Untuk insani di BCA siapa yang tidak kenal nama itu. Mereka kenal nama KOMNAS SP NIBA BCA terpilah-pilah banyak bagian tergantung dari sudut pandang. Ada yang kenal KOMNAS SP NIBA BCA karena indentik dengan Perjuangan, ada yang mengenal karena karena ada figur-figur personal didalamnya yang dikenal dengan actionnya yang meledak dan pantang menyerah, ada yang mengenal karena mereka adalah pucuk pemimpin sayap kiri yang selalu kritis, sporadis dan masih banyak lagi, sampai–sampai sulit untuk membedakan bahwa yang hebat itu adalah KOMNAS SP NIBA BCA atau figur-figur yang ada di tubuh KOMNAS SP NIBA BCA..?? Dimana disana ada segerombolan figur-figur brilian dan cemerlang yang menyatu dalam perjuangan ibadah, sungguh bagai Laskar Pelangi yang baru digelar diCineplex. Ini sebuah fenomenal yang sampai kurun waktu 8 tahun tak bisa kita hindari bahwa tanpa mereka didalamnya, mungkinkah kita akan tetap bisa terus menguasai single mayority..?!. Namun seiring dengan geografis anggota yang terbelah oleh jarak, keterbatasan-keterbatasan memicu pemikiran-pemikiran yang pada akhirnya bagaimana untuk menjaga kekompakan dan kesolidan didalamnya. SP NIBA BCA adalah darah daging perjuangan, darah perjuangan akan terus terinkarnasi ke generasi penerus perjuangan, tapi entah kapan bisa terwujud.? Banyak pejuang yang siap untuk duduk sebagai Pengurus KOMNAS SP NIBA BCA, namun tidak banyak yang bisa berjuang seperti mereka saat ini. Figur Pejuang, Provokasi, Pemikir, Negosiasi dan Relawan Sejati menjadikan Kekuatan Dahsyat yang menjadikan KOMNAS SP NIBA BCA cukup diperhitungkan di Kancah Serikat Pekerja Perbankan di Pertiwi ini. Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
Informasinya
“Seorang Pejuang tidak dapat memikirkan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pecundang, karena seorang pecundang hanya bisa melakukan yang belum terpikir oleh seorang Pejuang”
selalu membara
Andai KOMNASku punya sayap
SP NIBA BCA… Tunjukkan Jiwa Besarmu Adalah kisah nyata tentang kejayaan dan kesetiaan pada bangsa dan negara, namun doktrin yang mencuat menjadi sebuah kamuflase kecil kesetiaan kepada pemimpinnya, betapapun jurang dan penderitaan menjadi hadiahnya. Itulah sekelumit tema sebuah film yang akan segera diputar di
Ibukota, berjudul VALKYRIE, kisah perlawanan perwira menengah kepercayaan Adolf Hitler yang merencanakan matinya sang fuhrer. Film ini layak kita tonton bersama bukan lantaran bintangnya adalah Tom Cruise, namun ini kisah nyata yang penuh intrik, penuh tipu muslihat, yang pada akhirnya merumuskan
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara Informasinya
Untuk menjaga Kekompakan / Kekuatan single mayority dibalik propaganda informasi oleh ”barisan pecundang” tentunya dibutuhkan Tatanan Konsep Perangkat organisasi saja tidak cukup melindungi dari hasrat penggerusan oleh ”pecundang sejati” bahkan lebih dari itu . Ada pepatah mengatakan bahwa “Seorang Pejuang tidak dapat memikirkan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pecundang karena seorang pecundang hanya bisa melakukan yang belum terpikir oleh seorang pejuang” . Pepatah ini memang cukup ringan dan jangan kita sepelekan. Andai KOMNASku punya sayap , sejauh apapun akan dia singgahi, tidak mudah untuk terbang tinggi melayang hinggap dan membisikkan Salam Perjuangan pada Anggota SP NIBA BCA dan Pekerja BCA dari hati ke hati, sejauh ini terus dan hampir terus berbuat berupaya untuk hinggap agar nadi perjuangan terus merekat, namun keterbatasan akomodasi tentunya menjadi penghalang yang dapat dimaklumi rekan-rekan semuanya, andai KOMNASku punya sayap masih banyak yang akan terus ia perbuat menjaga rekan-rekan dan kapanpun ia bagai tembok cina untuk menjaga wilayahnya. Saat ini KOMNASku telah bersayap, kepak sayapnya menembus awan, mata elangnya melihat menyalami rakyatnya. Jangan beranjak untuk pergi kawan, ia pasti datang pada waktunya untuk Silatuhrahmi dengan kita, jangan berpaling karena bujuk rayu pecundang, lihatlah diatas sana KOMNASku bagai Elang meski saat ini sayapnya masih bernama Mandala atau Garuda. Penulis adalah anggota KOMCAB SP NIBA BCA DARMO Surabaya.
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
Baiklah, biarkan sejarah itu berlalu menjadi pelajaran berharga, sekarang mari kita lihat isu-isu diseputar kita saat ini yang pada akhirnya menggugah kita untuk senantiasa mawas diri dan bersikap bijaksana. Kira-kira tiga pekan yang lalu jika kita telusuri penyebab ketenangan dan kenyamanan kerja kita sedikit terusik, maka sumbu utama pemicunya adalah "batalnya" kesepakatan yg dibuat oleh Organisasi Pekerja terbesar di BCA dengan jajaran manajemen yg mewakili DPO, DHR dan DKN. Namun pada saat lahirnya kesepakatan dalam pertemuan itu, pihak manajemen hanya diwakili DPO dan DKN.
Kesepakatan yang dibuat adalah bahwa Duty Officer (DO) untuk sementara dihentikan sampai akhir tahun 2008, dan dalam masa holding period ini Divisi terkait mempersiapkan DO dengan menggunakan Pekerja non organik yang akan mulai berlaku mulai awal tahun depan. Bahkan DPO siap merilis SK pencabutan paling lama 5 hari kerja sejak kesepakatan tersebut dibuat. Namun kita tidak tahu bahwa Direksi sebagai atasan mereka ternyata tidak sependapat dengan apa yang telah diputuskan jajaran dibawahnya sebagaimana tertuang dalam kesepakatan tersebut. Ternyata setelah 5 hari kemudian SK Direksi yang mengatur DO keluar, dan semua pihak terperanjat, karena isi SK tersebut “berbeda” dengan isi kesepakatan, khususnya segenap anggota dan pengurus SP NIBA BCA di semua lapisan yang harus mengawal kesepakatan tersebut. Perasaan kecewa, sedih, marah, gondok berkecamuk di dada, dengan satu pertanyaan apa maunya perusahaan ?
Informasinya
sikap kehati-hatian kita kepada siapapun, atasan kepada bawahan ataupun sebaliknya. Bukan jaminan seorang Hitler yang memiliki karakter kuat dan sangat disegani ternyata memiliki konsolidasi yang lemah didalamnya, lantaran salah seorang kolonelnya bersekongkol bukan hanya untuk menjatuhkannya, namun juga membunuhnya.
Untuk itu, agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, mari tunjukkan sesuatu yang berarti dalam masa status quo ini. Komunikasi harus dikedepankan, ini bukan masalah siapa kalah dan siapa menang, tetapi harus ada solusi yang baik agar di lapangan tidak terjadi pertikaian. Lakukan pembahasan yang transparan, jika sumber daya tidak memadai, beri masukan
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
Namun mari kita coba berpikir dengan kepala dingin, dan mari kita renungkan bersama, apa sebenarnya esensi dari kesepakatan tersebut. Apakah benar-benar kita menolaknya ? Karena dari berbagai pertimbangan yang disampaikan, semuanya setuju bahwa DO memiliki dampak positif, namun dalam pelaksanaannya banyak cabang yang SDMnya terbatas akan membebani Pekerja, sedangkan bagi atasan yang menjalankan fungsi control menjadi titik lemah pada saat melakukan fungsi DO. Inilah dua hal yang sebenarnya sedang dicarikan solusinya. Kata kuncinya adalah Duty Officer ( DO ). Mari kita mulai dengan tatabahasa dihentikan untuk sementara, apakah pengertian dihentikan sementara ini
mengandung makna bahwa DO tidak akan dilaksanakan lagi, sedangkan esensi dalam kesepakatan akhirnya DO tetap akan dijalankan dengan pemainnya bukan lagi dari unit kerja organik, artinya apa ? Artinya DO tetap dibutuhkan, karena mereka adalah pintu pembuka bagi semua nasabah yang akan bertransaksi, berarti selain kemungkinan bertambahnya pendapatan fee base, juga akan mendorong loyalitas nasabah untuk tetap berhubungan dengan kita, artinya semua ini masih tetap sejalan dengan platform suatu institusi layanan.
Informasinya
Rasanya tidak bisa menyalahkan mereka untuk marah dan bereaksi keras menyatakan penolakan dan peninjauan SK tersebut, karena ini menyangkut keputusan penting sebuah Organisasi Pekerja, apalagi yang terbesar.
Sekali lagi mari kita tunjukkan jiwa besar kita, dan kita maafkan mereka, kita tetap menjadi Organisasi Pekerja terbesar yang pernah ada, dengan segala hal yang kita putuskan, 2 bulan ke depan kita songsong DO yang jauh lebih sempurna. Ingat lagu Mars SP NIBA BCA "...sambil berjalan bergandeng tangan, bersama sejajaran mitra kita..." Inilah cara yang arif dalam menyikapi situasi yang berlangsung saat ini menyangkut DO. Bukan menang dan kalah, tetapi jadikanlah sebagai pelajaran berharga, kemenangan tanpa harus mengalahkan semua pihak. Hidup SP NIBA BCA. Bibit Gunawan Ketua Bidang Organisasi KOMNAS SP NIBA BCA
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
Dengan jiwa besar kita maafkan "perwira menengah" manajemen yang telah berani membuat keputusan meskipun akhirnya blunder, namun harus dicatat dengan tinta tebal, bahwa rasanya sulit untuk mempercayai mereka lagi. Apa yang akan terjadi jika keputusan itu berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, kita takkan mampu membendung gejolak yang akan timbul, bahkan kemungkinan besar akan ada kunjungan singkat silaturahmi menemui pejabat tersebut, yang mungkin
pesertanya jauh lebih besar dari Rapat Akbar SP NIBA BCA di bulan Juni kemarin. Kita hanya bisa menduga apa maunya pejabat tersebut, apa ingin menciptakan kekisruhan disana sini seperti teorinya machiavelli, di saat kondisi perbankan dan pasar global sedang tidak stabil.
Informasinya
manajemen cabang agar tidak dipaksakan, bahkan dalam perkembangannya ada juga yang mencari titik temu dengan menggunakan tenaga magang yang sudah ada, dengan tidak membebani Pekerja di Unit Kerja yang bersangkutan. Ingat esensinya dan letakkan kata-kata kesepakatan itu dalam jiwa besar kita. Jadi menterjemahkan SK dan kesepakatan kali ini mari kita lakukan dengan melihat filosofinya, dan bukan sekedar harafiah saja.
dunia usaha khususnya usaha padat karya
SKB 4 Menteri
dan pertumbuhan ekonomi nasional. §
efektif antar unsur pekerja/buruh dan pengusaha di perusahaan. §
Upaya meningkatkan efektivitas mediasi penyelesaian perselisihan hubungan pencegahan terjadinya pemutusan hubungan kerja.
b. Menteri Dalam Negeri melakukan: §
Upaya agar gubernur dan bupati/walikota
Berikut poin-poin dalam SKB 4 menteri itu yang akan menentukan upah minimum :
dalam menetapkan segala kebijakan
Pasal 1 Dalam menghadapi dampak krisis perekonomian global, pemerintah melakukan berbagai upaya agar ketenangan berusaha dan bekerja tidak terganggu.
kelangsungan berusaha dan ketenangan
Pasal 2 Upaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 adalah sebagai berikut:
daerah.
ketenagakerjaan di wilayahnya mendukung bekerja, termasuk meningkatkan komunikasi yang efektif dalam lembaga kerjasama tripartit daerah, dan dewan pengupahan §
upah minimum da segala kebijakan
a. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan: §
ketenagakerjaan di wilayahnya mendukung kelangsungan berusaha dan ketengakerjaan
Konsolidasi unsur pekerja/buruh dan
dengan senantiasa memperhatikan
pengusaha melalui forum LKS tripartit
kemampuan dunia usaha khususnya usaha
nasional dan daerah serta dewan
padat karya dan pertumbuhan ekonomi
pengupahan nasional dan daerah agar merumuskan rekomendasi penetapan upah minimum yang mendukung kelangsungan berusaha dan ketenangan bekerja dengan senantiasa memperhatikan kemampuan
Upaya agar gubernur dalam menetapkan
nasional. §
Upaya gubernur dan bupati/walikota mengoptimalkan peran, fungsi dan pelaksanaan tugas pejabat fungsional
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
industrial secara cepat dan berkeadilan serta
Informasinya
Krisis keuangan global yang sedang melanda dunia saat ini juga mempengaruhi berbagai kebijakan domesik. Salah satu kebijakan ketenagakerjaan yang memiliki dampak pada kesejahteraan Pekerja adalah keluarnya SKB 4 Menteri, yaitu PER.16/MEN/X/2008, 49/2008, 922.1/M.IND/10/2008 dan 39/M.DAG/PER/10/2008 pada tanggal 22 Oktober 2008.
Upaya mendorong komunikasi bipartit yang
c. Menteri Perindustrian melakukan: §
Mendorong efisiensi proses produksi, optimalisasi kapasitas produksi dan daya saing produk industri.
§
Menyusun kebijakan penggunaan produksi dalam negeri dan melaksanakan monitoring pelaksanaannya.
d. Menteri Perdagangan melakukan: §
Upaya peningkatan pencegahan dan penangkalan penyelundupan barang-barang dari luar negeri.
§
Memperkuat pasar dalam negeri dan promosi penggunaan produk dalam negeri.
§
Mendorong ekspor hasil industri padat karya.
Pasal 3 Gubernur dalam menetapkan upah minimum mengupayakan agar tidak melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Pasal 4 Tindak lanjut peraturan bersama ini dilakukan oleh masing-masing menteri. Pasal 5 Peraturan bersama ini mulai ditetapkan berlaku sejak ditetapkan.
Terlepas dari pro dan kontra mengenai SKB tersebut sebenarnya ada hal positif dari kebijakan tersebut khususnya yang dikeluarkan oleh Menakertrans RI, yaitu pada butir kedua yang mendorong fungsi bipartit dalam membahas kenaikan upah/gaji. Sedangkan yang menjadi permasalahan adalah batasan kenaikan upah minimum tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah dan Bank sentral sendiri menetapkan pertumbuhan ekonomi sekitar 6%. Sehingga yang pedoman kenaikan upah minimum adalah angka 6% tersebut.
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
ketenagakerjaan lainnya.
Jika diperhatikan maka keluarnya SKB ini menimbulkan pro dan kontra bagi kalangan Serikat Pekerja maupun Pengusaha. Namun Pihak Pekerja yang merasa paling banyak dirugikan, sehingga beragam reaksi muncul ke permukaan, ada yang langsung menggunakan instrument turun ke jalan, dan ada juga yang menempuh jalur hukum, termasuk induk organisasi tertinggi kita yaitu Konfederasi SPSI sedang mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung maupun pengujian di Mahkamah Konstitusi. Mungkin niat membuat kebijakan ini baik, tetapi apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, masih perlu pembuktian dan pengujian.
Informasinya
ketenagakerjaan dan lembaga-lembaga
Pemimpin Umum : H.M. Bilal Idries Wakil Pemimpin Umum : Abadi Ginting Suka, Weynbert Wattimena Pemimpin Redaksi : John Marihot Panggabean Wakil Pemimpin Redaksi : Agus Sudrajat, Hermawan Editor : Bibit Gunawan, Triadi Desi Sakun Dewan Redaksi : Joseph TH. Jacobs, Henry Pakpahan, Merol Mokalu, Sy. Bambang Alkadrie, Alif Ferdinal, I Gusti Putu Aryana, Legowo Sumarhadi, Aminoto Unzir, Hintarman Bramugoro Redaktur Pelaksana/Lay Out : Sidi Alkahfi Setiawan Keuangan : Harry Sutaryo Sirkulasi : Segenap KOMWIL / KOMDA / KOMCAB SP NIBA BCA Pasca Produksi : Max Pattipeilohy, Redy Yupin, Minto Syahono Diterbitkan oleh : BIDANG HUMAS KOMITE NASIONAL SP NIBA BCA Untuk kalangan sendiri
[email protected] atau
[email protected]
Alamat E-mail :
H.M. Bilal Idries Ketua Umum KOMNAS SP NIBA BCA
Edisi no. 11/Th.1, terbit setiap bulan tiap tgl. 16
selalu membara
Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang tidak mengikuti SKB tersebut, dan menetapkan kebijakan kenaikan upah melebihi ketentuan SKB sesuai hasil pembahasan bipartit dengan Serikat Pekerja yang bersangkutan. Bagi kita, rasa syukur karena SP NIBA BCA dan Perusahaan telah menetapkan kenaikan gaji tahun depan dengan budget 11%, dan budget bonus tahun ini sebesar 3,5 X Gaji. Tinggal bagaimana kita semua mengawal kebijakan ini menjadi kesepakatan yang sempurna dalam implementasinya, bukan malah sebaliknya tetap memunculkan kekisruhan karena counterpart kurang transparan dalam menjalankannya. Kita harus siap menyongsong rekan-rekan sekalian. Bravo SP NIBA BCA.
Susunan Dewan Redaksi
Informasinya
Inilah yang dikuatirkan Serikat Pekerja akan menjadi senjata bagi Perusahaan untuk menetapkan kebijakan kenaikan upah.