MIFTAHOL ARIFIN
SIMULASI SISTEM INDUSTRI Oleh
: Miftahol Arifin
Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009
Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta 55511 Telp. : 0274-4462135; 0274-882262 Fax. : 0274-4462136 E-mail :
[email protected]
Arifin, Miftahol SIMULASI SISTEM INDUSTRI/Miftahol Arifin - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009 x + 240 hlm, 1 Jil. : 23 cm. ISBN:
978-979-756-455-1
1. Teknik
I. Judul
Bab 1 PENGANTAR SISTEM, MODEL DAN SIMULASI 1.1.
SISTEM DAN LINGKUNGAN SISTEM
1.2.
MODEL DARI SISTEM
1.3. HUBUNGAN SISTEM, MODEL DAN SIMULASI
TUJUAN INTRUKSIONAL: Setelah mempelajari isi dan materi bab 1 ini, Anda mampu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memahami pengertian sistem, model, dan simulasi. Menjelaskan dan berpikir sesuai dengan kaidah-kaidah sistem Mengetahui Jenis jenis model simulasi Menjelaskan dan berpikir sesuai kaidah-kaidah model Memahami konsep simulasi, kelemahan dan kegunaan simulasi Menjelaskan dasar-dasar proses pembuatan simulasi, telaah metode yang digunakan
1.1 Sistem dan Lingkungan Sistem Di dalam mempelajari simulasi, kemampuan dari analis dalam melakukan analisa sistem menjadi kunci keberhasilan implementasi model. Untuk itulah pemahaman sistem, model dan hubungannya terhadap simulasi akan meningkatkan validitas hasil simulasi.
KONSEP SISTEM Pada saat manusia diciptakan oleh sang pencipta di muka bumi, sistem telah menjadi bagian yang harus dihadapi misalnya sistem tata surya, sistem bumi, sistem alam dan lain sebagainya. Inilah yang menyebabkan manusia mulai mencari pemahaman apa dan bagaimana suatu sistem itu dibangun (building) dan dikelola. Hingga perkembangannya saat sekarang, sistem telah menjadi bagian tak terpisahkan pada diri manusia untuk dapat mencapai kemajuan baik dalam strata berpikir maupun dalam strata pelaksanaannya. Sistem telah menjadi bagian penting manusia modern. Komputer yang sampai saat sekarang telah mengalami kemajuan yang luar biasa, pada dasarnya dibuat dan dirancang dengan mengikuti tatacara dan kaidah kerja otak manusia. Ada memori sebagai tempat data disimpan, ada proses pengolahan data (processing) dan lain sebagainya. Walaupun kemajuan teknologi komputer berkembang pesat namun keberadaan ciptaan manusia itu tidak bisa mampu lebih tinggi dari keberadaan sang maha pencipta. Telaah manusia terhadap persoalan yang dihadapinya, telah memunculkan pemikiran tentang kesisteman. Pemikiran ini sejak tahun 1940 disebut sebagai system thinking (pemikiran sistem). Penelitian Operasional, management science atau analisa sistem telah menggunakan pemikiran ini, yang biasanya digunakan jika kebanyakan dari interaksi antar berbagai bagian dari suatu sistem dapat dinyatakan dalam terminologi kuantitatif, seperti ekspresi matematika. Ini sangat membantu analis untuk mendalami persoalan komplek yang dihadapi, untuk menemukan
2
Simulasi Sistem Industri
solusi atau kompromi terbaik dari berbagai persoalan dan memberikan jawaban untuk pertanyaan penting “what if”. Itulah sebabnya pemikiran sistem menjadi penting saat sekarang Secara kondrati manusia telah diberikan oleh sang pencipta tiga kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam hidup. Pertama adalah kecerdasan yang dapat digunakan oleh manusia untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Kecerdasan pada setiap orang memiliki derajat yang berbeda, namun setiap manusia ditakdirkan untuk mempunyai kecerdasan dalam menyelesaikan masalah. Kedua adalah persepsi manusia terhadap suatu masalah dan kemudian manusia dengan kecerdasan dan persepsi yang dimilikinya akan memberikan analisis dan pemecahan masalah terhadap persoalan yang dihadapinya. Ketiga adalah falsafah hidup yang terkadang manusia membuat keputusan yang berbeda meskipun menghadapi persoalan yang sama. Ini merupakan suatu kualifikasi dasar yang menyebabkan manusia memiliki kelebihan dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi manusia menyebabkan pemecahan terhadap suatu permasalahan tidak cukup hanya mengandalkan sifat dan sikap naluriah manusia, tetapi dibutuhkan suatu telaah mendalam dan mendasar agar persoalan diselesaikan dengan tepat.
MENGAPA PERLU PEMIKIRAN SISTEM ? Mengapa ada kebutuhan untuk berpikir sistem dalam kaitannya dengan banyak penyelesaian permasalahan.? Mengapa metode-metode analisis tradisional yang digunakan di keteknikan, ekonomi dan akuntansi dalam 100 tahun terakhir tidak bertambah penyelesaian solusinya. Ada beberapa tentatif yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Pengantar Sistem, Model dan Simulasi
3
a.
Meningkatnya kompleksitas permasalahan Beragamnya persoalan yang dihadapi manusia, menyebabkan pola pemikiran interdisipliner menjadi alternatif penyelesaiannya. Tentu saja, pandangan ini harus harus terkoordinasikan dengan baik, dan itu membutuhkan pemikiran kesisteman.
b.
Kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas Efisiensi dan efektifitas dalam sistem menyangkut lama penyelesaian terhadap suatu persoalan. Pemikiran kesisteman memberikan pecepatan untuk menemukan solusi, karena analisis input, proses dan output dari suatu persoalan dikaji dan ditelah dengan baik.
c.
Penyelesaian yang sering menggunakan intuitif dan tidak terencana akan menyebabkan penyelesaian salah sasaran. Solusi atas suatu persoalan kesisteman membutuhkan tidak semata intuitif, tetapi bagaimana sistem itu dikaji dan ditelah secaa mendalam.
APA ITU SISTEM? Pada tahun 1950-an, kecuali digunakan dalam kepeloporan dunia scientist, terminologi sistem jarang digunakan kecuali untuk menjelaskan kata “sistematis”. Kondisi ini memunculkan banyak keingintahuan, mengingat secara terus menerus manusia berada dalam lingkaran sistem dan terus berada dalam lingkaran perubahan sistem. Ada sistem matahari, sistem sosial, sistem politik, sistem telepon, sistem penjumlahan, sistem informasi, sistem pencernaan dan lain sebagainya. Kehidupan manusia, selalu akan dihadapkan pada komplesitas persoalan, sistem yang dibangun oleh manusia, dan manusia tidak dapat menghindari untuk menghadapinya. Secara nyata manusia terus-menerus berada dalam sistem transportasi, kesehatan, produksi dan sistem distribusi dan lain sebagainya, dengan suatu harapan mendapatkan pelayanan dan produk yang baik. Tingginya keinginan manusia untuk mendapatkan kualitas yang terbaik, meminimalisasi kehilangan waktu, meminimalisasi biaya, menyebabkan orang mulai berpikir tentang sistem.
4
Simulasi Sistem Industri
Keadaan, selalu dipengaruhi oleh perubahan–perubahan dalam sistem, juga dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di luar sistem. Lingkungan sistem merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu lingkungan sistem di mana aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalamnya dapat mempengaruhi kondisi sistem tersebut. Aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam sistem disebut dengan aktivitas endogen, sementara yang terjadi diluar sistem disebut aktivitas eksogen. Dalam lingkup kecil, sebuah keluarga akan dikatakan sebuah sistem jika dalam keluarga tersebut memiliki elemen-elemen seperti suami, istri, anak, mertua, pembantu dan lain sebagianya. Artinya di dalam sebuah sistem harus memiliki elemen. Elemen-elemen ini tidak akan berjalan dengan baik, jika antar elemen tidak terjadi interaksi. Interaksi suami dengan istri, suami dengan anak, istri dengan pembantu dan lains ebagainya. Karena adanya interaksi tersebut, tujuan dari keluarga harus disampaikan agar semua elemen akan bekerja sesuai dengan pencapaian tujuan tersebut. Dari ilustrasi tersebut di atas, maka dapat disusun beberapa poin kunci untuk mendefinikan sistem. Setidaknya di dalam sistem mempunyai empat ciri yaitu: a. b. c. d.
Adanya sekumpulan elemen Adanya interaksi diantara elemen tersebut Mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan, Situasi dan kondisi yang kompleks
Oleh karenanya dalam beberapa definisi tentang sistem yang ada, semuanya tetap berada pada lingkup poin di atas. Seperti Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yeng mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Law (2004) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok komponen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau sekumpulan entitas yang bertindak dan berinteraksi bersama-sama untuk memenuhi suatu tujuan akhir yang logis.
Pengantar Sistem, Model dan Simulasi
5