Analisis Terhadap Alasan Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh : NAILUS SA’ADAH NIM : 106046101670
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H / 2010
Analisis Terhadap Alasan Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
NAILUS SA’ADAH NIM: 106046101670
Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.H.Supriyadi Ahmad, M.A NIP. 195811281994031001
Dwi Nur’aini Ihsan, S.E, M.M
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, Ramadhan 1431 H Agustus 2010 M
NAILUS SA’ADAH
iii
ABSTRAK NAILUS SA’ADAH. NIM 10604610167. Analisis Terhadap Alasan Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H / 2010 M. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah alasan utama masyarakat dalam memutuskan untuk menjadi nasabah BNI Syariah ditinjau dari perspektif marketing mix. Pengolahan data menggunakan SPSS 15.0, ada dua jenis variabel yang terlibat yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah marketing mix yang terdiri dari : produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) dan variabel terikatnya adalah keputusan menjadi nasabah (Y). Analisis data menggunakan analisa regresi linier berganda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan deskriptif, yaitu menjelaskan pengaruh faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi dilihat dari sudut pandang nasabah terhadap pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (angket) terhadap nasabah BRI Syariah, Studi Kepustakaan, serta MenDownload data-data yang terkait dari berbagai website dan blog, dan jurnal-jurnal, serta informasi yang terkait dengan penelitian ini, melalui search engine www.google.com . Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa secara umum variable independen (produk, harga, lokasi, dan promosi) berpengaruh secara signifikan sebesar 97.6 %, hal ini menunjukan adanya pengaruh yang sangat kuat antara variabel independen (produk, harga, lokasi, dan promosi) terhadap variable dependen (keputusan menjadi nasabah). Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa 95,3% keputusan menjadi nasabah dipengaruhi oleh produk, harga, lokasi, dan promosi, sedangkan sisanya 4,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini. Kata Kunci: Marketing Mix, Keputusan Menjadi Nasabah, dan BNI Syariah.
Pembimbing I
:
Pembimbing II
:
Dr. H.Supriyadi Ahmad, M.Ag NIP. 195811281994031001 Dwi Nur’aini Ihsan, S.E, M.M
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Alasan Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 24 September 2010 Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. DR. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM. NIP: 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah 1. Ketua
: Prof. DR. H. M. Amin Suma, SH., (………………….) MA., MM NIP: 195505051982031012
2. Sekretaris
: H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H (………………….) NIP: 197407252001121001
3. Penguji I
: Dr. H.Anwar Abbas, M.Ag., MM NIP : 195502151983031002
4. Penguji II
: Drs. H.Burhanudin Yusuf, MM NIP : 195406181981031005
(………………….)
(………………….)
5. Pembimbing I
: Dr. Supriyadi Ahmad, M.Ag NIP : 195811281994031001
(………………….)
6. Pembimning II
: Dwi Nur’aini Ihsan, S.E. M.M
(………………….)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Terhadap Alasan Masyarakat Untuk menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau dari Perspektif Marketing Mix”, dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam teriring penulis haturkan kepada junjungan umat Islam Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan juga umatnya. Yang Insya Allah kita termasuk di dalamnya. Selama proses penulisan skripsi ini, tidak sedikit hambatan, rintangan dan tantangan yang penulis temui, tetapi di balik itu kesuksesan dalam menyusun Skripsi ini tidak lepas dari peranan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga semua hambatan, rintangan dan tantangan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Oleh karena itu dalam pengantar ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
vi
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Bapak Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH.MA.MM beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi fakultas Syariah dan Hukum atas segala bimbingan dan fasilitas yang diberikan. 2. Bapak Dr.H.Supriyadi Ahmad, MA, pembimbing I dalam pembuatan Skripsi ini yang telah sabar dan ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan arahanarahan dan masukan-masukan kepada penulis. 3. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, S.E, M.M, selaku pembimbing II dalam pembuatan Skripsi ini yang telah sabar membimbing penulis dalam penulisan skripsi. 4. Ayahanda (alm) Syahruddin dan Ibunda Maswani serta kakak-kakakku (khususnya Ka Nana) terima kasih ya atas doa dan dananya. 5. Drs. H. Haitami, MM dan Dra. Hj. Rosyadah, serta Sjarifuddin, S.Sos dan Fatimah Toha yang telah banyak membantu dan memberi motivasi baik berupa moril maupun materil, pengorbanan, perhatian serta doa untuk penulis, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Keponakan dan sepupu-sepupu ku tercinta : ‘abid, syafiq, nadira, wahdah, dan azka terima kasih atas tawa dan canda kalian yang mampu menghilangkan penat di kepala. 7. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2006, khususnya kelas C terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui bersama. 8. Sahabat-Sahabat ku yang terus memberi motivasi : Lia, Murni, Wiwi, Echa, Indah, Susi, Ibay, mufly terima kasih atas doa dan canda tawa kalian. 9. Terima kasih untuk Lanang Sedayu yang dengan rela meluangkan waktunya untuk kelancaran skripsi ini. vii
10. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini baik moril maupun material yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Jazakumullahu Khairul Jaza.
Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun bagi mahasiswa lain, khususnya mahasiswa Perbankan Syariah yang membahas tentang materi yang penulis teliti. Ciputat, Ramadhan 1431 H Agustus 2010 M
Nailus Sa’adah
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................
iii
ABSTRAK ....................................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii DAFTAR TABEL .........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
x
BAB 1
PENDAHULUAN .................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah..................................................
1
B.
Pembatasan dan Permusan Masalah................................
5
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................
6
D.
Review Studi Terdahulu..................................................
7
E.
Kerangka Teori................................................................
9
1. Konsep Pemasaran ....................................................
9
2. Marketing Mix ..........................................................
10
F.
Kerangka Analisis Penelitian ..........................................
12
G.
Pedoman Penulisan Skripsi .............................................
13
H.
Sistematika Penulisan .....................................................
14
BAB 2
PEMASARAN BANK SYARIAH ..................................... 15 A. Pengertian Pemasaran .......................................................
15
B. Fungsi dan Tujuan Pemasaran Bank Syariah....................... 20
ix
C. Prinsip Pemasaran Bank Syariah ....................................... 26 D. Bauran Pemasaran Bank Syariah ....................................... 30 E. Alasan Nasabah Dalam Memutuskan Untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syariah ditinjau dari Perspektif Marketing Mix .................................................................... 45
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 49 A. Jenis Penelitian ................................................................... 49 B. Sumber Data Penelitian ...................................................... 49 1. Data Primer .................................................................. 49 2. Data Sekunder .............................................................. 50 C. Populasi dan Sampel .......................................................... 50 1. Populasi ........................................................................ 50 2. Sampel .......................................................................... 50 D. Variabel Penelitian ............................................................. 51 E. Hipotesis............................................................................. 52 1. Hipotesis Simultan ....................................................... 52 2. Hipotesis Parsial ........................................................... 52 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 53 G. Uji Instrumen Kuesioner .................................................... 55 1. Uji Validitas ................................................................. 55
x
2. Uji Reliabilitas ............................................................. 55 H. Metode Analisis Data ......................................................... 56 1. Teknik Analisis Deskriptif ........................................... 56 2. Teknik Analisis Statistik Inferensial ............................ 57 a. Uji Regresi Linier Berganda ................................. 57 I. Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi Linier Berganda........... 58 1. Uji Linieritas ................................................................ 58 2. Uji Normalitas Data ..................................................... 59 3. Uji Multikolinearitas .................................................... 59 4. Uji Heterokedatisitas .................................................... 60 5. Uji Autokorelasi ........................................................... 61 J. Analisa Regresi Linier Berganda ....................................... 62 1. Uji Simultan (Uji F) .................................................... 62 2. Uji Parsial (Uji t) ......................................................... 64 3. Koefisien Korelasi Pearson .......................................... 65 BAB 4
PEMBAHASAN DAN ANALISIS ........................................ 67 A. Gambaran Umum Responden ............................................ 67 B. Analisis Dan Pembahasan .................................................. 71 1. Validitas dan reliabilitas............................................... 71 2. Produk .......................................................................... 74 3. Harga ............................................................................ 76 xi
4. Lokasi ........................................................................... 79 5. Promosi ........................................................................ 82 6. Keputusan menjadi nasabah ......................................... 85 C. Hasil Analisis ..................................................................... 89 1. Uji Normalitas dan Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ...................................................................... 89 a. Uji Normalitas/Linieritas ....................................... 89 b. Autokorelasi ........................................................... 91 c. Multikolinearitas .................................................... 92 d. Heteroskedastisitas ................................................. 93 2. Uji Hipotesis ................................................................ 94 a. Regresi Linier Berganda ........................................ 94 b. Uji Simultan (uji F) ................................................ 96 c. Uji Parsial (uji t) ..................................................... 97 d. Koefisien Determinasi (R²) .................................... 100 BAB 5
PENUTUP ............................................................................... 102 A. Kesimpulan ........................................................................ 102 B. Saran ................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 105 LAMPIRAN - LAMPIRAN ...................................................................... 108
xii
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………108 2. Hasil Uji Normalitas/Liniearitas …………………………………..……..…….111 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………………………………..112 4. Kuesioner …………………………………………………………..…………..112 5. Hasil Perhitungan Kuesioner…………………………………………………...114 6. Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi………………………...……....115 7. Surat Pernyataan Selesai Penelitian di BNI Syariah……………………………116
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Review Studi Terdahulu ...................................................................... 7
Tabel 3.1
Skala Likert ……………………………..…………………………. 46
Tabel 3.2
Kaidah Reliabilitas Guilford…………………………………………48
Tabel 3.3
Koefisien Korelasi Pearson ………………..………………………...58
Tabel 4.1
Responden berdasarkan Usia ………...…………………...................59
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.……………………………..60
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……………………….60
Tabel 4.4
Responden berdasarkan Bidang Pekerjaan…………………………..62
Tabel 4.5
Validitas dan Reliabilitas…………………………………………….63
Tabel 4.6
Produk Yang Dikeluarkan BNI Syariah ………………….……….....66
Tabel 4.7
Variasi Produk Yang Dikeluarkan BNI Syariah ………………….....67
Tabel 4.8
Merasa Tertarik Dengan Biaya Administrasi Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah…………………………………………………….68
Tabel 4.9
Merasa Tertarik Dengan Saldo Minimum Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah…………………………………………………….69
Tabel 4.10
Merasa keberatan Dengan Biaya Administrasi Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah……………………………………………………70
Tabel 4.11
Lokasi BNI Syariah Yang Strategis………………………………….71
Tabel 4.12
Kenyamanan Dengan Fasilitas Yang Disediakan Oleh BNI Syariah ……………………………………………………………...72
Tabel 4.13
Ketidaknyamanan Dengan Tata Ruang Di BNI Syariah....................73
Tabel 4.14
Kemudahan Memperoleh Informasi Dengan Adanya Website BNI Syariah………………………………………………...74
Tabel 4.15
Keramahan Customer Service dan Teller BNI Syariah meningkatkan loyalitas nasabah …………………………………………………….75
Tabel 4.16
Merasa Tertarik Dengan Hadiah Yang Ditawarkan BNI Syariah......76
Tabel 4.17
Penataan Ruang Yang Baik di BNI Syariah Membuat Saya Nyaman Berada di BNI Syariah……………………………………………….77 xiv
Tabel 4.18
BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa Perbankan……………………………………………………………78
Tabel 4.19
Merasa Ragu-Ragu Dengan Tempat Yang Jauh Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah………………………………………………..79
Tabel 4.20
Merasa Puas Setelah Menjadi Nasabah BNI Syariah........................80
Tabel 4.21
Karena merasa puas, akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah........81
Tabel 4.22
Model Summary(b)………………………………………………….83
Tabel 4.23
Coefficients(a)………………………………………………………84
Tabel 4.24
Coefficients(a)………………………………………………………86
Tabel 4.25
ANOVA(b)………………………………………………………….88
Tabel 4.26
Coefficients(a)………………………………………………………90
Tabel 4.27
Model Summary(b)………………………………………………….92
Tabel 4.28
Kriteria Korelasi……………………………………………………..92
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Analisis Penelitian…………………………………………………….13 Gambar 3.1
Grafik Distribusi – F...………………………………………………..55
Gambar 3.2
Grafik Distribusi-t…………………………………………………….57
Gambar 4.1
Normalitas/Linieritas…………………………………………………82
Gambar 4.2 Scatterplot…………………………………………………………….85
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual
berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif. 1 Begitu pula dengan teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan detik 2 . Dunia yang begitu luas dan terkotak-kotak dalam beberapa bagian menjadi menyatu seolah-olah tanpa batas menenbud belahan dunia lainnya. Kejadian di dunia lain secepat itu dapat diketahui bagian dunia lainnya yang juga dalam waktu sekejap mata. Akibat perubahan teknologi yang begitu cepat berimbas juga kepada perubahan perilaku masyarakat. Informasi yang masuk dari berbagai sumber dengan mudah diperoleh dan diserap oleh berbagai masyarakat sekalipun dipelosok pedesaan yang terpencil. Imbas yang paling nyata adalah masyarakat begitu cepat pandai dalam memilih produk yang disukai dengan membanding-bandingkan antara produk yang sejenis, tentu saja dalam arti yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. 1 2
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, h.5. Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hal.6
2
Dengan demikian bank dapat menciptakan produk yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah. Di samping itu bank juga harus dapat mengetahui lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran akan sangat berpengaruh terhadap pemasaran yang akan dijalankan. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan interen dan lingkungan eksteren. Dengan mengetahui lingkungan pemasaran maka dengan mudah akan dapat menentukan langkah selanjutnya. 3 Pemasaran sangat penting dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah akan suatu produk dan jasa bank. Terlebih bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan harus dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan nasabah akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus. Sikap konsumen merupakan salah satu faktor eksternal yang kuat pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Sikap evaluasi kognitif, adalah perasaan emosional
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan
dan
tidak
menguntungkan terhadap suatu benda atau gagasan, dengan menuntun individu ke dalam kerangka berfikir untuk menyukai atau tidak menyukai suatu obyek.
3
Husein Umar, Riset pemasaran dan perilaku konsumen, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal.45
3
Kondisi persaingan antar bank tersebut diatas maka manajer pemasaran jasa perbankan diharapkan mampu mengidentifikasi dan menganalisis tentang perilaku nasabah dalam mengambil keputusan untuk menabung. Dengan adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah, untuk mewujudkan visinya menjadi “universal banking” ,BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual system banking, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah. 4 Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. 5 Dari awal beroperasi hingga kini, BNI Syariah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Asset meningkat dari Rp. 160 Milyar di Tahun 2001 menjadi 460 Milyar di Tahun 2002. Seiring dengan itu kinerja usaha juga mengalami peningkatan dengan pencapaian laba sebesar Rp. 7,2 Milyar dibanding tahun 2001 yang masih rugi sebesar 3,1 Milyar. Dana pihak ketiga meningkat sebesar 88% dari tahun 2001 menjadi Rp. 205 Milyar. Pembiayaan juga meningkat 163% menjadi 292,9 Milyar. Data di atas menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki prospek yang baik dan
4
Sejarah singkat BNI Syariah. Dapat diakses di http://www.bnisyariah.tripod.com/profil.html. diakses pada tanggal 10 April 2010. 5 Sejarah singkat BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.com/profil.html. diakses pada tanggal 10 April 2010.
4
akan terus berkembang di masa yang akan datang. Pada akhir tahun 2003 dana pihak ketiga meningkat 97.56% menjadi Rp405 milyar, pembiayaan meningkat sebesar 67.57% menjadi Rp490milyar sedangkan laba mencapai peningkatan sebesar 281.39% menjadi Rp.27.46 milyar. Pada tahun 2004 BNI Syariah mendapatkan penghargaan The Most Profitable Islamic Bank untuk yang kedua kalinya, penghargaan ini berdasarkan penilaian oleh Karim Business Consulting bekerja sama dengan Majalah Manajemen dan PPM. 6 BNI Syariah menitikberatkan pada individual dan bisnis dengan menyediakan serangkaian produk dan jasa perbankan berbasis Syariah bagi kedua segmen tersebut, yang terdiri dari 3 (tiga) kategori yaitu : (1) Produk Dana: Giro, Wadiah ,Tabungan Mudharabah,
Tabungan
Mudharabah.(2)
Produk
Haji
Mudharabah
Pembiayaan:
(THI
Pembiayaan
Mudharabah), Murabahah,
Deposito
Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah Bai Ut Takjiri. (3) Produk Jasa; Kiriman uang, berdasarkan prinsip wakalah, Garansi Bank berdasarkan prinsip kafalah, Inkaso, berdasarkan prinsip wakalah. 7 Dengan bertitik tolak pada pemaparan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti lebih mendalam sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor dalam sistem marketing mix dalam hal keputusan menjadi nasabah yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Alasan
6
Produk BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.com. Diakses pada tanggal 10 April 2010. 7 Frequently Asked Question. Dapat diakses di http://www.bnisyariah.tripod.com/faq.html. diakses pada tanggal 10 April 2010.
5
Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix”.
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah suatu bank
sangat beragam diantaranya: 1. Nama suatu bank, 2. Kenyamanan dan keberhasilan bank, 3. Kecepatan pelayanan, dan 4. Marketing mix bank tersebut. Agar penelitian pada skripsi ini fokus pada persoalan yang dibahas, maka penulis membatasi penelitian masalah hanya pada faktor marketing mix yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu: 1. Product (Produk) ; produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah dan variasi produk. 2. Price (Harga) ; Adiministrasi dan saldo minimal. 3. Place (Lokasi) ; kedekatan lokasi dengan perkantoran, pasar, dan perumahan, penataan ruang bank, tempat parkir, dan sarana hiburan. 4. Promotion (Promosi) ; informasi yang tersedia, iklan, keramahan Customer Service dan Teller, personal selling, hadiah. Adapun perumusan masalah pada skripsi ini adalah :
6
1. Bauran pemasaran manakah dari marketing mix yang menjadi alasan masyarakat dalam memutuskan untuk menjadi nasabah BNI Syariah? 2. Bauran Pemasaran manakah yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah di BNI Syariah?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah BNI Syariah 2. Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi terhadap keputusan menjadi nasabah BNI syariah. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Bagi penulis, memperoleh pengetahuan dan pemahaman pengaruh marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah khususnya pada BNI Syariah.
2.
Bagi Bank Syariah, menjadi masukan yang berarti bagi BNI Syariah dalam rangka mempertahankan nasabah yang sudah ada dan menambah jumlah nasabah baru.
3.
Bagi akademisi, memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademik mengenai pengaruh sistem marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah di BNI Syariah.
7
4.
Bagi nasabah dan masyarakat luas, diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa informasi yang behubungan dengan strategi marketing mix pada BNI Syariah.
D.
Review Studi terdahulu Tabel 1.1
Review Studi Terdahulu No.
Nama
Isi Skripsi
Beda Dengan Penulis
Penulis/Tahun/Judul 1.
Penerapan bauran pemasaran
Dalam penelitian Harry
Analisa Tingkat Kepuasan
kartu
yang
Yusra ini menganalisis
Nasabah Terhadap Bauran
diterapkan
PT.Bank
tingkat kepuasan nasabah
Pemasaran Kartu Share-E
Muamalat Indonesia Tbk.
terhadap
Tingkat kesesuaian antara
pemasaran kartu Share-E.
tingkat
PT.Bank
sedangkan
Muamalat Indonesia dengan
penelitian
tingkat
penelitian
Harry Yusra / 2006 /
a.
b.
dalam
c.
Share-E oleh
kinerja
harapan bauran
nasabah pemasaran
bagaimana
bauran
dalam ini ini
dalam meneliti penharuh
kartu Share-E.
produk (X1), harga (X2),
Serta korelasi antara tingkat
lokasi (X3), dan promosi
kenerja
(X4) terhadap keputusan
Bank
Muamalat
Indonesia
dan
tingkat
kepuasan
nasabah
dalam
menjadi nasabah (Y).
8
bauran
pemasaran
kartu
Share-E. 2.
Ali Shobirin / 2007 /
Pengaruh biaya promosi terhadap
Dalam penelitian ini Ali
“Peranan
Promosi
jumlah tabungan sebersar 78,3%.
Shobirin
Terhadap
Peningkatan
Hal
biaya
Tabungan
Mudharabah
promosi merupakan factor utama
terhadap jumlah tabungan
yang
mudharabah bank syariah
Pada
PT.Bank
Mandiri
Syariah
ini
menunjukkan
mendukung
biaya
peningkatan
dana tabungan mudharabah pada
mandiri
Bank Syariah Mandiri.
dalam meneliti
menganalisis promosi
(Y).
(X)
adapun
penelitian
ini
bagaimana
penharuh produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan terhadap
promosi
(X4)
keputusan
menjadi nasabah (Y).
9
3.
Dini Pratiwi / 2008 /
Variable penetapan harga, lokasi
Dini
“Analisis
dan promosi dapay menjelaskan
seberapa besar pengaruh
Penetapan Harga, lokasi,
sebesar
harga (X1), lokasi (X2),
dan
Terhadap
keputusan pembelian, sedangkan
dan
Pembelian
sisanya dipengaruhi oleh variable
terhadap
lain.
pembelian (Y) sedangkan
Pengaruh
Promosi
Keputusan
(Study Kasus Pada Alfa
37,30%
terhadap
Pratiwi
promosi
dalam
Supermarket).
meneliti
(X3)
keputusan
penelitian
mengukur
ini
bagaimana
pengaruh produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan
promosi
terhadap
(X4)
keputusan
menjadi nasabah (Y).
4.
Syamsul Anwar / 2010 /
Meneliti tentang pengaruh hadiah,
Syamsul Anwar meneliti
“Analisis
accessibility
bagaimana
pengaruh
(kemudahan
pengaruh
Accessibility,
transaksi), assurance (jaminan)
hadiah (X1), accessibility
layanan
dan layanan produk (E-Banking)
(kemudahan
(E-Banking)
terhadap nasabah Bank Syariah
(X2), assurance (jaminan)
Terhadap Nasabah Bank
Mega
(X3) dan layanan produk
Syariah Mega Indonesia”.
memberika pengaruh lebih besar
(E-Banking)
antara
accessibility
terhadap nasabah Bank
(kemudahan transaksi), assurance
Syariah Mega Indonesia
(jaminan) dan layanan produk (E-
(Y).
Banking)
penelitian ini mengukur
hadiah, Assurance, produk
Indonesia,
hadiah,
serta
yang
transaksi)
sedangkan
(X4)
dalam
10
bagaimana
pengaruh
produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan menjadi nasabah (Y).
E.
KERANGKA TEORI
1.
Konsep Pemasaran Pengusaha yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan factor
penting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar, yaitu : a. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen / pasar. b. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. c. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi 8 .
8
Basu Swastha, Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 2002.hal.125
11
2.
Marketing Mix Salah satu aspek dalam pemasaran yaitu bauran pemasaran “Marketing Mix”
merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen menbutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya, seperti : a. Strategi Produk Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. b. Strategi Harga. Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus
12
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. c. Strategi lokasi dan lay out. Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. d. Strategi promosi. Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. 9
F.
Kerangka Analisis Penelitian
Dalam era globalisasi ini, persaingan untuk merebut konsumen mendapatkan pangsa pasar terhadap barang atau jasa semakin ketat. Maka sangat diperlukan strategi yang baik untuk menyiasati hal tersebut. Para pengusaha tidak hanya menguasai dalam pembuatan produk tetapi juga dituntut untuk menyusun strategi yang baik untuk mengkomunikasikan produknya agar dapat dikenal oleh masyarakat luas dan produk yang dihasilkan akan eksis serta mencapai target yang direncanakan.
9
Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Dapat diakses di http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/. Diakses pada tanggal 10 April 2010.
13
Persaingan dalam tubuh perbankan saat ini sudah sangat ketat dan era pasar bebas sudah tidak dapat ditunda lagi maka perencanaan yang matang dan professional menjadi suatu hal yang mutlak perlu dilakukan oleh perbankan Indonesia disebabkan keberhasilan system perbankan di masa depan akan banyak tergantung kepada kemampuan bank-bank menyajikan produk-produk yang menarik, kompetitif, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang ditawarkan agar masyarakat mengetahui dan berminat membeli manfaat dari produk bank yang ditawarkan sesuai kebutuhan dan keinginan.
Gambar 1.1 Analisis Penelitian
Produk
Uji t Uji F
Harga Uji Asumsi Klasik
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH Lokasi
Promosi
Regresi Linier Berganda
14
G.
Pedoman Penulisan Skripsi Teknik penulisan skripsi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada buku yang dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum, “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007”
H.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terbagi atas 5 bab, yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN Yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, kerangka analisis penelitian, pedoman penulisan skripsi, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Yang meliputi pengertian pemasaran, fungsi dan tujuan pemasaran di bank syariah, prinsip pemasaran bank syariah, bauran pemasaran bank syariah, dan alasan nasabah dalam memutuskan untuk menjadi nasabah di perbankan syariah ditinjau dari perspektif marketing mix.
BAB III
METODE PENELITIAN Yang meliputi jenis penelitian, sumber data penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, hipotesis, teknik pengumpulan data, uji
15
instrumen kuesioner, metode analisa data, uji asumsi klasik untuk regresi linier berganda, analisa regresi linier berganda. BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Yang meliputi gambaran umum responden, analisa dan pembahasan, hasil analisis.
BAB V
PENUTUP Yaitu meliputi kesimpulan dan saran
16
BAB II PEMASARAN BANK SYARIAH
A.
Pengertian Pemasaran Setiap produsen selalu berusaha melalui produk yang dihasilkannya dapatlah
tujuan dan sasaran perusahaanya tercapai. Produk yang dihasilkannya dapat terjual atau terbeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga yang memberikan keuntungan perusahaan jangka panjang. Melalui produk yang dapat dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya dan berkembang. Dalam rangka inilah setiap produsen harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsikan oleh si konsumen akhir. 10 Sering didengar banyak orang berbicara mengenai penjualan, pembelian, transaksi, dan perdagangan. Tetapi apakah istilah ini sama dengan apa yang dimaksudkan dengan pemasaran? Masih banyak diantara kita, manafsirkan pemasaran tidak seperti seharusnya. Timbulnya penafsiran yang tidak tepat ini terutama disebabkan karena masih banyaknya diantara kita yang belum mengetahui dengan tepat definisi tentang pemasaran tersebut. Kesalahan pengertian ini menimbulkan pandangan yang keliru tidak hanya tentang kegiatan yang terdapat dalam bidang pemasaran, tetapi juga tentang tugas seorang tenaga pemasaran. 10
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1992. Hal.67
17
Apabila
masyarakat
berbicara
mengenai
pemasaran,
umumnya
yang
dimaksudkan adalah permintaan atau pembelian dan harga. Sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan. Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi usaha seperti usaha perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar. 11 Selama ini pengertian pemasaran oleh berbagai organisasi sering salah diartikan. Tidak sedikit organisasi menyebutkan pemasaran sama dengan promosi atau periklanan atau penjualan. Bahkan departemen pemasaran pun sering disebut departemen penjualan, termasuk manajer pemasaran diartikan sebagai manajer penjualan, sedangkan staf pemasaran hanyalah dianggap sebagai salesman. Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat dari definisi American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini terdapat pula pandangan yang lebih
11
Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004, Hal.88
18
luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi. 12
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah: Suatu proses social dan manajerial degan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 13
Menurut William.J. Stanton Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
bisnis
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada nasabah yang ada maupun nasabah potensial. Sementara Konsep Pemasaran yang bersifat kemasyarakatan adalah pemenuhan kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sehingga medorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 14 Perkembangan konsep pemasaran bank dimulai dari konsep produk, penjualan dan konsep marketing. Konsep ini bertujuan membangun citra dan reputasi bisnis bank, memahami nasabah bisnis bank sebenarnya, mendekatkan bisnis bank kepada para nasabahnya.
12
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1992, hal.58 Sofyan Assauri.Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1992, hal.61 14 Manajemen Pemasaran Bank (Self Analisis). Dapat diakses di http://dhycana.wordpress.com/2008/08/01/manajemen-pemasaran-bank-self-analysis/. Diakses pada 13
tanggal 15 mei 2010.
19
Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristrik tersendiri. Misalnya pemasaran yang dijalankan untuk perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang tentu akan sangat berbeda dengan perusahaan yang memiliki produk jasa seperti perusahaan keuangan. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan pun sedikit berbeda dengan perusahaan lainnya. Secara umum pengertian pemasaran bank adalah: Suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. 15 Berdasarkan pembahasan diatas dapat dilihat bahwa Manajemen Pemasaran Bank adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi produk dan jasa serta gagasan bank untuk menciptakan pertukaran dengan pelanggan yang memperoleh kepuasan dan sasaran organisatoris bank itu sendiri. Dengan kata lain bahwa manajemen pemasaran bank bertujuan bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik. 16
15
Kasmir. Pemasaran bank. Edisi pertama, Jakarta: Kencana, 2004. hal.199
16
Kasmir, Pemasaran Bank. Edisi pertaman, Jakarta: Kencana, 2004. hal.201
20
Karena
kegiatan
manajemen
pemasaran
bank
meliputi
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan pengalokasian dana dari masyarakat. Proses pengelolaan dan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank serta pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya, secara optimal melalui penggerakkan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku. Pada era perbankan modern saat ini sangat terkait erat dengan manajemen bank dimana manajemen aktiva – pasiva bank merupakan fokus utama dalam manajemen dana bank. 17
B.
Fungsi Dan Tujuan Pemasaran di Bank Syariah
1
Fungsi Pemasaran Bank Syariah Dalam suatu perusahaan terdapat banyak fungsi dalam rangka menjalankan
kegiatan usaha. Fungsi-fungsi tersebut saling mendukung antara satu sama lainnya dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Paling tidak secara garis besar ada 4 fungsi yang paling berperan dan paling dominan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Masingmasing fungsi tersebut adalah pemasaran, keuangan, sumber daya manusia (kepegawaian), dan produksi. Sebagai seorang pemasaran, tentu mereka menganggap bahwa fungsi pemasaranlah yang paling penting dalam suatu perusahaan. Anggapan mereka bahwa 17
Dhycana. Manajemen Pemasaran Bank (Self Analysis). Dapat diakses di http://dhycana.wordpress.com/2008/08/01/manajemen-pemasaran-bank-self-. analysis/. diakses pada tanggal 15 Mei 2010.
21
tanpa fungsi pemasaran perusahaan tidak akan berjalan sebagaimana yang diinginkan. Produk tidak akan dikenal oleh konsumen, bahkan akan sulit untuk laku dijual dan bersaing dengan perusahaan lainnya tanpa pemasaran. Paling tidak ada 5 anggapan pentingnya fungsi pemasaran jika dibandingkan dengan fungsi lainnya yang ada dalam suatu perusahaan. 18 Menurut Kasmir (2004, 89-90) menyatakan bahwa fungsi pemasaran meliputi: a.
Pemasaran sebagai fungsi yang sama Pemasaran sebagai fungsi yang sama maksudnya adalah fungsi pemasaran
sama besarnya dengan fungsi keuangan, Produksi, Kepegawaian, dan sumber daya manusia dengan kata lain masing-masing fungsi memiliki kesamaan satu dengan yang lainnya. b.
Pemasaran sebagai fungsi yang lebih penting Pemasaran sebagai fungsi yang lebih penting maksudnya adalah bahwa fungsi
pemasaran memiliki peran yang paling besar dari fungsi keuangan, produksi, kepegawaian dan sumberdaya manusia. 19
c.
Pemasaran sebagai fungsi utama Pemasaran sebagai fungsi utama, artinya pemasaran dipusatkan sebagai sentral
dari kegiatan fungsi lainya atau dengan kata lain fungsi pemasaran sebagai inti dari kegiatan perusahaan.
18 19
Kasmir. Pemasaran bank. Edisi pertama. Jakarta: Kencana, 2004.hal.204 Kasmir. Pemasaran Bank. Edisi pertama. Jakarta: Kencana, 2004.ha.205
22
d.
Pelanggan sebagai pengendalian Pelanggan sebagai fungsi pengendalian, maksudnya adalah bahwa masing-
masing fungsi memiliki peran yang sama namun dikendalikan oleh pelanggan
e.
Pelanggan sebagai fungsi pengendalian dan pemasaran sebagai fungsi
integrative Pelanggan sebagai fungsi pengendalian dan pemasaran sebagai fungsi integratif, maksudnya adalah pemasaran sebagai pusat intergratif fungsi keuangan, produksi dan sumber daya manusia sedangkan pelanggan sebagai fungsi pengendalian.
2
Tujuan Pemasaran Bank Syariah Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi
profit maupun usaha-asaha social. Hanya saja sebagian pelaku pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usahausaha pemasaran. Hal ini terjadi karena pelaku pemasaran belum pernah belajar atau bahkan belum pernah mendengar kata-kata pemasaran. Justru kejadian seperti ini banyak terjadi di kehidupan masyarakat. 20 Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin 20
Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004, hal.209
23
penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Para pesaing justru semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka memasarkan produknya. 21 Bisnis Perbankan syariah yang saat ini sedang marak dan menjadi sebuah trend baru dalam dunia perbankan juga sangat membutuhkan proses pemasaran ini. Apalagi dengan tingkat pengetahuan masyarakat akan keberadaan system keuangan syariah yang masih dipandang sebelah mata, atau seperti statement masyarakat yang menyatakan bahwa Bank Syariah sama dengan Bank Konvensional dan hanya bertukar baju saja. Pemasaran itu sendiri memiliki tujuan untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk serta memberikan pengetahuan dasar tentang perbankan syariah. Tujuan ini akan memberikan efek, baik bagi nasabah maupun bagi bank itu sendiri, nasabah akan terbantu dalam memahami produk dan juga bank akan terbantu dalam mendapatkan customer base-nya. Sehingga, pemasaran merupakan jantungnya kegiatan pada sebuah perusahaan, jika ingin mencapai target yang ditetapkan, bank haruslah melakukan kegiatan pemasaran ini dengan serius. 22
21 22
David,Fred R. Manajemen Strategis, Jakarta : Salemba Empat, 2006 hal.43
Rivkadejavu. Sharia marketing. Dapat diaksese di http://ibbloggercompetition.kompasiana.com/2010/03/08/sharia-marketing/. Diakses pada tanggal 10 Juli 2010.
24
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah unutk mencapai tujuan jangka panjang. Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 23 Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk : a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan atau merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah unutk membeli produk yang dotawrkan bank secara berulang-ulang. b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (getuk tular).
23
Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004 hal.211
25
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 24 Kepuasan pelanggan dalam dunia perbankan harus diartikan secara menyeluruh, jangan sepotong-potong. Artinya, nasabah akan merasa sangat puas bila komponen kepuasan tersebut dapat terpenuhi secara lengkap. Berikut ini kepuasan nasabah dalam dunia perbankan sebagai berikut: a. Tangibles Merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh karyawan bank, seperti gedung, perlengkapan kantor, daya tarik karyawan, sarana komunikasi, dan saran fisik lainnya. Bukti fisik ini akan terlihat secara langsung oleh nasabah. Oleh karena itu, bukti fisik ini harus menarik dan modern. b. Responsivitas Yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk itu pihak manajemen bank perlu memberikan motivasi yang besar agar seluruh karyawan bank mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa pandang bulu. Akan lebih baik jika motivasi yang diberikan kepada karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan kemampuannya.
24
Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004. hal.66
26
c. Assurance Adanya jaminan bahwa karyawan memiliki pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat atau perilaku yang dapat dipercaya. Hal ini penting agar nasabah yakin akan transaksi yang mereka lakukan benar dan tapat sasaran. d. Reliabilitas Yaitu kemampuan bank dalam memberikan pelayanan yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat serta memuaskan pelanggannya. Guna mendukung hal ini maka setiap karyawan bank sebaiknya diberikan pelatihan dan pendidikan guna meningkatkan kemampuannya. e. Empati Yaitu
kemampuan memberikan kemudahan serta menjalin hubungan dengan
nasabah secara efektif. Kemudian juga mampu memahami kebutuhan individu setiap nasabahnya secara cepat dan tepat. Dalam hal ini masalah prosedur kerja dan dihubungkan dengan tingkat pelayanan kepada nasabah. 25 C.
Prinsip Pemasaran Bank Syariah Salah satu isu yang cukup kontroversial dalam marketing syariah adalah
pembagian segmen pasar syariah menjadi dua segmen besar, yaitu pasar emosional dan pasar rasional. Pasar emosional diartikan sebagai kumpulan nasabah yang dating ke perusahaan karena pertimbangan halal-haram, didorong oleh kekhawatiran akan praktik riba dan konsiderasi ukhrawi lainnya. Pasar ini kurang memperhatikan harga dan kualitas pelayanan. Dengan kata lain, pasar ini benar-benar emosional religious: 25
Kasmir. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004. hal.68.
27
“asal halal”. Disisi lain ada pasar rasional. Pasar ini secara umum adalah mereka yang sangat sensitive terhadap perbedaan harga, varietas produk, bonafiditas lembaga atau bank, serta kualitas layanan. Secara umum pasar ini berpendapat “boleh syariah dan halal asal kompetitif; jikalau tidak, terpaksa saya mencari yang lain”. Ada empat prinsip pemasaran bank syariah diantaranya: 26 1. Teistis (Rabbaniyyah) Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious (diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religious, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Kemudian, ketika seorang marketer harus menyusun taktik pemasaran, apa yang menjadi keunikan dari perusahaannya dibanding perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga dengan marketing mix-nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, penempatan, dan dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Apalgi dalam melakukan proses penjualan, yang sering menjadi tempat seribu satu macam kesempatan untk melakukan kecurangan dan penipuan, kahadiran nilai-nilai religius menjadi sangat penting.
26
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. PT.Mizan Pustaka:Bandung. Hal.28
28
Syariah marketer selain tunduk kepada hukum-hukum syariah, juga senantiasa menjauhi segala larangan-larangannya dengan sukarela, pasrah, dan nyaman, dodorong oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar. 2. Etis (Akhlaqiyyah) Keistimewaan lain dari marketing syariah selain karena teistis (Rabbaniyyah), juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlak (moral/etika) dalam seluruh aspek kegiatannya. 27 Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teistis (Rabbaniyyah) di atas. Dengan demikian, marketing syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apapun agamanya. Karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama. 3. Realistis (Al-Waqi’iyyah) Marketing syariah bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku. Marketing syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan san keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya. 28 Syariah marketer bukanlah berarti para pemasara itu harus berpenampilan ala arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupak simbol masyarakat arab. Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih,
27
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. PT.Mizan Pustaka:Bandung. Hal.32 28 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. PT.Mizan Pustaka:Bandung. Hal.35
29
rapi, dan bersahaja. Mereka bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilainilai religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Fleksibelitas atau kelonggaran (al-‘afw) sengaja diberikan oleh Allah Swt.agar penerapan syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Semua ini menunjukkan bahwa sedikitnya bebab dan luasnya ruang kelonggaran bukanlah suatu kebetulan, melainkan kehendak Allah agar syariah Islam senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai bagi setiap zaman, daerah, dan keadaan apapun. 4. Humanistis (Al-insaniyyah) Prinsip marketing syariah yang lain adalah humanistis. Pengertian humanistis (al-insaniyyah) adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Dengan demikian, nilai humanistis ia menjadi manusia yang terkontrol, dan seimbang, bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. 29 Syariat Islam adalah syariah humanistis. Syariat islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat humanistis universal.
29
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. PT.Mizan Pustaka:Bandung. Hal.38
30
D.
Bauran Pemasaran Bank Syariah Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut Marius P. Angipora (1999) marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Jerome Mc-Carthy (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P (Product, Price, Promotion dan Place) yang antara lain : 30 1.
Produk Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya, selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk merupakan keseluruhan 30
Ahmad El Qorni.Marketing Mix dan Promosi, dapat diakses di http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/marketing-mix-dan-promosi/. Diakses pada tanggal 25 April 2010.
31
konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut ”The Offer”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. 31 Dalam praktiknya produk terdiri dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak berwujud. Benda berwujud merupakan produk yang dapat dilihat, diraba atau dirasakan. Contohnya buku, meja, kursi,rumah, danlain-lain. Sedangkan produk yang tidak berwujud biasanya disebut jasa. Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun yang tidak berwujud adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk bank pesaing. Produk yang berkualitas disebut juga produk plus. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun keuntungan produk plus antara lain : a. Dapat meningkatkan penjualan, mengingat nasabah akan tertarik untuk membeli dan mempertahankan produk yang memiliki nilai lebih dengan terus melakukan transaksi. b. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabah yang memiliki produk plus-nya ditengahtengah masyarakat. 31
Rambat Lupiyodi. Manajemen pemasaran jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Hal.245
32
c. Menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan menggaet nasabah baru. d. Menimbulkan kepuasan tersndiri bagi nasabah yang bersangkutan. 32 Dalam praktiknya untuk menciptkan produk plus bukanlah perkara mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan atau dengan kata lain kehadiran produk plus sangat tergantung dari berbagai pihak yang terkait dengan produk tersebut. Secara umum produk plus sangat tergantung dari : a. Pelayanan yang prima, artinya pelayanan terhadap produk yang dijual harus dilakukan secara baik, sehingga nasabah cepat mengerti dan memahami produk tersebut dibandingkan produk yang lain. b. Pegawai yang profesional, atrinya memiliki kemampuan untuk menjelaskan dan mempengaruhi nasabah sehingga mau membeli produk yang ditawarkan. c. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dapat menunjang kelebihan dari produk yang dimiliki, seperti kecanggihan dan kelengkapan tekhnologi yang dimilikinya, sehingga mampu melayani nasabah secara tepat dan cepat. d. Lokasi dan lay out gedung dan ruangan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan nasabah selama berhubungan dengan bank. Lokasi yang tidak strategis membuat nasabah malas untuk mendatangi bank. Demikian pula dengan lay out ruangan yang tidak baik juga menyebabkan nasabah bosan untuk berhubungan dengan bank.
32
Kasmir. manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.187
33
e. Nama baik bank, menjadi jaminan bagi nasabah untuk membeli produk bank. Oleh karena itu bank harus pandai menjaga nama baik, mengingat jasa bank yang ditawarkan merupakan bisnis kepercayaan. 33 Karena produk bank merupakan jasa yang menjadikan kepercayaan sebagai senjata utama, maka dalam menjalankan bisnisnya bank perlu memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Kuantitas bankir (karyawan) dalam melayani nasabah; b. Kualitas yang disajikan oleh para bankir terhadap nasabah yang ditunjukkan dari kemampuannya; c. Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah; d. Kemasan atau bentuk jasa yang diberikan; e. Merk bagi setiap jasa yang ditawarkan; f. Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan. 34
Srategi Produk Untuk merebut calon nasabah,maka bank harus berusaha keras. Nasabah tidak akan datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik perhatian, sehingga berminat untk membeli produk bank. Yang paling utama untuk menarik perhatian dan minat nasabah adalah keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika dibandingkan dengan produk lain dan untuk memberikan keunggulan maka bank
33 34
Kasmir. manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.188 Kasmir. manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. h.190
34
perlu melakukan strategi produk. Strategi produk yang dilakukan oleh perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut 35 : a.
Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun moto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut: 1) Memiliki arti (dalam arti posotif) 2) Menarik perhatian 3) Mudah diingat b.
Menciptakan Merk Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu.
Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain
atau
kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: 1) Mudah diingat 2) Terkesan habat dan modern 3) Memiliki arti 4) Menarik perhatian
35
Kasmir. manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. h.191
35
c.
Menciptakan kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan
kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet, giro atau kartu kredit. d.
Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan
dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label menjelaskan siapa yang membuat, di mana dibuat, kapan di buat, cara menggunakannya dan informasi lainnya. 36 2
Harga Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Startegi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi yang paling penting
36
Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007 hal.211
36
adalah keputusan dalam pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 37 Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut : a.
Untuk Bertahan Hidup Dalam hal ini bank menetukan harga semurah mungkin dengan maksud
produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran. b.
Untuk Memaksimalkan Laba Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga
laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi. c.
Untuk Memperbesar Market Share Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah
pelanggan meningkat dan diharapakan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan. d.
Mutu Produk Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
37
Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001. hal.250
37
e.
Karena Pesaing Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya
adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing. 38 3
Lokasi Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi. Penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang. 39 Penentuan lokasi sangat penting mengingat apabila salah satu dalam menganalisis akan berakibat meningkatkan biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan degan bank. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu: a.
Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) : apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.
b.
Pemberi jasa mendatangi konsumen : Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
c.
Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu sacara langsung : berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui saran tertentu sepertti tetepon,
38 39
Kasmir, manajemen perbankan. Jakarta: PT.rajawali pers, 2007.hal.198 Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,2001. hal.261
38
internet atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana. 40 Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dileluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank. Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu cabang yaitu: 41 a. Faktor Utama (Primer) 1) Dekat dengan pasar 2) Dekat dengan bahan baku 3) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan 4) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara. 5) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya 6) Sikap masyarakat b. Faktor Sekunder 1) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung. 2) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut. 3) Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
40 41
Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001. hal.265 Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007 hal.205
39
4) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik ; b. Dekat dengan lokasi perkantoran ; c. Dekat dengan lokasi pasar ; d. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat ; e. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi. 42 Kemudian setelah lokasi diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menentukan lay out gedung dan lay out ruang kantor. Gedung dan ruangan yang tidak tertata rapi akan sangat membosankan nasabah. Pada akhirnya nasabah akan merasa tidak nyaman bila berhubungan dengan bank. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung adalah sebagai berikut: 43 a. Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafid atau moderen atau mungkin tradisional tergantung di wilayah mana yang akan dibuka; b. Lokasi parkir luas dan aman; c. Keamanan di sekitar gedung; d. Tersedia tempat ibadah; e. Tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus untuk nasabah.
42
Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.208 Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.208
43
40
Pertimbangan Penentuan Lay Out Gedung dan Ruangan 44 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out gedung dan ruangan adalah sebagai berikut: a. Bentuk gedung; b. suasana ruangan terkesan luas dan lega; c. Ruangan yang sejuk dan nyaman; d. Tata letak kursi dan meja yang apik dan teratur; e. Hiasan dalam ruangan yang membuat ruangan menjadi hidup; f. Sarana hiburan seperti musik sebagai alat untuk mengusir kebosanan. Penyusunan Peralatan Ruangan Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan ruangan suatu bank adalah sebagai berikut: a. Produk yang dihasilkan (jumlah jasa yang diberikan) b. Banyaknya ruangan yang dibutuhkan c. Urutan operasi d. Aliran orang dan dokumen e. Pendingin ruangan dan sirkulasi udara f. Dekorasi ruangan g. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah) 45
44
45
Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.209 Kasmir, manajemen perbankan, Jakarta: PT.rajawali pers, 2007. hal.209
41
4.
Promosi Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terkahir. Dalam kegiatan ini
setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung. Adapun fungsi dari strategi promosi, yaitu : Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli
a.
harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa. b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya
atau
mungkin
berhenti.
Yang
dimaksudkan
dengan
tahap
berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi. c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli. 46
Ahmad El Qorni. Marketing Mix dan Promosi. Dapat diakses di www.elqorni.wordpress.com/2008/05/03/marketing-mix-dan-promosi/. Diakses pada tanggal 10 Juni 2010. 46
42
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya.
Salah
satu
tujuan
promosi
bank
adalah
menginformasikan sagala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah : a.
Periklanan (Advertising)
b.
Promosi penjualan (Sales Promotion);
c.
Publisitas (Publicity);
d.
Penjualan pribadi (Personal Selling). 47
Periklanan (Advertising) Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor maupun perusahaan yang diidentifikasi yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. 48 Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen, untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut dan untuk membedakan dari perusahaan lain yang mendukung positioning jasa. 49
47
Kasmir, manajemen perbankan. Jakarta: PT.rajawali pers, 2007 hal.213 Djaslim Saladin. Manajemen Pemasaran : Analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Bandung: CV.Linda Karya,2003, Ed.III hal.45 49 Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001 hal.267 48
43
Media tradisional seperti televisi, radio, Koran, majalah, buku, papan reklame merupakan bentuk umum digunakan untuk mengirimkan pesan iklan ke konsumen. Para pemasar bagaimanapun sedang mencari beberapa cara baru untuk mengirimkan iklan mereka kebanyakan melalui media elektronik seperti internet, modem, computer, dan mesin facsimile. 50 Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti lewat: a. Pemasangan Billboard di jalan-jalan strategis; b. Pencetakan Brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan; c. Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis; d. Pemasangan melalui koran; e. Pemasangan melalui majalah; f. Pemasangan melalui televisi; g. Pemasangan melalui radio. Terdapat paling tidak ada empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi yaitu: a. Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank. b. Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan. 50
Kotler dan Amstrong. Dasar-dasar pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 2000 hal.202
44
c. Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari calon nasabah. d. Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita. 51 Promosi Penjualan (Sales Promotion) Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui: a. Pemberian insentif kepada nasabah yang memliki simpanan dengan saldo tertentu; b. Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal; c. dan promosi penjualan lainnya. 52 Publisitas (Publicity) Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para nasabahnya, baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi. Penjualan Pribadi (Personel Selling) Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank,
51 52
Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 2000. h.211 Kasmir, manajemen perbankan. Jakarta: PT.rajawali pers, 2007 hal.215
45
mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Secara khusus Personel Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi. 53 Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga. 54 Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli/pengguna), sebaliknya melalui personal selling, perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. 55
E.
Alasan Nasabah Dalam Memutuskan Untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syariah ditinjau dari Perspektif Marketing Mix Pada kondisi pasar pembeli, nasabah dapat mamilih aneka macam tawaran
produk/jasa bank. Bank harus dapat memberikan kualitas pelayanan yang prima dan apabila tidak maka nasabah akan segera berpaling ke bank lain yang dapat memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik. Agar bank dapat menang dalam persaingan dan tetap bertahan hidup maka bank harus berwawasan pelanggan. Sehingga bank yang unggul dalam bersaing adalah 53
Kasmir, manajemen perbankan. Jakarta: PT.rajawali pers, 2007 hal.217 Rambat Lupiyadi, pemasaran jasa teori dan praktik, Jakarta: salemba empat, 2001. h.120 55 Rambat Lupiyadi. h.125
54
46
bank yang disamping pandai membuat produk/jasa, juga cermat di dalam melihat kondisi pasar. Dalam hal ini diperlukan kerja sama dari seluruh departemen dan karyawan
di
bank
tersebut
untuk
bersama-sama
merancang
dan
mengimplementasikan suatu sistem penyampaian nilai pelanggan yang lebih unggul daripada bank pesaing. 56 Nasabah akan loyal pada bank apabila mereka beranggapan bahwa, bank tersebut dapat memberikan nilai hantaran kepada pelanggan paling tinggi. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai bank syariah, khususnya yang berhubungan dengan nasabah bank syariah, yang menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah alasan keagamaan, yang menyatakan bahwa bunga bank yang diterima melalui bank konvensional haram hukumnya dalam syariah islam, sehingga ada keinginan dari para warga muslim untuk membentuk suatu lembaga per-bankan yang sesuai dengan syariah islam, yaitu bank syariah ini. Meskipun agama merupakan salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan konsumen untuk mau menjadi nasabah bank syariah, masih banyak alasan dan faktorfaktor lain yang mampu mem-pengaruhi pertimbangan masyarakat untuk mau menjadi nasabah bank syariah. Salah satunya yang berasal dari stra-tegi pemasaran yang dilakukan oleh bank syariah melalui strategi bauran pemasaran. Yang mana di dalamnya meliputi kebijakan produk, harga, promosi, tempat dan saluran distribusi, pelayanan pegawai, 56
Murti Sumarni. Manajemen Pemasaran Bank. Liberty:Yogyakarta. Hal.225
47
proses pelayanan, dan bentuk fisik kantor bank syariah itu sendiri. Sehingga dari bauran pemasaran tersebut nasabah dapat terpengaruh untuk mau berhubungan dengan bank syariah dengan menjadi nasabah bank syariah. Bauran pemasaran dinilai dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen untuk mau menjadi nasabah bank syariah. Nilai produk dapat dievaluasi oleh nasabah melalui manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk tersebut dibandingkan dari produk bank lain. Nasabah akan menyukai produk tabungan yang dapat digunakan untuk pembayaran-pembayaran tagihan rekening listrik, air minum, atau telepon secara auto debet dari pada tabungan biasa 57 . Selain itu, nasabah akan memutuskan menjadi nasabah bank syariah karena produk yang ditawarkan oleh bank syariah cukup inovatif yaitu dengan produk yang memiliki kegunaan yang kurang lebih sama dengan bank konvensional pada umumnya tetapi dikemas dalam bentuk yang berbeda, yang disesuaikan dengan syariah dan menggunakan prinsip-prinsip Islam, sehingga secara tidak langsung menarik perhatian masyarakat yang mayoritas warga muslim untuk mau meng-adopsi produk dan jasa perbankan syariah tersebut. Nilai harga dapat dievaluasi nasabah melalui biaya administrasi, setoran minimum, dan prosentase bagi hasil yang ditawarkan bank syariah. Namun, bagi nasabah emosional tidak atau kurang memperhatikan harga, dengan kata lain nasabah
57
Murti Sumarni. Manajemen Pemasaran Bank. Liberty:Yogyakarta. Hal.227
48
ini benar-benar emosional religius: “asal halal”. 58 Nilai lokasi bagi nasabah sangat penting, karena nasabah akan memutuskan menjadi nasabah suatu bank syariah yang berada pada lokasi yang cukup strategis dan sangat terjangkau oleh nasabah, yaitu dilewati oleh transportasi umum, berada di pusat kota, berada di pusat keramaian, dan juga berada di daerah pertokoan. Nilai pelayanan bagi nasabah sangatlah penting mengingat jasa bank merupakan jasa profesional. Sistem on line, tabungan dengan ATM merupakan contoh upaya bank di dalam memberikan layanan yang cepat dan akurat. Nilai
personil/karyawan
bank
merupakan
”aset
tersembunyi”
yang
pemanfaatannya harus dimaksimalkan oleh bank. Karyawan bank yang menguasai produk/jasa yang ditawarkan dan yang responsif terhadap keinginan nasabah akan mendorong nasabah melakukan transaksi dan bahkan loyal terhadap bank atau membuat nasabah tidak berpaling ke bank lain. 59
58
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Markering. PT.Mizan Pustaka:Bandung. Hal.xiii. 59 Murti Sumarni. Manajemen Pemasaran Bank. Liberty:Yogyakarta. Hal.227
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan deskriptif, yaitu menje-
laskan pengaruh faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi dilihat dari sudut pandang nasabah terhadap pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti, dicatat, diolah, dan dianalisis 60 .
B.
Sumber Data Penelitian
1.
Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. 61 Dalam penelitian ini, data primer di dapat langsung dari responden dengan cara menyebarkan kuesioner kepada nasabah Bank Negara Indonesia Syariah.
60
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif , Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2005 hal.44 61 Husein, Umar. Riset pemasaran dan perilaku konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005 hal. 72
50
2. Data Sekunder Data sekunder didapat dari sejumlah buku pemasaran seperti Manajemen Perbankan dan pemasaran Bank oleh Kasmir,SE.,MM, Manajemen Pemasaran Dasar,Konsep dan Strategi oleh Prof.DR.Sofjan Assauri,M.B.A. serta dari literaturliteratur kepustakaan yang berhubungan dengan manajemen pemasaran seperti bukubuku, kitab-kitab, serta sumber lainnya yang dapat memberikan informasi tambahan terhadap materi skripni ini.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas (jumlah) dan karakteristik (ciri) tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah Nasabah perorangan Bank NegaraIndonesia Syariah. 2.
Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi. Dalam penelitian ini, jumlah sampel
yang digunakan oleh penulis minimal 100 responden. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cara Convenience Sampling yaitu unit sampel yang mudah ditemui atau dihubungi,mudah untuk mengukur dan kooperatif.
51
D.
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. 4 variabel mengenai profile nasabah yaitu : a. jenis kelamin nasabah b. usia nasabah c. pendidikan akhir nasabah d. pekerjaan nasabah 2. 11 variabel yang terbagi dalam 4 hal yang menyangkut aspek-aspek marketing mix yaitu : a. Produk 1) produk yang dikeluarkan 2) variasi produk b. Harga 1) administrasi 2) saldo minimal c. Place/lokasi 1) letak/lokasi bank 2) interior bank 3) fasilitas bank d. Promosi 1) informasi yang tersedia
52
2) iklan 3) keramahan customer service dan teller 4) hadiah
E.
Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
strategi marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah, maka dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: 1.
Hipotesis Simultan
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi marketing mix terhadap keputusan menjadi nasabah. 2.
Hipotesis Parsial
Hipotesis (1) Ho1 variabel produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Ha1 variabel produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hipotesis (2) Ho2 variabel harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah.
53
Ha2 variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hipotesis (3) Ho3 variabel lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Ha3 variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hipotesis (4) Ho4 variabel promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Ha4 variabel promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah.
F.
Teknik Pengumpulan Data Cara yang ditempuh penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (angket) terhadap nasabah BNI Syariah. Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala likert yang berisikan sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 62 Data ini
62
Sugitono. Metode penelitian bisnis, Bandung: Alvabeta, 2005. Hal.76
54
Tabel 3.1 Skala Likert Pilihan
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
RaguRagu (RR)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
Fav Un Fav
1 5
2 4
3 3
4 2
5 1
2. Studi Kepustakaan, yaitu telaah terhadap sumber-sumber teks, melalui bukubuku, penelitian terdahulu yang terkait baik skripsi, jurnal maupun majalah dan koran, serta artikel-artikel yang terkait dengan penelitian ini. 3. Men-Download data-data yang terkait dari berbagai website dan blog, dan jurnaljurnal, serta informasi yang terkait dengan penelitian ini, melalui search engine www.google.com .
55
G.
Uji Instrumen Kuesioner
1.
Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Apabila peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam prekteknya belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Validitas data yang akan ditentukan oleh keadaan responden sewaktu diwawancara. Bila sewaktu menjawab semua pertanyaan responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid dan reliabel, tetapi bila si responden merasa malu, takut, dan cemasakan jawabannya,maka besar kemungkinan dia akan memberikan jawaban yang tidak benar.
2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil kesalahan pengukuran,maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukur,makin tidak reliabel alat pengukur tersebut.untuk mengetahui tingkat reliabelitas adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan
56
reliabilitasnya kurang baik. Adapun reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0.7 – 0.89, standarisasi reliabilitas ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford. Tabel 3.2 Kaidah Reliabilitas Guilford
H.
Koefisien
Kriteria
< 0.2
Tidak Reliabel
0.2 – 0.39
Kurang Reliabel
0.4 – 0.69
Cukup Reliabel
0.7 – 0.89
Reliabel
> 0.9
Sangat Reliabel
Metode Analisa Data Analisis data adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca, dipahami dan diintepretasikan dengan 2 (dua) metode: 1.
Teknik Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan obyek penelitian,
bagaimana profil nasabah Bank Negara Indonesia Syariah, menguraikan hasil tabulasi, melihat kecenderungan pemusatan dan perhitungan dengan rumus statistik
57
lainnya. Deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh melalui angket (kuesioner), kemudian di proses dengan beberapa tahapan sebagai berikut: a.
Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan pengelompokan untuk memperoleh data-data yang akurat.
b. Tabulating,
yaitu
mentabulasikan
atau
memindahkan
jawaban-jawaban
responden ke dalam tabel, kemudian dicari prosentasenya untuk kemudian di analisa. c. Kesimpulan, yaitu penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan penafsiran data. Semua tahapan tersebut akhirnya dijelaskan pendeskripsiannya dalam bentuk kata-kata maupun angka sehingga menjadi bermakna. 2.
Tehnik Analisa Statistik Inferensial
a. Uji Regresi Linier Berganda Tehnik analisis statistik inferensial dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Penggunaan model regresi linier berganda dimaksudkan agar banyaknya variabel independen yang diduga akan mempengaruhi variabel dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas pola hubungan yang terbentuk antar variabelnya. Model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan Y. apabila semua nilai variabel independen diketahui, maka kita dapat menggunakan persamaan regresi linier berganda. Model regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε i
58
Dimana:
I.
Y
= Keputusan menjadi nasabah
α
= Elemen Konstanta
β1 sd n
= Koefisien regresi variabel independen
X1
= Produk
X2
= Harga
X3
= Distribusi
X4
= Promosi
Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi Linier Berganda Model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model
tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedatisitas. Jadi dalam penggunaan analisis regresi agar menunjukkan hubungan yang valid atau tidak bisa, maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang digunakan. Asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1.
Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk
linier atau tidak, karena salah satu syarat penggunaan regresi linier adalah data harus bersifat linier.
59
2.
Uji Normalitas Data Analisis statistik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data
adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengungkapkan distribusi data error. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi atau sebaran data yang normal atau mendekati normal. Uji normalitas bisa dilihat dengan menggunakan grafik PP Plots 63 . Suatu data akan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas yang diharapkan apakah sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Kesamaan tersebut ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi normalitas. 64
3.
Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik , tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas terjadi
63
Imam Ghazali, Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS , Semarang: Badan penerbit UNDIP, 2006. Hal.124 64 Singgih santoso, buku latihan SPSS Statistik parametrik, Jakarta: PT.Elex Komputindo, 2000 hal.156
60
korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yaitu dengan menggunakan VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerence. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada model regresi, dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya: a.
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model regresi bebas dari multikolinearitas.
b.
Jika nilai Tolerence tidak kurang dari 1, maka model regresi bebas dari multikolineritas. 65
4.
Uji Heterokedatisitas Uji Heterokedatisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedatisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedatisitas. Untuk mendeteksinya dilihat dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya STRESID. Untuk melihat adanya heteroskedatisitas, ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas, antara lain: 65
Singgih Santoso, buku latihan SPSS Statistik parametrik, Jakarta: PT.Elex Komputindo, 2000 hal.163
61
a.
Melihat grafik Plot antara prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residualnya
b.
Dasar analisa, jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, lalu menyempit), maka telah terjadi heteroskedatisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. 66 Penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola. 67
c.
5.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model
regresi linier antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak, dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson (DW) yang bisa djadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah : a. Angka DW di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi.
66
Singgih santoso, buku latihan SPSS statistik parametrik, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2000 hal.166 67 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan Menggunakan SPSS, Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2005. Hal.65
62
c. Angka DW diatas +2, bararti ada autokorelasi negatif. 68
J.
Analisa Regresi Linier Berganda Analisa regresi ini berguna untuk menguji apakah koefisien regresi yang
didapat signifikan. Regresi Linier Berganda yaitu teknik untuk menghitung seberapa jauh hubungan antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam analisis regresi linier berganda penelitian ini dilakukan pengujian untuk melihat pengaruh variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel terikat. Pengujian-pengujian dalam analisis regresi berganda yaitu sebagai berikut :
1. Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk membuktikan apakah variabel-variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut : Hipotesis Ho : β0 = β1 = β2 = 0 (variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen). Ho : β0 ≠ β1 ≠ β2 ≠ 0 (variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen). Ftabel = df (N-k ; k-1), α tertentu (0,005) df = n-k Keterangan : df = degree of freedom
68
Singgih santoso, buku latihan SPSS statistik parametrik, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo,2000 hal.170
63
n = jumlah observasi k = variabel independen Dapat digambarkan dengan rumusan sebagai berikut : Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak). Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima). Atau Jika nilai prob Fhitung > Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima) Jika nilai prob Fhitung < Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak)
Gambar 3.1 Grafik Distribusi –F 69
Ho diterima
Ho ditolak
0
69
ftabel
Demodar Gujarati. Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama 1999, h.56
64
Keterangan : a.
Nilai Ftabel diperoleh melalui perumusan F±α5%/df(n-k,k-1), dimana : n = jumlah observasi dan k = jumlah parameter
b.
Nilai Fhitung diletakkan pada area Ho dan Ha
2. Uji Parsial (Uji t) Uji t dimaksudkan untuk menguji koefisien regresi secara parsial. Uji t digunakan untuk memverifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nol (Ho). Hipotesis Ha : artinya secara parsial variabel independen tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Ho : artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Ttabel = α = tertentu (0,005) df = n-k Keterangan : n = jumlah observasi k = variabel dependen Jika nilai thitung > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak) Jika nilai thitung < ttabel maka hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima) atau Jika nilai probabilitas thitung > α 5% maka hipotesa (Ha) ditolak (Ho diterima) Jika nilai probabilitas thitung < α 5% maka hipotesa (Ha) diterima (Ho ditolak)
65
Gambar 3.2 Grafik Distribusi – t 70
Keterangan: a. Nilai ttabel diperoleh melalui perumusan t±α5%/df(n-k), dimana : n = jumlah observasi dan k = jumlah parameter b. Nilai thitung diletakkan pada area Ho dan Ha
3. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangnan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan antar variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 dan +1. a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya. b. Jika KK bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya. 70
Demodar Gujarati. Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama 1999, hal.61
66
c. Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel-variabel tidak menunjukkan korelasi. d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna. Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan :
Tabel 3.3 Koefisien Korelasi Pearson KK = 0
Tidak ada korelasi
0 < KK ≤ 0,20
Korelasi sangat rendah / lemah sekali
0,20 < KK ≤ 0,40
Korelasi rendah / lemah tapi pasti
0,40 < KK ≤ 0,70
Korelasi cukup berarti
0,70 < KK ≤ 0,90
Korelasi tinggi, kuat
0,90 < KK ≤ 1,00
Korelasi sangat tinggi, kuat sekali
KK = 1
Korelasi sempurna
67
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A.
Gambaran Umum Responden Sampel penelitian pengukuran produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap
keputusan menjadi nasabah Bank Negara Indonesia Syariah adalah 100 responden. Bagian ini menyajikan informasi mengenai gambaran secara umum responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, jenis pekerjaan dan penghasilan perbulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masung nasabah, yaitu: 1.
Identitas responden berdasarkan Usia Tabel 4.1 Responden berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase
15-25 tahun
48
48%
26-35 tahun
37
37%
36-45 tahun
13
13%
46-55 tahun
2
2%
Total
100
100%
68
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa rentan usia 15-25 tahun sebanyak 48 responden atau sebanyak 48%, usia 26-35 tahun sebanyak 37%, usia 36-45 tahun sebanyak 13%, dan usia 46-55 tahun sebanyak 2%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa segmentasi BNI Syariah ke semua rentan usia. 2.
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Pria
48
48%
Wanita
52
52%
Total
100
100%
Dilihat dari jenis kelamin pada data responden yang telah diolah, responden yang berjenis kelamin wanita lebih banyak yaitu sebesar 52%, sedangkan 48% responden berjenis kelamin pria. Artinya mayoritas nasabah BNI Syariah berjenis kelamin wanita. 3.
Identitas responden berdasarkan Pendidikan Terakhir. Tabel 4.3 Responden berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
Tidak sekolah
2
2%
69
SD
0
0%
SMP
0
0%
SMA
36
36%
D1/D2
7
7%
D3/BA
15
15%
S-1
32
32%
S-2
7
7%
S-3
0
0%
Lain-lain
1
1%
Total
100
100%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dilihat dari status pendidikan terakhir responden, sebanyak 36% responden memiliki latar belakang pendidikan SLTA, 7% responden memiliki latar belakang pendidikan D1/D2 dan S-2, 15% responden berlatar belakang pendidikan D3/BA, 32% responden berlatar belakang pendidikan S-1, 1% responden berlatar belakang pendidikan lain-lain, serta 0% berlatar belakang pendidikan SD, SLTP, dan S-3.
70
4. Identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan Tabel 4.4 Responden berdasarkan Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
PNS
16
16%
Swasta
31
31%
BUMN
10
10%
ABRI / POLRI
1
1%
Wiraswasta
13
13%
Pelajar/Mahasiswa
27
27%
Lain-lain
1
1%
100
100%
Total
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dilihat dari bidang pekerjaan responden, sebanyak 16% responden berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil, 31% responden berprofesi sebagai pegawai swasta, 10% berprofesi sebagai pegawai BUMN, 1% sebagai ABRI/POLRI, 13% responden berprofesi sebagai wiraswasta, 27% sebagai pelajar/mahasiswa, dan 1% lain-lain.
71
B.
Analisis Dan Pembahasan
1.
Validitas dan Reliabilitas Untuk mendapatkan data yang akan dilakukan penyebarannya kepada 100
responden, peneliti terlebih dahulu melakukan try out angket yang dibagikan kepada 30 responden unutk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan dalam angket. Angket dibagi menjadi lima variable, yaitu variable produk, harga, lokasi, promosi, dan keputusan menjadi nasabah. Dimana setiap variabel utama tersebut terdiri dari beberapa kisi-kisi pernyataan / indikator. Tabel 4.5 Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah membuat saya memutuskan untuk
63.87
38.395
.670
.912
64.00
39.034
.707
.910
menjadi nasabah BNI Syariah Variasi produk yang dikeluarkan BNI Syariah membuat saya merasa kebutuhan saya terpenuhi.
72
Biaya administrasi yang ditetapkan oleh BNI Syariah membuat saya
64.03
41.206
.497
.916
63.53
41.706
.511
.916
64.27
39.513
.415
.924
64.00
40.000
.581
.914
64.03
41.206
.497
.916
64.10
38.714
.844
.907
64.00
39.034
.707
.910
tertarik untuk menabung di BNI Syariah Saya tertarik menabung di BNI Syariah dengan saldo minimum yang ditetapkan Biaya asministrasi yang diterapkan oleh BNI Syariah Membuat saya keberatan untuk menabung di BNI Syariah. Saya merasakan kemudahan dengan lokasi BNI Syariah yang strategis Saya merasa nyaman dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh BNI Syariah Saya merasa tidak nyaman dengan tata ruang di BNI Syariah Saya merasakan kemudahan memperoleh informasi dengan adanya website BNI Syariah
73
Keramahan Customer Service dan Teller meningkatkan loyalitas
63.53
41.706
.511
.916
64.10
38.714
.844
.907
63.53
41.706
.511
.916
63.53
41.706
.511
.916
63.87
38.395
.670
.912
64.10
38.714
.844
.907
64.00
39.034
.707
.910
saya untuk menabung di BNI Syariah Hadiah yang ditawarkan BNI Syariah membuat saya tertarik menabung di BRI Syariah. Penataan ruang yang baik di BNI Syariah membuat saya nyaman berada di BNI Syariah BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan Tempat yang jauh, membuat saya ragu-ragu untuk menjadi nasabah BNI Syariah. Saya merasa puas setelah menjadi nasabah BNI Syariah Karena merasa puas, saya akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah
74
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari semua pernyataan dalam angket yang diberikan kepada 30 responden hasilnya adalah valid dan reliable, ini terbukti dengan nilai corrected item-total correlation masing-masing item semuanya bernilai > 0,374 dan nilai cronbach’s alpha if item deleted masingmasing item semuanya bernilai > 0,600.
2.
Produk Tabel 4.6 Produk Yang Dikeluarkan BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
6
6.0
6.0
6.0
Ragu-Ragu
21
21.0
21.0
27.0
Setuju
50
50.0
50.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat, mayoritas responden memutuskan menjadi nasabah BNI Syariah karena produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 23%, setuju 50%, ragu-ragu 21%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Ini berarti sebagian besar responden setuju bahwa
75
mereka tertarik menjadi nasabah BNI Syariah karena produk yang dikeluarkan BNI Syariah. Tabel 4.7 Variasi Produk Yang Dikeluarkan BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
2
2.0
2.0
3.0
Setuju
66
66.0
66.0
69.0
Sangat Setuju
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat, mayoritas responden memutuskan menjadi nasabah BNI Syariah karena variasi produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 31%, setuju 66%, ragu-ragu 2%,tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Ini berarti sebagian besar responden setuju bahwa mereka tertarik menjadi nasabah BNI Syariah karena variasi produk yang dikeluarkan BNI Syariah.
76
3. Harga Tabel 4.8 Merasa Tertarik Dengan Biaya Administrasi Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
74
74.0
74.0
87.0
Sangat Setuju
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan setuju jika dengan biaya administrasi yang ditetapkan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 13%, setuju 74%, ragu-ragu 12%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tertarik dengan biaya administrasi yang ditetapkan oleh BNI Syariah.
77
Tabel 4.9 Merasa Tertarik Dengan Saldo Minimum Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
8
8.0
8.0
9.0
Setuju
55
55.0
55.0
64.0
Sangat Setuju
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan setuju jika dengan saldo minimum yang ditetapkan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 36%, setuju 55%, ragu-ragu 8%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa tertarik dengan saldo minimum yang ditetapkan oleh BNI Syariah.
78
Tabel 4.10 Merasa keberatan Dengan Biaya Administrasi Yang Ditetapkan Oleh BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
23
23.0
23.0
23.0
Tidak Setuju
48
48.0
48.0
71.0
Ragu-Ragu
26
26.0
26.0
97.0
Setuju
3
3.0
3.0
100.0
Sangat Setuju
0
0
0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika merasa keberatan dengan biaya administrasi yang diterapkan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 0%, setuju 3%, ragu-ragu 26%, tidak setuju 48%, dan sangat tidak setuju sebesar 23%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak merasa keberatan dengan biaya administrasi yang diterapkan oleh BNI Syariah.
79
4. Lokasi Tabel 4.11 Lokasi BNI Syariah Yang Strategis
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu-Ragu
5
5.0
5.0
8.0
Setuju
67
67.0
67.0
75.0
Sangat Setuju
25
25.0
25.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.7 terlihat, mayoritas responden merasakan kemudahan dengan lokasi BNI Syariah yang strategis, dengan persentase sebesar sangat setuju 25%, setuju 67%, ragu-ragu 5%, tidak setuju 3%, dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden m,ersakan kemudahan dengan lokasi BNI Syariah.
80
Tabel 4.12 Kenyamanan Dengan Fasilitas Yang Disediakan Oleh BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
74
74.0
74.0
87.0
Sangat Setuju
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat, mayoritas responden menyatakan merasa nyaman dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh BNI Syariah, dengan persentase sebesar sanat setuju 23%, setuju 74%, ragu-ragu 12%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menggambarkan sebagian besar responden merasakan nyaman dengan fasilitas yang disediakan oleh BNI Syariah.
81
Tabel 4.13 Ketidaknyamanan Dengan Tata Ruang Di BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
19
19
19
19.0
Tidak Setuju
69
69.0
69.0
88.0
Ragu-Ragu
11
11.0
11.0
99.0
Setuju
1
1.0
1.0
100.0
Sangat Setuju
0
0
0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan ketidaknyamanan tata ruang BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 0%, setuju 1%, ragu-ragu 11%, tidak setuju 69%, dan sangat tidak setuju sebesar 19%. Dapat disimpulkan bahwa nasabah BNI Syariah merasakan kenyamanan dengan tata ruang BNI Syariah.
82
5. Promosi Tabel 4.14 Kemudahan Memperoleh Informasi Dengan Adanya Website BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
58
58.0
58.0
71.0
Sangat Setuju
29
29.0
29.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.11 di atas, mayoritas responden merasakan kemudahan dengan adanya website BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 29%, setuju 58%, ragu-ragu 12%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah karena kepuasan yang telah didapat.
83
Tabel 4.15 Keramahan Customer Service dan Teller BNI Syariah meningkatkan loyalitas nasabah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
8
8.0
8.0
9.0
Setuju
55
55.0
55.0
64.0
Sangat Setuju
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, mayoritas responden setuju dengan keramahan customer service dan teller dapat meningkatkan loyalitas nasabah, dengan persentase sebesar sangat setuju 36%, setuju 55%, ragu-ragu 8%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa keramahan customer service dan teller dapat meningkatkan loyalitas nasabah.
84
Tabel 4.16 Merasa Tertarik Dengan Hadiah Yang Ditawarkan BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
11
11.0
11.0
12.0
Setuju
69.0
69.0
69.0
81.0
Sangat Setuju
19.0
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.13, mayoritas responden merasa tertarik menabung di BNI Syariah dengan hadiah yang ditawarkan BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 19%, setuju 69%, ragu-ragu 11%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menggambarkan bahwa hadiah dapat meningkatkan jumlah nasabah BNI Syariah.
85
6. Keputusan Menjadi Nasabah Tabel 4.17 Penataan Ruang Yang Baik di BNI Syariah Membuat Saya Nyaman Berada di BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
0
0
0
0
Ragu-Ragu
8
8.0
8.0
8.0
Setuju
76
76.0
76.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.12 diatas, mayoritas responden merasakan nyaman dengan penataan ruang yang baik di BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 16%, setuju 76%, ragu-ragu 8%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Dapat disimpulkan bahwa, para responden memutuskan menjadi nasabah BNI Syariah karena penataan ruang yang baik di BNI Syariah.
86
Tabel 4.18 BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
8
8.0
8.0
9.0
Setuju
55
55.0
55.0
64.0
Sangat Setuju
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.13, mayoritas responden setuju bahwa BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan, dengan persentase sebesar sangat setuju 36%, setuju 55%, ragu-ragu 8%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan.
87
Tabel 4.19 Merasa Ragu-Ragu Dengan Tempat Yang Jauh Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah.
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
23
23
23.0
23.0
Tidak Setuju
50
50.0
50.0
73.0
Ragu-Ragu
21
21.0
21.0
94.0
Setuju
6
6.0
6.0
100.0
Sangat Setuju
0
0
0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.14, mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika tempat yang jauh menjadi penghalang untuk menjadi nasabah BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 0%, setuju 6%, ragu-ragu 21%, tidak setuju 50%, sangat tidak setuju 23%. Hal ini menunjukkan bahwa tempat yang jauh bukan menjadi penghalang untuk menjadi nasabah BNI Syariah.
88
Tabel 4.20 Merasa Puas Setelah Menjadi Nasabah BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
11
11.0
11.0
12.0
Setuju
69.0
69.0
69.0
81.0
Sangat Setuju
19.0
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.15, mayoritas responden merasa puas setelah menjadi nasabah BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 19%, setuju 69%, ragu-ragu 11%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menggambarkan responden merasa puas setelah menjadi nasabah BNI Syariah.
89
Tabel 4.21 Karena merasa puas, akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah
Frequency Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Sangat Tidak Setuju
0
0
0
0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
58
58.0
58.0
71.0
Sangat Setuju
29
29.0
29.0
100.0
100
100.0
100.0
Total Sumber: Data diolah
Dari tabel 4.16 di atas, mayoritas responden akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah, dengan persentase sebesar sangat setuju 29%, setuju 58%, ragu-ragu 12%, tidak setuju 1%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah karena kepuasan yang telah didapat.
C.
Hasil Analisis
1.
Uji Normalitas/Uji Linearitas Dan Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda
a.
Uji Normalitas/Uji Linearitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
90
normal. Distribusi data yang normal akan membentuk garis lurus diagonal dan apabila data berdistribusi normal, maka distribusi data yang ditunjukkan akan mengikuti alur garis diagonal. 71
Gambar 4.1 Normalitas/Linearitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Dari gambar grafik diatas menunjukkan pola grafik yang normal, terlihat dari titik distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Artinya data berdistribusi normal dan asumsi kenormalan terpenuhi.
71
Agung santoso,”statistic untuk psikologi”, dapat diakses di http://psikologistatistik.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 April 2010.
91
b.
Autokorelasi Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
dalam analisis ini adalah uji statistic Durbin-Watson, dengan menggunakan software Spass 15 diperoleh hasil berikut: Tabel 4.22 Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
.976(a)
.953
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.951
Durbin-Watson
.559
1.502
a Predictors: (Constant), PROMOSI, HARGA, LOKASI, PRODUK b Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Angka DW di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2) Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi. 3) Angka DW diatas +2, bararti ada autokorelasi negatif. 72 Berdasarkan output model summary didapatkan nilai DW adalah 1.502 dengan mengikuti ketentuan di atas, dapat dikategorikan bahwa nilai DW (1.502) berada di antara -2 sampai +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi. 72
Singgih santoso, buku latihan SPSS statistik parametrik, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2000.
92
c.
Multikolinearitas Tabel 4.23 Coefficients(a) Collinearity Statistics Model 1
PRODUK HARGA LOKASI
Tolerance .279 .590
VIF 3.587 1.694
.454
2.203
PROMOSI .226 4.432 a Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Untuk melihat pengujian ini, ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi antar variable bebas. Hal ini terlihat pada nilai tolerance untuk keempat variable bebas lebih dari α ( > 0.05 ), artinya seluruh nilai tolerance keempat variable bebas > 0.05 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) hitung keempat variable bebas kurang dari 5 (VIF < 5)
93
d.
Heteroskedastisitas Gambar 4.2
Scatterplot
Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau data bersifat homoskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk menganalisis marketing Mix terhadap keputusan menjadi nasabah.
94
2.
Uji Hipotesis Tabel 4.24 Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
Std. Error
t
Sig.
Beta
(Constant)
.729
.602
1.212
.229
PRODUK
.818
.082
.421
9.975
.000
HARGA
.399
.053
.220
7.582
.000
LOKASI
.373
.063
.196
5.914
.000
1.044
.081
.604
12.882
.000
PROMOSI
a Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
a. Regresi Linier Berganda
Model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan Y. apabila semua nilai variabel independen diketahui, maka kita dapat menggunakan persamaan regresi linier berganda. Model regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε i Dimana: Y
= Keputusan menjadi nasabah
α
= Elemen Konstanta
β1 sd n
= Koefisien regresi variabel independen
X1
= Produk
X2
= Harga
X3
= Lokasi
95
X4
= Promosi
Dari hasil pengolahan didapat model persamaan regresi: Y = 0,729 + 0,818X1 + 0,399X2 + 0,373X3 + 1,044X4 + ε i Dari model regresi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Nilai konstanta sebesar 0,729 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai produk, harga, lokasi, dan promosi maka besarnya keputusan menjadi nasabah sebesar 0,729 2) Nilai koefisien regresi variable X1 (Produk) sebesar 0.818 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (karena tanda +) dari produk, maka nilai Y (keputusan keputusan menjadi nasabah) akan bertambah sebesar 0.818 3) Nilai koefisien regresi variable X2 (harga) sebesar 0.399 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (karena tanda +) dari harga, maka nilai Y (keputusan keputusan menjadi nasabah) akan bertambah sebesar 0.399. 4) Nilai koefisien regresi variable X3 (lokasi) sebesar 0.373 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (karena tanda +) dari lokasi, maka nilai Y (keputusan keputusan menjadi nasabah) akan bertambah sebesar 0.373. 5) Nilai koefisien regresi variable X4 (Promosi) sebesar 1.044 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (karena tanda +) dari lokasi, maka nilai Y (keputusan keputusan menjadi nasabah) akan bertambah sebesar 1.044.
96
b. Uji Simultan (F) Uji simultan digunakan unutk mengetahui apakah variable independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Tabel 4.25 ANOVA(b)
Sum of Model 1
Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
599.638
4
149.910
29.672
95
.312
629.310
99
F 479.961
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), PROMOSI, HARGA, LOKASI, PRODUK b Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Hipotesis dalam uji F adalah sebagai berikut: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independen (promosi,
harga, lokasi, produk) terhadap variable dependen (Keputusan menjadi nasabah). Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independen (promosi, harga, lokasi, produk) terhadap variable dependen (keputusan menjadi nasabah). Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak). Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima). Atau Jika nilai Sig. Fhitung > Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima) Jika nilai Sig. Fhitung < Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak).
Berdasarkan pada tabel analisis (Anova), jika dilihat dari signifikansi, diketahui bahwa nilai signifikan (0.000 < 0.05) yang artinya signifikan, sedangkan
97
Fhitung sebesar 479.961 > Ftabel, dengan tingkat signifikansi 5% dan Ftabel = df (98 ; 1), maka df1 = 1 dan df2 = 98 didapat nilai ftabel = 3.94 Kesimpulan: Karena nilai Fhitung (479.961) > nilai Ftabel (3.94), dan nilai signifikansi Fhitung (0.000)< Ftabel (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen (produk, harga, promosi, lokasi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (keputusan menjadi nasabah). c. Uji Parsial (Uji t) Dasar pengambilan keputusan : Ha : artinya secara parsial variabel independen tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Ho : artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai thitung > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak) Jika nilai thitung < ttabel maka hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima) atau Jika nilai probabilitas thitung > α 5% maka hipotesa (Ha) ditolak (Ho diterima) Jika nilai probabilitas thitung < α 5% maka hipotesa (Ha) diterima (Ho ditolak)
98
Tabel 4.26 Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
t
Sig.
Beta
(Constant)
.729
.602
1.212
.229
PRODUK
.818
.082
.421
9.975
.000
HARGA
.399
.053
.220
7.582
.000
LOKASI
.373
.063
.196
5.914
.000
1.044
.081
.604
12.882
.000
PROMOSI
a Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
1)
Produk Jika dilihat dari signifikansi, diketahui bahwa nilai signifikansi 0.000 lebih
kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) yang artinya
hipotesa Ha diterima (Ho ditolak),
sedangkan nilai thitung sebesar 9.975, ttabel bisa dihitung pada table t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus n-2, di mana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98). Didapat ttabel adalah 1.98. Oleh karena thitung > ttabel (9.975 > 1.98), maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan menjadi nasabah sebesar 42.1%.
99
2)
Harga Hasil yang didapat menyatakan nilai koefisien t hitung 7.582 > dari t table
1.98 sehingga Ho ditolak atau Ha diterima dan nilai signifikansi 0.000 < α 0.05 sehingga dapat dipastikan Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya koefisien regresi pada harga terdapat pengaruh secara signifikan sebesar 22.0%. 3)
Lokasi Hasil yang didapat menyatakan nilai koefisien t hitung 5.914 > dari t tabel
1.98 sehingga Ho ditolak atau Ha diterima dan nilai signifikansi 0.000 < α 0.05 sehingga dapat dipastikan Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya koefisien regresi pada lokasi terdapat pengaruh secara signifikan sebesar 19.6%. 4)
Promosi Hasil yang didapat menyatakan nilai koefisien t hitung 12.882 > dari t tabel
1.98 sehingga Ho ditolak atau Ha diterima dan nilai signifikansi 0.000 < α 0.05 sehingga dapat dipastikan Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya koefisien regresi pada promosi terdapat pengaruh secara signifikan sebesar 60.4%. Berdasarkan hasil uji t, hal ini menunjukkan bahwa promosi memberikan pengaruh yang paling besar terhadap keputusan menjadi nasabah BNI Syariah.
100
d. Koefisien Determinasi Tabel 4.27 Model Summary(b)
Model 1
R .976(a)
R Square .953
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.951
.559
Durbin-Watson 1.502
a Predictors: (Constant), PROMOSI, HARGA, LOKASI, PRODUK b Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Berdasarkan tabel diatas, maka korelasi antara variabel dependen (keputusan menjadi nasabah) dengan seluruh variabel independen (produk, promosi, harga, lokasi) secara umum (R) sebesar 0.976 menunjukkan bahwa variabel produk, harga, lokasi, promosi dengan variabel dependen (keputusan menjadi nasabah) mempunyai hubungan dengan kategori “sangat kuat”.
101
Tabel 4.28
Kriteria Korelasi 73 Interval Koefisien
Keterangan Hubungan
< 0.200
Sangat Rendah
0.200 – 0.399
Rendah
0.400 – 0.599
Sedang
0.600 – 0.799
Kuat
0.800 – 1.000
Sangat Kuat
Sedangkan nilai R² sebesar 0.953 yang biasa disebut koefisien determinasi. Dalam hal ini berarti 95,3% keputusan menjadi nasabah dipengaruhi oleh strategi marketing mix sedangkan sisanya 4,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.
73
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: CV Alfa Beta, 2007.
102
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi marketing mix mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan masyarakat untuk menjadi nasabah BNI Syariah. Hal ini terbukti dengan hasil hipotesis dengan menggunakan uji F. ANOVA(b)
Sum of Model 1
Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
599.638
4
149.910
29.672
95
.312
629.310
99
F 479.961
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), PROMOSI, HARGA, LOKASI, PRODUK b Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Berdasarkan pada tabel di atas, jika dilihat dari signifikansi, diketahui bahwa nilai signifikan (0.000 < 0.05) yang artinya signifikan, sedangkan Fhitung sebesar 479.961 > Ftabel, dengan tingkat signifikansi 5% dan Ftabel = df (98 ; 1), maka df1 = 1 dan df2 = 98 didapat nilai ftabel = 3.94 Karena nilai Fhitung (479.961) > nilai Ftabel (3.94), dan nilai signifikansi Fhitung (0.000)< Ftabel (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen (produk,
103
harga, promosi, lokasi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (keputusan menjadi nasabah). 2. Faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap keputusan masyarakat menjadi nasabah BNI Syariah adalah promosi sebesar 60.4%, kemudian produk sebesar 42.1%, harga sebesar 22.0%, serta lokasi sebesar 19.6%. Adapun strategi yang digunakan pihak BNI Syariah untuk menambah jumlah nasabahnya yaitu, adanya Website BNI Syariah yang memudahkan nasabah untuk memperoleh informasi, keramahan customer service dan teller yang dapat menambahkan loyalitas nasabah, dan hadiah yang ditawarkan BNI Syariah yang dapat menarik nasabah. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh dalam keputusan menjadi nasabah BNI Syariah. Oleh karena itu, BNI Syariah diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan strategi marketing mix secara berkala. Namun, bukan berarti tidak memperhatikan variabel lain. 2. Dari data yang ada terlihat keputusan menjadi nasabah BNI Syariah sangat baik, akan tetapi pihak BNI Syariah harus terus mengadakan evaluasi terhadap tingkat kepentingan nasabah, karena nasabah tidak dapat mengungkapkan secara jelas apa yang mereka inginkan dari jasa bank, tetapi mereka dapat menceritakan masalah-masalah yang menimpa mereka karena menggunakan jasa bank.
104
3. Pihak bank harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam menyediakan jasa yang dimiliknya sehingga nasabah memiliki berbagai pilihan, terutama pilihan lokasi penyediaan jasa tersebut agar memudahkan nasabah untuk menjangkaunya dan juga sebagai peningkatan kualitas jasa tersebut. 4. Dalam penyusunan skripsi ini mungkin ada banyak hal yang belum sepenuhnya terselesaikan dengan baik, mengingat keterbatasan ruang dan waktu. Untuk itu, untuk penelitian selanjutnya yang serupa diharapkan dapat menjadi lebih baik lagi.
105
DAFTAR PUSTAKA Agung, Bhuono Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan Menggunakan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2005 Aziz, Amin. Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, buku I dan II. Jakarta:bangkit. 1992. Assauri, Sofyan. Manajemen pemsaran:dasar, konsep, strategi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1992. Bank Indonesia Cetak biru pengembangan perbakan syariah Indonesia, Jakarta, BI, 2006. Bungin, Muhammad Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media, 2005. David,Fred R. Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat, 2006 Demodar Gujarati, Demodar. Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain, PT Gelora Aksara Pratama 1999. Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan, cet.II. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Ghazali, Imam Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS . Semarang: Badan penerbit UNDIP, 2006 Hasibuan, malayu. Dasar-dasar perbankan. Jakarta:Bumi Aksara. 2001. Kasmir, pemasaran bank. Jakarta:kencana, 2004 _____, manajemen perbankan. Jakarta:kencana. 2004
106
Kertajaya,
Hermawan
dan
Muhammad
Syakir
Sula.
Syariah
marketing.
Bandung:Mizan. 2006. Keegan, J Warren. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta : PT.Indeks Kelompok Gramedia.edisi keenam. 2003 Kotler dan Amstrong. Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 2000. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1993. Lupiyodi, Rambat. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2001 Prasetyo, Bambang , Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2005 Rahmawati, Irma. “ Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Setiadi, J. Nugroho. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2003 Sevilla, Conseulo G. Et All. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993 Simamora, Bilson. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2001. Sumardy. Perbankan syariah masa depan : strategi untuk memenagkan emotion dan ratio market. Jakarta : senayan abadi publishing. 2003. Supranto,J. Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan. Jakarta : PT.Rineka Cipta. 2001. Swastha, Basu. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 2002
107
Saladin, Djasmin. Manajemen Pemasaran : Analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Bandung: CV.Linda Karya, 2003,Ed.III Sugitono. Metode penelitian bisnis. Bandung: Alvabeta, 2005. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik parametrik . Jakarta: PT.Elex Komputindo, 2000. Umar, Husein. Riset pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005
SUMBER SITUS INTERNET www.tazkiaonline.com www.republika.co.id www.bi.go.id www.wikipedia.com. www.bnisyariah.tripod.com/profil.html. www.bnisyariah.tripod.com/faq.html. http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/keuangan http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/. http://dhycana.wordpress.com/2008/08/01/manajemen-pemasaran-bank-self-analysis/
108
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .918
N of Items .923
16
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
Produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah membuat saya memutuskan untuk
63.87
38.395
.670
.912
64.00
39.034
.707
.910
menjadi nasabah BNI Syariah Variasi produk yang dikeluarkan BNI Syariah membuat saya merasa kebutuhan saya terpenuhi.
109
Biaya administrasi yang ditetapkan oleh BNI Syariah membuat saya
64.03
41.206
.497
.916
63.53
41.706
.511
.916
64.27
39.513
.415
.924
64.00
40.000
.581
.914
64.03
41.206
.497
.916
64.10
38.714
.844
.907
64.00
39.034
.707
.910
tertarik untuk menabung di BNI Syariah Saya tertarik menabung di BNI Syariah dengan saldo minimum yang ditetapkan Biaya asministrasi yang diterapkan oleh BNI Syariah Membuat saya keberatan untuk menabung di BNI Syariah. Saya merasakan kemudahan dengan lokasi BNI Syariah yang strategis Saya merasa nyaman dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh BNI Syariah Saya merasa tidak nyaman dengan tata ruang di BNI Syariah Saya merasakan kemudahan memperoleh informasi dengan adanya website BNI Syariah
110
Keramahan Customer Service dan Teller meningkatkan loyalitas
63.53
41.706
.511
.916
64.10
38.714
.844
.907
63.53
41.706
.511
.916
63.53
41.706
.511
.916
63.87
38.395
.670
.912
64.10
38.714
.844
.907
64.00
39.034
.707
.910
saya untuk menabung di BNI Syariah Hadiah yang ditawarkan BNI Syariah membuat saya tertarik menabung di BRI Syariah. Penataan ruang yang baik di BNI Syariah membuat saya nyaman berada di BNI Syariah BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan Tempat yang jauh, membuat saya ragu-ragu untuk menjadi nasabah BNI Syariah. Saya merasa puas setelah menjadi nasabah BNI Syariah Karena merasa puas, saya akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah
111
Hasil Uji Normalitas/linearitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Histogram
Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
12.5
Frequency
10.0
7.5
5.0
2.5 Mean =5.58E-15 Std. Dev. =0.98 N =100
0.0 -3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Residual
2
3
112
Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Dependent Variable: KEPUTUSANMENJADINASABAH
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Kuesioner PETUNJUK PENGISIAN Teknik memberikan jawaban dengan cara melingkari nomor pilihan yang tersedia atau dengan cara mengisi tempat kosong yang telah tersedia. Mohon jawaban diberikan A. IDENTITAS RESPONDEN 1.
Usia ____ tahun
2.
Jenis kelamin: 1. Pria 2. Wanita
3.
Pendidikan terakhir :
4.
1) Tidak sekolah
4) SLTA
7) S-1
2) SD
5) Diploma 1/2
8) S-2
3) SLTP
6) Diploma 3/BA 9) S-3
10) lain-lain _______
Pekerjaan dibidang : 1) PNS
3) ABRI / POLRI
5) Pelajar / Mahasiswa
2) Swasta
4) Wiraswasta
6) Lain-lain
113
3)
PETUNJUK PENGISIAN
Teknik memberikan jawaban dengan cara mencontreng ( √ ) tempat kosong yang sudah tersedia dengan berbagai pilihan jawaban : SS = Sangat Setuju
RR = Ragu-Ragu
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
B. NO. 1. 2.
STS = Sangat Tidak Setuju
PRODUK
PERNYATAAN PRODUK Produk yang dikeluarkan oleh BNI Syariah membuat saya memutuskan untuk menjadi nasabah BNI Syariah Variasi produk yang dikeluarkan BNI Syariah membuat saya merasa kebutuhan saya terpenuhi.
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
C. HARGA NO. 1. 2. 3.
PERNYATAAN HARGA Biaya administrasi yang ditetapkan oleh BNI Syariah membuat saya tertarik untuk menabung di BNI Syariah Saya tertarik menabung di BNI Syariah dengan saldo minimum yang ditetapkan Biaya administrasi yang diterapkan oleh BNI Syariah Membuat saya keberatan untuk menabung di BNI Syariah. D. LOKASI
NO. 1. 2. 3.
NO. 1. 2. 3.
PERNYATAAN LOKASI Saya merasakan kemudahan dengan lokasi BNI Syariah yang strategis Saya merasa nyaman dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh BNI Syariah Saya merasa tidak nyaman dengan tata ruang di BNI Syariah E. PROMOSI PERNYATAAN PROMOSI Saya merasakan kemudahan memperoleh informasi dengan adanya website BNI Syariah Keramahan Customer Service dan Teller meningkatkan loyalitas saya untuk menabung di BNI Syariah Hadiah yang ditawarkan BNI Syariah membuat saya tertarik menabung di BNI Syariah.
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
114
F. KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PERNYATAAN KEPUTUSAN MENJADI NASABAH Penataan ruang yang baik di BNI Syariah membuat saya nyaman berada di BNI Syariah BNI Syariah adalah solusi yang tepat dalam menggunakan produk jasa perbankan Tempat yang jauh, membuat saya ragu-ragu untuk menjadi nasabah BNI Syariah. Saya merasa puas setelah menjadi nasabah BNI Syariah Karena merasa puas, saya akan tetap menjadi nasabah BNI Syariah
NO. 1. 2. 3. 4. 5.
SS
S
RR
TS
STS
Hasil Perhitungan Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5
4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
5 3 5 5 2 5 4 3 5 4 3 3 3 3 4 5 5 3 5 4 3 5 4 3 3 3 4 4 4
5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5
4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
68 69 78 76 54 72 72 66 71 68 66 52 69 51 72 67 69 57 69 68 78 74 70 67 73 70 68 66 73
115
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 4
5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 5 5 5 3 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4
72 64 69 64 70 74 74 77 66 80 65 70 77 63 55 52 65 68 71 68 61 69 64 50 59 46 52 69 70 64 62 65 64 63 66 65 63 63 50 63 63 58 70 64
116
74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5
4 4 4 3 4 4 3 2 5 3 4 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 3 4 4 5 4 3 3 5 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 2
5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 3 4 4 3 2 5 3 4 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5
65 64 61 60 70 69 66 63 66 60 60 60 56 53 45 65 71 71 68 71 66 68 65 71 67 70 65
390
415
402
426
391
414
402
406
415
426
406
426
426
390
406
415
6556