perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST SURAKARTA
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi DIII Manajemen Industri Disusun Oleh :
ANAA ANISA NIM. F3508011 PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST SURAKARTA Anaa Anisa F3508011 PT.Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan karung plastik. Perusahaan ini mengolah bahan baku dari biji plastik menjadi karung plastik. Persediaan merupakan hal paling penting dalam perusahaan. Ketersediaan bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat adalah penunjang terhadap kelancaran proses produksi, untuk itu perlu mendapatkan perhatian yang lebih demi hasil yang optimal. Ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang tepat juga dapat menghindari kekurangan dan kelebihan bahan yang berpengaruh pada biaya-biaya yang dikeluarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan waktu bahan baku yang harus tersedia untu kelancaran proses produksi. Masalah yang dirumuskan yaitu kapan bahan baku harus tersedia pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta dengan jumlah dan waktu yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Material Requirement Planning (MRP). Analisis yang digunakan adalah menggunakan perhitungan Material Requirement Planning (MRP) dengan menentukan terlebih dahulu jadwal induk produksi, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode MRP untuk mengetahui perencanaan produksi dan kebutuhan bahan baku dalam tiap komponen, dan menentukan lead time (waktu tunggu pemesanan). Komponen utama penyusun karung plastik ukuran 56x110 cm terdiri dari benang plastik dan benang multifilament. Melalui metode MRP dengan melihat MPS (Master Production Schedule) dapat dilakukan perencanaan proses produksi dan kebutuhan bahan yang diperlukan setiap periodenya sehingga bahan baku karung plastik ukuran 56x110 cm pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk kelancaran selama proses produksi. Untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm memerlukan 157.130.952 gram poly propilit sumitomo pada hari ke 5, 17.441.952 gram caplet pada hari ke 5, 2.816 gram poly propilit yunsok pada hari ke 5. Peneliti mengajukan saran kepada perusahaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Perusahaan perlu mengaplikasikan/menerapkan sistem Material Requirement Planning (MRP) dalam jangka panjang untuk perencanaan kebutuhan bahan baku. Karena dalam hal ini metode Material Requirement Planning dapat membantu perencanaan kebutuhan bahan baku setiap item produk secara tepat waktu, sehingga proses produksi akan terlaksana dengan baik sesuai kapasitas yang direncanakan dan order dapat terpenuhi tepat waktu. Kata Kunci : Material Requirement Planning, Master Production Schedule
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
To accomplish great thing, We must not only act and try but also dream, Not only plan but also believe
Belajar dari pengalaman, untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik lagi
Kemudahan dan Pertolongan akan selalu ada bagi orang yang mau berusaha, berdoa, dan bertawakal serta niati semua pekerjaan dengan karena ALLAH
Resep happy adalah bersyukur
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dengan segala ketulusan hati, karya sederhana ini saya persembahkan untuk : Ibu dan bapak tercinta Ayah ndutt tersayang Saudara-saudara & Sahabat-sahabat baik yang aku sayangi Almamaterku
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI KARUNG PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT.HARDO SOLO PLAST” dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III Prom studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan,
dorongan moral, semangat, dan kerjasama dari
berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terimakasih kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, M.Com, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Sinto Sunaryo, SE., Msi selaku Ketua Program Studi Manajemen Industri pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Anastasia Riani S, MSi selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan pengarahan serta masukan kepada penulis hingga terselesainya Tugas Akhir ini. 4. Hary Tjahjono selaku pimpinan PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian. 5. M.Syalamansyah selaku pembimbing magang di PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah pengarahan dan pengetahuan selama magang. 6. Ibu dan Bapakku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, semangat dan mendoakan dengan penuh keikhlasan. 7. Ayah ndutt yang telah memberikan motivasi, dukungan dan semangatnya. 8. Seluruh teman-teman dan sabahat-sahabat terimakasih untuk doa dan dukungannya selama ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun turut berjasa pada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan Tugas Akhir ini. Diluar kekurangan tersebut, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta,
Juni 2011
Penulis
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii DAFTAR ISI ............................................................................................ x DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6 E. Metode Penelitian ................................................................................ 7 F. Kerangka Penelitan ............................................................................ 12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perediaan ............................................................................................ 14 B. Perencanaan dan Pengawasan Produksi .......................................... 16 C. Material Requiretment Planning (MRP) ............................................. 20
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................ 30
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Laporan Magang Kerja ....................................................................... 55 C. Analisis dan Pembahasan ................................................................. 59
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 75 B. Saran ................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
II.1 Matrik MRP ...................................................................................... 28 III.1 Order Perusahaan Bulan Februari ................................................... 61 III.2 Daftar Kebutuhan Komponen Karung Plastik Ukuran 56x110cm .... 62 III.3 MRP untuk Karung Plastik Ukuran 56x110cm ................................ 64 III.4 MRP untuk Benang Plastik ............................................................... 66 III.5 MRP untuk Benang Multifilament ..................................................... 67 III.6 MRP untuk Poly Propilit Sumitomo .................................................. 68 III.7 MRP untuk Calpet ............................................................................ 69 III.8 MRP untuk Poly Propilit Yunsok ....................................................... 70 III.9 Kebutuhan Kotor Karung Plastik ...................................................... 71 III.10 Rencana Pemesanan Karung Plastik Ukuran 56x110cm .............. 73
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
I.1 Bagan Kerangka Pemikiran ............................................................. 12 II.1 Sistem MRP ...................................................................................... 21 II.2 Diagram Struktur Produk .................................................................. 23 III.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 35 III.2 Proses Produksi................................................................................ 53 III.3 Struktur Produk Karung Plastik Ukuran 56x110cm .......................... 63
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Proses Produksi Karung Plastik 56x110cm Tabel POM for Windows Surat Pernyataan Tugas Akhir Lembar Penilaian Kerja Magang
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan
dunia
Industri
di
Indonesia
semakin
menampakkan kemajuan. Hal ini terbukti dengan munculnya berbagai produk yang semakin beragam di pasar industri. Pada akhirnya, persaingan antar produk pun tidak dapat dihindarkan. Dalam
hal
ini
diharapkan
pimpinan
perusahaan
dapat
mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang dimungkinkan akan merugikan perusahaan. Agar perusahaan tersebut dapat tetap bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mampu mengelola semua sumber daya yang dimiliki. Mulai dari persediaan bahan baku, dimana persediaan sangat mendukung dalam pemrosesan suatu barang, proses produksi, sumber daya manusia, penerapan manajemennya, konsumen
kualitas
dengan
produk,
dan
mengutamakan
pelayanan
menjaga
terhadap
keparcayaan
konsumen terhadap perusahaan. Selain tugas manajemen persediaan yang menentukan berapa jumlah persediaan barang yang harus ada. Keseimbangan manajemen produksi juga diperlukan untuk menunjang kelancaran aktivitas produksi. Oleh karena itu perencanaan kebutuhan bahan baku menjadi suatu hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena proses produksi sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku agar prosesnya tetap berjalan dengan lancar. Bahan baku merupakan faktor utama bagi perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi baik dalam perusahaan yang bersekala besar ataupun kecil. Apabila perusahaan tersebut kekurangan persediaan bahannya (out of stock) akan mengakibatkan adanya hambatan-hambatan pada proses produksi yang akhirnya dapat menimbulkan kekecewaan pada pelanggan. Sebaliknya bila terjadi kelebihan pada persediaan akan menimbulkan biaya ekstra disamping risiko. Risiko merupakan akibat-akibat yang ditimbulkan dari penyimpanan persediaan, risiko tersebut dapat berupa barang yang rusak karena terlalu lama disimpan di gudang dan memerlukan
tempat
penyimpanan
yang
luas
sehingga
menyebabkan biaya tinggi berkaitan dengan jumlah barang yang disimpan.
Untuk
menghindari
masalah-masalah
tersebut
perusahaan harus mampu merencanakan kapan waktu pemesanan dan pemakaian barang agar tercapai efektivitas dalam biaya persediaan. Pentingnya persediaan bahan baku membuat perusahaan harus
benar-benar
memperhatikan
hubungan
antara
item
persediaan, sehingga dalam menentukan kebutuhan material secara cepat dan tepat dapat lebih efisien, untuk itu perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Metode
MRP
merupakan
salah
satu
metode
untuk
mengelola persediaan. Menurut Daft (2006:634) metode MRP (Material Requirement Planning) yaitu sistem pengendalian dan perencanaan persediaan yang bergantung pada permintaan yang menjadwalkan jumlah yang tepat dari suatu material yang dibutuhkan untuk mendukung produk akhir yang diinginkan. MRP sangat
berarti
dalam
meminimasi
investasi
persediaan,
memudahkan penyusunan jadwal kebutuhan setiap komponen yang diperlukan, dan sebagai alat pengendalian produksi dan persediaan. PT.Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan karung plastik. Perusahaan ini memproduksi karung dengan berbagai macam ukuran antara lain: 45 x 71 cm, 50 x 80 cm, 56 x 90 cm, 56 x 110 cm, 60 x 100 cm dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian terhadap karung ukuran 56 x 110 cm (dopp). Pemilihan karung dengan ukuran ini karena jenis ukuran ini sering diproduksi dan banyak diminati konsumen. PT.Hardo Solo Plast Surakarta merupakan perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, dimama proses produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen. Ketepatan waktu penyelesaian produk menjadi hal yang sangat penting. Dalam hal ini tentunya perusahaan harus mampu menyelesaikan
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
produksinya sesuai waktu yang telah ditentukan. Karena dengan ketepatan produksi yang baik akan menunjang produktivitas perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan laba dan memuaskan konsumen. Perusahaan
dapat
menentukan
jumlah
komponen-
komponen yang diperlukan dalam proses produksi agar pesanan bisa dipenuhi tepat pada waktunya dan lebih cepat dipasarkan kekonsumen, jika mendapat order dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat perusahaan masih kualahan. Sehingga masalah-masalah
tersebut
dapat
mengganggu
kelancaran
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: ”PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PROSES
PRODUKSI
MENGGUNAKAN PLANNING
(MRP)
KARUNG
PLASTIK
DENGAN
METODE
MATERIAL
REQUIREMENT
PADA
PT.HARDO
SOLO
PLAST
SURAKARTA”
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kebutuhan
penerapan bahan
baku
perencanaan pada
dan
PT.Hardo
persediaan Solo
Plast
Surakarta? 2. Kapan komponen-komponen bahan baku harus tersedia di gudang perusahaan dengan jumlah dan waktu yang tepat? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan perencanaan dan persediaan kebutuhan bahan baku pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta. 2. Untuk mengetahui kapan komponen-komponen bahan baku harus tersedia di gudang perusahaan dengan jumlah dan waktu yang tepat.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Diharapkan masukan
dapat dalam
menjadi
bahan
menentukan
pertimbangan
kebijakan
dan
perusahaan
khususnya mengenai perencanaan dan persediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi suatu produk. 2. Bagi Peneliti Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi
dasar
keilmuan
untuk
mengenai
memperluas perencanaan
dan
memperdalam
bahan
baku
yang
digunakan. 3. Bagi Pembaca Diharapkan
bermanfaat
pengetahuan
dan
untuk
pemahaman
dapat
menambah
mengenai
penelitian-
penelitian yang berkaitan dengan Material Requirement Planning
(MRP)
pada
suatu
perusahaan
dan
dapat
membandingkan teori yang diterima di perkuliahan.
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Peneliti PT.Hardo
menggunakan Solo
Plast
analisis
Surakarta.
deskriptif Menurut
pada
Kuncoro
(2008:8), Penelitian deskriptif merupakan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. 2. Objek penelitian Objek penelitian ini dilakukan pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang beralamat di Jl. Raya Palur Km.8, Desa Jetis Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. 3. Sumber Data a. Data Primer Menurut Jogiyanto (2007:89) yang dimaksud data
primer
adalah
yang
diperoleh
melalui
pendekatan langsung dari objek datanya. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan dalam menganilisis masalah penelitian adalah: 1) Aktifitas dalam proses produksi yang diperoleh dari bagian produksi. 2) Alat-alat dan komponen-komponen bahan yang digunakan dalam proses produksi yang diperoleh
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. b. Data Sekunder Menurut Suliyanto (2006:132) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan penggunanya. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian adalah : 1) Data
order
perusahaan
pada
pemesanan
karung plastik ukuran 56x110 cm (doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta. 2) Sejarah berdirinya perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. 3) Riset kepustakaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. 4) Literatur yang berhubungan dengan penelitian. 4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Menurut Jogiyanto (2007:89) observasi adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam penelitian ini peneliti langsung melihat objek penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan info mengenai perencanaan kebutuhan bahan baku pada
proses
produksi
karung
plastik
dengan
menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). b. Wawancara Menurut
Jogiyanto
(2007:93)
wawancara
adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara yang dilakukan disini adalah untuk memperoleh data tentang perencanaan kebutuhan bahan baku pada proses produksi dari informan (aparatur yang terkait dan dianggap tahu dengan masalah penelitian). Dalam penelitian ini peneliti melakukan operator
wawancara
yang
terlibat
dengan langsung
karyawan
dan
dalam
proses
referensi
yang
produksi. c. Studi Pustaka Mempelajari
buku-buku
berhubungan dengan masalah untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membahas
kenyataan
dan
evaluasi
dalam
pembahasan masalah. 5. Teknik Analisis Data Dalam
analisis
ini
penulis
menggunakan
metode Material Requirement Planning (MRP) pada perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. MRP pada dasarnya
merupakan
metode
untuk
menentukan
kebutuhan bahan baku secara tepat untuk memenuhi schedule produksi utama. Dari analisis utama ini akan ditentukan kapan bahan dipesan untuk diproduksi dan berapa banyak suatu bahan harus tersedia. Sehingga nantinya proses produksi tersebut dapat berjalan efektif dan efisien. Menurut Nasution (2008:261) langkah-langkah dalam Material Requirement Planning (MRP) adalah: a. Netting adalah perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan kedaan (yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan) b. Lotting adalah suatu proses untuk mementukan besarnya
pesanan
individu
yang
”optimal”
berdasarkan perhitungan besih. c. Offseting langkah ini bertujuan untuk menentukan
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam
rangka
memenuhi
kebutuhan
bersih.
Penegertian leadtime adalah besarnya waktu saat barang tersebut selesai dan diterima siap untuk dipakai. d. Explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item/komponen yang lebih bawah, tentu saja didasarkan atas rencana pemesanan. Dalam
perhitungan
Material
Requirement
Planning (MRP) penulis menggunakan software POM for Windows untuk mengolah data dan menghitung MRP pada perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. POM for Windows merupakan sebuah program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang berifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan kemudahan pengorerasian menjadikan POM for Windows sebagai alternatif aplikasi guna membantu pengambilan suatu keputusan. Selain itu software ini mampu menyelesaikan berbagai masalah dalam research operation dengan cepat satunya yaitu MRP
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kerangka Pemikiran
Order Perusahaan
MPS
Bill Of Material
Catatan Persediaan
MRP
Jumlah Komponen
Gambar I.1 Bagan Kerangka Pemikiran Dalam
memproduksi
suatu
barang
diperlukan
perencanaan atau penyiapan komponen sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Ketepatan waktu pembuatan komponen juga diperlukan
dalam
suatu
perencanaan.
Apabila
terjadi
kekurangan salah satu komponen, maka proses produksi akan mengalami hambatan. Untuk itu perlu diterapkan metode MRP yang
merupakan
perencanaan
kebutuhan
bahan
baku
(komponen) yang memungkinkan ketepatan jumlah dan waktu produksi. MRP mempunyai tiga komponen utama yaitu MPS, BOM dan Catatan persediaan. MPS adalah jadwal produksi utama yang diperoleh berdasarkan order perusahaan. BOM adalah komponen yang diperlukan beserta jumlahnya masing-
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
masing
digilib.uns.ac.id
untuk
memproduksi suatu
persediaan adalah catatan
unit produk. Catatan
yang dimiliki baik produk jadi,
komponen sedang dipesan serta tenggang waktu pengadaan bagi tiap komponen. Dari komponen utama tersebut kemudian dipadukan maka akan diketahui berapa jumlah produk yang akan diproduksi, dan kapan waktu untuk mulai produksi dapat ditentukan.
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persediaan 1. Definisi Persediaan Menurut Ahyari (2004:149) persediaan adalah suatu kegiatan yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih dijual dalam pengerjaan proses produksi. Sedangkan menurut Baroto (2002 : 52) persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. 2. Jenis Persediaan Menurut Heizer dan Render (2005 : 61) jenis persediaan dibagi menjadi 4 yaitu: a. Persediaan bahan baku ( raw material inventory ) Yaitu bahan yang telah dibeli namun tidak diproses, bahan mentahnya dapat digunakan dari produksi untuk pemasok yang berbeda.
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Persediaan setengah jadi WIP( working inproses) Yaitu
bahan
baku
atau
komponan
yang
sudah
mengalami beberapa perubahan, tetapi belum selesai WIP diselenggarakan karena untuk memuat suatu produk diperlukan waktu ( disebut waktu siklus ) pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan WIP berkurang. c. MRO (Pemeliharaan, perbaikan, operasi) MRO diselenggarakan karena waktu dan kebutuhan peralatan tidak dapat diketahui d. Persediaan barang jadi ( Finished Good Inventory ) Yaitu produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan pelanggan di masa depan tidak diketahui. 3. Fungsi Persediaan Persediaan sangat bermanfaat bagi proses produksi, karena dengan persediaan akan menjamin tersedianya bahan baku untuk menjamin tersedianya bahan baku untuk menjamin kelangsungan proses produksi dan menjamin tersedianya barang yang dibutuhkan konsumen. Ada empat fungsi persediaan menurut Render & Heizer (2005:60) yaitu : a. Untuk memisahkan beragam bagian produksi.
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas. d. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. B. Perencanaan dan Pengawasan Produksi 1. Perencaaan Produksi Adalah penentuan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijakan proyek, program prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Handoko, 2003:2). Menurut Nasution (2008:15) sifat-sifat perencanaan produksi adalah sebagai berikut : a. Berjangka Waktu Proses produksi memerlukan keterlibatan bermacammacam tingkat ketrampilan tenaga kerja, peralatan, modal dan informasi yang biasanya dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang sangat lama. b. Berjenjang Perencanaan produksi akan bertingkat dari perencanaan produk level tinggi sampai perencanaan produksi level bawah.
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Terpadu Perencanaan produksi akan melibatkan banyak folder, seperti bahan baku, masin, tenaga kerja dan waktu. Semua faktor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dalam mencapai target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan. d. Berkelanjutan Perencanaan pruduksi disusun untuk suatu periode tertentu yang merupakan masa berlakunya perencanaan tersebut. Setelah habis masa berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode berikutnya. e. Terukur Selama pelaksanaan produksi, realisasi dan rencana produksi akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi penyimpanan dari rencana yang ditetapkan. f. Realistik Rencana produksi yang dibuat harus sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan, sehingga target yang ditetapakan merupakan nilai yang realistik untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut dibuat. 2. Pengawasan Produksi Pengawasan
merupakan
suatu
usaha
untuk
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan
diketahui
mana
letak
penyimpangannya,
untuk
mengetahui seberapa tingkat pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut Handoko (2003: 369) pengawasan adalah proses untuk ”menjamin” bahwa tujuantujuan organisasi dan manajemen tercapai. Menurut
Handoko
(2003:252)
adapun
jenis-jenis
pengawasan produksi yaitu : a. Order control, Hampir semua perusahaan menggunakan berbagai sistem order control untuk operasi-operasi berdasarkan pesanan mereka, tetapi sangat sedikit perusahaan yang hanya menggunakan order control dalam semua operasinya. Kapan saja suatu perusahaan mulai menerima order-order secara terus-menerus, dan bila permintaan menjadi semakin besar dan proses produksi semakin lama, manajemen harus melengkapinya dengan sistem-sistem pengawasan yang berorientasi pada aliran produk, yang secara umum disebut flow control. Order control bertujuan agar pengerjaan dan penyelesaian suatu pesanan dilakukan sesuai dengan yang diinginkan atau yang telah ditetapkan dalam schedule produksi induk.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Flow control, Produk yang distandarisasikan dan dibuat dalam volume-volume besar serta dibuat pada garis-garis produksi, dikendalikan dengan menggunakan flow control. Flow control banyak dijumpai dalam proses produksi kontiyus atau terus-menerus, dimana pengerjaan produk mengalir sepanjang lini produksi melalui pusat-pusat kerja sampai lini terakhir dari menit ke menit. Komponenkomponen
dan
bagian-bagian
rakitan
harus
saling
mengalir ke pusat-pusat kerja sepanjang garis pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi tujuan utama flow control adalah untuk memadamkan tingkat-tingkat aliran berbagai komponen, bagian rakitan dan perakitan akhir. c. Load control, load control biasanya bersangkutan dengan penyusunan skedul-skedul untuk satu atau lebih mesinmesin penting. Suatu mesin besar atau mesin kunci mungkin digunakan untuk suatu pengerjaan produkproduk berbagai ukuran dan variasi seperi percetakan dan penerbitan buku, majalah dan sebagainya. Load control terutama mengatur pembebanan mesin-mesin kunci tersebut dan mengidentifikasi kebutuhan setiap order agar kuantitas atau tingkat produksi dapat dikendalikan.
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Block control, block control bentuk lain dari order control, biasanya
digunakan
dalam
industri
pakaian
jadi.
Pengawasan ini mengelompokan order-order menurut model,
ukuran,
dan
style
tertentu,
dan
kemudian
menggabungkan menjadi semacam ”blocks”. Suatu block adalah sejumlah produk yang dapat diproduksikan pabrik dalam periode waktu tertentu misal satu hari. Block control bertujuan
agar
pengerjaan
kelompok
barang
yang
memperlukan proses sama dapat dilakukan secara efektif dan agar proses produksi dapat bejalan dengan konstan. C. Material Requierement Planning (MRP) 1. Definisi Material Requirement Planning (MRP) Material requirement planning (MRP) adalah metode penjadwalan
untuk
purchased
planned
orders
dan
manufactured planned orders. Planned manufacturing orders kemudian diajukan untuk dianalisis lanjutan berkenaan dengan
ketersediaan
kasitas
dan
keseimbangan
menggunakan perencanaan kebutuhan kapasitas (Capacity Requirement Planning=CRP) (Gasper, 2005:177). Menurut Nasution (2008:245) Material Requrement Planning (MRP) adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk
menterjemahkan
MPS
(Master
Production
Schedulling) menjadi kebutuhan bersih untuk semua item. Dalam penerapannya, metode Material Requirement Planning (MRP) mempertimbangkan adanya tenggang waktu (lead time) pemesanan maupun proses produksi suatu komponen. Sehingga kapan komponen harus dipesan atau diproduksi bisa ditetapkan. MRP memerlukan data informasi atau komponen seperti yang terlihat pada contoh gambar di bawah ini : Menurut Nasution (2008:255) gambar lengkap system MRP adalah sebagai berikut:
Peramalan permintaan
Jadwal induk produksi
Pesanan komponen dari luar
Status persediaan
Sistem MRP
Struktur produksi
RENCANA PEMESANAN
Pemesanan pembelian
Pesanan kerja
Pejadwalan kerja
Pembelian pesanan
Gambar II.1 Sistem MRP
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam menentukan Master Production Schedulling (MPS) diperlukan informasi mengenai jumlah yang akan diproduksi
untuk
perencanaan
beberapa
produksi
waktu
yang
mendatang
ditetapkan
melalui
berdasarkan
peramalan produk atau pesanan dari konsumen, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi. Selain MPS, metode MRP juga memerlukan data persediaan baik barang jadi maupun komponen dan daftar komponen (Bill of Material) dari suatu produk yang akan diproduksi. Dari proses MRP akan diperoleh informasi tentang jumlah komponen atau waktu dilakukannya pemesanan atau produksi komponen tersebut. 2. Komponen utama sistem MRP Tiga komponen atau input utama dari sistem MRP menurut Nasution (2003 :136) a. Master Production Schedule (MPS) MPS adalah jadwal produk utama yaitu data yang memberikan informasi tentang jadwal dari produk-produk jadi yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan yang telah diramalkan. b. Inventory Status Reqord (catatan persediaan) Catatan persediaan merupakan data informasi yang akurat dan ketersediaan barang jadi maupun komponen.
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Data ini mencakup nomor identifikasi tiap komponen, jumlah barang di gudang, jumlah yang akan dialokasikan, tingkat persediaan minimum, komponen yang sedang dipesan dan waktu kedatangan serta tenggang waktu pengadaan bagi tiap komponen. c. Bill of Material (Daftar persediaan) Bill of Material adalah data yang berisi tentang struktur produk yang detail komponen-komponen sub assembling (jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan komponen-komponennya ditunjukan dalam suatu struktur produk secara peringkat. Produk akhir disebut
sebagai
berikutnya
disebut
level
nol,
sebagai
sedangkan
komponen
level
dua,
satu,
dan
seterusnya seperti pada gambar di bawah ini:
Level 0
A B2
C2 D3
Level 1
E3
Level2
Gambar II. 2 Diagram Struktur Produk
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan antara suatu barang dan komponenkomponennya ditujukan dalam suatu struktur produk secara peringkat. Produk akhir disebut sebagai level 0, sedangkan komponen berikutnya disebut sebagai level 1, 2 dan seterusnya. Pemberian level digunakan untuk menghitung
MRP
(Material
Requirement
Planning)
dengan menggunakan aplikasi komputer POM for windows.
Angka-angka
dalam
kurung
menunjukan
jumlah komponen untuk membuat satu unit komponen pada level atasnya. 3. Sasaran MRP Menurut Rangkuti (2002:141) adalah sebagai berikut: a. Pengurangan jumlah persediaan MRP
menentukan
berapa
banyak
komponen
yang
dibutuhkan dan kapan dibutuhkan. b. Pengurangan produksi dan tenggang waktu pengiriman MRP mengidentifikasi jumlah material yang dibutuhkan, waktunya, ketersedian, perolehannya dan produksi untuk menyelesaikan pada waktu dibutuhkan untuk dikirim. c. Komitmen yang realistis Janji
untuk
memenuhi
pengiriman
barang
dapat
memberikan kepuasan lebih kepada konsumen.
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Meningkatkan efisiensi MRP
menyediakan
koordinasi
yang
dekat
antara
bermacam divisi kerja (work center) yang terlibat dalam proses produksi. 4. Manfaat dan Kemampuan MRP (Material Requirement Planning). Menurut Render & Heizer (2005 : 159) ada empat manfaat MRP, yaitu: a. Respon yang lebih baik pesanan pelanggan sebagai hasil dari jadwal yang terus menerus diperbaiki. b. Respon yang lebih cepat terhadap perubaham pasar. c. Pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja yang terus ditingkatkan. d. Tingkat persediaan yang berkurang Sistem
MRP
selain
memberikan
manfaat
juga
mempunyai beberapa kemampuan, kemampuan sistem MRP menurut Nasution (2003 : 129), antara lain: a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. b. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item. c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan. d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang direncanakan.
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Output MRP Menurut Nasution (2008:254) secara umum ouput MRP adalah: a. Memberikan catatan tentang pesana penjadwalan yang harus dilakukan atau direncanakan baik dari pabrik sendiri maupun dari supplier. b. Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang. c. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan. d. Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan. 6. Tujuan Material Requirements Planning (MRP) Tujuan penerapan Material Requirements Planning (MRP) menurut Purnomo (2004:108) adalah sebagai berikut: a. Meminimalisasi Persediaan Dengan menggunakan metode MRP pengadaan atas komponen-komponen yang diperlukan untuk rencana produksi dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga biaya persediaan dapat diminimalkan. b. Mengurangi
resiko
keterlambatan
produksi
atau
komponen-komponen
yang
pengiriman. MRP
mengidentifikasikan
diperlukan baik dari segi jumlah maupun waktu dengan memperhatikan lead time (tenggang waktu) produksi maupun pengadaan atau pembelian komponen, maka
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
resiko kehabisan bahan yang akan diproses dapat diminimalkan. c. Menentukan
pelaksanaan
rencana
pemesananng
diperlukan. MRP akan memberikan indikasi waktu pemesanan atau pembatalan pemesanan. d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan. 7. Langkah-langkah
proses
perhitungan
MRP
menurut
Purnomo (2004:113) antara lain: a. Proses Netting Yaitu menentukan kebutuhan bersih (Net Requirement). Besarnya
kebutuhan
kebutuhan
kotor
bersih (Gross
adalah
selisih
Requirement)
antara dengan
persediaan yang ada ditangan (on hand). b. Proses Loting Yaitu menentukan jumlah pesanan tiap komponen yang didasarkan kebutuhan bersih (Net Requirement) yang dihasilkan dari proses netting. c. Proses Offseting Yaitu menentukan waktu pemrosesan atau waktu pemesanan
tiap
komponen
dengan
menggunakan
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tenggang waktu (lead time) dari jadwal produksi atau jadwal penggunaan tiap komponen. d. Proses Explosion Yaitu Menghitung jumlah tiap komponen berdasarkan jumlah produk akhir yang akan diproduksi dengan menentukan BOM ( Bill of material file) dan kebutuhan kotor tiap komponen.
Tabel II.1 Matrik MRP Item : LL.C : Periode Lot Size : LT : Gross Requirements Scheduled Receipt Projected on Hand Net Requirement Planned Order Receipt Planned Order Releases
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Item
: Nama atau nomor yang mengidentifikasikan barang
LLC
: Level kode bahan dalam struktur produk
Lot Size
: Ukuran pemesanan normal
LT
: Lead Time, waktu antara pemesanan hingga barang diterima
Gross Requirements
: Kebutuhan kotor
Schedule Receipt
: Jadwal penerimaan
Projected on Hand
: Persediaan di tangan
Net Requirement
: Kebutuhan bersih
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah perkembangan perusahaan Di 1989, Mr. Hary Tjahjono memulai PT. Hardo Solo Plast Surakarta
dengan
sebuah
dukungan
dari
Taiwan
dan
memproduksi 720 ton karung polypropilit (karung PP) tiap tahun. Semboyan PT. Hardo Solo Plast Surakarta adalah " Memadu Karya Membentang
Citra",
yang
maksudnya
menyediakan
produk
berkualitas
akan
"membangun
dan
membawa gambaran
tentang mutu yang baik". Di tahun 1992, PT. Hardo Solo Plast Surakarta mengekspor kontainer pertama ke Eropa dengan jaminan produk karung bermutu tinggi, layanan pelanggan yang sangat baik, dan kerjasama dalam jangka panjang. Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, produk karung yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh pasar internasional karena mutu produk dan distribusi yang tepat waktu. PT. Hardo Solo Plast Surakarta selalu berusaha keras bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mitra kerja dari perusahaan . Setelah 21 tahun bekerja keras, pengembangan yang berkelanjutan, bekerja sama dengan mitra kerja, serta memelihara
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
konsistensi, PT. Hardo Solo Plast Surakarta menjadi salah satu produsen karung PP dan benang multifilament termaju dan terdepan di dunia. Saat ini PT. Hardo Solo Plast Surakarta menghasilkan 6.000 ton produk karung polypropilit atau sama dengan 65 juta produk karung tiap tahun dan diekspor ke seluruh dunia. Tim Produksi PT. Hardo Solo Plast Surakarta didukung oleh para profesional yang berpengalaman, 3 mesin produksi, 84 alat tenun lingkar (mesin circulair loom) dan perlengkapan mesin finishing yang terdepan seperti dan mesin pemotong sekaligus mennjahit
otomatis.
PT.
Hardo
Solo
Plast
Surakarta
mengkombinasikan keduanya, permesinan Eropa dan Asia untuk menyediakan produk karung berkualitas tinggi untuk mitra kerja dengan harga yang bersaing. PT. Hardo Solo Plast Surakarta selalu mencari mitra di seluruh dunia yang bersedia untuk membangun hubungan kerja sama dalam jangka waktu panjang, mengembangkan pasar bersama-sama dan berbagi pandangan yang sama. PT. Hardo Solo Plast Surakarta menyadari bahwa dalam rangka memenangkan persaingan pasar, PT. Hardo Solo Plast Surakarta harus bekerja sama dengan mitra secara solid dan menyediakan produk berkualitas untuk mitra kerja. PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga menyediakan bagi karyawan lingkungan kerja yang aman dan peralatan mesin yang canggih untuk menjamin
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
efisiensi dan memenuhi persyaratan. PT. Hardo Solo Plast Surakarta menganggap mitra kerja dan karyawan sebagai keluarga besar, tidak hanya sebagai konsumen.. Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai visi dan misi tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun visi dan misi berdirinya PT. Hardo Solo Plast Surakarta adalah sebagai berikut : a. Visi : 1) PT.
Hardo
Solo
Plast
Surakarta
memahami,
mengembangkan, tumbuh dan menang bersama mitra. 2) Menjadi perusahaan karung terkenal di dunia sehingga dijuluki “Raja Karung Dunia “ b. Misi :
1) Menghasilkan produk berkualitas tinggi yang didukung oleh teknologi terdepan. 2) Berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas dan pelayanan yang memuaskan bagi mitra kerja untuk menguasai pangsa pasar. 3) Membangun organisasi yang solid dengan prosedur yang sederhana dan jelas tanpa mengurangi efisiensi.
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Lokasi PT. Hardo Solo Plast Surakarta beralamatkan di Jalan Raya Palur Km.8 Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dalam mendirikan suatu perusahaan banyak faktor yang harus diperhatikan. Adapun alasan memilih lokasi perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai faktor antara lain : a. Dekat dengan sumber tenaga kerja Tersedianya tenaga kerja yang culup memadai sangat mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. b. Berada di tengah kota Dapat
memudahkan
perusahaan
dalam
berinteraksi
dengan konsumen dan juga dengan dunia industri di wilayah Solo dan Sekitarnya. c. Dekat dengan jalan raya Perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan tenaga kerja maupun konsumen 3. Stuktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang tugas dan tanggung jawab serta hubungan antara bagianbagian dalam perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diketahui wewenang dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing personil yang memangku jabatan dalam struktur organisasi, sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Keberadaan perusahaan
sangat
struktur penting,
organisasi
dalam
suatu
agar
dalam
tujuannya
menjalankan usahanya dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi akan menunjukkan
suatu
kerangka
atau
gambaran
secara
sistematis tentang hubungan kerja dengan masing-masing bagian yang ada. PT. perusahaan
Hardo
Solo
perseorangan
Plast dimana
Surakarta
merupakan
pemilik
perusahaan
sekaligus merupakan pimpinan perusahaan. Bentuk organisasi ini adalah garis lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan dipilihnya struktur organisasi ini karena bentuknya yang sederhana dan mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan diketahuinya wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas-tugasnnya. Adapun mengenai struktur organisasi pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut ini :
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Direktur Utama
Direktur
Manajer Produksi Bagian Ekstruder Bagian Circulair Loom
Manajer Pembelian
Manajer Keuangan
Personalia & Umum
Eksport & Import
Bagian Pajak
Sopir
Bagian Kasir
Satpam
Bagian Finishing
Marketing
Cleaning service
Quality Control
Bagian Teknik
PPIC
Gambar III.1 Sruktur Organisasi Perusahaan
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Direktur Utama Tugas dan tanggung jawab : 1) Sebagai koordinator dari Direktur dan Manajer. 2) Sebagai penanggung jawab tertinggi dalam RUPS. 3) Sebagai pengambil kepurusan tertinggi terakhir bila terjadi perbedaan pendapat antara Manajer-Manajer. b. Direktur Tugas dan tanggung jawab : 1) Mengawasi jalannya perusahaan serta membuat keputusan penting
bagi
perusahaan,
selain
itu
Direktur
juga
bertanggung jawab untuk menjalin hubungan dengan pihak ekstren. 2) Memimpin, mengarahkan, dan membantu seluruh kegiatan operasional dalam perusahaan. 3) Melimpahkan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada bagian sesuai dengan bidang masing-masing. c.
Manajer Produksi Tugas dan tanggung jawab : 1) Memimpin dan mengelola jalannya proses produksi serta mengawasi
semua
pekerjaan
yang
dilakukan
demi
kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang ditentukan.
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Produksi membawahi 6 bagian, yaitu: 1) Produksi Extruder Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi yang mengubah biji plastik menjadi benang plastik. 2) Produksi Circulair Loom Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi mengubah benang plastik menjadi anyaman karung. 3) Produksi Finishing Bagian yang bertanggung jawab atas proses pemotongan (cutting), jahit pangkal, jahit mulut, printing, sampai dengan proses pengepakan. 4) Quality Control a) Pengendalian dan pengawasan sistem penerimaan dan pengiriman barang serta semua unit penyimpan. b) Melakukan pengecekan terhadap hasil dari setiap produk. 5) Bagian Teknik a) Bertanggung jawab atas seluruh sasarn peralatn proses produksi.
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Bertanggung
jawab
atas
kelancaran
mesin-mesin
produksi. 6) PPIC Bagian ini yang bertugas membuat rencana produksi, kapan dan berapa jumlah bahan baku yang akan diproduksi. d. Manajer Pembelian Tugas dan tanggung jawab : 1) Melaksanakan pengadaan dan pembelian barang untuk kepentingan perusahaan. 2) Memperoleh
informasi
mengenai
harga
barang
dan
menentukan supplier yang dipilih dalam mengadakan barang. 3) Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas barang sesuai dengan surat permintaan pembelian. Dalam melakukan tugasnya, manajer pembelian dibantu oleh Bagian
ekspor
dan
impor
yang
bertugas
melakukan
pemesanan barang terhadap supplier yang dipilih atas otorisasi dari Direktur e. Manajer Keuangan Tugas dan tanggung jawab : 1) Merumuskan kebijaksanaan dan mengurusi dana serta administrasi terhadap penggunaan produksi.
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Menyelenggarakan pencatatan dan pengawasan terhadap kekayaan dan hutang perusahaan. Dalam melakukan tugasnya, manajer keuangan dibantu oleh: 1)
Bagian Kasir Bagian
ini
bertugas
melakukan
penerimaan
dan
pengeluaran uang hasil produksi. 2)
Bagian Pajak Bagian ini bertugas menagih dan membayar pajak.
f. Personalia Tugas dan tanggung jawab : 1)
Membuat
perencanaan
kebutuhan
karyawan
dan
mengkoordinasikan dengan bagian terkait. 2)
Mengatur dan mengurusi urusan intern perusahaan dan urusan yang berhubungan dengan masyarakat luas.
3)
Mengurus dan melaksanakan administrasi kepegawaian.
4)
Menegakan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan.
5)
Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan.
Dalam melakukan tugasnya, bagian personalia dan umum dibantu oleh: 1) Sopir Bagian ini bertugas sebagai pengantar produk jadi yang akan dikirim kepada konsumen.
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Satpam Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di lingkungan pabrik. 3) CS (Cleaning Service) Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pabrik. g. Marketing Tugas dan tanggung jawab : 1) Mencari pelanggan dan konsumen baru. 2) Mempelajari strategi penjualan dan pemasaran dari produk sejenis dari perusahaan lain sebagai bahan perbandingan dan antisipasi pasar. 3) Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk. 4. Aspek Tenaga Kerja Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan terhadap aspek tenaga pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta yaitu : a. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk menjalankan suatu proses produksi. Suatu perusahaan baik yang baru berdiri maupun yang telah berkembang tentunya membutuhkan tenaga kerja. Pemilihan tenaga yang tepat akan membantu mengembangkan perusahaan, oleh karena itu PT. Hardo Solo Plast Surakarta dalam mencari tenaga kerja sangat
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berhati-hati dan menggnakan tolok ukur efiensi kerja. Penarikan karyawan dilakukan apabila perusahaan kekurangan karyawan. Penarikan karyawan biasanya dilakukan dengan memasang iklan dikoran atau ada lamaran kerja yang masuk pada perusahaan. Karyawan pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta berjumlah 396 orang yang merupakan karyawan tetap. Dengan rincian sebagai berikut: 1) Karyawan Laki-laki : 176 orang 2) Karyawan perempuan : 220 orang b. Hari dan Jam kerja Dalam melaksanakan kegiatan, perusahaan menentukan kebijakan mengenai hari dan jam kerja sebagai berikut : 1) Karyawan umum a) Hari kerja : Senin - Sabtu b) Jam kerja : (i). Senin - Jum’at : 08.00 - 16.00 WIB (ii). Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB (iii). Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB 2) Karyawan Produksi a) Shift I Hari kerja : Senin – Minggu Jam kerja : 07.00 – 12.00 WIB
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Shift II Hari kerja : Senin – Minggu Jam kerja : 12.00 – 23.00 WIB c) Shift III Hari kerja : Senin – Minggu Jam kerja : 23.00 – 07.00 WIB c. Sistem Pengupahan Pemberian upah pada karyawan PT. Hardo Solo Plast Surakarta mengunakan sistem by rekening. Adapun sistem pengupahanya manajemen PT. Hardo Solo Plast Surakarta menerapkan tiga sistem sebagai berikut : 1) Upah Bulanan Upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan karyawan kontrak tiap bulannya. 2) Upah lemburan Upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan lemburan perhitungannya berdasarkan jam lembur, biasanya diberikan bersamaan dengan upah bulanan. 3) Upah borongan Upah yang dibayarkan kepada karyawan lepas yang besarnya berdasarkan output yang dihasilkan. Semakin besar output yang dihasilkan semakin banyak pula upah
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang diterima begitupun sebaliknya semakin kecil output yang dihasilkan maka akan sedikit upah yang akan diterima. d. Jaminan Sosial PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga memberikan jaminan sosial berupa sejumlah tunjangan kepada karyawannya guna mendorong
semangat
kerja
agar
dapat
meningkatkan
produktifitas kerjanya. Adapun macam-macam jaminan sosial diantaranya : 1) Dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja (jamsostek) dari perusahaan. 2) Dana kesehatan atau pengobatan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. 3) Tunjangan-tunjangan lain seperti : tunjangan hari raya, biaya transportasi, perlengkapan kerja, dan pemberian bonus. e. Pembinaan karyawan Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan semakin meningkat. Karyawan dibina oleh atasan sesuai departemen masing-masing agar para karyawan dapat melakukan pekerjaaanya dengan baik tanpa menimbulkan banyak kesalahan. Selain itu perusahaan juga memberikan training Sumber Daya Manusia (SDM) dan motivasi kepada para
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan dilakukan demi kelancaran produksi. f. Fasilitas Perusahaan PT. Hardo Solo Plast Surakarta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan guna meningkatkan semangat dan kinerja karyawan. Adapun fasilitas yang disediakan oleh perusahaan antara lain : 1) Kantin pabrik Kantin menyediakan berbagai makanan sehari-hari untuk seluruh karyawan PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Fasilitas ini disediakan guna memudahkan para karyawan untuk mendapatkan makanan dan minuman sewaktu jam istirahat. 2) Mushola PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga menyediakan mushola bagi karyawan yang beragama Islam. Dengan adanya mushola dalam perusahaan dapat memudahkan para karyawan menunaikan ibadah sholat sehingga para karyawan tidak perlu keluar dari lingkungan pabrik. 3) Toilet PT.
Hardo
Solo
Plast
Surakarta
menyediakan
beberapa toilet di area perusahaan. Toilet ini dapat digunakan para karyawan setiap saat pada jam kerja,
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga dapat memudahkan para karyawan dan para karyawan tidak perlu keluar dari lingkungan pabrik. 5. Aspek Produksi Kegiatan yang berkaitan denagn aktifitas produksi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jenis Produksi Jenis produksi yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta meliputi : 1) Hasil Produk Utama Produk utama dari PT. Hardo Solo Plast Surakarta berupa karung dengan berbagai ukuran yaitu sebagai berikut : a)
Karung Putih (dopp) (i). karung dopp ukuran 45 x 75 cm (ii). karung dopp ukuran 50 x 80 cm (iii). karung dopp ukuran 56 x 90 cm (iv). karung dopp ukuran 56 x 110 cm (v). karung dopp ukuran 60 x 100 cm (vi). karung dopp ukuran 75 x 115 cm
b)
Karung Transparan (i). karung transparan ukuran 35 x 35 cm (ii). karung transparan ukuran 40 x 71 cm (iii). karung transparan ukuran 45 x 71 cm (iv). karung transparan ukuran 45 x 75 cm
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(v). karung transparan ukuran 50 x 70 cm (vi). karung transparan ukuran 56 x 90 cm 2) Hasil produk sampingan Produk lain yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta yaitu tali rafia dan benang multifilamenth. b. Bahan baku Bahan–Bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah: 1) Biji Plastik (Poly Propilit Sumitomo) Adalah bahan pokok yang digunakan untuk membuat benang plastik. Jenis benang plastik yang digunakan adalah biji plastik sumitomo. 2) Biji Plastik (Poly Propilit yunsok ) Adalah bahan yang digunakan untuk membuat benang multifilament. Jenis benang plastik yang digunakan adalah biji plastik yunsok. c. Bahan pembantu Bahan pembantu yang digunakan antara lain : 1) Kapur (Calpet) Adalah bahan pewarna yang digunakan sebagai bahan campuran untuk menimbulkan warna putih yang pekat pada benang plastik.
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Mesin dan peralatan produksi 1) Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi adalah : a) Mesin extruder hengli Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang plastik. b) Mesin extruder starlinger Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang plastik. c) Mesin circulair loom hengli Adalah mesin yang digunakan untuk merajut benang plastik menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll. d) Mesin circulair loom lohiya Adalah mesin yang digunakan untuk merajut benang plastik menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll. e) Mesin circulair loom starlinger Adalah mesin yang digunakan untuk merajut benang plastik menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll.
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f)
Mesin baby lofil Adalah mesin yang digunakan untuk memproses biji plastik menjadi benang multifilament.
g) Mesin automatic cutting sewing Adalah
mesin
yang
digunakan
untuk
memotong
gulungan karung plastik sekaligus menjahit otomatis pada bagian pangkal karung plastik. h) Mesin jahit ultrasonic Adalah mesin jahit panas yang digunakan untuk menjahit secara manual pada mulut karung plastik. i)
Mesin bale press Adalah mesin yang digunakan untuk mengepres dan mengemas karung-karung plastik yang sudah jadi.
2) Peralatan produksi yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi adalah : a) Handpallet Digunakan
untuk
mengangkat
bahan-bahan
atau
karung-karung plastik yang sudah dikemas. b) Forclip Digunakan untuk mengangkat atau memindahkan barang, bahan-bahan atau karung yang sudah dikemas. Keunggulannya alat ini dapat mengangkat beban yang lebih banyak dan cara kerjanya yang lebih cepat.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Timbangan digital Digunakan untuk menimbang hasil gulungan karung dan hasil karung yang sudah dikemas. d) Timbangan neraca (dinner) Digunakan
untuk
mengukur
berat
benang
dan
mengetahui dinner benang. e) Gerobak atau kereta Digunakan untuk mengangkat atau memindahkan benang-benang dari bagian extruder ke bagian circulair loom. f) Bobin atau closs Tempat gulungan benang plastik. g) Pipa besi Tempat menggulung hasil anyaman karung. h) Meteran Digunakan untuk mengukur lebar dan panjang karung. i)
Skala lup Digunakan untuk mengukur lebar benang plastik.
j)
Mesin Testing Digunakan untuk mengkur kekuatan dan kelenturan benang plastik.
commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k) Pallet Tempat untuk meletakan bahan atau karung agar tertata dengan rapid an terhindar dari kerusakan serta dapat memudahkan dalam pengambilan barang. l)
Pipa kertas Tempat gulungan benang multifilamenth.
m) USB mikrosop kamera Digunakan untuk melihat tekstur benang plastik. n) Micrometer tikner Digunakan untuk mengukur ketebalan benang. e. Proses Produksi Proses produksi pembuatan karung plastik dalam PT. Hardo Solo Plast Surakarta harus melalui 3 tahap. Berikut ini adalah tahap-tahap proses produksi karung plastik ukuran 56x110 cm: 1) Bagian extruder Pada bagian extruder ada 2 proses produksi, antara lain : a) Proses pembuatan benang plastik Untuk proses pembuatan benang plastik diproses dengan menggunaan mesin extruder yaitu bahan baku yang berupa biji plastik secara otomatis dipanaskan hingga lebur menjadi air dan kemudian keluar menjadi lembaran plastik lalu dipotong menjadi pita yang
commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digulung
menggunakan
bobin
sehingga
menjadi
gulungan benang plastik. b) Proses pembuatan benang multifilament Untuk proses pembuatan benang multifilament diproses dengan menggunaan mesin baby lofil yaitu bahan baku yang berupa biji plastik diproses secara otomatis menjadi gulungan benang multifilament. Benang multifilament ini selanjutnya dibawa ke bagian cutting yang akan digunakan untuk menjahit pada bagian pangkal karung plastik. 2) Bagian circulair loom Yaitu gulungan benang plastik dalam jumlah tertentu dibawa ke bagian circulair loom untuk dirajut atau dianyam pada mesin circulair loom sesuai dengan ukuran karung yang diinginkan, sehingga menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll. 3) Bagian finishing Pada proses finishing terdapat 3 tahap, antara lain : a) Proses cutting Karung plastik yang masih dalam bentuk gulungan roll dibawa ke bagian cutting untuk dipotong sesuai ukuran dengan menggunakan mesin automatic cutting sewing yaitu mesin yang dapat memotong gulungan karung
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
plastik sekaligus menjahit otomatis benang multifilament pada bagian pangkal karung plastik. b) Proses penjahitan Karung plastik yang sudah dipotong tersebut kemudian dijahit secara manual pada bagian mulut karung sesuai ukuran dengan menggunakan mesin jahit panas atau biasa disebut jahit ultrasonic. c) Proses pengepakan (bale press) Setelah menjadi karung plastik maka karung-karung tersebut dibawa ke bagian pengepakan yang kemudian akan dipres dan dikemas menggunakan mesin bale press. Proses pengepakan merupakan proses terakhir, dan kemudian karung yang sudah dikemas tersebut diserahkan ke bagian gudang dan siap untuk dikirim. Untuk memberikan gambaran proses produksi di atas, dapat kita lihat gambar sebagai berikut ini :
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Circular Loom
Extruder
Finishing
1. Benang Plastik
Pemanasan biji plastik
Pemotongan rajutan karung plastik sekaligus jahit pangkal Proses perajutan karung plastik
Pembuatan benang plastik
Proses jahit mulut
Pengepakan
2. Benang Multifilament Pembuatan benang multifilament
Gambar III.2 Proses produksi PT. Hardo Solo Plast Surakarta
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Aspek Pemasaran Kegiatan pemasaran pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta antara lain : a. Daerah pemasaran PT. Hardo Solo Plast Surakarta dalam memasarkan produk-produknya melakukan perluasan pasar. Semula area pemasaran hanya terbatas di daerah Surakarta dan sekitarnya namun
seiring
dengan
perkembangan
perusahaan
dan
meningkatnya volume produksi maka mulai dilakukan usaha untuk perluasan area distribusi. Pada saat ini daerah pemasaran sudah mencapai ke berbagai wilayah kota di Jawa Tengah, Tanggerang, Lampung, Sulawesi, Ujung Pandang dan bahkan sampai mancanegara seperti negara-negara di Eropa, Singapore dan lain-lain. b. Proses Penjualan Proses penjualan pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta dilakukan dengan menggunakan system order atau pesanan. Biasanya pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui telepon. Selain itu PT. Hardo Solo Plast Surakarta juga melakukan proses penjualan melalui internet yang dilakukan oleh bagian marketing.
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan di luar kampus yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung
ke
dunia
kerja.
Dan
merupakan
suatu
upaya
mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Sebelum pelaksanaan magang kerja, mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan praktis sehingga diharapkan mampu ikut dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang merupakan tempat magang kerja. 2. Tujuan dari Magang Kerja a. Mahasiswa
dapat
memperoleh
pengamalan
kerja
dan
pengetahuan secara langsung mengenai berbagai aktifitas didalam dunia kerja. b. Mahasiswa dapat melatih pengalamannya secara langsung mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan serta dapat memberikan solusi bagi perusahaan. c. Dapat melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam dunia kerja yang sebenarnya.
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Manfaat Magang Kerja Manfaat kerja dapat memberikan manfaat bagai berbagai pihak, yaitu : a. Bagi Mahasiswa 1) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam memasuki dunia kerja. 2) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama menempuh pendidikan. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya dalam perencanaan kebutuhan bahan baku. 4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja Kegiatan magang dilakukan di PT. Hardo Solo Plast Surakarta yang berlokasi di Jalan Raya Palur Km.8, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 01 Februari sampai dengan 04 Maret 2011.
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Kegiatan Magang Kerja Dalam pelaksanaan magang kerja peserta magang diwajibkan
memakai
pakaian
yang
rapi
dan
sopan,
yaitu
mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Kegiatan magang dilaksanakan pada hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00, sedangkan untuk hari Sabtu digunakan untuk keperpustakaan. Kegiatan yang dilakukan setiap harinya adalah melakukan kunjungan, observasi dan praktek ke setiap departemen yang ada di PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 01 Februari sampai dengan 04 Maret. Rincian kegiatan magang adalah sebagai berikut : a. Minggu pertama (tanggal 01 – 04 Februari 2011) 1) Orientasi atau perkenalan terhadap perusahaan sebagai tempat penelitian. 2) Menerima penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. 3) Mengamati lokasi proses produksi di setiap departemen pada perusahaan. b. Minggu kedua (tanggal 07 – 11 Februari 2011) 1) Melakukan wawancara dan mengamati jalannya proses produksi pada bagian extruder. 2) Menerima penjelasan tentang mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada bagian extruder.
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Diperkenalkan jenis-jenis bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan pada perusahaan. c. Minggu ketiga (tanggal 14 – 18 Februari 2011) 1) Mengamati jalannya proses produksi pada bagian circulair loom. 2) Menerima penjelasan tentang mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada bagian circulair loom. 3) Melakukan wawancara dan membantu karyawan dalam mencatat penerimaan dan pengeluaran bahan baku. d. Minggu keempat (tanggal 21 – 25 Februari 2011) 1) Mengamati jalannya proses produksi pada bagian finishing, yang terdiri dari 3 tahap yaitu : cutting, penjahitan dan proses pengepakan (bale press) 2) Menerima penjelasan tentang mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada bagian finishing. 3) Melakukan wawancara dan membantu karyawan dalam memasukkan data order pemesanan terutama order karung plastik ukuran 56 x 110 cm. e. Minggu kelima (tanggal 28 Februari – 04 Maret 2011) 1) Mencari data di bagian personalia mengenai gambaran perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Melakukan
pengamatan
dan
pembelajaran
mengenai
produktifitas kerja dari karyawan. 3) Melakukan diperoleh
pencatatan, dan
pengecekan
melengkapi
data
data
yang
yang
telah
kurang,
untuk
digunakan sebagai data dalam penulisan Tugas Akhir. C. Analisis dan Pembahasan Masalah Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai penerapan MRP pada perencanaan bahan baku karung plastik ukuran 56 x 110 cm pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta. Selama ini PT. Hardo Solo Plast Surakarta belum menggunakan metode MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan bakunya. Perusahaan membeli atau menyediakan bahan baku dengan mempertimbangkan order yang ada. Persediaan bahan baku tersebut
kurang
efektif
dan
efisien
karena
tanpa
adanya
perencanaan pemesanan. Hal tersebut dapat mengakibatkan: 1. Keterlambatan pengiriman bahan baku yang mengakibatkan kekurangan persediaan. 2. Keterlambatan pengiriman produk jadi pada pihak buyer. 3. Menimbulkan
kelebihan
bahan
baku
yang
berdampak
meningkatnya biaya penyimpanan bahan baku. Input atau masukan yang digunakan dalam perhitungan bahan baku dan jadwal bahan baku meliputi : Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), daftar komponen (Bill Of
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Material), data persediaan, dan lead time pemesanan masingmasing komponen atau produksi akhir. a. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) Dalam penentuan Master Production Schedule (MPS) didasarkan dalam data order produksi yang diterima oleh PT. Hardo Solo Plast Surakarta, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi atau kemampuan proses perusahaan, sehingga akan bisa ditentukan berapa jumlah yang akan diproduksi dan kapan waktu pelaksanaanya. Pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta masukan yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan MPS adalah berupa pesanan dari konsumen yang diterima oleh bagian pemasaran. Dari bagian pemasaran informasi pemesanan ini akan diserahkan
kepada
Kepala
Produksi
yang
kemudian
disampaikan ke bagian PPIC (Product Planning and Inventory Control). Bagian inilah yang akan membuat rencana produksi, kapan dan berapa jumlah bahan baku yang akan diproduksi. Mengenai kapan dan berapa jumlah bahan baku yang akan diproduksi tentu saja memerlukan pertimbangan kemampuan proses produksi perusahaan. Berkaitan dengan produk karung plastik ukuran 56x110 cm yang akan diangkat dalam penelitian ini, perusahaan menerima pesanan dari salah salah satu
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
konsumen sebanyak 27.500 pieces (lembar) karung plastik yang semuanya diproduksi selama 8 hari pada bulan Februari. Tabel III.1 Order Perusahaan Bulan Februari Order hari
Februari 1
2
3
4
5
Karung
6
7
8
27.500
plastik Dilevery
27.500
Sumber : PT. Hardo Solo Plast Surakarta, tahun 2011
b. Daftar Komponen Dalam daftar komponen akan tercantumkan berbagai komponen yang digunakan untuk memproduksi suatu produk, dengan jumlahnya masing-masing untuk membuat 27.500 lembar karung plastik. Pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta dalam menyusun daftar komponen didasarkan pada karakteristik bentuk produk yang diinginkan oleh konsumen.
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel III.2 Daftar Kebutuhan Komponen Karung Plastik ukuran 56x110 cm per 1lembar No
Nama Komponen
Jumlah
Satuan
Lead time (hari)
1
Benang Plastik
79,68
Gram
1
2
Benang Multifilament
0.32
Gram
1
3
Poly Propilit sumitomo
71,17
Gram
1
4
Kapur (caplet)
7,96
Gram
1
5
Poly Propilit yunsok
0,32
Gram
1
Sumber : Data yang Diolah, tahun 2011
c. BOM (Bill Of Material) BOM merupakan data yang berisi tentang struktur produk yang detail komponen-komponen sub assembling ( jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan
komponen-komponennya
ditunjukan
dalam
suatu
struktur produk secara peringkat. Dalam memproduksi 1 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm dibutuhkan 79,86 gram benang plastik dan 0,32 gram benang multifilament. Benang plastik dalam 1 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm dibutuhkan 71,71 gram poly propilit sumitomo dan 7,96 gram kapur (caplet). Sedangkan untuk benang multifilament dibutuhkan 0,32
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gram poly propilit yunsok. Dibawah ini struktur produk untuk membuat karung plastik ukuran 56 x 110 cm.
Karung plastik ukuran 56 x 110 cm
Benang plastik
Poly Propilit sumitomo
Benang multifilament
Kapur (caplet)
Poly Propilit yunsok
Gambar III.3 Struktur Produk Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm
Dalam gambar struktur produk diatas, karung plastik ukuran 56 x 110 cm (produk utama) menempati level nol, untuk benang plastik dan benang multifilament menempati level 1, sedangkan Poly Propilit sumitomo, Kapur (caplet), dan Poly Propilit yunsok menempati level 2.
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan MRP 1) Rencana kebutuhan untuk produk utama karung plastik ukuran 56 x 110 cm Table III.3 MRP untuk “Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm” Item
: Karung plastik
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
TOT.REQ
27.500
SchdREC ON HAND NET REQ
27.500
PlanREC
27.500
ORD REL
27.500
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Keterangan : Total Requirement yaitu keseluruhan jumlah kebutuhan kotor suatu item yang diperlukan pada suatu periode. Scehedule Receipt yaitu jumlah item yang akan diterima pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang dibuat. On Hand yaitu persediaan akhir pada suatu periode.
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Net Requirenment yaitu jumlah kebutuhan bersih suatu item yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pada periode yang akan datang. Planned Order Receipt yaitu jumlah item yang direncanakan untuk diterima. Planned Order Release yaitu jumlah item yang akan direncanakan untuk dipesan. Table di atas memperlihatkan bahwa pesanan “Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm” yang diterima oleh perusahaan pada hari ke 8 sebanyak 27.500 lembar, seperti yang telah tercantum dalam MPS. Rencana pemesanan mengalami pergeseran 1 hari dari rencana penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka karung plastik ukuran 56 x 110 cm harus tersedia pada hari ke 7 sebanyak 27.500 lembar.
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Rencana Kebutuhan untuk produk Benang Plastik Tabel III.4 MRP untuk Benang Plastik Item
: Benang plastik
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
6
TOT.REQ
7
8
2.191.200
SchdREC ON HAND NET REQ
2.191.200
PlanREC
2.191.200
ORD REL
2.191.200
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Dari table di atas dapat diperlihatkan dengan perhitungan secara manual
: ( 79,86 gram x 27.500 = 2.191.200 ). Untuk
membuat 27.500 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm, membutuhkan 2.191.200 gram benang plastik pada hari ke 7. Rencana pemesanan mengalami pergeseran 1 hari dari rencana penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka kebutuhan benang plastik tersebut harus tersedia pada hari ke 6 sebanyak 2.191.200 gram.
commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Rencana Kebutuhan untuk produk benang multifilament Tabel III.5 MRP untuk Benang Multifilament Item
: Benang multifilament
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
6
TOT.REQ
7
8
8.800
SchdREC ON HAND NET REQ
8.800
PlanREC
8.800
ORD REL
8.800
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Dari table di atas dapat diperlihatkan dengan perhitungan secara manual : ( 0,32 gram x 27.500 = 8.800 ). Untuk membuat 27.500 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm, membutuhkan 8.800 gram benang multifilament pada hari ke 7. Rencana pemesanan
mengalami
pergeseran
1
hari
dari
rencana
penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka kebutuhan benang multifilament tersebut harus tersedia pada hari ke6 sebanyak 8.800 gram.
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Rencana Kebutuhan Poly Propilit Sumitomo Tabel III.6 MRP untuk Poly Propilit Sumitomo Item
: Poly Proilit Sumitomo
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
TOT.REQ
6
7
157.130.952
SchdREC ON HAND NET REQ
157.130.952
PlanREC
157.130.952
ORD REL
157.130.952
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Dari table di atas dapat diperlihatkan dengan perhitungan secara manual
: ( 71,71 gram x 79,68 gram x 27.500 =
157.130.952 ). Untuk membuat 27.500 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm, membutuhkan 157.130.952 gram poly propilit sumitomo pada hari ke 6. Rencana pemesanan mengalami pergeseran 1 hari dari rencana penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka kebutuhan poly propilit sumitomo tersebut harus tersedia pada hari ke 5 sebanyak 157.130.952 gram.
commit to user 68
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Rencana Kebutuhan Calpet Tabel III.7 MRP untuk Calpet Item
: Calpet
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
6
TOT.REQ
7
17.441.952
SchdREC ON HAND NET REQ
17.441.952
PlanREC
17.441.952
ORD REL
17.441.952
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Dari table di atas dapat diperlihatkan dengan perhitungan secara manual : ( 7,96 gram x 79,68 gram x 27.500 = 17.441.952 ). Untuk membuat 27.500 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm, membutuhkan 17.441.952 gram calpet pada hari ke 6. Rencana pemesanan
mengalami
pergeseran
1
hari
dari
rencana
penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka kebutuhan calpet tersebut harus tersedia pada hari ke 5 sebanyak 17.441.952 gram.
commit to user 69
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Rencana Kebutuhan Poly Propilit Yunsok Tabel III.8 MRP untuk Poly Propilit Yunsok Item
: Poly Proilit Yunsok
Satuan : gram
On hand : 0 Lead time : 1 hari Periode
1
2
3
4
5
TOT.REQ
6
7
8
2.816
SchdREC ON HAND NET REQ
2.816
PlanREC
2.816
ORD REL
2.816
Sumber : Data yang diolah, tahun 2011
Dari table di atas dapat diperlihatkan dengan perhitungan secara manual : ( 0,32 gram x 0,32 gram x 27.500 = 2.816 ). Untuk membuat 27.500 lembar karung plastik ukuran 56 x 110 cm, membutuhkan 2.816 gram poly propilit yunsok pada hari ke 6. Rencana pemesanan mengalami pergeseran 1 hari dari rencana penerimaannya. Dengan lead time yang telah disebutkan di atas, maka kebutuhan poly propilit yunsok tersebut harus tersedia pada hari ke 5 sebanyak 2.816 gram.
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan metode MRP maka dapat diketahui jumlah kebutuhan kotor ( Total Requirement) dan rencana pemesanan (Planned Order Release). Jumlah kebutuhan kotor ( Total Requirement) Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm pada bulan Februari 2011 dapat dilihat pada table berikut : Table III.9 Kebutuhan Kotor Karung Plastik ukuran 56x110 cm Komponen
Periode (hari) 1
2
3
4
5
6
Benang
7 2.191.200
Plastik Benang
8.800
Multifilament 157.130.952
Poly Propilit sumitomo Kapur
17.441.952
(caplet) 2.816
Poly Propilit yunsok Sumber : Data yg Diolah, tahun 2011
commit to user 71
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode MRP, maka dapat diketahui jumlah kebutuhan kotor (Total Requirement) bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm meliputi : 1) Benang plastik sebanyak 2.191.200 gram yang tersedia pada hari ke 7. 2) Benang multifilament sebanyak 8.800 gram yang tersedia pada hari ke 7. 3) Poly Propilit Sumitomo sebanyak 157.130.952 gram yang tersedia pada hari ke 6. 4) Kapur
(caplet)
sebanyak
17.441.952
gram
yang
tersedia pada hari ke 6. 5) Poly Propolit Yunsok sebanyak 2.816 gram yang tersedia pada hari ke 6.
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
`
digilib.uns.ac.id
Rencana pemesanan material (Planned Order Release)
Karung Plastik ukuran 56 x 110 cm pada bulan Februari 2011 dapat dilihat pada table dibawah ini : Table III.10 Rencana Pemesanan Karung Plastik ukuran 56x110 cm Komponen
Periode (hari) 1
2
3
4
5
Benang
6
7
2.191.200
Plastik Benang
8.800
Multifilament 157.130.952
Poly Propilit sumitomo Kapur
17.441.952
(caplet) 2.816
Poly Propilit yunsok Sumber : Data yg Diolah, tahun 2011
commit to user 73
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Rencana pemesanan (Planned Order Release) bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm meliputi : 1) Benang plastik sebanyak 2.191.200 gram yang harus tersedia pada hari ke 6. 2) Benang multifilament sebanyak 8.800 gram yang harus tersedia pada hari ke 6. 3) Poly Propilit Sumitomo sebanyak 157.130.952 gram yang harus tersedia pada hari ke 5. 4) Kapur (caplet) sebanyak 17.441.952 gram yang harus tersedia pada hari ke 5. 5) Poly Propolit Yunsok sebanyak 2.816 gram yang harus tersedia pada hari ke 5.
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) telah dilakukan terhadap data yang diperoleh dari PT. Hardo Solo Plast Surakarta ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam tugas akhir ini diantaranya adalah : 1. PT. Hardo Solo Plast Surakarta selama ini belum menggunakan medote MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan baku. Perusahaan masih menggunakan metode perkiraan sebagai pedoman untuk menentukan kapan dan berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Perusahaan membeli
atau
menyediakan
bahan
baku
dengan
mempertimbangkan order yang ada. Perencanaan tersebut kurang baik karena tanpa perhitungan yang tepat, sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang atau over and under stock bahan baku pada proses produksi dan dapat menganggu kinerja proses produksi itu sendiri.
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode MRP, maka dapat diketahui : a. Jumlah kebutuhan kotor (Total Requirement) bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm meliputi : 1) Benang plastik sebanyak 2.191.200 gram yang tersedia pada hari ke 7. 2) Benang multifilament sebanyak 8.800 gram yang tersedia pada hari ke 7. 3) Poly Propilit Sumitomo sebanyak 157.130.952 gram yang tersedia pada hari ke 6. 4) Kapur
(caplet)
sebanyak
17.441.952
gram
yang
tersedia pada hari ke 6. 5) Poly Propolit Yunsok sebanyak 2.816 gram yang tersedia pada hari ke 6. b. Rencana pemesanan (Planned Order Release) bahan baku yang digunakan untuk memproduksi 27.500 lembar karung plastik ukuran 56x110 cm meliputi : 1) Benang plastik sebanyak 2.191.200 gram yang harus tersedia pada hari ke 6. 2) Benang multifilament sebanyak 8.800 gram yang harus tersedia pada hari ke 6.
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Poly Propilit Sumitomo sebanyak 157.130.952 gram yang harus tersedia pada hari ke 5. 4) Kapur (caplet) sebanyak 17.441.952 gram yang harus tersedia pada hari ke 5. 5) Poly Propolit Yunsok sebanyak 2.816 gram yang harus tersedia pada hari ke 5. c. Dengan
perencanaan
Requirement
Planning
menggunakan (MRP)
metode
perusahaan
Material dapat
mengendalikan persediaan dan waktu pengiriman bahan baku yang lebih baik, yang memastikan bahwa material dapat tiba pada saat yang tepat ketika material itu dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu dengan menggunakan metode MRP biaya persediaan berkurang, karena dengan metode MRP suatu perusahaan dapat mengendalikan persediaaan sehingga tidak terjadi kelebihan persediaan dan keterlambatan pengiriman barang.
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Saran Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) yang telah dilakukan terhadap data yang diperoleh dari PT. Hardo Solo Plast Surakarta ada beberapa saran yang dapat diambil dalam tugas akhir ini diantaranya: 1. Perusahaan
perlu
mengaplikasikan/menerapkan
sistem
Material Requirement Planning (MRP) dalam jangka panjang untuk perencanaan kebutuhan bahan baku. Karena dalam hal ini metode Material Requirement Planning dapat membantu perencanaan kebutuhan bahan baku setiap item produk secara tepat waktu, sehingga proses produksi akan terlaksana dengan baik sesuai kapasitas yang direncanakan dan order dapat terpenuhi tepat waktu. 2. Bagian PPIC (Product Planning and Inventory Control) dipandang sebagi faktor yang sangat penting dalam kelancaran proses produksi. Bagian inilah yang akan membuat rencana produksi, kapan dan berapa jumlah bahan baku yang akan diproduksi, maka PT. Hardo Solo Plast Surakarta
perlu
menekankan
faktor
tersebut
sebagai
prioritas utama agar pelaksanaan proses produksi dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 2004. Yogyakarta:BPFE.
Efisiensi
Persediaan
Bahan.
Edisi
5.
Baroto,Teguh.2002.Perencanaan dan Pengendalian Produksi.Jakarta : Ghalia Indonesia. Daft,Richard L.2006.Manajemen.Edisi Keenam.Jakarta:Salemba Empat. Gasper, Vinsent. 2005. Production Planning And Inventory Control. Gramedia : Jakarta. Handoko, T.Hani.2003. Manajemen. Edisi 2. BPFE : Yogyakarta. Jogiyanto.2007.Metodologi Penelitian Bisnis.BPFE:Yogyakarta. Kuncoro, M. 2008. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta, Erlangga. Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Surabaya : Guna Widya. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna Widya: Surabaya. Purnomo, Hari. 2004. Pengantar Teknik Industri. Edisi Kedua. Yogyakarta : Graha Ilmu. Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan,Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers Render, Barry dan Jay Heizer. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi.
commit to user 79