NATURE segala yang memiliki kualitas kehidupan, baik
sederhana maupun kompleks. Kategori ini dibagi dua Animate Nature (Alam Animat) meliputi semua bentuk manusia dan hewan atau bagiannya, Inanimate Nature (Alam Inanimat) yang mencakup semua yang lainnya dalam dunia fisik alamiah, tidak saja tumbuh-tumbuhan melainkan juga gunung, air, awan, dlsb.
Animate Nature (Alam Animat) Manifestasi tampak pada bentuk bagian dari tubuh
seperti mata, mulut, atau kepala tanpa badan YAITU kepala tanpa tanda-tanda leher atau dada. Tingkat kehidupan yang lebih tinggi tampak bila gambar manusia disajikan sepenuhnya sejauh ruang gambar memungkinkan sebagaimana juga pada gambar kepala, dada, gambar manusia atau hewan dalam keseluruhannya.
Physiognomy (Fisiognomi) segala sesuatu yang dalam gambar figur manusia
mengungkapkan mengenai figur tersebut, misalkan usianya, pekerjaannya atau karakternya. semua hal dalam gambar figur manusia yang menceritakan pada pengamat mengenai siapa atau apa yang di gambarkan oleh figur, jenis kelaminnya, usia, pekerjaan, atau sifat- sifatnya
Physiognomy (Fisiognomi) berlaku pada figur hewan sepanjang karakteristik yang
sesuai atau ciri hewan tertentu dinyatakan atau ditekankan dalam gambar. Evaluasi kuantitatif variabel ini hanya menyangkut taraf atau banyaknya ekspresi fisiognomik, tanpa memandang informasi apa yang ditampakkan oleh figur yang digambar. Jumlah ini seringkali merupakan proporsi langsung dari taraf elaborasi gambarnya.
Inanimate Nature (Alam inanimat) Kelompok gambar Alam Inanimat juga mencakup
fenomena yang sangat luas. Bentuknya mulai dari setangkai daun, sekelompok awan, air, bunga sederhana atau sebutir buah, sampai pada gambar lengkap ranting-ranting pohon, tumbuhtumbuhan, lanskap, serta pemandangan pantai. Dalam hal inipun yang diberi skor bukan hanya banyaknya pemandanganatau tumbuhan akan tetapi juga kelayakan cara penggambaran dan penyajian temanya. Jadi sebuah bunga yang digambar dengan kecermatan tinggi, akan diberi skor lebih tinggi daripada pohon yang digambar . secara garis besar atau pemandangan yang tidak begitu jelas.
Atmosphere (Atmosfir) menunjuk pada kualitas emosional yang secara tidak
langsung diekspresikan oleh gambar, terutama oleh gam bar pemandangan atau gambar situasi yang bukan manusia. Atmosfir mengacu pada kualitas gambar yang kompleks dan halus yang mudah dikenal oleh orang yang melihat akan tetapi sulit untuk didefinisikan secara umm. Kualitas Atmosfir suatu gambar dihasilkan oleh cara presentasi dan eksekusi yang menghasilkan kualitas perasaan menyeluruh atau mood gambar yang bersangkutan. Kualitas perasaan ini bisa bermacammacam seperti emosi gembira atau sedih, lucu atau romantik, realistik atau pengkhayal, dan sebagainya.
Atmosphere (Atmosfir) Atmosfir mengacu khusus pada modalitas Alam
Inanimat tetapi dapat juga ditemukan pada gambar manusia, gambar objek, bahkan gambar-gambar abstrak. Karakteristik ini, sebagaimana modalitas kriteria yang lain, hanya diberi skor menurut intensitasnya. Penilaian terhadap intensitas yang relatif ini menuntut pengenalan yang baik akan sejauhmana atmosfir dapat dinyatakan dalam gambar
Object semua apa saja yang dibuat oleh manusia
MELIPUTI Objek Utilitarian (benda yang berguna - peralatan) dari alat yang sederhana sampai konstruksi monumental Objek Ornamental (hiasan) seperti dekorasi interior atau pakaian seseorang.
UTILITY Termasuk dalam kategori ini adalah semua benda
buatan manusia kecuali benda hias (ornamen). Contohnya adalah buku, gelas, kotak, alat pertukangan, mesin-mesin, jembatan, gedung, meja, sofa, dan semacamnya Penilaian kuantitatif utilitas tidak hanya berdasar pada jumlahnya tetapi juga pada ukuran dan tingkat kegunaannya. Kualitas gambar yang seadanya dapat diangkat oleh efek faktor yang lain misalnya unsur gaya dapat memperkaya suatu objek yang tadinya tampak biasa
ORNAMENT Termasuk Ornamen adalah semua objek nyata yang
digunakan sebagai hiasan, permata, dasi, renda-renda, dekorasi interior, vas bunga, potret, dan lain-lain. Tapi hendaknya jangan dikacaukan dengan pola-pola dekoratif dalam kategori Abstraksi, yaitu desain yang tidak jelas kegunaannya. Fungsi Ornamen selalu jelas seperti pita di rambut atau bulu di topi yang merupakan benda hiasan.
STYLE merupakan unsur-unsur spesifik yang dapat meng
ungkapkan karakter dalam representasi benda-benda utilitarian (peralatan atau perlengkapan). Arti Gaya bagi suatu Objek sama dengan makna Fisiognomi bagi alam in Animat, yaitu merupakan “karakter” bagi objek yang digambar yang memperlihatkan apakah objek itu memiliki ciri budaya atau ciri inrustrial, berciri kota atau desa, fansi atau konservatif, bersahabat dan hangat
MOVEMENT Bcntuk-bentuk Gerakan adalah (a)nonobjektif,
(b)kosmik, (c)tindakan mekanik, dan (d)aktivitas manusia. Gerakan nonobjektif (nonobjective movement) tercakup dalam corat-coret. Unsur dinamisnya ditemukan juga pada Abstraksi Asimetris, terutama yang menunjukkan kontur lengkung dan berbentuk nyala api. Abstraksi simbolis juga mengandung gagasan gerakan, baik lewat pemusatan garis-garis pada titik tertentu atau lewat konvergensi garis- garis yang menaik.
MOVEMENT Gerakan kosmik (cosmic movement) tampak pada
putaran awan dan langit, petir, hujan dan sinar matahari, atau api dan asap. Kalau api dan asap bukan merupakan bagian dari gambar yang representasional, maka lebih merupakan gerakan mekanik atau gerakan manusia. Pada gambar yang lebih representasional, gerakan kosmik dinyatakan lewat letusan gunung berapi, pohon-pohon yang diterjang angin, kelopak bunga yang beterbangan, bendera yang berkibar, atau pakaian yang berkibar terkena angin.
MOVEMENT Tindakan mekanik (mechanical action) sangat banyak
variasinya dan bentukya dapat implisit maupun eksplisit. Tindakan disebut implisit karena posisi objek yang berkaitan dengan aktivitasnya tampak jelas Tindakan eksplisit memperlihatkan fungsi sebenarnya alat atau objek yang digambar, semisal gambar gerak laju peluru atau panah dipertegas oleh beberapa coretan garis, atau gerakan kipas pada kapal terbang yang, sedang terbang, atau gerakan mobil yang digambarkan oleh asap atau debu yang mengepul di belakangnya.
MOVEMENT Aktivitas manusia (human activity) adalah bentuk
gerakan yany paling signifikan. Aspek yang harus diperhatikan adalah jenis aktivitas yang dilakukan, apakah sosial, rekreatif, atau kerja. Kalau gambarnya mengandung aktivitas kelompok maka harus diperhatikan hubungan yang terjadi di antara anggota kelompok, apakah otoriter, kesetaraan, agresif, kompetitif, koperatif, dsb. Bila ada gambar hewannya, maka harus dilihat apakah aktivitasnya sesuai untuk hewan atau sesuai untuk manusia.
COVERAGE Coveraging (Liputan) adalah luasnya bidang gambar yang
terpakai oleh subjek. Ada subjek yang tidak memperbesar stimulus sama sekali sehingga gambarnya menjadi sangat kecil dan meninggalkan bidang kosong yang sangat luas Ada pula subjek yang menggunakan hampir seluruh bidang gambar sehingga liputannya hampir seratus persen. Pada umumnya, subjek menggunakan sebagian saja dari bidang gambar yang tersedia. Liputan yang kurang berupa gambar kecil (small drawing) dan gambar kosong (empty drawings). Liputan yang penuh berupa gambar sedang (moderate drawings), banyak (ample drawings), dan gambar yang kompak (compact drawings).
FULL Liputan yang sedang adalah bila gambar dan latar
belakangnyn menempati bidang yang seimbang. Keseimbangan seperti itu biasanyn diperoleh bila kirakira sepertiga atau separuh bidang gambar diisi oleh gambar yang dibuat oleh subjek. Liputan sedang seharusnya berisi struktur yang jelas. Bila lebih dari tigaperempat bidang gambar dipenuhi oleh gambar maka liputannya disebut banyak (ample).
FULL Untuk mencapai liputan yang banyak diperlukan pula
banyak penstrukturan. Bila gambarnya hanya asal besar dan tidak berisi shading maka tidak termasuk liputan banyak melainkan termasuk gambar yang melebar (expanded) dan kosong (empty). Bila gambar menutup hampir keseluruhan atau bahkan seluruh bidang gambar maka liputannya disebut liputan kompak. Kekompakan berarti struktur yang ketat dan sangat penuh.
EMPTY Gambar yang kosong berarti tiadanya struktur dan detil
sehingga hanya berupa garis-besar, atau langkanya penggunaan garis, atau penyajian objek gambar yang di luar konteksnya. Gambar kosong dapat saja menyebar keseluruh bidang gambar gambar kecil hanya meliputi bidang yang sangat sedikit sehingga sebagian besar bidang gambar hampir-hampir tak tersentuh. Jadi, gambar kecil merupakan memiliki tingkat kekurangan yang lebih tinggi daripada gambar kosong.
EXPANDED Konsep Ekspansi mengacu pada kecenderungan implisit pada
gambar-gambar tertentu -khususnya gambar lanskap, pemandangan kota, dan interior- untuk melebar keluar dari daerah gambar yang segiempat. Gambar seperti itu, walaupun kerangkanya jelas akan tetapi mengesankan perluasan dimensi yang tak berbatas. Ekspansi seperti ini, yang kita kenal dengan nama Ekspansi Alami (natural expansion), berbeda dari bentuk ekspansi lain yang bertujuan untuk diferensiasi yang dikenal dengan nama Ekspansi Teknikal (technical expansion). Ekspansi Teknikal menyajikan hanya bagian dari suatu objek yang jelas yang digambarkan dalam bingkainya. Jadi, Ekspansi Teknikal merupakan bentuk fragmentasi penyajian yang tidak sama dengan gambar suatu bagian.
CONSTRICT Gambar yang terbatas (constrictcd) umumnya
berupa gambar kecil, sekalipun tidak berarti semua gambar kecil adalah gambar yang terbatas Konstriksi mengacu pada semua ukuran gambar yang kecilnya keterlaluan, dimana keseluruhan gambar tidak proporsional dengan stimulusnya. Kadang-kadang konstriksi terjadi disertai oleh kekompakan, misalnya sebuah gambar kecil yang memperlihatkan struktur dalam yang ketat dan penuh.
ORGANIZATION Pada Isi yang representasional (menyajikan sesuatu yang artinya
jelas) Organisasi berarti cara dan derajat penggambaran struktur objek yang sesungguhnya. Pada Isi yang abstrak, Organisasi mengacu pada perencanaan yang logis yang digunakan dalam penyusunan elemen elemen, garis-garis, dan penampakan yang membentuk gambar yang bersangkutan. Organisasi dapat muncul dalam dua level eksekusi. Level pertama : level dua-dimensi Level ke dua : level tiga-dimensi. Pada level dua-dimensi terdapat gambar yany umumnya berupa Abstraksi, terutama yang bertipe dekoratif dan semua objek yang ditampilkan permukaannya.
ORGANIZATION Pada level tiga-dimensi tercakup semua gambar yang disajikan sisi
kedalamnya, sebagaimana Abtsraksi yang mengandung unsur perspektif. Organisasi tiga-dimensi mengandung pula dua level kesukaran teknikal. Pertama yang menggunakarn berbagai tingkat intensitas pembayangan dan garis untuk menimbulkan efek kedalaman atau kejauhan. Ke dua yang lebih tinggi adalah yang diperoleh dengan penggunaan garis-garis linier. Tiga dimensi yang linier ini harus diberi skor dengan lebih longgar. Tidak saja keberhasilan menggambarnya, akan tetapi pemilihan objek gambar dan usaha menya jikannya dalam dimensi ruang patut dipertimbangkan dalam pemberian skor.
ORGANIZATION Berkaitan dengan Organisasi, perbedaan antara “struktur”
dan “elaborasi” sangat mudah dikenali dalam gambar tigadimensi akan tetapi sukar pada gambar dua-dimensi. Padahal, perbedaan kedua aspek tersebut memegang peranan penting dalam proses pemberian skor. Ada lagi perbedaan yang lebih halus di antara variabel grafir. yaitu yang menyangkut Konteks, Detil, dan Organisasi di satu fihak dan Kehati-hatian dan Organisasi di fihak lain. Konteks berarti adanya aitem yang ditambahkan pada objek gambar yang dibuat, bukan berarti adanya detil.
ORGANIZATION Detil sendiri menyangkut isi yang disajikan, dan mengacu
pada elemen fungsionalnya. Kalau Detil sendiri merupakan adanya berbagai bagian dari suatu objek, maka Organisasi menyangkut masalah kelayak an penggunaannya yang sesuai dengan logika, aturan alam, atau standai praktis. Jadi, Organisasi pada dasarnya mengacu pada aspek struktural suatu komposisi, pada kebenaran proporsi dan penempatan. Aspek ini berbeda dari Kehati-hatian yang lebih berkenaan dengan kesamaan bentuk atau kemiripan bagian, keteraturan tendensi naik atau turun, atau pemberian jarak yang sama sebagaimana dituntut oleh tema-tema ter tentu.
DETAIL Konsep ini mengacu pada penyajian organ atau bagian dari objek yang
berupa benda hidup atau benda buatan manusia, dan tidak berlaku pada pola-pola abstrak. Pada pola abstrak, Detil merupakan bentuk susunan dua dimensi. Detil harus diperiksa dari segi jumlah dan fungsinya. Fungsi Delit dapat saja relevan atau tidak relevan. Dapat berfungsi untuk membedakan objek atau malah menjadikan gambar tampak ruwet dan rusak karena unsur-unsur yang tidak karuan. Pemberian skor Detil hanya pada sisi jumlahnya. Segi fungsinya secara tidak langsung tercermin pada skor, yaitu bila detilnya hanya pada bagian yang sangat perlu saja maka skornya rendah sedangkan bila detilnya berlebihan maka skornya tinggi. Fungsi Detil akan memperoleh perhatian pada periode interpretasi individual.
LINES Evaluasi terhadap garis dilakukan pada karakteristik
intensitas, tipe,dan kualitasnya. Karakteristik-karakteristik ini sangat konsisten di karenakan lebih banyak ditentukan oleh faktor biofisiologis yang bekerja di bawah kesadaran sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh kesengajaan dan faktor luar. Intensitas dihasilkan dari perbedaan tekanan mulai dari tekanan yang sangat kuat sampai tekanan yang sangat ringan/lunak.
CURVE Garis lengkung, terutama yang lentur dan bebas,
dihasilkan oleh gerak otot yang santai. Bila garis-garis lengkung muncul dalam gambar lingkaran, spiral, atau busur yang sempurna yang dibuat dengan susah payah oleh subjek maka jelas bahwa garis lengkung tersebut lebih dihasilkan oleh kontrol otot, bukan karena santai. Garis lengkung akan lebih makna dalam interpretasi bila dibuat oleh subjek guna menyelesaikan stimulusstimulus mekanik.
STRAIGHT Garis lurus bentuknya dapat sangat sempurna seakan-
akan di buat dengan bantuan penggaris dan dapat pula sangat jelek. Kualitas garis lurus merupakan hal yang sangat penting dan dievaluasi menurul kriteria Carefulness (Kehatihatian). Menurut sifat Kelurusannya, yang diperhatikan adalah segi banyaknya garis lurus yang dibuat dalam gambar. Skor untuk garis lurus akan menjadi tinggi bilamana garis lurus dibuat pada tempat yang seharusnya memerlukan garis lengkung, atau bilamana digunakan untuk menyelesaikan stimulis organik pada Gambar 1,2, 7, dan 8.
STRONG Ciri garis yang kuat intensitasnya adalah bekasnya
yang gelap dan dalam yang tampak jelas dari belakang kertas. Termasuk kategori ini adalah garis yang agak kuat, cukup kuat, dan terlalu kuat. Garis yang terlalu kuat tidak mungkin dihasilkan oleh pensil nomor 2 tanpa mengulang-ulang garis pada tempat yang sama. Garis kuat tidak selalu merupakan garis yang pasti dan bersambung melainkan dapat juga berupa garis putusputus atau garis pendek.
SOFT Gradasi garis lunak berkisar antara cukup lunak,
halus, sampai dengan sangat lemah. Garis lunak masih terlihat jelas dan karenanya cocok untuk segala macam gambar. Garis halus tampak agak lebih kecil dan kurang jelas sehingga cocok untuk memberi sentuhan atmosfir pada gambar tapi tidak cocok untuk menggambar benda yang konkret. Garis lemah adalah garis yang kabur dan tidak tegas sehingga tidak sesuai untuk segala macam gambar.
FANTASY Fantasy (Fantasi) dalam isi piktorial mengacu pada gambar yang
unsur-unsurnya berasal dari dunia fisik akan tetapi dikombinasikan menjadi sesuatu yang sesungguhnya tidak ada atau yang tidak dapat diamati. Variasi pola gambar berisi fantasi yang biasa ditemui dapat dikelompokkan menjadi: Fancy (Fansi), yang menyajikan fiksi berupa gambar-gambar karakter yang menyenangkan dan menarik hati sebagaimana biasanya ditemui dalam dongeng peri atau mitos. Phantasm (Khayal), yang menunjuk pada gambar yang penampilan atau maknanya suram, kejam, atau bahkan mengerikan. Contohnya adalah gambar kepala mayat, topeng yang aneh, gambar setan dan monster. Symbolism (Simbolisme), merupakan representasi grafik mengenai konsep, sentimen, atau ideologi seperti “kemajuan”, “keyakinan”, “harmoni”, “pengabdian”, dlsb.
FANCY Fancy-colored reality adalah Isi yang sekalipun
termasuk realitas akan tetapi tidak berasal pengalaman langsung subjek, atau berasal dari seauatu yang telah lewat seperti barang antik, barang dari abad pertengahan, serta sesuatu yang berasal dari tempat yang sangat jauh semisal hutan atau gurun pasir. Fairy-tale matter adalah karakter-karakter yang berasal dari legenda populer seperti Gatut Kaca atau Petruk dan dapat juga tokoh-tokoh dalam cerita dongeng seperti Lutung Kasarung.
FANCY Mythical figures terdiri atas dua macam. Yang pertama
adalah tokoh mitologi seperti Nyi Roro Kidul atau tokoh yang dipuja seperti Budha dan semacamnya. Tokoh ini merupakan campuran antara fantasi dan realitas yang dapat didominasi oleh fantasi atau sebaliknya. Gambar free-fancy yang biasanya tidak memiliki dasar budaya, dapat begitu lepas dari realitas sehingga menjadi gambar yang tidak representasional. Baik gagasan maupun penyajiannya sangat tidak realistis sebagaimana gambar pemusik yang berkepala ikan dan membawa catatan lagu di ekornya
PHANTASM (khayal) Gambar Khayal dikenal dari cirinya, yaitu keterasingan yang
ekstrim dari realitas yang jelas dan penekanan emosionalnya yang negatif. Tidak saja merusak atau mengabaikan bentuk-bentuk realitas, tapi juga kehilangan warna budaya yang seharusnya ada pada gambar-gambar fansi. Tema yang sering muncul adalah gambar bentuk-bentuk makhluk dongeng, monster, naga, setan, hantu, pemandangan bencana, reruntuhan, dan tragedi. Bila berupa gambar hewan atau manusia, biasanya tampak aneh dan menyeramkan sehingga tidak menyerupai gambai' karikatur. Kadang-kadang, gambar khayal berupa garis-garis bersilang yang memiliki mulut, mata, atau bahkan potongan-potongan muka yang berserakan di lantai.
SYMBOLISM Simbolisme atau perlambang dimaksudkan sebagai penyajian
nilai- nilai, gagasan, dan cita-cita. Hal ini harus dibedakan dari lambang dan tanda intelektual atau simbol matematika yang kita masukkan dalam kriteia Abstraksi. Gambar simbolik harus dilihat dari dua sudut, yaitu l) macam nilai gagasan yang disajikan 2)media yang dipakai untuk menyajikannya, apakah berupa tanda, struktur garis, atau objek. Macam nilai yang disajikan merupakan petunjuk mengenai orientasi moral dan filosofis subjek, fikiran yang menguasainya, dan aspirasi-aspirasinya. Media yang dipakai akan memberi petunjuk mengenai intelektualitasnya, terutama hubungannya dengan realitas.
SYMBOLISM Tanda yang paling sering dijumpai yang termasuk gambar
simbolikadalah tanda salib, tanda viktori "V", lambang organisasi atau bangas dan lambang politik. Juga ada simbol-simbol konvensional yang terikat objeknya seperti bendera, panji-panji, rosario, kunci, pekuburan, dan altar. Kadang-kadang terdapat konotasi simbolik dalam gambar yang tidak dimaksudkan sebagai penyajian simbol. Simbolisme seperti ini lebih mengungkapkan kepribadian daripada simbolisme yang eksplisit yang dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda konvensional seperti simbol keagamaan atau simbol kebangsaan.
ORIGINALITY (orisinalitas) Gambar Orisinal adalah gambar yang sangat jarang terjadi. Orisinalitas diberi skor dalam beberapa tingkatan mulai
dari hampir unik dengan kurang lebih tidak biasa. Namun, tidak selalu tema yang jarang perlu diberi skor orisinalitas karena masih ada dua kondisi yang dipenuhi, yaitu: pertama gambarnya harus representasional atau memiliki makna khusus, dan ke dua hubungan stimulusgambar haruslah sangat baik. Untuk dapat memberikan skor Orisinal dengan tepat diper lukan keakraban dengan berbagai macam isi dan materi gambar.
ABSTRACTIONS Gambar yang dikategorikan sebagai Abstraction (abstraksi) pada
pokoknya terdiri dari struktur-struktur garis yang bersifat dekoratif atau intelektual. decorative Abstractions dibedakan berdasar ciri polanya yang konvensional atau yang orisinal. Symmetrical Decorative Abstractions (abstraksi dekoratif simetrik) yang berupa pola-pola geometrik biasa, statik, atau bahkan kaku Asymmetrical Decorative Abstractions (abstraksi dekoratif asimetrik) yang berupa garis-garis dan permukaan yang disusun dengan cara bebas, jenaka, dan orisinal Technical Abstractions (abstraksi teknikal) yang mengacu pada semua jenis simbol-simbol intelektual, gambar-gambar geometrik, dan peralatan teknik.
SYMMETRIC Symmetrical Decorative Abstractions
Pemberian skor terhadap Abstraksi Simetrik
didasarkan pada nilai estetika dan kompleksitas polanya. Pada kasus pola-pola yang datar, skematis, lebih bersifat geometrik biasanya tidak mudah untuk ditentukan apakah harus diskor sebagai Dekoratif atau sebagai Abstraksi teknik
ASYMETRIC Asymmetrical Decorative Abstractions Gambar-gambar yang menampakkan permainan garis
yang bebad serta banyak bayang-bayang yang ringan termasuk kedalam jenis ini Pola-polanya sering terjadi dengan sendirinya tanpa banyak perencanaan. Ada yang sifatnya harmonis serta terpadu dengan baik dan ada yang tanpa keseimbangan dan keluwesan yang spontan. Ada polanya yang orisinal, ada yang eksentrik dan ada yang kacau
TECHNICAL Technical Abstractions Abstraksi Teknikal adalah semua respons gambar yang
berciri intelektual atau simbol-simbol logika. Contoh variasi Abstraksi Teknik menurut struktur logika yang semakin tinggi adalah pola-pola skematik yang dibuat dengan mengulang, menyambung, atau menghubungkan stimuli semata-mata: bentuk-bentuk geometrikal dasar; angka-angka dan huruf-huruf; tanda-tanda; angka-angka stereometrik; rumus-rumus dan simbol-simbol ilmiah dan matematik; perencanaan, blue-print dan peta-peta.
CAREFULness (kehati-hatian) Konsep ini mencakup sejumlah karakteristik seperti
kualitas garis (sanagt lurus atau lengkung), kelengkapan kontur, ketepatan sudut, kesimetrisan bagian-bagian, keteraturan urutan bagian-bagian tertentu, kehalusan pembayangan yang memberi aspek kehalusan gambar. Kehati-hatian tidak boleh dikelirukan dengan Form Level. Kehati hatian lebih merupakan segi teknis, lebih bersifat “material”, dan mencerminkan adanya usaha dan kesengajaan. Sedangkan Form Level di capai dengan cara yang lebih spontan dan alami.
CASUALness (kasualnes) Kasualnes berarti cara menggambar yang bebas, informal,
kadang-kadang bergaya, kadang-kadang agak asal-asalan, yang da pat memperkaya atau malah merusak gambar tergantung pada banyat faktor. Kasualnes biasanya disertai oleh sentuhan ringan, tajam, dan lentur. Karena itu sangat cocok untuk gambar Alam yang mencerminkan ekspresi dan kehidupan, dan untuk Gerakan. Cara gambar kasual tidak cocok untuk objek yang harus tampil kokoh, konsisten, dan tepat. Kalau komposisi dan cara menggambar terlalu bebas seringkali gambarnya tampak seperti corat-coret (scribbling). Dalam hal ini skor yang diberikan harus dibagi secara proporsional antara Kasualnes dan corat -coret.
SHADING (pembayangan) Ada tiga aspek pembayangan yang memiliki makna diagnostik, yaitu
intensitas, tckstur, dan fungsi. Intensitas pembayangan yang kuat adalah intensitas pekat (dark) dan intensitas berat (heavy). Intensitas pembayangan yang lemah adalah ringan (ligth), tarnsparan (transparent), dan halus (subtle). Tekstur mengacu pada cara pembuatan bayangan. Tekstur dapat berupa permukaan yang halus merata dan homogen, berupa garis kasar' dan bersilang, dan berupa garis-garis yang tidak tentu arahnya. Fungsi pembayangan berkaitan dengan kelayakan bayangan bagi gambar yang bersangkutan. Semakin layak adanya bayangan maka fungsinya semakin besar, yaitu mengisi peranan yang representatif sehingga menjadikan gambar memiliki bentuk dan pandangan tiga dimensi, menonjolkan bagian-bagian tertentu dalam gambar, atau mengesan kan adanya gerakan.
ORIENTATION Orientasi adalah komposisi khusus gambar pada garis menyudul
Nchingga menghasilkan efek “menuju ke depan”. Orientasi dapat terjadi pada gambar yang isinya representasional mau pun yang isinya non irpresentasional. Elemen komposisi tertentu dapat juga diberi skor Orientasi yang sedang atau sedikit. Misalkan gambar efek asap yang menuju ke atas, jejak-jejak kaki yang menuju ke depan, dan semacamnya. Contoh Ori entasi yang lebih jelas tampak pada gambar sinar lampu senter yang menembus kegelapan, gambar anak panah yang melayang, dsb. Karena orientasi jarang dijumpai, maka harus diberi skor dengan agak murah.
CLOSURE Sebagian subjek memiliki kecenderungan untuk membuat
garis yang mengurung atau mengelilingi stimulus atau meletakkan stimulus di tengah struktur gambar sehingga menjadi bagian dari gambarnya seakan-akan mengkhawatirkan kalau stimulus itu lepas. Kadang-kadang bentuk kurungan itu diulangi beberapa kali sehingga menjadi bentuk geometrik abstrak dan lalu dicarikan namanya yang tepat. Kasus seperti ini seringkali terjadi pada stimulus 1 dan 4 yang kemudian diberi nama “target”, pada stimulus 8 yang di jadikan gambar lingkaran, atau stimulus 6 yang dijadikan gambar segiempat.
WHOLE & PARTS Karakteristik dasar gambar-gambar yang representasional adalah
perbedaan antara suatu Keseluruhan seperti seorang manusia, sebuah rumah, suatu pemandangan Bagian seperti sebuah telinga, sebuah jendela, sebuah roda, dlsb. Contoh Bagian yang baru disebutkan ini, meskipun dari segi tertentu juga merupakan Keseluruhan, akan tetapi tidak hadir secara lepas (independen) dan terlalu sederhana untuk dapal memiliki temanya sendiri. Pengecualian hanya ada pada “tema kepala” yang biasanya menggunakan stimulus nomor 2 dan nomor 8. Objek ini , sekalipun berupa bagian, harus dianggap sebagai suatu Keseluruhan dikarenakan kompleksitasnya dan kepentingannya dalam kaitan dengan sifatnya, dan dikarenakan sifat ketidaklengkapannya ditentukan olch kondisi teknis tes itu sendiri.
WHOLE & PARTS Sekalipun stimulus mengarahkan agar individu
melengkapinya menjadi Keseluruhan namun proporsi objeknya sendiri dibatasi oleh ukuran stimulus serta dimensinya yang tidak memungkinkan untuk diselesaikan menjadi suatu Keseluruhan. Gambar kepala dapat dianggap sebagai suatu Keseluruhan apabila paling tidak memiliki garis leher atau garis dada. Bila gambar kepala tidak ada garis leher atau garis yang mengarah ke gambar dada, maka harus dianggap sebagai suatu Bagian.
DUPLICATION & REPETITION Suatu pola yang seringkali muncul dalam gambar Abstrak
yang bertipe dekoratif simetris adalah semata-mata repetisi stimulus dalam bentuk garis lurus atau bentuk segiempat. Kebanyakan gambar dekoratil simetris berupa repetisi. Namun bila ditambahkan variasi unsur baru ke dalam stimulus yang ada atau bila unsur baru itu terpadu kedalam suatu struktur dekoratif yang kompleks maka unsur baru tersebut terse rap oleh keseluruhan gambar sehingga menimbulkan suatu gestalt (konfi gurasi) baru. Dalam hal ini maka repetisi tidak lagi bersifat fungsiorial dan tidak masuk dalam pengertian yang hendak kita bicarakan.
DUPLICATION & REPETITION Duplikasi mengacu pada penyusunan unsur-unsur yang
diulangi menurut suatu pola simetris yang ketat. Repetisi mengacu pada muncul kembalinya unsur yang sama dalam satu gambar Duplikasi mengacu pada repetisi dalam satu pola Pengulangan mengacu pada kemunculan kembali tema yang sama -representasional maupun abstrak- dalam satu rangkaian gambar. Pengulangan seringkali ditemui pada gambar desain geometris dimana pola dasar gambar-gambarnya adalah sama bagi sebagian atau seluruh gambar yang dibuat.
SCEMATISM Schematism (Skematisme) yaitu penyederhanaan yang
berlebihan pada representasi isi Nature (Alam). Skematisme adalah variasi khusus dari isi Alam yang berciri adanya bentuk-bentuk geometrik atau persegi. Sket yang terlalu banyak atau gambar yang sematamata merupakan garis besar masuk juga dalam kategori ini