ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA 5 – 7 TAHUN DI KELURAHAN MELAYU KOTA PIRING TANJUNGPINANG
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
FIRMAN HIDAYAT NIM 110388201033
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK Hidayat, Firman. 2015. Analisis Tindak tutur direktif pada Tuturan Anak Usia 57 Tahun di Kelurahan Melayu Kota Piring Tanjungpinang. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dana Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing (1) Ahada Wahyusari, M.Pd., Pembimbing (2) Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Ilmu bahasa terdiri atas beberapa cabang ilmu. Cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa berdasarkan konteks adalah pragmatik. Pragmatik mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Analisis Tindak Tutur Direktif pada Tuturan Anak Usia 5-7 Tahun di Klurahan Melayu Kota Piring Tanjungpinang”. Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui bentuk tindak tutur pada “Anak usia 5-7 tahun”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif pada tuturan anak usia 5 – 7 tahun di Kelurahan Melayu Kota Piring. Metode penelitian yang digunakan terhadap “Analisis Tindak Tutur Direktif pada Tuturan Anak Usia 5-7 Tahun” adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang diamati. Data penelitian ini bersumber dari tuturan anak usia 5-7 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan rekaman untuk menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis data yang meliputi mengamati, mencatat atau menulis kata-kata, kalimat dan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik simpulan tindak tutur direktif anak usia 5-7 tahun meliputi tindak tutur direktif berupa menyuruh, tindak tutur direktif berupa memohon, tindak tutur direktif berupa menyarankan, tindak tutur berupa menuntut, dan tindak tutur direktif berupa menantang. Anak usia 5-7 tahun sudah bisa menggunakan kata-kata seperti menyuruh, memohon, menyarankan, menuntut, dan menantang. Kalimat yang bermakna menyuruh seperti ambilkan dan belikan. Kalimat yang bemakna memohon seperti belikanlah, buatkanlah, mintalah, pinjamlah, kalimat yang bermakna menyarankan seperti hendaknya, sebaiknya. Kalimat yang bermakna menuntut seperti ayo atau mari sedangkan kalimat yang bermakna menantang bisa memotivasi seseorang agar mau mengerjakan yang di katakan penutur. Kata-kata tersebut merupakan bagian dari tindak tutur direktif. Dari tuturan tersebut menunjukkan anak-anak usia 5-7 tahun sudah mampu menggunakan tuturan direktif. Kata Kunci : Analisis, Tindak Tutur Direktif.
ABSTRACT Hidayat, Firman. 2015. Analysis of Follow-said directive in Children Aged 5-7 Years speech in Malay village town Dishes Tanjungpinang. Essay. Program Indonesian Language and Literature Studies, Faculty of Education Teacher Training fund, Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor (I) Ahada Wahyusari, M.Pd., Supervisor (II) Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Philology consists of several branches of science. Branch of linguistics that examines the language based on context is pragmatic. Examines pragmatic meaning in conjunction with the situations said. The issue raised in this research is "Analysis of Speech Acts Directives on 5-7 Year Olds speech in Malay Klurahan Plate Tanjungpinang City". This study was intended to determine the form of speech acts on "Children 5-7 years of age". The aim in this study was to describe the speech act directive on the speech of children aged 5-7 years in the Malay Village Town Plate. The method used to "Analysis of Speech Acts directive on speech Childhood Years 5-7" is a qualitative descriptive method. The research method is descriptive qualitative research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken of persons or perpetrators were observed. The research data was sourced from the speech of children aged 5-7 years. This study using observation and recording of researchers to analyze data using data analysis techniques which include observing, record or write-kat words, sentences and conclusions. Based on this study, the conclusion can be drawn directive speech acts covering children aged 5-7 years in the form of a directive speech acts ordered, directive speech acts such as begging, directive speech acts in the form suggested, speech acts in the form of demanding and directive speech acts such as challenging. Children aged 5-7 years can now use words such as send, request, suggest, demanding, and challenging. Meaningful sentence ordered like fetch and traded. Bemakna sentence pled as belikanlah, be made a, request, borrow, suggesting such a meaningful sentence should, should. Meaningful sentence or let's let's demanding such a meaningful sentence while challenging to motivate someone to do that in the speaker said. The words are part of a directive speech act. From the speech showed children aged 5-7 years have been able to use speech directive. Keywords: Analysis, Speech Acts Directives.
1. Pendahuluan Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Tindak tutur sangat penting dalam melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan tindak tutur tentu harus menggunakan bahasa yg mudah dimengerti oleh lawan bicara agar komunikasi berjalan dengan lancar. Makna sebuah tuturan dapat dipahami secara tepat bila diketahui siapa pembicara, siapa pendengar, dan situasinya. Perkembangan berbahasa anak usia 5-7 tahun dapat dipengaruhi oleh kata atau kalimat yang sopan dan benar. Apabila kata atau kalimat itu benar yg di ucapkan maka lawan tutur mudah merespon apa maksud dari perkataan anak tersebut. Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Penelitian yang dilakukan terhadap perkembangan bahasa anak tentunya tidak terlepas dari pandangan, hipotesis, atau teori psikologi yang dianut. Salah satu tindak tutur yang sering di gunakan anak kepada orang tua adalah tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang di lakukan penutur dengan maksud agar lawan tutur mau melakukan tindakan yang disebutkan dalam ujarannya misalnya menyuruh, memohon, menuntun, menyarankan,
dan
menantang.
Tindak
tutur
mempengaruhi mitra tuturan anak terhapa orang tua.
direktif
yang
berfungsi
2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan terhadap “Analisis Tindak Tutur Direktif pada Tuturan Anak Usia 5-7 Tahun” adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang atau pelaku yang diamati, Bogdan dan Taylor (Tohirin,2012:2).
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada penelitian ini, peneliti mengkaji lima bentuk tindak tutur direktif. kelima jenis tindak tutur direktif tersebut adalah tindak tutur direktif menyuruh, tindak tutur direktif memohon, tindak tutur direktif menyarankan, tindak tutur direktif menuntut, dan tindak tutur direktif menantang. Dari hasil penelitian diperoleh 49 tuturan. Bentuk tindak tutur direktif menyuruh terdapat 17 tuturan, memohon terdapat 13 tuturan, menyarankan terdapat 9 tuturan, menuntut terdapat 7 tuturan, dan menantang terdapat 3 tuturan. 4. Simpulan dan rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang dikaji pada Bab IV dan V dapat diambil kesimpulan yaitu penggunaan tindak tutur direktif yang paling dominan ditemukan adalah tindak tutur direktif menyuruh dan yang paling sedikit ditemukan adalah tindak tutur direktif menantang.
Saran-saran yang diajukan sebagai berikut: 1.
Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat di gunakan sebagai pedoman untuk orang tua maupun guru untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-kata atau bahasa pada saat berbicara kepada anak.
2.
Penggunaan tindak tutur direktif ini harus sering diterapkan agar anak bisa menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3.
Penelitian tindak tutur direktif tidak hanya dapat membuat anak lebih sopan dalam berbicara tetapi bisa juga merubah cara berpikir anak dalam menggunakan bahasa yang benar untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Daftar Pustaka
Ahmadi,
Abu, dan Sholeh Munawar, 2005. Jakarta:Rineka Cipta
Psikologi
Perkembangan.
Ariesto, Hadi Sutopo, dan Adrianus, Arief, 2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO. Jakarta:Prenada Media Group Chaer, Abdul, 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta Chaer, Abdul, 2009. Psikolinguistik:Kajian Teoretik. Jakarta:Rineka Cipta Chaer, Abdul, dan Leonie Agustina, 2010. Sosiolinguistik:Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta Chummings, Louise, 2007. Pragmatik:Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yokyakarta:Pustaka Pelajar Jamilatun, 2011. Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik Kriing Solopos. Universtas Sebelas Maret (Tidak diterbitkan) Leech, Geoffrey, 1993. Prinsip prinsip Pragmatik. Jakarta:Universitas Indonesia (UI-press) Rahardi, Kunjana, 2005. Pragmatik:Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogjakarta:Erlangga Rendiyanto, 2012. Analisis Tindak Tutur Direktif Antara Guru dan Murid di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Universitas Muhammadiyah Surakarta (Tidak diterbitkan) Saputra, Andi, 2014. Analisis Tindak Tutur Direktif Anak kepada Orang tua dalam Bahasa Mandailing di Kanagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Universitas Maritim Raja Ali Haji ( Tidak diterbitkan) Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitif, Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta Bandung Suhardi, 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok:PT Komodo Books Tarigan, Henry Guntur, 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung:Angkasa Bandung
Tarigan, Henry Guntur, 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung:Angkasa Bandung Tarigan, Henry Guntur, 1984. Psikolingustik. Bandung:Aangkasa Bandung Tohirin, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konsling. Jakarta:Raja Grafindo Persada Widi, Restu Kartiko, 2010. Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta:Graha Ilmu Yule, George, 1996. Pragmatik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.