dan kesediaan
Menurut Handoko (2001:208) disiplin juga
pemimpin dalam memberikan arahan kedua
dapat diartikan sebagai kesediaan seseorang
hubungan pimpinan dan anggota yang terdiri
yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk
dari
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
berkomunikasi dan kemampuan pemimpin
dalam organisasi. Sehubungan dengan hal
dalam mendorong bawahannya. Terakhir
tersebut maka dalam penelitian ini untuk
tingkat kematangan bawahan yang terdiri
mengukur
dari kemampuan pegawai terhadap kejelasan
disiplin
pegawai
Kantor
pemimpin
kemampuan
dalam
pemimpin
dalam
Pertanahan Kota Semarang, penulis akan
tugas yang dibebankan
menggunakan indikator-indikator sebagai
kemauan pegawai untuk menyelesaikan
berikut: pertama adalah tingkat ketepatan
pekerjaan sesuai perintah pemimpin.
waktu yang terdiri dari ketaatan pada jam
C.3. Motivasi Kerja Pegawai
masuk kantor, ketaatan saat jam kerja,
Motivasi menurut Stanley Vance dalam
kepatuhan pada jam pulang kantor dan
Sudarwan Danim (2004;15) mengatakan
ketepatan penyelesaian pekerjaan. Kedua
bahwa pada hakikatnya motivasi adalah
tingkat kepatuhan pada peraturan yang
perasaan atau keinginan seseorang yang
terdiri dari ketaatan pada peraturan, ketaatan
berada dan bekerja pada kondisi tertentu
pada pakaian dinas dan atribut dan tingkat
untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang
kehadiran pegawai
menguntungkan
C.2. Gaya Kepemimpinan
pribadi dan terutama organisasi. Dengan
menurut James L. Gibson dkk dalam
mengutip beberapa teori motivasi maka
Harbani Pasolong (2011;110) adalah suatu
indikator untuk mengukur motivasi kerja
usaha
pegawai yaitu motivasi
menggunakan
suatu
gaya
dilihat
pemimpin dan
dari
perspektif
Langsung yang
mempengaruhi dan tidak memaksa untuk
terdiri dari penghargaan yang diberikan
memotivasi
pemimpin kepada pegawai secara langsung
tujuan.
individu
Mengutip
kepemimpinan
dalam dari
situasional
mencapai
teori Hersey
gaya
terhadap hasil kerjanya, adanya insentif
dan
tambahan bagi pegawai yang lembur bekerja
dan adanya kesempatan yang diberikan
Semarang Nomor Telepon 024 8316594 –
kepada pegawai untuk
mengaktualisasi
8415585. APM BPN Semarang, APM
diri. Kemudian yang kedua motivasi tidak
(Anjungan Pelayanan Mandiri) merupakan
langsung yang terdiri dari fasilitas dan
produk layanan online berbasis internet yang
sarana prasarana kerja yang memadai.serta
terintegrasi
kondisi ruang kerja yang dapat membuat
diakses langsung oleh masyarakat. Alamat
nyaman para pegawainya.
Website Kantor Pertanahan Kota Semarang :
dengan
server
yang
http://www.bpn-semarang.net.
dapat
Kantor
D. TIPE PENELITIAN
Pertanahan Kota Semarang berada di bawah
Pada penelitian ini digunakan analisis
Badan
kuantitatif karena mengungkapkan hasil
Indonesia (BPN RI). Jenis Pelayanan Kantor
penelitian dengan angka dan menggunakan
Pertanahan
metode
pelayanan pendaftaran tanah pertama kali,
eksplanatif
karena
sudah
Pertanahan
Kota
Nasional
Republik
Semarang
dikemukakan hipotesis yang selanjutnya
pelayanan
akan diuji untuk mengetahui hubungan antar
pelayanan pemeliharaan data pendaftaran
variabel.
seluruh
tanah, pelayanan pengaturan dan penataan
pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang
pertanahan serta pelayanan pencatatan dan
dengan sample yang dipilih secara random
info pertanahan pengelolaan pengaduan.
Populasinya
adalah
pengukuran
bidang
adalah
tanah,
sebanyak 27% dari setiap bidang/seksi. Teknik
pengambilan
data
:
observasi,
kuesioner dan tinjauan pustaka. Dengan
F. PEMBAHASAN 1.
Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan skala linkert sebagai skala
menggunakan rumus Korelasi Rank
pengukuran dengan membaginya menjadi
Kendall
empat tingkatan. Teknik analisis yang
kepemimpinan (X1) dan disiplin
digunakan dalam penelitian ini adalah
kerja
koefisien korelasi rank kendall dan koefisien
adanya hubungan yang signifikan.
kongkordasi kendall.
dengan menggunakan rumus statistik
antara
pegawai
variabel
(Y)
gaya
menunjukan
korelasi rank kendall dengan uji signifikan 5% diperoleh harga Z
E. GAMBARAN UMUM Kantor
Pertanahan
Kota
Semarang
hitung 3,3 lebih besar daripada Z
beralamat di jalan Ki Mangunsarkoro No 23
tabel (1,96) pada taraf signifikan 5%.
Dengan demikian hipotesis dapat
menunjukan bahwa variabel motivasi
diterima
secara
pegawai
Selanjutnya
menggunakan
signifikan. rumus
variabel
disiplin
dengan
kerja
pegawai
koefisiensi determinasi (KD) yang
Kantor Pertanahan Kota Semarang
menghasilkan nilai sebesar 15,5 %,
sebesar 21,9% dan sisanya 78,1%
hal ini menunjukan bahwa variabel
merupakan disiplin kerja dengan
gaya kepemimpinan berhubungan
faktor
dengan
kepemimpinan, pengawasan, kondisi
variable
disiplin
kerja
pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang sebesar 15,5% dan sisanya
lainnya
seperti
gaya
sosial budaya dan sosial ekonomi. 3.
Berdasarkan
hasil
penelitian
84,5% merupakan faktor lain yang
ditemukan bahwa terdapat hubungan
berhubungan dengan disiplin kerja
yang
pegawai
seperti
kepemimpinan (X1) dan motivasi
motivasi,
sosial
pengawasan, ekonomi,
dan
keadaan sosial budaya. 2.
berhubungan
Hasil
signifikan
antara
gaya
kerja (X2) dengan disiplin kerja pegawai (Y) Kantor Pertanahan Kota
perhitungan
dengan
Semarang,
hal
ini
terlihat
menggunakan rumus Korelasi Rank
berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Kendall antara variabel motivasi
dengan
(X2) terhadap variabel disiplin kerja
Koefisien Korelasi Konkordasi Rank
(Y) menunjukan adanya hubungan
Kendal (W), sehingga di peroleh
yang
signifikan,
hasil x2 sebesar 24,35. Nilai x2
rumus
statistik
menggunakan Korelasi
menggunakan
rumus
Rank
kemudian dikonsultasikan dengan
Kendall dengan uji signifikan 5%
harga kritis nilai Chi kuadrat dengan
diperoleh harga Z hitung 3,9 lebih
derajat kebebasan df=2 pada taraf
besar daripada Z tabel 1,96 pada
signifikan 5% atau pada tingkat
taraf
Dengan
hubungan 6% maka diperoleh nilai
demikian hipotesis tersebut dapat
Chi kuadrat hitung lebih besar dari
diterima
secara
nilai
selanjutnya
menggunakan
signifikan
5%.
signifikan
Chi
kuadrat
table.
Taraf
rumus
signifikansi 5%: x2 hitung > x2 tabel
koefisiensi determinasi (KD) yang
atau 24,35 >5,991. Kesimpulan yang
menghasilkan nilai 21,9%. Hal ini
dapat diambil ada hubungan yang
positif dan signifikan antara gaya
kantor
yang
tidak
berhubungan
kepemimpinan (X1) dan Motivasi
dengan pekerjaan saat jam kantor,
Kerja (X2) terhadap disiplin kerja
kemudian
pegawi (Y) sehingga Ha diterima,
dengan alat canggih agar pegawai
Ho ditolak (hipotesis diterima)
disiplin dalam pulang maupun masuk
memperketat
absensi
kantor dan terakhir meningkatkan G. PENUTUP
pengawasan yang melekat sebagai
G.1. Kesimpulan
tindakan nyata dan efektif untuk
1. Variabel gaya kepemimpinan (X1)
mencegah/mengetahui
kesalahan,
dan disiplin kerja pegawai (Y)
membetulkan kesalahan, memelihara
menunjukan adanya hubungan yang
kedisiplinanan, meningkatkan peran
signifikan sehingga hipotesis dapat
serta pegawai dan pimpinan untuk
diterima
meningkatkan prestasi kerja dan
2. Variabel motivasi (X2) terhadap variabel
disiplin
kerja
(Y)
menciptakan system internal control yang
terbaik
guna
mendukung
tujuan
organisasi,
menunjukan adanya hubungan yang
terwujudnya
signifikan sehingga hipotesis dapat
karyawan dan masyarakat.
diterima
2. Perbaikan
3. Terdapat hubungan yang signifikan
untuk
kepemimpinan
variabel perlu
adanya
antara gaya kepemimpinan (X1) dan
penyesuaian
motivasi kerja (X2) dengan disiplin
yang
kerja pegawai (Y) Kantor Pertanahan
dengan tingkat kematangan pegawai.
Kota
Ha
Mengikut sertakan pegawai dalam
(hipotesis alternatif) dapat diterima
pengambilan keputusan seperti dan
dan Ho (Hipotesis nol) ditolak.
meningkatkan kemampuan pegawai
Semarang,
sehingga
gaya
gaya
diterapkan
kepemimpinan oleh
pemimpin
dengan pelatihan, diklat maupun
G.2. Saran 1. Perbaikan variabel disiplin kerja
pendidikan karena dilihat dari tingkat
dengan mempertegas peraturan dan
pendidikan sebagain besar pegawai
tata tertib kerja serta memberlakukan
Pertanahan Kota Semarang lebih
sansi secara nyata pada pegawai
banyak pada jenjang SMA.
yang
melakukan
aktifitas
diluar
3. Perbaikan untuk variabel motivasi kerja
perlu
pemimpin
adanya seperti
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Organisasi
dukungan
dan
pemberian
Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
penghargaan bagi pegawai teladan
Hasibuan,
Manajemen
Malayu.
(2001).
Daya
Manajemen
maupun pujian secara langsung saat
Sumber Daya Manusia.Jakarta :
apel pagi sebagai bentuk apresiasi
Bumi Aksara
atas prestasi pegawai dalam bekerja
Hersey, Paul dan Ken Blanchard. (1986).
dan pemberian insentif tambahan
Manajemen Perilaku Organisasi,
bagi
Jakarta. Erlangga
pegawai
yang memperoleh
tugas tambahan dan harus lembur
Sarwono,
jonathan.
(2006).
Metode
untuk segera menyelesaikannya agar
Penelitian Kuantitatif & kualitatif,
dapat
Yogyakarta. Graha Ilmu.
menumbuhkan
semangat
pegawai dalam bekerja.
Keban, Yeremias. (2008). Enam Dimensi Strategis
Arikunto,Suharsimi.(2002).Prosedur Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Achmadi, Abu dan Cholid Narbuko. (2007) : Penelitian,
Jakarta.
Bumi Aksara (2004).
Motivasi
kepemimpinan
dan
efektivitas
kelompok. Jakarta : PT Rineka Cipta Erwan Agus Purwanto, Ph.D, Dyah Ratih Sulistyastuti, M.Si. (2007).Metode Kuantitatif
Untuk
Administrasi Publik dan MasalahMasalah Sosial, Yogyakarta. Gava Media.
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya Nawawi, Hadari. (2006). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.Jogjakarta: Gajahmada
Sudarwan.
Penelitian
Publik.
Mangkunegara, Anwar. (2001). Manajemen
Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Metodologi
Administrasi
Jogjakarta: Gava Media
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
Sumber
University Press Pasolong,Harbani.
(2011).
Teori
Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta Prijodarminto, Soegeng. (1994). Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta : Pradnya Paramita Ranopandojo, (2000).Manajemen
Heidjrachman.
Personalia.Yogyakarta:
BPFE
Yogyakarta Siagian, Sondang P, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara XIV. Singarimbun. Masri dan Sofyan Effendi. (2008). Metode Penilaian Survei . Jakarta : LP3ES Sutanto.(2006). Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Thoha. Miftah . (2010). Kepemimpinan Dalam
Manajemen.
Jakarta
:
Rajawali Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta : Salemba Empat Wursanto, Ignatus, (2005), Dasar-Dasar Ilmu
Organisasi,
Yogyakarta.
Penerbit : Andi Peraturan Perundang-undangan : Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74 tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5135) Peraturan
Kantor
Badan
Pertanahan
Nasional No. 4 Tahun 2012 Peraturan Mentri Dalam Negri No.4 Tahun 2011