ANGGARAN DASAR Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Research Study Club dan selanjutnya disebut RSC. Pasal 2 Waktu dan Tempat Kedudukan RSC didirikan pada tanggal 14 Februari 1992 di Malang. Pasal 3 Identitas RSC merupakan himpunan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang bersendikan keintelektualan dan keilmiahan. BAB II ASAS DAN LANDASAN Pasal 4 Asas RSC berasaskan Pancasila. Pasal 5 Landasan RSC berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi. BAB III TUJUAN, USAHA DAN SIFAT Pasal 6 Tujuan 1. Terciptanya insan akademis, pengabdi dan pencipta yang bertanggung jawab. 2. Terbentuknya mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sekitar. Pasal 7 Usaha 1. Mengembangkan keintelektualan dan keilmiahan di lingkungan mahasiswa. 2. Mencetak kader-kader peneliti. 3. Mengembangkan potensi kreatif keilmuan mahasiswa. 4. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan identitas dan asas organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan RSC.
Pasal 8 Sifat RSC bersifat independen. BAB IV STATUS, FUNGSI DAN PERAN Pasal 9 Status RSC adalah Lembaga Otonomi Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Pasal 10 Fungsi 1. Sebagai Organisasi Pengkaderan. 2. Sebagai Wadah Pengembangan Keilmuan. 3. Sebagai Lembaga Penelitian. Pasal 11 Peran 1. Melakukan pengkaderan terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Brawijaya di bidang penelitian. 2. Melakukan pengembangan keilmuan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. 3. Mengadakan penelitian. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 12 1. Yang dapat menjadi anggota RSC adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang terdaftar. 2. Anggota RSC terdiri dari: - Anggota Muda - Anggota Biasa - Anggota Luar Biasa BAB VI STRUKTUR ORGANISASI Pasal 13 Kekuasaan Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar RSC. Pasal 14 Kepemimpinan Kepemimpinan RSC dipegang oleh pengurus RSC.
BAB VII PERBENDAHARAAN Pasal 15 Harta benda RSC diperoleh dari: 1. Dana kemahasiswaan. 2. Uang pangkal, iuran tetap dan sumbangan. 3. Usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat. BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 16 Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar RSC. BAB IX ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN Pasal 17 Aturan Tambahan Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar RSC ditentukan dalam peraturanperaturan/ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar RSC. Pasal 18 Pengesahan Pengesahan Anggaran Dasar RSC ditetapkan pada Musyawarah Besar III di Malang pada tanggal 17 Juni 2001.
ANGGARAN RUMAH TANGGA Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
BAB I KEANGGOTAAN Bagian I Anggota Pasal 1 Anggota Muda Ialah mahasiswa FIA Universitas Brawijaya yang terdaftar dan mendaftarkan diri menjadi anggota RSC, serta telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Metodologi Penelitian Sosial (Diklat Metpensos) atau telah membuat karya tulis ilmiah. Pasal 2 Anggota Biasa Ialah anggota muda yang telah mengikuti Diklat Metpensos serta melakukan penelitian yang dikoordinasi oleh RSC. Pasal 3 Anggota Luar Biasa 1. Anggota biasa RSC yang telah lulus. 2. Orang yang telah berjasa pada RSC yang disahkan oleh pengurus. (korelasi dengan pasal 4 ayat 5) Bagian II Syarat-Syarat Keanggotaan Pasal 4 Setiap mahasiswa FIA Unibraw yang ingin menjadi anggota: a. Wajib mengajukan permohonan sebagai anggota secara tertulis b. Wajib mengikuti pendidikan dan latihan metodologi penelitian sosial (Diklat Metpensos) atau membuat karya tulis ilmiah c. Bersedia mematuhi AD/ART RSC serta pedoman-pedoman pokok lainnya 2. Apabila point 1 telah terpenuhi maka yang bersangkutan dinyatakan menjadi anggota muda RSC. 3. Apabila point 2 telah terpenuhi dan yang bersangkutan lulus diklat metpensos dan melakukan penelitian yang dikoordinir oleh RSC dinyatakan sebagai anggota biasa RSC. 4. anggota biasa yang telah lulus selanjutnya dinyatakan sebagai anggota luar biasa sesuai dengan persetujuan pengurus 1.
Bagian III Masa Keanggotaan
1. 2.
3.
Pasal 5 Masa keanggotaan berakhir maksimal tujuh (7) tahun untuk program S-1. Anggota yang habis masa keanggotaannya karena: a. Telah habis masa keanggotaannya. b. Meninggal dunia c. Atas pemintaan sendiri d. Diberhentikan/dipecat Anggota yang habis masa keanggotaannya pada saat menjadi pengurus diperpanjang masa keanggotaannya sampai habis masa kepengurusan. Bagian IV Hak dan Kewajiban
1.
2. 3.
1. 2. 3. 4.
Pasal 6 Anggota muda mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan atau tertulis kepada pengurus, mengikuti Diklat Metpensos dan kegiatan lain yang bersifat umum. Anggota biasa disamping mempunyai hak sebagaimana pada ayat 1, dan mengikuti latihan organisasi, juga mempunyai hak memilih dan dipilih. Anggota luar biasa mempunyai hak mengajukan usul/saran dan pertanyaan kepada pengurus secara lisan atau tertulis. Pasal 7 Membayar uang pangkal dan iuran anggota. Menjaga nama baik organisasi. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan RSC. Bagi anggota luar biasa tidak berlaku ayat 1. Bagian V Rangkap Anggota dan Rangkap Jabatan
1. 2. 3.
Pasal 8 Dalam hal tertentu anggota RSC dapat menjadi anggota organisasi lain. Pengurus inti RSC tidak dibenarkan untuk merangkap jabatan inti pada organisasi lain. Anggota RSC yang mempunyai kedudukan pada organisasi lain harus menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan RSC lainnya.
Bagian VI Skorsing dan Pemecatan Pasal 9 Skorsing dan pemecatan 1. Anggota dapat diskors atau dipecat karena:
2. 3.
a. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh RSC. b. Bertindak merugikan atau mencemarkan RSC. Anggota yang diskors dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk itu. Mengenai skorsing atau pemecatan dan tata cara pembelaan, diatur dalam ketentuan atau peraturan tersendiri. BAB II STRUKTUR ORGANISASI A. Struktur Organisasi Bagian I Musyawarah Besar RSC
Pasal 10 Status 1. Mubes merupakan musyawarah anggota RSC. 2. Mubes memegang kekuasaan tertinggi organisasi. 3. Mubes diadakan sekali dalam setahun 4. Mubes luar biasa bisa diadakan jika ada hal-hal yang mendesak. 5. Keadaan mendesak yang dimaksud ayat 4 diatur oleh ketentuan atau peraturan tersendiri. Pasal 11 Kekuasaan dan Wewenang 1. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. 2. Menetapkan GBHK RSC. 3. Memilih formatur yang selanjutnya menjadi ketua umum RSC dan memilih mid formatur. 4. Mengadakan evaluasi terhadap kinerja pengurus. Pasal 12 Tata Tertib Mubes 1. Peserta Mubes terdiri dari pengurus RSC, anggota biasa RSC, anggota muda RSC, anggota luar biasa RSC dan undangan. 2. Pengurus RSC adalah penanggung jawab penyelenggaraan mubes, anggota biasa adalah peserta penuh, anggota muda, anggota luar biasa, dan undangan adalah peserta peninjau. 3. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara, sedangkan peserta peninjau mempunyai hak bicara. 4. Pimpinan sidang mubes dipilih dari peserta penuh oleh peserta penuh dan berbentuk presidium. 5. Mubes baru dapat dikatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh anggota biasa. 6. Apabila ayat 5 tidak tidak terpenuhi maka mubes diundur sampai waktu yang ditentukan dan setelah itu dinyatakan sah. 7. Setelah laporan pertanggungjawaban pengurus RSC dievaluasi oleh mubes, maka pengurus RSC dinyatakan demisioner.
B. Struktur Kepemimpinan Pasal 13 Kepengurusan 1. Kepemimpinan RSC sebagaimana termaktub dalam Pasal 14 Anggaran Dasar RSC. 2. Masa jabatan pengurus RSC adalah satu tahun terhitung sejak pelantikan atau serah terima jabatan dari pengurus RSC demisioner. Pasal 14 Personia Pengurus RSC 1. Formasi pengurus RSC sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum. 2. Pengurus RSC disahkan dan dilantik oleh Dekan. 3. Yang dapat menjadi pengurus RSC adalah anggota biasa yang telah mencapai usia keanggotaan selama satu tahun. 4. Tugas Ketua Umum yang non aktif akan digantikan oleh sekretaris umum. Pasal 15 Tugas dan Wewenang 1. Melaksanakan hasil-hasil Mubes dan kebijakan organisasi. 2. Mengadakan evaluasi terhadap kinerja kepengurusan secara periodik dan menyampaikan evaluasi kerja kepada anggota. 3. Pengurus RSC bertanggung jawab kepada Mubes. 4. Pengurus RSC baru dapat melaksanakan tugasnya setelah dilakukan pelantikan atau serah terima jabatan pada pangurus RSC yang baru. BAB III ALUMNI
1. 2.
Pasal 16 Alumni yang selanjutnya disebut Anggota Luar Biasa adalah anggota yang telah habis masa keanggotaannya karena lulus. RSC dan alumni mempunyai hubungan historis aspiratif dan bersifat kekeluargaan. BAB IV KEUANGAN
1. 2.
Pasal 17 Besarnya uang pangkal ditetapkan oleh pengurus RSC. Besarnya uang iuran ditetapkan oleh pengurus RSC. BAB V LAMBANG DAN ATRIBUT-ATRIBUT
Pasal 18 Lambang dan atribut-atribut lainnya ditetapkan dalam Mubes. Pasal 19 Lambang RSC adalah berbentuk mata pena yang menghadap kanan, bertuliskan RSC dengan sepuluh garis horizontal pada gagangnya dan berada pada 2 panah melingkar yang saling bertemu.
BAB VI PERUBAHAN-PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. 2.
Pasal 20 Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Mubes. Rencana perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga disampaikan pada Mubes selambat-lambatnya satu bulan sebelum Mubes.
BAB VII PEMBUBARAN RSC
1. 2.
Pasal 21 Pembubaran RSC hanya dapat dilaksanakan oleh Mubes. Keputusan pembubaran RSC harus diusulkan oleh minimal lebih dari separuh anggota biasa dan disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 peserta Mubes.
Pasal 22 Harta benda RSC sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada pihak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
BAB VIII ATURAN TAMBAHAN Pasal 23 Setiap anggota RSC dianggap telah mengetahui isi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga setelah ditetapkan. Pasal 24 Semua kegiatan atau aktifitas yang menggunakan nama dan atribut RSC diatur dan ditetapkan oleh pengurus. Pasal 25 Setiap anggota RSC FIA Unibraw harus mentaati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini dan barang siapa melanggarnya akan dikenakan sanksi organisasi sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan tersendiri.