GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
ANALISIS KETERLIBATAN FAKTOR DEMOGRAFI PADA NIAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH Andri Nurtantiono Abstract The study objective was to determine the involvement of factors Age, Gender, Level of Education and Income on the influence of attitudes, subjective norms and perceived behavioral control on the intention of the business to customers of Islamic banks in Surakarta. The study design used in the design of the survey population SME business in the city of Surakarta with a sample of 100 businesses. Of the four demographic variables are Age, Gender, Education and Income, Education Levels only a moderate influence of Attitude, Subjective norms and perceived behavioral control to the customer's intention to Islamic banks. Education has an individual doing a lot more consideration, in which 1) the intent to influence customer attitudes will be stronger when business people are more educated than when businesses less educated, 2) Subjective norms influence a customer's intentions will be stronger when businesses less educated than when businesses are more educated and 3) the effect of perceived behavioral control on the intention to clients will be stronger when business people less educated than when businesses better educated. Keywords: Intention, Customer Intention, Attitudes, Subjective norms, Perceived Behavioral Control, Demografic, Age, Gender, Education, Income
PENDAHULUAN Konsep pemasaran menurut Kotler dan Kevin (2007) menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan atau organisasi yang bersangkutan harus lebih menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen bukan hal mudah, dan tidak bisa hanya dilakukan dengan hanya mengamati kegiatan yang nampak saja, tetapi perlu melihat proses-proses yang dilakukan oleh konsumen dalam rangka
pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Perkembangan sekarang mengakui bahwa kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan suatu bagian dari proses pengambilan keputusan (Decisioun Process) (Chuzaimah dan Sujadi, 2006) Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai dari adanya keinginan untuk melakukan sesuatu, sebagaimana disampaikan Fishbein dan Ajzen dalam Theory of Planned Behavior (Wijaya, 2008). Menurut Fishbein dan Ajzen (Wijaya, 2008), tindakan seseorang adalah realisasi dari keinginan atau niat seseorang untuk bertindak. Faktor yang mempengaruhi niat adalah sikap pada tindakan dan norma subyektif
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
47
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 menyangkut persepsi seseorang, apakah orang lain yang diangggap penting akan mempengaruhi perilakunya serta persepsi individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor-faktor demografipun yang dalam analisis merupakan variabel moderator dapat juga mempengaruhi perilaku individu. Berkaitan dengan keterlibatan variabel moderator yang memungkinkan adanya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung, para ilmuwan peneliti telah banyak yang mempertimbangkan dan menaruh perhatian pada hal tersebut. Walsh dkk (2008) misalnya menyatakan bahwa. variabel Moderator telah menikmati lonjakan popularitas dalam literatur pemasaran di tahun terakhir, dan para sarjana telah mengakui pentingnya variabel moderator untuk memprediksi perilaku konsumen (misalnya, Baron dan Kenny, 1986; McMullan, 2005, Sharma et al,.1981). Ajzenpun (1991) berpendapat bahwa demografi secara tidak langsung mempengaruhi niat dan menyarankan dimasukkannya karakteristik demografi untuk menilai kecukupan model TPB. Lee dan Wong, serta Lin dan Chen (Wu, 2007) menunjukkan bahwa "Anteseden" dalam model TPB dipengaruhi oleh faktor situasional dan variabel demografis. Penelitian yang mengambil judul Keterlibatan Faktor Demografi : Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Penghasilan Dalam Pengambilan Keputusan Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah dilakukan dengan tujuan mengetahui keterlibatan faktor Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Penghasilan pada pengaruh Sikap, Norma subjektif dan Kontrol keperilakuan dari
48
ISSN 2088 - 6594 pelaku bisnis terhadap niat menjadi nasabah bank syariah di Kota Surakarta LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour) terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, menggunakan dan membuang barang atau jasa. Beberapa perilaku konsumen adalah membeli sebuah produk atau jasa, memberikan informasi dari mulut ke mulut tentang sebuah produk atau jasa kepada orang lain, membuang sebuah produk dan mengumpulkan informasi sebelum melakukan pembelian. Sebelum bertindak seseorang seringkali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan Berperilaku (Behaviour Intention) dapat didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa. Perilaku seseorang ini dapat diprediksi dari sikap konsumen. Menurut Dharmesta (1998), sikap konsumen terhadap pembelian produk merupakan prediktor yang baik bagi perilaku pembelian, meskipun prediksi tersebut dilakukan melalui variabel niat (intention). Sebagaimana disampaikan Fishbein dan Ajzen dalam Theory of Reason Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) (Wijaya, 2008) yang menggambarkan keterpaduan yang menyeluruh dari komponen sikap dalam struktur yang didisain untuk mengarahkan prediksi dan penjelasan yang lebih baik dari perilaku. Model ini memandang perilaku seseorang sebagai fungsi dari
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 niatnya untuk berperilaku dalam cara tertentu dan variabel penguat lainnya. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB) yang merupakan penyempurnaan dari Theory of Reason Action(TRA) diketahui bahwa niat seseorang untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh sikapnya terhadap perilaku atau tindakan pembelian tersebut dan Norma subyektifnya dimana persepsi seseorang bahwa orang lain yang penting baginya akan bertindak terhadap perilaku tersebut, serta Kontrol perilaku yang dipersepsikan atau dirasakan (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu atau persepsi individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut (control beliefs) Variabel Demografis Umur Pembelian suatu barang dan jasa dari setiap individu berubah-ubah selama hidupnya, karena usia yang berubah, dimana seiring dengan perubahan umur tersebut maka terjadi perubahan kebutuhan. Misalnya saja pada waktu anak-anak, seseorang membutuhkan pakaian, sepatu anak-anak, tetapi pada waktu mereka memasuki umur yang lebih besar, misalnya remaja, mereka tidak lagi membutuhkan pakaian dan sepatu anakanak tetapi semua kebutuhan yang sesuai dengan usia mereka. Jenis Kelamin Rodkin (Crisp, C.B et al, 1997) menemukan fakta bahwa relatif sedikit yang diketahui tentang pengaruh gender pada pola perilaku pemasaran langsung karena kebanyakan studi didominasi oleh pembeli perempuan dan mencerminkan fakta bahwa perempuan masih merupakan
ISSN 2088 - 6594 pembeli utama serta pembuat keputusan utama pembelian Pendidikan Pendidikan memiliki dua fungsi : transfer pengetahuan dan pembangunan kemampuan, yang akan mengubah persepsi seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan perilaku tertentu. Ferrante dan Sabatini (Wu, 2007) menunjukkan: Hubungan antara pendidikan dan kemampuan kognitif umum adalah : pertama pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan membantu orang untuk pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu hal. Selain itu, pendidikan meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan informasi tentang aspek-aspek tertentu. Atas dasar inilah, peneliti mengharapkan bahwa dengan pendidikan yang baik, maka pemahaman terhadap sesuatu akan lebih baik, yang nantinya akan menjadi indikator dalam prediksi niat berperilaku. Penghasilan Besar kecilnya penghasilan sangat menentukan dalam perilaku pembelian konsumen. Variabel demografi ini menjadi indikator daya beli dari konsumen. Jika penghasilan mereka tergolong rendah maka pertimbangan konsumsi lebih banyak pada segi kuantitas daripada kualitas, dan semakin tinggi penghasilan semakin mengarah ke kualitas daripada segi kuantitas pada waktu mereka melakukan pembelian suatu barang. Selain itu tingkat penghasilan yang dipunyai oleh konsumen akan menunjukkan kemampuan dan kesempatan mereka memilih apa yang mereka butuhkan dan mereka sukai.
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
49
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Kerangka Pemikiran Umur Sikap
Jenis Kelamin Niat Pelaku bisnis menjadi nasabah Bank Syariah
Norma Subyektif Kontrol perilaku yang dirasakan
Pendidikan
Penghasilan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Niat seseorang untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh sikapnya terhadap perilaku atau tindakan pembelian tersebut dan Norma subyektifnya dimana persepsi seseorang bahwa orang lain yang penting baginya akan bertindak terhadap perilaku tersebut serta persepsi individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya yang bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut.
Sikap dan pendapat yang didasarkan atas saran dari orang lain, serta keyakinan terhadap kontrol tersebut akan berpengaruh secara kuat atau lemah terhadap niat tergantung kepada tingkat Umur, Jenis kelamin, Pendidikan, dan penghasilan dari para pelaku bisnis. Dengan kata lain keempat variabel demografi ini memoderasi pengaruh ketiga variabel independen yaitu Sikap, Norma Subyektuf dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah dari para pelaku bisnis.
50
Moderasi Umur pada Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Segmen umur merupakan salah satu sasaran yang menarik bagi para pemasar. Lamb dkk (2001), mereka yang berumur antara 35 dan 44 biasanya mempunyai anak-anak usia sekolah yang tinggal di rumah dan menghabiskan banyak dana untuk kelompok-kelompok umur lain untuk membeli makanan, pakaian, perlengkapan rumah dan alkohol. Mereka yang berusia antara 45 dan 49 tahun menghabiskan uang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lainnya untuk makan di luar, biaya transportasi,. hiburan, asuransi pribadi dan dana pensiun. Riset memperlihatkan bahwa berlawanan dengan pendapat umum, 71 persen dari mereka yang termasuk kelompok usia 50 tahun ke atas ingin mencoba merek-merek baru. Berdasarkan hal inilah maka, peneliti menghipotesiskan bahwa :
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 H1:
H2:
H3:
Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda. Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda.
Moderasi Jenis Kelamin pada Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Manajer pemasaran selalu tertarik pada wanita karena wanita membeli begitu banyak produk. Minat akan wanita semakin hebat pada tahun-tahun belakangan karena jumlah wanita yang semakin besar, pembelian dan status pekerjaan yang meningkat dan peranan wanita yang berubah (Engel , 1994). Oleh karena itu dihipotesiskan bahwa : H4: Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat pada pelaku bisnis wanita daripada pada pelaku bisnis laki-laki Eagly dan Miller (Baker, EW et al, 2007) menemukan hasil bahwa pengaruh rekan sejawat terhadap perempuan telah terbukti tinggi dalam studi gender. Berdasarkan hal inilah, maka peneliti menghipotesiskan bahwa : H5: Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah
ISSN 2088 - 6594 akan menjadi lebih kuat pada pelaku bisnis wanita daripada pelaku bisnis laki-laki. Populasi wanita tumbuh lebih cepat daripada populasi pria disebabkan oleh angka kelangsungan hidup wanita lebih baik dibandingkan pria. Banyak pengamat beranggapan bahwa bila wanita memiliki kesempatan yang sama dalam pekerjaan dengan stress yang tinggi, jangka hidup mereka mungkin akan sama dengan jangka hidup pria. Sesungguhnya wanita menangani stres secara jauh lebih baik daripada pria (Engel, 1994), oleh karena itu dimungkinkan bahwa pertimbangan dalam pengambilan keputusan akan lebih sedikit dilakukan oleh wanita, dengan kata lain bahwa kontrol perilaku yang dirasakan pada wanita adalah lebih rendah atau lemah daripada oleh laki-laki. Dengan demikian dalam penelitian ini, hipotesis yang dibuat adalah bahwa : H6:
Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah akan lebih lemah pada pelaku bisnis wanita daripada pelaku bisnis laki-laki.
Moderasi Pendidikan pada Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Pendidikan yang tinggi mampu menjadikan seseorang lebih terbuka, lebih apresiatif dan responsif terhadap hal-hal yang baru, mereka akan lebih inovatif, seperti yang disampaikan Im et al (2003) seorang konsumen yang inovator cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi pada pendapatan dan pendidikan, lebih muda, memiliki mobilitas sosial yang lebih besar dan sikap yang suka
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
51
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 mengambil resiko, dan partisipasi sosial yang lebih besar dan kepemimpinan opini yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan dan diprediksi bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, yang kemudian menjadi seseorang yang semakin inovatif, suka mengambil risiko dan cenderung menjadi pemimpin opini, termasuk mau menjadi nasabah bank syariah sebagai sebuah perbankan yang baru di Indonesia. Dengan dasar ini, maka peneliti menghipotesiskan bahwa : H7: Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah Melihat bahwa kemampuan menjadi pemimpin opini serta sikap mobilitas yang tinggi pada mereka yang berpendidikan tinggi daripada yang berpendidikan rendah, maka dua hipotesis berikut diajukan yaitu : H8: Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi. H9: Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi. Moderasi Penghasilan pada Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Tingkat penghasilan yang dipunyai oleh konsumen mampu mempengaruhi perilaku mereka, semakin
52
ISSN 2088 - 6594 tinggi penghasilan yang dipunyai, maka kesempatan untuk memilih apa yang mereka sukai semakin terbuka lebar, sebaliknya semakin rendah penghasilan yang mereka punyai semakin kecil kesempatan untuk memilih. Penelitian Farley, Walsh dan Mitchel berkaitan dengan tingkat kepuasan terhadap layanan suatu jasa membuktikan tentang hal tersebut. Pertama, penghasilan yang lebih tinggi pada konsumen lebih banyak memberikan peluang ketika mereka menjadi tidak puas atau bosan dengan layanan operator. Sebaliknya, konsumen berpenghasilan rendah cenderung menghindari biaya pencarian dan tetap dengan sebuah perusahaan jasa, bahkan jika terjadi penurunan tingkat kepuasan mereka. Dibandingkan dengan konsumen berpenghasilan tinggi, konsumen berpenghasilan rendah terkena biaya kesempatan relatif lebih tinggi bila berpindah penyedia layanan. Oleh karena itu, menjaga hubungan yang mungkin tidak sempurna lebih baik daripada mencari dan beralih ke penyedia layanan baru yang bahkan mungkin lebih buruk (Walsh,G et al, 2008). Berdasarkan hal tersebut, maka diduga bahwa : H10: Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi daripada ketika penghasilan pelaku bisnis rendah. Konsumen berpendapatan rendah cenderung lebih memilih untuk menghindari "biaya berpikir" dan menggunakan isyarat informasi lebih sedikit seperti kepuasan, ketika mengevaluasi jasa dan membuat keputusan membeli. Perpindahan dan mencari penyedia layanan baru selalu melibatkan pengolahan informasi dan
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 penggunaan isyarat informasi tambahan,dimana konsumen yang berpenghasilan rendah umumnya termotivasi untuk menghindari, sedangkan konsumen yang kaya mencari isyarat informasi selain kepuasan mereka saat ini tingkat untuk menentukan pembelian kembali niat mereka.. (Walsh,G et al, 2008). Berdasarkan hal ini, maka hipotesis yang diajukan adalah : H11: Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi daripada ketika penghasilan pelaku bisnis rendah Berdasarkan hal tersebut pulalah, maka kontrol perilaku yang dirasakan pada konsumen berpenghasilan rendah akan lebih tinggi daripada mereka yang berpendapatan tinggi, oleh karena itu peneliti menghipotesiskan bahwa : H12 :
Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis rendah daripada ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi.
ISSN 2088 - 6594 mengumpulkan informasi dari anggota populasi yang paling mudah didekati dan didapatkan (Sekaran, 2000). Pengukuran untuk variabel demografi adalah sebagai berikut : Umur Diukur dengan skala ordinal lima kategori: (1) 21 - 30 tahun; (2) 31 - 40 tahun; (3) 41 - 50 tahun; (4) 51 - 60 tahun, dan (5) lebih dari 60 tahun. Gender Responden dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu Laki-laki atau Perempuan. Tingkat pendidikan Diukur dengan menggunakan skala enam kategori ordinal: (1) Sekolah Dasar (SD) (2) Sekolah Menengah Pertama (SMP); (3) Sekolah Menengah Atas (SMA); (4) Diploma III (D3) (5) Sarjana Strata I (S1), (6) Sarjana Strata II (S2).
METODE PENELITIAN Dengan menggunakan desain survei, penelitian dilakukan dengan populasi pelaku bisnis UKM di Kota Surakarta dan pengambilan sampel sejumlah 100 pelaku bisnis dilakukan dengan menggunakan metode Non probability sampling, dimana dengan metode ini tidak semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Jenis Non probability sampling yang digunakan adalah Convenience Sampling yaitu
Tingkat penghasilan Diukur dengan menggunakan skala: (1) s.d Rp. 5.000.000 (2) Rp. 5.000.001 – Rp. 10.000.000 (3) Rp. 10.000.001 – Rp. 25.000.000 Data primer dikumpulkan dengan instrumen berupa kuesioner isian yang bersifat tertutup. Untuk menguji keterlibatan Faktor Demografi sebagai variabel moderating pada pengaruh Sikap, Norma subyektif dan Kontrol
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
53
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 Perilaku yang Dirasakan digunakan Uji Interaksi atau Moderated Regression Analysis yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen), dimana.perkalian antara variabel independen tersebut dianggap sebagai variabel moderating (Ghozali,2006).
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Umur 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64
ISSN 2088 - 6594 HASIL DAN PEMBAHASAN Peran Moderasi Umur Mayoritas reponden diketahui berumur 30 s.d 34 tahun yaitu sebanyak 34 %. Yang menarik adalah masih adanya pelaku bisnis yang berumur 50 sd 60 tahun yang masih aktif melakukan kegiatan bisnisnya. Secara terperinci deskripsi umur responden yaitu para pelaku bisnis yang mempunyai usaha di daerah Surakarta ditampilkan dalam tabel 1:
Tabel 1. Umur Responden Jumlah 13 34 26 12 5 5 4 1 100
Ada dua Langkah di dalam mengukur keterlibatan suatu variabel moderator yaitu : 1) Menentukan apakah model regresinya mampu menjadi prediksi yang baik yang ditunjukkan dengan signifikansi nilai F dan 2) Mengukur kesignifikan tidaknya variabel moderat tersebut dengan melihat hasil
Persentase 13 34 26 12 5 5 4 1 100
signifikansi uji t pada variabel moderat tersebut. Hasil dari pengukuran untuk keterlibatan moderator Umur baik pada pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah, Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah dan Kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah diperlihatkan dalam tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi dengan variabel moderator Umur Variabel
Sikap*NB NormSuby*NB KontrPlk*NB
54
R Adjusted Standar F Square R Error Ratio Square 0,676
0,662
1.818
49.464
Sig
t
Sig
0,000
a
0,571
0,569
0,227 0,799
0,821 0,426
0,675
0,661
1.821
49.253
0,000
a
0,677
0,663
1.815
49.704
0,000
a
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 Moderasi Umur pada Pengaruh Sikap terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,464 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,569 yang berarti lebih dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H5 yaitu Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Umur tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah. Moderasi Umur pada Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Menjadi Nasabah. Dari tabel 2, nilai F hitung sebesar 49,253 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,821 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H6 yaitu Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat
ISSN 2088 - 6594 disimpulkan bahwa Umur tidak memoderasi pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah. Moderasi Umur pada Pengaruh Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,704 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,426 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H7 yaitu Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berusia lebih tua daripada ketika pelaku bisnis berumur lebih muda tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Umur tidak memoderasi pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat menjadi nasabah. Dari ketiga analisis berkaitan dengan keterlibatan Variabel moderator yaitu Umur yang ternyata tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat berperilaku, Norma Subyektif terhadap Niat berperilaku ataupun Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat berperilaku menunjukkan bahwa pengaruh sikap, norma subyektif ataupun kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah tidak tergantung oleh tinggi rendahnya umur nasabah. Hasil Penelitian ini sejalan dan mendukung penelitian sebelumnya yaitu Baker, W.E. et al (2007) bahwa tidak ada
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
55
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
interaksi secara statistik yang signifikan faktor Umur pada pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap niat perilaku. Demikian juga Walsh, G et all (2008) bahwa Umur tidak mempengaruhi hubungan antara kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan pelayanan.
dalam
konteks
Peran Moderasi Jenis Kelamin Dari responden yang ditemui didominasi oleh laki-laki dengan jumlah mencapai 67 % seperti terlihat dalam tabel3.
Tabel 3. Jenis Kelamin dari Responden No. 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah 67 33 100
Hasil dari pengukuran untuk keterlibatan moderator Jenis Kelamin baik pada pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah, Norma Subyektif
Persentase 67 33 100
terhadap Niat menjadi nasabah dan Kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah diperlihatkan dalam tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi dengan variabel moderator Jenis Kelamin Variabel Sikap*NB NormSuby*NB KontrPlk*NB
R Adjusted Square R Square
Sig
t
Sig
0,675
0,661
1.821
49.290
.000
a
-0,315
0,753
0,675
0,662
1.820
49.368
.000
a
-0,449
0,675
0,661
1.821
49.273
.000
a
-0,278
0,654 0,.781
Moderasi Jenis Kelamin pada Pengaruh Sikap terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,290 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,753 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah.
56
Standar F Error Ratio
Berdasarkan hasil analisis ini, maka H8 yaitu Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat pada pelaku bisnis wanita daripada pada pelaku bisnis laki-laki tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah. Moderasi Jenis Kelamin pada Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Menjadi nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,368 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,654 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H9 yaitu Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat pada pelaku bisnis wanita daripada pelaku bisnis lakilaki tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin tidak memoderasi pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah. Moderasi Jenis Kelamin pada Pengaruh Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,273 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,781 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H10 yaitu Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah akan lebih lemah pada pelaku bisnis wanita daripada pelaku bisnis laki-laki tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Jenis Kelamin tidak memoderasi pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat menjadi nasabah.
ISSN 2088 - 6594 Dari ketiga analisis berkaitan dengan keterlibatan Jenis Kelamin yang ternyata tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat berperilaku, Norma Subyektif terhadap Niat berperilaku ataupun Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat berperilaku menunjukkan bahwa pengaruh sikap, norma subyektif ataupun kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah tidak tergantung oleh apakah nasabah tersebut laki-laki atau perempuan. Hasil Penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yaitu Baker, W.E. et al (2007) bahwa tidak ada interaksi secara statistik yang signifikan faktor Jenis Kelamin pada pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap niat perilaku. Demikian juga Walsh, G et all (2008) yang mendapatkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dalam konteks pelayanan. Sedangkan jika merujuk ke penelitian Barber, N dan Joseph M. S (2010) dengan penelitian dengan tema meningkatkan penilaian layanan berkualitas melalui penciptaan skala pengukuran kebersihan mendapatkan hasil bahwa pendidikan dan gender adalah faktor yang signifikan dalam menilai persepsi kebersihan, maka penelitian ini tidak mendukung penelitian Barber dan Joseph. Peran Moderasi Pendidikan. Dari 100 responden yaitu para pelaku bisnis yang mempunyai usaha di daerah Surakarta 42 % responnden berpendidikan tinggi, 53 % berpendidikan Sekolah Menengah dan 5 % berpendidikan Sekolah Dasar. Hasil dari pengukuran untuk keterlibatan moderator Pendidikan baik
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
57
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 pada pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah, Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah dan
ISSN 2088 - 6594 Kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah diperlihatkan dalam tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi dengan variabel moderator Pendidikan Variabel
Sikap*NB NormSuby*NB KontrPlk*NB
R Adjusted Standar F Square R Error Ratio Square 0,707
0,694
57.262
Sig
a
3.237
0,002
3.716 2.973
0,000 0,004
0,716
0,704
1.702
59.819
0,000
0,702
0,690
1.742
56.003
0,000
a
Moderasi Pendidikan pada Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 59,819 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi
t
0,000
a
Moderasi Pendidikan pada Pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 57,262 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku, dan berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,002 yang berarti lebih kecil dari 0,05, variabel Moderat berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat Berperilaku. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H11 yaitu Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah terbukti.
58
1.729
Sig
dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku, dan berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05, variabel Moderat berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan memoderasi pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Berperilaku. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H12 yaitu Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi terbukti. Moderasi Pendidikan pada Pengaruh Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 56,003 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku, dan berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,004 yang berarti lebih kecil dari 0,05, variabel Moderat berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah.
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan memoderasi pengaruh Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat Berperilaku. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H13 yaitu Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi terbukti. Dari ketiga analisis berkaitan dengan keterlibatan Pendidikan yang memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat berperilaku, Norma Subyektif terhadap Niat berperilaku ataupun Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat berperilaku menunjukkan bahwa : 1) Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah, 2) Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi dan 3) Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi. Penelitian ini mendukung Wu (2008) yang menemukan hasil bahwa keanekaragaman latar belakang pendidikan menawarkan penjelasan yang masuk akal pada perbedaan niat kewirausahaan mahasiswa, juga Barber, N dan Joseph M. S (2010) yang mendapatkan hasil bahwa pendidikan adalah faktor yang signifikan dalam menilai persepsi kebersihan.
ISSN 2088 - 6594 Penelitian Baker, W.E. et al (2007) yang menunjukkan keterlibatan tingkat pendidikan memoderasi pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat perilaku merupakan dukungan terhadap penelitian ini, namun berbeda dan tidak mendukung pada dua dimensi niat yaitu Sikap dan Norma Subyektif dimana dalam penelitian ini ditemukan keterlibatan tingkat pendidikan pada pengaruh keduanya bersama dengan Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah. Penelitian yang sama sekali tidak mendukung adalah Walsh, G et all (2008) dengan penelitian yang berusaha mengetahui bagaimana moderator (Umur, Jenis Kelamin, Pendapatan dan Keahlian Pelanggan) mempengaruhi hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dalam konteks pelayanan, dengan hasil empiris menunjukkan bahwa kecuali pendapatan, semua moderator dianggap tidak mempengaruhi hubungan kepuasan dengan loyalitas. Peran Moderasi Penghasilan. Besarnya penghasilan dari responden yang dapat ditemui, jumlah terbanyak pada kisaran sampai dengan Rp.5 000.000 yang mencapai 81 % dari total responden, disusul 17 % berpenghasilan Rp. 5.000.001 – 10.000.000 dan sisanya sebanyak 2 % berpenghasilan diqtas Rp. 10.000.000. Hasil dari pengukuran untuk keterlibatan moderator Penghasilan baik pada pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah, Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah dan Kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah diperlihatkan pada tabel 6.
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
59
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi dengan variabel moderator Penghasilan Variabel
Sikap*NB NormSuby*NB KontrPlk*NB
R Adjusted Standar F Square R Error Ratio Square 0,677
0,663
49.688
Sig
a
0,786
0,434
0,861 0,756
0,392 0,452
0,677
0,663
1.814
49.783
0,000
0.676
0,663
1.816
49.652
0,000
a
Moderasi Penghasilan pada Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,783 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,392 yang berarti lebih besar dari 0,05,
t
0,000
a
Moderasi Penghasilan pada Pengaruh Sikap terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,688 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,434 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H14 yaitu Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi daripada ketika penghasilan pelaku bisnis rendah tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Penghasilan tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat menjadi nasabah.
60
1.816
Sig
variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H15 yaitu Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi daripada ketika penghasilan pelaku bisnis rendah tidak terbukti. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Penghasilan tidak memoderasi Norma Subyektif terhadap Niat menjadi nasabah. Moderasi Penghasilan pada Pengaruh Kontrol Perilaku yang dirasakan terhadap Niat Menjadi Nasabah. Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 49,652 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Niat Berperilaku. Namun berdasarkan nilai signifikansi uji t statistik dengan nilai 0,392 yang berarti lebih besar dari 0,05, variabel Moderat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah. Berdasarkan hasil analisis ini, maka H16 yaitu Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan pada niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika penghasilan pelaku bisnis rendah daripada ketika penghasilan pelaku bisnis tinggi. Dengan demikian maka dapat
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 disimpulkan bahwa Penghasilan tidak memoderasi Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat menjadi nasabah. Dari ketiga analisis berkaitan dengan keterlibatan Penghasilan yang ternyata tidak memoderasi pengaruh Sikap terhadap Niat berperilaku, Norma Subyektif terhadap Niat berperilaku ataupun Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat berperilaku menunjukkan bahwa pengaruh sikap, norma subyektif ataupun kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah tidak tergantung oleh tinggi rendahnya penghasilan dari pelaku bisnis, yang berarti pula meskipun seseorang atau dalam hal ini pelaku bisnis mempunyai penghasilan yang tinggi tidak menjamin bahwa mereka mau menjadi nasabah bank syariah. Hasil Penelitian ini menjadi bertolak belakang dan tidak mendukung penelitian sebelumnya yaitu Walsh, G et all (2008) dengan penelitian yang menemukan bukti bahwa pendapatan atau penghasilan menjadi moderator penting dari hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil berkaitan dengan Analisis Pengaruh Faktor Demografi yaitu Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Penghasilan terhadap Niat menjadi nasabah adalah bahwa sebagai berikut 1. Dari keempat variabel Demografi yaitu Umur, Jenis kelamin, Pendidikan dan Penghasilan, hanya Tingkat Pendidikan yang memoderasi pengaruh Sikap,
ISSN 2088 - 6594 Norma Subyektif dan Kontrol perilaku yang dirasakan terhadap Niat menjadi nasabah bank syariah. Hal ini berarti bahwa pengaruh sikap, norma subyektif ataupun kontrol perilaku yang dirasakan tidak tergantung oleh tinggi rendahnya umur, penghasilan dan jenis kelamin, 2. Pendidikan menyebabkan seorang individu melakukan pertimbangan lebih banyak, dimana a) Pengaruh sikap terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah, b) Pengaruh Norma Subyektif terhadap niat menjadi nasabah akan menjadi lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi dan c) Pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah akan lebih kuat ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih rendah daripada ketika pelaku bisnis berpendidikan lebih tinggi. B. Saran Berdasarkan analisis dan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti berikan kepada pihak perbankan syariah ataupun pihak-pihak terkait seperti Bank Indonesia yang berkompeten dalam pengembangan perbankan syariah untuk : 1. Memperhatikan segmen khususnya demografi secara cermat, mengingat bahwa pembentukan sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
61
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 yang dirasakan terhadap niat menjadi nasabah tidak dipengaruhi oleh semua faktor demografi. 2. Memperhatikan secara detil pula perilaku pada suatu segmen seperti misalnya bahwa kontrol perilaku pada individu yang berpendidikan rendah lebih tinggi
ISSN 2088 - 6594 dibandingkan yang berpendidikan tinggi, demikian juga pengaruh Norma subyektif yang lebih tinggi pada individu yang berpendidikan rendah daripada yang berpendidikan tinggi. Untuk itu pada suatu segmen harus dilihat apakah ada strata-strata yang perilakunya sangat berbeda.
Referensi Algifari, 2000, Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2, BPFE Yogyakarta Arikunto, S, Jakarta
2002, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktik, Rineka Cipta,
Berita Nasional, 2008, 5 Bank Syariah Lahir Tahun 2009, detikfinance.com http://www.republika.co.id/berita/16641.html, 27 Nov 2008, Strategi BI Kembangkan Pasar Perbankan Syariah Buttle, F and Bungkwon Bok, 1996, Hotel Marketing Strategy and The Theory of reasonal Action, International Journal of Contemporary Hospitality Management, MCB University Press Chiou,JS, (1998), The Effects of Attitude, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control on Consumers” Purchase Intention : The Moderating Effects of Product Knowledge and Attention to Social Comparison Information Chuzaimah dan Sujadi, 2006, Analisis Hubungan antara Atribut Konsumen dengan Atribut Produk dalam Keputusan Pembelian Buku di Toko Buku Gramedia Surakarta, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 10 No. 2 (hal 213-225) Dharmmesta, BS., 1998, Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen. Kelola Gajah Mada University Business. 18, 85-103. Dhorifi,Z, 2009, Sinergi Perbankan Syariah dan UMKM, Suara Karya, 11 Maret 2009. Djarwanto,PS dan Pangestu,S, 2000, Statistik Induktif, BPFE UGM, Yogyakarta Defri,Y, 2009, Lembaga Keuangan Http//www.google.com/Rubrik Khusus
Syariah
Diprediksi
Menjamur,
Engel, JF, Roger DB dan Paul WM, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta George, JF, 2004, The Theory of Planned Behavior and Internet purchasing, Internet Research the 2001 holiday, Volume 14 · Number 3 · 2004 · pp. 198–212, q
62
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013 Emerald Group Publishing 10.1108/10662240410542634
ISSN 2088 - 6594 Limited
·
ISSN
1066-2243,
DOI
Ghozali,I, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Harmancioglu,N; R. Zachary F and Joseph M, 2009, Impulse of New Product: an Empirical Anaysis, Journal of Product & Brand Management 18/I 2009, 2737,Emerald Group Publishing Limited HoJung Choo, Jae-EC, and Dawn TP, 2004, Antecedents to new food product purchasing behavior among innovator groups in India, European Journal of Marketing, Vol. 38 No. 5/6, 2004, pp. 608-625, Emerald Group Publishing Limited I Wayan Muka, Adnyana P dan Gede AD, 2006, Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Dalam Memilih Rumah Sederhana Sehat (RSH) Pada PT.Bali Kharisma Pratama Kabupaten Badung Bali, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.10. Im,S, Barry LB and Charlotte M, 2003, An Empirical Study of Innate Consumer Innovativeness, Personal Characteristics, and New-Product Adoption Behavior, Journal of the Academy of Marketing Science. Volume 31, No. 1, pages 6173.DOI: 10.1177/0092070302238602, Copyright _9 2003 by Academy of Marketing Science Khasawneh,AM, 2008, Concepts and measurements of innovativeness: the case of information and communication technologies, Int. J. Arab Culture, Management and Sustainable Development, Vol. 1, No. 1, 2008 23, Copyright © 2008 Inderscience Enterprises Ltd. Kotler,P, 1997, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, PT.Prenhallindo, Jakarta ___________, 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta Kotler,P dan AB.Susanto, 1999, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.. Manzano, JA; Charlos LN, Carla RM and Silvia SB, 2009, The Role of Consumer Innovativeness and Perceived Risk in Online banking Usage, International Journal of bank Marketing, Vol.27 No.I, 2000, pp 53-75, Emerald Group Publishing Limited. Marhaini, 2008, Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Komputer Merek Acer (Studi Kasus:Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara) Jurnal Manajemen Bisnis Volume 1, Nomor 3 September 2008 Masri,S dan Sofian E, 1999, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta Mowen, JC and Michael M, 2002, Perilaku Konsumen, PT.Penerbit Erlangga Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah
63
GRADUASI Vol. 29 Edisi Maret 2013
ISSN 2088 - 6594
Mu’allim, 2004, Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Syari’ah, MSIUII.Net. Muhammad, 2002, Manajemen Bank Syari’ah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Muris,RY, 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Konsumen Untuk Menabung pada Bank Syariah, studi kasus pada Bank Syariah Mandiri, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nurmanita, S dan Toto S,2005, Faktor yang dipertimbangkan nasabah pada saat memilih BTN Syariah,
[email protected] Park,JE ;Jun Y and Joyce XZ, 2010, Consumer innovativeness and shopping styles, , Journal of Consumer Marketing, 27/5 (2010) 437–446, Emerald Group Publishing Limited Raharso,S, Tintin S dan Sholihati A, 2008,Menjadi Nasabah Bank Syariah:Aplikasi Theory Of Planned Behavior di Kalangan Pengusaha Kecil di Kota Bandung, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.8 No.1.Mei 2008 Sari,IN, 2010, Faktor-faktor yg mempengaruhi Nasabah memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun 2009 – 2010, Sekaran,U, 2006,. Research Methods For Business, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Suprapti, NWS, 2010, Perilaku Konsumen, Pemahaman Dasar dan Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran, Udayana University Press. Suryani,T, 2008, Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta. Tjahyono, HK dan Hari A, 2008, Kajian Niat Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Untuk Menjadi Wirausaha, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Thompsonm KE and Paris P, 1999, Predicting Behaviour Intention in A Small Business Context, Journal of Marketing Practice Applied Marketing Science Vol 5 No. 3, MCB University Press Wijaya,T ,2008, Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2, September 2008: 93-104
64
Analisis Keterlibatan Faktor Demografi Pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah