Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
1
ANIMASI GRAFIK SIMULASI SISTEM AVIONIK HELIKOMPTER SIRKORSKY UH60 BLAK HAWK Bambang Sridadi Teknik Informatika, STMIK IM, Jl.Jakarta No.79 Bandung
[email protected]
Abstrak Simulasi adalah software komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu. Hasil keluaran simulasi pada umumnya berupa data angka (numerik), namun agar lebih menarik dan mudah dipahami bagi pengguna (user), angka tersebut perlu dirubah dalam bentuk tampilan yang lebih menarik seperti animasi grafik. Tulisan ini menjelaskan proses perancangan dan implementasi animasi grafik simulasi sistem avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk. Sebanyak 18 (delapan belas) modul program (software) simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk telah dikembangkan dengan menggunakan bahasa Visual C++ dan pustaka grafik OpenGL. Simulasi menggunakan basis data bandara (airport) dan stasiun radio generik . Pengujian dilakukan secara sendirian (stand alone) untuk setiap CSU (Computer Software Unit) dan CSC (Computer Software Componen) menggunakan skenario terbang otomatis. Key words: animasi, grafik komputer, pemodelan, simulasi, avionik, helikopter.
1. Introduction Simulasi adalah software komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan dari simulasi secara umum ada 3 (tiga), yaitu : untuk pelatihan (training), untuk studi perilaku (behaviour) dan untuk tujuan hiburan (game). Salah satu contoh simulasi untuk pelatihan adalah simulasi helikopter untuk melatih pilot agar trampil dalam menerbangkan helikopter baik pada kondisi normal maupun kondisi darurat. Hasil keluaran simulasi pada umumnya berupa data angka (numerik), namun agar lebih menarik dan mudah dipahami bagi pengguna (user), angka tersebut perlu dirubah dalam bentuk tampilan yang lebih menarik seperti animasi grafik. Helikopter Sikorsky UH60 black hawk adalah helikopter buatan perusahaan Sikorsky, Amerika Serikat yang banyak digunakan terutama pada saat berlangsungnya perang Vietnam dan perang Korea. Gambar 1 berikut memperlihat helikopter Sikorsky UH60 black hawk.
Gambar 1 Helikopter UH60 yang digunakan pada saat perang Vietnam dan perang Korea Tulisan ini menjelaskan proses perancangan dan implementasi animasi grafik simulasi sistem avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk. Sebanyak delapan belas (18) modul program
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
2
(software) simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk telah dikembangkan dengan menggunakan bahasa Visual C++ dan pustaka grafik OpenGL.
2. SISTEM AVIONIK HELIKOPTER SIKORSKY UH60 BLAK HAWK Sistem avionik adalah suatu sistem elektronik yang digunakan dalam penerbangan (aviation) untuk membantu pilot dalam menjalankan misinya. Avionik akan memberikan informasi kepada pilot perihal posisi dan sikap pesawat setiap saat serta memandu pilot ke tempat tujuan. Sistem avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Tata letak (layout) instrumen dan avionik helikopter adalah terdiri dari : 1. Radar altimeter. 2. Barometric altimeter. 3. Vertical speed indicator. 4. Master warning panel. 5. Vertical Situation Indicator (VSI). 6. Horizontal Situation Indicator (HSI). 7. Airspeed indicator. 8. Stabilator position placard. 9. Stabilator position indicator. 10. CIS mode selector. 11. VSI / HSI mode selector. 12. Radio call placard. 13. Pilot’s display unit. 14. Clock. 15. Blade deice control panel. 16. Blade deice test panel. 17. Ice rate meter. 18. Alq-144 infrared countermeasure control panel. 19. Ase status panel. 20. Alq-156 countermeasure oanel. 21. Central Display Unit (CDU). 22. Radar warning indicator. 23. ECM antenna switch. 24. Engine ignition switch. 25. Bearing distance heading indicator. 26. Crew call switch / indicator. 27. System select panel. 28. Caution / advisory panel. 29. Flare dispense switch. 30. Radio select placard. 31. Secure radio warning placard. 32. Nvg dimming control panel. 33. Radar altimeter dimming.
Gambar 2 Sistem avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk Software Engineering Beberapa fungsi dari sistem avionik helikopter UH60 black hawk adalah sebagai berikut : 1. ILS (Instrument Landing System) : berfungsi untuk memandu pilot dalam mendaratkan helikopter menggunakan bantuan data instrumen (bukan data visual mata). Ini digunakan terutama pada saat malam hari atau cuaca buruk. 2. VOR (VHF Omnidirectional Range) : berfungsi untuk memberikan informasi posisi (jarak dan arah) helikopter relatif terhadap stasiun radio VOR tertentu. 3. ADF (Automatic Direction Finder) : berfungsi untuk memberikan informasi jarak helikopter. 4. DGPS (Doppler Global Positioning System) : berfungsi untuk memberikan informasi posisi helikopter berdasarkan data dari satelit GPS. 5. DPLR (Doppler Navigation System) : berfungsi untuk memberikan informasi posisi helikopter berdasarkan data dari perhitungan navigasi (dead reckoning). 6. IINS (Integrated Inertial Navigation System) berfungsi untuk memberikan informasi posisi helikopter berdasarkan data dari perhitungan inersial (integrasi dari akselerasi dirinya sendiri).
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
3
7. TACAN (Tactical Air Navigation) : berfungsi untuk memberikan informasi posisi helikopter berdasarkan navigasi taktis, terutama pada pesawat militer. 8. RADAR (Radar Signal Detecting System) : berfungsi memberikan informasi beberapa objek bergerak disekitar helikopter yang dapat dideteksi. 9. BDHI (Bearing Distance Heading Indicator) : berfungsi menampilkan data sikap helikopter, yaitu : arah (bearing), jarak (distance) dan hadap (heading) setiap saat. 10. HSI (Horizontal Situation Indicator) : berfungsi menampilkan data sikap helikopter setiap saat jika dilihat dari atas. 11. VSI (Vertical Situation indicator) : berfungsi menampilkan data sikap helikopter setiap saat jika dilihat dari belakang. 12. CISP (Command Instrument System Proccesor) : berfungsi memberikan informasi komando ke pilot / copilot. 13. COMPASS (Gyro Magnetic Compass) : berfungsi memberikan informasi hadap (heading) dari helikopter relatif terhadap kompas magnetik. 14. RADAR ALTIMETER : berfungsi memberikan informasi ketinggian helikopter relatif terhadap kontur tanah berdasarkan data radio. 15. BAROMETRIC ALTIMETER : berfungsi memberikan informasi ketinggian helikopter relatif terhadap permukaan air laut berdasarkan data kerapatan udara. 16. AIRSPEED INDICATOR : berfungsi memberikan informasi vektor kecepatan helikopter setiap saat. 17. VERTICAL SPEED INDICATOR : berfungsi memberikan informasi kecepatan vertikal helikopter.
3. Pemodelan Avionik Helikopter Sirkorsky UH60 Blak Hawk Pemodelan adalah tahapan (proses) dalam membangun suatu model. Model adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (realitas). Dalam bab berikut akan dijelaskan proses perancangan model avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk. Model avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk dirancang secara modular. Setiap modul membentuk satu CSU (Computer Software Unit) yang dapat diimplementasi dan diuji secara sendiri – sendiri (stand alone). Beberapa modul model sistem avionik yang dikembangkan, antara lain : 1. ILS (Instrument Landing System) Modul ini memodelkan penerimaan Localizer, Glideslope dan Marker Beacon, dengan jangkauan frekuensi radio antara 108 sampai 112 MHz yang mana dipilih dalam Panel Kendali Penerima Radio AN/ARN-123(V). Model ILSSim memberikan beberapa informasi ke modul HSI dan VSI, yaitu :
• Mendapatkan data posisi helikopter, landas pacu (runway) dan stasiun radio ILS. • Mengecek suplai daya (power supply) untuk penerima radio ILS, mengecek pilihan mode CIS, HSI / VSI
• Mengecek frekuensi dan jangkauan radio ILS • Menghitung Localizer, Glideslope dan Marker Beacon dari posisi helikopter ke landas pacu (runway)
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
4
2. VOR (VHF Omnidirectional Range) Modul ini memodelkan jangkauan radio dan penerimaan siaran (broadcast), dengan daerah frekuensi dari 108 sampai 118 MHz yang dapat dipilih pada Panel Kendali Penerimaan Radio AN/ARN-123(V). Model VORSim memberikan beberapa informasi ke modul HSI No 2 sebagai penunjuk arah (bearing pointer), yaitu :
• Mendapatkan posisi helikopter, data stasiun radio VOR. • Mengecek suplai daya (power supply) untuk penerima radio VOR, mengecek pilihan mode CIS, HSI / VSI
• Mengecek frekuensi dan jangkauan radio VOR • Menghitung arah (bearing) dari posisi helikopter terhadap stasiun radio 3. ADF (Automatic Direction Finder) Modul ini memodelkan penerimaan siaran (broadcast) dan jangkauan radio, penentuan arah secara otomatis dan homing pada daerah frekuensi dari 100 sampai 3000 kHz. Model ADFSim memberikan informasi ke modul HSI No 2 sebagai penunjuk arah (bearing pointer), yaitu :
• • • • •
Mendapatkan posisi helikopter, data stasiun radio. Mengecek suplai daya (power supply) untuk penerima radio Mengecek pilihan mode radio Mengecek frekuensi dan jangkauan radio Menghitung arah (bearing) dari helikopter terhadap posisi stasiun radio
4. DGPS (Doppler Global Positioning System) Modul DGPSSim memodelkan posisi saat ini atau informasi navigasi tujuan dalam koordinat LAT / LONG atau MGRS / UTM. Informasi tersebut selanjutnya akan ditampilkan pada penampil prosesor CDU, indikator HSI dan VSI, yaitu :
• Mendapatkan data posisi, sikap (attitude), kecepatan dan ketinggian (altitude) dari helikopter.
• • • •
Mendapatkan data tujuan dan titik rute (waypoint) perjalanan helikopter Mengecek berbagai masukan dan posisi pilihan (selector) pada unit prosesor CDU Menghitung / mengolah berbagai keluaran ke penampil CDU dan atau indikator VSI / HSI Mengirim data keluaran ke penampil CDU dan atau indikator VSI / HSI
5. DPLR (Doppler Navigation System) Modul DPLRSim memodelkan posisi saat ini atau informasi navigasi tujuan dalam koordinat LAT / LONG atau UTM. Informasi ini selanjutnya akan ditampilkan pada penampil prosesor CDU, indikator HIS dan VSI, yaitu :
• Mendapatkan data posisi, sikap (attitude), kecepatan dan ketinggian (altitude) dari helikopter, merubah data posisi ke koordinat UTM
• Mendapatkan data tujuan, merubah data tersebut ke koordinat UTM
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
5
• Mengecek suplai daya (power supply), berbagai masukan dan posisi pilihan pada unit prosesor CDU
• Menghitung jarak, arah (bearing), gs (ground speed), tk, xtk, tke, ttg dari posisi helikopter ke tujuan
• Mengirim keluaran ke penampil CDU dan atau indikator VSI / HSI 6. IINS (Integrated Inertial Navigation System) Modul IINSSim memodelkan posisi saat ini dari helikopter dan atau informasi navigasi tujuan dalam koordinat LAT / LONG atau UTM. Selanjutnya informasi ini akan ditampilkan pada unit prosesor CDU, indikator HSI dan VSI, yaitu :
• Mendapatkan data posisi, sikap (attitude), kecepatan dan ketinggian (altitude) dari helikopter, merubah data posisi ke koordinat UTM.
• Mendapatkan data tujuan (destination), data Tacan dan merubahnya ke koordinat UTM • Mengecek suplai daya (power supply), berbagai masukan dan posisi pilihan (selector) pada unit prosesor CDU
• Menghitung jarak, arah (bearing), gs, tk, xtk, ttg (time to go) dari posisi helikopter ke tempat tujuan
• Mengirim data keluaran ke penampil CDU dan atau indikator VSI / HSI 7. TACAN (Tactical Air Navigation) Modul ini memodelkan penerimaan siaran (broadcast) dan jangkauan radio, dengan jangkauan frekuensi dari 962 sampai 1213 MHz yang dipilih dalam IINS CDU AN/ASN-132(V). Model TACANSim memberikan informasi untuk model IINS, yaitu :
• Mendapatkan data posisi helikopter, dan stasiun radio TACAN. • Mengecek suplai daya (power supply) untuk penerima radio, mengecek mode pilihan (selector) pada IINS CDU
• Mengecek frekuensi dan jangkauan dari radio TACAN • Menghitung jangkauan dan arah (bearing) dari posisi helikopter relatif terhadap stasiun radio TACAN 8. RADAR (Radar Signal Detecting System) Modul ini memodelkan penerimaan jangkauan dan arah (bearing) yang diterima radar dari objek bergerak (emitter), dengan power, test, mode dan audio yang dipilih pada panel kendali radar AN/APR-39A(V)1. Model RADARSim memberikan informasi untuk indikator radar, yaitu :
• Mendapatkan data posisi helikopter dan identifikasi objek bergerak (emitter) (EID – Emitter Identification Data) dan User Data Module (UDM)
• Mengecek suplai daya (power supply) dan pilihan (selector) pada panel kendali radar • Menghitung jangkauan dan arah (bearing) posisi helikopter relatif terhadap benda bergerak (emitter)
• Menghitung prioritas benda bergerak (emitter) yang akan ditampilkan pada indikator radar
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
6
9. BDHI (Bearing Distance Heading Indicator) Model BDHISim memberikan informasi untuk indikator BDHI, yaitu :
• Mendapatkan posisi dan hadap (heading) helikopter relatif terhadap Utara • Mendapatkan data deteksi benda bergerak (emitter) radio • Menghitung jarak dan arah (bearing) dari helikopter relatif terhadap benda bergerak terdeksi (emitter) radio
• Mengirim hasil perhitungan ke indikator 10. HSI (Horizontal Situation Indicator) Model HSISim memberikan informasi ke penampil HIS, yaitu :
• Mendapatkan informasi sikap terbang dari persamaan gerak, IOS dan berbagai modul avionik lainnya.
• Mengecek pilihan CIS MODE SEL dan VSI/HSI MODE SEL • Memilih informasi mana yang akan ditampilkan pada indikator. • Mengirim informasi yang sesuai ke HSI 11. VSI (Vertical Situation indicator) Model VSISim memberikan informasi untuk penampil VSI, yaitu :
• Mendapatkan informasi sikap terbang dari persamaan gerak, IOS dan berbagai modul avionik lainnya
• Mengecek pilihan CIS MODE SEL dan VSI/HSI MODE SEL • Memilih informasi apa yang akan ditampilkan pada indikator • Mengirim informasi yang sesuai ke VSI. 12. CISP (Command Instrument System Processor) Modul CIS Processor memodelkan perintah angguk (pitch), perintah gulung (roll) dan posisi batang collective dengan mode yang dipilih dalam pilihan (selector) mode CIS dan HSI / VSI. Model CISPSim memberikan informasi ke penampil VSI, yaitu :
• Mendapatkan posisi helikopter dan data simulasi avionik lainnya • Mengecek suplai daya (power supply) dari CIS Processor dan pilihan (selector) mode CIS dan HSI / VSI
• Menghitung perintah angguk (pitch), perintah gulung (roll) dan posisi collective dari posisi helikopter saat ini
• Mengirim perintah angguk (pitch), perintah gulung (roll) dan posisi collective ke penampil VSI 13. COMPASS (Gyro Magnetic Compass) Modul Gyro Magnetic Compass memodelkan hadap (heading) helikopter dengan mode yang dipilih pada panel kendali kompas C-8021 / ASN-75. Model COMPSim memberikan informasi untuk penampil HSI, yaitu :
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
7
• Mendapatkan data posisi helikopter • Mengecek suplai daya untuk Gyro Magnetic Compass dan untuk pilihan mode panel kendali kompas
• Menghitung hadap (heading) dari posisi helikopter saat ini dan mengirimkannya ke penampil HSI
Gambar 3 Gambar 3. Diagram blok model avionik IINS helikopter Sikorsky UH60 black
hawk 14. RADAR ALTIMETER Model ini akan mengukur ketinggian mutlak, jangkauan dari 0 sampai 1500 feet. Model RadAltSim menghitung ketinggian radar dan memberikan informasi ke indikator AN/APN-209, yaitu :
• • • •
Mendapatkan data ketinggian dari modul fisika terbang (flight physic) Mengecek suplai daya (power supply) untuk instrumen Membaca / mengecek posisi set knob dari instrumen Menghitung / memformat data masukan untuk instrumen.
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
8
15. BAROMETRIC ALTIMETER Jangkauan kerja altimeter ini adalah dari - 1000 feet sampai 50000 feet. Model BarAltSim menghitung data ketinggian barometrik dan memberikan informasi untuk masukan indikator., yaitu :
• • • • •
Mendapatkan data ketinggian (altitude) dari modul fisika terbang (flight physic) Mengecek suplai daya (power supply) untuk instrumen Membaca / mengecek posisi set knob dari instrumen Menghitung / memformat data masukan untuk instrumen Mengecek IOS malfunction
16. AIRSPEED INDICATOR Modul ini memodelkan dan menampilkan data kecepatan yang diambil dari modul fisika terbang (flight physic).
Gambar 4 Diagram alir simulasi avionik IINS helikopter Sikorsky UH60 black hawk. 1. VERTICAL SPEED INDICATOR Modul ini memodelkan dan menampilkan data kecepatan vertikal yang diambil dari modul fisika terbang (flight phisic).
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
9
2. IOS & DEBUGGING TOOLS Modul ini memodelkan data stimulasi skenario terbang untuk tujuan pengujian. Gambar 3 di bawah memperlihatkan salah satu contoh model avionik helikopter Sikorsky UH60 Black hawk, yaitu diagram blok model IINS (Integrated Inertial Navigation System). Model IINS menerima data masukan dari panel kendali AN / ASN 132 CDU, pilihan sistem (system selector) dan pilihan mode (mode selector), modul TACAN, modul fisika terbang (flight physic) dan modul sistem terbang (flight system). Sedangkan hasil perhitungan IINS selanjutnya dikirim ke penampil VSI dan HSI.
4. Implementasi Animasi Grafik Simulasi dalam bahasa C++ Model avionik helikopter Sikorsky UH60 Black hawk diimplementasikan dalam bentuk animasi grafik simulasi komputer menggunakan bahasa komputer Visual C++ dan pustaka grafik OpenGL. Pustaka grafik OpenGL digunakan karena pustaka (library) ini termasuk sumber terbuka (open source) sehingga kode sumbernya dapat diperoleh secara gratis melalui jaringan internet. Program animasi grafik simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk terdiri beberapa file CSC (Computer Software Componen) sebagai berikut : 3. IlsSim.cpp/.h, IlsVorRecSet.cpp/.h : untuk ILS (Instrument Landing System) 4. VorSim.cpp/.h : untuk VOR (VHF Omnidirectional Range) 5. AdfCtrl.cpp/.h : untuk ADF (Automatic Direction Finder) 6. DGPSSim.cpp/.h, DGPSNavSet.cpp/.h : untuk DGPS (Doppler Global Positioning System) 7. DplrSim.cpp/.h, DplrNavSet.cpp/.h : untuk DPLR (Doppler Navigation System) 8. IinsSim.cpp/.h, IinsCdu.cpp/.h : untuk IINS (Integrated Inertial Navigation System) 9. TacanSim.cpp/.h, TacanCtrl.cpp/.h : untuk TACAN (Tactical Air Navigation) 10. RadarSim.cpp/.h, RadarDisp.cpp/.h, RadarCtrl.cpp/.h, RadRecSet.cpp/.h : untuk RADAR (Radar Signal Detecting System) 11. BhdiCtrl.cpp/.h : untuk BDHI (Bearing Distance Heading Indicator) 12. HsiVsiSel.cpp/.h, HsiDisp.cpp/.h : untuk HSI (Horizontal Situation Indicator) 13. VsiDisp.cpp/.h : untuk VSI (Vertical Situation indicator) 14. CisModSel.cpp/.h : untuk CISP (Command Instrument System Proccessor) 15. CompassCtrl.cpp/.h : untuk COMPASS (Gyro Magnetic Compass) 16. Altimeter.cpp/.h : untuk RADAR ALTIMETER 17. AbsAlt.cpp /.h : untuk BAROMETRIC ALTIMETER 18. Airspeed.cpp/.h : untuk AIRSPEED INDICATOR 19. VertSpeed.cpp/.h : untuk VERTICAL SPEED INDICATOR 20. TimeHistory.cpp/.h, XYPlot.cpp/.h : untuk IOS & DEBUGGING TOOLS Gambar 4. memperlihatkan salah satu contoh diagram alir (flow chart) untuk simulasi avionik IINS helikopter Sikorsky UH60 Black hawk. Semua kode sumber ditulis berorientasi objek dalam bahasa C++, membentuk suatu projek avionic.dsp/.dsw. Projek dikompile dan link menggunakan Microsoft Visual C++ Studio versi 6.0 dan pustaka grafik OpenGL dengan konfigurasi file *.dll. . Hasil eksekusi (run) program avionic.exe simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 Black hawk dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini. Disini helikopter sedang berada pada skenario terbang mendarat (landing) pada
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
10
landas pacu (runway) 33L. Kendali sedang menampilkan panel Doppler Navigation Set AN / ASN 128.
5. Kesimpulan Delapan belas (18) modul program (software) simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk telah dikembangkan dengan menggunakan bahasa Visual C++ dan pustaka grafik OpenGL. Dokumen rancangan teknis EDD (Engineering Design Document) juga telah ditulis untuk setiap modul tersebut. Simulasi ini menggunakan basis data bandara (airport) dan stasiun radio generik . Pengujian sendirian (stand alone) untuk setiap CSU (Computer Software Unit) dan CSC (Computer Software Componen) dilakukan menggunakan skenario terbang otomatis. Dalam penelitian (riset) berikutnya, pengujian validasi diperlukan dalam bentuk kalang tertutup (closed loop) dengan pilot yang terintegrasi dengan modul simulasi lainnya seperti modul fisika terbang (flight physic) dan modul sistem terbang (flight system).
Gambar 5 Hasil eksekusi (run) program simulasi avionik helikopter Sikorsky UH60 black hawk.
6. References [1] 1. Abbink, F.J., “Systems, Avionics and Instrumentation of Transport Category Helicopters”, National Aerospace Laboratory NLR, Amsterdam, 1985. [2] 2. Bambang Sridadi, “Pemodelan dan Simulasi Sistem : Teori, Aplikasi dan Contoh Program dalam Bahasa C”, Penerbit Informatika, Bandung, 2009. [3] 3. Bjarne Stroustrup, “The C++ Programming Language”, Addison Wesley Pub. Co., New York1997 [4] 4. Cary R. Spitzer, “The Avionics Handbook”, CRC Press, Boca Raton, 2001. [5] 5. Cary R. Spitzer, “Avionics : Development and Implementation”, CRC Press, Boca Raton, 2007. [6] 6. Gareth D. Padfield, “Helicopter Flight Dynamics : The Theory and Application of Flying Qualities and Simulation Modelling”, Blackwell Science, London, 1996. [7] 7. Jackie Neider, Tom Davis, Mason Woo, “OpenGL Programming Guide : The Official Guide to Learning OpenGL”, Addison Wesley, New York, 1993.
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM
Jurnal INFORMASI Vol.4 No.1 (1), Juli 2011
11
[8] 8. Myron Kayton, Walter R. Fried, “Avionics Navigation Systems”, John Wiley & Sons, New York, 2000. [9] 9. Pallett, E. H. J., “Aircraft Instruments & Integrated Systems”, Longman Scientific & Technical, London, 1992. [10] 10. Powell, J., “Aircraft Radio Systems”, Pitman Pub., London, 1981. [11] 11. _, “Operator’s Manual for UH-60A Helicopters, UH-60L Helicopters and EH-60A Helicopters”, Technical Manual (TM) 1-1520-237-10, US Dept. of The Army, Washington, 2000.
ISSN 2085-8795
LPPM STMIK IM